SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  43
SUMMARY
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI
      PERKOTAAN NASIONAL




                                   KEBIJAKAN DAN STRATEGI
                                   PERKOTAAN NASIONAL
                                   KSPN
Sistematika Pembahasan
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI




                                   1. Isu Pembangunan Perkotaan
                                   2. Tantangan Pembangunan Perkotaan
      PERKOTAAN NASIONAL




                                   3. Visi Pembangunan Kota Masa Depan
                                   4. Benchmarking dan Sasaran Pembangunan
                                      Perkotaan
                                   5. Kebijakan dan Strategi Pembangunan Perkotaan
                                   6. Mekanisme Perencanaan, Pelaksanaan, dan
                                      Pengendalian Pembangunan Perkotaan

                                                                                     2
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI
      PERKOTAAN NASIONAL




3
KAWASAN PERKOTAAN
                                   ...adalah wilayah yang mempunyai
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI




                                   kegiatan utama bukan pertanian
                                   dengan susunan fungsi kawasan
                                   sebagai tempat permukiman          Kawasan perkotaan dapat
                                   perkotaan, pemusatan dan
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                                      berbentuk :
                                   distribusi pelayanan jasa           kota sebagai daerah otonom;
                                   pemerintahan, pelayanan sosial,     bagian daerah kabupaten yang
                                   dan kegiatan ekonomi.                berciri perkotaan; dan
                                                                       bagian dari dua atau lebih
                                   Kawasan perkotaan dapat berupa:      daerah berbatasan langsung dan
                                    kawasan megapolitan;               berciri perkotaan
                                    kawasan metropolitan;
                                    kawasan perkotaan besar;
                                                                      PP No. 34 Tahun 2009 Tentang
                                     kawasan perkotaan sedang;        Pedoman Pengelolaan Kawasan
                                    Kawasan perkotaan kecil.         Perkotaan.

                                   PP No. 26 Tahun 2008 Tentang
                                   RTRWN

                                                                                                     4
Potret Perkotaan Indonesia
                                                                 POTRET PERKOTAAN INDONESIA
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI




                                   •   Jumlah penduduk Indonesia di kawasan perkotaan telah mencapai 50%.
                                   •   Tingkat pertumbuhan 5,89% per tahun (tingkat pertumbuhan rata-
                                       rata nasional sebesar 1,17%/tahun).
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                     100.0%
                                        Persentase




                                                      80.0%
                                        Penduduk




                                                      60.0%
                                                      40.0%                                       Perdesaan
                                                      20.0%
                                                       0.0%                                       Perkotaan
                                                              2010   2015           2020   2025
                                          Sumber : BPS 2008                 Tahun

                                       Tahun 2025

                                       67,5%
                                       Penduduk Indonesia akan tinggal di kawasan perkotaan
                                       ....Kita berada di ERA KOTA !!                                     5
Persentase Kontribusi PDRB Kota Terhadap Nasional
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI




                                                                45.00
                                                                40.00
                                                 % kontribusi   35.00
                                                                30.00
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                                25.00
                                                                20.00
                                                                15.00
                                                                10.00
                                                                 5.00
                                                                 0.00
                                                                        2005        2006       2007      2008      2009         2010
                                                                                Persentase Kontribusi PDRB ADHB Kota Terhadap
                                                                                                   Nasional
                                       Kota Kecil (11%)                 0.17         0.18      0.18      0.17      0.20         0.20
                                       Kota Sedang (56%)                7.51         7.24      7.04      7.05      6.68         6.55
                                       Kota Besar (16%)                 5.88         5.80      5.82      5.90      5.97         6.01
                                       Kota Metropolitan (15%)          27.17       26.94     27.66      27.07     27.89        27.96
                                       Total (98 kota otonom)           40.73       40.16     40.70      40.20     40.74        40.72

                                   Kontribusi PDRB Kota Metropolitan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
                                   Kota Menengah yang mempunyai jumlah kota paling banyak                                               6
Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kota
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI




                                                 Berdasarkan Fungsi Kota di KBI-KTI
                                   Tahun         2008          2009      2010   ket.        Tahun                  2008          2009       2010
                                                                              Dengan        Indeks
                                                 6,66          6,80      6,94                                      1,14          1,14       1,16
                                   Indeks                                     Jakarta       Ketimpangan
      PERKOTAAN NASIONAL




                                   Ketimpangan                                 Tanpa
                                                 2,02          2,05      2,01
                                                                              Jakarta

                                                                                          Tahun
                                   PKN KBI                                                                           ket.               PKN KTI
                                                  Ketimpangan                     2008       2009        2010
                                                                                   9,24      9,44         9,67 Dengan Jakarta
                                                  Antara Kota-Kota PKN
                                                                                   2,13      2,21         2,16 Tanpa Jakarta
                                   PKW KBI                                                                                              PKW KTI
                                                  Antara Kota-Kota PKW             4,57      4,71         4,71



                                   Tahun                2008          2009       2010      Tahun                  2008          2009       2010
                                   Indeks                                                  Indeks
                                                        4,14          4,18       4,20                             1,37          0,79       0,82
                                   Ketimpangan                                             Ketimpangan

                                    Ketimpangan kota-kota PKN dan PKW di Indonesia Bagian Barat lebih tinggi
                                     dibandingkan Indonesia Bagian Timur.
                                    Ketimpangan kota-kota PKN dengan Jakarta lebih tinggi dibandingkan tanpa
                                     Jakarta.                                                               7
Perkembangan Kota
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI



                                                 Perkembangan lahan terbangun di perkotaan terus meningkat

                                         kota bandung Th. 2002                                                   kota bandung Th. 2011
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                                                                 Tingkat
                                       infrastruktur                     lingkungan                                      Sosial
                                                                                                 Bencana
                                   Rata-Rata rasio panjang       Rata-Rata Indeks            Kota dgn          jumlah tindak pidana di
                                   jalan per 1.000 penduduk      Lingkungan Hidup Kota       Tingkat                 Indonesia
                                   Tahun 2010 (standar 0,6       Tahun 2008                  Rawan      84%   400,000
                                   km/1.000 penduduk)                                        Bencana          300,000
                                                                 Kecil                   -
                                   Kecil                 4,17                                Tinggi           200,000
                                                                 Sedang            80,52     Kota dgn
                                   Sedang                2,06                                                 100,000
                                                                 Besar             60,08     Tingkat
                                   Besar                 1,02                                                       -
                                                                                             Rawan      16%
                                   Metropolitan          1,02    Metropolitan      44,60                                2003 2005 2008 2010
                                                                                             Bencana
                                                                                             Sedang
                                                                                                                                              8
ISU NASIONAL DALAM PEMBANGUNAN PERKOTAAN
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI




                                   No             Isu                                   Pendalaman Isu
                                   1     Belum optimalnya peran   a. Masih terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana
                                         kota sebagai pendorong      transportasi antarwilayah
                                         pertumbuhan ekonomi      b. Belum optimalnya pengembangan ekonomi untuk peningkatan
      PERKOTAAN NASIONAL




                                         regional dan nasional       kesejahteraan masyarakat
                                   2     Adanya ketimpangan       a. Terjadinya pemusatan kegiatan ekonomi di kawasan barat
                                         pembangunan                 Indonesia, menyebabkan lemahnya keterkaitan ekonomi antar
                                         antarwilayah                wilayah tengah dan timur Indonesia.
                                                                  b. Terjadinya kesenjangan pembangunan antara kota-kota
                                                                     metropolitan dan besar, dengan kota-kota menengah dan kecil
                                                                     yang sebagian besar tersebar di wilayah timur Indonesia.
                                                                  c. Terjadinya ketimpangan pembangunan antara kota-desa, dan
                                                                     antara kota-kabupaten hampir di seluruh wilayah Indonesia
                                   3     Belum optimalnya tata    Belum optimalnya kerjasama pusat-daerah, antarwilayah dan
                                         kelola dan kelembagaan   antar-pihak, kerjasama ekonomi antara pemerintah-swasta yang
                                         pemerintahan             mampu melindungi kepentingan publik
                                         perkotaan
                                   4     Rendahnya ketahanan      Belum diarusutamakannya dan belum terintegrasinya mitigasi dan
                                         kota terhadap bencana    adaptasi bencana dan perubahan iklim di dalam perencanaan dan
                                         & perubahan iklim.       pembangunan perkotaan
                                                                                                                           9
ISU UMUM PEMBANGUNAN PERKOTAAN
RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI




                                  MODAL SOSIAL masyarakat perkotaan belum dikembangkan secara optimal
      PERKOTAAN NASIONAL




                                  Belum optimalnya pembinaan dan pengembangan EKONOMI LOKAL perkotaan


                                  Belum optimalnya penyediaan SARANA PRASARANA perkotaan

                                  Penyelenggaraan PENATAAN RUANG DAN PENATAGUNAAN TANAH
                                  perkotaan belum efisien

                                  Belum optimalnya PENGELOLAAN LINGKUNGAN, MITIGASI DAN ADAPTASI
                                  BENCANA SERTA PERUBAHAN IKLIM dalam pengelolaan perkotaan

                                  Belum optimalnya TATA KELOLA DAN KELEMBAGAAN pemerintah daerah
                                  dalam pembangunan dan pengelolaan perkotaan



                                                                                                        10
ISU SPESIFIK PEMBANGUNAN PERKOTAAN
RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI




                                        Kota Metropolitan dan Besar                    Kota Menengah dan Kecil

                                  • Terjadinya urban sprawl dan belum
                                    terintegrasinya pusat-pusat kegiatan di    • Belum optimalnya pengembangan ekonomi
                                    dalam kota dengan jaringan transportasi      lokal, termasuk keterkaitannya dengan
      PERKOTAAN NASIONAL




                                    umum.                                        ekonomi wilayah perdesaan.
                                  • Belum beroperasinya sistem angkutan
                                    massal antarmoda/multimoda dan jalur       • Belum memadainya prasarana permukiman
                                    pejalan kaki berakibat semakin               seperti listrik,air bersih, dan drainase.
                                    meningkatnya kemacetan lalu lintas
                                  • Belum optimalnya kerjasama antarkota dan
                                                                               • Belum optimalnya kerjasama antarkota dan
                                    antara kota-kabupaten dalam hal
                                                                                 antara kabupaten-kota dalam
                                    pengelolaan dan pembangunan sarpras
                                                                                 pengembangan produk unggulan.
                                    perkotaan,serta pemanfaatan sumber daya
                                    lokal (alam, manusia)
                                  • Semakin meningkatnya angka kriminalitas
                                    dan konflik sosial antarwarga kota
                                  • Belum optimalnya inovasi dalam
                                    pendayagunaan sumber daya non
                                    pemerintah dalam
                                    pembangunan, pemeliharaan, dan
                                    pengelolaan pelayanan publik




                                                                                                                             11
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI
       PERKOTAAN NASIONAL




12
TANTANGAN PERKOTAAN INDONESIA
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI




                                                                                   KETAHANAN
                                    GLOBALISASI:        DESENTRALISASI
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                                                      KOTA
                                   kota harus menjadi            DAN
                                      pusat aktivitas   DEMOKRATISASI                 thd dampak
                                     yang kompetitif     tata pemerintahan             perubahan
                                       dan bertaraf     efektivitas kebijakan    iklim, bencana, pen
                                       internasional          nasional              urunan kualitas
                                                                                       lingkungan




                                     KESETARAAN                                 PERKEMBANGAN
                                                        KUALITAS SDM
                                       SOSIAL                                     TEKNOLOGI




                                                                                                       13
Urgensi Penyusunan KSPN
                                                                    URGENSI KEBIJAKAN DAN STRATEGI
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI



                                                                               PERKOTAAN NASIONAL


                                                                            Mengatur fungsi kota dan
      PERKOTAAN NASIONAL




                                      Memberikan acuan bagi
                                   pembangunan kota dan kawasan         penataan ruang kota (aspasial dan
                                                                          spasial) untuk pembangunan
                                            perkotaan
                                                                                  berkelanjutan




                                   Sebagai instrumen perencanaan
                                   yang menjadi acuan bagi setiap       Menjadi dasar dalam sinkronisasi
                                   K/L dalam pelaksanaan program         regulasi dan kebijakan terkait
                                         dan kegiatan terkait              pembangunan perkotaan
                                      pembangunan perkotaan



             3
                                                                                                            14
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI
       PERKOTAAN NASIONAL




15
VISI PEMBANGUNAN PERKOTAAN INDONESIA

                        KOTA MASA DEPAN
          Kota Berkelanjutan dan Berdayasaing
                   untuk Kesejahteraan Masyarakat

Kota Inovatif, Kreatif, &        Kota Layak          Kota Produktif, Hijau, &
      Berbasis IT           Huni, Berkeadilan, dan    Berketahanan Iklim
                            mengakui Keragaman
     Smart City                Liveable City         Green Economy City




       Membangun IDENTITAS             Membangun keterkaitan dan manfaat
PERKOTAAN INDONESIA berbasis           antarkota dan desa-kota dalam SISTEM
      karakter fisik, keunggulan       PERKOTAAN INDONESIA berbasis
         ekonomi, budaya lokal         kewilayahan



                                                                                16
KOTA BERKELANJUTAN
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI



                                   ….adalah kawasan perkotaan yang didesain, dibangun,dan dikelola untuk memenuhi
                                   kebutuhan warga kota dari aspek lingkungan, sosial, ekonomi, tanpa mengancam
                                   keberlanjutan sistem lingkungan alami, lingkungan terbangun, lingkungan sosial
                                   (European Sustainable Cities Report, 1996)
      PERKOTAAN NASIONAL




                                        Liveable City
                                        • Kota yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup warganya sehingga
                                          dapat mencapai kesejahteraan dengan lebih mudah, serta tetap mampu manjaga
                                          kualitas lingkungan

                                        Smart City
                                        • Kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur
                                          telekomunikasi modern (ICT) untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi
                                          berkelanjutan dan kualitas kehidupan ytinggi, dengan manajemen sumber daya
                                          yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat

                                        Green City
                                        • Kota yang dibangun dengan tidak mengorbankan asetnya, melainkan terus
                                          memupuk sumber daya alam, lingkungan, dan kualitas prasarana kota untuk
                                          menjawab isu perubahan iklim melalui tindakan mitigasi dan adaptasi
                                                                                                                       17
                                                                                                                         17
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI
       PERKOTAAN NASIONAL




18
Most Livable City Index 2012 – Economist
                                   BENCHMARKING LIVEABLE CITY                                       Intelligence Unit (EIU)
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI



                                            ASPEK                           INDIKATOR               1        Melbourne, Australia
                                                                                                    2        Vienna, Austria
                                   Stabilitas            Prevalensi kejahatan
                                                                                                    3        Vancouver, Kanada
                                                         Ancaman kerusuhan sipil / konflik
                                                                                                    4        Toronto, Kanada
      PERKOTAAN NASIONAL




                                   Kesehatan             Akses terhadap pelayanan kesehatan
                                                         (pemerintah & swasta)                      6        Sydney, Australia

                                                         Kualitas kesehatan masyarakat              8        Perth, Australia

                                   Budaya & Lingkungan   Tingkat korupsi                            9        Adelaide, Australia

                                                         Pengawasan sosial atau agama               12       Osaka, Jepang

                                                         Ketersediaan fasilitas rekreasi (budaya,   18       Tokyo, Jepang
                                                         olahraga, & kuliner)
                                                                                                    31       Hong Kong, Hong Kong
                                                         Ketersediaan penyedia barang & jasa
                                                                                                    52       Singapore, SIngapore
                                   Pendidikan            Akses terhadap pendidikan (pemerintah &
                                                                                                    72       Beijing, China
                                                         swasta)
                                                         Kualitas pendidikan                        78       Kuala Lumpur, Malaysia
                                   Infrastruktur         Kualitas jaringan jalan                    79       Shanghai, China

                                                         Kualitas angkutan umum                     102      Bangkok, Thailand

                                                         Ketersediaan perumahan berkualitas baik    105      Manila, Filipina

                                                         Kualitas penyediaan energi                 119      Jakarta, Indonesia
                                                         Kualitas penyediaan air                    122      Hanoi, Vietnam
                                                         Kualitas telekomunikasi                    124      Ho Chi Minh City, Vietnam
                                                                                                                                               19
                                                                                                                                                 19
BENCHMARKING SMART CITY
                                                                                                               Shanghai, China
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI



                                        ASPEK                                 INDIKATOR

                                   Smart City          jangkauan jaringan broadband
                                   Infrastructure                                                              Luas         :   6.340 km2
                                                       akses jaringan broadband
                                   Smart City Public   Jejaring komunikasi pemerintah, masyarakat, swasta      Populasi :       23 juta jiwa
                                   Management &
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                       Transparansi kebijakan dan anggaran pemerintah
                                   Service
                                                       Manajemen lalu lintas berbasis IT                       Kepadatan : 3.600 jiwa/km2
                                                       Sistem kesehatan berbasis IT
                                                       Sistem pendidikan berbasis IT
                                                       Jejaring perlindungan lingkungan
                                                       Pengelolaan energi
                                                                                                               Jakarta, Indonesia
                                                       Sistem keamanan kota
                                   Information Serv
                                   for Econ Dev’t
                                                       Penggunaan e-commerce, layanan informasi dlm industri   Luas     :       653,83 km2
                                                       Tingkat pengembangan sistem informasi perusahaan
                                   Culture and         Tingkat pendapatan masyarakat                           Populasi :        9,6 juta jiwa
                                   Science
                                                       Tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat
                                                                                                               Kepadatan:       14.618
                                                       Tingkat pelatihan informasi kepada masyarakat
                                                       Tingkat penggunaan internet
                                                                                                                                jiwa/km2
                                   Sense of Citizen    Rasa kenyamanan hidup (pendidikan, kesehatan, layanan
                                                       pemerintah, & informasi lalu lintas)
                                                       Rasa keamanan masyarakat (makanan, kriminalitas,
                                                       keselamatan jalan, dan lingkungan)                                                        20
BENCHMARKING SMART CITY
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI



                                         ASPEK                              INDIKATOR             ASPEK                  INDIKATOR

                                   Competitiveness      Semangat inovasi                          Transportasi dan ICT   Akses informasi nasional dan internasional
                                   (Smart Economy)                                                (Smart Mobility)
                                                        Kewirausahaan                                                    Ketersediaan infrastruktur berbasis ICT

                                                        City image/branding                                              Sistem transportasi yang inovatif, aman,
                                                                                                                         berkelanjutan
                                                        Produktivitas
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                                                                  Sumber daya alam       Tingkat polusi udara
                                                        Fleksibilitas pasar tenaga kerja          (Smart
                                                                                                  Environtment)          Manajemen sumber daya berkelanjutan
                                                        Kemampuan bertransformasi
                                   Sosial dan SDM       Tingkat pendidikan dan keahlian           Kualitas hidup         Pendidikan
                                   (Smart People)                                                 (Smart Living)
                                                        Keragaman etnis dan sosial                                       Kesehatan

                                                        Kreativitas                                                      Kebudayaan

                                                        Keterbukaan sosial budaya                                        Perumahan

                                                        Partisipasi dalam kehidupan masyarakat                           Rekreasi

                                   Partisipasi (Smart   Partisipasi dalam pengambilan keputusan                          Keamanan
                                   Governance)
                                                        Pelayanan publik dan sosial
                                                                                                  Pekalongan, Jawa Tengah
                                                        Transparansi pemerintah
                                                        Strategi dan perspektif politik
                                                                                                  Luas      :      17,55 km2
                                                                                                  Populasi :       272.000 jiwa
                                                           Groningen, Belanda                     Kepadatan :      15.948 jiwa/km2
                                                           Luas         :     83,69 km2
                                                           Populasi :         192.000 jiwa
                                                           Kepadatan :        2.469 jiwa/km2                                                                        21
ASPEK                                    INDIKATOR                    Asian Green City Index 2011 –
                                                                                                                                              Economist Intelligence Unit (EIU)
                                                             Energi dan CO2            Emisi CO2 per kapita
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI



                                                                                       Rencana aksi perubahan iklim                           1     Singapore            Well above
                                                                                                                                                                          average
                                                                                       Kebijakan energi terbarukan
                                   BENCHMARKING GREEN CITY



                                                             Guna Lahan dan Bangunan   RTH per kapita                                         2     Hong Kong
                                                                                       Kepadatan penduduk                                     3     Osaka
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                                                       Kebijakan eco-building                                 4     Seoul                   Above
                                                                                       Kebijakan penggunaan lahan                                                          average
                                                                                                                                              5     Taipei
                                                             Transportasi              Panjang jaringan transportasi massal
                                                                                                                                              6     Tokyo
                                                                                       Kebijakan pengembangan transportasi massal perkotaan
                                                                                                                                              7     Yokohama
                                                             Sampah                    Persentase sampah yang diolah
                                                                                       Program pengumpulan dan pembuangan sampah              8     Bangkok
                                                                                       Kebijakan Re-cycling dan Re-using                      9     Beijing
                                                             Air                       Peningkatan kualitas air bersih dan air minum          10    Delhi
                                                                                                                                                                           Average
                                                                                       Pengelolaan sumber daya air                            11    Jakarta
                                                                                       Konsumsi air per kapita
                                                                                                                                              12    Kuala Lumpur
                                                             Sanitasi                  Persentase penduduk yang telah dilayani sanitasi
                                                                                                                                              13    Shanghai
                                                                                       Persentase air limbah rumah tangga yang diolah
                                                                                       Kebijakan sanitasi terkait pencemaran
                                                                                                                                              14    Hanoi
                                                                                                                                                                            Below
                                                             Kualitas udara            Tingkat polusi udara                                   15    Kolkata
                                                                                                                                                                           average
                                                                                       Kebijakan pengurangan pencemaran udara                 16    Manila
                                                                                                                                                                                 22
                                                             Tata Kelola Lingkungan    Pengelolaan lingkungan                                 17    Karachi              Well below
                                                                                       Partisipasi masyarakat                                                             average
INDIKATOR PEMBANGUNAN PERKOTAAN
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI




                                         VISI                     DASAR                   IDEAL/KOTA MASA
                                                                                               DEPAN
                                                      Penindakan kriminalitas          Pencegahan kriminalitas
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                                            Angka Harapan Hidup

                                                      Akses rumah untuk MBR            Kualitas perumahan

                                                      Akses air minum                  Kualitas penyediaan air minum

                                   Kota Layak Huni,   Cakupan jaringan drainase        Kualitas jaringan drainase
                                   Berkeadilan, dan   Rasio elektrifikasi              Kualitas penyediaan energi
                                      Mengakui
                                                      Cakupan pelayanan transportasi   Kualitas pelayanan transportasi
                                     Keragaman /      umum massal                      umum massal
                                    LIVEABLE CITY     Ketersediaan sarana sosial       Kualitas sarana sosial
                                                      (pendidikan, kesehatan,
                                                      peribadatan)
                                                                                       Sarana dan prasarana
                                                                                       perkotaan untuk penduduk
                                                                                       berkebutuhan khusus
                                                      Penindakan korupsi               Penurunan tingkat korupsi
                                                                                                                         23
INDIKATOR PEMBANGUNAN PERKOTAAN
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI



                                          VISI                     DASAR                   IDEAL/KOTA MASA DEPAN
                                                         Akses dan jaringan IT           Kualitas jaringan dan pelayanan IT

                                                                                         Masyarakat melek /paham IT
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                         Forum komunikasi                Jaringan komunikasi pemerintah-
                                                         pemerintah-masyarakat           masyarakat –swasta berbasis IT

                                                         Pelayanan pemerintah            Pemanfaatan IT untuk manajemen lalu
                                                         transparan dan akuntabel        lintas, perizinan, sistem kesehatan,
                                     Kota Inovatif,      berbasis IT                     sistem pendidikan, pengelolaan energi,
                                   Kreatif, & Berbasis                                   perdagangan dan industri, sistem
                                                                                         peringatan dini thd bencana
                                           IT /
                                                         Partisipasi sekolah             Kapasitas SDM untuk inovasi, kreasi,
                                      SMART CITY                                         dan kewirausahaan
                                                                                         Kualitas tenaga kerja

                                                                               Tingkat pendapatan masyarakat

                                                         Event, sarana kebudayaan        Kegiatan kebudayaan sebagai
                                                                                         keseharian
                                                                                   Kerjasama antardaerah
                                                                                                                                24
INDIKATOR PEMBANGUNAN PERKOTAAN
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI



                                       VISI                       DASAR                              IDEAL/KOTA MASA DEPAN

                                                                                      Tingkat investasi
                                                                                 Tingkat kesempatan kerja
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                                                     Tingkat kemiskinan
                                                                                   Industri kreatif/UMKM
                                                                                             City branding
                                       Kota       Luasan RTH                                 Emisi CO2
                                     Produktif,
                                                  Akses thd pengelolaan sampah               • Kualitas pengelolaan sampah dan
                                      Ramah
                                                                                               pengolahan limbah (rumah tangga dan
                                   Lingkungan &   Pengendalian pencemaran limbah rumah
                                                                                               industri)
                                   Berketahanan   tangga
                                                                                             • Penurunan volume sampah dan limbah
                                      Iklim /
                                                  Pengendalian pencemaran limbah
                                      GREEN
                                                  industri
                                     ECONOMY
                                       CITY                                         Tingkat polusi udara
                                                                               Penggunaan energi terbarukan
                                                               Sistem peringatan dini dan ruang evakuasi bencana/antisipasi PI

                                                  Kesesuaian perencanaan, pemanfaatan,       Pemanfaatan ruang memperhatikan
                                                  dan pengendalian ruang                     kerentanan thd bencana dan PI
                                                                                             Green building
                                                                                                                                 25
INDIKATOR PEMBANGUNAN PERKOTAAN
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI




                                                         SISTEM PERKOTAAN NASIONAL

                                   Kegiatan Ekspor-Impor     •   Tingkat arus barang
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                             •   Volume dan nilai barang        PKN
                                   Kegiatan Industri &       • Tingkat produksi
                                   Jasa                      • Jumlah Tenaga Kerja
                                                             • Tingkat Modal dan Investasi

                                                             • Bandar Udara
                                   Transportasi                                                 PKW
                                                             • Pelabuhan Laut




                                   Perbatasan/
                                   Penghubung dengan         • Letak Geografis
                                   Negara Tetangga
                                                                                                PKSN
                                   Pusat Pertumbuhan         • Tingkat kegiatan ekonomi
                                   Ekonomi terhadap            (perdagangan, industri & jasa)
                                   wilayah sekitarnya        • Tingkat kesempatan kerja

                                                                                                       26
EVALUASI CAPAIAN KOTA-KOTA
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI




                                   CAPAIAN PENYEDIAAN STANDAR PELAYANAN
                                   PERKOTAAN
                                   • Berdasarkan penghitungan evaluasi capaian
      PERKOTAAN NASIONAL




                                     penyediaan SPP pada tahun 2012, rata-rata
                                     persentase pencapaian penyediaan Standar
                                     Pelayanan Perkotaan di kota-kota di Indonesia
                                     adalah sebesar 30 %.




                                                                                     27
SASARAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN INDONESIA
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI




                                   1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Kota
                                      Terpenuhinya SPP (Standar Pelayanan Perkotaan) di perkotaan sesuai
                                      dengan tipologinya
      PERKOTAAN NASIONAL




                                   2. Pemenuhan Fungsi dan Peran Kota dalam Sistem Perkotaan
                                      Nasional
                                      1. Terwujudnya kawasan perkotaan metropolitan yang mampu bersaing di
                                         tingkatinternasional (kota internasional/global city).
                                      2. Terwujudnya kota besar yang dapat menjadi pusat pertumbuhan nasional
                                         (Pusat Kegiatan Nasional/PKN).
                                      3. Terwujudnya kota menengah dan kecil yang dapat menjadi pusat
                                         pertumbuhan ekonomi regional (Pusat Kegiatan Wilayah/PKWd an Pusat
                                         Kegiatan Lokal/PKL) serta meningkatkan keterkaitan desa-kota.
                                      4. Terwujudnya Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN sebagai gerbang
                                         internasional dan untuk mendorong kawasan perbatasan negara.

                                   C. Perwujudan kota masa depan melalui pembangunan ekonomi,
                                      sosial budaya, Prasarana & Sarana Umum, tata ruang, lingkungan
                                      hidup, dan kelembagaan

                                                                                                           28
TAHAPAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI




                                                               RPJP 2026-2050
                                                                                                2050
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                                                                       Kota Masa
                                                                                                       Depan
                                                                           2040
                                   RPJP 2005-2025
                                                                                Pemenuhan
                                                        2025                    Fungsi dan
                                                                                Peran Kota
                                                        Pemenuhan               dalam Sistem
                                                        Standar                 Perkotaan
                                                        Pelayanan               Nasional pada
                                       2015                                     100% kota
                                                        Perkotaan
                                                        Minimum pada
                                                        100% kota
                                       Kota-kota
                                       Indonesia saat
                                       ini


                                                                                                             29
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI
       PERKOTAAN NASIONAL




30
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI
                      PERKOTAAN NASIONAL




       Depan
Indikator Kota Masa
        31
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI
       PERKOTAAN NASIONAL




32
KEBIJAKAN PERWUJUDAN SISTEM PERKOTAAN NASIONAL
RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI




                                  Mengembangkan kota-kota yang telah ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan untuk mengatasi
                                  ketimpangan pembangunan antar-wilayah dan memastikan hubungan kota-desa yang saling
                                  menguntungkan (decentralized concentration).
                                            • Pengembangan prioritas kota-kota yang menjadi simpul utama kegiatan ekspor-impor/pintu gerbang
      PERKOTAAN NASIONAL




                                    1         kawasan internasional, kegiatan industri dan jasa, dan transportasi untuk mendorong terwujudnya
                                              peran Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
                                              dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN).

                                    2       • Mendorong pengembangan kota-kota dengan karakter khusus seperti: kota-kota pesisir, kota wisata,
                                              kota industri, kota tambang dan lainnya


                                    3       • Percepatan penyediaan sarana prasarana pada kota-kota menengah yang berfungsi sebagai PKW dan
                                              PKL agar tercipta peningkatan hubungan kota-desa.


                                    4       • Peningkatan efisiensi sistem logistik antarkota, antara kota-desa, serta antarwilayah pulau dalam
                                              meningkatkan kelancaran arus barang dan jasa


                                    5       • Pengembangan transportasi regional intermoda dan multi moda terutama untuk kota-kota yang
                                              ditetapkan sebagai konsentrasi pertumbuhan


                                    6       • Penerapan insentif – disinsentif fiskal, dalam mendorong pengembangan kegiatan swasta pada pusat-
                                              pusat yang telah ditetapkan.


                                    7       • Pengembangan kota-kota yang menjadi prioritas pertumbuhan melalui pengembangan kegiatan
                                              ekonomi antarkota dan antar kota dengan kawasan perdesaan di sekitarnya.                            33
KEBIJAKAN PERWUJUDAN SISTEM PERKOTAAN NASIONAL
RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI




                                  Mengembangkan kota berdaya saing sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal, regional dan
                                  nasional yang berketahanan iklim, serta berorientasi terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat dan
                                  pengentasan kemiskinan (“urban led development policy”)
      PERKOTAAN NASIONAL




                                         1         • Pembangunan prioritas kota-kota yang menjadi konsentrasi pertumbuhan
                                                     ekonomi dan interkoneksi antarkota

                                                   • Pengembangan inovasi dan kreativitas dalam optimalisasi pengembangan
                                         2           potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) kota dalam
                                                     membangun sumber daya kota yang berkelanjutan


                                         3         • Peningkatan penyediaan infrastruktur dan kegiatan ekonomi yang berbasis
                                                     ekonomi hijau, mitigasi bencana dan adaptasi terhadap perubahan iklim

                                                   • Optimalisasi pembangunan ekonomi lokal yang bermanfaat secara nasional
                                         4           serta mengintegrasikan potensi-potensi budaya lokal, pemanfaatan teknologi
                                                     modern tepat guna serta kerjasama lintas pemangku kepentingan (stakeholder).


                                         5         • Mendorong penyediaan sarana dan prasarana perkotaan yang
                                                     aman, layak, dapat diakses semua golongan dan berbasis IT


                                         6         • .Pengembangan bandar udara dan pelabuhan laut berskala internasional pada
                                                     KSN Perkotaan / metropolitan dan PKN / Ibu kota provinsi.
                                                                                                                                       34
KEBIJAKAN PERWUJUDAN KOTA MASA DEPAN
RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI




                                                      UMUM                                   KOTA METROPOLITAN DAN BESAR

                                  Mengedepankan pembangunan manusia dan sosial-
                                  budaya dalam pembangunan perkotaan.                   Meningkatkan keterpaduan antara penataan ruang
                                                                                        dengan jaringan transportasi dan penggunaan lahan
      PERKOTAAN NASIONAL




                                  Mendorong kota dan wilayah sekitarnya agar mampu      campuran (mixed-use development)
                                  mengembangkan ekonomi lokal dan meningkatkan
                                  kapasitas fiskal.
                                                                                        Meningkatkan pengelolaan terpadu antara kota
                                  Memacu penyediaan sarana prasarana dan perumahan
                                                                                        metropolitan dan besar dengan wilayah sekitarnya
                                  yang layak, terjangkau, sesuai karakteristik
                                  masyarakat, lingkungan sekitar, tipologi kota

                                  Mendorong terwujudnya kota-kota padat-lahan
                                                                                                KOTA MENENGAH DAN KECIL
                                  (compact city) yang didukung oleh pemanfaatan ruang
                                  perkotaan yang efisien serta penatagunaan tanah
                                  perkotaan yang berkeadilan
                                                                                        Pengembangan ekonomi lokal yang menterkaitkan
                                  Mendorong kota-kota untuk meningkatkan dan
                                                                                        kegiatan ekonomi antara kota menengah dan kecil
                                  mengembangkan keselarasan dan keseimbangan
                                                                                        dengan kawasan perdesaan di sekitarnya
                                  lingkungan, siap menghadapi dan adaptif terhadap
                                  perubahan iklim dan kemungkinan bencana.

                                  Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia,           Prioritas percepatan pemenuhan sarana prasarana
                                  kelembagaan, dan menerapkan tata pemerintahan         pelayanan publik dasar
                                  yang baik (good governance), serta mendorong
                                  munculnya kepemimpinan kota yang visioner
                                                                                                                                            35
RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI
       PERKOTAAN NASIONAL




36
MANAJEMEN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI
RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI




                                  •   Kunci untuk perbaikan
                                      pembangunan kota kedepan
                                      adalah pengelolaan perkotaan
                                      berbasis pengetahuan dan
      PERKOTAAN NASIONAL




                                      pemahaman tentang situasi                   Pemantauan
                                      kota yang dinamis.
                                  •   Pengelolaan perkotaan
                                      dilaksanakan dengan melakukan
                                      proses evaluasi terus-         Implementasi               Evaluasi
                                      menerus terhadap
                                      kondisi, tindakan, output, d
                                      an dampak pembangunan
                                      perkotaan
                                  •   Bekerjasama dengan
                                      masyarakat, peneliti dan              Update
                                      institusi pemerintah agar             rencana
                                                                                          Alternatif
                                      kebijakan dan program kegiatan
                                      pembangunan kota yang efektif
                                      dan sinergis dapat
                                      dilaksanakan.
                                                                                                      37
REVIEW PERATURAN PERUNDANGAN
RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI




                                  Regulasi pendukung :
                                                                                    Mekanisme insentif-
                                   Standar pelayanan                              disinsentif yang mampu
                                  perkotaan yang mampu                             menumbuhkan kinerja
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                          Perwujudan fungsi dan                              Pembinaan dan
                                    menunjukkan kinerja                                 dan inovasi
                                                           peran PKN dan PKW                               pengelolaan perkotaan
                                   pelayanan pemerintah                           pembangunan perkotaan
                                           kota.                                   untuk mendorong kota
                                                                                       berdaya saing



                                                                                   Rencana detail tata
                                    Pengarusutamaan                                                        Percepatan penyediaan
                                                             Koordinasi dan       ruang kota dan zoning
                                  mitigasi dan adaptasi                                                      perumahan bagi
                                                             pengendalian            untuk memperkuat
                                   thd bencana dan PI                                                           masyarakat
                                                          pembangunan kota-            pengendalian
                                   dlm perencanaan dan                                                     menengah ke bawah
                                                           kota metropolitan        pemanfaatan ruaang
                                  pengelolaan perkotaan                                                        di perkotaan
                                                                                           kota.




                                                             Pengembangan          Percepatan dukungan
                                                              transportasi          sarpras pelayanan
                                                            multimoda dan              publik di kota
                                                          antarmoda perkotaan      menengah dan kecil

                                                                                                                           38
PERAN PEMERINTAH PUSAT
RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI




                                  Koordinasi dan Dukungan antar Kementerian/Lembaga

                                  • Para menteri membantu Presiden berdasarkan bidang kerja masing-masing.
      PERKOTAAN NASIONAL




                                  • Pengarahan dan pengendalian pembangunan perkotaan adalah tugas pemerintah daerah
                                  • Menteri Dalam Negeri membantu Presiden di bidang pemerintahan di daerah untuk (i) mengatur,
                                    membina dan mengawasi perkembangan perkotaan agar sesuai dengan kebijakan nasional, serta
                                    (ii) mengkoordinasikan upaya masing-masing Menteri untuk mengatur, membina dan mengawasi
                                    fungsi pemerintahan daerah di bidang masing-masing, dengan memperhatikan dampak kepada
                                    pengembangan perkotaan.



                                  Pengembangan Profesi

                                  • Pemerintah pusat perlu mendukung pengembangan profesi yang dibutuhkan untuk pengelolaan
                                    pembangunan perkotaan, seperti urban planner, urban economist, property valuer, quantity
                                    surveyor, transportation planner, municipal engineer, polisi pamong praja, dsb.



                                  Kebijakan dan Strategi Perkotaan dalam RPJMN

                                  • Kebijakan dan strategi perkotaan jangka menengah menjadi prioritas dalam penyusunan RPJMN
                                    pada masa depan, mulai 2015.                                                                  39
PERAN PEMERINTAH PROVINSI
RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI




                                  Kebijakan Pembangunan Perkotaan

                                  •Pemerintahan Provinsi wajib menyiapkan kebijakan dan strategi perkotaan bersama dengan
                                   pemerintahan daerah kabupaten dan kotanya, sebagai bagian dari rencana pembangunan jangka
      PERKOTAAN NASIONAL




                                   menengahnya
                                  •Kebijakan & strategi perkotaan Provinsi dikembangkan secara ilmiah dari penelitian situasi yang
                                   nyata, dan masukan dari pemerintahan kabupaten dan kota serta masyarakat luas, dengan
                                   memperhatikan KSPN
                                  •Pengembangan perkotaan dalam provinsi didorong dan dikendalikan secara integral untuk
                                   kepentingan semua masyarakat provinsi.


                                  Pelaksanaan Pembangunan Perkotaan

                                  •Pemerintahan provinsi dapat mengatur urusan kabupaten dan kota agar eksternalitas
                                   penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan kota dapat diselesaikan.
                                  •Peraturan daerah provinsi, yang berdasarkan UU 12/2011 lebih tinggi daripada perda kabupaten
                                   dan kota, harus dengan jelas dan tegas memberdayakan gubernur untuk mendorong dan
                                   mengendali pengembangan ekonomi seluruh provinsinya secara adil dan berkelanjutan.



                                  Peran DPRD

                                  •DPRD Provinsi sebagai lembaga perwakilan rakyat provinsi dan pengawas pemerintah provinsi,
                                   memantau dan menilai pengembangan perkotaan secara menyeluruh dan memberi masukan
                                   kepada Gubernur.                                                                                  40
PERAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI




                                  Kebijakan Pembangunan Perkotaan


                                  • Pemerintahan kabupaten dan kota wajib menyiapkan kebijakan dan strategi
      PERKOTAAN NASIONAL




                                    perkotaan daerah sebagai bagian dari rencana pembangunan jangka
                                    menengah.
                                  • Kebijakan & Strategi Perkotaan Daerah dikembangkan secara ilmiah dari
                                    penelitian situasi yang nyata, dan masukan dari masyarakat luas, dengan
                                    memperhatikan KSPN. Setiap usulan kebijakan yang bertentangan dengan
                                    kebijakan di Kebijakan & Strategi Perkotaan Provinsi perlu dibahas lebih
                                    dahulu dengan pemerintahan provinsi berkaitan.


                                  Prioritas Pembangunan Perkotaan


                                  • Titik berat peran pemerintahan kabupaten dan kota adalah penyediaan
                                    layanan publik yang makin baik bagi masyarakatnya.




                                                                                                               41
KSPN TERHADAP DOKUMEN PERENCANAAN LAIN
RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI



                                                                                             Renstra
                                                                                                         pedoman         Renja K/L
                                                                                               K/L
                                                       diacu                     pedoman               bahan     diacu               bahan

                                                          pedoman
                                  RPJPN                                                      RPJMN                         RKP                  APBN
      PERKOTAAN NASIONAL




                                                                                                         dijabarkan                   pedoman
                                      saling
                                      mengacu     RTRWN
                                                                  diacu
                                                 diacu
                                                                          KSPN       diacu

                                                   RTRW
                                                                                                                               diselaraskan
                                                   Pulau          diacu
                                  diacu                                                                                        melalui
                                                 diacu                      dijabarkan           diperhatikan                  Musrenbang

                                                                                     diacu
                                                  RTRWD
                                                                  diacu
                                                                          KSPD
                                      saling mengacu



                                                         pedoman                                          dijabarkan                  pedoman
                                  RPJPD                                                      RPJMD                         RKPD                 APBD
                                                          diacu
                                                                                 pedoman               bahan       diacu             bahan

                                                                                             Renstra                       Renja
                                     KSPN sebagai grand strategy                              SKPD       pedoman           SKPD
                                   pembangunan perkotaan nasional                                                                                      42
RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI
      PERKOTAAN NASIONAL

Contenu connexe

Tendances

Bab 4 pendekatan dan metodologi
Bab 4   pendekatan dan metodologiBab 4   pendekatan dan metodologi
Bab 4 pendekatan dan metodologidandi rustandi
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanHerman Purba
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Yogan Daru Prabowo
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanAulia Arif
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanArdita Putri Usandy
 
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZRingkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZRusman R. Manik
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)bintang purba
 
Implementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaImplementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaMerisa Kadrina
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGDadang Solihin
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifDadang Solihin
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruangushfia
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPSEKP - UGM
 
Pembangunan Perumahan pada Penerapan Model Compact City di DKI Jakarta
Pembangunan Perumahan pada Penerapan Model Compact City di DKI JakartaPembangunan Perumahan pada Penerapan Model Compact City di DKI Jakarta
Pembangunan Perumahan pada Penerapan Model Compact City di DKI JakartaOswar Mungkasa
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangPenataan Ruang
 
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangInstrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangMusnanda Satar
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANDadang Solihin
 
Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanPerencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanJoy Irman
 
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPDPenyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPDDadang Solihin
 

Tendances (20)

Bab 4 pendekatan dan metodologi
Bab 4   pendekatan dan metodologiBab 4   pendekatan dan metodologi
Bab 4 pendekatan dan metodologi
 
Pedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaanPedoman umum tata ruang perdesaan
Pedoman umum tata ruang perdesaan
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
 
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZRingkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
Ringkasan Evaluasi RPJP-D Kabupaten XYZ
 
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
 
Implementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaImplementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kota
 
PERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANGPERENCANAAN TATA RUANG
PERENCANAAN TATA RUANG
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
Pembangunan Perumahan pada Penerapan Model Compact City di DKI Jakarta
Pembangunan Perumahan pada Penerapan Model Compact City di DKI JakartaPembangunan Perumahan pada Penerapan Model Compact City di DKI Jakarta
Pembangunan Perumahan pada Penerapan Model Compact City di DKI Jakarta
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SemarangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang
 
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan RuangInstrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Instrumen Lengkap Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNANEVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
Perencanaan Teknis dan Manajemen PersampahanPerencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan
 
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPDPenyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan dan Pencapaian Indikator Kinerja RPJMD dan Renstra SKPD
 
Rancang kota yang baik
Rancang kota yang baikRancang kota yang baik
Rancang kota yang baik
 

Similaire à Rancangan kebijakan-dan-strategi-perkotaan-nasional-kspn-ringkasan

kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm V_NoN
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SULAWESI SELATAN
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SULAWESI SELATANHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SULAWESI SELATAN
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SULAWESI SELATANEKPD
 
Panduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuh
Panduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuhPanduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuh
Panduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuhIRMANSYAH ILYAS
 
Bappeda_Forum Renja Dinkes 2024.pdf
Bappeda_Forum Renja Dinkes 2024.pdfBappeda_Forum Renja Dinkes 2024.pdf
Bappeda_Forum Renja Dinkes 2024.pdfLelihHerawati
 
HASIL EVALUASI KINARJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI NTT
HASIL EVALUASI KINARJAPEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI NTTHASIL EVALUASI KINARJAPEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI NTT
HASIL EVALUASI KINARJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI NTTEKPD
 
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan UmumSambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan UmumOswar Mungkasa
 
Analisis apbd 2010_cetak
Analisis apbd 2010_cetakAnalisis apbd 2010_cetak
Analisis apbd 2010_cetakrosarahardi
 
Prof Emil Salim : TINJAUAN “PRO GROWTH, PRO JOB, PRO POOR, dan PRO GREEN ECON...
Prof Emil Salim : TINJAUAN “PRO GROWTH, PRO JOB, PRO POOR, dan PRO GREEN ECON...Prof Emil Salim : TINJAUAN “PRO GROWTH, PRO JOB, PRO POOR, dan PRO GREEN ECON...
Prof Emil Salim : TINJAUAN “PRO GROWTH, PRO JOB, PRO POOR, dan PRO GREEN ECON...khoiril anwar
 
Panduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuh
Panduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuhPanduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuh
Panduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuhT. Susanto Akandanu
 
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman KumuhPanduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuhinfosanitasi
 
Pendekatan Perencanaan Pembangunan Sanitasi Berbasis Kawasan
Pendekatan Perencanaan Pembangunan Sanitasi Berbasis KawasanPendekatan Perencanaan Pembangunan Sanitasi Berbasis Kawasan
Pendekatan Perencanaan Pembangunan Sanitasi Berbasis Kawasaninfosanitasi
 
forum-konsultasi-publik-rpjmd-rkpd-09022021-1-36.ppt
forum-konsultasi-publik-rpjmd-rkpd-09022021-1-36.pptforum-konsultasi-publik-rpjmd-rkpd-09022021-1-36.ppt
forum-konsultasi-publik-rpjmd-rkpd-09022021-1-36.pptDINIDINAR2
 
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011Oswar Mungkasa
 
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan Wonogiri
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan WonogiriTabel Indikasi Program Studio Perencanaan Wonogiri
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan WonogiriLatifah Tio
 
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0Pandu Widiarto
 

Similaire à Rancangan kebijakan-dan-strategi-perkotaan-nasional-kspn-ringkasan (16)

kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
 
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SULAWESI SELATAN
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SULAWESI SELATANHASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SULAWESI SELATAN
HASIL EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI SULAWESI SELATAN
 
Panduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuh
Panduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuhPanduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuh
Panduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuh
 
Bappeda_Forum Renja Dinkes 2024.pdf
Bappeda_Forum Renja Dinkes 2024.pdfBappeda_Forum Renja Dinkes 2024.pdf
Bappeda_Forum Renja Dinkes 2024.pdf
 
HASIL EVALUASI KINARJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI NTT
HASIL EVALUASI KINARJAPEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI NTTHASIL EVALUASI KINARJAPEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI NTT
HASIL EVALUASI KINARJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009 PROVINSI NTT
 
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan UmumSambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
Sambutan Direktur Jenderal tata Ruang Kementerian Pekerjaan Umum
 
Analisis apbd 2010_cetak
Analisis apbd 2010_cetakAnalisis apbd 2010_cetak
Analisis apbd 2010_cetak
 
Prof Emil Salim : TINJAUAN “PRO GROWTH, PRO JOB, PRO POOR, dan PRO GREEN ECON...
Prof Emil Salim : TINJAUAN “PRO GROWTH, PRO JOB, PRO POOR, dan PRO GREEN ECON...Prof Emil Salim : TINJAUAN “PRO GROWTH, PRO JOB, PRO POOR, dan PRO GREEN ECON...
Prof Emil Salim : TINJAUAN “PRO GROWTH, PRO JOB, PRO POOR, dan PRO GREEN ECON...
 
Panduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuh
Panduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuhPanduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuh
Panduan identifikasi kawasan_permukiman_kumuh
 
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman KumuhPanduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
Panduan Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh
 
Pendekatan Perencanaan Pembangunan Sanitasi Berbasis Kawasan
Pendekatan Perencanaan Pembangunan Sanitasi Berbasis KawasanPendekatan Perencanaan Pembangunan Sanitasi Berbasis Kawasan
Pendekatan Perencanaan Pembangunan Sanitasi Berbasis Kawasan
 
forum-konsultasi-publik-rpjmd-rkpd-09022021-1-36.ppt
forum-konsultasi-publik-rpjmd-rkpd-09022021-1-36.pptforum-konsultasi-publik-rpjmd-rkpd-09022021-1-36.ppt
forum-konsultasi-publik-rpjmd-rkpd-09022021-1-36.ppt
 
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
Kebijakan Penanganan Permukiman Kumuh, Tantangan dan Capaian sampai Tahun 2011
 
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan Wonogiri
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan WonogiriTabel Indikasi Program Studio Perencanaan Wonogiri
Tabel Indikasi Program Studio Perencanaan Wonogiri
 
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
 
Training PELD 2014
Training PELD 2014Training PELD 2014
Training PELD 2014
 

Plus de infosanitasi

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehataninfosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015infosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMinfosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasiinfosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

Plus de infosanitasi (20)

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Rancangan kebijakan-dan-strategi-perkotaan-nasional-kspn-ringkasan

  • 1. SUMMARY RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL KSPN
  • 2. Sistematika Pembahasan RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI 1. Isu Pembangunan Perkotaan 2. Tantangan Pembangunan Perkotaan PERKOTAAN NASIONAL 3. Visi Pembangunan Kota Masa Depan 4. Benchmarking dan Sasaran Pembangunan Perkotaan 5. Kebijakan dan Strategi Pembangunan Perkotaan 6. Mekanisme Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian Pembangunan Perkotaan 2
  • 3. RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL 3
  • 4. KAWASAN PERKOTAAN ...adalah wilayah yang mempunyai RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman Kawasan perkotaan dapat perkotaan, pemusatan dan PERKOTAAN NASIONAL berbentuk : distribusi pelayanan jasa  kota sebagai daerah otonom; pemerintahan, pelayanan sosial,  bagian daerah kabupaten yang dan kegiatan ekonomi. berciri perkotaan; dan  bagian dari dua atau lebih Kawasan perkotaan dapat berupa: daerah berbatasan langsung dan  kawasan megapolitan; berciri perkotaan  kawasan metropolitan;  kawasan perkotaan besar; PP No. 34 Tahun 2009 Tentang kawasan perkotaan sedang; Pedoman Pengelolaan Kawasan  Kawasan perkotaan kecil. Perkotaan. PP No. 26 Tahun 2008 Tentang RTRWN 4
  • 5. Potret Perkotaan Indonesia POTRET PERKOTAAN INDONESIA RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI • Jumlah penduduk Indonesia di kawasan perkotaan telah mencapai 50%. • Tingkat pertumbuhan 5,89% per tahun (tingkat pertumbuhan rata- rata nasional sebesar 1,17%/tahun). PERKOTAAN NASIONAL 100.0% Persentase 80.0% Penduduk 60.0% 40.0% Perdesaan 20.0% 0.0% Perkotaan 2010 2015 2020 2025 Sumber : BPS 2008 Tahun Tahun 2025 67,5% Penduduk Indonesia akan tinggal di kawasan perkotaan ....Kita berada di ERA KOTA !! 5
  • 6. Persentase Kontribusi PDRB Kota Terhadap Nasional RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI 45.00 40.00 % kontribusi 35.00 30.00 PERKOTAAN NASIONAL 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Persentase Kontribusi PDRB ADHB Kota Terhadap Nasional Kota Kecil (11%) 0.17 0.18 0.18 0.17 0.20 0.20 Kota Sedang (56%) 7.51 7.24 7.04 7.05 6.68 6.55 Kota Besar (16%) 5.88 5.80 5.82 5.90 5.97 6.01 Kota Metropolitan (15%) 27.17 26.94 27.66 27.07 27.89 27.96 Total (98 kota otonom) 40.73 40.16 40.70 40.20 40.74 40.72 Kontribusi PDRB Kota Metropolitan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Kota Menengah yang mempunyai jumlah kota paling banyak 6
  • 7. Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Kota RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI Berdasarkan Fungsi Kota di KBI-KTI Tahun 2008 2009 2010 ket. Tahun 2008 2009 2010 Dengan Indeks 6,66 6,80 6,94 1,14 1,14 1,16 Indeks Jakarta Ketimpangan PERKOTAAN NASIONAL Ketimpangan Tanpa 2,02 2,05 2,01 Jakarta Tahun PKN KBI ket. PKN KTI Ketimpangan 2008 2009 2010 9,24 9,44 9,67 Dengan Jakarta Antara Kota-Kota PKN 2,13 2,21 2,16 Tanpa Jakarta PKW KBI PKW KTI Antara Kota-Kota PKW 4,57 4,71 4,71 Tahun 2008 2009 2010 Tahun 2008 2009 2010 Indeks Indeks 4,14 4,18 4,20 1,37 0,79 0,82 Ketimpangan Ketimpangan  Ketimpangan kota-kota PKN dan PKW di Indonesia Bagian Barat lebih tinggi dibandingkan Indonesia Bagian Timur.  Ketimpangan kota-kota PKN dengan Jakarta lebih tinggi dibandingkan tanpa Jakarta. 7
  • 8. Perkembangan Kota RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI Perkembangan lahan terbangun di perkotaan terus meningkat kota bandung Th. 2002 kota bandung Th. 2011 PERKOTAAN NASIONAL Tingkat infrastruktur lingkungan Sosial Bencana Rata-Rata rasio panjang Rata-Rata Indeks Kota dgn jumlah tindak pidana di jalan per 1.000 penduduk Lingkungan Hidup Kota Tingkat Indonesia Tahun 2010 (standar 0,6 Tahun 2008 Rawan 84% 400,000 km/1.000 penduduk) Bencana 300,000 Kecil - Kecil 4,17 Tinggi 200,000 Sedang 80,52 Kota dgn Sedang 2,06 100,000 Besar 60,08 Tingkat Besar 1,02 - Rawan 16% Metropolitan 1,02 Metropolitan 44,60 2003 2005 2008 2010 Bencana Sedang 8
  • 9. ISU NASIONAL DALAM PEMBANGUNAN PERKOTAAN RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI No Isu Pendalaman Isu 1 Belum optimalnya peran a. Masih terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana kota sebagai pendorong transportasi antarwilayah pertumbuhan ekonomi b. Belum optimalnya pengembangan ekonomi untuk peningkatan PERKOTAAN NASIONAL regional dan nasional kesejahteraan masyarakat 2 Adanya ketimpangan a. Terjadinya pemusatan kegiatan ekonomi di kawasan barat pembangunan Indonesia, menyebabkan lemahnya keterkaitan ekonomi antar antarwilayah wilayah tengah dan timur Indonesia. b. Terjadinya kesenjangan pembangunan antara kota-kota metropolitan dan besar, dengan kota-kota menengah dan kecil yang sebagian besar tersebar di wilayah timur Indonesia. c. Terjadinya ketimpangan pembangunan antara kota-desa, dan antara kota-kabupaten hampir di seluruh wilayah Indonesia 3 Belum optimalnya tata Belum optimalnya kerjasama pusat-daerah, antarwilayah dan kelola dan kelembagaan antar-pihak, kerjasama ekonomi antara pemerintah-swasta yang pemerintahan mampu melindungi kepentingan publik perkotaan 4 Rendahnya ketahanan Belum diarusutamakannya dan belum terintegrasinya mitigasi dan kota terhadap bencana adaptasi bencana dan perubahan iklim di dalam perencanaan dan & perubahan iklim. pembangunan perkotaan 9
  • 10. ISU UMUM PEMBANGUNAN PERKOTAAN RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI MODAL SOSIAL masyarakat perkotaan belum dikembangkan secara optimal PERKOTAAN NASIONAL Belum optimalnya pembinaan dan pengembangan EKONOMI LOKAL perkotaan Belum optimalnya penyediaan SARANA PRASARANA perkotaan Penyelenggaraan PENATAAN RUANG DAN PENATAGUNAAN TANAH perkotaan belum efisien Belum optimalnya PENGELOLAAN LINGKUNGAN, MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA SERTA PERUBAHAN IKLIM dalam pengelolaan perkotaan Belum optimalnya TATA KELOLA DAN KELEMBAGAAN pemerintah daerah dalam pembangunan dan pengelolaan perkotaan 10
  • 11. ISU SPESIFIK PEMBANGUNAN PERKOTAAN RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI Kota Metropolitan dan Besar Kota Menengah dan Kecil • Terjadinya urban sprawl dan belum terintegrasinya pusat-pusat kegiatan di • Belum optimalnya pengembangan ekonomi dalam kota dengan jaringan transportasi lokal, termasuk keterkaitannya dengan PERKOTAAN NASIONAL umum. ekonomi wilayah perdesaan. • Belum beroperasinya sistem angkutan massal antarmoda/multimoda dan jalur • Belum memadainya prasarana permukiman pejalan kaki berakibat semakin seperti listrik,air bersih, dan drainase. meningkatnya kemacetan lalu lintas • Belum optimalnya kerjasama antarkota dan • Belum optimalnya kerjasama antarkota dan antara kota-kabupaten dalam hal antara kabupaten-kota dalam pengelolaan dan pembangunan sarpras pengembangan produk unggulan. perkotaan,serta pemanfaatan sumber daya lokal (alam, manusia) • Semakin meningkatnya angka kriminalitas dan konflik sosial antarwarga kota • Belum optimalnya inovasi dalam pendayagunaan sumber daya non pemerintah dalam pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan pelayanan publik 11
  • 12. RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL 12
  • 13. TANTANGAN PERKOTAAN INDONESIA RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI KETAHANAN GLOBALISASI: DESENTRALISASI PERKOTAAN NASIONAL KOTA kota harus menjadi DAN pusat aktivitas DEMOKRATISASI thd dampak yang kompetitif tata pemerintahan perubahan dan bertaraf efektivitas kebijakan iklim, bencana, pen internasional nasional urunan kualitas lingkungan KESETARAAN PERKEMBANGAN KUALITAS SDM SOSIAL TEKNOLOGI 13
  • 14. Urgensi Penyusunan KSPN URGENSI KEBIJAKAN DAN STRATEGI RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL Mengatur fungsi kota dan PERKOTAAN NASIONAL Memberikan acuan bagi pembangunan kota dan kawasan penataan ruang kota (aspasial dan spasial) untuk pembangunan perkotaan berkelanjutan Sebagai instrumen perencanaan yang menjadi acuan bagi setiap Menjadi dasar dalam sinkronisasi K/L dalam pelaksanaan program regulasi dan kebijakan terkait dan kegiatan terkait pembangunan perkotaan pembangunan perkotaan 3 14
  • 15. RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL 15
  • 16. VISI PEMBANGUNAN PERKOTAAN INDONESIA KOTA MASA DEPAN Kota Berkelanjutan dan Berdayasaing untuk Kesejahteraan Masyarakat Kota Inovatif, Kreatif, & Kota Layak Kota Produktif, Hijau, & Berbasis IT Huni, Berkeadilan, dan Berketahanan Iklim mengakui Keragaman Smart City Liveable City Green Economy City Membangun IDENTITAS Membangun keterkaitan dan manfaat PERKOTAAN INDONESIA berbasis antarkota dan desa-kota dalam SISTEM karakter fisik, keunggulan PERKOTAAN INDONESIA berbasis ekonomi, budaya lokal kewilayahan 16
  • 17. KOTA BERKELANJUTAN RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI ….adalah kawasan perkotaan yang didesain, dibangun,dan dikelola untuk memenuhi kebutuhan warga kota dari aspek lingkungan, sosial, ekonomi, tanpa mengancam keberlanjutan sistem lingkungan alami, lingkungan terbangun, lingkungan sosial (European Sustainable Cities Report, 1996) PERKOTAAN NASIONAL Liveable City • Kota yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup warganya sehingga dapat mencapai kesejahteraan dengan lebih mudah, serta tetap mampu manjaga kualitas lingkungan Smart City • Kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern (ICT) untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan ytinggi, dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat Green City • Kota yang dibangun dengan tidak mengorbankan asetnya, melainkan terus memupuk sumber daya alam, lingkungan, dan kualitas prasarana kota untuk menjawab isu perubahan iklim melalui tindakan mitigasi dan adaptasi 17 17
  • 18. RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL 18
  • 19. Most Livable City Index 2012 – Economist BENCHMARKING LIVEABLE CITY Intelligence Unit (EIU) RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI ASPEK INDIKATOR 1 Melbourne, Australia 2 Vienna, Austria Stabilitas Prevalensi kejahatan 3 Vancouver, Kanada Ancaman kerusuhan sipil / konflik 4 Toronto, Kanada PERKOTAAN NASIONAL Kesehatan Akses terhadap pelayanan kesehatan (pemerintah & swasta) 6 Sydney, Australia Kualitas kesehatan masyarakat 8 Perth, Australia Budaya & Lingkungan Tingkat korupsi 9 Adelaide, Australia Pengawasan sosial atau agama 12 Osaka, Jepang Ketersediaan fasilitas rekreasi (budaya, 18 Tokyo, Jepang olahraga, & kuliner) 31 Hong Kong, Hong Kong Ketersediaan penyedia barang & jasa 52 Singapore, SIngapore Pendidikan Akses terhadap pendidikan (pemerintah & 72 Beijing, China swasta) Kualitas pendidikan 78 Kuala Lumpur, Malaysia Infrastruktur Kualitas jaringan jalan 79 Shanghai, China Kualitas angkutan umum 102 Bangkok, Thailand Ketersediaan perumahan berkualitas baik 105 Manila, Filipina Kualitas penyediaan energi 119 Jakarta, Indonesia Kualitas penyediaan air 122 Hanoi, Vietnam Kualitas telekomunikasi 124 Ho Chi Minh City, Vietnam 19 19
  • 20. BENCHMARKING SMART CITY Shanghai, China RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI ASPEK INDIKATOR Smart City jangkauan jaringan broadband Infrastructure Luas : 6.340 km2 akses jaringan broadband Smart City Public Jejaring komunikasi pemerintah, masyarakat, swasta Populasi : 23 juta jiwa Management & PERKOTAAN NASIONAL Transparansi kebijakan dan anggaran pemerintah Service Manajemen lalu lintas berbasis IT Kepadatan : 3.600 jiwa/km2 Sistem kesehatan berbasis IT Sistem pendidikan berbasis IT Jejaring perlindungan lingkungan Pengelolaan energi Jakarta, Indonesia Sistem keamanan kota Information Serv for Econ Dev’t Penggunaan e-commerce, layanan informasi dlm industri Luas : 653,83 km2 Tingkat pengembangan sistem informasi perusahaan Culture and Tingkat pendapatan masyarakat Populasi : 9,6 juta jiwa Science Tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat Kepadatan: 14.618 Tingkat pelatihan informasi kepada masyarakat Tingkat penggunaan internet jiwa/km2 Sense of Citizen Rasa kenyamanan hidup (pendidikan, kesehatan, layanan pemerintah, & informasi lalu lintas) Rasa keamanan masyarakat (makanan, kriminalitas, keselamatan jalan, dan lingkungan) 20
  • 21. BENCHMARKING SMART CITY RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI ASPEK INDIKATOR ASPEK INDIKATOR Competitiveness Semangat inovasi Transportasi dan ICT Akses informasi nasional dan internasional (Smart Economy) (Smart Mobility) Kewirausahaan Ketersediaan infrastruktur berbasis ICT City image/branding Sistem transportasi yang inovatif, aman, berkelanjutan Produktivitas PERKOTAAN NASIONAL Sumber daya alam Tingkat polusi udara Fleksibilitas pasar tenaga kerja (Smart Environtment) Manajemen sumber daya berkelanjutan Kemampuan bertransformasi Sosial dan SDM Tingkat pendidikan dan keahlian Kualitas hidup Pendidikan (Smart People) (Smart Living) Keragaman etnis dan sosial Kesehatan Kreativitas Kebudayaan Keterbukaan sosial budaya Perumahan Partisipasi dalam kehidupan masyarakat Rekreasi Partisipasi (Smart Partisipasi dalam pengambilan keputusan Keamanan Governance) Pelayanan publik dan sosial Pekalongan, Jawa Tengah Transparansi pemerintah Strategi dan perspektif politik Luas : 17,55 km2 Populasi : 272.000 jiwa Groningen, Belanda Kepadatan : 15.948 jiwa/km2 Luas : 83,69 km2 Populasi : 192.000 jiwa Kepadatan : 2.469 jiwa/km2 21
  • 22. ASPEK INDIKATOR Asian Green City Index 2011 – Economist Intelligence Unit (EIU) Energi dan CO2 Emisi CO2 per kapita RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI Rencana aksi perubahan iklim 1 Singapore Well above average Kebijakan energi terbarukan BENCHMARKING GREEN CITY Guna Lahan dan Bangunan RTH per kapita 2 Hong Kong Kepadatan penduduk 3 Osaka PERKOTAAN NASIONAL Kebijakan eco-building 4 Seoul Above Kebijakan penggunaan lahan average 5 Taipei Transportasi Panjang jaringan transportasi massal 6 Tokyo Kebijakan pengembangan transportasi massal perkotaan 7 Yokohama Sampah Persentase sampah yang diolah Program pengumpulan dan pembuangan sampah 8 Bangkok Kebijakan Re-cycling dan Re-using 9 Beijing Air Peningkatan kualitas air bersih dan air minum 10 Delhi Average Pengelolaan sumber daya air 11 Jakarta Konsumsi air per kapita 12 Kuala Lumpur Sanitasi Persentase penduduk yang telah dilayani sanitasi 13 Shanghai Persentase air limbah rumah tangga yang diolah Kebijakan sanitasi terkait pencemaran 14 Hanoi Below Kualitas udara Tingkat polusi udara 15 Kolkata average Kebijakan pengurangan pencemaran udara 16 Manila 22 Tata Kelola Lingkungan Pengelolaan lingkungan 17 Karachi Well below Partisipasi masyarakat average
  • 23. INDIKATOR PEMBANGUNAN PERKOTAAN RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI VISI DASAR IDEAL/KOTA MASA DEPAN Penindakan kriminalitas Pencegahan kriminalitas PERKOTAAN NASIONAL Angka Harapan Hidup Akses rumah untuk MBR Kualitas perumahan Akses air minum Kualitas penyediaan air minum Kota Layak Huni, Cakupan jaringan drainase Kualitas jaringan drainase Berkeadilan, dan Rasio elektrifikasi Kualitas penyediaan energi Mengakui Cakupan pelayanan transportasi Kualitas pelayanan transportasi Keragaman / umum massal umum massal LIVEABLE CITY Ketersediaan sarana sosial Kualitas sarana sosial (pendidikan, kesehatan, peribadatan) Sarana dan prasarana perkotaan untuk penduduk berkebutuhan khusus Penindakan korupsi Penurunan tingkat korupsi 23
  • 24. INDIKATOR PEMBANGUNAN PERKOTAAN RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI VISI DASAR IDEAL/KOTA MASA DEPAN Akses dan jaringan IT Kualitas jaringan dan pelayanan IT Masyarakat melek /paham IT PERKOTAAN NASIONAL Forum komunikasi Jaringan komunikasi pemerintah- pemerintah-masyarakat masyarakat –swasta berbasis IT Pelayanan pemerintah Pemanfaatan IT untuk manajemen lalu transparan dan akuntabel lintas, perizinan, sistem kesehatan, Kota Inovatif, berbasis IT sistem pendidikan, pengelolaan energi, Kreatif, & Berbasis perdagangan dan industri, sistem peringatan dini thd bencana IT / Partisipasi sekolah Kapasitas SDM untuk inovasi, kreasi, SMART CITY dan kewirausahaan Kualitas tenaga kerja Tingkat pendapatan masyarakat Event, sarana kebudayaan Kegiatan kebudayaan sebagai keseharian Kerjasama antardaerah 24
  • 25. INDIKATOR PEMBANGUNAN PERKOTAAN RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI VISI DASAR IDEAL/KOTA MASA DEPAN Tingkat investasi Tingkat kesempatan kerja PERKOTAAN NASIONAL Tingkat kemiskinan Industri kreatif/UMKM City branding Kota Luasan RTH Emisi CO2 Produktif, Akses thd pengelolaan sampah • Kualitas pengelolaan sampah dan Ramah pengolahan limbah (rumah tangga dan Lingkungan & Pengendalian pencemaran limbah rumah industri) Berketahanan tangga • Penurunan volume sampah dan limbah Iklim / Pengendalian pencemaran limbah GREEN industri ECONOMY CITY Tingkat polusi udara Penggunaan energi terbarukan Sistem peringatan dini dan ruang evakuasi bencana/antisipasi PI Kesesuaian perencanaan, pemanfaatan, Pemanfaatan ruang memperhatikan dan pengendalian ruang kerentanan thd bencana dan PI Green building 25
  • 26. INDIKATOR PEMBANGUNAN PERKOTAAN RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI SISTEM PERKOTAAN NASIONAL Kegiatan Ekspor-Impor • Tingkat arus barang PERKOTAAN NASIONAL • Volume dan nilai barang PKN Kegiatan Industri & • Tingkat produksi Jasa • Jumlah Tenaga Kerja • Tingkat Modal dan Investasi • Bandar Udara Transportasi PKW • Pelabuhan Laut Perbatasan/ Penghubung dengan • Letak Geografis Negara Tetangga PKSN Pusat Pertumbuhan • Tingkat kegiatan ekonomi Ekonomi terhadap (perdagangan, industri & jasa) wilayah sekitarnya • Tingkat kesempatan kerja 26
  • 27. EVALUASI CAPAIAN KOTA-KOTA RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI CAPAIAN PENYEDIAAN STANDAR PELAYANAN PERKOTAAN • Berdasarkan penghitungan evaluasi capaian PERKOTAAN NASIONAL penyediaan SPP pada tahun 2012, rata-rata persentase pencapaian penyediaan Standar Pelayanan Perkotaan di kota-kota di Indonesia adalah sebesar 30 %. 27
  • 28. SASARAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN INDONESIA RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI 1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Kota Terpenuhinya SPP (Standar Pelayanan Perkotaan) di perkotaan sesuai dengan tipologinya PERKOTAAN NASIONAL 2. Pemenuhan Fungsi dan Peran Kota dalam Sistem Perkotaan Nasional 1. Terwujudnya kawasan perkotaan metropolitan yang mampu bersaing di tingkatinternasional (kota internasional/global city). 2. Terwujudnya kota besar yang dapat menjadi pusat pertumbuhan nasional (Pusat Kegiatan Nasional/PKN). 3. Terwujudnya kota menengah dan kecil yang dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi regional (Pusat Kegiatan Wilayah/PKWd an Pusat Kegiatan Lokal/PKL) serta meningkatkan keterkaitan desa-kota. 4. Terwujudnya Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN sebagai gerbang internasional dan untuk mendorong kawasan perbatasan negara. C. Perwujudan kota masa depan melalui pembangunan ekonomi, sosial budaya, Prasarana & Sarana Umum, tata ruang, lingkungan hidup, dan kelembagaan 28
  • 29. TAHAPAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI RPJP 2026-2050 2050 PERKOTAAN NASIONAL Kota Masa Depan 2040 RPJP 2005-2025 Pemenuhan 2025 Fungsi dan Peran Kota Pemenuhan dalam Sistem Standar Perkotaan Pelayanan Nasional pada 2015 100% kota Perkotaan Minimum pada 100% kota Kota-kota Indonesia saat ini 29
  • 30. RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL 30
  • 31. RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL Depan Indikator Kota Masa 31
  • 32. RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL 32
  • 33. KEBIJAKAN PERWUJUDAN SISTEM PERKOTAAN NASIONAL RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI Mengembangkan kota-kota yang telah ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan untuk mengatasi ketimpangan pembangunan antar-wilayah dan memastikan hubungan kota-desa yang saling menguntungkan (decentralized concentration). • Pengembangan prioritas kota-kota yang menjadi simpul utama kegiatan ekspor-impor/pintu gerbang PERKOTAAN NASIONAL 1 kawasan internasional, kegiatan industri dan jasa, dan transportasi untuk mendorong terwujudnya peran Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN). 2 • Mendorong pengembangan kota-kota dengan karakter khusus seperti: kota-kota pesisir, kota wisata, kota industri, kota tambang dan lainnya 3 • Percepatan penyediaan sarana prasarana pada kota-kota menengah yang berfungsi sebagai PKW dan PKL agar tercipta peningkatan hubungan kota-desa. 4 • Peningkatan efisiensi sistem logistik antarkota, antara kota-desa, serta antarwilayah pulau dalam meningkatkan kelancaran arus barang dan jasa 5 • Pengembangan transportasi regional intermoda dan multi moda terutama untuk kota-kota yang ditetapkan sebagai konsentrasi pertumbuhan 6 • Penerapan insentif – disinsentif fiskal, dalam mendorong pengembangan kegiatan swasta pada pusat- pusat yang telah ditetapkan. 7 • Pengembangan kota-kota yang menjadi prioritas pertumbuhan melalui pengembangan kegiatan ekonomi antarkota dan antar kota dengan kawasan perdesaan di sekitarnya. 33
  • 34. KEBIJAKAN PERWUJUDAN SISTEM PERKOTAAN NASIONAL RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI Mengembangkan kota berdaya saing sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal, regional dan nasional yang berketahanan iklim, serta berorientasi terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat dan pengentasan kemiskinan (“urban led development policy”) PERKOTAAN NASIONAL 1 • Pembangunan prioritas kota-kota yang menjadi konsentrasi pertumbuhan ekonomi dan interkoneksi antarkota • Pengembangan inovasi dan kreativitas dalam optimalisasi pengembangan 2 potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) kota dalam membangun sumber daya kota yang berkelanjutan 3 • Peningkatan penyediaan infrastruktur dan kegiatan ekonomi yang berbasis ekonomi hijau, mitigasi bencana dan adaptasi terhadap perubahan iklim • Optimalisasi pembangunan ekonomi lokal yang bermanfaat secara nasional 4 serta mengintegrasikan potensi-potensi budaya lokal, pemanfaatan teknologi modern tepat guna serta kerjasama lintas pemangku kepentingan (stakeholder). 5 • Mendorong penyediaan sarana dan prasarana perkotaan yang aman, layak, dapat diakses semua golongan dan berbasis IT 6 • .Pengembangan bandar udara dan pelabuhan laut berskala internasional pada KSN Perkotaan / metropolitan dan PKN / Ibu kota provinsi. 34
  • 35. KEBIJAKAN PERWUJUDAN KOTA MASA DEPAN RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI UMUM KOTA METROPOLITAN DAN BESAR Mengedepankan pembangunan manusia dan sosial- budaya dalam pembangunan perkotaan. Meningkatkan keterpaduan antara penataan ruang dengan jaringan transportasi dan penggunaan lahan PERKOTAAN NASIONAL Mendorong kota dan wilayah sekitarnya agar mampu campuran (mixed-use development) mengembangkan ekonomi lokal dan meningkatkan kapasitas fiskal. Meningkatkan pengelolaan terpadu antara kota Memacu penyediaan sarana prasarana dan perumahan metropolitan dan besar dengan wilayah sekitarnya yang layak, terjangkau, sesuai karakteristik masyarakat, lingkungan sekitar, tipologi kota Mendorong terwujudnya kota-kota padat-lahan KOTA MENENGAH DAN KECIL (compact city) yang didukung oleh pemanfaatan ruang perkotaan yang efisien serta penatagunaan tanah perkotaan yang berkeadilan Pengembangan ekonomi lokal yang menterkaitkan Mendorong kota-kota untuk meningkatkan dan kegiatan ekonomi antara kota menengah dan kecil mengembangkan keselarasan dan keseimbangan dengan kawasan perdesaan di sekitarnya lingkungan, siap menghadapi dan adaptif terhadap perubahan iklim dan kemungkinan bencana. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, Prioritas percepatan pemenuhan sarana prasarana kelembagaan, dan menerapkan tata pemerintahan pelayanan publik dasar yang baik (good governance), serta mendorong munculnya kepemimpinan kota yang visioner 35
  • 36. RANCANGAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL 36
  • 37. MANAJEMEN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI • Kunci untuk perbaikan pembangunan kota kedepan adalah pengelolaan perkotaan berbasis pengetahuan dan PERKOTAAN NASIONAL pemahaman tentang situasi Pemantauan kota yang dinamis. • Pengelolaan perkotaan dilaksanakan dengan melakukan proses evaluasi terus- Implementasi Evaluasi menerus terhadap kondisi, tindakan, output, d an dampak pembangunan perkotaan • Bekerjasama dengan masyarakat, peneliti dan Update institusi pemerintah agar rencana Alternatif kebijakan dan program kegiatan pembangunan kota yang efektif dan sinergis dapat dilaksanakan. 37
  • 38. REVIEW PERATURAN PERUNDANGAN RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI Regulasi pendukung : Mekanisme insentif- Standar pelayanan disinsentif yang mampu perkotaan yang mampu menumbuhkan kinerja PERKOTAAN NASIONAL Perwujudan fungsi dan Pembinaan dan menunjukkan kinerja dan inovasi peran PKN dan PKW pengelolaan perkotaan pelayanan pemerintah pembangunan perkotaan kota. untuk mendorong kota berdaya saing Rencana detail tata Pengarusutamaan Percepatan penyediaan Koordinasi dan ruang kota dan zoning mitigasi dan adaptasi perumahan bagi pengendalian untuk memperkuat thd bencana dan PI masyarakat pembangunan kota- pengendalian dlm perencanaan dan menengah ke bawah kota metropolitan pemanfaatan ruaang pengelolaan perkotaan di perkotaan kota. Pengembangan Percepatan dukungan transportasi sarpras pelayanan multimoda dan publik di kota antarmoda perkotaan menengah dan kecil 38
  • 39. PERAN PEMERINTAH PUSAT RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI Koordinasi dan Dukungan antar Kementerian/Lembaga • Para menteri membantu Presiden berdasarkan bidang kerja masing-masing. PERKOTAAN NASIONAL • Pengarahan dan pengendalian pembangunan perkotaan adalah tugas pemerintah daerah • Menteri Dalam Negeri membantu Presiden di bidang pemerintahan di daerah untuk (i) mengatur, membina dan mengawasi perkembangan perkotaan agar sesuai dengan kebijakan nasional, serta (ii) mengkoordinasikan upaya masing-masing Menteri untuk mengatur, membina dan mengawasi fungsi pemerintahan daerah di bidang masing-masing, dengan memperhatikan dampak kepada pengembangan perkotaan. Pengembangan Profesi • Pemerintah pusat perlu mendukung pengembangan profesi yang dibutuhkan untuk pengelolaan pembangunan perkotaan, seperti urban planner, urban economist, property valuer, quantity surveyor, transportation planner, municipal engineer, polisi pamong praja, dsb. Kebijakan dan Strategi Perkotaan dalam RPJMN • Kebijakan dan strategi perkotaan jangka menengah menjadi prioritas dalam penyusunan RPJMN pada masa depan, mulai 2015. 39
  • 40. PERAN PEMERINTAH PROVINSI RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI Kebijakan Pembangunan Perkotaan •Pemerintahan Provinsi wajib menyiapkan kebijakan dan strategi perkotaan bersama dengan pemerintahan daerah kabupaten dan kotanya, sebagai bagian dari rencana pembangunan jangka PERKOTAAN NASIONAL menengahnya •Kebijakan & strategi perkotaan Provinsi dikembangkan secara ilmiah dari penelitian situasi yang nyata, dan masukan dari pemerintahan kabupaten dan kota serta masyarakat luas, dengan memperhatikan KSPN •Pengembangan perkotaan dalam provinsi didorong dan dikendalikan secara integral untuk kepentingan semua masyarakat provinsi. Pelaksanaan Pembangunan Perkotaan •Pemerintahan provinsi dapat mengatur urusan kabupaten dan kota agar eksternalitas penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan kota dapat diselesaikan. •Peraturan daerah provinsi, yang berdasarkan UU 12/2011 lebih tinggi daripada perda kabupaten dan kota, harus dengan jelas dan tegas memberdayakan gubernur untuk mendorong dan mengendali pengembangan ekonomi seluruh provinsinya secara adil dan berkelanjutan. Peran DPRD •DPRD Provinsi sebagai lembaga perwakilan rakyat provinsi dan pengawas pemerintah provinsi, memantau dan menilai pengembangan perkotaan secara menyeluruh dan memberi masukan kepada Gubernur. 40
  • 41. PERAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI Kebijakan Pembangunan Perkotaan • Pemerintahan kabupaten dan kota wajib menyiapkan kebijakan dan strategi PERKOTAAN NASIONAL perkotaan daerah sebagai bagian dari rencana pembangunan jangka menengah. • Kebijakan & Strategi Perkotaan Daerah dikembangkan secara ilmiah dari penelitian situasi yang nyata, dan masukan dari masyarakat luas, dengan memperhatikan KSPN. Setiap usulan kebijakan yang bertentangan dengan kebijakan di Kebijakan & Strategi Perkotaan Provinsi perlu dibahas lebih dahulu dengan pemerintahan provinsi berkaitan. Prioritas Pembangunan Perkotaan • Titik berat peran pemerintahan kabupaten dan kota adalah penyediaan layanan publik yang makin baik bagi masyarakatnya. 41
  • 42. KSPN TERHADAP DOKUMEN PERENCANAAN LAIN RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI Renstra pedoman Renja K/L K/L diacu pedoman bahan diacu bahan pedoman RPJPN RPJMN RKP APBN PERKOTAAN NASIONAL dijabarkan pedoman saling mengacu RTRWN diacu diacu KSPN diacu RTRW diselaraskan Pulau diacu diacu melalui diacu dijabarkan diperhatikan Musrenbang diacu RTRWD diacu KSPD saling mengacu pedoman dijabarkan pedoman RPJPD RPJMD RKPD APBD diacu pedoman bahan diacu bahan Renstra Renja KSPN sebagai grand strategy SKPD pedoman SKPD pembangunan perkotaan nasional 42
  • 43. RANCANGAN KEBJAKAN DAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL