SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masyarakat modern sekarang ini dalam berkomunikasi menggunakan dua
cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Kegiatan berbicara dan mendengarkan
(menyimak), merupakan komunikasi secara langsung antara dua orang atau lebih,
sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak langsung.
Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa,
mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Karena tanpa
memahami bahasa sangat sulit untuk beradaptasi dan bergaul dalam kehidupan yang
dijalani. Oleh sebab itu manusia dituntut untuk mencari ilmu supaya mudah dalam
bergaul dan mengerti bahasa terutama dalam menulis, dengan menulis seseorang
dapat mengungkapkan gagasan dan pikiran untuk mencapai maksud dan tujuannya.
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah merupakan sebuah
bentuk usaha pengembangan bahasa yang dilakukan melalui jalur formal, melalui
proses belajar mengajar diharapkan siswa mampu berbahasa Indonesia dengan baik
dan benar, sehingga menunjang peningkatan mutu pendidikan. Guru yang
menduduki posisi strategis dalam pengembangan sumber daya manusia dituntut terus
mengikuti perkembangan konsep-konsep baru dalam dunia pembelajaran.
Implementasi kurikulum Tahun 2006 atau yang disebut KTSP (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ) menuntut adanya kreativitas dari seorang guru dalam
melaksanakan aktivitas pembelajaran dikelas. Selama ini masih banyak guru yang
1
2
masih kesulitan dalam mempraktekkan segala jenis pendekatan serta metode yang
tepat, mereka masih banyak yang menggunakan metode ceramah yang merupakan
metode lama.
Menurut Suyanto (2004:15) bahwa masih banyak guru bahasa Indonesia
kesulitan memvariasikan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Mereka hanya
berkutat dengan metode ceramah, diskusi dan penugasan. Mengarang pada
prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan-angan dan
kemudian dapat dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Setiap manusia
semuanya diciptakan sebagai pengarang agar mudah untuk mengaplikasikan
kehidupan ini dengan benar.
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang masih banyak
terdapat banyak kendala dalam mengaplikasikannya. Buktinya siswa kurang mampu
menulis karangan serta rendahnya penguasaan bahasa tulis secara sempurna. Mereka
tidak mampu menggunakan kata-kata yang sesuai dengan ketentuan dalam ejaan
bahasa Indonesia yang benar. Metode yang digunakan dalam belajar mengarang
sangat tidak menarik sehingga banyak siswa yang tidak memahami tentang
mengarang bahkan siswa merasa bosan ketika proses belajar mengajar berlangsung.
Dalam lingkungan bermasyarakat banyak siswa yang pandai berbicara atau
berpidato, tetapi mereka masih kurang mampu menuangkan ide-ide serta gagasan-
gagasan kedalam bentuk bahasa tulisan yang benar dan mudah dimengerti oleh
pembaca. Maka untuk bisa mengarang dengan baik, seseorang harus mempunyai
kemampuan untuk menulis, kemampuan menulis dapat dicapai melalui proses belajar
dan berlatih.
3
Permasalahanpun muncul seperti yang sudah penulis alami ketika
melakukan observasi di kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen. Dari hasil observasi
tersebut penulis menemukan masalah, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam mengarang. Mengingat pentingnya kemampuan mengarang bagi siswa,
maka penulis berusaha mengungkap seberapa tinggi peningkatan kemampuan
mengarang melalui penggunaan media gambar seri. Untuk memperoleh informasi
faktual, penulis akan mengadakan suatu penelitian di sekolah MIN Juli dengan
dengan judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI
MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DIKELAS V MIN JULI
KABUPATEN BIREUEN.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang, maka
identifikasi masalah yang dapat ditentukan adalah sebagai berikut :
1. Dalam menulis deskripsi anak mulanya masih rendah
2. Siswa dalam menulis deskripsi tidak menggambarkan topik
3. Penggunaan kalimat dalam menulis deskripsi masih rendah
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini :
1. Secara Umum
Bagaimana kemampuan karangan deskripsi dengan menggunakan media
gambar seri pada siswa MIN Juli Bireuen, makal masalah
4
2. Secara Khusus
a. Adakah peningkatan kemampuan dalam menulis deskripsi melalui
penggunaan media gambar seri kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen.
b. Adakah perubahan kemampuan siswa dalam menulis deskipsi melalui
penggunaan media gambar seri kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen.
1.4 Tujuan Penelitian
Dengan dilaksanakan penelitian ini, bertujuan untuk :
1. Secara Umum
Adapun secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam menulis deskripsi dengan media gambar seri kelas V MIN Juli Bireuen.
2. Secara Khusus
Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
a. Untuk mendiskripsikan peningkatan kemampuan siswa dalam menulis
deskripsi melalui penggunaan media gambar seri di kelas V MIN Juli
Kabupaten Bireuen.
b. Untuk mengungkapkan perubahan kemampuan siswa dalam menulis
deskripsi melalui penggunaan media gambar seri di kelas V MIN Juli
Kabupaten Bireuen.
c. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis
karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar serf dalam upaya
meningkatkan pemahaman siswa tentang bagaimana cara mengarang
dengan menggunakan media gambar seri di kelas V MIN Juli Kabupaten
Bireuen.
5
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan,
maka diharapkan hasil penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini dapat menambah literatur penelitian
dibidang pendidikan yaitu dibidang Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya menulis
deskripsi melalui media gambar seri dikelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Guru dapat memahami hal-hal yang perlu dilakukan untuk menyampaikan
pembelajaran secara aktif dan menarik sehingga mahasiswanya mampu
menyimak pelajaran yang sedang diajarkan dan apa yang diharapkan oleh
guru dapat tercapai, serta memberikan masukan bagi guru Bahasa dan Sastra
Indonesia tentang salah satu model pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
pada pembelajaran menulis deskripsi yang sesuai dengan karakteristik belajar
siswa. Guru juga dapat memperkaya teknik-teknik pembelajaran dan
mengetahui permasalahan siswa dan cara-cara mengatasinya.
b. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para siswa
dalam belajar menulis deskripsi melalui penggunaan media gambar seri,
sehingga mereka lebih serius dan bersemangat dalam memahami materi
pelajaran.
6
c. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan
tambahan informasi bagi peneliti lainnya yang berhubungan dengan menulis
deskripsi melalui penggunaan media gambar seri.
1.6 Definisi Operasional
1. Meningkatkan
Meningkatkan adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
menulis deskripsi melalui melalui penggunaan media gambar seri.
2. Kemampuan Menulis
Kemampuan menulis adalah kemampuan menyampaikan ide dan pesan dengan
penggunaan bahasa yang teratur sehingga dimengerti oleh orang lain.
3. Deskripsi
Deskripsi adalah gambaran sesuatu dengan jelas, sehingga membuat pembaca
seolah-olah menyaksikan atau mengalami sendiri sesuatu yang digambarkan
tersebut, sesuatu yang digambarkan itu dapat berupa benda ataupun suatu peristiwa.
4. Media Gambar Seri
Media gambar seri adalah serangkaian gambar yang terdiri dari 2 hingga 6
gambar yang menceritakan suatu kesatuan cerita yang dapat dijadikan alur pemikiran
siswa dalam mengarang (Sapari, 2002:26). Media gambar seri juga merupakan media
yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran berupa gambar-gambar yang
berseri, dimana setiap gambar memiliki kaitan antara satu dengan yang lainnya.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Menulis
Menulis adalah bentuk penyampaian ide, gagasan atau pesan dengan
menggunakan lambang grafik (tulisan). Tulisan adalah suatu sistem komunikasi
manusia yang menggunakan tanda-tanda yang dapat dibaca atau dilihat dengan
nyata. Menulis juga merupakan salah satu keterampilan berbahasa selain
mendengar, berbicara, dan membaca. Setiap keterampilan mempunyai hubungan
yang erat dengan keterampilan lainnya dalam memperoleh keterampilan berbahasa.
Menurut semi (2007:14), menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan
gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis adalah melukiskan lambang-
lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,
sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang tersebut seandainya
mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut.
Dengan demikian menulis sebagai proses melambangkan bunyi-bunyi ujaran
berdasarkan aturan-aturan dan disampaikan dengan cara menggunakan lambang-
lambang yang terpola, melalui lambang-lambang tersebutlah pembaca dapat
memahami apa yang dikomunikasikan oleh penulis.
Menurut syafi’ie (2001:36) menulis adalah menuangkan gagasan, pendapat,
perasaan, keinginan, kemauan, dan informasi ke dalam bentuk tulisan dan kemudian
mengirimkannya kepada orang lain. Kegiatan menulis merupakan bentuk
komunikasi dalam interaksi sosial melalui bahasa tulis. Oleh karena itu seseorang
8
yang ingin berkomunikasi dengan cara ini dituntut untuk mempunyai dan dapat
menggunakan simbol-simbol grafis sebagai media penyampai pesan. Pesan yang
disampaikan tersebut merupakan hasil pengalaman dan pengetahuan dalam berbagai
bentuk.Salah satu keterampilan berbahasa adalah kemampuan menulis berupa
karangan deskripsi, hal ini sangat penting dimiliki setiap siswa sekolah dasar. Hal ini
sesuai dengan pendapat Abdurrahman (2002:243) bahwa :
Banyak orang yang lebih menyukai membaca daripada menulis, karena
menulis dirasakan lebih lambat dan lebih sulit. Meskipun demikian,
kemampuan menulis sangat diperlukan baik dalam kehidupan disekolah
maupun dimasyarakat. Para siswa memerlukan kemampuan menulis untuk
menyalin, mencatat, atau untuk menyelesaikan tugas-tugas disekolah.
Pendapat tersebut menegaskan pentingnya kemampuan menulis, karena
dalam menulis, seseorang dapat menuangkan ide, perasaaan, maupun pikirannya
dalam bentuk tulisan. Bahkan dengan kemampuan menulis seseorang dapat mencatat
berbagai pengetahuan yang dianggap penting untuk dipelajari.
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Glaith dalam Sulasih (2004:13),
menulis adalah sebuah proses mengeksplorasikan pikiran dan ide-ide dalam bentuk
tulisan serta membuatnya menjadi sesuatu yang dapat dilihat dan nyata. Kegiatan
menulis mendorong proses tersebut sebagai bahan refleksi. Ketika pemikiran dan
ide-ide telah ditulis, ide-ide itu dapat diperiksa kembali, dipertimbangkan kembali,
ditambah, disusun kembali, dan diubah.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan
proses menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa yang
efektif agar dapat dipahami oleh pembaca tulisan. Berdasarkan simpulan tersebut,
menulis merupakan kegiatan yang kompleks dimana memerlukan pengungkapan isi
9
yang jelas, penggunaan bahasa yang tepat, dan pemahaman tentang orang yang akan
membaca tulisan tersebut. Selain itu dalam kegiatan menulis jga diperlukan
keterampilan memilih dan menata tulisan sehingga dapat mudah dipahami oleh orang
lain. Hal ini menjadi sangat penting karena kegiatan menulis merupakan bentuk
komunikasi yang digunakan secara tidak langsung.
2.2 Tujuan dan Manfaat Menulis
Sebagaimana yang diungkapkan oleh semi (2007:14) bahwa tujuan menulis
adalah niat dalam hati atau pikiran yang hendak dicapai dengan menulis. Secara
umum ada beberapa tujuan orang menulis, yaitu :
1. Untuk menceritakan sesuatu
2. Untuk memberikan petunjuk atau pengarahan
3. Untuk menjelaskan sesuatu
4. Untuk meyakinkan
5. Untuk merangkum
Sedangkan menurut O’Malley dan Pierce dalam Sulasih (2004:15)
menyatakan bahwa ada tiga tujuan dalam menulis; (1) informatif, (2) ekspresif, (3)
persuasif. Seseorang akan menggunakan tujuan informatif untuk berbagi
pengetahuan dan informasi, memberi petunjuk atau mengungkapkan gagasan serta
ide-ide, menggambarkan suatu peristiwa atau pengalaman menguraikan konsep-
konsep, memperkirakan sebab akibat, dan mengembangkan gagasan-gagasan baru.
Tujuan ekspresif digunakan ketika seseorang menulis karangan atau cerita. Tujuan
persuasif digunakan ketika seseorang berusaha untuk mempengaruhi orang lain dan
memprakarsai suatu aksi atau perubahan.
10
Adapun manfaat menulis menurut Bernard dalam Gie (2002:21-22) ada enam
manfaat kegiatan karang-mengarang yaitu; pertama, suatu sarana untuk
mengungkapkan diri atau perasaaan, kedua, sebagai sarana pemahaman disaat
mengarang lalu merenungkan gagasan-gagasan baru tentang hal yng ditulisnya.
Ketiga, sebagai sarana mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan dan perasaan
harga diri. Keempat, sebagai sarana meningkatkan kesadaran dan penerapan terhadap
lingkungan sekeliling. Kelima, suatu sarana untuk keterlibatan secara bersemangat
dan bukannya penerimaan yang pasrah. Keenam, bermanfaat sebagai sarana dalam
mengembangkan suatu pemahaman tentang kemampuan menggunakan bahasa.
2.3 Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah sebuah karangan yang menggambarkan atau
menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu barang, benda atau objek.
Mendeskripsikan cita rasa, hal atau bunyi. Contohnya;
Warna biru laut dengan puncak-puncak gelombang dan ombak memutih,
membawa rasa segar dan sejuk. Digaris kaki langit yang menyelam ke samudera
dan ada seiring kapal motor mencari ikan, atimbul tenggelam bagaikan titik hitam.
Menurut Semi (2007:66) deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan
rincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada emosi serta
menciptakan imajinasi pembaca bagaikan melihat, mendengar, atau merasakan
langsung apa yang disampaikan penulis.
Sedangkan menurut Wiyatno (2004:64) paragraf deskripsi merupakan
penggambaran suatu keadaan dengan kalimat-kalimat, sehingga menimbulkan kesan
hidup.dalam angan-angan pembaca. Namun menurut Khairuddin (2007:102) paragraf
11
deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan atau menerima sesuatu dengan sejelas-
jelasnya sehingga pembaca seolah-olah merasakan atau mengalami sendiri sesuatu
yang digambarkan.
Menurut Hartono (2003:37), deskripsi yaitu suatu bentuk komposisi yang
digunakan sebagai sarana penulis atau pembicara menggambarkan atau menceritakan
bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau mendeskripsikan cita
rasa suatu bends, hal atau bunyi. Deskripsi adalah lukisan yang menggambarkan
rupa, suara, bau, atau rasa sesuatu. Deskripsi adalah karangan yang lebih kompak
dan bertekstur dengan memilih detail-detail fisik dan emosional (Sudiati dkk.
2005:3-4).
2.4 Karakteristik Tulisan Deskripsi
Menurut Semi (2001:43) ada beberapa penanda, yang merupakan
karakteristik tulisan deskripsi, Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Deskripsi berupaya memperlihatkan detail atau rincian tentang objek.
2. Deskripsi lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi
pembaca.
3. Deskripsi umumnya menyangkut objek yang dapat diindera oleh pancaindera
sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia
4. Deskripsi disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang
menggugah.
5. Organisasi penyajiannya lebih umum menggunakan susunan ruang.
12
Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa tulisan deskripsi dibangun dengan
ciri atau karakteristik tertentu sebagai penandanya. Ciri atau karakteristik itulah yang
membuat gaya penyampaian tulisan deskripsi berbeda dengan jenis tulisan lainnya.
Pendapat lain tentang karakteristik tulisan deskripsi ini dikernukakan oleh Sorenson
dalam Sulasih (2004:30). la menyatakan bahwa tulisan deskripsi hanya menyajikan
sebuah penggambaran tentang suatu objek. Gambaran yang dimasukkan dalam
tulisan biasanya mengikuti karakteristik-karakteristik umum tulisan deskripsi.
Selanjutnya, dikemukakan juga oleh Sarenson bahwa ada sebelas
karakteristik umum sebuah tulisan deskripsi, yaitu; (1) menggambarkan suatu objek
yang memang patut untuk digambarkan, (2) menekankan pada tanggapan
pancaindera secara langsung atau tidak langsung, (3) memanfaatkan kata-kata kiasan
untuk memperkaya gambaran dan memancing minat baca, (4) menggunakan kalimat
topik yang menggambarkan objek untuk membentuk pandangan pembaca terhadap
objek tersebut, (5) menerapkan salah satu pola pengorganisasian : kronologis, bagian
perbagian, atau tingkatan, (6) memasukkan kesan dan suasana yang tetap, (7)
mempunyai kesatuan antarparagraf dan tulisan secara keseluruhan, (8) memuat
rincian objek untuk mendukung kesan dan suasana, (9) menggunakan kosakata yang
jelas, (10) memvariasikan pola kalimat untuk meningkatkan pandangan positif dan
memberikan penekanan yang sesuai, serta (11) membuat simpulan yang efektif
terhadap objek yang digambarkan. Karakteristik yang dikemukakan oleh Sorenson
pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan oleh Semi. Perbedaannya terletak
pada kerincian karakteristik yang dikemukakan
13
2.5 Jenis Karangan Deskripsi
Berdasarkan tujuan penulisan, Keraf (2001: 98) membedakan deskripsi atas
dua macam, yaitu deskripsi sugestif dan deskripsi ekspositoris.
1. Deskripsi Sugestif
Deskripsi sugestif adalah penggambaran suatu objek dengan tujuan
menciptakan suatu penghayatan terhadap objek tersebut melalui imajinasi pembaca.
Dalam paragraf deskripsi sugestif, penulis ingin memberikan berupa pengalaman
kepada pembaca, karena pembaca berhubungan langsung dengan objek Pengalaman
dari objek tersebut harus berkesan. Sasaran deskripsi sugesti adalah perangkaian
tentang kata-kata yang dipilih oleh penulis untuk menggambarkan diri, sifat dan
watak dari objek tersebut untuk dapat diciptakan sugesti tertentu pada pembaca.
Dengan kata lain deskripsi sugesti berusaha menciptakan suatu penghayatan terhadap
objek tersebut melalui imajinasi pembaca.
Deskripsi sugestif mengurutkan sebuah objek menurut kuat lemahnya kesan
penulis terhadap bagian-bagian objek itu. Seseorang yang mendeskripsikan kamar
asrama tempat temannya tinggal dan bermaksud menonjolkan kejorokan yang
dilihatnya di sana, agaknya akan mulai mendeskripsikan ruang tersebut dengan bau
yang diciumnya. Ini adalah hal yang paling alamiah. Rangsangan bau jauh lebih
besar pengaruhnya terhadap manusia daripada rangsangan penglihatan atau
pendengaran.
Dari segala yang dilihatnya di kamar temannya itu penulis tentulah akan
mendahulukan apa yang menurut nilai dan norma yang dipegangnya paling penting,
misalnya pakaian kotor bergantungan di mana-mana atau kulit buah-buahan dan
14
daun pembungkus makanan yang berserak di sana-sini. Urutan-urutan dalam
deskripsi sugestif ini bersifat subjelctif, tetapi tidak perlu seperti yang digambarkan
di atas. Dapat saja pendeskripsian dimulai da?i yang kurang jorok dan diakhiri
dengan bau. Dapat pula pendeskripsian dimulai dengan memilih menggunakan
urutan-urutan lain.
2. Deskripsi Ekspositoris
Deskripsi ekspositoris adalah deskripsi yang sangat logis yang isinya
biasanya merupakan daftar rincian, atau yang menurut penulisnya hal yang penting-
penting saja, yang disusun menurut sistem dan urutan logis objek yang diamati.
Setiap benda, tempat, suasana tentu mempunyai logika urutan-urutan tersendiri.
Sebagai contoh, jika si penulis mengamati atau ingin mendeskripsikan rangkaian
kereta api; urutan logisnya agaknya pastilah dari depan, lokomotifnya, ke belakang,
gerbong-gerbong yang mengekori lokomotif tadi. Seorang manusia rasanya akan
lebih logis dideskripsikan dari atas ke bawah.
Deskripsi ini hanya bertujuan untuk memberikan identifikassi atau informasi
mengenai objeknya sehingga pembaca dapat mengenalnya bila bertemu atau
berhadapan dengan objek tersebut. Penulis tidak berusaha untuk menciptakan kesan
atau imajinasi pada diri pembaca, dalam tulisan deskripsi ini penulis memindahkan
kesan-kesannya, memindahkan hasil pengamatan pengalaman dan perasaannya pada
pembaca. Deskripsi ini mengutamakan sifat terperinci wujud yang dapat ditemukan,
terhadap objek sehingga nada penulisan deskripsi bersifat informatif yang bersifat
melukiskan.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Menurut
Suharjono (dalam Arikunto, 2009:58) penelitian tindakan kelas adalah penelitian
tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelasnya. Sedangkan menurut Kusnandar Penelitian tindakan kelas
(2010:411) adalah tindakan yang secara sadar dilakukan oleh guru untuk mengembangkan
kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam
pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan
masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya
untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
Prinsip utama dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah adanya pemberian
tindakan yang diaplikasikan dalam siklus-siklus yang berkelanjutan, siklus yang
berkelanjutan tersebut digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis. Secara garis besar
dalam Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)
perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing ), (4) refleksi (
reflecting ).
3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MIN Juli Kabupaten Bireuen, penulis akan
mengadakan penelitian pada kelas punya yaitu kelas V Semester I Tahun Ajaran
2010/2011. Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas V
MIN MIN Juli Kabupaten Bireuen.
16
3.3 Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian dalam penelitian ini yaitu menggunakan prosedur
PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yaitu menggunakan Siklus I, Siklus II dan Siklus
III, dimana tiap-tiap siklus memiliki tahapan-tahapan seperti; perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan reflekasi.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian
(Sanjaya, 2010:102), adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
diantaranya : lembar observasi aktivitas siswa dan guru, lembar respon siswa, tes
hasil belajar siswa.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu berupa teknik tes
dan teknik non tes, dimana instrumen tes ini diperlukan
3.6 Teknik Analisis Data
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MIN Juli Kabupaten Bireuen, penulis akan
mengadakan penelitian pada kelas yang dia punya yaitu kelas V Semester I Tahun
Ajaran 2010/2011.
kan kelas peneliti sebagai subjek dan siswa sebagai objek yang di teliti.
Penelitian ini adalah siswa kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen Tahun Ajaran
2010/2011. Jumlah siswa kelas V 32 siswa, peneliti menentukan kelas
V sebagai objek penelitian karena kemampuan menulis deskripsi masih kuran
17
optimal. Hal ini disebabkan minat siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi
melalui media gambar serf masih kurang karena persediaan gambar tidak bervariasi
sehingga tidak menarik minat siswa dalam menulis karangan.
3.4 Data dan SumbarData
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kualitatif, yang diperoleh
dari :
1. Tes awal dan tes akhir pembelajaran observasi proses
2. Pembelajaran, wawancara danjurnal.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Penulis menggunakan tiga alai pengumpulan data, yaitu wawancara,
observasi dan tes perbuatan (performance) yang digunakan selama penelitian
masalah dalam makalah ini dan mendiagnosa serta mengevaluasi dari model yang
digunakan. Berikut ini penjelasannya :
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik evaluasi non tes yang biasa dilakukan
kapan saja. "Observasi adalah teknik atau cara untuk mengamati suatu keadaan atau
suatu kegiatan (tingkah laku)".
Penulis menggunakan teknik observasi ini untuk mengamati keadaan siswa
sebelum, sedang dan sesudah model pembelajaran menulis karangan dengan
menggunakan media gambar serf.
2. Wawancara
Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
18
mendapat informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, apersepsi dan
keyakinan dari individu atau responder. Wawancara ini dilakukan dengan cara
mengadakan tanya jawab secara langsung dengan sumber data.
3. Tes Perbuatan
Tes perbuatan (performance) dimaksudkan untuk mengukur keterampilan dalam
melakukan sesuatu (Rachmat dan Suhendi, 1998 : 113). Alat pengukurannya
menggunakan pedoman penilaian atau format observasi. Tes perbuatan ini
digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menulis karangan dengan
baik dengan menggunakan media gambar serf.
4. Catatan Lapangan
Pada penelitian ini adalah kemampuan menulis karangan deskripsi melalui
penggunaan media gambar serf, kondisi awal menunjukkan bahwa ketika diberi
pembelajaran media gambar serf yang di acak siswa belum memahaminya.
Sehingga kemampuan dalam menentukan topik karangan masih kurang optimal
karena penyusunan gambar masih rancu. Hal ini disebabkan karena minat siswa
dalam menulis karangan masih kurang dengan persediaan media yang sederhana.
3.6 Teknik Analisis Data
Jenis data yang dipergunakan adalah data kualitatif
1. Observasi
Skor yang diberikan pengamat pada Lembar Observasi Siswa dan Lembar
Observasi Guru dengan menggunakan rumus :
19
2. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap 4 orang siswa, wawancara dilakukan untuk
mengukur pemahaman siswa dalam menulis deskripsi dengan menggunakan media
gambar serf. Peneliti mengajukan 4 buah gambar yang diacak untuk disusun siswa
menjadi sebuah gambar yang beruntun untuk dibuatkan menjadi sebuah karangan.
3. Tes
Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis deskripsi dengan
menggunakan media gambar serf diperlukan beberapa gambar.
1. Dalam penyusunan gambar — gambar yang diacak
2. Kemampuan siswa membuat kerangka karangan
3. Kesesuaian antara terra dan gambar
4. Kemampuan dalam menggunakan EYD
5. Kerapian
3.7 Pengecekan Keabsahan Data
Untuk menghindari dari kesalahan atail kekeliruan data yang terkumpul dari
hasil tindakan yang dilakukan dalam penelitian, perlu dilakukan pengecekan
keabsahan data dengan mendetail. Pengecekan keabsahan data yang didasarkan pada
sesuatu diluar data untuk keperluan mengecek terhadap data yang telah ada.
(Moleong, 2007).
20
3.8 Tahap – tahap Penelitian
Dalam penelitian ini akan dilakukan dua siklus.
1. Proses Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap penelitian ini peneliti akan mempersiapkan (1) satuan pelajaran,
(2) rancangan tindakan dalam bentuk rencana pembelajaran, (3) rencana evaluasi
yang meliputi tes dan nontes.
b. Tindakan
Pada tahap tindakan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang akan
dilakukan. Pada saat proses pembelajaran menulis karangan berlangsung, siswa
diberi sebuah materi mengarang yang harus dikarang oleh siswa. Kemuadian
hasilnya dibahas bersama-sama. Setelah itu karangan yang dibuat dalam bentuk
cerita. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca isi karangan siswa
secara bergiliran. Siswa yang lain memperhatikan, apabila ada kesalahan yang
dilakukan oleh temannya, maka, mereka harus memberi koreksi terhadap ternannya,
yang melakukan kesalahan.
c. Pengamatan
Tahap pengamatan dilakukan dalam proses belajar mengajar berlangsung,
pengamatan dapat dilakukan dengan observasi atau pengamatan secara langsung atau
dengan wawancara. Pengambilan data dengan observasi bertujuan untuk
21
dapat secara langsung mengamati semua perilaku siswa baik yang positif maupun
negatif selama proses belajar mengajar berlangsung dikelas.
d. Refleksi
Berdasarkan observasi dan wawancara pada tahap ini dijadikan sebagai
pedoman. Dari situasi tersebut dapat dipakai untuk pembenahan dan perbaikan pada
tahap selanjutnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu proses
belajar mengajar pada tiap-tiap tahapan, misalnya ada beberapa siswa yang saling
berebut alai tulis, berpindah tempat duduk dan menyepelekan penggunaan media
gambar serf yang dianggap sebagai sesuatu yang aneh. Oleh karena itu pada tahap ini
akan diambil tindakan untuk meningkatkan pengelolaan kelas dengan jalan menegur
mereka yang saling membuat keributan. Dengan kata lain pengamatan lebih intensif
pada siswa sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Suriamiharja Agus, M.Pd, dkk (1996 / 1997). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta
Depdikbud
The Liang Gie (1992). Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta Liberty
Sabarti Akhadiah, Dr. Prof (1996 / 1997). Menulis. Jakarta : Depdikbud
www.sastraindo.com
tarigan, Djago, Drs (1996). Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya. Bandung : Angkasa
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
22
PT. Remaja Rosdakarya
www.blogspot-com
Piaget Jean. 2000. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya. Kasbolah,
Kasihani. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud
http://eprint.Ums.Ac.Id/364/01/19. subyantoro.pdf
Sudirman. 1991. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
http://www.realonearcade.com
Arikunto, Suharsimin. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta

Contenu connexe

Tendances

1. pengertian dan fungsi bahasa
1. pengertian dan fungsi bahasa1. pengertian dan fungsi bahasa
1. pengertian dan fungsi bahasatarmizitaher
 
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTs
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTsBahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTs
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTsMono Manullang
 
Soal bahasa arab kelas xii smk
Soal bahasa arab kelas xii smkSoal bahasa arab kelas xii smk
Soal bahasa arab kelas xii smkWahyu Surya
 
Modul Ajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) - Mengapa kita perlu makan...
Modul Ajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) - Mengapa kita perlu makan...Modul Ajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) - Mengapa kita perlu makan...
Modul Ajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) - Mengapa kita perlu makan...RullyAnto3
 
Upacara Pembukaan Hizbul Wathan
Upacara Pembukaan Hizbul WathanUpacara Pembukaan Hizbul Wathan
Upacara Pembukaan Hizbul WathanZie Zhua
 
laporan akhir kampus mengajar 3.pdf
laporan akhir kampus mengajar 3.pdflaporan akhir kampus mengajar 3.pdf
laporan akhir kampus mengajar 3.pdfAwanAbdusSalam
 
Rpp ix 1 writing
Rpp ix 1 writingRpp ix 1 writing
Rpp ix 1 writingtengkurafi1
 
Soal ujian praktek mapel umum
Soal ujian praktek mapel umumSoal ujian praktek mapel umum
Soal ujian praktek mapel umumalmoon2
 
lirik we will not go down (gaza)
lirik we will not go down (gaza)lirik we will not go down (gaza)
lirik we will not go down (gaza)Dwi Ratna
 
Materi 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa
Materi 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupaMateri 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa
Materi 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupaPPGhybrid3
 
Hakekat,Ciri-ciri, Contoh dan Analisis Syair
Hakekat,Ciri-ciri, Contoh dan Analisis SyairHakekat,Ciri-ciri, Contoh dan Analisis Syair
Hakekat,Ciri-ciri, Contoh dan Analisis SyairEva Ria Safitri
 
Esai melek literasi
Esai melek literasi Esai melek literasi
Esai melek literasi Iwan Sumantri
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURNurulbanjar1996
 

Tendances (20)

Ki kd bhs inggris kls 10 wajib
Ki kd bhs inggris kls 10 wajibKi kd bhs inggris kls 10 wajib
Ki kd bhs inggris kls 10 wajib
 
1. pengertian dan fungsi bahasa
1. pengertian dan fungsi bahasa1. pengertian dan fungsi bahasa
1. pengertian dan fungsi bahasa
 
Ppt sejarah sastra
Ppt sejarah sastraPpt sejarah sastra
Ppt sejarah sastra
 
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTs
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTsBahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTs
Bahasa Inggris Untuk kelas 7 SMP/MTs
 
Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
 
Soal bahasa arab kelas xii smk
Soal bahasa arab kelas xii smkSoal bahasa arab kelas xii smk
Soal bahasa arab kelas xii smk
 
Modul Ajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) - Mengapa kita perlu makan...
Modul Ajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) - Mengapa kita perlu makan...Modul Ajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) - Mengapa kita perlu makan...
Modul Ajar Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) - Mengapa kita perlu makan...
 
Upacara Pembukaan Hizbul Wathan
Upacara Pembukaan Hizbul WathanUpacara Pembukaan Hizbul Wathan
Upacara Pembukaan Hizbul Wathan
 
Rpp atika
Rpp atikaRpp atika
Rpp atika
 
Membaca
MembacaMembaca
Membaca
 
laporan akhir kampus mengajar 3.pdf
laporan akhir kampus mengajar 3.pdflaporan akhir kampus mengajar 3.pdf
laporan akhir kampus mengajar 3.pdf
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
 
Warga aksara
Warga aksaraWarga aksara
Warga aksara
 
Rpp ix 1 writing
Rpp ix 1 writingRpp ix 1 writing
Rpp ix 1 writing
 
Soal ujian praktek mapel umum
Soal ujian praktek mapel umumSoal ujian praktek mapel umum
Soal ujian praktek mapel umum
 
lirik we will not go down (gaza)
lirik we will not go down (gaza)lirik we will not go down (gaza)
lirik we will not go down (gaza)
 
Materi 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa
Materi 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupaMateri 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa
Materi 1 M1 KB 4 Pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa
 
Hakekat,Ciri-ciri, Contoh dan Analisis Syair
Hakekat,Ciri-ciri, Contoh dan Analisis SyairHakekat,Ciri-ciri, Contoh dan Analisis Syair
Hakekat,Ciri-ciri, Contoh dan Analisis Syair
 
Esai melek literasi
Esai melek literasi Esai melek literasi
Esai melek literasi
 
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTURTINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
 

En vedette

Proposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra IndonesiaProposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra IndonesiaSeptriani Dewi
 
CONTOH PROPOSAL BHS INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
CONTOH PROPOSAL BHS INDONESIA YANG BAIK DAN BENARCONTOH PROPOSAL BHS INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
CONTOH PROPOSAL BHS INDONESIA YANG BAIK DAN BENARdeo krisma
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiabcirohil
 
Contoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
Contoh Proposal Tugas Bahasa IndonesiaContoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
Contoh Proposal Tugas Bahasa IndonesiaLia Oktafiani
 
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3  Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3 Hendra Purnama
 
Proposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaProposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaLaila Amru
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Boedi Santosa,
 
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasProposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasMarliena An
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaAndika Mukaddas
 
Konsep Kurikulum 2013 pada DDLK Kab. Indramayu
Konsep Kurikulum 2013 pada DDLK Kab. IndramayuKonsep Kurikulum 2013 pada DDLK Kab. Indramayu
Konsep Kurikulum 2013 pada DDLK Kab. Indramayumuseum bayt qur'an
 
Panduan teknis pembuatan proposal & laporan skripsi
Panduan teknis pembuatan proposal & laporan skripsiPanduan teknis pembuatan proposal & laporan skripsi
Panduan teknis pembuatan proposal & laporan skripsiMelwin Syafrizal
 
Penulisan proposal
Penulisan proposalPenulisan proposal
Penulisan proposalDevhy vhy
 
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...Purwo Adi Wibowo
 
Proposal penelitian. power point ivon
Proposal penelitian. power point ivonProposal penelitian. power point ivon
Proposal penelitian. power point ivonNikmon Amal
 
Rpp sma bahasa indonesia kelas 10 se 1 tema gemar meneroka alam semesta
Rpp sma bahasa indonesia kelas 10 se 1 tema gemar meneroka alam semestaRpp sma bahasa indonesia kelas 10 se 1 tema gemar meneroka alam semesta
Rpp sma bahasa indonesia kelas 10 se 1 tema gemar meneroka alam semestamr endar
 
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaDini Zakia
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaDian Kirtley Kristi
 

En vedette (20)

Proposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra IndonesiaProposal Bahasa dan Sastra Indonesia
Proposal Bahasa dan Sastra Indonesia
 
CONTOH PROPOSAL BHS INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
CONTOH PROPOSAL BHS INDONESIA YANG BAIK DAN BENARCONTOH PROPOSAL BHS INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
CONTOH PROPOSAL BHS INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
Contoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
Contoh Proposal Tugas Bahasa IndonesiaContoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
Contoh Proposal Tugas Bahasa Indonesia
 
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3  Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
 
Proposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesiaProposal ptk bahasa indonesia
Proposal ptk bahasa indonesia
 
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...Proposal penelitian  penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
Proposal penelitian penggunaan media gambar untuk membaca permulaan di taman...
 
Skripsi psikologi
Skripsi psikologiSkripsi psikologi
Skripsi psikologi
 
Storytelling
StorytellingStorytelling
Storytelling
 
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan KelasProposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
 
Proposal metode bercerita
Proposal metode berceritaProposal metode bercerita
Proposal metode bercerita
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
Konsep Kurikulum 2013 pada DDLK Kab. Indramayu
Konsep Kurikulum 2013 pada DDLK Kab. IndramayuKonsep Kurikulum 2013 pada DDLK Kab. Indramayu
Konsep Kurikulum 2013 pada DDLK Kab. Indramayu
 
Panduan teknis pembuatan proposal & laporan skripsi
Panduan teknis pembuatan proposal & laporan skripsiPanduan teknis pembuatan proposal & laporan skripsi
Panduan teknis pembuatan proposal & laporan skripsi
 
Penulisan proposal
Penulisan proposalPenulisan proposal
Penulisan proposal
 
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
Contoh Gambar peta penelitian dari proposal penelitian di mata kuliah metodol...
 
Proposal penelitian. power point ivon
Proposal penelitian. power point ivonProposal penelitian. power point ivon
Proposal penelitian. power point ivon
 
Rpp sma bahasa indonesia kelas 10 se 1 tema gemar meneroka alam semesta
Rpp sma bahasa indonesia kelas 10 se 1 tema gemar meneroka alam semestaRpp sma bahasa indonesia kelas 10 se 1 tema gemar meneroka alam semesta
Rpp sma bahasa indonesia kelas 10 se 1 tema gemar meneroka alam semesta
 
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa IndonesiaKD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
KD 2.12_RPP SMK XI-Bahasa Indonesia
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
 

Similaire à Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Tjoetnyak Izzatie
 
Strategi menulis
Strategi menulisStrategi menulis
Strategi menulisfetiazm
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptkMier Ajah
 
Ketrampilan berbahasa
Ketrampilan berbahasaKetrampilan berbahasa
Ketrampilan berbahasadaud5530
 
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...Titin Agustini
 
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxMAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxYulaekahZulle
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianDHEluvELI
 
Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Hamzah Yuddin
 
Paparan Lokakarya Penguatan Literasi.pptx
Paparan Lokakarya Penguatan Literasi.pptxPaparan Lokakarya Penguatan Literasi.pptx
Paparan Lokakarya Penguatan Literasi.pptxfadli283033
 
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisandri wahyudi
 

Similaire à Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i (20)

Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
BAB I.doc
BAB I.docBAB I.doc
BAB I.doc
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Strategi menulis
Strategi menulisStrategi menulis
Strategi menulis
 
Prop.ptk rima
Prop.ptk rimaProp.ptk rima
Prop.ptk rima
 
Contoh proposal ptk
Contoh proposal ptkContoh proposal ptk
Contoh proposal ptk
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Ketrampilan berbahasa
Ketrampilan berbahasaKetrampilan berbahasa
Ketrampilan berbahasa
 
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...
Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Menulis Narasi Bahasa I...
 
Eningkatan keterampilan menulis cerita pendek
Eningkatan keterampilan menulis cerita pendekEningkatan keterampilan menulis cerita pendek
Eningkatan keterampilan menulis cerita pendek
 
2 model pembelajaran
2 model pembelajaran2 model pembelajaran
2 model pembelajaran
 
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docxMAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
MAKALAH MODUL 7 PEMBELAJARAN B.INDONESIA DI SD.docx
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Laporan tugas 3
Laporan tugas 3Laporan tugas 3
Laporan tugas 3
 
Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013Proposal ptk mgmp 2013
Proposal ptk mgmp 2013
 
Paparan Lokakarya Penguatan Literasi.pptx
Paparan Lokakarya Penguatan Literasi.pptxPaparan Lokakarya Penguatan Literasi.pptx
Paparan Lokakarya Penguatan Literasi.pptx
 
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulisUpaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
Upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis
 
Revisi tulisan skripsi 3
Revisi tulisan skripsi 3Revisi tulisan skripsi 3
Revisi tulisan skripsi 3
 

Isi proposal skripsi bhs indonesia kak idawati bab i

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat modern sekarang ini dalam berkomunikasi menggunakan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Kegiatan berbicara dan mendengarkan (menyimak), merupakan komunikasi secara langsung antara dua orang atau lebih, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi tidak langsung. Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa, mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Karena tanpa memahami bahasa sangat sulit untuk beradaptasi dan bergaul dalam kehidupan yang dijalani. Oleh sebab itu manusia dituntut untuk mencari ilmu supaya mudah dalam bergaul dan mengerti bahasa terutama dalam menulis, dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan gagasan dan pikiran untuk mencapai maksud dan tujuannya. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah merupakan sebuah bentuk usaha pengembangan bahasa yang dilakukan melalui jalur formal, melalui proses belajar mengajar diharapkan siswa mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, sehingga menunjang peningkatan mutu pendidikan. Guru yang menduduki posisi strategis dalam pengembangan sumber daya manusia dituntut terus mengikuti perkembangan konsep-konsep baru dalam dunia pembelajaran. Implementasi kurikulum Tahun 2006 atau yang disebut KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) menuntut adanya kreativitas dari seorang guru dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran dikelas. Selama ini masih banyak guru yang 1
  • 2. 2 masih kesulitan dalam mempraktekkan segala jenis pendekatan serta metode yang tepat, mereka masih banyak yang menggunakan metode ceramah yang merupakan metode lama. Menurut Suyanto (2004:15) bahwa masih banyak guru bahasa Indonesia kesulitan memvariasikan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Mereka hanya berkutat dengan metode ceramah, diskusi dan penugasan. Mengarang pada prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan-angan dan kemudian dapat dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Setiap manusia semuanya diciptakan sebagai pengarang agar mudah untuk mengaplikasikan kehidupan ini dengan benar. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang masih banyak terdapat banyak kendala dalam mengaplikasikannya. Buktinya siswa kurang mampu menulis karangan serta rendahnya penguasaan bahasa tulis secara sempurna. Mereka tidak mampu menggunakan kata-kata yang sesuai dengan ketentuan dalam ejaan bahasa Indonesia yang benar. Metode yang digunakan dalam belajar mengarang sangat tidak menarik sehingga banyak siswa yang tidak memahami tentang mengarang bahkan siswa merasa bosan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Dalam lingkungan bermasyarakat banyak siswa yang pandai berbicara atau berpidato, tetapi mereka masih kurang mampu menuangkan ide-ide serta gagasan- gagasan kedalam bentuk bahasa tulisan yang benar dan mudah dimengerti oleh pembaca. Maka untuk bisa mengarang dengan baik, seseorang harus mempunyai kemampuan untuk menulis, kemampuan menulis dapat dicapai melalui proses belajar dan berlatih.
  • 3. 3 Permasalahanpun muncul seperti yang sudah penulis alami ketika melakukan observasi di kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen. Dari hasil observasi tersebut penulis menemukan masalah, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mengarang. Mengingat pentingnya kemampuan mengarang bagi siswa, maka penulis berusaha mengungkap seberapa tinggi peningkatan kemampuan mengarang melalui penggunaan media gambar seri. Untuk memperoleh informasi faktual, penulis akan mengadakan suatu penelitian di sekolah MIN Juli dengan dengan judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DIKELAS V MIN JULI KABUPATEN BIREUEN. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang, maka identifikasi masalah yang dapat ditentukan adalah sebagai berikut : 1. Dalam menulis deskripsi anak mulanya masih rendah 2. Siswa dalam menulis deskripsi tidak menggambarkan topik 3. Penggunaan kalimat dalam menulis deskripsi masih rendah 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini : 1. Secara Umum Bagaimana kemampuan karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar seri pada siswa MIN Juli Bireuen, makal masalah
  • 4. 4 2. Secara Khusus a. Adakah peningkatan kemampuan dalam menulis deskripsi melalui penggunaan media gambar seri kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen. b. Adakah perubahan kemampuan siswa dalam menulis deskipsi melalui penggunaan media gambar seri kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen. 1.4 Tujuan Penelitian Dengan dilaksanakan penelitian ini, bertujuan untuk : 1. Secara Umum Adapun secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis deskripsi dengan media gambar seri kelas V MIN Juli Bireuen. 2. Secara Khusus Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut : a. Untuk mendiskripsikan peningkatan kemampuan siswa dalam menulis deskripsi melalui penggunaan media gambar seri di kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen. b. Untuk mengungkapkan perubahan kemampuan siswa dalam menulis deskripsi melalui penggunaan media gambar seri di kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen. c. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar serf dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang bagaimana cara mengarang dengan menggunakan media gambar seri di kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen.
  • 5. 5 1.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka diharapkan hasil penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis hasil penelitian ini dapat menambah literatur penelitian dibidang pendidikan yaitu dibidang Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya menulis deskripsi melalui media gambar seri dikelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Guru dapat memahami hal-hal yang perlu dilakukan untuk menyampaikan pembelajaran secara aktif dan menarik sehingga mahasiswanya mampu menyimak pelajaran yang sedang diajarkan dan apa yang diharapkan oleh guru dapat tercapai, serta memberikan masukan bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia tentang salah satu model pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada pembelajaran menulis deskripsi yang sesuai dengan karakteristik belajar siswa. Guru juga dapat memperkaya teknik-teknik pembelajaran dan mengetahui permasalahan siswa dan cara-cara mengatasinya. b. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para siswa dalam belajar menulis deskripsi melalui penggunaan media gambar seri, sehingga mereka lebih serius dan bersemangat dalam memahami materi pelajaran.
  • 6. 6 c. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan tambahan informasi bagi peneliti lainnya yang berhubungan dengan menulis deskripsi melalui penggunaan media gambar seri. 1.6 Definisi Operasional 1. Meningkatkan Meningkatkan adalah usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis deskripsi melalui melalui penggunaan media gambar seri. 2. Kemampuan Menulis Kemampuan menulis adalah kemampuan menyampaikan ide dan pesan dengan penggunaan bahasa yang teratur sehingga dimengerti oleh orang lain. 3. Deskripsi Deskripsi adalah gambaran sesuatu dengan jelas, sehingga membuat pembaca seolah-olah menyaksikan atau mengalami sendiri sesuatu yang digambarkan tersebut, sesuatu yang digambarkan itu dapat berupa benda ataupun suatu peristiwa. 4. Media Gambar Seri Media gambar seri adalah serangkaian gambar yang terdiri dari 2 hingga 6 gambar yang menceritakan suatu kesatuan cerita yang dapat dijadikan alur pemikiran siswa dalam mengarang (Sapari, 2002:26). Media gambar seri juga merupakan media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran berupa gambar-gambar yang berseri, dimana setiap gambar memiliki kaitan antara satu dengan yang lainnya.
  • 7. 7 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Menulis Menulis adalah bentuk penyampaian ide, gagasan atau pesan dengan menggunakan lambang grafik (tulisan). Tulisan adalah suatu sistem komunikasi manusia yang menggunakan tanda-tanda yang dapat dibaca atau dilihat dengan nyata. Menulis juga merupakan salah satu keterampilan berbahasa selain mendengar, berbicara, dan membaca. Setiap keterampilan mempunyai hubungan yang erat dengan keterampilan lainnya dalam memperoleh keterampilan berbahasa. Menurut semi (2007:14), menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Menulis adalah melukiskan lambang- lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang tersebut seandainya mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Dengan demikian menulis sebagai proses melambangkan bunyi-bunyi ujaran berdasarkan aturan-aturan dan disampaikan dengan cara menggunakan lambang- lambang yang terpola, melalui lambang-lambang tersebutlah pembaca dapat memahami apa yang dikomunikasikan oleh penulis. Menurut syafi’ie (2001:36) menulis adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, kemauan, dan informasi ke dalam bentuk tulisan dan kemudian mengirimkannya kepada orang lain. Kegiatan menulis merupakan bentuk komunikasi dalam interaksi sosial melalui bahasa tulis. Oleh karena itu seseorang
  • 8. 8 yang ingin berkomunikasi dengan cara ini dituntut untuk mempunyai dan dapat menggunakan simbol-simbol grafis sebagai media penyampai pesan. Pesan yang disampaikan tersebut merupakan hasil pengalaman dan pengetahuan dalam berbagai bentuk.Salah satu keterampilan berbahasa adalah kemampuan menulis berupa karangan deskripsi, hal ini sangat penting dimiliki setiap siswa sekolah dasar. Hal ini sesuai dengan pendapat Abdurrahman (2002:243) bahwa : Banyak orang yang lebih menyukai membaca daripada menulis, karena menulis dirasakan lebih lambat dan lebih sulit. Meskipun demikian, kemampuan menulis sangat diperlukan baik dalam kehidupan disekolah maupun dimasyarakat. Para siswa memerlukan kemampuan menulis untuk menyalin, mencatat, atau untuk menyelesaikan tugas-tugas disekolah. Pendapat tersebut menegaskan pentingnya kemampuan menulis, karena dalam menulis, seseorang dapat menuangkan ide, perasaaan, maupun pikirannya dalam bentuk tulisan. Bahkan dengan kemampuan menulis seseorang dapat mencatat berbagai pengetahuan yang dianggap penting untuk dipelajari. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Glaith dalam Sulasih (2004:13), menulis adalah sebuah proses mengeksplorasikan pikiran dan ide-ide dalam bentuk tulisan serta membuatnya menjadi sesuatu yang dapat dilihat dan nyata. Kegiatan menulis mendorong proses tersebut sebagai bahan refleksi. Ketika pemikiran dan ide-ide telah ditulis, ide-ide itu dapat diperiksa kembali, dipertimbangkan kembali, ditambah, disusun kembali, dan diubah. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan proses menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa yang efektif agar dapat dipahami oleh pembaca tulisan. Berdasarkan simpulan tersebut, menulis merupakan kegiatan yang kompleks dimana memerlukan pengungkapan isi
  • 9. 9 yang jelas, penggunaan bahasa yang tepat, dan pemahaman tentang orang yang akan membaca tulisan tersebut. Selain itu dalam kegiatan menulis jga diperlukan keterampilan memilih dan menata tulisan sehingga dapat mudah dipahami oleh orang lain. Hal ini menjadi sangat penting karena kegiatan menulis merupakan bentuk komunikasi yang digunakan secara tidak langsung. 2.2 Tujuan dan Manfaat Menulis Sebagaimana yang diungkapkan oleh semi (2007:14) bahwa tujuan menulis adalah niat dalam hati atau pikiran yang hendak dicapai dengan menulis. Secara umum ada beberapa tujuan orang menulis, yaitu : 1. Untuk menceritakan sesuatu 2. Untuk memberikan petunjuk atau pengarahan 3. Untuk menjelaskan sesuatu 4. Untuk meyakinkan 5. Untuk merangkum Sedangkan menurut O’Malley dan Pierce dalam Sulasih (2004:15) menyatakan bahwa ada tiga tujuan dalam menulis; (1) informatif, (2) ekspresif, (3) persuasif. Seseorang akan menggunakan tujuan informatif untuk berbagi pengetahuan dan informasi, memberi petunjuk atau mengungkapkan gagasan serta ide-ide, menggambarkan suatu peristiwa atau pengalaman menguraikan konsep- konsep, memperkirakan sebab akibat, dan mengembangkan gagasan-gagasan baru. Tujuan ekspresif digunakan ketika seseorang menulis karangan atau cerita. Tujuan persuasif digunakan ketika seseorang berusaha untuk mempengaruhi orang lain dan memprakarsai suatu aksi atau perubahan.
  • 10. 10 Adapun manfaat menulis menurut Bernard dalam Gie (2002:21-22) ada enam manfaat kegiatan karang-mengarang yaitu; pertama, suatu sarana untuk mengungkapkan diri atau perasaaan, kedua, sebagai sarana pemahaman disaat mengarang lalu merenungkan gagasan-gagasan baru tentang hal yng ditulisnya. Ketiga, sebagai sarana mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan dan perasaan harga diri. Keempat, sebagai sarana meningkatkan kesadaran dan penerapan terhadap lingkungan sekeliling. Kelima, suatu sarana untuk keterlibatan secara bersemangat dan bukannya penerimaan yang pasrah. Keenam, bermanfaat sebagai sarana dalam mengembangkan suatu pemahaman tentang kemampuan menggunakan bahasa. 2.3 Karangan Deskripsi Karangan deskripsi adalah sebuah karangan yang menggambarkan atau menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu barang, benda atau objek. Mendeskripsikan cita rasa, hal atau bunyi. Contohnya; Warna biru laut dengan puncak-puncak gelombang dan ombak memutih, membawa rasa segar dan sejuk. Digaris kaki langit yang menyelam ke samudera dan ada seiring kapal motor mencari ikan, atimbul tenggelam bagaikan titik hitam. Menurut Semi (2007:66) deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan rincian atau detail tentang objek sehingga dapat memberi pengaruh pada emosi serta menciptakan imajinasi pembaca bagaikan melihat, mendengar, atau merasakan langsung apa yang disampaikan penulis. Sedangkan menurut Wiyatno (2004:64) paragraf deskripsi merupakan penggambaran suatu keadaan dengan kalimat-kalimat, sehingga menimbulkan kesan hidup.dalam angan-angan pembaca. Namun menurut Khairuddin (2007:102) paragraf
  • 11. 11 deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan atau menerima sesuatu dengan sejelas- jelasnya sehingga pembaca seolah-olah merasakan atau mengalami sendiri sesuatu yang digambarkan. Menurut Hartono (2003:37), deskripsi yaitu suatu bentuk komposisi yang digunakan sebagai sarana penulis atau pembicara menggambarkan atau menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau mendeskripsikan cita rasa suatu bends, hal atau bunyi. Deskripsi adalah lukisan yang menggambarkan rupa, suara, bau, atau rasa sesuatu. Deskripsi adalah karangan yang lebih kompak dan bertekstur dengan memilih detail-detail fisik dan emosional (Sudiati dkk. 2005:3-4). 2.4 Karakteristik Tulisan Deskripsi Menurut Semi (2001:43) ada beberapa penanda, yang merupakan karakteristik tulisan deskripsi, Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut : 1. Deskripsi berupaya memperlihatkan detail atau rincian tentang objek. 2. Deskripsi lebih bersifat mempengaruhi emosi dan membentuk imajinasi pembaca. 3. Deskripsi umumnya menyangkut objek yang dapat diindera oleh pancaindera sehingga objeknya pada umumnya berupa benda, alam, warna, dan manusia 4. Deskripsi disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah. 5. Organisasi penyajiannya lebih umum menggunakan susunan ruang.
  • 12. 12 Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa tulisan deskripsi dibangun dengan ciri atau karakteristik tertentu sebagai penandanya. Ciri atau karakteristik itulah yang membuat gaya penyampaian tulisan deskripsi berbeda dengan jenis tulisan lainnya. Pendapat lain tentang karakteristik tulisan deskripsi ini dikernukakan oleh Sorenson dalam Sulasih (2004:30). la menyatakan bahwa tulisan deskripsi hanya menyajikan sebuah penggambaran tentang suatu objek. Gambaran yang dimasukkan dalam tulisan biasanya mengikuti karakteristik-karakteristik umum tulisan deskripsi. Selanjutnya, dikemukakan juga oleh Sarenson bahwa ada sebelas karakteristik umum sebuah tulisan deskripsi, yaitu; (1) menggambarkan suatu objek yang memang patut untuk digambarkan, (2) menekankan pada tanggapan pancaindera secara langsung atau tidak langsung, (3) memanfaatkan kata-kata kiasan untuk memperkaya gambaran dan memancing minat baca, (4) menggunakan kalimat topik yang menggambarkan objek untuk membentuk pandangan pembaca terhadap objek tersebut, (5) menerapkan salah satu pola pengorganisasian : kronologis, bagian perbagian, atau tingkatan, (6) memasukkan kesan dan suasana yang tetap, (7) mempunyai kesatuan antarparagraf dan tulisan secara keseluruhan, (8) memuat rincian objek untuk mendukung kesan dan suasana, (9) menggunakan kosakata yang jelas, (10) memvariasikan pola kalimat untuk meningkatkan pandangan positif dan memberikan penekanan yang sesuai, serta (11) membuat simpulan yang efektif terhadap objek yang digambarkan. Karakteristik yang dikemukakan oleh Sorenson pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan oleh Semi. Perbedaannya terletak pada kerincian karakteristik yang dikemukakan
  • 13. 13 2.5 Jenis Karangan Deskripsi Berdasarkan tujuan penulisan, Keraf (2001: 98) membedakan deskripsi atas dua macam, yaitu deskripsi sugestif dan deskripsi ekspositoris. 1. Deskripsi Sugestif Deskripsi sugestif adalah penggambaran suatu objek dengan tujuan menciptakan suatu penghayatan terhadap objek tersebut melalui imajinasi pembaca. Dalam paragraf deskripsi sugestif, penulis ingin memberikan berupa pengalaman kepada pembaca, karena pembaca berhubungan langsung dengan objek Pengalaman dari objek tersebut harus berkesan. Sasaran deskripsi sugesti adalah perangkaian tentang kata-kata yang dipilih oleh penulis untuk menggambarkan diri, sifat dan watak dari objek tersebut untuk dapat diciptakan sugesti tertentu pada pembaca. Dengan kata lain deskripsi sugesti berusaha menciptakan suatu penghayatan terhadap objek tersebut melalui imajinasi pembaca. Deskripsi sugestif mengurutkan sebuah objek menurut kuat lemahnya kesan penulis terhadap bagian-bagian objek itu. Seseorang yang mendeskripsikan kamar asrama tempat temannya tinggal dan bermaksud menonjolkan kejorokan yang dilihatnya di sana, agaknya akan mulai mendeskripsikan ruang tersebut dengan bau yang diciumnya. Ini adalah hal yang paling alamiah. Rangsangan bau jauh lebih besar pengaruhnya terhadap manusia daripada rangsangan penglihatan atau pendengaran. Dari segala yang dilihatnya di kamar temannya itu penulis tentulah akan mendahulukan apa yang menurut nilai dan norma yang dipegangnya paling penting, misalnya pakaian kotor bergantungan di mana-mana atau kulit buah-buahan dan
  • 14. 14 daun pembungkus makanan yang berserak di sana-sini. Urutan-urutan dalam deskripsi sugestif ini bersifat subjelctif, tetapi tidak perlu seperti yang digambarkan di atas. Dapat saja pendeskripsian dimulai da?i yang kurang jorok dan diakhiri dengan bau. Dapat pula pendeskripsian dimulai dengan memilih menggunakan urutan-urutan lain. 2. Deskripsi Ekspositoris Deskripsi ekspositoris adalah deskripsi yang sangat logis yang isinya biasanya merupakan daftar rincian, atau yang menurut penulisnya hal yang penting- penting saja, yang disusun menurut sistem dan urutan logis objek yang diamati. Setiap benda, tempat, suasana tentu mempunyai logika urutan-urutan tersendiri. Sebagai contoh, jika si penulis mengamati atau ingin mendeskripsikan rangkaian kereta api; urutan logisnya agaknya pastilah dari depan, lokomotifnya, ke belakang, gerbong-gerbong yang mengekori lokomotif tadi. Seorang manusia rasanya akan lebih logis dideskripsikan dari atas ke bawah. Deskripsi ini hanya bertujuan untuk memberikan identifikassi atau informasi mengenai objeknya sehingga pembaca dapat mengenalnya bila bertemu atau berhadapan dengan objek tersebut. Penulis tidak berusaha untuk menciptakan kesan atau imajinasi pada diri pembaca, dalam tulisan deskripsi ini penulis memindahkan kesan-kesannya, memindahkan hasil pengamatan pengalaman dan perasaannya pada pembaca. Deskripsi ini mengutamakan sifat terperinci wujud yang dapat ditemukan, terhadap objek sehingga nada penulisan deskripsi bersifat informatif yang bersifat melukiskan.
  • 15. 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Menurut Suharjono (dalam Arikunto, 2009:58) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Sedangkan menurut Kusnandar Penelitian tindakan kelas (2010:411) adalah tindakan yang secara sadar dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya. Prinsip utama dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah adanya pemberian tindakan yang diaplikasikan dalam siklus-siklus yang berkelanjutan, siklus yang berkelanjutan tersebut digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis. Secara garis besar dalam Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing ), (4) refleksi ( reflecting ). 3.2 Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di MIN Juli Kabupaten Bireuen, penulis akan mengadakan penelitian pada kelas punya yaitu kelas V Semester I Tahun Ajaran 2010/2011. Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas V MIN MIN Juli Kabupaten Bireuen.
  • 16. 16 3.3 Prosedur Penelitian Adapun prosedur penelitian dalam penelitian ini yaitu menggunakan prosedur PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yaitu menggunakan Siklus I, Siklus II dan Siklus III, dimana tiap-tiap siklus memiliki tahapan-tahapan seperti; perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan reflekasi. 3.4 Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian (Sanjaya, 2010:102), adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya : lembar observasi aktivitas siswa dan guru, lembar respon siswa, tes hasil belajar siswa. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu berupa teknik tes dan teknik non tes, dimana instrumen tes ini diperlukan 3.6 Teknik Analisis Data 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di MIN Juli Kabupaten Bireuen, penulis akan mengadakan penelitian pada kelas yang dia punya yaitu kelas V Semester I Tahun Ajaran 2010/2011. kan kelas peneliti sebagai subjek dan siswa sebagai objek yang di teliti. Penelitian ini adalah siswa kelas V MIN Juli Kabupaten Bireuen Tahun Ajaran 2010/2011. Jumlah siswa kelas V 32 siswa, peneliti menentukan kelas V sebagai objek penelitian karena kemampuan menulis deskripsi masih kuran
  • 17. 17 optimal. Hal ini disebabkan minat siswa dalam pembelajaran menulis deskripsi melalui media gambar serf masih kurang karena persediaan gambar tidak bervariasi sehingga tidak menarik minat siswa dalam menulis karangan. 3.4 Data dan SumbarData Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kualitatif, yang diperoleh dari : 1. Tes awal dan tes akhir pembelajaran observasi proses 2. Pembelajaran, wawancara danjurnal. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Penulis menggunakan tiga alai pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi dan tes perbuatan (performance) yang digunakan selama penelitian masalah dalam makalah ini dan mendiagnosa serta mengevaluasi dari model yang digunakan. Berikut ini penjelasannya : 1. Observasi Observasi merupakan salah satu teknik evaluasi non tes yang biasa dilakukan kapan saja. "Observasi adalah teknik atau cara untuk mengamati suatu keadaan atau suatu kegiatan (tingkah laku)". Penulis menggunakan teknik observasi ini untuk mengamati keadaan siswa sebelum, sedang dan sesudah model pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media gambar serf. 2. Wawancara Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
  • 18. 18 mendapat informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, apersepsi dan keyakinan dari individu atau responder. Wawancara ini dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan sumber data. 3. Tes Perbuatan Tes perbuatan (performance) dimaksudkan untuk mengukur keterampilan dalam melakukan sesuatu (Rachmat dan Suhendi, 1998 : 113). Alat pengukurannya menggunakan pedoman penilaian atau format observasi. Tes perbuatan ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menulis karangan dengan baik dengan menggunakan media gambar serf. 4. Catatan Lapangan Pada penelitian ini adalah kemampuan menulis karangan deskripsi melalui penggunaan media gambar serf, kondisi awal menunjukkan bahwa ketika diberi pembelajaran media gambar serf yang di acak siswa belum memahaminya. Sehingga kemampuan dalam menentukan topik karangan masih kurang optimal karena penyusunan gambar masih rancu. Hal ini disebabkan karena minat siswa dalam menulis karangan masih kurang dengan persediaan media yang sederhana. 3.6 Teknik Analisis Data Jenis data yang dipergunakan adalah data kualitatif 1. Observasi Skor yang diberikan pengamat pada Lembar Observasi Siswa dan Lembar Observasi Guru dengan menggunakan rumus :
  • 19. 19 2. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap 4 orang siswa, wawancara dilakukan untuk mengukur pemahaman siswa dalam menulis deskripsi dengan menggunakan media gambar serf. Peneliti mengajukan 4 buah gambar yang diacak untuk disusun siswa menjadi sebuah gambar yang beruntun untuk dibuatkan menjadi sebuah karangan. 3. Tes Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menulis deskripsi dengan menggunakan media gambar serf diperlukan beberapa gambar. 1. Dalam penyusunan gambar — gambar yang diacak 2. Kemampuan siswa membuat kerangka karangan 3. Kesesuaian antara terra dan gambar 4. Kemampuan dalam menggunakan EYD 5. Kerapian 3.7 Pengecekan Keabsahan Data Untuk menghindari dari kesalahan atail kekeliruan data yang terkumpul dari hasil tindakan yang dilakukan dalam penelitian, perlu dilakukan pengecekan keabsahan data dengan mendetail. Pengecekan keabsahan data yang didasarkan pada sesuatu diluar data untuk keperluan mengecek terhadap data yang telah ada. (Moleong, 2007).
  • 20. 20 3.8 Tahap – tahap Penelitian Dalam penelitian ini akan dilakukan dua siklus. 1. Proses Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan Pada tahap penelitian ini peneliti akan mempersiapkan (1) satuan pelajaran, (2) rancangan tindakan dalam bentuk rencana pembelajaran, (3) rencana evaluasi yang meliputi tes dan nontes. b. Tindakan Pada tahap tindakan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang akan dilakukan. Pada saat proses pembelajaran menulis karangan berlangsung, siswa diberi sebuah materi mengarang yang harus dikarang oleh siswa. Kemuadian hasilnya dibahas bersama-sama. Setelah itu karangan yang dibuat dalam bentuk cerita. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca isi karangan siswa secara bergiliran. Siswa yang lain memperhatikan, apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh temannya, maka, mereka harus memberi koreksi terhadap ternannya, yang melakukan kesalahan. c. Pengamatan Tahap pengamatan dilakukan dalam proses belajar mengajar berlangsung, pengamatan dapat dilakukan dengan observasi atau pengamatan secara langsung atau dengan wawancara. Pengambilan data dengan observasi bertujuan untuk
  • 21. 21 dapat secara langsung mengamati semua perilaku siswa baik yang positif maupun negatif selama proses belajar mengajar berlangsung dikelas. d. Refleksi Berdasarkan observasi dan wawancara pada tahap ini dijadikan sebagai pedoman. Dari situasi tersebut dapat dipakai untuk pembenahan dan perbaikan pada tahap selanjutnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu proses belajar mengajar pada tiap-tiap tahapan, misalnya ada beberapa siswa yang saling berebut alai tulis, berpindah tempat duduk dan menyepelekan penggunaan media gambar serf yang dianggap sebagai sesuatu yang aneh. Oleh karena itu pada tahap ini akan diambil tindakan untuk meningkatkan pengelolaan kelas dengan jalan menegur mereka yang saling membuat keributan. Dengan kata lain pengamatan lebih intensif pada siswa sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal. DAFTAR PUSTAKA Suriamiharja Agus, M.Pd, dkk (1996 / 1997). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta Depdikbud The Liang Gie (1992). Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta Liberty Sabarti Akhadiah, Dr. Prof (1996 / 1997). Menulis. Jakarta : Depdikbud www.sastraindo.com tarigan, Djago, Drs (1996). Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung : Angkasa Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
  • 22. 22 PT. Remaja Rosdakarya www.blogspot-com Piaget Jean. 2000. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya. Kasbolah, Kasihani. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdikbud http://eprint.Ums.Ac.Id/364/01/19. subyantoro.pdf Sudirman. 1991. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. http://www.realonearcade.com Arikunto, Suharsimin. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta