SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  62
EKOSISTEM
Kembali
HILALIYAH
HILDA NINGSIH
1110016100070
P.BIO 3A

Media Teknologi Pembelajaran
IPA Biologi
Dosen pengampu:
Yanti Herlanti M.Pd
Pengantar medtek
• Multimedia interaktif ini menggunakan
teknik reduksi didaktis penggunaan simbol
dan gambar.

• Gambar berguna untuk mewakili benda
sebenarnya yang tidak dapat
diperlihatkan, simbol berguna untuk
mempersingkat penjelasan.
Kompetensi Dasar
• 01. Menentukan ekosistem dan
saling hubungan antara
komponen ekosistem.
• Tujuan Pembelajaran
• a. kognitif proses
• - siswa dapat melakukan kegiatan
pengamatan mengenai komponenkomponen ekosistem, satuan-satuan
makhluk hidup dalam ekosistem
•
PETA KONSEP
• Ekosistem adalah suatu sistem
ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.
• Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan
hidup
yang
saling
mempengaruhi
Konsep Ekosistem
• Populasi : sekelompok makhluk hidup dari
spesies pada tempat dan waktu yang sama.
• Komunitas : Kumpulan populasi dari
tumbuhan dan hewan yang hidup bersama
pada lingkungan yang sama pula.
• Habiat : tempat tinggal suatu makhluk
hidup
• Nisia : cara hidup yang khusus dari makhluk
hidup
Unsur ekosistem
• Autotrofik, adalah suatu organisme yang
mampu menyediakan atau mensintesis
makanannya sendiri yang berupa bahan
organik dengan
• Heterotrofik, adalah organisme yang
mampu memanfaatkan hanya bahanbahan organik sebagai bahan
makanannya, bahan tsb disintesis oleh
organisme lain.
Peran Komponen
Ekosistem

• Dalam Aliran Energi
Dalam aliran energi makhluk hidup
berperan sebagai PRODUSER,
KONSUMER ATAU DEKOMPOSER
Produser adalah makhluk hidup yang
dapat melakukan fotosistesis, dapat
mengubah materi anorganik menjadi
organik
• Konsumer tdd ;
konsumer primer (herbivor).Ex;
serangga, mamalia pemakan
rumput, zooplankton
Konsumer sekunder (karnivor).Ex :
laba-laba, katak, burung, ikan
Konsumer tersier (karnivor
puncak).Ex ; elang
• Dekomposer (pengurai) : makhluk hidup
yang memperoleh makanannya dg
menguraikan senyawa organik dari
makhluk hidup yang telah mati.
• Detitus : suatu bahan hasil dari
penguraian dekomposer yang
merupakan makanan dari detritivor.
Interaksi Antar
Komponen Ekosistem

• A. Interaksi antar organisme
• Semua makhluk hidup selalu
bergantung kepada makhluk hidup
yang lain. Tiap individu akan selalu
berhubungan dengan individu lain yang
sejenis atau lain jenis, baik individu
dalam satu populasinya atau individuindividu dari populasi lain.
a. Netral
• Hubungan tidak saling mengganggu
antarorganisme dalam habitat yang sama yang
bersifat tidak menguntungkan dan tidak
merugikan kedua belah pihak, disebut netral.
Contohnya : antara capung dan sapi
b. Predasi
• Predasi adalah hubungan antara mangsa dan
pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat
sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup.
Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai
pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa
dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung
hantu dengan tikus
c. Parasitisme
• Parasitisme adalah hubungan antarorganisme
yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme
hidup pada organisme lain dan mengambil
makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat
merugikan inangnya.
• contoh : Plasmodium dengan manusia,
Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan
pohon inang
d. Komensalisme
• Komensalisme merupakan hubunganantara dua
organisme yang berbeda spesies dalam bentuk
kehidupan bersama untuk berbagi sumber
makanan; salah satu spesies diuntungkan dan
spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya
anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
e. Mutualisme
• Mutualisme adalah hubungan antara dua
organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contoh,
bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar
kacang-kacangan.
B. Interaksi
Antarpopulasi
• Antara populasi yang satu dengan
populasi lain selalu terjadi interaksi
secara langsung atau tidak langsung
dalam komunitasnya.Contoh interaksi
antarpopulasi adalah sebagai berikut
a. Alelopati
• Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila
populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat
menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya,
di sekitar pohon walnut (juglans) jarang
ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini
menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada
mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai
anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat
menghasilkan antibiotika yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
b. Kompetisi
• Kompetisi merupakan interaksi
antarpopulasi, bila antarpopulasi
terdapat kepentingan yang sama
sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan.
Contoh, persaingan antara populasi
kambing dengan populasi sapi di
padang rumput.
C. Interaksi Antar
Komunitas
• Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda
di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi.
Misalnya, komunitas sawah dan sungai. Komunitas
sawah disusun oleh bermacam-macam organisme,
misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma.
Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,
zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer.
Antara komunitas sungai dan sawah terjadi
interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air
sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup
dari kedua komunitas tersebut
D. Interaksi Antarkomponen
Biotik dengan Abiotik
lingkungan biotik dan abiotik secara terus
menerus memiliki dampak satu dengan yang
lainnya sehingga menghasilkan hubungan saling
ketergantungan yang kompleks. Hal tersebut
dapat menciptakan keseimbangan alam.
Contoh : Tumbuhan memerlukan cahaya untuk
fotosintesis. Dari hasil fotosintesis, tumbuhan
mengeluarkan Oksigen yang kemudian
digunakan oleh hewan dalam proses respirasi.
Suksesi dan klimaks
Aliran energi
 Merupakan proses mengalirnya energi dimulai

dari cahaya matahari ke produser (diubaha dalam
bentuk energi kimia), konsumen, kemudian
tersebar ke lingkungan dalam bentuk panas
Rantai Makanan
 Rantai makanan adalah pengalihan energi dari

sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan
organisme yang makan dan yang dimakan.
 Ex : rumput
ulat
burung
ular
 Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam
rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai
parasit, dan rantai saprofit.
1. Rantai Pemangsa
 Rantai
pemangsa landasan utamanya adalah
tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa
dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai
konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang
memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan
berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun
herbivora sebagai konsumen ke-3.
2. Rantai Parasit
 Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga
organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh
organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan
benalu.
3. Rantai Saprofit
 Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad
pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di
3. Rantai Saprofit
 Rantai saprofit dimulai dari organisme mati
ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan
bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri
sendiri tapi saling berkaitan satu dengan
lainnya sehingga membentuk faring-faring
makanan.
4. Rantai Makanan dan Tingkat Trofik
 Salah
satu cara suatu komunitas
berinteraksi adalah dengan peristiwa
makan dan dimakan, sehingga terjadi
pemindahan energi, elemen kimia, dan
komponen lain dari satu bentuk ke bentuk
Jaring-jaring Makanan
 Merupakan bentuk rantai makanan yang sangat

kompleks. Semakin kompleks jaring-jaring
makanan menunjukkan semakin kompleksnya
aliran energi dan aliran makanan. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya kestabilan komunitas
dan kestabilan ekosistem. Artinya, jika salah satu
spesies hilang, jaring-jaring makanan masih tetap
bisa berjalan. Sebaliknya, jika jaring-jaring
makanan itu sederhana, jika salah satu spesies
hilang, maka aliran energi dan aliran makanan di
dlam ekosistem tersebut akan kacau
GAMBAR RANTAI MAKANAN
Piramida
Ekologi

 a. Piramida jumlah
 Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan

komunitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih
banyak daripada organisme herbivora. Demikian
pula jumlah herbivora selalu lebih banyak
daripada jumlah karnivora tingkat 1. Kamivora
tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada
karnivora tingkat 2. Piramida jumlah ini di
dasarkan atas jumlah organisme di tiap tingkat
trofik.
 b. Piramida biomassa
 Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang

membantu dalam memperagakan aliran energi dalam
ekosistem. Penggambaran yang lebih realistik dapat
disajikan dengan piramida biomassa. Biomassa
adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu.
Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka
rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur
kemudian barulah jumlah organisme di tiap tingkat
diperkirakan.
 Piramida biomassa berfungsi menggambarkan

perpaduan massa seluruh organisme di habitat
tertentu, dan diukur dalam gram.
 Untuk menghindari kerusakan habitat maka biasanya
hanya diambil sedikit sampel dan diukur, kemudian
total seluruh biomassa dihitung. Dengan pengukuran
seperti ini akan didapat informasi yang lebih akurat
tentang apa yang terjadi pada ekosistem.
 c. Piramida energi
 Seringkali piramida biomassa tidak selalu

memberi informasi yang kita butuhkan tentang
ekosistem tertentu. Lain dengan Piramida energi
yang dibuat berdasarkan observasi yang
dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida
energi mampu memberikan gambaran paling
akurat tentang aliran energi dalam ekosistem.
 Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah

energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat
trofik
 Berkurang-nya energi yang terjadi di setiap trofik

terjadi karena hal-hal berikut.
1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang
ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik
selanjutnya.
2. Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa
dicemakan dan dikeluarkan sebagai sampah.
3. Hanya sebagian makanan yang dicerna
menjadi bagian dari tubuh organisms,
sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber
energi.
Daur Biogeokimia
 Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan

yang terus menerus, antara komponen biosfer yang
hidup dengan tak hidup.
 Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat
trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-unsur
penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang.
Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen
biotik melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang
materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan
batuan (geofisik) sehingga disebut Daur
Biogeokimia.
 Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus
materi yang mengembalikan semua unsur-unsur
Daur air
 Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air

berasal dari air di daratan dan laut yang menguap karena
panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer
berasal dari laut karena laut mencapai tigaperempat luas
permukaan bumi. Uap air di atmosfer terkondensasi
menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk
hujan. Air hujan di daratan masuk ke dalam tanah
membentuk air permukaan tanah dan air tanah. Tumbuhan
darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh
tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian
melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke
atmosfer. Transpirasi oleh tumbuhan mencakup 90%
penguapan pada ekosistem darat.
 Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta
dari tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan
manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah.
Sebagian air keluar dari tubuh hewan dan manusia sebagai
urin dan keringat.
 Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai,
kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di sebut Siklus
Daur karbon dan oksigen
 Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi

seluler bertanggung jawab atas perubahan
dan pergerakan utama karbon. Naik turunnya
CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman
disebabkan oleh penurunan aktivitas
Fotosintetik. Dalam skala global kembalinya
CO2 dan O2 ke atmosfer melalui respirasi
hampir menyeimbangkan pengeluarannya
melalui fotosintesis.
 Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan
bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi
CO2 ke atmosfir. Sebagai akibatnya jumlah
CO2 di atmosfer meningkat. CO2 dan O2
atmosfer juga berpindah masuk ke dalam dan
Daur nitrogen
 Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti

urea, protein, dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik
seperti ammonia, nitrit, dan nitrat.
Tahap pertama
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam
tanah. Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen,
penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses
fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan
oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polongpolongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu
ganggang hijau biru dalam air juga memiliki kemampuan
memfiksasi nitrogen.
Tahap kedua
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh
produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein.
Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai
merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan garam
ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut
dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak
dan senyawa ammonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Apabila
oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat
ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh
Daur fosfor
 Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan

karena semua makhluk hidup membutuhkan posfor
dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai
sumber energi untuk metabolisme sel.
Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO43). Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya
peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat
terbawa menuju sungai hingga laut membentuk
sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi
menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat
muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil
fosfat yang terlarut dalam air tanah
Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang
dimakannya dan karnivora mendapatkan fosfat dari
herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan
mengeluarkan fosfat melalui urin dan feses.
Daur belerang (sulfur)
Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur
direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadangkadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau
hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini seringkali
mematikan mahluk hidup di perairan dan pada
umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik
yang mati.
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat
(SO4).
Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai
makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan
diuraikan komponen organiknya oleh bakteri.
Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur,
antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio yang
akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk
hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan
Macam-macam Ekosistem
• Secara garis besar ekosistem
dibedakan menjadi ekosistem darat
dan ekosistem perairan. Ekosistem
perairan dibedakan atas ekosistem
air tawar dan ekosistem air Laut.
a. Ekosistem darat
 Ekosistem darat ialah ekosistem yang

lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan
letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem
darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu
sebagai berikut
 1. Bioma gurun
 2. Bioma padang rumput
 3. Bioma Hutan Basah
 4. Bioma hutan gugur
 5. Bioma taiga
 6. Bioma tundra
b. Ekosistem Air Tawar
• Ciri-ciri ekosistem air tawar antara
lain variasi suhu tidak menyolok,
penetrasi cahaya kurang, dan
terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Macam tumbuhan yang terbanyak
adalah jenis ganggang, sedangkan
lainnya tumbuhan biji.
Ekosistem Air Tawar
1. Danau
2. Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke
satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta
mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran
air dan gelombang secara konstan memberikan
oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai
dengan ketinggian dan garis lintang.
 Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan
danau. Air sungai yang mengalir deras tidak
mendukung keberadaan komunitas plankton untuk
berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai
gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang
melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat
mendukung rantai makanan.




1. Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas
(kadar garam) yang tinggi dengan ion CImencapai 55% terutama di daerah laut
tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar. Di daerah tropik, suhu
laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian
atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan
air yang panas di bagian atas dengan air
yang dingin di bagian bawah disebut daerah
termoklin.
1. Ekosistem pantai
 Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut,
dan daerah pasang surut.
 Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut.
Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga
dapat melekat erat di substrat keras.
 Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi.
Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis
yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.
 Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah.
Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan
kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang
laut, dan ikan-ikan kecil.
 Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut.
Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput
laut.
2. Estuari


Estuari (muara) merupakan tempat
bersatunya sungai dengan laut.
Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas
atau rawa garam.



Salinitas air berubah secara bertahap
mulai dari daerah air tawar ke laut.
Salinitas ini juga dipengaruhi oleh
siklus harian dengan pasang surut
aimya. Nutrien dari sungai
memperkaya estuari.




Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu
komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu
dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini
disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih
dapat ditembus cahaya matahari sehingga
fotosintesis dapat berlangsung.
Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang
merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan
kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini
bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat
tempat hidup karang lain dan ganggang
Ekosistem Tanah
Ppt  hilaliyah hilda ningsih-uas
Ppt  hilaliyah hilda ningsih-uas
Ppt  hilaliyah hilda ningsih-uas
Ppt  hilaliyah hilda ningsih-uas
Ppt  hilaliyah hilda ningsih-uas
Ppt  hilaliyah hilda ningsih-uas
Ppt  hilaliyah hilda ningsih-uas

Contenu connexe

Tendances

343376312 bab-2-keanekaragaman-hayati-ppt
343376312 bab-2-keanekaragaman-hayati-ppt343376312 bab-2-keanekaragaman-hayati-ppt
343376312 bab-2-keanekaragaman-hayati-pptsani willyarsa
 
Teknik Transfer embrio Pada Hewan Ternak
Teknik Transfer embrio Pada Hewan TernakTeknik Transfer embrio Pada Hewan Ternak
Teknik Transfer embrio Pada Hewan TernakAnis Arzhia
 
Rekling02a ekologi ekosistem
Rekling02a ekologi ekosistemRekling02a ekologi ekosistem
Rekling02a ekologi ekosistemArif Rahman
 
media pembelajaran ekosistem
media pembelajaran ekosistemmedia pembelajaran ekosistem
media pembelajaran ekosistemzeniatisaniyah
 
RPP KURIKULUM 2013 IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...
RPP KURIKULUM 2013  IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...RPP KURIKULUM 2013  IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...
RPP KURIKULUM 2013 IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...sajidintuban
 
PPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARIPPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARIfatmabobihu
 
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananPpt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananSatria Nurtirta
 
Pola interaksi dalam ekosistem
Pola interaksi dalam ekosistemPola interaksi dalam ekosistem
Pola interaksi dalam ekosistemZufar Asyraf Al
 
keanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidupkeanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidupFransisca Vivin
 
Gaya gesek..............
Gaya gesek..............Gaya gesek..............
Gaya gesek..............wijayanie
 
Ppt ciri makhluk hidup kelas 7
Ppt ciri makhluk hidup kelas 7Ppt ciri makhluk hidup kelas 7
Ppt ciri makhluk hidup kelas 7Tifa Rachmi
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeDewi Atin Surya
 
RPP IPA KELAS 7 Bab 6. energi dalam sistem kehidupan
RPP IPA KELAS 7 Bab 6. energi dalam sistem kehidupanRPP IPA KELAS 7 Bab 6. energi dalam sistem kehidupan
RPP IPA KELAS 7 Bab 6. energi dalam sistem kehidupansajidintuban
 
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptxMateri fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptxNurul Yani
 

Tendances (20)

343376312 bab-2-keanekaragaman-hayati-ppt
343376312 bab-2-keanekaragaman-hayati-ppt343376312 bab-2-keanekaragaman-hayati-ppt
343376312 bab-2-keanekaragaman-hayati-ppt
 
Teknik Transfer embrio Pada Hewan Ternak
Teknik Transfer embrio Pada Hewan TernakTeknik Transfer embrio Pada Hewan Ternak
Teknik Transfer embrio Pada Hewan Ternak
 
Rekling02a ekologi ekosistem
Rekling02a ekologi ekosistemRekling02a ekologi ekosistem
Rekling02a ekologi ekosistem
 
media pembelajaran ekosistem
media pembelajaran ekosistemmedia pembelajaran ekosistem
media pembelajaran ekosistem
 
Ekologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkunganEkologi dan ilmu lingkungan
Ekologi dan ilmu lingkungan
 
RPP KURIKULUM 2013 IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...
RPP KURIKULUM 2013  IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...RPP KURIKULUM 2013  IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...
RPP KURIKULUM 2013 IPA KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 1 - GERAK PADA MAKHLUK HIDUP D...
 
PPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARIPPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
PPT SIFAT BAHAN DAN PEMANFAATANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
 
Evolusi manusia
Evolusi manusiaEvolusi manusia
Evolusi manusia
 
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring MakananPpt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
Ppt Rantai Makanan Dan Jaring – Jaring Makanan
 
Ekologi hewan
Ekologi hewanEkologi hewan
Ekologi hewan
 
Pola interaksi dalam ekosistem
Pola interaksi dalam ekosistemPola interaksi dalam ekosistem
Pola interaksi dalam ekosistem
 
keanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidupkeanekaragaman makhluk hidup
keanekaragaman makhluk hidup
 
Gaya gesek..............
Gaya gesek..............Gaya gesek..............
Gaya gesek..............
 
Ppt ciri makhluk hidup kelas 7
Ppt ciri makhluk hidup kelas 7Ppt ciri makhluk hidup kelas 7
Ppt ciri makhluk hidup kelas 7
 
Bab 2. respon organisme
Bab 2. respon organisme Bab 2. respon organisme
Bab 2. respon organisme
 
Ppt ekosistem
Ppt ekosistemPpt ekosistem
Ppt ekosistem
 
Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada TumbuhanGerak pada Tumbuhan
Gerak pada Tumbuhan
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
 
RPP IPA KELAS 7 Bab 6. energi dalam sistem kehidupan
RPP IPA KELAS 7 Bab 6. energi dalam sistem kehidupanRPP IPA KELAS 7 Bab 6. energi dalam sistem kehidupan
RPP IPA KELAS 7 Bab 6. energi dalam sistem kehidupan
 
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptxMateri fisika smp kelas viii.ipptx
Materi fisika smp kelas viii.ipptx
 

En vedette

El Proyecto Matriz #40. BIOLOGIA SINTETICA O LA COMPETENCIA DE DIOS I
El Proyecto Matriz #40. BIOLOGIA SINTETICA O LA COMPETENCIA DE DIOS IEl Proyecto Matriz #40. BIOLOGIA SINTETICA O LA COMPETENCIA DE DIOS I
El Proyecto Matriz #40. BIOLOGIA SINTETICA O LA COMPETENCIA DE DIOS IProyecto Matriz
 
Interaksi antara komponen ekosistem
Interaksi antara komponen ekosistemInteraksi antara komponen ekosistem
Interaksi antara komponen ekosistemloli wulandari
 
mikro teaching, sintesa protein, supeksa
mikro teaching, sintesa protein, supeksamikro teaching, sintesa protein, supeksa
mikro teaching, sintesa protein, supeksaketut supeksa
 
EKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIF
EKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIFEKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIF
EKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIFNia Hardianti
 
2. struktur dan organisasi tubuh tumbuhan
2. struktur dan organisasi tubuh tumbuhan2. struktur dan organisasi tubuh tumbuhan
2. struktur dan organisasi tubuh tumbuhanHarvard University
 
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh HewanPresentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh HewanAgustin Dian Kartikasari
 
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1dunia-AUD
 
ppt jaringan hewan
ppt jaringan hewanppt jaringan hewan
ppt jaringan hewanchavidya
 
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptEkosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptsunaryono
 
Interaksi antar komponen ekosistem
Interaksi antar komponen ekosistemInteraksi antar komponen ekosistem
Interaksi antar komponen ekosistemRina Anggraeni
 
PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVEElvionita
 
Interaksi antar mahluk hidup
Interaksi antar mahluk hidupInteraksi antar mahluk hidup
Interaksi antar mahluk hidupahmad mujidin
 
Ppt pembelajaran interaktif
Ppt pembelajaran interaktifPpt pembelajaran interaktif
Ppt pembelajaran interaktifMuhammad Fikri
 
BIOLOGI-Teori Asal usul kehidupan
BIOLOGI-Teori Asal usul kehidupanBIOLOGI-Teori Asal usul kehidupan
BIOLOGI-Teori Asal usul kehidupanAndisa Fadhila
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayatidhianhariani
 
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahValencia Rizal
 

En vedette (20)

El Proyecto Matriz #40. BIOLOGIA SINTETICA O LA COMPETENCIA DE DIOS I
El Proyecto Matriz #40. BIOLOGIA SINTETICA O LA COMPETENCIA DE DIOS IEl Proyecto Matriz #40. BIOLOGIA SINTETICA O LA COMPETENCIA DE DIOS I
El Proyecto Matriz #40. BIOLOGIA SINTETICA O LA COMPETENCIA DE DIOS I
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Interaksi antara komponen ekosistem
Interaksi antara komponen ekosistemInteraksi antara komponen ekosistem
Interaksi antara komponen ekosistem
 
mikro teaching, sintesa protein, supeksa
mikro teaching, sintesa protein, supeksamikro teaching, sintesa protein, supeksa
mikro teaching, sintesa protein, supeksa
 
EKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIF
EKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIFEKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIF
EKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIF
 
2. struktur dan organisasi tubuh tumbuhan
2. struktur dan organisasi tubuh tumbuhan2. struktur dan organisasi tubuh tumbuhan
2. struktur dan organisasi tubuh tumbuhan
 
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh HewanPresentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
Presentasi Struktur dan Organisasi Tubuh Hewan
 
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
PETA KONSEP METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF MODUL 1
 
PPT MONERA
PPT MONERAPPT MONERA
PPT MONERA
 
ppt jaringan hewan
ppt jaringan hewanppt jaringan hewan
ppt jaringan hewan
 
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptEkosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
 
Interaksi antar komponen ekosistem
Interaksi antar komponen ekosistemInteraksi antar komponen ekosistem
Interaksi antar komponen ekosistem
 
PPT MANGROVE
PPT MANGROVEPPT MANGROVE
PPT MANGROVE
 
Materi genetik
Materi genetikMateri genetik
Materi genetik
 
Interaksi antar mahluk hidup
Interaksi antar mahluk hidupInteraksi antar mahluk hidup
Interaksi antar mahluk hidup
 
Ppt pembelajaran interaktif
Ppt pembelajaran interaktifPpt pembelajaran interaktif
Ppt pembelajaran interaktif
 
BIOLOGI-Teori Asal usul kehidupan
BIOLOGI-Teori Asal usul kehidupanBIOLOGI-Teori Asal usul kehidupan
BIOLOGI-Teori Asal usul kehidupan
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
 

Similaire à Ppt hilaliyah hilda ningsih-uas

Similaire à Ppt hilaliyah hilda ningsih-uas (20)

Tugas Kelompok
Tugas KelompokTugas Kelompok
Tugas Kelompok
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
Bahan ajar komponen ekosistem
Bahan ajar   komponen ekosistemBahan ajar   komponen ekosistem
Bahan ajar komponen ekosistem
 
Ekosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusiEkosistem dan evolusi
Ekosistem dan evolusi
 
Revisi aksi interaksi
Revisi aksi interaksiRevisi aksi interaksi
Revisi aksi interaksi
 
Interaksi Antar Mahluk Hidup
Interaksi Antar Mahluk Hidup Interaksi Antar Mahluk Hidup
Interaksi Antar Mahluk Hidup
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Ilmu Kealaman Dasar : Ekosistem
Ilmu Kealaman Dasar : EkosistemIlmu Kealaman Dasar : Ekosistem
Ilmu Kealaman Dasar : Ekosistem
 
IPA Kelas 7 Bab 7 Ekosistem.pptx
IPA Kelas 7 Bab 7 Ekosistem.pptxIPA Kelas 7 Bab 7 Ekosistem.pptx
IPA Kelas 7 Bab 7 Ekosistem.pptx
 
IPA Kelas 7 Bab 7 Ekosistem.pptx
IPA Kelas 7 Bab 7 Ekosistem.pptxIPA Kelas 7 Bab 7 Ekosistem.pptx
IPA Kelas 7 Bab 7 Ekosistem.pptx
 
Bab 6.1 Ekosistem.pptx
Bab 6.1 Ekosistem.pptxBab 6.1 Ekosistem.pptx
Bab 6.1 Ekosistem.pptx
 
Media Pembelajaran IPA Kelas 9 Bab 7 Ekosistem.pptx
Media Pembelajaran IPA Kelas 9 Bab 7 Ekosistem.pptxMedia Pembelajaran IPA Kelas 9 Bab 7 Ekosistem.pptx
Media Pembelajaran IPA Kelas 9 Bab 7 Ekosistem.pptx
 
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
 
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan HidupBiologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
 
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
biologi materi kelas 11 ipa ekosistem bab 9
 
SKL 7.1
SKL 7.1SKL 7.1
SKL 7.1
 
1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah
 

Ppt hilaliyah hilda ningsih-uas

  • 2. HILALIYAH HILDA NINGSIH 1110016100070 P.BIO 3A Media Teknologi Pembelajaran IPA Biologi Dosen pengampu: Yanti Herlanti M.Pd
  • 3. Pengantar medtek • Multimedia interaktif ini menggunakan teknik reduksi didaktis penggunaan simbol dan gambar. • Gambar berguna untuk mewakili benda sebenarnya yang tidak dapat diperlihatkan, simbol berguna untuk mempersingkat penjelasan.
  • 4. Kompetensi Dasar • 01. Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem. • Tujuan Pembelajaran • a. kognitif proses • - siswa dapat melakukan kegiatan pengamatan mengenai komponenkomponen ekosistem, satuan-satuan makhluk hidup dalam ekosistem •
  • 6. • Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. • Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi
  • 7. Konsep Ekosistem • Populasi : sekelompok makhluk hidup dari spesies pada tempat dan waktu yang sama. • Komunitas : Kumpulan populasi dari tumbuhan dan hewan yang hidup bersama pada lingkungan yang sama pula. • Habiat : tempat tinggal suatu makhluk hidup • Nisia : cara hidup yang khusus dari makhluk hidup
  • 8. Unsur ekosistem • Autotrofik, adalah suatu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri yang berupa bahan organik dengan • Heterotrofik, adalah organisme yang mampu memanfaatkan hanya bahanbahan organik sebagai bahan makanannya, bahan tsb disintesis oleh organisme lain.
  • 9.
  • 10. Peran Komponen Ekosistem • Dalam Aliran Energi Dalam aliran energi makhluk hidup berperan sebagai PRODUSER, KONSUMER ATAU DEKOMPOSER Produser adalah makhluk hidup yang dapat melakukan fotosistesis, dapat mengubah materi anorganik menjadi organik
  • 11. • Konsumer tdd ; konsumer primer (herbivor).Ex; serangga, mamalia pemakan rumput, zooplankton Konsumer sekunder (karnivor).Ex : laba-laba, katak, burung, ikan Konsumer tersier (karnivor puncak).Ex ; elang • Dekomposer (pengurai) : makhluk hidup yang memperoleh makanannya dg menguraikan senyawa organik dari makhluk hidup yang telah mati.
  • 12. • Detitus : suatu bahan hasil dari penguraian dekomposer yang merupakan makanan dari detritivor.
  • 13. Interaksi Antar Komponen Ekosistem • A. Interaksi antar organisme • Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individuindividu dari populasi lain.
  • 14. a. Netral • Hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi b. Predasi • Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus
  • 15. c. Parasitisme • Parasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. • contoh : Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang
  • 16. d. Komensalisme • Komensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya. e. Mutualisme • Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
  • 17. B. Interaksi Antarpopulasi • Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut
  • 18. a. Alelopati • Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
  • 19. b. Kompetisi • Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
  • 20. C. Interaksi Antar Komunitas • Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Misalnya, komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut
  • 21. D. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik lingkungan biotik dan abiotik secara terus menerus memiliki dampak satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan hubungan saling ketergantungan yang kompleks. Hal tersebut dapat menciptakan keseimbangan alam. Contoh : Tumbuhan memerlukan cahaya untuk fotosintesis. Dari hasil fotosintesis, tumbuhan mengeluarkan Oksigen yang kemudian digunakan oleh hewan dalam proses respirasi.
  • 23. Aliran energi  Merupakan proses mengalirnya energi dimulai dari cahaya matahari ke produser (diubaha dalam bentuk energi kimia), konsumen, kemudian tersebar ke lingkungan dalam bentuk panas
  • 24. Rantai Makanan  Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.  Ex : rumput ulat burung ular  Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.
  • 25. 1. Rantai Pemangsa  Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3. 2. Rantai Parasit  Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu. 3. Rantai Saprofit  Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di
  • 26. 3. Rantai Saprofit  Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan. 4. Rantai Makanan dan Tingkat Trofik  Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi adalah dengan peristiwa makan dan dimakan, sehingga terjadi pemindahan energi, elemen kimia, dan komponen lain dari satu bentuk ke bentuk
  • 27. Jaring-jaring Makanan  Merupakan bentuk rantai makanan yang sangat kompleks. Semakin kompleks jaring-jaring makanan menunjukkan semakin kompleksnya aliran energi dan aliran makanan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya kestabilan komunitas dan kestabilan ekosistem. Artinya, jika salah satu spesies hilang, jaring-jaring makanan masih tetap bisa berjalan. Sebaliknya, jika jaring-jaring makanan itu sederhana, jika salah satu spesies hilang, maka aliran energi dan aliran makanan di dlam ekosistem tersebut akan kacau
  • 29. Piramida Ekologi  a. Piramida jumlah  Dapat dikatakan bahwa pada kebanyakan komunitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivora. Demikian pula jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora tingkat 1. Kamivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada karnivora tingkat 2. Piramida jumlah ini di dasarkan atas jumlah organisme di tiap tingkat trofik.
  • 30.
  • 31.  b. Piramida biomassa  Seringkali piramida jumlah yang sederhana kurang membantu dalam memperagakan aliran energi dalam ekosistem. Penggambaran yang lebih realistik dapat disajikan dengan piramida biomassa. Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di waktu tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap tingkat trofik maka rata-rata berat organisme di tiap tingkat harus diukur kemudian barulah jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan.  Piramida biomassa berfungsi menggambarkan perpaduan massa seluruh organisme di habitat tertentu, dan diukur dalam gram.  Untuk menghindari kerusakan habitat maka biasanya hanya diambil sedikit sampel dan diukur, kemudian total seluruh biomassa dihitung. Dengan pengukuran seperti ini akan didapat informasi yang lebih akurat tentang apa yang terjadi pada ekosistem.
  • 32.  c. Piramida energi  Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang kita butuhkan tentang ekosistem tertentu. Lain dengan Piramida energi yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang lama. Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat tentang aliran energi dalam ekosistem.  Pada piramida energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-turut yang tersedia di tiap tingkat trofik
  • 33.  Berkurang-nya energi yang terjadi di setiap trofik terjadi karena hal-hal berikut. 1. Hanya sejumlah makanan tertentu yang ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya. 2. Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa dicemakan dan dikeluarkan sebagai sampah. 3. Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi bagian dari tubuh organisms, sedangkan sisanya digunakan sebagai sumber energi.
  • 34. Daur Biogeokimia  Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup.  Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut Daur Biogeokimia.  Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur
  • 36.  Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air. Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut karena laut mencapai tigaperempat luas permukaan bumi. Uap air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan. Air hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk air permukaan tanah dan air tanah. Tumbuhan darat menyerap air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh tumbuhan air mengalir melalui suatu pembuluh. Kemudian melalui tranpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer. Transpirasi oleh tumbuhan mencakup 90% penguapan pada ekosistem darat.  Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah. Sebagian air keluar dari tubuh hewan dan manusia sebagai urin dan keringat.  Air tanah dan air permukaan sebagian mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke laut. Siklus ini di sebut Siklus
  • 37. Daur karbon dan oksigen
  • 38.  Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler bertanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama karbon. Naik turunnya CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman disebabkan oleh penurunan aktivitas Fotosintetik. Dalam skala global kembalinya CO2 dan O2 ke atmosfer melalui respirasi hampir menyeimbangkan pengeluarannya melalui fotosintesis.  Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke atmosfir. Sebagai akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat. CO2 dan O2 atmosfer juga berpindah masuk ke dalam dan
  • 40.  Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan asam nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitrat. Tahap pertama Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah. Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polongpolongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen. Tahap kedua Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh
  • 42.  Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk hidup membutuhkan posfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme sel. Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO43). Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urin dan feses.
  • 44. Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadangkadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini seringkali mematikan mahluk hidup di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik yang mati. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan
  • 45. Macam-macam Ekosistem • Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
  • 46. a. Ekosistem darat  Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut  1. Bioma gurun  2. Bioma padang rumput  3. Bioma Hutan Basah  4. Bioma hutan gugur  5. Bioma taiga  6. Bioma tundra
  • 47. b. Ekosistem Air Tawar • Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.
  • 50. 2. Sungai Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.  Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan. 
  • 51.   1. Laut Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CImencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
  • 52. 1. Ekosistem pantai  Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.  Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras.  Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.  Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.  Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
  • 53. 2. Estuari  Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.  Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari.
  • 54.   Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung. Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang