SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
1
Peranan Guru PAI Dalam Membentuk Karakter Siswa MA
Miftahussalam Megang Sakti III
A. LATAR BELAKANG
Setiap manusia yang di ciptakan oleh Allah SWT diharapkan dapat menjalankan
dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupannya sehari-hari sebagai
manifestasi ibadah kepada Allah, hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam al Qur’an
surat adz Dzariat ayat 56 yang artinya :
“Dan Aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku”.1
Pendidikan Islam khususnya pendidikan yang menyangkut keyakinan dan budi
pekerti (akhlaq) sangat penting dalam kehidupan anak, seperti yang dikemukakan
oleh Arifin, sebagai berikut :
“Untuk membentuk manusia pembangunan yang bertaqwa kepada Allah SWT
disamping memiliki pengetahuan dan ketrampilan juga memiliki kemampuan
mengembangkan diri bermasyarakat serta kemampuan untuk bertingkah laku
berdasarkan norma-norma menurut ajaran agama Islam”.2
Islam sebagai agama yang universal sudah barang tentu mengatur seluruh aspek
kehidupan manusia, mulai dari ibadah, kehidupan sosial, sampai ketingkat perilaku
(ahlak). Karena itu agama sangat berperan dalam pembentukan perilaku anak,
sehingga pembentukan pribadi akan membawa pertumbuhan dan perkembangan anak
berjalan baik. Anak memerlukan pendidikan dengan persyaratan, pengawasan, dan
pemeliharaan yang terus menerus sebagai pelatihan dasar dalam pembentukan
kebiasaan dan sikap agar memiliki kemungkinanan untuk berkembang secara wajar
dalam kehidupan dimasa mendatang.
1
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang, 1989, hlm.
862.
2
Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Keluarga, Bulan
Bintang Jakarta, 1976, hlm. 15.
2
Setiap orang Islam pada hakekatnya adalah insan agama yang bercita-cita,
berfikir, beramal untuk hidup di akhirat kelak berdasarkan atas petunjuk dari wahyu
Allah melalui Rasulallah, kecenderungan hidup beragama ini merupakan ruhnya
agama yang benar yang dalam perkembangannya dipimpin oleh ajaran Islam yang
murni, bersumber pada kitab suci yang menjelaskan dan menerangkan tentang
perkara benar (haq). Tugas kewajiban manusia untuk mengikuti yang benar, menjauhi
yang batil yang kesemuanya telah diwujudkan dalam syariat agama yang berdasarkan
nilai mutlak dan norma-norma yang telah ditetapkan oleh Allah yang tak berubah
menurut selera nafsu manusia. Oleh karena itu tujuan pendidikan Islam penuh dengan
nilai rohaniah Islami dan berorientasi kepada kebahagiaan hidup di akhirat, tujuan ini
difokuskan pada pembentukan pribadi muslim yang sanggup melaksanakan syari’at
Islam melalui proses pendidikan spiritual menuju makrifat pada Allah.
Pendidikan Islam merupakan sistem pendidikan untuk melatih anak didiknya yang
sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, dan pendekatanya dalam
segala jenis pengetahuan banyak dipengaruhi oleh nilainilai spiritual dan sangat sadar
akan nilai etika Islam.
Agama sangat berperan dalam pembentukan perilaku anak, sehingga
pembentukan pribadi anak membaur sesuai pertumbuhan dan perkembangan anak
memerlukan pendidikan dengan persyaratan-persyaratan tertentu dan pengawasan
serta pemeliharaan yang terus-menerus sehingga pelatihan dasar dalam pembentukan
kebiasaan dan sikap memiliki kemungkinan untuk berkembang secara wajar dalam
kehidupan dimasa mendatang. Untuk membina agar anak mempunyai sifat terpuji,
tidaklah mungkin dengan penjelasan pengertian saja, akan tetapi perlu
membiasakannya untuk melakukan yang terbaik dan diharapkan nantinya akan
mempunyai sifat-sifat terpuji dan bisa menjauhi sifat yang tercela. Latihan-latihan
beragama yang menyangkut seperti ibadah shalat berjama’ah, puasa, zakat, do’a-do’a
dan menghafal surat pendek harus dibiasakan sejak kecil agar nantinya bisa
merasakan manisnya beribadah.
3
Dalam melaksanakan pendidikan Islam, peran pendidik sangat penting dalam
proses pendidikan, karena dia yang bertanggung jawab dan menentukan arah
pendidikan tersebut. Itulah sebabnya Islam sangat menghargai dan menghormati
orang-orang yang berilmu pengetahuan yang bertugas sebagai pendidik, pendidik
mempunyai tugas yang mulia sehingga Islam memandang pendidik mempunyai
derajat yang lebih tinggi dari pada orang-orang yang tidak berilmu dan orang-orang
yang bukan sebagai pendidik, tetapi disamping itu orang-orang yang berilmu tidak
boleh menyembunyikan atau menyimpan ilmu-ilmu yang dimilikinya.
Penghormatan dan penghargaan Islam terhadap orang-orang yang berilmu itu terbukti
di dalam al-Qur’an surat al-Mujadalah ayat 11 yang artinya:
“Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan
diantara kamu semua dengan beberapa derajat. Sesungguhnya Allah mengetahui
dengan apa yang kamu kerjakan”.
Guru memang menempati kedudukan yang terhormat dalam masyarakat,
kewibawaanlah yang menyebabkan guru itu dihormati sehingga masyarakat tidak
meragukan figurnya, masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik mereka
agar menjadi orang yang bisa bersifat mulia baik untuk dirinya maupun untuk orang
lain. Hal ini menunjukkan bahwa seorang guru mempunyai kelebihan yang tak dapat
dimiliki oleh sembarang orang.
Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang
yang menganggap dia sebagai guru. Menjadi teladan merupakan sifat dasar kegiatan
pembelajaran, dan ketika seorang guru tidak mau menerima atau menggunakannya
secara konstruktif maka telah mengurangi keefektifan pembelajaran. Peran dan fungsi
ini patut dipahami, dan tak perlu menjadi beban yang memberatkan sehinggga dengan
ketrampilan dan kerendahan hati akan memperkaya arti pembelajaran. Sebagai
teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan oleh guru akan mendapatkan
sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang menganggap atau
mengakuinya sebagai guru. Secara teoritis, menjadi teladan merupakan bagian
4
integral dari seorang guru, sehingga menjadi guru berarti menerima tanggung jawab
untuk diteladani.
B. RUMUSAN MASALAH
Keterangan panjang lebar dari latar belakang diatas melahirkan beberapa rumusan
masalah dibawah ini :
1. Bagaimana upaya guru PAI dalam membentuk Karakter siswa di MA
Miftahussalam Megang Sakti III?
2. Apa problematika yang dihadapi guru PAI dalam membentuk karakter siswa
di MA Miftahussalam Megang Sakti III?
3. Apa solusi yang dilakukan untuk mengatasi problematika yang dihadapi
dalam membina membentuk karakter siswa di MA Miftahussalam Megang
Sakti III?
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
a. Ingin mengetahui bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam
membentuk karakter siswa di MA Miftahussalam Megang Sakti III.
b. Ingin mengetahui problematika yang dihadapi guru PAI dalam membentuk
karakter siswa di MA Miftahussalam Megang Sakti III.
c. Ingin mengetahui solusi yang dilakukan untuk mengatasi problematika yang
dihadapi dalam membentuk karakter siswa di MA Miftahussalam Megang
Sakti III
2. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan penelitian ini adalah:
5
a. Untuk mengetahui bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam
membentuk karakter siswa di MA Miftahussalam Megang Sakti III.
b. Untuk mengetahui problematika yang dihadapi guru PAI dalam membentuk
karakter siswa di MA Miftahussalam Megang Sakti III.
c. Untuk mengetahui solusi yang dilakukan untuk mengatasi problematika yang
dihadapi dalam membentuk karakter siswa di MA Miftahussalam Megang
Sakti III.
d. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata satu
(S.1) dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Manajemen Pendidikan Islam pada STAI
Al Azhar Lubuk Linggau Sumatera Selatan.
D. KERANGKA TEORI
Proses belajar dan hasil belajar peserta didik bukanlah ditentukan oleh sekolah,
pola struktur, kurikulum, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh semangat guru
dalam mentransfer nilai nilai kemulyaan kepada siswa. Dalam pendidikan agama
islam yang menjadi tolak ukur keberhasilan seorang siswa adalah dilihat dari ahlaq
atau karakter seorang sisiwa itu sendiri sehingga selain dapat mengetahui wawasan
iptek ia juga berwawasan imtaq
Sebagai upaya menciptakan peserta didik agar memiliki akhlaq yang baik,
terlebih dahulu harus dimulai dari guru itu sendiri dengan memiliki pribadi yang baik,
hal sebagaimana dikatakan oleh Zakiah Daradjat, bahwa :
"Tingkah laku atau moral guru pada umumnya merupakan penampilan lain dari
kepribadiannya. Bagi anak didik guru adalah contoh tauladan yang sangat penting
dalam pertumbuhannya, guru adalah orang yang pertama sesudah orang tua,yang
mempengaruhi pembinaan kepribadian anak didik kalaulah tingkah laku atau akhlak
6
guru tidak baik, pada umumnya akhlak anak didik akan rusak olehnya, karena anak
akan mudah terpengaruh oleh orang yang dikaguminya".3
Perhatian Guru dalam mendidik dan membina kehidupan beragama di sekolah
memberikan pengaruh positif dalam pembentukan akhlak remaja, Guru Islam
memiliki peranan penting dalam pembentukan akhlak remaja, karena Guru adalah
sebagai sosok insan yang berwibawa dan dihormati oleh anak. Pentingnya bimbingan
agama di sekolah, dikemukakan Sudarsono bahwa : “Didikan agama yang diterima
oleh anak sangat mempengaruhi sikap dan perilakunya karena akan menjadi landasan
dalam berbuat dan bertindak dalam pergaulannya, terlebih lagi jika ditambah dengan
pengawasan dan pembinaan dari guru secara teratur dan kontinyu”.4
Selain bimbingan agama di sekolah juga diperlukan proses belajar agama di luar
rumah tangga atau di lingkungan masyarakat melalui didikan agama Islam secara non
formal agar anak-anak bergaul dengan orang-orang di masyarakat yang mengandung
sifat positif dalam bidang keagamaan. Sebab bila tidak diarahkan akan
mengakibatkan pengaruh buruk bagi anak. Zuhairini menjelaskan bahwa “pengaruh
teman sebaya sangat kuat dan sangat cepat kepada akal dan akhlak anak-anak
sehingga masa depan anak sangat tergantung dari pengaruh yang timbul dari
lingkungan teman sebaya”.5
Dari pendapat di atas, bahwa pengarahan kepada anak perlu diberikan oleh Guru
agar mereka aktif belajar agama terutama di luar lingkungan sekolah serta tidak
berbuat buruk. Zakiah Daradjat menyatakan : Guru hendaknya membimbing anaknya
ke arah hidup sesuai dengan ajaran agama, sehingga anak akan terbiasa hidup sesuai
dengan nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama, kebiasaan yang tertanam sejak kecil
3
Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, Bulan Bintang, Jakarta, 1982, hlm. 18.
4
Zakiah Daradja…. 1982, hlm. 18.
5
Zuhairini, dkk,Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Usaha Nasional,
Surabaya,1981,hlm.33.
7
itu merupakan bibit dari unsur-unsur kepribadian yang akan bertumbuh dan akan
menjadi pengendali akhlaknya dikemudian hari.6
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, guru adalah orang yang pekerjaanya
(mata pencaharianya, profesinya) mengajar. Secara etimologi “Guru berarti orang
yang pekerjaannya mengajar”. Dalam pandangan Hadari Nawawi, “Guru adalah
orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung
jawab serta membantu anak mencapai kedewasaan masing-masing.
Menurut M. Athiyah al-Abrasyi, guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi
seorang murid, yang memberi santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan ahklak dan
membenarkannya, maka menghormati guru berarti penghormatan terhadap anak-anak
kita, dengan guru itulah mereka hidup berkembang.
Nursed Sumaatmadja, mengemukakan bahwa “Pendidikan diartikan sebagai
proses kegiatan mengubah perilaku individu ke arah kedewasaan dan kematangan”.
Sementara itu, ketika kita komparasikan dengan pendidikan Islam maka, banyak
sekali yang mendefinisikan PAI, antara lain dalam bukunya Tayar Yusuf
menyebutkan bahwa PAI adalah usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan
pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan keterampilan kepada generasi muda agar
kelak menjadi manusia bertaqwa kepada Allah SWT.
Sedangkan pengertian Pendidikan Agama Islam ialah usaha yang lebih khusus
ditekankan untuk mengembangkan fitrah keagamaan subyek didik agar lebih mampu
memahami, menghayati, serta mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Implikasi dari
pengertian ini, bahwa pendidikan agama Islam merupakan komponen yang tidak
terpisahkan dari sistem pendidikan Islam. Bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan
bahwa pendidikan agama Islam berfungsi sebagai jalur pengintegrasian wawasan
6
Zakiah Daradjat… 1976, hlm. 47.
8
agama dengan bidang-bidang studi (pendidikan) yang lain. Hal itu lebih lanjut,
Pendidikan Agama harus sudah dilaksanakan sejak dini melalui pendidikan keluarga,
sebelum anak memperoleh pendidikan atau pengajaran ilmu-ilmu yang lain.
Menurut Abdul Majid, PAI adalah :
“Usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan
tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan
kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa”.
Sedangkan menurut Armai Arif, pendidikan agama Islam sebagai suatu sistem
yang memungkinkan seseorang (siswa) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai
dengan ideologi Islam. Artinya bahwa seorang anak (siswa) harus benar-benar
menjalankan apa yang diperbuat menurut aturan yang sudah ditetapkan oleh ajaran
agama.
Dari berbagai definisi diatas, dapat penulis simpulkan bahwa, PAI adalah
bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik kepada peserta didik dalam
masa perkembangan, agar memiliki kepribadian yang mampu meyakini, memahami,
menghayati, serta mengamalkan ajaranajaran Islam, dan menjadikannya sebagai
pedoman hidup, dan sudah menjadi tugas dan tanggung jawab guru untuk kembali
menghidupkan belajar dengan kepercayaan diri, penanaman akhlak yang baik, serta
mativasi yang tinggi untuk menghadapi zaman yang terus berubah karena
perkembangan ilmu pengetahuan. Jika guru dapat meningkatkan keprofesionalannya
maka pendidikan akan bisa ditingkatkan kualitasnya.
Tujuan pendidikan juga termaktub dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional, Nomor 20 Tahun 2003, yang berbunyi: “Pendidikan Nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peseerta didik agar menjadi manusia yang beriman,
9
bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak, mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.
Namun, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan diatas perlu
adanya pengintegrasian seluruh komponen pendidikan, dimana antara komponen
yang satu dan yang lainya berkaitan. Abudin Nata, mengemukakan tentang
komponen yang terdapat dalam pendidikan antara lain komponen kurikulum, guru,
metode, sarana prasarana, dan evaluasi.
Adapun tujuan pendidikan menurut beberapa tokoh adalah sebagai berikut:
a. Menurut Athiyah Al-Abrasyi, tujuan pendidikan Islam meliputi:
a) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia
b) Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat
c) Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan keingintahuan
dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri.
d) Mempersiapkan tenaga profesional yang trampil.
b. Menurut M.Djunaidi Dhany, tujuan pendidikan mencakup:
a) Pembinaan kepribadian siswa yang sempurna, meliputi: pendidikan harus
mampu membentuk kekuatan dan kesehatan badan serta akal.Peningkatan
moral, tingkah laku yang baik dan menanamkan kepercayaan anak terhadap
agama dan kepada Tuhan.
b) Mengembangkan Intelegensi anak secara efektif agar mereka siap untuk
mewujudkan kebahagiaan di masa mendatang.
Menurut Depdiknas guru adalah seseorang yang mempunyai gagasan yang harus
diwujudkan untuk kepentingan anak didik, sehingga menjunjung tinggi
mengembangkan agama, kebudayaan, dan keilmuan. Pendidikan Agama Islam adalah
usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai
10
pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta
menjadikannya sebagai ajaran hidup (way of life).
1. Karakter
Karakter dapat kami artikan sebuah ahlaq Dilihat dari segi bahasa (etimologi),
perkataan akhlaq adalah jamak dari kata khuluk yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat.7
Didalam Ensiklopedi Indonesia dinyatakan bahwa karakter / watak adalah
keseluruhan aspek perasaan dan kemauan menampak ke luar sebagai kebiasaan, pada
cara bereaksi terhadap dunia luar, dan pada ideal-ideal yang diidam-idamkannya.
Karakter seseorang berdasarkan insting, bakat, kemauan dan bakat perasaan orang
yang bersangkutan. Bagimana akhirnya karakter terbentuk tergantung pada
pengalaman.
2. Siswa/Peserta Didik
Menurut UU Sisdiknas Tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat (4) bahwa peserta
didik/siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
3. MA Mifahussalam Megang Sakti III / Sekolah
Menurut Zakiah Darajat, “Sekolah adalah lembaga pendidikan yang
melaksanakan pembinaan pendidikan dan pengajaran dengan sengaja, teratur, dan
terencana”. Sekolah yang dimaksudkan disini adalah MA Mifahussalam Megang
Sakti III yang beralamat di Jalan Poros Megang Sakti III Kecamatan Megang Sakti
Kabupaten Musi Rawas Propinsi Sumatera Selatan.
7
Louis Ma’luf, Kamus Al-Munjid, Al-Maktabah al-Katulukiyah, Beirut, t.th, hlm. 192.
11
4. Peran Guru dalam Membentuk karakter /Akhlaq
Perhatian Guru dalam mendidik dan membina kehidupan beragama di sekolah
memberikan pengaruh positif dalam pembentukan akhlak remaja, Guru Islam
memiliki peranan penting dalam pembentukan akhlak remaja, karena Guru adalah
sebagai sosok insan yang berwibawa dan dihormati oleh anak. Pentingnya bimbingan
agama di sekolah, dikemukakan Sudarsono bahwa : “Didikan agama yang diterima
oleh anak sangat mempengaruhi sikap dan perilakunya karena akan menjadi landasan
dalam berbuat dan bertindak dalam pergaulannya, terlebih lagi jika ditambah dengan
pengawasan dan pembinaan dari guru secara teratur dan kontinyu”.8
Selain bimbingan agama di sekolah juga diperlukan proses belajar agama di luar
rumah tangga atau di lingkungan masyarakat melalui didikan agama Islam secara non
formal agar anak-anak bergaul dengan orang-orang di masyarakat yang mengandung
sifat positif dalam bidang keagamaan. Sebab bila tidak diarahkan akan
mengakibatkan pengaruh buruk bagi anak. Zuhairini menjelaskan bahwa “pengaruh
teman sebaya sangat kuat dan sangat cepat kepada akal dan akhlak anak-anak
sehingga masa depan anak sangat tergantung dari pengaruh yang timbul dari
lingkungan teman sebaya”.9
Dari pendapat di atas, bahwa pengarahan kepada anak perlu diberikan oleh Guru
agar mereka aktif belajar agama terutama di luar lingkungan sekolah serta tidak
berbuat buruk. Zakiah Daradjat menyatakan : Guru hendaknya membimbing anaknya
ke arah hidup sesuai dengan ajaran agama, sehingga anak akan terbiasa hidup sesuai
dengan nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama, kebiasaan yang tertanam sejak kecil
itu merupakan bibit dari unsur-unsur kepribadian yang akan bertumbuh dan akan
menjadi pengendali akhlaknya dikemudian hari.10
8
Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, Bulan Bintang, Jakarta, 1982, hlm. 18.
9
Zuhairini, dkk.,, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Usaha Nasional, Surabaya, 1981,
hlm. 33.
10
Zakiah Daradjat… 1976, hlm. 47.
12
Dari pengertian para ahli yang kami uraikan di atas maka ada beberapa yang
dapat kami pahami :
Yang pertama, peran guru PAI sangat signifikan dalam membentuk karakter
siswa/peserta didik
Yang kedua, kemungkinan terdapat hambatan dalam membentuk karakter siswa
Yang ketiga, lingkungan dan teman bergaul sangat mempengaruhi karakter siswa
E. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah uraian secara sistematis tentang hasil penelitian terdahulu
tentang persoalan yang akan dikaji dalam skripsi,bagian ini peneliti mengemukakan
dan menunjukkan dengan tegas bahwa masalah yang akan dibahas belum pernah
diteliti sebelumnya atau perlu pengembangan lebihlanjut, untuk itu, tinjauan kritis
terhadap hasil kajian terdahulu perlu dilakukan dalam bagian ini”.11
Dalam kajian
pustaka ini penulis mengemukakan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti yang relevan dengan penelitian yang penulis rencanakan. Penelitian tersebut
kami peroleh dari :
1. Skripsi Peranan pendidikan Agama Islam dalam pembentukan akhlaqul
karimah pada siswa MTs Al-Basmalah Plumpungrejo tahun pelajaran 2010 –
2011
Yang menyimpulkan diantaranya sebagai berikut:
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dalam menyusun sekripsi ini bahwa :
11
Tim Penyusun, Pedoman penulisan skripsi dan makalah,( Lubuklinggau:STAIA,2011),h.30
13
a. Peranan pendidikan Agama Islam dalam pembentukan akhlaqul karimah pada
siswa MTs Al-Basmalah Plumpungrejo tahun pelajaran 2010 – 2011 ini
snagat baik. Terbukti :
1. yang selalu mengikuti pendidikan Agama77.5%,
2. selalu mengamalkan sunnah rosul42.5%,
3. selalu membaca Al-Qur’an37.5%,
4. selalu mengerjakan sholat 5 Waktu57.5%,
5. dan menggunakan Alat belajar 80%. Maka dari itu dapat dilihat hasil analisa
data pada hal70.
2. Sukanto dalam skripsinya yang berjuul “Upaya guru Pendidikan Agama Islam
dalam membentuk karakter peserta didik di SMA Muhammadiyah I
Kepanjen” beliau menyimpulkan bahwasanya Upaya guru Pendidikan Agama
Islam dalam membentuk karakter peserta didik di SMA Muhammadiyah I
Kepanjen dapat dikatakan berhasil dengan memenuhi target”
Berdasarkan hasil dari kedua peneliti yang telah dilakukan di atas, memberi
informasi awal bagi penulis dalam melakukan penelitian yang direncanakan. Dari
kesimpulan yang dihasilkan menunjukkan bahwa terdapat peranan yang signifikan
bagi guru PAI dalam membentuk karakter siswa.
F. HIPOTESIS
“Hipotesis adalah kebenaran yang masih berada di bawah ( belum tentu benar)
dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika telah disertai bukti – bukti”.12
Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah :
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Model Praktek, ( Jakarta:Rineka Cipta,
2002),h.45
14
1. Hipotesis Alternatif
Ha : Ada Peranan yang sigifikan terhadap Guru PAI dalam membentuk
karakter siswa MA Miftahussalam megang Sakti III Kecamatan Megang
Sakti Kabupaten Musi Rawas.
2. Hipotesis Nihil ( Ho )
Ho : Tidak ada Peranan yang sigifikan terhadap Guru PAI dalam
membentuk karakter siswa MA Miftahussalam megang Sakti III Kecamatan
Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas.
G. METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
1. Metode induktif
adalah menguraikan data yang bersifat khusus kemudian ditarik yang bersifat
umum.13
Metode induktif ini digunakan untuk mengetahui suatu data yang bersifat umum,
menyimpulkan dari beberapa ahli atau ilmuan dalam landasan teori agar jelas apa
yang dimaksud.
2. Metode deduktif
adalah suatu pola berfikir dari soal – soal yang bersifat umum kemudian ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus dengan menguraikan data teoritis juga
membandingkan beberapa pendapat kemudian ditarik kesimpulan dan juga untuk
13
Sutrisno Hadi, Metodologi Reaserch, Ygyakarta, 1982, hal 42
15
menganalisa data. Untuk menyimpulkan dari beberapa pendapat para ahli atau ilmuan
agar lebih jelas maksudnya.
Menurut prof. Drs Sutrisno Hadi metode deduktif adalah : apa saja yang
dipandang benar pada suatu peristiwa dalam suatu kelas atau jenis berlaku juga
sebagai hal yang benar pada semua peristiwa yang terminus dsalam kelas atau jenis
itu.14
Metode diduktif ini digunakan untuk menarik kesimpulan dari data yang yang
bersifat khusus dan menguraikan data teoristis agar ilmuan lebih jels maksudnya.
3. Metode komperatif, adalah membandingkan dua atau tiga kejadian dengan
melihat kejadian – kejadian ataupun penyebab – penyebabnya. Metode
komperatif digunakan untuk membahas penyajian hasil penelitian yang
berasal dari beberapa pendapat atau sumber informasi,
Menurut Prof. Dr. Suhairini Arikunto metode komperatif adalah ”menulis faktor –
faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi yang diselidiki dan dibandingkan
antara suatu faktor dengan faktor lain.”15
Metode ini digunakan untuk mengambil
kesimpulan tentaang pengertian – pengertian dari suatu hal seperti pengertian
kedisiplinan, atau penegrtian tentang akhlaq dan lain – lain.
B. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek yang diteliti, pengertian populasi menurut Dr.
Suharsini arikunto adalah sebagai keseluruhan dari obyek penelitian. 56 adalah obyek
penelitian di MTs Al-Basmalah Plumpungrejo Kec. Wonoasri Kab.Madiun. adalah
14
Sutrisno Hadi, Metodologi Reaserch, Ygyakarta, 1982, hal 42
15
Suhairini arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktek, Reneka cipta, jakarta, hal 115
16
siswa, guru, dan kepala sekolah maka mata pelajaran yang diajarkan pada sekolah ini
dianggap oleh penulis untuk dijadikan obyek penelitian dan perinciannya adalah
sebagai berikut.
Sekolah MA
Miftahussalam
L P Jumlah Keterangan
Kelas
X
XI
XII
24
34
17
14
41
14
38
75
31
74 70 144
C. Sampel
Menurut Prof. Dr. sutrisno Hadi MA bahwa yang dimaksud sampel adalah :
“sangat jarang orang menelidiki seluruh penduduk untuk menetahui setiap
pendapat mereka melainkan hanya sebagian saja walaupun begitu kesimpulan –
kesimpulan dari penelidikan itu tidak dibatasi pada orang – orang lain yang turun
menjadi obyek penelidikan sebagai individu yang diselidiki untuk siap kenyataan –
kenyataan yang deperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan disebut sebagai
populasi atau universe.16
Adapun tentang besar kecilnya sampel diambil dari populasi tidak ada ketentuan
yang jelas dalam hal ini Prof. Dr. Sutrisno Hadi MA menyatakan bahwa :
16
Sutrisno Hadi. Metodologo Reaseasch hlm 71
17
“sebenarnya tidak ada ketentuan mutlak berapa suatu sampel harus diambil dari
populasi.17
Akan tetapi menrut suharini arikuntomenjelaskan bahwa :
” sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100 lebih, lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan populasi, selanjutnya jika jumlah
subyeknya bersar dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25%.18
Tabel II
Sampel penelitian MA Miftahussalam Megang Sakti III
Tahun Pelajaran 2014
NO Kelas Jumlah 25 % SAMPEL
1 X 38 38 x 25% = 10 10
2 XI 75 75 x 25% = 18 18
3 XII 31 31 x 25% = 7 7
Jumlah 144 Jumlah 35
*penentuan sampel dengan menggunakan rondom sampling
D. Metode Pengumpulan Data
a) Metode Interview
17
Sutrisno Hadi. Metodologo Reaseasch Hal.71
18
Suhaisismi Arikunto...Hal.107
18
Interviu yang juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah
dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer).
Interviu digunakan oleh peneliti untuk meneliti keadaan seseorang misalnya
untukmencari tentang variabel latar belakang murid atau orang tua, pemdidikan,
perhatian, sikap sesuatu.
Ditinjau dari pelaksanaanya, maka dibebaskan atas :
1. Interviu bebas, unguided Intervew, dimana pewawancara bebas menanyakan
apa saja, tetapi menginagt akan data apa yang akan dikumpulkan.
2. Interviu terpimpin, guided imtervew, yaitu yang dilakukan oleh pewawancara
dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang
dimaksud dalam interviu.
3. Interviu bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interviu bebas dan interviu
terpimpin.
Metode ini digunakan oleh penulis untuk mengetahui data tentang :
1. Sejarah berdirinya MA Miftahussalam Megang Sakti III
2. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di MA Miftahussalam Megang Sakti
III
3. Keaktifan siswa dalam mengikuti bidang setudy pendidikan agama Islam.
4. Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung, secara sistematis
terhadap kenyataan – kenyataan yang diselidiki. Di dalam pengertian pesikologi,
observasi atau disebut juga dengan pengamatan, meliputi pemusatan, perhatian
terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra.
19
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian digunakan untuk
menyebut jenis observasi yaitu :
1. Obser vasi non isitematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak
mengunakan intrumens pengamatan.
2. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamatdengan mengunakan
pedoman sebagai instrumen pengamatan.
Metode ini dipergunakan untuk mengetahui data tentang :
1. Letak geografis MA Miftahussalam Megang Sakti III
2. Sarana dan prasarana fasilitas madrasah tempat penelitian.
3. Tentang kebiasaan siswa sehari – hari
4. Struktur organisasi kepegawaian di MA Miftahussalam Megang Sakti III
5. Metode angket
Adalah suatu daftar pertanyaan yang diajukan kepada pihak atau orang yang
dimintai pendapat tentang pribadinya untuk memberikan jawaban yang dianggap
cocok atau dipercaya. Pada metode ini, pertanyaan diajukan secara tertulis dan
disebarkan kepada para responden untuk dijawab, dikembalikan lagi kepada pihak
peneliti.
Angket ini digunakan untuk mendapatkan data melalui angket langsung kepada
siswa untuk menetahui tentang :
1. Untuk memperoleh data tentang sikap siswa dalam pelaksanaan pendidikan
agama Islam
2. Untuk memperoleh data tentang hambatan – hambatan yang mempengaruhi
pendidikan agama Islam dalam upaya meningkatkan akhlaqul karimah.
20
3. Untuk memperoleh data tentang sikapsiawa terhadap materi pendidikan
agama Islam yang berkaitan dengan akhlqul karimah.
4. Metode Analisa Data
yang dimaksud dengan metode analisa data adalah uasaha secara konkrit agar data
yang dihimpun itu dapat diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat
dibuktikan. Halmini akan dapat menjadikan kenyataan apabila data tersebut tersusun
dan diolah dengan sistematis yang baik. Menurut Drs. H. Nazar Bakry dalam
bukunya menyatakan :
”Analisa data adalah serangkaian kegiatan mengolah seperangkat hasil baik dalam
bentuk pertemuan baru maupun dalam bentuk pembuktian kebenaran hipotesa.19
Sedangkan maksud dari metode analisa data dengan sesuai njenis penelitian yang
dipilih merupakan cara yang digunakan untuk mengolah dan menyusun data yang
terkumpul untuk ditarik suatu kesimpuilan menuju suatu kebenaran yang dapat
diprtanggung jawabkan untuk dayta kualitatif penulis menggunakan teknik data
kwalitatif yaitu jadi pertama-tama penulis mulai dari fakta – fakta kudus menuju
sitem umum. Dari dari penjalasan sifatnya umum tersebut, penulkis menyelidiki lagi
fakta – fakta untuk mengecek penjelasan brrkeyakinan tentang obyek personal sampai
pada suatu pemecahan hasil yang dicapai.
1. Untuk data yang kuatitatif penulis menggunakan teknik data statistik
Diskriktik adalah setatistik yangmempunyai tugas menggorganisasikan dan
menganalisa data angka, agar dapat memberikan gambaran secara teratur,
ringkas, jelas mengenai suatu gejala peristiwa atau keadaan makna tertentu.20
19
Nazar Bakry, tuntutan Praktis Motodologi Penelitian. CV. Pedoman Ilmu Jaya,
Padang,1994,Hal.48
20
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta Rajawali Press.1991,Hal.4
21
2. Reflektif tingking, yang dimaksud reflektif tingking adalah
mengkombinasikan yang baik dari dua cara metode yaitu induktif dan
deduktif. Bahwa penyelidikan mula-mula bergerak dari fakta-fakta itu hal ini
dilakukan secara terus menerus sampai diperoleh ekspalansi eksplansi yang
memberikan kenyakinan padanya tentang obyek persoalan. Jadi jelas
penulisan menggunakan metode dan Reklektif thingking sebagai usaha atau
langkah menuju kesempurnaan skripsi ini.
Sehingga dapat mengambarkan penyajian angka-angka dan presentasenya dengan
mengunakan rumus :
P = X 100 % F = frekuensi
N = jumlah Frekuensi / banyaknya indifidu
P = Angka Presentase21
H. Sistematika Pembahasan
Dalam pembahasan suatu permasalahan harus didasari oleh kerangka berpikir
yang jelas dan teratur. Yang mana dalam rumusan masalah peneliti secara umum
merumuskan Peranan Guru Pai dalam membentuk Karakter siswa MA Miftahussalam
Megang Sakti III Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas.
Untuk memperoleh gambaran dan penjelasan menyeluruh dalam penelitian ini,
maka penulis menggunakan sistematika sebagai berikut :
21
Anas Sudijono….1991,Hal.40
22
Bab pertama, yang merupakan bab pendahuluan yang terdiri yang terdiri dari
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan peenlitian, hipotesis, manfaat
penelitian,defenisi istilah.
Bab kedua, menyajikan tentang kajian pustaka yang terdiri dari pengertian guru
PAI, pengertian pendidikan agama islam, pengertian Karakter.
Bab ketiga,metode penelitian yang merupakan rancangan penelitian, populasi dan
sampel penelitian, prosedur pengumpulan data, anlisa data yang telah dikumpul
tentang bagaimana peranan Guru PAI dalam membentuk Karakter Siswa MA
Miftahussalam Megang Sakti III Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas.
Bab keempat, menggambarkan hasil dan pembahasan penelitian penelitian yang
meliputi gambaran singkat daerah penelitian, penyajian data dan analisa data,
pengujian hipotesis.
Bab kelima, merupakan bab penutup yang berisikan simpulan dan saran – saran
dari hasil penelitian.
23
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang, 1989
2. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Keluarga,
Bulan Bintang Jakarta, 1976
3. Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, Bulan Bintang, Jakarta, 1982
4. Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Usaha Nasional,
Surabaya,1981
5. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Model Praktek, ( Jakarta:Rineka
Cipta, 2002)
6. Sutrisno Hadi, Metodologi Reaserch, Ygyakarta, 1982
7. Sutrisno Hadi, Metodologi Reaserch, Ygyakarta, 1982
8. Suhairini arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktek, Reneka cipta,
Jakarta
9. Abdurrahman, An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam
dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat, Diponegoro, Bandung, 1992
10. Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, Logos Wacana Mulia, Jakarta, Cet. I,
1999
11. Asmaran, AS., Pengantar Studi Akhlaq, Bulan Bintang, Jakarta, 1995
12. Endang Syaifuddin, Ansshary, Wawasan Islam, Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2003
13. Rahman Shaleh, Akhlaq Ilmu Tauhid, Madrasah Aliyah, Cet. Ketujuh, 2000
14. Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Hidya Karya Agung,
Jakarta, 1983
15. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan
Keluarga, Bulan Bintang Jakarta, 1976

Contenu connexe

Tendances

Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanDewi Bahagia
 
PTK SKI siklus 1 dan 11.docx
PTK SKI siklus 1 dan 11.docxPTK SKI siklus 1 dan 11.docx
PTK SKI siklus 1 dan 11.docxMirnawatiHaruna
 
Tokoh-Tokoh Pendidikan Islam
Tokoh-Tokoh Pendidikan IslamTokoh-Tokoh Pendidikan Islam
Tokoh-Tokoh Pendidikan IslamLevina Lme
 
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMDASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMMuhammad Wisnu D R
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikaniwan Alit
 
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKPENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK wahab sultan
 
PPT ORGANISASI PROFESI GURU
PPT ORGANISASI PROFESI GURUPPT ORGANISASI PROFESI GURU
PPT ORGANISASI PROFESI GURUNelisNovita
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamMuzay Iena
 
Permendikbud no 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling
Permendikbud no 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konselingPermendikbud no 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling
Permendikbud no 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konselingNur Arifaizal Basri
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanHariyatunnisa Ahmad
 
Asas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiaAsas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiawidemulia
 
Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam m10ehebat
 
Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamOgi Satriawan
 
Konsep pendidikan islam
Konsep pendidikan islamKonsep pendidikan islam
Konsep pendidikan islamDozzo Morini
 

Tendances (20)

KONSELOR ISLAM
KONSELOR ISLAMKONSELOR ISLAM
KONSELOR ISLAM
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
PTK SKI siklus 1 dan 11.docx
PTK SKI siklus 1 dan 11.docxPTK SKI siklus 1 dan 11.docx
PTK SKI siklus 1 dan 11.docx
 
Tokoh-Tokoh Pendidikan Islam
Tokoh-Tokoh Pendidikan IslamTokoh-Tokoh Pendidikan Islam
Tokoh-Tokoh Pendidikan Islam
 
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMDASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
 
Manajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam DakwahManajemen dalam Dakwah
Manajemen dalam Dakwah
 
aksi nyata 1.pdf
aksi nyata 1.pdfaksi nyata 1.pdf
aksi nyata 1.pdf
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
 
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAKPENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MORAL ANAK
 
PPT ORGANISASI PROFESI GURU
PPT ORGANISASI PROFESI GURUPPT ORGANISASI PROFESI GURU
PPT ORGANISASI PROFESI GURU
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
 
Al Islam dan kemuhammadiyahan
Al Islam dan kemuhammadiyahanAl Islam dan kemuhammadiyahan
Al Islam dan kemuhammadiyahan
 
Kode etik guru
Kode etik guruKode etik guru
Kode etik guru
 
Permendikbud no 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling
Permendikbud no 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konselingPermendikbud no 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling
Permendikbud no 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling
 
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan PendidikanFaktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan
 
Asas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesiaAsas pendidikan di indonesia
Asas pendidikan di indonesia
 
Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam Konsep Pendidikan Islam
Konsep Pendidikan Islam
 
Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islam
 
Konsep pendidikan islam
Konsep pendidikan islamKonsep pendidikan islam
Konsep pendidikan islam
 
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
 

En vedette

Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsispilody111
 
Judul judul skripsi pai
Judul judul skripsi paiJudul judul skripsi pai
Judul judul skripsi paimudarris
 
Proposal pengajuan-judul-skripsi
Proposal pengajuan-judul-skripsiProposal pengajuan-judul-skripsi
Proposal pengajuan-judul-skripsiAlisubkhan0711
 
Contoh pdf
Contoh pdfContoh pdf
Contoh pdfhilpan
 
Proposal penelitian kuantitatif
Proposal penelitian kuantitatifProposal penelitian kuantitatif
Proposal penelitian kuantitatifSiska Wulandari
 
Upaya guru pendidikan agama islam dalam
Upaya guru pendidikan agama islam dalamUpaya guru pendidikan agama islam dalam
Upaya guru pendidikan agama islam dalamJihan Alive
 
Proposal skripsi q
Proposal skripsi qProposal skripsi q
Proposal skripsi qQim Luqman
 
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiPedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiMelwin Syafrizal
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN SyaifLasvera Eroer
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiYusuf Darismah
 
Contoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiContoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiWira Sudewa
 
Contoh proposal pengajuan alat
Contoh proposal pengajuan alatContoh proposal pengajuan alat
Contoh proposal pengajuan alatAwu LupVa
 
proposal skripsi kualitatif deskriptif
proposal skripsi kualitatif deskriptifproposal skripsi kualitatif deskriptif
proposal skripsi kualitatif deskriptifWahyu Hidayat
 
Proposal permohonan bantuan
Proposal permohonan bantuanProposal permohonan bantuan
Proposal permohonan bantuanBe Doel
 
Pengaruh Layanan Khusus Terhadap Mutu Sekolah
Pengaruh Layanan Khusus Terhadap Mutu SekolahPengaruh Layanan Khusus Terhadap Mutu Sekolah
Pengaruh Layanan Khusus Terhadap Mutu SekolahAdy Setiawan
 
Musni umar: Partisipasi PKK dalam Pembangunan Masyarakat di DKI dki jakarta
Musni umar: Partisipasi PKK dalam Pembangunan Masyarakat di DKI dki jakartaMusni umar: Partisipasi PKK dalam Pembangunan Masyarakat di DKI dki jakarta
Musni umar: Partisipasi PKK dalam Pembangunan Masyarakat di DKI dki jakartamusniumar
 

En vedette (20)

Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsi
 
Judul judul skripsi pai
Judul judul skripsi paiJudul judul skripsi pai
Judul judul skripsi pai
 
Proposal pengajuan-judul-skripsi
Proposal pengajuan-judul-skripsiProposal pengajuan-judul-skripsi
Proposal pengajuan-judul-skripsi
 
Contoh pdf
Contoh pdfContoh pdf
Contoh pdf
 
Proposal penelitian kuantitatif
Proposal penelitian kuantitatifProposal penelitian kuantitatif
Proposal penelitian kuantitatif
 
Upaya guru pendidikan agama islam dalam
Upaya guru pendidikan agama islam dalamUpaya guru pendidikan agama islam dalam
Upaya guru pendidikan agama islam dalam
 
Proposal skripsi q
Proposal skripsi qProposal skripsi q
Proposal skripsi q
 
Proposal skripsi
Proposal skripsiProposal skripsi
Proposal skripsi
 
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsiPedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
Pedoman penyusunan penulisan proposal penelitian dan skripsi
 
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
PROPOSAL PENELITIAN EKONOMI MANAJEMEN PEMASARAN
 
Proposal sekripsi
Proposal sekripsi Proposal sekripsi
Proposal sekripsi
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Contoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsiContoh proposal-skripsi
Contoh proposal-skripsi
 
Contoh proposal pengajuan alat
Contoh proposal pengajuan alatContoh proposal pengajuan alat
Contoh proposal pengajuan alat
 
proposal skripsi kualitatif deskriptif
proposal skripsi kualitatif deskriptifproposal skripsi kualitatif deskriptif
proposal skripsi kualitatif deskriptif
 
Proposal permohonan bantuan
Proposal permohonan bantuanProposal permohonan bantuan
Proposal permohonan bantuan
 
Pengaruh Layanan Khusus Terhadap Mutu Sekolah
Pengaruh Layanan Khusus Terhadap Mutu SekolahPengaruh Layanan Khusus Terhadap Mutu Sekolah
Pengaruh Layanan Khusus Terhadap Mutu Sekolah
 
cemunguteah
cemunguteahcemunguteah
cemunguteah
 
Musni umar: Partisipasi PKK dalam Pembangunan Masyarakat di DKI dki jakarta
Musni umar: Partisipasi PKK dalam Pembangunan Masyarakat di DKI dki jakartaMusni umar: Partisipasi PKK dalam Pembangunan Masyarakat di DKI dki jakarta
Musni umar: Partisipasi PKK dalam Pembangunan Masyarakat di DKI dki jakarta
 

Similaire à Contoh proposal pengajuan skripsi

Resensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sariResensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sariPamilaNovitasari
 
Resensi artikel jurnal siti rogayah
Resensi artikel jurnal siti rogayah Resensi artikel jurnal siti rogayah
Resensi artikel jurnal siti rogayah rosesani1
 
Projek akhir falsafah pendidikan islam
Projek akhir falsafah pendidikan islamProjek akhir falsafah pendidikan islam
Projek akhir falsafah pendidikan islamHilmyKhalil
 
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islamKelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islamMunaa
 
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikanLaporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikanBang Mohtar
 
kelompok 3 putri muna nurul.docx
kelompok 3 putri muna nurul.docxkelompok 3 putri muna nurul.docx
kelompok 3 putri muna nurul.docxPutriazzahraLubis
 
Afi parnawi. manajemen pendidikan islam. stai
Afi parnawi. manajemen pendidikan islam. staiAfi parnawi. manajemen pendidikan islam. stai
Afi parnawi. manajemen pendidikan islam. staiDr. Afi Parnawi, M.Pd
 
Profesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamProfesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamNoor Aini Samsusah
 
RESUME MATERI 3 i-WPS Office.docx
RESUME MATERI 3 i-WPS Office.docxRESUME MATERI 3 i-WPS Office.docx
RESUME MATERI 3 i-WPS Office.docxRahmaWati413908
 
ILMU PENDIDIKAN ISLAM Metode dan Fungsi Pendidikan Islam
ILMU PENDIDIKAN ISLAM Metode dan Fungsi Pendidikan IslamILMU PENDIDIKAN ISLAM Metode dan Fungsi Pendidikan Islam
ILMU PENDIDIKAN ISLAM Metode dan Fungsi Pendidikan IslamFathurRozi45
 
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptx
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptxMetode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptx
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptxsantrikampung5
 
kepemimpinan pendidikan islam
kepemimpinan pendidikan islamkepemimpinan pendidikan islam
kepemimpinan pendidikan islammyrifa25
 
Revisi tugas makalah
Revisi tugas makalahRevisi tugas makalah
Revisi tugas makalahrinsky nisa
 
peranan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignment
peranan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignmentperanan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignment
peranan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignmentNorzamzila Baba
 

Similaire à Contoh proposal pengajuan skripsi (20)

Resensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sariResensi resti purnama sari
Resensi resti purnama sari
 
Pendidikan akhlak pada anak
Pendidikan akhlak pada anakPendidikan akhlak pada anak
Pendidikan akhlak pada anak
 
Resensi artikel jurnal siti rogayah
Resensi artikel jurnal siti rogayah Resensi artikel jurnal siti rogayah
Resensi artikel jurnal siti rogayah
 
Projek akhir falsafah pendidikan islam
Projek akhir falsafah pendidikan islamProjek akhir falsafah pendidikan islam
Projek akhir falsafah pendidikan islam
 
File
FileFile
File
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Tugas mandiri agama
Tugas mandiri agamaTugas mandiri agama
Tugas mandiri agama
 
tugas metodologi PAI.pptx
tugas metodologi PAI.pptxtugas metodologi PAI.pptx
tugas metodologi PAI.pptx
 
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islamKelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
Kelompok 3.Hakikat pendidik dalam islam
 
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikanLaporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
Laporan tesis bab 1 s.d. 5 & daftar pustaka perbaikan
 
kelompok 3 putri muna nurul.docx
kelompok 3 putri muna nurul.docxkelompok 3 putri muna nurul.docx
kelompok 3 putri muna nurul.docx
 
G000060008
G000060008G000060008
G000060008
 
Afi parnawi. manajemen pendidikan islam. stai
Afi parnawi. manajemen pendidikan islam. staiAfi parnawi. manajemen pendidikan islam. stai
Afi parnawi. manajemen pendidikan islam. stai
 
Profesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamProfesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islam
 
RESUME MATERI 3 i-WPS Office.docx
RESUME MATERI 3 i-WPS Office.docxRESUME MATERI 3 i-WPS Office.docx
RESUME MATERI 3 i-WPS Office.docx
 
ILMU PENDIDIKAN ISLAM Metode dan Fungsi Pendidikan Islam
ILMU PENDIDIKAN ISLAM Metode dan Fungsi Pendidikan IslamILMU PENDIDIKAN ISLAM Metode dan Fungsi Pendidikan Islam
ILMU PENDIDIKAN ISLAM Metode dan Fungsi Pendidikan Islam
 
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptx
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptxMetode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptx
Metode dan Fungsi Pendidikan Islam.pptx
 
kepemimpinan pendidikan islam
kepemimpinan pendidikan islamkepemimpinan pendidikan islam
kepemimpinan pendidikan islam
 
Revisi tugas makalah
Revisi tugas makalahRevisi tugas makalah
Revisi tugas makalah
 
peranan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignment
peranan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignmentperanan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignment
peranan guru pendidikan islam sebagai pembimbing di sekolah Bab 1 5 assignment
 

Dernier

Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 

Dernier (20)

Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 

Contoh proposal pengajuan skripsi

  • 1. 1 Peranan Guru PAI Dalam Membentuk Karakter Siswa MA Miftahussalam Megang Sakti III A. LATAR BELAKANG Setiap manusia yang di ciptakan oleh Allah SWT diharapkan dapat menjalankan dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupannya sehari-hari sebagai manifestasi ibadah kepada Allah, hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam al Qur’an surat adz Dzariat ayat 56 yang artinya : “Dan Aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”.1 Pendidikan Islam khususnya pendidikan yang menyangkut keyakinan dan budi pekerti (akhlaq) sangat penting dalam kehidupan anak, seperti yang dikemukakan oleh Arifin, sebagai berikut : “Untuk membentuk manusia pembangunan yang bertaqwa kepada Allah SWT disamping memiliki pengetahuan dan ketrampilan juga memiliki kemampuan mengembangkan diri bermasyarakat serta kemampuan untuk bertingkah laku berdasarkan norma-norma menurut ajaran agama Islam”.2 Islam sebagai agama yang universal sudah barang tentu mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari ibadah, kehidupan sosial, sampai ketingkat perilaku (ahlak). Karena itu agama sangat berperan dalam pembentukan perilaku anak, sehingga pembentukan pribadi akan membawa pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan baik. Anak memerlukan pendidikan dengan persyaratan, pengawasan, dan pemeliharaan yang terus menerus sebagai pelatihan dasar dalam pembentukan kebiasaan dan sikap agar memiliki kemungkinanan untuk berkembang secara wajar dalam kehidupan dimasa mendatang. 1 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang, 1989, hlm. 862. 2 Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Keluarga, Bulan Bintang Jakarta, 1976, hlm. 15.
  • 2. 2 Setiap orang Islam pada hakekatnya adalah insan agama yang bercita-cita, berfikir, beramal untuk hidup di akhirat kelak berdasarkan atas petunjuk dari wahyu Allah melalui Rasulallah, kecenderungan hidup beragama ini merupakan ruhnya agama yang benar yang dalam perkembangannya dipimpin oleh ajaran Islam yang murni, bersumber pada kitab suci yang menjelaskan dan menerangkan tentang perkara benar (haq). Tugas kewajiban manusia untuk mengikuti yang benar, menjauhi yang batil yang kesemuanya telah diwujudkan dalam syariat agama yang berdasarkan nilai mutlak dan norma-norma yang telah ditetapkan oleh Allah yang tak berubah menurut selera nafsu manusia. Oleh karena itu tujuan pendidikan Islam penuh dengan nilai rohaniah Islami dan berorientasi kepada kebahagiaan hidup di akhirat, tujuan ini difokuskan pada pembentukan pribadi muslim yang sanggup melaksanakan syari’at Islam melalui proses pendidikan spiritual menuju makrifat pada Allah. Pendidikan Islam merupakan sistem pendidikan untuk melatih anak didiknya yang sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, dan pendekatanya dalam segala jenis pengetahuan banyak dipengaruhi oleh nilainilai spiritual dan sangat sadar akan nilai etika Islam. Agama sangat berperan dalam pembentukan perilaku anak, sehingga pembentukan pribadi anak membaur sesuai pertumbuhan dan perkembangan anak memerlukan pendidikan dengan persyaratan-persyaratan tertentu dan pengawasan serta pemeliharaan yang terus-menerus sehingga pelatihan dasar dalam pembentukan kebiasaan dan sikap memiliki kemungkinan untuk berkembang secara wajar dalam kehidupan dimasa mendatang. Untuk membina agar anak mempunyai sifat terpuji, tidaklah mungkin dengan penjelasan pengertian saja, akan tetapi perlu membiasakannya untuk melakukan yang terbaik dan diharapkan nantinya akan mempunyai sifat-sifat terpuji dan bisa menjauhi sifat yang tercela. Latihan-latihan beragama yang menyangkut seperti ibadah shalat berjama’ah, puasa, zakat, do’a-do’a dan menghafal surat pendek harus dibiasakan sejak kecil agar nantinya bisa merasakan manisnya beribadah.
  • 3. 3 Dalam melaksanakan pendidikan Islam, peran pendidik sangat penting dalam proses pendidikan, karena dia yang bertanggung jawab dan menentukan arah pendidikan tersebut. Itulah sebabnya Islam sangat menghargai dan menghormati orang-orang yang berilmu pengetahuan yang bertugas sebagai pendidik, pendidik mempunyai tugas yang mulia sehingga Islam memandang pendidik mempunyai derajat yang lebih tinggi dari pada orang-orang yang tidak berilmu dan orang-orang yang bukan sebagai pendidik, tetapi disamping itu orang-orang yang berilmu tidak boleh menyembunyikan atau menyimpan ilmu-ilmu yang dimilikinya. Penghormatan dan penghargaan Islam terhadap orang-orang yang berilmu itu terbukti di dalam al-Qur’an surat al-Mujadalah ayat 11 yang artinya: “Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan diantara kamu semua dengan beberapa derajat. Sesungguhnya Allah mengetahui dengan apa yang kamu kerjakan”. Guru memang menempati kedudukan yang terhormat dalam masyarakat, kewibawaanlah yang menyebabkan guru itu dihormati sehingga masyarakat tidak meragukan figurnya, masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik mereka agar menjadi orang yang bisa bersifat mulia baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa seorang guru mempunyai kelebihan yang tak dapat dimiliki oleh sembarang orang. Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Menjadi teladan merupakan sifat dasar kegiatan pembelajaran, dan ketika seorang guru tidak mau menerima atau menggunakannya secara konstruktif maka telah mengurangi keefektifan pembelajaran. Peran dan fungsi ini patut dipahami, dan tak perlu menjadi beban yang memberatkan sehinggga dengan ketrampilan dan kerendahan hati akan memperkaya arti pembelajaran. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan oleh guru akan mendapatkan sorotan peserta didik serta orang disekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Secara teoritis, menjadi teladan merupakan bagian
  • 4. 4 integral dari seorang guru, sehingga menjadi guru berarti menerima tanggung jawab untuk diteladani. B. RUMUSAN MASALAH Keterangan panjang lebar dari latar belakang diatas melahirkan beberapa rumusan masalah dibawah ini : 1. Bagaimana upaya guru PAI dalam membentuk Karakter siswa di MA Miftahussalam Megang Sakti III? 2. Apa problematika yang dihadapi guru PAI dalam membentuk karakter siswa di MA Miftahussalam Megang Sakti III? 3. Apa solusi yang dilakukan untuk mengatasi problematika yang dihadapi dalam membina membentuk karakter siswa di MA Miftahussalam Megang Sakti III? C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian a. Ingin mengetahui bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter siswa di MA Miftahussalam Megang Sakti III. b. Ingin mengetahui problematika yang dihadapi guru PAI dalam membentuk karakter siswa di MA Miftahussalam Megang Sakti III. c. Ingin mengetahui solusi yang dilakukan untuk mengatasi problematika yang dihadapi dalam membentuk karakter siswa di MA Miftahussalam Megang Sakti III 2. Kegunaan Penelitian Adapun manfaat dari penulisan penelitian ini adalah:
  • 5. 5 a. Untuk mengetahui bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter siswa di MA Miftahussalam Megang Sakti III. b. Untuk mengetahui problematika yang dihadapi guru PAI dalam membentuk karakter siswa di MA Miftahussalam Megang Sakti III. c. Untuk mengetahui solusi yang dilakukan untuk mengatasi problematika yang dihadapi dalam membentuk karakter siswa di MA Miftahussalam Megang Sakti III. d. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata satu (S.1) dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Manajemen Pendidikan Islam pada STAI Al Azhar Lubuk Linggau Sumatera Selatan. D. KERANGKA TEORI Proses belajar dan hasil belajar peserta didik bukanlah ditentukan oleh sekolah, pola struktur, kurikulum, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh semangat guru dalam mentransfer nilai nilai kemulyaan kepada siswa. Dalam pendidikan agama islam yang menjadi tolak ukur keberhasilan seorang siswa adalah dilihat dari ahlaq atau karakter seorang sisiwa itu sendiri sehingga selain dapat mengetahui wawasan iptek ia juga berwawasan imtaq Sebagai upaya menciptakan peserta didik agar memiliki akhlaq yang baik, terlebih dahulu harus dimulai dari guru itu sendiri dengan memiliki pribadi yang baik, hal sebagaimana dikatakan oleh Zakiah Daradjat, bahwa : "Tingkah laku atau moral guru pada umumnya merupakan penampilan lain dari kepribadiannya. Bagi anak didik guru adalah contoh tauladan yang sangat penting dalam pertumbuhannya, guru adalah orang yang pertama sesudah orang tua,yang mempengaruhi pembinaan kepribadian anak didik kalaulah tingkah laku atau akhlak
  • 6. 6 guru tidak baik, pada umumnya akhlak anak didik akan rusak olehnya, karena anak akan mudah terpengaruh oleh orang yang dikaguminya".3 Perhatian Guru dalam mendidik dan membina kehidupan beragama di sekolah memberikan pengaruh positif dalam pembentukan akhlak remaja, Guru Islam memiliki peranan penting dalam pembentukan akhlak remaja, karena Guru adalah sebagai sosok insan yang berwibawa dan dihormati oleh anak. Pentingnya bimbingan agama di sekolah, dikemukakan Sudarsono bahwa : “Didikan agama yang diterima oleh anak sangat mempengaruhi sikap dan perilakunya karena akan menjadi landasan dalam berbuat dan bertindak dalam pergaulannya, terlebih lagi jika ditambah dengan pengawasan dan pembinaan dari guru secara teratur dan kontinyu”.4 Selain bimbingan agama di sekolah juga diperlukan proses belajar agama di luar rumah tangga atau di lingkungan masyarakat melalui didikan agama Islam secara non formal agar anak-anak bergaul dengan orang-orang di masyarakat yang mengandung sifat positif dalam bidang keagamaan. Sebab bila tidak diarahkan akan mengakibatkan pengaruh buruk bagi anak. Zuhairini menjelaskan bahwa “pengaruh teman sebaya sangat kuat dan sangat cepat kepada akal dan akhlak anak-anak sehingga masa depan anak sangat tergantung dari pengaruh yang timbul dari lingkungan teman sebaya”.5 Dari pendapat di atas, bahwa pengarahan kepada anak perlu diberikan oleh Guru agar mereka aktif belajar agama terutama di luar lingkungan sekolah serta tidak berbuat buruk. Zakiah Daradjat menyatakan : Guru hendaknya membimbing anaknya ke arah hidup sesuai dengan ajaran agama, sehingga anak akan terbiasa hidup sesuai dengan nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama, kebiasaan yang tertanam sejak kecil 3 Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, Bulan Bintang, Jakarta, 1982, hlm. 18. 4 Zakiah Daradja…. 1982, hlm. 18. 5 Zuhairini, dkk,Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Usaha Nasional, Surabaya,1981,hlm.33.
  • 7. 7 itu merupakan bibit dari unsur-unsur kepribadian yang akan bertumbuh dan akan menjadi pengendali akhlaknya dikemudian hari.6 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, guru adalah orang yang pekerjaanya (mata pencaharianya, profesinya) mengajar. Secara etimologi “Guru berarti orang yang pekerjaannya mengajar”. Dalam pandangan Hadari Nawawi, “Guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab serta membantu anak mencapai kedewasaan masing-masing. Menurut M. Athiyah al-Abrasyi, guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang murid, yang memberi santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan ahklak dan membenarkannya, maka menghormati guru berarti penghormatan terhadap anak-anak kita, dengan guru itulah mereka hidup berkembang. Nursed Sumaatmadja, mengemukakan bahwa “Pendidikan diartikan sebagai proses kegiatan mengubah perilaku individu ke arah kedewasaan dan kematangan”. Sementara itu, ketika kita komparasikan dengan pendidikan Islam maka, banyak sekali yang mendefinisikan PAI, antara lain dalam bukunya Tayar Yusuf menyebutkan bahwa PAI adalah usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertaqwa kepada Allah SWT. Sedangkan pengertian Pendidikan Agama Islam ialah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keagamaan subyek didik agar lebih mampu memahami, menghayati, serta mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Implikasi dari pengertian ini, bahwa pendidikan agama Islam merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan Islam. Bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa pendidikan agama Islam berfungsi sebagai jalur pengintegrasian wawasan 6 Zakiah Daradjat… 1976, hlm. 47.
  • 8. 8 agama dengan bidang-bidang studi (pendidikan) yang lain. Hal itu lebih lanjut, Pendidikan Agama harus sudah dilaksanakan sejak dini melalui pendidikan keluarga, sebelum anak memperoleh pendidikan atau pengajaran ilmu-ilmu yang lain. Menurut Abdul Majid, PAI adalah : “Usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa”. Sedangkan menurut Armai Arif, pendidikan agama Islam sebagai suatu sistem yang memungkinkan seseorang (siswa) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam. Artinya bahwa seorang anak (siswa) harus benar-benar menjalankan apa yang diperbuat menurut aturan yang sudah ditetapkan oleh ajaran agama. Dari berbagai definisi diatas, dapat penulis simpulkan bahwa, PAI adalah bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pendidik kepada peserta didik dalam masa perkembangan, agar memiliki kepribadian yang mampu meyakini, memahami, menghayati, serta mengamalkan ajaranajaran Islam, dan menjadikannya sebagai pedoman hidup, dan sudah menjadi tugas dan tanggung jawab guru untuk kembali menghidupkan belajar dengan kepercayaan diri, penanaman akhlak yang baik, serta mativasi yang tinggi untuk menghadapi zaman yang terus berubah karena perkembangan ilmu pengetahuan. Jika guru dapat meningkatkan keprofesionalannya maka pendidikan akan bisa ditingkatkan kualitasnya. Tujuan pendidikan juga termaktub dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Nomor 20 Tahun 2003, yang berbunyi: “Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peseerta didik agar menjadi manusia yang beriman,
  • 9. 9 bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak, mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Namun, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan diatas perlu adanya pengintegrasian seluruh komponen pendidikan, dimana antara komponen yang satu dan yang lainya berkaitan. Abudin Nata, mengemukakan tentang komponen yang terdapat dalam pendidikan antara lain komponen kurikulum, guru, metode, sarana prasarana, dan evaluasi. Adapun tujuan pendidikan menurut beberapa tokoh adalah sebagai berikut: a. Menurut Athiyah Al-Abrasyi, tujuan pendidikan Islam meliputi: a) Untuk mengadakan pembentukan akhlak yang mulia b) Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat c) Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan keingintahuan dan memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri. d) Mempersiapkan tenaga profesional yang trampil. b. Menurut M.Djunaidi Dhany, tujuan pendidikan mencakup: a) Pembinaan kepribadian siswa yang sempurna, meliputi: pendidikan harus mampu membentuk kekuatan dan kesehatan badan serta akal.Peningkatan moral, tingkah laku yang baik dan menanamkan kepercayaan anak terhadap agama dan kepada Tuhan. b) Mengembangkan Intelegensi anak secara efektif agar mereka siap untuk mewujudkan kebahagiaan di masa mendatang. Menurut Depdiknas guru adalah seseorang yang mempunyai gagasan yang harus diwujudkan untuk kepentingan anak didik, sehingga menjunjung tinggi mengembangkan agama, kebudayaan, dan keilmuan. Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai
  • 10. 10 pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai ajaran hidup (way of life). 1. Karakter Karakter dapat kami artikan sebuah ahlaq Dilihat dari segi bahasa (etimologi), perkataan akhlaq adalah jamak dari kata khuluk yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.7 Didalam Ensiklopedi Indonesia dinyatakan bahwa karakter / watak adalah keseluruhan aspek perasaan dan kemauan menampak ke luar sebagai kebiasaan, pada cara bereaksi terhadap dunia luar, dan pada ideal-ideal yang diidam-idamkannya. Karakter seseorang berdasarkan insting, bakat, kemauan dan bakat perasaan orang yang bersangkutan. Bagimana akhirnya karakter terbentuk tergantung pada pengalaman. 2. Siswa/Peserta Didik Menurut UU Sisdiknas Tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat (4) bahwa peserta didik/siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. 3. MA Mifahussalam Megang Sakti III / Sekolah Menurut Zakiah Darajat, “Sekolah adalah lembaga pendidikan yang melaksanakan pembinaan pendidikan dan pengajaran dengan sengaja, teratur, dan terencana”. Sekolah yang dimaksudkan disini adalah MA Mifahussalam Megang Sakti III yang beralamat di Jalan Poros Megang Sakti III Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas Propinsi Sumatera Selatan. 7 Louis Ma’luf, Kamus Al-Munjid, Al-Maktabah al-Katulukiyah, Beirut, t.th, hlm. 192.
  • 11. 11 4. Peran Guru dalam Membentuk karakter /Akhlaq Perhatian Guru dalam mendidik dan membina kehidupan beragama di sekolah memberikan pengaruh positif dalam pembentukan akhlak remaja, Guru Islam memiliki peranan penting dalam pembentukan akhlak remaja, karena Guru adalah sebagai sosok insan yang berwibawa dan dihormati oleh anak. Pentingnya bimbingan agama di sekolah, dikemukakan Sudarsono bahwa : “Didikan agama yang diterima oleh anak sangat mempengaruhi sikap dan perilakunya karena akan menjadi landasan dalam berbuat dan bertindak dalam pergaulannya, terlebih lagi jika ditambah dengan pengawasan dan pembinaan dari guru secara teratur dan kontinyu”.8 Selain bimbingan agama di sekolah juga diperlukan proses belajar agama di luar rumah tangga atau di lingkungan masyarakat melalui didikan agama Islam secara non formal agar anak-anak bergaul dengan orang-orang di masyarakat yang mengandung sifat positif dalam bidang keagamaan. Sebab bila tidak diarahkan akan mengakibatkan pengaruh buruk bagi anak. Zuhairini menjelaskan bahwa “pengaruh teman sebaya sangat kuat dan sangat cepat kepada akal dan akhlak anak-anak sehingga masa depan anak sangat tergantung dari pengaruh yang timbul dari lingkungan teman sebaya”.9 Dari pendapat di atas, bahwa pengarahan kepada anak perlu diberikan oleh Guru agar mereka aktif belajar agama terutama di luar lingkungan sekolah serta tidak berbuat buruk. Zakiah Daradjat menyatakan : Guru hendaknya membimbing anaknya ke arah hidup sesuai dengan ajaran agama, sehingga anak akan terbiasa hidup sesuai dengan nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama, kebiasaan yang tertanam sejak kecil itu merupakan bibit dari unsur-unsur kepribadian yang akan bertumbuh dan akan menjadi pengendali akhlaknya dikemudian hari.10 8 Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, Bulan Bintang, Jakarta, 1982, hlm. 18. 9 Zuhairini, dkk.,, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Usaha Nasional, Surabaya, 1981, hlm. 33. 10 Zakiah Daradjat… 1976, hlm. 47.
  • 12. 12 Dari pengertian para ahli yang kami uraikan di atas maka ada beberapa yang dapat kami pahami : Yang pertama, peran guru PAI sangat signifikan dalam membentuk karakter siswa/peserta didik Yang kedua, kemungkinan terdapat hambatan dalam membentuk karakter siswa Yang ketiga, lingkungan dan teman bergaul sangat mempengaruhi karakter siswa E. Kajian Pustaka Kajian pustaka adalah uraian secara sistematis tentang hasil penelitian terdahulu tentang persoalan yang akan dikaji dalam skripsi,bagian ini peneliti mengemukakan dan menunjukkan dengan tegas bahwa masalah yang akan dibahas belum pernah diteliti sebelumnya atau perlu pengembangan lebihlanjut, untuk itu, tinjauan kritis terhadap hasil kajian terdahulu perlu dilakukan dalam bagian ini”.11 Dalam kajian pustaka ini penulis mengemukakan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang relevan dengan penelitian yang penulis rencanakan. Penelitian tersebut kami peroleh dari : 1. Skripsi Peranan pendidikan Agama Islam dalam pembentukan akhlaqul karimah pada siswa MTs Al-Basmalah Plumpungrejo tahun pelajaran 2010 – 2011 Yang menyimpulkan diantaranya sebagai berikut: Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dalam menyusun sekripsi ini bahwa : 11 Tim Penyusun, Pedoman penulisan skripsi dan makalah,( Lubuklinggau:STAIA,2011),h.30
  • 13. 13 a. Peranan pendidikan Agama Islam dalam pembentukan akhlaqul karimah pada siswa MTs Al-Basmalah Plumpungrejo tahun pelajaran 2010 – 2011 ini snagat baik. Terbukti : 1. yang selalu mengikuti pendidikan Agama77.5%, 2. selalu mengamalkan sunnah rosul42.5%, 3. selalu membaca Al-Qur’an37.5%, 4. selalu mengerjakan sholat 5 Waktu57.5%, 5. dan menggunakan Alat belajar 80%. Maka dari itu dapat dilihat hasil analisa data pada hal70. 2. Sukanto dalam skripsinya yang berjuul “Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik di SMA Muhammadiyah I Kepanjen” beliau menyimpulkan bahwasanya Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik di SMA Muhammadiyah I Kepanjen dapat dikatakan berhasil dengan memenuhi target” Berdasarkan hasil dari kedua peneliti yang telah dilakukan di atas, memberi informasi awal bagi penulis dalam melakukan penelitian yang direncanakan. Dari kesimpulan yang dihasilkan menunjukkan bahwa terdapat peranan yang signifikan bagi guru PAI dalam membentuk karakter siswa. F. HIPOTESIS “Hipotesis adalah kebenaran yang masih berada di bawah ( belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika telah disertai bukti – bukti”.12 Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah : 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Model Praktek, ( Jakarta:Rineka Cipta, 2002),h.45
  • 14. 14 1. Hipotesis Alternatif Ha : Ada Peranan yang sigifikan terhadap Guru PAI dalam membentuk karakter siswa MA Miftahussalam megang Sakti III Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas. 2. Hipotesis Nihil ( Ho ) Ho : Tidak ada Peranan yang sigifikan terhadap Guru PAI dalam membentuk karakter siswa MA Miftahussalam megang Sakti III Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas. G. METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian 1. Metode induktif adalah menguraikan data yang bersifat khusus kemudian ditarik yang bersifat umum.13 Metode induktif ini digunakan untuk mengetahui suatu data yang bersifat umum, menyimpulkan dari beberapa ahli atau ilmuan dalam landasan teori agar jelas apa yang dimaksud. 2. Metode deduktif adalah suatu pola berfikir dari soal – soal yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus dengan menguraikan data teoritis juga membandingkan beberapa pendapat kemudian ditarik kesimpulan dan juga untuk 13 Sutrisno Hadi, Metodologi Reaserch, Ygyakarta, 1982, hal 42
  • 15. 15 menganalisa data. Untuk menyimpulkan dari beberapa pendapat para ahli atau ilmuan agar lebih jelas maksudnya. Menurut prof. Drs Sutrisno Hadi metode deduktif adalah : apa saja yang dipandang benar pada suatu peristiwa dalam suatu kelas atau jenis berlaku juga sebagai hal yang benar pada semua peristiwa yang terminus dsalam kelas atau jenis itu.14 Metode diduktif ini digunakan untuk menarik kesimpulan dari data yang yang bersifat khusus dan menguraikan data teoristis agar ilmuan lebih jels maksudnya. 3. Metode komperatif, adalah membandingkan dua atau tiga kejadian dengan melihat kejadian – kejadian ataupun penyebab – penyebabnya. Metode komperatif digunakan untuk membahas penyajian hasil penelitian yang berasal dari beberapa pendapat atau sumber informasi, Menurut Prof. Dr. Suhairini Arikunto metode komperatif adalah ”menulis faktor – faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi yang diselidiki dan dibandingkan antara suatu faktor dengan faktor lain.”15 Metode ini digunakan untuk mengambil kesimpulan tentaang pengertian – pengertian dari suatu hal seperti pengertian kedisiplinan, atau penegrtian tentang akhlaq dan lain – lain. B. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek yang diteliti, pengertian populasi menurut Dr. Suharsini arikunto adalah sebagai keseluruhan dari obyek penelitian. 56 adalah obyek penelitian di MTs Al-Basmalah Plumpungrejo Kec. Wonoasri Kab.Madiun. adalah 14 Sutrisno Hadi, Metodologi Reaserch, Ygyakarta, 1982, hal 42 15 Suhairini arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktek, Reneka cipta, jakarta, hal 115
  • 16. 16 siswa, guru, dan kepala sekolah maka mata pelajaran yang diajarkan pada sekolah ini dianggap oleh penulis untuk dijadikan obyek penelitian dan perinciannya adalah sebagai berikut. Sekolah MA Miftahussalam L P Jumlah Keterangan Kelas X XI XII 24 34 17 14 41 14 38 75 31 74 70 144 C. Sampel Menurut Prof. Dr. sutrisno Hadi MA bahwa yang dimaksud sampel adalah : “sangat jarang orang menelidiki seluruh penduduk untuk menetahui setiap pendapat mereka melainkan hanya sebagian saja walaupun begitu kesimpulan – kesimpulan dari penelidikan itu tidak dibatasi pada orang – orang lain yang turun menjadi obyek penelidikan sebagai individu yang diselidiki untuk siap kenyataan – kenyataan yang deperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan disebut sebagai populasi atau universe.16 Adapun tentang besar kecilnya sampel diambil dari populasi tidak ada ketentuan yang jelas dalam hal ini Prof. Dr. Sutrisno Hadi MA menyatakan bahwa : 16 Sutrisno Hadi. Metodologo Reaseasch hlm 71
  • 17. 17 “sebenarnya tidak ada ketentuan mutlak berapa suatu sampel harus diambil dari populasi.17 Akan tetapi menrut suharini arikuntomenjelaskan bahwa : ” sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100 lebih, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya bersar dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25%.18 Tabel II Sampel penelitian MA Miftahussalam Megang Sakti III Tahun Pelajaran 2014 NO Kelas Jumlah 25 % SAMPEL 1 X 38 38 x 25% = 10 10 2 XI 75 75 x 25% = 18 18 3 XII 31 31 x 25% = 7 7 Jumlah 144 Jumlah 35 *penentuan sampel dengan menggunakan rondom sampling D. Metode Pengumpulan Data a) Metode Interview 17 Sutrisno Hadi. Metodologo Reaseasch Hal.71 18 Suhaisismi Arikunto...Hal.107
  • 18. 18 Interviu yang juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer). Interviu digunakan oleh peneliti untuk meneliti keadaan seseorang misalnya untukmencari tentang variabel latar belakang murid atau orang tua, pemdidikan, perhatian, sikap sesuatu. Ditinjau dari pelaksanaanya, maka dibebaskan atas : 1. Interviu bebas, unguided Intervew, dimana pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi menginagt akan data apa yang akan dikumpulkan. 2. Interviu terpimpin, guided imtervew, yaitu yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksud dalam interviu. 3. Interviu bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interviu bebas dan interviu terpimpin. Metode ini digunakan oleh penulis untuk mengetahui data tentang : 1. Sejarah berdirinya MA Miftahussalam Megang Sakti III 2. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di MA Miftahussalam Megang Sakti III 3. Keaktifan siswa dalam mengikuti bidang setudy pendidikan agama Islam. 4. Metode Observasi Yaitu metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung, secara sistematis terhadap kenyataan – kenyataan yang diselidiki. Di dalam pengertian pesikologi, observasi atau disebut juga dengan pengamatan, meliputi pemusatan, perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra.
  • 19. 19 Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian digunakan untuk menyebut jenis observasi yaitu : 1. Obser vasi non isitematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak mengunakan intrumens pengamatan. 2. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamatdengan mengunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Metode ini dipergunakan untuk mengetahui data tentang : 1. Letak geografis MA Miftahussalam Megang Sakti III 2. Sarana dan prasarana fasilitas madrasah tempat penelitian. 3. Tentang kebiasaan siswa sehari – hari 4. Struktur organisasi kepegawaian di MA Miftahussalam Megang Sakti III 5. Metode angket Adalah suatu daftar pertanyaan yang diajukan kepada pihak atau orang yang dimintai pendapat tentang pribadinya untuk memberikan jawaban yang dianggap cocok atau dipercaya. Pada metode ini, pertanyaan diajukan secara tertulis dan disebarkan kepada para responden untuk dijawab, dikembalikan lagi kepada pihak peneliti. Angket ini digunakan untuk mendapatkan data melalui angket langsung kepada siswa untuk menetahui tentang : 1. Untuk memperoleh data tentang sikap siswa dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam 2. Untuk memperoleh data tentang hambatan – hambatan yang mempengaruhi pendidikan agama Islam dalam upaya meningkatkan akhlaqul karimah.
  • 20. 20 3. Untuk memperoleh data tentang sikapsiawa terhadap materi pendidikan agama Islam yang berkaitan dengan akhlqul karimah. 4. Metode Analisa Data yang dimaksud dengan metode analisa data adalah uasaha secara konkrit agar data yang dihimpun itu dapat diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dibuktikan. Halmini akan dapat menjadikan kenyataan apabila data tersebut tersusun dan diolah dengan sistematis yang baik. Menurut Drs. H. Nazar Bakry dalam bukunya menyatakan : ”Analisa data adalah serangkaian kegiatan mengolah seperangkat hasil baik dalam bentuk pertemuan baru maupun dalam bentuk pembuktian kebenaran hipotesa.19 Sedangkan maksud dari metode analisa data dengan sesuai njenis penelitian yang dipilih merupakan cara yang digunakan untuk mengolah dan menyusun data yang terkumpul untuk ditarik suatu kesimpuilan menuju suatu kebenaran yang dapat diprtanggung jawabkan untuk dayta kualitatif penulis menggunakan teknik data kwalitatif yaitu jadi pertama-tama penulis mulai dari fakta – fakta kudus menuju sitem umum. Dari dari penjalasan sifatnya umum tersebut, penulkis menyelidiki lagi fakta – fakta untuk mengecek penjelasan brrkeyakinan tentang obyek personal sampai pada suatu pemecahan hasil yang dicapai. 1. Untuk data yang kuatitatif penulis menggunakan teknik data statistik Diskriktik adalah setatistik yangmempunyai tugas menggorganisasikan dan menganalisa data angka, agar dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas, jelas mengenai suatu gejala peristiwa atau keadaan makna tertentu.20 19 Nazar Bakry, tuntutan Praktis Motodologi Penelitian. CV. Pedoman Ilmu Jaya, Padang,1994,Hal.48 20 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta Rajawali Press.1991,Hal.4
  • 21. 21 2. Reflektif tingking, yang dimaksud reflektif tingking adalah mengkombinasikan yang baik dari dua cara metode yaitu induktif dan deduktif. Bahwa penyelidikan mula-mula bergerak dari fakta-fakta itu hal ini dilakukan secara terus menerus sampai diperoleh ekspalansi eksplansi yang memberikan kenyakinan padanya tentang obyek persoalan. Jadi jelas penulisan menggunakan metode dan Reklektif thingking sebagai usaha atau langkah menuju kesempurnaan skripsi ini. Sehingga dapat mengambarkan penyajian angka-angka dan presentasenya dengan mengunakan rumus : P = X 100 % F = frekuensi N = jumlah Frekuensi / banyaknya indifidu P = Angka Presentase21 H. Sistematika Pembahasan Dalam pembahasan suatu permasalahan harus didasari oleh kerangka berpikir yang jelas dan teratur. Yang mana dalam rumusan masalah peneliti secara umum merumuskan Peranan Guru Pai dalam membentuk Karakter siswa MA Miftahussalam Megang Sakti III Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas. Untuk memperoleh gambaran dan penjelasan menyeluruh dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan sistematika sebagai berikut : 21 Anas Sudijono….1991,Hal.40
  • 22. 22 Bab pertama, yang merupakan bab pendahuluan yang terdiri yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan peenlitian, hipotesis, manfaat penelitian,defenisi istilah. Bab kedua, menyajikan tentang kajian pustaka yang terdiri dari pengertian guru PAI, pengertian pendidikan agama islam, pengertian Karakter. Bab ketiga,metode penelitian yang merupakan rancangan penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur pengumpulan data, anlisa data yang telah dikumpul tentang bagaimana peranan Guru PAI dalam membentuk Karakter Siswa MA Miftahussalam Megang Sakti III Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas. Bab keempat, menggambarkan hasil dan pembahasan penelitian penelitian yang meliputi gambaran singkat daerah penelitian, penyajian data dan analisa data, pengujian hipotesis. Bab kelima, merupakan bab penutup yang berisikan simpulan dan saran – saran dari hasil penelitian.
  • 23. 23 I. DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Toha Putra, Semarang, 1989 2. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Keluarga, Bulan Bintang Jakarta, 1976 3. Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, Bulan Bintang, Jakarta, 1982 4. Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Usaha Nasional, Surabaya,1981 5. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Model Praktek, ( Jakarta:Rineka Cipta, 2002) 6. Sutrisno Hadi, Metodologi Reaserch, Ygyakarta, 1982 7. Sutrisno Hadi, Metodologi Reaserch, Ygyakarta, 1982 8. Suhairini arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktek, Reneka cipta, Jakarta 9. Abdurrahman, An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat, Diponegoro, Bandung, 1992 10. Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, Logos Wacana Mulia, Jakarta, Cet. I, 1999 11. Asmaran, AS., Pengantar Studi Akhlaq, Bulan Bintang, Jakarta, 1995 12. Endang Syaifuddin, Ansshary, Wawasan Islam, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003 13. Rahman Shaleh, Akhlaq Ilmu Tauhid, Madrasah Aliyah, Cet. Ketujuh, 2000 14. Mahmud Yunus, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Hidya Karya Agung, Jakarta, 1983 15. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam di Sekolah dan Keluarga, Bulan Bintang Jakarta, 1976