SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Husnul Hatimah
Akibat dari

perlu



Pola makan
tidak
seimbang

Penyakit
Degeneratif

PUGS

KEP,
Marasmus,
Kwashiorkor
Mengapa harus PUGS?






Bagaimana perkembangan Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS) dalam berperan meningkatkan
kesehatan gizi di masyarakat saat ini?
Bagaimana penerapan Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS) dalam berperan meningkatkan
kesehatan gizi di masyarakat saat ini?
Bagaimana merencanakan program gizi
seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) untuk
menuju masyarakat sehat di masa mendatang?
Tujuan Umum
 Merencanakan program gizi seimbang berdasarkan
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang berguna
untuk membantu mengatasi permasalahan gizi agar
dapat tercapai masyarakat yang sehat.
Tujuan Khusus
 Mengkaji perkembangan Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS) dalam berperan meningkatkan
kesehatan gizi masyarakat saat ini.
 Mengevaluasi penerapan Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS) dalam berperan meningkatkan
kesehatan gizi di masyarakat hingga saat ini.
 Merencanakan program gizi seimbang berdasarkan
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) agar tercapai
masyarakat yang sehat di masa mendatang.






Mengetahui perkembangan dan penerapan
program gizi seimbang berdasarkan
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Mengetahui perencanaan program gizi yang
tepat untuk masyarakat.
Dapat membantu mengatasi dan
mengurangi permasalahan gizi agar
tercapai masyarakat sehat dengan program
gizi seimbang sesuai Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS).






Upaya membantu pemerintah, ahli gizi dan
tenaga kesehatan lainnya dalam pelaksanaan
program gizi seimbang.
Mengenalkan Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS) kepada masyarakat agar dapat
menerapkan gizi seimbang dengan baik.
Dapat menjadi bahan kajian untuk penelitian
selanjutnya.
1.

Perencanaan dan Intervensi Gizi
Perencanaan Gizi : suatu proses dimana
masalah-masalah gizi didefinisikan,
penyebab diidentifikasikan, ukuran-ukuran
yang dapat digunakan sebagai pengendali
pengalokasian sumber-sumber daya yang
terbatas untuk perbaikan makanan,
pencegahan gizi salah dan peningkatan
kesehatan diseleksi (Suhardjo,1989)
Intervensi gizi adalah suatu kegiatan yang
terencana dengan tujuan memperbaiki gizi dari
suatu grup populasi yang spesifik. Ada beberapa
tipe intervensi, yaitu:










Produksi Pertanian
Fortifikasi
Makanan Formulasi
Infrastruktur Pemasaran
Subsidi Harga Pangan
Dosis Tinggi
Pemberian Makanan Tambahan
Pendidikan Gizi
Program Terpadu






WHO (1978), pendidikan gizi adalah usaha yang terencana
untuk meningkatkan status gizi melalui perubahan
perilaku. Perubahan dan modifikasi perilaku berhubungan
dengan produksi pangan, persiapan makanan, distribusi
makanan dalam keluarga, dan pencegahan penyakit gizi.
Bapak Gizi Indonesia, Poerwo Soedarmo (1995),
menyatakan bahwa nutrition education merupakan
tindakan penting dalam usaha memperbaiki makanan.
Tujuan pendidikan gizi adalah membuat masyarakat
nutrition-minded, agar masyarakat mengerti hubungan
antara kesehatan dan makanan dan mengerti pula
bagaimana menyusun makanan lengkap yang sesuai
dengan kemampuannya.
Pengertian pendidikan gizi secara umum berdasarkan para
pakar edukator gizi adalah suatu proses yang berdimensi
luas untuk mengubah perilaku masyarakat sehingga
kebiasaan makan yang baik dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pendidikan/ Edukasi Gizi




Menurut WHO, secara umum pendidikan gizi bertujuan
mendorong terjadinya perubahan perilaku yang positif
yang berhubungan denagn makanan dan gizi.
Dalam Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan pada Bab VIII Pasal 141 menyatakan bahwa
upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk
peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat.
Peningkatan mutu gizi dilakukan melalui: 1) Perbaikan
pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi
seimbang; 2) Perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik,
dan kesehatan; 3) Peningkatan akses dan mutu pelayanan
gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi; 4)
Peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi.

1.
2.
3.

4.
5.

Ada lima langkah merencanakan pendidikan
gizi, yaitu
identifikasi masalah,
diagnosis masyarakat,
penetapan tujuan,
pengembangan rencana operasional, dan
pengembangan kegiatan.






Berdasarkan fungsinya dalam tubuh, zat gizi
digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:
Zat energi (penghasil tenaga), yaitu
karbohidrat, lemak, dan protein.
Zat pembangun, berupa protein dan mineral.
Zat pengatur, berupa protein, mineral, dan
vitamin.




Gizi seimbang adalah anjuran susunan makanan
yang sesuai kebutuhan gizi seseorang untuk
hidup sehat, tumbuh, berkembang cerdas dan
produktif berdasarkan pedoman umum gizi
seimbang.
Susunan makanan sehari–hari yang mengandung
zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan,
aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB)
ideal.




Tahun 1950 : pedoman makan 4 Sehat 5
Sempurna yang dikenalkan oleh Prof. Poerwo
Soedarmo
Tahun 1992 : Konferensi Gizi Internasional di
Roma yang diadakan oleh FAO, dalam rangka
menghadapi beban ganda masalah gizi di
negara berkembang, antara lain ditetapkan
agar semua negara berkembang yang semula
menggunakan pedoman “Nutrition Guide for
Balance Diet” dan merekomendasikan agar
setiap negara menyusun Pedoman Gizi
Seimbang (PGS) untuk mencapai dan
memeliharan kesehatan dan kesejahteraan
gizi (nutritional well-being).






Tahun 1993 : PUGS dibahas pertama kali dalam Widya
Karya Nasional Pangan dan Gizi V sebagai
penyempurnaan slogan 4 sehat 5 sempurna.
Tahun 1995: Indonesia menerapkan keputusan FAO
tersebut dalam kebijakan Repelita V tahun 1995
sebagai Pedoman Gizi Seimbang dan menjadi bagian
dari program perbaikan gizi. Indonesia menyusun
PGS tersebut dan menjabarkannya sebagai 13 pesan
dasar yang disebut Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS). PUGS ini dikeluarkan oleh Direktorat Gizi,
Depkes.
Tahun 2009: Secara resmi PGS diterima oleh
masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang
Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang menyebutkan
secara eksplisit “Gizi Seimbang” dalam program
perbaikan gizi.


Tujuan PUGS adalah memperbaiki perilaku
hidup sehat dengan memahami dan
mempraktekkan pedoman gizi seimbang
dalam kehidupan sehari-hari. PUGS yang
digunakan sebagai dietary guidelines
Indonesia ini memiliki pesan universal
membiasakan makan beraneka ragam dengan
jenis dan porsi yang tepat. Pesan tersebut di
antaranya adalah:
1. Makanlah beraneka ragam makanan.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi
kecukupan energi.
3. Makanlah sumber karbohidrat setengah dari
kebutuhan energi.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak seperempat
dari kebutuhan energi.
5. Gunakan garam beryodium.
6. Makanlah makanan sumber zat besi
7. Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI
Eksklusif) sampai bayi umur 6
bulan dan MP-ASI sesudahnya.
8. Biasakan makan pagi.
9. Minumlah air bersih dan aman yang
cukup
10. Lakukan aktivitas fisik dan
olahraga secara teratur.

11. Hindari minum minuman
berakohol
12. Makanlah makanan yang aman
bagi kesehatan
13. Bacalah label pada makanan yang
dikemas.
1

. Pengembangan Pesan-Pesan Gizi Seimbang dalam
PUGS yang Lebih Praktis Digunakan Petugas Gizi
Lapangan
(Nurfi Afriansyah, Trintin T., Tjetjep S. Hidayat.,dkk.
tahun 2003)
Modifikasi 13 pesan gizi seimbang dalam PUGS
menghasilkan10 pesan gizi seimbang yang
dianggap lebih tepat dan praktis digunakan oleh
petugas gizi puskesmas setempat. Ke-10 pesan
gizi seimbang itu adalah:
 Makanlah aneka ragam makanan bergizi setiap
hari;
 Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan
energi;
 Batasilah makanan berlemak dan berminyak;
 Gunakanlah garam beriodium;










Makanlah makanan sumber zat besi;
Berikanlah ASI saja sampai bayi berumur 4
bulan;
Biasakanlah makan pagi;
Konsumsilah makanan dan minuman yang
bersih, aman, dan sehat;
Lakukanlah kegiatan fisik atau olahraga
secara teratur;
Hindarilah minum minuman beralkohol dan
merokok.
(Esi Emilia, tahun 2003)

Kelahiran PUGS pada dasarnya
merupakan suatu proses dinamisasi
dan penjabaran secara operasional dari
slogan empat sehat lima sempurna.
Faktor-faktor yang diperhatikan
sebagai dasar penyusunan PUGS adalah
: a) Masalah gizi yang dihadapi, b)
Keadaan sosial budaya, c) Penemuanpenemuan mutakhir dibidang gizi dan
d) Slogan empat sehat lima sempurna.
Kesimpulan dari penelitian ini dapat
dikemukakan hal-hal berikut ini :
1) Dengan pergeseran gaya hidup dan
perubahan perilaku makan telah
menimbulkan masalah gizi ganda yaitu
masalah gizi lebih dan gizi kurang.
2) 13 pesan Pedoman Umum Gizi Seimbang
merupakan pedoman untuk berperilaku
makan dan perilaku hidup sehat yang
diharapkan dapat mencegah permasalahan
gizi dan menghindari terjadinya penyakit
yang menyertainya.




Penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
dalam Pemeliharaan Kesehatan Jantung pada Ibu
Peserta dan Bukan Peserta Klub Jantung Sehat di
Kalurahan Pleret Bantul Yogyakarta
(Rizqie Auliana dan Hainur Fardatin tahun 2007)
Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan
semua sampel penelitian baik kelompok senam
maupun kelompok bukan senam telah
menerapkan 13 pesan dasar PUGS dengan baik
dalam kehidupan sehari-hari, hal ini bagi
kelompok senam telah sesuai dengan teori
perilaku bahwa pengetahuan yang baik
merupakan dasar untuk melakukan suatu
tindakan atau perilaku.
Perilaku Gizi Masyarakat Bidang Gizi Fakultas
Pertanian dan Fakultas Ekologi Manusia IPB
Tentang Pesan-Pesan Pedoman Umum Gizi
Seimbang
(Novika Tri Afianti tahun 2008)




Hasil penelitian menunjukkan bahwa contoh yang
mempraktekkan pesan-pesan PUGS dengan baik hanya
terdapat 3.3%. Secara umum praktek contoh tentang
pesan-pesan PUGS tergolong cukup dan kurang. Terdapat
kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan
contoh di perguruan tinggi, maka prakteknya tentang
pesan-pesan PUGS akan semakin baik.
Hasil uji Regresi Logistik menunjukkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi praktek tentang pesan-pesan
PUGS adalah pendidikan ayah, keikutsertaan contoh
terhadap organisasi dan seminar/pelatihan bidang pangan
dan gizi serta akses informasi pangan dan gizi.
Analisis Hubungan Penerapan Pesan Gizi Seimbang
Keluarga dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi dengan
Status Gizi Balita di Provinsi Kalimantan Barat
(Didik Hariyadi tahun 2010)


Hasil penelitian menunjukkan bahwa Provinsi
Kalimantan Barat menghadapi masalah gizi akutkronis dengan indikasi tingginya prevalensi status
gizi kurus dan sangat kurus (wasting) mencapai
17,0% (> 5%), balita pendek dan sangat pendek
(stunting) sebesar 43,4% (> 20%) dan balita status
gizi kurang dan buruk (underweight) sebesar 24,1%
(> 10%). Tiga pesan gizi seimbang yang belum
terpenuhi di masyarakat yaitu konsumsi lemak dan
minyak ¼ dari kecukupan energi, makan makanan
sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
dan makan makanan untuk memenuhi energi.


Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kepustakaan. Desain penelitian yang
dirancang adalah penelitian deskriptif dengan
mengandalkan penelitian-penelitian
terdahulu. Pengumpulan data yang didapat
bersumber dari buku-buku dan media
teknologi internet.
1.



Perkembangan Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS) dalam berperan
meningkatkan kesehatan gizi di
masyarakat saat ini
Perubahan Pesan 7 yang awalnya berbunyi,
“Berikan ASI ekslusif kepada bayi sampai
berumur 4 bulan MP-ASI sesudahnya”
menjadi “Berikan ASI ekslusif kepada bayi
sampai berumur 6 bulan MP-ASI
sesudahnya”.


Dari sumber yang didapat yaitu website resmi
Depkes Gizi
(http://gizi.depkes.go.id/pugs/index.shtml)
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang
awalnya terdiri dari 13 pesan gizi seimbang
sekarang menjadi 12 pesan gizi seimbang
dengan menghilangkan pesan ke-3 yaitu,
“Makanlah makanan sumber karbohidrat
setengah dari kebutuhan sehari”.
2. Penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS) dalam berperan meningkatkan
kesehatan gizi di masyarakat saat ini

Penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang
(PUGS) masih belum bisa diterapkan dengan
baik dikarenakan kurangnya sosialisasi
kepada masyarakat luas. Hal ini terbukti
dari rendahnya pengetahuan masyarakat
seperti yang tercantum pada penelitian
Didik Hariyadi pada tahun 2010 dengan
judul “Analisis Hubungan Penerapan Pesan
Gizi Seimbang Keluarga dan Perilaku
Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi
Balita di Provinsi Kalimantan Barat”.
3. Perencanaan program gizi
seimbang melalui edukasi gizi
berdasarkan Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS) untuk menuju
masyarakat sehat di masa
mendatang
Identifikasi Masalah
Pengkajian yang dilakukan adalah
terhadap:
a. Keberadaan dan penyebab masalah
b. Karakteristik populasi
c. Kondisi Geografis

Diagnosis Masyarakat
Dalam rangka perencanaan materi dan teknik
pendidikan, beberapa hal yang harus diketahui, yaitu:
1. Pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat.
2. Perilaku spesifik yang berhubungan dengan masalah
gizi
3. Masalah politik, sosial, budaya, ekonomi,
kependudukan, pendidikan dapat mempengaruhi
teknik dan pendidikan gizi.
4. Organisasi sosial yang ada di masyarakat
5. Tokoh masyarakat atau key person
6. Tenaga, keuangan, dan fasilitas yang tersedia.

Penetapan Tujuan
 Pengembangan Rencana Operasional
Ada beberapa hal yang perlu dikembangkan
secara operasional, yaitu:
1) Materi
2) Sasaran
3) Pendidik
4) Saluran
5) Metode
6) Evaluasi


1)

2)

Kesimpulan
Perubahan Pesan 7 yang awalnya berbunyi,
“Berikan ASI ekslusif kepada bayi sampai
berumur 4 bulan dan MP-ASI sesudahnya”
menjadi “Berikan ASI ekslusif kepada bayi
sampai berumur 6 bulan dan MP-ASI
sesudahnya”.
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang
awalnya terdiri dari 13 pesan gizi seimbang
sekarang menjadi 12 pesan gizi seimbang
dengan menghilangkan pesan ke-3 yaitu,
“Makanlah makanan sumber karbohidrat
setengah dari kebutuhan sehari”.
3) Pada penelitian Didik Haryadi tahun 2010
dengan judul “Analisis Hubungan Penerapan
Pesan Gizi Seimbang Keluarga dan Perilaku
Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi Balita di
Provinsi Kalimantan Barat” tiga pesan gizi
seimbang yang belum terpenuhi di masyarakat
yaitu konsumsi lemak dan minyak ¼ dari
kecukupan energi, makan makanan sumber
karbohidrat setengah dari kebutuhan energi dan
makan makanan untuk memenuhi energi.
4) Lima langkah dalam merencanakan pendidikan
gizi berdasarkan PUGS, yaitu identifikasi
masalah, diagnosis masyarakat, penetapan
tujuan,pengembangan rencana operasional, dan
pengembangan kegiatan.
1)

2)

3)

4)

Pada penelitian ini hanya mengandalkan penelitian
kepustakaan sehingga penulis belum mengkaji lebih
jauh mengenai pemahaman masyarakat tentang gizi
seimbang berdasarkan PUGS di lapangan.
Diharapkan untuk di masa mendatang peneliti lain
dapat meneliti tentang pemahaman dan penerapan
PUGS di masyarakat.
Peran serta pemerintah dan para ahli gizi diperlukan
untuk mengembangkan PUGS agar lebih mudah
dimengerti dan dapat diterapkan dengan baik oleh
masyarakat.
Pemerintah khususnya Direktorat Bina Gizi
seharusnya mengenalkan dan mensosialisasikan
PUGS kepada masyarakat luas melalui edukasi gizi.
Perubahan PUGS harus diketahui oleh masyarakat
secara umum dan ahli gizi secara khusus.
PUGS-Gizi

More Related Content

What's hot

3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau giziJoni Iswanto
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratFanny K. Sari
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziaditya kusuma
 
Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)Dokter Tekno
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis'Rheyfan Caspian
 
Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Dokter Tekno
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan GiziEmmy Kardinasari
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita Chiyapuri
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSDwi Handayani
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Mila Aria Purba
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahSutyawan
 
Presentasi gizi seimbang
Presentasi gizi seimbangPresentasi gizi seimbang
Presentasi gizi seimbangcassiopeia91
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
Kasus pjk
Kasus pjkKasus pjk
Kasus pjk
 
FORMULA KEP
FORMULA KEPFORMULA KEP
FORMULA KEP
 
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
 
Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis
 
Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)Buku bumil kek (1 52)
Buku bumil kek (1 52)
 
Kasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitisKasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitis
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
Pemberian makan bayi dan anak (pmba)
 
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolahPertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
Pertemuan 3 konversi pangan mentah dan terolah
 
Presentasi gizi seimbang
Presentasi gizi seimbangPresentasi gizi seimbang
Presentasi gizi seimbang
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN
 
Kasus anemia
Kasus anemiaKasus anemia
Kasus anemia
 

Viewers also liked

Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziHusHa Hatimah
 
Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan GiziMateri Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan GiziUbaidillah Solo
 
Hubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Hubungan status gizi dengan ketersediaan panganHubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Hubungan status gizi dengan ketersediaan panganArsad Rahim Ali
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganLilik Sholeha
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalFaharuddin Fahar
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangVivi Amelia
 
Makalah Status GIZI
Makalah Status GIZIMakalah Status GIZI
Makalah Status GIZIApapunituzar
 
Makalah mengenai gizi
Makalah mengenai giziMakalah mengenai gizi
Makalah mengenai giziasep nababan
 
Gizi seimbang untuk_keluarga
Gizi seimbang untuk_keluargaGizi seimbang untuk_keluarga
Gizi seimbang untuk_keluargaMaria Dewi
 
Pendidikan dan konsultasi dasar gizi
Pendidikan dan konsultasi dasar giziPendidikan dan konsultasi dasar gizi
Pendidikan dan konsultasi dasar gizinatashaona
 
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKALaporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKAHrdnt
 
Chapter II Gizi Buruk
Chapter II Gizi BurukChapter II Gizi Buruk
Chapter II Gizi BurukSTIMLOG
 
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRSTmakalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRSTSri Nur Ramliah
 
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziTeknologi Hasil Pertanian
 
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)Belajar Bareng Aquaponik
 

Viewers also liked (20)

Intervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan giziIntervensi konsumsi pangan dan gizi
Intervensi konsumsi pangan dan gizi
 
Kebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan GiziKebijakan Pangan dan Gizi
Kebijakan Pangan dan Gizi
 
Pedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbangPedoman gizi seimbang
Pedoman gizi seimbang
 
Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan GiziMateri Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
Materi Kuliah Ekonomi Pangan Gizi
 
Hubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Hubungan status gizi dengan ketersediaan panganHubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
Hubungan status gizi dengan ketersediaan pangan
 
ketahanan pangan
ketahanan panganketahanan pangan
ketahanan pangan
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan Pangan
 
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan NasionalKebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
Kebijakan Pangan dan Ketahanan Pangan Nasional
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
 
Makalah Status GIZI
Makalah Status GIZIMakalah Status GIZI
Makalah Status GIZI
 
Makalah mengenai gizi
Makalah mengenai giziMakalah mengenai gizi
Makalah mengenai gizi
 
Makalah Cachexia Malignansi
Makalah Cachexia Malignansi Makalah Cachexia Malignansi
Makalah Cachexia Malignansi
 
Gizi seimbang untuk_keluarga
Gizi seimbang untuk_keluargaGizi seimbang untuk_keluarga
Gizi seimbang untuk_keluarga
 
Pendidikan dan konsultasi dasar gizi
Pendidikan dan konsultasi dasar giziPendidikan dan konsultasi dasar gizi
Pendidikan dan konsultasi dasar gizi
 
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKALaporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
Laporan Pengalaman Belajar Lapangan/Kuliah Kerja Nyata Fikes UHAMKA
 
Chapter II Gizi Buruk
Chapter II Gizi BurukChapter II Gizi Buruk
Chapter II Gizi Buruk
 
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRSTmakalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
makalah-gizi-buruk-lengkap_akperRST
 
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
 
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN DEMI MASA DEPAN INDONESIA (2015-2025)
 
Konsep ketahanan
Konsep ketahananKonsep ketahanan
Konsep ketahanan
 

Similar to PUGS-Gizi

1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx
1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx
1. Konsep Dasar Nutrisi.pptxAtikaJatimi
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih fitrahmawati
Makalah pola hidup sehat  dan bersih fitrahmawatiMakalah pola hidup sehat  dan bersih fitrahmawati
Makalah pola hidup sehat dan bersih fitrahmawatiSeptian Muna Barakati
 
GIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdf
GIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdfGIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdf
GIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdfYuliYatri
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahHardi Maifra
 
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docxMAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docxAlyLiah
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiSeptian Muna Barakati
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiWarnet Raha
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiSeptian Muna Barakati
 
PPT BU FITRI.pdf
PPT BU FITRI.pdfPPT BU FITRI.pdf
PPT BU FITRI.pdfDevi731732
 
proposal gerakan mahasiswa sehat
proposal gerakan mahasiswa sehatproposal gerakan mahasiswa sehat
proposal gerakan mahasiswa sehatApriani Rahayu
 
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula MakananPeran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula MakananYohanes Kristianto
 
PJ GIZI Gizi Seimbang & Ptgnya TTD.pptx
PJ GIZI Gizi Seimbang & Ptgnya TTD.pptxPJ GIZI Gizi Seimbang & Ptgnya TTD.pptx
PJ GIZI Gizi Seimbang & Ptgnya TTD.pptxCITRANILAMSARIBAKHTI
 
Materi_Penyuluhan_Gizi_Seimbang.pptx
Materi_Penyuluhan_Gizi_Seimbang.pptxMateri_Penyuluhan_Gizi_Seimbang.pptx
Materi_Penyuluhan_Gizi_Seimbang.pptxEndangJayanti
 
PENGANTAR ILMU GIZI
PENGANTAR ILMU GIZI PENGANTAR ILMU GIZI
PENGANTAR ILMU GIZI pjj_kemenkes
 

Similar to PUGS-Gizi (20)

gizi terapan
gizi terapangizi terapan
gizi terapan
 
1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx
1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx
1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih fitrahmawati
Makalah pola hidup sehat  dan bersih fitrahmawatiMakalah pola hidup sehat  dan bersih fitrahmawati
Makalah pola hidup sehat dan bersih fitrahmawati
 
GIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdf
GIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdfGIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdf
GIZI seimbang djdjkkkkkkkkkkhhkkkkk .pdf
 
Karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahKarya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiah
 
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docxMAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
MAKALAH_KEBUTUHAN_NUTRISI.docx
 
Menu seimbang
Menu seimbang Menu seimbang
Menu seimbang
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
PPT BU FITRI.pdf
PPT BU FITRI.pdfPPT BU FITRI.pdf
PPT BU FITRI.pdf
 
Gaya hidup sihat
Gaya hidup sihatGaya hidup sihat
Gaya hidup sihat
 
proposal gerakan mahasiswa sehat
proposal gerakan mahasiswa sehatproposal gerakan mahasiswa sehat
proposal gerakan mahasiswa sehat
 
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula MakananPeran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
Peran Ahli Gizi dalam Pengembangan Formula Makanan
 
PJ GIZI Gizi Seimbang & Ptgnya TTD.pptx
PJ GIZI Gizi Seimbang & Ptgnya TTD.pptxPJ GIZI Gizi Seimbang & Ptgnya TTD.pptx
PJ GIZI Gizi Seimbang & Ptgnya TTD.pptx
 
Materi_Penyuluhan_Gizi_Seimbang.pptx
Materi_Penyuluhan_Gizi_Seimbang.pptxMateri_Penyuluhan_Gizi_Seimbang.pptx
Materi_Penyuluhan_Gizi_Seimbang.pptx
 
GIZI dan Makanan
GIZI dan MakananGIZI dan Makanan
GIZI dan Makanan
 
PENGANTAR ILMU GIZI
PENGANTAR ILMU GIZI PENGANTAR ILMU GIZI
PENGANTAR ILMU GIZI
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Kadarzi
KadarziKadarzi
Kadarzi
 

PUGS-Gizi

  • 2.
  • 3.
  • 6.    Bagaimana perkembangan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dalam berperan meningkatkan kesehatan gizi di masyarakat saat ini? Bagaimana penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dalam berperan meningkatkan kesehatan gizi di masyarakat saat ini? Bagaimana merencanakan program gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) untuk menuju masyarakat sehat di masa mendatang?
  • 7. Tujuan Umum  Merencanakan program gizi seimbang berdasarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang berguna untuk membantu mengatasi permasalahan gizi agar dapat tercapai masyarakat yang sehat. Tujuan Khusus  Mengkaji perkembangan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dalam berperan meningkatkan kesehatan gizi masyarakat saat ini.  Mengevaluasi penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dalam berperan meningkatkan kesehatan gizi di masyarakat hingga saat ini.  Merencanakan program gizi seimbang berdasarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) agar tercapai masyarakat yang sehat di masa mendatang.
  • 8.    Mengetahui perkembangan dan penerapan program gizi seimbang berdasarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Mengetahui perencanaan program gizi yang tepat untuk masyarakat. Dapat membantu mengatasi dan mengurangi permasalahan gizi agar tercapai masyarakat sehat dengan program gizi seimbang sesuai Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
  • 9.    Upaya membantu pemerintah, ahli gizi dan tenaga kesehatan lainnya dalam pelaksanaan program gizi seimbang. Mengenalkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) kepada masyarakat agar dapat menerapkan gizi seimbang dengan baik. Dapat menjadi bahan kajian untuk penelitian selanjutnya.
  • 10. 1. Perencanaan dan Intervensi Gizi Perencanaan Gizi : suatu proses dimana masalah-masalah gizi didefinisikan, penyebab diidentifikasikan, ukuran-ukuran yang dapat digunakan sebagai pengendali pengalokasian sumber-sumber daya yang terbatas untuk perbaikan makanan, pencegahan gizi salah dan peningkatan kesehatan diseleksi (Suhardjo,1989)
  • 11. Intervensi gizi adalah suatu kegiatan yang terencana dengan tujuan memperbaiki gizi dari suatu grup populasi yang spesifik. Ada beberapa tipe intervensi, yaitu:          Produksi Pertanian Fortifikasi Makanan Formulasi Infrastruktur Pemasaran Subsidi Harga Pangan Dosis Tinggi Pemberian Makanan Tambahan Pendidikan Gizi Program Terpadu
  • 12.    WHO (1978), pendidikan gizi adalah usaha yang terencana untuk meningkatkan status gizi melalui perubahan perilaku. Perubahan dan modifikasi perilaku berhubungan dengan produksi pangan, persiapan makanan, distribusi makanan dalam keluarga, dan pencegahan penyakit gizi. Bapak Gizi Indonesia, Poerwo Soedarmo (1995), menyatakan bahwa nutrition education merupakan tindakan penting dalam usaha memperbaiki makanan. Tujuan pendidikan gizi adalah membuat masyarakat nutrition-minded, agar masyarakat mengerti hubungan antara kesehatan dan makanan dan mengerti pula bagaimana menyusun makanan lengkap yang sesuai dengan kemampuannya. Pengertian pendidikan gizi secara umum berdasarkan para pakar edukator gizi adalah suatu proses yang berdimensi luas untuk mengubah perilaku masyarakat sehingga kebiasaan makan yang baik dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 13. Tujuan Pendidikan/ Edukasi Gizi   Menurut WHO, secara umum pendidikan gizi bertujuan mendorong terjadinya perubahan perilaku yang positif yang berhubungan denagn makanan dan gizi. Dalam Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pada Bab VIII Pasal 141 menyatakan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat. Peningkatan mutu gizi dilakukan melalui: 1) Perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang; 2) Perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan kesehatan; 3) Peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi; 4) Peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi.
  • 14.  1. 2. 3. 4. 5. Ada lima langkah merencanakan pendidikan gizi, yaitu identifikasi masalah, diagnosis masyarakat, penetapan tujuan, pengembangan rencana operasional, dan pengembangan kegiatan.
  • 15.    Berdasarkan fungsinya dalam tubuh, zat gizi digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: Zat energi (penghasil tenaga), yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Zat pembangun, berupa protein dan mineral. Zat pengatur, berupa protein, mineral, dan vitamin.
  • 16.
  • 17.   Gizi seimbang adalah anjuran susunan makanan yang sesuai kebutuhan gizi seseorang untuk hidup sehat, tumbuh, berkembang cerdas dan produktif berdasarkan pedoman umum gizi seimbang. Susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.
  • 18.   Tahun 1950 : pedoman makan 4 Sehat 5 Sempurna yang dikenalkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo Tahun 1992 : Konferensi Gizi Internasional di Roma yang diadakan oleh FAO, dalam rangka menghadapi beban ganda masalah gizi di negara berkembang, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan pedoman “Nutrition Guide for Balance Diet” dan merekomendasikan agar setiap negara menyusun Pedoman Gizi Seimbang (PGS) untuk mencapai dan memeliharan kesehatan dan kesejahteraan gizi (nutritional well-being).
  • 19.    Tahun 1993 : PUGS dibahas pertama kali dalam Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi V sebagai penyempurnaan slogan 4 sehat 5 sempurna. Tahun 1995: Indonesia menerapkan keputusan FAO tersebut dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai Pedoman Gizi Seimbang dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Indonesia menyusun PGS tersebut dan menjabarkannya sebagai 13 pesan dasar yang disebut Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). PUGS ini dikeluarkan oleh Direktorat Gizi, Depkes. Tahun 2009: Secara resmi PGS diterima oleh masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit “Gizi Seimbang” dalam program perbaikan gizi.
  • 20.  Tujuan PUGS adalah memperbaiki perilaku hidup sehat dengan memahami dan mempraktekkan pedoman gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. PUGS yang digunakan sebagai dietary guidelines Indonesia ini memiliki pesan universal membiasakan makan beraneka ragam dengan jenis dan porsi yang tepat. Pesan tersebut di antaranya adalah:
  • 21. 1. Makanlah beraneka ragam makanan. 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi. 3. Makanlah sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak seperempat dari kebutuhan energi.
  • 22. 5. Gunakan garam beryodium. 6. Makanlah makanan sumber zat besi 7. Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI Eksklusif) sampai bayi umur 6 bulan dan MP-ASI sesudahnya.
  • 23. 8. Biasakan makan pagi. 9. Minumlah air bersih dan aman yang cukup
  • 24. 10. Lakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur. 11. Hindari minum minuman berakohol
  • 25. 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan 13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
  • 26. 1 . Pengembangan Pesan-Pesan Gizi Seimbang dalam PUGS yang Lebih Praktis Digunakan Petugas Gizi Lapangan (Nurfi Afriansyah, Trintin T., Tjetjep S. Hidayat.,dkk. tahun 2003) Modifikasi 13 pesan gizi seimbang dalam PUGS menghasilkan10 pesan gizi seimbang yang dianggap lebih tepat dan praktis digunakan oleh petugas gizi puskesmas setempat. Ke-10 pesan gizi seimbang itu adalah:  Makanlah aneka ragam makanan bergizi setiap hari;  Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi;  Batasilah makanan berlemak dan berminyak;  Gunakanlah garam beriodium;
  • 27.       Makanlah makanan sumber zat besi; Berikanlah ASI saja sampai bayi berumur 4 bulan; Biasakanlah makan pagi; Konsumsilah makanan dan minuman yang bersih, aman, dan sehat; Lakukanlah kegiatan fisik atau olahraga secara teratur; Hindarilah minum minuman beralkohol dan merokok.
  • 28. (Esi Emilia, tahun 2003) Kelahiran PUGS pada dasarnya merupakan suatu proses dinamisasi dan penjabaran secara operasional dari slogan empat sehat lima sempurna. Faktor-faktor yang diperhatikan sebagai dasar penyusunan PUGS adalah : a) Masalah gizi yang dihadapi, b) Keadaan sosial budaya, c) Penemuanpenemuan mutakhir dibidang gizi dan d) Slogan empat sehat lima sempurna.
  • 29. Kesimpulan dari penelitian ini dapat dikemukakan hal-hal berikut ini : 1) Dengan pergeseran gaya hidup dan perubahan perilaku makan telah menimbulkan masalah gizi ganda yaitu masalah gizi lebih dan gizi kurang. 2) 13 pesan Pedoman Umum Gizi Seimbang merupakan pedoman untuk berperilaku makan dan perilaku hidup sehat yang diharapkan dapat mencegah permasalahan gizi dan menghindari terjadinya penyakit yang menyertainya.
  • 30.   Penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dalam Pemeliharaan Kesehatan Jantung pada Ibu Peserta dan Bukan Peserta Klub Jantung Sehat di Kalurahan Pleret Bantul Yogyakarta (Rizqie Auliana dan Hainur Fardatin tahun 2007) Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan semua sampel penelitian baik kelompok senam maupun kelompok bukan senam telah menerapkan 13 pesan dasar PUGS dengan baik dalam kehidupan sehari-hari, hal ini bagi kelompok senam telah sesuai dengan teori perilaku bahwa pengetahuan yang baik merupakan dasar untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku.
  • 31. Perilaku Gizi Masyarakat Bidang Gizi Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekologi Manusia IPB Tentang Pesan-Pesan Pedoman Umum Gizi Seimbang (Novika Tri Afianti tahun 2008)   Hasil penelitian menunjukkan bahwa contoh yang mempraktekkan pesan-pesan PUGS dengan baik hanya terdapat 3.3%. Secara umum praktek contoh tentang pesan-pesan PUGS tergolong cukup dan kurang. Terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan contoh di perguruan tinggi, maka prakteknya tentang pesan-pesan PUGS akan semakin baik. Hasil uji Regresi Logistik menunjukkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi praktek tentang pesan-pesan PUGS adalah pendidikan ayah, keikutsertaan contoh terhadap organisasi dan seminar/pelatihan bidang pangan dan gizi serta akses informasi pangan dan gizi.
  • 32. Analisis Hubungan Penerapan Pesan Gizi Seimbang Keluarga dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi Balita di Provinsi Kalimantan Barat (Didik Hariyadi tahun 2010)  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Provinsi Kalimantan Barat menghadapi masalah gizi akutkronis dengan indikasi tingginya prevalensi status gizi kurus dan sangat kurus (wasting) mencapai 17,0% (> 5%), balita pendek dan sangat pendek (stunting) sebesar 43,4% (> 20%) dan balita status gizi kurang dan buruk (underweight) sebesar 24,1% (> 10%). Tiga pesan gizi seimbang yang belum terpenuhi di masyarakat yaitu konsumsi lemak dan minyak ¼ dari kecukupan energi, makan makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi dan makan makanan untuk memenuhi energi.
  • 33.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan. Desain penelitian yang dirancang adalah penelitian deskriptif dengan mengandalkan penelitian-penelitian terdahulu. Pengumpulan data yang didapat bersumber dari buku-buku dan media teknologi internet.
  • 34. 1.  Perkembangan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dalam berperan meningkatkan kesehatan gizi di masyarakat saat ini Perubahan Pesan 7 yang awalnya berbunyi, “Berikan ASI ekslusif kepada bayi sampai berumur 4 bulan MP-ASI sesudahnya” menjadi “Berikan ASI ekslusif kepada bayi sampai berumur 6 bulan MP-ASI sesudahnya”.
  • 35.  Dari sumber yang didapat yaitu website resmi Depkes Gizi (http://gizi.depkes.go.id/pugs/index.shtml) Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang awalnya terdiri dari 13 pesan gizi seimbang sekarang menjadi 12 pesan gizi seimbang dengan menghilangkan pesan ke-3 yaitu, “Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan sehari”.
  • 36. 2. Penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dalam berperan meningkatkan kesehatan gizi di masyarakat saat ini Penerapan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) masih belum bisa diterapkan dengan baik dikarenakan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat luas. Hal ini terbukti dari rendahnya pengetahuan masyarakat seperti yang tercantum pada penelitian Didik Hariyadi pada tahun 2010 dengan judul “Analisis Hubungan Penerapan Pesan Gizi Seimbang Keluarga dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi Balita di Provinsi Kalimantan Barat”.
  • 37. 3. Perencanaan program gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) untuk menuju masyarakat sehat di masa mendatang Identifikasi Masalah Pengkajian yang dilakukan adalah terhadap: a. Keberadaan dan penyebab masalah b. Karakteristik populasi c. Kondisi Geografis 
  • 38. Diagnosis Masyarakat Dalam rangka perencanaan materi dan teknik pendidikan, beberapa hal yang harus diketahui, yaitu: 1. Pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat. 2. Perilaku spesifik yang berhubungan dengan masalah gizi 3. Masalah politik, sosial, budaya, ekonomi, kependudukan, pendidikan dapat mempengaruhi teknik dan pendidikan gizi. 4. Organisasi sosial yang ada di masyarakat 5. Tokoh masyarakat atau key person 6. Tenaga, keuangan, dan fasilitas yang tersedia. 
  • 39. Penetapan Tujuan  Pengembangan Rencana Operasional Ada beberapa hal yang perlu dikembangkan secara operasional, yaitu: 1) Materi 2) Sasaran 3) Pendidik 4) Saluran 5) Metode 6) Evaluasi 
  • 40.  1) 2) Kesimpulan Perubahan Pesan 7 yang awalnya berbunyi, “Berikan ASI ekslusif kepada bayi sampai berumur 4 bulan dan MP-ASI sesudahnya” menjadi “Berikan ASI ekslusif kepada bayi sampai berumur 6 bulan dan MP-ASI sesudahnya”. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang awalnya terdiri dari 13 pesan gizi seimbang sekarang menjadi 12 pesan gizi seimbang dengan menghilangkan pesan ke-3 yaitu, “Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan sehari”.
  • 41. 3) Pada penelitian Didik Haryadi tahun 2010 dengan judul “Analisis Hubungan Penerapan Pesan Gizi Seimbang Keluarga dan Perilaku Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi Balita di Provinsi Kalimantan Barat” tiga pesan gizi seimbang yang belum terpenuhi di masyarakat yaitu konsumsi lemak dan minyak ¼ dari kecukupan energi, makan makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi dan makan makanan untuk memenuhi energi. 4) Lima langkah dalam merencanakan pendidikan gizi berdasarkan PUGS, yaitu identifikasi masalah, diagnosis masyarakat, penetapan tujuan,pengembangan rencana operasional, dan pengembangan kegiatan.
  • 42. 1) 2) 3) 4) Pada penelitian ini hanya mengandalkan penelitian kepustakaan sehingga penulis belum mengkaji lebih jauh mengenai pemahaman masyarakat tentang gizi seimbang berdasarkan PUGS di lapangan. Diharapkan untuk di masa mendatang peneliti lain dapat meneliti tentang pemahaman dan penerapan PUGS di masyarakat. Peran serta pemerintah dan para ahli gizi diperlukan untuk mengembangkan PUGS agar lebih mudah dimengerti dan dapat diterapkan dengan baik oleh masyarakat. Pemerintah khususnya Direktorat Bina Gizi seharusnya mengenalkan dan mensosialisasikan PUGS kepada masyarakat luas melalui edukasi gizi. Perubahan PUGS harus diketahui oleh masyarakat secara umum dan ahli gizi secara khusus.