SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  26
BAB 
11 
Cahaya 
dan 
Alat Optik 
Cahaya 
Setiap hari selalu menjumpai cahaya . dengan adanya cahaya, dunia ini menjadi 
I 
terang sehingga kita dapat mel ihat benda -benda di sekitar kita dan menikmati 
indahnya pemandangan alam. Tetapi apakah cahaya itu? Cahaya menunjukkan beberapa sifat 
tertentu yang mirip dengan sifat gelombang. Cahaya memantul dengan cara yang sama seperti 
gelombang memantul. Untuk menjawabnya, mari kita bahas bersama-sama pengertian, 
sifat-sifat, pengertian, dan manfaat cahaya dalam kehidupan kita. Pada bab ini kamu juga 
akan mengamati beberapa sifat lain gelombang yang dimiliki cahaya, misalnya pembiasan dan 
dispersi. Kamu juga akan mempelajari bagaimana mekanisme pemantulan cahaya pada cermin 
datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Selain itu, kamu juga akan mempelajari 
bagaimanakah pembentukan bayangan karena pembiasan cahaya pada lensa cekung dan lensa 
cembung. Kamu diharapkan dapat memanfaatkan berbagai aturan pemantulan dan pembiasan 
cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, fenomena pemantulan dan pembiasan ini 
bermanfaat untuk merancang alat-alat optik, misalnya pada lup, kamera, mikroskop, dan 
teropong. 
Perambatan Cahaya 
A 
Dari sumbernya, gelombang cahaya merambat ke 
semua arah. Bila medium zat antara yang dilalui 
gelombang cahaya itu serba sama disemua bagiannya 
maka gelombang cahaya merambat garis lurus. Kita 
melihat benda bercahaya jika sinarnya masuk kemata 
kita. Sinar adalah garis-garis atau lintasan yang 
menunjukkkan arah rambat cahaya. 
Sebagian benda-benda yang kita lihat tidak 
memancarkan cahaya sendiri, seperti batu, tembok, 
manusia dan bulan. Benda-benda itu hanya 
memantulkan cahaya yang mengenainya. Benda-benda 
seperti itu disebut benda gelap. Berdasarkan 
pengaruhnya terhadap cahaya, benda dapat dibedakan 
Cahaya tampak menyinari taman 
Sumber: shw.nadiahlepak.fotopages.com
Menjadi tiga macam: 
Benda tidak tembus cahaya (opaque), yaitu benda yang sama sekali tidak bisa 
meneruskan cahaya yang mengenainya. Misalnya batu, papan, dan buku. 
Benda tembus cahaya (transparant), yaitu benda yang meneruskan sebagian besar 
cahaya yang mengenainya, misalnya air dan benda bening. 
Benda buram (translusen), yaitu benda meneruskan sebagian cahaya yang mengenainya. 
Misalnya kaca, susu, dan kertas tipis. 
Cahaya merambat lurus sehingga benda-benda yang tidak tembus cahaya apabila terkena 
cahaya akan menghasilkan bayang-bayang. Dalam perambatannya, cahaya dapat mengalami 
pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), penguraian (difraksi), perpaduan (interferensi), dan 
pengutuban (polarisasi). 
Perambatan Cahaya 
Cahaya merupakan gelombang, sehingga memiliki 
sifat gelombang yaitu dapat dipantulkan. Seberkas 
cahaya mengenai dinding penghalang juga akan 
dipantulkan. 
Jika cahaya jatuh pada suatu permukaan, sebagian 
dipantulkan. Jika cahaya dipantulkan dan sebagian akan 
diserap bergantung pada sifat permukaan benda yang 
memantulkan cahaya. Jika permukaan berupa cermin, 
hamper semua cahaya dipantulkan. Jika permukaan 
berwarna hitam kasar, hamper semua cahaya diserap. 
Seperti yang terlihat pada gambar, pada subbab ini kita hanya membahas cahaya yang 
B 
diteruskan atau diserap, walaupun sebenarnya kedua peristiwa tersebut terjadi bersamaan. 
Apakah pemantulan cahaya memenuhi hukum pemantulan tertentu. Ternyata pemantulan cahaya 
mempunyai hukum yang disebut sebagi hukum pemantulan cahaya. 
Hukum Pemantulan Cahaya 
Sinar Datang, garis normal, dan sinar pantul 
terletak daam satu bidang datar dn 
ketiganya berpotongan disatu titik. 
sudut pantul sama (r) dengan sudut datang. 
i=r 
Orang yang bercermin 
Sumbe r: mastugino.b logspot.com
Diafragma peristiwa pemantulan cahaya 
Sumber: shw.nadiahlepak.fotopages.com 
Arah garis normal selalu tampak tegak lurus pada permukaan dititik yang kita amati. Jika 
permukaan pemantul berupa bidang datar yang licin, arah garis normal diberbagai titik sama. 
Namun, jika permukaan pemantul berupa bidang datar yang licin arah garis normal diberbagia 
titik sama. Namun, jika permukaan berupa bidang berlekuk-lekuk, arah garis normal pada 
berbagai titik bisa berbeda. Berdasarkan keadaan permukaan benda yang memantulkan sinar, kita 
dapat membedakan pemantulan menjadi dua jenis, yaitu Pemantulan Teratur dan Pemantulan 
Baur. 
Pemantulan Teratur 
Pemantulan teratur terjadi jika seberkas 
cahaya yang mengenai permukaan bidang yang 
licin, mengkilap dan rata. Pemantulan seperti ini 
terjadi pada cermin. Bentuk bayangan pun yang 
dihasilkan seperti bentuk aslinya. 
Pemantulan Baur 
Sumber: www.mediabal i .net 
Pemantulan Baur 
Pemantulan baur terjadi jika berkas cahaya 
yang mengenai permukaan bidang pantul yang 
tidak rata misalnya tanah, kayu dll. Pemantulan 
baur juga memiliki manfaat, yaitu seberkas 
sinar pantul tidak menyilaukan mata. Ruangan 
yang terkena cahaya matahari juga tampak 
terang, dll. 
Pemantulan Teratur 
Sumber: www.mediabal i .net 
Pembiasan Cahaya 
A 
Salah satu sifat cahaya adalah dapat meambat 
lurus dalam medium yang sama. Jika batang kayu 
dimasukkan dalam gelas yang berisi air, maka batang 
kayu tersebut akan tampak patah bagaimanakah 
fenomena ini terjadi?.
dimasukkan kedalam gelas 
berisi air 
www.mediabal i .net 
Bayangan batang pensil yang kalian lihat 
tersebut berasal dari cahaya yang mengenainya 
yang dipantulkan sebagian menuju kearah mata 
kalian. Dalam perjalanannya, pantulan cahay 
tersebut dari batang kayu merambat melalui air 
kemudian melalui udara hingga sampai di mata 
kalian. Rambatan cahaya ini berarti dua medium 
yang berbeda kerapatannya, yaitu air kemudian 
udara. 
Kemudian melalui dua medium, maka 
cahaya itu akan dibelokkan atau dibiaskan 
sehingga bayangan batang kayu yang kalian 
tangkap akan terkesan patah pada perbatasan 
permukaan air. Jadi pembiasan cahaya adalah 
pembelokkan arah rambat karena melalui bidang 
batas dua medium yang berbeda. 
Seperti halnya pemantulan cahaya, 
pembiasan cahaya juga mengikuti aturan-aturan 
tertentu. Ada dua aturan yang menentukan 
jalannya pembiasan cahaya yaitu: 
Diagram peristiwa pembiasan cahaya 
Sumber: rumushi tung.com 
Hukum I Pembiasan 
Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang; ketiganya 
berpotongan disatu titik. 
Hukum II Pembiasan 
Sinar yang datang datang dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat 
diboaskan mendekati garis nomal. 
Sinar yang datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat 
dibiaskan menjauhi garis normal. 
Indeks Bias
Perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa atau udara dengan kecepatan cahaya 
dalam medium merupakan bilangan tetap. Bilangan tetap tersebut oleh Christian Huygens 
dinamakan indeks bias medium. secara matematis, indeks bias suatu medium dirumuskan: 
Dengan: 
n = indeks bias medium 
c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (3 x 108 m/s) 
v = kecepatan cahaya dalam medium 
Medium 
Indeks bias (n = c/v) 
Udara hampa 1,000 
Udara (STP) 1,0003 
Air 1,333 
Etil Alkohol 1,36 
Kuarsa lebur 1,46 
Kaca Korona 1,52 
Api 1,58 
Garam dapur 1,53 
Berlian (intan) 2,42 
n = c/v 
Adapun indeks bias untuk beberapa 
medium dapat dilihat pada tabel disamping 
Bagaimana menentukan indeks bias 
relative (medium 2 dengan 
terhadap medium 1). Untuk 
menentukan hubungan tersebut 
dirumuskan: 
n2-1 = n2/n1 
dengan: 
n2-1 = indeks bias medium 2 
relatif terehadap medium1 
n2 = indeks bias medium 2 
n1 = indeks bias medium 1
Cermin dan Lensa 
Ii 
Pada Subbab lalu kamu telah mempelajari sifat-sifat cahaya, yaitu pemantulan dan 
pembiasan. Pemantulan terkait erat dengan cermin. Sedangkan pembiasan terkait erat 
dengan lensa. Pad a Subbab ini kamu akan mempelajari tentang cermin dan lensa. 
Cermin terbuat dari kaca yang salah satu permukaannya dilapisi dengan lembaran tipis 
aluminium atau perak. Cahaya yang mengenai cermin akan dipantulkan. Ada tiga jenis cermin, 
yaitu cermin datar, cekung, dan cembung. 
Lensa adalah benda bening yang membiaskan cahaya. Kebanyakan lensa terbuat dari kaca 
atau plastik dengan dua permukaan. Lensa mempunyai dua permukaan lengkung atau satu 
permukaan lengkung. Seperti halnya cermin lengkung, berdasarkan bentuknya, lensa dibedakan 
atas lensa cembung dan lensa cekung. 
Cermin Datar 
A 
Pada materi sebelumnya sudah dibahas 
mengenai pemantulan baur dan pemantulan teratur. 
Salah satu contoh pematulan teratur adalah pemantulan 
pada cermin datar. Pada postingan kali ini akan 
membahas lebih lanjut mengenai bagaimana pemantulan 
pada cermin datar dan bagaimana pembentukan 
bayangan pada cermin datar?. 
Apa yang kamu lihat pada cermin datar ketika 
Anda berdiri di depan cermin datar? Pada cermin, 
terlihat ada bayangan Anda. Bagaimana sifat bayangan 
yang terbentuk pada cermin datar? Untuk menjawab 
pertanyaan tersebut silahkan perhatikan gambar di 
samping kananmu ini. 
Sumber: www.maf iamol .com 
Titik S’ merupakan bayangan dari titik S. Adapun proses pembentukan bayangan pada 
cermin datar adalah sebagai berikut. 
1. Sinar datang SP1 (sinar 1) jatuh pada cermin datar dengan sudut datang θ1, kemudian 
sinar tersebut dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 1. 
2. Sinar datang SP2 (sinar 2) jatuh pada cermin datar dengan sudut datang θ2, kemudian 
sinar tersebut dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 2. 
3. Perpanjangan sinar pantul 1 dan sinar pantul 2 di belakang cermin dilukiskan dengan 
garis terputus-putus dan berpotongan di titik S’. Jadi, letak bayangan di titik S adalah 
S’ yang dibentuk dari perpotongan perpanjangan dua sinar pantul. Dengan cara yang 
sama, bayangan benda dua dimensi dan tiga dimensi dapat terbentuk oleh cermin datar. 
Proses pembentukan bayangan sama seperti pada benda titik..
Hal yang terpenting adalah dalam setiap proses pembentukan bayangan, hukum pemantulan selalu 
berlaku. Untuk bayangan dua maupun tiga dimensi yang dibentuk oleh cermin datar dapat dilihat 
gambar berikut ini: 
Sumber: www.maf iamol .com 
Untuk benda yang bukan benda titik 
atau garis, Anda akan dapatkan bahwa ukuran 
bayangan benda persis sama dengan ukuran 
bendanya. Benda dan bayangan hanya berbeda 
dalam hal arah kiri dan kanannya. Bagian kiri 
benda akan menjadi bagian kanan benda 
bayangan, dan sebaliknya. Peristiwa ini disebut 
pembalikan sisi (lateral inversion). Oleh karena 
adanya pembalikan sisi ini, tulisan yang hendak 
dibaca dicermin, penulisannya harus dibalik. 
Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan 
gambar berikut ini: 
Sumber: www.maf iamol .com 
Berdasarkan bayangan benda pada 
cermin datar, dapat disimpulkan bahwa sifat 
benda yang dibentuk oleh cermin datar 
adalah sebagai berikut. 
- Maya 
- ukuran sama besar dengan ukuran 
benda 
- tegak 
- jarak benda terhadap cermin sama 
dengan jarak bayangan terhadap 
cermin. 
Cermin Cekung 
A 
Pernahkah kalian berkaca pada sendok pada bagian dalam?. Bagaimakah bayangan 
yang dihasilkan pada bagian dalam sendok tersebut?. 
Cermin cekung dapat dilustrasikan sebagai sisi bagian dalam cekungan sendok. Jadi 
cermin cekung adalah cermin lengkung yang pusat kelengkungannya berada didepan cermin. 
Cermin cekung memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung atau membentuk 
cekungan. Garis normal pada cermin cekung adalah garis yang melalui pusat kelengkungan, 
yaitu di titik M atau 2F. Sinar yang melalui titik ini akan dipantulkan ke titik itu juga. 
Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau konvergen. Ketika sinar-sinar 
sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik. 
Titik perpotongan tersebut dinamakan titik api atau titik fokus (F).
Pada pemantulan cahaya oleh cermin cekung, jarak antara benda dan cermin memengaruhi 
bayangan yang dihasilkan. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung merupakan perpotongan 
sinar pantul atau merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar pantul. Cermin cekung bersifat 
mengumpulkan cahaya (konvergen). Dengan demikian, jika terdapat berkas-berkas cahaya sejajar 
mengenai permukaan cermin cekung, maka berkas-berkas cahaya pantulnya akan melintasi satu 
titik yang sama. 
Pembentukan Bayangan Pada 
Cermin Cekung 
Letak dan sifat bayangan yang 
dibentuk oleh cermin cekung bergantung 
pada letak benda. Sebuah benda yang 
diletakkan di depan cermin cekung akan 
memiliki bayangan dengan sifat-sifat 
tertentu. Pada cermin cekung terdapat tiga 
sinar istimewa seperti ditunjukkan pada 
Gambar di bawah ini, yaitu sebagai berikut: 
Cahaya pabtul melewat i t i t ik yang sama 
Sumber: www.maf iamol .com 
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus. 
Sumber: www.maf iamol .com 
2. Sinar datang melalui titik fokus, akan dipantulkan sejajar sumbu utama. 
Sumber: www.maf iamol .com
3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali melalui titik pusat 
kelengkungan cermin. 
Sumber: www.maf iamol .com 
Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa cermin cekung di atas, dapat dilukis pembentukan 
bayangan pada cermin cekung sebagai berikut 
1. Jika benda diletakkan di luar pusat kelengkungan (P), pembentukan bayangannya seperti 
ditunjukkan pada Gambar di bawah ini. Dari gambar terlihat bahwa jika benda (A) 
diletakkan di luar pusat kelengkungan cermin, bayangan (A’) yang dibentuk akan bersifat 
nyata, terbalik, diperkecil dan terletak di antara pusat kelengkungan cermin (P) dan titik 
fokus (F). 
2. Jika benda (A) diletakkan di antara titik 
fokus (F) dan titik potong sumbu utama 
dengan cermin cekung (O), pembentukan 
bayangannya (A’) ditunjukkan pada 
Gambar di bawah ini. Dari gambar 
terlihat bahwa jika benda diletakkan di 
antara titik fokus (F) dan titik potong 
sumbu utama dengan cermin cekung (O), 
bayangan (A’) yang terbentuk bersifat 
maya, tegak dan diperbesar. Letak 
bayangan di belakang cermin.
2. Jika benda diletakkan di antara titik pusat kelengkungan cermin (P) dan titik fokus 
cermin (F). Pembentukan bayangannya ditunjukkan seperti pada Gambar di bawah ini. Dari 
gambar terlihat bahwa jika benda diletakkan di antara pusat kelengkungan (P) dan titi k 
fokus (F), bayangan yang dibentuk akan bersifat nyata, terbalik, diperbesar dan terletak 
di depan titik pusat kelengkungan cermin. 
3. Jika benda diletakkan tepat pada titik fokus (F), pembentukan bayangannya ditunjukkan 
pada Gambar di bawah ini. Dari gambar terlihat bahwa jika benda diletakkan tepat di 
titik fokus cermin (F), akan membentuk bayangan maya di tak terhingga. 
4. Jika benda diletakkan tepat di pusat kelengkungan cermin (P), pembentukan bayangannya 
ditunjukkan pada Gambar di bawah ini. Dari gambar terlihat bahwa jika benda diletakkan 
tepat di pusat kelengkungan cermin (P), bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik 
dan sama besar. Letak bayangan di depan cermin.
Cermin cembung mempunyai bagian-bagian yang terlihat seperti pada Gambar di bawah 
ini. P adalah titik pusat kelengkungan cermin. O adalah titik potong sumbu utama dengan cermin 
cembung. F adalah titik fokus cermin yang berada di tengah-tengah antara titik P dan titik O. R 
adalah jari-jari kelengkungan cermin, yaitu jarak dari titik P ke titik O dan f adalah jarak fokus 
cermin. 
Cermin cembung memiliki sifat yang dapat menyebarkan cahaya (divergen). Dengan 
demikian, jika terdapat berkas-berkas cahaya sejajar mengenai permukaan cermin cembung, 
maka berkas-berkas cahaya pantulnya akan disebarkan dari satu titik yang sama. 
Jika bentuk cermin cekung merupakan bagian dalam dari sebuah bola, maka bentuk 
cermin cembung adalah bagian luar bola. Perhatikan skema bentuk cermin cembung pada Gambar 
di atas. Terlihat bahwa cermin cembung merupakan kebalikan cermin cekung. Bagaimana 
pembentukan bayangan oleh cermin cembung? 
Seperti halnya cermin cekung, sebelum menggambarkan pembentukan bayangan, perlu 
diketahui sinar-sinar istimewa yang dimiliki cermin cembung. Sinar-sinar istimewa itu ditunjukkan 
pada Gambar di bawah ini, yaitu sebagai berikut. 
1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus. 
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan 
dipantulkan sejajar sumbu utama 
Cermin Cembung 
C
3. Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan seolah-olah 
berasal dari pusat kelengkungan yang sama. 
Dengan bantuan ketiga sinar istimewa untuk cermin cembung di atas, dapat digambarkan 
pembentukan bayangan oleh cermin cembung. Untuk membentuk bayangan sebuah benda yang 
terletak di depan cermin cembung, kita cukup menggunakan 2 buah berkas sinar istimewa di atas. 
Bayangan benda pada cermin cembung selalu berada antara titik O. Agar lebih jelas perhatikan 
gambar berikut! 
Lensa Cembung 
Untuk melukis pembentukan bayangan benda pada lensa cembung dapat digunakan sinar-sinar 
istimewa, yaitu: 
1. Berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama, akan dibiaskan menuju titik fokus di 
seberang. 
D
2. Berkas sinar datang melalui titik fokus, akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama. 
3. Berkas sinar datang melalui titik pusat optik tidak mengalami pembiasan, akan tetapi 
diteruskan. 
Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa pada lensa cembung di atas dapat digambarkan 
pembentukan bayangan oleh lensa cembung. Berikut adalah pembentukan bay angan pada lensa 
cembung untuk berbagai posisi benda. 
1. Jarak benda lebih besar pusat kelengkungan lensa (P2). Jarak benda lebih besar dari 
pusat kelengkungan lensa (P2), dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung, 
diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil, dan letak bayangannya di 
antara titik fokus pertama (F1) dan pusat kelengkungan lensa pertama (P1). 
2. Benda diletakkan di antara P2 dan F2. Benda diletakkan di antara P2 dan F2. Dengan 
menggunakan sinar istimewa lensa cembung, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, 
terbalik, diperbesar, dan letak bayangannya di luar P1. 
3. Benda diletakkan di titik fokus ke dua (F2). Benda diletakkan di titik fokus ke dua (F2) 
objek. Dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung, diperoleh bayangan yang 
bersifat maya di tak hingga.
4. Benda diletakkan di antara F2 objek dan pusat lensa. Benda diletakkan di antara F2 dan 
pusat lensa. Dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung, diperoleh bayangan yang 
bersifat maya, tegak, diperbesar, dan terletak di depan lensa. 
Lensa Cekung 
E 
Pembentukan Bayangan Benda pada Lensa Cekung 
Untuk melukis pembentukan bayangan benda pada lensa cekung, digunakan sinar-sinar 
istimewa, yaitu: 
1. Berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus 
pertama. 
2. Berkas sinar datang menuju titik fokus kedua akan dibiaskan sejajar dengan sumbu 
utama. 
3. Berkas sinar datang melalui titik pusat optik tidak mengalami pembiasan, akan tetapi 
diteruskan. 
Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa pada lensa cekung di atas dapat digambarkan 
pembentukan bayangan oleh lensa cekung. Berikut adalah pembentukan bayangan pada lensa 
cekung untuk berbagai posisi benda.
1. Jarak benda lebih besar dari P2. Jarak benda lebih besar dari P2, dengan menggunakan 
sinar istimewa lensa cekung, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil, 
dan letak bayangannya di depan lensa. 
2. Jarak benda di antara P2 dan F2. Jarak benda di antara P2 dan F2 dengan menggunakan 
sinar istimewa lensa cekung, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil, 
dan letak bayangannya di depan lensa. 
3. Benda diletakkan di antara F2 dan pusat lensa. Benda diletakkan di antara F2 dan pusat 
optik, dengan menggunakan sinar istimewa lensa cekung, diperoleh bayangan yang 
bersifat maya, tegak, diperkecil, dan letak bayangannya di depan lensa.
Pengertian Alat Optik 
Alat Optik adalah penglihatan manusia, baik alamiah maupun buatan manusia. Alat 
optik alamiah adalah mata dan alat optik buatan adalah alat bantu penglihatan 
manusia untuk mengamati benda-benda yang tidak dapat melihat dengan jelas 
oleh mata. Yang termasuk alat optik buatan diantaranya: kaca mata, kamera, lup, 
atau pembesar, mikroskop, teroponh dan periskop. 
I 
Alat Optik 
IIi 
Mata merupakan salah satu contoh alat 
optik, karena dalam pemakaiannya mata 
membutuhkan berbagai benda-benda optik seperti 
lensa. Bagian-bagian mata tampak pada Gambar. 
Kornea, merupakan selaput yang bening yang 
tembus cahaya. Iris atau selaput pelangi, merupakan 
bagian yang mempunyai warna di belakang ruang 
depan. Pupil pada tengah lensa dapat mengecil dan 
membesar. Satu sumbu dengan pupil adalah lensa 
mata. Lensa tergantung pada otot-otot polos 
yang berkontraksi sehingga lebih pipih atau lebih 
cembung. 
Kita dapat melihat benda bila benda tersebut memantulkan cahaya. Cahaya yang 
dipantulkan masuk ke pupil. Bila cahaya terlalu kuat pupil akan menyempit dan sebaliknya, bila 
kurang kuat akan melebar. Agar dapat terbaca oleh penerima rangsang cahaya, maka bayangan 
harus tepat jatuh pada retina mata. 
Adapun bagian-bagian mata antara lain: 
1) Kornea yaitu bagian depan mata yang memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput 
bening. 
2) Aqueous Humor yaitu cairan dibelakang kornea yang berfungsi membiaskan cahaya yang 
masuk kedalam mata. 
3) Lensa Mata atau Lensa Kristalin yaotu bagian yang berfungsi untuk mengatur 
pembiasan yang disebabkan oleh cairan didepan lensa. Lensa mata merupakan lensa 
cembung. 
A 
Mata dan Kacamata
4. Iris yaitu merupakan selaput didepan lensa mata yang membentuk celah 
lingkaran dan berfungsi memberi warna pada mata. 
5. Pupil yaitu celah lingkarn yang dibentuk oleh iris dan berfungsi untuk 
mengatur intensitas cahaya yang mengenai mata. 
6. Retina atu selaput jala yaitu bagian yang berfungsi sebagai layar untuk 
menangkap bayangan nyata, terbalik dan diperkecil yang dibentuk oleh 
lensa mata. 
7. Bintik Kuning yaitu bagian pada retina yang sangat peka terhadap cahaya. 
Agar bayangan terlihat jelas, bayangan harus terbentuk diretina tepat 
dibintik kuning. 
8. Saraf Optik yaitu saraf yang menghubungkan bintik kuning dengan otak 
sehingga sinyal-sinyal bayangan dari bintik kuning sampai ke otak dan 
otaklah yang menerjemahkan sehingga bayangan benda menjadi tegak, 
tidak terbalik seperti yang ditangkap oleh retina. 
Diagram pembentukan bayangan pada mata adalah sebagai berikut: 
Daya Akomodasi Mata 
Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata 
untuk menenbal (Cembung) dan menipis (Pipih) sesuai jarak 
benda yang dilihat agar bayangan jatuh tepat diretina. Titik 
terdekat yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata dengan 
berakomodasi maksimum disebut titik dekat mata atau 
punctum proximum. Titik terjauh yang dapat dilihat jelas 
oleh mata dengan mata tidak berakomodasi disebut titik 
jauh mata atau punctum remotum
Cacat Mata atau Aberasi 
Mata normal (emetropi) memiliki titik dekat 
25 cm dan titik jauh tak berhingga didepan mata. 
Mata yang jangkauan penglihatannya tidak terletak 
diantara titik dekat 25 cm dan titik jauh tak 
berhingga disebut cacat mata atau aberasi. Cacat 
mata ditanggulangi dengan menggunkan kacamata, 
lensa kontak, atau operasi. 
Penderita Miopi atau rabun jauh memiliki 
titik jauh terbatas didepan matanya sehingga tidak 
dapat melihat benda-benda yang jauh dengn jelas. 
Bayangan benda yang jauh dari mata miopi jatuh 
didepan retina. Cacat ini disebabkan karena bola mata 
terlalu cembung (jarak focus lensa terlalu pendek). 
Agar bayangan jatuh tepat diretina, digunakan 
kavamata berlena negative atau lensa cekung 
Kekuatan atau daya lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut: 
Dengan : 
PM = Daya lensa untuk miopi dalam satuan dioptri 
PR = Puctum remotum (titik jauh mata) dalam satuan cm.
(b) Hipermetropi atau Rabun dekat 
Penderita hipermetropi atau rabun dekat memiliki titik 
dekat lebih besar dari 25 cm didepan matanya sehingga 
tidak melihat benda-benda yang dekat pada mata 
hipermetropi jatuh dibelakang retina. Hal ini disebabkan 
karena bola mata terlalu pipih (jarak focus lensa terlalu 
panjang 
Agar bayangannya jatuh tepat pada retina digunakan 
kacamata berlensa positif atau lensa cembung. 
Kekuatan lensa kaca mata yang diperlukan sesuai 
dengan rumus berikut: 
Dengan P H = Kekuatan lensa kacamata untuk 
hipermetropi dalam satuan dioptri, s = jarak 
benda didepan kacamata, dan PP = puctum proximum (titik dekat ) dalam satuan 
cm. jika jarak benda s disebut dalam soal, nilai s diambil dari titik dekat mata 
normal, yaitu 25 cm, sehingga persamaan kekuatan lensa untuk hipermetropi 
menjadi.
Presbiopi atau mata tua adalah cacat 
mata akibat berkurangnya daya akomodasi 
mata pada usia lanjut. Titik dekat mata lebih 
besar dari 25 cm dan titik jauhnya terbatas 
didepan mata. Penderita presbiopi harus 
menggunakan kacamata bifocal, yaitu kacamata 
berfungsi rangkap (untuk melihat dekat dan 
jauh) 
Kamera 
Kamera dan mata memiliki kesamaan dalam hal 
diagram pembentukan bayangan. Bayangan yang dibentuk 
lensa dijatuhkan pada film (seakan-akan retina) yang 
terletak diantara F dan 2F. bayangan yang dihasilkan adalah 
nyata, terbalik, diperkecil. 
Diagram pembentukan bayangan pada kamera dan mata adalah sebagai berikut: 
Bagian-bagian dari sebuah kamera adalah sebagai berikut.
(1) Lensa cembung berfungsi untuk membentuk 
bayangan 
(2) Film brfungsi untuk menangkap bayangan yang 
dibentuk lensa cembung. 
(3) Cincin pemfokus yaitu bagian yang berfungsi untuk 
mengatur atau mengubah-ubah jarak benda yang 
difoto agar terbentuk bayangan jelas pada film. 
Pada sebagian kamera, cincin pemfokus tdak ada. 
(4) Diafragma yaitu bagian yang membentuk celah 
untuk mengatur banyaknya intensitas cahaya yang 
mengenai film. 
Lup atau Kaca Pembesar 
Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung 
yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak 
lebih besar dan jelas. Pada lup, benda diletakkan diantara O 
dan F sehingga bayangan terbentuk didepan lensa bersifat 
maya, tegak, diperbesar. Jika bayangan yang dibentuk lup 
berada dititik dekat mata, mata akan melihatnya dengan 
akomodasi maksimum. Sebaliknya, jika mata ingin mengamati 
benda yang menggunakan lup dalam keadaan telas tanpa 
akomodasi benda harus diletakkan tepat dititik focus lup. 
Berikut ini adalah gambar pembentukan bayangan pada lup:
Mikroskop 
Sebuah mikroskop tersusun atas dua buah lensa 
cembung. Lensa cembung pertama yang dekat 
dengan benda disebut lensa obyektif dan lensa 
cembung kedua dekat pengamat disebut dengan 
lensa okuler. Lensa okuler berfungsi mirip dengn 
lup. Bagian-bagian dari sebuah mmikroskop adalah 
sebagai berikut. 
Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektik adalah nyata, terbalik, diperbesar, sedangkan 
sifat bayangn terakhir yang dibentuk oleh lensa okuler, adalah maya terbalik, diperbesar.
Teleskop 
Adalah alat optic yang digunakan untuk melihat benda-bensa yang sangat jauh agar dekat 
dan jelas. Da dua jenis teropong, yaitu teropong bias yang tersusun atas beberapa lensa, dan 
teropong pantul yang tersusun atas beberapa cermin atau gabungan cermin dengan lensa . 
Teropong bintang termasuk teropong bias, 
disebut juga teropong astronomi digunakan untuk 
mengamati benda-benda dilangit seperti bintang, 
bulan, planet dan benda lainnya. Teropong ini 
menggunakan dua buah lensa yaitu lensa okuler 
dan lensa obyektif. Jarak focus lensa obyektif 
lebih besar dari jarak focus lensa okuler. 
Teropong prisma mempunyai fungsi untuk 
mengamati benda-benda dibumi agar lebih dekat 
dan jelas. Sebagai teropong bias, teropong ini 
menggunkan dua buah lensa (obyektif dan okuler) 
dan sepasang prisma siku-siku sama kaki untuk 
membalikkan bayangan.
Periskop 
Periskop adalah alat optic yang biasa 
digunakan oleh awak kapal selam untuk mengamati 
benda-benda yang ada diatas permukaan laut. 
Komponen periskop terdiri dari dua buah lensa 
cembung (obyektif dan okuler serta cermin 
cembung atau prisma.
DAFTAR PUSTAKA 
Kamajaya. 2007.Inspirasi Sains Jilid 8B. Jakarta. Ganeca exact. 
Kuswardani, Sri. IPA TERPADU2 Untuk SMP/Mts Kelas VII. 2007. Sukoharjo. Inprasa. 
Mikrajuddin, dkk. IPA TERPADU SMP/Mts Untuk Kelas VIII Semester 2. 2007. 
Jakarta.erlangga. 
Ohanian, Hans C.1991. General Physics.New York : W.W norton & Company. 
Purwanto, Budi dkk. Eksplorasi Ilmu Alam 2. 2008. Solo. Tiga Serangkai. 
Wahidin, Sukarna Ade, Jalaludin Dudung, 2006. Pelajaran Fisika Untuk 
KelasnX. Depok : Arya Duta. 
Pratiwi, Rinie. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah 
Menengah Pertama. Jakarta: Pusat perbukuan national Depatemen Pendidikan Nasional. 
http://moeluzie.blogspot.com/2012/01/pemantulan-pada-cermin-cekung-dan.html
PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13

Contenu connexe

Tendances (19)

makalah hukum
makalah hukummakalah hukum
makalah hukum
 
sifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahayasifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahaya
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat Optik
 
Persentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan OptikPersentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan Optik
 
Light
LightLight
Light
 
Sifat-sifat Cahaya
Sifat-sifat CahayaSifat-sifat Cahaya
Sifat-sifat Cahaya
 
Makalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnyaMakalah cahaya dan sifatnya
Makalah cahaya dan sifatnya
 
Energi cahaya ppt
Energi cahaya pptEnergi cahaya ppt
Energi cahaya ppt
 
Rumus optika geometri
Rumus optika geometriRumus optika geometri
Rumus optika geometri
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
sifat sifat cahaya
sifat sifat cahayasifat sifat cahaya
sifat sifat cahaya
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat Optik
 
Optik cahaya
Optik cahayaOptik cahaya
Optik cahaya
 
Bab ii cahaya dan sifat
Bab ii cahaya dan sifatBab ii cahaya dan sifat
Bab ii cahaya dan sifat
 
CAHAYA - MGMP IPA
CAHAYA - MGMP IPACAHAYA - MGMP IPA
CAHAYA - MGMP IPA
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika GeometrikFisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
 
MAKALAH CAHAYA DAN SIFATNYA
MAKALAH CAHAYA DAN SIFATNYAMAKALAH CAHAYA DAN SIFATNYA
MAKALAH CAHAYA DAN SIFATNYA
 
Cahaya, Cermin dan Lenssa, by y ushie
Cahaya, Cermin dan Lenssa, by y ushieCahaya, Cermin dan Lenssa, by y ushie
Cahaya, Cermin dan Lenssa, by y ushie
 

En vedette

Siap print rpp + lp (cahaya dan alat optik)huda
Siap print rpp + lp  (cahaya dan alat optik)hudaSiap print rpp + lp  (cahaya dan alat optik)huda
Siap print rpp + lp (cahaya dan alat optik)huda
Hisbulloh Huda
 
Lks cermin cekung
Lks cermin cekungLks cermin cekung
Lks cermin cekung
sawirman
 
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Dwi Yuliana Herawati
 

En vedette (12)

Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
Siap print rpp + lp (cahaya dan alat optik)huda
Siap print rpp + lp  (cahaya dan alat optik)hudaSiap print rpp + lp  (cahaya dan alat optik)huda
Siap print rpp + lp (cahaya dan alat optik)huda
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
 
Lks cermin cekung
Lks cermin cekungLks cermin cekung
Lks cermin cekung
 
Tes Formatif Getaran & Gelombang
Tes Formatif Getaran & GelombangTes Formatif Getaran & Gelombang
Tes Formatif Getaran & Gelombang
 
Soal bunyi
Soal bunyiSoal bunyi
Soal bunyi
 
Contoh soal cahaya
Contoh soal cahayaContoh soal cahaya
Contoh soal cahaya
 
NaskahSoal UJIAN KENAIKAN KELAS (UKK) IPA SMP kelas 8 smt 2 2012-2013
NaskahSoal UJIAN KENAIKAN KELAS (UKK) IPA SMP kelas 8 smt 2 2012-2013NaskahSoal UJIAN KENAIKAN KELAS (UKK) IPA SMP kelas 8 smt 2 2012-2013
NaskahSoal UJIAN KENAIKAN KELAS (UKK) IPA SMP kelas 8 smt 2 2012-2013
 
Bab materi Cahaya kelas 8
Bab materi Cahaya kelas 8Bab materi Cahaya kelas 8
Bab materi Cahaya kelas 8
 
Buku guru IPA kelas 8
Buku guru IPA kelas 8Buku guru IPA kelas 8
Buku guru IPA kelas 8
 
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 TahunKumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
Kumpulan Latihan Soal IPA SMP Kelas VIII Lengkap 1 Tahun
 
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
Evaluasi cahaya dan alat optik kelas 8
 

Similaire à PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13

ppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptxppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptx
AlulAlul3
 
gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyi
Faizatur Rokhmah
 
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptxCahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
NiPutuYuliartini1
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
Nanda Reda
 

Similaire à PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13 (20)

Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Definisi cahaya dan sifat2nya.docx
Definisi cahaya dan sifat2nya.docxDefinisi cahaya dan sifat2nya.docx
Definisi cahaya dan sifat2nya.docx
 
Ppt pemantulan
Ppt pemantulanPpt pemantulan
Ppt pemantulan
 
ppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptxppt ipa kel 3.pptx
ppt ipa kel 3.pptx
 
gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyi
 
Fsika kelas x
Fsika kelas xFsika kelas x
Fsika kelas x
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Cahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optikCahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optik
 
PPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptx
PPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptxPPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptx
PPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptx
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
 
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docxCAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias
 
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptxPRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptxCahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
Cahaya dan Alat Optik Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 8.pptx
 
Cahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat OptikCahaya dan Alat Optik
Cahaya dan Alat Optik
 
Cahaya.ppt
Cahaya.pptCahaya.ppt
Cahaya.ppt
 
Cahaya.ppt
Cahaya.pptCahaya.ppt
Cahaya.ppt
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
 

Plus de Hisbulloh Huda

Plus de Hisbulloh Huda (20)

5. cahaya MTSN 4 Jombang
5. cahaya  MTSN 4 Jombang 5. cahaya  MTSN 4 Jombang
5. cahaya MTSN 4 Jombang
 
Gelombang SMP/MTS latihaN SOAL
Gelombang   SMP/MTS latihaN SOALGelombang   SMP/MTS latihaN SOAL
Gelombang SMP/MTS latihaN SOAL
 
BELAJAR MANDIRI kelas 8
BELAJAR MANDIRI kelas 8BELAJAR MANDIRI kelas 8
BELAJAR MANDIRI kelas 8
 
BELAJAR MANDIRI TEKANAN MTSN 4 JOMBANG
BELAJAR MANDIRI  TEKANAN MTSN 4 JOMBANGBELAJAR MANDIRI  TEKANAN MTSN 4 JOMBANG
BELAJAR MANDIRI TEKANAN MTSN 4 JOMBANG
 
Kupas tuntas bab tekanan kelas 8 mtsn 4 jombang
Kupas tuntas bab tekanan  kelas 8 mtsn 4 jombangKupas tuntas bab tekanan  kelas 8 mtsn 4 jombang
Kupas tuntas bab tekanan kelas 8 mtsn 4 jombang
 
Analisa soal un bab tekanan
Analisa soal un bab tekananAnalisa soal un bab tekanan
Analisa soal un bab tekanan
 
Tugas gelombang kelas 8
Tugas gelombang kelas 8Tugas gelombang kelas 8
Tugas gelombang kelas 8
 
Tugas merangkum soal un bab tekanan
Tugas merangkum soal un bab tekananTugas merangkum soal un bab tekanan
Tugas merangkum soal un bab tekanan
 
Tugas gelombang kelas 8
Tugas gelombang kelas 8Tugas gelombang kelas 8
Tugas gelombang kelas 8
 
Contoh soal jawab tugas gelombang
Contoh soal jawab  tugas  gelombangContoh soal jawab  tugas  gelombang
Contoh soal jawab tugas gelombang
 
Contoh soal jawab gelombang
Contoh soal jawab  gelombangContoh soal jawab  gelombang
Contoh soal jawab gelombang
 
BAB 8 Eksresi MANUSIA IPA
BAB 8 Eksresi  MANUSIA IPA BAB 8 Eksresi  MANUSIA IPA
BAB 8 Eksresi MANUSIA IPA
 
CONTOH SOAL GELOMBANG lLATIHAN IPA KELAS 8
CONTOH SOAL GELOMBANG    lLATIHAN IPA KELAS 8CONTOH SOAL GELOMBANG    lLATIHAN IPA KELAS 8
CONTOH SOAL GELOMBANG lLATIHAN IPA KELAS 8
 
Gelombang huda
Gelombang hudaGelombang huda
Gelombang huda
 
Contoh soal jawab tugas gelombang MTSN 4 JOMBANG
Contoh soal jawab  tugas  gelombang MTSN 4 JOMBANG Contoh soal jawab  tugas  gelombang MTSN 4 JOMBANG
Contoh soal jawab tugas gelombang MTSN 4 JOMBANG
 
getaran
 getaran  getaran
getaran
 
9. pak huda LATIHAN getaran
9. pak huda LATIHAN  getaran9. pak huda LATIHAN  getaran
9. pak huda LATIHAN getaran
 
latihan soal Gelombang MTSN 4 jombang
latihan soal Gelombang   MTSN   4 jombanglatihan soal Gelombang   MTSN   4 jombang
latihan soal Gelombang MTSN 4 jombang
 
Getaran MTSN 4 JOMBANG
Getaran  MTSN 4 JOMBANG Getaran  MTSN 4 JOMBANG
Getaran MTSN 4 JOMBANG
 
Ukbm alat-optik hisbullah huda
Ukbm alat-optik hisbullah hudaUkbm alat-optik hisbullah huda
Ukbm alat-optik hisbullah huda
 

Dernier

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Dernier (20)

Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

PUBLIKASI Bks BAB CAHAYA KELAS 8 K 13

  • 1. BAB 11 Cahaya dan Alat Optik Cahaya Setiap hari selalu menjumpai cahaya . dengan adanya cahaya, dunia ini menjadi I terang sehingga kita dapat mel ihat benda -benda di sekitar kita dan menikmati indahnya pemandangan alam. Tetapi apakah cahaya itu? Cahaya menunjukkan beberapa sifat tertentu yang mirip dengan sifat gelombang. Cahaya memantul dengan cara yang sama seperti gelombang memantul. Untuk menjawabnya, mari kita bahas bersama-sama pengertian, sifat-sifat, pengertian, dan manfaat cahaya dalam kehidupan kita. Pada bab ini kamu juga akan mengamati beberapa sifat lain gelombang yang dimiliki cahaya, misalnya pembiasan dan dispersi. Kamu juga akan mempelajari bagaimana mekanisme pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Selain itu, kamu juga akan mempelajari bagaimanakah pembentukan bayangan karena pembiasan cahaya pada lensa cekung dan lensa cembung. Kamu diharapkan dapat memanfaatkan berbagai aturan pemantulan dan pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, fenomena pemantulan dan pembiasan ini bermanfaat untuk merancang alat-alat optik, misalnya pada lup, kamera, mikroskop, dan teropong. Perambatan Cahaya A Dari sumbernya, gelombang cahaya merambat ke semua arah. Bila medium zat antara yang dilalui gelombang cahaya itu serba sama disemua bagiannya maka gelombang cahaya merambat garis lurus. Kita melihat benda bercahaya jika sinarnya masuk kemata kita. Sinar adalah garis-garis atau lintasan yang menunjukkkan arah rambat cahaya. Sebagian benda-benda yang kita lihat tidak memancarkan cahaya sendiri, seperti batu, tembok, manusia dan bulan. Benda-benda itu hanya memantulkan cahaya yang mengenainya. Benda-benda seperti itu disebut benda gelap. Berdasarkan pengaruhnya terhadap cahaya, benda dapat dibedakan Cahaya tampak menyinari taman Sumber: shw.nadiahlepak.fotopages.com
  • 2. Menjadi tiga macam: Benda tidak tembus cahaya (opaque), yaitu benda yang sama sekali tidak bisa meneruskan cahaya yang mengenainya. Misalnya batu, papan, dan buku. Benda tembus cahaya (transparant), yaitu benda yang meneruskan sebagian besar cahaya yang mengenainya, misalnya air dan benda bening. Benda buram (translusen), yaitu benda meneruskan sebagian cahaya yang mengenainya. Misalnya kaca, susu, dan kertas tipis. Cahaya merambat lurus sehingga benda-benda yang tidak tembus cahaya apabila terkena cahaya akan menghasilkan bayang-bayang. Dalam perambatannya, cahaya dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), penguraian (difraksi), perpaduan (interferensi), dan pengutuban (polarisasi). Perambatan Cahaya Cahaya merupakan gelombang, sehingga memiliki sifat gelombang yaitu dapat dipantulkan. Seberkas cahaya mengenai dinding penghalang juga akan dipantulkan. Jika cahaya jatuh pada suatu permukaan, sebagian dipantulkan. Jika cahaya dipantulkan dan sebagian akan diserap bergantung pada sifat permukaan benda yang memantulkan cahaya. Jika permukaan berupa cermin, hamper semua cahaya dipantulkan. Jika permukaan berwarna hitam kasar, hamper semua cahaya diserap. Seperti yang terlihat pada gambar, pada subbab ini kita hanya membahas cahaya yang B diteruskan atau diserap, walaupun sebenarnya kedua peristiwa tersebut terjadi bersamaan. Apakah pemantulan cahaya memenuhi hukum pemantulan tertentu. Ternyata pemantulan cahaya mempunyai hukum yang disebut sebagi hukum pemantulan cahaya. Hukum Pemantulan Cahaya Sinar Datang, garis normal, dan sinar pantul terletak daam satu bidang datar dn ketiganya berpotongan disatu titik. sudut pantul sama (r) dengan sudut datang. i=r Orang yang bercermin Sumbe r: mastugino.b logspot.com
  • 3. Diafragma peristiwa pemantulan cahaya Sumber: shw.nadiahlepak.fotopages.com Arah garis normal selalu tampak tegak lurus pada permukaan dititik yang kita amati. Jika permukaan pemantul berupa bidang datar yang licin, arah garis normal diberbagai titik sama. Namun, jika permukaan pemantul berupa bidang datar yang licin arah garis normal diberbagia titik sama. Namun, jika permukaan berupa bidang berlekuk-lekuk, arah garis normal pada berbagai titik bisa berbeda. Berdasarkan keadaan permukaan benda yang memantulkan sinar, kita dapat membedakan pemantulan menjadi dua jenis, yaitu Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur. Pemantulan Teratur Pemantulan teratur terjadi jika seberkas cahaya yang mengenai permukaan bidang yang licin, mengkilap dan rata. Pemantulan seperti ini terjadi pada cermin. Bentuk bayangan pun yang dihasilkan seperti bentuk aslinya. Pemantulan Baur Sumber: www.mediabal i .net Pemantulan Baur Pemantulan baur terjadi jika berkas cahaya yang mengenai permukaan bidang pantul yang tidak rata misalnya tanah, kayu dll. Pemantulan baur juga memiliki manfaat, yaitu seberkas sinar pantul tidak menyilaukan mata. Ruangan yang terkena cahaya matahari juga tampak terang, dll. Pemantulan Teratur Sumber: www.mediabal i .net Pembiasan Cahaya A Salah satu sifat cahaya adalah dapat meambat lurus dalam medium yang sama. Jika batang kayu dimasukkan dalam gelas yang berisi air, maka batang kayu tersebut akan tampak patah bagaimanakah fenomena ini terjadi?.
  • 4. dimasukkan kedalam gelas berisi air www.mediabal i .net Bayangan batang pensil yang kalian lihat tersebut berasal dari cahaya yang mengenainya yang dipantulkan sebagian menuju kearah mata kalian. Dalam perjalanannya, pantulan cahay tersebut dari batang kayu merambat melalui air kemudian melalui udara hingga sampai di mata kalian. Rambatan cahaya ini berarti dua medium yang berbeda kerapatannya, yaitu air kemudian udara. Kemudian melalui dua medium, maka cahaya itu akan dibelokkan atau dibiaskan sehingga bayangan batang kayu yang kalian tangkap akan terkesan patah pada perbatasan permukaan air. Jadi pembiasan cahaya adalah pembelokkan arah rambat karena melalui bidang batas dua medium yang berbeda. Seperti halnya pemantulan cahaya, pembiasan cahaya juga mengikuti aturan-aturan tertentu. Ada dua aturan yang menentukan jalannya pembiasan cahaya yaitu: Diagram peristiwa pembiasan cahaya Sumber: rumushi tung.com Hukum I Pembiasan Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang; ketiganya berpotongan disatu titik. Hukum II Pembiasan Sinar yang datang datang dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat diboaskan mendekati garis nomal. Sinar yang datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Indeks Bias
  • 5. Perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa atau udara dengan kecepatan cahaya dalam medium merupakan bilangan tetap. Bilangan tetap tersebut oleh Christian Huygens dinamakan indeks bias medium. secara matematis, indeks bias suatu medium dirumuskan: Dengan: n = indeks bias medium c = kecepatan cahaya dalam ruang hampa (3 x 108 m/s) v = kecepatan cahaya dalam medium Medium Indeks bias (n = c/v) Udara hampa 1,000 Udara (STP) 1,0003 Air 1,333 Etil Alkohol 1,36 Kuarsa lebur 1,46 Kaca Korona 1,52 Api 1,58 Garam dapur 1,53 Berlian (intan) 2,42 n = c/v Adapun indeks bias untuk beberapa medium dapat dilihat pada tabel disamping Bagaimana menentukan indeks bias relative (medium 2 dengan terhadap medium 1). Untuk menentukan hubungan tersebut dirumuskan: n2-1 = n2/n1 dengan: n2-1 = indeks bias medium 2 relatif terehadap medium1 n2 = indeks bias medium 2 n1 = indeks bias medium 1
  • 6. Cermin dan Lensa Ii Pada Subbab lalu kamu telah mempelajari sifat-sifat cahaya, yaitu pemantulan dan pembiasan. Pemantulan terkait erat dengan cermin. Sedangkan pembiasan terkait erat dengan lensa. Pad a Subbab ini kamu akan mempelajari tentang cermin dan lensa. Cermin terbuat dari kaca yang salah satu permukaannya dilapisi dengan lembaran tipis aluminium atau perak. Cahaya yang mengenai cermin akan dipantulkan. Ada tiga jenis cermin, yaitu cermin datar, cekung, dan cembung. Lensa adalah benda bening yang membiaskan cahaya. Kebanyakan lensa terbuat dari kaca atau plastik dengan dua permukaan. Lensa mempunyai dua permukaan lengkung atau satu permukaan lengkung. Seperti halnya cermin lengkung, berdasarkan bentuknya, lensa dibedakan atas lensa cembung dan lensa cekung. Cermin Datar A Pada materi sebelumnya sudah dibahas mengenai pemantulan baur dan pemantulan teratur. Salah satu contoh pematulan teratur adalah pemantulan pada cermin datar. Pada postingan kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai bagaimana pemantulan pada cermin datar dan bagaimana pembentukan bayangan pada cermin datar?. Apa yang kamu lihat pada cermin datar ketika Anda berdiri di depan cermin datar? Pada cermin, terlihat ada bayangan Anda. Bagaimana sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar? Untuk menjawab pertanyaan tersebut silahkan perhatikan gambar di samping kananmu ini. Sumber: www.maf iamol .com Titik S’ merupakan bayangan dari titik S. Adapun proses pembentukan bayangan pada cermin datar adalah sebagai berikut. 1. Sinar datang SP1 (sinar 1) jatuh pada cermin datar dengan sudut datang θ1, kemudian sinar tersebut dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 1. 2. Sinar datang SP2 (sinar 2) jatuh pada cermin datar dengan sudut datang θ2, kemudian sinar tersebut dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 2. 3. Perpanjangan sinar pantul 1 dan sinar pantul 2 di belakang cermin dilukiskan dengan garis terputus-putus dan berpotongan di titik S’. Jadi, letak bayangan di titik S adalah S’ yang dibentuk dari perpotongan perpanjangan dua sinar pantul. Dengan cara yang sama, bayangan benda dua dimensi dan tiga dimensi dapat terbentuk oleh cermin datar. Proses pembentukan bayangan sama seperti pada benda titik..
  • 7. Hal yang terpenting adalah dalam setiap proses pembentukan bayangan, hukum pemantulan selalu berlaku. Untuk bayangan dua maupun tiga dimensi yang dibentuk oleh cermin datar dapat dilihat gambar berikut ini: Sumber: www.maf iamol .com Untuk benda yang bukan benda titik atau garis, Anda akan dapatkan bahwa ukuran bayangan benda persis sama dengan ukuran bendanya. Benda dan bayangan hanya berbeda dalam hal arah kiri dan kanannya. Bagian kiri benda akan menjadi bagian kanan benda bayangan, dan sebaliknya. Peristiwa ini disebut pembalikan sisi (lateral inversion). Oleh karena adanya pembalikan sisi ini, tulisan yang hendak dibaca dicermin, penulisannya harus dibalik. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar berikut ini: Sumber: www.maf iamol .com Berdasarkan bayangan benda pada cermin datar, dapat disimpulkan bahwa sifat benda yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut. - Maya - ukuran sama besar dengan ukuran benda - tegak - jarak benda terhadap cermin sama dengan jarak bayangan terhadap cermin. Cermin Cekung A Pernahkah kalian berkaca pada sendok pada bagian dalam?. Bagaimakah bayangan yang dihasilkan pada bagian dalam sendok tersebut?. Cermin cekung dapat dilustrasikan sebagai sisi bagian dalam cekungan sendok. Jadi cermin cekung adalah cermin lengkung yang pusat kelengkungannya berada didepan cermin. Cermin cekung memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung atau membentuk cekungan. Garis normal pada cermin cekung adalah garis yang melalui pusat kelengkungan, yaitu di titik M atau 2F. Sinar yang melalui titik ini akan dipantulkan ke titik itu juga. Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar pantul atau konvergen. Ketika sinar-sinar sejajar dikenakan pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik. Titik perpotongan tersebut dinamakan titik api atau titik fokus (F).
  • 8. Pada pemantulan cahaya oleh cermin cekung, jarak antara benda dan cermin memengaruhi bayangan yang dihasilkan. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung merupakan perpotongan sinar pantul atau merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar pantul. Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen). Dengan demikian, jika terdapat berkas-berkas cahaya sejajar mengenai permukaan cermin cekung, maka berkas-berkas cahaya pantulnya akan melintasi satu titik yang sama. Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cekung Letak dan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung bergantung pada letak benda. Sebuah benda yang diletakkan di depan cermin cekung akan memiliki bayangan dengan sifat-sifat tertentu. Pada cermin cekung terdapat tiga sinar istimewa seperti ditunjukkan pada Gambar di bawah ini, yaitu sebagai berikut: Cahaya pabtul melewat i t i t ik yang sama Sumber: www.maf iamol .com 1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik focus. Sumber: www.maf iamol .com 2. Sinar datang melalui titik fokus, akan dipantulkan sejajar sumbu utama. Sumber: www.maf iamol .com
  • 9. 3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan cermin. Sumber: www.maf iamol .com Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa cermin cekung di atas, dapat dilukis pembentukan bayangan pada cermin cekung sebagai berikut 1. Jika benda diletakkan di luar pusat kelengkungan (P), pembentukan bayangannya seperti ditunjukkan pada Gambar di bawah ini. Dari gambar terlihat bahwa jika benda (A) diletakkan di luar pusat kelengkungan cermin, bayangan (A’) yang dibentuk akan bersifat nyata, terbalik, diperkecil dan terletak di antara pusat kelengkungan cermin (P) dan titik fokus (F). 2. Jika benda (A) diletakkan di antara titik fokus (F) dan titik potong sumbu utama dengan cermin cekung (O), pembentukan bayangannya (A’) ditunjukkan pada Gambar di bawah ini. Dari gambar terlihat bahwa jika benda diletakkan di antara titik fokus (F) dan titik potong sumbu utama dengan cermin cekung (O), bayangan (A’) yang terbentuk bersifat maya, tegak dan diperbesar. Letak bayangan di belakang cermin.
  • 10. 2. Jika benda diletakkan di antara titik pusat kelengkungan cermin (P) dan titik fokus cermin (F). Pembentukan bayangannya ditunjukkan seperti pada Gambar di bawah ini. Dari gambar terlihat bahwa jika benda diletakkan di antara pusat kelengkungan (P) dan titi k fokus (F), bayangan yang dibentuk akan bersifat nyata, terbalik, diperbesar dan terletak di depan titik pusat kelengkungan cermin. 3. Jika benda diletakkan tepat pada titik fokus (F), pembentukan bayangannya ditunjukkan pada Gambar di bawah ini. Dari gambar terlihat bahwa jika benda diletakkan tepat di titik fokus cermin (F), akan membentuk bayangan maya di tak terhingga. 4. Jika benda diletakkan tepat di pusat kelengkungan cermin (P), pembentukan bayangannya ditunjukkan pada Gambar di bawah ini. Dari gambar terlihat bahwa jika benda diletakkan tepat di pusat kelengkungan cermin (P), bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik dan sama besar. Letak bayangan di depan cermin.
  • 11. Cermin cembung mempunyai bagian-bagian yang terlihat seperti pada Gambar di bawah ini. P adalah titik pusat kelengkungan cermin. O adalah titik potong sumbu utama dengan cermin cembung. F adalah titik fokus cermin yang berada di tengah-tengah antara titik P dan titik O. R adalah jari-jari kelengkungan cermin, yaitu jarak dari titik P ke titik O dan f adalah jarak fokus cermin. Cermin cembung memiliki sifat yang dapat menyebarkan cahaya (divergen). Dengan demikian, jika terdapat berkas-berkas cahaya sejajar mengenai permukaan cermin cembung, maka berkas-berkas cahaya pantulnya akan disebarkan dari satu titik yang sama. Jika bentuk cermin cekung merupakan bagian dalam dari sebuah bola, maka bentuk cermin cembung adalah bagian luar bola. Perhatikan skema bentuk cermin cembung pada Gambar di atas. Terlihat bahwa cermin cembung merupakan kebalikan cermin cekung. Bagaimana pembentukan bayangan oleh cermin cembung? Seperti halnya cermin cekung, sebelum menggambarkan pembentukan bayangan, perlu diketahui sinar-sinar istimewa yang dimiliki cermin cembung. Sinar-sinar istimewa itu ditunjukkan pada Gambar di bawah ini, yaitu sebagai berikut. 1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus. 2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama Cermin Cembung C
  • 12. 3. Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan seolah-olah berasal dari pusat kelengkungan yang sama. Dengan bantuan ketiga sinar istimewa untuk cermin cembung di atas, dapat digambarkan pembentukan bayangan oleh cermin cembung. Untuk membentuk bayangan sebuah benda yang terletak di depan cermin cembung, kita cukup menggunakan 2 buah berkas sinar istimewa di atas. Bayangan benda pada cermin cembung selalu berada antara titik O. Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut! Lensa Cembung Untuk melukis pembentukan bayangan benda pada lensa cembung dapat digunakan sinar-sinar istimewa, yaitu: 1. Berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama, akan dibiaskan menuju titik fokus di seberang. D
  • 13. 2. Berkas sinar datang melalui titik fokus, akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama. 3. Berkas sinar datang melalui titik pusat optik tidak mengalami pembiasan, akan tetapi diteruskan. Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa pada lensa cembung di atas dapat digambarkan pembentukan bayangan oleh lensa cembung. Berikut adalah pembentukan bay angan pada lensa cembung untuk berbagai posisi benda. 1. Jarak benda lebih besar pusat kelengkungan lensa (P2). Jarak benda lebih besar dari pusat kelengkungan lensa (P2), dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, diperkecil, dan letak bayangannya di antara titik fokus pertama (F1) dan pusat kelengkungan lensa pertama (P1). 2. Benda diletakkan di antara P2 dan F2. Benda diletakkan di antara P2 dan F2. Dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung, diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik, diperbesar, dan letak bayangannya di luar P1. 3. Benda diletakkan di titik fokus ke dua (F2). Benda diletakkan di titik fokus ke dua (F2) objek. Dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung, diperoleh bayangan yang bersifat maya di tak hingga.
  • 14. 4. Benda diletakkan di antara F2 objek dan pusat lensa. Benda diletakkan di antara F2 dan pusat lensa. Dengan menggunakan sinar istimewa lensa cembung, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperbesar, dan terletak di depan lensa. Lensa Cekung E Pembentukan Bayangan Benda pada Lensa Cekung Untuk melukis pembentukan bayangan benda pada lensa cekung, digunakan sinar-sinar istimewa, yaitu: 1. Berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah dari titik fokus pertama. 2. Berkas sinar datang menuju titik fokus kedua akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama. 3. Berkas sinar datang melalui titik pusat optik tidak mengalami pembiasan, akan tetapi diteruskan. Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa pada lensa cekung di atas dapat digambarkan pembentukan bayangan oleh lensa cekung. Berikut adalah pembentukan bayangan pada lensa cekung untuk berbagai posisi benda.
  • 15. 1. Jarak benda lebih besar dari P2. Jarak benda lebih besar dari P2, dengan menggunakan sinar istimewa lensa cekung, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil, dan letak bayangannya di depan lensa. 2. Jarak benda di antara P2 dan F2. Jarak benda di antara P2 dan F2 dengan menggunakan sinar istimewa lensa cekung, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil, dan letak bayangannya di depan lensa. 3. Benda diletakkan di antara F2 dan pusat lensa. Benda diletakkan di antara F2 dan pusat optik, dengan menggunakan sinar istimewa lensa cekung, diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil, dan letak bayangannya di depan lensa.
  • 16. Pengertian Alat Optik Alat Optik adalah penglihatan manusia, baik alamiah maupun buatan manusia. Alat optik alamiah adalah mata dan alat optik buatan adalah alat bantu penglihatan manusia untuk mengamati benda-benda yang tidak dapat melihat dengan jelas oleh mata. Yang termasuk alat optik buatan diantaranya: kaca mata, kamera, lup, atau pembesar, mikroskop, teroponh dan periskop. I Alat Optik IIi Mata merupakan salah satu contoh alat optik, karena dalam pemakaiannya mata membutuhkan berbagai benda-benda optik seperti lensa. Bagian-bagian mata tampak pada Gambar. Kornea, merupakan selaput yang bening yang tembus cahaya. Iris atau selaput pelangi, merupakan bagian yang mempunyai warna di belakang ruang depan. Pupil pada tengah lensa dapat mengecil dan membesar. Satu sumbu dengan pupil adalah lensa mata. Lensa tergantung pada otot-otot polos yang berkontraksi sehingga lebih pipih atau lebih cembung. Kita dapat melihat benda bila benda tersebut memantulkan cahaya. Cahaya yang dipantulkan masuk ke pupil. Bila cahaya terlalu kuat pupil akan menyempit dan sebaliknya, bila kurang kuat akan melebar. Agar dapat terbaca oleh penerima rangsang cahaya, maka bayangan harus tepat jatuh pada retina mata. Adapun bagian-bagian mata antara lain: 1) Kornea yaitu bagian depan mata yang memiliki lengkung lebih tajam dan dilapisi selaput bening. 2) Aqueous Humor yaitu cairan dibelakang kornea yang berfungsi membiaskan cahaya yang masuk kedalam mata. 3) Lensa Mata atau Lensa Kristalin yaotu bagian yang berfungsi untuk mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan didepan lensa. Lensa mata merupakan lensa cembung. A Mata dan Kacamata
  • 17. 4. Iris yaitu merupakan selaput didepan lensa mata yang membentuk celah lingkaran dan berfungsi memberi warna pada mata. 5. Pupil yaitu celah lingkarn yang dibentuk oleh iris dan berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang mengenai mata. 6. Retina atu selaput jala yaitu bagian yang berfungsi sebagai layar untuk menangkap bayangan nyata, terbalik dan diperkecil yang dibentuk oleh lensa mata. 7. Bintik Kuning yaitu bagian pada retina yang sangat peka terhadap cahaya. Agar bayangan terlihat jelas, bayangan harus terbentuk diretina tepat dibintik kuning. 8. Saraf Optik yaitu saraf yang menghubungkan bintik kuning dengan otak sehingga sinyal-sinyal bayangan dari bintik kuning sampai ke otak dan otaklah yang menerjemahkan sehingga bayangan benda menjadi tegak, tidak terbalik seperti yang ditangkap oleh retina. Diagram pembentukan bayangan pada mata adalah sebagai berikut: Daya Akomodasi Mata Daya akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata untuk menenbal (Cembung) dan menipis (Pipih) sesuai jarak benda yang dilihat agar bayangan jatuh tepat diretina. Titik terdekat yang dapat dilihat dengan jelas oleh mata dengan berakomodasi maksimum disebut titik dekat mata atau punctum proximum. Titik terjauh yang dapat dilihat jelas oleh mata dengan mata tidak berakomodasi disebut titik jauh mata atau punctum remotum
  • 18. Cacat Mata atau Aberasi Mata normal (emetropi) memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh tak berhingga didepan mata. Mata yang jangkauan penglihatannya tidak terletak diantara titik dekat 25 cm dan titik jauh tak berhingga disebut cacat mata atau aberasi. Cacat mata ditanggulangi dengan menggunkan kacamata, lensa kontak, atau operasi. Penderita Miopi atau rabun jauh memiliki titik jauh terbatas didepan matanya sehingga tidak dapat melihat benda-benda yang jauh dengn jelas. Bayangan benda yang jauh dari mata miopi jatuh didepan retina. Cacat ini disebabkan karena bola mata terlalu cembung (jarak focus lensa terlalu pendek). Agar bayangan jatuh tepat diretina, digunakan kavamata berlena negative atau lensa cekung Kekuatan atau daya lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut: Dengan : PM = Daya lensa untuk miopi dalam satuan dioptri PR = Puctum remotum (titik jauh mata) dalam satuan cm.
  • 19. (b) Hipermetropi atau Rabun dekat Penderita hipermetropi atau rabun dekat memiliki titik dekat lebih besar dari 25 cm didepan matanya sehingga tidak melihat benda-benda yang dekat pada mata hipermetropi jatuh dibelakang retina. Hal ini disebabkan karena bola mata terlalu pipih (jarak focus lensa terlalu panjang Agar bayangannya jatuh tepat pada retina digunakan kacamata berlensa positif atau lensa cembung. Kekuatan lensa kaca mata yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut: Dengan P H = Kekuatan lensa kacamata untuk hipermetropi dalam satuan dioptri, s = jarak benda didepan kacamata, dan PP = puctum proximum (titik dekat ) dalam satuan cm. jika jarak benda s disebut dalam soal, nilai s diambil dari titik dekat mata normal, yaitu 25 cm, sehingga persamaan kekuatan lensa untuk hipermetropi menjadi.
  • 20. Presbiopi atau mata tua adalah cacat mata akibat berkurangnya daya akomodasi mata pada usia lanjut. Titik dekat mata lebih besar dari 25 cm dan titik jauhnya terbatas didepan mata. Penderita presbiopi harus menggunakan kacamata bifocal, yaitu kacamata berfungsi rangkap (untuk melihat dekat dan jauh) Kamera Kamera dan mata memiliki kesamaan dalam hal diagram pembentukan bayangan. Bayangan yang dibentuk lensa dijatuhkan pada film (seakan-akan retina) yang terletak diantara F dan 2F. bayangan yang dihasilkan adalah nyata, terbalik, diperkecil. Diagram pembentukan bayangan pada kamera dan mata adalah sebagai berikut: Bagian-bagian dari sebuah kamera adalah sebagai berikut.
  • 21. (1) Lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan (2) Film brfungsi untuk menangkap bayangan yang dibentuk lensa cembung. (3) Cincin pemfokus yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur atau mengubah-ubah jarak benda yang difoto agar terbentuk bayangan jelas pada film. Pada sebagian kamera, cincin pemfokus tdak ada. (4) Diafragma yaitu bagian yang membentuk celah untuk mengatur banyaknya intensitas cahaya yang mengenai film. Lup atau Kaca Pembesar Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas. Pada lup, benda diletakkan diantara O dan F sehingga bayangan terbentuk didepan lensa bersifat maya, tegak, diperbesar. Jika bayangan yang dibentuk lup berada dititik dekat mata, mata akan melihatnya dengan akomodasi maksimum. Sebaliknya, jika mata ingin mengamati benda yang menggunakan lup dalam keadaan telas tanpa akomodasi benda harus diletakkan tepat dititik focus lup. Berikut ini adalah gambar pembentukan bayangan pada lup:
  • 22. Mikroskop Sebuah mikroskop tersusun atas dua buah lensa cembung. Lensa cembung pertama yang dekat dengan benda disebut lensa obyektif dan lensa cembung kedua dekat pengamat disebut dengan lensa okuler. Lensa okuler berfungsi mirip dengn lup. Bagian-bagian dari sebuah mmikroskop adalah sebagai berikut. Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektik adalah nyata, terbalik, diperbesar, sedangkan sifat bayangn terakhir yang dibentuk oleh lensa okuler, adalah maya terbalik, diperbesar.
  • 23. Teleskop Adalah alat optic yang digunakan untuk melihat benda-bensa yang sangat jauh agar dekat dan jelas. Da dua jenis teropong, yaitu teropong bias yang tersusun atas beberapa lensa, dan teropong pantul yang tersusun atas beberapa cermin atau gabungan cermin dengan lensa . Teropong bintang termasuk teropong bias, disebut juga teropong astronomi digunakan untuk mengamati benda-benda dilangit seperti bintang, bulan, planet dan benda lainnya. Teropong ini menggunakan dua buah lensa yaitu lensa okuler dan lensa obyektif. Jarak focus lensa obyektif lebih besar dari jarak focus lensa okuler. Teropong prisma mempunyai fungsi untuk mengamati benda-benda dibumi agar lebih dekat dan jelas. Sebagai teropong bias, teropong ini menggunkan dua buah lensa (obyektif dan okuler) dan sepasang prisma siku-siku sama kaki untuk membalikkan bayangan.
  • 24. Periskop Periskop adalah alat optic yang biasa digunakan oleh awak kapal selam untuk mengamati benda-benda yang ada diatas permukaan laut. Komponen periskop terdiri dari dua buah lensa cembung (obyektif dan okuler serta cermin cembung atau prisma.
  • 25. DAFTAR PUSTAKA Kamajaya. 2007.Inspirasi Sains Jilid 8B. Jakarta. Ganeca exact. Kuswardani, Sri. IPA TERPADU2 Untuk SMP/Mts Kelas VII. 2007. Sukoharjo. Inprasa. Mikrajuddin, dkk. IPA TERPADU SMP/Mts Untuk Kelas VIII Semester 2. 2007. Jakarta.erlangga. Ohanian, Hans C.1991. General Physics.New York : W.W norton & Company. Purwanto, Budi dkk. Eksplorasi Ilmu Alam 2. 2008. Solo. Tiga Serangkai. Wahidin, Sukarna Ade, Jalaludin Dudung, 2006. Pelajaran Fisika Untuk KelasnX. Depok : Arya Duta. Pratiwi, Rinie. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Pusat perbukuan national Depatemen Pendidikan Nasional. http://moeluzie.blogspot.com/2012/01/pemantulan-pada-cermin-cekung-dan.html