Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi sumber daya mineral khususnya batubara, meliputi pengertian eksplorasi, tujuan, tahapan, metode, dan estimasi sumber daya serta cadangan batubara. Eksplorasi dilakukan secara bertahap mulai dari survei, prospeksi, eksplorasi umum hingga terinci untuk mengurangi risiko. Metode utama meliputi geologi, geofisika, dan geokimia. Hasil eks
2. 1. Pendahuluan
Usaha pertambangan
Potensi endapan bahan galian: perkiraan kekayaan
berdasarkan data dan informasi geologi. Potensi
endapan bahan galian dapat dimanfaatkan secara
nyata bila setelah diselidiki, dan menunjukkan adanya
sejumlah cadangan, kemudian dapat ditambang dan
laku dijual. Usaha pertambangan mengubah potensi
menjadi komoditas dengan melakukan:
3. • Eksplorasi,
• Studi Kelayakan,
• Pengembangan – Perencanaan
Tambang,
• Penambangan,
• Pengolahan
4. 2. Eksplorasi
• Kegiatan untuk mencari, menemukan,
dan mengestimasikan jumlah bahan
galian.
• Mengubah potensi endapan bahan
galian menjadi cadangan.
5. •
•
•
•
2.1 Maksud dan Tujuan eksplorasi
Kegiatan untuk mengetahui keberadaan
endapan bahan galian dengan menggunakan
metode tertentu.
Mengetahui jenis bahan galian dan sebaran di
permukaan.
Mengetahui sebaran bahan galian ke arah
dalam dan bentuknya.
Mengetahui besaran dan nilai ekonominya
(sumber daya mineral dan cadangan)
7. 2.3 Faktor Yang Mempengaruhi
Penggunaan Cara Eksplorasi
Penggunaan atau pemilihan cara
eksplorasi tergantung pada:
• Tahap eksplorasi,
• Jenis bahan galian,
• Bentuk endapan dan sebaran bahan
berharganya
8. 2.4 Tahap Eksplorasi:
Penyelidikan Umum dan Eksplorasi.
Di Indonesia tahap eksplorasi mengacu pada SNI 13-4726-1998 (Lampiran 1):
1. Survai Tinjau (Reconnaissance),
2. Prospeksi (Prospecting),
3. Eksplorasi Umum (General Exploration),
4. Eksplorasi Terinci (Detailed Exploration).
• Pencarian jenis bahan galian dan sebaran secara lateral (di permukaan).
• Menjejaki sebaran ke arah dalam untuk mengetahui bentuk dan matra
(dimensi) bahan galian.
• Mengestimasikan besaran atau banyaknya bahan galian.
Eksplorasi dilakukan secara bertahap untuk mengurangi (meminimalkan)
resiko. Tahap eskplorasi bertalian dengan:
• Kerapatan titik pengamatan,
• Kelas sumber daya mineral.
9. 2.5 Metoda Eksplorasi
• Geologi (konvensional), geofisika,
geokimia.
Geologi (konvensional):
√ Pemetaan (geologi) permukaan dan
bawah permukaan: pengamatan secara
langsung terhadap objek penyelidikan.
10. 2.6 Kegiatan Eksplorasi
Pengkajian data sekunder, Pengkajian data primer, pengolahan data, dan
penyusunan laporan.
Pengkajian data sekunder:
• Mempelajari laporan terdahulu.
• mempelajari peta-peta. = Menentukan rencana kegiatan atau eksplorasi.
Pengkajian data primer:
• Pengamatan dan pencatatan data di lapangan: singkapan, bongkah, parit
dan sumur uji, hasil pemboran.
• Pengambilan percontoh (pemercontohan).
Pengolahan data:
• Analisis petrografi, mineragrafi, kimia.
• Pengambaran peta sebaran bahan galian.
• Rekonstruksi data permukaan dan bawah permukaan.
11. 2.7 Penyusunan Laporan
Kerangka penyusunan laporan adalah sebagai
berikut :
• Tempat dan kesampaian daerah penyelidikan,
• Latar belakang dilakukannya penyelidikan,
• Geologi dan bahan galian,
• Kegiatan yang dilakukan,
• Pengolahan data,
• Hasil penyelidikan,
• Kesimpulan dan saran,
• Daftar pustaka,
• Lampiran dan gambar.
12. 3. Pola Titik Pengamatan dan
pemercontohan
Titik pengamatan: tempat untuk mengamati,
mencatat/memerikan dan mengambil
percontoh.Pola titik pengamatan ditentukan
berdasarkan dua faktor:
• keadaan mineralisasi (bentuk tubuh bijih dan
sebaran mineral berharganya),
• keadaan topografi.
13. 4. Estimasi Endapan Bahan Galian
Mengetahui berapa besar nilai ekonomi dari
endapan bahan galian di suatu daerah.
Harus diketahui berapa banyak atau besarnya
atau kuantitas dan kualitas endapan bahan
galian itu.
Secara umum, besarnya atau kuantitas dan
kualitas dinyatakan sebagai cadangan bahan
tambang.
14. 5. Estimasi sumber Daya
Besaran sumber daya endapan bahan galian:
• Isi (volume),
• Berat (tonase),
harus terlebih dulu diketahui parameter estimasi
sumber daya seperti panjang, lebar,ketebalan, berat
jenis atau density, dan kadar bahan berharganya.
15. 6. Cadangan
Cadangan dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu:
1. Cadangan Terkira (Probable Reserve) adalah sumber daya
mineral terunjuk dan sebagian sumberdaya mineral terukur
yang tingkat keyakinan geologinya masih lebih rendah, yang
berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang
terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat
dilakukan secara ekonomis.
2. Cadangan Terbukti (Proved Reserve) adalah sumber daya
mineral terukur yang berdasarkan studi kelayakan tambang
semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga
penambangan dapat dilakukan secara ekonomis.
16. Dalam proses penambangan sering digunakan
istilah atau jenis cadangan sebagai berikut
a. Cadangan geologi (geological reserve)
b. Cadangan tertambang (mineable reserve)
c. Cadangan terambil (recoverable reserve)
17. EKSPLORASI DAN ESTIMASI
ENDAPAN BATUBARA
Geologi batubara
> Terbentuk karena proses pengendapan.
> Terdapat dalam batuan endapan.
> Bentuknya berupa lapisan atau lensa-lensa.
> Kemiringannya beragam (dari mendatar
sampai tegak), tergantung perkembangan struktur.
> Kadang-kadang terpotong-potong oleh sesar.
18.
Batu bara di Indonesia
Tipe:
• Ombilin, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Kalimantan
Timur.
• Tipe endapan batubara di dasarkan pada kondisi
geologi.
Pengelompokan batubara berdasarkan kondisi
geologinya:
• Kelompok sederhana,
• Kelompok moderat,
• Kelompok kompleks.
Eksplorasi Batubara
• Pemetaan permukaan.
• Pembuatan parit dan sumur uji.
• Pemboran.
19. Klasifikasi Cadangan Batubara
Sumber daya:
• Belum layak tambang: sumber daya hipotetik
(hypothetical resouerces), sumber daya
tereka(inferred resouerces), sumber daya tertunjuk
(indicated resouerces), sumber daya
terukur (measured resouerces).
Cadangan:
• Layak tambang: cadangan terkira probable reserve)
dan cadangan terbukti (proved reserve)