Morfogenesis pada hewan melibatkan migrasi sel dan induksi, di mana sel-sel bermigrasi untuk membentuk pola baru atau satu kelompok sel mempengaruhi kelompok sel lain. Migrasi sel menyebabkan perubahan bentuk melalui interaksi antara epitelium dan mesenkim, seperti ekspansi epitelium, delaminasi, agregasi mesenkim, penebalan, invaginasi, evaginasi, pembentukan gelembung, dan pertunasan.
2. Morfogenesis Pada Hewan
Morfogenesis ialah semua
perubahan bentuk dan letak (lokasi)
dari sebuah atau sekelompok sel atau
jaringan pada awal embrio.
3. Pada hewan meliputi:
migrasi sel - sel di mana menciptakan bentuk
baru dengan migrasi dan bentuk piring &
tabung
Induksi - di mana satu kelompok sel
mempengaruhi perkembangan dari kelompok
yang berdekatan sel
4. • migration sel ialah pergerakan atau
perpindahan sebuah sel atau sekelompok sel
untuk membentuk pola atau bentuk yang baru
yang berbeda dengan pola atau bentuk asal.
– Pergerakan sel menyebabkan perubahan
morfogenik. Perubahan morfogenik dapat terjadi
karena adanya interaksi antara epitelium dan
mesenkhim.
– contoh perubahan morfogenik pada
perkembangan awal embrional dan organogenesis
diantaranya ialah:
5. A. Ekspansi epitelium. Perluasan
permukaan epitelium sebagai akibat
perluasan permukaan sel. Contoh:
ekspansi epiblas selama proses
gastrulasi.
6. B. Delaminasi. Pemisahan sel-sel
epitelium dari membran basal
membentuk sel-sel mesenkhim.
Contoh: pembentukan hipoblas dan
berikutnya mesoderm dari sel-sel
epiblas (garis primitif).
7. C. Agregasi mesenkhim.
Pengelompokan sel-sel mesenkhim
membentuk populasi yang lebih padat
dari sel-sel sekitarnya. Contoh:
pembentukan folikel rambut, bulu, dan
gigi.
8. D. Penebalan (placode). Segala bentuk
penebalan setempat pada permukaan
ektoderm, umumnya sebagai respon
dari agregasi mesenkhim yang terjadi
di bawahnya. Contoh: pembentukan
kornea mata dari ektoderm kulit.
9. E. Invaginasi. Pelipatan epitelium ke
arah dalam, biasanya merupakan
tahap awal dari perubahan morfogenik
yang lain seperti pembentukan
gelembung, pertunasan dan
percabangan. Contoh: pembentukan
celah hidung (nasal pit) merupakan
invaginasi dari ektoderm permukaan.
10. F. Evaginasi. Pelipatan epitelium ke
arah luar. Contoh: pembentukan
gelembung mata (mangkok mata)
merupakan evaginasi dari
diencephalon.
11. G. Pembentukan gelembung (vesicle).
Pembentukan gelembung terjadi
sebagai akibat invaginasi epitelium
yang selanjutnya terpisah dari
epitelium awal. Contoh: pembentukan
gelembung lensa mata dari ektoderm
permukaan.
12. H. Pertunasan dan percabangan
(budding and branching).
Percabangan merupakan salah satu
metode untuk meningkatkan luas
permukaan epitelium. Contoh:
pembentukan trachea dan tunas paru-
paru.