SlideShare a Scribd company logo
1 of 139
Arahan Mendikbud
Pengembangan Kurikulum 2013
Penyegaran Nara Sumber Pelatihan Guru untuk Implementasi Kurikulum 2013
Jakarta, 26-28 Juni 2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum
• Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yang sedang berjalan
• Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik
• Kurang sosialisasi
• Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan global
(Bahasa Inggris dan TIK)
• Mengabaikan kemampuan guru didalam membuat RPP dan silabus
• Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik
• Berkembangnya stigma negatif terhadap guru
• Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum
• Anggaran sangat besar , khawatir seperti kasus hambalang
• Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dan DPR
• Implementasi bakal terhambat karena anggaran belum disetujui
2
Landasan Pengembangan Kurikulum
3
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN
• Perubahan metodologi pembelajaran
• Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010
• Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional:
Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif
berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing
dan karakter bangsa
Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
Kronologi Pengembangan Kurikulum 2013
DASAR HUKUM:
Amanah RPJMN 2010-2014 mengarahkan untuk memantapkan pelaksanaan sistem pendidikan
nasional, melalui penyediaan sistem pembelajaran, penyempurnaan kurikulum pendidikan dasar dan
menengah serta pembelajaran.
Sasaran : Penyempurnaan kurikulum sekolah dasar-menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan
di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014.
KRONOLOGI:
31 Juli 2012
Rapat Sidang Terbatas
Arahan Presiden RI
“Penguatan Kurikulum dengan
penekanan memasukkan
pendidikan karakter”
4 Agustus 2012
Komite Pendidikan
Laporan awal :
Penataan dan Penyempurnaan
(Pengembangan) Kurikulum
 Komite Pendidikan Menyetujui
19 September 2012
Rapat Koordinasi Menghadapi Panja Belanja
Pemerintah Pusat Banggar DPR RI
Usulan Kriteria Pemanfaatan Optimalisasi
Anggaran Pendidikan :
“Program telah dibahas dan disetujui oleh
Komite Pendidikan Nasional”
22 November 2012
Raker Komisi X DPR RI:
“sepakat pembahasan
pengembangan kurikulum dalam
panja Kurikulum”
14 Desember 2012
Raker Komisi X DPR RI:
“menyetujui anggaran
Kurikulum untuk Satker
Dikdas dan Dikmen”
4
18 Februari 2013
Sidkab Paripurna
Arahan Presiden:
“kurikulum 2013 lebih
disosialisasikan secara
masif untuk
pelaksanaannya mulai
TA 2013/2014”
RPJMN 2010-2014
INPRES 1/2010
4
RANCANG ULANG BANGUNAN KURIKULUM
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1964
Rencana Pendidikan
Sekolah Dasar
1968
Kurikulum Sekolah
Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1984
Kurikulum 1984
1994
Kurikulum 1994
1997
Revisi Kurikulum 1994
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi (KBK)
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1945 1965 20151955 1975 20051985 1995
2013
‘Kurikulum 2013’
6
Materi pengetahuan Produk
Kurikulum Sebagai Materi
• Planning oriented, mewakili pandangan teoritis
• Dipergunakan di Indonesia periode sebelum Tahun 2000
• Kurikulum sebagai wahana menyampaikan pengetahuan
(knowledge transmission) dari guru ke siswa
• Perencanaan pembelajaran sangat dominan dan ketat
berdasarkan urutan logis dari materi pembelajaran
• Guru melaksanakan pembelajaran dengan meneruskan apa yang
diketahuinya kepada siswa sesuai dengan silabus yang telah
ditentukan
• Penilaian berdasarkan atas penyerapan materi pengetahuan
oleh siswa terhadap rencana materi pengetahuan yang tertuang
dalam silabus
7
Kurikulum Sebagai Produk
• Result oriented, mewakili pandangan produktif
• Dipergunakan di Indonesia dalam periode Dekade 2000an
• Dipicu oleh kebutuhan pasar atas kompetensi yang harus dikuasai
oleh lulusan (produk) program pendidikan
• Berkembang dari Inggris (sejak 1980an)
• Kebebasan dalam penyampaian pembelajaran, yang penting hasil
akhirnya harus sesuai standar, yaitu memiliki kompetensi
sebagaimana dirumuskan.
• Sangat tergantung pada penilaian terstandar (harus ketat) sejalan
dengan konsep produk dimana pengecekan adalah pada hasil
akhir yang harus sesuai standar
• Diadopsi di Indonesia dalam bentuk KBK dan KTSP, dengan
modifikasi bahwa produk akhir diterjemahkan dari materi yang
harus dikuasi, sehingga standar lulusan diturunkan dari standar isi
8
Kurikulum Sebagai Proses
• Action Oriented, mewakili pandangan praktis
• Tidak pernah digunakan di Indonesia
• Dipicu oleh kebutuhan individual siswa yang tidak dapat
diseragamkan
• Berkembang dari Finlandia (sejak 1990an)
• Penekanan pada berfikir kritis yang diwujudkan dalam tindakan
nyata dengan membangun kolaborasi antar pelaku pendidikan
(guru, siswa, pengelola)
• Mengevalusi proses secara terus menerus melalui pemantauan
proses dan capaiannya secara ketat
• Penilaian berdasarkan kemajuan siswa dalam pembelajaran
(relatif terhadap dirinya pada periode sebelumnya)
• Hasil akhir dapat berbeda bagi tiap siswa sesuai dengan bakat
dan minatnya
9
Kurikulum Sebagai Praksis Kontektual
• Pengertian baru dalam Kurikulum
• Perluasan dari konsep kurikulum sebagai proses dengan
penambahan perlunya komitmen bersama menyepakati (antar
pelaku pendidikan) kegiatan-kegiatan yang diperlukan (sebagai
bagian dari proses pembelajaran) untuk mencapai target
tertentu yang telah ditetapkan.
• Pendekatan sistem: materi  proses  produk
(konsep: teoritispraktisproduktif)
• Penguasaan materi pembelajaran diperoleh melalui siklus aksi
dan refleksi berkelanjutan (continuous action-reflection)
• Pentingnya peran guru dalam menghasilkan komitmen dari siswa
untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan
• Perlunya tambahan pendekatan transdisipliner melalui tema
pembelajaran yang kontekstual dengan sekitarnya untuk
memastikan praksisnya relevan
Praxis is the process by which theory, lesson, or skill is enacted, practiced, embodied, or realized. 10
Kompetensi
Kurikulum Sebagai Praksis Kontekstual
11
Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis
12
Kebutuhan:
-Individu
-Masyarakat
-Bangsa dan Negara
-Peradaban
Kompetensi
lulusan
(Sikap,
Keterampilan,
Pengetahuan)
Materi Inti
Pembelajaran
Proses
Pembelajaran
Proses
Penilaian
Dokumen
Kurikulum
UU Sisdiknas
Keutuhan
Keseragaman
Keselarasan
(Praktek terbaik)
Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
Proses
Pembelajaran
KI-KD Mapel
Bervariasi Standar
(produk)
Variasi (normal, pengayaan, remedi)
Standar
(materi dan proses)
Konteks
Standar
Perbandingan Kurikulum dari Masa ke Masa
No Kurikulum .... – 1994 Kurikulum 2004 – 2006 Kurikulum 2013
1 Basis materi Basis produk Basis praksis
2 Fokus pada ranah
pengetahuan
Mapel berkontribusi pada
kompetensi tertentu
Mapel berkontribusi pada
semua ranah kompetensi
2 Produk dan proses
ditentukan dari materi
Produk ditentukan dari
materi, proses ditentukan
terpisah
Materi dan proses
diturunkan dari produk
2 Penekanan pada rencana Penekanan pada hasil Penekanan keselarasan
rencana, kegiatan, hasil
3 Keseragaman materi Keseragaman hasil Keseragaman materi,
proses dan hasil
4 Pemantauan pelaksanaan
silabus dan RPP standar
Penilaian hasil yang sangat
ketat (harusnya), mis. UN
Penilaian proses dan hasil
secara utuh
5 Menggunakan materi
sebagai konteks
Menggunakan materi sebagai
konteks
Menggunakan tema
populer sebagai konteks
Arah Pengembangan: Kurikulum sebagai Praksis Kontekstual13
Siklus Pengembangan Kurikulum: ARBIME
Reviu
14
Manajemendan
Kepemimpinan
IklimAkademikdan
BudayaSekolah
Kesiapan:
-Fisik
-Emosional
-Intelektual
- Spiritual
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
PesertaDidik
Pembelajaran
Lulusanyang
KompetenKurikulum
(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian)
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia
Pembelajar yang Sukses *
Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Kontributor Peradaban yang Efektif
* tidak pernah berhenti belajar
Kebutuhan:
-Individu
-Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia
-Peradaban
Kelayakan:
-Materi
-Metode Penyampaian
-Metode Penilaian
Buku Pegangan (Buku Babon)
(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)
Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru
Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural
15
1.
Kebutuhan
Akademis
3.
Kebutuhan
Aspirasi
2.
Kebutuhan
Operasional
Pengembang
Kurikulum
Toleransi
Pertimbangan Dalam Pengembangan Kurikulum
Tetap Prioritas Utama
16
Reviu
Bagian I:
Analisis
Kerangka Analisis Pengembangan Kurikulum 2013
KBK 2004
KTSP 2006
Pendalaman dan
Perluasan Materi
Penguatan Proses
18
Perancangan
Kurikulum
Kesempatan
dan Tantangan
1. MENYONGSONG 100 TAHUN MERDEKA
-Rehab Gedung Sekolah
-Penyediaan Lab dan
Perpustakaan
-Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
-BOS
-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)
Manajemen Berbasis Sekolah
-Peningkatan Kualifikasi &
Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan
Pengukuran Kinerja
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus
Dikerjakan
20
100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaan
21
8SNP
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
Perlu dipersiapkan
social engineering
Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi pendidikan
22
Pengaruh Kualitas Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
•Kualitas pendidikan
berpengaruh positif thd
pertumbuhan ekonomi
dengan koefisen kontribusi
hampir 2 kali
•Untuk negara dengan PDB
/Kapita dibawah rata-rata
dunia, koefisien ini bernilai
lebih tinggi yaitu 2.28
•Kualitas pendidikan
berpengaruh terhadap
produktivitas tenaga kerja
World Bank, Education Quality and Economic Growth, 2009 23
2. INTEGRASI IPTEK-BAHASA-BUDAYA
Pembangunan
Ekonomi Berbasis
Sumberdaya
Sumber Daya Alam
sebagai
Modal Pembangunan
Sumber Daya Manusia
sebagai
Beban Pembangunan
Pembangunan
Kesejahteraan Berbasis
Peradaban
Peradaban sebagai
Modal Pembangunan
SDM Beradab
sebagai
Modal Pembangunan
Dekade 2020an dsts/d Dekade 1980an
Pendidikan
Kekayaan
Peradaban
Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang
kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk
menghilangkan kesenjangan tersebut
Penduduk Sebagai
Pasar/Pengguna
Penduduk Sebagai
Kreator/Disiminator
Pergeseran Paradigma Pembangunan
25
Pembangunan
Ekonomi Berbasis
Pengetahuan
Pengetahuan sebagai
Modal Pembangunan
SDM Berpengetahuan
sebagai
Modal Pembangunan
Dekade 1990an-2010an
Penduduk Sebagai
Pelaku/Kontributor
Kekayaan
Pengetahuan
Kekayaan
Pengetahuan
Pendidikan
Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban
Modal Sosial-
Budaya
Modal Individu
Modal
Pengetahuan/
Keterampilan
Modal
Peradaban
Modal
SDM
-Sikap
-Keterampilan
-pengetahuan
Pembangunan
Kesejahteraan
26
Terwujud Melalui
Keutuhan ASK
Modal Sistem
Pemerintahan
Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada urutan ke
63, dengan modal sosial-budaya menempati urutan ke 27
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan
Tuhan
Masyarakat
Alam
Manusia
-Pikiran
-Perasaan
Pengetahuan
Budaya
IPTEK
Seni
Peradaban
(pengalaman)Interaksi
Abstraksi
Ekspresi
Eksistensi
Internalisasi
Aktualisasi
Pendidikan
Pembudayaan
Membentuk Insan Indonesia yang Beradab
-Logika
-Etika
-Estetika
-Spiritual
ita
Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa yang
jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang
mencerminkan anak beriman dan berakhlak mulia
Bahasa
27
Utuh
3. PEMBELAJARAN ABAD 21
Informasi
(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi
(lebih cepat memakai mesin)
Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi
(dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu
merumuskan masalah [menanya], bukan hanya
menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir
analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir
mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya
kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan
masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Model PembelajaranCiri Abad 21
29
Pembelajaran dan Inovasi
• Kreatif dan inovasi
• Berfikir kritis menyelesaikan masalah
• Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and
Teknologi
• Melek informasi
• Melek Media
• Melek TIK
Kehidupan dan Karir
• Fleksibel dan adaptif
• Berinisiatif dan mandiri
• Keterampilan sosial dan budaya
• Produktif dan akuntabel
• Kepemimpinan&tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka ini menunjukkan bahwa
berpengetahuan [melalui core
subjects] saja tidak cukup, harus
dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 30
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
•Mendukung Keseimbangan
penilaian: tes standar serta
penilaian normatif dan sumatif
•Menekankan pada pemanfaatan
umpan balik berdasarkan kinerja
peserta didik
•Membolehkan pengembangan
portofolio siswa
•Menciptakan latihan pembelajaran,
dukungan SDM dan infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi pengalaman
dan integrasinya di kelas
•Memungkinkan peserta didik untuk
belajar yang relevan dengan konteks
dunia
•Mendukung perluasan keterlibatan
komunitas dalam pembelajaran,
baik langsung maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak
hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan
dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
31
4. PENTINGNYA KREATIVITAS
Sumber: World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013.
Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011.
y = 0,051x + 1,6176
Koef Korelasi = 0,91
0
1
2
3
4
5
6
7
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
CompetitivenessScore
Innovation Score
Indonesia
GCI: Global Competitiveness Index
ICI: Innovation Capability Index
Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing
33
Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index.
Koef Korelasi = 0,84
34
Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training
Pemahaman Lama Pemahaman Baru
Terbatas untuk seni Untuk semua mata pelajaran
Murni bakat Keterampilan yang dapat dipelajari
Originalitas Originalitas dan nilai (asas manfaat)
Tidak perlu pengetahuan pendukung Pengetahuan lapangan sangat
diperlukan
Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi
dalam pengembangan)
Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan
discovery
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja,
sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif
35
Pengertian Kreativitas % Setuju
Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan 98
Berlaku untuk tiap mata pelajaran 96
Tidak terbatas pada seni 86
Tiap orang dapat menjadi kreatif 88
Bakat bawaan lahir 21
Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah 95
Dapat diajarkan 70
Dapat dinilai 50
R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe.
JRC Scientific & Technical Reports.
Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas
36
(tidak mudah menilai kreativitas  tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari)
37
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamat]
- Questioning [menanya]
- Experimenting [mencoba]
- Associating [menalar]
- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman
personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning]
untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk
bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
37
Pembelajaran berbasis
kecerdasan tidak akan
memberikan hasil siginifikan
(hanya peningkatan 50%)
dibandingkan yang berbasis
kreativitas (sampai 200%)
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity:
what can we learn from research?
Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar,
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk:
- mencoba,
- menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi,
- memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian,
• memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan
spontan/ekspresif
38
Proses Karakteristik Penguatan
Pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran
untuk semua mata pelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery
learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif
Penilaian
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi
Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran
mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa
Arah Pengembangan: Penguatan Proses
39
5. PENDALAMAN & PERLUASAN MATERI
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Refleksi dari Hasil PISA 2009
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100% Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Hampir semua siswa Indonesia hanya
menguasai pelajaran sampai level 3
saja, sementara negara lain banyak yang sampai
level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa
semua manusia diciptakan sama, interpretasi
dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan
berbeda dengan tuntutan zaman 
penyesuaian kurikulum
Matematika IPA
Bahasa
41
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
ChineseTaipei
Singapore
Korea,Rep.of
Japan
Turkey
Malaysia
Thailand
Iran
SaudiArabia
Morocco
Indonesia
Very Low Low Intermediate High Advance
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
ChineseTaipei
Korea,Rep.of
Singapore
Japan
Turkey
Thailand
Malaysia
Iran
Indonesia
Morocco
SaudiArabia
Very Low Low Intermediate High Advance
Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua
anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda
dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
42
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
ChineseTaipei
Japan
Korea,Rep.of
Malaysia
Thailand
Turkey
Iran
Indonesia
Morocco
SaudiArabia
Very Low Low Intermediate High Advance
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
ChineseTaipei
Korea,Rep.of
Japan
Turkey
Iran
Malaysia
Thailand
SaudiArabia
Indonesia
Morocco
Very Low Low Intermediate High Advance
Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII
2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40%
siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua
anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda
dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
43
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
ChineseTaipei
Iran
SaudiArabia
Indonesia
Morocco
Very Low Low Intermediate High Advance
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Singapore
ChineseTaipei
Iran
Indonesia
Morocco
Very Low Low Intermediate High Advance
Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV
2006 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari
50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa
semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia
berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
44
TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat
katagori:
– Low mengukur kemampuan sampai level knowing
– Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
– High mengukur kemampuan sampai level reasoning
– Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with
incomplete information
Model Soal TIMSS
45
Domain Topics
Biology 1. Major organs and organ systems in humans and other organisms
2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process
3. Reproduction and heredity
4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ.
5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem
6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment
7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise
Chemistry 1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)
2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility)
3. Properties and uses of common acids and bases
4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Physics 1. Physical states and changes in matter
2. Energy forms, transformations, heat, and temperature
3. Basic properties/behaviors of light and sound
4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets
5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)
Earth
Science
1. Earth’s structure and physical features
2. Earth’s processes, cycles, and history
3. Earth’s resources, their use, and conservation
4. Earth in the solar system and the universe
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
46
Domain Topics
Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers
2. Concepts of fractions and computing with fractions
3. Concepts of decimals and computing with decimals
4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers
5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences
2. Simplifying and evaluating algebraic expressions
3. Simple linear equations and inequalities
4. Simultaneous (two variables equations)
5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes
2. Congruent figures and similar triangles
3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent.
4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface
areas, and volumes
5. Points on the Cartesian plane
6. Translation, reflection, and rotation
Data &
Chances
1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs
2. Interpreting data sets
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
47
Domain Topics
Number 1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering
2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers
3. Concepts of fractions
4. Adding and subtracting with fractions
5. Concepts of decimals, including place value and ordering
6. Adding and subtracting with decimals
7. Number sentences
8. Number patterns
Geometry
Shapes and
Measu-
rement
1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines
2. Comparing and drawing angles
3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane
4. Elementary properties of common geometric shapes
5. Reflections and rotations
6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes
7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data
Display
1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts
2. Drawing conclusions from data displays
3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa
kelas IV yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
48
Persentase Siswa SMP Kelas VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (IPA)
Source: TIMSS 2011 International Science Report.
All Science
(20 Topics)
Biology
(7 Topics)
Chemistry
(4 Topics)
Physics
(5 Topics)
Earth Science
(4 Topics)
Iran 91 82 98 98 91
Turkey 89 93 99 97 63
Saudi Arabia 88 86 91 85 92
Thailand 74 69 92 67 72
Chinese Taipei 68 92 98 59 5
Indonesia 67 73 82 79 27
Singapore 65 63 80 83 31
Malaysia 63 61 80 72 38
Morocco 57 56 59 55 62
Japan 57 35 86 76 41
Korea, Rep.Of 54 38 42 79 64
Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh
pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini sangat
mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan
melompati yang mereka merasa kurang paham
49
Pesersentase Siswa SMP Kls VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (Matematika)
Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report.
All Mathematics
(19 Topics)
Number
(5 Topics)
Algebra
(5 Topics)
Geometry
(6 Topics)
Data and Chance
(3 Topics)
Turkey 94 100 92 89 98
Korea, Rep.Of 92 100 91 92 81
Saudi Arabia 92 99 85 93 88
Japan 91 99 92 93 75
Singapore 88 99 94 75 83
Malaysia 84 98 73 93 63
Iran 80 100 74 81 58
Chinese Taipei 79 99 97 84 4
Thailand 77 98 62 80 65
Indonesia 69 97 84 61 12
Morocco 62 97 61 46 35
Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila
persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah
50
PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan desa dan pem. kecamatan
• Menggambarkan struktur organisasi desa dan
pemerintah kecamatan
• Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan
pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
• Menggambarkan struktur organisasi
kabupaten, kota, dan provinsi
• Mengenal lembaga-lembaga negara dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti
MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
• Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat
pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan
para Menteri
• Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang
pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan
internasional
• Memberikan contoh sederhana pengaruh
globalisasi di lingkungannya
• Menentukan sikap terhadap pengaruh
globalisasi yang terjadi di lingkungannya
• Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
• Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Pengertian dan pentingnya peraturan
perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
• Memberikan contoh peraturan perundang-
undangan tingkat pusat dan daerah, seperti
pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok
• Mendeskripsikan pengertian organisasi
• contoh organisasi di lingkungan sekolah dan
masyarakat
• Menampilkan peran serta dalam memilih
organisasi di sekolah
• Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama
• Mematuhi keputusan bersama
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 51
Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran
• Evaluasi ulang ruang lingkup materi:
– Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan
bagi siswa
– Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan
siswa
– Menambahkan materi yang dianggap penting dalam
perbandingan internasional
• Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan
tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning]
• Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan
materi yang dibutuhkan
Arah Pengembangan: Penguatan Materi
52
Reviu
Bagian II
Efektivitas
Pembelajaran
Lama Sekolah
Periode 1994-2012 Mulai 2013
Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan
Dikdas-Wajar 9 th Dikmen-PMU
54
Peran Kurikulum
1. TEMA RANCANGAN KURIKULUM
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sikap
Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
56
Pembelajaran
Peran Kurikulum sebagai Integrator
Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan
Sistem
Nilai
Kompetensi:
-Sikap
-keterampilan
-Pengetahuan
Aktualisasi
(Action)
Internalisasi
(Reflection)
Watak/
Perilaku
Individu
Kurikulum
PTK dan dukungan lain: SarPras,...
-Produktif
-Inovatif
-Peduli
-...
Watak/Perilaku Kolektif
57
Peran Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan
BangsayangCerdas
Intelektual
Spiritual
Sosial
Kinestesis
Produktif
Inovatif
Bangsayang
Kolaboratif-Kompetitif
BangsaBerpengetahuandanBerbudaya
BangsayangBeradab
Kebudayaan
Kultural Afektif
58
Kreatif
Kurikulum yang dapat
menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif, Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui penguatan
Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi
Produktif
Kreatif
Inovatif
Afektif
59
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)
Creative
Pedagogy
Creative
Teaching
Creative
Learning
Teaching
for
Creativity
Peran Guru
Peran
Kurikulum
Peran Buku (Sarpras)
dan Budaya Sekolah
Dukungan Pembelajaran Kreatif
60
Reviu Bagian III
1. REKONSTRUKSI POLA PIKIR DAN
ASPEK LEGAL
Standar Isi
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
63
Mapel 1
SKL Mapel 1
SK-KD Mapel 1
Mapel 2
SKL Mapel 2
SK-KD Mapel 2
Mapel 3
SKL Mapel 3
SK-KD Mapel 3
Mapel n
SKL Mapel n
SK-KD Mapel n
....
....
....
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan
SK-KD: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Lengan Kiri
Muka Kiri
Kerah
Lengan Kanan
Muka Kanan
Saku
Belakang
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006
64
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)
58 cm
38 cm
83 cm
92 cm
86 cm
Lengan Kiri Lengan KananMuka KananMuka Kiri Belakang
saku
kerah
Pola Pikir Kurikulum 2013
65
Arah Rancangan: Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari
Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan
Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi Lulusan
melalui Kompetensi Inti yang
bebas mata pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk
sikap, pembentuk keterampilan, dan
pembentuk pengetahuan
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain,
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti (tiap kelas)
6 Kurikulum adalah bagian dari Standar Isi Kurikulum adalah turunan dari
SKL, SI, Proses, Penilaian 66
Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013
Guru
Kewenangan Hampir mutlak Terbatas
Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang
rendah masih terbantu
dengan adanya buku
Beban Berat Ringan
Efektivitas waktu untuk
kegiatan pembelajaran
Rendah [banyak waktu
untuk persiapan]
Tinggi
Buku
Peran penerbit Besar Kecil
Variasi materi dan proses Tinggi Rendah
Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah
Siswa
Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya
pada guru
Tidak sepenuhnya tergantung
guru, tetapi juga buku yang
disediakan pemerintah
Pemantauan
Titik Penyimpangan Banyak Sedikit
Besar Penyimpangan Tinggi Rendah
Pengawasan Sulit, hampir tidak
mungkin
Mudah
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
67
Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013
Penyusunan
Silabus
Guru Hampir mutlak [dibatasi
hanya oleh SK-KD]
Pengembangan dari yang
sudah disiapkan
Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan
Penyediaan
Buku
Penerbit Kuat Lemah
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan
Pemerintah Kecil, untuk kelayakan
penggunaan di sekolah
Mutlak untuk buku teks
Penyusunan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan
dari yang ada pada buku teks
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan
pemantauan
Supervisi pelaksanaan dan
pemantauan
Pelaksanaan
Pembelajaran
Guru Mutlak Hampir mutlak
Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian
dengan rencana [variatif]
Pemantauan kesesuaian
dengan buku teks [terkendali]
Penjaminan
Mutu
Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu
besar
Mudah, karena mengarah
pada pedoman yang sama
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
68
Rantai Pasok Kurikulum
Kurikulum Yang Dirumuskan
Kurikulum Yang Dituliskan (Global)
Kurikulum Yang Dibukukan
Kurikulum Yang Diajarkan
Kurikulum Yang Diserap
Kurikulum Yang Dituliskan (Rinci)
PeranGuru
Peran
Pemerintah
KTSP2006
Peran
Guru
PeranPemerintah
Kurikulum2013
PeranGuruPeranPemerintah
KBK2004
Penyimpangan
Penyimpangan
Penyimpangan
Penyimpangan
Penyimpangan
Catatan: Penyimpangan dapat bernilai positif atau negatif tergantung pelakunya 69
Peran-Tugas Pemerintah
Peran-TugasGuru/Satdik
Efektivitaswaktupembelajaran
Kurikulum
2013
KBK 2004
KTSP 2006
Alokasiwaktupersiapansilabus
danreviewbuku
Efektivitas waktu pembelajaran
Alokasi waktu guru untuk persiapan
silabus dan review buku ajar
Pembagian Peran-Tugas Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru
serta Efektivitas Waktu Pembelajaran
... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk
meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran ..... 70
Penyesuaian PP 19/2005  PP 32/2013
Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No. 54/2013)
Standar Isi
(No. 64/2013)
Standar Proses
(No. 65/2013)
Standar
Penilaian
(No. 66/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SD/MI (No. 67/ 2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMP/MTs (No. 68/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMA/MA (No. 69/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMK/MAK (No. 70/2013)
Buku Teks Pelajaran (No. 71/2013)
71
2. RUMUSAN PRAKSIS KURIKULUM 2013
Rumusan Konteks dalam Kurikulum 2013
Dunia (Peradaban) Global
Negara
Sosial-Ekonomi-Budaya
Sat
Pendidikan
Keluarga
Peserta
Didik
SD
SMP
SMA/KPT 73
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013  SP
Applying
Under-
standing
Knowing/
Remembering
Analyzing
Evaluating
Valuing
Responding
Accepting
Organizing/
Internalizing
Characterizing/
Actualizing
Experi-
menting
Questioning
Observing
Associating
Communicating
Knowledge
(Bloom)
Skill
(Dyers)
Attitude
(Krathwohl)
S
D
SMP
SMA/K
PT
Creating
74
Applying
Under-
standing
Knowing/
Remembering
Analyzing
Evaluating
Knowledge
(Bloom)
2006 2013
Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetensi
Mengetahui Memahami Menerapkan Mengana-
lisis
Mengeva-
luasi
Mencipta
Faktual
Konseptual
Prosedural
Meta-
kognitif
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/
SMK/MAK
75
Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson
Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013  SI
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013  SKL
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA
KETERAMPILAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH
KONKRET DAN ABSTRAK
PENGETAHUAN
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN
KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
76
3. RUMUSAN PENJENJANGAN
Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran
dan Pemanfaatannya
Pengetahuan
Sikap
Keterampilan
Pengetahuan
Keteram-
pilan
Sikap
Pembelajaran  K-S-A
Pemanfaatan  A-S-K
Belajar
Mengapa
Belajar Apa
Belajar
Bagaimana
78
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata Pelajaran
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Dasar
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Inti
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KL
SD/MI
KL
SMP/MTs
KL
SMA/K
/MA/MAK
KL
PT/PTA
ProsesPembentukan
Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan
Tujuan
Pendidikan
Nasional
ProsesPerumusan
KL : Kompetensi Lulusan
79
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata Pelajaran
Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Dasar
KI
Kelas I
KI
Kelas II
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KI
Kelas I
KI
Kelas II
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KI
Kelas I
KI
Kelas II
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
KI
Kelas I
KI
Kelas II
KI
Kelas IIII
KI
Kelas IV
KI
Kelas V
KI
Kelas VI
ProsesPembentukan
Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan
Matapelajaran untuk SD
Kompetensi
Lulusan
ProsesPerumusan
KI : Kompetensi Inti
Kompetensi
LulusanKompetensi
Lulusan
80
.. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan
kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
lulusan
81
4. PERBEDAAN ESENSIAL
KTSP 2006 DAN KURIKULUM 2013
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
82
Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi
Lulusan
• Mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang
Materi (ISI) • Adanya keseimbangan antara materi untuk mendukung kemampuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
• Semua konten mendukung ketiga kompetensi diatas secara berimbang
Pendekatan
(ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
• Tematik Integratif
dalam semua mata
pelajaran
•Mata pelajaran
IPA dan IPS
masing-
masingnya
adalah terpadu
•Mata pelajaran
wajib, peminatan,
lintas minat, dan
pendalaman minat
•Kompetensi
keterampilan
yang sesuai
dengan standar
industri
Proses
pembelajaran
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, dan
Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan
masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan 83
Elemen
Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Penilaian hasil
belajar
• Penilaian berbasis kompetensi
• Pergeseran dari penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian dan penilaian mandiri oleh siswa
Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib)
• UKS
• PMR
• Bahasa Inggris
• Pramuka (wajib)
• OSIS
• UKS
• PMR
• Dll
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam
permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari
pramuka)
Elemen Perubahan
84
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Materi didominasi pengetahuan Materi memuat secara berimbang antara sikap, keterampilan,
dan pengetahuan
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap,
keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang berdiri
sendiri dan memiliki standar
kompetensi lulusan sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan
memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti
tiap kelas
Bahasa Indonesia sejajar dengan
mapel lain
Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan
keterampilan berbahasa}
Tiap mata pelajaran diajarkan
dengan pendekatan berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang
sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar,....
Tiap jenis konten pembelajaran
diajarkan terpisah [separated
curriculum]
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan
terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated
curriculum]
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan
penggerak konten pembelajaran lainnya
Tematik untuk kelas I – III [belum
integratif]
Tematik Integratif untuk Kelas I – VI
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 untuk SD/MI
85
Pelaku Beban Penyelesaian
Guru
Menyusun Silabus Disediakan buku pegangan
guruMencari buku yang sesuai
Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara
berbeda
Pendekatan tematik
terpadu menggunakan satu
buku untuk semua mata
pelajaran sehingga dapat
selaras dengan kemampuan
Bahasa Indonesia sebagai
alat komunikasi dan carrier of
knowledge
Mengajar banyak mata pelajaran
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela
mata pelajaran yang lain sehingga selaras
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai
penggerak pembahasan
Murid
Mempelajari banyak mapel
Mempelajarai mata pelajaran dengan cara
berbeda
Membeli buku Penyedian buku teks oleh
pemerintah/daerahMembeli lembar kerja siswa
Arah Rancangan: Penyesuaian Beban Guru dan Siswa SD
86
Agama
Pancasila &
Kewarganegaraan
Bahasa
Indonesia
IPA
IPS
Seni Budaya &
Prakarya
Olahraga &
Kesehatan
Matematika
Sumber Kompetensi
Pend. Agama &
Budi Pekerti
Buku
Tema
(Tematik
Terpadu)
Guru PJOK
Siswa
Sekolah
Dasar
Buku Aktivitas Guru
Sikap,Pengetahuan,Keterampilan
Guru
Kelas
Guru PA&BP
Pembelajaran Sekolah Dasar Versi Kurikulum 2013
Buku
Tema
(Tematik
Terpadu)
Buku
Tema
(Tematik
Terpadu)
Buku
Tema
Terpadu:
-Dalam Mapel
(Intra-disiplin)
-Antar Mapel
(Inter-disiplin)
-Luar Mapel
/Kontekstual
(Trans-disiplin)
(Bahasa Indonesia sebagai
penghela mapel lain) 87
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi
[sikap, keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang berdiri
sendiri dan memiliki kompetensi
dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang
lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai
pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier
of knowledge
Tiap mata pelajaran diajarkan
dengan pendekatan yang
berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan
yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Kurangnya penekanan pada
kemampuan prosedural
Semua mata pelajaran menekankan pentingnya
prosedur rinci dalam penyelesaian masalah
TIK adalah mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan
sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
Perbedaan Esensial Kurikulum SMP
88
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi
tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap,
keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda
Mapel dirancang berdiri
sendiri dan memiliki
kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki
kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai
pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan yang berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama,
yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba,
menalar,....
Untuk SMA, ada penjurusan
sejak kelas XI
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan,
antar minat, dan pendalaman minat
SMA dan SMK tanpa
kesamaan kompetensi
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait
dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Penjurusan di SMK sangat
detil [sampai keahlian]
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi],
didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman
Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K
89
5. TEMA SEBAGAI KONTEKS DALAM PRAKSIS
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat dunia
sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya
penggalan-penggalan lepas dan terpisah.
• Mapel-mapel sekolah dasar dengan definisi kompetensi
yang berbeda menghasilkan banyak keluaran yang sama.
• Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah
dasar menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai
mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar
mapel akan meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
Pentingnya Tematik Terpadu
91
• Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya
dengan kebutuhan siswa
• Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi
pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya
inkonsistensi antar mata pelajaran
• Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan
lingkungannya
• Selaras dengan cara anak berfikir, dimana hasil penelitian
otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak
menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya
menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu
adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah
informasi.
92
Manfaat Tematik Terpadu
Keterpaduan
Dalam Mapel Antar Mapel Luar mapel
Intra-
Disipliner
(Integrasi Vertikal)
Trans-
Disipliner
Multi-
Disipliner
Inter-
Disipliner
(Integrasi Horisontal)
(Inter-dependen) (Basis Konteks,
melalui Observasi )
Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya
93
Reviu
SOSIALISASI
Reviu Analisis Rancang Bangun Kurikulum 2013
UJI PUBLIK FINALISASI
29 Nov – 23 Des 2012 24 Des 2012 – Mar 2013 Jan – Juni 2013
Metode Uji Publik:
1. Dialog Tatap Muka di 33 Provinsi
2. Dialog Virtual (Online)
3. Tertulis
Sosialisasi diberikan kepada:
1. Guru, Kepala Sekolah,
pengawas Sekolah
2. Dinas Pendidikan
3. Lembaga/Organisasi
Pendidikan (PGRI, LP Ma’arif,
Muhammadiyah, Penabur,...)
4. Media Massa
5. ....
95
Finalisasi Bersama:
1. Wapres, UKP4
2. Nara Sumber Nasional
3. BSNP
4. Pengarah
PERUMUSAN
Perumusan Bersama:
1. Nara Sumber Nasional
2. BSNP
3. Pengarah
4. Tim Inti (Ahli)
Reviu
Bagian IV
Pemantauan dan Evaluasi
Peta Jalan Implementasi Kurikulum 2013
2010-2011 2012-2013 2013-2015 2015-dst
Pengembangan
-Kurikulum
Persiapan
-Buku
-Guru
-KS & PS
Implementasi
Bertahap:
-Guru, KS, PS
-Siswa
-Sekolah
Implementasi
Luas:
-Guru, KS, PS
-Siswa
-Sekolah
ReflektifReflektif Reflektif KorektifKorektif
Saat Ini
Sumatif
97
1. FAKTOR KESIAPAN IMPLEMENTASI
Tingkat Kesiapan Implementasi
No Komponen Tingkat Kesiapan
1 Sarana Prasarana Tidak ada kebutuhan sarpras khusus
[dapat menggunakan yang sudah ada]
2 Siswa Tidak ada prasyarat khusus bagi siswa karena mulai pada awal
jenjang kelas ( SD dibagi jadi dua jenjang kelas: I-III, IV-VI)
Tidak memerlukan tambahan biaya pribadi bagi siswa
3 Buku Sebagian besar disiapkan pemerintah.
[Untuk yang tidak disiapkan, kompetensi dasarnya telah disiapkan
sehingga dapat disediakan oleh penerbit]
4 Guru Materi Sebagian besar materi adalah sama dengan kurikulum yang lalu
sehingga tidak akan menyulitkan guru
Pembelajaran Disiapkan melalui pelatihan
Penilaian Disiapkan melalui pelatihan
5 Kepala/Pengawas
Sekolah
Disiapkan melalui pelatihan terkait dengan instructional
leadershipnya
6 Manajemen Sekolah Diperlukan kesiapan manajemen sekolah dalam menghadapi
perubahan dari penjurusan menjadi peminatan, belajar melalui
pengamatan di luar kelas, adanya ekstra dan ko kurikuler ,....
(melalui panduan/pelatihan) 99
IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH
KURIKULUM
Buku
(+SarPras Lain)
Sistem Implementasi Kurikulum
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN
100
PesertaDidik
Lulusanyang
Kompeten
Penguatan peran
pemerintah dalam
pembinaan dan
pemantauan
Penguatan
manajemen dan
budaya sekolah
Kesesuaian kompetensi
PTK dengan kurikulum
dan buku teks
Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum
101
Kurikulum
Ketersediaan buku sebagai
bahan ajar dan sumber belajar
yang mengintegrasikan standar
pembentuk kurikulum
Faktor Penentu
Faktor Pendukung
2. PERSIAPAN IMPLEMENTASI
Kerangka Kerja Persiapan Implementasi Kurikulum
Pengembanga
n Kurikulum
Penulisan Buku
(Master)
Penentuan
Sekolah (Lokasi,
Rombel, Siswa,
Guru, KS,...)
Pengadaan
Buku
Pelatihan
Guru, KS, PS
Implementasi
Kurikulum:
Sekolah,
Buku,
Guru,
KS, PS
Persiapan
Reflektif/Formatif
Sumatif 103
3. PENENTUAN SEKOLAH SASARAN
Model Implementasi Kurikulum 2013
No Program Anggaran Jumlah Sekolah
Pengadaan Buku Pelatihan Guru
1 Pusat Pemerintah Pemerintah 6.410
2 Pemda Pemda Pemda Kutai Timur,
Tarakan, ....
3 Pusat-Pemda Pemda Pusat Kota Pekanbaru,
Kep. Meranti,...
4 Semi Mandiri Sekolah/Yayasan Pusat 2359
5 Mandiri Sekolah/Yayasan Sekolah/Yayasan Yayasan Cendana
(Riau),...
105
No Jenjang Jumlah Sekolah Jumlah Guru Jumlah Siswa
1 SD 2.598 15.629 341.630
2 SMP 1.521 27.403 342.712
3 SMA 1.270 5.979 335.940
4 SMK 1.021 7.102 514.783
Jumlah 6.410 56.113 1.535.065
Cakupan Sasaran Sekolah, Siswa, dan Guru
106
Kriteria:
1. Kesiapan Sekolah (diprioritaskan eks RSBI dan Akreditasi A)
2. Kesiapan Distribusi (keterjangkauan distribusi buku)
3. Berbasis Provinsi
Sasaran Sekolah Kurikulum 2013 Per Provinsi
No Provinsi SD SMP SMA SMK JUMLAH
1 Aceh 41 51 30 10 132
2 Bali 74 53 29 47 203
3 Bangka Belitung 36 23 13 9 81
4 Banten 82 44 46 53 225
5 Bengkulu 33 37 16 6 92
6 D.I. Yogyakarta 64 30 29 23 146
7 DKI Jakarta 72 33 90 55 250
8 Gorontalo 35 25 8 6 74
9 Jambi 36 34 22 5 97
10 Jawa Barat 257 150 228 252 887
11 Jawa Tengah 347 209 148 177 881
12 Jawa Timur 469 222 212 150 1.053
13 Kalimantan Barat 37 26 17 7 87
14 Kalimantan Selatan 47 33 16 18 114
15 Kalimantan Tengah 24 15 8 2 49
16 Kalimantan Timur 50 39 23 27 139
107
Sasaran Sekolah Kurikulum 2013 Per Provinsi
No Provinsi SD SMP SMA SMK JUMLAH
17 Kep. Riau 24 15 6 10 55
18 Lampung 82 60 41 19 202
19 Maluku 18 12 5 1 36
20 Maluku Utara 9 8 4 2 23
21 Nusa Tenggara Barat 43 27 19 12 101
22 Nusa Tenggara Timur 26 16 7 2 51
23 Papua 36 19 11 6 72
24 Papua Barat 16 9 4 4 33
25 Riau 37 36 28 13 114
26 Sulawesi Barat 24 16 4 2 46
27 Sulawesi Selatan 132 64 30 29 255
28 Sulawesi Tengah 25 13 7 2 47
29 Sulawesi Tenggara 27 16 7 2 52
30 Sulawesi Utara 62 35 15 10 122
31 Sumatera Barat 163 66 34 14 277
32 Sumatera Selatan 64 33 41 13 151
33 Sumatera Utara 106 52 72 33 263
JUMLAH 2.598 1.521 1.270 1.021 6.410
Total Seluruhnya 148.660 34.570 11.637 10.684
108
Sebaran Sekolah Sasaran
http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false
SD SMP SMA/K
109
Sebaran Sekolah Sasaran: Provinsi Aceh
http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 110SMP SMA/KSD
Sebaran Sekolah Sasaran
Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh
http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 111
Besar
SMP SMA/KSD
http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false
SDN 1 Peukan Bada
21 KM
Bandara Sultan
Iskandar Muda
10,1 KM
SMPN 1 Darul Imarah
SMAN 1 Ingin Jaya
112
Contoh Sebaran Sekolah Sasaran
Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh
SMP SMA/KSD
Contoh Profil SDN 1 Peukan Bada,
Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh
http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false
NPSN : 10107324
Tingkat Sekolah : SD
Status : Negeri
Tahun Berdiri : 1981
5°32'55.66"N
95°14'5.87"E
113
Contoh Profil SMPN 1 Darul Imarah,
Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh
http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 114
NPSN : 10100210
Tingkat Sekolah : SMP
Status : Negeri
Tahun Berdiri : 1981
5°30'55.11"N
95°19'38.75"E
No Jenjang
Satuan
Kelas Tahun
2013 2014 2015
1 SD I 2% 100% 100%
II 100% 100%
III 100%
IV 2% 100% 100%
V 100% 100%
VI 100%
2 SMP VII 4% 100% 100%
VIII 100% 100%
IX 100%
3 SMA/SMK X 10% 100% 100%
XI 100% 100%
XII 100%
Skala Implementasi
115
4. PENYEDIAAN BUKU
Model Buku Kurikulum 2013
• Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang sekolah,
terutama untuk SD/MI
• Tiap pembahasan menggunakan pendekatan
kontekstual (idealnya transdisipliner)
• Mengajak siswa untuk mencari tahu berdasarkan
konteks pembahasannya
• Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan IPA-IPS
SMP/MTs
• Tiap pembahasan mencakup tiga ranah kompetensi:
pengetahuan, keterampilan, sikap
• Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek untuk
dikerjakan dan disajikan siswa
Pemerintah
Mencetak
Buku
Siswa:
Terjamin
capaian
minimal
Guru:
Persiapan
mengajar lebih
mudah,
pelatihan
lebih terarah
Orang Tua:
Menghemat
pendanaan
sekolah
anaknya
Percetakan:
tetap dapat
mencetak buku
pemerintah atau
pengayaan
Penerbit:
Tetap dapat
menerbitkan
buku
pengayaan
Nasional:
Efiensi nasional
hampir 60% dari
penurunan
harga buku
wajib
ManfaatBukuTeksPelajaranWajib
1.Kualitas lebih
baik
2.Harga lebih
wajar (public
awareness)
118
5. PENYIAPAN GURU
Penyegaran
Narasumber
Nasional
Pelatihan
Instruktur
Nasional
Pelatihan Guru
inti
Pelatihan Guru
Sasaran
dan
Kepala
Sekolah/
Pengawas
Sasaran
Implementasi
di sekolah
sasaran
15 Juli
Jadwal Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
26 - 28 Juni
29 Juni - 3 Juli
10 - 14 Juli
dan
10 - 16 Juli
4 - 8 Juli
120
6
Region
Instruktur Nasional
Guru Inti
Guru Inti
Guru Inti
Pelatihan Guru Inti
Catatan: 1. Pelatihan dilaksanakan untuk tiap kelompok guru mapel/guru kelas
2. Mapel SD (PJOK, Seni Budaya Prakarya, Agama) bergabung ke kelompok guru kelas
3. Guru Agama SMP bergabung ke Kelompok PPKn
4. Kepala Sekolah mengikuti pelatihan guru dengan jam tambahan
LPMP
Guru Inti
Guru
Sasaran
Guru
Sasaran
Guru
Sasaran
Pelatihan Guru
Jakarta
Nara Sumber
Instrukt. Nas
Instrukt. Nas.
Instrukt. Nas
Pelatihan Instruktur
Nasional
Model Pelatihan Guru
121
Kuantitas dan kualitas pemahaman guru sasaran tidak kurang dari kriteria minimal (buku)
Hirarki Peran Dalam Implementasi Kurikulum 2013
122
PENGAWAS
INTI
KEPALA
SEKOLAH
INTI
GURU INTI
PENGAWAS
KEPALA
SEKOLAH
GURU KELAS/
GURU MAPEL
PENGAWAS SENIOR
NARA SUMBER NASIONAL, INSTRUKTUR NASIONAL, GURU INTI, DAN GURU
SASARAN
Pejabat
Kemdikbud
Ahli Pendidikan
Praktisi
Pendidikan
Unsur lain
WI
PPPPTK -
LPMP
(Penulis Bahan
Pelatihan)
DOSEN
Penulis Bahan
Ajar
Non Penulis
Bahan Ajar
NS GURU
IN
(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai Instruktur
Nasional)
WI
PPPPTK -
LPMP
(Penulis dan Non
Bahan Pelatihan)
DOSEN
Penulis Bahan
Ajar
IN GURU
IN
(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai Instruktur
Nasional)
GURU INTI
(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai Guru
Inti)
GI
GURU
SASARAN
GS
JAKARTA JAKARTA
6
REGION
LPMP -
PPPPTK
MASTER TRAINING
(Mengawasi, Memantau,
Mensupervisi Klinis dan
Melaporkan Proses Pelatihan
GURU YANG
MENGIMPLEMENTASIKAN
KURIKULUM 2013
GURU
IN
(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai
Instruktur
Nasional)GURU INTI
(Guru sasaran
yang terpilih
sebagai Guru
Inti)
123
Indikator Keberhasilan Pelatihan
No. Komponen Indikator
1. Peserta
pelatihan
• Memahami isi pesan kurikulum 2013 secara komprehensif
• Mampu menerapkan pembelajaran tematik terintegrasi dan kontekstual
• Memahami pendekatan scientific
• Mampu menerapkan kemampuan berfikir tingkat tinggi
• Mampu membangun budaya pembelajaran yang aktif, menantang, dan
menyenangkan
• Mampu menunjukkan keteladanan khususnya tentang kejujuran, disiplin,
kebersihan, dan tanggung jawab
• Terlaksananya proses penilai an yang berbasis pada sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
• ∆ (X2 – X1)> 0, signifikan; X2 : Postest; X1 : Pretest
2. Instruktur • Memiliki Integritas, kesiapan, dan kesungguhan Instruktur
• Memiliki kemampuan yang berkualitas tentang konsep keilmuan dan
menyampaikannya kepada peserta,
• Memiliki kualitas interaksi termasuk kemampuan membangkitkan suasana
pelatihan yang kreatif.
3. Proses • Rancangan program dapat terlaksana dengan baik
• Kesesuaian pendekatan, metode, dan teknik dengan standar kompetensi
• Kesesuaian aktivitas dengan produk-produk kegiatan
4. Penilaian • Ketaatan pelaksanaan penilaian dengan prinsip, asas dan prosedur.
• Kecukupan dan kesesuaian pendekatan penilaian
• Kualitas penerapan authentic assesment
• Pemanfaatan penilaian terhadap perbaikan (feed back) 124
Esensi Pelatihan Nara Sumber
• Memahami pandangan dan pesan-pesan Nara Sumber Nasional
Kurikulum 2013 sebagai bagian dari kurikulum tidak tertulis
(hidden curriculum) untuk melengkapi yang tertulis (written
curriculum) sehingga dapat memperkaya kurikulum yang
diajarkan (taught/delivered curriculum)
• Memahami kebutuhan dan arah perubahan pola pikir PTK
supaya Kurikulum 2013 dapat diimplemenkan dengan baik
• Memahami filosofi, rasional, dan konsep Kurikulum 2013 dan
perbedaannya dengan kurikulum sebelumnya
• Memahami standar-standar yang dipergunakan sebagai acuan
dalam perumusan Kurikulum 2013 dan perbedaannya dengan
standar-standar yang dipergunakan pada kurikulum sebelumnya
• Memahami proses pembelajaran dan proses penilaian menurut
Kurikulum 2013 dan menuangkannya dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran
Nara
Sumber
Promosi
penerapan
Kurikulum
Nara Sumber
Kurikulum
(tidak hanya
pelatihan)
Masukan dan
pengayaan
materi dan
metode
pelatihan
Pelatihan
di daerah yang
mengimplementasi
kan mandiri
(resouce person)
Help desk
implementasi
kurikulum
Melatih
Instruktur
Nasional dan
Guru Inti (bila
perlu)
PeranNaraSumber
126
6. PENYIAPAN MANAJEMEN DAN
BUDAYA SEKOLAH
Kegiatan Pembelajaran
Ekstra
Kurikuler
Kurikuler
Ko
Kurikuler
• Pramuka (Wajib)
• UKS
• PMR
• ...
128
Manajemen
&
Budaya
Sekolah
Menyiapkan
BK
Menyiapkan
Manajemen
Fasilitas
Menyiapkan
kegiatan
ekstra-
kurikuler
Perubahan Manajemen dan Budaya SMP
1. Pengamatan di luar kelas
2. Pemanfaatan TIK
3. Pemanfaatan perpustakaan
4. Pengerjaan projek
1.Kelas IX dalam penentuan minat
2.Pindahan dari/ke sekolah yang
belum menerapkan Kurikulum 2013
3.Kesulitan dalam perubahan pola dan
model pembelajaran
4.Transisi dari KTSP ke Kurikulum 2013
(bagi yang sekarang belum impl.)
1. Pramuka dalam bentuk
pengembangan komunitas
dan kepedulian sosial
2. Olahraga, dll
129
SMA/SMK
• Menyiapkan bimbingan dan konseling dalam:
– Penentuan mata pelajaran lintas peminatan dan pendalaman peminatan (bila ada)
bagi siswa
– Mengantispasi perubahan minat
– Perpindahan siswa dari/ke sekolah yang belum menerapkan Kurikulum 2013
• Menentukan mekanisme transisi pada tahun pertama ini untuk:
– Pada saat tahun depan semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013 mulai Kelas XI
padahal Kelas X masih menggunakan KTSP 2006
– Penerimaan siswa baru pada sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 padahal
selama masih di SMP belum diberi pengarahan oleh guru BK
• Menyiapkan kegiatan ekstra kurikuler kepramukaan dalam bentuk keterlibatan
aktif pada pengembangan komunitas dan kepedulian sosial
• Pengaturan jadwal penggunaan kelas dan fasilitas sekolah: lintas minat,
pendalaman minat, pemanfaatan TIK, pengerjaan projek, belajar mandiri,
kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler
• Menyiapkan mekanisme penilaian mata pelajaran pada saat siswa Kelas XII
SMK melakukan praktek industri
• Memastikan Kurikulum 2013 berjalan untuk semua mata pelajaran walaupun
buku yang tersedia baru untuk 3 mata pelajaran
130
7. PENYIAPAN PENILAIAN
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
No Jenis Penilaian Pelaku Waktu
1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan
2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian.
3 Penilaian projek Guru Tiap akhir bab atau tema pelajaran
4 Ulangan harian (dapat berbentuk
penugasan)
Guru terintegrasi dengan proses
pembelajaran
5 Ulangan Tengah dan Akhir
Semester
Guru (di bawah koord.
satuan pendidikan)
Semesteran
6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari
Pemerintah)
Tiap tingkat kompetensi yang tidak
bersamaan dengan UN
7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah (dengan
metode survei)
Tiap akhir tingkat kompetensi
(yang bukan akhir jenjang sekolah)
8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai
dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
9 Ujian Nasional sebagai Ujian
Tingkat Kompetensi pada akhir
jenjang satuan pendidikan.
Pemerintah (sesuai
dengan peraturan)
Akhir jenjang sekolah
Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional
Sistem Penilaian Kurikulum 2013
Sekolah
Siswa
1. Ujian Tingkat Kompetensi
(yang bukan UN)
Waktu: Tiap tingkat kompetensi
2. Ujian Sekolah
Waktu: Akhir jenjang sekolah
Guru
Penilaian Diri
Waktu: Sebelum ulangan harian
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)
Waktu: Akhir jenjang sekolah
2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi
Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi
1. Penilaian Otentik
Waktu: terus menerus
2. Penilaian Projek
Waktu: Akhir Bab/Tema
3. Ulangan Harian
Waktu: Sesuai rencana
4. UTS/AUS
Waktu: Semesteran
133
Pemerintah
Reviu
Bagian V
Manajemen Monitoring Implementasi Kurikulum
Sekolah+Guru
Guru Inti
UIK Provinsi
di LPMP
DinasPendidikan
Prov.&Kab/KotaKemdikbud
UIK Pusat
melapor
membina
Pendampingan
melapor
memantau
melapor
memantau
UIK : Unit Implementasi KurikulumLPMP: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan 135
Ruang Lingkup Monitoring
Buku
GuruSekolah
Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas
Substansi: Kebenaran,
Kelengkapan, Kesesu-
aian, Keterbacaan,
Estetika
Dokumen
Pelatihan: jadwal, kuantitas,
kualitas
Pemahaman: materi, aktivitas,
pembelajaran,
penilaian
Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas
Substansi: administrasi,
pengaturan fasilitas,
manajemen, budaya
Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas
Substansi: Kebenaran,
Kelengkapan, Kesesu-
aian, Keterbacaan,
136
ReviuBagian VI
No
Entitas
Pendidikan
Indikator Keberhasilan
1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
Lebih senang belajar
2 Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Lebih bergairah dalam melakukan proses pembelajaran
Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu
3 Manajemen
Satuan
Pendidikan
Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk
bimbingan dan penyuluhan
Terjadinya proses pembelajaran yang lebih variatif di sekolah
4 Negara dan
Bangsa
Reputasi internasional pendidikannya menjadi lebih baik
Memiliki daya saing yang lebih tinggi, sehingga lebih menarik
bagi investor
5 Masyarakat
Umum
Memperoleh lulusan sekolah yang lebih kompeten
Dapat berharap kebutuhan pendidikan akan dipenuhi oleh
sekolah (tidak perlu kursus tambahan)
Indikator Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
138
Ruang Lingkup Evaluasi
Evaluasi
Produk
Hasil
Peningkatan
Kompetensi (3)
Perubahan Pola
Pikir + Peningkatan
Kompetensi (4+1)
Perbaikan Budaya
dan Manajemen
SiswaGuruSekolah
Kelengkapan,
Kebenaran,
Keterbacaan
Kelengkapan, Kese-
suian, Kebenaran,
Keterbacaan,
Estetika
Pelatihan & Supervisi
(model, waktu,
materi, Instruktur)
DokumenBukuGuru
Sumatif
Jangka Panjang
Soft Evidence
Formatif
Jangka Pendek
Hard Evidence
Administrasi dan
Manajemen
Sekolah
Produktif, Kreatif,
Inovatif, Afektif
Publik
139

More Related Content

What's hot

Strategi pengembangan kurikulum
Strategi pengembangan kurikulumStrategi pengembangan kurikulum
Strategi pengembangan kurikulumM Tata Taufik
 
Ppt bu khoiriyah dan bu faizin
Ppt bu khoiriyah dan bu faizinPpt bu khoiriyah dan bu faizin
Ppt bu khoiriyah dan bu faizinYusuuf Arifin
 
Dokumen Standard Kurikulum Pentaksiran
Dokumen Standard Kurikulum PentaksiranDokumen Standard Kurikulum Pentaksiran
Dokumen Standard Kurikulum PentaksiranGulit Rukag
 
Elemen perubahan kurikulum 2013
Elemen perubahan kurikulum 2013Elemen perubahan kurikulum 2013
Elemen perubahan kurikulum 2013Raehana Tuqalby
 
Pendekatan-pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan-pendekatan Dalam Pengembangan KurikulumPendekatan-pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan-pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulumshofichofifah
 
Pedagogi 21st century
Pedagogi 21st centuryPedagogi 21st century
Pedagogi 21st centurysmkchemomoi
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran2008021
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013kurtilas789
 
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...guestc6f390
 
PENGETAHUAN ISI KANDUNGAN PEDAGOGI (PCK) DALAM KALANGAN GURU
PENGETAHUAN ISI KANDUNGAN PEDAGOGI (PCK) DALAM KALANGAN GURUPENGETAHUAN ISI KANDUNGAN PEDAGOGI (PCK) DALAM KALANGAN GURU
PENGETAHUAN ISI KANDUNGAN PEDAGOGI (PCK) DALAM KALANGAN GURUAmeer Chann
 
Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi (PCK) dalam Kalangan Guru
Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi (PCK) dalam Kalangan GuruPengetahuan Isi Kandungan Pedagogi (PCK) dalam Kalangan Guru
Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi (PCK) dalam Kalangan GuruChan Chew Yen
 
Ppt kurikulum 2013 komputer
Ppt kurikulum 2013 komputerPpt kurikulum 2013 komputer
Ppt kurikulum 2013 komputer1122113004
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranE Pratiwi
 
Peranan guru n kurikulum
Peranan guru n kurikulumPeranan guru n kurikulum
Peranan guru n kurikulumNorazul89
 
Model model pengembangan kurikulum
Model model pengembangan  kurikulumModel model pengembangan  kurikulum
Model model pengembangan kurikulumirene sofia
 

What's hot (19)

Strategi pengembangan kurikulum
Strategi pengembangan kurikulumStrategi pengembangan kurikulum
Strategi pengembangan kurikulum
 
Ppt bu khoiriyah dan bu faizin
Ppt bu khoiriyah dan bu faizinPpt bu khoiriyah dan bu faizin
Ppt bu khoiriyah dan bu faizin
 
Dokumen Standard Kurikulum Pentaksiran
Dokumen Standard Kurikulum PentaksiranDokumen Standard Kurikulum Pentaksiran
Dokumen Standard Kurikulum Pentaksiran
 
Elemen perubahan kurikulum 2013
Elemen perubahan kurikulum 2013Elemen perubahan kurikulum 2013
Elemen perubahan kurikulum 2013
 
SKPMg2 Standard 4.6
SKPMg2 Standard 4.6SKPMg2 Standard 4.6
SKPMg2 Standard 4.6
 
Pendekatan-pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan-pendekatan Dalam Pengembangan KurikulumPendekatan-pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan-pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulum
 
Pedagogi 21st century
Pedagogi 21st centuryPedagogi 21st century
Pedagogi 21st century
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
Perubahan mindset dalam Kurikulum 2013
 
Konsep 5
Konsep 5 Konsep 5
Konsep 5
 
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN  KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
 
PENGETAHUAN ISI KANDUNGAN PEDAGOGI (PCK) DALAM KALANGAN GURU
PENGETAHUAN ISI KANDUNGAN PEDAGOGI (PCK) DALAM KALANGAN GURUPENGETAHUAN ISI KANDUNGAN PEDAGOGI (PCK) DALAM KALANGAN GURU
PENGETAHUAN ISI KANDUNGAN PEDAGOGI (PCK) DALAM KALANGAN GURU
 
Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi (PCK) dalam Kalangan Guru
Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi (PCK) dalam Kalangan GuruPengetahuan Isi Kandungan Pedagogi (PCK) dalam Kalangan Guru
Pengetahuan Isi Kandungan Pedagogi (PCK) dalam Kalangan Guru
 
Ppt kurikulum 2013 komputer
Ppt kurikulum 2013 komputerPpt kurikulum 2013 komputer
Ppt kurikulum 2013 komputer
 
8 Dokumen KBAT
8 Dokumen KBAT8 Dokumen KBAT
8 Dokumen KBAT
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Peranan guru n kurikulum
Peranan guru n kurikulumPeranan guru n kurikulum
Peranan guru n kurikulum
 
Model model pengembangan kurikulum
Model model pengembangan  kurikulumModel model pengembangan  kurikulum
Model model pengembangan kurikulum
 

Similar to KURIKULUM

Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013
Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013
Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013PGSD-S1
 
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013 1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013 Nia Piliang
 
1. kurikulum 2013
1. kurikulum 20131. kurikulum 2013
1. kurikulum 2013razanputra
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimiatanialisa008
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)Sofyan Saputra
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budayaSofyan Saputra
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkapotek agam farma
 
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR RBT10620RebeccaAnakM
 
Pengembangan Kurikulum-2013
Pengembangan Kurikulum-2013Pengembangan Kurikulum-2013
Pengembangan Kurikulum-2013Wahyu Windarti
 
20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx
20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx
20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptxAlrosyidRidlo
 
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxPengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxFebriHenni1
 
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptxSosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptxagusriyadi481
 
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...tihahhhnazmahhh09
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakaryaSofyan Saputra
 
lesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptlesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptSahabatEdu
 
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptx
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptxPPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptx
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptxIldanurYeni
 
Buku Panduan Pendekatan Bertema.pdf
Buku Panduan Pendekatan Bertema.pdfBuku Panduan Pendekatan Bertema.pdf
Buku Panduan Pendekatan Bertema.pdfMUHAMMADFARISBINAHMA
 
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...RahmawatiNusi1
 

Similar to KURIKULUM (20)

Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013
Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013
Penjelasan mendikbud mengenai kurikulum 2013
 
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013 1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
1. penjelasan mendikbud kurikulum 2013
 
1. kurikulum 2013
1. kurikulum 20131. kurikulum 2013
1. kurikulum 2013
 
Minggu 8
Minggu 8Minggu 8
Minggu 8
 
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
3 model-pembelajaran-saintifik-mp-kimia
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya (1)
 
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
16 model-pembelajaran-saintifik-mp-seni-budaya
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
 
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
Jenis Kurikulum dan Pelaksanaan KSSR
 
Pengembangan Kurikulum-2013
Pengembangan Kurikulum-2013Pengembangan Kurikulum-2013
Pengembangan Kurikulum-2013
 
20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx
20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx
20210427 Materi Sosialisasi Pelatih Ahli PSP.pptx
 
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptxPengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
Pengembangan Modul Ajar PERGUNU.pptx
 
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptxSosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
Sosialisasi IKM Mandiri smpn 4 langkaplancar.pptx
 
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
Perkembangan Pendidikan Di Malaysia: Falsafah dan Dasar (Reka Bentuk Kurikulu...
 
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
15 model-pembelajaran-saintifik-mp-prakarya
 
lesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptlesson-study-41.ppt
lesson-study-41.ppt
 
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptx
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptxPPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptx
PPT SEKOLAH PENGGERAK REVISI.pptx
 
lesson-study-41.ppt
lesson-study-41.pptlesson-study-41.ppt
lesson-study-41.ppt
 
Buku Panduan Pendekatan Bertema.pdf
Buku Panduan Pendekatan Bertema.pdfBuku Panduan Pendekatan Bertema.pdf
Buku Panduan Pendekatan Bertema.pdf
 
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
Pentingnya mengetahui pendekatan pembelajaran kurikulum merdeka bagi guru.ppt...
 

More from Iepank Iep

Teori pembelajaran apresiasi_menurut_schuman
Teori pembelajaran apresiasi_menurut_schumanTeori pembelajaran apresiasi_menurut_schuman
Teori pembelajaran apresiasi_menurut_schumanIepank Iep
 
Teori pembelajaran apresiasi_sastra_menurut_gordon
Teori pembelajaran apresiasi_sastra_menurut_gordonTeori pembelajaran apresiasi_sastra_menurut_gordon
Teori pembelajaran apresiasi_sastra_menurut_gordonIepank Iep
 
Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD)Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD)Iepank Iep
 
Makna denotasi-dan-konotasi-
Makna denotasi-dan-konotasi-Makna denotasi-dan-konotasi-
Makna denotasi-dan-konotasi-Iepank Iep
 
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan SuratMateri Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan SuratIepank Iep
 

More from Iepank Iep (6)

Lesson Study
Lesson StudyLesson Study
Lesson Study
 
Teori pembelajaran apresiasi_menurut_schuman
Teori pembelajaran apresiasi_menurut_schumanTeori pembelajaran apresiasi_menurut_schuman
Teori pembelajaran apresiasi_menurut_schuman
 
Teori pembelajaran apresiasi_sastra_menurut_gordon
Teori pembelajaran apresiasi_sastra_menurut_gordonTeori pembelajaran apresiasi_sastra_menurut_gordon
Teori pembelajaran apresiasi_sastra_menurut_gordon
 
Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD)Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
 
Makna denotasi-dan-konotasi-
Makna denotasi-dan-konotasi-Makna denotasi-dan-konotasi-
Makna denotasi-dan-konotasi-
 
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan SuratMateri Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
Materi Pembelajaran Menulis Memo dan Surat
 

KURIKULUM

  • 1. Arahan Mendikbud Pengembangan Kurikulum 2013 Penyegaran Nara Sumber Pelatihan Guru untuk Implementasi Kurikulum 2013 Jakarta, 26-28 Juni 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  • 2. Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum • Terkesan mendadak, tanpa evaluasi kurikulum yang sedang berjalan • Tidak melibatkan guru atau asosiasi profesi pendidik • Kurang sosialisasi • Menghapus mata pelajaran yang mendukung di persaingan global (Bahasa Inggris dan TIK) • Mengabaikan kemampuan guru didalam membuat RPP dan silabus • Tidak menjawab apa yang dibutuhkan peserta didik • Berkembangnya stigma negatif terhadap guru • Mestinya metodologi yang diperbaiki bukan kurikulum • Anggaran sangat besar , khawatir seperti kasus hambalang • Tarik-ulur anggaran antara Kemdikbud dan DPR • Implementasi bakal terhambat karena anggaran belum disetujui 2
  • 3. Landasan Pengembangan Kurikulum 3 RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN • Perubahan metodologi pembelajaran • Penataan kurikulum INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010 • Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
  • 4. Kronologi Pengembangan Kurikulum 2013 DASAR HUKUM: Amanah RPJMN 2010-2014 mengarahkan untuk memantapkan pelaksanaan sistem pendidikan nasional, melalui penyediaan sistem pembelajaran, penyempurnaan kurikulum pendidikan dasar dan menengah serta pembelajaran. Sasaran : Penyempurnaan kurikulum sekolah dasar-menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014. KRONOLOGI: 31 Juli 2012 Rapat Sidang Terbatas Arahan Presiden RI “Penguatan Kurikulum dengan penekanan memasukkan pendidikan karakter” 4 Agustus 2012 Komite Pendidikan Laporan awal : Penataan dan Penyempurnaan (Pengembangan) Kurikulum  Komite Pendidikan Menyetujui 19 September 2012 Rapat Koordinasi Menghadapi Panja Belanja Pemerintah Pusat Banggar DPR RI Usulan Kriteria Pemanfaatan Optimalisasi Anggaran Pendidikan : “Program telah dibahas dan disetujui oleh Komite Pendidikan Nasional” 22 November 2012 Raker Komisi X DPR RI: “sepakat pembahasan pengembangan kurikulum dalam panja Kurikulum” 14 Desember 2012 Raker Komisi X DPR RI: “menyetujui anggaran Kurikulum untuk Satker Dikdas dan Dikmen” 4 18 Februari 2013 Sidkab Paripurna Arahan Presiden: “kurikulum 2013 lebih disosialisasikan secara masif untuk pelaksanaannya mulai TA 2013/2014” RPJMN 2010-2014 INPRES 1/2010 4
  • 6. Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1984 Kurikulum 1984 1994 Kurikulum 1994 1997 Revisi Kurikulum 1994 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1945 1965 20151955 1975 20051985 1995 2013 ‘Kurikulum 2013’ 6 Materi pengetahuan Produk
  • 7. Kurikulum Sebagai Materi • Planning oriented, mewakili pandangan teoritis • Dipergunakan di Indonesia periode sebelum Tahun 2000 • Kurikulum sebagai wahana menyampaikan pengetahuan (knowledge transmission) dari guru ke siswa • Perencanaan pembelajaran sangat dominan dan ketat berdasarkan urutan logis dari materi pembelajaran • Guru melaksanakan pembelajaran dengan meneruskan apa yang diketahuinya kepada siswa sesuai dengan silabus yang telah ditentukan • Penilaian berdasarkan atas penyerapan materi pengetahuan oleh siswa terhadap rencana materi pengetahuan yang tertuang dalam silabus 7
  • 8. Kurikulum Sebagai Produk • Result oriented, mewakili pandangan produktif • Dipergunakan di Indonesia dalam periode Dekade 2000an • Dipicu oleh kebutuhan pasar atas kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusan (produk) program pendidikan • Berkembang dari Inggris (sejak 1980an) • Kebebasan dalam penyampaian pembelajaran, yang penting hasil akhirnya harus sesuai standar, yaitu memiliki kompetensi sebagaimana dirumuskan. • Sangat tergantung pada penilaian terstandar (harus ketat) sejalan dengan konsep produk dimana pengecekan adalah pada hasil akhir yang harus sesuai standar • Diadopsi di Indonesia dalam bentuk KBK dan KTSP, dengan modifikasi bahwa produk akhir diterjemahkan dari materi yang harus dikuasi, sehingga standar lulusan diturunkan dari standar isi 8
  • 9. Kurikulum Sebagai Proses • Action Oriented, mewakili pandangan praktis • Tidak pernah digunakan di Indonesia • Dipicu oleh kebutuhan individual siswa yang tidak dapat diseragamkan • Berkembang dari Finlandia (sejak 1990an) • Penekanan pada berfikir kritis yang diwujudkan dalam tindakan nyata dengan membangun kolaborasi antar pelaku pendidikan (guru, siswa, pengelola) • Mengevalusi proses secara terus menerus melalui pemantauan proses dan capaiannya secara ketat • Penilaian berdasarkan kemajuan siswa dalam pembelajaran (relatif terhadap dirinya pada periode sebelumnya) • Hasil akhir dapat berbeda bagi tiap siswa sesuai dengan bakat dan minatnya 9
  • 10. Kurikulum Sebagai Praksis Kontektual • Pengertian baru dalam Kurikulum • Perluasan dari konsep kurikulum sebagai proses dengan penambahan perlunya komitmen bersama menyepakati (antar pelaku pendidikan) kegiatan-kegiatan yang diperlukan (sebagai bagian dari proses pembelajaran) untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan. • Pendekatan sistem: materi  proses  produk (konsep: teoritispraktisproduktif) • Penguasaan materi pembelajaran diperoleh melalui siklus aksi dan refleksi berkelanjutan (continuous action-reflection) • Pentingnya peran guru dalam menghasilkan komitmen dari siswa untuk mencapai target tertentu yang telah ditetapkan • Perlunya tambahan pendekatan transdisipliner melalui tema pembelajaran yang kontekstual dengan sekitarnya untuk memastikan praksisnya relevan Praxis is the process by which theory, lesson, or skill is enacted, practiced, embodied, or realized. 10
  • 12. Konsep Pengembangan Kurikulum Sebagai Praksis 12 Kebutuhan: -Individu -Masyarakat -Bangsa dan Negara -Peradaban Kompetensi lulusan (Sikap, Keterampilan, Pengetahuan) Materi Inti Pembelajaran Proses Pembelajaran Proses Penilaian Dokumen Kurikulum UU Sisdiknas Keutuhan Keseragaman Keselarasan (Praktek terbaik) Sikap, Pengetahuan, Keterampilan Proses Pembelajaran KI-KD Mapel Bervariasi Standar (produk) Variasi (normal, pengayaan, remedi) Standar (materi dan proses) Konteks Standar
  • 13. Perbandingan Kurikulum dari Masa ke Masa No Kurikulum .... – 1994 Kurikulum 2004 – 2006 Kurikulum 2013 1 Basis materi Basis produk Basis praksis 2 Fokus pada ranah pengetahuan Mapel berkontribusi pada kompetensi tertentu Mapel berkontribusi pada semua ranah kompetensi 2 Produk dan proses ditentukan dari materi Produk ditentukan dari materi, proses ditentukan terpisah Materi dan proses diturunkan dari produk 2 Penekanan pada rencana Penekanan pada hasil Penekanan keselarasan rencana, kegiatan, hasil 3 Keseragaman materi Keseragaman hasil Keseragaman materi, proses dan hasil 4 Pemantauan pelaksanaan silabus dan RPP standar Penilaian hasil yang sangat ketat (harusnya), mis. UN Penilaian proses dan hasil secara utuh 5 Menggunakan materi sebagai konteks Menggunakan materi sebagai konteks Menggunakan tema populer sebagai konteks Arah Pengembangan: Kurikulum sebagai Praksis Kontekstual13
  • 15. Manajemendan Kepemimpinan IklimAkademikdan BudayaSekolah Kesiapan: -Fisik -Emosional -Intelektual - Spiritual Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum PesertaDidik Pembelajaran Lulusanyang KompetenKurikulum (SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian) Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia Pembelajar yang Sukses * Individu yang Percaya Diri WN yang Bertanggung Jawab Kontributor Peradaban yang Efektif * tidak pernah berhenti belajar Kebutuhan: -Individu -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban Kelayakan: -Materi -Metode Penyampaian -Metode Penilaian Buku Pegangan (Buku Babon) (Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru) Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural 15
  • 18. Analisis Kerangka Analisis Pengembangan Kurikulum 2013 KBK 2004 KTSP 2006 Pendalaman dan Perluasan Materi Penguatan Proses 18 Perancangan Kurikulum Kesempatan dan Tantangan
  • 19. 1. MENYONGSONG 100 TAHUN MERDEKA
  • 20. -Rehab Gedung Sekolah -Penyediaan Lab dan Perpustakaan -Penyediaan Buku Kurikulum 2013 -BOS -Bantuan Siswa Miskin -BOPTN/Bidik Misi (di PT) Manajemen Berbasis Sekolah -Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi -Pembayaran Tunjangan Sertifikasi -Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan 20
  • 21. 100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi" Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045 SDM Usia Produktif Melimpah Kompeten Tidak Kompeten Beban Pembangunan Modal Pembangunan Transformasi Melalui Pendidikan -Kurikulum - PTK -Sarpras -Pendanaan -Pengelolaan 21 8SNP
  • 22. Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) ....Indonesia’s economy has enormous promise... .... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood .... Perlu dipersiapkan social engineering Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan 22
  • 23. Pengaruh Kualitas Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia •Kualitas pendidikan berpengaruh positif thd pertumbuhan ekonomi dengan koefisen kontribusi hampir 2 kali •Untuk negara dengan PDB /Kapita dibawah rata-rata dunia, koefisien ini bernilai lebih tinggi yaitu 2.28 •Kualitas pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja World Bank, Education Quality and Economic Growth, 2009 23
  • 25. Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya Sumber Daya Alam sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia sebagai Beban Pembangunan Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Peradaban sebagai Modal Pembangunan SDM Beradab sebagai Modal Pembangunan Dekade 2020an dsts/d Dekade 1980an Pendidikan Kekayaan Peradaban Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna Penduduk Sebagai Kreator/Disiminator Pergeseran Paradigma Pembangunan 25 Pembangunan Ekonomi Berbasis Pengetahuan Pengetahuan sebagai Modal Pembangunan SDM Berpengetahuan sebagai Modal Pembangunan Dekade 1990an-2010an Penduduk Sebagai Pelaku/Kontributor Kekayaan Pengetahuan Kekayaan Pengetahuan Pendidikan
  • 26. Pembangunan Kesejahteraan Berbasis Peradaban Modal Sosial- Budaya Modal Individu Modal Pengetahuan/ Keterampilan Modal Peradaban Modal SDM -Sikap -Keterampilan -pengetahuan Pembangunan Kesejahteraan 26 Terwujud Melalui Keutuhan ASK Modal Sistem Pemerintahan Global Prosperity Index menempatkan Indonesia pada urutan ke 63, dengan modal sosial-budaya menempati urutan ke 27
  • 27. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan, Bahasa, dan Kebudayaan Tuhan Masyarakat Alam Manusia -Pikiran -Perasaan Pengetahuan Budaya IPTEK Seni Peradaban (pengalaman)Interaksi Abstraksi Ekspresi Eksistensi Internalisasi Aktualisasi Pendidikan Pembudayaan Membentuk Insan Indonesia yang Beradab -Logika -Etika -Estetika -Spiritual ita Kompetensi Inti IV (SD/MI): Menyajikan Pengetahuan yang dimiliki dengan bahasa yang jelas, logis, sistematis, dengan karya yang estetis, dan dengan tindakan yang mencerminkan anak beriman dan berakhlak mulia Bahasa 27 Utuh
  • 29. Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja) Komputasi (lebih cepat memakai mesin) Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin) Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja) Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya menyelesaikan masalah [menjawab] Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir mekanistis [rutin] Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 Model PembelajaranCiri Abad 21 29
  • 30. Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovasi • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK Kehidupan dan Karir • Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kerangka Kompetensi Abad 21 Kerangka ini menunjukkan bahwa berpengetahuan [melalui core subjects] saja tidak cukup, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif, adaptif,...] Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 30
  • 31. Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008 Kerangka Kompetensi Abad 21 •Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif •Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik •Membolehkan pengembangan portofolio siswa •Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur •Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas •Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia •Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai 31
  • 33. Sumber: World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013. Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011. y = 0,051x + 1,6176 Koef Korelasi = 0,91 0 1 2 3 4 5 6 7 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 CompetitivenessScore Innovation Score Indonesia GCI: Global Competitiveness Index ICI: Innovation Capability Index Grafik Hubungan Inovasi dan Daya Saing 33
  • 34. Source: Martin Prosperity Institute. 2011. Creativity and Prosperity: The Global Creativity Index. Koef Korelasi = 0,84 34
  • 35. Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training Pemahaman Lama Pemahaman Baru Terbatas untuk seni Untuk semua mata pelajaran Murni bakat Keterampilan yang dapat dipelajari Originalitas Originalitas dan nilai (asas manfaat) Tidak perlu pengetahuan pendukung Pengetahuan lapangan sangat diperlukan Terobosan besar Keterampilan berfikir (kontribusi dalam pengembangan) Free play (bebas) dan discovery Stimulation play (terarah) dan discovery Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif 35
  • 36. Pengertian Kreativitas % Setuju Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan 98 Berlaku untuk tiap mata pelajaran 96 Tidak terbatas pada seni 86 Tiap orang dapat menjadi kreatif 88 Bakat bawaan lahir 21 Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah 95 Dapat diajarkan 70 Dapat dinilai 50 R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports. Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas 36 (tidak mudah menilai kreativitas  tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari)
  • 37. 37 Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: - Observing [mengamat] - Questioning [menanya] - Experimenting [mencoba] - Associating [menalar] - Networking [Membentuk jejaring] Personal Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 37 Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
  • 38. Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research? Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban benar, • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk: - mencoba, - menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi, - memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian, • memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan spontan/ekspresif 38
  • 39. Proses Karakteristik Penguatan Pembelajaran Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning] Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif Penilaian Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan] Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa Menggunakan portofolio pembelajaran siswa Arah Pengembangan: Penguatan Proses 39
  • 40. 5. PENDALAMAN & PERLUASAN MATERI
  • 41. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Refleksi dari Hasil PISA 2009 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1b Level 1a Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman  penyesuaian kurikulum Matematika IPA Bahasa 41
  • 42. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% ChineseTaipei Singapore Korea,Rep.of Japan Turkey Malaysia Thailand Iran SaudiArabia Morocco Indonesia Very Low Low Intermediate High Advance 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% ChineseTaipei Korea,Rep.of Singapore Japan Turkey Thailand Malaysia Iran Indonesia Morocco SaudiArabia Very Low Low Intermediate High Advance Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII 2007 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 42
  • 43. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore ChineseTaipei Japan Korea,Rep.of Malaysia Thailand Turkey Iran Indonesia Morocco SaudiArabia Very Low Low Intermediate High Advance 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore ChineseTaipei Korea,Rep.of Japan Turkey Iran Malaysia Thailand SaudiArabia Indonesia Morocco Very Low Low Intermediate High Advance Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII 2007 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 43
  • 44. 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore ChineseTaipei Iran SaudiArabia Indonesia Morocco Very Low Low Intermediate High Advance 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Singapore ChineseTaipei Iran Indonesia Morocco Very Low Low Intermediate High Advance Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV 2006 2011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 44
  • 45. TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori: – Low mengukur kemampuan sampai level knowing – Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying – High mengukur kemampuan sampai level reasoning – Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information Model Soal TIMSS 45
  • 46. Domain Topics Biology 1. Major organs and organ systems in humans and other organisms 2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process 3. Reproduction and heredity 4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ. 5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem 6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment 7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise Chemistry 1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom) 2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility) 3. Properties and uses of common acids and bases 4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation) Physics 1. Physical states and changes in matter 2. Energy forms, transformations, heat, and temperature 3. Basic properties/behaviors of light and sound 4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets 5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure) Earth Science 1. Earth’s structure and physical features 2. Earth’s processes, cycles, and history 3. Earth’s resources, their use, and conservation 4. Earth in the solar system and the universe Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII 46
  • 47. Domain Topics Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers 2. Concepts of fractions and computing with fractions 3. Concepts of decimals and computing with decimals 4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers 5. Problem solving involving percents and proportions Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences 2. Simplifying and evaluating algebraic expressions 3. Simple linear equations and inequalities 4. Simultaneous (two variables equations) 5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes 2. Congruent figures and similar triangles 3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. 4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation Data & Chances 1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII 47
  • 48. Domain Topics Number 1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering 2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers 3. Concepts of fractions 4. Adding and subtracting with fractions 5. Concepts of decimals, including place value and ordering 6. Adding and subtracting with decimals 7. Number sentences 8. Number patterns Geometry Shapes and Measu- rement 1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines 2. Comparing and drawing angles 3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane 4. Elementary properties of common geometric shapes 5. Reflections and rotations 6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes 7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes Data Display 1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts 2. Drawing conclusions from data displays 3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas IV yang mengikuti TIMSS Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV 48
  • 49. Persentase Siswa SMP Kelas VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (IPA) Source: TIMSS 2011 International Science Report. All Science (20 Topics) Biology (7 Topics) Chemistry (4 Topics) Physics (5 Topics) Earth Science (4 Topics) Iran 91 82 98 98 91 Turkey 89 93 99 97 63 Saudi Arabia 88 86 91 85 92 Thailand 74 69 92 67 72 Chinese Taipei 68 92 98 59 5 Indonesia 67 73 82 79 27 Singapore 65 63 80 83 31 Malaysia 63 61 80 72 38 Morocco 57 56 59 55 62 Japan 57 35 86 76 41 Korea, Rep.Of 54 38 42 79 64 Walaupun hampir semua materi IPA ada pada kurikulum, tetapi tidak semua memperoleh pelajaran tersebut. Menunjukkan banyak materi kurikulum yang tidak diajarkan . Hal ini sangat mungkin terkait dengan kemampuan profesi guru, mengajarkan apa yang mereka pahami, dan melompati yang mereka merasa kurang paham 49
  • 50. Pesersentase Siswa SMP Kls VIII yang Telah Diajar Topik TIMSS (Matematika) Source: TIMSS 2011 International Mathematics Report. All Mathematics (19 Topics) Number (5 Topics) Algebra (5 Topics) Geometry (6 Topics) Data and Chance (3 Topics) Turkey 94 100 92 89 98 Korea, Rep.Of 92 100 91 92 81 Saudi Arabia 92 99 85 93 88 Japan 91 99 92 93 75 Singapore 88 99 94 75 83 Malaysia 84 98 73 93 63 Iran 80 100 74 81 58 Chinese Taipei 79 99 97 84 4 Thailand 77 98 62 80 65 Indonesia 69 97 84 61 12 Morocco 62 97 61 46 35 Mengingat tidak semua materi matematika TIMSS terdapat pada kurikulum, sehingga wajar apabila persentase siswa yang telah diajar materi TIMSS adalah rendah 50
  • 51. PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pem. kecamatan • Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan • Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi • Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi • Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK • Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri • Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional • Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya • Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya • Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah • Memberikan contoh peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok • Mendeskripsikan pengertian organisasi • contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat • Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah • Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama • Mematuhi keputusan bersama Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 51 Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran
  • 52. • Evaluasi ulang ruang lingkup materi: – Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa – Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa – Menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional • Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning] • Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan Arah Pengembangan: Penguatan Materi 52
  • 54. Efektivitas Pembelajaran Lama Sekolah Periode 1994-2012 Mulai 2013 Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan Dikdas-Wajar 9 th Dikmen-PMU 54 Peran Kurikulum
  • 55. 1. TEMA RANCANGAN KURIKULUM
  • 56. Tujuan Pendidikan Nasional (Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003) Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sikap Spiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab Pengetahuan berilmu Keterampilan cakap dan kreatif 56
  • 57. Pembelajaran Peran Kurikulum sebagai Integrator Sistem Nilai, Pengetahuan dan Keterampilan Sistem Nilai Kompetensi: -Sikap -keterampilan -Pengetahuan Aktualisasi (Action) Internalisasi (Reflection) Watak/ Perilaku Individu Kurikulum PTK dan dukungan lain: SarPras,... -Produktif -Inovatif -Peduli -... Watak/Perilaku Kolektif 57
  • 58. Peran Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan BangsayangCerdas Intelektual Spiritual Sosial Kinestesis Produktif Inovatif Bangsayang Kolaboratif-Kompetitif BangsaBerpengetahuandanBerbudaya BangsayangBeradab Kebudayaan Kultural Afektif 58 Kreatif
  • 59. Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi Produktif Kreatif Inovatif Afektif 59 Tema Pengembangan Kurikulum 2013 (Sesuai UU 20/2003)
  • 62. 1. REKONSTRUKSI POLA PIKIR DAN ASPEK LEGAL
  • 63. Standar Isi Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006 63 Mapel 1 SKL Mapel 1 SK-KD Mapel 1 Mapel 2 SKL Mapel 2 SK-KD Mapel 2 Mapel 3 SKL Mapel 3 SK-KD Mapel 3 Mapel n SKL Mapel n SK-KD Mapel n .... .... .... Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan SK-KD: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
  • 64. Lengan Kiri Muka Kiri Kerah Lengan Kanan Muka Kanan Saku Belakang Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006 64
  • 65. Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) 58 cm 38 cm 83 cm 92 cm 86 cm Lengan Kiri Lengan KananMuka KananMuka Kiri Belakang saku kerah Pola Pikir Kurikulum 2013 65
  • 66. Arah Rancangan: Pola Pikir Perumusan Kurikulum No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013 1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan 2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran 3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas) 6 Kurikulum adalah bagian dari Standar Isi Kurikulum adalah turunan dari SKL, SI, Proses, Penilaian 66
  • 67. Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013 Guru Kewenangan Hampir mutlak Terbatas Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku Beban Berat Ringan Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran Rendah [banyak waktu untuk persiapan] Tinggi Buku Peran penerbit Besar Kecil Variasi materi dan proses Tinggi Rendah Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah Siswa Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya pada guru Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah Pemantauan Titik Penyimpangan Banyak Sedikit Besar Penyimpangan Tinggi Rendah Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin Mudah Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum 67
  • 68. Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013 Penyusunan Silabus Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD] Pengembangan dari yang sudah disiapkan Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan Penyediaan Buku Penerbit Kuat Lemah Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan Pemerintah Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah Mutlak untuk buku teks Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan Supervisi pelaksanaan dan pemantauan Pelaksanaan Pembelajaran Guru Mutlak Hampir mutlak Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif] Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali] Penjaminan Mutu Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum 68
  • 69. Rantai Pasok Kurikulum Kurikulum Yang Dirumuskan Kurikulum Yang Dituliskan (Global) Kurikulum Yang Dibukukan Kurikulum Yang Diajarkan Kurikulum Yang Diserap Kurikulum Yang Dituliskan (Rinci) PeranGuru Peran Pemerintah KTSP2006 Peran Guru PeranPemerintah Kurikulum2013 PeranGuruPeranPemerintah KBK2004 Penyimpangan Penyimpangan Penyimpangan Penyimpangan Penyimpangan Catatan: Penyimpangan dapat bernilai positif atau negatif tergantung pelakunya 69
  • 70. Peran-Tugas Pemerintah Peran-TugasGuru/Satdik Efektivitaswaktupembelajaran Kurikulum 2013 KBK 2004 KTSP 2006 Alokasiwaktupersiapansilabus danreviewbuku Efektivitas waktu pembelajaran Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar Pembagian Peran-Tugas Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru serta Efektivitas Waktu Pembelajaran ... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran ..... 70
  • 71. Penyesuaian PP 19/2005  PP 32/2013 Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No. 54/2013) Standar Isi (No. 64/2013) Standar Proses (No. 65/2013) Standar Penilaian (No. 66/2013) KD dan Struktur Kurikulum SD/MI (No. 67/ 2013) KD dan Struktur Kurikulum SMP/MTs (No. 68/2013) KD dan Struktur Kurikulum SMA/MA (No. 69/2013) KD dan Struktur Kurikulum SMK/MAK (No. 70/2013) Buku Teks Pelajaran (No. 71/2013) 71
  • 72. 2. RUMUSAN PRAKSIS KURIKULUM 2013
  • 73. Rumusan Konteks dalam Kurikulum 2013 Dunia (Peradaban) Global Negara Sosial-Ekonomi-Budaya Sat Pendidikan Keluarga Peserta Didik SD SMP SMA/KPT 73
  • 74. Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013  SP Applying Under- standing Knowing/ Remembering Analyzing Evaluating Valuing Responding Accepting Organizing/ Internalizing Characterizing/ Actualizing Experi- menting Questioning Observing Associating Communicating Knowledge (Bloom) Skill (Dyers) Attitude (Krathwohl) S D SMP SMA/K PT Creating 74 Applying Under- standing Knowing/ Remembering Analyzing Evaluating Knowledge (Bloom) 2006 2013 Perluasan dan pendalaman dalam proses pencapaian kompetensi
  • 75. Mengetahui Memahami Menerapkan Mengana- lisis Mengeva- luasi Mencipta Faktual Konseptual Prosedural Meta- kognitif SD/MI SMP/MTs SMA/MA/ SMK/MAK 75 Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013  SI
  • 76. Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan; 1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan 4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013  SKL DOMAIN SD SMP SMA-SMK SIKAP Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN PERADABANNYA KETERAMPILAN Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH KONKRET DAN ABSTRAK PENGETAHUAN Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN 76
  • 78. Pembentukan Kompetensi Melalui Pembelajaran dan Pemanfaatannya Pengetahuan Sikap Keterampilan Pengetahuan Keteram- pilan Sikap Pembelajaran  K-S-A Pemanfaatan  A-S-K Belajar Mengapa Belajar Apa Belajar Bagaimana 78
  • 79. Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata Pelajaran Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Dasar Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Inti KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KL SD/MI KL SMP/MTs KL SMA/K /MA/MAK KL PT/PTA ProsesPembentukan Keterkaitan Kompetensi Lulusan antar Jenjang Pendidikan Tujuan Pendidikan Nasional ProsesPerumusan KL : Kompetensi Lulusan 79
  • 80. Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata Pelajaran Mata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranMata PelajaranHimpunan Kompetensi Dasar KI Kelas I KI Kelas II KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KI Kelas I KI Kelas II KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KI Kelas I KI Kelas II KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI KI Kelas I KI Kelas II KI Kelas IIII KI Kelas IV KI Kelas V KI Kelas VI ProsesPembentukan Keterkaitan antara Kompetensi Lulusan, Kompetensi Dasar dan Matapelajaran untuk SD Kompetensi Lulusan ProsesPerumusan KI : Kompetensi Inti Kompetensi LulusanKompetensi Lulusan 80 .. Kurikulum 2013 menekankan pentingnya penguatan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) lulusan
  • 81. 81 4. PERBEDAAN ESENSIAL KTSP 2006 DAN KURIKULUM 2013
  • 82. Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013 Elemen Perubahan 82
  • 83. Elemen Perubahan Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK Kompetensi Lulusan • Mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang Materi (ISI) • Adanya keseimbangan antara materi untuk mendukung kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan • Semua konten mendukung ketiga kompetensi diatas secara berimbang Pendekatan (ISI) Kompetensi dikembangkan melalui: • Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran •Mata pelajaran IPA dan IPS masing- masingnya adalah terpadu •Mata pelajaran wajib, peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat •Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri Proses pembelajaran • Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, dan Mencipta. • Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat • Guru bukan satu-satunya sumber belajar. • Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan 83
  • 84. Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK Penilaian hasil belajar • Penilaian berbasis kompetensi • Pergeseran dari penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil] • Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL • Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian dan penilaian mandiri oleh siswa Ekstrakurikuler • Pramuka (wajib) • UKS • PMR • Bahasa Inggris • Pramuka (wajib) • OSIS • UKS • PMR • Dll • Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka) Elemen Perubahan 84
  • 85. KTSP 2006 Kurikulum 2013 Materi didominasi pengetahuan Materi memuat secara berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki standar kompetensi lulusan sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa} Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated curriculum] Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum] Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya Tematik untuk kelas I – III [belum integratif] Tematik Integratif untuk Kelas I – VI Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 untuk SD/MI 85
  • 86. Pelaku Beban Penyelesaian Guru Menyusun Silabus Disediakan buku pegangan guruMencari buku yang sesuai Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Mengajar banyak mata pelajaran Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selaras Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan Murid Mempelajari banyak mapel Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda Membeli buku Penyedian buku teks oleh pemerintah/daerahMembeli lembar kerja siswa Arah Rancangan: Penyesuaian Beban Guru dan Siswa SD 86
  • 87. Agama Pancasila & Kewarganegaraan Bahasa Indonesia IPA IPS Seni Budaya & Prakarya Olahraga & Kesehatan Matematika Sumber Kompetensi Pend. Agama & Budi Pekerti Buku Tema (Tematik Terpadu) Guru PJOK Siswa Sekolah Dasar Buku Aktivitas Guru Sikap,Pengetahuan,Keterampilan Guru Kelas Guru PA&BP Pembelajaran Sekolah Dasar Versi Kurikulum 2013 Buku Tema (Tematik Terpadu) Buku Tema (Tematik Terpadu) Buku Tema Terpadu: -Dalam Mapel (Intra-disiplin) -Antar Mapel (Inter-disiplin) -Luar Mapel /Kontekstual (Trans-disiplin) (Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain) 87
  • 88. KTSP 2006 Kurikulum 2013 Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Kurangnya penekanan pada kemampuan prosedural Semua mata pelajaran menekankan pentingnya prosedur rinci dalam penyelesaian masalah TIK adalah mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain Perbedaan Esensial Kurikulum SMP 88
  • 89. KTSP 2006 Kurikulum 2013 Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda Mapel dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,.... Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian] Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K 89
  • 90. 5. TEMA SEBAGAI KONTEKS DALAM PRAKSIS
  • 91. • Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak melihat dunia sebagai suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalan-penggalan lepas dan terpisah. • Mapel-mapel sekolah dasar dengan definisi kompetensi yang berbeda menghasilkan banyak keluaran yang sama. • Keterkaitan satu sama lain antar mapel-mapel sekolah dasar menyebabkan keterpaduan konten pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa untuk mengaitkan antar mapel akan meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Pentingnya Tematik Terpadu 91
  • 92. • Fleksibilitas pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan kebutuhan siswa • Menyatukan pembelajaran siswa untuk konvergensi pemahaman yang diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata pelajaran • Merefleksikan dunia nyata yang dihadapi anak di rumah dan lingkungannya • Selaras dengan cara anak berfikir, dimana hasil penelitian otak mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Sehingga mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan dengan bagaimana otak anak mengolah informasi. 92 Manfaat Tematik Terpadu
  • 93. Keterpaduan Dalam Mapel Antar Mapel Luar mapel Intra- Disipliner (Integrasi Vertikal) Trans- Disipliner Multi- Disipliner Inter- Disipliner (Integrasi Horisontal) (Inter-dependen) (Basis Konteks, melalui Observasi ) Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya 93
  • 94. Reviu
  • 95. SOSIALISASI Reviu Analisis Rancang Bangun Kurikulum 2013 UJI PUBLIK FINALISASI 29 Nov – 23 Des 2012 24 Des 2012 – Mar 2013 Jan – Juni 2013 Metode Uji Publik: 1. Dialog Tatap Muka di 33 Provinsi 2. Dialog Virtual (Online) 3. Tertulis Sosialisasi diberikan kepada: 1. Guru, Kepala Sekolah, pengawas Sekolah 2. Dinas Pendidikan 3. Lembaga/Organisasi Pendidikan (PGRI, LP Ma’arif, Muhammadiyah, Penabur,...) 4. Media Massa 5. .... 95 Finalisasi Bersama: 1. Wapres, UKP4 2. Nara Sumber Nasional 3. BSNP 4. Pengarah PERUMUSAN Perumusan Bersama: 1. Nara Sumber Nasional 2. BSNP 3. Pengarah 4. Tim Inti (Ahli)
  • 97. Pemantauan dan Evaluasi Peta Jalan Implementasi Kurikulum 2013 2010-2011 2012-2013 2013-2015 2015-dst Pengembangan -Kurikulum Persiapan -Buku -Guru -KS & PS Implementasi Bertahap: -Guru, KS, PS -Siswa -Sekolah Implementasi Luas: -Guru, KS, PS -Siswa -Sekolah ReflektifReflektif Reflektif KorektifKorektif Saat Ini Sumatif 97
  • 98. 1. FAKTOR KESIAPAN IMPLEMENTASI
  • 99. Tingkat Kesiapan Implementasi No Komponen Tingkat Kesiapan 1 Sarana Prasarana Tidak ada kebutuhan sarpras khusus [dapat menggunakan yang sudah ada] 2 Siswa Tidak ada prasyarat khusus bagi siswa karena mulai pada awal jenjang kelas ( SD dibagi jadi dua jenjang kelas: I-III, IV-VI) Tidak memerlukan tambahan biaya pribadi bagi siswa 3 Buku Sebagian besar disiapkan pemerintah. [Untuk yang tidak disiapkan, kompetensi dasarnya telah disiapkan sehingga dapat disediakan oleh penerbit] 4 Guru Materi Sebagian besar materi adalah sama dengan kurikulum yang lalu sehingga tidak akan menyulitkan guru Pembelajaran Disiapkan melalui pelatihan Penilaian Disiapkan melalui pelatihan 5 Kepala/Pengawas Sekolah Disiapkan melalui pelatihan terkait dengan instructional leadershipnya 6 Manajemen Sekolah Diperlukan kesiapan manajemen sekolah dalam menghadapi perubahan dari penjurusan menjadi peminatan, belajar melalui pengamatan di luar kelas, adanya ekstra dan ko kurikuler ,.... (melalui panduan/pelatihan) 99
  • 100. IKLIM DAN BUDAYA SEKOLAH KURIKULUM Buku (+SarPras Lain) Sistem Implementasi Kurikulum Pendidik dan Tenaga Kependidikan MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN 100
  • 101. PesertaDidik Lulusanyang Kompeten Penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pemantauan Penguatan manajemen dan budaya sekolah Kesesuaian kompetensi PTK dengan kurikulum dan buku teks Faktor Keberhasilan Implementasi Kurikulum 101 Kurikulum Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum Faktor Penentu Faktor Pendukung
  • 103. Kerangka Kerja Persiapan Implementasi Kurikulum Pengembanga n Kurikulum Penulisan Buku (Master) Penentuan Sekolah (Lokasi, Rombel, Siswa, Guru, KS,...) Pengadaan Buku Pelatihan Guru, KS, PS Implementasi Kurikulum: Sekolah, Buku, Guru, KS, PS Persiapan Reflektif/Formatif Sumatif 103
  • 105. Model Implementasi Kurikulum 2013 No Program Anggaran Jumlah Sekolah Pengadaan Buku Pelatihan Guru 1 Pusat Pemerintah Pemerintah 6.410 2 Pemda Pemda Pemda Kutai Timur, Tarakan, .... 3 Pusat-Pemda Pemda Pusat Kota Pekanbaru, Kep. Meranti,... 4 Semi Mandiri Sekolah/Yayasan Pusat 2359 5 Mandiri Sekolah/Yayasan Sekolah/Yayasan Yayasan Cendana (Riau),... 105
  • 106. No Jenjang Jumlah Sekolah Jumlah Guru Jumlah Siswa 1 SD 2.598 15.629 341.630 2 SMP 1.521 27.403 342.712 3 SMA 1.270 5.979 335.940 4 SMK 1.021 7.102 514.783 Jumlah 6.410 56.113 1.535.065 Cakupan Sasaran Sekolah, Siswa, dan Guru 106 Kriteria: 1. Kesiapan Sekolah (diprioritaskan eks RSBI dan Akreditasi A) 2. Kesiapan Distribusi (keterjangkauan distribusi buku) 3. Berbasis Provinsi
  • 107. Sasaran Sekolah Kurikulum 2013 Per Provinsi No Provinsi SD SMP SMA SMK JUMLAH 1 Aceh 41 51 30 10 132 2 Bali 74 53 29 47 203 3 Bangka Belitung 36 23 13 9 81 4 Banten 82 44 46 53 225 5 Bengkulu 33 37 16 6 92 6 D.I. Yogyakarta 64 30 29 23 146 7 DKI Jakarta 72 33 90 55 250 8 Gorontalo 35 25 8 6 74 9 Jambi 36 34 22 5 97 10 Jawa Barat 257 150 228 252 887 11 Jawa Tengah 347 209 148 177 881 12 Jawa Timur 469 222 212 150 1.053 13 Kalimantan Barat 37 26 17 7 87 14 Kalimantan Selatan 47 33 16 18 114 15 Kalimantan Tengah 24 15 8 2 49 16 Kalimantan Timur 50 39 23 27 139 107
  • 108. Sasaran Sekolah Kurikulum 2013 Per Provinsi No Provinsi SD SMP SMA SMK JUMLAH 17 Kep. Riau 24 15 6 10 55 18 Lampung 82 60 41 19 202 19 Maluku 18 12 5 1 36 20 Maluku Utara 9 8 4 2 23 21 Nusa Tenggara Barat 43 27 19 12 101 22 Nusa Tenggara Timur 26 16 7 2 51 23 Papua 36 19 11 6 72 24 Papua Barat 16 9 4 4 33 25 Riau 37 36 28 13 114 26 Sulawesi Barat 24 16 4 2 46 27 Sulawesi Selatan 132 64 30 29 255 28 Sulawesi Tengah 25 13 7 2 47 29 Sulawesi Tenggara 27 16 7 2 52 30 Sulawesi Utara 62 35 15 10 122 31 Sumatera Barat 163 66 34 14 277 32 Sumatera Selatan 64 33 41 13 151 33 Sumatera Utara 106 52 72 33 263 JUMLAH 2.598 1.521 1.270 1.021 6.410 Total Seluruhnya 148.660 34.570 11.637 10.684 108
  • 110. Sebaran Sekolah Sasaran: Provinsi Aceh http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 110SMP SMA/KSD
  • 111. Sebaran Sekolah Sasaran Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 111 Besar SMP SMA/KSD
  • 112. http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false SDN 1 Peukan Bada 21 KM Bandara Sultan Iskandar Muda 10,1 KM SMPN 1 Darul Imarah SMAN 1 Ingin Jaya 112 Contoh Sebaran Sekolah Sasaran Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh SMP SMA/KSD
  • 113. Contoh Profil SDN 1 Peukan Bada, Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false NPSN : 10107324 Tingkat Sekolah : SD Status : Negeri Tahun Berdiri : 1981 5°32'55.66"N 95°14'5.87"E 113
  • 114. Contoh Profil SMPN 1 Darul Imarah, Kab. Aceh Besar, Provinsi Aceh http://kml.pdsp.kemdiknas.go.id/fkml.dll?id=pemetaan-kurikulum&isall=false 114 NPSN : 10100210 Tingkat Sekolah : SMP Status : Negeri Tahun Berdiri : 1981 5°30'55.11"N 95°19'38.75"E
  • 115. No Jenjang Satuan Kelas Tahun 2013 2014 2015 1 SD I 2% 100% 100% II 100% 100% III 100% IV 2% 100% 100% V 100% 100% VI 100% 2 SMP VII 4% 100% 100% VIII 100% 100% IX 100% 3 SMA/SMK X 10% 100% 100% XI 100% 100% XII 100% Skala Implementasi 115
  • 117. Model Buku Kurikulum 2013 • Buku berbasis aktivitas untuk semua jenjang sekolah, terutama untuk SD/MI • Tiap pembahasan menggunakan pendekatan kontekstual (idealnya transdisipliner) • Mengajak siswa untuk mencari tahu berdasarkan konteks pembahasannya • Pendekatan terpadu untuk buku SD/MI dan IPA-IPS SMP/MTs • Tiap pembahasan mencakup tiga ranah kompetensi: pengetahuan, keterampilan, sikap • Tiap bab/tema memuat satu atau lebih projek untuk dikerjakan dan disajikan siswa
  • 118. Pemerintah Mencetak Buku Siswa: Terjamin capaian minimal Guru: Persiapan mengajar lebih mudah, pelatihan lebih terarah Orang Tua: Menghemat pendanaan sekolah anaknya Percetakan: tetap dapat mencetak buku pemerintah atau pengayaan Penerbit: Tetap dapat menerbitkan buku pengayaan Nasional: Efiensi nasional hampir 60% dari penurunan harga buku wajib ManfaatBukuTeksPelajaranWajib 1.Kualitas lebih baik 2.Harga lebih wajar (public awareness) 118
  • 120. Penyegaran Narasumber Nasional Pelatihan Instruktur Nasional Pelatihan Guru inti Pelatihan Guru Sasaran dan Kepala Sekolah/ Pengawas Sasaran Implementasi di sekolah sasaran 15 Juli Jadwal Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 26 - 28 Juni 29 Juni - 3 Juli 10 - 14 Juli dan 10 - 16 Juli 4 - 8 Juli 120
  • 121. 6 Region Instruktur Nasional Guru Inti Guru Inti Guru Inti Pelatihan Guru Inti Catatan: 1. Pelatihan dilaksanakan untuk tiap kelompok guru mapel/guru kelas 2. Mapel SD (PJOK, Seni Budaya Prakarya, Agama) bergabung ke kelompok guru kelas 3. Guru Agama SMP bergabung ke Kelompok PPKn 4. Kepala Sekolah mengikuti pelatihan guru dengan jam tambahan LPMP Guru Inti Guru Sasaran Guru Sasaran Guru Sasaran Pelatihan Guru Jakarta Nara Sumber Instrukt. Nas Instrukt. Nas. Instrukt. Nas Pelatihan Instruktur Nasional Model Pelatihan Guru 121 Kuantitas dan kualitas pemahaman guru sasaran tidak kurang dari kriteria minimal (buku)
  • 122. Hirarki Peran Dalam Implementasi Kurikulum 2013 122 PENGAWAS INTI KEPALA SEKOLAH INTI GURU INTI PENGAWAS KEPALA SEKOLAH GURU KELAS/ GURU MAPEL PENGAWAS SENIOR
  • 123. NARA SUMBER NASIONAL, INSTRUKTUR NASIONAL, GURU INTI, DAN GURU SASARAN Pejabat Kemdikbud Ahli Pendidikan Praktisi Pendidikan Unsur lain WI PPPPTK - LPMP (Penulis Bahan Pelatihan) DOSEN Penulis Bahan Ajar Non Penulis Bahan Ajar NS GURU IN (Guru sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional) WI PPPPTK - LPMP (Penulis dan Non Bahan Pelatihan) DOSEN Penulis Bahan Ajar IN GURU IN (Guru sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional) GURU INTI (Guru sasaran yang terpilih sebagai Guru Inti) GI GURU SASARAN GS JAKARTA JAKARTA 6 REGION LPMP - PPPPTK MASTER TRAINING (Mengawasi, Memantau, Mensupervisi Klinis dan Melaporkan Proses Pelatihan GURU YANG MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 GURU IN (Guru sasaran yang terpilih sebagai Instruktur Nasional)GURU INTI (Guru sasaran yang terpilih sebagai Guru Inti) 123
  • 124. Indikator Keberhasilan Pelatihan No. Komponen Indikator 1. Peserta pelatihan • Memahami isi pesan kurikulum 2013 secara komprehensif • Mampu menerapkan pembelajaran tematik terintegrasi dan kontekstual • Memahami pendekatan scientific • Mampu menerapkan kemampuan berfikir tingkat tinggi • Mampu membangun budaya pembelajaran yang aktif, menantang, dan menyenangkan • Mampu menunjukkan keteladanan khususnya tentang kejujuran, disiplin, kebersihan, dan tanggung jawab • Terlaksananya proses penilai an yang berbasis pada sikap, keterampilan, dan pengetahuan. • ∆ (X2 – X1)> 0, signifikan; X2 : Postest; X1 : Pretest 2. Instruktur • Memiliki Integritas, kesiapan, dan kesungguhan Instruktur • Memiliki kemampuan yang berkualitas tentang konsep keilmuan dan menyampaikannya kepada peserta, • Memiliki kualitas interaksi termasuk kemampuan membangkitkan suasana pelatihan yang kreatif. 3. Proses • Rancangan program dapat terlaksana dengan baik • Kesesuaian pendekatan, metode, dan teknik dengan standar kompetensi • Kesesuaian aktivitas dengan produk-produk kegiatan 4. Penilaian • Ketaatan pelaksanaan penilaian dengan prinsip, asas dan prosedur. • Kecukupan dan kesesuaian pendekatan penilaian • Kualitas penerapan authentic assesment • Pemanfaatan penilaian terhadap perbaikan (feed back) 124
  • 125. Esensi Pelatihan Nara Sumber • Memahami pandangan dan pesan-pesan Nara Sumber Nasional Kurikulum 2013 sebagai bagian dari kurikulum tidak tertulis (hidden curriculum) untuk melengkapi yang tertulis (written curriculum) sehingga dapat memperkaya kurikulum yang diajarkan (taught/delivered curriculum) • Memahami kebutuhan dan arah perubahan pola pikir PTK supaya Kurikulum 2013 dapat diimplemenkan dengan baik • Memahami filosofi, rasional, dan konsep Kurikulum 2013 dan perbedaannya dengan kurikulum sebelumnya • Memahami standar-standar yang dipergunakan sebagai acuan dalam perumusan Kurikulum 2013 dan perbedaannya dengan standar-standar yang dipergunakan pada kurikulum sebelumnya • Memahami proses pembelajaran dan proses penilaian menurut Kurikulum 2013 dan menuangkannya dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
  • 126. Nara Sumber Promosi penerapan Kurikulum Nara Sumber Kurikulum (tidak hanya pelatihan) Masukan dan pengayaan materi dan metode pelatihan Pelatihan di daerah yang mengimplementasi kan mandiri (resouce person) Help desk implementasi kurikulum Melatih Instruktur Nasional dan Guru Inti (bila perlu) PeranNaraSumber 126
  • 127. 6. PENYIAPAN MANAJEMEN DAN BUDAYA SEKOLAH
  • 129. Manajemen & Budaya Sekolah Menyiapkan BK Menyiapkan Manajemen Fasilitas Menyiapkan kegiatan ekstra- kurikuler Perubahan Manajemen dan Budaya SMP 1. Pengamatan di luar kelas 2. Pemanfaatan TIK 3. Pemanfaatan perpustakaan 4. Pengerjaan projek 1.Kelas IX dalam penentuan minat 2.Pindahan dari/ke sekolah yang belum menerapkan Kurikulum 2013 3.Kesulitan dalam perubahan pola dan model pembelajaran 4.Transisi dari KTSP ke Kurikulum 2013 (bagi yang sekarang belum impl.) 1. Pramuka dalam bentuk pengembangan komunitas dan kepedulian sosial 2. Olahraga, dll 129
  • 130. SMA/SMK • Menyiapkan bimbingan dan konseling dalam: – Penentuan mata pelajaran lintas peminatan dan pendalaman peminatan (bila ada) bagi siswa – Mengantispasi perubahan minat – Perpindahan siswa dari/ke sekolah yang belum menerapkan Kurikulum 2013 • Menentukan mekanisme transisi pada tahun pertama ini untuk: – Pada saat tahun depan semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013 mulai Kelas XI padahal Kelas X masih menggunakan KTSP 2006 – Penerimaan siswa baru pada sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 padahal selama masih di SMP belum diberi pengarahan oleh guru BK • Menyiapkan kegiatan ekstra kurikuler kepramukaan dalam bentuk keterlibatan aktif pada pengembangan komunitas dan kepedulian sosial • Pengaturan jadwal penggunaan kelas dan fasilitas sekolah: lintas minat, pendalaman minat, pemanfaatan TIK, pengerjaan projek, belajar mandiri, kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler • Menyiapkan mekanisme penilaian mata pelajaran pada saat siswa Kelas XII SMK melakukan praktek industri • Memastikan Kurikulum 2013 berjalan untuk semua mata pelajaran walaupun buku yang tersedia baru untuk 3 mata pelajaran 130
  • 132. Sistem Penilaian Kurikulum 2013 No Jenis Penilaian Pelaku Waktu 1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan 2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian. 3 Penilaian projek Guru Tiap akhir bab atau tema pelajaran 4 Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan) Guru terintegrasi dengan proses pembelajaran 5 Ulangan Tengah dan Akhir Semester Guru (di bawah koord. satuan pendidikan) Semesteran 6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Pemerintah) Tiap tingkat kompetensi yang tidak bersamaan dengan UN 7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah (dengan metode survei) Tiap akhir tingkat kompetensi (yang bukan akhir jenjang sekolah) 8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai dengan peraturan) Akhir jenjang sekolah 9 Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang satuan pendidikan. Pemerintah (sesuai dengan peraturan) Akhir jenjang sekolah Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional
  • 133. Sistem Penilaian Kurikulum 2013 Sekolah Siswa 1. Ujian Tingkat Kompetensi (yang bukan UN) Waktu: Tiap tingkat kompetensi 2. Ujian Sekolah Waktu: Akhir jenjang sekolah Guru Penilaian Diri Waktu: Sebelum ulangan harian 1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN) Waktu: Akhir jenjang sekolah 2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi 1. Penilaian Otentik Waktu: terus menerus 2. Penilaian Projek Waktu: Akhir Bab/Tema 3. Ulangan Harian Waktu: Sesuai rencana 4. UTS/AUS Waktu: Semesteran 133 Pemerintah
  • 135. Manajemen Monitoring Implementasi Kurikulum Sekolah+Guru Guru Inti UIK Provinsi di LPMP DinasPendidikan Prov.&Kab/KotaKemdikbud UIK Pusat melapor membina Pendampingan melapor memantau melapor memantau UIK : Unit Implementasi KurikulumLPMP: Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan 135
  • 136. Ruang Lingkup Monitoring Buku GuruSekolah Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas Substansi: Kebenaran, Kelengkapan, Kesesu- aian, Keterbacaan, Estetika Dokumen Pelatihan: jadwal, kuantitas, kualitas Pemahaman: materi, aktivitas, pembelajaran, penilaian Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas Substansi: administrasi, pengaturan fasilitas, manajemen, budaya Fisik: jadwal, kuantitas, kualitas Substansi: Kebenaran, Kelengkapan, Kesesu- aian, Keterbacaan, 136
  • 138. No Entitas Pendidikan Indikator Keberhasilan 1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif Lebih senang belajar 2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lebih bergairah dalam melakukan proses pembelajaran Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu 3 Manajemen Satuan Pendidikan Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan dan penyuluhan Terjadinya proses pembelajaran yang lebih variatif di sekolah 4 Negara dan Bangsa Reputasi internasional pendidikannya menjadi lebih baik Memiliki daya saing yang lebih tinggi, sehingga lebih menarik bagi investor 5 Masyarakat Umum Memperoleh lulusan sekolah yang lebih kompeten Dapat berharap kebutuhan pendidikan akan dipenuhi oleh sekolah (tidak perlu kursus tambahan) Indikator Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 138
  • 139. Ruang Lingkup Evaluasi Evaluasi Produk Hasil Peningkatan Kompetensi (3) Perubahan Pola Pikir + Peningkatan Kompetensi (4+1) Perbaikan Budaya dan Manajemen SiswaGuruSekolah Kelengkapan, Kebenaran, Keterbacaan Kelengkapan, Kese- suian, Kebenaran, Keterbacaan, Estetika Pelatihan & Supervisi (model, waktu, materi, Instruktur) DokumenBukuGuru Sumatif Jangka Panjang Soft Evidence Formatif Jangka Pendek Hard Evidence Administrasi dan Manajemen Sekolah Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif Publik 139

Editor's Notes

  1. Garis dipertebal
  2. Majelis NU, Muhammadiyah,