1. Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Al Qur'an Hadits membahas toleransi melalui membaca QS Al Kafirun dan Al Bayyinah; 2. Siswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian fanatik dan toleransi serta isi kandungan dua surat tersebut; 3. Pembelajaran dilakukan dengan ceramah, tanya jawab, dan membaca keras untuk memahami konsep toleransi dalam Al Qur'an.
MTs N Model Purwokerto Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Al Qur'an Hadits Kelas VII Genap Tentang Toleransi
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Madrasah : MTs N Model Purwokerto
Mata Pelajaran : Al Qur’an Hadits
Materi Pelajaran : Toleransi Dalam Kehidupan
Kelas/Smt : VII/Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 X Pertemuan)
A. Standar Kompetensi
6. Menerapkan Al Qur’an surah-surah pendek pilihan dalam kehidupan sehari-hari tentang
toleransi
B. Kompetensi Dasar
6.1 Memahami isi kandungan surah Al Kafirun dan Al Bayyinah tentang toleransi dan
fanatik
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui membaca materi dan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat
menjelaskan pengertian fanatik dan toleransi dengan benar
2. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat membaca Q.S Al Kafirun dan
Al Bayyinah dengan baik dan benar
3. Dengan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menghafal Q.S Al Kafirun
dan Al Bayyinah dengan baik dan benar
4. Melalui membaca materi dan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat
menjelaskan isi kandungan Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah dengan benar
5. Melalui membaca materi dan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat
menjelaskan Asbabunnuzul (sebab turunnya) Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah dengan
benar
6. Melalui membaca materi dan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat
menjelaskan hukum bacaan Ghunnah yang ada dalam Q.S Al Kafirun dan Al
Bayyinah dengan baik dan benar
D. Indikator
6.1.1
6.1.2
6.1.3
6.1.4
Menjelaskan pengertian Fanatik dan Toleransi
Membaca Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah
Menghafal Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah
Menjelaskan isi kandungan Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah tentang toleransi dan fanatik
2. 6.1.5
6.1.6
Menjelaskan Asbabunnuzul Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah
Menjelaskan hukum bacaan ghunnah yang terdapat dalam Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah
Karakter siswa yang diharapkan: Gemar membaca, disiplin, rasa ingin tahu,
komunikatif, cermat, teliti, tanggung jawab dan kerjasama.
E. Uraian Materi Pokok
A. Pengertian Fanatik dan Toleransi
1. Fanatik
Fanatik ialah teramat kuat kepercayaan (keyakinan) terhadap ajaran
(politik, agama, dan sebagainya). Dengan demikian, orang yang fanatik dalam
beragama berarti memiliki keyakinan yang kuat dan mantap dalam hati terhadap
agamanya. Keyakinan itu akan mempengaruhi dalam sikap hidupnya sehari-hari.
Dalam agama Islam, seikap fanatic terhadap ajaran agama disebut
istiqamah. Islam mewajibkan umatnya memiliki sikap fanatic atau istiqamah
dalam beragama.
2. Toleran
Toleran ialah sifat atau sikap suka menenggang (menghargai, membiarkan,
membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan,
kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendiriannya
sendiri. Dengan kata lain, toleran berarti sikap toleran pada pihak lain, lapang
dada, mengerti dan mengharfai sikap pendirian dan kepentingan pihak lain, tanpa
mengorbankan pendirian dan harga diri, bersedia berbeda pendapat, baik dalam
masalah keagamaan, kebangsaan, kemasyarakatan maupun kebudayaan.
B. Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah
1. Q.S Al Kafirun
Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang
kamu sembah,
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah
Tuhan yang Aku sembah.
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”
Asbabunnuzul (Sebab-sebab turunnya Ayat)
3. Surah Al Kafirun terdiri dari 6 ayat, surah ini termasuk surah Makkiyah
artinya surah ini diturunkan di Mekkah. Firman Allah ini ditunjukkan kepada
kaum musyrikin.
Asbaabunnuzul (sebab-sebab turunnya) surah ini adalah berdasarkan
riwayat dari Al Walid Ibnu Mughirah, Al ‘Ash, Ibnu Wail As Sahmy, Al Aswad
Ibnu Abdul Muthalib, Umayah ibnu Khalf, serta segolongan pemuka Quraisy
lainnya pada suatu hari datang kepada Nabi SAW untuk mengusulkan bahwa
mereka setuju mengikuti Muhammad SAW selama setahun dan Muhammad
mengikuti agama mereka selama setahun pula. Mereka berkata: “kalau agama
engkau ya Muhammad, yang baik, maka berarti bagi kami memperoleh sebagian
kebaikan itu. Dan kalau agama kami, yang baik maka berarti kamu memperoleh
sebagian kebaikan itu.” Mendengar itu Nabi pun menjawab: “saya berlindung
kepada Allah dari memperserikatkan sesuatu dengan Allah swt.”
Surah ini adalah surah yang menyatakan pembebasan diri dari apa yang
dilakukan oleh orang-orang musyrik, dan surah ini memerintah untuk
membersihkan diri dengan sebersih-bersihnya dari segala bentuk kemusyrikan.
Pada ayat 2 dan 4, Rasulullah SAW menegaskan bahwa beliau tidak akan
pernah menjadi penyembah apa yang disembah orang kafir, yakni berhala. Ayat 3
dan 5, Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa orang kafir pun tidak akan pernah
menjadi penyembah apa yang beliau sembah, yakni Allah SWT. Dengan demikian
ayat 2 – 5 merupakan landasan fanatisme beragama. Rasulullah SAW bersama
kaum muslimin tetap mempertahankan ketauhidannya. Orang – orang kafir pun
tetap mempertahankan agama mereka yakni menyembah berhala.
Pada ayat 6, Rasulullah SAW menegaskan bahwa orang kafir tetap pada
agamanya dan beliau bersama kaum muslimin juga tetap pada agama tauhid.
Dengan demikian, ayat 6 ini sebagai landasan hokum adanhya tasamuh dalam
beragama.
2. Surat Al Bayyinah dan Terjemahnya
Artinya:
1. Wahai orang-orang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan
bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka
bukti yang nyata,
4. 2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran
yang disucikan (Al Quran),
3. di dalamnya terdapat (isi) Kitab-Kitab yang lurus
4. dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al kitab (kepada mereka)
melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.
6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik
(akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah
seburuk-buruk makhluk.
7. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu
adalah Sebaik-baik makhluk.
8. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap
mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi
orang yang takut kepada Tuhannya.
Penjelasan
Surah Al Bayyinah terdiri dari 8 ayat. Surah ini termasuk Makkiyah artinya surah
ini diturunkan di Makah. Surah ini juga disebut surah Al Bari’ah atau Lam Yakun
atau Al Munfakkin.
1) Ayat Pertama
Kata kafir dalam ayat ini ialah orang-orang yang menolak, yang tidak mau
percaya, tidak mau menerima kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Mereka itu terdiri dari Ahli Kitab, yaitu (Yahudi dan Nasrani) dan Kaum
Musyrikin yang menyembah berhala.
Maksud ayat ini adalah bahwasanya Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani), demikian
juga musyrikin baik yang ada di Makah maupun di luar Makah akan memegang
teguh pendirian mereka, kepercayaan yang mereka terima dari nenek moyang
secara turun menurun, sampai datang kepada mereka keterangan yang nyata.
2) Ayat Kedua
Ayat ini menjelaskan adanya bukti yang jelas yaitu Rasulullah Muhammad SAW
yang mengajak manusia kepada kebenaran. Allah telah menurukan kepadanya
5. kitab Al Qur’an yang dibaca untuk mengajarkan hikmah kepada manusia.
Meskipun beliau tidak pandai menulis dan membaca (ummi), namun karena ayat –
ayat Allah itu beliau hafal sejak diturunkan, mudahlah bagi beliau membacakan
didepan mereka.
3) Ayat Ketiga
Arti kitab disini ialah peraturan atau perintah. Didalam lembaran yang suci itu (Al
Qur’an) termaktublah peraturan – peraturan, perintah, dan larangan yang diberikan
diatas pundak manusia, untuk keselamatan mereka di dunia dan di akhirat.
Peraturan ini adalah lurus, tegas, dan kokoh, tiada suatu kesalahanpun di
dalamnya karena ia kalam Allah SWT.
4) Ayat Keempat
Setelah Allah SWT menegakkan hujah dan bukti yang nyata, mereka satu sama
lain saling bermusuhan, saling menyalahkan. Mereka tidak mau tunduk, tidak mau
menerima kebenaran. Sebenarnya dalam kitab - kitab suci terdahulu telah datang
isyarat akan datangnya nabi akhir zaman. Nabi Musa as telah menjanjikan , Nabi
Isa as. Pun telah menyebutkan dan mereka sendiri pun percaya aka nada Nabi
akhir zaman yang menggenapkan atau melengkapi Rasul yang terdahulu.
6. 5) Ayat Kelima
Ayat ini menjelaskan perintah Allah SWT agar orang Yahudi dan Nasrani untuk
beribadah kepada Allah Swt dengan meniatkan seluruh bentuk ibadah yang lahir
maupun batin semata demi meraih ridha – Nya dan menambatkan diri kepada –
Nya, menuju iman, mendirikan shalat, membayar zakat dari harta mereka.
6) Ayat Keenam
Pada ayat ini Allah menyebutkan balasan orang – orang kafir setelah datang
kepada mereka bukti yang jelas. Allah berfirman : “sesungguhnya orang – orang
kafir Yahudi, Nasrani dan orang – orang musyrik itu berada di dalam neraka
jahannam kekal didalamnya. Mereka itu seburuk – buruknya makhluk, karena
mereka mengetahui kebenaran tetapi mereka menolaknya. ”
7) Ayat Ketujuh
Pada ayat ini Allah menceritakan keadaan orang – orang yang berbakti yaitu
mereka yang hatinya beriman dan mengamalkan perbuatan perbuatan yang saleh.
Bahwa mereka adalah sebaik – baik makhluk. Abu Hurairah dan golongan ulama
menyimpulkan dari ayat ini bahwa orang – orang yang beriman dari golongan
manusia lebih utama dari pada malaikat.
8) Ayat Kedelapan
Pada ayat terakhir ini, Allah menegaskan kembali bahwa pahala mereka dari Allah
kelak pada hari kiamat berupa Surga ‘Adn yang mengalir dibawahnya sungai –
sungai, mereka kekal didalamnya yakni tidak terputus – putus, tiada habis –
habisnya dan tiada selesai – selesainya.
F. Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya jawab
Reading a Loud (strategi membaca dengan keras)
G. Langkah - langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Memulai pembelajaran dengan salam dan membaca Basmallah bersama-sama
(Religius)
Mengabsen kehadiran siswa (Disiplin)
Memotivasi siswa
7. Perkenalan (Komunikatif)
Menyampaikan tujuan pembelajaran (Rasa ingin tahu)
2. Kegiatan Inti
Guru menjelaskan materi tentang fanatik dan toleransi (Komunikatif)
Siswa menyebutkan dalil al-Qur’an yang berhubungan dengan materi tentang
fanatik dan toleransi (Disiplin)
Siswa (laki-laki) membaca surat al Kafirun (Kerjasama)
Siswi (perempuan) membaca surat al Bayyinah (Kerjasama)
Guru membenarkan bacaan Al Quran peserta didik, dengan makhroj dan tajwid
yang baik dan benar (Cermat)
Guru menjelaskan isi kandungan yang terdapat dalam surah Al Kafirun dan Al
Bayyinah (Komunikatif)
3. Penutup
Merumuskan kesimpulan pembelajaran (Cermat)
Memberikan evaluasi pembelajaran (Disiplin)
Guru mengajak peserta didik untuk mengakhiri pembelajaran dengan bacaan
hamdalah (Religius)
H. Sumber Belajar
Al-Qur’an dan Terjemahannya
LKS Qur’an Hadits kelas VII MTs
Buku paket Al Qur’an dan Hadits kelas VII Madrasah Tsanawiyah
Buku Tajwid
I. Penilaian
a. Teknik penilaian : Tertulis
b. Bentuk soal : Uraian/ Essay
c. Kisi-kisi penilaian : (terlampir)
8. KISI-KISI PENILAIAN
No
.
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Materi Indikator
No.
Soal
Bentuk
soal
Bobot
soal
1. 6. Menerapkan
Al Qur’an
surah-surah
pendek pilihan
dalam
kehidupan
sehari-hari
tentang
toleransi
6.1 Memahami
isi
kandungan
surah Al
Kafirun dan
Al
Bayyinah
tentang
toleransi
dan fanatik
Kandungan Q.S
Al Kafirun dan
Al Bayyinah
6.1.1 Menjelaskan pengertian Fanatik dan Toleransi
6.1.2 Membaca Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah
6.1.3 Menghafal Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah
6.1.4 Menjelaskan isi kandungan Q.S Al Kafirun dan Al
Bayyinah tentang fanatik
6.1.5 Menjelaskan Asbabunnuzul Q.S Al Kafirun dan Al
Bayyinah
6.1.6 Menjelaskan hukum bacaan Ghunnah yang terdapat
dalam Q.S Al Kafirun dan Al Bayyinah
1
2
3
4
5
Essay
Essay
Essay
Essay
Essay
20
20
20
20
20
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, jelas dan benar!
1. Jelaskan pengertian fanatik!
2. Apa yang dimaksud dengan toleransi?
3. Tuliskan beserta harakat ayat ke-4 dalam surat Al Bayyinah
4. Tuliskan salah satu contoh bacaan gunnah dalam ayat surat Al Kafirun!
5. Jelaskan Asbabunnuzul dari Q.S Al Kafirun
9. JAWABAN
1. Fanatik
Fanatik ialah teramat kuat kepercayaan (keyakinan) terhadap ajaran (politik, agama, dan sebagainya). Dengan demikian, orang yang fanatik
dalam beragama berarti memiliki keyakinan yang kuat dan mantap dalam hati terhadap agamanya. Keyakinan itu akan mempengaruhi dalam
sikap hidupnya sehari-hari.
Dalam agama Islam, seikap fanatic terhadap ajaran agama disebut istiqamah. Islam mewajibkan umatnya memiliki sikap fanatic atau
istiqamah dalam beragama.
2. Toleran
Toleran ialah sifat atau sikap suka menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,
kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendiriannya sendiri. Dengan kata lain, toleran berarti sikap
toleran pada pihak lain, lapang dada, mengerti dan mengharfai sikap pendirian dan kepentingan pihak lain, tanpa mengorbankan pendirian
dan harga diri, bersedia berbeda pendapat, baik dalam masalah keagamaan, kebangsaan, kemasyarakatan maupun kebudayaan.
3. Ayat ke-4 surat Al Bayyinah
4. Contoh bacaan gunnah: إنكفروا الذين
5. Pada suatu hari datang kepada Nabi SAW untuk mengusulkan bahwa mereka setuju mengikuti Muhammad SAW selama setahun dan
Muhammad mengikuti agama mereka selama setahun pula. Mereka berkata: “kalau agama engkau ya Muhammad, yang baik, maka berarti
bagi kami memperoleh sebagian kebaikan itu. Dan kalau agama kami, yang baik maka berarti kamu memperoleh sebagian kebaikan itu.”
Mendengar itu Nabi pun menjawab: “saya berlindung kepada Allah dari memperserikatkan sesuatu dengan Allah swt.”
Mengetahui, Purwokerto, 23 Februari 2013
Guru Pamong Praktekan