SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  51
KONSEP BERFIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN

Fatimah, S.Kep, Ns
Selamat datang di profesi yang
berpikir….

KEPERAWATAN
INGAT!!
Hal- hal yang perawat lakukan
Butuh tingkat berpikir yang tinggi
Tidak ada tindakan yang dilakukan
tanpa berpikir
Introduction
• Sebagian orang memproses dan mengerti informasi
dengan baik ketika mereka melihat informasi
tersebut = VISUAL LEARNER
• Sebagian yang lain memproses dan mengerti
informasi dengan baik ketika mereka mendengar
informasi tersebut = AUDITORY LEARNER
• Memproses dan mengerti informasi : kunci utama
berpikir
• Bagaimana kita merasakan sesuatu -mempengaruhi bagaimana kita berpikir
• Umpan balik dari orang lain – bantu klarifikasi
pikiran kita
Latihan berpikir 1
PIKIRKAN !!!!!
Apakah anda auditory learner, visual learner,
keduanya, atau bukan keduanya???
Kesimpulan:
Setiap orang berbeda dalam memproses
informasi
ASUMSI BERPIKIR
• Berpikir, merasakan, dan melakukan adalah
komponen2 penting yang bekerja sama dalam
keperawatan
• Perawat dan mahasiswa keperawatan.
bukanlah batu tulis yang kosong; mereka
bergabung dalam keperawatan dengan
ketrampilan berpikir yang berbeda-beda.
DEFINISI
“Berpikir Kritis dalam Keperawatan”
• Berpikir kritis di keperawatan adalah
komponen penting dari tanggung jawab
profesional dan asuhan keperawatan
profesional
• Critical/ Kritis: kebutuhan akan penegakan
keputusan secara hati2
• Thinking/ berpikir: memiliki suatu pendapat,
merefleksikan sesuatu, mengingat,
membedakan, membentuk gambaran mental,
membuat alasan.
BERPIKIR KRITIS
• (brunner dan Suddrath, 2002) berfikir kritis
merupakan Proses kognitif/mental yang
mencakup penilaian dan analisis rasional
terhadap
info/ide
serta
merumuskan
kesimpulan dan keputusan
• (Kozier et.al, 1995) : berfikir kritis merupakan
Suatu aktifitas mental yang memiliki tujuan,
dimana ide2 dihasilkan dan dievaluasi,
perencanaan dibuat, dan ditegakkan suatu
keputusan/kesimpulan
KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS
1. .Rasional, Reasonable, Reflektif

•

Berdasarkan alasan - alasan dan bukti bukti; bukan atas dasar keinginan pribadi

•

Pemikir kritis tidak “melompat pada
kesimpulan”; butuh waktu u/ koleksi data,
timbang fakta, dan pikirkan permasalahan
Contoh :
Sarah, memutuskan untuk menjadi perawat setelah
menonton film yang menunjukkan perawat
sebagai seseorang yang menarik dan heroik
Ani, yang berpikir lebih kritis, menanyakan konselor
tentang pekerjaan yang tersedia sebagai seorang
perawat. Ia juga berbicara dengan beberapa
orang perawat. Setelah memperoleh dan
menimbang fakta2, ani memutuskan untuk
masuk pendidikan keperawatan
2. Melibatkan Skepticisme yang sehat
dan konstruktif
• Tidak menerima atau menolak ide-ide, kecuali
karena mengerti hal tersebut
• Menaati peraturan setelah berpikir panjang
dengan
mencari
pemahaman,
merasionalisasikannya, mengikuti yang masuk
akal, dan bekerja untuk memperbaiki yang
tidak masuk akal
Contoh :
• Ketika seorang salesmen mendesak bahwa
sebuah model abocath baru lebih baik
daripada yang lama, Perawat Lia menanyakan
:” Apa yang anda maksud dengan ‘lebih baik’?
Informasi apakah yang anda miliki untuk
menunjukkan/ membuktikan hal tersebut?”
3. Otonomi
• Tidak mudah dimanipulasi
• Berpikir dengan pikiran sendiri, dibandingkan
diarahkan oleh anggota grupnya
Contoh:
Di keluarga Lin, tidak seorg pun berpendidikan tinggi.
Walaupun saudara perempuannya tidak mengerti
mengapa ia berupaya keras untuk kuliah, Lin
berkata:”Saya sudah memikirkannya, dan hal ini adalah
yang ingin saya lakukan. Saya percaya segala upaya saya
akan berguna kelak”
4. Kreatif
• Menciptakan ide - ide orisinal dengan cara
menghubungkan pemikiran - pemikiran dan
konsep
Contoh:
Perawat Linda mengingat sebuah lagu yang
dinyanyikan ibunya dulu disaat ia merasa takut, dan
dengan menyanyikan lagu itu, ia mampu
menenangkan anak2 yang dirawat RS
5.Adil
• Tidak bias atau berpihak
Contoh:
Perawat Rita, Karu, perlu membuat untuk
Liburan Natal dan Tahun Baru sebelum
berespon terhadap permintaan individual staf
untuk libur. Ia menanyakan pada stafnya untuk
menyatakan pilihannya setelah ia mampu
menentukan jumlah staf yang ia butuhkan
untuk kedua liburan tersebut
6. Dapat Dipercaya dan Dilakukan
• Memutuskan tindakan yang akan
dilakukan;
• Membuat observasi yang dapat
dipercaya;
• Menegakkan kesimpulan secara tepat;
• Mengatasi masalah dan mengevaluasi
kebijakan, tuntutan dan tindakan.
Pemikir Kritis di Keperawatan akan
mempraktekkan ketrampilan kognitif dalam :
•
•
•
•
•
•

Analisa
Aplikasi standar
Pencarian informasi
Pembuatan alasan logis
Prediksi
Transformasi pengetahuan
5 MODEL BERPIKIR KRITIS
T
H
I
N
K

: Total Recall
: Habits
: Inquiry
: New ideas and Creativity
: Knowing how you think
1. Total Recall
(Pemanggilan Total)
= mengingat fakta/ suatu kejadian serta
mengingat
dimana
dan
bagaimana
menemukannya ketika dibutuhkan
= kemampuan untuk mengakses pengetahuan
dimana pengetahuan merupakan sesuatu
yang dipelajari dan disimpan dalam pikiran
• Total Recall seseorang tergantung pada
memori/ ingatannya
– Jika anda selalu kesulitan dalam mengingat
sesuatu --- Jangan menyerah!
Ada Berbagai cara untuk membantu kita
mengingat sesuatu
Contoh cara mengingat
• Meletakkan suatu fakta pada suatu pola
tertentu
c/ :
Coba ingat kata - kata di bawah ini :
mobil, kereta, garpu, jeruk, piring, apel,
sendok, pesawat, gelas, pisang, sepeda,
semangka
Mobil
Kereta
Pesawat
Sepeda

Garpu
Piring
Sendok
Gelas

Jeruk
Apel
Pisang
Semangka

• Meletakkan beberapa hal yang ingin di ingat di
dinding rumah yang sering / mudah di lalui
dan di liat.
2. Habits (Kebiasaan)
= pendekatan berpikir yang diulang - ulang
dengan sering
C/ Habits di kep.: RJP, ukur TTV, memasang Kateter
→ pertama kali: dipelajari (bukan habit)
→ setelah beberapa kali: jadi habits
Latihan Berpikir 2

• Identifikasi 3 hal di kehidupan
anda yang dapat disebut sebagai
habits!
3. Inquiry (Pencarian Informasi)
= memeriksa isu2 secara mendalam dengan
menanyakan hal2 yang terlihat nyata; termasuk
menggali dan menanyakan segala sesuatu –
khususnya asumsi sso terhadap situasi tertentu
= Cara berpikir primer yang digunakan u/
menegakkan suatu kesimpulan.
Walaupun kesimpulan dpt dibuat tanpa inquiry, dg
inquiry hasil akan lebih baik dan akurat.
• Sebagian besar situasi di praktek kep butuh inquiry
• Jika ditegakkan berbagai kesimpulan – butuh
inquiry untuk dpt yang paling akurat
C/ Amati stuasi kep berikut:
Jam 3 pagi di suatu RS, perawat Avon melihat
lampu kamar Tn. T masih menyala. Ia berjalan
menemui Tn. T dan berkata:”Saya perhatikan
lampu kamar bapak masih menyala.
Bagaimana keadaan Bapak?” Tn. T tersenyum
dan berkata: “Saya baik-baik saja” Perawat
memperhatikan bahwa ada sekumpulan tisue
bekas di lantai dan sprei klien berantakan.
Mata klien tampak bengkak dan merah
•
•

Kesimpulan apa yang dpt perawat buat? --need inquiry!
Dengan inquiry, perawat harus
pertimbangkan sekurangnya 4 kesimpulan:

1. Klien baik2 saja, ia biasanya terjaga pada jam ini,
dan klie Mungkin telah menggosok matanya
karena mengalami alergi
2. Klien baik2 saja, tetapi tidak bisa tidur karena ia
tertidur sepanjang siang hari akibat kebosanan.
Matanya selalu merah dan bengkak
3. Klien dalam keadaan tidak baik tetapi ia tidak
mau membicarakan hal ini atau tidak mau
menggangu orang lain.
4. Klien dalam keadaan tidak baik tetapi tidak tahu
bagaimana meminta bantuan.

•

U/ jawaban terbaik:
butuh validasi perawat
Cari informasi lain sebanyak mungkin
• Tanya klien lebih mendalam
• Tanya support sistem
• Observasi lingkungan sekitar
Latihan Berpikir 3
Pemeriksaan atas tubuh Berta
Berta, 31 th, TB 155cm, akhir-akhir ini BBnya
meningkat jadi 70 kg.Ia selalu memakai baju
longgar”
Pertanyaan :
• Kesimpulan apa yang paling tepat ?
• Kesimpulan apa yang paling tidak mungkin?
• Informasi apa yang anda butuhkan untuk
melengkapi kesimpulan anda?
bandingkan jawaban anda
dengan teman - teman
anda, apakah ditemukan
perbedaan2?
• (Ingat! Sharing : bukan untuk
melihat seseorang lebih baik
dari yang lain, tapi untuk
memulai suatu kolaborasi)
4. New Ideas and Creativity
(Ide2 Baru dan Kreatifitas)
• Model ini membuat sso berpikir melebihi
buku sumber
• Kreatif >< Habits
• Seseorang yang kreatif akan berkata:
“Let’s try this new way”
Seseorang yang habitualis akan berkata:
“This is the way things have always
been done”
• Mencoba menjadi seseorang yang berbeda
diantara sekumpulan orang yang ada
contoh
• Klien N, duduk di kursi roda dan tidak pernah
bicara dengan siapa pun. Ia tinggal di rumah
perawatan. Setiap hari kerjanya hanya mondar
mandir dengan kursi rodanya. Suatu hari perawat
S, berlutut didepan kursi roda klien N, memeluk
klien, melakukan kontak mata dan dengan
senyum yang lebar berkata:”Mari kita bernyanyi.”
Tebak apa yang terjadi? Klien N menyanyi dg
baiknya. Sejak saat itu ia selalu tersenyum pada
perawat S dan berespon terhadap 1-2
pertanyaan. Dan kadang kala bernyanyi dengan
perawat lainnya.
Latihan Berpikir 4
Gambarkan situasi dimana anda menjadi sso
yang kreatif dan punya ide2 baru (tidak harus
berkaitan dengan kep.)
5. Knowing How You Think
(Mengetahui apa yang anda pikirkan)

• Knowing How You Think merupakan yang
terakhir tetapi bukannya yang paling tidak
dihiraukan dari model T.H.I.N.K. yang berarti
berpikir tentang apa yang kita pikirkan.
Berpikir
tentang
berpikir
disebut
“metacognition”. Meta berarti “diantara atau
pertengahan” dan cognition berarti “Proses
mengetahui”. Jika kita berada di antara
proses mengetahui, kita akan dapat
mengetahui bagaimana kita berpikir.
Berfikir kritis pada semua tahap
proses kep.
• Pengkajian kumpul data, validasi
data,katagori databerfikir kritis 
menggunakan teori dalam mensintesa.
• Tujuan
dari
pengkajian
adalah
Mengumpulkan data dasar tentang
respon
klien
terehadap
kesehatan/penyakitnya.
Analisis Pertanyaan kritis perawat dalam
setiap kegiatan pada tahap pengkajian, al :
a.
b.
c.
d.

e.
f.
g.
h.

Mengetahui tujuan/maksud dari pengumpulan data, apa yg
akan dilakukannya, manfaat apa yang didapat dari data tsb?
Alat-alat yang dibutuhkan utk melakukan pengumpulan
data?
Hal-hal apa yang harus diperhatikan pada saat wawancara?
Hal-hal apa yang harus diperhatikan pada saat memeriksa
fisik klien, perawat harus tahu dulu ciri / tanda dari keadaan
fisik yang normal/menyimpang? Alat2 yg digunakan utk
melakukan pemeriksaan fisik?
Informasi / data apa yang sesuai/relevan dan saya butuhkan
serta bagaimana saya menginterpretasikannya?
Apa yang saya dapatkan dari informasi /data ini?
Masalah-masalah apa yang ditunjukkan oleh informasi/data
ini?
Apakah saya sudah mengidentifikasi masalah yang
terpenting?
Lanjut.......
i. Apakah informasi/data ini menunjukkan masalah lain yang
harus saya pertimbangkan?
j. Apakah saya sudah mengumpulkan semua informasi/data
yang saya perlukan?
k. Apakah ada yang harus saya laporkan segera?
l. Apakah saya memerlukan tambahan bantuan?
m. Apakah klien ini mempunyai faktor risiko?
n. Komplikasi yang manakah yang harus saya awasi?
o. Apakah ada faktor yang berhubungan dengan usia?
p. Bagaimana hubungan keluarga menghadapi situasi ini?
q. dakah faktor budaya yang memengaruhi?
r. Apakah hasil akhir/tujuan yang diharapkan dari klien ini?
s. Apakah yang akan menjadi tindakan pertama saya dalam
situasi ini?
t. Bagaimana saya dapat menyusun rencana tindakan dengan
tepat?
BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
• Diagnosis keperawatan adalah tahap kedua dalam proses
keperawatan dan merupakan suatu pernyataan dari
masalah klien baik aktual maupun risiko berdasarkan data
pengkajian yang sudah dianalisis. Analisis pertanyaan kritis
perawat dalam setiap kegiatan pada tahap diagnosis
keperawatan, antara lain:
Perumusan diagnosa kep.
Tahap pengambilan kpts yg paling kritikalmenetapkan
masalah klien yang tepat perlu argumentasi secara
rasional.
Analisis pertanyaan kritis perawat dalam setiap kegiatan
pada tahap diagnosis keperawatan, antara lain:
a.

b.
c.
d.

Sudahkah melakukan analisis data yang ada dari hasil
pengkajian sehingga perawat mampu
mengidentifikasi data data subyektif dan data
objektif yang mendukung masalah keperawatan
Apakah sudah mengetahui data normal sehingga ;
mampu menganalisis data yang merupakan data
fokus mendukung masalah keperawatan?
Sudahkah melakukan pengelompokan data yang ada
dalam kelompok data subjektif dan data objektif?
Sudahkah mengidentifikasi data subjektif dan data
obyektif sehingga perawat mampu memutuskan
masalah ) apakah merupakan masalah aktual, risiko,
kemungkinan
BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP PERENCANAAN
• Perencanaan adalah penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosis
keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan klien (Depkes, 1993).
• Perencanaan adalah tahap ketiga dari proses
keperawatan ketika perawat dan klien
mengembangkan tujuan dan kriteria hasil dan strategi
keperawatan untuk mencegah, menurunkan atau
mengurangi masalah kesehatan klien (Kozier,1995).
Perencanaan kep.
Menggunakan pengetahuan dan alasan. Diperlukan
pength.perawat u/mensintesa
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
menyusun rencana keperawatan:
1.
2.
3.
4.
5.

Tindakan apa yang akan dilakukan.
Mengapa tindakan itu dilakukan.
Kapan tindakan itu dilakukan.
Siapa yang akan melakukan tindakan.
Bagaimana caranya tindakan itu dilakukan.
Analisis pertanyaan kritis perawat dalam setiap
kegiatan pada tahap perencanaan, antara lain
1. Meletakkan prioritas
Apakah perencanaan dibuat sesuai dengan prioritas
diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan?
2. Sudahkah klien dan keluarganya disertakan
dalam melaku-kan tindakan keperawatan?
3. Sudahkah intervensi tersebut didasarkan pada
penyakit/ma-salah yang dialami klien?
4. Membuat rasional tindakan dan mendokumentasikan
- Sudahkah membuat rasional setiap tindakan yang dilakukan
dengan benar?
- Apakah dalam pendokumentasian kalimat yang dituliskan
dalam rencana tindakan adalah kalimat perintah (kata kerja
pasif)?
BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP IMPLEMENTASI
implementasi adalah pelaksanaan rencana
tindakan yang telah di-tentukan dengan
tujuan kebutuhan klien terpenuhi secara
optimal (Depkes,1993). Implementasi adalah
fase
ketika
perawat
menerap-kan
perencanaan ke dalam tindakan (Kozier, 1995).
Implementasi adalah tahap keempat dari
proses keperawatan yang terkait dengan
pelaksanaan perencanaan yang telah dibuat
dan mengacu pada ren-cana keperawatan
yang telah dibuat. Perawat bertanggung jawab
dalam pelaksanaan rencana keperawatan
dengan melibatkan klien dan keluarga serta
anggota tim keperawatan dan kesehatan yang
lain.
Analisis pertanyaan kritis dalam setiap kegiatan
pada tahap implementasi, antara lain:
1. Mengkaji ulang
Apakah sebelum melakukan implementasi perawat
melakukan pengkajian ulang untuk mengetahui apakah
tindakan tersebut masih dibutuhkan oleh klien atau tidak?
2. Melaksanakan tindakan keperawatan
Apakah
saat
mengimplementasikan
asuhan
keperawatan,
perawat
secara
berkesinambungan
mengkaji respons klien ter-hadap pelaksanaan tindakan
yang telah dilakukan?
- Apakah saat intervensi keperawatan diimplementasikan,
ren-cana perawatan dimodifikasi sesuai dengan respons
klien?
3. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
-Apakah setelah melaksanakan tindakan keperawatan,
pera-wat mendokumentasikannya ke dalam format catatan
kepe-rawatan dan menandatanganinya?
- Menggunakan kata kerja
BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP EVALUASI

• Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses
keperawatan dan diarahkan untuk
menentukan respons klien terhadap intervensi
ke-perawatan serta sebatas mana
tujuan/kriteria hasil sudah tercapai. Tujuan
perawat melakukan evaluasi adalahmenentukan kemampu-an klien dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan dan
menilai efektivitas rencana
keperawatan/strategi asuhan keperawatan
Analisis pertanyaan kritis dalam setiap kegiatan
pada tahap evaluasi, antara lain:
1. Mengidentifikasi kriteria hasil sehingga perawat dapat
mengukur keberhasilan pencapaian tujuan
2. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan pencapaian
kriteria hasil
3. Mengulang dan memodifikasi perencanaan

Mendokumentasikan catatan perkembangan
a. Apakah perawat mendokumentasikannya ke dalam format
catatan perkembangan dan menandatanganinya?
b. Apakah format catatan perkembangan sudah terdapat:
nomor diagnosis, tanggal/waktu, Subjektif, Objektif,
Analisis,dan Perencanaan (SOAP), serta paraf dan nama?
Referensi :
• M. Gaie Rubenfeld, dkk. 2009. Berpikir Kritis
dalam Keperawatan, edisi 2. EGC;Jakarta
• Perry & Potter. 2002. Fundamental Nursing.
EGC;Jakarta.
• Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan
Medikal Bedah, edisi 1. EGC;Jakarta
• Doenges. 2000.
SELAMAT MENGGUNAKAN
CARA BERPIKIR KRITIS
DALAM KEHIDUPAN ANDA!
DAN

SELAMAT MENJADI
PERAWAT YANG HEBAT!

Contenu connexe

Tendances

Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam KeperawatanBerpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
ners alia
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatan
Bita Fadillah
 
Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitas
Abi Muhlies
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
lutfinurariffani
 

Tendances (20)

Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam KeperawatanBerpikir Kritis Dalam Keperawatan
Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatan
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Analisa proses interaksi
Analisa proses interaksiAnalisa proses interaksi
Analisa proses interaksi
 
Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasiProses Keperawatan: Tahap evaluasi
Proses Keperawatan: Tahap evaluasi
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
 
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
 
Trend dan issue dibidang pendidikan keperawatan komunitas 1
Trend dan issue dibidang pendidikan keperawatan komunitas 1Trend dan issue dibidang pendidikan keperawatan komunitas 1
Trend dan issue dibidang pendidikan keperawatan komunitas 1
 
Renpra komunitas
Renpra komunitasRenpra komunitas
Renpra komunitas
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwaStrategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
Strategi pelaksanaan asuhan keperawatanjiwa
 

En vedette

Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritis
Yesi Tika
 
Materi 2 konsep dasar berfikir kritis
Materi 2 konsep dasar berfikir kritisMateri 2 konsep dasar berfikir kritis
Materi 2 konsep dasar berfikir kritis
tarmizitaherrr
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
tonen91
 
Teknik pemikiran kreatif
Teknik pemikiran kreatifTeknik pemikiran kreatif
Teknik pemikiran kreatif
Mazmon Mahmud
 
Kemahiran berfikir kritis dan kreatif
Kemahiran berfikir kritis dan kreatifKemahiran berfikir kritis dan kreatif
Kemahiran berfikir kritis dan kreatif
munnianwar
 
Presentation 6 hat & 6 shoes b6
Presentation 6 hat & 6 shoes b6Presentation 6 hat & 6 shoes b6
Presentation 6 hat & 6 shoes b6
Mazmon Mahmud
 

En vedette (20)

Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritis
 
berfikir-kritis-dlm-keperawatan
berfikir-kritis-dlm-keperawatanberfikir-kritis-dlm-keperawatan
berfikir-kritis-dlm-keperawatan
 
Berfikir kritis
 Berfikir kritis Berfikir kritis
Berfikir kritis
 
Materi 2 konsep dasar berfikir kritis
Materi 2 konsep dasar berfikir kritisMateri 2 konsep dasar berfikir kritis
Materi 2 konsep dasar berfikir kritis
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
 
Teknik pemikiran kreatif
Teknik pemikiran kreatifTeknik pemikiran kreatif
Teknik pemikiran kreatif
 
pemikiran kritis dan kreatif
pemikiran kritis dan kreatifpemikiran kritis dan kreatif
pemikiran kritis dan kreatif
 
Kemahiran Berfikir Kritis dan Kreatif KBKK
Kemahiran Berfikir Kritis dan Kreatif KBKKKemahiran Berfikir Kritis dan Kreatif KBKK
Kemahiran Berfikir Kritis dan Kreatif KBKK
 
Kemahiran berfikir kritis dan kreatif
Kemahiran berfikir kritis dan kreatifKemahiran berfikir kritis dan kreatif
Kemahiran berfikir kritis dan kreatif
 
Berfikir kritis
Berfikir  kritisBerfikir  kritis
Berfikir kritis
 
Makalah psikologi keperawatan
Makalah psikologi keperawatanMakalah psikologi keperawatan
Makalah psikologi keperawatan
 
Perilaku kekerasan dan penganiayaan
Perilaku kekerasan dan penganiayaanPerilaku kekerasan dan penganiayaan
Perilaku kekerasan dan penganiayaan
 
Pp berpikir kritis
Pp berpikir kritisPp berpikir kritis
Pp berpikir kritis
 
Kemahiran berfikir
Kemahiran berfikirKemahiran berfikir
Kemahiran berfikir
 
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswa
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswaLembar observasi kemampuan berfikir kritis siswa
Lembar observasi kemampuan berfikir kritis siswa
 
Kbat
KbatKbat
Kbat
 
Presentation 6 hat & 6 shoes b6
Presentation 6 hat & 6 shoes b6Presentation 6 hat & 6 shoes b6
Presentation 6 hat & 6 shoes b6
 
Konsep berfikir dalam ilmu sejarah
Konsep berfikir dalam ilmu sejarahKonsep berfikir dalam ilmu sejarah
Konsep berfikir dalam ilmu sejarah
 
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan MasalahProses Berfikir dan Pemecahan Masalah
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah
 

Similaire à Konsep berfikir dalam keperawatan presentase

Kump 7 tutorial 4
Kump 7 tutorial 4Kump 7 tutorial 4
Kump 7 tutorial 4
slim_world
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
waino1
 
SI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdf
SI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdfSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdf
SI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdf
palindunganadhin
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
ismo521
 
Berpikir dan Berjiwa Besar 2
Berpikir dan Berjiwa Besar 2Berpikir dan Berjiwa Besar 2
Berpikir dan Berjiwa Besar 2
Mas Tri Sragen
 

Similaire à Konsep berfikir dalam keperawatan presentase (20)

Kump 7 tutorial 4
Kump 7 tutorial 4Kump 7 tutorial 4
Kump 7 tutorial 4
 
Crithink~thinking
Crithink~thinkingCrithink~thinking
Crithink~thinking
 
Buiding Character n Mindset-WMK 1-2.pptx
Buiding Character n Mindset-WMK 1-2.pptxBuiding Character n Mindset-WMK 1-2.pptx
Buiding Character n Mindset-WMK 1-2.pptx
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
 
tumbuhkanpercayadiri
tumbuhkanpercayadiritumbuhkanpercayadiri
tumbuhkanpercayadiri
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif- Bahan tayang (1).pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif- Bahan tayang (1).pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif- Bahan tayang (1).pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif- Bahan tayang (1).pptx
 
SI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdf
SI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdfSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdf
SI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of ThinkingSI_ The Magic of Thinking.pdf
 
TRAINER
TRAINER TRAINER
TRAINER
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
Artikel inisiatif
Artikel inisiatifArtikel inisiatif
Artikel inisiatif
 
Bab 2 Kaunseling
Bab 2    KaunselingBab 2    Kaunseling
Bab 2 Kaunseling
 
Kreativitas
KreativitasKreativitas
Kreativitas
 
10 kunci-sukses
10 kunci-sukses10 kunci-sukses
10 kunci-sukses
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
 
Berpikir dan Berjiwa Besar 2
Berpikir dan Berjiwa Besar 2Berpikir dan Berjiwa Besar 2
Berpikir dan Berjiwa Besar 2
 
10 kunci-sukses
10 kunci-sukses10 kunci-sukses
10 kunci-sukses
 
10 kunci-sukses
10 kunci-sukses10 kunci-sukses
10 kunci-sukses
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif_Angkatan 1.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif_Angkatan 1.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif_Angkatan 1.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif_Angkatan 1.pptx
 
Social casework
Social caseworkSocial casework
Social casework
 

Dernier

Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
serlinhae5
 
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
miftamifta7899
 

Dernier (6)

Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Tasikmalaya Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
Cara Menggugurkan Kandungan dgn Obat Aborsi Usia Janin 1-8 Bulan Minim Efek S...
 
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
proposal kegiatan penanaman tanaman penyerap polusi di lingkungan padat pendu...
 
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdfLaporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
Laporan guru piket kinerja guru di PMM (1).pdf
 
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJAPOLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
POLITIK DAN GEREJA.pptxPOLITIK DAN GEREJA
 
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec OriginalJual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Jual Obat Cytotec Di Tanjungbalai #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
 

Konsep berfikir dalam keperawatan presentase

  • 1. KONSEP BERFIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN Fatimah, S.Kep, Ns
  • 2. Selamat datang di profesi yang berpikir…. KEPERAWATAN
  • 3. INGAT!! Hal- hal yang perawat lakukan Butuh tingkat berpikir yang tinggi Tidak ada tindakan yang dilakukan tanpa berpikir
  • 4. Introduction • Sebagian orang memproses dan mengerti informasi dengan baik ketika mereka melihat informasi tersebut = VISUAL LEARNER • Sebagian yang lain memproses dan mengerti informasi dengan baik ketika mereka mendengar informasi tersebut = AUDITORY LEARNER • Memproses dan mengerti informasi : kunci utama berpikir • Bagaimana kita merasakan sesuatu -mempengaruhi bagaimana kita berpikir • Umpan balik dari orang lain – bantu klarifikasi pikiran kita
  • 5. Latihan berpikir 1 PIKIRKAN !!!!! Apakah anda auditory learner, visual learner, keduanya, atau bukan keduanya??? Kesimpulan: Setiap orang berbeda dalam memproses informasi
  • 7. • Berpikir, merasakan, dan melakukan adalah komponen2 penting yang bekerja sama dalam keperawatan • Perawat dan mahasiswa keperawatan. bukanlah batu tulis yang kosong; mereka bergabung dalam keperawatan dengan ketrampilan berpikir yang berbeda-beda.
  • 8. DEFINISI “Berpikir Kritis dalam Keperawatan” • Berpikir kritis di keperawatan adalah komponen penting dari tanggung jawab profesional dan asuhan keperawatan profesional • Critical/ Kritis: kebutuhan akan penegakan keputusan secara hati2 • Thinking/ berpikir: memiliki suatu pendapat, merefleksikan sesuatu, mengingat, membedakan, membentuk gambaran mental, membuat alasan.
  • 9. BERPIKIR KRITIS • (brunner dan Suddrath, 2002) berfikir kritis merupakan Proses kognitif/mental yang mencakup penilaian dan analisis rasional terhadap info/ide serta merumuskan kesimpulan dan keputusan • (Kozier et.al, 1995) : berfikir kritis merupakan Suatu aktifitas mental yang memiliki tujuan, dimana ide2 dihasilkan dan dievaluasi, perencanaan dibuat, dan ditegakkan suatu keputusan/kesimpulan
  • 10. KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS 1. .Rasional, Reasonable, Reflektif • Berdasarkan alasan - alasan dan bukti bukti; bukan atas dasar keinginan pribadi • Pemikir kritis tidak “melompat pada kesimpulan”; butuh waktu u/ koleksi data, timbang fakta, dan pikirkan permasalahan
  • 11. Contoh : Sarah, memutuskan untuk menjadi perawat setelah menonton film yang menunjukkan perawat sebagai seseorang yang menarik dan heroik Ani, yang berpikir lebih kritis, menanyakan konselor tentang pekerjaan yang tersedia sebagai seorang perawat. Ia juga berbicara dengan beberapa orang perawat. Setelah memperoleh dan menimbang fakta2, ani memutuskan untuk masuk pendidikan keperawatan
  • 12. 2. Melibatkan Skepticisme yang sehat dan konstruktif • Tidak menerima atau menolak ide-ide, kecuali karena mengerti hal tersebut • Menaati peraturan setelah berpikir panjang dengan mencari pemahaman, merasionalisasikannya, mengikuti yang masuk akal, dan bekerja untuk memperbaiki yang tidak masuk akal
  • 13. Contoh : • Ketika seorang salesmen mendesak bahwa sebuah model abocath baru lebih baik daripada yang lama, Perawat Lia menanyakan :” Apa yang anda maksud dengan ‘lebih baik’? Informasi apakah yang anda miliki untuk menunjukkan/ membuktikan hal tersebut?”
  • 14. 3. Otonomi • Tidak mudah dimanipulasi • Berpikir dengan pikiran sendiri, dibandingkan diarahkan oleh anggota grupnya Contoh: Di keluarga Lin, tidak seorg pun berpendidikan tinggi. Walaupun saudara perempuannya tidak mengerti mengapa ia berupaya keras untuk kuliah, Lin berkata:”Saya sudah memikirkannya, dan hal ini adalah yang ingin saya lakukan. Saya percaya segala upaya saya akan berguna kelak”
  • 15. 4. Kreatif • Menciptakan ide - ide orisinal dengan cara menghubungkan pemikiran - pemikiran dan konsep Contoh: Perawat Linda mengingat sebuah lagu yang dinyanyikan ibunya dulu disaat ia merasa takut, dan dengan menyanyikan lagu itu, ia mampu menenangkan anak2 yang dirawat RS
  • 16. 5.Adil • Tidak bias atau berpihak Contoh: Perawat Rita, Karu, perlu membuat untuk Liburan Natal dan Tahun Baru sebelum berespon terhadap permintaan individual staf untuk libur. Ia menanyakan pada stafnya untuk menyatakan pilihannya setelah ia mampu menentukan jumlah staf yang ia butuhkan untuk kedua liburan tersebut
  • 17. 6. Dapat Dipercaya dan Dilakukan • Memutuskan tindakan yang akan dilakukan; • Membuat observasi yang dapat dipercaya; • Menegakkan kesimpulan secara tepat; • Mengatasi masalah dan mengevaluasi kebijakan, tuntutan dan tindakan.
  • 18. Pemikir Kritis di Keperawatan akan mempraktekkan ketrampilan kognitif dalam : • • • • • • Analisa Aplikasi standar Pencarian informasi Pembuatan alasan logis Prediksi Transformasi pengetahuan
  • 19. 5 MODEL BERPIKIR KRITIS T H I N K : Total Recall : Habits : Inquiry : New ideas and Creativity : Knowing how you think
  • 20. 1. Total Recall (Pemanggilan Total) = mengingat fakta/ suatu kejadian serta mengingat dimana dan bagaimana menemukannya ketika dibutuhkan = kemampuan untuk mengakses pengetahuan dimana pengetahuan merupakan sesuatu yang dipelajari dan disimpan dalam pikiran
  • 21. • Total Recall seseorang tergantung pada memori/ ingatannya – Jika anda selalu kesulitan dalam mengingat sesuatu --- Jangan menyerah! Ada Berbagai cara untuk membantu kita mengingat sesuatu
  • 22. Contoh cara mengingat • Meletakkan suatu fakta pada suatu pola tertentu c/ : Coba ingat kata - kata di bawah ini : mobil, kereta, garpu, jeruk, piring, apel, sendok, pesawat, gelas, pisang, sepeda, semangka
  • 23. Mobil Kereta Pesawat Sepeda Garpu Piring Sendok Gelas Jeruk Apel Pisang Semangka • Meletakkan beberapa hal yang ingin di ingat di dinding rumah yang sering / mudah di lalui dan di liat.
  • 24. 2. Habits (Kebiasaan) = pendekatan berpikir yang diulang - ulang dengan sering C/ Habits di kep.: RJP, ukur TTV, memasang Kateter → pertama kali: dipelajari (bukan habit) → setelah beberapa kali: jadi habits
  • 25. Latihan Berpikir 2 • Identifikasi 3 hal di kehidupan anda yang dapat disebut sebagai habits!
  • 26. 3. Inquiry (Pencarian Informasi) = memeriksa isu2 secara mendalam dengan menanyakan hal2 yang terlihat nyata; termasuk menggali dan menanyakan segala sesuatu – khususnya asumsi sso terhadap situasi tertentu = Cara berpikir primer yang digunakan u/ menegakkan suatu kesimpulan. Walaupun kesimpulan dpt dibuat tanpa inquiry, dg inquiry hasil akan lebih baik dan akurat. • Sebagian besar situasi di praktek kep butuh inquiry • Jika ditegakkan berbagai kesimpulan – butuh inquiry untuk dpt yang paling akurat
  • 27. C/ Amati stuasi kep berikut: Jam 3 pagi di suatu RS, perawat Avon melihat lampu kamar Tn. T masih menyala. Ia berjalan menemui Tn. T dan berkata:”Saya perhatikan lampu kamar bapak masih menyala. Bagaimana keadaan Bapak?” Tn. T tersenyum dan berkata: “Saya baik-baik saja” Perawat memperhatikan bahwa ada sekumpulan tisue bekas di lantai dan sprei klien berantakan. Mata klien tampak bengkak dan merah
  • 28. • • Kesimpulan apa yang dpt perawat buat? --need inquiry! Dengan inquiry, perawat harus pertimbangkan sekurangnya 4 kesimpulan: 1. Klien baik2 saja, ia biasanya terjaga pada jam ini, dan klie Mungkin telah menggosok matanya karena mengalami alergi 2. Klien baik2 saja, tetapi tidak bisa tidur karena ia tertidur sepanjang siang hari akibat kebosanan. Matanya selalu merah dan bengkak
  • 29. 3. Klien dalam keadaan tidak baik tetapi ia tidak mau membicarakan hal ini atau tidak mau menggangu orang lain. 4. Klien dalam keadaan tidak baik tetapi tidak tahu bagaimana meminta bantuan. • U/ jawaban terbaik: butuh validasi perawat Cari informasi lain sebanyak mungkin • Tanya klien lebih mendalam • Tanya support sistem • Observasi lingkungan sekitar
  • 30. Latihan Berpikir 3 Pemeriksaan atas tubuh Berta Berta, 31 th, TB 155cm, akhir-akhir ini BBnya meningkat jadi 70 kg.Ia selalu memakai baju longgar” Pertanyaan : • Kesimpulan apa yang paling tepat ? • Kesimpulan apa yang paling tidak mungkin? • Informasi apa yang anda butuhkan untuk melengkapi kesimpulan anda?
  • 31. bandingkan jawaban anda dengan teman - teman anda, apakah ditemukan perbedaan2?
  • 32. • (Ingat! Sharing : bukan untuk melihat seseorang lebih baik dari yang lain, tapi untuk memulai suatu kolaborasi)
  • 33. 4. New Ideas and Creativity (Ide2 Baru dan Kreatifitas) • Model ini membuat sso berpikir melebihi buku sumber • Kreatif >< Habits • Seseorang yang kreatif akan berkata: “Let’s try this new way” Seseorang yang habitualis akan berkata: “This is the way things have always been done” • Mencoba menjadi seseorang yang berbeda diantara sekumpulan orang yang ada
  • 34. contoh • Klien N, duduk di kursi roda dan tidak pernah bicara dengan siapa pun. Ia tinggal di rumah perawatan. Setiap hari kerjanya hanya mondar mandir dengan kursi rodanya. Suatu hari perawat S, berlutut didepan kursi roda klien N, memeluk klien, melakukan kontak mata dan dengan senyum yang lebar berkata:”Mari kita bernyanyi.” Tebak apa yang terjadi? Klien N menyanyi dg baiknya. Sejak saat itu ia selalu tersenyum pada perawat S dan berespon terhadap 1-2 pertanyaan. Dan kadang kala bernyanyi dengan perawat lainnya.
  • 35. Latihan Berpikir 4 Gambarkan situasi dimana anda menjadi sso yang kreatif dan punya ide2 baru (tidak harus berkaitan dengan kep.)
  • 36. 5. Knowing How You Think (Mengetahui apa yang anda pikirkan) • Knowing How You Think merupakan yang terakhir tetapi bukannya yang paling tidak dihiraukan dari model T.H.I.N.K. yang berarti berpikir tentang apa yang kita pikirkan. Berpikir tentang berpikir disebut “metacognition”. Meta berarti “diantara atau pertengahan” dan cognition berarti “Proses mengetahui”. Jika kita berada di antara proses mengetahui, kita akan dapat mengetahui bagaimana kita berpikir.
  • 37. Berfikir kritis pada semua tahap proses kep. • Pengkajian kumpul data, validasi data,katagori databerfikir kritis  menggunakan teori dalam mensintesa. • Tujuan dari pengkajian adalah Mengumpulkan data dasar tentang respon klien terehadap kesehatan/penyakitnya.
  • 38. Analisis Pertanyaan kritis perawat dalam setiap kegiatan pada tahap pengkajian, al : a. b. c. d. e. f. g. h. Mengetahui tujuan/maksud dari pengumpulan data, apa yg akan dilakukannya, manfaat apa yang didapat dari data tsb? Alat-alat yang dibutuhkan utk melakukan pengumpulan data? Hal-hal apa yang harus diperhatikan pada saat wawancara? Hal-hal apa yang harus diperhatikan pada saat memeriksa fisik klien, perawat harus tahu dulu ciri / tanda dari keadaan fisik yang normal/menyimpang? Alat2 yg digunakan utk melakukan pemeriksaan fisik? Informasi / data apa yang sesuai/relevan dan saya butuhkan serta bagaimana saya menginterpretasikannya? Apa yang saya dapatkan dari informasi /data ini? Masalah-masalah apa yang ditunjukkan oleh informasi/data ini? Apakah saya sudah mengidentifikasi masalah yang terpenting?
  • 39. Lanjut....... i. Apakah informasi/data ini menunjukkan masalah lain yang harus saya pertimbangkan? j. Apakah saya sudah mengumpulkan semua informasi/data yang saya perlukan? k. Apakah ada yang harus saya laporkan segera? l. Apakah saya memerlukan tambahan bantuan? m. Apakah klien ini mempunyai faktor risiko? n. Komplikasi yang manakah yang harus saya awasi? o. Apakah ada faktor yang berhubungan dengan usia? p. Bagaimana hubungan keluarga menghadapi situasi ini? q. dakah faktor budaya yang memengaruhi? r. Apakah hasil akhir/tujuan yang diharapkan dari klien ini? s. Apakah yang akan menjadi tindakan pertama saya dalam situasi ini? t. Bagaimana saya dapat menyusun rencana tindakan dengan tepat?
  • 40. BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP DIAGNOSIS KEPERAWATAN • Diagnosis keperawatan adalah tahap kedua dalam proses keperawatan dan merupakan suatu pernyataan dari masalah klien baik aktual maupun risiko berdasarkan data pengkajian yang sudah dianalisis. Analisis pertanyaan kritis perawat dalam setiap kegiatan pada tahap diagnosis keperawatan, antara lain: Perumusan diagnosa kep. Tahap pengambilan kpts yg paling kritikalmenetapkan masalah klien yang tepat perlu argumentasi secara rasional. Analisis pertanyaan kritis perawat dalam setiap kegiatan pada tahap diagnosis keperawatan, antara lain:
  • 41. a. b. c. d. Sudahkah melakukan analisis data yang ada dari hasil pengkajian sehingga perawat mampu mengidentifikasi data data subyektif dan data objektif yang mendukung masalah keperawatan Apakah sudah mengetahui data normal sehingga ; mampu menganalisis data yang merupakan data fokus mendukung masalah keperawatan? Sudahkah melakukan pengelompokan data yang ada dalam kelompok data subjektif dan data objektif? Sudahkah mengidentifikasi data subjektif dan data obyektif sehingga perawat mampu memutuskan masalah ) apakah merupakan masalah aktual, risiko, kemungkinan
  • 42. BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP PERENCANAAN • Perencanaan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien (Depkes, 1993). • Perencanaan adalah tahap ketiga dari proses keperawatan ketika perawat dan klien mengembangkan tujuan dan kriteria hasil dan strategi keperawatan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah kesehatan klien (Kozier,1995). Perencanaan kep. Menggunakan pengetahuan dan alasan. Diperlukan pength.perawat u/mensintesa
  • 43. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun rencana keperawatan: 1. 2. 3. 4. 5. Tindakan apa yang akan dilakukan. Mengapa tindakan itu dilakukan. Kapan tindakan itu dilakukan. Siapa yang akan melakukan tindakan. Bagaimana caranya tindakan itu dilakukan.
  • 44. Analisis pertanyaan kritis perawat dalam setiap kegiatan pada tahap perencanaan, antara lain 1. Meletakkan prioritas Apakah perencanaan dibuat sesuai dengan prioritas diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan? 2. Sudahkah klien dan keluarganya disertakan dalam melaku-kan tindakan keperawatan? 3. Sudahkah intervensi tersebut didasarkan pada penyakit/ma-salah yang dialami klien? 4. Membuat rasional tindakan dan mendokumentasikan - Sudahkah membuat rasional setiap tindakan yang dilakukan dengan benar? - Apakah dalam pendokumentasian kalimat yang dituliskan dalam rencana tindakan adalah kalimat perintah (kata kerja pasif)?
  • 45. BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP IMPLEMENTASI implementasi adalah pelaksanaan rencana tindakan yang telah di-tentukan dengan tujuan kebutuhan klien terpenuhi secara optimal (Depkes,1993). Implementasi adalah fase ketika perawat menerap-kan perencanaan ke dalam tindakan (Kozier, 1995). Implementasi adalah tahap keempat dari proses keperawatan yang terkait dengan pelaksanaan perencanaan yang telah dibuat dan mengacu pada ren-cana keperawatan yang telah dibuat. Perawat bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana keperawatan dengan melibatkan klien dan keluarga serta anggota tim keperawatan dan kesehatan yang lain.
  • 46. Analisis pertanyaan kritis dalam setiap kegiatan pada tahap implementasi, antara lain: 1. Mengkaji ulang Apakah sebelum melakukan implementasi perawat melakukan pengkajian ulang untuk mengetahui apakah tindakan tersebut masih dibutuhkan oleh klien atau tidak? 2. Melaksanakan tindakan keperawatan Apakah saat mengimplementasikan asuhan keperawatan, perawat secara berkesinambungan mengkaji respons klien ter-hadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan? - Apakah saat intervensi keperawatan diimplementasikan, ren-cana perawatan dimodifikasi sesuai dengan respons klien? 3. Mendokumentasikan tindakan keperawatan -Apakah setelah melaksanakan tindakan keperawatan, pera-wat mendokumentasikannya ke dalam format catatan kepe-rawatan dan menandatanganinya? - Menggunakan kata kerja
  • 47. BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP EVALUASI • Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dan diarahkan untuk menentukan respons klien terhadap intervensi ke-perawatan serta sebatas mana tujuan/kriteria hasil sudah tercapai. Tujuan perawat melakukan evaluasi adalahmenentukan kemampu-an klien dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan dan menilai efektivitas rencana keperawatan/strategi asuhan keperawatan
  • 48. Analisis pertanyaan kritis dalam setiap kegiatan pada tahap evaluasi, antara lain: 1. Mengidentifikasi kriteria hasil sehingga perawat dapat mengukur keberhasilan pencapaian tujuan 2. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan pencapaian kriteria hasil 3. Mengulang dan memodifikasi perencanaan Mendokumentasikan catatan perkembangan a. Apakah perawat mendokumentasikannya ke dalam format catatan perkembangan dan menandatanganinya? b. Apakah format catatan perkembangan sudah terdapat: nomor diagnosis, tanggal/waktu, Subjektif, Objektif, Analisis,dan Perencanaan (SOAP), serta paraf dan nama?
  • 49.
  • 50. Referensi : • M. Gaie Rubenfeld, dkk. 2009. Berpikir Kritis dalam Keperawatan, edisi 2. EGC;Jakarta • Perry & Potter. 2002. Fundamental Nursing. EGC;Jakarta. • Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah, edisi 1. EGC;Jakarta • Doenges. 2000.
  • 51. SELAMAT MENGGUNAKAN CARA BERPIKIR KRITIS DALAM KEHIDUPAN ANDA! DAN SELAMAT MENJADI PERAWAT YANG HEBAT!