SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  29
PERENCANAAN PEMBELAJARAN




      Di Susun Oleh : Ina Aprilianawati (2011031067)
      Kelas         : II B
      Tugas         : Kurikulum dan Pembelajaran

              Penulis : Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd
              Penerbit : Bumi Aksara
BAB 1                                      Konsep Dasar Perencanaan
                                                     Pembelajaran




                                                     Dasar Perlunya                                         Tipe-Tipe
                         Perencanaan                                                Prinsip Umum
Perencanaan                                           Perencanaan
                                                                                  tentang Mengajar
                         Pembelajaran                Pembelajaran                                            Belajar


                                                                                                 1.   Belajar Isyarat (Signal
                                                                                                      Learning).
                                                                                                 2.   Belajar Stimulus-
                                                      1.   Mengajar harus berdasarkan                 .Respons (Stimulus
      1.    Perbaikan kualitas pembelajaran
                                                           pengalaman yang sudah dimiliki             Respons Learning).
      2.    Pembelajaran dirancang dengan
            pendekatan sistem.
                                                           siswa.                                3.   Belajar Rangkaian
      3.    Desain pembelajaran mengacu               2.   Pengetahuan dan keterampilan               (Chaining).
            pada bagaimana seseorang belajar               yang diajarkan harus bersifat         4.   Asosiasi Verbal
      4.    Desain pembelajaran diacukan                   praktis.                                   (Verbal Assosiation).
            pada siswa perorangan.                    3.   Mengajar harus memperhatikan          5.   Belajar Diskriminasi
      5.    Desain pembelajaran harus                      perbedaan individual setiap                (Discrimination
            diacukan pada tujuan.                          siswa.                                     Learning).
      6.    Desain Pembelajaran diarahkan             4.   Kesiapan dalam belajar.
            pada kemudahan belajar .                                                             6.   Belajar Konsep
                                                      5.   Tujuan pengajaran harus                    (Concept Learning).
      7.    Desain pembelajaran melibatkan                 diketahui siswa.
            variabel pembelajaran.                                                               7.   Belajar Aturan (Rule
                                                      6.   Mengajar harus mengikuti                   Learning).
      8.    Desain pembelajaran penetapan
            metode untuk mencapai tujuan.
                                                           prinsip psikologis tentang            8.   Belajar Pemecahan
                                                           belajar.                                   Masalah (Problem
                                                                                                      Solving).
Perencanaan Pembelajaran
        Perencanaan adalah suatu cara memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik,
disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga
kegiatan tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan.

        Perencanaan pembelajaran yakni mengenai isi pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar
dapat tercapainya tujuan. Pembelajaran lebih menekankan bagaimana cara agar tercapai tujuan tersebut.
Dalam kaitan ini hal-hal yang tidak bisa dilupakan untuk mencapai tujuan adalah bagaimana
mengorganisasikan pembelajaran, bagaimana menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata
interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal.
BAB 2                                Pendekatan Sistem
                                                 Dalam kegiatan
                                                  Pembelajaran



                                                                        Penggabungan yang         Proses
                                              Interaksi atau
             Sistem                          Saling Hubungan
                                                                           Menimbulakan
                                                                       Jaringan Keterpaduan    Transformasi


Definisi     Tujuan   Fungsi      Komponen
                                                                Objectives
                                                          Performance Standard
                                                                Constraint



                               Input                           Process                        Output



                                                         Feed Back Control
Pendekatan Sistem Dalam Kegiatan
             Pembelajaran
    Sistem
•   Sistem adalah suatu kesatuan unsur-unsur yang saling berinteraksi secara fungsional yang memperoleh
    masukan menjadi keluaran.
•   Setiap sistem mempunyai tujuan. Tujuan ini merupakan akhir dari apa yang dikehendaki oleh suatu
    kegiatan. Demikian pula kegiatan instruksional memiliki tujuan tertentu. Tujuan suatu lembaga pendidikan
    ialah untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan instuksional ialah agar
    siswa belajar mengalami perubahan perilaku tertentu sesuai dengan tingkatan taksonomi yang telah
    dirumuskan terlebih dahulu.
•   Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan berbagai fungsi yang beraktivitas. Misalnya
    seorang manusia agar dapat hidup dan menunaikan tugasnya di dalam dirinya diperlukan adanya fungsi
    koordinasi dan penggerak, funsi penapasan, fungsi peredaran darah, dan lain-lain.
•   Komponen adalah bagian suatu sistem yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha untuk mencapai
    tujuan sistem. Dengan demikian, jelaslah bahwa sistem itu terdiri atas komponen-komponen dan masing-
    masing komponen itu juga mempunyai fungsi khusus.

    Interaksi atau saling hubungan
            Semua komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama lain.
    Sebagai misal dalam pembelajaran disajikan penyampaian pesan melalui media OHP, maka diperlukan
    adanya aliran listrik untuk membantu memberikan sinar dalam jaringan OHP. Jika aliran listrik tidak
    berfungsi, akan menimbulkan kesulitan dalam melangsungkan pembelajaran. Dengan dasar inilah,
    pendekatan sistem dalam pembelajaran memerlukan keterhubungan antara komponen yang satu dengan
    yang lainnya.
Penggabungan yang menimbulkan jaringan keterpaduan
        Penggabungan yang menimbulkan keterpaduan yaitu suatu keseluruhan mempunyai nilai atau
kemampuan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan jumlah bagian-bagian. Dalam kaitan dengan
kegiatan pembelajaran, para guru sebaiknya berusaha menjalin keterpaduan antara sesama guru, antara
guru dengan siswa, atau antara materi, guru, media, dan siswa. Sebab apalah artinya materi yang
disiapkan kalau tidak ada siswa yang menerima. Demikian pila sebaliknya.

Proses Transformasi
        Pada kerangka proses transformasi terrlihat bahwa apa yang diinginkan (restriction) merupakan
dasar analisis suatu sistem. Restriction terumuskan dalam tujuan (objectives), standar perilaku yang
diharapkan (performance standard) juga memungkinkan hambatan dalam mencapai tujuan (constraint).
Berdasarkan kepada tujuan sistem, selanjutnya dapat dirumuskan masukan (input), yakni apa yang ingin
dicapai sesuai tujuan. Masukan tersebut diproses sehingga menghasilkan keluaran (output) tertentu. Hasil
evaluasi terhadap output dijadikan dasar umpan balik (feed back) untuk melakukan perbaikan atau revisi,
baik terhadap proses maupun terhadap input. Atas dasar inilah seluruh komponen sistem berhubungan
dan berinteraksi berdasarkan alur diatas.
BAB 3
                K
                O   Tujuan dan            Kendala dan         Karakteristik
                N   Karakteristik         Karakteristik       Siswa
                D   Bidang Studi          Bidang Studi
                I
                S
                I



                    Strategi             Strategi          Strategi
                M
                E   Pengorganisasian     Penyampaian       Pengelolaan
                T   Pengajaran           Pengajaran        Pengajaran
TIGA VARIABEL
                O
PEMBELAJARAN    D   Strategi Makro
                E
                    Strategi Mikro




                H
                A     Keefektifan, Efisiensi, dan daya Tarik Pengajaran
                S
                I
                L
Tiga Variabel Pembelajaran
1.   Kondisi Pembelajaran
     adalah sebagai faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Variabel
     kondisi pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :
      o   Tujuan Pembelajaran
          adalah pernyataan tentang hasil pembelajaran apa yang diharapkan. Tujuan ini bisa sangat umum, sangat khusus atau
          di mana saja dalam kontinu khusus.
      o   Kendala dan Karakteristik Bidang Studi
          adalah aspek-aspek suatu bidang studi yang dapat memberikan landasan yang berguna sekali dalam
          mempreskripsikan strategi pembelajaran. Kendala adalah keterbatasan sumber-sumber, seperti waktu, media,
          personalia, dan uang.
      o   Karakteristik Siswa
          adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa seperti bakat, motivasi, dan hasil belajar yang telah dimiliki.


2.   Metode Pembelajaran
     adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang
     berbeda.
     o    Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
          dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
             Strategi Mikro
                 mengacu kepada metode pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur atau
                 prinsip.
             Strategi Makro
                 mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep,
                 prosedur, atau prinsip.
o  Strategi Penyampaian Pembelajaran
    Ada 2 (dua) fungsi dari strategi ini, yaitu
         Menyampaikan isi pembelajaran kepada siswa;
         Menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan siswa untuk menampilkan unjuk kerja (seperti latihan
          tes).
  o Strategi Pengelolaan Pembelajaran
    Merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara si belajar dengan
    variabel metode lainnya. Ada tiga klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan pembuatan catatan,
    kemajuan belajar siswa, dan motivasi.


3. Hasil Pembelajaran
   adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikatot tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di bawah
   kondisi yang berbeda.
   Hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga), yaitu
   I. Keefektifan (effectiveness)
        biasanya diukur dengan tingkat pencapaian si belajar.
   II. Efisien (efficiency)
        biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si belajar dan/atau jumlah biaya
        pembelajaran yang digunakan.
   III. Daya tarik (appeal)
        biasanya diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap belajar.
Sepuluh Langkah Mendesain
    BAB 4                   Pembelajaran Menurut Dick and
                                        Carrey



                                                 1.  Mengidentifikasi tujuan umum
                9                                    pengajaran;
                                                 2. Melaksanakan analisis
        2                                            pengajaran;
                                                 3. Mengidentifasikan tingkah laku
                                                     masukan dan karakteristik siswa;
                                                 4. Merumuskan tujuan performansi
1           4       5   6   7      8             5. Mengembangkan butir-butir tes
                                                     acuan patokan;
                                         10
                                                 6. Mengembangkan strategi
                                                     pengajaran;
        3                                        7. Mengembangkan dan memilih
                                                     material pengajaran;
                                                 8. Mendesain dan melaksanakan
                                                     evaluasi formatif;
                                                 9. Merevisi bahan pembelajaran;
                                                 10. Mendesain dan melaksanakan
                                                     evaluasi sumatif.
Sepuluh Langkah Mendesain Pembelajaran
         Menurut Dick and Carrey
     Penggunaan model Dick and Carrey dalam pengembangan suatu mata pelajaran dimaksudkan agar (1) pada awal proses
     pembelajaran anak didik atau siswa dapat mengetahui dan melakukan hal-hal yang berkaitan pada akhir pengajaran, (2)
     adanya pertautan antara tiap komponen khususnya antara strategi opengajaran dan hasil pengajaran yang dikehendaki, (3)
     menerapkan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan perencanaan desain pembelajaran. Penjelasan langkah
     demi langkah yang ditetapkan oleh Dick and Carrey.

1.   Mengidentifikasi Tujuan Umum Pembelajaran
     Tujuan pengajaran adalah untuk menentukan apa yang dapat dilakukan oleh anak didik setelah mengikuti kegiatan
     pembelajaran, sebab tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara spesifik dan jelas, akan memberikan keuntungan kepada
     siswa, guru, dan evaluator.

2.   Melakukan Analisi Pembelajaran
     Dengan cara analisis pembelajaran ini akan diidentifikasi keterampilan-keterampilan bawahan (subordinate skills).
     Menganalisis subordinate skills sangatlah diperlukan, karena apabila keterampilan bawahan yang seharusnya dikuasai tidak
     diajarkan, maka banyak anak didik tidak akan memiliki latar belakang diperlukan untuk mencapai tujuan dengan demikian
     pembelajaran menjadi tidak efektif. Sebaliknya, apabila keterampilan bawahan yang berlebihan, pembelajaran akan
     memakan waktu lebih lama dari semestinya, dan keterampilan yang tidak perlu diajarkan malah mengganggu anak didik
     dalam belajar men guasai keterampilan yang diperlukan.

3.   Mengindetifikasi Tingkah Laku Masukan dan Karakteristik Mahasiswa
     hal ini sangat perlub dilakukan untuk mengetahui kualitas perseorangan untuk dapat dcijadikan sebagai petunjuk dalam
     mempresepsikan strategi pengelolaan pembelajaran. Aspek-aspek yang diungkap dalam kegiatan ini bisa berupa bakat,
     motivasi belajar, kemampuan berpikir, minat, atau kemampuan awal.
4.   Merumuskan Tujuan Performansi
     Tujuan Performasi terdiri atas (1) tujuan harus menguraikan apa yang akan dapat dikerjakan, atau diperbuat oleh peserta
     didik; (2) menyebutkan tujuan, memberikan kondisi atau keadaan yang menjadi syarat, yang hadir pada waktu anak didik
     berbuat; (3) menyebutkan kriteria yang digunakan untuk menilai unjuk perbuatan anak-anak yang dimaksudkan pada tujuan.

5.   Mengembangkan Butiran-Butiran Tes Acuan Patokan
     Tes acuan patokan terdiri atas soal-soal yang secara langsung mengukur patokan yang dideskripsikan dalam suatu perangkap
     tujuan khusus. Istilah patokan (critericion) dipergunakan karena soal-soal tes merupakan rambu-rambu untuk mementukan
     kelayakan penampilan siswa dalam tujuan.

6.   Mengembangkan Strategi Pembelajaran
     Dalam strategi pembelajaran, menjelaskan komponen umum suatu perangkat material pembelajaran dan mengembangkan
     materi secara prosedural haruslah berdasarkan karakteristik siswa. Komponen strategi pembelajaran terdiri atas (a) kegiatan
     pra pembelajaran, (b) penyajian informasi, (c) peran serta mahasiswa, (d) pengetesan dan (e) tindak lanjut.

7.   Mengembangkan dan Memilih Material Pembelajaran
     Untuk merancang atau menyampaikan pembelajaran, pengajar harus merrancang bahan pembelajaran individual, memilih
     dan mengubah bahan yang ada agar sesuai dengan strategi pembelajaran, dan tidak memakai bahan, tetapi menyampaikan
     semua pembelajaran menurut strategi pembelajaran yang telah disusunnya.

8.   Mendesain dan Melaksanakan Evaluasi Formatif
     evaluasi ini adalah salah satu langkah dalam mengembangkan desai pembelajaran yang berfungsi untuk mengumpulkan data
     untuk perbaikan pembelajaran.

9.   Merevisi bahan Pembelajaran
     Merevisi pembelajaran dilakukan sesuai data yang diperoleh dari evaluasi formatif, yaitu penilaian perseorangan, penilaian
     kelompok kecil, dan hasil akhir uji coba lapangan.

10. Melaksanakan dan Mendesain Evaluasi Sumatif
    Evaluasi sumatif dapat ditetapkan atau diberikan nilai apakah suatu desain pembelajaran, di mana dasar keputusan penilaian
    didasarkan pada keefektifan dan efisisensi dalam kegiatan belajar mengajar.
BAB 5

                            Tujuan Pembelajaran



                                  Taksonomi Tujuan
                                    Pembelajaran




        Kawasan                       Kawasan                  Kawasan
        Kognitif                       Afektif                Psikomotor



a)    Tingkat Pengetahuan    a)     Kemauan Menerima;   a) Persepsi;
      (Knowledge);           b)     Kemauan             b) Kesiapan Melakukan
b)    Tingkat Pemahaman             Menanggapi;            Suatu kegiatan;
      (Comphresion);         c)     Berkeyakinan;       c) Mekanisme;
c)    Tingkat Penerapan      d)     Penerapan Karya;
                                                        d) Respons Terbimbing;
      (Aplication);          e)     Ketekunan dan
                                                        e) Kemahiran;
d)    Tingkat Analisis              Ketelitian.
      (Analysis);                                       f) Adaptasi;
e)    Tingkat Sintetis                                  g) Originasi.
      (Synthesis);
f)    Tingkat Evaluasi
      (Evaluation).
Tujuan Pembelajaran
        Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam
merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan
tersebut. Tujuan pembelajaran sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh
siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.
Taksonomi tujuan pembelajaran
  1. Kawasan Kognitif
     adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang
     berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi.
  2. Kawasan Afektif (Sikap dan Perilaku)
      adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan) dan
      penyesuaian perasaan sosial.
  3. Kawasan Psikomotor
      domain psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skills) yang bersifat
      manual atau motorik.
BAB 6

                                                            Strategi Pembelajaran



        Strategi Pengorganisasian                              Strategi Penyampaian             Strategi Pengelolaan
              Pembelajaran                                         Pembelajaran                    Pembelajaran




                                          Kapabilitas
Makro            Mikro
                                            Belajar




          Informasi        Keterampilan          Strategi                        Keterampilan
                                                                   Sikap
            Verbal          Intelektual          Kognitif                          Motorik
Strategi Pembelajaran
1.   Strategi Pengorganisasian Pembelajaran
     dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
      Strategi Mikro
           mengacu kepada metode pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur atau prinsip.
      Strategi Makro
           mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur,
           atau prinsip.
      Kapabilitas Belajar
                 Informasi Verbal
                  Siswa telah belajar informasi verbal apabila ia dapat mengingat kembali informasi itu.
                 Keterampilan Intelektual
                  Kapabilitas dalam menggunakan simbol untuk mengorganisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
                 Strategi Kognitif
                  Siswa telah belajar strategi kognitif apabila ia telah mengembangkan cara-cara untuk meningkatkan
                  keefektifan dan efisiiensi proses berpikir dan proses belajar.
                 Sikap
                  adalah keadaan mental yang kompleks dari siswa yang dapat mempengaruhi pilihannya untuk melakukan
                  tindakan-tindakan yang sifatnya pribadi terhadap orang lain, benda, atau peristiwa. Siswa telah memiliki
                  sikap apabila ia telah memilih melakukan tindakan yang sama untuk situasi sama yang berulang.
                 Keterampilan Motorik
                  Siswa telah mengembangkan keterampilan motorik apabila ia telah memilih menampilkan gerakan-gerakan
                  fisik dalam menggunakan bahan atau peraolatan-peralatan menurut prosedur yang semestinya. Contohnya :
                  mengendarai mobil, melempar bola, menulis surat.
2.   Strategi Penyampaian Pembelajaran
     Ada 2 (dua) fungsi dari strategi ini, yaitu
          Menyampaikan isi pembelajaran kepada siswa;
          Menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan siswa untuk menampilkan unjuk kerja (seperti latihan
           tes).

3.   Strategi Pengelolaan Pembelajaran
     Merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara si belajar dengan
     variabel metode lainnya. Ada tiga klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan pembuatan catatan,
     kemajuan belajar siswa, dan motivasi.
BAB 7
                          Desain Pesan Dan Karakteristik
                           Siswa Dalam Pembelajaran




                                                PSI (Personalized System Of Instruction)



        Desain Saat Ini                             Precicision Teaching (Ketepatan
                                                               Mengajar)
         Dan Model
        Penyampaian
                                                  Direction Instruction (Pembelajaran
                                                               Langsung)
Desain Pesan Dan Karakteristik Siswa Dalam
                          Pembelajaran
     Desain saat ini dan model penyampaian
              Tiga desain perilaku/model penyampaian akan jelas melalui cara-cara personalized system of
     instruction (PSI), precision teaching, dan direct instruction.
1.   PSI (Personalized System Of Instruction)
     Sistem ini sama seperti instruksi terprogram, menggunakan ajaran dari aliran perilaku dan penguasaan
     cara belajar. Intruksi sistem personal adalah suatu sistem yang saling berkaitan dari satu intruksi, yang
     terdiri atas urutan (rangkaian), desain tugas yang progresif bagi individu yang bersemangat tinggi dalam
     kegiatan belajar. Dalam desain ini murid-murid menentukan sendiri tingkat dan jumlah jam belajarnya.
2.   Precision Teaching ( Ketepatan Mengajar)
     Suatu metode yang lebih menekankan monitoring kegiatan belajar di dalam kelas, dibandingkan dengan
     menciptakan program yang didasarkan pada temuan-temuan dari laboraturium. Maka disarankan
     pengukuran kerangka kerja yang merupakan ciri khas dari kegiatan laboraturium dapat dilakukan di dalam
     kelas. Tujuannya untuk membuat ilmu pengetahuan berada di tangan guru dan murid.
3.   Desain Instruction (Pembelajaran Langsung)
     Proses pembelajaran langsung adalah presentasi tertulis yang tidak hanya untuk mendukung pengawasan
     kualitas tetapi karena kebanyak guru kurang terlatih dalam mendesain materi, karenanya tidak mungkin
     memilih dan menyusun contoh-contoh secara efektif tanpa suatu pembelajaran yang eksplit.
BAB 8




                    Perlunya
                 Memperhatikan
        Empati




                                  Diskusi
                     Faktor
                 Emosional Anak
                     Dalam
                   Merancang
                  Pembelajaran




                    Keramahan
Perlunya Mempertimbangkan Faktor Emosional Anak Dalam
              Merancang Pembelajaran

        Kecerdasan emosional adalah suatu cara baru untuk membesarkan anak. Berbagai penelitian
menemukan keterampilan sosial dan emosional akan semakin penting perannya dalam kehidupan
daripada intelektual. Atau dengan kata lain memiliki EQ tinggi mungkin lebih penting dalam pencapaian
keberhasilan ketimbang IQ tinggi yang diukur berdasarkan uji standar terhadap kecerdasan kognitif verbal
dan nonverbal. Kecerdasan emosional untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional yang tampaknya
penting bagi keberhasilan. Kualitas-kualitas ini antara lain adalah (1) empati, (2) mengungkapkan dan
memahami perasaan, (3) mengendalikan amarah, (4) kemandirian, (5) kemampuan menyesuaikan diri, (6)
diskusi, (7) kemampuan memecahkan masalah antarpribadi, (8) Ketekunan, (9) kesetiakawanan, (10)
keramahan, dan (11) sikap hormat. Berperannya emosional dalam aktivitas kehidupan manusia,
menjadikan sebagian orang sangat tertarik untuk mempelajarinya. Keterkaitan ini terutama diarahkan
pada konsep kecerdasan emosional yang dapat berperan dalam membesarkan dan mendidik anak-anak.
Di samping itu, orang menyadari pentingnya konsep ini baik di lapangan kerja maupun di hampir semua
tempat lain yang mengharuskan manusia saling berhubungan.
BAB 9

                                   Melakukan
                                  pengambilan
                                   keputusan



         Melakukan
                                                         Mengukur,
         pengukuran
                                                          Menilai,
        dan penilaian
                                                        Mengevaluasi
          hasil ujian
                                 Merancang
                                Evaluasi Hasil
                                   Belajar



                                                 Menetapkan
                  Merancang
                                                   fungsi
                 soal bermutu
                                                  penilaian
Merancang Evaluasi Hasil Belajar

        Dalam merancang aktivitas yang dilaksanakan adalah mendiskusikan materi bahasan secara urut
sejak dari persiapan sebelum ujian sampai pengambilan keputusan sesudah ujian. Proses pertama yang
harus dilakukan untuk merancang evaluasi belajar yaitu pengukuran, penilaian, dan pengevaluasian hasil
belajar. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif.
Menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran subjektif dan bersifat kualitatif.
Mengevaluasi adalah proses mengukur dan memulai. Evaluasi hasil belajar merupakan proses mulai dan
menentukan objek yang diukur, mengukurnya, mencapai hasil pengukuran dan mentransformasikan ke
dalam nilai, dan mengambil keputusan lulus atau tidaknya mahasiswa, efektif tidaknya dosen mengajar
baik buruknya interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Kemudian pengajar
menetapkan fungsi penilaian yang dimana desain ujian tergantung pada fungsi ujian apa yang diinginkan
dosen sebagai contoh, merancang soal-soal untuk ujian dengan tujuan untuk mengevaluasi hasil belajar
masing-masing mahasiswa, maka akan berbeda dengan merancang soal-soal untuk ujian yang bertujuan
untuk mengevaluasi kemampuan seluruh kelas. Selanjutnya menrancang soal yang bermutu dengan
memperhatikan kriteria soal yang bermutu, struktur soal, dan bobot soal. Kemudian pengajar melakukan
pengukuran, penilaian hasil ujian dan pengambilan keputusan.
BAB 10         Merancang Kegiatan
                       Pembelajaran



                     Pentingnya Dosen Mencari Informasi sebanyak-banyaknya

                           Menuliskan Pokok Bahasan dan Subpokok Bahasan

                                 Merumuskan TIU untuk Pokok Bahasan

                               Menyusun Pokok Bahasan dan Subpokok Bahasan
                                                dan Skema
Menyusun Rancangan              Menentukan Frekuensi Kuliah untuk Setiap
     Kegiatan                               Pokok Bahasan
  Pembelajaran
                                       Merumuskan Sasaran Belajar

                             Membuat Matriks Rencana Kegiatan Perkuliahan
                                               (RKP)

                                   Menentukan Ujian dan Bobot Soal


                               Menyusun Pedoman Perkuliahan dan RKP


                         Menyerahkan Rencana Kegiatan Perkuliahan (RKP)
Merancang Kegiatan Pembelajaran

    Rancangan Kegiatan Pembelajaran (RKP)
adalah seperangkat tulisan yang berisi rencana
pembelajaran dan praktikum dari dosen atau
tenaga pengajar dalam memberikan kuliah
dan/atau praktikum. Dalam membuat RKP perlu
ditampilkan atau disiapkan tujuan pembelajarn
yang jelas dan dapat dilaksankan sesuai dengan
kondisi setempat.
BAB 11
                 Penerapan Kurikulum Berbasis
                Kompetensi Dalam Pembelajaran




         Guru                             Peserta Didik
Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi
            Dalam Pembelajaran
        Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan suatu paradigma baru dalam sistem pembaruan
kurikulum pendidikan di sekolah. Munculnya kurikulum berbasis kompetensi didasari lemahnya
kemampuan lulusan sekolah formal sekatang ini dalam arti lulusan sekolah kurang memiliki kemampuan
taksonomi yang diharapkan baik secara kognitif, afektif, maupun secara psikomotor. Dalam KBK proses
belajar mengajarnya menuntut guru dan peserta didik bersikap toleran, menjunjung tinggi prinsip
kebersamaan dan kebhinekaan serta berpikir terbuka. Pelaksanaan KBK menuntut guru harus lebih sabar,
penuh perhatian dan pengertian, mempunyai daya kreativitas yang tinggi dan dedikasi penuh. Perhatian
dan pengertian dari guru kepada peserta didik akan menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik kepada
gurunya. Dengan demikian timbullah persahabatan yang unik antara guru dengan peserta didik. Guru
menjadi sahabat tempat bertanya, teman diskusi, dan mencurahkan seluruh gagasan dan pengetahuan
serta kompetensi peserta didik tanpa rasa takut dan canggung hubungan persahabatan yang berlangsung
tetap ikatan yang etis dan dinamis.
        Interaksi di atas dapat terwujud bila terjadi saling silang, pemberian perhatian antara peserta didik
dan guru. Hal ini dapat tercapai bila guru mampu berkomunikasi dengan seimbang dan multi arah, dengan
menggunakan bahasa yang akrab, bersahabat, ramah, serta luwes dan lugas. Guru harus mampu
mengembangkan kemampuan kompetensi dirinya sendiri sebelum mampu membelajarkan peserta didik
mencari, manggali, dan menemukan kompetensinya. Diperlukan kemauan, kemampuan, dan kesungguhan
yang kuat dari guru.
Komentar
     Menurut saya buku yang saya baca, buku Perencanaan
Pembelajaran sangat membantu guru atau peserta didik
untuk melaksanakan pembelajaran di dalam kelas sehingga
tujuan yang ingin dicapai oleh guru dan peserta didik bisa
tecapai dengan baik. Selain itu buku ini membantu untuk
merencanakan pembelajaran yang baik dan benar. Sehingga
pelajaran yang di sampaikan oleh guru bisa diterima dengan
baik oleh peserta didik. Buku ini sangat memudahkan bagi
pembaca untuk membacanya karena kata-kata yang
digunakan dalam buku ini mudah dipahami dan dimengerti
oleh pembaca.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Contenu connexe

Tendances

RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCEDRPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCEDRofiani Intan
 
modul 11 Konsep pendidikan seni di SD.pptx
modul 11 Konsep pendidikan seni di SD.pptxmodul 11 Konsep pendidikan seni di SD.pptx
modul 11 Konsep pendidikan seni di SD.pptxDesryDess
 
Aksi Nyata Topik 3 _ Perencanaan Pembelajaran SMP_Paket B_000.ppt
Aksi Nyata Topik 3 _ Perencanaan Pembelajaran SMP_Paket B_000.pptAksi Nyata Topik 3 _ Perencanaan Pembelajaran SMP_Paket B_000.ppt
Aksi Nyata Topik 3 _ Perencanaan Pembelajaran SMP_Paket B_000.pptLusiPermataAmiraPutr
 
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SDPerkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SDElysa Nurhani
 
Teknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaTeknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaMulyadi Bahri
 
Perncanaan pembelajaran
Perncanaan pembelajaranPerncanaan pembelajaran
Perncanaan pembelajaranIday Hidayat
 
topik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materitopik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materirijen21
 
TBP - Metode A R C S
TBP - Metode A R C S TBP - Metode A R C S
TBP - Metode A R C S Chintya M
 
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)Michu OH
 
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4ANastiti Rahajeng
 
Power point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumPower point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumEcha Rizkia
 
Topik 3 Demonstrasi Konstektual - Filosofi Pendidikan Indonesia.pptx
Topik 3 Demonstrasi Konstektual - Filosofi Pendidikan Indonesia.pptxTopik 3 Demonstrasi Konstektual - Filosofi Pendidikan Indonesia.pptx
Topik 3 Demonstrasi Konstektual - Filosofi Pendidikan Indonesia.pptxAyuAndhira1
 

Tendances (20)

1 hakikat media pembelajaran
1 hakikat media pembelajaran1 hakikat media pembelajaran
1 hakikat media pembelajaran
 
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCEDRPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
 
modul 11 Konsep pendidikan seni di SD.pptx
modul 11 Konsep pendidikan seni di SD.pptxmodul 11 Konsep pendidikan seni di SD.pptx
modul 11 Konsep pendidikan seni di SD.pptx
 
Aksi Nyata Topik 3 _ Perencanaan Pembelajaran SMP_Paket B_000.ppt
Aksi Nyata Topik 3 _ Perencanaan Pembelajaran SMP_Paket B_000.pptAksi Nyata Topik 3 _ Perencanaan Pembelajaran SMP_Paket B_000.ppt
Aksi Nyata Topik 3 _ Perencanaan Pembelajaran SMP_Paket B_000.ppt
 
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SDPerkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
Perkembangan peserta didik Perkembangan anak SD
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
Teknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan gandaTeknik penyusunan soal pilihan ganda
Teknik penyusunan soal pilihan ganda
 
RPP IPS KELAS 4 SD
RPP IPS KELAS 4 SDRPP IPS KELAS 4 SD
RPP IPS KELAS 4 SD
 
Perncanaan pembelajaran
Perncanaan pembelajaranPerncanaan pembelajaran
Perncanaan pembelajaran
 
Kurikulum 1994
Kurikulum 1994Kurikulum 1994
Kurikulum 1994
 
Prinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaranPrinsip prinsip pembelajaran
Prinsip prinsip pembelajaran
 
topik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materitopik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materi
 
Rpp sbk 2 a sd
Rpp sbk 2 a sdRpp sbk 2 a sd
Rpp sbk 2 a sd
 
TBP - Metode A R C S
TBP - Metode A R C S TBP - Metode A R C S
TBP - Metode A R C S
 
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning)
 
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
(19) RPP IPS kenampakan alam 4A
 
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysiaPendidikan kewarganegaraan di malaysia
Pendidikan kewarganegaraan di malaysia
 
Skala bertingkat
Skala bertingkatSkala bertingkat
Skala bertingkat
 
Power point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulumPower point pengembangan kurikulum
Power point pengembangan kurikulum
 
Topik 3 Demonstrasi Konstektual - Filosofi Pendidikan Indonesia.pptx
Topik 3 Demonstrasi Konstektual - Filosofi Pendidikan Indonesia.pptxTopik 3 Demonstrasi Konstektual - Filosofi Pendidikan Indonesia.pptx
Topik 3 Demonstrasi Konstektual - Filosofi Pendidikan Indonesia.pptx
 

En vedette

Ppt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaranPpt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaranfianawulan
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranArin Ariyanti
 
Pengorganisasian
PengorganisasianPengorganisasian
Pengorganisasiansuprapto
 
Pengantar kearsipan
Pengantar kearsipanPengantar kearsipan
Pengantar kearsipanmusafire
 
Perencanaan Pembelajaran - pembelajaran berbasis kompetensi
Perencanaan Pembelajaran - pembelajaran berbasis kompetensiPerencanaan Pembelajaran - pembelajaran berbasis kompetensi
Perencanaan Pembelajaran - pembelajaran berbasis kompetensiAnis Ilahi
 
Landasan teknologi pembelajaran
Landasan teknologi pembelajaranLandasan teknologi pembelajaran
Landasan teknologi pembelajaranDedi Yulianto
 
Hakikat pembelajaran
Hakikat pembelajaranHakikat pembelajaran
Hakikat pembelajaranFery Irawan
 
Kurikulum dan pembelajaran 3
Kurikulum dan pembelajaran 3Kurikulum dan pembelajaran 3
Kurikulum dan pembelajaran 3E Pratiwi
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajarangawukbalap
 
Mata kuliah desain pembelajaran
Mata kuliah desain pembelajaranMata kuliah desain pembelajaran
Mata kuliah desain pembelajaranMerah Putih Saja
 
Pembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistemPembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistemHam Dani
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarLutfi Isni
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranrofieamirasyka
 
penataan arsip
penataan arsippenataan arsip
penataan arsipIna Wati
 
Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan Dasar MengajarKeterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan Dasar MengajarUmiNartabett
 
ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem
ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistemppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem
ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistemNailul Hasibuan
 
Slide 3 landasan hukum kearsipan
Slide 3 landasan hukum kearsipanSlide 3 landasan hukum kearsipan
Slide 3 landasan hukum kearsipanFlorencia Monica
 

En vedette (20)

Ppt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaranPpt perencanaan pembelajaran
Ppt perencanaan pembelajaran
 
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan PembelajaranPerencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Pengorganisasian
PengorganisasianPengorganisasian
Pengorganisasian
 
Pengantar kearsipan
Pengantar kearsipanPengantar kearsipan
Pengantar kearsipan
 
Perencanaan Pembelajaran - pembelajaran berbasis kompetensi
Perencanaan Pembelajaran - pembelajaran berbasis kompetensiPerencanaan Pembelajaran - pembelajaran berbasis kompetensi
Perencanaan Pembelajaran - pembelajaran berbasis kompetensi
 
Landasan teknologi pembelajaran
Landasan teknologi pembelajaranLandasan teknologi pembelajaran
Landasan teknologi pembelajaran
 
Hakikat pembelajaran
Hakikat pembelajaranHakikat pembelajaran
Hakikat pembelajaran
 
Kurikulum dan pembelajaran 3
Kurikulum dan pembelajaran 3Kurikulum dan pembelajaran 3
Kurikulum dan pembelajaran 3
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajaran
 
Mata kuliah desain pembelajaran
Mata kuliah desain pembelajaranMata kuliah desain pembelajaran
Mata kuliah desain pembelajaran
 
Design Pembelajaran
Design PembelajaranDesign Pembelajaran
Design Pembelajaran
 
Pembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistemPembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistem
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
Konsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaranKonsep dasar desain pembelajaran
Konsep dasar desain pembelajaran
 
penataan arsip
penataan arsippenataan arsip
penataan arsip
 
Media Pembelajaran
Media PembelajaranMedia Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan Dasar MengajarKeterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan Dasar Mengajar
 
ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem
ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistemppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem
ppt Desain pembelajaran sebagai suatu sistem
 
Slide 3 landasan hukum kearsipan
Slide 3 landasan hukum kearsipanSlide 3 landasan hukum kearsipan
Slide 3 landasan hukum kearsipan
 

Similaire à PERENCANAAN PEMBELAJARAN

perencanaan pembelajaran
perencanaan pembelajaranperencanaan pembelajaran
perencanaan pembelajaranHeru Effendy
 
Ppt uas tekno verika dian
Ppt uas tekno verika dianPpt uas tekno verika dian
Ppt uas tekno verika dianvey_riecha
 
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruangNuzli Muhammad
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranAde Mufti Kholil
 
Ppt tekno maya
Ppt tekno mayaPpt tekno maya
Ppt tekno maya240108
 
Pp tekno maya
Pp tekno mayaPp tekno maya
Pp tekno mayamaya38
 
Uas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikanUas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikan082338252674
 
Uas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikanUas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikan087856372744
 
Uas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikanUas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikannovi1234567
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Hariyatunnisa Ahmad
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranRusli Lahiya
 
Jenis jenis strategi pembelajaran
Jenis jenis strategi pembelajaranJenis jenis strategi pembelajaran
Jenis jenis strategi pembelajaranThuu Wien Ewie
 
Ppt uas tekno
Ppt uas teknoPpt uas tekno
Ppt uas teknouus_yuli
 

Similaire à PERENCANAAN PEMBELAJARAN (20)

perencanaan pembelajaran
perencanaan pembelajaranperencanaan pembelajaran
perencanaan pembelajaran
 
Tugas heru
Tugas heruTugas heru
Tugas heru
 
kurikulum dan pembelajaran
kurikulum dan pembelajarankurikulum dan pembelajaran
kurikulum dan pembelajaran
 
Ppt uas tekno verika dian
Ppt uas tekno verika dianPpt uas tekno verika dian
Ppt uas tekno verika dian
 
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
1. pengertian, tujuan, fungsi, dan ruang
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Deri
DeriDeri
Deri
 
01.TUGAS.pptx
01.TUGAS.pptx01.TUGAS.pptx
01.TUGAS.pptx
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaran
 
Mayang ds, kurikulum
Mayang ds, kurikulumMayang ds, kurikulum
Mayang ds, kurikulum
 
Mayang ds, kurikulum
Mayang ds, kurikulumMayang ds, kurikulum
Mayang ds, kurikulum
 
Ppt tekno maya
Ppt tekno mayaPpt tekno maya
Ppt tekno maya
 
Pp tekno maya
Pp tekno mayaPp tekno maya
Pp tekno maya
 
Uas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikanUas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikan
 
Uas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikanUas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikan
 
Uas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikanUas teknologi pendidikan
Uas teknologi pendidikan
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
 
Pendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaranPendekatan dan model_pembelajaran
Pendekatan dan model_pembelajaran
 
Jenis jenis strategi pembelajaran
Jenis jenis strategi pembelajaranJenis jenis strategi pembelajaran
Jenis jenis strategi pembelajaran
 
Ppt uas tekno
Ppt uas teknoPpt uas tekno
Ppt uas tekno
 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

  • 1. PERENCANAAN PEMBELAJARAN Di Susun Oleh : Ina Aprilianawati (2011031067) Kelas : II B Tugas : Kurikulum dan Pembelajaran Penulis : Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd Penerbit : Bumi Aksara
  • 2. BAB 1 Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran Dasar Perlunya Tipe-Tipe Perencanaan Prinsip Umum Perencanaan Perencanaan tentang Mengajar Pembelajaran Pembelajaran Belajar 1. Belajar Isyarat (Signal Learning). 2. Belajar Stimulus- 1. Mengajar harus berdasarkan .Respons (Stimulus 1. Perbaikan kualitas pembelajaran pengalaman yang sudah dimiliki Respons Learning). 2. Pembelajaran dirancang dengan pendekatan sistem. siswa. 3. Belajar Rangkaian 3. Desain pembelajaran mengacu 2. Pengetahuan dan keterampilan (Chaining). pada bagaimana seseorang belajar yang diajarkan harus bersifat 4. Asosiasi Verbal 4. Desain pembelajaran diacukan praktis. (Verbal Assosiation). pada siswa perorangan. 3. Mengajar harus memperhatikan 5. Belajar Diskriminasi 5. Desain pembelajaran harus perbedaan individual setiap (Discrimination diacukan pada tujuan. siswa. Learning). 6. Desain Pembelajaran diarahkan 4. Kesiapan dalam belajar. pada kemudahan belajar . 6. Belajar Konsep 5. Tujuan pengajaran harus (Concept Learning). 7. Desain pembelajaran melibatkan diketahui siswa. variabel pembelajaran. 7. Belajar Aturan (Rule 6. Mengajar harus mengikuti Learning). 8. Desain pembelajaran penetapan metode untuk mencapai tujuan. prinsip psikologis tentang 8. Belajar Pemecahan belajar. Masalah (Problem Solving).
  • 3. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan adalah suatu cara memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan pembelajaran yakni mengenai isi pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat tercapainya tujuan. Pembelajaran lebih menekankan bagaimana cara agar tercapai tujuan tersebut. Dalam kaitan ini hal-hal yang tidak bisa dilupakan untuk mencapai tujuan adalah bagaimana mengorganisasikan pembelajaran, bagaimana menyampaikan isi pembelajaran, dan bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal.
  • 4. BAB 2 Pendekatan Sistem Dalam kegiatan Pembelajaran Penggabungan yang Proses Interaksi atau Sistem Saling Hubungan Menimbulakan Jaringan Keterpaduan Transformasi Definisi Tujuan Fungsi Komponen Objectives Performance Standard Constraint Input Process Output Feed Back Control
  • 5. Pendekatan Sistem Dalam Kegiatan Pembelajaran Sistem • Sistem adalah suatu kesatuan unsur-unsur yang saling berinteraksi secara fungsional yang memperoleh masukan menjadi keluaran. • Setiap sistem mempunyai tujuan. Tujuan ini merupakan akhir dari apa yang dikehendaki oleh suatu kegiatan. Demikian pula kegiatan instruksional memiliki tujuan tertentu. Tujuan suatu lembaga pendidikan ialah untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkan. Tujuan instuksional ialah agar siswa belajar mengalami perubahan perilaku tertentu sesuai dengan tingkatan taksonomi yang telah dirumuskan terlebih dahulu. • Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan berbagai fungsi yang beraktivitas. Misalnya seorang manusia agar dapat hidup dan menunaikan tugasnya di dalam dirinya diperlukan adanya fungsi koordinasi dan penggerak, funsi penapasan, fungsi peredaran darah, dan lain-lain. • Komponen adalah bagian suatu sistem yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha untuk mencapai tujuan sistem. Dengan demikian, jelaslah bahwa sistem itu terdiri atas komponen-komponen dan masing- masing komponen itu juga mempunyai fungsi khusus. Interaksi atau saling hubungan Semua komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling berhubungan satu sama lain. Sebagai misal dalam pembelajaran disajikan penyampaian pesan melalui media OHP, maka diperlukan adanya aliran listrik untuk membantu memberikan sinar dalam jaringan OHP. Jika aliran listrik tidak berfungsi, akan menimbulkan kesulitan dalam melangsungkan pembelajaran. Dengan dasar inilah, pendekatan sistem dalam pembelajaran memerlukan keterhubungan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.
  • 6. Penggabungan yang menimbulkan jaringan keterpaduan Penggabungan yang menimbulkan keterpaduan yaitu suatu keseluruhan mempunyai nilai atau kemampuan yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan jumlah bagian-bagian. Dalam kaitan dengan kegiatan pembelajaran, para guru sebaiknya berusaha menjalin keterpaduan antara sesama guru, antara guru dengan siswa, atau antara materi, guru, media, dan siswa. Sebab apalah artinya materi yang disiapkan kalau tidak ada siswa yang menerima. Demikian pila sebaliknya. Proses Transformasi Pada kerangka proses transformasi terrlihat bahwa apa yang diinginkan (restriction) merupakan dasar analisis suatu sistem. Restriction terumuskan dalam tujuan (objectives), standar perilaku yang diharapkan (performance standard) juga memungkinkan hambatan dalam mencapai tujuan (constraint). Berdasarkan kepada tujuan sistem, selanjutnya dapat dirumuskan masukan (input), yakni apa yang ingin dicapai sesuai tujuan. Masukan tersebut diproses sehingga menghasilkan keluaran (output) tertentu. Hasil evaluasi terhadap output dijadikan dasar umpan balik (feed back) untuk melakukan perbaikan atau revisi, baik terhadap proses maupun terhadap input. Atas dasar inilah seluruh komponen sistem berhubungan dan berinteraksi berdasarkan alur diatas.
  • 7. BAB 3 K O Tujuan dan Kendala dan Karakteristik N Karakteristik Karakteristik Siswa D Bidang Studi Bidang Studi I S I Strategi Strategi Strategi M E Pengorganisasian Penyampaian Pengelolaan T Pengajaran Pengajaran Pengajaran TIGA VARIABEL O PEMBELAJARAN D Strategi Makro E Strategi Mikro H A Keefektifan, Efisiensi, dan daya Tarik Pengajaran S I L
  • 8. Tiga Variabel Pembelajaran 1. Kondisi Pembelajaran adalah sebagai faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran. Variabel kondisi pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu : o Tujuan Pembelajaran adalah pernyataan tentang hasil pembelajaran apa yang diharapkan. Tujuan ini bisa sangat umum, sangat khusus atau di mana saja dalam kontinu khusus. o Kendala dan Karakteristik Bidang Studi adalah aspek-aspek suatu bidang studi yang dapat memberikan landasan yang berguna sekali dalam mempreskripsikan strategi pembelajaran. Kendala adalah keterbatasan sumber-sumber, seperti waktu, media, personalia, dan uang. o Karakteristik Siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa seperti bakat, motivasi, dan hasil belajar yang telah dimiliki. 2. Metode Pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. o Strategi Pengorganisasian Pembelajaran dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu  Strategi Mikro mengacu kepada metode pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur atau prinsip.  Strategi Makro mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur, atau prinsip.
  • 9. o Strategi Penyampaian Pembelajaran Ada 2 (dua) fungsi dari strategi ini, yaitu  Menyampaikan isi pembelajaran kepada siswa;  Menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan siswa untuk menampilkan unjuk kerja (seperti latihan tes). o Strategi Pengelolaan Pembelajaran Merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara si belajar dengan variabel metode lainnya. Ada tiga klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan pembuatan catatan, kemajuan belajar siswa, dan motivasi. 3. Hasil Pembelajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikatot tentang nilai dari penggunaan metode pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda. Hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga), yaitu I. Keefektifan (effectiveness) biasanya diukur dengan tingkat pencapaian si belajar. II. Efisien (efficiency) biasanya diukur dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si belajar dan/atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan. III. Daya tarik (appeal) biasanya diukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap belajar.
  • 10. Sepuluh Langkah Mendesain BAB 4 Pembelajaran Menurut Dick and Carrey 1. Mengidentifikasi tujuan umum 9 pengajaran; 2. Melaksanakan analisis 2 pengajaran; 3. Mengidentifasikan tingkah laku masukan dan karakteristik siswa; 4. Merumuskan tujuan performansi 1 4 5 6 7 8 5. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan; 10 6. Mengembangkan strategi pengajaran; 3 7. Mengembangkan dan memilih material pengajaran; 8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif; 9. Merevisi bahan pembelajaran; 10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
  • 11. Sepuluh Langkah Mendesain Pembelajaran Menurut Dick and Carrey Penggunaan model Dick and Carrey dalam pengembangan suatu mata pelajaran dimaksudkan agar (1) pada awal proses pembelajaran anak didik atau siswa dapat mengetahui dan melakukan hal-hal yang berkaitan pada akhir pengajaran, (2) adanya pertautan antara tiap komponen khususnya antara strategi opengajaran dan hasil pengajaran yang dikehendaki, (3) menerapkan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan perencanaan desain pembelajaran. Penjelasan langkah demi langkah yang ditetapkan oleh Dick and Carrey. 1. Mengidentifikasi Tujuan Umum Pembelajaran Tujuan pengajaran adalah untuk menentukan apa yang dapat dilakukan oleh anak didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, sebab tujuan pembelajaran yang dirumuskan secara spesifik dan jelas, akan memberikan keuntungan kepada siswa, guru, dan evaluator. 2. Melakukan Analisi Pembelajaran Dengan cara analisis pembelajaran ini akan diidentifikasi keterampilan-keterampilan bawahan (subordinate skills). Menganalisis subordinate skills sangatlah diperlukan, karena apabila keterampilan bawahan yang seharusnya dikuasai tidak diajarkan, maka banyak anak didik tidak akan memiliki latar belakang diperlukan untuk mencapai tujuan dengan demikian pembelajaran menjadi tidak efektif. Sebaliknya, apabila keterampilan bawahan yang berlebihan, pembelajaran akan memakan waktu lebih lama dari semestinya, dan keterampilan yang tidak perlu diajarkan malah mengganggu anak didik dalam belajar men guasai keterampilan yang diperlukan. 3. Mengindetifikasi Tingkah Laku Masukan dan Karakteristik Mahasiswa hal ini sangat perlub dilakukan untuk mengetahui kualitas perseorangan untuk dapat dcijadikan sebagai petunjuk dalam mempresepsikan strategi pengelolaan pembelajaran. Aspek-aspek yang diungkap dalam kegiatan ini bisa berupa bakat, motivasi belajar, kemampuan berpikir, minat, atau kemampuan awal.
  • 12. 4. Merumuskan Tujuan Performansi Tujuan Performasi terdiri atas (1) tujuan harus menguraikan apa yang akan dapat dikerjakan, atau diperbuat oleh peserta didik; (2) menyebutkan tujuan, memberikan kondisi atau keadaan yang menjadi syarat, yang hadir pada waktu anak didik berbuat; (3) menyebutkan kriteria yang digunakan untuk menilai unjuk perbuatan anak-anak yang dimaksudkan pada tujuan. 5. Mengembangkan Butiran-Butiran Tes Acuan Patokan Tes acuan patokan terdiri atas soal-soal yang secara langsung mengukur patokan yang dideskripsikan dalam suatu perangkap tujuan khusus. Istilah patokan (critericion) dipergunakan karena soal-soal tes merupakan rambu-rambu untuk mementukan kelayakan penampilan siswa dalam tujuan. 6. Mengembangkan Strategi Pembelajaran Dalam strategi pembelajaran, menjelaskan komponen umum suatu perangkat material pembelajaran dan mengembangkan materi secara prosedural haruslah berdasarkan karakteristik siswa. Komponen strategi pembelajaran terdiri atas (a) kegiatan pra pembelajaran, (b) penyajian informasi, (c) peran serta mahasiswa, (d) pengetesan dan (e) tindak lanjut. 7. Mengembangkan dan Memilih Material Pembelajaran Untuk merancang atau menyampaikan pembelajaran, pengajar harus merrancang bahan pembelajaran individual, memilih dan mengubah bahan yang ada agar sesuai dengan strategi pembelajaran, dan tidak memakai bahan, tetapi menyampaikan semua pembelajaran menurut strategi pembelajaran yang telah disusunnya. 8. Mendesain dan Melaksanakan Evaluasi Formatif evaluasi ini adalah salah satu langkah dalam mengembangkan desai pembelajaran yang berfungsi untuk mengumpulkan data untuk perbaikan pembelajaran. 9. Merevisi bahan Pembelajaran Merevisi pembelajaran dilakukan sesuai data yang diperoleh dari evaluasi formatif, yaitu penilaian perseorangan, penilaian kelompok kecil, dan hasil akhir uji coba lapangan. 10. Melaksanakan dan Mendesain Evaluasi Sumatif Evaluasi sumatif dapat ditetapkan atau diberikan nilai apakah suatu desain pembelajaran, di mana dasar keputusan penilaian didasarkan pada keefektifan dan efisisensi dalam kegiatan belajar mengajar.
  • 13. BAB 5 Tujuan Pembelajaran Taksonomi Tujuan Pembelajaran Kawasan Kawasan Kawasan Kognitif Afektif Psikomotor a) Tingkat Pengetahuan a) Kemauan Menerima; a) Persepsi; (Knowledge); b) Kemauan b) Kesiapan Melakukan b) Tingkat Pemahaman Menanggapi; Suatu kegiatan; (Comphresion); c) Berkeyakinan; c) Mekanisme; c) Tingkat Penerapan d) Penerapan Karya; d) Respons Terbimbing; (Aplication); e) Ketekunan dan e) Kemahiran; d) Tingkat Analisis Ketelitian. (Analysis); f) Adaptasi; e) Tingkat Sintetis g) Originasi. (Synthesis); f) Tingkat Evaluasi (Evaluation).
  • 14. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut. Tujuan pembelajaran sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Taksonomi tujuan pembelajaran 1. Kawasan Kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi. 2. Kawasan Afektif (Sikap dan Perilaku) adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interes, apresiasi (penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial. 3. Kawasan Psikomotor domain psikomotor mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skills) yang bersifat manual atau motorik.
  • 15. BAB 6 Strategi Pembelajaran Strategi Pengorganisasian Strategi Penyampaian Strategi Pengelolaan Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Kapabilitas Makro Mikro Belajar Informasi Keterampilan Strategi Keterampilan Sikap Verbal Intelektual Kognitif Motorik
  • 16. Strategi Pembelajaran 1. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu  Strategi Mikro mengacu kepada metode pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur atau prinsip.  Strategi Makro mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur, atau prinsip.  Kapabilitas Belajar  Informasi Verbal Siswa telah belajar informasi verbal apabila ia dapat mengingat kembali informasi itu.  Keterampilan Intelektual Kapabilitas dalam menggunakan simbol untuk mengorganisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.  Strategi Kognitif Siswa telah belajar strategi kognitif apabila ia telah mengembangkan cara-cara untuk meningkatkan keefektifan dan efisiiensi proses berpikir dan proses belajar.  Sikap adalah keadaan mental yang kompleks dari siswa yang dapat mempengaruhi pilihannya untuk melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya pribadi terhadap orang lain, benda, atau peristiwa. Siswa telah memiliki sikap apabila ia telah memilih melakukan tindakan yang sama untuk situasi sama yang berulang.  Keterampilan Motorik Siswa telah mengembangkan keterampilan motorik apabila ia telah memilih menampilkan gerakan-gerakan fisik dalam menggunakan bahan atau peraolatan-peralatan menurut prosedur yang semestinya. Contohnya : mengendarai mobil, melempar bola, menulis surat.
  • 17. 2. Strategi Penyampaian Pembelajaran Ada 2 (dua) fungsi dari strategi ini, yaitu  Menyampaikan isi pembelajaran kepada siswa;  Menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan siswa untuk menampilkan unjuk kerja (seperti latihan tes). 3. Strategi Pengelolaan Pembelajaran Merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara si belajar dengan variabel metode lainnya. Ada tiga klasifikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan pembuatan catatan, kemajuan belajar siswa, dan motivasi.
  • 18. BAB 7 Desain Pesan Dan Karakteristik Siswa Dalam Pembelajaran PSI (Personalized System Of Instruction) Desain Saat Ini Precicision Teaching (Ketepatan Mengajar) Dan Model Penyampaian Direction Instruction (Pembelajaran Langsung)
  • 19. Desain Pesan Dan Karakteristik Siswa Dalam Pembelajaran Desain saat ini dan model penyampaian Tiga desain perilaku/model penyampaian akan jelas melalui cara-cara personalized system of instruction (PSI), precision teaching, dan direct instruction. 1. PSI (Personalized System Of Instruction) Sistem ini sama seperti instruksi terprogram, menggunakan ajaran dari aliran perilaku dan penguasaan cara belajar. Intruksi sistem personal adalah suatu sistem yang saling berkaitan dari satu intruksi, yang terdiri atas urutan (rangkaian), desain tugas yang progresif bagi individu yang bersemangat tinggi dalam kegiatan belajar. Dalam desain ini murid-murid menentukan sendiri tingkat dan jumlah jam belajarnya. 2. Precision Teaching ( Ketepatan Mengajar) Suatu metode yang lebih menekankan monitoring kegiatan belajar di dalam kelas, dibandingkan dengan menciptakan program yang didasarkan pada temuan-temuan dari laboraturium. Maka disarankan pengukuran kerangka kerja yang merupakan ciri khas dari kegiatan laboraturium dapat dilakukan di dalam kelas. Tujuannya untuk membuat ilmu pengetahuan berada di tangan guru dan murid. 3. Desain Instruction (Pembelajaran Langsung) Proses pembelajaran langsung adalah presentasi tertulis yang tidak hanya untuk mendukung pengawasan kualitas tetapi karena kebanyak guru kurang terlatih dalam mendesain materi, karenanya tidak mungkin memilih dan menyusun contoh-contoh secara efektif tanpa suatu pembelajaran yang eksplit.
  • 20. BAB 8 Perlunya Memperhatikan Empati Diskusi Faktor Emosional Anak Dalam Merancang Pembelajaran Keramahan
  • 21. Perlunya Mempertimbangkan Faktor Emosional Anak Dalam Merancang Pembelajaran Kecerdasan emosional adalah suatu cara baru untuk membesarkan anak. Berbagai penelitian menemukan keterampilan sosial dan emosional akan semakin penting perannya dalam kehidupan daripada intelektual. Atau dengan kata lain memiliki EQ tinggi mungkin lebih penting dalam pencapaian keberhasilan ketimbang IQ tinggi yang diukur berdasarkan uji standar terhadap kecerdasan kognitif verbal dan nonverbal. Kecerdasan emosional untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan. Kualitas-kualitas ini antara lain adalah (1) empati, (2) mengungkapkan dan memahami perasaan, (3) mengendalikan amarah, (4) kemandirian, (5) kemampuan menyesuaikan diri, (6) diskusi, (7) kemampuan memecahkan masalah antarpribadi, (8) Ketekunan, (9) kesetiakawanan, (10) keramahan, dan (11) sikap hormat. Berperannya emosional dalam aktivitas kehidupan manusia, menjadikan sebagian orang sangat tertarik untuk mempelajarinya. Keterkaitan ini terutama diarahkan pada konsep kecerdasan emosional yang dapat berperan dalam membesarkan dan mendidik anak-anak. Di samping itu, orang menyadari pentingnya konsep ini baik di lapangan kerja maupun di hampir semua tempat lain yang mengharuskan manusia saling berhubungan.
  • 22. BAB 9 Melakukan pengambilan keputusan Melakukan Mengukur, pengukuran Menilai, dan penilaian Mengevaluasi hasil ujian Merancang Evaluasi Hasil Belajar Menetapkan Merancang fungsi soal bermutu penilaian
  • 23. Merancang Evaluasi Hasil Belajar Dalam merancang aktivitas yang dilaksanakan adalah mendiskusikan materi bahasan secara urut sejak dari persiapan sebelum ujian sampai pengambilan keputusan sesudah ujian. Proses pertama yang harus dilakukan untuk merancang evaluasi belajar yaitu pengukuran, penilaian, dan pengevaluasian hasil belajar. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran subjektif dan bersifat kualitatif. Mengevaluasi adalah proses mengukur dan memulai. Evaluasi hasil belajar merupakan proses mulai dan menentukan objek yang diukur, mengukurnya, mencapai hasil pengukuran dan mentransformasikan ke dalam nilai, dan mengambil keputusan lulus atau tidaknya mahasiswa, efektif tidaknya dosen mengajar baik buruknya interaksi antara dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Kemudian pengajar menetapkan fungsi penilaian yang dimana desain ujian tergantung pada fungsi ujian apa yang diinginkan dosen sebagai contoh, merancang soal-soal untuk ujian dengan tujuan untuk mengevaluasi hasil belajar masing-masing mahasiswa, maka akan berbeda dengan merancang soal-soal untuk ujian yang bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan seluruh kelas. Selanjutnya menrancang soal yang bermutu dengan memperhatikan kriteria soal yang bermutu, struktur soal, dan bobot soal. Kemudian pengajar melakukan pengukuran, penilaian hasil ujian dan pengambilan keputusan.
  • 24. BAB 10 Merancang Kegiatan Pembelajaran Pentingnya Dosen Mencari Informasi sebanyak-banyaknya Menuliskan Pokok Bahasan dan Subpokok Bahasan Merumuskan TIU untuk Pokok Bahasan Menyusun Pokok Bahasan dan Subpokok Bahasan dan Skema Menyusun Rancangan Menentukan Frekuensi Kuliah untuk Setiap Kegiatan Pokok Bahasan Pembelajaran Merumuskan Sasaran Belajar Membuat Matriks Rencana Kegiatan Perkuliahan (RKP) Menentukan Ujian dan Bobot Soal Menyusun Pedoman Perkuliahan dan RKP Menyerahkan Rencana Kegiatan Perkuliahan (RKP)
  • 25. Merancang Kegiatan Pembelajaran Rancangan Kegiatan Pembelajaran (RKP) adalah seperangkat tulisan yang berisi rencana pembelajaran dan praktikum dari dosen atau tenaga pengajar dalam memberikan kuliah dan/atau praktikum. Dalam membuat RKP perlu ditampilkan atau disiapkan tujuan pembelajarn yang jelas dan dapat dilaksankan sesuai dengan kondisi setempat.
  • 26. BAB 11 Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam Pembelajaran Guru Peserta Didik
  • 27. Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam Pembelajaran Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) merupakan suatu paradigma baru dalam sistem pembaruan kurikulum pendidikan di sekolah. Munculnya kurikulum berbasis kompetensi didasari lemahnya kemampuan lulusan sekolah formal sekatang ini dalam arti lulusan sekolah kurang memiliki kemampuan taksonomi yang diharapkan baik secara kognitif, afektif, maupun secara psikomotor. Dalam KBK proses belajar mengajarnya menuntut guru dan peserta didik bersikap toleran, menjunjung tinggi prinsip kebersamaan dan kebhinekaan serta berpikir terbuka. Pelaksanaan KBK menuntut guru harus lebih sabar, penuh perhatian dan pengertian, mempunyai daya kreativitas yang tinggi dan dedikasi penuh. Perhatian dan pengertian dari guru kepada peserta didik akan menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik kepada gurunya. Dengan demikian timbullah persahabatan yang unik antara guru dengan peserta didik. Guru menjadi sahabat tempat bertanya, teman diskusi, dan mencurahkan seluruh gagasan dan pengetahuan serta kompetensi peserta didik tanpa rasa takut dan canggung hubungan persahabatan yang berlangsung tetap ikatan yang etis dan dinamis. Interaksi di atas dapat terwujud bila terjadi saling silang, pemberian perhatian antara peserta didik dan guru. Hal ini dapat tercapai bila guru mampu berkomunikasi dengan seimbang dan multi arah, dengan menggunakan bahasa yang akrab, bersahabat, ramah, serta luwes dan lugas. Guru harus mampu mengembangkan kemampuan kompetensi dirinya sendiri sebelum mampu membelajarkan peserta didik mencari, manggali, dan menemukan kompetensinya. Diperlukan kemauan, kemampuan, dan kesungguhan yang kuat dari guru.
  • 28. Komentar Menurut saya buku yang saya baca, buku Perencanaan Pembelajaran sangat membantu guru atau peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran di dalam kelas sehingga tujuan yang ingin dicapai oleh guru dan peserta didik bisa tecapai dengan baik. Selain itu buku ini membantu untuk merencanakan pembelajaran yang baik dan benar. Sehingga pelajaran yang di sampaikan oleh guru bisa diterima dengan baik oleh peserta didik. Buku ini sangat memudahkan bagi pembaca untuk membacanya karena kata-kata yang digunakan dalam buku ini mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca.