Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi mikro dan makro, termasuk perbedaan antara keduanya. Juga dibahas masalah-masalah ekonomi utama yang dihadapi pemerintah Indonesia seperti pengangguran, inflasi, neraca pembayaran, dan ketimpangan pendapatan serta kebijakan-kebijakan yang ditempuh pemerintah untuk mengatasinya.
4. EKONOMI MIKRO
dan
EKONOMI MAKRO
KOMPETENSI DASAR
4.1. Mendeskripsikan perbedaan antara
ekonomi mikro dan ekonomi makro
4.2. Mendeskripsikan masalah yang
dihadapi pemerintah dibidang
ekonomi
5. EKONOMI MIKRO
dan
EKONOMI MAKRO
MATERI PEMBELAJARAN
•
•
•
•
Pengertian Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Perbedaan Ekonomi Mikro dengan Ekonomi Makro
Masalah yang dihadapi pemerintah
Kebijakan Pemerintah dalam mengatasi
permasalahan di bidang ekonomi
6. Pengertian Ekonomi Mikro
dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro mengupas ilmu ekonomi dari sudut
pandang ‘kepentingan unit-unit ekonomi terkecil’
Misalnya membahas :
perilaku rumah tangga konsumen
perilaku rumah tangga produsen
dan perilaku pasar secara individual
Ekonomi Makro mengupas perilaku perekonomian
sebagai suatu ‘keseluruhan’ (agregat) dan
mengabaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh
unit-unit individu.
7. Perbedaan Ekonomi Mikro dengan
Ekonomi Makro
Analisis bersifat bagian-bagian /
unit terkecil
Titik berat analisis :
» cara mewujudkan efisiensi
» cara mencapai kepuasan
Cakupan permasalahan :
Δ teori produksi
Δ biaya produksi
Δ perilaku konsumen
Δ perilaku produsen
Δ struktur pasar
Δ teori konsumsi
Δ teori distribusi
Δ elastisitas
Δ penawaran seorang konsumen
Δ penawaran seorang produsen
Analisis bersifat menyeluruh
(agregat)
Titik berat analisis :
» faktor yg menentukan tingkat
kegiatan ekonomi suatu negara
» Masalah-masalah utama
perekonomian
» Peran pemerintah mengatasi
masalah ekonomi
Cakupan permasalahan :
Δ Pendapatan Nasional
Δ pertumbuhan ekonomi
Δ inflasi
Δ kebijakan ekonomi pemerintah
Δ Neraca Pembayaran
Δ pengangguran
Δ Pendapatan per kapita
Δ permintaan seluruh konsumen
Δ penawaran seluruh produsen
8. Masalah yang dihadapi Pemerintah
(Indonesia)
Pengangguran yang relatif tinggi
Inflasi
Neraca pembayaran Internasional
Kurs (Nilai Tukar Rupiah) yang tidak stabil
Pertumbuhan Ekonomi
Kemiskinan
Ketimpangan Distribusi Pendapatan
9. PENGANGGURAN
Ketenagakerjaan
Di
di Indonesia merupakan masalah klasik
satu sisi kelebihan angkatan kerja dan di sisi lain kesulitan
mencari tenaga kerja yang trampil dan produktif
Pengangguran
Bila
menjadi beban tenaga kerja produktif
tingkat ketergantungan semakin besar akan berdampak
persoalan sosial, politik, dan meningkatnya kriminalitas.
Tingkat
produksi menurun, pertumbuhan ekonomi melambat
dan tingkat kesejahteraan masyarakat turun.
10. INFLASI
(Menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing)
Pengendalian inflasi penting agar tidak tinggi dan dalam kondisi stabil
Inflasi yang tinggi berdampak :
•
Pendapatan Riil masy. terus turun sehingga standar hidup turun
Inflasi yang tidak stabil berdampak :
• Kondisi yang tidak pasti (uncertainty) bagi dunia usaha dalam
mengambil keputusan.
Pengalaman menunjukkan inflasi yang tidak stabil mengakibatkan masy. Kesulitan dlm
berkonsumsi, berinvestasi, dan berproduksi. Akibat selanjutnya ‘menurunkan
pertumbuhan ekonomi’
Jika tingkat inflasi dalam negeri lebih tinggi dari negara lain, dampaknya:
•
Tingkat suku bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif dan memberikan
tekanan pada nilai mata uang dalam negeri
11. NERACA PEMBAYARAN
INTERNASIONAL (NPI)
Yang menjadi sorotan dalam NPI adalah ‘Neraca Transaksi Berjalan’
(current account), yaitu merupakan gabungan antara Neraca
Perdagangan (ekspor – impor) dan Neraca Jasa yang mencakup jasa
faktor produksi dan jasa non faktor produksi
Neraca Pembayaran dapt DEFISIT jika ?
Neraca Pembayaran dapat SURPLUS jika ?
12. KURS
( Nilai Tukar Mata Uang )
Seperti halnya inflasi, kestabilan kurs sangat penting
Jika kurs tidak stabil akan mengganggu roda perekonomian negara,
hal ini dikarenakan pelaku ekonomi kesulitan dalam mengambil
keputusan ekonominya.
Coba ingat peristiwa krismon (krisis moneter) tahun 1997
Th 1997 -> US $ 1 = Rp4.650,- => US $ 1 = Rp8.025,Th 1998 -> US $ 1 = Rp7.100,- => US $ 1 = Rp9.595,Th 2001 -> US $ 1 = Rp10.400,Coba hitung: jika pada tahun 1997 perusahaan mempunyai hutang
US $ 100.000 yang jatuh tempo tahun 2001, berapa rupiah yang harus
dia bayarkan? Dan hitung selisihnya.
13. Pertumbuhan Ekonomi
dapat diartikan suatu keadaan perekonomian yang
menunjukkan adanya kenaikan (pertumbuhan) PDB
(Produk Domestik Bruto)
Pemerintah berusaha menciptakan iklim
perekonomian yang prospektif untuk memacu
pertumbuhan perekonomian, tetapi banyak
masalah yang mengakibatkan pertumbuhan
ekonomi tidak optimal, diantaranya kombinasi
produksi yang terbatas. Misalnya ingin menciptakan
swa-sembada beras tetapi tidak didukung dengan
produksi komoditas pengganti beras, akibatnya
selalu kekurangan produksi beras
14. KEMISKINAN
Siapa yang mau jadi orang miskin ?
INGAT !! Kemiskinan adalah dekat dengan KEKUFURAN
Apa saja penyebab kemiskinan ?
jumlah penduduk yang besar
banyaknya pengangguran
keterbatasan kemampuan SDM dan SD Modal
kondisi keamanan tidak kondusif
tidak stabilnya perekonomian
tingkat inflasi yang tinggi
distribusi pendapatan yang tidak merata
dll
15. KETIMPANGAN
PENDAPATAN
Seperti syair lagu
“yang kaya makin kaya….,
yang miskin makin miskin …”
Tanya kenapa hal ini terjadi ?
Sistem distribusi pendapatan dari si kaya
kepada si miskin tidak baik.
Dengan cara apa pendistribusiannya?
Pajak
subsidi
17. KEBIJAKAN FISKAL
Yaitu kebijakan pemerintah yang dilakukan
dengan cara mengubah penerimaan dan
pengeluaran negara
Kebijakan ini diambil untuk menstabilkan ekonomi,
memperluas kesempatan kerja, mempertinggi
pertumbuhan ekonomi, dan keadilan dalam
pemerataan pendapatan
Caranya dengan : menambah atau mengurangi ?
PAJAK dan SUBSIDI
18. KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral untuk MENAMBAH atau
MENGURANGI jumlah uang yang beredar di masyarakat
7-annya :
a. menjaga stabilitas ekonomi
b. menjaga stabilitas harga
c. meningkatkan kesempatan kerja
d. memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran
Caranya dengan :
1. Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy)
2. Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
3. Kebijakan Cadangan Kas (Cash Ratio Policy)
4. Kebijakan Kredit Selektif
5. dan kebijakan lain yang dipandang paling sesuai dengan keadaan
19. KEBIJAKAN LAIN
Selain dari kedua kebijakan di atas, pemerintah
dapat melakukan kebijakan :
a. Mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan
b. mendorong peningkatan efisiensi
c. mengembangkan infra struktur
d. mengeluarkan peraturan yang mendukung
pertumbuhan ekonomi yang lebih kondusif
20. Demi baiknya presentasi ini
Dimohon kritik dan sarannya
Yang dapat dikirim melalui :
babejoko@yahoo.co.id atau
babejoko@seveners.com
Kunjungi pula blog saya di :
http://babejoko.web.id