Pertama, dokumen tersebut membahas tentang perlunya gereja melayani dunia bisnis dan pebisnis. Kedua, bisnis dapat menjadi sarana pelayanan bagi gereja untuk menyebarkan injil. Ketiga, gereja perlu bekerja sama dengan dunia bisnis dalam rangka menghadirkan Kerajaan Allah.
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
PANDANGAN ALKITAB TENTANG BISNIS DAN GEREJA
1.
2. Adanya pemisahan antara dunia bisnis dengan
dunia gereja.
Bisnis adalah sebuah pelayanan yang patut
dijangkau oleh gereja masa kini.
Gereja masih belum menyentuh secara gamblang
kehidupan bisnis dan pebisnisnya.
3. Banyak orang Kristen yang tidak memegang
teguh nilai-nilai iman Kristen didalam dunia bisnis.
Gereja belum menjangkau dunia yang lebih luas
yaitu bisnis.
Dunia bisnis adalah mandat dari Tuhan untuk
diagarap oleh gereja Tuhan.
4. Bagaimana pandangan Alkitab terhadap
pelayanan di dunia bisnis dan penerapannya bagi
gereja-gereja masa kini.
5. jika Alkitab memberi mandat untuk melayani dunia
bisnis maka gereja pun memberi perhatian juga
untuk melayani bisnis, termasuk para pelaku-
pelaku bisnis.
6. Pertama, pandangan Alkitab tidak pernah ambigu
bagi dunia bisnis. Banyak ayat-ayat dalam Alkitab
yang menulis tentang bisnis.
Kedua, bahkan Alkitab bersikap dunia bisnis untuk
dijangkau sebagai mimbar untuk menyuarakan
keselamatan dan kebenaran Allah dapat
dipraktekkan.
Ketiga, gereja tidak lagi menganggap dunia bisnis
yang perlu dijauhi, melainkan gereja
mempersiapkan jemaat untuk menjadi Terang dan
Garam dunia.
7. Dalam penulisan skripsi ini, Penulis menggunakan
metode penelitian kepustakaan, yaitu dengan
membaca buku, artikel, Alkitab, dan lain-lain yang
berkaitan dengan judul di atas.
9. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk
mendapatkan laba.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan
dimana seseorang atau sekelompok orang
sibuk melakukan pekerjaan yang
menghasilkan keuntungan.
10. Menurut Ricky W.Griffin dan Ronald J
Ebert dalam bukunya yang berjudul
“Bisnis “menjelaskan ada 3 bentuk
dasar kepemilikan bisnis, yaitu :
1. Perusahaan perseorangan.
2. Persekutuan.
3. Perseroan.
11. Bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukan
adalah :
1. Manufaktur.
2. Bisnis jasa.
3. Pengecer dan distributor.
4. Bisnis pertanian dan pertambangan.
5. Bisnis finansial.
6. Bisnis informasi.
7. Utilitas.
8. Bisnis real estate.
9. Bisnis transportasi .
12. Pandangan gereja terhadap bisnis dapat
berbeda-beda. Sejarah mencatat dunia Yunani
tidak mempunyai konsep tentang
panggila(vocation) dan menganggap bekerja
adalah sebagai kutukan. Pola pikir ini sangat
mempengaruhi pandangan gereja mula-mula
sehingga sebagian besar bapa-bapa gereja
mula-mula (kecuali Clement dari Alexandria)
menerapkan pendekatan (atas dan bawah)
dalam kehidupan
13. Berada dalam urutan tertinggi adalah
rohaniawan yang tidak melakukan pekerjaan
biasa di dunia. Secara universal, bidang
bisnis biasanya menempati urutan kedua
atau bahkan ketiga.
Pandangan ini mulai berubah ketika Martin
Luther dan diikuti John Calvin dan kaum
Puritan mengungkapkan bahwa kita tidak
memilih, kita dipanggil.
14. 5 sikap gereja terhadap bisnis yaitu :
(1) Bukan urusan.
(2) Krisis/Anti.
(3) Mengatur.
(4) Kolaborasi.
(5) Alternatif.
15. Dalam perjanjian lama terlihat jelas bahwa bisnis
dipandang sebagai bagian kehidupan sehari-hari
yang tidak boleh ditinggalkan dan dianggap
sebagai sebuah kegiatan yang tidak bertentangan
dengan perintah Tuhan.
16. Pertama, bisnis merupakan salah satu bentuk
penyembahan kita pada Tuhan.
Kedua, tujuan utama bisnis tidak lagi diarahkan
pada keuntungan semata namun diarahkan pada
tujuan-tujuan Kerajaan Allah.
18. Banyak orang Kristen terpengaruh budaya Yunani,
yang menganut pemisahan rohani dan sekuler. Yang
berhubungan dengan agama dianggap suci dan lebih
tinggi nilainya daripada yang sekuler
Ini pandangan yang salah dan tidak Alkitabiah. Paulus
berkata bahwa apa pun yang kita lakukan, entah
rohani atau “sekuler”, jika kita lakukan untuk
memuliakan Tuhan, merupakan bentuk pelayanan kita
kepada-Nya. Pekerjaan kita bukan sekadar kegiatan
sekuler, melainkan pelayanan kita kepada Tuhan.
19. Sekarang ini pelayanan tidak hanya
dibatasi dalam gedung gereja tetapi
makna pelayanan sudah berkembang
begitu luas, makna pelayanan sekarang
adalah melayani Tuhan sesuai dengan
domain yang Tuhan berikan. Domain itu
ditentukan oleh panggilan kita sebagai
anak Tuhan. Ada orang yang dipanggil
dalam dunia usaha, maka dia akan
melayani Tuhan dalam dunia usaha.
20. Hubungan misi dan bisnis.
1. Bisnis dan misi – kedua
teriosolasi.
2. Bisnis untuk misi.
3. Bisnis sebagai sebuah kerangka
untuk misi.
4. Misi dalam bisnis.
5. Bisnis sebagai misi.
21. Bisnis adalah alat Tuhan untuk mencapai
kesejahteraan bagi jemaat Tuhan. Karena di
dalam bisnis, jemaat akan belajar untuk berusaha
mengembankan diri dan berusaha untuk hidup
mandiri tanpa harus meminta belas kasihan
orang.
23. Jika Yesus yang menjadi pusat dari bisnis kita
maka kita sedang membangun kerajaan Allah di
bisnis kita. Kerajaan Allah merupakan bentuk
luas yang ada di muka bumi ini dan ini meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia di muka bumi
ini. Tujuan bisnis bukan hanya mendapatkan
keuntungan tetapi juga melalui bisnis kita dapat
menghadirkan kerajaan Allah di tempat kita
bekerja / berusaha.
25. Sinergi bukan hanya dapat bekerja sama
tetapi sinergi juga berarti dapat melihat
memanfaatkan kelebihan dan mengatasi
kelemahan yang ada. Dalam konteks ini
gereja dan bisnis harus memiliki saling
pemahaman untuk bekerjasama
mendatangkan kerajaan Allah di muka
bumi ini.
27. 1. Gereja harus merubah pandangan atau
paradigmanya tetang dunia bisnis sehingga
tidak ada lagi perbedaan antara dunia sekuler
dan rohani.
2. Pelayanan di dunia bisnis adalah pelayanan
yang Alkitabiah dan meruakan sarana yang
efektif untuk menjangkau jiwa,.
3. Dunia bisnis harus mencerminkan nilai-nilai
kerajaan Allah sehingga dapat menghadirkan
kerajaan Allah.
28. 1. Perlu ada terobosan yang baru dalam melayani
orang – orang yang bekerja di dunia bisnis.
2. Gereja harus saling bekerja sama untuk
menjangkau orang-orang yang bekerja di dunia
bisnis.
3. Gereja perlu memberi perhatian yang serius
terhadap pelayanan di dunia bisnis.