Pembuatan asap sekam cair

2. KONDISI WILAYAH
 SAWAH : 210 HA
 TEGAL : 111 HA
 POLATANAM :
- SAWAH : PADI – PADI – PADI (60 HA)
PADI – PADI – BERO ( 150 HA)
- TEGAL : JAGUNG – JAGUNG – BERA (65 Ha)
CABE – JAGUNG ( 46 Ha)
 OPT UTAMA PADATANAMAN PADI ADALAH
WERENG COKLAT

3. INSPIRASI PEMBUATAN ASAP
SEKAM CAIR
 ORANG-ORANG TUA DAHULU MENGGUNAKAN
MERANG/SEKAM UNTUK MENGASAPI TANAMAN.
KATANYA UNTUK MENGUSIR HAMA
 UMUMNYA SEMUA SERANGGA TAKUT DAN
MENGHINDARI ASAP
 ASAP SEKAM TERASA LEBIH PEDIH DI MATA DAN
MENYESAKKAN
 PERLU DICARI CARA UNTUK MEMBUATNYA ASAP
MENJADI CAIR, DARI SEKAM YANG BAHANNYA
CUKUP BANYAK DI DESA
 MELIHAT TEKNOLOGI PEMBUATAN ASAP
BATHOK KELAPA DI INTERNET

4. KEADAAN DI LAPANGAN.....
 WERENG COKLAT SEMAKIN KEBAL
TERHADAP INSEKTISIDA KIMIA
 PENGGUNAAN INSEKTISIDA OLEH PETANI
DESA TETANGGA TERBUKTI TIDAK
EFEKTIF, MESKIPUN DILAKUKAN SETIAP 2
HARI SEKALI DENGAN INSEKTISIDA
BERMACAM-MACAM, SEPERTI OSHIN,
STARBAN MAUPUN NURELLE YANG
BERIMBAS TERJADINYA MIGRASI WERENG
DI WILAYAH DUSUN TLOGOREJO

6. TERJADINYA MIGRASI WBC
MENYEBABKAN MENINGKATNYA
POPULASI DENGAN SANGAT
CEPAT PADA LAHAN 2 HA
RATA-RATA POPULASI 500-
700 EKOR PER RUMPUN
(UMUR TANAMAN 50-60
HARI)

7. DENGAN APLIKASI
BEAUVERIA
MATINYA WBC
RELATIF LAMA
(3-5 HARI)

8. HASIL UJI DAYA BUNUH
ASAP SEKAM CAIR
 Awalnya digunakan untuk mengendalikan
kutu kebul pada melon dan cabai kecil,
hasilnya cukup memuaskan sejak tahun
2011.
 Uji pada WBC di Kebun serangga : dengan
dosis 60 cc/tangki wereng mati 100% dalam
24 jam
 Di lahan sawah : dalam 24 jam sangat
banyak WBC yang mati, tetapi terjadi
migrasi terus menerus karena lokasi sumber
serangan sedang dipanen

9. Hasil Pengendalian :
Dilakukan pada lahan seluas 1 Ha.
keadaan tanaman relatif segar dan
populasinya lebih terkendali dari
populasi awal sekitar 700
ekor/rumpun turun menjadi sekitar
100 ekor/rumpun.
Sedangkan yang menggunakan
insektisida, daun tanaman mulai
kemerah-merahan dan populasinya di
atas 700ekor/rumpun (0,2 Ha) /
Milik petani desa tetangga.

10. CARA PEMBUATAN ALAT dan
PRODUKSI ASAP SEKAM CAIR

11.  Drum bekas ukuran 200 liter
 Pipa besi diameter 1 inci : 2 m
 Sekam
 Botol Air Minum

12. CARA PEMBUATAN
 DI BUAT LUBANG PEMASUKAN SEKAM PADA BAGIAN ATAS
DRUM
 DI BUAT LUBANG PEMBAKARAN DIBAGIAN BAWAH DRUM
 PADA PERMUKAAN ATAS DRUM DIBUAT LUBANG
KEMUDIAN DISAMBUNG DENGAN SEPOTONG PIPA
SEPANJANG 70 CM DIPASANG TEGAK LURUS.
 PADA BAGIAN ATAS DIBUAT AGAK MEMBENGKOK AGAR
UAP YANG MENYUBLIM TIDAK KEMBALI KEDALAM DRUM
 PADA BAGIAN YANG BENGKOK DISAMBUNG LAGI DENGAN
PIPA SEPANJANG 125 CM DENGAN KEMIRINGAN BAGIAN
BAWAH 35º
 PADA PIPA YANG TEGAK LURUS , 15 CM DARI PERMUKAAN
DRUM DUBUATKAN BAK PENAMPUNGAN AIR UNTUK
PENDINGIN
 ALAT SIAP DIGUNAKAN

13. PROSES PRODUKSI :
 SEKAM DIMASUKKAN PADA DRUM
PEMBAKARAN SAMPAI 4/5 BAGIAN MELALUI
LUBANG PEMASUKAN
 TUANG AIR PADA BAK PENDINGIN
 PASANG BOTOL PENAMPUNGAN ASAP
SEKAM CAIR PADA PENGAIT YANG TELAH
DISIAPKAN
 NYALAKAN/BAKAR SEKAM DARI LUBANG
TUNGKU YANG ADA DIBAGIAN BAWAH
DRUM YANG TELAH DIBUAT
 HASIL PEMBAKARAN SELAMA 15 JAM
SEBANYAK ± 1,5 LITER

14. AKAN DI UJI COBA LANJUTAN
 PEMBAKARAN DENGAN
MENAMBAHKAN 1 KG BELERANG
 ASAP SULFATARA ERUPSI GUNUNG
BERAPI SEBAGAI INSPIRASINYA
 ASUMSINYA : DENGAN
PENAMBAHAN BELERANG AKAN
MENINGKATKAN KECEPATAN
DAYA BUNUH ASAP SEKAM CAIR
TERHADAP WBC.

15. S E K I A N
D A N
T E R I M A K A S I H