Papua memiliki budaya yang kompleks dengan berbagai suku bangsa. Masyarakatnya hidup berkelompok dengan sistem kekerabatan dan kepemimpinan tradisional. Mereka membangun berbagai jenis rumah dan menghuni berbagai wilayah geografis. Mata pencaharian mereka meliputi pertanian, perikanan, dan pemanfaatan sumber daya alam setempat. Kesenian seperti tari dan ukiran merefleksikan nilai-nilai budaya masyarakat
3. A. LETAK GEOGRAFIS
Papua pada kedudukan 0 19’ - 10 45” LS dan 130 45’ – 41 BT, menempati setengah bagian barat dari
papua new guinea yang merupakan pulau terbesar kedua setelah greensland. Papua merupakan
daerah propinsi terbesar di indonesia.
Dengan luas daratan 21,9 % dari jumlah keseluruhan tanah seluruh indonesia, yaitu sepanjang 421.981
km2, membujur dari barat ke timur (sorong – jayapura), sepanjang 1200 km dari utara keselatan
(jayapura – merauke ) sepanjang 736 km .Selain daripada tanah yang luas, papua memiliki banyak
pulau sepanjang pesisirnya.
4.
5. Pesisiran utara terdapat pulau biak, numfor, yapen dan mapia. Pada bagian barat ialah pulau salawati,
batanta, gag, waigeo, dan yefman. Pada pesisiran selatan terdapat pulau kalepon, komoran, adi, dolak,
dan panjang, sedangkan di bagian timur berbatasan dengan papua new guinea.
Topografi papua dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Daerah kepala burung; terdiri dari beberapa deretan pegunungan tinggi yang
merupakan lanjutan dari pegunungan jayawijaya ke arah barat laut.
2. Daerah pegunungan jayawijaya hingga pantai utara, merupakan suatu kompleks
pegunungan yang puncaknya mencapai 5.000 meter dan diliputi salju abadi.
3. Daerah tanah rendah di sebelah selatan pegunungan jayawijaya
Penduduk Papua terbagi 3 , yaitu :
1. Penduduk pesisir pantai, dengan ciri-ciri umum, rumah diatas tiang (rumah panggung),
mata pencaharian menokok sagu dan menangkap ikan.
2. Penduduk pedalaman yang mendiami dataran rendah. Pada daerah sungai, rawa, danau
dan lembah serta kaki gunung. Pada umumnya bermata pencaharian menangkap ikan,
berburu dan mengumpulkan hasil hutan.
3. Penduduk pegunungan, dengan mata pencaharian berkebun beternak secara sederhana.
6. Propinsi papua timur terbagi dalam 27 kabupaten, yaitu kabupaten :
1. Asmat
2. Biaknumfor
3. Boven digoel
4. Dogiyai
5. Jayapura
6. Jayawijaya
7. Keerom waropem
8. Lanny jaya raya
9. Memberano tengah
10. Mappi
11. Merauke
12. Mimika
13. Nabie
14. Nduga tengah
15. Paniai
16. Pagunungan bintang
17. Puncak
18. Puncak jaya
19. Sarmi
20. Supiori
21. Tolikara
22. Waropen
23. Yakuhimo
24. Yalimo
25. Yapen
26. Memberamo
27. Jayapura
Propinsi papua barat terbagi dalam 9 kabupaten yaitu :
1. Fak – fak
2. Kaimana
3. Manokwari
4. Raja ampat
5. Sorong
6. Sorong selatan
7. Teluk bintuni
8. Teluk wondama
9. Sorong
7.
8. SEJARAH PAPUA
Sejarah Papua :
1. Undang - Undang No.15 th 1956, Pembentukan Propinsi Irian Barat
2. Tahun 1961 Pemerintah RI menyatakan TRIKORA (Pembebasan Irian Barat)
3. Masalah Irian Barat diselesaikan di PBB yang membentuk UNTEA
4. Tanggal 14 Juli - 2 Agustus 1969 diadakan PEPERA
5. Peraturan Pemerintah no 5 th 1973, Irian Barat menjadi Irian Jaya
6. Undang-undang No 21 Tahun 2001, Irian Jaya diganti Papua
7. Tahun 2004 Papua dimekarkan menjadi :
a. Papua (bagian timur) dengan ibu kota Jayapura
b. Papua (bagian barat) dengan ibu kota Manokwari
9. B. SISTEM BUDAYA
Hak waris adalah bilateral di mana seorang wanita mewarisi hak untuk memukul sagu baik
dari ayahnya maupun dari ibunya. Serupa dengan itu seorang dapat membuka kebun di
tanah yang ada dibawah hak fam ibu ulayat dan juga seorang wanita yang sudah kawin
tidak harus tinggal di keluarga suaminya.
10. C. SISTEM SOSIAL
• Tiap kelompok suku mengenal sistem strata dalam masyarakat. Penduduk
diklasifikasikan berdasarkan faktor tertentu seperti keturunan dan kekayaan.
• Mempunyai kebiasaan menginang (makan sirih pinang), memiliki nilai kekeluargaan,
nilai persaudaraan yang sangat kuat dengan rasa sosialitas yang tinggi.
11. KEBUDAYAAN FISIK (1)
1 Bahasa; digolongkan ke dalam kelompok bahasa Melanesia
2 Sistem Organisasi Sosial antara lain:
• a. Auwet merupakan kelompok kekerabatan patrilineal
• b. Bentuk desa dan pola perkampungan; Suatu desa di daerah Pantai Utara terdiri dari beberapa deret rumah
di atas tiang. Pusat desa adalah gereja, sekolah dan rumah pos untuk patroli polisi.
• c. Rumah adat:
•
1) Honai; berbentuk silinder sebagai tempat ngeriung di lantai bawah dan tidur di lantai atas, berpintu satu,
memiliki perapian sebagai penghangat ruangan. Honai untuk laki-laki disebut pilamo, sedang honai untuk
perempuan disebut ebey. Pilamo letaknya berhadapan dengan gapura.
•
2) Kariwari; Bangunan di atas tiang, karena dibangun di atas rawa-rawa.
•
3) Rumah panjang; Rumah panggung berbentuk memanjang tanpa sekat.
•
4) Rumah Mau: terdiri dari satu ruangan tanpa sekat antar ruang, yang fungsinya, sebagai tempat pesta adat
dan ruang inisia
12. KEBUDAYAAN FISIK (2)
• d. Kepemimpinan:
•
1) Ondowafi
•
2) Korano
• e. Perkawinan: Sistem perkawinan adalah monogami walaupun poligami tidak dilarang. Jenis
perkawinan pada masyarakat Biak adalah:
•
1) Perkawinan murni (Farbakbuk Bekaku)
•
2) Kawin Lari (Perbakbuk bebur)
•
3) Perkawinan Pergantian Tungku (Farbakbuk Kinkafsr)
•
4) Perkawinan Pengganti Korban Pembunuhan (Farbakbuk Bin Babyak)
•
5) Perkawinan hadiah perampasan sebagai budak (Tarbakbuk Women)
13. KEBUDAYAAN FISIK (3)
3. Sistem Pengetahuan
• a. Pemanfaatan sumber daya alam; Ramuan dari kayu akuai untuk menghilangkan rasa
sakit dan lemah badan. Jenis kayu sebagai bahan rumah, seperti kayu arwob dan tsout
atau nibung untuk membuat lantai rumah dan rakit.
• b. Perang suku: bermakna kesuburan dan kesejahteraan, jika tidak ada perang, maka
ternak babi hasil pertanian tidak dapat berkembang.
• c. Bakar Batu: makanan di masak dari panas batu yang dibakar.
• d. Minuman keras: sejenis saguer yang mereka sebut minuman bobo.
• e. Babi: Untuk korban, dimakan, pembayar sanksi adat
• f. Mumi kepala suku atau pimpinan perang.