Tiga virus menyerang tanaman pepaya, jagung, dan kakao yakni virus bercak cincin papaya, virus mosaik pepaya, virus mosaik tebu, dan virus belang daun kakao. Virus-virus tersebut menyebabkan gejala klorosis, mosaic, dan kerdil pada tanaman yang terinfeksi.
1. VIRUS PENYEBAB PENYAKIT
PADA TANAMAN PEPAYA,
JAGUNG, DAN KAKAO
KELOMPOK 3
DITA ANGGERAINI 1114121066
DWI SAFITRI 1114121072
HABIBA NURUL ISTIQOMAH 1114121095
2. Virus menjadi inaktif jika dipanasi suhu 54-56oC selama 10 menit dan
setelah disimpan dalam suhu kamar selama 8 jam.
Titik pengenceran terakhir sekitar 1:1.000.
Zarah virus (virion) berbentuk batang lentur dengan panjang 800nm dan
garis tengah 12nm.
Virus bercak cincin papaya digolongkan ke dalam kelompok virus Y
kentang (Potato Virus Y, PVY) atau Potyvirus.
Papaya Ringspot Virus (PRV)
Merupakan penyebab penyakit bercak cincin pada pepaya.
3. Gejala Penyakit Bercak Cincin
• Daun muda menguning
• Tulang daun memucat
• Bagian atas di antara tulang daun muda mengerut dan
berbintik kuning
• Daun di sepanjang garis pinggir menggulung ke atas
dan berwarna hijau terang
• Daun belang, bentuknya dapat berubah, bahkan
sering daun menjadi sangat sempit
4.
5. Lanjutan…
• Pada buah terdapat bercak-bercak cincin
• Pada serangan lebih lanjut, bercak menjadi abu-abu
dan tekstur buah menjadi keras
• Pada tangkai daun dan batang bercak-bercak
• Tangkai daun pendek
• Tanaman terhambat pertumbuhannya dan berbuah
sedikit
• Tanaman menjadi sangat peka terhadap iklim kritis
6.
7. Daur Penyakit
• Virus ditularkan secara mekanis dan
tidak terbawa oleh biji
• Virus terbawa oleh kutu daun terutama
Myzus persicae Sulz.
• Virus dapat ditularkan secara sistemik
ke anggota suku Cucurbitaceae (labu-
labuan)
Bahaya
Sejak tahun 1975 penyakit berkembang meluas di Taiwan,
sehingga membinasakan perkebunan pepaya di sana. Di
Filipina penyakit mulai berkembang pada tahun 1982. Di
Indonesia, penyakit lebih banyak ditemukan di pegunungan,
seperti di Jawa Barat.
8. Pengendalian
• Tanaman yang sakit dibongkar dan dibuang keluar
kebun untuk mengurangi infeksi.
• Tidak menanaman tanaman yang termasuk suku
Curcubitaceae di sekitar kebun papaya.
• Penyakit dikendalikan dengan cross protection.
9. Virus Mosaik Pepaya (Papaya Mosaic Virus)
Merupakan penyebab penyakit mosaik pada tanaman pepaya.
Virion berbentuk batang lentur dengan panjang 530 nm. Virus menjadi
inaktif jika dipanasi dengan suhu 73-76oC selama 10 menit dan disimpan
dalam suhu kamar selama 6 bulan.
Titik pengenceran terakhirnya lebih kurang 1:10.000.
Virus ini termasuk ke dalam kelompok Potato Virus X (PVX) atau
Potexvirus.
10. Gejala Penyakit Mosaik
• Daun tampak menjadi kasar (rogose).
• Sisi bawah daun mempunyai garis-garis tipis, tidak teratur, berwarna
hijau tua, yang terdapat sepanjang tulang daun yang membatasi
bagian helaian daun yang berwarna kuning atau hijau muda.
• Daun-daun muda terhambat pertumbuhannya, sangat klorotis,
dengan warna hijau tua sepanjang tulang daun (veinbanding).
• Pada daun dewasa pola klorotisnya sering tampak sebagai warna
terang di antara tulang-tulang daun, yang disertai dengan banyak
cincin-cincin kecil yang berwarna hijau jernih sampai coklat muda.
• Pada tanaman yang sakit keras daun-daun cepat rontok.
11.
12. Lanjuta
n…
• Tanaman yang sakit hanya menghasilkan sedikit buah
kecil-kecil.
• Batang tanaman yang terserang menunjukkan gejala
bintik-bintik.
• Bintik-bintik ini akan terlihat pula pada tangkai daun.
• Jika serangan bertambah parah, pertumbuhan tangkai
daun terhambat, tidak normal, dan mudah rebah.
13. Daur Penyakit
Virusmudahditularkansecaramekanisdenganmenggosokkansap
tanaman sakitpadatanaman sehat.Virusdapat ditularkandengan
penempelan(okulasi)danpenyambungan,tetapitidakterbawabiji.
Bahaya
Penyakit initelahdilaporkanterjadidibeberapadaerahseperti
Malaysia, Filipina,Thailand, Hawai,India, dan AmerikaSelatan.Di
daerah-daerahtersebutmosaic papaya dianggappenyakit yang
merugikan.DiHawai kerugiankarenapenyakitiniberkisarantara5-
20%, bahkandi kebun-kebuntertentukerugiandapatmencapai 75%.
15. PENDAHULUAN
Tanaman jagung selama pertumbuhannya di lapangan tidak terlepas dari organisme
pengganggu tanaman, baik hama maupun penyakit , termasuk penyakit yang
disebabkan oleh virus.
Menurut Bos (1983), virus mempunyai pengaruh yang bermacam-macam terhadap
tanaman karena virus mempunyai daya tular yang tinggi sehingga infeksinya pada
tanaman budidaya berlangsung cepat dan dapat mencapai tingkat epidemic.
JAGUNG
16. Hingga saat ini telah ditemukan 24 jenis virus yang menyerang
tanaman jagung ( Brunt et al.m 1990), tiga di antaranya
ditemukan di Indonesia yaitu:
1. Sugarcane Mosaic Virus ( SCMV )
2. Cucumber Mosaic Virus (CMV), dan
3. Maize Dwarf Virus (MDMV)
24.
Secara alamiah virus ini disebarkan oleh serangga vektor
aphis, Rhopalosiphum maydis (Fitch) (Shepherd 1965).
Inokulasi buatan dengan cara membuat ekstrak tanaman
terinfeksi ScMV, dicampur serbuk karborundum, dan
diusapkan pada daun jagung yang muda juga dapat
menularkan virus (Srisink et al. 1994).
Penularan
27. Pengendalian
Penyakit virus mosaik tebu dapat dikendalikan secara
terpadu dengan menanam varietas tahan, eradikasi
tanaman inang lain, dan aplikasi pestisida untuk
mengendalikan vektor/aphis.
Selain pengendalian terhadap vector, mencabut
tanaman terinfeksi, sanitasi lingkungan dan
penggunaan varietas tahan juga penting dalam
mengendalikan penyakit SCMV.
29. Gejala :
a. Bercak klorotik atau titik-titik klorotik yang tersebar
tidak teratur pada helaian daun.
b. Vein clearing, yaitu menjadi pucatnya tulang-tulang
daun beserta dengan jalur di kanan-kirinya.
c. Vein banding, tulang daun dan jalur di kanan-kirinya
berwarna hijau tua, sedang jaringan diantaranya
menjadi pucat atau klorotik.
d. Oak leaf pattern atau berpola daun oak, yaitu
terdapatnya jalur-jalur klorotik yang bergerigi di kanan-
kiri tulang-tulang daun yang besar, sehingga terjadi
gambaran yang mirip daun pohon oak.
32. Penyebab Penyakit
• Penyakit belang daun disebabkan oleh virus
yang disebut dengan Virus Belang Daun Kakao
atau Cocoa Leaf Mottle Virus (CLMV).
• virus berbentuk batang panjang dan
berukuran 149 × 28 nm.
• virus daun belang pada kakao di Indonesia
adalah satu strain lunak dari CSSV.
33. Daur Penyakit
• Penyakit ini dapat ditularkan oleh kutu putih
Ferrisia virgata Ckll. dan Pseudococcus sp.
• Penyakit ini tidak dapat ditularkan secara
mekanis, tidak terbawa oleh biji, dan juga
tidak dapat menular lewat tanah.
34. Pengendalian
• Penyakit ini tidak menimbulkan kerugian yang
terasa, namun terus dilakukan pemantauan.
• Jika daya merusaknya terus meningkat, maka
dapat dilakukan tindakan.
• Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu
dengan mengganti tanaman baru yang benar-
benar sehat.