Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
DRP Template Muhammad Iqbal 5210100014
1. PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN STANDARD
Oleh:
5210100014
Muhammad Iqbal
DOSEN MATAKULIAH :
HANIM MARIA ASTUTI, S.KOM, M.SC
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2014
2. Disaster Recovery Plan
DSS atau Rencana Pemulihan Bencana dapat diartikan sebagai perencanaan yang dilakukan
untuk menghindari kerusakan yang parah akibat bencana yang tidak bisa diprediksi. Bencana yang
dimaksud lebih pada bencana Alam, seperti Gempa Bumi, Tsunami dan bencana-bencana lainnya
yang terjadi bukan karena kesengajaan manusia. DSS siperlukan oleh perusahaan – perusahaan
untuk menhindari kerusakan yang parah akibat bencana itu sendiri, banyak perencanaan yang sudah
terbuat untuk menghindarinya.
Disaster recovery Plan juga memiliki komponen-komponen yang mendukung, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Informasi kontak personil (personnel contact information)
Back up situs (back up site)
Pedoman perencanaan (manual plan)
Inventaris hardware
Inventaris software
Vendors
Backup Data
Disaster Action Checklist
Uji perencanaan (test the plan)
Terdapat bidang-bidang yang harus bisa ditangani oleh Disaster Recovery Plan, yaitu :
-
Prevention ( Pencegahan ) – Pra Bencana
Perencanaan ini dibuata disaat sebelum terjadinya bencana. Untuk melindungi data
Informasi misalnya data tersebut di taruh di server minor, untuk menghindari server
major jika terkena bencana. Pelatihan Tenaga Kerja untuk menangani adanya dampak
bencana juga perlu di perhatikan, agar jika terjadi bencana disuatu saat dapat segera terrecovery oleh tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya. Prevention ini dapat
memaksimalkan pada suatu perusahaan untuk segera bangkit kembali di kejadian pasca
bencana.
-
Continuity ( Kelanjutan ) – Saat Bencana
Bencana yang terjadi memang tidak bisa dihindari. disaat bencana itu telah terlewati,
perusahaan perlu adanya kelanjutan keberlangsungan hidup pada perusaahan itu. Maka
dibuatlah proses pemliharaan inti, sistem mission-critical dan sumber daya. Aset-aset
tersebut adalah aspek minimal untuk menjaga keberlangsungan hidup sebuah sistem agar
berjalan saat setelah terjadinya bencana.
-
Recovery ( Pemulihan ) - Pasca Bencana
Untuk pemulihan pada suatu perusahaan untuk menjadi pulih 100 % setelah terjadinya
bencana memerlukan waktu yang tidak singkat. Terdapat vendor - vendor pihak ketiga
yang dapat disewa jasanya untuk memulihkannya dengan cepat. Pelayanan ini dapat
memberikan pra-konfigurasi penggantian sistem untuk setiap lokasi dalam jangka waktu
yang tetap.
3. Risk Assesment
Risk Assesment atau penilaian resiko adalah salah satu aspek yang dapat mempengaruhi
dalam menangani Disaster Recovery Plan. Penilaian Resiko juga menggunakan metode yang
sistematis untuk menentukan apakah suatu resiko yang dimiliki oleh suatu organisasi atau
perusahaan dapat diterima atau tidak. Salah satu fungsi dari Risk Assesment adalah mencari tahu,
resiko yang bisa terjadi pada suatu perusahaan dan mengidentifikasi bagaimana cara suatu
organisasi tersebut mengetahuinya.Risk assessment mencakup risk identification, risk analysis dan
risk evaluation.
-
-
-
Risk identification ( Identifikasi Resiko )
Cakupan ini berisi tentang identifikasi resiko-resiko yang ada dan mungkin terjadi pada
perusahaan/organisasi. Ini bertujuan untuk melihat resiko-resiko tersebut dan
mengelompokkannya sesuai tingkat dampaknya terhadap perusahaan. Hasilnya terdapat
sebuah list yang dapat dijadikan panduan untuk management resiko pada tahap
selanjutnya.
Risk Analysis ( Analisa Resiko )
Untuk mengetahui resiko-resiko yang terjadi, dilakukan analisa resiko yang ditimbulkan
oleh Alam ataupun manusia. Hasil dari Risk Analysis ini adalah sebuah laporan anlisis
resiko untuk mengetahui kerugian, efek samping dan ancaman. Laporan ini digunakan
untuk menyusun dokument cara pencegahan yang baik untuk menangani recovery plan.
Risk Evaluation ( Evaluasi Resiko )
Terdapat laporan yang memberitahukan dampak - dampak yang terjadi untuk dievaluasi
oleh perusahaan agar mengetahui sejauh mana kerugian yang ada. Risk Evaluation
memberikan langkah-langkah yang sebaiknya diambil perusahaan untuk bangkit kembali.
4. Disaster Recovery Plan Elements
Recovery Plan for Major Disasters
-
Detection and Reaction
Identifying the problem – Notifying the authorities
Establishing a Command Center
Reducing Exposure
Roles and Responsibilities
-
Management / Damage Assessment Team: Initial Response
Sebuah template Disaster Recovery Plan digunakan untuk menangani bencana yang terjadi
dengan frekuensi yang tidak menentu dan efek yang diakibatkan tidak terlalu besar.
5. Disaster Recovery Plan (DRP)
Plan and related Business Processes
Business Process
Feature
Januari 14, 2014
Relevant Technical Components
6. 1. StrategiPemulihanBencana
Penerapan Disaster Recovery keseluruhan dapat diringkas dalam tabel dibawah ini dan dokumen
yang lebih rinci didokumentasikan pada bagian pendukung. Skenario ini dan strategi yang konsisten
di seluruh lapisan teknis.
Gangguan Pada Data
Center
Ketergantungan yang
signifikan (internal atau
eksternal) Gangguan
Data Center alternatif untuk mengganti data
center utama
Mengalihkan proses utama untuk
memproses pada data center lain selain data
center utama
Jaringan yang signifikan
/masalah lain
Mengalihkan fungsi inti untuk backup /
penyedia alternatif
Mengalihkan sistem bisnis untuk unit
pemrosesan backup atau servis
Ikut serta dalam strategi pemulihan yang
telah tersedia
Beroperasi pada tingkat level yang
ditinggalkan
Ambil langkah tidak ada tindakan
2.
Menunggu untuk pemulihan dari
servis, menyediakan komunikasi yang
diperlukan untuk para stakeholders
Menunggu untuk servis yang akan
dikembalikan, komunikasi dengan
stakeholder utama selama diperlukan
Prosedur Pemulihan Bencana
Sebuah pemulihan bencana dapat terbagi menjadi 3 fase yaitu respon, lanjutan, dan restorasi. Fasefase tersebut juga mengelola prosedur kelanjutan pemulihan bisnis.
Fase Respon: Tindakan yang cepat setelah terjadinya peristiwa tersebut.
•Keputusan yang dibuat tidak jauh dari rencana strategi pemulihan yang akan diambil
•Tim Identifikas Pemulihan
Fase Lanjutan: Aktivitas yang diperlukan untuk menresum servis setelah
team memberi peringatan
•Implementasi Prosedur Pemulihan
•Pengkoordinasian dengan departemen yang lain
Fase Restorasi: Tugas untuk mengembalikan pada level servis.
7. TIMELINE
RECOVERY TIMELINE
Event
Operation
T+ 15
T+ 30
T+ 45
Recovery
Complete
Menelusuri
masalah
dan melaporkan
GFS/Network
Layer
DB Layer
Internal
Dependencise
External
Dependencies
Function
Literatur
Mengalihkan
bisnis
utama
pada
Data
Center alternatif
Mengubah
proses
Database
utama
ke
alternatif Data
Center
Mengalihkan
Interface
Internal
ke
Database
Failover
Mengalihkan
interface
external
ke
Database
Failover
Backup
servis dan
mengalihkan
pada
database
failover