SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  32
KONSEP DASAR
PENDIDIKAN JASMANI
• Pendidikan jasmani merupakan bagian
  integral dari sistem pendidikan secara
  keseluruhan
• Tujuan pendidikan jasmani bukan aktivitas
  jasmani itu sendiri, tetapi untuk
  mengembangkan potensi siswa melalu
  aktivitas jasmani
• Pendidikan jasmani, yakni menunjuk proses
  pendidikan tentang aktivitas-aktivitas yang
  mengembangkan dan memelihara tubuh
  manusia
A. HAKEKAT PENJAS
• Istilah “Pendidikan” walaupun tidak asing dimasy bahkan
  di kalangan akademisi ttp istilah tsb diartikan berbeda dari
  masa ke masa. Bisa diartikan: proses latihan, sejumlah
  pengalaman yg memungkinkan seseorang mendptkan
  pemahaman atau pengetahuan baru, dsb.
• John Dewey: pend sbg “rekonstruksi aneka pengalaman
  dan peristiwa yg dialami dlm kehidupan individu shg sgl
  sstu yg baru mjd lebih terarah dan bermakna.
• Filsafat modern menerapkan pd pendidikan jaman skrg
  lbh banyak menekankan pd pengemb individu secara
  total yg menekankan pd pengemb individu secara utuh.
Keragaman Pandangan-pandangan
             Penjas:
1. Pandangan Tradisional
Menganggap bahwa Penjas hanya semata-mata
mendidik jasmani atau sebagai pelengkap,
penyeimbang, atau penyelaras pend rohani manusia.
Penjas hanya sbg pelengkap saja.
Di AS, pandangan dikotomi ini muncul pd akhir abad
19 (1885-1900), yg dipengaruhi oleh sistem Eropa,
spt sistem Jerman dan Swedia; yang menekankan
pd perkemb aspek fisik, kehalusan gerak, dan
karakter peserta didik, dg gymnastik sbg medianya.
Penjas lebih berperan sbg “medicine” (obat)
drpd pendidikan. OKI para pengajar Penjas
berlatarbelakang akademis kedokteran
dasar, shg dlm merumuskan tujuan, program
pelaks, dan penilaian mjd salah kaprah. Yaitu
cenderung kpd upaya memperkuat badan,
memperhebat ketr fisik yg mengabaikan
kepentingan jasmani itu sendiri.
2. Pandangan Modern (sering disbt Pandangan
Holistik)
Manusia bukan sesuatu yg terdiri dari bagian-
bagian yg terpilah-pilah. Manusia adl kesatuan dr
berbagai bagian yg terpadu. OKI Penjas tdk hanya
berorientasi pd jasmani (satu komponen saja).
Di AS dipelopori oleh Wood dilanjutkan
Hetherington th 1910. Penjas dipengaruhi
“progressive education” bahwa semua pendd hrs
memberi kontribusi thd perkemb anak secara
menyeluruh, dan penjas memp peranan yg sangat
penting thd perkemb tsb.
3. Pandangan Indonesia
Pandangan holistik oleh Jawatan Pend Jas th 1960:
“Penjas adl pend yg mengaktualisasikan potensi-
potensi akt manusia berupa sikap, tindak, dan karya
yg diberi bentuk isi, dan arah menuju kebulatan pribadi
sesuai dg cita-cita kemanusiaan”.

Definisi yg relatif sama, oleh Pangrazi dan Dauer
(1992) Penjas mrpk bagian dari program pend umum
yg memberi kontribusi, terutama melalui pengalaman
gerak, thd pertumb dan perkemb anak secara
menyeluruh. Penjas didefinisikan sebagai pendidikan
dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan
cara-cara yg tepat agar memiliki makna bagi anak.
AK Ateng (1993) mengemukakan; Penjas mrpk
bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan
melalui berbagai kegiatan jasmani yg bertujuan
mengembangkan secara organik, neuromuskuler,
intelektual dan emosional.

Wall dan Murray (1994) mengemukakan lbh spesifik,
“masa kanak-kanak adl masa yg sangat kompleks,
dimana pikiran, perasaan, dan tindakannya selalu
berubah-ubah. Oleh krn sifat anak-anak yg sll dinamis
pd saat mereka tumbuh dan berkembang, maka
perubahan satu element sering kali mempengaruhi
perubahan pd element lainnya. Oleh krn itulah, adl
anak scr keseluruhan yg hrs dididik, tdk hanya
mendidik jasmani atau tubuhnya saja”.
Menuruta BNSP Pendidikan jasmani adalah
suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani
yang didesain untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,
pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif,
sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan
belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah,
jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap
peserta didik.
Oleh krn itu dpt dikatan bahwa PENJAS pada
dasarnya mrpk pend melalui akt jasmani utk
mencapai perkemb individu secara menyeluruh.
Namun demikian, perolehan ketrp dan perkemb lain
yg bersifat jasmaniah itu jg sekaligus sbg tujuan.

Melalui PENJAS peserta didik disosialisasikan ke
dalam akt jasmani termasuk ketrp berolahraga. OKI
tidak mengherankan apabila banyak yg menyakini
dan mengatakan bahwa PENJAS mrpk bagian dari
pend menyeluruh, dan sekaligus memiliki potensi yg
strategis utk mendidik.
B. RASIONAL
PENJASORKES mrpk bagian integrasi dari pend
secara keseluruhan, bertujuan utk mengemb
aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak,
keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral,
aspek pola hidup sehat, dan pengenalan
lingkungan bersih melalui akt jasmani, olahraga
dan kesehatan
PENJASORKES mrpk media utk mendorong
pertumbuhan fisik, perkemb psikis,
keterampilan motorik, pengetahuan dan
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-
mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial),
serta pembiasaan pola hidup sehat yg bermuara
utk merangsang pertumb dan perkemb kualitas
fisik dan psikis yg seimbang.
MAKNA OLAHRAGA
• Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia
  adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang
  atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.
  Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate
  Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik
  untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas
  khusus seperti berburu atau dalam olahraga
  pertandingan (athletic games di Amerika Serikat)
• Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses
  sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha
  yang dapat mendorong mengembangkan, dan
  membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah
  seseorang sebagai perorangan atau anggota
  masyarakat dalam bentuk permainan,
  perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak
  dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya
  yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
• Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut
  Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep
  bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain
  mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari
  rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d.
  Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang
  lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada
  kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik,
  strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup
  sport; permainan yang dilembagakan.
Perbedaan Penjas dan Olahraga
• Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus
  juga mempertimbangkan hubungan antara bermain
  (play) dan olahraga (sport),
• Bermain pada intinya adalah aktivitas yang
  digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan
  bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang
  tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus
  selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti
  olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen
  dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.
• Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk
  bermain yang terorganisir dan bersifat
  kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa
  olahraga semata-mata suatu bentuk
  permainan yang terorganisasi, yang
  menempatkannya lebih dekat kepada istilah
  pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian
  yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara
  tradisional, olahraga melibatkan aktivitas
  kompetitif.
• Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah
  aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat
  mengartikan olahraga tanpa memikirkan
  kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu,
  olahraga berubah menjadi semata-mata
  bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya
  pada satu saat menjadi olahraga, tetapi
  sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya
  semata-mata bermain; karena aspek
  kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.
• Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani
  melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan
  ketiganya dapat melumat secara pas dalam
  konteks pendidikan jika digunakan untuk
  tujuan-tujuan kependidikan
• Bermain dapat membuat rileks dan
  menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan,
  seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada
  tujuan kependidikan
PERBEDAAN PENJAS DAN OLAHRAGA
                 Pendidilkan Jasmani                                            Olahraga
Objek: Seluruh siswa                              Objek: Siswa yang berminat/berbakat dalam cabang olahraga
                                                  tertentu, calon atlet/atlet

Subjek:                                           Subjek:
Guru                                              Pelatih
Tujuan:                                           Tujuan:
Untuk mencapai tujuan pendidikan                  Untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya

Materi:                                           Materi:
Semua aktivitas fisik/gerak (termasuk olahraga)   Cabang-cabang olahraga

Sasaran:                                          Sasaran:
Aktivitas fisik/gerak sebagai alat                Terkuasainya cabang olahraga tertentu/yang diminati

Sifat:                                            Sifat:
Wajib                                             Sukarela
Waktu pelaksanaan:                                Waktu pelaksanaan:
Intrakurikuler                                    Ekstrakurikuler
Proporsi penjas dan olahraga di sekolah
   Komponen                  Pendidikan Jasmani                      Sport (Olahraga)
                                                         Kinerja      motorik      (motor
                     Pendidikan keseluruhan, kepribadian
Tujuan                                                   performance/kinerja gerak untuk
                     dan emosional
                                                         prestasi
                     Child centered (sesuai       dengan
                                                         Subject centered (berpusat pada
Materi               kebutuhan anak/individualized)
                                                         materi)
                                                         Fungsional untuk cabang olahraga
Teknik gerak         Seluas gerak kehidupan sehari-hari
                                                         bersangkutan
                     Disesuaikan dengan keperluan (tidak Peraturannya baku (standar) agar
Peraturan
                     dibakukan)                          dapat dipertandingkan
                                                         Ditinggalkan/untuk milih cabang
Anak yang lamban     Harus diberi perhatian ekstra
                                                         olahraga lain
                     Untuk mengukur kemampuan awal       Untuk cari atlit berbakat
Talen Skating (TS)

                     Mutilateral (latihan yang menyangkut
Latihannya           semua otot)                          Spesifik

Partisipasi          Wajib                                Bebas
TUJUAN PENDIDIKAN JASMANI
Berdasarkan perkembangan pendidikan jasmani di
negara-negara maju dan mempertimbangkan
tantangan dan kebutuhan bangsa, Rusli Luthan dkk.
(2000) menyusun rumusan tujuan umum pendidikan
jasmani sebagai berikut:
• Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui
internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani.
• Membangun landasan kepribadian yang kuat,
sikap cintai damai, sikap sosial dan toleransi
dalam konteks kemajemukan budaya, etnis,        dan
agama.
Lanjutan ...
   Lanjutan ...
• Mengembangkan keterampilan dan kebiasaan untuk
  melindungi keselamatan diri sendiri dan keselamatan
  orang lain.
• Menumbuhkan cara pengembangan dan
  pemeliharaan kebugaran jasmani dan pola hidup
  sehat.
• Menumbuhkan kebiasaan dan kemampuan untuk
  berpartisipasi aktif secara teratur dalam aktivitas fisik
  dan memahami manfaat dari keterlibatannya.
• Menumbuhkan kebiasaan untuk memanfaatkan dan
  mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang
  bersifat rekreatif.
• Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui
  pelaksanaan tugas-tugas ajar dalam pendidikan
  jasmani.
• Mengembangkan keterampilan untuk melakukan
  aktivitas jasmani dan olahraga, serta memahami
  alasan-alasan yang melandasi gerak dan kinerja.
• Menumbuhkan kecerdasan emosi dan penghargaan
  terhadap hak-hak asasi orang lain melalui
  pengamalan fair play dan sportivitas.
• Menumbuhkan self esteem sebagai landasan
  kepribadian melalui pengembangan kesadaran
  terhadap kemampuan dan pengendalian gerak
  tubuh.
Berdasarkan KTSP tujuan Penjasorkes
               adalah:
• Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
  pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta
  pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan
  olahraga yang terpilih.
• Meningkatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis
  yang lebih baik.
• Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
• Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui
  internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
  jasmani, olahrgaga dan kesehatan.
Lanjutan…
• Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,
  bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan
  demokratis.
• Mengembangkan keterampilan untuk menjaga
  keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
• Memahami konsep aktivitas jasmani dan olehraga di
  lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk
  mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
  hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki
  sikap yang positif.
FUNGSI PENJAS
Fungsi pendidikan jasmani Annarino, Cowell,
and Hazelton (1980: 62-63) mengklasifikasikan
ke dalam enam aspek, yaitu:
(1) organik;
(2) neuromuskuler;
(3) perseptual;
(4) kognitif;
(5) sosial; dan
(6) emosi.
Kontribusi Nilai-nilai Aktivitas Fisik Terhadap Perkembangan
   Anak, menurut Gabbard, LeBlanc dan Lowy (1987: 5)

KOGNITIF:
• Stimulus untuk berpikir (inkuiri, kreativitas)
• Kemampuan Perseptual
• Kesadaran Gerak
• Penguatan akademik*)
AFEKTIF:
• Kesenangan
• Konsep diri
• Sosialisasi (Hubungan dengan teman sebaya)
• Sikap
• Apresiasi untuk aktivitas fisik
PSIKOMOTOR :
• Pertumbuhan biologis
• Kesegaran, kesehatan dan yang berkaitan dengan
  keterampilan
• Efisiensi gerak
Pelaksanaan kurikulum 2006, pendidikan jasmani di
SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA adalah mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Ruang
lingkup penjasorkes meliputi tujuh aspek antara lain:
• Permainan dan olahraga
• Aktivitas ritmik
• Aktivitas uji diri (senam)
• Aktivitas pengembangan
• Aktivitas air (akuatik)
• Aktivitas di luar kelas (outdoor activity)
• Pendidikan kesehatan.
Materi Pokok Penjas di SD
• Struktur materi Penjas dikemb dg menggunakan
  model kurikulum kebugaran jasmani dan pend
  olahrga (Jewtt, Ennis, & Bain, 1995). Asumsi yg
  digunakan kedua model ini adl utk mencipatakan
  gaya hidup sehat dan aktif, maka manusia perlu
  memahami hakekat kebugaran jasmani dg
  menggunakan konsep latihan yg benar

• Utk TK s.d SD kelas 3 meliputi: Kesadaran akan
  tubuh dan gerakan, kecakapan gerak dasar, gerak
  ritmit, permainan, akuatik, senam, kebugaran
  jasmani dan pembentukan sikap dan perilaku.
• Utk SD kelas 4 s.d 6 adl aktivitas pembentukan
  tubuh, permainan dan modifikasi olahraga,
  kecakapan hidup di alam bebas, dan
  kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani
  serta pembentukan sikap dan perilaku)

Contenu connexe

Tendances

Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranrizka_pratiwi
 
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxAsesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxahmad ubaedi
 
Ppt pendidikan pramuka 1
Ppt pendidikan pramuka 1Ppt pendidikan pramuka 1
Ppt pendidikan pramuka 1Yuni Wiantari
 
Strategi Penerapan Merdeka Belajar.pptx
Strategi Penerapan Merdeka Belajar.pptxStrategi Penerapan Merdeka Belajar.pptx
Strategi Penerapan Merdeka Belajar.pptxAndriFriyanto1
 
ASESMEN PEMBELAJARAN
 ASESMEN PEMBELAJARAN ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN PEMBELAJARANwalya2
 
Makalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakMakalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakWarnet Raha
 
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfModul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfIrman Ramly
 
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniPenerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniAwal Akbar Jamaluddin
 
Paud paud4202 - metode pengembangan fisik
Paud   paud4202 - metode pengembangan fisikPaud   paud4202 - metode pengembangan fisik
Paud paud4202 - metode pengembangan fisikAdianti Ruqoyah
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALDadang DjokoKaryanto
 
jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor Smile Honay
 
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docx
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docxPerencanaan Asesmen Diagnostik.docx
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docxMNurulKafid
 
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku Guru
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku GuruPerubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku Guru
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku GuruSisilia Herjanti
 
KURIKULUM MERDEKA.pptx
KURIKULUM MERDEKA.pptxKURIKULUM MERDEKA.pptx
KURIKULUM MERDEKA.pptxBarunaPutu
 
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekproject based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekDesy Aryanti
 

Tendances (20)

Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptxAsesmen Kurikulum Merdeka.pptx
Asesmen Kurikulum Merdeka.pptx
 
INOVASI PEMBELAJARAN PAUD
INOVASI PEMBELAJARAN PAUDINOVASI PEMBELAJARAN PAUD
INOVASI PEMBELAJARAN PAUD
 
Ppt pendidikan pramuka 1
Ppt pendidikan pramuka 1Ppt pendidikan pramuka 1
Ppt pendidikan pramuka 1
 
Strategi Penerapan Merdeka Belajar.pptx
Strategi Penerapan Merdeka Belajar.pptxStrategi Penerapan Merdeka Belajar.pptx
Strategi Penerapan Merdeka Belajar.pptx
 
ASESMEN PEMBELAJARAN
 ASESMEN PEMBELAJARAN ASESMEN PEMBELAJARAN
ASESMEN PEMBELAJARAN
 
Makalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakMakalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anak
 
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfModul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
 
Assessment paud
Assessment paudAssessment paud
Assessment paud
 
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniPenerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
 
Olahraga Rekreasi
Olahraga RekreasiOlahraga Rekreasi
Olahraga Rekreasi
 
Paud paud4202 - metode pengembangan fisik
Paud   paud4202 - metode pengembangan fisikPaud   paud4202 - metode pengembangan fisik
Paud paud4202 - metode pengembangan fisik
 
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIALPERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
PERKEMBANGAN KOGNITIF, MORAL DAN SOSIAL
 
jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor jurnal pembimbingan supervisor
jurnal pembimbingan supervisor
 
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docx
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docxPerencanaan Asesmen Diagnostik.docx
Perencanaan Asesmen Diagnostik.docx
 
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku Guru
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku GuruPerubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku Guru
Perubahan di Alam Kelas 3 tema 3 Buku Guru
 
KURIKULUM MERDEKA.pptx
KURIKULUM MERDEKA.pptxKURIKULUM MERDEKA.pptx
KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUMPARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUM
 
PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD
 
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekproject based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
 

En vedette

Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan OlahragaPerspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan OlahragaFebry San
 
FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI
FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANIFILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI
FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANInanaaudina
 
Media pembelajaran penjas
Media pembelajaran penjasMedia pembelajaran penjas
Media pembelajaran penjasistana walet
 
Hbpe 4103 motor learning
Hbpe 4103 motor learningHbpe 4103 motor learning
Hbpe 4103 motor learningmuhammad
 
Pembelajaran motor
Pembelajaran motorPembelajaran motor
Pembelajaran motorravi2377
 

En vedette (8)

Peta konsep sms6
Peta konsep sms6Peta konsep sms6
Peta konsep sms6
 
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan OlahragaPerspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Perspektif Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
 
FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI
FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANIFILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI
FILSAFAT PENDIDIKAN JASMANI
 
Media pembelajaran penjas
Media pembelajaran penjasMedia pembelajaran penjas
Media pembelajaran penjas
 
Hbpe 4103 motor learning
Hbpe 4103 motor learningHbpe 4103 motor learning
Hbpe 4103 motor learning
 
Pembelajaran motor
Pembelajaran motorPembelajaran motor
Pembelajaran motor
 
analisis soal praktek penjas
analisis soal praktek penjasanalisis soal praktek penjas
analisis soal praktek penjas
 
Lontar peluru
Lontar peluruLontar peluru
Lontar peluru
 

Similaire à Dasar Pendidikan Jasmani

hakekat dan definisi pendidikan jasmani
hakekat dan definisi pendidikan jasmanihakekat dan definisi pendidikan jasmani
hakekat dan definisi pendidikan jasmaniYanseBetnaArte
 
MATERI 2 PARADIGMA BARU PJOK kkg bakung.pptx
MATERI 2 PARADIGMA  BARU PJOK kkg bakung.pptxMATERI 2 PARADIGMA  BARU PJOK kkg bakung.pptx
MATERI 2 PARADIGMA BARU PJOK kkg bakung.pptxFajar946583
 
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmaniPj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmaniKavitha Moorthi
 
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmaniTiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmaniWai Jey Ying
 
Peran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Peran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasionalPeran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Peran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasionalAlberstofRadjah
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanAni Mahisarani
 
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docxMakalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docxvandy39
 
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...Ervi Irwati
 
Makalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahragaMakalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahragaHabibi Muhammad
 
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdfMAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdfssuser19b5af
 
08 (a) isi pelajaran interaksi 1
08 (a) isi pelajaran   interaksi  108 (a) isi pelajaran   interaksi  1
08 (a) isi pelajaran interaksi 1Fazidah Abd Ghani
 
08 (a) isi pelajaran interaksi 1
08 (a) isi pelajaran   interaksi  108 (a) isi pelajaran   interaksi  1
08 (a) isi pelajaran interaksi 1Fazidah Abd Ghani
 
filsafat olahraga - Copy.docx
filsafat olahraga - Copy.docxfilsafat olahraga - Copy.docx
filsafat olahraga - Copy.docxayuasriwaty
 
Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak
Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak AnakPeran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak
Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak AnakHariyatunnisa Ahmad
 
Makalah penjaskes
Makalah penjaskes Makalah penjaskes
Makalah penjaskes Jhon Sijabat
 
Pengaruh pendidikan jasmani terhadap kecerdasan intelejensi emosi dan spiritu...
Pengaruh pendidikan jasmani terhadap kecerdasan intelejensi emosi dan spiritu...Pengaruh pendidikan jasmani terhadap kecerdasan intelejensi emosi dan spiritu...
Pengaruh pendidikan jasmani terhadap kecerdasan intelejensi emosi dan spiritu...Taufik Ginanjar
 

Similaire à Dasar Pendidikan Jasmani (20)

hakekat dan definisi pendidikan jasmani
hakekat dan definisi pendidikan jasmanihakekat dan definisi pendidikan jasmani
hakekat dan definisi pendidikan jasmani
 
MATERI 2 PARADIGMA BARU PJOK kkg bakung.pptx
MATERI 2 PARADIGMA  BARU PJOK kkg bakung.pptxMATERI 2 PARADIGMA  BARU PJOK kkg bakung.pptx
MATERI 2 PARADIGMA BARU PJOK kkg bakung.pptx
 
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmaniPj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
Pj 1311 pengenalan kepada pendidikan jasmani
 
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmaniTiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
Tiga domain yang membentuk nilai pendidikan dalam pendidikan jasmani
 
Peran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Peran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasionalPeran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Peran pendidikan jasmani dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional
 
makalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikanmakalah olahraga pendidikan
makalah olahraga pendidikan
 
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docxMakalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
Makalah Filsafat Olahraga klpk 1.docx
 
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
Hakikat olahraga mencakup Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi, Olahraga Pr...
 
Makalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahragaMakalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahraga
 
Hbpe1103 hantar
Hbpe1103 hantarHbpe1103 hantar
Hbpe1103 hantar
 
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdfMAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
MAKALAH_FILSAFAT_OLAHRAGA_KELOMPOK 5_ POR2C.pdf
 
Pj mis
Pj misPj mis
Pj mis
 
08 (a) isi pelajaran interaksi 1
08 (a) isi pelajaran   interaksi  108 (a) isi pelajaran   interaksi  1
08 (a) isi pelajaran interaksi 1
 
08 (a) isi pelajaran interaksi 1
08 (a) isi pelajaran   interaksi  108 (a) isi pelajaran   interaksi  1
08 (a) isi pelajaran interaksi 1
 
filsafat olahraga - Copy.docx
filsafat olahraga - Copy.docxfilsafat olahraga - Copy.docx
filsafat olahraga - Copy.docx
 
Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak
Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak AnakPeran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak
Peran Pendidikan Jasmani Sebagai Pembentuk Karakter dan Watak Anak
 
Makalah penjaskes
Makalah penjaskes Makalah penjaskes
Makalah penjaskes
 
PEDAGOGIK Olahraga.pptx
PEDAGOGIK Olahraga.pptxPEDAGOGIK Olahraga.pptx
PEDAGOGIK Olahraga.pptx
 
Pawer poin pjok
Pawer poin pjokPawer poin pjok
Pawer poin pjok
 
Pengaruh pendidikan jasmani terhadap kecerdasan intelejensi emosi dan spiritu...
Pengaruh pendidikan jasmani terhadap kecerdasan intelejensi emosi dan spiritu...Pengaruh pendidikan jasmani terhadap kecerdasan intelejensi emosi dan spiritu...
Pengaruh pendidikan jasmani terhadap kecerdasan intelejensi emosi dan spiritu...
 

Dernier

PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Dernier (20)

PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Dasar Pendidikan Jasmani

  • 2. • Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan • Tujuan pendidikan jasmani bukan aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi siswa melalu aktivitas jasmani • Pendidikan jasmani, yakni menunjuk proses pendidikan tentang aktivitas-aktivitas yang mengembangkan dan memelihara tubuh manusia
  • 3. A. HAKEKAT PENJAS • Istilah “Pendidikan” walaupun tidak asing dimasy bahkan di kalangan akademisi ttp istilah tsb diartikan berbeda dari masa ke masa. Bisa diartikan: proses latihan, sejumlah pengalaman yg memungkinkan seseorang mendptkan pemahaman atau pengetahuan baru, dsb. • John Dewey: pend sbg “rekonstruksi aneka pengalaman dan peristiwa yg dialami dlm kehidupan individu shg sgl sstu yg baru mjd lebih terarah dan bermakna. • Filsafat modern menerapkan pd pendidikan jaman skrg lbh banyak menekankan pd pengemb individu secara total yg menekankan pd pengemb individu secara utuh.
  • 4. Keragaman Pandangan-pandangan Penjas: 1. Pandangan Tradisional Menganggap bahwa Penjas hanya semata-mata mendidik jasmani atau sebagai pelengkap, penyeimbang, atau penyelaras pend rohani manusia. Penjas hanya sbg pelengkap saja. Di AS, pandangan dikotomi ini muncul pd akhir abad 19 (1885-1900), yg dipengaruhi oleh sistem Eropa, spt sistem Jerman dan Swedia; yang menekankan pd perkemb aspek fisik, kehalusan gerak, dan karakter peserta didik, dg gymnastik sbg medianya.
  • 5. Penjas lebih berperan sbg “medicine” (obat) drpd pendidikan. OKI para pengajar Penjas berlatarbelakang akademis kedokteran dasar, shg dlm merumuskan tujuan, program pelaks, dan penilaian mjd salah kaprah. Yaitu cenderung kpd upaya memperkuat badan, memperhebat ketr fisik yg mengabaikan kepentingan jasmani itu sendiri.
  • 6. 2. Pandangan Modern (sering disbt Pandangan Holistik) Manusia bukan sesuatu yg terdiri dari bagian- bagian yg terpilah-pilah. Manusia adl kesatuan dr berbagai bagian yg terpadu. OKI Penjas tdk hanya berorientasi pd jasmani (satu komponen saja). Di AS dipelopori oleh Wood dilanjutkan Hetherington th 1910. Penjas dipengaruhi “progressive education” bahwa semua pendd hrs memberi kontribusi thd perkemb anak secara menyeluruh, dan penjas memp peranan yg sangat penting thd perkemb tsb.
  • 7. 3. Pandangan Indonesia Pandangan holistik oleh Jawatan Pend Jas th 1960: “Penjas adl pend yg mengaktualisasikan potensi- potensi akt manusia berupa sikap, tindak, dan karya yg diberi bentuk isi, dan arah menuju kebulatan pribadi sesuai dg cita-cita kemanusiaan”. Definisi yg relatif sama, oleh Pangrazi dan Dauer (1992) Penjas mrpk bagian dari program pend umum yg memberi kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, thd pertumb dan perkemb anak secara menyeluruh. Penjas didefinisikan sebagai pendidikan dan melalui gerak dan harus dilaksanakan dengan cara-cara yg tepat agar memiliki makna bagi anak.
  • 8. AK Ateng (1993) mengemukakan; Penjas mrpk bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yg bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional. Wall dan Murray (1994) mengemukakan lbh spesifik, “masa kanak-kanak adl masa yg sangat kompleks, dimana pikiran, perasaan, dan tindakannya selalu berubah-ubah. Oleh krn sifat anak-anak yg sll dinamis pd saat mereka tumbuh dan berkembang, maka perubahan satu element sering kali mempengaruhi perubahan pd element lainnya. Oleh krn itulah, adl anak scr keseluruhan yg hrs dididik, tdk hanya mendidik jasmani atau tubuhnya saja”.
  • 9. Menuruta BNSP Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap peserta didik.
  • 10. Oleh krn itu dpt dikatan bahwa PENJAS pada dasarnya mrpk pend melalui akt jasmani utk mencapai perkemb individu secara menyeluruh. Namun demikian, perolehan ketrp dan perkemb lain yg bersifat jasmaniah itu jg sekaligus sbg tujuan. Melalui PENJAS peserta didik disosialisasikan ke dalam akt jasmani termasuk ketrp berolahraga. OKI tidak mengherankan apabila banyak yg menyakini dan mengatakan bahwa PENJAS mrpk bagian dari pend menyeluruh, dan sekaligus memiliki potensi yg strategis utk mendidik.
  • 11. B. RASIONAL PENJASORKES mrpk bagian integrasi dari pend secara keseluruhan, bertujuan utk mengemb aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat, dan pengenalan lingkungan bersih melalui akt jasmani, olahraga dan kesehatan
  • 12. PENJASORKES mrpk media utk mendorong pertumbuhan fisik, perkemb psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap- mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yg bermuara utk merangsang pertumb dan perkemb kualitas fisik dan psikis yg seimbang.
  • 13. MAKNA OLAHRAGA • Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat)
  • 14. • Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila.
  • 15. • Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang dilembagakan.
  • 16. Perbedaan Penjas dan Olahraga • Dalam memahami arti pendidikan jasmani, kita harus juga mempertimbangkan hubungan antara bermain (play) dan olahraga (sport), • Bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Kita mengartikan bermain sebagai hiburan yang bersifat fisikal yang tidak kompetitif, meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik. Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.
  • 17. • Olahraga di pihak lain adalah suatu bentuk bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif. Beberapa ahli memandang bahwa olahraga semata-mata suatu bentuk permainan yang terorganisasi, yang menempatkannya lebih dekat kepada istilah pendidikan jasmani. Akan tetapi, pengujian yang lebih cermat menunjukkan bahwa secara tradisional, olahraga melibatkan aktivitas kompetitif.
  • 18. • Di atas semua pengertian itu, olahraga adalah aktivitas kompetitif. Kita tidak dapat mengartikan olahraga tanpa memikirkan kompetisi, sehingga tanpa kompetisi itu, olahraga berubah menjadi semata-mata bermain atau rekreasi. Bermain, karenanya pada satu saat menjadi olahraga, tetapi sebaliknya, olahraga tidak pernah hanya semata-mata bermain; karena aspek kompetitif teramat penting dalam hakikatnya.
  • 19. • Bermain, olahraga dan pendidikan jasmani melibatkan bentuk-bentuk gerakan, dan ketiganya dapat melumat secara pas dalam konteks pendidikan jika digunakan untuk tujuan-tujuan kependidikan • Bermain dapat membuat rileks dan menghibur tanpa adanya tujuan pendidikan, seperti juga olahraga tetap eksis tanpa ada tujuan kependidikan
  • 20. PERBEDAAN PENJAS DAN OLAHRAGA Pendidilkan Jasmani Olahraga Objek: Seluruh siswa Objek: Siswa yang berminat/berbakat dalam cabang olahraga tertentu, calon atlet/atlet Subjek: Subjek: Guru Pelatih Tujuan: Tujuan: Untuk mencapai tujuan pendidikan Untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya Materi: Materi: Semua aktivitas fisik/gerak (termasuk olahraga) Cabang-cabang olahraga Sasaran: Sasaran: Aktivitas fisik/gerak sebagai alat Terkuasainya cabang olahraga tertentu/yang diminati Sifat: Sifat: Wajib Sukarela Waktu pelaksanaan: Waktu pelaksanaan: Intrakurikuler Ekstrakurikuler
  • 21. Proporsi penjas dan olahraga di sekolah Komponen Pendidikan Jasmani Sport (Olahraga) Kinerja motorik (motor Pendidikan keseluruhan, kepribadian Tujuan performance/kinerja gerak untuk dan emosional prestasi Child centered (sesuai dengan Subject centered (berpusat pada Materi kebutuhan anak/individualized) materi) Fungsional untuk cabang olahraga Teknik gerak Seluas gerak kehidupan sehari-hari bersangkutan Disesuaikan dengan keperluan (tidak Peraturannya baku (standar) agar Peraturan dibakukan) dapat dipertandingkan Ditinggalkan/untuk milih cabang Anak yang lamban Harus diberi perhatian ekstra olahraga lain Untuk mengukur kemampuan awal Untuk cari atlit berbakat Talen Skating (TS) Mutilateral (latihan yang menyangkut Latihannya semua otot) Spesifik Partisipasi Wajib Bebas
  • 22. TUJUAN PENDIDIKAN JASMANI Berdasarkan perkembangan pendidikan jasmani di negara-negara maju dan mempertimbangkan tantangan dan kebutuhan bangsa, Rusli Luthan dkk. (2000) menyusun rumusan tujuan umum pendidikan jasmani sebagai berikut: • Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam pendidikan jasmani. • Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cintai damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan agama.
  • 23. Lanjutan ... Lanjutan ... • Mengembangkan keterampilan dan kebiasaan untuk melindungi keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain. • Menumbuhkan cara pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani dan pola hidup sehat. • Menumbuhkan kebiasaan dan kemampuan untuk berpartisipasi aktif secara teratur dalam aktivitas fisik dan memahami manfaat dari keterlibatannya. • Menumbuhkan kebiasaan untuk memanfaatkan dan mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.
  • 24. • Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas ajar dalam pendidikan jasmani. • Mengembangkan keterampilan untuk melakukan aktivitas jasmani dan olahraga, serta memahami alasan-alasan yang melandasi gerak dan kinerja. • Menumbuhkan kecerdasan emosi dan penghargaan terhadap hak-hak asasi orang lain melalui pengamalan fair play dan sportivitas. • Menumbuhkan self esteem sebagai landasan kepribadian melalui pengembangan kesadaran terhadap kemampuan dan pengendalian gerak tubuh.
  • 25. Berdasarkan KTSP tujuan Penjasorkes adalah: • Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih. • Meningkatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis yang lebih baik. • Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. • Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahrgaga dan kesehatan.
  • 26. Lanjutan… • Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis. • Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. • Memahami konsep aktivitas jasmani dan olehraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
  • 27. FUNGSI PENJAS Fungsi pendidikan jasmani Annarino, Cowell, and Hazelton (1980: 62-63) mengklasifikasikan ke dalam enam aspek, yaitu: (1) organik; (2) neuromuskuler; (3) perseptual; (4) kognitif; (5) sosial; dan (6) emosi.
  • 28. Kontribusi Nilai-nilai Aktivitas Fisik Terhadap Perkembangan Anak, menurut Gabbard, LeBlanc dan Lowy (1987: 5) KOGNITIF: • Stimulus untuk berpikir (inkuiri, kreativitas) • Kemampuan Perseptual • Kesadaran Gerak • Penguatan akademik*)
  • 29. AFEKTIF: • Kesenangan • Konsep diri • Sosialisasi (Hubungan dengan teman sebaya) • Sikap • Apresiasi untuk aktivitas fisik PSIKOMOTOR : • Pertumbuhan biologis • Kesegaran, kesehatan dan yang berkaitan dengan keterampilan • Efisiensi gerak
  • 30. Pelaksanaan kurikulum 2006, pendidikan jasmani di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA adalah mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Ruang lingkup penjasorkes meliputi tujuh aspek antara lain: • Permainan dan olahraga • Aktivitas ritmik • Aktivitas uji diri (senam) • Aktivitas pengembangan • Aktivitas air (akuatik) • Aktivitas di luar kelas (outdoor activity) • Pendidikan kesehatan.
  • 31. Materi Pokok Penjas di SD • Struktur materi Penjas dikemb dg menggunakan model kurikulum kebugaran jasmani dan pend olahrga (Jewtt, Ennis, & Bain, 1995). Asumsi yg digunakan kedua model ini adl utk mencipatakan gaya hidup sehat dan aktif, maka manusia perlu memahami hakekat kebugaran jasmani dg menggunakan konsep latihan yg benar • Utk TK s.d SD kelas 3 meliputi: Kesadaran akan tubuh dan gerakan, kecakapan gerak dasar, gerak ritmit, permainan, akuatik, senam, kebugaran jasmani dan pembentukan sikap dan perilaku.
  • 32. • Utk SD kelas 4 s.d 6 adl aktivitas pembentukan tubuh, permainan dan modifikasi olahraga, kecakapan hidup di alam bebas, dan kecakapan hidup personal (kebugaran jasmani serta pembentukan sikap dan perilaku)