Edisi Februari 2015 Grand Story Magazine mengambil tema "Live The Life You Love" yang membahas bagaimana menjalani kehidupan sesuai keinginan sendiri tanpa peduli pandangan orang lain. Edisi ini menampilkan orang-orang yang menjalani hidup sesuai passion mereka seperti Venta Agustri yang memiliki kebun sayuran urban dan Komunitas Nol Sampah Surabaya yang berusaha mengurangi sampah plastik. Edisi ini memberikan inspirasi untuk mengikuti kata hati
1. LIVE
THE
LIFE
YOU
LOVE
/ INSPIRATION
Venta Agustri |
Owner of Kebun Sayur Surabaya
/ COMMUNITY
Komunitas Nol Sampah
AIESEC Surabaya
/ GRAND SUNGKONO LAGOON
Tower Caspian Menjadi Incaran
Masyarakat Surabaya
CINNAMON #4
FEBRUARI 2015
2. Grand Story adalah monthly-free
magazine yang mengulas gaya hidup, cerita
inspiratif, komunitas, event, budaya, teknologi,
dan berbagai kesenian: desain, musik, film,
dan fashion di Surabaya. Di setiap edisinya
akan kami tampilkan issue - issue yang berbe-
da yang diaplikasikan pada rubrik di dalamn-
ya. Rubrik Grand Story memperkenalkan,
mendokumentasikan, dan mengarsipkan
berbagai pergerakan seseorang dan kelom-
pok yang bergerak membangun Surabaya,
sebagai sebuah perantara arek Suroboyo
untuk berpendapat, berkenalan, berbagi
cerita dan ilmu, serta menjadi media
penghubung pergerakan semangat muda
dalam membesarkan Surabaya.
Grand Story menerima kritik, saran, atau
kontribusi berupa foto, artikel, ataupun karya
seni yang dapat ditampilkan pada Grand
Story issue selanjutnya dengan menyertakan
identitas diri: nama lengkap, e-mail, no. hp ke
alamat e-mail:
Iklan dapat menghubungi Marketing
Head Grand Story
project manager
Rudy Harsono
operating manager
Muhammad Iswan
marketing head
Tedy Setiawan A.S
editor in chief
Rosiana Ayu Dwi Merlinda
managing editor
Indra Syamsu Nugroho
executive editor
Irhamna Nirbhaya Carreca
creative director
Archy Sinatrya
contributor head
Tectona Radike
contributor
Debby Utomo
Atthur Razaki
Anton Achyar Bachtiar
Febrian Eka Aditya
photography contributor
Agung and Alfath
1001 IDE: Revolutia Doc.
Journey Evolution Doc.
Mojiken Studio Doc.
Dinas Pariwisata Surabaya
Grand Story | Cinnamon #04 | Februari 2015
#4
grandstorymagazine@gmail.com
grandstorymagazine@gmail.com
grandstorymagz
Tedy: +62 82 233 181 612
Maria: +62 87 854 668 310
Alamat Redaksi:
Jl. Abdul Wahab Siamin Kav 9 - 10
Surabaya
P I C K U P P O I N T S
Jl. Juwono Grand City Mall
Jl. Rungkut Madya 99Jl. Slamet Jl. Embong Ploso
Tunjungan Plaza
Tunjungan Plaza
Jl. Rungkut Asri Timur
Jl. Taman Apsari
Surabaya Town Square
Surabaya Town Square Surabaya Town Square
Jl. Doktor Cipto
Jl. Semolowaru
Perum Pondok Jati
Jl. Raya Pagerwojo Sda
Jl. Pucang Anom Timur
Jl. Polisi Istimewa
Jl. Untung Suropati Jl. Slamet
Sukolilo
Desain Produk Industri ITS Jl. Gubernur Suryo
Pakuwon Trade Center
Jl. Klampis Jaya
Jl. Embong Malang
Surabaya Plaza
Jl. Ketintang Jl. Abdul Wahab Siamin
Jl. Embong Ploso
Ciputra World
3. events |
Journey Evolution
Mangrove Planting
Green Map
Global Game Jam
Indonesia Moslem Expo
Pimp My Vespa
Stage Blueprint
Urban Art Fest
1001 IDE: Revolutia
Bincang Santai IDE ART 2015
greenship |
hangout place | 46
Kaza Bowling Alley
art gallery | 48
Thomas Hanandry
Grace Veronica Sompie (Inge)
32
44 music review |
Ronascent Compilation
movie references | 58
Humming
Coco Before Channel
56
greetings |
cover story | 4
inspiration | 6
Venta Agustri
community | 11
Komunitas Nol Sampah
AIESEC
1 entrepreneur |
Mojiken Studio
green design | 22
Bungkul Menyimpan Harapan:
Surabaya yang Silam, yang Kini, dan
yang Akan Datang
advertorial | 28
Tower Caspian Menjadi Incaran
Masyarakat Surabaya.
18
C O N
T E N
T S -
Live
The
Life
You
Love
Issue
#04
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/03
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/02
4. ada edisi bulan Februari 2015
ini, Grand Story Magazine mengambil
issue “Live The Life You Love”, yaitu
tentang bagaimana menjalani
kehidupan sesuai kata hati, tidak
mempedulikan perkataan orang lain
yang sifatnya merendahkan dan
melakukan segala sesuatunya biarpun
kecil tetapi mempunyai dampak yang
signifikan.
Live The Life You Love mempunyai
suatu kesimpulan, Passion. Passion
merupakan hal utama pada edisi kali ini,
dimana mayoritas kontributor bergerak
dan menjalani kehidupan mereka sesuai
passion yang tertanam dalam di pikiran
mereka. Beberapa malah sempat mera-
sakan kehidupan yang serba kecukupan,
namun ditinggalkan, karena mereka
tidak menemukan sebuah kepuasan
yang hakiki, dimana kepuasan tersebut
tidak hanya diukur dari banyaknya
materi yang didapat. Ada juga yang
tetap pada track yang dari dulu mereka
anut, membuat perubahan dengan
melakukan hal-hal kecil seperti mem-
buang sampah pada tempatnya atau
sedikit mungkin menggunakan kantong
plastik demi terjaganya kestabilan
lingkungan.
Orang-orang yang ada di edisi kali
ini adalah orang-orang hebat yang telah
menemukan passion mereka dan tetap
konsisten menjalankannya, orang-orang
yang berani mencoba melawan arus,
orang-orang yang mengikuti kata hati
nya untuk dapat lebih mengisi
kehidupan ini dengan sesuatu yang
bermakna.
Visual cover edisi kali ini adalah
sebuah infinite staircase, dimana tangga
ini tidak berujung. Infinite staircase
merepresentasikan kehidupan monoton
yang mengikuti arus, pengulangan yang
terus menerus, yang banyak terjadi pada
orang-orang yang hidup di kota besar.
Orang-orang yang berada di dalam
infinite staircase diilustrasikan dengan
warna monokrom, pose kaku, menanda-
kan mereka hidup di dalam pengula
ngan yang monoton. Sedangkan para
kontributor edisi kali ini diilustrasikan
sebagai orang-orang yang breakthrough,
berwarna, yang berani keluar dari zona
nyaman, mencoba mendobrak batas-
batas dari infinite staircase untuk dapat
hidup sesuai passion mereka
masing-masing. Di sini lah visualisasi
dari Live The Life You Love, dimana hidup
mengikuti passion merupakan sebuah
pilihan yang patut dipertimbangkan
untuk dapat memaknai lebih kehidupan
ini. (arc)
cover by:
Archy Sinatrya
P
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/05
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/04
C O V E R S T O R Y
5. Mas Alek, kesibukan saat ini apa saja?
Saat ini tentunya kesibukan masih
seputar dunia industri kreatif, kurang
lebih 13 tahun aku berkecimpung.
Namun, interpretasi terhadap kesibu-
kanku saat ini ialah lebih kepada teori
take and give, ketika kita mengambil
sesuatu niscaya reward yang didapatkan
adalah sebuah “give” dengan berbagai
macam bentuk. Ketika teman-teman
seperjuangan lainnya sudah mulai lelah
di dunia industri kreatif, kita harus me
wariskan ilmu tersebut ke generasi
penerus.
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/07
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/06 inspirations
The Owner of Kebun Sayur
Sebelum mendirikan Kebun Sayur saat
ini, Mas Venta memiliki kesibukan sebagai
apa saja?
Sebelumnya saya seorang karyawan
di sebuah perusahaan tambang, selang
beberapa tahun saya kembali ke tanah air
untuk meng-create bisnis cafe and resto.
Mengapa pada akhirnya pilihan Mas
Venta jatuh pada dunia bercocok tanam?
Khususnya urban farming?
Nah, berawal dari berbisnis cafe and
resto yang selalu membutuhkan pasokan
suplai sayur. Jika biasanya resto & cafe
yang saya kelola membutuhkan suplai
sayur dari produsen lain, maka saya
berusaha untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dengan cara menanam sendiri.
Ditambah pula dengan rekanan kerja asal
Ibu Kota yang telah mengawali dunia
urban farming selama 3 tahun. Beliau
mendampingi saya dalam menginisiasi
pembuatan urban farming di Surabaya.
VENTA
AGUSTRI
Bagaimana cara Mas Venta
mengembangkan bisnis urban farming ini
di Kota Surabaya?
Kami mencoba melangkah sebagai
taman yang berbeda. Ketika di Malang
terdapat Argo Wisata dan urban farming
yang dibuka berbayar, kami menye-
diakan taman di sini untuk umum dan
gratis, semua orang boleh datang
belajar menanam secara hidroponik.
Dengan cara seperti ini, tidak hanya
orang yang memiliki salary saja yang
dapat mempelajari ilmu hidroponik,
namun dari berbagai kalangan mampu
mempelajari pula. Lalu, kami pun
melakukan sharing edukasi melalui goes
to campus seperti ITS, Petra, UPN, dan
Unesa dengan tujuan untuk encourage
mahasiswa mengenal urban farming.
Tanaman apa saja yang kini dikem-
bangbiakkan di kebun Mas Venta?
Selada dengan berbagai jenis,
diantaranya cos, butterhead, iceberg, leaf
lettuce, oakleaf lettuce, dan endive.
6. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/09
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/08 inspirations
Apakah taman urban farming ini dapat
dikunjungi oleh kalangan umum?
Ini semua untuk kalangan umum dan
free, bisa datang langsung di Jl. Ketintang
Selatan No. 45-47 Surabaya, Indonesia.
60232.
Bagaimanakah tahapan proses dari
cara menanam secara hydroponic seperti
yang diterapkan oleh Mas Venta saat ini
untuk urban farming?
Prosesnya adalah 6 minggu. Pada
tahap persemaian membutuhkan waktu
hingga 2 minggu, pada tahap inilah butuh
ketelitian yang cukup tinggi karena
tumbuhan yang akan tumbuh dewasa
membutuhkan space yang lebar. Nantinya,
pada minggu ke-6 tumbuhan sudah siap
panen.
Sistem hydroponik dalam urban
farming ini butuh perhatian yang lebih dan
detail yang cukup tinggi, bagaimana cara
Mas Venta merawat tanaman sekaligus
media tanam urban farming ini agar tetap
prima?
Harus ada standarisasi tentunya,
kemudian menjaga kebersihan tanaman
dari lumut juga penting karena mengh-
indari berkembang biaknya bakteri. Intin-
ya adalah rajin dan telaten saja, kok.
Seberapa besar kecintaan Mas Venta
terhadap dunia percocokan tanam di
Indonesia yang saat ini Mas Venta geluti ?
Sangat besar. Ya karena saya merasa
passion saya yang sebenarnya di sini.
Sebelumnya saat saya bekerja sebagai
pegawai saya merasa sumpek.
Jauh dari hal teknis, tentunya bagi Mas
Venta beralih dari dunia pertambangan
menuju dunia bercocok tanam pastilah
membutuhkan waktu dan adaptasi yang
cukup intenstif, bagaimana Mas Venta pada
akhirnya bisa mempelajari sekaligus berke-
cimpung pada hal yang berbanding jauh
dengan keahlian akademis Mas Venta?
Ya awalnya kan dari bisnis cafe itu
tadi terus berkembang untuk keperluan
suplai bahan buat cafe-nya itu. Dan
ternyata dari prakteknya ternyata bisnis
cafe itu tidak terlalu membutuhkan perha-
tian khusus, ya karena kan kita buka cafe
sistemnya membeli franchise. Dari situ
kita punya banyak waktu untuk meng-
create sesuatu yang bisa lebih "diseriusi".
Setelah membuat taman urban
farming, program apa saja yang akan
dikembangkan di rencana ke depan bagi
kebun sayur milik Mas Venta?
Terobosan yang saat ini terus saya
kembangkan adalah makanan olahan dari
sayuran, lalu peningkatan kualitas
benih-benih selada milik Indonesia
karena selama ini kami import dari Belan-
da, kemudian yang terbaru adalah
pengembangan pupuk hydroganic dengan
kandungan 16 unsur bahan, terdiri dari
kapur salah satunya. Berbeda dengan
pupuk MPK tentunya, ke depannya kami
akan tetap mencoba membuat semuanya
berasal dari bahan alami dan sehat tanpa
bahan kimia. (dby)
Jika sudah panen, ada berapa kilo yang
bisa dihasilkan dalam sehari/sebulan untuk
per jenis tanaman? Untuk per kilonya diban-
derol dengan harga berapa? Rata-rata
pembeli atau pemasok berasal dari mana
saja?
Sehari kami dapat panen hingga 20
kilo gram sayur. Untuk harga pun beragam,
ada yang Rp 30.000,00 s/d Rp 150.000,00.
7. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/11
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/10
KOMUNITAS
NOL SAMPAH
community
pa yang ada di benak kalian
mengenai sampah? Kotor, bau, bakteri,
dan segala hal sumber penyakit ada di
dalam kubangan tersebut. Cobalah kita
menilik sejenak mengenai sampah
tersebut karena pada kenyataannya
kitalah salah satu produsen sampah
yang biasa diintrepretasikan sebagai
barang kotor. Percayalah, menurut Ketua
Umum "Indonesia Solid Waste Associa-
tion" (InSWA), Sri Bebassari (dikutip dari
Antaranews.com) pada tahun 2014,
bahwa produksi sampah plastik di
Indonesia menduduki peringkat kedua
penghasil sampah domestik yaitu
sebesar 5,4 juta ton per tahun, 14
persen dari total sampah tersebut
adalah berasal dari plastik. Jika memang
sudah banyak produksi sampah, menga-
pa tidak menguranginya?
A
P R E S E N T S
8. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/13
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/12
Tak jarang juga, Komunitas Nol
Sampah Surabaya bekerjasama dengan
beberapa company untuk menjalankan
beberapa kegiatan mereka, “Kita pernah
bekerjasama dengan BodyShop, PT Coca
Cola, PT Campina Industry, dan PT Termi-
nal Peti Kemas Surabaya. Yang pasti kita
dapat bekerja sama dengan mereka
karena kami saling memiliki CSR dan
visi misi yang sama,” imbuh Wawan pada
Grand Story.
Dari sekian banyak program yang
dilakukan oleh Komunitas Nol Sampah
Surabaya, ada beberapa program yang
sedang difokuskan dan menjadi harapan
ke depan bagi mereka yaitu kampanye
gerakan panen air hujan, dan urban
farming. “Gerakan panen air hujan sendi-
ri adalah kegiatan konservasi air dengan
cara membuat sumur resapan, lubang
resapan biopori, maupun menampung
air hujan. Kegiatan ini bertujuan untuk
konservasi air dengan mengembalikan
air hujan ke dalam tanah sehingga
dapat mencegah banjir sekaligus untuk
mengolah sampah organik terutama
dengan lubang resapan biopori. Sedang-
kan mengapa urban farming, hal ini
dilakukan untuk memanfaatkan kema-
san plastik seperti plastik bekas es krim
atau keranjang plastik buah-buahan
untuk media menanam di kota yang
umumnya kesulitan lahan. Untuk jenis
tanamannya sendiri kami masih berger-
ak di sayur dan tanaman toga,” ujar
Wawan. (dby)
Program yang dilakukan mereka
pun cukup beragam, sekitar 9 program
yang berjalan, yakni kampanye diet
pemakaian tas plastik, gaya hidup
ramah lingkungan, bahaya dari jenis-je-
nis plastik bagi lingkungan dan keseha-
tan manusia, daur ulang sampah bekas
menjadi kerajinan tangan layak jual,
pengolahan sampah organik menjadi
kompos, rehabilitasi hutan mangrove
melalui pemanfaatan mangrove menjadi
sirup, teh, dawet, dan dodol, pendampin-
gan pertanian organik lahan sempit,
pendampingan Kampung Jamur Tiram
sebagai upaya mengurangi dampak
pemanasan global dan pengembangan
ekonomi rakyat, dan pendampingan
untuk mewujudkan kampung dan
sekolah berwawasan lingkungan.
Dahulunya, komunitas ini didirikan
untuk mengubah dogma masyarakat
mengenai perilaku dalam pengolahan
sampah, namun seiring berjalannya
waktu kegiatan Komunitas Nol Sampah
berkembang tak hanya di sektor pengo-
lahan sampah, namun juga kegiatan
olah lingkungan hidup. “Tak disang-
ka-sangka, komunitas ini juga berkem-
bang menjadi perkumpulan Warga
Negara Indonesia yang bergerak dalam
bidang pelestarian lingkungan hidup.
Tentunya ini terbuka bagi kalangan
umum yang ingin belajar mengenai
bagaimana menjaga, melindungi, dan
melestarikan lingkungan hidup,” imbuh
Hermawan Some yang biasa disapa
Wawan.
Hal inilah yang dilakukan oleh
komunitas di Surabaya yaitu Komunitas
Nol Sampah Surabaya yang bergerak di
bidang lingkungan. Komunitas yang
berdiri pada 21 Februari 2009 ini mem-
prakarsai gerakan lingkungan di
Surabaya. “Saat itu bertepatan dengan
pencanangan gerakan Tanpa Kantong
Plastik sekaligus peringatan hari
Sampah Nasional maka kami mendak-
larasikan komunitas ini,” ucap
Hermawan Some, salah satu penggagas
Komunitas Nol Sampah. Komunitas ini
diharapkan bisa menjadi pengerakan
dalam mengubah paradigma dan
perilaku dalam pengolahan sampah.
community
9. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/15
communityGRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/14
ika kalian hobi berorganisasi, tak
ada salahnya mencoba organisasi inter-
nasional yang kemungkinan akan mem-
bawa kalian pada taraf level pengeta-
huan dan pengalaman lebih luas. Ya,
perkenalkanlah AIESEC, salah satu
organisasi kepemudaan non-profit
dengan skala internasional yang berba-
sis di Rotterdam, Netherlands. Tak
main-main, tujuan didirikannya AIESEC
adalah menyiapkan segerombolan anak
muda agar siap dalam pengembangan
kepemimpinan dan magang melalui
program exchange experiences across the
globe, dengan fokus untuk memberdaya-
kan orang-orang muda sehingga mereka
dapat membuat dampak positif pada
masyarakat.
JBerhimpun Ala Anak Muda
Berskala Internasional
10. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/16 community
Dalam keanggotaannya, pemuda
AIESEC Surabaya tersebar di UNAIR, ITS,
UBAYA, CIPUTRA, UPN, dan UNESA.
Untuk menjadi anggota AIESEC pun
dibatasi hingga usia maksimal 30 tahun
dan mahasiswa, dan uniknya adalah
terletak pada pembagian program
kegiatan berdasarkan tingkatan maha-
siswa. Untuk mereka yang berada di
jenjang S1 kegiatan berfokus pada youth
community, sedangkan S2 dan fresh
graduated lebih banyak berfokus pada
internship.
Program kegiatan AIESEC Surabaya
rupanya beragam, tak hanya bermain di
ranah exchange, komunitas yang
beranggotakan 132 anak muda
revolusiner ini juga melakukan kegiatan
di bidang sosial dan pendidikan yakni
bekerja sama dengan berbagai macam
sekolah mulai dari sekolah formal
sampai kegiatan mengajar non formal.
Selain itu, kegiatan internal seperti
training pun menjadi agenda rutin bagi
program komunitas AIESEC.
Untuk selanjutnya, program
terdekat yang akan dilakukan oleh
AIESEC adalah kompetisi internship yang
akan berakhir di bulan Maret bertepatan
dengan International Career Day. Kompe-
tisi ini ditujukan bagi para mahasiswa
yang ingin mengikuti program intern-
ship di AIESEC. “Tentunya calon-calon
internship akan kita uji terlebih dahulu
melalui kompetisi ini, untuk rewardsnya
pemenangnya akan mendapatkan
secara gratis internship di luar negeri,”
imbuh Dimas Januar.
Organisasi ini hidup diberbagai
negara secara global, mereka ada di
Amerika, Eropa, Asia, dan Afrika yang
saat ini telah mencapai lebih dari
70.000 volunteers di seluruh dunia, salah
satu di antaranya ada di Kota Surabaya.
AIESEC Surabaya pada awalnya ter
bentuk tahun 2000 di Fakultas Ekonomi
Universitas Surabaya (UBAYA),
mendapati tingginya antusisasme anak
muda Surabaya kepada komunitas ini,
maka pada akhirnya tahun 2007 AIESEC
resmi menjadi official AIESEC Surabaya,
lepas dari Ubaya.
“Hanya di kota Surabaya dan
Bandung saja yang basisnya city base,
yaitu nasional. Untuk di kota-kota lain
nya, AIESEC bersifat seperti kegiatan
UKM di kampus,” ujar Dimas Januar
Perdana, Local Committee President
AIESEC Surabaya.
Organisasi AIESEC terbagi menjadi
beberapa department yang menangani
kepengurusan organiasi. Terdiri dari 9
department yakni 5 department me
nangani exchange social and internship,
lalu sisanya bergerak di bidang Market-
ing Communication, Business Develop-
ment, Finance, dan Talent Management
atau HRD.
Pembeda AIESEC dengan berbagai
organisasi internasional lainnya adalah
program exchange ini murni volunteering
yang mengangkat isu-isu sosial untuk
ditarik garis menjadi sebuah project, tak
jarang setelah kegiatan ini peserta
mendapatkan banyak kawan lintas
negara, lalu secara tidak langsung
peserta belajar untuk mandiri dan
merepresentasikan bagaimana negara
mereka masing-masing saat menjalani
program exchange.
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/17
Bagaimana, nih? Sudah mulai
tertarik untuk ikutan gabung organisasi
kelas internasional seperti AIESEC?
Langsung aja yuk main-main ke markas
mereka di Jln. Barata Jaya IX No. 18,
Surabaya. FYI, mereka akan mulai open
recruitment anggota pada bulan April
2015 mendatang, bagi kalian yang
berminat dan ingin mengetahui info
lebih lanjut klik langsung di Facebook
Fanpage AIESEC Surabaya atau follow
twitter mereka di @AIESECSurabaya.
(dby)
Kemudian pada tanggal 21 Maret
2015 mendatang AIESEC Surabaya juga
mengadakan Indonesia Youth To
Business Forum in Surabaya yang
mengajak anak-anak muda di Surabaya
terutama mahasiswa untuk tergerak di
bidang entrepreneur. Narasumber semi-
nar akan berasal dari kalangan business
entrepreneur yang akan membicarakan
mengenai lifestyle-preneur, social-pre-
neur, dan techno-preneur. “Program ini
akan mendatangkan narasumber dari
berbagai perusahaan profesional yang
diharapkan dapat mengedukasi
sekaligus menginspirasi anak muda
Surabaya untuk berbisnis secara mandiri
kelak kedepannya,” imbuh Dimas pada
redaksi Grand Story.
11. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/18
K
"Jadi, jika diartikan Mojiken
dapat berarti pukulan yang
berkarakter dengan
harapan apa yang kita
hasilkan dapat nonjok,
nendang gitu, bisa mem-
bekas," ungkap Eka diikuti
oleh tawanya. "Itu versi
keren-nya dari arti Mojiken,
versi gak keren-nya Mojiken
itu juga merupakan sebuah
singkatan dari limo siji
Kendangsari," lanjutnya
dengan tawa pecah ketika
menjelaskan bahwa itu
adalah alamat kantor
mereka.
Akhirnya pada Agustus
2013 Mojiken resmi berdiri
sebagai sebuah game devel-
oper. Dasar kesukaan dalam
memainkan game akhirnya
memotivasi mereka untuk
pada akhirnya membuat
sendiri game yang mereka
inginkan. “Dari kecil aku
merasa kalau aku
Akhirnya ia mengumpulkan
teman-teman kuliah dari
Desain Produk Industri ITS
seperti Elwin, Rena, Samid,
Nara, Erel, dan banyak lagi
lainnya yang akhirnya
menjadi cikal bakal lahir
nya Mojiken. Akhirnya
keinginan untuk membuat
intelectual property sendiri
mendorong mereka untuk
mendirikan Mojiken Studio.
Nama Mojiken sendiri
dipilih karena dasar
kesukaan mereka akan
game Street Fighter dan
Tekken yang memiliki
jurus-jurus seperti hadok-
ken atau shoriuken yang
akhirnya menginspirasi
mereka untuk menamai
start up-nya dekan nama
Mojiken. Mojiken sendiri
berasal dari dua kata
bahasa Jepang yaitu moji
yang berarti karakter dan
ken yang berarti pukulan.
dibesarkan dengan perkem-
bangan game, jadi ngerti
Bahasa Inggris juga gara-ga-
ra game, dan waktu kecil
sempat punya impian untuk
bikin game sendiri, sekedar
impian masa kecil sih, tapi
ya akhirnya tercapai juga,"
ungkapnya.
Mojiken Studio kini
beranggotakan sepuluh
orang dan dengan spesial-
isasi-spesialisasi tersendiri
yang beberapa masih
merupakan seorang maha-
siswa.
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/19
entrepreneur
Berawal dari ketertari-
kan founder Mojiken, Eka
Pramudita Muharram, akan
dunia game membuatnya
menginisiasi sebuah bisnis
yang bergerak pada bidang
pembuatan game. Eka,
begitu ia disapa, awalnya
bekerja pada sebuah start
up bernama Elven Games,
sedangkan seorang partner
programmer-nya juga saat
itu tergabung di start up
lain bernama Art Logic
Games, dan beberapa
anggota Mojiken juga
masih menjalani studi
sarjananya kala itu.
reativitas anak-anak
muda Surabaya yang tidak
berhenti berkarya nampak
pada anak-anak muda
penghuni Mojiken Studio.
Studio yang bergerak pada
bidang game developer ini
menambah semarak dunia
usaha yang dirintis oleh
pemuda-pemuda Surabaya.
Pada suatu saat Eka yang
telah mengundurkan diri
dari Elven Games bertemu
dengan teman programmer
yang kebetulan juga telah
keluar dari start up-nya
berencana untuk mendirikan
sebuah start up baru suatu
hari nanti.
Pada tahun 2013 awal,
Eka mendapatkan tawaran
kerjasama dari Admira
Wijaya, seorang illustrator,
untuk menjadi branch
manager Cekidot Studio di
Surabaya yang pekerjaannya
adalah meng-handle illustra-
tor-illustrator yang ada di
Surabaya dan pada suatu
saat ingin growing usahanya
dengan merambah dunia
game.
MOJIKEN
12. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/20
terus di tengah-tengah
ngerasa kok gak fun ya,
akhirnya coba bikin yang
lain," kelakarnya. Mojiken
seperti menumpuk proto-
type game yang pernah
mereka buat yang pada
suatu waktu mungkin akan
diselesaikan ataupun
di-combine untuk meng-
hasilkan game baru lagi.
Mojiken juga pernah
meng-handle beberapa
pekerjaan yang client base
entah itu dari bagian
programming atau bagian
art saja.
Mojiken Studio sendiri
mengaku tujuannya untuk
tiga tahun ke depan adalah
untuk sustain karena
mereka tidak mau terlalu
muluk dulu berkaca pada
industri game nasional
yang masih belum stabil.
Mojiken mempunyai mimpi
untuk berkembang ke
depannya seperti memiliki
intelectual property yang
continue dan itu dapat
tercapai setelah mereka
melewati masa tiga tahun
ke depan.
Mereka juga juga memiliki
mimpi sederhana yang
sampai saat ini menjadi
landasan dalam mereka
berkarya yaitu membuat
diri mereka bahagia dan
membuat orang lain baha-
gia.
Untuk industri game di
Indonesia, khususnya
Surabaya, Mojiken Studio
berharap industri game
dapat berkembang sehing-
ga para game developer
tidak perlu lari ke kota atau
negara lain untuk berkarya
dan berkembang. Mereka
ingin agar semakin banyak
orang-orang yang bergerak
di bidang game dan menja-
dikannya menjadi sebuah
berekspresi dan bereksperi-
men, bukan hanya sebagai
media untuk mencari uang
sehingga ekosistem
pengembangan game dapat
terbentuk. Tips untuk para
entrepreneur yang akan
memulai usahanya, Mojiken
berpesan bahwa yang
pertama adalah passion,
kemudian kenali medan,
dan juga pelajari market.
(crc)
Tentang bisnis dunia game
developer di Indonesia, Eka
memberikan penjelasan
bahwa bisnis game dengan
model business to customer
di Indonesia mungkin agak
masih susah dalam perkem-
bangannya saat ini karena
basic orang Indonesia yang
sudah terbiasa dengan
game bajakan dan maunya
gratisan. Lain halnya
dengan model business to
business, hal itu menurut
nya cukup menjanjikan. ”Ya
misalnya ada sebuah brand
activation yang membutuh-
kan sebuah aktivasi advert
game untuk menunjukan
kelebihan dari sebuah
brand," tambahnya.
Sampai saat ini Mojiken
telah merilis dua buah
game yaitu Vamps Revenge,
sebuah web game dengan
basic Flash, dan Ninja Kira
Combo Showdown. Sebe-
narnya mereka telah mem-
buat banyak sekali proto-
type game yang pada
akhirnya tidak berhasil
dirilis atas banyak pertim-
bangan. “Ya kita bikin aja,
entrepreneur
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/21
13. agara Kretagama, karya Mpu
Prapanca tentang kegemilangan Maja
pahit itu, konon sudah menyebut nama
Bungkul sejak pertengahan abad XIV.
Demikian juga Babad Tanah Djawi—
kitab kisah raja-raja, dewa, petualang
dan legenda-legenda, yang juga disebut
sebagai ensiklopedi orang Jawa itu—
lama sudah menyebut Bungkul.
N Prasasti Trowulan, yang ber-tarikh
1358, bahkan menyebut Bungkul
sebagai sebuah dermaga. Tentu saja
Kalimas, yang ada di sebelah timur
Bungkul, ketika itu memang bisa dilayari
sampai jauh ke pedalaman, di ujung
Tarik, Mojokerto sana. Wilayah Dermaga
Bungkul, ini “dikomandani” oleh seorang
tokoh, yang disebut Babad Tanah Djawi
sebagai Ki Ageng Bungkul.
Di masa mudanya, Ki Ageng
Bungkul, bernama Ki Supo. Ia adalah
putra Tumenggung Suprodiyo, dari
Kerajaan Majapahit. Di usia lanjutnya,
setelah perjumpaannya dengan Sunan
Kalijaga, Ki Supo menjadi muslim, dan
barganti nama menjadi Sunan Bungkul.
Warga setempat juga sering memang-
gilnya dengan panggilan Mbah
Bungkul. Dan ketika meninggal dunia,
Mbah Bungkul dimakamkan di area yang
kini kita kenal sebagai Taman Bungkul.
Di era kolonial, Belanda memban-
gun kawasan Darmo dan sekitarnya
sebagai area pemukiman elite. Kawasan
sekitar Bungkul selanjutnya dijadikan
taman dan dikenal sebagai Boengkoel
Park. Makam Mbah Bungkul juga masuk
dalam area taman. Bila taman yang
dibangun oleh Henry Maclaine itu jadi
tempat rekreasi warga Belanda, maka
makam Mbah Bungkul, dengan
pohon-pohon besar di sekitarnya itu,
menjadi tempat ziarah warga pribumi.
Taman dan makam ini terus sejalan
sampai Indonesia merdeka.
Tumbuh lebatnya pohon-pohon di
sekitar makam yang tak beraturan
sempat membuat para peziarah menga-
takan Makam Mbah Bungkul sebagai
tempat yang wingit (angker). Apalagi
taman-taman di sekitarnya juga tak
terawat dengan baik. Sampai kemudian
pada 2006 pemerintah Kota Surabaya
menerapkan program yang disebut GOS
(Green Open Space) atau ruang terbuka
hijau. Sejak itu pun Taman Bungkul
berubah total sementara Makam Mbah
Bungkul juga jadi semakin ramai dikun-
jungi peziarah.
Selanjutnya, pada 2007, pemerin-
tah Kota melakukan revitalisasi Taman
Bungkul dengan konsep sport, education,
dan entertainment. Area seluas 900
meter persegi itu pun kini dilengkapi
fasilitas skate park, BMX track, jogging
track, plaza (open stage untuk live perfor-
mance), akses internet (Wi-Fi ), telepon
umum, green park berupa air mancur,
dan area kuliner. Taman juga dilengkapi
fasilitas rekreasi bagi penyandang
cacat. Dengan semua ini, Taman Bungkul
bisa dibilang memiliki fasilitas yang
komplit bagi warga. Terlebih, semuanya
gratis.
Bungkul Menyimpan Harapan:
Surabaya yang Silam, yang Kini,
dan yang Akan Datang
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/23
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/22 green design
/ photo by agung dan alfath
14. D E S I G N
G R E E N
Tentu saja, pengelolaan ruang
publik di kota-kota besar di seluruh
dunia akan selalu menghadapi dinami-
kanya yang tak kenal ampun. Mening-
katnya polusi, kebisingan, radiasi,
maupun gangguan-gangguan sosial lain
menunjukkan gambaran yang sering kali
tak menyenangkan.
Namun, Taman Bungkul boleh jadi
sudah melangkah melebihi harapan
kebanyakan kita. Penghargaan Unesco
Heritage Awards for Culture Heritage
Conservation pada 2011 menunjukkan
hasil kerja keras yang sudah dilakukan.
Begitu juga penghargaan-penghargaan
internasional lain yang diterima
Bungkul adalah sebuah wujud penga-
kuan global terhadap upaya membuat
ruang terbuka publik yang sehat dan
nyaman.
Memang, ada banyak cara untuk
bercerita tentang Bungkul, sebuah oase
di tengah hiruk pikuk Surabaya. Ada di
Jalan Raya Darmo yang hijau segar,
Bungkul bukan sekedar taman, sejarah,
legenda, tempat ziarah, olahraga, bela-
jar, atau sekadar mencicipi kulier khas,
Bungkul adalah lanskap kultural. Untuk
merasakannya, Anda harus datang
langsung. (tec)
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/25
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/24 green design
/ photo by agung dan alfath
/ photo by agung dan alfath
15. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/27
PP Properti sebagai pengembang
telah mengajukan sertifikasi green
building ke Green Building Council
Indonesia (GBCI) sebagai wujud keseriu-
san mengembangkan konsep hunian
ramah lingkungan. Berbagai elemen
green building progress di superblock ini,
seperti disediakannya taman keluarga
seluas lebih dari 30% area. Ada kolam
berkonsep laguna, jogging track, hingga
konsep bangunan yang meminalisir
penggunaan energi listrik seperti peng-
gunaan lampu penerangan atau pendin-
gin ruangan. Juga dukungan internet wifi
dengan kecepatan tinggi.
ower Caspian telah menjadi
magnet tersendiri bagi masyarakat,
terbukti melalui pameran di Surabaya
Properti Expo 2015, Tower Caspian yang
dibuka dengan unit perdana yang hanya
46 unit terjual sebanyak 40 unit, sebuah
apresiasi luar biasa untuk Grand Sung-
kono Lagoon. Superblock Grand Sungko-
no Lagoon membuka Tower Caspian
yang tersedia berupa unit 1BR dan 2BR.
Sedangkan Unit 3 BR private lift dengan
dua view lagoon dan gunung di barat
Surabaya menambah asri dan sejuknya
Superblock GSL.
T
Permainan fasad diutamakan untuk
membuat bangunan lebih memiliki
karakter dan menonjol di Surabaya.
Bangunan pada kawasan Grand Sungko-
no Lagoon memiliki design fasad yang
berbeda-beda dengan tujuan untuk
mengidentifikasikan tower satu ke tower
yang lain.
Modul unit dibuat fleksibel untuk
digabungkan dengan unit di sebelahnya
dengan tujuan ruang dalam arsitektur
dapat memenuhi permintaan pasar
tetapi tetap memiliki batasan atau
boundary dari segi struktur.
PT. PP Contructions & Ivestment
dalam progress basement Tower Venetian
yang akan dilanjutkan kepada progress
venetian secara keseluruhan dalam
2015 ini. Tower crane yang sudah terpa
sang merupakan langkah awal GSL
dalam melakukan proses pembangunan
kawasan superblock.
Dengan kapasitas 513 unit
didukung fasilitas smart home (automatic
control for security, lighting, dan AC),
outdoor and indoor swimpool, private lift
(Special unit 3 BR), leasing team after
sales service, dan pocket garden merupa-
kan sebuah wujud nyata dari PP. Properti
sebagai developer dari superblock Grand
Sungkono Lagoon (GSL).
Diambil dari nama sebuah laut di
Rusia, Caspian, nama ini dianggap
merepresentasikan tower ke-2 dari
sebuah kawasan yang berkonsep
sustainable design dalam Grand Sungko-
no Lagoon. Berdiri diatas sebuah
lifestyle mall yang di-design untuk
memenuhi kebutuhan fisik maupun
sosial masyarakat Surabaya.
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/26 ADVERTORIAL GSL
T O W E R C A S P I A N
Menjadi Incaran Masyarakat Surabaya
16. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/28
Grand Sungkono Lagoon adalah
superblock yang berlokasi selangkah
dari gerbang tol Satelit-Surabaya Barat.
Selain posisinya berada di kawasan CBD
Surabaya, GSL menyuguhkan 6 unsur
element hidup: be healthy, be enter-
tained, play, connected, doing business,
and socialize.
6 Aspek Green Building di kawasan ini
diwujudkan melalui:
GSL menyediakan sarana untuk
pedestrian, akses komunitas, bicycle rack,
landscape dan hardscape, serta storm
water management.
ADVERTORIAL GSL
• Appropriate site development:
GSL mengurangi pemakaian air
dari sumber primer (PDAM dan deep
well) melalui efficient water fixture dan
rain water harvesting, recycle water, serta
alternative water resource dan water
efficiency landscaping.
• Water conservation:
GSL menggunakan material non
CFC pada pengatur suhu ruangan dan
menggunakan material yang memiliki
sertifikasi hijau.
• Material resources dan cycle:
80% manusia hidup dalam
ruangan, sementara konsentrasi polusi
bisa mencapai 10-100 kali lipat daripa-
da luar ruangan yang disebabkan venti-
lasi yang buruk, kontaminasi zat kimia
dari dalam ruang seperti asap rokok,
pencemaran material bangunan, suhu
kelembaban udara, dan pencahayaan tak
memadai. Untuk menghindari hal itu,
GSL menerapkan penerangan yang
memenuhi syarat dan suhu nyaman.
• Indoor health quality:
GSL menerapkan desain fasad yang
memudahkan cahaya matahari masuk
melalui reflector pada sun shading,
sehingga menciptakan pencahayaan
ruang yang alami.
• Energy efficiency and conservation:
GSL memiliki instalasi pengolah
sampah dan composting, serta pengelo-
laan limbah konstruksi.
Dengan berbagai kelebihan di atas,
memilih Gran Sungkono Lagoon sebagai
hunian atau investasi adalah salah satu
langkah tepat. (Dira)
• Building environment management:
GRAND STORY MAGZ / LIVE LIFE LOVE / 29
17. GRAND STORY MAGZ / LIVE LIFE LOVE / 31
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/30
Dalam suasana penuh makna dan
cinta, PT. PP Properti, Grand Sungkono
Lagoon memanjakan para tamu unda
ngan dan customer dengan suguhan
spesial yaitu food parade. Diiringi oleh
solo saxophone dengan irama soft jazz
mengingatkan kita dengan album Kenny
G & Dave Koz. Hiburan dilanjut dengan
solo kid violin oleh Marsha, sang violist
cilik asal kota Surabaya ini mengiringi
para tamu menikmati sajian luar biasa
dari Shangrilla Hotel malam itu. Dalam
rangkaian acara tersebut, PT. PP Properti
juga memberikan award “The Best Loyal
Customer 2014” kepada 2 customer
Grand Sungkono Lagoon, Ibu Juliawati
dan Ibu Indahwati Budiman sebagai
bentuk apresiasi yang luar biasa dalam
kontribusi positif mereka terhadap
Grand Sungkono Lagoon.
eri kecil cantik menyambut
hangat para tamu dengan memberikan
setangkai bunga sebagai ungkapan
terima kasih dari PT. PP Properti atas
kepercayaan customer memilih Tower
Venetian sebagai hunian yang ideal dan
nyaman untuk masa depan lebih baik.
Acara yang berdurasi selama kurang
lebih 4 jam ini disuguhkan oleh Grand
Sungkono Lagoon dan berlangsung di
Grand Ballroom Shangrilla Hotel
Surabaya pada 11 Februari lalu. Kondisi
hujan yang cukup deras malam itu tidak
menggangu keberlangsungan acara
yang berjudul "The Great Love" ini.
Dipandu oleh MC yang luar biasa, Ivan
dan Meity, mereka mampu menghidup-
kan suasana event sejalan dengan
antusiasme para tamu yang berbon-
dong-bondong datang malam itu.
Kemeriahan acara tidak berhenti
sampai di situ, para tamu undangan juga
dapat menikmati romantic LED dance
oleh Daniel & Lisa, tarian cahaya dari
lilitan LED yang penuh pesona dan
romantis itu menghipnotis para undan-
gan. Hingga sampai di penghujung
acara, rangkaian The Great Love oleh
Grand Sungkono Lagoon malam itu
ditutup dengan epik oleh hiburan Sand
Painting Show bertajuk GSL Superblock
Development with Love yang begitu luar
biasa, memberikan keyakinan dan
menambah kepercayaan para tamu
undangan dan customer terhadap PT. PP
Properti dan juga Grand Sungkono
Lagoon atas komitmen mereka dalam
men-develop kawasan superblok dengan
penuh kasih sayang, sungguh luar biasa
dan penuh makna. (RK15)
P
ADVERTORIAL GSL
Great Love for Customer
Grand Sungkono Lagoon
18. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/32 events
inggu pagi tanggal 18 Januari
lalu, teman-teman dari AIESEC Surabaya
mengadakan sebuah event menanam
mangrove bersama yang bertajuk
Mangrove Planting di Kawasan Ekowisa-
ta Mangrove Wonorejo Surabaya.
Melalui event ini, AIESEC Surabaya
mengajak teman-teman pelajar dan
mahasiswa untuk membuktikan aksi
peduli lingkungan dengan secara
langsung beraksi menanam mangrove
bersama komunitas dan mahasiswa
asing.
Lewat kegiatan ini AISEC mengajak
para pemuda yang berdomisili di
Surabaya untuk lebih sadar untuk lebih
peduli pada lingkungan. Selain itu,
kegiatan ini juga sedikit memperkenal-
kan bahwa ternyata ada sisi lain Kota
Surabaya yang berupa kawasan
mangrove. Peserta Mangrove Planting
berjumlah sekitar seratus orang yang
berasal dari beberapa komunitas,
kampus, mahasiswa asing, dan beberapa
partisipan umum. (crc)
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/33
M ebuah gerakan yang bernama
Greenmap atau yang dikenal sebagai
Peta Hijau hadir di Surabaya (18/1) lalu,
tepatnya di Kebun Binatang Surabaya.
Komunitas yang bergerak di bidang tata
ruang dan kota ini berusaha
memperbarui KBS (Kebun Binatang
Surabaya) menjadi sebuah tempat yang
kembali layak untuk dikunjungi bagi
warga Surabaya. "KBS dipilih karena
kami ingin bahwa KBS tidak hanya
dicintai oleh warga Surabaya saja,
namun juga dicintai oleh warga
Indonesia,” ucap penggagas Greenmap
Surabaya Ibu Retno Hastijanti.
Kegiatan ini diikuti oleh Green
Map Indonesia, beberapa siswa SD dan
SMA SAIMS, Komunitas Sayap Surabaya,
Tata Matra Surabaya, beberapa
mahasiswa dari Universitas 17 Agustus
1945 (Untag) Surabaya, ITS, Petra, serta
perwakilan dari KBS tersebut langsung
terjun mengamati dan memetakan
segala hal yang dijumpai di kebun
binatang terbesar dan terlengkap di
Asia Tenggara. Green Map ini berfungsi
agar masyarakat memiliki pengetahuan
mengenai apa saja yang ada di
lingkungan sekitarnya agar mereka
dapat mengetahui apapun yang ada di
dalamnya sehingga mereka siap dan
mengerti tentang apa yang harus
dilakukan terhadap setiap fenomena
yang terjadi.
ourney adalah sebuah pameran
yang digagas oleh mahasiswa Jurusan
Desain Komunikasi Visual ITS dengan
karya yang berpusat pada tugas-tugas
mahasiswa tingkat satu dan dua. Journey
yang sempat vakum setahun kemarin
dikarenakan beberapa hal akhirnya
kembali dilanjutkan kembali dengan
edisi keempatnya yang bertajuk Journey
Evolution 2015.
Eksibisi karya yang belokasi di
Perpustakaan Bank Indonesia pada
tanggal 3-4 Januari lalu berhasil menar-
ik minat pengunjung untuk dapat
menikmati acara. Journey yang bermak-
na sebuah awal perjalanan seorang
mahasiswa Desain Komunikasi Visual
dari tahun pertama sampai tahun kedua
yang merupakan embrio awal perjala-
nan mereka ke depannya sebagai
seorang graphic designer di masyarakat.
J
S
events
GREENMAP PETA HIJAU
KEBUN BINATANG SURABAYA
MANGROVE PLANTING
Journey Evolution ini bertujuan
sebagai ajang unjuk gigi
mahasiswa-mahasiswa tingkat awal
DKV ITS agar memiliki rasa percaya diri
menghadapi audience dan menerima
apresiasi, tanggapan, masukan, maupun
kritik secara langsung. Eksibisi kemarin
dimeriahkan pula oleh live graffiti dari
Romi, akustikan dari mahasiswa Despro
ITS, Pathetic Experience, Taman Nada,
dan video mapping performance oleh
Lazy n More. Ada pula workshop tentang
ilustrasi, digital coloring, dan craft. Karya
yang dipamerkan berjumlah 60 yang
merupakan karya tugas mahasiswa dari
semester satu sampai empat dan telah
melalui sistem kurasi terlebih dahulu.
Penyelenggara berharap agar ke
depannya para pelaku industri kreatif,
terutama dunia grafis, dapat lebih
dihargai dan diapresiasi dengan layak,
baik secara moral maupun materi. (Crc)
JOURNEY
EVOLUTION
2015
19. anggal 9 Februari kemarin JW
Marriott mengadakan sebuah press
confrence dalam rangka memperkenal-
kan Mr. Silvano Dressino sebagai Gene
ral Manager yang belum lama ini memu-
lai berkarir di Surabaya. Mr. Silvano
Dressino yang telah 18 tahun berkarir di
jaringan Marriott Internasional merupa-
kan seorang pria berkebangsaan Jerman
dengan berbagai prestasi yang telah
banyak didapatkannya.
Dalam event tersebut hadir pula
pakar food and beverage JW Marriott
seperti Mr. Gaurav Saxena yang merupa-
kan Director of Food and Beverage yang
memperkenalkan menu-menu spesial
valentine's day seperti bouillabaisse de
provencesup dengan isi prawn, fish ball
dengan cita rasa khas masakan Perancis
dan main course juste nous deux tidak
ketinggalan appetizer chou a la creme,
selain set menu valentine JW Marriot
juga menyiapkan set menu imlek dan
Chef Simon Li selaku Executive Chinese
Chef yang meperkenalkan nian gao yang
merupakan sebuah makanan tradisi
yang dimakan menjelang Imlek disertai
dengan cara makannya menurut tradisi
asli.
Selain nian gao, Chef Simon Li juga
memperkenalkan sebuah tradisi Imlek
bernama yu sheng yang dipercayai
memiliki arti khusus seperti
mendatangkan kesehatan, kesuksesan,
serta panjang umur. Event ini
dilangsungkan pada dua restoran terna-
ma JW Marriott Surabaya yaitu Vis a Vis
Restaurant dan Tang Palace Chinese
Restaurant. (crc/tect)
T
lobal Game Jam adalah event
game jam atau pembuatan game
terbesar di dunia yang terjadi di seluruh
dunia pada lokasi-lokasi yang tersebar
dengan waktu pembuatan selama 48
jam. Untuk tahun ini Global Game Jam
diikuti oleh 28.837 orang yang terdaftar
dalam 518 jam situs di 78 negara
dengan jumlah game yang diproduksi
berjumlah 5.438 game. Event ini tak
ketinggalan pula ikut diselenggarakan
di Surabaya pada tanggal 23-25 Januari
kemarin di Universitas Ciputra lantai 5.
Global Game Jam memiliki tema
tersendiri pada tiap tahunnya, tema
yang akan diaplikasikan dalam media
game tersebut hanya akan
diberitahukan pada hari pelaksanaan
event. "Jadi bener-bener peserta itu
kosongan waktu datang, hanya
membawa diri sama tools untuk
membuat game saja," terang Eka
Pramudita Muharram selaku ketua
penyelenggara. Di Indonesia, Global
Game Jam 2015 diselenggarakan
serentak di delapan wilayah antara lain
Yogyakarta, Depok, Bandung, Bogor,
Semarang, Surabaya, Jakarta, Malang,
dan Bali. GGJSUB15 terselenggara
berkat kerjasama Jurusan Visual
Communication Design dan Jurusan
Information and Multimedia Technology
Universitas Ciputra serta komunitas
GADAS (Game Developer Arek
Suroboyo). (crc)
erhasil dengan keramaian dan
kesuksesan acara tahun lalu, “Trend
Moslem Beauty Expo 2014”, tahun ini
Artpro Event Organizer bekerjasama
dengan Hijabee Surabaya
menyelenggarakan event muslim untuk
kedua kalinya, namun tahun ini ada
yang berbeda dari nama acaranya, yaitu
Indonesia Moslem Expo & Islamic
Tourism 2015.“Untuk tahun lalu kita kan
memakai kata beauty, dan beauty sendiri
khas dengan perempuan, sedangkan
fashion tidak melulu untuk perempuan,
tetapi juga mencakup kaum laki-laki,
maka acara tahun ini kita buat lebih
umum,” ungkap Cinthya Safira, ketua
acara sekaligus perwakilaan komitee
Hijabee Surabaya. Terdapat sekitar 50
tenant dan stand yang menjual berbagai
produk seperti produk fashion, makanan,
hingga promo travel meramaikan Grand
City Convex.
Selain dapat berbelanja berbagai
produk muslim, juga terdapat berbagai
acara di setiap harinya. Diselenggarakan
Hijabee Model Hunt Competition
dengan tema cute pastel, mini concert
Indah Nevertari, talkshow oleh putri dari
AA Gym yang juga sebagai hijab blogger
dan desainer yaitu Ghaida Tsyuraya,
serta bincang-bincang bertajuk an
evening with Dewi Sandra. (ocl)
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/34
G B
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/35
events
GLOBAL GAME JAM 2015 INDONESIA MOSLEM EXPO
& ISLAMIC TOURISM 2015
ADVERTORIAL
JW MARRIOTT
SURABAYA
20. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/36
"Kemarin ada sharing dari
temen-temen Move, kebanyakan mereka
itu disuruh tampil untuk display event
aja, cuma duduk-duduk aja," lanjutnya.
Dengan adanya event ini ia berharap
agar komunitas Vespa moderen dapat
berkegiatan positif dan saling berbagi
cerita serta pandangannya terhadap
kota ini khususnya. Selain bertujuan
untuk membesarkan komunitas Vespa
moderen yang ada di Surabaya, dalam
jangka panjang event ini diharapkan
dapat menjadi pondasi salah satu move-
ment Surabaya sebagai kota urban.
umat sore, 9 Januari lalu,
pelataran Champion Cafe tampak ramai
riuh oleh beberapa kegiatan anak muda.
Diiringi oleh alunan musik dari DJ
tampak berderet rapi puluhan modern
Vespa dari komunitas Move Surabaya.
Acara yang digagas oleh Submission ini
bertujuan untuk memfasilitasi komuni-
tas Vespa moderen agar berani unjuk
gigi atas keberadaan komunitasnya di
Surabaya.
Bisma, selaku ketua panitia Pimp
My Vespa, menyatakan bahwa
keberadaan komunitas modern Vespa
memang jarang ter-blow up dibanding-
kan dengan saudara tua mereka yaitu
classic vespa. "Kenapa gak coba kita blow
up aja ke masyarakat. Padahal antusias-
menya sudah banyak, Surabaya kan juga
termasuk kota urban," pungkasnya. Event
ini tidak hanya berpusat pada kegiatan
bersenang-senang dan nongkrong
belaka karena di dalamnya terdapat
beberapa kegiatan menarik yang dapat
dilakukan oleh para pelaku komunitas
modern Vespa ini.
J
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/37
events events
PIMP MY VESPA
Untuk ke depannya, Submission
selaku penggagas acara mengharapkan
agar pergerakan anak muda di Surabaya
dapat lebih nyata dan anak muda dapat
leluasa berkarya lebih keren lagi, lebih
kejar bola, dan lebih open dengan
beberapa karakteristik anak-anak komu-
nitas yang ada di Surabaya, serta lebih
guyub. Lebih ke depan lagi, diharapkan
agar Surabaya bisa lebih dikenal oleh
kota-kota lain dari movement anak muda
yang ada dan untuk membangun kota
ini. (crc)
Selama Stage Blueprint berjalan
puncak kemeriahan terjadi saat Kola
borasik mulai naik panggung, sebuah
proyek yang dikonsep untuk mengum-
pulkan beberapa personil band Suraba-
ya yang masih aktif menjadi satu grup
music untuk memainkan kembali
lagu-lagu dari band-band pendahulu
mereka yang sempat menjadi hits pada
jamannya. Tapi, salah satu hal yang
cukup menggoda adalah listening
station yang terdapat di dekat pintu
masuk area pameran, Guilty Pleasure
Collective dan Burlesque-lah yang
memamerkan koleksi mixtape dan
rilisan fisik berupa kaset tape yang
cukup langka. (atthur)
Event ini tidak hanya mengundang
para anggota komunitas Move karena
diundang pula beberapa entrepreneur
yang bisnisnya masih berhubungan
dengan Vespa moderen baik secara
fungsi maupun lifestyle seperti barber
shop, spare part selling, Vespa wrapping,
dan lain sebagainya. Beberapa kegiatan
yang terdapat dalam Pimp My Vespa
anatara lain sunset riding, free haircut,
Vespa wrapping, bid and win Vespa parts,
dan games. Event ini juga dimeriahkan
oleh DJ performance dari Le Diamant,
Sub-Genetic, PXP, dan female DJ Zoai.
al yang menarik kembali muncul
di kota kita tercinta Surabaya. Pameran
yang diciptakan dan dikemas dengan
baik oleh sebuah kelompok yang berna-
ma HYPEAST ini bernama Stage
Blueprint. Stage Blueprint ini tidak
seperti kegiatan pameran pada umumn-
ya yang pernah kita temui. Layaknya
nama yang mereka gunakan, Stage
Blueprint mengisahkan kita tentang
bagaimana sebuah band dapat tercipta
dan bahkan bertahan lama. Terletak di
area belakang Oost Kafe acara ini
diramaikan oleh beberapa komunitas
kreatif di sekitar Surabaya dan beberapa
pelaku-pelakunya. Dipamerkan artwork
yang dari band-band Surabaya sampai
luar negeri yang semuanya adalah hasil
kreatifitas para arek-arek Suroboyo,
seperti Ilham Tks Lowskill, Bodilpunk,
Abudinata, Andreassuluh, dan lain-lain
yang namanya tidak asing lagi terutama
di kalangan skena musik Surabaya.
STAGE
BLUEPRINT
H
21. ulanya, acara ini hanyalah
sebagai pembukaan dari suatu acara
bernama Videowork di tahun 2009,
dengan beragam respon positif yang
didapat akhirnya Waft-lab menggarap
acara ini agar bisa berdiri di atas
namanya sendiri. Di pertengahan bulan
Desember 2014, Electrowerk ke-5
akhirnya diadakan, acara yang teragen-
da setahun sekali ini berlangsung
dengan beragam acara yang disuguhkan
mulai dari workshop juga kuliah umum
di beberapa kampus di Surabaya.
Event yang berawal dari inisiatif
empat himpunan jurusan tersebut yang
memilik keinginan untuk berkolaborasi
dalam sebuah kegiatan yang mengang-
kat sebuah isu di perkotaan. Dari keem-
pat jurusan tersebut maka ditemukan
titik potong berupa urban art. "Dari situ
kita coba untuk mengangkat potensi
yang dimilik para street artist Surabaya
dengan berbagai problematika yang
ada. Kami mencoba untuk memberikan
edukasi kepada masyarakat Surabaya
tentang semangat yang tergantung
dalam urban art terlepas dari stigma
vandalisme yang melekat," ungkap
Harzha Syafarian selaku salah satu
penggagas event ini.
Event ini diharapkan pula dapat
memberi pendangan kepada para
bomber pemula pada khususnya agar
tidak terjun serta merta ke dalam
vandalisme membabi buta yang selain
justru memperburuk citra street art, juga
dapat merusak keindahan kota di sisi
lain. Imbuhnya, Harzha menambahkan
agar event ini dapat menjadi membuka
pandangan masyarakat dan juga para
pelaku street art bahwa street art juga
dapat berperan dalam memajukan dan
memperindah kota. (crc)
M
ELECTROWORK
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/39
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/38 events
URBAN ART FEST
ebuah event bertemakan seni
urban diinisiasi oleh mahasiswa-maha-
siswa himpunan dari tiga jurusan di ITS
yaitu Arsitektur, Desain Produk Industri,
Desain Interior, dan Planologi. Event
yang diselenggarakan di Ketabang
Skate Park & BMX ini berintikan sebuah
graffiti workshop yang di-tutor-i oleh
Tank yang merupakan bomber senior
dan tergabung dalam kelompok SAS
(Street Art Surabaya), Doninod, BGRK,
dan DJE atau Djayanti Aprilia. Mereka
adalah pelaku street art atau yang lebih
dikenal dengan istilah bomber yang
berdomisili di Surabaya.
S Selain workshop oleh speaker terse-
but, event ini juga mengajak para peser-
ta yang berjumlah puluhan untuk ikut
menggambar bersama pada media-me-
dia yang telah disediakan. Walaupun
cuaca tampak tidak bersahabat siang itu
pada 31 Januari, karena mendung sudah
nampak dari pagi hari, tetapi event tetap
berlangsung secara meriah dan kondu-
sif. Benar saja, di tengah-tengah sesi
menggambar hujan turun dengan
derasnya, akan tetapi antusiasme peser-
ta tetap tinggi tidak terpengaruh oleh
volume hujan yang turun dan acara
tetap berlangsung, bahkan turunnya
hujan justru dianggap sebagai bagian
dari pendukung suasana kala itu.
22. ebuah event tahunan yang
diselenggarakan oleh mahasiswa
Jurusan Desain Produk Industri ITS
bertajuk 1001 Ide kembali diselengga-
rakan tahun ini. Bertempat di Galeri
AJBS Surabaya, pada tanggal 6-7 Febru-
ari 2015. Pameran yang menitikberatkan
pada eksibisi karya mahasiswa baru
yang tergabung dalam komunitas intern
kampus ini mampu menyedot perhatian
masyarakat, terbukti dari jumlah
pengunjung yang tercatat melebihi
1.500 pengunjung dalam dua hari.
S
juga ikut terlibat antara lain JB43,
Serikat Mural Surabaya, FODA (Full of
Doodle Art), Pena Hitam, Ukafo, dan Click
ITS.
Pada puncak acara terdapat penampilan
yang paling ditunggu-tunggu yaitu soft
opening Ide Art 2015. Perpaduan
permainan antara video mapping, teatri-
kal, dance, dan beberapa kejutan-kejutan
tak terduga dari panitia Ide Art 2015
sukses membius audiens yang hadir,
sekaligus sebagai pemberitahuan
bahwa Ide Art 2015 akan segera dimu-
lai. Soft opening Ide Art 2015 juga
menandakan dimulainya pendaftaran
lomba yang diselenggarakan sebagai
salah satu dari rangkaian acara antara
lain lomba desain furnitur, desain
sepatu, desain ilustrasi kaos, desain
ilustrasi post card, dan desain mobil
masa depan. Untuk lebih lanjut informa-
si lomba dapat ditelujuri melalui official
twitter dan instagram Ide Art 2015 di
@ideart2015 dan pada facebook ide art
2015. (crc)
menghadirkan beberapa speaker untuk
talk show dan workshop sebagai bagian
dari rangkaian acara. Ada presentasi dari
komunitas yang ikut meramaikan event,
baik komunitas intern maupun ekstern,
talk show dari OYS, DIY, Mojiken Studio,
serta workshop dari Yubiyami dan Jago
Lipat. 1001 Ide Revolutia juga dimeriah-
kan oleh penampilan Selazar, sebuah
komunitas dance Desain Produk Industri
ITS, serta fashion show dari Kucing Jalan
yang merupakan sebuah komunitas
fashion intern kampus. Selain itu tidak
kurang juga pengunjung dihibur oleh
penampilan-penampilan band antara
lain String Swing, Markas Sementara,
Out of The Earth, Conferse, dan Senand-
ung Sore.
Total karya yang dipamerkan berjumlah
lebih dari 150 karya yang berasal dari
komunitas-komunitas intern Desain
Produk Industri ITS antara lain KOI
(ilustrasi manual), Ruang 109 (experi-
mental art), Kufi (kaligrafi), VOW (vector
art), Mata Satu (fotografi), Gambar Gerak
(video), Toys (figure toy), Main Hati (game
creation), Craft (kerajinan tangan),
Tipografi, Digicol (digital coloring),
Kokoro (komik), dan Kucing Jalan (fa
shion). Beberapa komunitas Surabaya
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/41
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/40 events
Mengusung tema Revolutia, panitia
eksibisi ini menyulap dekorasi venue
sesuai dengan tema. Pun demikian juga
pada karya-karya yang dipamerkan pun
sejalan dengan garis merah tema yang
diangkat. Pemilihan tema ini, menurut
Irfandaris Saputra selaku ketua panitia,
mengacu pada keselarasan tema event
akbar dua tahunan dari jurusan ini yaitu
Ide Art 2015. 1001 Ide Revolutia ini
sejatinya merupakan sneak peak teaser
acara Ide Art 2015 yang memiliki tema
Indonesia 2045 dengan opening act
yang terselenggara di hari kedua
eksibisi.
Selain acara utama berupa eksibisi
karya, terutama dari mahasiwa-maha-
siswa baru, 1001 Ide Revolutia juga
1001 IDE :
REVOLUTIA
23. Pada milenium pertama, para leluhur
kita dapat membangun candi Borobudur
yang merupakan candi terbesar di dunia,
pada milenium kedua, Kerajaan Majapahit
merupakan pelaku penting dalam perca-
turan dunia. Memasuki milenium ketiga,
apa yang bisa diperbuat oleh Indonesia?
Apakah Indonesia akan dilirik oleh
negara‐negara lain hanya sebagai negara
yang kaya sumber daya alamnya untuk
dieksploitasi, atau sebagai negara berpen-
duduk banyak dan merupakan pasar
potensial bagi produk‐produk mereka?”
- Gita Wirjawan at The International
Conference on Futurology, 2011
Isu 2045 menjadi sangat hangat
berkenaan dengan masa depan Indone-
sia yang notabene dipegang oleh
paramuda nantinya, sebuah tanggung
jawab besar yang harus dilaksanan oleh
anak muda rupanya. Lalu, bagaimana
caranya agar di tangan anak muda inilah
Indonesia bisa lebih maju ke gerbang
global?
Menurut Mark Yoshua Widjaja,
sebagai anak bangsa yang bergelut di
bidang desain otomotif, Mark berusaha
meyakinkan kita sebagai anak muda
harus dapat mengikuti passion. “Menen-
tukan langkah adalah sebuah investasi.
Karena ketika kita membuat rencana ke
depan, kita memilih sebuah prioritas
hidup mana yang akan berdampak baik
untuk ke depannya,” ujar Mark. Pria
lulusan Desain Produk Industri ITS ini
juga menuturkan bahwa anak muda
tidak boleh malas ketika mereka
menjalani passion mereka, karena itu
adalah penghambat.
Suasana bincang santai IDE ART
2015 serentak berubah menjadi
gemuruh riang ketika Keenan Pearce
memulai sharing, di sudut kanan dan kiri
para penggemar mulai memekikkan
nama dari kakak kandung Pevita Pearce
tersebut. Diawali dengan membuat
sebuah platform tourism, kini Keenan
aktif berkarya di salah satu projeknya
Euphoria Project Jakarta yang bergerak
di platform culture, fashion, art, lifestyle,
and business yang di-mixed together
dalam sebuah event. Menurut Keenan
Pearce, paramuda nantinya diharapkan
dapat menjadi masyarakat yang kreatif
dan inovatif.
Di sela bincang santai, Walikota Tri
Rismaharini turut hadir untuk memberi-
kan argumennya mengenai isu 2045
yang berkesinambungan dengan
peningkatan mutu industri kreatif. Bagi
wanita berkerudung ini, anak muda
diharapkan dapat memberikan sebuah
kontribusi, tak usah terlalu massive, tak
perlu bisnis berskala raksasa, cukup
dengan industri kreatif yang selalu
update, memiliki ide fresh, dan tentunya
bersifat continue seiring berkembang
nya zaman.
Risma juga mengungkapkan,
bahwa dirinya sedang mencoba
mengembangkan industri kreatif
per-film-an di Surabaya yang hingga
saat ini masih kurang dilirik dan diper-
hatikan. “Semoga dengan adanya IDE
ART 2015 ini, akan banyak lahir bibit-
bibit pelaku industri kreatif Surabaya
yang benar-benar berkualitas dan dapat
go internasional,” imbuh Risma pada
redaksi Grand Story. (dby)
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/43
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/42 events
Milenium ketiga? Ya, jika dihitung
dari sekarang adalah 30 tahun ke depan
kita memasuki masa milenium ketiga
yaitu pada 2045. Tahun di mana Indone-
sia diprediksi akan menempati 6 besar
negara dengan kondisi ekonomi yang
ideal. Isu seksi ini diangkat oleh
kawan-kawan mahasiswa Jurusan
Desain Produk Industri dan Desain
Interior ITS Surabaya dalam acara
Bincang Santai IDE ART 2015, dengan
tema “Let Design Build The Future” yang
banyak membahas mengenai sektor
ekonomi Indonesia khususnya industri
kreatif.
Dihadiri oleh Tri Rismaharini
(Walikota Surabaya), Keenan Pearce
(Pelaku Industri Kreatif), dan Mark
Yoshua Widjaja (Chief Designer Industri-
al Design Dept. Research & Develop-
ment Directorate in Daihatsu) pada
Minggu (8/2) lalu di TS Suite Sutos
Surabaya. Acara ini dihadiri kurang lebih
150 peserta dari kalangan umum.
BINCANG SANTAI
IDE ART 2015
24. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/44
Keberadaan manusia saat ini
hampir seperti sudah tidak dapat
dipisahkan dengan konteks dunia
perkotaan. Sayangnya, urbanisasi terha-
dap lingkungan perkotaan seringkali
dijadikan “tersangka“ yang bertanggung
jawab atas permasalahan-permasalahan
baik sosial maupun lingkungan yang
terjadi. Terdapat kemungkinan bahwa
efek-efek yang merusak tersebut terjadi
akibat adanya hubungan yang tidak
harmonis antara budaya bekerja
masyarakat perkotaan tersebut dengan
lingkungan alam di sekitarnya. Inilah
yang mendasari mengapa masyarakat
perkotaan tetap membutuhkan kedekat-
an yang harmonis terhadap lingkungan
alami yang menyehatkan.
Salah satu solusi pemenuhan kebu-
tuhan ini tidak lain adalah taman kota.
Taman kota sebetulnya merupakan
sebuah ruang terbuka yang dapat
mengintegrasikan antara lingkungan,
masyarakat, dan kesehatan di lingkun-
gan perkotaan dengan mempromosikan
sebuah pendekatan ekologis terhadap
kesehatan dan kesejahteraan manusia
yang didasari pada kontak dengan alam.
Selain itu, taman kota juga bermanfaat
secara lingkungan, estetis, rekreasi,
psikologis, sosial, serta ekonomis bagi
masyarakat perkotaan. Namun idealisme
mengenai konsep awal pembentukan
taman kota ini tampaknya sudah sema-
kin kurang disadari oleh masyarakat
perkotaan masa kini.
Langkah ini diambil oleh Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota
Surabaya dikarenakan kawasan tersebut
belum tersentuh dengan penataan kota
yang selama ini hanya terfokus di area
Taman Bungkul dan sekitarnya. Perlunya
penantaan di sekitar area sungkono di
karenakan daerah tersebut merupakan
pintu masuk wisatawan baik domestic
maupun international yang datang ke
kota Surabaya dari akses pintu toll
satelit ke tengah kota Surabaya. Lang-
kah ini perlu dukungan dari semua
masyarakat kota sehingga dalam
progress kemajuan Kota Surabaya dapat
segera terwujud. Tentunya perapihan ini
akan memberikan kesan nyaman dan
aman ketika melewati kawasan terse-
but. (chw)
Surabaya Memiliki Satu Lagi Taman Kota
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/45
greenship
Untuk itu diperlukan adanya suatu
pemahaman kembali mengenai peran
penting taman kota yang diperuntukkan
bagi seluruh komponen masyarakat
kota. Pemahaman kembali ini, yang
terwujud dalam konsep reposisi taman
kota, tidak saja hanya sebatas wacana
komunikasi saja, melainkan juga melalui
pendidikan lingkungan serta pemfasili-
tasan melalui perancangan taman kota
tersebut. Di dalam proses reposisi
taman kota juga diperlukan adanya
penyesuaian terhadap konteks
nilai-nilai lokal budaya masyarakat
perkotaan setempat, sehingga nantinya
dapat menghasilkan perancangan
taman kota yang optimal. Kesemua
proses ini pada akhirnya diharapkan
dapat menjadikan taman kota sebagai
ruang publik yang dapat membentuk
budaya sehat kolektif bagi masyarakat
perkotaan khususnya kota Surabaya.
Dalam kesempatan yang baik ini,
daerah Mayjend Sungkono akan di-
progress sebuah taman kota dengan
tajuk "Taman Sungkono" yang merupa-
kan progress dari Dinas Kebersihan dan
Pertamanan kota Surabaya yang akan
membuat perubahan dalam penataan
kawasan Sungkono dengan pemugaran
di akses pintu toll satelit untuk mem-
berikan tampilan baru dengan adanya
air mancur kota dan perapihan sepan-
jang area depan McD hingga ke dalam Jl.
Abdul Wahab Siamin (Bukit Mas) hingga
Golden City Mall.
-7.289571,112.706821
Titik Koordinat:
25. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/47
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/46 HANGOUT PLACE
Kaza Bowling Alley yang memiliki
18 lane atau lintasan ini beroperasi
setiap hari, untuk hari Senin-Jumat buka
mulai pukul 10 pagi dan tutup sampai
pukul 1 dini hari. Namun untuk weekend,
arena bowling ini tutup hingga pukul 2
dini hari. Arena bowling ini tak pernah
sepi dari pengunjung, terutama saat
weekend tiba, selain pengunjung umum
yang berdatangan, arena ini juga padat
untuk tempat latihan maupun untuk
turnamen para atlit anggota PBI (Persat-
uan Bowling Indonesia) dan beberapa
klub bowling di Surabaya yang sampai
saat ini masih eksis, seperti Bowling
Club AJBS, BC Marina, BC Wijaya, BC
Kahong, BC Pakuwon, dan beberapa klub
lainnya.
KAZA
BOWLING
ALLEY
Satu-satunya
di Surabaya
ebagai satu-satunya arena olah
raga hiburan bowling yang berada di
Kota Pahlawan, Kaza Bowling Alley
menjadi salah satu jujugan wajib
sebagai tempat hang out sehat untuk
bermain sekaligus berolah raga bagi
para pecinta bowling. Arena yang berlo-
kasi di Lantai 3 area pusat perbelanjaan
Kapas Krampung Plaza (KAZA) ini sudah
hampir 2 tahun beroperasi, terhitung
resmi dibuka sejak bulan April tahun
2013 lalu. Kehadiran Kaza Bowling
diharapkan dapat mengobati pencinta
bowling Surabaya yang selama ini harus
berlatih di luar Surabaya, karena kurang
lebih 4 tahun kemarin terhitung dari
tahun 2009-2013 Kota Surabaya tidak
memiliki arena bowling, sehingga Kaza
Bowling Alley diharapkan dapat dijad-
ikan tempat latihan dan memajukan
olah raga bowling di Surabaya dan Jawa
Timur.
S
Selain ramai diminati oleh para
pecinta bowling untuk umum, atlit,
maupun klub, dan juga event turnamen,
Kaza Bowling Alley juga ramai untuk
kalangan pelajar. “Alley kita juga
digunakan sebagai tempat ekstrakuliku-
ler beberapa sekolah, total sudah ada 5
sekolah yang memakai arena kita untuk
kegiatan tersebut,” ujar Desry Nuryanti
selaku Kepala Administrasi Kaza Bowl-
ing Alley. Bagi para pelajar, Kaza Bowl-
ing Alley menyediakan promo khusus,
untuk hari Senin-Jumat mulai pukul 10
pagi hingga 6 sore, harga untuk 1x game
dengan 20x lemparan dibandrol seharga
Rp. 22.000,00 saja, sudah temasuk
dengan sepatu. Sedangkan setelah
pukul 6 sore kembali ke harga normal
seharga Rp. 27.500,00. Sedangkan untuk
umum, promo pagi dibandrol Rp.
25.000,00, dan malam RP. 30.000,00.
Untuk weekend harga normal untuk
pelajar maupun umum seharga Rp.
33.000,00 untuk 1x game.
Selain area bowling, Kaza Bowling
Alley ini juga memiliki arena billiard,
dengan total 32 meja. Harga untuk
permainan billiard untuk pelajar dengan
batasan umur minimal pelajar SMP,
hanya Rp. 30.000,00 saja sudah dapat
menikmati 2 jam permainan, sedangkan
untuk umum hanya Rp. 33.000,00, harga
tersebut berlaku untuk hari Senin-Ju-
mat. Sedangkan untuk weekend diband-
rol seharga Rp. 27.500,00 untuk 1 jam
permainan. Bagi para pecinta olahraga,
Kaza Bowling & Billiard Alley ini menja-
di jujugan yang sangat tepat untuk hang
out sehat. Let’s bowl! Let the good times
roll! (ocl)
26. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/49
Selain mengajar, berkarya, diselingi
dengan mengikuti pameran-pameran,
beberapa persen hidupnya juga
disokong oleh comissioned work, atau
memperjual-belikan hasil karyanya.
Beberapa client Thomas berasal dari
luar negeri antara lain dari Dubai, Arab,
Canada dan beberapa lainnya. Dari
Indonesia sendiri tidak banyak project
yang dikerjakan, ada beberapa client
dari grup band indie, dan juga salah satu
project-nya adalah untuk bupati Tengga-
rong Kalimantan Timur. “Comissioned
work yang saya kerjakan 50% lebih
menuruti keinginan client, jadi idealis
dan ego saya ditekan sekecil mungkin.
Sukanya ya kalau sketsanya bikin client
puas, dukanya kalau ada revisi. Kalau
client dari luar negeri sebagian besar
mempercayakan hasil nya kepada kita
senimannya, dan kalau nawar harga
cuman buat syarat saja. Beda dengan
client dari dalam negeri, banyak mem-
berikan revisi agar sketsa nya lebih
bagus dari aslinya, belum lagi kalau
nawar hancur-hancuran,” curhat nya
miris.
Pameran tunggal pertama yang
berhasil Thomas Hanandry angkat
adalah pameran berjudul 'CROWN-
woman in sketch', lalu pameran berikut-
nya adalah 'FRÄULEIN' di 2013, dan yang
terakhir kemarin adalah 'CAMOUFLAGE'
yang dipamerkan di ARTOTEL Surabaya
pada tahun 2014. Terakhir di Februari
2015 ini Thomas men-submit karyanya
dalam pameran yang dibuat oleh
Summon Studio Jakarta di Kemang
untuk pameran komunitas Kopi Keliling
dalam pamerannya yang berjudul
'SILAHKAN AMBIL'.
Jika kita memperhatikan hasil
karya-karyanya, mostly adalah objek
wanita yang digambarkan dengan
garis-garis yang indah, ada beberapa
alasan mengapa Thomas mengambil
objek tersebut. “Faktor yang pertama
adalah karena saya laki-laki, jadi buat
saya gak ada passion aja buat nge-
gambar laki laki. Jadi ya saya pakai objek
wanita,” ujarnya sembari tertawa.“Faktor
kedua adalah karena wanita bagi saya
punya ekspresi yang misterius yang
kadang punya intrepretasi yang berbe-
da-beda dari tiap sudut pandang. Ketika
wanita diam dan menunduk saja sudah
banyak persepsi yang bisa dimunculkan.
Ketiga, karena wanita itu adalah objek
paling estetis. Bagi saya tidak ada lagi
objek kasat mata yang seestetis wanita.
Ketiga hal ini yang akhirnya membuat
saya menggunakan wanita sebagai
objek imajiner dalam karya-karya saya,”
imbuh Thomas.
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/48 art gallery
Merasa tidak puas dengan nilai
sekolahnya dan atas dasar ingin
membanggakan orang tua, pria yang lahir
di Surabaya 4 Juli, di mana bertepatan
dengan American Independence Day ini
mencari apa bakat terpendamnya. Adalah
Thomas Hanandry, dengan hobi
corat-coret dan doyan menggambar di
lembaran kertas untuk pertama kalinya
merasakan hasil sketsa isengnya tersebut
berhasil dijual ke teman sekolahnya saat
duduk di bangku SMP, dan saat itulah
Thomas meyakini bahwa pensil adalah
sahabat terbaiknya. Keyakinan kuatnya
tersebut terbukti dan telah membawa
Thomas sampai seperti saat ini, menjadi
illustrator dan beberapa kali berhasil
memamerkan karyanya dalam pameran
grup maupun pameran tunggal.
wal mula Thomas mulai berani
memamerkan karyanya dalam pameran
tunggal diawali karena sering mengikuti
pameran karya produk saat menjadi
mahasiswa S1 Desain Produk ITS, kemu-
dian sewaktu bekerja yaitu menjabat
sebagai pengajar di salah satu perguru-
an tinggi swasta di Surabaya di bidang
Desain Komunikasi Visual dan Multime-
dia ini juga sering mengikuti pameran
karya manual dengan beberapa maha-
siswanya. Dari kesempatan-kesempatan
itulah yang membuat Thomas Hanandry
merasa ketagihan untuk memamerkan
karyanya. Lalu pada kesempatan
berikutnya, akhirnya dia bertekad untuk
berani mengadakan pameran tunggal
nya sendiri.
A
THOMAS
HANANDRY
Seniman,
Dosen,
Teman.
27. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/50
Hasil keinginan Thomas tersebut
membawa hasil, tepat tanggal 17 Febru-
ari lalu, ia mengadakan “Thomashanan-
dry's Art Space”, sebuah project yang
mengundang artist bernama Nicofey
untuk sharing dan workshop menggam-
bar. “Masih project coba-coba sih. Acara
ini tuh manggil artis buat ngajarin
berkarya ke audience yang bersedia
diajari. Terbuka untuk umum tapi terba-
tas untuk 25 orang saja. Masih pioneer
sih, masih #01. Kalo ini sukses nanti #02
manggil artist lain lagi buat ngajari
nggambar." Passion dan kecintaannya
dalam berkarya tidak membuat seorang
Thomas egois merasakan kesenangan
nya dalam dunia ilustrasi sendirian, ia
berharap dapat mengajak orang lain
agar turut mencintai dunia seni terse-
but, khususnya dapat menciptakan iklim
kreatif di Surabaya. Lebih lanjut tentang
artwork Thomas Hanandry dapat dilihat
di thomashanandry.blogspot.com dan
instagram dengan akun @thomas
hanandry. (ocil)
Kesibukan Thomas sekarang tidak
sibuk mempersiapkan pamerannya
berikutnya melainkan sedang sibuk
mengajak artist lain untuk berpameran.
Passion yang membuat Thomas berhasil
dan berani memamerkan karyanya
membuat Thomas ingin membagi
passion tersebut ke teman-teman yang
lain. “Karena saya sadar sampai di titik
ini tugas saya berubah dari melakukan
pameran sendirian menjadi membuat
local youth artist berani punya karya dan
pameran. Jadi work in progress saya
sekarang adalah mempersiapkan yang
'baru-baru' untuk mau pameran, biar
Surabaya ini lahir banyak artist, banyak
kegiatan seni. Jadi kalau ada temen yang
berani berkarya, hubungi saya biar saya
angkat jadi pameran,” ucapnya berse-
mangat.
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/51
28. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/52 art gallery
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/53
Gayanya yang stylish dibalut dengan
kesan feminim membuat salah satu
desainer muda asal Surabaya ini menjadi
hits dikalangan IG-ers khususnya pelaku
design. Ya, dia adalah Grace Veronica
Sompie atau yang biasa disapa Inge.
ecintaannya terhadap segala
sesuatu yang berbau seni maupun
desain telah dimulai sejak TK, di mana
hobinya saat itu ialah menggambar dan
mewarnai. Memasuki SD, rupanya Inge
kecil rajin mengikuti berbagai lomba
menggambar dan mewarnai dan sempat
meraih beberapa piala. Masa-masa SMP
dan SMA Inge merupakan masa awal
pembentukan cita-citanya, yakni
sebagai seorang pekerja seni. Dengan
mengikuti ekstrakulikuler mading
(majalah dinding), bakat seni Inge kian
terasah. Dirinya juga gemar mengoleksi
kamera berbagai tipe dan mengeksplor
dunia fotografi serta photo edit.
K
Memasuki bangku perkuliahan,
jurusan yang Ia pilih adalah Desain
Komunikasi Visual yaitu di Petra Suraba-
ya. “Di tahun kedua-lah, saya akhirnya
menemukan passion saya; ilustrasi
digital. Berawal dari tugas membuat
illustrated version dari film berdurasi 1
menit, berlanjut ke rasa penasaran dan
mulailah saya mencoba menggambar
secara digital dengan beberapa cara,
yakni vektor maupun raster. Dari antara
keduanya, saya lebih tertarik dengan
ilustrasi vektor,” ungkap Inge.
Iseng-iseng berhadiah, mulailah
Inge mencoba menggambar wajah para
artis dan meng-upload-nya di media
sosial. Reaksi orang-orang ternyata di
luar ekspektasi Inge. “Banyak yang
kagum, dan saya pikir mengapa tidak
saya manfaatkan saja bakat ini menjadi
bisnis online? Inilah cikal bakal
Ingenious Project, brand saya,” imbuh
Inge pada Grand Story Magz.
Karya yang dibuat oleh Inge pun
cukup beragam, mulai dari digital
illustration yang diaplikasikan ke
berbagai media kreatif mulai dari
merchandise (tumbler, mug, tote bag,
t-shirt, dll) hingga pada media kain yang
selanjutnya disulap menjadi fashion
items (scarf, pakaian, sepatu, tas, dll). Cute
stuff, right?. Seluruh karya yang dipro-
duksi oleh Inge tersebut juga memiliki
peminat, semuanya dipasarkan secara
online melalui Instagram (@ingenious-
project, #ingeniousproject), webstore
(http://ingeniousproject.com), dan
Facebook Page (Ingenious Project).
“Namun, pada awalnya pengenalan
maupun penjualan secara offline saya
tempuh melalui beberapa bazaar
maupun pameran, khususnya di Suraba-
ya dan Jakarta,” ucap Inge.
Tak main-main, selain membuat
karya secara komersial, Inge pun
nampaknya serius dalam menekuni
bidang desain ini sebagai profesi, salah
satunya adalah beberapa karya yang
segan dilirik oleh company seperti
Gogirl! Magazine, Folka Magazine, dan
IGNITE Magazine di mana dirinya beker-
ja sebagai layouter maupun illustrator.
Dengan membawa nuansa psyche-
delic, kitschy, pattern block, candy-colored,
vector-based, kalangan muda merupakan
kliennya, mulai dari perorangan, kalan-
gan media (majalah atau iklan), kalan-
gan kuliner (branding atau packaging),
hingga kalangan industri kreatif seperti
local brand dan online shop (merch, cloth-
ing, dan branding).
Untuk style sendiri Inge lebih
sering menyebut design miliknya
condong kepada arah colorful pop, with a
little bit of quirkiness. Permainan warna
merupakan favorit Inge sejak kecil dan
popular trend merupakan daya tarik
tersendiri bagi anak muda yang menjadi
sasaran klien Inge.
Jika pada nantinya kalian mengun-
jungi sejenak akun IG (Instagram) milik
Inge, yang pasti padu padan warna
cerah merupakan favoritnya ketika
berkutat dengan desain. “Bagiku, warna
yang mencolok mampu menarik perha-
tian, dan pewarnaan yang cenderung
kalem terlalu membosankan bagi saya.
Mengutip perkataan Dr. Seuss, why fit in
when you were born to stand out?” imbuh
gadis mungil ini.
INGENIOUS PROJECT from
Grace Veronica Sompie
29. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/54
THIS
PAGE
WILL BE
YOURS
Full 1 halaman
F R E E D E S I G N
d i s k o n k h u s u s u n t u k p e m a s a n g a n 6 b u l a n
- Pembayaran tunai (Cash Advance)
- Pembayaran melalui buku terbit
Nomor Rek: 1410009881582
(Tedy Setiawan Adi S.)
TATA CARA PEMBAYARAN
- Data iklan dalam Final Artwork harus
sesuai dengan orfer iklan
- Photoshop, Adobe Illustrator, Corel
resolusi min 30 dpi (.tif, .psd,. eps, .cd)
- Image berformat CMYK
PERSYARATAN TEKNIS
Grand Story Magazine
Jl. Abdul Wahab Siamin Kav 9-10 Surabaya
Telp. 082233181612 (Tedy)
INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI:
1/2 halaman 1/4 halaman
Sebagai salah satu penggiat dunia
desain kreatif, tentunya Inge memiliki
beberapa saran yang dengan cuma-cu-
ma bakal dibagikan untuk pembaca
Grand Story nih di Edisi Kasih Sayang.
Check this!
GRANDSTORYMAGZ/2015WHAT’SNEXT/55
Dengan segala kemudahan teknologi
yang ditawarkan dewasa ini, tak sulit
bagi kita untuk menciptakan karya
kapanpun dan di manapun, sekaligus
juga mencari influence sebanyak
mungkin. Perlu ada kesadaran secara
luas untuk memanfaatkan semuanya
itu secara positif dan proporsional.
So, manfaatkanlah teknologi saat ini
dengan multifungsi
1.
Online portfolio itu sangat penting,
jadi mulailah post karyamu sekarang.
Perbanyak inspirasi karya terkini
maupun terdahulu, karena dari
sanalah kreativitasmu berasal.
2.
Industri kreatif kini sedang digan-
drungi anak muda, dan memulainya
pun sama sekali tidak sulit. Berbekal
media sosial dan karyamu, buktikan
bahwa kamu pun mampu maju.
3.
Yang terpenting adalah manajemen
waktu dalam mengatasi deadline.
Jadwal adalah cambuk dalam bekerja.
4.
Kenali dirimu sebagai desainer yang
memiliki batas kewajaran. Jika
memang deadline pekerjaan sangat
banyak, jangan sampai dirimu
kewalahan. Ini semacam dihadapkan
pada idealisme seorang desainer
dengan kesadaran akan pentingnya
edukasi. Nah, demi mengatasinya,
lebih baik membatasi orderan setiap
minggunya. Cara tersebut ternyata
berhasil juga di Ingenious Project.
(dby)
5.
30. GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/57
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/56 music review
khir 2014 menyisakan histori
yang berkesan bagi publik musik
Surabaya. Setelah sekitar 2 tahun
berkiprah, Ronascent, music webzine asal
Surabaya, melucurkan artefak keduanya
dengan tajuk Safe and Sound. Kompilasi
ini dirilis satu paket dengan newsletter
atau majalah mini Surabaya Footnote
2014 yang sesuai dengan judulnya
berisi rangkuman keadaan skena musik
sepanjang tahun 2014.
Konten kompilasi kedua Ronascent
kali ini dibuka oleh Charlie's Rum and
The Chaplin dengan single-nya Suraba-
ya Alive! yang men-generalisasi kota
pahlawan dengan nuansa bar-bar di
Inggris. Pemilihan lagu pertama ini
membawa kesan punk movement yang
kerap diusung media musik pada umum-
nya dan, entah mengapa, selalu berhasil.
Kompilasi ini tergolong intens
menyuguhkan warna-warni skena musik
lokal Surabaya. Di track kedua ada Bvas
dengan warna stoner rock, Pitfall Otters
dengan pop-punk, serta Crucial Conflict
yang mengklaim diri membawakan
metal di profil Reverbnation-nya.
My Mother is Hero dengan rock
mendayu ala sentuhan Boomerang dan
Yngwie Malsmsteen juga termasuk
dalam paket kompilasi tersebut.
Nama-nama baru yang belakangan
marak dibahas media-media musik
seperti Humi Dumi dan Dopest Dope
ikut membaur dengan nama-nama lama,
disusul Timeless dan Wolfxfeet.
Silampukau dengan single sepan-
jang masanya, Berbenah, mendinginkan
keadaan dengan alunan musik folk yang
bercerita. Tak ketinggalan pula The Ska
Banton yang berwarna ska atau reggae
yang siap membuat cerah perasaan
pendengarnya.
Tidak seperti tahun lalu, kali ini
Ronascent merilis kompilasinya dalam
bentuk CD fisik dengan legalitas lisensi
open source Creative Commons. Untuk
bisa mendapatkan bundle kompilasi +
majalah mini tersebut, Anda bisa
menelusuri info-nya via ronascent.biz
atau mengikuti aliran update di akun
Facebook dan Twitter milik Ronascent.
Let's be safe and sound the local musics!
(febrian)
ARONASCENT
Compilation Vol. 2 - Safe and Sound
/image via ronascent.biz
Mooikite
Timeless
Bvas
/image via ronascent.biz
Humi Dumi
31. ntuk menyambut bulan penuh cinta ini kami akan mengulas dua buah film yang menggam-
barkan kehidupan cinta seseorang, baik dengan pasangannya maupun dengan passion-nya.
Humming dan Coco Before Chanel ini akan memberikan kita gambaran bagaimana menghargai dan
mencintai apa yang kita miliki. Enjoy the film, and may your life blessed with love.
Drama romantis Korea ini bercerita
mengenai sepasang kekasih Joon Seo (Lee
Chun-hee) dan Mi Yeon (Han Ji-hye) yang
telah menjalin kasih selama 6 tahun,
rentang hubungan yang cukup lama ini
perlahan membuat Joon seo bosan atas
hubungannya dengan Mi yeon. Dia mulai
terbebani dengan sikap Mi yeon yang sema-
kin terikat dengannya, Mi yeon selalu
mengingat dan merayakan setiap
momen-momen kecil mereka. Hal ini yang
membuat Joon seo ingin segera mengakhiri
hubungan mereka berdua, bahkan Joon
berniat untuk mengambil sebuah proyek
penelitian di kutub utara hanya untuk
menghindari Mi Yeon.
Cerita bermulai saat sosok Mi yeon
mengunjungi apartemen Joon Seo di pagi
hari untuk memberikan sebuah alat komu-
nikasi satelit agar mereka tetap bisa
menjalin komunikasi selama Joon Seo di
kutub utara. Sedangkan pada malam hari
sebelumnya Mi Yeon mengalami kecelakaan
dan jatuh koma. Kejadian ini membuat Joon
Seo mencari jejak sosok Mi Yeon yang
secara misterius datang ke apartemennya
tersebut. Selama proses pencarian itu mem-
buatnya mengingat momen-momen roman-
tis mereka dan menyadari seberapa besar
cinta Mi Yeon kepadanya.
Film ini cocok untuk sepasang kekasih
yang telah menjalin hubungan cukup lama.
Romansa sepasang kekasih ini mengajarkan
kita untuk menghargai dan mencintai
pasangan kita setulus-tulusnya. Kita tidak
akan menyadari kalau kita memiliki seseo-
rang yang sangat berharga sebelum kita
kehilangannya. Dan yang paling penting
siapkan setumpuk tisu sebelum menonton
melodrama Korea ini. (Ant-Bach)
Sutradara
Park Dae-young
Produser
Lee Min-ho
“Today is our 2000th day.. how cant I let you
go..”
-Joon Seo-
Pemeran
Lee Chun-hee, Han Ji-hye
H U M M I N G
C O C O B E F O R E
C H A N N E L
/image via google.com
U Sebuah biopic berdurasi 105 menit ini
menceritakan perjalanan Gabrielle “Coco”
Chanel (Audrey Tautou) semenjak lepas dari
panti asuhan hingga menjadi salah satu
wanita paling berpengaruh di dunia fashion.
Film ini menitikberatkan cerita pada sosok
Coco secara personal, bagaimana perjala-
nan cintanya dengan dua pria paling
berpengaruh di dalam hidupnya.
Masa kecil Coco dihabiskan di sebuah
panti asuhan, yang kemudian membawanya
menjadi seorang penghibur di sebuah bar
di kota Moulin. Sosok Coco yang sinis dan
selalu berkata kasar membuat tertarik
seorang pria kaya pengunjung bar tersebut,
Etienne Balsan (Benoit Poelvoorde). Coco
melihat sosok Balsan sebagai penyelamat
dari kemiskinan, dan rela hidup di Paris
sebagai wanita simpanan. Hubungan
dengan Balsan ini membawa Coco masuk
ke kalangan elite Prancis yang membuatnya
jatuh cinta dengan dunia fashion.
Selama bergaul dengan kalangan elite
Prancis ini, Coco mengenal Arthur Capel
(Alessandro Nivola), seorang pengusaha
dari Inggris. Sosok Capel inilah yang
mendorong Coco untuk memulai bisnis
fashion-nya. Meskipun memiliki hubungan
dengan kedua pria tersebut, Coco menolak
untuk menikah, dia lebih memilih untuk
merintis karirnya menjadi fashion designer.
Kehidupan cinta seorang Coco bersa-
ma dua pria ini dan cintanya dengan dunia
fashion dikemas secara apik dengan setting
kehidupan kalangan elite Paris yang mem-
perlihatkan fashion kalangan jet-set di era
tersebut. (Ant-Bach)
Sutradara
Anne Fountain
Produser
Simon Arnal, Caroline Benjo, Philippe
Carcassonne, Carole Scotta
“I always knew.. I would be no one’s wife..”
-Gabrielle “Coco” Chanel-
Pemeran
Audrey Tautou, Benoit Poelvoorde, Alessan-
dro Nivola, Marie Gillain, Emmanuelle
Devos
/imageviagoogle.comWRITER’SBIO
Anton Achyar Bachtiar, Arsitek, anak kedua dari dua bersaudara, lahir dan besar di Surabaya sejak 22
Februari 1984. Saya menyukai film sejak kecil, kemampuan sebuah film untuk menginspirasi seseorang
membuat saya sangat menyukai film. Saya dapat mengenal film secara mendalam sejak naskah film saya
dan teman saya berhasil tembus sepuluh besar di sebuah kompetisi naskah film internasional di Indonesia.
Dari situ kami mendapatkan kesempatan untuk ikut workshop film selama kurang lebih 10 hari di bawah
bimbingan seorang dosen dari sebuah kampus film ternama di amerika. Diantara beberapa sutradara
ternama saya sangat mengagumi seorang Steven Spielberg, meskipun otodidak namun karya karya film nya
selalu fenomenal dan mengusai berbagai macam genre film.
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/59
GRANDSTORYMAGZ/LIVELIFELOVE/58 MOVIE REFERENCE