Gurindam adalah puisi lama berbentuk dua baris dari India yang mengandung nasihat. Ciri-cirinya meliputi jumlah baris dan suku kata tertentu serta hubungan antara baris pertama sebagai sebab dan kedua sebagai akibat. Contoh gurindam Raja Ali Haji menunjukkan ciri tersebut serta memberikan nasihat tentang berbagai aspek kehidupan.
1. • Membacakan dan menanggapi gurindam
• Pernahkah Anda mengenal gurindam?
• Gurindam adalah salah satu bentuk puisi lama
Indonesia yang berasal dari Tamil (India). Seperti
apakah bentuknya? Bagaimanakah ciri-cirinya? Kita
akan membahasnya pada pembelajaran kali ini.
• Mengidentifikasi ciri-ciri gurindam
• Untuk mengetahui ciri-ciri gurindam, perhatikan dan
bacalah cuplikan gurindam gubahan pujangga lama
bernama Raja Ali Haji berikut ini. Gurindam ini
dikenal dengan Gurindam Dua Belas.
2. I
Barang siapa mengenal Allah
suruh dan cegahnya tiada ia menyalah
Barang siapa mengenal akhirat
tahulah ia dunia mudarat
II
Barang siapa meninggalkan sembahyang
seperti rumah tiada bertiang
Barang siapa meninggalkan zakat
tiadalah hartanya beroleh berkat
III
Apabila terpelihara kuping
kabar yang jahat tiadalah damping
Apabila perut terlalu penuh
keluarlah fiil yang tiada senunuh
3. IV
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
jikalau lalim, segala anggota pun rubuh
Pekerjaan marah jangan dibela
nanti hilang akal di kepala
V
Jika hendak mengenal orang yang berilmu
bertanya dan belajar tiadalah jemu
Jika hendak mengenal orang yang berakal
di dalam dunia mengambil bekal
VI
Cahari olehmu akan sahabat
yang boleh dijadikan obat
Cahari olehmu akan guru
yang boleh tahukan tiap seteru
4. VII
Apabila banyak berkata-kata
di situlah masuknya dusta
Apabila anak tidak dilatih
jika besar bapaknya letih
VIII
Kepada dirinya ia aniaya
orang itu jangan engkau percaya
Keaiban orang jangan dibuka
keaiban diri hendaklah sangka
IX
Perkumpulan laki-laki dengan perempuan
di situlah syaitan punya jamuan
Jika orang muda kuat berguru
dengan setan jadi berseteru
5. X
Dengan bapak jangan durhaka
supaya Allah tidak murka
Dengan ibu hendaklah hormat
supaya badan dapat selamat
XI
Hendaklah jadi kepala
buang perangai yang cela
Hendaklah memegang amanat
buanglah segala khianat
XII
Ingatlah dirinya mati
itulah asal berbuat bakti
Akhirat itu terlalu nyata
kepada hati yang tidak buta
(Perintis Sastra, 1951)
6. Gurindam adalah sastra lama yang berasal dari India
(yang berarti perhiasan atau bunga).
Ciri-ciri gurindam :
Jumlah baris setiap bait terdiri atas dua baris
Jumlah suku kata biasanya sepuluh hingga empat belas suku
kata dalam tiap-tiap baris
Sajaknya : berumus a-a, biasanya sajak sempurna, tetapi
banyak pula gurindam yang bersajak paruh
Hubungan gurindam terdiri atas dua kalimat tunggal yang
membentuk kalimat majemuk, baris (kalimat) pertama
merupakan sebab atau alas an, sedangkan baris (kalimat)
kedua merupakan akibat atau balasan dari baris (kalimat)
pertama
7. Contoh :
Kurang pikir, kurang siasat (a)
tentu dirimu kelak tersesat (a)
Pikirkan dahulu sebelum berkata (a)
supaya terelak saling sengketa (a)
jika kena penyakit kikir (a)
sanak saudara lari menyingkir (a)
Orang malas jatuh sengsara (a)
orang rajin banyak saudara (a)
Barang siapa berbuat jasa (a)
mulia namanya segenap masa (a)