1. Laporan ini membahas sejarah pembangunan Desa Sambeng Kulon sejak tahun 1926 hingga 2013.
2. Beberapa kepala desa yang memimpin antara lain Mbah Nurngalim, Mbah Astra, Eyang Wangsawikarta, dan Bapak Nursin Martodiharjo yang memerintah hingga 1989.
3. Pembangunan yang dilakukan meliputi pembangunan masjid, jalan, irigasi, balai desa, sekolah, jembatan dan lembaga-le
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
Laporan full 1
1. LAPORAN HASIL KULIAH KERJA NYATA (KKN)
PAR (PARTICIPATORY ACTION RESEARCH)
STAIN PURWOKERTO
ANGKATAN XXXI TAHUN 2013
KELOMPOK X
DESA SAMBENG KULON KEC. KEMBARAN KAB. BANYUMAS
NAMA NIM JABATAN
Muhammad Mustofa 092331013 Ketua
Miftahul Janah 092331061 Sekretaris
Eka Yuliarti 092335008
Bendahara
kegiatan
Umiatul Azizah 092338074
Bendahara
Posko
Laeli Latifah 092332013 Seksi Kegiatan
Husni Mubarak 092338124 Seksi Kegiatan
Abdul Walid Honest 092323043
Seksi
Perlengkapan
Jolekha 092338028 Seksi Humas
Umi Fadilah 092333007 Seksi Humas
Tanti Retnosari 092311013
Seksi
Dokumentasi
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
1
3. HALAMAN PENGESAHAN
Setelah dilakukan bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka
laporan KKN PARTICIPATORY ACTION RESEARCH (PAR) yang disusun oleh :
Kelompok : X (Sepuluh)
Desa : Sambeng Kulon
Kecamatan : Kembaran
Kabupaten : Banyumas
Dinyatakan dapat diterima sebagai laporan akhir KKN PARTICIPATORY
ACTION RESEARCH (PAR) Mahasiswa STAIN Purwokerto Angkatan XXXI
Tahun 2013 dari kelompok tersebut di atas.
Disahkan di : Purwokerto
Pada tgl. : 02 April 2013
Mengetahui / Mengesahkan Dosen Pembimbing Lapangan
Kepala P3M
Drs. M. Irsyad, M.Pd.I. Farichatul Maftuchah, M.Ag.
NIP.19681203 199403 1 003 NIP. 19680422 200112 2 001
3
4. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-
Nya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan KKN dan
menyelesaikan program yang telah kami rencanakan serta laporan akhir ini tanpa
halangan suatu apapun.
KKN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) program PAR
(Participatory Action Reseaarch) angkatan XXXI kelompok X bertempat di
Grumbul Sigandu desa Sambeng Kulon Kecamatan Kembaran Kabupaten
Banyumas. Pelaksanaan KKN selama 44 hari terhitung mulai tanggal 20 Maret
sampai dengan 01 Mei 2013. Meskipun masih banyak kekurangan dalam
melaksanakan program dan terdapat program yang belum terealisir tidak
menyulutkan semangat kami untuk menyelesaikan laporan akhir ini.
Kami berharap pelaksanaan KKN di Dukuh Sigandu Desa Sambeng Kulon
Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas dapat merubah pola pikir masyarakat
serta dapat meningkatkan kualitas masyarakat dengan meningkatnya pendidikan
warga Sambeng Kulon.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kami kepada seluruh pihak yang
mendukung terlaksananya KKN di Dukuh Sigandu Desa Sambeng Kulon ini, antara
lain:
1A Bapak Bupati Banyumas beserta jajaran Muspinda Kabupaten Banyumas
2A Bapak Dr. A. Lutfi Hamidi, M.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Purwokerto
3A Bapak Drs. M. Irsyad, M.Pd.I. selaku Kepala P3M dan ketua BP-KKN Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto
4A Ibu Farichatul Maftuchah, M.Ag. selaku dosen pembimbing lapangan
5A Bapak Drs. Yayah Setino, M.M. selaku Camat Kembaran
6A Ibu Siti Aminah selaku Kepala Desa Sambeng Kulon dan seluruh masyarakat
desa Sambeng Kulon selaku mitra kerja dalam pelaksanaan program kerja KKN
7A Bapak Maksudi dan keluarga yang telah bersedia memberikan tempat tinggal
sementara kepada kami
4
5. 8A Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, atas segala
keterlibatan dalam bentuk apapun dan yang ikut dalam pelaksanaan program
KKN.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan KKN
maupun dalam penyusunan laporan ini, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Semoga laporan akhir ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan
pertimbangan untuk menentukan arah kebijakan bagi pengurus BP-KKN berikutnya
dan arah kebijakan dalam rangka membangun mental fisik desa ini.
5
6. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
AA.......................................................Pentingnya Pelaksanaan KKN
BATujuan dan Fokus program KKN ...................................................
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
AASejarah Desa ..................................................................................
BAStruktur Organisasi ........................................................................
CAKondisi geografi .............................................................................
DASosial Ekonomi dan Keagamaan ...................................................
BAB III HASIL-HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
AAIndentifikasi Masalah .....................................................................
BAJenis-Jenis Program Kerja ..............................................................
CAHasil Pelaksanaan Program ............................................................
BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
AAFaktor Pendukung ..........................................................................
BAFaktor Penghambat ........................................................................
BAB V PENUTUP
AAKesimpulan ....................................................................................
BARekomendasi untuk :
1A Kepala Desa .............................................................................
2A Ketua STAIN Purwokerto ........................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1A Foto
2A Gambar
3A Lampiran-lampiran
6
7. BAB I
PENDAHULUAN
A Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu aktifitas akademik
mahasiswa yang berdimensi sosial yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi
sebagai manifestasi dari pelaksanaan salah satu Tri Dharma Perguruan Tingggi
yaitu aspek pengabdian pada masyarakat. Dunia kampus dan masyarakat
merupakan dua entitas yang harus padu yang terkait oleh hubungan yang sinergis
dan mutualis (saling menguntungkan). Pelibatan mahasiswa sebagai agen
perubahan dalam konteks sosial sebagai sebuah keniscayaan dalam kerangka
pemberdayaan potensi masyarakat untuk dikembangkan ke arah yang lebih baik
dan produktif.
Dalam lintasan sejarah, kegiatan KKN mulai dilaksanakan pada tahun ,
dengan nama “Pengabdian Mahasiswa Pada Masyarakat”. Pada awalnya kegiatan
tersebut dilaksanakan oleh tega Universitas, yaitu Universitas Gajah Mada,
Universitas Hasanuddin dan Universitas Andalas. Kegiatan pengabdian
mahasiswa pada masyarakat ini lebih ditingkatkan setelah Presiden RI pada bulan
Februari 1972 menganjurkan dan mendorong setiap mahasiswa untuk bekerja di
desa dalam jangka waktu tertentu, tinggal dan bekerja bersama masyarakat
pedesaan memecahkan persoalan pembangunan sebagai bagian dari
kurikulumnya. Pada tahun 1973, aktifitas pengabdian pada masyarakat yang
dilakukan oleh mahsiswa kemudian disebut dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto sebagai salah
satu perguruan tinggi harus melibatkan diri dalam proses pemberdayaan
masyarakat. Oleh karena itu, STAIN harus melibatkan mahasiswanya ketengah-
tengah masyarakat untuk bahu membahu melakukan proses pembangunan, baik
dibidang fisik-material maupun dibidang mental-spiritual keagamaan serta
pendidikan.
Mahasiswa STAIN Purwokerto, disamping harus mampu mengembangkan
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan Agama dan kebudayaan Islam serta
Ghirah mengamalkanya dalam kehidupannya sehari-hari juga seharusnya mereka
7
8. dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan tuntutan kehidupan sosial
yang terus berkembang. Mahasiswa STAIN diharapkan mampu berperan dalam
rangka pembangunan manusia seutuhnya dalam masyarakat bangsa Indonesia
yang sedang membangun. Mahasiswa STAIN harus menjadi sumber motivasi
yang dinamis dalam proses pembnagunan menuju ke arah inovasi dan modernisasi
masa depan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yaitu terwujudnya masyarkat
adil, makmur dan sejahtera serta bertkwa kepada Allah SWT, berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
B Tujuan dan Fokus Program KKN
Tujuan diadakannya KKN adalah sebagai berikut :
1 Membangun kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam pemberdayaan
masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri
2 Berpartisipasi dalam pemetaan, perencanaan, dan pelaksanaan program-
program pembangunan masyarakat desa
3 Menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan
masyarakat pedesaan
Adapun fokus pengembangan program KKN adalah sebagai berikut :
1 Bidang Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya
2 Bidang Ekonomi
3 Bidang Administrasi Pemerintah Desa
4 Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup
8
9. BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
A Sejarah Pembangunan
Kira-kira awal tahun 1926 sampai tahun 1932 Mbah Nurngalim mulai
memegang pucuk pimpinan desa Sambeng Kulon dilanjutkan oleh Mbah Astra
memimpin kurang lebih dua tahun dari tahun 1934-1936 dan dilanjutkan lagi oleh
Eyang Wangsawikarta dari tahun 1937-1945. Pada masa pemerintahan beliau
mulai ada titik terang tentang pembangunan desa, diantaranya mendirikan masjid
dengan mewakafkan tanahnya sendiri yang sampai sekarang masjid tersebut
masih digunakan oleh umat Islam untuk beribadah.
Pada waktu pemerintahan dahulu memang masih dalam masa penjajahan
Belanda maupun Jepang dan pada saaat itu pemerintah baru berupaya untuk
mengusir penjajah dari bumi pertiwi Indonesia termasuk desa Sambeng Kulon
bertekad bulat masyarakatnya untuk melawan penjajah bisa dibuktikan dengan
legenda ada Pasarean Mbah Adipati Sam dan Mbah Maribaya yang merupakan
cikal bakal dan figur tokoh Sambeng Kulon yang berupaya mengamankan
desanya.
Pada waktu akhir masa jabatan Eyang Wangsawikarta dilanjutkan
pemerintahan dengan sudah dimulainya sistem pemilihan, dan dijabat oleh Bapak
Nursin Martodiharjo yang menjabat mulai akhir tahun 1945-1989.
Pada saat pemerintahan Bapak Nursin merupakan masa transisi
pemerintahan dari zaman penjajahan ke zaman republik. Pada awal menjabat
beliau banyak kendala-kendala karena pemerintahan belum stabil keamanan
rakyat masih diajak mengungsi ketempat yang masih aman terutama orang laki-
laki yang sudah berumur 17 tahun keatas untuk diselamatkan dari serangan
Belanda, berlanjut sampai tahun 1949 jadi bisa diaktakan selama 2 tahun
pemerintahan beliau hanya untuk mengatur dan mengamankan warga agar selamat
pada masa perang kemerdekaan.
Mulai tahun 1950 sudah ada penatan pemerintahan ditandai engan adanya
Kntor Desa tempat kerja dirumah kepala desa sampai tahun 1975.
9
10. Dimasa pemerintahan Bapak Nursin tersebut telah membangun bersama-
sama rakyat antara lain:
1 Renofasi bangunan masjid
2 Pelebaran jalan utama desa dari 3m menjadi 4m
3 Membangun DAM untuk sentra pertanian (DAM Arus, DAM gintung dan
Pigit)
4 Membangun balai desa, bersam-sama membangun SD dan membangun
jembatan sungai rus dan sungai Slekat yang sekarang sudah hilang terbawa
erosi
5 Mendirikan koperasi lumbung desa dan lembaga sosial rukun kematian dan
lembaga yang lain diantaranya RT, RW, Ba Mudes dan lain-lain.
6 Jalan-jalan kedusun sebagian besar sudah diperkeras terutama jalur yang
mengubungkan dengan kota kecamatan.
Menjelang masa akhir jabatan beliau berasama-sama dengan LMD dan
LKMD merencanakan pembangunan desa, antara lain:
1 Mengatasi curug Slekat dengan cara mengajukan permohonan kepada bupati
K.D.H tingkat II Banyumas untuk dibangun penanggulangan erosi yang
semakin tahun semakin membahayakan bagunan milik desa dan pemikiman
penduduk
2 Membangun jembatan gantung yang menghubungkan grumbul Sigandu ke
grumbul Sigandu timur kali Berem
3 Pembangunan saluran Arus, saluran Pingit dan saluran Berem
4 Membangun gedung TK Pertiwi II dan membangun gedung TPQ
Pada pertengahan tahun 1989 akhir pemerintahan Bapak Nursin, dengna
diberhentikan dengan hormat oleh Bupati Banyumas.
Pemerintahan selanjutnya melalui pilkades tahun1990 terpilih kepala desa
baru Sugiyanto yang memerintah selama 8 tahun. Secara kesaluruhan dapat
dinyatakan berhasil pola kepemimpinan beliau karena pribadinya sangat merakyat
dan kepada generasi muda sangat baik dan berbaur karena Kepala Desanya masih
muda saat menjabat.
Dimasa pemerintahan Bapak Sugiyanto dilaksanakan diantaranya:
10
11. 1 Dibidang sarana dan prasarana yaitu hampir semua ruas jalan sudah
diperkeras dan sebagian sudah diaspal.
2 Dibidang pendidikan membangun tambahan lokal SD dan rumah dinas guru.
3 Dibidang kesehatan membangun Polindes dan bersama AMD juga
membangun jamban umum serta MCK
4 Dibidang pertanian membentuk keloompok tani Sida Urip dan Ngudi Karya
yang sampai sekarang masih aktif.
Akhir masa jabatan Bapak Sugiyanto tahun 1998 dan dilanjutkan Kepala
Desa baru Pardiono.
Pada masa pemerintahana Bapak Pardiono berlangsung kurang lebih 6
tahun. Pada waktu pemerintahan beliau yang sangat meonjol adalah pembinaan
lembaga desa untuk bersama-sama membangun desa. Hampir disetiap RT ada
kelompok-kelompok sosial, kelompok arisan, perkumpulan Mardilayon dan
kelompok kesenian yang bernafas Islami dan tradisi. Dibidang prasarana jalan
desa sudah diaspal semua, tinggal beberapa gang taua jalan puteran yang pada
waktu itu sudah terprogram dan sebagian besar sudah diselesaikan.
Masa jabatannya purna tahun 2005 dan dilanjutkan kepala desa yang baru
pada pilkades 2007 yaitu Ibu Siti Aminah sampai sekarang.
B Kondisi Geografis
1 Keadaan fisik daerah
a Letak dan luas wilayah
Secara administratif desa Sambeng Kulon termasuk dalam wilayah
Kembaran Banyumas, terletak disebelah timur Banyumas. Dari ibukota
kecamatan Kembaran desa sambeng Kulon berjarak 3 Km, namun saat ini
belum adanya transportasi umum yang langsung melewati kantor
kecamatan dalam satu kali jalan. Sedangkan desa Sambeng Kulon dari
pusat kabupaten Banyumas berjarak sekitar 10 Km. Waktu tempuh menuju
ibukota kabupaten sekitar 30 menit itupun jika menggunakan kendaraan
pribadi.
Desa Sambeng Kulon terdiri atas 3 dusun yang terbagi menjadi 3 RW
dan 14 RT. Dusun I berada di sebelah utara dan tengah desa, Dusun II
11
12. berada disebelah selatan desa, dan Dusun III berada di sebelah brat Desa,
dusun ini juga diberi nama Sigandu.
Luas wilayah Sambeng Kulon adalah 158.899 Ha dengan batas-batas
desa sebagai berkut;
Utara : Desa Silado Kecamatan Sumbang
Selatan : Desa Purwodadi dan Desa Karangtengah
Barat : Desa Linggasari dan Desa Purbadana
Timur : Desa Sambeng Wetan
b Tipografi dan jenis tanah
Desa Sambeng Kulon mempunyai konfigurasi berupa daratan datar
dengan ketinggian antara 30-100 m diatas permukaan laut (dpl), sehingga
tergolong dataran sedang. Dan suhunya masih dalam batas normal serta
sebagaian tanahnya berupa lahan sawah.
c Iklim
Iklim suatu daerah sangat berpengaruh pada kehidupan utamanya untuk
pertumbuhan tanaman dan kelangsungan hidup binatang ternak maupun
binatang yang masih liar. Bersamaan dengan iklim disuatu tepat makhluk
hidup akan saling berinteraksi, yang dalam kurun waktu tertentu akan
menentukan kondisi suatu wilayah.
C Keadaan Sosial Ekonomi dan Keagamaan
1 Jumlah penduduk
Desa Sambeng Kulon tahun 2007 memiliki 552 kepala keluarga dengan
jumlah penduduk 1.743 jiw ayang terdiri atas 852 laki-laki dan 891 perempuan.
Rata-rata setiap keluarga terdiri dari lima anggota keluarga.
Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin dapat dilihat pada
table berikut :
Tabel 1. Klasifikasi penduduk menurut umur dan jenis kelamin
No Kelompok Umur (thn) Laki-laki Perempuan Jumlah (Jiwa)
1 0-4 65 78 143
2 5-9 83 74 157
3 10-14 91 96 187
4 15-19 86 104 190
5 20-24 88 96 184
6 25-29 64 65 129
7 30-39 113 98 211
12
13. 8 40-49 87 97 184
9 50-59 72 65 137
10 > 60 103 118 220
Jumlah 852 891 1743
Sumber. Data skunder monorgraf desa Sambeng Kulon
Ketersediaan tenaga kerja suatu daerah dapat dilihat dari jumlah penduduk
menurut umur. Tenaga kerja yang kurang menyebabkan pelaksanaan
pembangunan mengalami pemborosan biaya pengadaan tenaga kerja dan
sebaliknya bila tenaga kerja berlebihan akan menimbulkan hambatan dalam
memperoleh pekerjaan. Jumlah angkatan kerja dapat digunakan untuk
menyusun pembangunan wilayah, termasuk pembangunan dibidang pertanian.
Usia yang kerja dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu angkatan kerja
muda (15-24 thn), angkatan kerja produktif (25-44 thn), dan angkatan kerja tua
(50-59 thn).
Dengan melihat table diatas dapat diketahui golongan usia produktif
berjumlah 1227 jiwa (62,1 %) dan golongan usia tidak produktif adalah 522
(37,9%), hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang tersedia bias untuk
mengisi peluang kerja, sementara ini lapangan kerja yang tersedia adalah
dibidang pertanian,pertenakan dan pabrik pertenakan dan pabrik. Sebenarnya
keadaan tanah pertanian cukup baik dan subur namun sebagian besar penduduk
tidak memiliki lahan tersebut dan hanya sebagai buruh tani atau petani
penggarap dengan sistem bagi hasil atau sewa tanah sawah.
2/ Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan di desa sambeng Kulon tergolong sedang, hal ini
didukung adanya fasilitas pendidikan diantaranya yaitu 2 TK, 2 SD. Sebagian
besar penduduknyaadalah tamatan SD yaitu sekitar 243 orang, disusul tamatan
SLTA 176 orang, 268 tamatan SLTP,sebanyak 300 belum menyelesaikan
pendidikan di akademi atau perguruan tinggiadalah 62 orang. Komposisi
penduduk desanya berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada table
berikut:
Tabel 2. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan
No Tingkat pendidikan Jumlah
1 S1 23
13
14. 2 D1 16
3 D2 4
4 D3 19
5 Tamat SLTA 176
6 Tamat SLTP 268
7 Tamat SD 243
8 Belum tamat SD 112
9 Tidak tamat SD 3
Jumlah 864
Sumber. Data skunder monografi desa Sambeng Kulon
3/ Mata pencaharian
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup bagi manusia adalah sangat
dibutuhkannya makanan. Untuk memperoleh makanan, manusia berjuang demi
kelangsungannya, usaha tersebut dilihat dari kegiatan manusia dalam
kehidupan sehari-hari, setiap manusia mempunyai usaha yang berbeda-beda
menurut kemampuan mereka. Kegiatan sehari-hari dalam mencari makanan
tersebut sangat menentukan pola hidup diri manusia berserta keluarganya.
Mata pencaharian sebagian besar keluarga desa Sambeng Kulon adalah
bidang pertanian. Jumlah kepala keluarga yang bekerja di bidang pertanian
sekitar 551 orang. Mata pencaharian yang lain dapat dilihat pada tabel berikut:
Table 3. komposisi penduduk desa Sambeng Kulon menurut mata pencaharian
No Jenis mata pencaharian Jumlah (Jiwa)
1 Petani sendiri 243
2 Petani buruh 217
3 Nelayan 6
4 Buruh industri 129
5 Buruh bangunan 262
6 Pedagang 38
7 Pengangkutan 12
8 PNS/TNI/POLRI 28
9 Pengacara 1
10 Pensiunan 16
11 Lain-lain
; Montir
; Tukang kayu
; Tukang jahit
2
7
6
Jumlah 958
Sumber. Data skunder monografi desa Sambeng Kulon, tahun 2006
4/ Pola Penggunaan Lahan
14
15. Luas desa Sambeng Kulon seluruhnya sebesar 158.899 Ha, mayoritas
penduduk desa mempunyai pekerjaan sebaai petani, petani buruh dan buruh
bangunan. Maka pola pemilikan lahan sangat berkaitan erat dengan mata
pencahariannya. Lahan tersebut terbagi atas 114.195 tanah sawah, 26.033 tanah
pemukiman, 3.537 tanah pekarangan dan sisanya tanah untuk tempat
pendidikan, sungai, lapangan, jalan, pemakaman dan lain-lain. Perincian
masing-masing penggunaan lahannya sebagai berikut:
Tabel 4. Luas dan penggunaan lahan desa Sambeng Kulon
No Penggunaan Lahan Luas (Ha)
1 Tanah sawah 114.195
2 Tanah pemukiman 26.033
3 Tanah fasilitas umum 3.790
4 Tanah pekarangan 3.537
5 Lain-lain 1.134
Jumlah 158.899
Sumber. Data skunder monografi desa Sambeng Kulon, tahun 2006
Gambar 1. Prosentse penggunaan lahan di Sambeng Kulon
5/ Pemilikan ternak
Selain sebagai petani, buruh tani dan pedagang, pada umumnya penduduk
desa Sambeng Kulon juga memelihara binatang ternak. Pemeliharaan binatang
ternak dipilih penduduk desa sebagai tabungan hidup, yang juga digunakan
15
16. untuk memanfaatkan lahan yang masih banyak padang rumput dan
memanfaatkan dari hasil tanaman pertanian dan perkebunan, sehingga pakan
ternak cukup mudah untuk didapatkan.
Jenis ternak yang dipelihara antara lain sapi, kerbau, kambing, ayam dan
bebek.
Pemeliharaan ternak dilakukan oleh penduduk sebagai pekerjaan sambilan
dan bukan sebagai pekerjaan pokok. Hewan ternak berupa sapi, kambing,
kerbau sebagian besar dikandangkan oleh penduduk. Hal ini dikarenakan
kurangnya lahan yang dimiliki oleh kebebasan lahan itu. Hijauan dari pakan
ternak itu diperoleh dari sawah, pekarangan dan tegalan.
Jumlah kepemilikan binatang ternak dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Jumlah kepemilikan ternak desa Sambeng Kulon
No Kepemilikan Ternak Jumlah (Ekor)
1 Sapi 7
2 Kambing 78
3 Ayam 826
4 Bebek 31
5 Kerbau 11
6 Kelinci 8
Jumlah 961
Sumber. Data skunder monografi desa Sambeng Kulon, tahun 2006
Aturan main yang memberikan gerak berjalannya suatu organisasi itu
diantaranya undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden,
peraturan daerah serta keputusan kepala daerah. Sedangkan lembaga
masyarakat adalah suatu himpunan yang mengatur norma-norma dari tingkatan
yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat,
dimana wujud kontraknya adalah asosiasi.
Lembaga sosial yang ada di desa Sambeng Kulon adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Kelembagaan desa Sambeng Kulon
No Jenis Kelembagaan
Desa
Jumlah Pengurus/Kader (Orang)
1 Pemerintah desa 11
2 BPD 7
3 LKMD 10
4 PKK 26/3 Pokja
5 Kelompok tani 2 Kelompok
16
17. 6 Karag taruna 2 Kelompok
7 Koperasi 60/4 Kelompok
8 Lumbung desa 3
9 RT 14
10 RW 3
11 Kelompok kesenian 45/3 Kelompok
12 Pos obat desa 1
13 TK 1
14 SD 2
15 TPA/TPQ 2
Sumber. Data skunder monografi desa Sambeng Kulon, tahun 2006
17
18. BAB III
HASIL –HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A/ Identifikasi Masalah
Terlampir
B/Jenis program dan hasil-hasil pelaksanaan program
18
19. BAB VI
FAKTOR PENDUKUNG DAN FKTOR PENGHAMBAT
A Faktor Pendukung
Sebuah kerja tim takkan bisa berjalan jika tidak ada faktor yang
mendukung terlaksananya program kerja yang telah disusun bersama. Dalam
pelaksanaan program kerja, faktor pendukung sangat mempengaruhi efektifitas
dan efisien pencapaian sesuai kegiatan. Sangat beralasan jika faktor tersebut
memberikan stimulasi terhadap aspek-aspek di dalam program-program yang
akan dilaksanakan sesuai dengan program kerja yang telah direncanakan. Hal ini
juga akan memberikan suatu nuansa yang kondusif dimana hal tersebut akan
meningkatkan derajat pencapaian suatu kegiatan. Tentunya tidak hanya satu, dua
faktor yang mendukung telaksananya suatu program kerja akan tetapi ada
beberapa faktor yang dapat mendukung tercapainya program kerja tersebut yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu, antara lain ;
1 Mudahnya berkomunikasi dengan perangkat desa
2 Warga Dukuh Sigandu yang ramah
3 Letak posko KKN yang cukup strategis
4 Fasilitas program kerja yang cukup mendukung
5
B Faktor Penghambat
Kami sangat menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak. Sama halnya
dengan pelaksanaan program kerja yang telah di Dukuh Sigandu Desa Sambeng
Kulon kami pun mendapatkan beberapa hambatan yang secara langsung maupun
tidak langsung. Akan tetapi penghambat tersebut tidak serta merta membuat
kami gagal melaksanakan program kerja dan semangat.
Adapun faktor penghambat yang muncul dalam pelaksanaan program kerja
antara lain:
1 Kerukunan antar warga yang kurang baik sehingga menyebabkan
kurangnya komunikasi antar warga Sigandu
2 Kurangnya pengetahuan warga tentang IPTEK
19
20. 3 Terpisahnya dua dusun dalam satu desa yang cukup jauh oleh sawah-
sawah
4 Sulitnya menjumpai warga dan melakukan prrogram kerja di pagi
hingga sore hari yang hal tersebut dikarenakan oleh warga yang sibuk
bekerja, baik pergi ke sawah maupun yang lainnya.
5 Rendahnya SDM
20
21. BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
B Rekomendasi untuk :
1 Kepala Desa
a Membudayakan 3 S (senyum, salam dan sapa)
b Hendaknya sesekali melakukan kunjungan ke kegiatan yang diadakan
oleh peserta KKN
2 Ketua STAIN Purwokerto
a Hendaknya melakukan kunjungan ke lokasi pelaksanaan KKN, baik
untuk ketua STAIN Purwokerto maupun dari pihak BP-KKN STAIN
Purwokerto
21