SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  4
Télécharger pour lire hors ligne
GEOMETRI DIMENSI DUA

A. Sudut Bangun Datar

1. Definisi dan Pengukuran Sudut
Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua garis dan titik. Untuk menyatakan nama, disertai suatu
sudut dilambangkan dengan “              “ huruf-huruf Yunani seperti : , , ∅ dan lain-lain. Untuk
mengukur sudut biasanya menggunakan sebuah busur. Gambar sudut di bawah ini diberi nama
sudut      atau      ACB.      Untuk menentukan besarnya suatu sudut biasanya dinyatakan dengan
           o
derajat ( ) atau radian.

                         A




           α
  C                              B


Cara mengukur besarnya sudut dengan busur :
           Letakkan garis 0o pada busur ke salah satu ruas garis yang akan diukur besar sudutnya;
           Letakkan titik pusat busur (titik ½ lingkaran) pada titik sudut dan ruas garis yang lain
           terletak di dalam busur;
           Ukur besar sudutnya dengan menggunakan skala apada busur.
Secara garis besar, besarnya sudut terbagi menjadi 3(tiga) bagian, yaitu :
           Sudut lancip yaitu sudut yang besarnya kurang dari 90o;
           Sudut siku-siku yaitu sudut yang besarnya 90o;
           Sudut tumpul yaitu sudut yang besarnya lebih dari 90o.
Ukuran sudut dalam derajat yang lebih kecil dapat dinyatakan dalam menit (‘) dan dalam detik (“).
1 derajat = 60 menit dan 1 menit = 60 detik.


Contoh Soal 1

Nyatakan ukuran sudut di bawah ini dalam derajat, menit dan detik.
a. 34,3o                     b. 79,18o                      c. 137,82o
Jawab :
a. 34,3o           = 34o + 0,3o
                   = 34o + (0,3 x 60’)
                   = 34o 18’
b. 79,18o          = 79o + 0,18o
                   = 79o + (0,18 x60’)
                   = 79o + 10,8’
                   = 79o + 10’ + 0,8’
                   = 79o + 10’ + (0,8 x 60’’)
                   = 79o 10’ 48”
c. 137,82o         = 137o + 0,82o
                   = 137o + (0,82o x 0,6’)
                   = 137o + 49,2’
                   = 137o + 49’ + 0,2’
                   = 137o + 49’ + (0,2 x 60”)
                   = 137o 49’ 12”



Contoh Soal 2

Nyatakan ukuran sudut di bawah ini dalam derajat saja :
a. 38o 24’ 18”             b. 47o 27’ 36”

Jawab :

a.   38o 24’ 18”




b.   47o 27’ 36”




2. Mengubah Ukuran Derajat ke Radian atau Sebaliknya
Pengukuran sudut berdasarkan ukuran radian didasarkan anggapan bahwa : “satu radian =
besarnya sudut pusat lingkaran yang dibatasi oleh busur lingkaran yang panjanganya sama
dengan jari-jari”.
A
                    r
                                   Jika OA dan OB adalah jari-jari = r dan busur AB juga
                        B          panjangnya sama dengan r, maka  AOB sebesar 1 radian.
         r
                    r
                                   Kita sudah mengetahui bahwa : 1 putaran = 360o.  Dan
         O                         keliling lingkaran : k = 2∏r, maka berdasarkan rumus
                                   perbandingan pada lingkaran berlaku :

                                   ∠AOB panjangbusurAB
                                         =
                                   360 o   kelilinglingkaran

                                   1radian    r
                                           =
                                    360 o
                                             2∏ r

                                   2 ∏ radian = 360o

                                   ∏ radian   = 180o

                                   1 radian   = 57,3o




Contoh Soal 3

  Ubahlah ukuran radian di bawah ini ke dalam derajat :

  a. 2 radian           b. 1,5 radian                   c. ½   radian


  Jawab :

  a. 2 radian = 2 x 57,3o = 114,6o
  b. 1,5 radian = 1,5 x 57,3o = 85,95o.
  c. ½       radian = ½ x 180o = 90o



Contoh Soal 4

  Ubahlah ukuran derajat ini ke dalam radian :
  a. 40,3o              b. 30o          c. 120o
Jawab :


a.   40,3o    radian = 0,703 radian



b.   30o     radian = 0,524 radian atau   radian =   radian


c.                radian =     radian

Contenu connexe

Tendances

PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana Yoga
PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana YogaPPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana Yoga
PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana YogaI Putu Eka Prana Yoga
 
Bahan ajar Garis dan Sudut (Alfian Mairiski_1106557) Pend. Matematika UPI
Bahan ajar Garis dan Sudut (Alfian Mairiski_1106557) Pend. Matematika UPIBahan ajar Garis dan Sudut (Alfian Mairiski_1106557) Pend. Matematika UPI
Bahan ajar Garis dan Sudut (Alfian Mairiski_1106557) Pend. Matematika UPImellifisb
 
Matematika smtr.2
Matematika smtr.2Matematika smtr.2
Matematika smtr.2anastasia98
 
Modul 8 TRIGONOMETRI
Modul 8 TRIGONOMETRIModul 8 TRIGONOMETRI
Modul 8 TRIGONOMETRIshinobi12
 
Pr 2 dan pembahasannya
Pr 2 dan pembahasannyaPr 2 dan pembahasannya
Pr 2 dan pembahasannyamuktiati
 
Bahan ajar Jumlah dan selisih trigonometri sinus
Bahan ajar Jumlah dan selisih trigonometri sinusBahan ajar Jumlah dan selisih trigonometri sinus
Bahan ajar Jumlah dan selisih trigonometri sinusEko Agus Triswanto
 
A.3. panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
A.3.  panjang sisi dan besar sudut segitiga siku sikuA.3.  panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
A.3. panjang sisi dan besar sudut segitiga siku sikuSMKN 9 Bandung
 
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Mario Yuven
 
Fungsi invers-trigonometri
Fungsi invers-trigonometriFungsi invers-trigonometri
Fungsi invers-trigonometridharmayp21
 

Tendances (19)

PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana Yoga
PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana YogaPPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana Yoga
PPT Trigonometri Kelas X SMA: I Putu Eka Prana Yoga
 
7. trigonometri
7. trigonometri7. trigonometri
7. trigonometri
 
Bahan ajar Garis dan Sudut (Alfian Mairiski_1106557) Pend. Matematika UPI
Bahan ajar Garis dan Sudut (Alfian Mairiski_1106557) Pend. Matematika UPIBahan ajar Garis dan Sudut (Alfian Mairiski_1106557) Pend. Matematika UPI
Bahan ajar Garis dan Sudut (Alfian Mairiski_1106557) Pend. Matematika UPI
 
trigonometri Powerpoint
trigonometri Powerpointtrigonometri Powerpoint
trigonometri Powerpoint
 
Matematika smtr.2
Matematika smtr.2Matematika smtr.2
Matematika smtr.2
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
9 gd2
9 gd29 gd2
9 gd2
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
Trigonometri 4
Trigonometri 4Trigonometri 4
Trigonometri 4
 
Modul 8 TRIGONOMETRI
Modul 8 TRIGONOMETRIModul 8 TRIGONOMETRI
Modul 8 TRIGONOMETRI
 
Kd 3.9 dan kd 4.9
Kd 3.9 dan kd 4.9Kd 3.9 dan kd 4.9
Kd 3.9 dan kd 4.9
 
Pr 2 dan pembahasannya
Pr 2 dan pembahasannyaPr 2 dan pembahasannya
Pr 2 dan pembahasannya
 
Trigonometri new
Trigonometri newTrigonometri new
Trigonometri new
 
Bahan ajar Jumlah dan selisih trigonometri sinus
Bahan ajar Jumlah dan selisih trigonometri sinusBahan ajar Jumlah dan selisih trigonometri sinus
Bahan ajar Jumlah dan selisih trigonometri sinus
 
Kelas X Trigonometri 1
Kelas X Trigonometri 1Kelas X Trigonometri 1
Kelas X Trigonometri 1
 
Matematika Powerpoint
Matematika PowerpointMatematika Powerpoint
Matematika Powerpoint
 
A.3. panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
A.3.  panjang sisi dan besar sudut segitiga siku sikuA.3.  panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
A.3. panjang sisi dan besar sudut segitiga siku siku
 
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
 
Fungsi invers-trigonometri
Fungsi invers-trigonometriFungsi invers-trigonometri
Fungsi invers-trigonometri
 

Similaire à Sudut bangun datar

2 teknik bab 2 dimensidua mgmpmtkpas
2 teknik bab 2 dimensidua mgmpmtkpas2 teknik bab 2 dimensidua mgmpmtkpas
2 teknik bab 2 dimensidua mgmpmtkpasFatimah Sitompul
 
Teks narative legenda
Teks narative legendaTeks narative legenda
Teks narative legendajonanet
 
Matematika trigonometri
Matematika trigonometriMatematika trigonometri
Matematika trigonometriYusuf Sopian
 
Putaran-Satn Sudut - Matematika SMP Kelas VII [www.defantri.com] (1).ppt
Putaran-Satn Sudut - Matematika SMP Kelas VII [www.defantri.com] (1).pptPutaran-Satn Sudut - Matematika SMP Kelas VII [www.defantri.com] (1).ppt
Putaran-Satn Sudut - Matematika SMP Kelas VII [www.defantri.com] (1).pptIwan Tanjung
 
Pengukuran Sudut Trigonometri
Pengukuran Sudut TrigonometriPengukuran Sudut Trigonometri
Pengukuran Sudut Trigonometriintanmutiara56
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
TrigonometriXIPS1
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
TrigonometriXIPS1
 
[Materi] trigonometri pertemuan 1
[Materi] trigonometri   pertemuan 1[Materi] trigonometri   pertemuan 1
[Materi] trigonometri pertemuan 1Ana Sugiyarti
 
Ukuran sudut dan operasinya
Ukuran sudut dan operasinyaUkuran sudut dan operasinya
Ukuran sudut dan operasinyaSetiawati Lani
 
kapita selekta matematika materi garis dan sudut
kapita selekta matematika materi garis dan sudutkapita selekta matematika materi garis dan sudut
kapita selekta matematika materi garis dan sudutLisnaAgustina2
 
Modul trigonometri
Modul trigonometriModul trigonometri
Modul trigonometriIbnu Fajar
 
Garis dan-sudut pembelajaran pertama
Garis dan-sudut pembelajaran pertamaGaris dan-sudut pembelajaran pertama
Garis dan-sudut pembelajaran pertamaHelmi Sucipto
 

Similaire à Sudut bangun datar (20)

2 teknik bab 2 dimensidua mgmpmtkpas
2 teknik bab 2 dimensidua mgmpmtkpas2 teknik bab 2 dimensidua mgmpmtkpas
2 teknik bab 2 dimensidua mgmpmtkpas
 
Teks narative legenda
Teks narative legendaTeks narative legenda
Teks narative legenda
 
Matematika trigonometri
Matematika trigonometriMatematika trigonometri
Matematika trigonometri
 
76495211 modul-matematika-trigonometri
76495211 modul-matematika-trigonometri76495211 modul-matematika-trigonometri
76495211 modul-matematika-trigonometri
 
Kelas x bab 8
Kelas x bab 8Kelas x bab 8
Kelas x bab 8
 
Kelas x bab 8
Kelas x bab 8Kelas x bab 8
Kelas x bab 8
 
Putaran-Satn Sudut - Matematika SMP Kelas VII [www.defantri.com] (1).ppt
Putaran-Satn Sudut - Matematika SMP Kelas VII [www.defantri.com] (1).pptPutaran-Satn Sudut - Matematika SMP Kelas VII [www.defantri.com] (1).ppt
Putaran-Satn Sudut - Matematika SMP Kelas VII [www.defantri.com] (1).ppt
 
Kelas x bab 8
Kelas x bab 8Kelas x bab 8
Kelas x bab 8
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
Pengukuran mendatar 3
Pengukuran mendatar 3Pengukuran mendatar 3
Pengukuran mendatar 3
 
Pengukuran Sudut Trigonometri
Pengukuran Sudut TrigonometriPengukuran Sudut Trigonometri
Pengukuran Sudut Trigonometri
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
[Materi] trigonometri pertemuan 1
[Materi] trigonometri   pertemuan 1[Materi] trigonometri   pertemuan 1
[Materi] trigonometri pertemuan 1
 
Ukuran sudut dan operasinya
Ukuran sudut dan operasinyaUkuran sudut dan operasinya
Ukuran sudut dan operasinya
 
kapita selekta matematika materi garis dan sudut
kapita selekta matematika materi garis dan sudutkapita selekta matematika materi garis dan sudut
kapita selekta matematika materi garis dan sudut
 
Modul trigonometri
Modul trigonometriModul trigonometri
Modul trigonometri
 
Garis dan-sudut pembelajaran pertama
Garis dan-sudut pembelajaran pertamaGaris dan-sudut pembelajaran pertama
Garis dan-sudut pembelajaran pertama
 
Powerpoint trigonometri
Powerpoint trigonometriPowerpoint trigonometri
Powerpoint trigonometri
 
Matematika 2(8)
Matematika 2(8)Matematika 2(8)
Matematika 2(8)
 

Plus de SMKN 9 Bandung

C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinusC.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinusSMKN 9 Bandung
 
B. koordinat kartesius dan kutub
B.  koordinat kartesius dan kutubB.  koordinat kartesius dan kutub
B. koordinat kartesius dan kutubSMKN 9 Bandung
 
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadranA.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadranSMKN 9 Bandung
 
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewaA.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewaSMKN 9 Bandung
 
A.1. perbandingan trigonometri
A.1.   perbandingan trigonometriA.1.   perbandingan trigonometri
A.1. perbandingan trigonometriSMKN 9 Bandung
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
B. menentukan model matematika dari soal cerita
B.  menentukan model matematika dari soal ceritaB.  menentukan model matematika dari soal cerita
B. menentukan model matematika dari soal ceritaSMKN 9 Bandung
 
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linierA.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linierSMKN 9 Bandung
 
C. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hinggaC. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hinggaSMKN 9 Bandung
 
C. 2. suku tengah pada barisan geometri
C. 2. suku tengah pada barisan geometriC. 2. suku tengah pada barisan geometri
C. 2. suku tengah pada barisan geometriSMKN 9 Bandung
 
C. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometriC. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometriSMKN 9 Bandung
 
C. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometriC. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometriSMKN 9 Bandung
 
B. 4. deret aritmetika
B. 4.  deret aritmetikaB. 4.  deret aritmetika
B. 4. deret aritmetikaSMKN 9 Bandung
 
B. 3. barisan aritmetika tingkat banyak
B. 3.  barisan aritmetika tingkat banyakB. 3.  barisan aritmetika tingkat banyak
B. 3. barisan aritmetika tingkat banyakSMKN 9 Bandung
 
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2.  suku tengah pada barisan aritmetikaB. 2.  suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetikaSMKN 9 Bandung
 
B. 1. rumus umum suku ke n pada barisan aritmetika
B. 1.  rumus umum suku ke n pada barisan aritmetikaB. 1.  rumus umum suku ke n pada barisan aritmetika
B. 1. rumus umum suku ke n pada barisan aritmetikaSMKN 9 Bandung
 

Plus de SMKN 9 Bandung (20)

C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinusC.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
C.1. menurunkan dan menerapkan aturan sinus
 
B. koordinat kartesius dan kutub
B.  koordinat kartesius dan kutubB.  koordinat kartesius dan kutub
B. koordinat kartesius dan kutub
 
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadranA.4.  perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
A.4. perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran
 
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewaA.2.   perbandingan trigonometri sudut istimewa
A.2. perbandingan trigonometri sudut istimewa
 
A.1. perbandingan trigonometri
A.1.   perbandingan trigonometriA.1.   perbandingan trigonometri
A.1. perbandingan trigonometri
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linierC.  menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
C. menentukan nilai optimum dari sistem pertidaksamaan linier
 
B. menentukan model matematika dari soal cerita
B.  menentukan model matematika dari soal ceritaB.  menentukan model matematika dari soal cerita
B. menentukan model matematika dari soal cerita
 
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linierA.  grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
A. grafik himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
 
C. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hinggaC. 4. deret geometri tak hingga
C. 4. deret geometri tak hingga
 
C. 3. deret geomteri
C. 3.  deret geomteriC. 3.  deret geomteri
C. 3. deret geomteri
 
C. 2. suku tengah pada barisan geometri
C. 2. suku tengah pada barisan geometriC. 2. suku tengah pada barisan geometri
C. 2. suku tengah pada barisan geometri
 
C. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometriC. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometri
 
C. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometriC. 1. barisan geometri
C. 1. barisan geometri
 
B. 4. deret aritmetika
B. 4.  deret aritmetikaB. 4.  deret aritmetika
B. 4. deret aritmetika
 
B. 3. barisan aritmetika tingkat banyak
B. 3.  barisan aritmetika tingkat banyakB. 3.  barisan aritmetika tingkat banyak
B. 3. barisan aritmetika tingkat banyak
 
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2.  suku tengah pada barisan aritmetikaB. 2.  suku tengah pada barisan aritmetika
B. 2. suku tengah pada barisan aritmetika
 
B. 1. rumus umum suku ke n pada barisan aritmetika
B. 1.  rumus umum suku ke n pada barisan aritmetikaB. 1.  rumus umum suku ke n pada barisan aritmetika
B. 1. rumus umum suku ke n pada barisan aritmetika
 

Sudut bangun datar

  • 1. GEOMETRI DIMENSI DUA A. Sudut Bangun Datar 1. Definisi dan Pengukuran Sudut Sudut adalah daerah yang dibatasi oleh dua garis dan titik. Untuk menyatakan nama, disertai suatu sudut dilambangkan dengan “ “ huruf-huruf Yunani seperti : , , ∅ dan lain-lain. Untuk mengukur sudut biasanya menggunakan sebuah busur. Gambar sudut di bawah ini diberi nama sudut atau ACB. Untuk menentukan besarnya suatu sudut biasanya dinyatakan dengan o derajat ( ) atau radian. A α C B Cara mengukur besarnya sudut dengan busur : Letakkan garis 0o pada busur ke salah satu ruas garis yang akan diukur besar sudutnya; Letakkan titik pusat busur (titik ½ lingkaran) pada titik sudut dan ruas garis yang lain terletak di dalam busur; Ukur besar sudutnya dengan menggunakan skala apada busur. Secara garis besar, besarnya sudut terbagi menjadi 3(tiga) bagian, yaitu : Sudut lancip yaitu sudut yang besarnya kurang dari 90o; Sudut siku-siku yaitu sudut yang besarnya 90o; Sudut tumpul yaitu sudut yang besarnya lebih dari 90o. Ukuran sudut dalam derajat yang lebih kecil dapat dinyatakan dalam menit (‘) dan dalam detik (“). 1 derajat = 60 menit dan 1 menit = 60 detik. Contoh Soal 1 Nyatakan ukuran sudut di bawah ini dalam derajat, menit dan detik. a. 34,3o b. 79,18o c. 137,82o
  • 2. Jawab : a. 34,3o = 34o + 0,3o = 34o + (0,3 x 60’) = 34o 18’ b. 79,18o = 79o + 0,18o = 79o + (0,18 x60’) = 79o + 10,8’ = 79o + 10’ + 0,8’ = 79o + 10’ + (0,8 x 60’’) = 79o 10’ 48” c. 137,82o = 137o + 0,82o = 137o + (0,82o x 0,6’) = 137o + 49,2’ = 137o + 49’ + 0,2’ = 137o + 49’ + (0,2 x 60”) = 137o 49’ 12” Contoh Soal 2 Nyatakan ukuran sudut di bawah ini dalam derajat saja : a. 38o 24’ 18” b. 47o 27’ 36” Jawab : a. 38o 24’ 18” b. 47o 27’ 36” 2. Mengubah Ukuran Derajat ke Radian atau Sebaliknya Pengukuran sudut berdasarkan ukuran radian didasarkan anggapan bahwa : “satu radian = besarnya sudut pusat lingkaran yang dibatasi oleh busur lingkaran yang panjanganya sama dengan jari-jari”.
  • 3. A r Jika OA dan OB adalah jari-jari = r dan busur AB juga B panjangnya sama dengan r, maka AOB sebesar 1 radian. r r Kita sudah mengetahui bahwa : 1 putaran = 360o. Dan O keliling lingkaran : k = 2∏r, maka berdasarkan rumus perbandingan pada lingkaran berlaku : ∠AOB panjangbusurAB = 360 o kelilinglingkaran 1radian r = 360 o 2∏ r 2 ∏ radian = 360o ∏ radian = 180o 1 radian = 57,3o Contoh Soal 3 Ubahlah ukuran radian di bawah ini ke dalam derajat : a. 2 radian b. 1,5 radian c. ½ radian Jawab : a. 2 radian = 2 x 57,3o = 114,6o b. 1,5 radian = 1,5 x 57,3o = 85,95o. c. ½ radian = ½ x 180o = 90o Contoh Soal 4 Ubahlah ukuran derajat ini ke dalam radian : a. 40,3o b. 30o c. 120o
  • 4. Jawab : a. 40,3o radian = 0,703 radian b. 30o radian = 0,524 radian atau radian = radian c. radian = radian