2. Bentuk Energi Dan Bahasa
Termodinamika
Termodinamika merupakan salah satu alat konseptual yang berguna
dalam memahami sains . Paradigma utama termodinamika adalah
kesemestaan hukum- hukumnya sehingga banyak kesimpulan fisik dapat
didedukasi dari beberapa hukum termodinamika.
Melalui hukum termodinamika dapat diketahui bahwa suatu proses
kimia akan terjadi atau tidak mungkin terjadi pada kondisi tertentu ,
sehingga dapat menghemat banyak waktu dan biaya. Secara alternatif ,
termodinamika dapat menyarankan cara untuk mengubah keadaan
secara spontan menjadi berlangsung .
3. 1.SISTEM DAN FUNGSI KEADAAN
Sistem adalah bagian dari semesta, baik nyata atupun konseptual
yang dibatasi oleh batas – batas fisik tertentu atau oleh konsepsi
matematis dan merupakan fokus yang dipelajari dari suatu objek .
Sistem yang dibatasi secara fisik , misalnya larutan CuSO4 yang
mengisi seluruh volume labu takar .
Larutan CuSO4 dapat dipandang sebagai sistem sedangkan labu
takar merupakan batas – batas sistem secara fisik . Termodinamika
berhubungan dengan sifat – sifat makroskopis sistem dengan cara
sifat-sifat sistem itu berubah . Sifat sistem seperti itu ada 2 jenis , yakni
sifat intensif dan sifat ekstensif .
Sifat intensif adalah sifat yang tidak bergantung pada kuantitas
sistem contohnya : suhu , massa jenis dan kapasitor kalor
Sifat ekstensif adalah sifat-sifat sistem yang bergantung pada
kuantitas sistem. Contohnya : volume , tekanan ,energi dan sejenisnya
Keadaan sistem adalah keadaan maksroskopis dimana sifat -
sifatnya dapat ditentukan secara khas dan bebas waktu . Contoh :
misalnya suhu ( T) tekanan (P) volume (V) dan energi ( E)
4. a. Kerja (w)
Kerja adalah hasil perkalian antara gaya luar
yang bekerja pada benda dengan jarak
yang ditempuh oleh benda .
b. Kalor dan energi internal
Kalor adalah cara perpindahan energi panas
dari suatu sistem ke sistem lain atau
kelingkungan
5. CONTOH SOAL
• Suatu gas memiliki volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan
kondisi isobaris hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Jika
tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut!
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)
Penyelesaian:
Diketahui:
V2 = 4,5 m3
V1 = 2,0 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap
W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0) = 5,05 x 105 joule