SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
KETENTUAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR
(API)
Kementerian Perdagangan
Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri
Direktorat Impor




                                              1
POKOK-POKOK PENGATURAN
  A. DASAR HUKUM
  B. LATAR BELAKANG
  C. JENIS API
  D. HUBUNGAN ISTIMEWA
  E. BARANG INDUSTRI TERTENTU
  F. PENERBIT API
  G. PERSYARATAN API
  H. PENILAIAN KEPATUHAN (POST AUDIT)
  I. KEWAJIBAN
  J. KETENTUAN SANKSI
  K. DATA API
                    The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
A. DASAR HUKUM

1. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR
   27/M-DAG/PER/5/2012 TANGGAL 1 MEI 2012
   TENTANG KETENTUAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR
   (API)
2. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR
   59/M-DAG/PER/9/2012 TANGGAL 21 SEPTEMBER
   2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
   MENTERI    PERDAGANGAN    NOMOR     27/M-
   DAG/PER/5/2012 TENTANG KETENTUAN ANGKA
   PENGENAL IMPORTIR
                 The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
B. LATAR BELAKANG

  1. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaku
     impor;
  2. Mendorong pengembangan industri di dalam
     negeri;
  3. Meningkatkan keadilan (fairness) di antara pelaku
     impor;
  4. Meningkatkan kredibilitas dari para pelaku impor.



                     The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
C. JENIS API
1. Angka Pengenal Importir Umum (API-U):
    - API-U adalah hanya diberikan kepada perusahaan yang
       melakukan impor barang tertentu untuk kelompok/jenis
       barang yang tercakup dalam 1 (satu) bagian (section) untuk
       tujuan diperdagangkan.
    -        Perusahaan pemilik API-U dapat mengimpor
       kelompok/jenis barang lebih dari 1 (satu) bagian (section)
       apabila:
        a) perusahaan pemilik API-U tersebut mengimpor barang
           yang berasal dari perusahaan di luar negeri yang
           memiliki hubungan istimewa; atau
        b) perusahaan pemilik API-U tersebut merupakan badan
           usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
           dimiliki oleh Pemerintah. (Permendag No. 59/2012)
                         The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
JENIS API (LANJUTAN…)
2. Angka Pengenal Importir Produsen (API-P)
     API-P hanya diberikan kepada perusahaan yang melakukan impor
   barang untuk dipergunakan sendiri sebagai barang modal, bahan
   baku, bahan penolong, dan/atau bahan untuk mendukung proses
   produksi    dan      dilarang   untuk    diperdagangkan     atau
   dipindahtangankan kepada pihak lain.
3. Dalam hal barang modal, bahan baku, bahan penolong, dan/atau
   bahan untuk mendukung proses produksi yang diimpor oleh
   perusahaan pemilik API-P merupakan barang yang diberikan fasilitas
   pembebasan bea masuk dan telah dipergunakan sendiri dalam
   jangka waktu paling singkat 2 (dua) tahun sejak tanggal
   pemberitahuan pabean impor, barang impor tersebut dapat
   dipindahtangankan kepada pihak lain. (Permendag No. 59/2012)


                            The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
D. HUBUNGAN ISTIMEWA
1. Hubungan istimewa adalah hubungan antara
   perusahaan pemilik dengan perusahaan di luar negeri
   dimana salah satu pihak mempunyai kemampuan
   mengendalikan atas pihak lain atau mempunyai
   pengaruh signifikan atas pihak lain sesuai standar
   akuntansi yang berlaku
2. Hubungan istimewa merupakan kemampuan
   mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh
   signifikan atas pihak lain.



                     The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
HUBUNGAN ISTIMEWA (LANJUTAN…….)
3. Hubungan istimewa dapat diperoleh melalui:
    – persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian
      terhadap suatu aktivitas ekonomi;
    – kepemilikan saham;
    – anggaran dasar;
    – perjanjian keagenan/distributor;
    – perjanjian pinjaman (loan agreement); atau
    – perjanjian penyediaan barang (supplier agreement).
       (Permendag No. 59/2012)




                        The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
E. BARANG INDUSTRI TERTENTU
1.   Dalam rangka pengembangan usaha dan investasinya, perusahaan
     pemilik API-P dapat mengimpor barang industri tertentu untuk
     tujuan diperdagangkan dan/atau dipindahtangankan.
2.   Barang industri tertentu tersebut tidak digunakan dalam proses
     produksi dan hanya digunakan untuk tujuan:
      – Tes Pasar adalah kegiatan untuk menjual barang industri
          tertentu yang diimpor oleh Produsen Importir untuk
          memenuhi kriteria yang belum dapat diproduksi dengan
          tujuan untuk mengetahui reaksi pasar dan digunakan dalam
          rangka pengembangan usahanya.
      – Barang Komplementer adalah barang industri tertentu yang
          terkait dengan izin usaha industrinya, yang diimpor oleh
          produsen importir yang berasal dari dan dihasilkan oleh
          perusahaan luar negeri yang memiliki hubungan istimewa
          dengan importir.
                          The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
BARANG INDUSTRI TERTENTU (LANJUTAN…….)
3. Impor barang industri tertentu untuk tujuan tes pasar harus
   memenuhi kriteria sebagai berikut:
    a. belum dapat diproduksi oleh perusahaan pemilik API-P;
    b. sesuai dengan izin usaha di bidang industri atau izin
       usaha lain yang sejenis yang dimiliki oleh perusahaan
       pemilik API-P.
4. Barang industri tertentu yang diimpor sebagai barang
   komplementer harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
    a. sesuai dengan izin usaha di bidang industri atau izin
       usaha lain yang sejenis yang dimiliki oleh pemilik
       API-P; dan
    b. Berasal dari perusahaan luar negeri yang mempunyai
       hubungan istimewa dengan perusahaan pemilik API-P.
                          The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
BARANG INDUSTRI TERTENTU (LANJUTAN…….)
5. Impor barang industri tertentu hanya dapat dilakukan oleh perusahaan
   pemilik API-P yang telah memperoleh penetapan sebagai Produsen
   Importir (PI) dengan persyaratan utama mendapatkan:
     rekomendasi dari instansi teknis pembina di tingkat pusat yang
        memuat antara lain jumlah, jenis barang dan Pos Tarif/HS,
        jangka waktu impor sesuai dengan maksud/tujuan peruntukkan
        barang, dan pelabuhan muat dan tujuan
5. Terhadap Produsen Importir, apabila diperlukan dapat dilakukan
   penilaian kepatuhan (post audit) oleh Ditjen Perdagangan Luar Negeri,
   Kementerian Perdagangan terkait:
    a) Kebenaran realisasi impor;
    b) Kesesuaian jenis barang yang diimpor dengan rekomendasi yang
        diberikan;dan
    c) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
                             The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
F. PENERBIT API
1. Menteri Mendelegasikan Kewenangan Penerbitan API:
  a. API-U dan API-P kepada Kepala BKPM, untuk perusahaan penanaman
     modal (PMA/PMDN) yang penerbitan izin usahanya merupakan
     kewenangan Pemerintah.
  b. API-P kepada Direktur Jenderal, untuk badan usaha atau kontraktor di
     bidang energi, minyak dan gas bumi, mineral serta pengelolaan
     sumber daya alam lainnya yang melakukan kegiatan usaha
     berdasarkan perjanjian kontrak kerja sama dengan Pemerintah
     Republik Indonesia.
  c. API-U dan API-P kepada Kepala Dinas Provinsi yang tugas dan tanggung
     jawab di bidang perdagangan untuk perusahaan selain butir a dan b
     tersebut diatas.
  d. Dalam hal di Pemerintahan Daerah Provinsi telah dibentuk Instansi
     Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Menteri dapat
     mendelegasikan penerbitan API-U dan API-P kepada Kepala Instansi
     Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu. (Permendag No.
     59/2012)               The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
PENERBIT API (LANJUTAN ……)
  e. API-U dan API-P kepada Kepala Badan Pengusahaan untuk
     perusahaan, badan usaha atau kontraktor yang didirikan dan
     berdomisili di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
     Bebas Batam, Bintan dan Karimun.
  2. Mengenai tata cara permohonan dan persyaratan API,
     penerbitan API, pelaporan realisasi impor perusahaan
     pemilik API, perubahan data API, dan sanksi di Kawasan
     Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan dan
     Karimun, diatur tersendiri oleh Ketua Dewan Kawasan
     setelah berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Perdagangan
     Luar Negeri dan mengacu kepada Peraturan Menteri ini.



                       The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
G. PERSYARATAN API
1.   Pada umumnya ketentuan persyaratan untuk mendapatkan API-U
     dan API-P tidak jauh berbeda dengan ketentuan sebelumnya,
     dimana perusahaan mengajukan permohonan dengan melampirkan
     fotokopi dokumen perusahaan diantaranya:
     a. Akta Notaris Pendirian Perusahaan;
     b. Surat Keterangan Domisili Perusahaan,
     c. NPWP Perusahaan;
     d. Tanda Daftar Perusahaan;
     e. Izin Usaha.
     f. Referensi Bank Devisa (Untuk API-U)
     g. Fotokopi KTP atau Paspor dari Pengurus atau Direksi;
     h. Pas foto terakhir dengan latar belakang warna merah masing-
          masing Pengurus atau Direksi Perusahaan 2 (dua) lembar
          ukuran 3 x 4 cm; dan
                          The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
PERSYARATAN API (LANJUTAN……)

2. Untuk API-U yang mengimpor kelompok/jenis barang lebih dari 1 (satu)
   bagian (section) sebagaimana tercantum dalam Sistem Klasifikasi
   Barang    berdasarkan      peraturan perundang-undangan        harus
   melampirkan:
1. surat pernyataan bermeterai dari pemilik API-U yang menyatakan
   memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan di luar negeri; dan
2. bukti hubungan istimewa yang ditandasahkan oleh Atase Perdagangan
   atau pejabat diplomatik/konsuler/perwakilan Republik Indonesia di
   luar negeri tempat dimana perusahaan yang memiliki hubungan
   istimewa di luar negeri berada.
   (Permendag No. 59/2012)




                            The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
H. PENILAIAN KEPATUHAN (POST AUDIT) TERHADAP
   PEMILIK API
 1. Pengawasan terhadap pemilik API dilakukan melalui penilaian
    kepatuhan (Post Audit) meliputi:
    a) kebenaran laporan realisasi impor;
    b) kesesuaian barang yang diimpor sesuai dengan data yang
       tercantum dalam dokumen API dan peruntukkannya; dan
    c) kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
       terkait di bidang impor.
    2. Penilaian Kepatuhan (post audit) tersebut akan dilakukan
       Kementerian Perdagangan dengan membentuk tim terpadu
       yang melibatkan instansi teknis terkait.
         (Permendag No. 59/2012)



                        The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
I. KEWAJIBAN
1.   Perusahaan pemilik API-U atau API-P wajib melaporkan
     realisasi impor baik dalam hal terealisasi atau tidak
     terealisasi, sekali dalam 3 (tiga) bulan kepada Kepala BKPM,
     Dirjen Perdagangan Luar Negeri dan Dinas Provinsi yang
     tugas dan tanggung jawabnya di bidang perdagangan;
2.   Perusahaan pemilik API-P yang ditetapkan sebagai Produsen
     Importir wajib melaporkan realisasi impor baik dalam hal
     terealisasi atau tidak terealisasi, sekali dalam 3 (tiga) bulan
     kepada Direktur Jenderal
3.   Kepala BKPM, Kepala Dinas Provinsi, dan Kepala Badan
     Pengusahaan menyampaikan laporan rekapitulasi penerbitan
     API-U dan API-P secara periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali
     kepada Menteri;

                           The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
J. KETENTUAN SANKSI
1.   API dibekukan apabila:
      a. tidak melaksanakan pendaftaran ulang;
      b. tidak melaksanakan kewajiban melaporkan realisasi impor dan
            perubahan data pada API.
2.   API dicabut apabila:
      a. mengalami pembekuan API sebanyak 2 (dua) kali;
      b. tidak melaksanakan kewajiban pendaftaran ulang paling lambat 30
            (tiga puluh) hari sejak tanggal pembekuan;
      c. tidak melaksanakan kewajiban pelaporan realisasi impor atau tidak
            melaksanakan kewajiban pelaporan perubahan data paling lama 30
            (tiga puluh) hari sejak tanggal pembekuan;
      d. menyampaikan informasi atau data yang tidak benar dalam
            dokumen permohonan API;
      e. tidak bertanggungjawab atas barang yang diimpor;
      f.    melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
            di bidang impor;
                              The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
KETENTUAN SANKSI (LANJUTAN …..)
3. Penetapan Produsen Importir dicabut apabila :
    a. hasil atas penilaian kepatuhan (post audit) menyatakan bahwa
       laporan realisasi impor tidak benar, jenis barang yang diimpor tidak
       sesuai dengan rekomendasi dari instansi teknis pembina di tingkat
       pusat, dan/atau tidak mematuhi ketentuan peraturan perundang-
       undangan yang terkait di bidang impor
    b. tidak menyampaikan laporan realisasi impor;
    c. terdapat permintaan tertulis pencabutan penetapan sebagai PI dari
       instansi teknis terkait dengan pertimbangan perusahaan pemilik
       API-P tidak melaksanakan kegiatan produksi sebagaimana mestinya;
    d. terdapat permintaan tertulis pencabutan penetapan sebagai
       Produsen Importir dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,
       Kementerian Keuangan dengan pertimbangan perusahaan pemilik
       API-P telah melakukan pelanggaran di bidang kepabeanan;
       dan/atau
    e. dikenakan sanksi pencabutan API-P.
                              The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
K. DATA API
  REKAPITULASI PENERBITAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)
                       PENERBIT API

JENIS    DINAS PERINDAG                BKPM                             DAGLU     BBK        TOTAL

API-U         10.647                            -                            -    120        10.767

 API-P        9.102                      6.648                              227   117        16.094

Jumlah        19.749                     6.648                              227   237        26.861
                                                                                    Sumber: - Dit Impor Mei 2012

Catatan:
Data API berdasarkan Permendag No. 45/M-DAG/PER/9/2009
                       The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
Terima kasih




               21

Contenu connexe

Tendances

ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
 
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)Bbe Mee
 
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapPPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapSupri yanto
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasingkhallad
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukankaromah95
 
Tugas analisis p3 b (autosaved)
Tugas analisis p3 b (autosaved)Tugas analisis p3 b (autosaved)
Tugas analisis p3 b (autosaved)dianiwidya
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlabarusdiman1
 
Pembukuan Ukm
Pembukuan UkmPembukuan Ukm
Pembukuan Ukmiraf50
 
Konsep perdagangan internasional
Konsep perdagangan internasionalKonsep perdagangan internasional
Konsep perdagangan internasionalAkhmad Farhan
 
Pengelolaan aktiva tetap
Pengelolaan aktiva tetapPengelolaan aktiva tetap
Pengelolaan aktiva tetapKasmadi Rais
 
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Sri Apriyanti Husain
 
2023pmkeuangan066 (1).pdf
2023pmkeuangan066 (1).pdf2023pmkeuangan066 (1).pdf
2023pmkeuangan066 (1).pdfCIkumparan
 

Tendances (20)

Seminar-SAK-EMKM.pptx
Seminar-SAK-EMKM.pptxSeminar-SAK-EMKM.pptx
Seminar-SAK-EMKM.pptx
 
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
 
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
 
Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan PajakPemeriksaan Pajak
Pemeriksaan Pajak
 
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB)
 
Giro
GiroGiro
Giro
 
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen LengkapPPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
PPh Final UMKM Setengah Persen Lengkap
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
Tugas analisis p3 b (autosaved)
Tugas analisis p3 b (autosaved)Tugas analisis p3 b (autosaved)
Tugas analisis p3 b (autosaved)
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 
Pembukuan Ukm
Pembukuan UkmPembukuan Ukm
Pembukuan Ukm
 
Bea cukai
Bea cukaiBea cukai
Bea cukai
 
TAX PLANNING PAJAK
TAX PLANNING PAJAKTAX PLANNING PAJAK
TAX PLANNING PAJAK
 
Konsep perdagangan internasional
Konsep perdagangan internasionalKonsep perdagangan internasional
Konsep perdagangan internasional
 
Pengelolaan aktiva tetap
Pengelolaan aktiva tetapPengelolaan aktiva tetap
Pengelolaan aktiva tetap
 
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
Psak 16-aset tetap-ias-16-30052012
 
2023pmkeuangan066 (1).pdf
2023pmkeuangan066 (1).pdf2023pmkeuangan066 (1).pdf
2023pmkeuangan066 (1).pdf
 
Biaya diferensial
Biaya diferensialBiaya diferensial
Biaya diferensial
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 

Similaire à API Ketentuan

Kebijakan-Umum-di-Bidang-Impor.ppt
Kebijakan-Umum-di-Bidang-Impor.pptKebijakan-Umum-di-Bidang-Impor.ppt
Kebijakan-Umum-di-Bidang-Impor.pptUWieAdaWiah1
 
Angka pengenal impor
Angka pengenal imporAngka pengenal impor
Angka pengenal imporindrakarmaka
 
Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka
Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemkaPelaksanaan impor pada komponen mobil esemka
Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemkaMahatma Pranata
 
Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht
Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mhtPelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht
Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mhtMahatma Pranata
 
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...didiekkurniawan1
 
Kelompok 4 ( Prosedur impor 1 ).pptx
Kelompok 4 ( Prosedur impor 1 ).pptxKelompok 4 ( Prosedur impor 1 ).pptx
Kelompok 4 ( Prosedur impor 1 ).pptxKejariTanjungPerak
 
Izin prinsip PMA (Penanaman Modal Asing)
Izin prinsip PMA (Penanaman Modal Asing)Izin prinsip PMA (Penanaman Modal Asing)
Izin prinsip PMA (Penanaman Modal Asing)Ruswanto Rustam
 
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas KepabeananGambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas KepabeananKanaidi ken
 
AKE-1-up kepabeanan -procedures kepabeanan
AKE-1-up kepabeanan -procedures  kepabeananAKE-1-up kepabeanan -procedures  kepabeanan
AKE-1-up kepabeanan -procedures kepabeanannana566997
 
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"Kanaidi ken
 
16 panduan pendaftaran perniagaan francais
16 panduan pendaftaran perniagaan francais16 panduan pendaftaran perniagaan francais
16 panduan pendaftaran perniagaan francaisMOHD FADZLI SAMSUDIN
 
Perdagangan international
Perdagangan internationalPerdagangan international
Perdagangan internationalRoza Ahmad
 
Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Asep suryadi
 
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfPMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfCIkumparan
 
58 impor barang_modal_bukan_baru_2010
58 impor barang_modal_bukan_baru_201058 impor barang_modal_bukan_baru_2010
58 impor barang_modal_bukan_baru_2010aries.tanton
 
Permendag 30 Tahun 2022
Permendag 30 Tahun 2022Permendag 30 Tahun 2022
Permendag 30 Tahun 2022CIkumparan
 
A S A L B A R A N G I J E P A
A S A L  B A R A N G   I J  E P AA S A L  B A R A N G   I J  E P A
A S A L B A R A N G I J E P Aifa09
 
Urus NPIK (Nomor Pengenal Impor Khusus)
Urus NPIK (Nomor Pengenal Impor Khusus)Urus NPIK (Nomor Pengenal Impor Khusus)
Urus NPIK (Nomor Pengenal Impor Khusus)legalservice
 
Urus Akta Pendirian dan Perubahan Perusahaan
Urus Akta Pendirian dan Perubahan PerusahaanUrus Akta Pendirian dan Perubahan Perusahaan
Urus Akta Pendirian dan Perubahan Perusahaanlegalservice
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitaskaromah95
 

Similaire à API Ketentuan (20)

Kebijakan-Umum-di-Bidang-Impor.ppt
Kebijakan-Umum-di-Bidang-Impor.pptKebijakan-Umum-di-Bidang-Impor.ppt
Kebijakan-Umum-di-Bidang-Impor.ppt
 
Angka pengenal impor
Angka pengenal imporAngka pengenal impor
Angka pengenal impor
 
Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka
Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemkaPelaksanaan impor pada komponen mobil esemka
Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka
 
Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht
Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mhtPelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht
Pelaksanaan impor pada komponen mobil esemka mht
 
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
[Kemendag] Peraturan Menteri Perdagangan - No 36 Tahun 2023 - 16022024 (1) (1...
 
Kelompok 4 ( Prosedur impor 1 ).pptx
Kelompok 4 ( Prosedur impor 1 ).pptxKelompok 4 ( Prosedur impor 1 ).pptx
Kelompok 4 ( Prosedur impor 1 ).pptx
 
Izin prinsip PMA (Penanaman Modal Asing)
Izin prinsip PMA (Penanaman Modal Asing)Izin prinsip PMA (Penanaman Modal Asing)
Izin prinsip PMA (Penanaman Modal Asing)
 
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas KepabeananGambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
 
AKE-1-up kepabeanan -procedures kepabeanan
AKE-1-up kepabeanan -procedures  kepabeananAKE-1-up kepabeanan -procedures  kepabeanan
AKE-1-up kepabeanan -procedures kepabeanan
 
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
 
16 panduan pendaftaran perniagaan francais
16 panduan pendaftaran perniagaan francais16 panduan pendaftaran perniagaan francais
16 panduan pendaftaran perniagaan francais
 
Perdagangan international
Perdagangan internationalPerdagangan international
Perdagangan international
 
Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22Penjelasan PPh pasal 22
Penjelasan PPh pasal 22
 
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfPMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
 
58 impor barang_modal_bukan_baru_2010
58 impor barang_modal_bukan_baru_201058 impor barang_modal_bukan_baru_2010
58 impor barang_modal_bukan_baru_2010
 
Permendag 30 Tahun 2022
Permendag 30 Tahun 2022Permendag 30 Tahun 2022
Permendag 30 Tahun 2022
 
A S A L B A R A N G I J E P A
A S A L  B A R A N G   I J  E P AA S A L  B A R A N G   I J  E P A
A S A L B A R A N G I J E P A
 
Urus NPIK (Nomor Pengenal Impor Khusus)
Urus NPIK (Nomor Pengenal Impor Khusus)Urus NPIK (Nomor Pengenal Impor Khusus)
Urus NPIK (Nomor Pengenal Impor Khusus)
 
Urus Akta Pendirian dan Perubahan Perusahaan
Urus Akta Pendirian dan Perubahan PerusahaanUrus Akta Pendirian dan Perubahan Perusahaan
Urus Akta Pendirian dan Perubahan Perusahaan
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitas
 

API Ketentuan

  • 1. KETENTUAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) Kementerian Perdagangan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Direktorat Impor 1
  • 2. POKOK-POKOK PENGATURAN A. DASAR HUKUM B. LATAR BELAKANG C. JENIS API D. HUBUNGAN ISTIMEWA E. BARANG INDUSTRI TERTENTU F. PENERBIT API G. PERSYARATAN API H. PENILAIAN KEPATUHAN (POST AUDIT) I. KEWAJIBAN J. KETENTUAN SANKSI K. DATA API The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 3. A. DASAR HUKUM 1. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 27/M-DAG/PER/5/2012 TANGGAL 1 MEI 2012 TENTANG KETENTUAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) 2. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 59/M-DAG/PER/9/2012 TANGGAL 21 SEPTEMBER 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 27/M- DAG/PER/5/2012 TENTANG KETENTUAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 4. B. LATAR BELAKANG 1. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaku impor; 2. Mendorong pengembangan industri di dalam negeri; 3. Meningkatkan keadilan (fairness) di antara pelaku impor; 4. Meningkatkan kredibilitas dari para pelaku impor. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 5. C. JENIS API 1. Angka Pengenal Importir Umum (API-U): - API-U adalah hanya diberikan kepada perusahaan yang melakukan impor barang tertentu untuk kelompok/jenis barang yang tercakup dalam 1 (satu) bagian (section) untuk tujuan diperdagangkan. - Perusahaan pemilik API-U dapat mengimpor kelompok/jenis barang lebih dari 1 (satu) bagian (section) apabila: a) perusahaan pemilik API-U tersebut mengimpor barang yang berasal dari perusahaan di luar negeri yang memiliki hubungan istimewa; atau b) perusahaan pemilik API-U tersebut merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Pemerintah. (Permendag No. 59/2012) The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 6. JENIS API (LANJUTAN…) 2. Angka Pengenal Importir Produsen (API-P) API-P hanya diberikan kepada perusahaan yang melakukan impor barang untuk dipergunakan sendiri sebagai barang modal, bahan baku, bahan penolong, dan/atau bahan untuk mendukung proses produksi dan dilarang untuk diperdagangkan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. 3. Dalam hal barang modal, bahan baku, bahan penolong, dan/atau bahan untuk mendukung proses produksi yang diimpor oleh perusahaan pemilik API-P merupakan barang yang diberikan fasilitas pembebasan bea masuk dan telah dipergunakan sendiri dalam jangka waktu paling singkat 2 (dua) tahun sejak tanggal pemberitahuan pabean impor, barang impor tersebut dapat dipindahtangankan kepada pihak lain. (Permendag No. 59/2012) The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 7. D. HUBUNGAN ISTIMEWA 1. Hubungan istimewa adalah hubungan antara perusahaan pemilik dengan perusahaan di luar negeri dimana salah satu pihak mempunyai kemampuan mengendalikan atas pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain sesuai standar akuntansi yang berlaku 2. Hubungan istimewa merupakan kemampuan mengendalikan pihak lain atau mempunyai pengaruh signifikan atas pihak lain. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 8. HUBUNGAN ISTIMEWA (LANJUTAN…….) 3. Hubungan istimewa dapat diperoleh melalui: – persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian terhadap suatu aktivitas ekonomi; – kepemilikan saham; – anggaran dasar; – perjanjian keagenan/distributor; – perjanjian pinjaman (loan agreement); atau – perjanjian penyediaan barang (supplier agreement). (Permendag No. 59/2012) The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 9. E. BARANG INDUSTRI TERTENTU 1. Dalam rangka pengembangan usaha dan investasinya, perusahaan pemilik API-P dapat mengimpor barang industri tertentu untuk tujuan diperdagangkan dan/atau dipindahtangankan. 2. Barang industri tertentu tersebut tidak digunakan dalam proses produksi dan hanya digunakan untuk tujuan: – Tes Pasar adalah kegiatan untuk menjual barang industri tertentu yang diimpor oleh Produsen Importir untuk memenuhi kriteria yang belum dapat diproduksi dengan tujuan untuk mengetahui reaksi pasar dan digunakan dalam rangka pengembangan usahanya. – Barang Komplementer adalah barang industri tertentu yang terkait dengan izin usaha industrinya, yang diimpor oleh produsen importir yang berasal dari dan dihasilkan oleh perusahaan luar negeri yang memiliki hubungan istimewa dengan importir. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 10. BARANG INDUSTRI TERTENTU (LANJUTAN…….) 3. Impor barang industri tertentu untuk tujuan tes pasar harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. belum dapat diproduksi oleh perusahaan pemilik API-P; b. sesuai dengan izin usaha di bidang industri atau izin usaha lain yang sejenis yang dimiliki oleh perusahaan pemilik API-P. 4. Barang industri tertentu yang diimpor sebagai barang komplementer harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. sesuai dengan izin usaha di bidang industri atau izin usaha lain yang sejenis yang dimiliki oleh pemilik API-P; dan b. Berasal dari perusahaan luar negeri yang mempunyai hubungan istimewa dengan perusahaan pemilik API-P. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 11. BARANG INDUSTRI TERTENTU (LANJUTAN…….) 5. Impor barang industri tertentu hanya dapat dilakukan oleh perusahaan pemilik API-P yang telah memperoleh penetapan sebagai Produsen Importir (PI) dengan persyaratan utama mendapatkan:  rekomendasi dari instansi teknis pembina di tingkat pusat yang memuat antara lain jumlah, jenis barang dan Pos Tarif/HS, jangka waktu impor sesuai dengan maksud/tujuan peruntukkan barang, dan pelabuhan muat dan tujuan 5. Terhadap Produsen Importir, apabila diperlukan dapat dilakukan penilaian kepatuhan (post audit) oleh Ditjen Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan terkait: a) Kebenaran realisasi impor; b) Kesesuaian jenis barang yang diimpor dengan rekomendasi yang diberikan;dan c) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 12. F. PENERBIT API 1. Menteri Mendelegasikan Kewenangan Penerbitan API: a. API-U dan API-P kepada Kepala BKPM, untuk perusahaan penanaman modal (PMA/PMDN) yang penerbitan izin usahanya merupakan kewenangan Pemerintah. b. API-P kepada Direktur Jenderal, untuk badan usaha atau kontraktor di bidang energi, minyak dan gas bumi, mineral serta pengelolaan sumber daya alam lainnya yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan perjanjian kontrak kerja sama dengan Pemerintah Republik Indonesia. c. API-U dan API-P kepada Kepala Dinas Provinsi yang tugas dan tanggung jawab di bidang perdagangan untuk perusahaan selain butir a dan b tersebut diatas. d. Dalam hal di Pemerintahan Daerah Provinsi telah dibentuk Instansi Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Menteri dapat mendelegasikan penerbitan API-U dan API-P kepada Kepala Instansi Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu. (Permendag No. 59/2012) The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 13. PENERBIT API (LANJUTAN ……) e. API-U dan API-P kepada Kepala Badan Pengusahaan untuk perusahaan, badan usaha atau kontraktor yang didirikan dan berdomisili di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan dan Karimun. 2. Mengenai tata cara permohonan dan persyaratan API, penerbitan API, pelaporan realisasi impor perusahaan pemilik API, perubahan data API, dan sanksi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan dan Karimun, diatur tersendiri oleh Ketua Dewan Kawasan setelah berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan mengacu kepada Peraturan Menteri ini. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 14. G. PERSYARATAN API 1. Pada umumnya ketentuan persyaratan untuk mendapatkan API-U dan API-P tidak jauh berbeda dengan ketentuan sebelumnya, dimana perusahaan mengajukan permohonan dengan melampirkan fotokopi dokumen perusahaan diantaranya: a. Akta Notaris Pendirian Perusahaan; b. Surat Keterangan Domisili Perusahaan, c. NPWP Perusahaan; d. Tanda Daftar Perusahaan; e. Izin Usaha. f. Referensi Bank Devisa (Untuk API-U) g. Fotokopi KTP atau Paspor dari Pengurus atau Direksi; h. Pas foto terakhir dengan latar belakang warna merah masing- masing Pengurus atau Direksi Perusahaan 2 (dua) lembar ukuran 3 x 4 cm; dan The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 15. PERSYARATAN API (LANJUTAN……) 2. Untuk API-U yang mengimpor kelompok/jenis barang lebih dari 1 (satu) bagian (section) sebagaimana tercantum dalam Sistem Klasifikasi Barang berdasarkan peraturan perundang-undangan harus melampirkan: 1. surat pernyataan bermeterai dari pemilik API-U yang menyatakan memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan di luar negeri; dan 2. bukti hubungan istimewa yang ditandasahkan oleh Atase Perdagangan atau pejabat diplomatik/konsuler/perwakilan Republik Indonesia di luar negeri tempat dimana perusahaan yang memiliki hubungan istimewa di luar negeri berada. (Permendag No. 59/2012) The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 16. H. PENILAIAN KEPATUHAN (POST AUDIT) TERHADAP PEMILIK API 1. Pengawasan terhadap pemilik API dilakukan melalui penilaian kepatuhan (Post Audit) meliputi: a) kebenaran laporan realisasi impor; b) kesesuaian barang yang diimpor sesuai dengan data yang tercantum dalam dokumen API dan peruntukkannya; dan c) kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait di bidang impor. 2. Penilaian Kepatuhan (post audit) tersebut akan dilakukan Kementerian Perdagangan dengan membentuk tim terpadu yang melibatkan instansi teknis terkait. (Permendag No. 59/2012) The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 17. I. KEWAJIBAN 1. Perusahaan pemilik API-U atau API-P wajib melaporkan realisasi impor baik dalam hal terealisasi atau tidak terealisasi, sekali dalam 3 (tiga) bulan kepada Kepala BKPM, Dirjen Perdagangan Luar Negeri dan Dinas Provinsi yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perdagangan; 2. Perusahaan pemilik API-P yang ditetapkan sebagai Produsen Importir wajib melaporkan realisasi impor baik dalam hal terealisasi atau tidak terealisasi, sekali dalam 3 (tiga) bulan kepada Direktur Jenderal 3. Kepala BKPM, Kepala Dinas Provinsi, dan Kepala Badan Pengusahaan menyampaikan laporan rekapitulasi penerbitan API-U dan API-P secara periodik setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Menteri; The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 18. J. KETENTUAN SANKSI 1. API dibekukan apabila: a. tidak melaksanakan pendaftaran ulang; b. tidak melaksanakan kewajiban melaporkan realisasi impor dan perubahan data pada API. 2. API dicabut apabila: a. mengalami pembekuan API sebanyak 2 (dua) kali; b. tidak melaksanakan kewajiban pendaftaran ulang paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pembekuan; c. tidak melaksanakan kewajiban pelaporan realisasi impor atau tidak melaksanakan kewajiban pelaporan perubahan data paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pembekuan; d. menyampaikan informasi atau data yang tidak benar dalam dokumen permohonan API; e. tidak bertanggungjawab atas barang yang diimpor; f. melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang impor; The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 19. KETENTUAN SANKSI (LANJUTAN …..) 3. Penetapan Produsen Importir dicabut apabila : a. hasil atas penilaian kepatuhan (post audit) menyatakan bahwa laporan realisasi impor tidak benar, jenis barang yang diimpor tidak sesuai dengan rekomendasi dari instansi teknis pembina di tingkat pusat, dan/atau tidak mematuhi ketentuan peraturan perundang- undangan yang terkait di bidang impor b. tidak menyampaikan laporan realisasi impor; c. terdapat permintaan tertulis pencabutan penetapan sebagai PI dari instansi teknis terkait dengan pertimbangan perusahaan pemilik API-P tidak melaksanakan kegiatan produksi sebagaimana mestinya; d. terdapat permintaan tertulis pencabutan penetapan sebagai Produsen Importir dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan dengan pertimbangan perusahaan pemilik API-P telah melakukan pelanggaran di bidang kepabeanan; dan/atau e. dikenakan sanksi pencabutan API-P. The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
  • 20. K. DATA API REKAPITULASI PENERBITAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API) PENERBIT API JENIS DINAS PERINDAG BKPM DAGLU BBK TOTAL API-U 10.647 - - 120 10.767 API-P 9.102 6.648 227 117 16.094 Jumlah 19.749 6.648 227 237 26.861 Sumber: - Dit Impor Mei 2012 Catatan: Data API berdasarkan Permendag No. 45/M-DAG/PER/9/2009 The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia