Banyak sistem pengolahan/ pemurnian air umpan boiler yang dikenal, antara lain sistem water softening, sistem reverse osmosis atau kombinasi antara reverse osmosis dan ion exchange.
Pastikan hubungi kami untuk mendapatkan informasi terbaik
3. Air merupakan penunjang penting yang digunakan pada setiap sektor
industri seperti untuk air umpan boiler.
Kebutuhan energi dan panas dalam proses industri umumnya dapat
dipenuhi dengan cara memanfaatkan steam yang dibangkitkan oleh suatu
mesin ketel (boiler). Air yang digunakan sebagai umpan boiler dapat
diperoleh dari berbagai sumber, seperti danau, sungai, laut, maupun air
tanah. Persyaratan yang harus dipenuhi sebagai air umpan boiler sangat
ketat, antara lain tidak korosif, tidak menyebabkan pembentukan kerak,
dan tidak menyebabkan pembentukan buih/foaming
Banyak sistem pengolahan/ pemurnian air umpan boiler yang dikenal,
antara lain sistem water softening, sistem reverse osmosis atau kombinasi
antara reverse osmosis dan ion exchange. Sistem tsb, pada prinsipnya
adalah dimaksudkan sebagai proses demineralisasi.
Pengantar
4. Apakah Demineralisasi ?
• Demineralisasi adalah sebuah proses penghilangan kadar garam dan
mineral dalam air melalui proses pertukaran ion ( ion exchange process )
dengan menggunakan media resin/softener anion dan kation. Proses ini
mampu menghasilkan air dengan tingkat kemurnian yang sangat tinggi.
Bagaimana Proses Demineralisasi Menggunakan Resin :
• Proses Demineralisasi terjadi didalam 2 tabung penukar ion ( ion
exchanger tank ) yang berisikan resin penukar ion positif ( kation resin )
dan resin penukar ion negative ( anion resin ). Pada tabung yang berisikan
resin kation terjadi proses pertukaran ion-ion positif seperti magnesium
(mg), calcium (ca) dan natrium (na) dengan ion H+ dari resin kation,
sedangkan pada tabung anion terjadi pertukaran ion-ion negatif seperti Cl,
SO4, SiO2 dengan ion OH- dari resin anion.
5. Resin, Sebagai Water Softener
• Resin adalah zat polimer alami ataupun
sintetik, salah satu fungsinya adalah dapat
mengikat kation dan anion tertentu.
• Material penukar ion yang utama berbentuk
butiran atau granular dengan struktur dari
molekul yang panjang (hasil co-polimerisasi),
dengan memasukkan grup fungsional dari
asam sulfonat, ion karboksil. Senyawa ini
akan bergabung dengan ion pasangan
seperti Na+, OH− atau H+. Senyawa ini
merupakan struktur yang porous. Senyawa
ini merupakan penukar ion positif (kationik)
untuk menukar ion dengan muatan elektrolit
yang sama (positif) demikian sebaliknya
penukar ion negatif (anionik) untuk menukar
anion yang terdapat di dalam air yang
diproses di dalam unit “Ion Exchanger”.
6. Reverse Osmosis
• Reverse osmosis RO (Osmosis terbalik)
adalah suatu metode penyaringan
melalui membran semipermeable yang
dapat menyaring berbagai molekul
besar dan ion-ion dari suatu larutan
dengan cara memberi tekanan pada
larutan ketika larutan itu berada di
salah satu sisi membran seleksi(lapisan
penyaring).
Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri
tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya
dan mampu mereduksi pengotor dalam air hingga 99,99%
7. Perbedaan
Water Softener dan Reverse osmosis
Secara prinsip, perbedaan antara water softener dan reverse osmosis adalah :
1. Water Softeners adalah proses “Conditioning”
2. Reverse Osmosis adalah proses “Filtration”
8. Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan
Sistem Water Softener Reverse osmosis
nvestasi awal yang dibutuhkan
untuk proses ini lebih murah jika
dibandingkan dengan aplikasi
water treatment system lainnya
seperti reverse osmosis.
Biaya yang ditimbulkan untuk proses
regenerasi ataupun pergantian media
resin jika dikalkulasikan untuk jangka
waktu satu tahun cukup besar
sehingga membutuhkan anggaran
yang bersifat rutin atau regular.
Proses RO tergolong mudah. Sistem
operasional simpel dan otomatisasi
memungkinkan membuat RO ini
cocok diaplikasi untuk unit usaha
yang membutuhkan tingkat efisiensi
yang tinggi.
Membran sensitif atau tidak
efisien bila tidak tersedia sistem
pre-treatment yang baik.
Membran rentan terhadap
fouling.
Aplikasi ini tidak membutuhkan
terlalu banyak tempat untuk
instalasinya.
Pertukaran ion hanya dapat terjadi di
antara ion-ion yang sejenis dan
berlangsung dalam waktu yang
singkat, yaitu pada saat terjadi kontak
antara larutan dengan penukar ion.
pertukaran ion juga sensitif terhadap
kehadiran ion lain jika dalam air
terdapat unsur besi, mangan,
aluminium, silka; maka resin akan
terganggu kerjanya.
Instalasi cepat dan mudah dalam
perawatan
Dibutuhkan modal dan biaya
operasi yang tinggi
Proses pertukaran ion dapat
digunakan dengan fluktuasi laju
aliran.
Limbah pertukaran ion sangat
terkonsentrasi dan membutuhkan
penanganan atau proses
pembuangan secara benar.
Sistem RO dapat langsung beroperasi
dan menghasilkan air tanpa harus
menunggu waktu lama dalam
prosesnya
Menghasilkan cukup banyak air
buangat (concetrate)
Sebagian besar resin tertentu yang
tersedia dari pemasok. Setiap resin
efektif dalam menghilangkan
kontaminan spesifik.
Biasanya tidak efektif jika tingkat TDS
air tinggi.
Teknologi RO dapat digunakan untuk
menghilangkan hampir semua
kontaminan organik maupun
inorganik.
Operasi RO membutuhkan
material dan alat dengan kualitas
standar yang tinggi
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM
WATER SOFTENER dan REVERSE OSMOSIS