SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
PENERAPAN KAIDAH BACAAN
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Erna Sofyana 1111016100055
Hasbi Ashshidiqqi 1111016100043
Nor Hidayati 1111016100067
Masroyah 1111016100081
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Penerapan Kaidah Ejaan”. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia semester 2.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan dan dorongan berbagai pihak. Tak lupa penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Sahara, selaku dosen pengampu mata
kuliah bahasa Indonesia yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi
penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Tangerang Selatan, Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB 1 : PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat...................................................................................................................... 2
BAB 2 : LANDASAN TEORI............................................................................................ 3
2.1 Pengertian Bahasa ..................................................................................................... 3
2.2 Fungsi Bahasa ........................................................................................................... 4
2.3 Ragam Bahasa........................................................................................................... 4
BAB 3: PEMBAHASAN..................................................................................................... 6
3.1 Arti Bahasa…………………………………………………………………………. 6
3.2 Fungsi Bahasa ........................................................................................................... 9
3.3 Ragam Bahasa……………………………………………………………………… 10
BAB 4 : PENUTUP ............................................................................................................. 16
4.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 16
4.2 Saran ........................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 18
LAMPIRAN......................................................................................................................... 19
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pemahaman umum, bahasa Indonesia sudah diketahui sebagai alat
berkomunikasi. Setiap situasi memungkinkan seseorang memilih variasi bahasa
yang akan digunakannya. Berbagai faktor turut menentukan pemilihan tersebut,
seperti penulis, pembaca, pokok pembicaraan, dan sarana.
Ragam bahasa baku dipahami sebagai ragam bahasa yang dipandang sebagai
ukuran yang pantas dijadikan standar dan memenuhi syarat sebagai ragam bahasa
orang yang berpendidikan.
Bahasa dalam laporan penelitian, sebagaimana telah dijelaskan, memilih
ragam baku sebagai sarananya, benar kaidahnya, dan memenuhi ciri sebagai
ragam standar bahasa orang berpendidikan. Namun, pada kenyataannya masih
banyak ditemukan kesalahan dalam berbagai tataran bahasa, termasuk dalam
penggunaan Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).
Ejaan sebagaimana telah dipahami bersama adalah keseluruhan peraturan
bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan
antara lambang itu. Secara teknis yang dimaksud ejaan adalah penulisan huruf,
penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Oleh karena itu, penguasaan ejaan
mutlak diperlukan bagi seseorang yang berkecimpung dalam kegiatan ilmiah.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud tentang ejaan ?
1.2.2 Bagaimana tahapan-tahapan ejaan bahasa Indonesia mulai dari Ejaan
van Ophuysen hingga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian ejaan
1.3.2 Dapat menjelaskan tahapan-tahapan ejaan bahasa Indonesia mulai
dari Ejaan van Ophuysen hingga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD
1.3.4 Dapat mengetahui kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
1.4 Manfaat
1.4.1 Agar Mahasiswa/i dapt mengetahui bagaimana bahasa Indonesia baku
yang baik dan benar sesuai dengan kaidah ejaan.
1.4.2 Agar dalam laporan penelitian, sebagaimana telah dijelaskan,
Mahasiswa/I memilih ragam baku sebagai sarananya, benar kaidahnya,
dan memenuhi ciri sebagai ragam standar orang berpendidikan.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Ejaan
Kata “ejaan” berasal dari bahasa arab hija yang berarti huruf. Kemudian ke
dalam bahasa Indonesia menjadi eja yang mendapat akhiran –an. Ejaan adalah
sistem tulis-menulis yang dibakukan (distandardisasikan). Ejaan berarti pula
lambang ujaran. Dengan kata lain, ejaan merupakan lambang dari bunyi bahasa.
Misalnya fonem /a/ dilambangkan dengan huruf a, jeda dilambangkan dengan
koma (,), kesenyapan dilammbangkan dengan titik (.), dan sebagainya. 1
2.2 Tahapan-tahapan Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia
2.2.1 Ejaan van Ophuijsen
Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa Melayu dengan huruf
Latin, yang disebut Ejaan van Ophuilsen. Van Ophuijsen merancang ejaan
itu dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma‟moer dan Moehammad
Taib Soetan Ibrahim. Hal-hal yang menonjol dalam ejaan ini adalah
sebagai berikut :
a. Huruf j dipakai untuk menuliskan kata-kata jang, pajung,
sajang, pajah.
b. Huruf oe dipakai untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe,
oemoer.
c. Tanda diakritik, seperti koma, ain dan tanda trema, dipakai
untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ‘akal, ta’, pa’.2
1
ZA Fitriyah Mahmudah. Pembinaan bahasa Indonesia.( Jakarta : UIN Jakarta Press,2007). h.17
2
Arifin E. Zaenal. Cermat berbahasa Indonesia . (Jakarta: Akademika Pressindo). h. 164-165
2.2.2 Ejaan Soewandi
Pada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan Soewandi diresmikan untuk
menggantikan Ejaan van Ophuijsen. Ejaan baru ini oleh masyarakat diberi
julukan Ejaan Republik. Hal-hal yang perlu diketahui sehubungan dengan
pergantian ejaan itu adalah sebagai berikut :
a. Huruf oe diganti dengan u, seperti pada guru, itu, umur.
b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada
kata-kata tak, pak, maklum.
c. Kata ulang boleh ditulis dengan angka-2, seperti anak2,
berjalan2, ke-barat2-an.
d. Awlan di- dan kata depan di- kedua-dunya ditulis serangakai
dengan kata yang mengikutinya, seperti kata depan di- pada
dirumah,dikebun, disamakan dengan imbuhan di- pada ditulis,
dibuang.3
2.2.3 Ejaan Melindo
Pada akhir tahun 1959 sidang perutusan Indonesia dan Melayu
(Slametmulyana-Nasir bin Ismail, Ketua) menghasilkan konsep ejaan
bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu-
Indonesia). Perkembangan politik tahun-tahun berikutnya mengurungkan
peresmian ejaan ini.4
2.2.4 Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)
Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden meresmikan pemakaian
Ejaan Bahasa Indonesia. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan Putusan
Presiden No. 57, Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kubudayaan
menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu.
Karena penuntun itu perlu dilengkapi, Panitia Pengembangan
Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan an Kebudayaan, yang dibentuk
3
Arifin E. Zaenal. op. cit. h. 165
4
Arifin E. Zaenal. op. cit. h. 165
oleh Menteri pendidikan dan Kebudayaan dengan surat putusannya
tanggal 12 Oktober 1972, No. 156/P/1972, menyusun buku Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang berupa
pemaparan kaidah ejaan yang luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dengan sura putusannya No. 0196/1975 memberlakukan
Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah.
Pada tahum 1987 kedua pedoman tersebut direvisi. Edisi revisi
dikuatakan dengan Putusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
0543a/U/1987, tanggal 9 September 1987.5
Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan adalah sebagai berikut :
a. Perubahan Huruf
Ejaan Soewandi Ejaan yang Disempurnakan
dj djalan,djauh j jalan, jauh
j pajung, laju y payung, layu
nj njonja,bunji ny nyonya, bunyi
sj isjarat, masjarakat sy isyarat, masyarakat
tj tjukup, tjutji c cukup, cuci
ch tarich, achir kh tarikh, akhir
b. Huruf-huruf di bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapat
dalam Ejaan Soewandi sebagai unsur pinjaman abjad asing,
diresmikan pemakaiannya.
5
Arifin E. Zaenal. op. cit. h. 165-166
f maaf, fakir
v valuta, univeritas
z zeni, lezat
c. Huruf-huruf q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu eksakta
tetap dipakai.
a : b = p : q
d. Penulisan di- atau ke- sebagai awalan dan di- atau ke- sebagai
kata depan dibedakan,yaitu di- atau ke- sebagai awalan ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan di- atau
ke- sebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata yang
mengikutinya.
Misalnya :
di- (awalan) di- (kata depan)
ditulis di kampus
dibakar di rumah
dilempar di jalan
dipikirkan di pasar
e. Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakan
angka 2.
anak-anak
berjalan-jalan
meloncat-loncat
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran
dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan
penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan
ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan penulisan tanda baca.6
3.2 Ejaan Bahasa Indonesia Sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan
(EYD)
3.2.1 Pemakaian Huruf
3.2.1.1 Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas
huruf-huruf berikut. Nama tiap huruf disertakan disebelahnya.
Huruf Lafal Huruf Lafal
Aa a Nn en
Bb be - bukan bi Oo o
Cc ce - bukan se Pp pe
Dd de Qq ki - bukan kyu
Ee e Rr er
Ff ef Ss es
Gg ge - bukan ji Tt te - bukan ti
Hh ha Uu u
Ii i Vv ve - bukan vi
Jj je Ww we
Kk ka Xx eks - bukan ek
Ll el Yy ye - bukan ey
Mm em Zz zet
6
Arifin E. Zaenal. op. cit. h. 164
3.2.1.2 Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vocal dalam bahasa Indonesia terdiri
atas a, e, i, o, dan u.
Huruf vokal Contoh Penggunaan dalam Kata
Di awal Di Tengah Di Akhir
A Api Padi Lisa
E* Enak Petak Sore
Emas Kena Tipe
I Itu Simpan Murni
O Oleh Kota Radio
U Ulang Bumi Ibu
*Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata
menimbulkan keraguan
Misalnya:
Anak-anak bermain di teras (teras).
Upacara itu dihadiri pejabat teras.
3.2.1.3 Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia
terdiri atas huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
3.2.1.4 Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan ai,
au, dan oi.7
Huruf
diftong
Contoh Penggunaan dalam Kata
Di awal Di tengah Di akhir
7
A Alek. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.( Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010).h. 260-263
Ai Ai Syaitan Pandai
Au Aula Saudara Harimau
Oi ----- Boikot Amboi
3.2.2 Penulisan Huruf
3.2.2.1 Huruf Kapital
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kalimat berupa
petikan langsung.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
c. Dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan
,keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang.
d. Dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata
ganti untuk Tuhan.
f. Dipakai sebagai huruf pertama unsure nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
g. Dipakai sebagai huruf pertama nama orang.
h. Dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
i. Dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, pangkat, jabatan dan
sapaan.
3.2.2.2 Huruf Miring
a. Dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar
yang dikutip dalam tulisan.
b. Dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata.
c. Dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing yang
telah disesuaikan ejaannya.
3.2.3 Penulisan Kata
3.2.3.1 Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya:
Buku itu sangat tebal.
Ibu pergi ke pasar.
3.2.3.2 Kata Turunan
a. Imbuhan (awalan,sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata
dasarnya.
Misalnya :
bergeletar, dikelola, penetapan, menengok
b. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran
ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau
mendahuluinya.
Misalnya:
bertepuk tangan,garis bawahi, sebar luaskan
c. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat awalan dan
akhiran sekaligus,unsure gabungan kata iu ditulis serangkai.
Misalnya:
menggarisbawahi, menyebarluaskan
d. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam
kombinasi , gabungan kata itu ditulis serngakai.
Misalnya :
adipati, biokimia, narapidana, swadaya
3.2.3.3 Bentuk Ulang
Ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Misalnya :
anak-anak, buku-buku, kuda-kuda
3.2.3.4 Kata Ganti Ku, Mu, dan Nya
Ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya atau
mendahuluinya.
Misalnya :
bukumu, kumiliki
3.2.3.5 Kata Depan Di, Ke, dan Dari
Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya keculai di dalam
gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti
kepada dan daripada.
3.2.3.6 Singkatan dan Akronim
a. Singkatan
Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu
huruf atau lebih.
Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, dan pangkat
diikuti tanda titik.
Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen
resmi yang terdiri atas huruf awal atau kata ditulis dengan
huruf capital tanpa titik.
Singakata umun yang terdiri atas tiga huruf atau ebih
diikuti satu tanda titik
b. Akronim
Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal,
gabungan suku kata, ataupun babungan huruf dan suku kata yang
diperlukan sebagai kata.
Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf dari deret
kata ditulis seluruhnya dengan huruf capital.
Akronim nama diri yang berupa gabungan suku atau
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan
huruf capital.
Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan
huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata
dari deret kata yang disingkat seluruhnya ditulis dengan
huruf kecil.
3.2.4 Penulisan Unsur Serapan
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsure dari
pelbagai bahasa lain, baik daerah maupun bahasa asing seperti Sansakerta,
arab, Portugis, Belanda, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya,unsur
pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan. Pertama,
unsur pinjaman yang sepenuhnya belum terserap ke dalam bahasa
Indonesia,seperti: reshuffle, shuttle, cock, dan lain-lain. Unsur-unsur ini
dipakai dakam konteks bahasa Indonesia tetapi pengucapannya masih
mengikuti cara asing. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapannya dan
penulisannya disesuiakan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini
diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk
Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.8
3.2.5 Pemakaian Tanda Baca
3.2.5.1 Tanda Titik (.)
a. Digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
b. Singkatan nama orang atau unsurnya.
c. Dipakai pada akhir singkatan atau unsur singkatan, gelar, jabatan,
pangkat, dan sapaan
d. Dipakai singkatan kata ungkapan yang sudah sangat umum.
e. Dipakai di belakang atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
8
A Alek, op. cit. h. 286
f. Dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu.
3.2.5.2 Tanda koma (,)
a. Dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu parincian atau pembilangan.
b. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari berikutnya
yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
c. Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dengan induk kalimat jika
anak kalimat mendahului induknya.
d. Dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat dalam posisi awal.
f. Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain pada suatu
kalimat.
g. Koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
yang lain yang mengiringi dalam kalimat jika petikan lammgsung itu
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
3.2.5.3 Tanda Titik Koma (;)
 Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan
setara.
3.2.5.4 Tanda Titik Dua (:)
a. Dipakai pada akhir pernyataan lengkap bila diikuti rangkuman atau
pemerian.
b. Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlikan pemerian.
c. Dipakai dala teks drama, sesudah kata yang menunjukkan pelaku
percakapan.
3.2.5.5 Tanda hubung (-)
a. Dipakai untuk menyambung suku-suku kata yang terpisah karena
pergantian baris.
b. Dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya
c. Dipakai untuk menyambung unsur-unsur ulang.
d. Dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja.
e. Dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan dan
penghilangan bagian kelompok kat.a
f. Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing.
3.2.5.6 Tanda Elipsis (….)
a. Dipakai untuk menggambarkan kalimat yang terputus-putus
b. Dipakai untuk menunjukkan dalam suatu petikan ada bagian yang
dihilangkan.
c. Dipakai untuk meminta kepada pembaca mengisi sendiri dari sebuah
kalimat.
3.2.5.7 Tanda Pisah
a. Diapakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang nenberi
penjelasan.
b. Dipakai untuk menegaskan adanya aposisi.
c. Dipakai di antara dua bilangan atau tunggal yang berarti sampai dengan.
Jika diletakkan di antara nama dua tempat atau kota.
3.2.5.8 Tanda Seru
 Dipakai sesudah ungkapan atau peryataan yang berupa seruan atau
perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan,
atau emosi yang kuat.
3.2.5.9 Tanda Tanya (?)
a. Dipakai pada akhir kalimat Tanya
b. Dipakai diantara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
3.2.5.10 Tanda Kurung ((…))
a. Dipakai umtuk mengapit keterangan atau penjelasan
b. Dipakai untuk mengapit penjelasan yang bukan bagian yang integral
dari pokok pembicaraan.
3.2.5.11 Tanda Petik (“….”)
a. Dipakaiuntuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan
naskah atau bahan tertulis lain. Kedua tanda petik itu di tuis sama tinggi di
sebelah atas baris
b. Dipakai untuk mengapit judul syair, karangan dan bab buku apabila
dipakai dalam kalimat.
c. Dipakai untuk mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung
d. Dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata
yang memiliki arti khusus.
3.2.5.12 Tanda Petik Tunggal („…‟)
a. Dipakai untuk mengapit petikan dalam petikan
b. Dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau
ungkapan asing.
3.2.5.13 Garis Miring (/)
 Dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan
masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi tentang ejaan di atas dapat kita ketahui bahwa
ejaan ialah sistem tulis-menulis yang dibakukan (distandardisasikan). Dengan
kata lain, ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan
bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu
(pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa).
Terdapat empat tahapan perkembangan ejaan bahasa Indonesia yaitu Ejaan
Ophuijsen, Ejaan Soewandi, Ejaan Melindo dan Ejaan yang Disempurnakan
(EYD) yang masih dipakai hingga sekarang.
Pokok-pokok penting dalam penerapan kaidah meliputi pemakaian huruf,
penulisan huruf, pemakaian kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian
tanda baca. Oleh karena itu, penguasaan ejaan dengan baik dan benar mutlak
diperlukan bagi seseorang yang berkecimpung dalam kegiatan ilmiah.
4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapatkan pengetahuan
mengenai penerapan kaidah ejaan yang baik dan benar. Penulis mengharapkan
kepada pembaca agar pembaca juga dapat memahami penerapan kaidah ejaan
tersebut sehingga dapat meningkatkan kualitas dan memperdalam ilmu
kebahasaan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
A, Aleka dan H. Achmad H.P. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Kencana. 2010
Arifin, Zaenal E dan S Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. 2010
Gani, Ramlan A dan Mahmudah Fitriyah ZA. Disiplin Berbahasa Indonesia.
Jakarta : FITK. 2010
Rahardi, Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.
2010
ZA, Fitriyah Mahmudah dan Ramlan A. Gani. Pembinaan Bahasa Indonesia.
Jakarta: UIN Jakarta Press. 2007
Lampiran
PERTANYAAN
Jawablah soal – soal dibawah ini dengan benar !
1. Apa pengertian ejaan?
2. Jelaskan perbedaan antara ejaan Soewandi engan Ejaan yang
Disempurnakan!
3. Apa yang dimaksud dengan huruf diftong, huruf vokal dan huruf
konsonan! Berikan contohnya!
4. Bagaimana penulisan kata ganti Ku, Mu dan Nya! Berikan masing-masing
contohnya!
5. Sebutkan ciri-ciri yang menonjol pada Ejaan Soewandi!
6. Sebutkan pemakaian huruf kapital! 4 saja dan jelaskan!
7. Apa perbedaan antara singkatan dan akronim! Berikan contohnya!
8. Sebutkan hal-hal yang menjadi ruang lingkup ejaan!
9. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemenggalan kata!
10. Penulisan huruf miring digunakan untuk….
Kelompok 9
Presentasi ke-3

Contenu connexe

Tendances

Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanberbagikarya
 
Makalah penyakit
Makalah penyakitMakalah penyakit
Makalah penyakitWarnet Raha
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaSeptiana Farikha
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiRestu Waras Toto
 
Konsep, Fungsi, dan Ragam Bahasa
Konsep, Fungsi, dan Ragam BahasaKonsep, Fungsi, dan Ragam Bahasa
Konsep, Fungsi, dan Ragam BahasaJafar Fakhrurozi
 
Sejarah Singkat, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sejarah Singkat, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaSejarah Singkat, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sejarah Singkat, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaYunus Moershal
 
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaDampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaArdhy Danu
 
Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiNiicha Juwita
 
Makalah bahasa indonesia ragam bahasa
Makalah bahasa indonesia ragam bahasaMakalah bahasa indonesia ragam bahasa
Makalah bahasa indonesia ragam bahasamildamarmil
 
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahMakalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahPrescott Py3man
 
Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"
Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"
Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"Andreas Andre
 
Bahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remajaBahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remajaNon Formal Education
 

Tendances (20)

Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahanPermasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
Permasalahan padanan kata dan beberapa pendekatan penerjemahan
 
Makalah penyakit
Makalah penyakitMakalah penyakit
Makalah penyakit
 
Makalah struktur fonologi bahasa indonesia
Makalah struktur fonologi bahasa indonesiaMakalah struktur fonologi bahasa indonesia
Makalah struktur fonologi bahasa indonesia
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
 
Bunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyiBunyi bahasa dan tata bunyi
Bunyi bahasa dan tata bunyi
 
Konsep, Fungsi, dan Ragam Bahasa
Konsep, Fungsi, dan Ragam BahasaKonsep, Fungsi, dan Ragam Bahasa
Konsep, Fungsi, dan Ragam Bahasa
 
Sejarah Singkat, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sejarah Singkat, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaSejarah Singkat, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Sejarah Singkat, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesiaDampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
Dampak bahasa gaul terhadap bahasa indonesia
 
Mata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologiMata kuliah-fonologi
Mata kuliah-fonologi
 
Kel 1
Kel 1Kel 1
Kel 1
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Makalah bahasa indonesia ragam bahasa
Makalah bahasa indonesia ragam bahasaMakalah bahasa indonesia ragam bahasa
Makalah bahasa indonesia ragam bahasa
 
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiahMakalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
Makalah ragam bahasa, bahasa indonesia ragam ilmiah
 
Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
 
M1 kb 2 WIDYA TEMBUNG
M1 kb 2 WIDYA TEMBUNGM1 kb 2 WIDYA TEMBUNG
M1 kb 2 WIDYA TEMBUNG
 
Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"
Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"
Tugas bahasa indonesia "Bahasa baku dan tidak baku"
 
Bahasa baku dan tidak baku
Bahasa baku dan tidak bakuBahasa baku dan tidak baku
Bahasa baku dan tidak baku
 
Politik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesiaPolitik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesia
 
Bahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remajaBahasa indonesia di kalangan remaja
Bahasa indonesia di kalangan remaja
 

Similaire à Makalah bahasa indonesia.doc

Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi MawardiBahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi Mawardifirdayanti8
 
Bahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. HasnurBahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. HasnurArdiMawardi1
 
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia FirdayantiMakalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia Firdayantifirdayanti8
 
Gagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYDGagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYDTifanny Ellies
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fixzhu ma
 
Pengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi EjaanPengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi Ejaanariffikri12
 
Pengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiahPengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiahtarmizitaher
 
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaSejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaindraotsu
 
ppt bahasa indonesia.pptx
ppt bahasa indonesia.pptxppt bahasa indonesia.pptx
ppt bahasa indonesia.pptxNicholasGmarzai
 
Tugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanaTugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanataufiq99
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Cover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesiaCover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesiataufiq99
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yulianataufiq99
 
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1Muhammad Idris
 

Similaire à Makalah bahasa indonesia.doc (20)

Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi MawardiBahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
 
Bahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. HasnurBahasa Indonesia. Hasnur
Bahasa Indonesia. Hasnur
 
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia FirdayantiMakalah Bahasa Indonesia Firdayanti
Makalah Bahasa Indonesia Firdayanti
 
Gagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYDGagasan Penyempurnaan EYD
Gagasan Penyempurnaan EYD
 
Makalah fix
Makalah fixMakalah fix
Makalah fix
 
Pengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi EjaanPengertian dan Fungsi Ejaan
Pengertian dan Fungsi Ejaan
 
Pengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiahPengertian bahasa indonesia ilmiah
Pengertian bahasa indonesia ilmiah
 
Untuk cover
Untuk coverUntuk cover
Untuk cover
 
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesiaSejarah perkembangan Bahasa indonesia
Sejarah perkembangan Bahasa indonesia
 
ppt bahasa indonesia.pptx
ppt bahasa indonesia.pptxppt bahasa indonesia.pptx
ppt bahasa indonesia.pptx
 
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa IndonesiaMakalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
Makalah Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia
 
Dini ar
Dini arDini ar
Dini ar
 
Tugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nanaTugas kelompok ery ratu mud nana
Tugas kelompok ery ratu mud nana
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
KARYA ILMIAH
KARYA ILMIAHKARYA ILMIAH
KARYA ILMIAH
 
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesiaPeran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
Peran guru bahasa inggris dalam melestarikan bahasa indonesia
 
Cover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesiaCover kelompok bahasa indonesia
Cover kelompok bahasa indonesia
 
Siska yuliana
Siska yulianaSiska yuliana
Siska yuliana
 
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
Metodologi pemb. b_arab_--_tes1
 
Perkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa IndonesiaPerkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan Bahasa Indonesia
 

Plus de Nor Hidayati

Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaNor Hidayati
 
Asam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzimAsam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzimNor Hidayati
 
Mitosis dan Meiosis
Mitosis dan MeiosisMitosis dan Meiosis
Mitosis dan MeiosisNor Hidayati
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Nor Hidayati
 
Laporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelidaLaporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelidaNor Hidayati
 
Makalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsawMakalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsawNor Hidayati
 
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayatiPpt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayatiNor Hidayati
 

Plus de Nor Hidayati (8)

Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
Asam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzimAsam amino, protein dan enzim
Asam amino, protein dan enzim
 
Mitosis dan Meiosis
Mitosis dan MeiosisMitosis dan Meiosis
Mitosis dan Meiosis
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6
 
Laporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelidaLaporan praktikum avertebrata phylum annelida
Laporan praktikum avertebrata phylum annelida
 
Makalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsawMakalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsaw
 
Latihan medtek
Latihan medtekLatihan medtek
Latihan medtek
 
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayatiPpt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
Ppt Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan by Nor hidayati
 

Dernier

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 

Dernier (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 

Makalah bahasa indonesia.doc

  • 1. PENERAPAN KAIDAH BACAAN Disusun Oleh : Kelompok 3 Erna Sofyana 1111016100055 Hasbi Ashshidiqqi 1111016100043 Nor Hidayati 1111016100067 Masroyah 1111016100081 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Penerapan Kaidah Ejaan”. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia semester 2. Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan dan dorongan berbagai pihak. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Sahara, selaku dosen pengampu mata kuliah bahasa Indonesia yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam pembuatan makalah ini. Penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin. Tangerang Selatan, Maret 2012 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................................... i DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii BAB 1 : PENDAHULUAN................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 1 1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2 1.4 Manfaat...................................................................................................................... 2 BAB 2 : LANDASAN TEORI............................................................................................ 3 2.1 Pengertian Bahasa ..................................................................................................... 3 2.2 Fungsi Bahasa ........................................................................................................... 4 2.3 Ragam Bahasa........................................................................................................... 4 BAB 3: PEMBAHASAN..................................................................................................... 6 3.1 Arti Bahasa…………………………………………………………………………. 6 3.2 Fungsi Bahasa ........................................................................................................... 9 3.3 Ragam Bahasa……………………………………………………………………… 10 BAB 4 : PENUTUP ............................................................................................................. 16 4.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 16 4.2 Saran ........................................................................................................................ 17 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 18 LAMPIRAN......................................................................................................................... 19
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pemahaman umum, bahasa Indonesia sudah diketahui sebagai alat berkomunikasi. Setiap situasi memungkinkan seseorang memilih variasi bahasa yang akan digunakannya. Berbagai faktor turut menentukan pemilihan tersebut, seperti penulis, pembaca, pokok pembicaraan, dan sarana. Ragam bahasa baku dipahami sebagai ragam bahasa yang dipandang sebagai ukuran yang pantas dijadikan standar dan memenuhi syarat sebagai ragam bahasa orang yang berpendidikan. Bahasa dalam laporan penelitian, sebagaimana telah dijelaskan, memilih ragam baku sebagai sarananya, benar kaidahnya, dan memenuhi ciri sebagai ragam standar bahasa orang berpendidikan. Namun, pada kenyataannya masih banyak ditemukan kesalahan dalam berbagai tataran bahasa, termasuk dalam penggunaan Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Ejaan sebagaimana telah dipahami bersama adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang itu. Secara teknis yang dimaksud ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Oleh karena itu, penguasaan ejaan mutlak diperlukan bagi seseorang yang berkecimpung dalam kegiatan ilmiah.
  • 5. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apakah yang dimaksud tentang ejaan ? 1.2.2 Bagaimana tahapan-tahapan ejaan bahasa Indonesia mulai dari Ejaan van Ophuysen hingga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)? 1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui pengertian ejaan 1.3.2 Dapat menjelaskan tahapan-tahapan ejaan bahasa Indonesia mulai dari Ejaan van Ophuysen hingga Ejaan Yang Disempurnakan (EYD 1.3.4 Dapat mengetahui kaidah ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 1.4 Manfaat 1.4.1 Agar Mahasiswa/i dapt mengetahui bagaimana bahasa Indonesia baku yang baik dan benar sesuai dengan kaidah ejaan. 1.4.2 Agar dalam laporan penelitian, sebagaimana telah dijelaskan, Mahasiswa/I memilih ragam baku sebagai sarananya, benar kaidahnya, dan memenuhi ciri sebagai ragam standar orang berpendidikan.
  • 6. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ejaan Kata “ejaan” berasal dari bahasa arab hija yang berarti huruf. Kemudian ke dalam bahasa Indonesia menjadi eja yang mendapat akhiran –an. Ejaan adalah sistem tulis-menulis yang dibakukan (distandardisasikan). Ejaan berarti pula lambang ujaran. Dengan kata lain, ejaan merupakan lambang dari bunyi bahasa. Misalnya fonem /a/ dilambangkan dengan huruf a, jeda dilambangkan dengan koma (,), kesenyapan dilammbangkan dengan titik (.), dan sebagainya. 1 2.2 Tahapan-tahapan Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia 2.2.1 Ejaan van Ophuijsen Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin, yang disebut Ejaan van Ophuilsen. Van Ophuijsen merancang ejaan itu dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma‟moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Hal-hal yang menonjol dalam ejaan ini adalah sebagai berikut : a. Huruf j dipakai untuk menuliskan kata-kata jang, pajung, sajang, pajah. b. Huruf oe dipakai untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer. c. Tanda diakritik, seperti koma, ain dan tanda trema, dipakai untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ‘akal, ta’, pa’.2 1 ZA Fitriyah Mahmudah. Pembinaan bahasa Indonesia.( Jakarta : UIN Jakarta Press,2007). h.17 2 Arifin E. Zaenal. Cermat berbahasa Indonesia . (Jakarta: Akademika Pressindo). h. 164-165
  • 7. 2.2.2 Ejaan Soewandi Pada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan Soewandi diresmikan untuk menggantikan Ejaan van Ophuijsen. Ejaan baru ini oleh masyarakat diberi julukan Ejaan Republik. Hal-hal yang perlu diketahui sehubungan dengan pergantian ejaan itu adalah sebagai berikut : a. Huruf oe diganti dengan u, seperti pada guru, itu, umur. b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada kata-kata tak, pak, maklum. c. Kata ulang boleh ditulis dengan angka-2, seperti anak2, berjalan2, ke-barat2-an. d. Awlan di- dan kata depan di- kedua-dunya ditulis serangakai dengan kata yang mengikutinya, seperti kata depan di- pada dirumah,dikebun, disamakan dengan imbuhan di- pada ditulis, dibuang.3 2.2.3 Ejaan Melindo Pada akhir tahun 1959 sidang perutusan Indonesia dan Melayu (Slametmulyana-Nasir bin Ismail, Ketua) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu- Indonesia). Perkembangan politik tahun-tahun berikutnya mengurungkan peresmian ejaan ini.4 2.2.4 Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kubudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian ejaan itu. Karena penuntun itu perlu dilengkapi, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan an Kebudayaan, yang dibentuk 3 Arifin E. Zaenal. op. cit. h. 165 4 Arifin E. Zaenal. op. cit. h. 165
  • 8. oleh Menteri pendidikan dan Kebudayaan dengan surat putusannya tanggal 12 Oktober 1972, No. 156/P/1972, menyusun buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang berupa pemaparan kaidah ejaan yang luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan sura putusannya No. 0196/1975 memberlakukan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Pada tahum 1987 kedua pedoman tersebut direvisi. Edisi revisi dikuatakan dengan Putusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0543a/U/1987, tanggal 9 September 1987.5 Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan adalah sebagai berikut : a. Perubahan Huruf Ejaan Soewandi Ejaan yang Disempurnakan dj djalan,djauh j jalan, jauh j pajung, laju y payung, layu nj njonja,bunji ny nyonya, bunyi sj isjarat, masjarakat sy isyarat, masyarakat tj tjukup, tjutji c cukup, cuci ch tarich, achir kh tarikh, akhir b. Huruf-huruf di bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapat dalam Ejaan Soewandi sebagai unsur pinjaman abjad asing, diresmikan pemakaiannya. 5 Arifin E. Zaenal. op. cit. h. 165-166
  • 9. f maaf, fakir v valuta, univeritas z zeni, lezat c. Huruf-huruf q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu eksakta tetap dipakai. a : b = p : q d. Penulisan di- atau ke- sebagai awalan dan di- atau ke- sebagai kata depan dibedakan,yaitu di- atau ke- sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan di- atau ke- sebagai kata depan ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya. Misalnya : di- (awalan) di- (kata depan) ditulis di kampus dibakar di rumah dilempar di jalan dipikirkan di pasar e. Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakan angka 2. anak-anak berjalan-jalan meloncat-loncat
  • 10. BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Ejaan Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan penulisan tanda baca.6 3.2 Ejaan Bahasa Indonesia Sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) 3.2.1 Pemakaian Huruf 3.2.1.1 Huruf Abjad Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf berikut. Nama tiap huruf disertakan disebelahnya. Huruf Lafal Huruf Lafal Aa a Nn en Bb be - bukan bi Oo o Cc ce - bukan se Pp pe Dd de Qq ki - bukan kyu Ee e Rr er Ff ef Ss es Gg ge - bukan ji Tt te - bukan ti Hh ha Uu u Ii i Vv ve - bukan vi Jj je Ww we Kk ka Xx eks - bukan ek Ll el Yy ye - bukan ey Mm em Zz zet 6 Arifin E. Zaenal. op. cit. h. 164
  • 11. 3.2.1.2 Huruf Vokal Huruf yang melambangkan vocal dalam bahasa Indonesia terdiri atas a, e, i, o, dan u. Huruf vokal Contoh Penggunaan dalam Kata Di awal Di Tengah Di Akhir A Api Padi Lisa E* Enak Petak Sore Emas Kena Tipe I Itu Simpan Murni O Oleh Kota Radio U Ulang Bumi Ibu *Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan kata menimbulkan keraguan Misalnya: Anak-anak bermain di teras (teras). Upacara itu dihadiri pejabat teras. 3.2.1.3 Huruf Konsonan Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z. 3.2.1.4 Huruf Diftong Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan ai, au, dan oi.7 Huruf diftong Contoh Penggunaan dalam Kata Di awal Di tengah Di akhir 7 A Alek. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.( Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010).h. 260-263
  • 12. Ai Ai Syaitan Pandai Au Aula Saudara Harimau Oi ----- Boikot Amboi 3.2.2 Penulisan Huruf 3.2.2.1 Huruf Kapital a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kalimat berupa petikan langsung. b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat. c. Dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan ,keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang. d. Dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. f. Dipakai sebagai huruf pertama unsure nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. g. Dipakai sebagai huruf pertama nama orang. h. Dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. i. Dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, pangkat, jabatan dan sapaan. 3.2.2.2 Huruf Miring a. Dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. b. Dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. c. Dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing yang telah disesuaikan ejaannya.
  • 13. 3.2.3 Penulisan Kata 3.2.3.1 Kata Dasar Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: Buku itu sangat tebal. Ibu pergi ke pasar. 3.2.3.2 Kata Turunan a. Imbuhan (awalan,sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya : bergeletar, dikelola, penetapan, menengok b. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya: bertepuk tangan,garis bawahi, sebar luaskan c. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus,unsure gabungan kata iu ditulis serangkai. Misalnya: menggarisbawahi, menyebarluaskan d. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi , gabungan kata itu ditulis serngakai. Misalnya : adipati, biokimia, narapidana, swadaya 3.2.3.3 Bentuk Ulang Ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung. Misalnya : anak-anak, buku-buku, kuda-kuda
  • 14. 3.2.3.4 Kata Ganti Ku, Mu, dan Nya Ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya atau mendahuluinya. Misalnya : bukumu, kumiliki 3.2.3.5 Kata Depan Di, Ke, dan Dari Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya keculai di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada. 3.2.3.6 Singkatan dan Akronim a. Singkatan Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu huruf atau lebih. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, dan pangkat diikuti tanda titik. Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal atau kata ditulis dengan huruf capital tanpa titik. Singakata umun yang terdiri atas tiga huruf atau ebih diikuti satu tanda titik b. Akronim Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun babungan huruf dan suku kata yang diperlukan sebagai kata. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf capital.
  • 15. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf capital. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang disingkat seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. 3.2.4 Penulisan Unsur Serapan Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsure dari pelbagai bahasa lain, baik daerah maupun bahasa asing seperti Sansakerta, arab, Portugis, Belanda, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya,unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan. Pertama, unsur pinjaman yang sepenuhnya belum terserap ke dalam bahasa Indonesia,seperti: reshuffle, shuttle, cock, dan lain-lain. Unsur-unsur ini dipakai dakam konteks bahasa Indonesia tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapannya dan penulisannya disesuiakan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.8 3.2.5 Pemakaian Tanda Baca 3.2.5.1 Tanda Titik (.) a. Digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. b. Singkatan nama orang atau unsurnya. c. Dipakai pada akhir singkatan atau unsur singkatan, gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan d. Dipakai singkatan kata ungkapan yang sudah sangat umum. e. Dipakai di belakang atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. 8 A Alek, op. cit. h. 286
  • 16. f. Dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. 3.2.5.2 Tanda koma (,) a. Dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu parincian atau pembilangan. b. Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan. c. Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dengan induk kalimat jika anak kalimat mendahului induknya. d. Dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat dalam posisi awal. f. Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain pada suatu kalimat. g. Koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian yang lain yang mengiringi dalam kalimat jika petikan lammgsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. 3.2.5.3 Tanda Titik Koma (;)  Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. 3.2.5.4 Tanda Titik Dua (:) a. Dipakai pada akhir pernyataan lengkap bila diikuti rangkuman atau pemerian. b. Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlikan pemerian. c. Dipakai dala teks drama, sesudah kata yang menunjukkan pelaku percakapan.
  • 17. 3.2.5.5 Tanda hubung (-) a. Dipakai untuk menyambung suku-suku kata yang terpisah karena pergantian baris. b. Dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya c. Dipakai untuk menyambung unsur-unsur ulang. d. Dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja. e. Dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan dan penghilangan bagian kelompok kat.a f. Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. 3.2.5.6 Tanda Elipsis (….) a. Dipakai untuk menggambarkan kalimat yang terputus-putus b. Dipakai untuk menunjukkan dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan. c. Dipakai untuk meminta kepada pembaca mengisi sendiri dari sebuah kalimat. 3.2.5.7 Tanda Pisah a. Diapakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang nenberi penjelasan. b. Dipakai untuk menegaskan adanya aposisi. c. Dipakai di antara dua bilangan atau tunggal yang berarti sampai dengan. Jika diletakkan di antara nama dua tempat atau kota. 3.2.5.8 Tanda Seru  Dipakai sesudah ungkapan atau peryataan yang berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
  • 18. 3.2.5.9 Tanda Tanya (?) a. Dipakai pada akhir kalimat Tanya b. Dipakai diantara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. 3.2.5.10 Tanda Kurung ((…)) a. Dipakai umtuk mengapit keterangan atau penjelasan b. Dipakai untuk mengapit penjelasan yang bukan bagian yang integral dari pokok pembicaraan. 3.2.5.11 Tanda Petik (“….”) a. Dipakaiuntuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan naskah atau bahan tertulis lain. Kedua tanda petik itu di tuis sama tinggi di sebelah atas baris b. Dipakai untuk mengapit judul syair, karangan dan bab buku apabila dipakai dalam kalimat. c. Dipakai untuk mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung d. Dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang memiliki arti khusus. 3.2.5.12 Tanda Petik Tunggal („…‟) a. Dipakai untuk mengapit petikan dalam petikan b. Dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing. 3.2.5.13 Garis Miring (/)  Dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
  • 19. BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian materi tentang ejaan di atas dapat kita ketahui bahwa ejaan ialah sistem tulis-menulis yang dibakukan (distandardisasikan). Dengan kata lain, ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa). Terdapat empat tahapan perkembangan ejaan bahasa Indonesia yaitu Ejaan Ophuijsen, Ejaan Soewandi, Ejaan Melindo dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang masih dipakai hingga sekarang. Pokok-pokok penting dalam penerapan kaidah meliputi pemakaian huruf, penulisan huruf, pemakaian kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Oleh karena itu, penguasaan ejaan dengan baik dan benar mutlak diperlukan bagi seseorang yang berkecimpung dalam kegiatan ilmiah. 4.2 Saran Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapatkan pengetahuan mengenai penerapan kaidah ejaan yang baik dan benar. Penulis mengharapkan kepada pembaca agar pembaca juga dapat memahami penerapan kaidah ejaan tersebut sehingga dapat meningkatkan kualitas dan memperdalam ilmu kebahasaan Indonesia.
  • 20. DAFTAR PUSTAKA A, Aleka dan H. Achmad H.P. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana. 2010 Arifin, Zaenal E dan S Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. 2010 Gani, Ramlan A dan Mahmudah Fitriyah ZA. Disiplin Berbahasa Indonesia. Jakarta : FITK. 2010 Rahardi, Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga. 2010 ZA, Fitriyah Mahmudah dan Ramlan A. Gani. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2007
  • 21. Lampiran PERTANYAAN Jawablah soal – soal dibawah ini dengan benar ! 1. Apa pengertian ejaan? 2. Jelaskan perbedaan antara ejaan Soewandi engan Ejaan yang Disempurnakan! 3. Apa yang dimaksud dengan huruf diftong, huruf vokal dan huruf konsonan! Berikan contohnya! 4. Bagaimana penulisan kata ganti Ku, Mu dan Nya! Berikan masing-masing contohnya! 5. Sebutkan ciri-ciri yang menonjol pada Ejaan Soewandi! 6. Sebutkan pemakaian huruf kapital! 4 saja dan jelaskan! 7. Apa perbedaan antara singkatan dan akronim! Berikan contohnya! 8. Sebutkan hal-hal yang menjadi ruang lingkup ejaan! 9. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemenggalan kata! 10. Penulisan huruf miring digunakan untuk…. Kelompok 9 Presentasi ke-3