SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  34
Télécharger pour lire hors ligne
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                  i
RPIJM        BIDANG PU/CIPTA KARYA




                   KATA PENGANTAR

Buku Panduan Keuangan dimaksudkan untuk memberikan penjelasan
ringkas secara terperinci mengenai pengelolaan keuangan daerah baik
untuk Propinsi maupun Kabupatan/Kota. Panduan Keuangan Daerah ini
merupakan bagian dari panduan penyusunan Rencana Program Investasi
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya.
Produk penyusunan Buku Panduan Keuangan Daerah ini diharapkan dapat
mewujudkan pengelolaan keuangan daerah dalam mendanai dan
membiayai pembangunan infrastruktur, baik di Propinsi maupun di
Kabupaten/Kota. Selain itu, diharapkan daerah akan mampu merencanakan
pembangunan infrastruktur dengan mengacu dan mempertimbangkan
kapasitas pendanaan yang dimiliki. Penilaian kapasitas pembiayaan
diharapkan akan mampu mendorong daerah mengoptimalkan kemampuan
pembiayaan terutama dengan mempergunakan pendanaan eksternal secara
optimal
Dengan demikian, dapat diciptakan hasil pembangunan Bidang PU/Cipta
Karya di daerah yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas melalui
pengelolaan keuangan yang baik dan transparan serta akuntabel, dengan
mempertimbangkan kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga Buku Panduan
Keuangan Daerah ini bermanfaat bagi kita semua untuk mewujudkan
kebersamaan antara Pemerintah Pusat, Propinsi, dan Daerah
Kabupaten/Kota secara berkelanjutan.


                                                      September 2007


                                                       Tim Penyusun




                                                                   
ii    BUKU PANDUAN
      KEUANGAN DAERAH




                         
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                                             iii
RPIJM             BIDANG PU/CIPTA KARYA


                                    DAFTAR ISI

BAB I PETUNJUK UMUM ....................................................................... 1
      1.1 Komponen Keuangan.................................................................... 1
            1.1.1 Komponen Penerimaan Pendapatan .................................. 1
      1.2 Komponen Pengeluaran Belanja................................................... 3
      1.3 Komponen Pembiayaan ................................................................ 4
BAB II PROFIL KEUANGAN KABUPATEN/KOTA........................... 7
      2.1 Keuangan Daerah.......................................................................... 7
      2.2 Keuangan Perusahaan Daerah....................................................... 7
BAB III PERMASALAHAN DAN ANALISA KEUANGAN ................ 9
      3.1 Kondisi Keuangan Pemerintahan Kabupaten/Kota ...................... 9
      3.2 Proyeksi Kemampuan Keuangan Kabupaten/Kota ..................... 9
            3.2.1 Proyeksi Penerimaan dan Belanja .................................. 10
            3.2.2 Proyeksi PAD dan Dana Perimbangan............................ 12
            3.2.3 Proyek Public Saving....................................................... 14
BAB IV ANALISA TINGKAT KETERSEDIAN DANA ............... Error!
Bookmark not defined.
      4.1 Analisis Kemampuan Keuangan Daerah .................................... 17
            4.1.1 Beberapa Aspek Penting.................................................. 19
BAB V RENCANA PEMBIAYAAN PROGRAM................................. 21
      5.1 Rencana Pembiayaan .................................................................. 21
      5.2 Pelaksanaan Pembiayaan RPIJM................................................ 21




                                                                                                 
iv    BUKU PANDUAN
      KEUANGAN DAERAH




                         
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                      1
RPIJM        BIDANG PU/CIPTA KARYA



BAB I         PETUNJUK UMUM

Pembahasan mengenai aspek keuangan dalam penyusunan RIPJM pada
dasarnya adalah dalam rangka membuat taksiran dana yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan pembelanjaan prasarana Kabupaten/Kota, yang
meliputi:
1. Pembelanjaan untuk pengoperasiaan dan pemeliharaan prasarana yang
   telah terbangun;
2. Pembelanjaan untuk rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah
   ada;
3. Pembelanjaan untuk pembangunan prasarana baru.
Pembahasan aspek ekonomi dalam penyusunan RPIJM perlu
memperhatikan hasil total atau produktivitas dan keuntungan yang
diperoleh dari penggunaan sumberdaya bagi masyarakat dan keuntungan
ekonomis secara menyeluruh tanpa melihat siapa yang menyediakan
sumber dana tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil
adanya kegiatan.
Pembahasan aspek ekonomi dalam penyusunan RPIJM yang diperhatikan
adalah hasil total atau produktifitas atau keuntungan yang didapat dari
semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau
perekonomian secara keseluruhan tanpa melihat siapa yang menyediakan
sumber tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil proyek
tersebut.

1.1 KOMPONEN KEUANGAN

1.1.1KOMPONEN PENERIMAAN PENDAPATAN
Komponen Penerimaan Pendapatan merupakan penerimaan yang
merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
kekayaan bersih. Penerimaan Pendapatan terdiri atas : (1) Pendapatan Asli
Daerah (PAD); (2) Dana Perimbangan; dan (3) Pendapatan lainnya yang
sah. Berikut akan dijelaskan satu persatu subkomponen Pendapatan dan
gambaran umum tentang subkomponen Pendapatan di daerah pada
umumnya.




                                                                      
2   BUKU PANDUAN
    KEUANGAN DAERAH

    1.1.1.1   PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
    Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan daerah yang dipungut
    berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangan. PAD
    bersumber dari :
    1. Pajak Daerah, antara lain: Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Kendaraan
       di atas Air, Pajak Balik Nama, Pajak Bahan Bakar, Pajak Pengambilan
       Air Tanah, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame,
       Pajak Penerangan Jalan, Pajak Galian Golongan C, Pajak Parkir, dan
       Pajak lain-lain. Pajak-pajak Daerah ini diatur oleh UU No. 34/2000
       tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Peraturan Pemerintah No.
       65/2001 tentang Pajak Daerah.
    2. Retribusi Daerah, antara lain: Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi
       Pelayanan Persampahan, Retribusi Biaya Cetak Kartu, Retribusi
       Pemakaman, Retribusi Parkir di Tepi Jalan, Retribusi pasar, Retribusi
       Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pemadam Kebakaran, dan
       lain-lain. Retribusi ini diatur oleh UU No. 34/2000 tentang Pajak
       Daerah dan Retribusi Daerah, dan Peraturan Pemerintah No. 66/2001
       tentang Retribusi Daerah.
    3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, antara lain hasil
       deviden BUMD; dan
    4. Lain-lain pendapatan yang sah, antara lain : hasil penjualan kekayaan
       daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan
       selisih nilai tukar, komisi, potongan, dan lain-lain yang sah.
    1.1.1.2   DANA PERIMBANGAN
    Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari Pendapatan APBN
    yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam
    rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana Perimbangan terdiri atas :
    1. Dana Bagi Hasil terbagi atas Bagi Hasil Pajak (BHP) dan Bagi Hasil
       Bukan Pajak (BHBP) atau yang berasal dari hasil pengelolaan sumber
       daya alam. BHP antara lain: Pajak Bumi Bangunan (PBB), Bea
       Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak
       Penghasilan Badan maupun Pribadi; sedangkan BHBP atara lain :
       kehutanan, pertambangan umum, perikanan, penambangan minyak
       bumi, pertambangan gas bumi, dan pertambangan panas bumi.
    2. Dana Alokasi Umum (DAU) dibagikan berdasarkan “Celah Fiskal”
       yaitu selisih antara Kebutuhan Fiskal dan Kapasitas Fiskal ditambah
       Alokasi Dasar.


                                                                           
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH               3
RPIJM             BIDANG PU/CIPTA KARYA

3. Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diberikan untuk kegiatan khusus,
   misalnya: reboisasi, penambahan sarana pendidikan dan kesehatan, dan
   bencana alam.

1.2 KOMPONEN PENGELUARAN BELANJA

Komponen pengeluaran belanja terdiri dari:
1. Belanja Operasi
2. Belanja Modal
3. Transfer ke Desa/Kelurahan
4. Belanja Tak Terduga
Tabel I-1Struktur Pengeluaran Belanja SAP-D yang Baru
 No.            Sub-Komponen Belanja                            Rp.
  1.    Belanja Operasi
        - Belanja Pegawai
        - Belanja Barang
        - Belanja Bunga
        - Belanja Subsidi
        - Belanja Hibah
        - Belanja Bantuan Sosial
        Jumlah (1)
  2.    Belanja Modal
        - Belanja Tanah
        - Belanja Peralatan dan Mesin
        - Belanja Gedung dan Bangunan
        -Belanja Jalan, irigasi, dan Jaringan
        - Belanja Aset tetap Lainnya
        - Belanja Aset Lainnya
        Jumlah (2)
  3.    Tranfer ke Desa/kel.
        - Bagi Hasil Pajak
        - Bagi Hasil Retribusi
        - Bagi hasil Pendapatan Lainnya
        Jumlah (3)
  4.    Belanja Tak Terduga
        Jumlah (4)

Sumber : PP No. 24/2005 tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan




                                                                       
4   BUKU PANDUAN
    KEUANGAN DAERAH

    1.3 KOMPONEN PEMBIAYAAN

    Komponen Pembiayaan (Financing) merupakan komponen yang baru
    dalam Sistem Keuangan Daerah. Istilah Pembiayaan berbeda dengan
    Pendanaan (Funding). Pendanaan diartikan sebagai dana atau uang dan
    digunakan sebagai kata umum, sedangkan Pembiayaan diartikan sebagai
    penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
    diterima kembali. Contoh konkritnya, di dalam SAP-D yang lama, apabila
    daerah memperoleh pinjaman, pinjaman tersebut diakui sebagai
    Penerimaan Pendapatan. Selanjutnya, Penerimaan Pendapatan dari
    Pinjaman ini tidak mempunyai konsekuensi atau dicatat pembayaran
    kembali; sedangkan di dalam SAP-D yang baru, apabila daerah
    memperoleh Pinjaman, maka diterima sebagai Penerimaan Pembiayaan
    yang perlu dibayar kembali. Demikian pula bila daerah memberi pinjaman,
    maka dikeluarkan sebagai Pengeluaran Pinjaman karena akan diterima
    kembali.




                                                                        
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH               5
RPIJM             BIDANG PU/CIPTA KARYA

Tabel I-2 Struktur Pembiayaan SAP-D yang Baru
 No.                      Subkomponen Pembiayaan                Rp.
  1.   Penerimaan Pembiayaan
       a. Penggunaan SILPA
       b. Pencairan Dana Cadangan
       c. Pinjaman Dalam Negeri-Pemerintah Pusat
       d. Pinjaman Dalam Negeri-Pemda lain
       e. Pinjaman Dalam Negeri-Bank
       f. Pinjaman Dalam Negeri-Non-bank
       g. Pinjaman Dalam Negeri-Obligasi
       h. Pinjaman Dalam Negeri-Lainnya
       i. Penerimaan kembali pinjaman kpd Pers. Negara
       j. Penerimaan kembali pinjaman kpd. Pers. Daerah
       k. Penerimaan kembali pinjaman kpd Pemda lainnya
       Jumlah (1)
  2.   Pengeluaran Pembiayaan
       a. Pembentukan Dana Cadangan
       b. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Pem. Pusat
       c. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Pemda lain
       d. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Bank
       e. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Non bank
       f. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Obligasi
       g. Pembayaran Pokok Pinjaman-Lainnya
       h. Pemberian Pinjaman kpd Pers. Negara
       i. Pemberian Pinjaman kpd. Pers. Daerah
       j. Pemberian Pinjaman kpd Pemda lainnya
       Jumlah (2)
Pembiayaan Netto (1-2)
Sumber : PP No. 24/2004 tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan




                                                                       
6   BUKU PANDUAN
    KEUANGAN DAERAH




                       
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                    7
RPIJM        BIDANG PU/CIPTA KARYA


BAB II        PROFIL KEUANGAN
              KABUPATEN/KOTA

2.1 KEUANGAN DAERAH

Bab ini menguraikan profil keuangan Kabupaten/Kota dalam penyusunan
RPIJM yang bertujuan untuk membuat taksiran dana yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan investasi program PU/Cipta Karya Kabupaten/Kota,
meliputi:
Gambaran umum kondisi keuangan daerah selama 5 tahun terakhir, yang
dipergunakan untuk mengetahui:
1. Struktur anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), mencakup
   (i) Struktur Penerimaan; (ii) Struktur Belanja;
2. Trend perkembangan penerimaan dari: (i) Dana Perimbangan;
   (ii) Pendapatan Asli Daerah (PAD); (iii) Penerimaan Daerah Yang Sah;
3. Trend besaran penerimaan dana pembantuan dari pemerintah atasan
   (Pusat atau Propinsi);
4. Profil dan perkembangan APBD (catatan: Tampilan dalam bentuk tabel
   III-1)
    •   Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pajak Bumi
        dan Bangunan (PBB) dalam APBD Kabupaten/Kota
    •   Perkembangan bantuan Pemerintah Pusat (GOI)
    •   Perkembangan kontribusi dan masyarakat
    •   Perkembangan dana pinjaman
    •   Perkembangan dan public saving

2.2 KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH

Untuk mendukung sumber pembiayaan dalam komponen proyek cost
recovery dan telah memiliki BUMD (seperti sektor air minum,
persampahan dan limbah aspek keuangannya meliputi kondisi existing,
permasalahan, analisa dan proyeksi untuk: 1) Neraca, 2) Rugi/laba,
3) Arus Dana Kas



                                                                     
8   BUKU PANDUAN
    KEUANGAN DAERAH




                       
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                    9
RPIJM          BIDANG PU/CIPTA KARYA


BAB III PERMASALAHAN DAN ANALISA
        KEUANGAN

3.1       KONDISI KEUANGAN PEMERINTAHAN
          KABUPATEN/KOTA

Segala permasalahan yang ada tentang kondisi keuangan daerah pada profil
keuangan daerah.
Pengelompokan permasalahan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Permasalahan yang berhubungan dengan pengelolaan pungutan pajak
   dan retribusi yang sedikit mempunyai kaitan dengan kapasitas
   pelayanan yang diberikan Pemerintah Kabupaten/Kota.
2. Mekanisme dan prosedur pungutan daerah terutama kurangnya
   keterpaduan fungsi yan efektif antara unit instansi yang bersangkutan.
3. Sarana dan prasrana operasional yang kurang
4. Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya
5. Dan hal-hal lain yang berkaitan dengan operasionalisasi perolehan
   pendapatan daerah.

3.2       PROYEKSI KEMAMPUAN KEUANGAN
          KABUPATEN/KOTA

Proyeksi kemampuan keuangan Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan
kondisi keuangannya:
1. Dihitung untuk kurun waktu 5 tahun
2. Gunakan asumsi dasar sebagai berikut:
      •   Melihat kecenderungan trend (past trend)
      •   Estimasi pertumbuhan akibat adanya action plan
      •   Adanya kebijaksanaan khusus pemerintahan Kabupaten/Kota
3. Proyeksi ketersediaan dana untuk pelaksanaan RPIJM
4. Perhitungan kemampuan meminjam Pemerintahan Kabupaten/Kota
   (ambang batas DCR adalah 1,5)



                                                                      
10   BUKU PANDUAN
     KEUANGAN DAERAH

     Perhatian terhadap aspek ekonomi dalam penyusunan RPIJM adalah hasil
     total atau produktifitas atau keuntungan yang didapat dari semua sumber
     yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara
     keseluruhan tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber tersebut dan
     siapa dalam masyarakat yang menerima hasil proyek tersebut.
     3.2.1PROYEKSI PENERIMAAN DAN BELANJA
     Proyeksi penerimaan dihitung:
     1. Penghitungan berdasarkan kurun waktu 5-7 tahun;
     2. Menggunakan asumsi atas dasar trend historis, yang disesuaikan dengan
        inflasi yang berlaku serta kesepakatan antara Pemerintah Propinsi dan
        Pemerintah Kabupaten/Kota;
     3. Dianalisis berapa besar anggaran rutin dibandingkan dengan anggaran
        belanja barang dan modal untuk penyelenggaraan bidang ke-PU/Cipta
        Karya-an;
     (catatan: data ditampilkan dalam       bentuk   tabel   proyeksi   APBD
     Kabupaten/Kota pada tabel III-1)




                                                                           
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                             11
       RPIJM                BIDANG PU/CIPTA KARYA

         Tabel III-1 Realisasi dan Proyeksi APBD Pemerintah
                    Kabupaten/Kota
        URAIAN           REALISASI      APBD                                  PROYEKSI
                                                 % PER    % PROYEKSI
NO    BAGIAN DAN
                         2006   2007   2006 2007 TAHUN   PERTUMBUHAN   2007 2008 2009 2010 2011
         POS
1. Belanja Operasi
     - Belanja Pegawai
     - Belanja Barang
     - Belanja Bunga
     - Belanja Subsidi
     - Belanja Hibah
     - Belanja Bantuan
     Sosial
     Jumlah (1)
2. Belanja Modal
   - Belanja Tanah
   - Belanja
   Peralatan dan
   Mesin
   - Belanja Gedung
   dan Bangunan
   -Belanja Jalan,
   irigasi, dan
   Jaringan
   - Belanja Aset
   tetap Lainnya
   - Belanja Aset
   Lainnya
   Jumlah (2)
   Tranfer ke
3.
   Desa/kel.
   - Bagi Hasil Pajak
   - Bagi Hasil
   Retribusi
   - Bagi hasil
   Pendapatan
   Lainnya
   Jumlah (3)
   Belanja Tak
4.
   Terduga
   Jumlah Biaya




                                                                                      
12   BUKU PANDUAN
     KEUANGAN DAERAH

     3.2.2PROYEKSI PAD DAN DANA PERIMBANGAN
     3.2.2.1   KONDISI PAD DAN DANA PERIMBANGAN
     1. Struktur dan perkembangan penerimaan rutin, dan belanja barang dan
        modal, serta prosentase pertumbuhannya;
     2. Kelompok pajak daerah dan retribusi yang memberikan kontribusi
        besar, terutama untuk menjadi dasar pada penguatan kapasitas
        keuangan daerah;
     3. Kelompok pajak daerah dan retribusi yang memberikan kontribusi kecil
        dikelompokkan dalam unsur penerimaan "lainnya"
     4. Analisis kemampuan penerimaan dengan analisis rasio: coverage ratio;
        collection ratio; rasio penetapan.
     (catatan: tampilkan dalam bentuk tabel PAD dan perimbangan pada tabel
     III-2)
     Perhitungan proyeksi PAD dan Dana Perimbangan, antara lain sebagai
     berikut:
     1. Dihitung untuk kurun waktu 5-7 tahun
     2. Menggunakan asumsi atas dasar trend historis, yang disesuaikan dengan
        inflasi yang berlaku serta kesepakatan antara Pemerintah Propinsi dan
        Pemerintah Kabupaten/Kota;
     3. Analisis selama kurun waktu proyeksi tersebut unsur PAD dan
        penerimaan yang memberikan kontribusi terbesar




                                                                          
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                          13
  RPIJM              BIDANG PU/CIPTA KARYA

   Tabel III-2 Proyeksi PAD dan Perimbangan
     URAIAN         REALISASI      APBD                             PROYEKSI
                                            % PER   % PROYEKSI
NO BAGIAN DAN
                    2006   2007   2006 2007 TAHUN   PERTUMBH 2007 2008 2009 2010 2011
      POS
1 Pendapatan
  a. Dana Alokasi
  Umum
  b. Dana Alokasi
  Khusus
  c. Dana Bagi
  Hasil Pajak
  d. Dana Bagi
  Hasil Sumber
  Daya Alam
  (Non Pajak)
  Pendapatan Asli
2
  Daerah
  a. Retribusi
  b. Pendapatan
  Pajak Daerah
  c. Penerimaan
  Bunga
  d. Penerimaan
  Lainn yang sah
  Penerimaan
3
  Pembiayaan
  a. Penggunaan
  SILPA
  b. Pencairan
  Dana Cadangan
  c. Pinjaman
  Dalam Negeri-
  Pemerintah
  Pusat
  d. Pinjaman
  Dalam Negeri-
  Pemda lain
  e. Pinjaman
  Dalam Negeri-
  Bank
  f. Pinjaman
  Dalam Negeri-
  Non-bank
  g. Pinjaman
  Dalam Negeri-
  Obligasi
  h. Pinjaman
  Dalam Negeri-
  Lainnya
  i. Penerimaan
  kembali
  pinjaman kpd
  Pers. Negara
  j. Penerimaan
  kembali



                                                                               
14           BUKU PANDUAN
             KEUANGAN DAERAH

                 URAIAN      REALISASI      APBD                             PROYEKSI
                                                     % PER   % PROYEKSI
          NO BAGIAN DAN
                             2006   2007   2006 2007 TAHUN   PERTUMBH 2007 2008 2009 2010 2011
                   POS
             pinjaman kpd.
             Pers. Daerah
             k. Penerimaan
             kembali
             pinjaman kpd
             pemda lainnya
             Jumlah
             Pendapatan



              3.2.3PROYEK PUBLIC SAVING
              Kondisi Eksisting Public Saving selama 5 tahun untuk mengetahui:
              Public Saving (Tabungan Masyarakat) diperhitungkan dengan rumus:
              PS = (PAD + PBB + DBH + DAU + DAK) – Belanja Wajib
              Belanja Wajib = Belanja Mengikat + Kewajiban Daerah
                   •   Gambaran besarnya public saving dan laju pertumbuhannya
                   •   Besarnya angsuran pinjaman dan bunga
                   •   Besarnya DSCR, batas ketentuan adalah 2,5
                   •   Dengan DSCR ditentukan sebesar 2,5 dapat diperoleh besaran
                       maksimum pinjaman yang dapat diperoleh
              Tabel III-3 Public Saving
                                                Realisasi xxx1-xxx6              Pertumbuhan
                Sumber                                                                       Proporsi
     No                         xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 rata-rata
              Penerimaaan
                                 (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan)         (%)      (%)
     I   PENERIMAAN
       1 PAD
       2 DBHP
       3 DBHBP
       4 DAU
       5 DAK
     II BELANJA WAJIB
       1 PEMBIAYAAN
       2 PEMBELANJAAN
     TOTAL PUBLIC SAVING xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx     xx %       100%




                                                                                            
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                    15
RPIJM         BIDANG PU/CIPTA KARYA

Perhitungan public saving, antara lain sebagai berikut:
     •   Dihitung untuk kurun waktu 5-7 tahun
     •   Menggunakan asumsi atas dasar trend historis, yang disesuaikan
         dengan inflasi yang berlaku serta kesepakatan antara Pemerintah
         Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;
     •   Alokasi dana public saving untuk kawasan perkotaan dihitung
         dengan cara membandingkan penduduk perkotaan sesuai wilayah
         perencanaan dengan total penduduk kabupaten;
     •   Dihitung dana yang dapat dialokasikan untuk bidang PU/Cipta
         Karya, dimana besaran prosentase dapat mempergunakan trend
         yang ada atau dengan hasil diskusi dengan pemerintah
         Kabupaten/Kota;
     •   Hasil akhir adalah prakiraan dana pembangunan untuk bidang
         PU/Cipta Karya dari public saving selama 5 tahun;
     •   Proyeksi belum termasuk perhitungan untuk pinjaman baru
         (without project projection)
     •   Teliti hasil perhitungan DSCR




                                                                     
16    BUKU PANDUAN
      KEUANGAN DAERAH

          Tabel III-4 Proyeksi DSCR (Bagian Urusan Kas Dan Perhitungan
                     Perhitungan DSCR dan Kumulatif Pinjaman)
                        REALISASI APBD                %          PROYEKSI
          URAIAN BAGIAN                     % PER
     NO                                           PROYEKSI
             DAN POS    2006 2007 2006 2007 TAHUN PERTUMBH 2007 2008 2009 2010 2011
       RASIO
     1 PERHITUNGAN
       DSCR
       BAGIAN
       PENDAPATAN
     2
       ASLI DAERAH
       (PAD)
       POS DANA
     3 ALOKASI UMUM
       (DAU)
       POS DANA
     4 OTONOMI
       KHUSUS
       POS DANA BAGI
     5
       HASIL (DBH)
       Pos Bagi Hasil Pajak
       Pos Bagi Hasil Bukan
       Pajak
       POS DANA BAGI
       HASIL DANA
     6
       (DBHD)
       REBOISASI
     7 BELANJA WAJIB,
       Belanja Pegawai
        Belanja Anggota
        Dprd
        ANGSURAN
      8
        POKOK PINJAMAN
        ANGSURAN
      9 BUNGA
        PINJAMAN
        BIAYA LAIN (Biaya
     10 Komitmen+Jasa Giro
        Perbankan+Provisi)

          DSCR MINIMAL
          2,5
                                                                                 
                        (PAD+DAU+OTSUS+(DBH-DBHDR))-BELANJA
            DSCR
                            PKK PINJ + BUNGA + BIAYA LAIN




                                                                             
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                    17
RPIJM         BIDANG PU/CIPTA KARYA



BAB IV ANALISA TINGKAT KETERSEDIAN
       DANA

Analisa yang diperlukan adalah terhadap ketersediaan dan Pemerintahan
Kabupaten/Kota yang dpat digunakan dalam pembangunan RPIJM,
misalnya indikasi sumber penerimaan yang harus diperhatikan yakni
sebagaimana yang tertera pada lampiran yang meliputi:
1. Analisa perkembangan masa lalu dengan memperhatikan kebijaksanaan
   keuangan pemerintahan maka dibuat proyeksi anggaran pendapatan dan
   belanja yang dapat dilihat pada tabel (lampiran)
2. Analisa perkembangan pajak daerah termasuk perkembangan kontribusi
   kurang lebih ......... %per tahun.
3. Analisa perkembangan PAD ..... % per tahun, kontribusi terhadap
   penerimaan rata-rata....%
4. Analisa pengeluaran pembangunan berkembang rata-rata....% porsi
   rata-rata....% terhadap total pengeluaran , kecenderungan porsi
   naik/turun.
5. Analisa terhadap pinjaman yang telah diterima berkembang ....%
   dengan porsi.... besarnya cicilan sebesar ...%

4.1 ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH

Kemampuan keuangan daerah dapat bersumber dari:
1. Sumber internal dari pemerintah daerah sendiri (public saving)
2. Sumber eksternal dari luar pemerintah daerah (pemerintah pusat,
   pemerintah propinsi, pinjaman, partisipasi swasta (KPS), dan swadaya
   masyarakat)
  a.   Prediksi untuk dana dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi
       adalah menggunakan asumsi trend historis maksimal 10% dari
       tahun sebelumnya;
  b.   Analisis dan teliti perkembangan sumber pendanaan eksternal untuk
       pembiayaan pemerintah pusat dan pemerintah propinsi;
  c.   Identifikasi perkembangan dana dari partisipasi dan kerjasama
       swasta;


                                                                     
18   BUKU PANDUAN
     KEUANGAN DAERAH

       d.       Identifikasi dana partisipasi masyarakat yang dipergunakan untuk
                pembangunan khususnya dalam membiayai operasi dan
                pemeliharaan;
       e.       Pisahkan biaya operasi dan pemeliharaan dan investasi baru dengan
                asumsi masing-masing 50%
       f.       Identifikasi pinjaman minimal yang dapat diperoleh dengan
                memperhatikan Debt Service Ratio (DSR) maksimum 30%
       g.       Dalam melakukan estimasi pinjaman dapat menggunakan asumsi:
            •    Tingkat bunga berkisar 9-12%
            •    Masa tenggang 5 tahun
            •    Pengembalian 20 tahun
       h.       Hitung DSCR pada kondisi setelah ada proyek/pinjaman apakah
                masih pada batas 2,5
       i.       Estimasi sumber dana yang dapat dipergunakan untuk membiayai
                bidang PU/Cipta Karya termasuk kontribusi PDAM untuk
                pendanaan sektor air minum;
       j.       Output dari analisa keuangan adalah total dana yang dapat
                dialokasikan untuk membiayai bidang PU/Cipta Karya selama 5
                tahun. (catatan: tabel estimasi sumber dana bidang PU/Cipta Karya)

     4.2 ASPEK KEUANGAN PERUSAHAAN

     Analisis keuangan ini penting untuk dapat menjabarkan arti dari data dan
     informasi yang tercantum dalam laporan keuangan. Analisis yang
     dipergunakan antara lain:
     1. Analisis Ratio
            •    Rasio likuiditas
            •    Rasio kepatutan kredit
            •    Rasio efiensiensi
            •    Rasio profitabilitas
     2. Analisis Prosentase
     3. Indikator yang menentukan layak tidaknya program
            •    Internal Rate of Return (IRR)


                                                                               
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                      19
RPIJM          BIDANG PU/CIPTA KARYA


    •     Financial Internal Rate of Return (FIRR) yang dilihat dari
          penghasilan dan biaya
Dimana:
        IRR > SOCC maka layak
SOCC = discount rate yang berlaku
    •     Economic Internal Rate of Return (EIRR) yang dilihat dari benefit
          yang tidak bias dinyatakan dalam bentuk financial, terutama
          terkait prasarana publik
IRR > 10%
    •     Net Present Value (NPV)
NPV > 0 maka layak
    •     Analisis Benefit and Cost (B/C)
B/C >1 maka Layak
Dalam perhitungan ini, apabila terdapat alternative program yang lain,
perlu dilakukan analisis sensitifitas sebagai pembanding.
4.2.1BEBERAPA ASPEK PENTING
    •     Indikator Debt Service Cost Ratio (DSCR) minimal 1,5
    •     Untuk analisis sub-proyek yang bersifat non-cost recovery
          menggunakan analisis manfaat (analisis ekonomi)




                                                                        
20   BUKU PANDUAN
     KEUANGAN DAERAH




                        
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                                   21
        RPIJM             BIDANG PU/CIPTA KARYA


         BAB V             RENCANA PEMBIAYAAN
                           PROGRAM

         5.1 RENCANA PEMBIAYAAN

         Sumber-sumber pebiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota,
         Pemerintah Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan masyarakat. Untuk sektor
         air minum, limbah dan sampah biasanya komponen yang lebih dominan
         dalam membiayai adalah pemerintahan Kabupaten/Kota, sebaliknya pada
         penganggulangan bencana , jalan negara, drainase makro pemerintah pusat
         lebih dominan.
         Baik Bantuan Luar Negeri maupun dana pemrintah Pusat ke Pemerintah
         Kabupaten/Kota sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan
         harus didasarkan kepada kekuatan sendiri, dalam hal ini Pemerintah
         Kabupaten/Kota dan masyarakat (community based development).

         5.2 PELAKSANAAN PEMBIAYAAN RPIJM

         Setelah melalui proses penilaian RPIJM oleh Pemerintah Kabupaten/Kota,
         maka selanjutnya adalah program sekaligus proses pembiayaannya. Pada
         pelaksanaan pembiayaaan, maka semua sumber pembiayaan yang sudah
         disepakati antara Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Pemerintah Pusat
         (termasuk dana bantuan Luar Negeri dirumuskan dalam dokumen Project
         Memorandum (Kesepakatan Pelaksanaaan Program).
         Tabel V-1 Perkembangan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah
                    Kabupaten/Kota...
                                               Realisasi xxx1-xxx6
                                                                                 Pertumbuhan
                                                                                             Proporsi
No   Sumber Penerimaaan         xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 rata-rata    (%)
                                 (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan)         (%)

1 Pajak Kendaraan Bermotor       xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx   xx.xxx     xx %       xx %
2 Pajak Kendaraan di atas Air    xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx   xx.xxx     xx %       xx %
3 Pajak Balik Nama               xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx   xx.xxx     xx %       xx %
4 Pajak Bahan Bakar              xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx   xx.xxx     xx %       xx %
5 Pajak Pengambilan Air Tanah    xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx   xx.xxx     xx %       xx %
6 Pajak Hotel                    xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx   xx.xxx     xx %       xx %
7 Pajak Restoran                 xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx   xx.xxx     xx %       xx %



                                                                                         
22        BUKU PANDUAN
          KEUANGAN DAERAH


                                                         Realisasi xxx1-xxx6
                                                                                      Pertumbuhan
                                                                                                  Proporsi
No      Sumber Penerimaaan           xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 rata-rata    (%)
                                      (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan)         (%)

 8 Pajak Hiburan                       xx.xxx       xx.xxx     xx.xxx        xx.xxx      xx.xxx      xx %    xx %
 9 Pajak Reklame                       xx.xxx       xx.xxx     xx.xxx        xx.xxx      xx.xxx      xx %    xx %
10 Pajak Penerangan Jalan              xx.xxx       xx.xxx     xx.xxx        xx.xxx      xx.xxx      xx %    xx %
11 Pajak Galian Golongan C             xx.xxx       xx.xxx     xx.xxx        xx.xxx      xx.xxx      xx %    xx %
     Pajak Parkir
12 Pajak lain-lain.                    xx.xxx       xx.xxx     xx.xxx        xx.xxx      xx.xxx      xx %    xx %
              TOTAL                  xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx          xx %    100%

            Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6



            Tabel V-2 Perkembangan Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah
                      Kabupaten/Kota
                                                              Realisasi xxx1-xxx6
                                                                                             Pertumbuhan
                                                                                                         Proporsi
No          Sumber Penerimaaan              xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 rata-rata    (%)
                                             (ribuan) (rib uan) (ribuan) (ribuan) (ribuan)        (%)

 1 Retribusi Pelayanan Kesehatan                xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx      xx.xxx     xx.xxx     xx %   xx %
 2 Retribusi Pelayanan Persampahan              xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx      xx.xxx     xx.xxx     xx %   xx %
 3 Retribusi Biaya Cetak Kartu                  xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx      xx.xxx     xx.xxx     xx %   xx %
 4 Retribusi Pemakaman                          xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx      xx.xxx     xx.xxx     xx %   xx %
 5 Retribusi Parkir di Tepi Jalan               xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx      xx.xxx     xx.xxx     xx %   xx %
 6 Retribusi pasar                              xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx      xx.xxx     xx.xxx     xx %   xx %
 7 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor       xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx      xx.xxx     xx.xxx     xx %   xx %
 8 Retribusi Pemadam Kebakaran                  xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx      xx.xxx     xx.xxx     xx %   xx %
 9 Retribusi Lain-lain                          xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx      xx.xxx     xx.xxx     xx %   xx %
10 Retribusi Pelayanan Kesehatan                xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx      xx.xxx     xx.xxx     xx %   xx %
                    TOTAL                   xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx    xx %   100%

            Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6




                                                                                                         
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                                          23
           RPIJM              BIDANG PU/CIPTA KARYA

            Tabel V-3 Perkembangan Realisasi Penerimaan Laba BUMD, Dinas-
                      dinas, Lain-lain Kabupaten/Kota
                                                       Realisasi xxx1-xxx6             Pertumbuhan
                                                                                                   Proporsi
No           Sumber Penerimaaan       xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 rata-rata    (%)
                                       (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan)         (%)
I         PENERIMAAN LABA BUMD          xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
      1 Penyertaan modal                xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
      2 PDAM                            xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
      3 BUMD 1                          xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
      4 BUMD 2                          xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
II        PENERIMAAN DINAS-DINAS        xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
      1 Dinas pertanian                 xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
      2                                 xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
      3                                 xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
      4                                 xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
III       PENERIMAAN LAIN-LAIN          xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
      1 Penerimaan dari perijinan       xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
      2 Penerimaam                      xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
      3                                 xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
      4                                 xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
                                        xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx      xx %       xx %
TOTAL                                 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx   xx %       100%

            Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6




                                                                                                       
24            BUKU PANDUAN
              KEUANGAN DAERAH

               Tabel V-4 Perkembangan Realisasi Penerimaan Dana Bagi Hasil
                         Kabupaten/Kota
                                                              Realisasi xxx1-xxx6             Pertumbuhan
                                                                                                          Proporsi
     No          Sumber Penerimaaan                                                             rata-rata
                                            xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6               (%)
                                                                                                   (%)
                                             (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan)
 I         Sub Total Bagi Hasil Pajak         xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx    xx.xxx      xx %     xx %

      1 Pajak Bumi Bangunan (PBB)

   2 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
     Bangunan (BPHTB)
   3 Pajak Penghasilan Badan maupun
     Pribadi
 II Sub Total Bagi Hasil Bukan Pajak          xx.xxx      xx.xxx    xx.xxx     xx.xxx    xx.xxx        xx %         xx %

      1 Kehutanan

      2 Penambangan Minyak Bumi

      3 Pertambangan Gas Bumi

      4 Perikanan

      5 Pertambangan Umum

                     TOTAL I                xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx     xx %        100%

               Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6




               Tabel V-5 Perkembangan Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan
                          Kabupaten/Kota
                                                       Realisasi xxx1-xxx6           Pertumbuhan
                  Sumber                                                                         Proporsi
      No                            xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 rata-rata
                Penerimaaan                                                                        (%)
                                     (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan)         (%)
      I     Dana Alokasi Umum
      II    Dana Alokasi Khusus
           1 Reboisasi
           2 Kesehatan
           3 Sarana Pendidikan
           TOTAL I + II + III       xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx           xx %         100%

               Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6




                                                                                                               
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                                                      25
           RPIJM                 BIDANG PU/CIPTA KARYA

             Tabel V-6 Struktur Pengeluaran Belanja SAP-D yang Baru
                                                           Realisasi xxx1-xxx6
                                                                                                  Pertumbuhan
                                                                                                              Proporsi
No.          Sub-Komponen Belanja         xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6         rata-rata

                                           (ribuan)   (ribuan)   (ribuan)   (ribuan)   (ribuan)         (%)              (%)
1. Belanja Operasi
   - Belanja Pegawai                       xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
   - Belanja Barang                        xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
   - Belanja Bunga                         xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
   - Belanja Subsidi                       xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
   - Belanja Hibah                         xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
   - Belanja Bantuan Sosial                xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
   Jumlah (1)                              xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
2. Belanja Modal                           xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
   - Belanja Tanah                         xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
   - Belanja Peralatan dan Mesin           xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
   - Belanja Gedung dan Bangunan           xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
   - Belanja Jalan, irigasi, dan Jaringan xx.xxx      xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
   - Belanja Aset tetap Lainnya            xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
   - Belanja Aset Lainnya                  xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
   Jumlah (2)                              xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %             xx %
3. Tranfer ke Desa/kel.
   - Bagi Hasil Pajak                      xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %         xx %
   - Bagi Hasil Retribusi                  xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %         xx %
   - Bagi hasil Pendapatan Lainnya         xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %         xx %
   Jumlah (3)                              xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %         xx %
4. Belanja Tak Terduga                     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %         xx %
   Jumlah (4)                              xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx     xx.xxx           xx %         xx %
      TOTAL I + II + III + IV            xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx         xx %         100%
             Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6

             Tabel V-7 Struktur Pengeluaran
                                                     Realisasi xxx1-xxx6
                                                                                            Pertumbuhan
                 Subkomponen             xxx1-    xxx2-     xxx3-     xxx4-        xxx5-                Proporsi
       No.                                                                                    rata-rata
                  Pembiayaan             xxx2     xxx3      xxx4       xxx5        xxx6
                                       (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan)       (ribuan)         (%)              (%)
      1.     Penerimaan Pembiayaan
             a. Penggunaan SILPA
             b. Pencairan Dana
             Cadangan
             c. Pinjaman Dalam
             Negeri-Pemerintah Pusat

             d. Pinjaman Dalam
             Negeri-Pemda lain

             e. Pinjaman Dalam
             Negeri-Bank




                                                                                                                
26        BUKU PANDUAN
          KEUANGAN DAERAH

                                                   Realisasi xxx1-xxx6
                                                                                       Pertumbuhan
                Subkomponen            xxx1-    xxx2-     xxx3-     xxx4-     xxx5-                Proporsi
      No.                                                                                rata-rata
                 Pembiayaan            xxx2     xxx3      xxx4       xxx5     xxx6
                                     (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan)    (ribuan)       (%)         (%)
            f. Pinjaman Dalam
            Negeri-Non-bank

            g. Pinjaman Dalam
            Negeri-Obligasi

            h. Pinjaman Dalam
            Negeri-Lainnya

            i. Penerimaan kembali
            pinjaman kpd Pers.
            Negara
            j. Penerimaan kembali
            pinjaman kpd. Pers.
            Daerah
            k. Penerimaan kembali
            pinjaman kpd pemda
            lainnya
            Jumlah (1)
     2.     Pengeluaran Pembiayaan
            a. Pembentukan Dana
            Cadangan
            b. Pembayaran Pokok
            Pinjaman DN-Pem. Pusat

            c. Pembayaran Pokok
            Pinjaman DN-Pemda lain

            d. Pembayaran Pokok
            Pinjaman DN-Bank

            e. Pembayaran Pokok
            Pinjaman DN-Non bank

            f. Pembayaran Pokok
            Pinjaman DN-Obligasi

            g. Pembayaran Pokok
            Pinjaman-Lainnya

            h. Pemberian Pinjaman
            kpd Pers. Negara

            i. Pemberian Pinjaman
            kpd. Pers. Daerah

            j. Pemberian Pinjaman
            kpd pemda lainnya

            Jumlah (2)
     Pembiayaan Netto
     (1-2)
            Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6



                                                                                                    
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH                                                          27
        RPIJM                   BIDANG PU/CIPTA KARYA

             Tabel V-8 Rencana Alokasi Pendanaan
                                 Kuat                             Potensial                              Lemah
No Pembiayaan
                  APBN Kab/Kota Propinsi Masy Swasta APBN Kab/Kota Propinsi Masy Swasta APBN Kab/Kota Propinsi Masyarakat Swasta

1 Air Minum




2 Drainase




3 Sampah




4 Air Limbah




5 Pengembangan
  Permukiman




6 Tata Bangunan
  Lingkungan




                                                                                                                  
28   BUKU PANDUAN
     KEUANGAN DAERAH




                        
RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH            29
RPIJM        BIDANG PU/CIPTA KARYA

TIM PENGARAH
  1. Ir. Agoes Widjanarko, MIP
  2. Ir. Ismanto, MSc
  3. Ir. Danny Sutjiono
  4. Ir. Guratno Hartono, M.Bc
  5. Ir. Antonius Budiono, MSc
  6. Ir. Tamin M. Zakaria Amin, MSc
  7. Ir. Susmono

TIM PENYUSUN
  1. Ir. Andreas Suhono, MSc
  2. Ir. Diana Kusumastuti, MT
  3. Ir. Iwan Dharma S, M.Soc.Sci
  4. Ir. Sitti Bellafolijani, M.Eng
  5. Ir. Alex Abdi Chalik, MM, MT
  6. Ir. Handy Bambang Legowo, MSES
  7. Dra. Nyimas Nina Indrasari, MSc
  8. Ir. Doddy Koeswanto
  9. Ir. Iskandar Z
  10. Ir. Halasan Sitompul
  11. Ir. Didiet Akhdiat, MSc
  12. Dades Prinandes, ST, MT
  13. Yuke Ratnawulan, ST
  14. Dra. Endah T. Widowati
  15. Veronica Kusumawardhani, ST
  16. Ade Syaiful, ST., MT
  17. Meytri Wilda Ayuantari, ST
  18. Ir. Bagus Mudiantoro, MM
  19. Budi Hertanto, ST
  20. Akhfian Mustika A, ST
  21. Hidemiwan, ST
  22. Azibi Taufik, ST

NARA SUMBER
  1. Ir. Hendropranoto Suselo, MPW
  2. Prof. Dr. Ir. Budhy Tjahjati
  3. Ir. Gita Chandrika N., MCP
  4. Ir. Sugiantoro

PENYELARAS AKHIR
STUDIO Jakstra BPCK
Jl. Pattimura No. 20 Gedung Menteri PU Lt. 4
Telp. +62 21 72796582/7244067 Faks. +62 21 72796582/7244067




                                                               

Contenu connexe

Tendances

Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...TPRP Strategic Partner
 
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_finalDraft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_finalAndon Setyo Wibowo
 
Laporan draf akhir rpkpp martapura kalimantan selatan indonesia
Laporan draf akhir rpkpp martapura kalimantan selatan indonesiaLaporan draf akhir rpkpp martapura kalimantan selatan indonesia
Laporan draf akhir rpkpp martapura kalimantan selatan indonesiaTPRP Strategic Partner
 
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...TPRP Strategic Partner
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Penataan Ruang
 
Materi Teknis RTRW Provinsi Riau
Materi Teknis RTRW Provinsi RiauMateri Teknis RTRW Provinsi Riau
Materi Teknis RTRW Provinsi Riaujoihot
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanHerman Purba
 
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...radengembull
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
 
Buku rpi2 jm ksn sarbagita
Buku rpi2 jm ksn sarbagitaBuku rpi2 jm ksn sarbagita
Buku rpi2 jm ksn sarbagitaNengah Sudata
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPenataan Ruang
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Penataan Ruang
 
Materi Teknis RTRW Kabupaten Muaro Jambi
Materi Teknis RTRW Kabupaten Muaro JambiMateri Teknis RTRW Kabupaten Muaro Jambi
Materi Teknis RTRW Kabupaten Muaro Jambijoihot
 
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan DesaPanduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desainfosanitasi
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPenataan Ruang
 
Materi Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif Bencana
Materi Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif BencanaMateri Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif Bencana
Materi Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif BencanaNur Hilaliyah
 

Tendances (20)

Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
Paparan Progres Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT...
 
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_finalDraft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
Draft Master Plan RTH Kab. Gresik_P2KH - agustus 2012_final
 
Laporan draf akhir rpkpp martapura kalimantan selatan indonesia
Laporan draf akhir rpkpp martapura kalimantan selatan indonesiaLaporan draf akhir rpkpp martapura kalimantan selatan indonesia
Laporan draf akhir rpkpp martapura kalimantan selatan indonesia
 
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP) KAWASAN PERKOTAAN MA...
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
 
Materi Teknis RTRW Provinsi Riau
Materi Teknis RTRW Provinsi RiauMateri Teknis RTRW Provinsi Riau
Materi Teknis RTRW Provinsi Riau
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaan
 
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
 
Buku rpi2 jm ksn sarbagita
Buku rpi2 jm ksn sarbagitaBuku rpi2 jm ksn sarbagita
Buku rpi2 jm ksn sarbagita
 
Pedoman RTRW Segala Aspek
Pedoman RTRW Segala AspekPedoman RTRW Segala Aspek
Pedoman RTRW Segala Aspek
 
Eksum
EksumEksum
Eksum
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang KabupatenPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten
 
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
Permen PU Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang K...
 
Materi Teknis RTRW Kabupaten Muaro Jambi
Materi Teknis RTRW Kabupaten Muaro JambiMateri Teknis RTRW Kabupaten Muaro Jambi
Materi Teknis RTRW Kabupaten Muaro Jambi
 
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan DesaPanduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
Panduan Identifikasi Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
Materi Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif Bencana
Materi Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif BencanaMateri Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif Bencana
Materi Teknis Revisi Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Perspektif Bencana
 

Similaire à Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah

Similaire à Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah (20)

Pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuanganPengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan
 
Makalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp viiMakalah sia sisdur klp vii
Makalah sia sisdur klp vii
 
RAPBN dan RAPBD
RAPBN dan RAPBDRAPBN dan RAPBD
RAPBN dan RAPBD
 
KONSEP ANGGARAN
KONSEP ANGGARANKONSEP ANGGARAN
KONSEP ANGGARAN
 
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docxTUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
 
sistem penganggaran negara
sistem penganggaran negarasistem penganggaran negara
sistem penganggaran negara
 
Sakd modul 3
Sakd modul 3Sakd modul 3
Sakd modul 3
 
struktur apbd.pptx
struktur apbd.pptxstruktur apbd.pptx
struktur apbd.pptx
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
analisis sumber penerimaan bontang
analisis sumber penerimaan bontanganalisis sumber penerimaan bontang
analisis sumber penerimaan bontang
 
Dana alokasi umum
Dana alokasi umumDana alokasi umum
Dana alokasi umum
 
Keuangan pusat-dan-daerah
Keuangan pusat-dan-daerahKeuangan pusat-dan-daerah
Keuangan pusat-dan-daerah
 
anggaran pemerintah
anggaran pemerintahanggaran pemerintah
anggaran pemerintah
 
Pmk 248 tahun 2010 pedoman pengelolaan tp
Pmk 248 tahun 2010 pedoman pengelolaan tpPmk 248 tahun 2010 pedoman pengelolaan tp
Pmk 248 tahun 2010 pedoman pengelolaan tp
 
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja
Konsep Anggaran Berbasis KinerjaKonsep Anggaran Berbasis Kinerja
Konsep Anggaran Berbasis Kinerja
 
Modul 8 adpu4333
Modul 8 adpu4333Modul 8 adpu4333
Modul 8 adpu4333
 
Sakd modul 1
Sakd modul 1Sakd modul 1
Sakd modul 1
 
Fiskal
FiskalFiskal
Fiskal
 
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAHMAKALAH KEUANGAN DAERAH
MAKALAH KEUANGAN DAERAH
 
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
 

Plus de infosanitasi

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehataninfosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015infosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMinfosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasiinfosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

Plus de infosanitasi (20)

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Penyusunan RPIJM Cipta Karya, Aspek Keuangan Daerah

  • 1.
  • 2. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH i RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA KATA PENGANTAR Buku Panduan Keuangan dimaksudkan untuk memberikan penjelasan ringkas secara terperinci mengenai pengelolaan keuangan daerah baik untuk Propinsi maupun Kabupatan/Kota. Panduan Keuangan Daerah ini merupakan bagian dari panduan penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya. Produk penyusunan Buku Panduan Keuangan Daerah ini diharapkan dapat mewujudkan pengelolaan keuangan daerah dalam mendanai dan membiayai pembangunan infrastruktur, baik di Propinsi maupun di Kabupaten/Kota. Selain itu, diharapkan daerah akan mampu merencanakan pembangunan infrastruktur dengan mengacu dan mempertimbangkan kapasitas pendanaan yang dimiliki. Penilaian kapasitas pembiayaan diharapkan akan mampu mendorong daerah mengoptimalkan kemampuan pembiayaan terutama dengan mempergunakan pendanaan eksternal secara optimal Dengan demikian, dapat diciptakan hasil pembangunan Bidang PU/Cipta Karya di daerah yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas melalui pengelolaan keuangan yang baik dan transparan serta akuntabel, dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga Buku Panduan Keuangan Daerah ini bermanfaat bagi kita semua untuk mewujudkan kebersamaan antara Pemerintah Pusat, Propinsi, dan Daerah Kabupaten/Kota secara berkelanjutan. September 2007 Tim Penyusun  
  • 3. ii  BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH  
  • 4. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH iii RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA DAFTAR ISI BAB I PETUNJUK UMUM ....................................................................... 1 1.1 Komponen Keuangan.................................................................... 1 1.1.1 Komponen Penerimaan Pendapatan .................................. 1 1.2 Komponen Pengeluaran Belanja................................................... 3 1.3 Komponen Pembiayaan ................................................................ 4 BAB II PROFIL KEUANGAN KABUPATEN/KOTA........................... 7 2.1 Keuangan Daerah.......................................................................... 7 2.2 Keuangan Perusahaan Daerah....................................................... 7 BAB III PERMASALAHAN DAN ANALISA KEUANGAN ................ 9 3.1 Kondisi Keuangan Pemerintahan Kabupaten/Kota ...................... 9 3.2 Proyeksi Kemampuan Keuangan Kabupaten/Kota ..................... 9 3.2.1 Proyeksi Penerimaan dan Belanja .................................. 10 3.2.2 Proyeksi PAD dan Dana Perimbangan............................ 12 3.2.3 Proyek Public Saving....................................................... 14 BAB IV ANALISA TINGKAT KETERSEDIAN DANA ............... Error! Bookmark not defined. 4.1 Analisis Kemampuan Keuangan Daerah .................................... 17 4.1.1 Beberapa Aspek Penting.................................................. 19 BAB V RENCANA PEMBIAYAAN PROGRAM................................. 21 5.1 Rencana Pembiayaan .................................................................. 21 5.2 Pelaksanaan Pembiayaan RPIJM................................................ 21  
  • 5. iv  BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH  
  • 6. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 1 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA BAB I PETUNJUK UMUM Pembahasan mengenai aspek keuangan dalam penyusunan RIPJM pada dasarnya adalah dalam rangka membuat taksiran dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pembelanjaan prasarana Kabupaten/Kota, yang meliputi: 1. Pembelanjaan untuk pengoperasiaan dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun; 2. Pembelanjaan untuk rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada; 3. Pembelanjaan untuk pembangunan prasarana baru. Pembahasan aspek ekonomi dalam penyusunan RPIJM perlu memperhatikan hasil total atau produktivitas dan keuntungan yang diperoleh dari penggunaan sumberdaya bagi masyarakat dan keuntungan ekonomis secara menyeluruh tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber dana tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil adanya kegiatan. Pembahasan aspek ekonomi dalam penyusunan RPIJM yang diperhatikan adalah hasil total atau produktifitas atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil proyek tersebut. 1.1 KOMPONEN KEUANGAN 1.1.1KOMPONEN PENERIMAAN PENDAPATAN Komponen Penerimaan Pendapatan merupakan penerimaan yang merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah kekayaan bersih. Penerimaan Pendapatan terdiri atas : (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD); (2) Dana Perimbangan; dan (3) Pendapatan lainnya yang sah. Berikut akan dijelaskan satu persatu subkomponen Pendapatan dan gambaran umum tentang subkomponen Pendapatan di daerah pada umumnya.  
  • 7. 2 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH 1.1.1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangan. PAD bersumber dari : 1. Pajak Daerah, antara lain: Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Kendaraan di atas Air, Pajak Balik Nama, Pajak Bahan Bakar, Pajak Pengambilan Air Tanah, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Galian Golongan C, Pajak Parkir, dan Pajak lain-lain. Pajak-pajak Daerah ini diatur oleh UU No. 34/2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Peraturan Pemerintah No. 65/2001 tentang Pajak Daerah. 2. Retribusi Daerah, antara lain: Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Biaya Cetak Kartu, Retribusi Pemakaman, Retribusi Parkir di Tepi Jalan, Retribusi pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pemadam Kebakaran, dan lain-lain. Retribusi ini diatur oleh UU No. 34/2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan Peraturan Pemerintah No. 66/2001 tentang Retribusi Daerah. 3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, antara lain hasil deviden BUMD; dan 4. Lain-lain pendapatan yang sah, antara lain : hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar, komisi, potongan, dan lain-lain yang sah. 1.1.1.2 DANA PERIMBANGAN Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari Pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana Perimbangan terdiri atas : 1. Dana Bagi Hasil terbagi atas Bagi Hasil Pajak (BHP) dan Bagi Hasil Bukan Pajak (BHBP) atau yang berasal dari hasil pengelolaan sumber daya alam. BHP antara lain: Pajak Bumi Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak Penghasilan Badan maupun Pribadi; sedangkan BHBP atara lain : kehutanan, pertambangan umum, perikanan, penambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan pertambangan panas bumi. 2. Dana Alokasi Umum (DAU) dibagikan berdasarkan “Celah Fiskal” yaitu selisih antara Kebutuhan Fiskal dan Kapasitas Fiskal ditambah Alokasi Dasar.  
  • 8. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 3 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA 3. Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diberikan untuk kegiatan khusus, misalnya: reboisasi, penambahan sarana pendidikan dan kesehatan, dan bencana alam. 1.2 KOMPONEN PENGELUARAN BELANJA Komponen pengeluaran belanja terdiri dari: 1. Belanja Operasi 2. Belanja Modal 3. Transfer ke Desa/Kelurahan 4. Belanja Tak Terduga Tabel I-1Struktur Pengeluaran Belanja SAP-D yang Baru No. Sub-Komponen Belanja Rp. 1. Belanja Operasi - Belanja Pegawai - Belanja Barang - Belanja Bunga - Belanja Subsidi - Belanja Hibah - Belanja Bantuan Sosial Jumlah (1) 2. Belanja Modal - Belanja Tanah - Belanja Peralatan dan Mesin - Belanja Gedung dan Bangunan -Belanja Jalan, irigasi, dan Jaringan - Belanja Aset tetap Lainnya - Belanja Aset Lainnya Jumlah (2) 3. Tranfer ke Desa/kel. - Bagi Hasil Pajak - Bagi Hasil Retribusi - Bagi hasil Pendapatan Lainnya Jumlah (3) 4. Belanja Tak Terduga Jumlah (4) Sumber : PP No. 24/2005 tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan  
  • 9. 4 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH 1.3 KOMPONEN PEMBIAYAAN Komponen Pembiayaan (Financing) merupakan komponen yang baru dalam Sistem Keuangan Daerah. Istilah Pembiayaan berbeda dengan Pendanaan (Funding). Pendanaan diartikan sebagai dana atau uang dan digunakan sebagai kata umum, sedangkan Pembiayaan diartikan sebagai penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali. Contoh konkritnya, di dalam SAP-D yang lama, apabila daerah memperoleh pinjaman, pinjaman tersebut diakui sebagai Penerimaan Pendapatan. Selanjutnya, Penerimaan Pendapatan dari Pinjaman ini tidak mempunyai konsekuensi atau dicatat pembayaran kembali; sedangkan di dalam SAP-D yang baru, apabila daerah memperoleh Pinjaman, maka diterima sebagai Penerimaan Pembiayaan yang perlu dibayar kembali. Demikian pula bila daerah memberi pinjaman, maka dikeluarkan sebagai Pengeluaran Pinjaman karena akan diterima kembali.  
  • 10. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 5 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA Tabel I-2 Struktur Pembiayaan SAP-D yang Baru No. Subkomponen Pembiayaan Rp. 1. Penerimaan Pembiayaan a. Penggunaan SILPA b. Pencairan Dana Cadangan c. Pinjaman Dalam Negeri-Pemerintah Pusat d. Pinjaman Dalam Negeri-Pemda lain e. Pinjaman Dalam Negeri-Bank f. Pinjaman Dalam Negeri-Non-bank g. Pinjaman Dalam Negeri-Obligasi h. Pinjaman Dalam Negeri-Lainnya i. Penerimaan kembali pinjaman kpd Pers. Negara j. Penerimaan kembali pinjaman kpd. Pers. Daerah k. Penerimaan kembali pinjaman kpd Pemda lainnya Jumlah (1) 2. Pengeluaran Pembiayaan a. Pembentukan Dana Cadangan b. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Pem. Pusat c. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Pemda lain d. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Bank e. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Non bank f. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Obligasi g. Pembayaran Pokok Pinjaman-Lainnya h. Pemberian Pinjaman kpd Pers. Negara i. Pemberian Pinjaman kpd. Pers. Daerah j. Pemberian Pinjaman kpd Pemda lainnya Jumlah (2) Pembiayaan Netto (1-2) Sumber : PP No. 24/2004 tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan  
  • 11. 6 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH  
  • 12. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 7 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA BAB II PROFIL KEUANGAN KABUPATEN/KOTA 2.1 KEUANGAN DAERAH Bab ini menguraikan profil keuangan Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPIJM yang bertujuan untuk membuat taksiran dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan investasi program PU/Cipta Karya Kabupaten/Kota, meliputi: Gambaran umum kondisi keuangan daerah selama 5 tahun terakhir, yang dipergunakan untuk mengetahui: 1. Struktur anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), mencakup (i) Struktur Penerimaan; (ii) Struktur Belanja; 2. Trend perkembangan penerimaan dari: (i) Dana Perimbangan; (ii) Pendapatan Asli Daerah (PAD); (iii) Penerimaan Daerah Yang Sah; 3. Trend besaran penerimaan dana pembantuan dari pemerintah atasan (Pusat atau Propinsi); 4. Profil dan perkembangan APBD (catatan: Tampilan dalam bentuk tabel III-1) • Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dalam APBD Kabupaten/Kota • Perkembangan bantuan Pemerintah Pusat (GOI) • Perkembangan kontribusi dan masyarakat • Perkembangan dana pinjaman • Perkembangan dan public saving 2.2 KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH Untuk mendukung sumber pembiayaan dalam komponen proyek cost recovery dan telah memiliki BUMD (seperti sektor air minum, persampahan dan limbah aspek keuangannya meliputi kondisi existing, permasalahan, analisa dan proyeksi untuk: 1) Neraca, 2) Rugi/laba, 3) Arus Dana Kas  
  • 13. 8 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH  
  • 14. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 9 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA BAB III PERMASALAHAN DAN ANALISA KEUANGAN 3.1 KONDISI KEUANGAN PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA Segala permasalahan yang ada tentang kondisi keuangan daerah pada profil keuangan daerah. Pengelompokan permasalahan dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Permasalahan yang berhubungan dengan pengelolaan pungutan pajak dan retribusi yang sedikit mempunyai kaitan dengan kapasitas pelayanan yang diberikan Pemerintah Kabupaten/Kota. 2. Mekanisme dan prosedur pungutan daerah terutama kurangnya keterpaduan fungsi yan efektif antara unit instansi yang bersangkutan. 3. Sarana dan prasrana operasional yang kurang 4. Kurangnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya 5. Dan hal-hal lain yang berkaitan dengan operasionalisasi perolehan pendapatan daerah. 3.2 PROYEKSI KEMAMPUAN KEUANGAN KABUPATEN/KOTA Proyeksi kemampuan keuangan Kabupaten/Kota yang disesuaikan dengan kondisi keuangannya: 1. Dihitung untuk kurun waktu 5 tahun 2. Gunakan asumsi dasar sebagai berikut: • Melihat kecenderungan trend (past trend) • Estimasi pertumbuhan akibat adanya action plan • Adanya kebijaksanaan khusus pemerintahan Kabupaten/Kota 3. Proyeksi ketersediaan dana untuk pelaksanaan RPIJM 4. Perhitungan kemampuan meminjam Pemerintahan Kabupaten/Kota (ambang batas DCR adalah 1,5)  
  • 15. 10 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH Perhatian terhadap aspek ekonomi dalam penyusunan RPIJM adalah hasil total atau produktifitas atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil proyek tersebut. 3.2.1PROYEKSI PENERIMAAN DAN BELANJA Proyeksi penerimaan dihitung: 1. Penghitungan berdasarkan kurun waktu 5-7 tahun; 2. Menggunakan asumsi atas dasar trend historis, yang disesuaikan dengan inflasi yang berlaku serta kesepakatan antara Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota; 3. Dianalisis berapa besar anggaran rutin dibandingkan dengan anggaran belanja barang dan modal untuk penyelenggaraan bidang ke-PU/Cipta Karya-an; (catatan: data ditampilkan dalam bentuk tabel proyeksi APBD Kabupaten/Kota pada tabel III-1)  
  • 16. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 11 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA Tabel III-1 Realisasi dan Proyeksi APBD Pemerintah Kabupaten/Kota URAIAN REALISASI APBD PROYEKSI % PER % PROYEKSI NO BAGIAN DAN 2006 2007 2006 2007 TAHUN PERTUMBUHAN 2007 2008 2009 2010 2011 POS 1. Belanja Operasi - Belanja Pegawai - Belanja Barang - Belanja Bunga - Belanja Subsidi - Belanja Hibah - Belanja Bantuan Sosial Jumlah (1) 2. Belanja Modal - Belanja Tanah - Belanja Peralatan dan Mesin - Belanja Gedung dan Bangunan -Belanja Jalan, irigasi, dan Jaringan - Belanja Aset tetap Lainnya - Belanja Aset Lainnya Jumlah (2) Tranfer ke 3. Desa/kel. - Bagi Hasil Pajak - Bagi Hasil Retribusi - Bagi hasil Pendapatan Lainnya Jumlah (3) Belanja Tak 4. Terduga Jumlah Biaya  
  • 17. 12 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH 3.2.2PROYEKSI PAD DAN DANA PERIMBANGAN 3.2.2.1 KONDISI PAD DAN DANA PERIMBANGAN 1. Struktur dan perkembangan penerimaan rutin, dan belanja barang dan modal, serta prosentase pertumbuhannya; 2. Kelompok pajak daerah dan retribusi yang memberikan kontribusi besar, terutama untuk menjadi dasar pada penguatan kapasitas keuangan daerah; 3. Kelompok pajak daerah dan retribusi yang memberikan kontribusi kecil dikelompokkan dalam unsur penerimaan "lainnya" 4. Analisis kemampuan penerimaan dengan analisis rasio: coverage ratio; collection ratio; rasio penetapan. (catatan: tampilkan dalam bentuk tabel PAD dan perimbangan pada tabel III-2) Perhitungan proyeksi PAD dan Dana Perimbangan, antara lain sebagai berikut: 1. Dihitung untuk kurun waktu 5-7 tahun 2. Menggunakan asumsi atas dasar trend historis, yang disesuaikan dengan inflasi yang berlaku serta kesepakatan antara Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota; 3. Analisis selama kurun waktu proyeksi tersebut unsur PAD dan penerimaan yang memberikan kontribusi terbesar  
  • 18. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 13 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA Tabel III-2 Proyeksi PAD dan Perimbangan URAIAN REALISASI APBD PROYEKSI % PER % PROYEKSI NO BAGIAN DAN 2006 2007 2006 2007 TAHUN PERTUMBH 2007 2008 2009 2010 2011 POS 1 Pendapatan a. Dana Alokasi Umum b. Dana Alokasi Khusus c. Dana Bagi Hasil Pajak d. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (Non Pajak) Pendapatan Asli 2 Daerah a. Retribusi b. Pendapatan Pajak Daerah c. Penerimaan Bunga d. Penerimaan Lainn yang sah Penerimaan 3 Pembiayaan a. Penggunaan SILPA b. Pencairan Dana Cadangan c. Pinjaman Dalam Negeri- Pemerintah Pusat d. Pinjaman Dalam Negeri- Pemda lain e. Pinjaman Dalam Negeri- Bank f. Pinjaman Dalam Negeri- Non-bank g. Pinjaman Dalam Negeri- Obligasi h. Pinjaman Dalam Negeri- Lainnya i. Penerimaan kembali pinjaman kpd Pers. Negara j. Penerimaan kembali  
  • 19. 14 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH URAIAN REALISASI APBD PROYEKSI % PER % PROYEKSI NO BAGIAN DAN 2006 2007 2006 2007 TAHUN PERTUMBH 2007 2008 2009 2010 2011 POS pinjaman kpd. Pers. Daerah k. Penerimaan kembali pinjaman kpd pemda lainnya Jumlah Pendapatan 3.2.3PROYEK PUBLIC SAVING Kondisi Eksisting Public Saving selama 5 tahun untuk mengetahui: Public Saving (Tabungan Masyarakat) diperhitungkan dengan rumus: PS = (PAD + PBB + DBH + DAU + DAK) – Belanja Wajib Belanja Wajib = Belanja Mengikat + Kewajiban Daerah • Gambaran besarnya public saving dan laju pertumbuhannya • Besarnya angsuran pinjaman dan bunga • Besarnya DSCR, batas ketentuan adalah 2,5 • Dengan DSCR ditentukan sebesar 2,5 dapat diperoleh besaran maksimum pinjaman yang dapat diperoleh Tabel III-3 Public Saving Realisasi xxx1-xxx6 Pertumbuhan Sumber Proporsi No xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 rata-rata Penerimaaan (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (%) (%) I PENERIMAAN 1 PAD 2 DBHP 3 DBHBP 4 DAU 5 DAK II BELANJA WAJIB 1 PEMBIAYAAN 2 PEMBELANJAAN TOTAL PUBLIC SAVING xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx % 100%  
  • 20. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 15 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA Perhitungan public saving, antara lain sebagai berikut: • Dihitung untuk kurun waktu 5-7 tahun • Menggunakan asumsi atas dasar trend historis, yang disesuaikan dengan inflasi yang berlaku serta kesepakatan antara Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota; • Alokasi dana public saving untuk kawasan perkotaan dihitung dengan cara membandingkan penduduk perkotaan sesuai wilayah perencanaan dengan total penduduk kabupaten; • Dihitung dana yang dapat dialokasikan untuk bidang PU/Cipta Karya, dimana besaran prosentase dapat mempergunakan trend yang ada atau dengan hasil diskusi dengan pemerintah Kabupaten/Kota; • Hasil akhir adalah prakiraan dana pembangunan untuk bidang PU/Cipta Karya dari public saving selama 5 tahun; • Proyeksi belum termasuk perhitungan untuk pinjaman baru (without project projection) • Teliti hasil perhitungan DSCR  
  • 21. 16 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH Tabel III-4 Proyeksi DSCR (Bagian Urusan Kas Dan Perhitungan Perhitungan DSCR dan Kumulatif Pinjaman) REALISASI APBD % PROYEKSI URAIAN BAGIAN % PER NO PROYEKSI DAN POS 2006 2007 2006 2007 TAHUN PERTUMBH 2007 2008 2009 2010 2011 RASIO 1 PERHITUNGAN DSCR BAGIAN PENDAPATAN 2 ASLI DAERAH (PAD) POS DANA 3 ALOKASI UMUM (DAU) POS DANA 4 OTONOMI KHUSUS POS DANA BAGI 5 HASIL (DBH) Pos Bagi Hasil Pajak Pos Bagi Hasil Bukan Pajak POS DANA BAGI HASIL DANA 6 (DBHD) REBOISASI 7 BELANJA WAJIB, Belanja Pegawai Belanja Anggota Dprd ANGSURAN 8 POKOK PINJAMAN ANGSURAN 9 BUNGA PINJAMAN BIAYA LAIN (Biaya 10 Komitmen+Jasa Giro Perbankan+Provisi) DSCR MINIMAL 2,5   (PAD+DAU+OTSUS+(DBH-DBHDR))-BELANJA DSCR PKK PINJ + BUNGA + BIAYA LAIN  
  • 22. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 17 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA BAB IV ANALISA TINGKAT KETERSEDIAN DANA Analisa yang diperlukan adalah terhadap ketersediaan dan Pemerintahan Kabupaten/Kota yang dpat digunakan dalam pembangunan RPIJM, misalnya indikasi sumber penerimaan yang harus diperhatikan yakni sebagaimana yang tertera pada lampiran yang meliputi: 1. Analisa perkembangan masa lalu dengan memperhatikan kebijaksanaan keuangan pemerintahan maka dibuat proyeksi anggaran pendapatan dan belanja yang dapat dilihat pada tabel (lampiran) 2. Analisa perkembangan pajak daerah termasuk perkembangan kontribusi kurang lebih ......... %per tahun. 3. Analisa perkembangan PAD ..... % per tahun, kontribusi terhadap penerimaan rata-rata....% 4. Analisa pengeluaran pembangunan berkembang rata-rata....% porsi rata-rata....% terhadap total pengeluaran , kecenderungan porsi naik/turun. 5. Analisa terhadap pinjaman yang telah diterima berkembang ....% dengan porsi.... besarnya cicilan sebesar ...% 4.1 ANALISIS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH Kemampuan keuangan daerah dapat bersumber dari: 1. Sumber internal dari pemerintah daerah sendiri (public saving) 2. Sumber eksternal dari luar pemerintah daerah (pemerintah pusat, pemerintah propinsi, pinjaman, partisipasi swasta (KPS), dan swadaya masyarakat) a. Prediksi untuk dana dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi adalah menggunakan asumsi trend historis maksimal 10% dari tahun sebelumnya; b. Analisis dan teliti perkembangan sumber pendanaan eksternal untuk pembiayaan pemerintah pusat dan pemerintah propinsi; c. Identifikasi perkembangan dana dari partisipasi dan kerjasama swasta;  
  • 23. 18 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH d. Identifikasi dana partisipasi masyarakat yang dipergunakan untuk pembangunan khususnya dalam membiayai operasi dan pemeliharaan; e. Pisahkan biaya operasi dan pemeliharaan dan investasi baru dengan asumsi masing-masing 50% f. Identifikasi pinjaman minimal yang dapat diperoleh dengan memperhatikan Debt Service Ratio (DSR) maksimum 30% g. Dalam melakukan estimasi pinjaman dapat menggunakan asumsi: • Tingkat bunga berkisar 9-12% • Masa tenggang 5 tahun • Pengembalian 20 tahun h. Hitung DSCR pada kondisi setelah ada proyek/pinjaman apakah masih pada batas 2,5 i. Estimasi sumber dana yang dapat dipergunakan untuk membiayai bidang PU/Cipta Karya termasuk kontribusi PDAM untuk pendanaan sektor air minum; j. Output dari analisa keuangan adalah total dana yang dapat dialokasikan untuk membiayai bidang PU/Cipta Karya selama 5 tahun. (catatan: tabel estimasi sumber dana bidang PU/Cipta Karya) 4.2 ASPEK KEUANGAN PERUSAHAAN Analisis keuangan ini penting untuk dapat menjabarkan arti dari data dan informasi yang tercantum dalam laporan keuangan. Analisis yang dipergunakan antara lain: 1. Analisis Ratio • Rasio likuiditas • Rasio kepatutan kredit • Rasio efiensiensi • Rasio profitabilitas 2. Analisis Prosentase 3. Indikator yang menentukan layak tidaknya program • Internal Rate of Return (IRR)  
  • 24. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 19 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA • Financial Internal Rate of Return (FIRR) yang dilihat dari penghasilan dan biaya Dimana: IRR > SOCC maka layak SOCC = discount rate yang berlaku • Economic Internal Rate of Return (EIRR) yang dilihat dari benefit yang tidak bias dinyatakan dalam bentuk financial, terutama terkait prasarana publik IRR > 10% • Net Present Value (NPV) NPV > 0 maka layak • Analisis Benefit and Cost (B/C) B/C >1 maka Layak Dalam perhitungan ini, apabila terdapat alternative program yang lain, perlu dilakukan analisis sensitifitas sebagai pembanding. 4.2.1BEBERAPA ASPEK PENTING • Indikator Debt Service Cost Ratio (DSCR) minimal 1,5 • Untuk analisis sub-proyek yang bersifat non-cost recovery menggunakan analisis manfaat (analisis ekonomi)  
  • 25. 20 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH  
  • 26. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 21 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA BAB V RENCANA PEMBIAYAAN PROGRAM 5.1 RENCANA PEMBIAYAAN Sumber-sumber pebiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan masyarakat. Untuk sektor air minum, limbah dan sampah biasanya komponen yang lebih dominan dalam membiayai adalah pemerintahan Kabupaten/Kota, sebaliknya pada penganggulangan bencana , jalan negara, drainase makro pemerintah pusat lebih dominan. Baik Bantuan Luar Negeri maupun dana pemrintah Pusat ke Pemerintah Kabupaten/Kota sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan harus didasarkan kepada kekuatan sendiri, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat (community based development). 5.2 PELAKSANAAN PEMBIAYAAN RPIJM Setelah melalui proses penilaian RPIJM oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, maka selanjutnya adalah program sekaligus proses pembiayaannya. Pada pelaksanaan pembiayaaan, maka semua sumber pembiayaan yang sudah disepakati antara Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Pemerintah Pusat (termasuk dana bantuan Luar Negeri dirumuskan dalam dokumen Project Memorandum (Kesepakatan Pelaksanaaan Program). Tabel V-1 Perkembangan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota... Realisasi xxx1-xxx6 Pertumbuhan Proporsi No Sumber Penerimaaan xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 rata-rata (%) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (%) 1 Pajak Kendaraan Bermotor xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 2 Pajak Kendaraan di atas Air xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 3 Pajak Balik Nama xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 4 Pajak Bahan Bakar xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 5 Pajak Pengambilan Air Tanah xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 6 Pajak Hotel xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 7 Pajak Restoran xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx %  
  • 27. 22 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH Realisasi xxx1-xxx6 Pertumbuhan Proporsi No Sumber Penerimaaan xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 rata-rata (%) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (%) 8 Pajak Hiburan xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 9 Pajak Reklame xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 10 Pajak Penerangan Jalan xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 11 Pajak Galian Golongan C xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % Pajak Parkir 12 Pajak lain-lain. xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % TOTAL xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx % 100% Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6 Tabel V-2 Perkembangan Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota Realisasi xxx1-xxx6 Pertumbuhan Proporsi No Sumber Penerimaaan xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 rata-rata (%) (ribuan) (rib uan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (%) 1 Retribusi Pelayanan Kesehatan xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 2 Retribusi Pelayanan Persampahan xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 3 Retribusi Biaya Cetak Kartu xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 4 Retribusi Pemakaman xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 5 Retribusi Parkir di Tepi Jalan xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 6 Retribusi pasar xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 7 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 8 Retribusi Pemadam Kebakaran xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 9 Retribusi Lain-lain xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 10 Retribusi Pelayanan Kesehatan xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % TOTAL xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx % 100% Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6  
  • 28. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 23 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA Tabel V-3 Perkembangan Realisasi Penerimaan Laba BUMD, Dinas- dinas, Lain-lain Kabupaten/Kota Realisasi xxx1-xxx6 Pertumbuhan Proporsi No Sumber Penerimaaan xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 rata-rata (%) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (%) I PENERIMAAN LABA BUMD xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 1 Penyertaan modal xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 2 PDAM xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 3 BUMD 1 xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 4 BUMD 2 xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % II PENERIMAAN DINAS-DINAS xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 1 Dinas pertanian xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 2 xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 3 xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 4 xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % III PENERIMAAN LAIN-LAIN xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 1 Penerimaan dari perijinan xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 2 Penerimaam xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 3 xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 4 xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % TOTAL xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx % 100% Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6  
  • 29. 24 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH Tabel V-4 Perkembangan Realisasi Penerimaan Dana Bagi Hasil Kabupaten/Kota Realisasi xxx1-xxx6 Pertumbuhan Proporsi No Sumber Penerimaaan rata-rata xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 (%) (%) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) I Sub Total Bagi Hasil Pajak xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 1 Pajak Bumi Bangunan (PBB) 2 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) 3 Pajak Penghasilan Badan maupun Pribadi II Sub Total Bagi Hasil Bukan Pajak xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 1 Kehutanan 2 Penambangan Minyak Bumi 3 Pertambangan Gas Bumi 4 Perikanan 5 Pertambangan Umum TOTAL I xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx % 100% Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6 Tabel V-5 Perkembangan Realisasi Penerimaan Dana Perimbangan Kabupaten/Kota Realisasi xxx1-xxx6 Pertumbuhan Sumber Proporsi No xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 rata-rata Penerimaaan (%) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (%) I Dana Alokasi Umum II Dana Alokasi Khusus 1 Reboisasi 2 Kesehatan 3 Sarana Pendidikan TOTAL I + II + III xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx % 100% Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6  
  • 30. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 25 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA Tabel V-6 Struktur Pengeluaran Belanja SAP-D yang Baru Realisasi xxx1-xxx6 Pertumbuhan Proporsi No. Sub-Komponen Belanja xxx1-xxx2 xxx2-xxx3 xxx3-xxx4 xxx4-xxx5 xxx5-xxx6 rata-rata (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (%) (%) 1. Belanja Operasi - Belanja Pegawai xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % - Belanja Barang xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % - Belanja Bunga xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % - Belanja Subsidi xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % - Belanja Hibah xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % - Belanja Bantuan Sosial xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % Jumlah (1) xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 2. Belanja Modal xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % - Belanja Tanah xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % - Belanja Peralatan dan Mesin xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % - Belanja Gedung dan Bangunan xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % - Belanja Jalan, irigasi, dan Jaringan xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % - Belanja Aset tetap Lainnya xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % - Belanja Aset Lainnya xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % Jumlah (2) xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 3. Tranfer ke Desa/kel. - Bagi Hasil Pajak xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % - Bagi Hasil Retribusi xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % - Bagi hasil Pendapatan Lainnya xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % Jumlah (3) xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % 4. Belanja Tak Terduga xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % Jumlah (4) xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx % xx % TOTAL I + II + III + IV xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx % 100% Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6 Tabel V-7 Struktur Pengeluaran Realisasi xxx1-xxx6 Pertumbuhan Subkomponen xxx1- xxx2- xxx3- xxx4- xxx5- Proporsi No. rata-rata Pembiayaan xxx2 xxx3 xxx4 xxx5 xxx6 (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (%) (%) 1. Penerimaan Pembiayaan a. Penggunaan SILPA b. Pencairan Dana Cadangan c. Pinjaman Dalam Negeri-Pemerintah Pusat d. Pinjaman Dalam Negeri-Pemda lain e. Pinjaman Dalam Negeri-Bank  
  • 31. 26 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH Realisasi xxx1-xxx6 Pertumbuhan Subkomponen xxx1- xxx2- xxx3- xxx4- xxx5- Proporsi No. rata-rata Pembiayaan xxx2 xxx3 xxx4 xxx5 xxx6 (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (ribuan) (%) (%) f. Pinjaman Dalam Negeri-Non-bank g. Pinjaman Dalam Negeri-Obligasi h. Pinjaman Dalam Negeri-Lainnya i. Penerimaan kembali pinjaman kpd Pers. Negara j. Penerimaan kembali pinjaman kpd. Pers. Daerah k. Penerimaan kembali pinjaman kpd pemda lainnya Jumlah (1) 2. Pengeluaran Pembiayaan a. Pembentukan Dana Cadangan b. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Pem. Pusat c. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Pemda lain d. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Bank e. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Non bank f. Pembayaran Pokok Pinjaman DN-Obligasi g. Pembayaran Pokok Pinjaman-Lainnya h. Pemberian Pinjaman kpd Pers. Negara i. Pemberian Pinjaman kpd. Pers. Daerah j. Pemberian Pinjaman kpd pemda lainnya Jumlah (2) Pembiayaan Netto (1-2) Sumber: Buku Perhitungan APBD Kabupaten/Kota, xxx1-xxx6  
  • 32. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 27 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA Tabel V-8 Rencana Alokasi Pendanaan Kuat Potensial Lemah No Pembiayaan APBN Kab/Kota Propinsi Masy Swasta APBN Kab/Kota Propinsi Masy Swasta APBN Kab/Kota Propinsi Masyarakat Swasta 1 Air Minum 2 Drainase 3 Sampah 4 Air Limbah 5 Pengembangan Permukiman 6 Tata Bangunan Lingkungan  
  • 33. 28 BUKU PANDUAN KEUANGAN DAERAH  
  • 34. RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH 29 RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA TIM PENGARAH 1. Ir. Agoes Widjanarko, MIP 2. Ir. Ismanto, MSc 3. Ir. Danny Sutjiono 4. Ir. Guratno Hartono, M.Bc 5. Ir. Antonius Budiono, MSc 6. Ir. Tamin M. Zakaria Amin, MSc 7. Ir. Susmono TIM PENYUSUN 1. Ir. Andreas Suhono, MSc 2. Ir. Diana Kusumastuti, MT 3. Ir. Iwan Dharma S, M.Soc.Sci 4. Ir. Sitti Bellafolijani, M.Eng 5. Ir. Alex Abdi Chalik, MM, MT 6. Ir. Handy Bambang Legowo, MSES 7. Dra. Nyimas Nina Indrasari, MSc 8. Ir. Doddy Koeswanto 9. Ir. Iskandar Z 10. Ir. Halasan Sitompul 11. Ir. Didiet Akhdiat, MSc 12. Dades Prinandes, ST, MT 13. Yuke Ratnawulan, ST 14. Dra. Endah T. Widowati 15. Veronica Kusumawardhani, ST 16. Ade Syaiful, ST., MT 17. Meytri Wilda Ayuantari, ST 18. Ir. Bagus Mudiantoro, MM 19. Budi Hertanto, ST 20. Akhfian Mustika A, ST 21. Hidemiwan, ST 22. Azibi Taufik, ST NARA SUMBER 1. Ir. Hendropranoto Suselo, MPW 2. Prof. Dr. Ir. Budhy Tjahjati 3. Ir. Gita Chandrika N., MCP 4. Ir. Sugiantoro PENYELARAS AKHIR STUDIO Jakstra BPCK Jl. Pattimura No. 20 Gedung Menteri PU Lt. 4 Telp. +62 21 72796582/7244067 Faks. +62 21 72796582/7244067