Buku Putih Sanitasi - 3-2 Pemetaan Sanitasi merupakan salah satu modul pelatihan PPSP yang diberikan kepada para fasilitator dan pokja sanitasi (di tingkat kabupaten/kota dan provinsi).
1. Bab 3 Profil Sanitasi Wilayah
Pemetaan Sanitasi
Buku Putih Sanitasi
Pelatihan Fasilitator Kabupaten/Kota “Penyusunan BPS dan SSK ” 2014
Tanggal :
Tempat:
2. SSK MPS
BP
Tahun n Tahun n+1
Buku Putih
- Profil wilayah
- Profil sanitasi
- Permasalahan
mendesak sanitasi
- Area Berisiko
- Konsultasi Publik
- Pengesahan oleh
Bupati/Walikota
Konteks Perencanaan Strategis Sanitasi
SSK
- Visi misi sanitasi
- Tahapan pengembangan sanitasi
- Strategi (hasil analisis SWOT)
- Indikasi program& kegiatan,
kebutuhan dan sumber pendanaan
(5 tahun)
- Konsultasi ke Provinsi , dan Pusat
- Pengesahan oleh Bupati/Walikota
MPS
- Hasil monitoring
implementasi
- Identifikasi dan solusi funding
gap
- Konsultasi ke SKPD Kab/Kota,
Provinsi , dan Pusat
- Langkah lanjutan (rencana
tindak)
- Pengesahan oleh stakeholder
di masing-masing tingkatan
3. 5 (lima) Langkah Penyusunan BPS
Proses 2
Penyiapan Profil
Wilayah
Bab 1
Bab 2
Proses 3
Penilaian Profil Sanitasi
Bab 3
Bab 4
Proses 4
Penetapan Area
Berisiko Sanitasi
Bab 5
Proses 5
Finalisasi Buku Putih
Final
Proses 1
Internalisasi dan
Penyamaan Persepsi
Bab 1
5. 5
Langkah Penyusunan BPS
Pemetaan Sistem Sanitasi Saat Ini
Diskusikan dan petakan Sistem Sanitasi yang berlaku di Kabupaten / Kota
Gunakan instrumen Diagram Sistem Sanitasi
Susun Pemetaan Sistem Sanitasi berdasarkan data sekunder
Gunakan dokumen-dokumen yang sudah terhimpun saat kegiatan
Pengumpulan Data Sekunder
Lakukan analisis deskriptif yang menggambarkan:
Cakupan layanan
Tingkat layanan
Lakukan penilaian mandiri dengan perangkat QA dan unggah dokumen Bab
3.3.2; 3.4.2; dan 3.5.2 ke dalam laman ppsp. nawasis.info
7. Komponen dalam sistem air limbah setempat (onsite) –
bagaimana posisinya dalam sistem air limbah setempat?
Tangki Septik
(individual / komunal)
Institusi Regulasi
Pendanaan
Pelibatan
masyarakat
Lainnya
8. Produk
Input
(A)
User Interface
(B)
Pengumpulan &
Penampungan /
Pengolahan Awal
(C)
Pengangkutan /
Pengaliran
(D)
(Semi) Pengolahan
Akhir Terpusat
(E)
Daur Ulang dan/atau
Pembuangan Akhir
Diagram Sistem Sanitasi: AIR LIMBAH DOMESTIK
SungaiAIR
LIMBAH
DOMESTIK
BLACK
+
GREY
WATER lumpur
lumpur
IPLT
effluent
effluent
Air tanahBidang resapan
Truk tinja
Drainase
lingkungan
Tangki Septik
(individual / komunal)
9. Setelah memahami sistemnya bahas detailnya
•Jumlah KK yang memiliki “tangki septik”
•Kualifikasi tangki septik: sesuai standar, tidak sesuai standar
•Jumlah truk tinja, ritasi, biaya O&M, mekanisme pengawasan
•Penyedotan lumpur tinja di area dengan akses tidak terjangkau
truk tinja (perlu gerobak penyedot lumpur?)
•Mekanisme penarikan retribusi?
•Kapasitas IPLT sesuai kebutuhan, rencana pengembangan
(disain IUWASH)
•Lahan pekarangan yang tidak memungkinkan penempatan
tangki septik & bidang resapan solusinya?
•Pendanaan: oleh siapa dan di function group yang mana?
10. TingkatPencemaran
diakibatkantangkiseptikbocor
waktuTahap-1 Tahap-2 Tahap-3
Tahap-1: kondisi sampai saat ini
Tahap-2: penyiapan aturan & standar teknis
Tahap-3: implementasi aturan & standar teknis untuk tangki septik baru
Tahap-4: ditto, ditambah rehabilitasi tangki septik lama atau perubahan teknologi
Tahap-4
TAHAPAN TINDAKAN UNTUK MENURUNKAN PENCEMARAN
AKIBAT TANGKI SEPTIK YANG BOCOR
Ilustrasi kebijakan dari Kab/Kota untuk menurunkan pencemaran terhadap air
tanah akibat tangki septik yang tidak sesuai standar
11. Produk
Input
(A)
User Interface
(B)
Pengumpulan &
Penampungan /
Pengolahan Awal
(C)
Pengangkutan /
Pengaliran
(D)
(Semi) Pengolahan
Akhir Terpusat
(E)
Daur Ulang dan/atau
Pembuangan Akhir
Diagram Sistem Sanitasi: AIR LIMBAH DOMESTIK
lumpur
Sungai
effluent
Truk tinja
IPLT
Tangki Septik
(individual / komunal)
Drainase
lingkungan
Pipa kolektor, pipa sewer
M
M
M
P
P
P
IPAL
AIR
LIMBAH
DOMESTIK
BLACK
+
GREY
WATER
12. Contoh hasil pemetaan pengelolaan air limbah domestik*
Sistem A: air limbah langsung dibuang ke sungai/saluran (jamban helikopter)
Sistem B: air limbah dibuang ke cubluk
Sistem C: air limbah dibuang ke tangki septik
*) Sumber: Seri Manual Tahap B: Penilaian dan Pemetaan Situasi Sanitasi Kota
2.000 KK (20 % dari
populasi)
1.000 KK (10 % dari
populasi)
500 KK (5 % dari
populasi)
20. Data Sekunder
• Data sekunder merupakan data yang diperoleh
secara tidak langsung, atau melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
• Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan
atau laporan historis yang telah tersusun dalam
arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan
yang tidak dipublikasikan.
21. Daftar Isi BPS
21
Bab 3 Profil Sanitasi Wilayah
Referensi utama:
Pedoman Penyusunan BPS, Bagian 2 Outline
3.1 Wilayah Kajian Sanitasi
3.3 Pengelolaan Air Limbah Domestik
3.4 Pengelolaan Persampahan
3.5 Pengelolaan Drainase Perkotaan
3.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terkait Sanitasi
3.6 Pengelolaan Komponen terkait Sanitasi
Beri penjelasan mengenai sistem pengelolaan air limbah domestik yang ada, baik sistem setempat
(onsite) maupun terpusat (offsite) individual maupun berbasis komunal mengenai: (i) teknologi yang
digunakan, dan (ii) jumlah masyarakat penerima manfaat (atau keluarga yang terhubung ke dalam
masing-masing sistem). Masukkan pula informasi mengenai kondisi fasilitas air limbah di tingkat rumah
tangga mengenai (i) tempat penyaluran akhir tinja dan (ii) persentase tangki suspek aman & tidak
aman yang bersumber dari hasil studi EHRA
Lengkapi dengan Gambar berikut:
- Gambar 3.6 Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja
- Gambar 3.7 Grafik Persentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman
Lengkapi dengan peta:
- Peta 3.2 Peta cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik termasuk IPAL terpusat
(ukuran A3) (hanya berlaku apabila Kabupaten/Kota memiliki sistem offsite)
Masukan tabel berikut:
- Gambar 3.8 Diagram Sistem Sanitasi pengelolaan air limbah domestik
- Tabel 3.6 Cakupan layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten/Kota
- Tabel 3.7 Kondisi Prasarana dan Sarana Air Limbah Domestik
Hapus seluruh teks ini setelah sub-bab 3.3.2 selesai disusun
22. 22
Pemetaan Sistem dan Tingkat Layanan Sanitasi
Contoh input di dalam dokumen BPS
TABEL
PETAContoh hasil pemetaan sanitasi
Sistem A: Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
Sistem B: Sistem setempat (onsite)
Sistem C: Sistem terpusat (offsite)
Sistem D: Sistem komunal
2.000 KK (20 % dari
populasi)
1.000 KK (10 % dari
populasi)
500 KK (5 % dari
populasi)
IPLT
IPAL
terpusat
IPLT : Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah
1.000 KK (10 % dari
populasi)
No
Nama
Kecamatan/
Kelurahan
BABS*
Sarana tidak
layak
Sarana Layak
Onsite System Offsite
System
Individual Berbasis Komunal Kawasan /
terpusat
(KK)
Cubluk,
Tangki septik
tidak aman**
(KK)
Jamban
keluarga
dgn tangki
septik
aman
(KK)
MCK
umum
/Jamban
Bersama
(KK)
MCK++
(KK)
Tangki
Septik
Komunal
(KK)
IPAL
Komunal
(KK) Sambungan
Rumah (KK)
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x)
Kecamatan
A
Kelurahan
A1
Kelurahan
A2
Kecamatan
B
Kelurahan
B1
Kelurahan
B2
24. 24
Pemetaan Sistem Sanitasi
Kaitannya dengan SSK
• Sebagai data dasar untuk menetapkan Tujuan dan Sasaran
Pengembangan Sanitasi (Bab 2 SSK).
• Sebagai data dasar untuk penyusunan Program dan
Kegiatan Sanitasi (Bab 4 SSK).