SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
TUGAS ILMU PENGANTAR PERTANIAN
KESEHATAN DAN KUALITAS TANAH
Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
IRVAN EKA PRASETYA (2013110003)
ILHAM PRAYOGO (2013110002)
ARIS PUJIYANTO (2013110011)
ABUL HAYAT (2013110008)
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI
UNIVERSITAS dr.SOETOMO
SURABAYA
2013
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman- teman. Amin…
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Kualitas Tanah .........................................................................................3
2.2 Indikator Kesehatan Dan Kualitas Tanah...................................................................3
A. Sifat Fisika Tanah..................................................................................................4
B. Sifat Kimia Tanah..................................................................................................6
C. Sifat Biologi Tanah................................................................................................8
2.3 Penurunan Kesehatan Dan Kualitas Tanah Dan Dampak YangDitimbulkannya .....10
2.4 Cara Membantu Agar Tanah Terjaga Kesehatan Dan Kualitasnya .........................11
BAB 3 PENUTUP .................................................................................................................12
Kesimpulan..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam usaha pertanian, tanah merupakan media utama untuk melakukan
budidaya.Meskipun telah banyak ditemukan berbagai media tumbuh tanaman, tetapi
semua itu hanya berskala kecil dan belum dapat menggantikan tanah untuk produksi
dalam skala besar.Oleh Karena itu peranan tanah masih sangat besar dalam usaha
pertanian.
Kesuburan tanah merupakan hal sering menjadi kajian dalam mempelajari
pertanian. Kesuburan tanah dianggap dapat menjamin hasil tanaman selain faktor
varietas, pengeloaan tanaman dan hama serta penyakit. Namun untuk menjamin
produksi tanaman tidak hanya perlu memperhatikan kesuburan tanah melainkan
harusjuga memperhatikan kualitas tanah tersebut.bila usaha menjaga kesuburan
tanah hanya terbatas pada kemampuan tanah menyediakan unsur hara, maka
kualitas tanah juga mencakup faktor fisika, kimia dan biologi dengan lebih
mendalam serta mempertimbangkan faktor bahan pencemar sebagai kajiannya.
Kualitas tanah meliputi kualitas tanah secara fisika, kimia dan biologi. Ketiga hal
tersebut memiliki parameter masing-masing dan tidak dapat terpisahkan satu sama
lain serta saling mempengaruhi. Parameter sifat fisik yang menentukan kualitas
tanah antara lain, tekstur, struktur, stabilitas agregat, kemampuan tanah menahan dan
meloloskan lain serta ketahanan tanah terhadap erosi dan lain sebagainya. Lalu
parameter kimia yang mempengaruhi kualitas tanah adalah, ketersediaan unsure hara,
KTK, KTA, pH, ada tidaknya zat pencemar, dan lain sebagainya. Sedangkan
parameter biologi yang menentukan kualitas tanah anatara lain jumlah dan jenis
mikroba yang ada dan beraktivitas di dalam tanah.
Setiap parameter memiliki peranan tersendiri dalam menentukan kualitas
tanah.Dalam pertanian kualitas tanah tentunya berhubungan dengan pertumbuhan
dan produksi tanaman.Setiap parameter dapat berpengaruh pada ketersediaan unsur
hara, ketersediaan air, keleluasaan akar untuk tumbuh, dan reaksi serta interaksi
antara tanaman dengan faktor biotik dan abiotik dalam ekosistem.
2
1.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita
tentang kesehatan dan kualitas tanah.Diharapkan setelah membaca makalah ini kita
semua bisa paham tentang bagaimana kualitas tanah yang baik, ciri-ciri tanah yang
sehat dan kualitasnya baik, manfaat tanah yang berkualitas baik dan pengaruhnya
pada kondisi tanaman.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1PengertianKualitas Tanah
Secara umum kualitas tanah (soil quality) didefenisikan sebagai kapasitas tanah
untuk berfungsi dalam suatu ekosistem dalam hubungannya dengandaya
dukungnya terhadap tanaman dan hewan, pencegahan erosi
danpengurangan terjadinya pengaruh negatif terhadap sumberdaya air dan
udara. Kualitas tanah dapat dilihat dari 2 sisi :
1.Sebagai kualitas inherent tanah (inherent soil quality) yang ditentukan oleh lima
faktor pembentuk tanah, atau
2.Kualitas tanah yang bersifat dinamis (dynamic soil quality),
yakniperubahan fungsi tanah sebagai fungsi dari penggunaan dan pengeloaan
tanah oleh manusia.
Terdapat konsesus umum bahwa tata ruang lingkup kualitas tanah
mencakup tiga komponen pokok yakni :
1.Produksi berkelanjutan yakni kemampuan tanah untuk meningkatkan
produksi dan tahan terhadap erosi.
2.Mutu lingkungan, yaitu mutu air, tanah dan udara dimana tanah diharapkan
mampu mengurangi pencemaran lingkungan, penyakit dan kerusakan di
sekitarnya.
3.Kesehatan makhluk hidup, yaitu mutu makanan sebagai produksi
yangdihasilkan dari tanah harus memenuhi faktor keamanan (safety)
dankomposisi gizi.
2.2 Indikator KesehatanDanKualitas Tanah
Karena bersifat kompleks, kualitas tanah tidak dapat diukur namun dapat diduga
dari sifat-sifat tanah yang dapat diukur dan dapat dijadikan indikator dari kualitas
tanah.Indikator kualitas tanah adalah sifat fisika, kimia dan biologi serta proses dan
karakteristik yang dapat diukur untuk memantau berbagai perubahan dalam tanah
(USDA, 1996). Secara lebih spesifik DorandanParkin (1994) menyatakan bahwa
indikator kualitas tanah harus memenuhi kriteria:
4
a.Berkorelasi baik dengan berbagai proses ekosistem dan berorientasi modeling.
b.Mengintegrasikan berbagai sifat dan proses kimia, fisika dan biologi tanah.
c.Mudah diaplikasikan pada berbagai kondisi lapang dan dapat diakses oleh para
pengguna.
d.Peka terhadap variasi pengelolaan dan iklim (terutama untuk menilai
kualitas tanah yang bersifat dinamis).
e.Sedapat mungkin merupakan komponen basis tanah. Selama ini evaluasi terhadap
kualitas tanah lebih difokuskan terhadap sifat fisika dan kimia tanah karena metode
pengukuran yang sederhana dari parameter tersebut relatif tersedia
(LarsonandPierce, 1991).Akhir-akhir ini telah disepakati bahwa sifat-sifat biologi
dan biokimia dapat lebih cepat teridentifikasi danmerupakan indikator yang
sensitif dari kerusakan agroekosistem atau perubahan produktivitas tanah
(KenedyandPependick, 1995).Berikut indikator kesehatan dan kualitastanah ditinjau
dari sifat fisika, kimia, dan biologi.
A. Sifat Fisika Tanah
1. Kadar Lengas
Kadar lengas menunjukkan kadar air yang ada didalam tanah. air memiliki berbagai
fungsi bagi tanaman. Fungsi tersebut antara lain, sebagai pembangun sel tanaman,
sebagai pelarut unsure hara, dan sebagai unsure hara. Air diserap oleh tanah melalui
akar. Dengan kata lain air yang dapat dimanfaatkan oleh tanamna adalah air yang
ada di dalam tanah. Oleh karena itu kandungan air dalam tanah (kadar lengas)
memiliki peranan yang sangat penting.
Tanah yang berkualitas baik yaitu tanah yang memiliki kadar lengas yang cukup
tinggi namun tidak terlalu tinggi. Ketika kadar lengas tanah terlalu rendah maka air
yang dapat diserap tanaman juga akan sedikit. Namun jika kadar lengas terlalu tinggi,
maka pori tanah akan jenuh dengan udara sehingga menyebabkan aerasi menjadi
terganggu.
2. Porositas Tanah
Porositas tanah berpengaruh pada daya simpan air tanah dan kemampuan tanah
dalam mempertukarkan udara. Hal-hal tersebut sangat penting, karena tanaman
sangat membutuhkan udara dan air. Porositas juga memberikan ruang bagi akar
tanaman untuk tumbuh dan mencari unsure kara dengan lebih leluasa. Tanah yang
5
kualitasnya baik memiliki porositas yang tidak terlalu sedikit dan tidak juga terlalu
besar. Porosotas yang kecil akan menyebabkan aerasi tanah terganggu dan
mengganggu pertumbuhan akar. Sedangkan porositas yang terlalu besar akan
menyebabkan tanah sulit mengikat air sehingga tanaman akan kekurangan air.Tanah
yang diambil di tempat yang berbeda serta kedalaman yang berbeda menunjukkan
hasil pororsitas yang berbeda. Tanah yang belum pernah diolah memiliki porositas
yang berbeda mencolok topsoil dan subsoilnya. Porositas tanah topsoil lebih tinggi
dari pada porositas subsoil. Hal ini menunjukkan bahwa tanah pada subsoil lebih
padat dibandingkan dengan tanah pada top soil. Antarahal ini karena secara alami
tanah pada subsoil mengalami tekanan dari atas oleh tanah yang ada pada bagian
topsoil. Akibat dari tekanan tersebut menyebabkan pori tanah mengecil karena tanah
akan semakin padat. Sedangkan tanah yang sering diolah memiliki kondisi yang
tidak alami dari tanah itu sendiri karena pengolahan tanah membaurkan sifat fisik
tanah seperti porositas pada setiap lapisan tanah.
3. Tekstur
Tekstur juga menentukan porositas tanah.Tanah yang didominasi fraksi pasir
cenderung lebih porus atau memiliki porositas yang besar. Tanah dengan tekstur
seperti ini akan sulit menahan air. Karena jumlah pori mikro yang berfungsi
menahan air sangat sedikit, namun jika tanah yang didominasi oleh liat akan
memiliki jumlah pori mikro yang besar dan jumlah pori makro yang sedikit. Hal ini
akan menghambat aerasi tanah sehingga tidak terjadi pertukaran udara yang akan
menghambat respirasi akar. Berikut macam-macam tekstur tanah :
Tekstur Tanah Persentasi Fraksi Tanah
Lempung berat Lempung > 60%, Debu ≤ 40%
Lempungan Lempung ≥ 50%, Debu ≤ 50%
Lempung pasiran Pasir 20%, Lempung ≥ 40%, Debu ≥
40%
Lempung debuan Lempung ≥ 40%, Debu ≤ 60%
Geluh lempung pasiran Lempung ≥ 20%, Pasir ≤ 80%
Geluh lempungan Lempung ≤ 40%, Debu ≥ 60%
Geluh lempung debu Lempung ≤ 40%, Debu ≥ 60%
6
Geluh pasiran Lempung ≤ 20%, Pasir ≥ 80%
Geluhan Pasir ≤ 40%, Lempung ≥ 20%, Debu
≥ 60%
Geluh debuan Pasir ≥ 20%, Debu ≥ 60%, Lempung
≥ 20%
Pasir geluh Pasir ≤ 80%, Lempung ≤ 20%
Debuan Pasir ≤ 20%, Debu ≥ 80%
Pasiran Pasir ≥ 80%, Lempung ≤ 20%
Sumber : Anonim. 2006. Modul Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah
4. Warna Tanah
Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah.Biasanya perbedaan warna
permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik.Semakin
gelap warna tanah semakin tinggi kandungan bahan organiknya.Warna tanah
dilapisan bawah yang kandungan bahan organiknya rendah lebih banyak
dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi (Fe).Di daerah yang
mempunyai sistem drainase (serapan air) buruk, warnah tanahnya abu-abu karena
ion besi yang terdapat di dalam tanah berbentuk Fe2+.
B. Sifat Kimia Tanah
1. Unsur Nitrogen
Unsur Nitrogen adalah unsur yang termasuk dalam golongan unsur hara makro
primer esensial.Unsur nitrogen merupakan unsur yang tidak terkandung dalam
batuan mineral manapun.Satu-satunya sumber alami nitrogen adalah udara.Nitrogen
masuk kedalam tanah melalui reaksi-reaksi tertentu yang masuk kedalam siklus
Nitrogen.
Nitrogen adalah unsur hara yang sifatnya sangat mobil.Hal ini karena nitrogen
mudah larut dan menguap. Oleh karena itu kadar nitrogen total digunakan sebagai
standar dalam mengukur jumlah nitrogen dalam tanah.
Nitrogen cenderung lebih banyak terdapat dilapisan atas tanah. Hal ini karena,
salah satu caranitrogen diambil dari udara ketanah adalah dengan bantuan mikroba.
Mikroba cenderung lebih banyak ada dan melakukan aktifitasnya disekitar akar. Hal
7
ini yang menyebabkan kadar nitrogen yang ada ditanah bagian atas lebih banyak.
Tanah pada lokasi yang sering diolah seperti memberi pemupukan dan pemberian
bahan organik memiliki kadar nitrogen lebih banyak dibadingkan dengan tanah yang
tidak pernah mendapat perlakuan apapun.
2. Bahan Organik
Bahan organik memiliki peranan yang sangat besar bagi kesuburan tanah dan
kualitas tanah.Bahan organik memiliki peranan pada sifat fisika, kimia, dan biologi
tanah.Oleh kerena itu bahan organik masuk kedalam parameter yang menentukan
kualitas tanah.
Bahan organik biasanya terdapat pada topsoil.Hal ini karena penambahan bahan
organik dari sisa-sisa makhluk hidup menumpuk diatas permukaan tanah.Bahan
organik biasanya menunjukan hasil yang lebih tinggi pada lokasi yang belum
dipakai untuk bercocok tanam, karena kondisi sekitar yang cukup baik untuk
menumpuk bahan organik dari sisa makhluk hidup.Berbeda dari tanah yang sering
digunakan untuk bercocok tanam sehingga bahan organik ditempat tersebut telah
berkurang dari kondisi aslinya.Meskipun dilakukan penambahan bahan organik,
kondisi lahan yang tidak teertutupi oleh tanaman yang cukup besar menyebabkan
bahan organik cepat teroksidasi.
3. pH (Potensial Hidrogen)
pH adalah nilai pada skala 0-14, yang menggambarkan jumlah relatif ion H+
terhadap ion OH- didalam larutan tanah. Larutan tanah disebut bereaksi asam jika
nilai pH berada pada kisaran 0-6, artinya larutan tanah mengandung ion H+ lebih
besar daripada ion OH-, sebaliknya jika jumlah ion H+ dalam larutan tanah lebih
kecil dari pada ion OH- larutan tanah disebut bereaksi basa (alkali) atau miliki pH 8-
14. Tanah bersifat asam karena berkurangnya kation Kalsium, Magnesium, Kalium
dan Natrium. Unsur-unsur tersebut terbawa oleh aliran air kelapisan tanah yang lebih
bawah atau hilang diserap oleh tanaman.
Di Indonesia pH tanah umumnya berkisar 3-9 tetapi untuk daerah rawa seeperti
tanah gambut ditemukan pH dibawah 3 karena banyak mengandung asam sulfat
sedangakan di daerah kering atau daerah dekat pantai pH tanah dapat mencapai
diatas 9 karena banyak mengandung garam natrium.
Ada 3 alasan utama nilai ph tanah sangat penting untuk diketahui :
1. Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman, pada
8
umumnya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman pada pH tanah netral 6-7,
karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara mudah larut dalam air.
2. pH tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi
tanaman. pada tanah asam banyak ditemukan unsur alumanium yang selain bersifat
racun juga mengikat phosphor, sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada
tanah asam unsur-unsur mikro menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro
seperti Fe, Zn, Mn dan Cu dalam jumlah yang terlalu besar, akibatnya juga menjadi
racun bagi tanaman.
3 . pH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam tanah.
Pada pH 5.5 – 7 bakteri jamur pengurai organik dapat berkembang dengan baik
Tindakan pemupukan tidak akan efektif apabila pH tanah diluar batas optimal.
Pupuk yang telah ditebarkan tidak akan mampu diserap tanaman dalam jumlah yang
diharapkan, karenanya pH tanah sangat penting untuk diketahui jika efisiensi
pemupukan ingin dicapai. Pemilihan jenis pupuk tanpa mempertimbangkan pH
tanah juga dapat memperburuk pH tanah.
. Derajat keasaman (pH) tanah sangat rendah dapat ditingkatkan dengan
menebarkan kapur pertanian, sedangkan pH tanah yang terlalu tinggi dapat
diturunkan dengan penambahan sulfur.Dapat disimpulkan, secara umum pH yang
ideal bagi pertumbuhan tanaman adalah mendekati 6.5-7.Namun kenyataannya
setiap jenis tanaman memilii kesesuaian pH yang berbeda.
C. Sifat BiologiTanah
Sifat biologi tanah yang menjadi indikator kesehatan tanah adalah adanya fauna
tanah.Fauna tanah terbagi atas tiga, yaitu mikro fauna, meso fauna, dan makro fauna.
Adapun pengertian dari ketiganya adalah :
1. Mikro fauna
Mikro fauna adalah hewan tanah yang berukuran sangat kecil yaitu kurang dari 0,2
mm. Mikro fauna terdiri dari: (a) Protozoa, seperti: amoeba, flagelata, dan ciliata,
dan (b) Nematoda, seperti: omnivorous dan Predaceus.
2. Meso fauna
Meso fauna adalah semua hewan tanah yang berukuran lebih kecil berkisar antara
0,2 mm s/d 10 mm, sehingga dapat dilihat jelas dengan bantuan kaca pembesar.
9
Makro fauna tanah terdiri dari: Collembola, Acari, Enchytraeida, Protura, Diplura,
Paraupoda, dll.
3. Makro fauna
Makro fauna adalah semua hewan tanah yang dapat dilihat langsung dengan mata
tanpa bantuan mikroskop dan berukuran lebih dari 10 mm. Makro fauna tanah terdiri
dari:
(a) hewan-hewan besar pelubang tanah seperti: tikus dan kelinci,
(b) cacing tanah,
(c) Arthropoda, meliputi: Crustacea (kepiting tanah dan udang tanah), Chilopoda
(kelabang), Diplopoda (kaki seribu), Arachnida (lebah, kutu, dan kalajengking) dan
Insekta (belalang, jangkrik, semut, dan rayap),
(d) Moluska.
Pada umunya hewan yang menjadi indikator kesuburan tanah adalah cacing.Hal
tersebut dikarenakan cacing tanah mempunyai peranan penting dalam pembentukan
makropori tanah melalui lubang tanah yang ditinggalkan dan penghancuran mineral
serta bahan organik.Secara fungsional cacing tanah berperan sebagai decomposer
dan “ecosystem engineer” dan berdasarkan tempat tinggalnya dikelompokan
menjadi anesik dan endogeik. Cacing tanah membentuk rongga tanah dan
meninggalkan kotoran akan meningkatkan produktivitas tanah dengan pencampuran
lapisan tanah yang bagian atas, mendistribusikan unsur hara, mengakibatkan infitrasi
air permukaan lahan meningkat
Secara umum tanah dikatakan memiliki kualitas yang baik, jika sifat fisika, kimia,
dan biologi tanah menunjukkan angka yang tidak terlalu tinggimaupun terlalu
rendah.Tanah sebagai badan alam selalu berusaha menyeimbangkan kondisinya
sendiri. Jadi kondisi yag berimbang dari sifat fisika, kimia dan biologi menunjukkan
kualitas yang baik dari tanah.
10
2.3 Penurunan Kesehatan Dan Kualitas Tanah Dan Dampak Yang
Ditimbulkannya
Selain fungsi tanah sebagai penyedia berbagai sumber daya dan habitat bagi
makhluk hidup , tanah juga merupakan reseptor dari sejumlah besar bahan pencemar.
tanah merupakan tempat penampunganberbagai bahan kimia yang berasal dari
rembesan penumpukan sampah (landfill), Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan
sumber-sumber lainnya. Dalam bebrapa kasus, lahan pertanian yang terkontaminasi
pestisida menyebabkan terjadinya penumpukkan bahan berbahaya dan beracun di
dalam tanah.
Tidak berbeda dengan udara dan air tanahpun dapat mengalami penurunan
kualitas. Walaupun banyak jenis tanah mempunyai kemampuan mengasimilasi dan
menetralisir bahan pencemar, namun tanah juga dapat mengalami penurunan
kualitasnya. Apabila mengalami penurunan kualitasnya, tanah tidak dapat lagi
memmberikan daya dukung bagi kehidupan manusia secara optimal.
Penurunan kualitas tanah terutama disebabkan oleh kehadiran bahan-bahan
pencemar di tanah.Selain itu, kualitas tanah juga dapat menurun disebabkan oleh
erosi.Pada dasarnya erosi dapat menyebabkan merosotnya produktivitas lahan,
rusaknya llingkungan, terganggunya keseimbangan ekosistem, dan rusaknya
lingkungan. Bila keadaan lebih parah lagi akan terbentuk lahan kritis. Erosi
menyebabkan tersingkapnya lapisan tanah yang lebih asam, terbentuknya lapisan
dengan kandungan alumunium yang lebih tinggi, menurunkan kandungan bahan
organik, unsur-unsur hara menjadi lebih rendah dan terbentuknya lapisan bawah
yang lebih padat.
Beberapa ahli mengemukakan bahwa penurunan kualitas tanah telah
memberikan dampak nyata pada kesehatan, seperti dampak dari kekurangan unsur
hara mikro yang terkandung dalam bahan makanan terhadap kesehatan
manusia.Salah satu contoh adalah Selenium (Se) yang bersifat toksik pada dosis
tinggi.tapi sangat dibutuhkan dalam konsentrasi mikro. Kekurangan unsur mikro ini
memberikan efek yang merugikan bagi manusia dan hewan.
Adakalanya dampak kesehatan yang terjadi adalah sebagai akibat pemaparan bahan
– bahan beracun tidak langsung tetapi melalui air minum, udara ataupun rantai
makanan. Ketika sumber air minum melalui tanah yang terkontaminasi maka,
11
kontaminan akan masuk ke dalam air minum. Ketika makanan tumbuh di tanah yang
terkontaminasi, kontaminan masuk melalui rantai makanan.
Selain dampak dari kekurangan unsur – unsur hara mikro, tanah juga dapat
berfungsi sebagai media penyebar penyakit.Penyakit yang disebarkan melalui tanah
tersebut dapat berupa penyakit menular dan tidak menular.Penyakit yang menular
disebabkan oleh bakteri, terutama pembuat spora seperti bakteri tetanus dan
anthrax.penyaki tidak menular umumnya diakibatkan karena kehadiran bahan
berbahaya dan beracun di dalam tanah.
2.4 Cara Membantu Agar TanahTerjaga KesehatanDanKualitasnya
Cara yang paling sederhana untuk menjaga kesehatan dan kualitas tanah adalah dengan
memberikan bahan organik.Bahan organik adalah bahan mineral tanah yang berasal
dari sisa/jasad-jasad makhluk hidup.Bahan organik berfungsi untuk merekatkan
partikel-partikel tanah, sehingga membentuk agregat tanah sifat ini disebut dengan
istilah Cementing Agent. Pengaruh bahan organik pada tanah antara lain:
Memperbaiki sifat fisika tanah seperti; menghindarkan erosi, memperbaiki struktur
tanah, kemampuan tanah menyerap air (pasir), dan memperbaiki aerase dan drainase
tanah.
Memperbaiki sifat kimia tanah, seperti; KPK (Kapasitas Pertukaran Kation) dan
menambah unsur hara tanah dari dekomposisi bahan organik.
Sifat Biologi, seperti; Meningkatkan aktivitas mikroorganisme karena bahan
organik menjadi sumber energinya.
BAB 3
12
PENUTUP
Demikian makalah ini kami buat,dengan harapan dapat bermanfaat bagi yang membacanya
serta dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan untuk kita semua, juga untuk
kelompok kami selaku penyusun makalah ini.
Kesimpulan
Dari pembahasan dalam makalah ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kesehatan dan
kualitas tanah sangat penting untuk kita ketahui. Kita bisa mengetahui bahwa tanah dikatakan
sehat dan memilki kualitas yang baik apabila terpenuhi tiga indikator sifat tanah, baik dari
segi fisika (kadar lengas, porositas tanah, tekstur dan warna tanah), dari segi kimia (unsur
nitrogen,bahan organik dan pH), ataupun dari segi biologi (fungsi dari berbagai jenis fauna
dalam membantu menguraikan tanah). Tanah juga dikatakan sehat bila tanah tersebut tidak
berpengaruh buruk untuk lingkungan sekitarnya.Untuk itu kita perlu memlihara kesehatan
tanah sehingga tanah senantiasa terjaga kualitasnya dan tanaman yang ditanam di tanah
tersebut dapat tumbuh sehat karena mendapatkan banyak nutrisi.
DAFTAR PUSTAKA
13
Tati Nurmala, dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Yogyakarta: Graha Ilmu (cetakan
pertama).
Acton dan Padbury, 1978 dalam Islam dan Weil, 2000.
Anonim, 2006. Modul Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Anonim, 2009. Modul Kuliah Pengantar Dasar Ilmu Tanah.
Andrino Alif, dkk. 2011. Kualitas Tanah Secara Biologis. Universitas Padjajaran.

Contenu connexe

Tendances

Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'
Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'
Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'IPS satuu
 
Mengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia
Mengetahui persebaran flora dan fauna di IndonesiaMengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia
Mengetahui persebaran flora dan fauna di IndonesiaAMariaChristinASihom
 
KARTU SOAL PLH 2012
KARTU SOAL PLH 2012KARTU SOAL PLH 2012
KARTU SOAL PLH 2012hilalnisti
 
Pklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkungan
Pklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkunganPklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkungan
Pklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkungandeden98
 
(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...
(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...
(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...Muhammadyusuf565
 
Baku mutu lingkungan
Baku mutu lingkunganBaku mutu lingkungan
Baku mutu lingkunganakew666
 
Pp no.82 th 2001
Pp no.82 th 2001Pp no.82 th 2001
Pp no.82 th 2001Ardi Yanson
 

Tendances (10)

Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'
Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'
Geografi xi 'kualitas lingkungan hidup berdasarkan kiteria tertentu'
 
Mengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia
Mengetahui persebaran flora dan fauna di IndonesiaMengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia
Mengetahui persebaran flora dan fauna di Indonesia
 
KARTU SOAL PLH 2012
KARTU SOAL PLH 2012KARTU SOAL PLH 2012
KARTU SOAL PLH 2012
 
Pklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkungan
Pklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkunganPklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkungan
Pklh x bab 1. peranan manusia dalam lingkungan
 
(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...
(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...
(Kti)pemanfaatan limbah plastik sebagai pengganti agregat untuk bahan dasar p...
 
Baku mutu lingkungan
Baku mutu lingkunganBaku mutu lingkungan
Baku mutu lingkungan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Sifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPTSifat Biologi Tanah PPT
Sifat Biologi Tanah PPT
 
Pp no.82 th 2001
Pp no.82 th 2001Pp no.82 th 2001
Pp no.82 th 2001
 
Pklh pelabuhan
Pklh pelabuhanPklh pelabuhan
Pklh pelabuhan
 

En vedette

Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahSarjan Alatas
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pipdita wahyu
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalahEsaRiolyta
 
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpsNovita Lessy
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATmahviro vivi
 
Tanah dan Pencemaran
Tanah dan PencemaranTanah dan Pencemaran
Tanah dan Pencemaranannisaroshi
 
Laporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
Laporan pengamatan pengetahuan bahan panganLaporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
Laporan pengamatan pengetahuan bahan panganIndex San
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...infosanitasi
 

En vedette (9)

7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah7.faktor produksi tanah
7.faktor produksi tanah
 
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan TanahKesuburan dan Kesehatan Tanah
Kesuburan dan Kesehatan Tanah
 
Rancangan makalah pip
Rancangan makalah pipRancangan makalah pip
Rancangan makalah pip
 
Cara membuat makalah
Cara membuat makalahCara membuat makalah
Cara membuat makalah
 
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptpspenyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
penyehatan tanah dan konsep tanah - ptps
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
Tanah dan Pencemaran
Tanah dan PencemaranTanah dan Pencemaran
Tanah dan Pencemaran
 
Laporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
Laporan pengamatan pengetahuan bahan panganLaporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
Laporan pengamatan pengetahuan bahan pangan
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 

Similaire à Tugas pengantar pertanian

Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahperdos5 cuy
 
Ilmu Tanah Materi Kehutanan_Sifat Dasar Tanah.pptx
Ilmu Tanah Materi Kehutanan_Sifat Dasar Tanah.pptxIlmu Tanah Materi Kehutanan_Sifat Dasar Tanah.pptx
Ilmu Tanah Materi Kehutanan_Sifat Dasar Tanah.pptxssuser50800a
 
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisPengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisrizky hadi
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)Bondan the Planter of Palm Oil
 
Laporan praktikum 1 kel antangin xii.ipa.1
Laporan praktikum 1 kel antangin xii.ipa.1 Laporan praktikum 1 kel antangin xii.ipa.1
Laporan praktikum 1 kel antangin xii.ipa.1 Rio Prasetia
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahjumadi ahmad
 
soil quality and food security
soil quality and food securitysoil quality and food security
soil quality and food securityAila Yumeko
 
Annisa Syarani_Soil pH Meter.docx
Annisa Syarani_Soil pH Meter.docxAnnisa Syarani_Soil pH Meter.docx
Annisa Syarani_Soil pH Meter.docxAnnisaSyarani
 
Hubungan antara vegetasi dan faktor lingkungan.pptx
Hubungan antara vegetasi dan faktor lingkungan.pptxHubungan antara vegetasi dan faktor lingkungan.pptx
Hubungan antara vegetasi dan faktor lingkungan.pptxDelaNavarin1
 
Bab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanahBab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanahAndrew Hutabarat
 
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...f' yagami
 
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)ARISKA COMPNET
 

Similaire à Tugas pengantar pertanian (20)

Eliezar
EliezarEliezar
Eliezar
 
Laporan resmi
Laporan resmiLaporan resmi
Laporan resmi
 
Acara vii
Acara viiAcara vii
Acara vii
 
Acara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanahAcara i pengolahan tanah
Acara i pengolahan tanah
 
Ilmu Tanah Materi Kehutanan_Sifat Dasar Tanah.pptx
Ilmu Tanah Materi Kehutanan_Sifat Dasar Tanah.pptxIlmu Tanah Materi Kehutanan_Sifat Dasar Tanah.pptx
Ilmu Tanah Materi Kehutanan_Sifat Dasar Tanah.pptx
 
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisPengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
 
Jawaban kuis
Jawaban kuisJawaban kuis
Jawaban kuis
 
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
Ringkasan perkuliahan semester 6 pertanian organik (bagian 36)
 
Laporan praktikum 1 kel antangin xii.ipa.1
Laporan praktikum 1 kel antangin xii.ipa.1 Laporan praktikum 1 kel antangin xii.ipa.1
Laporan praktikum 1 kel antangin xii.ipa.1
 
BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1BIOLOGI_M5KB1
BIOLOGI_M5KB1
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
buku biologi tanah.pdf
buku biologi tanah.pdfbuku biologi tanah.pdf
buku biologi tanah.pdf
 
soil quality and food security
soil quality and food securitysoil quality and food security
soil quality and food security
 
Annisa Syarani_Soil pH Meter.docx
Annisa Syarani_Soil pH Meter.docxAnnisa Syarani_Soil pH Meter.docx
Annisa Syarani_Soil pH Meter.docx
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkunganPencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan
 
Hubungan antara vegetasi dan faktor lingkungan.pptx
Hubungan antara vegetasi dan faktor lingkungan.pptxHubungan antara vegetasi dan faktor lingkungan.pptx
Hubungan antara vegetasi dan faktor lingkungan.pptx
 
Bab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanahBab iv bahan organik tanah
Bab iv bahan organik tanah
 
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
Laporan tetap praktikum fisiologi tumbuhan ii pengaruh pemberian pupuk kandan...
 
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
Makalah Lingkungan Hidup (ARISKA COMPNET)
 

Tugas pengantar pertanian

  • 1. TUGAS ILMU PENGANTAR PERTANIAN KESEHATAN DAN KUALITAS TANAH Disusun Oleh: KELOMPOK 1 IRVAN EKA PRASETYA (2013110003) ILHAM PRAYOGO (2013110002) ARIS PUJIYANTO (2013110011) ABUL HAYAT (2013110008) FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI UNIVERSITAS dr.SOETOMO SURABAYA 2013
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman- teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman- teman. Amin… Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................1 1.1 Latar Belakang............................................................................................................1 1.2 Tujuan..........................................................................................................................2 BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................................3 2.1 Pengertian Kualitas Tanah .........................................................................................3 2.2 Indikator Kesehatan Dan Kualitas Tanah...................................................................3 A. Sifat Fisika Tanah..................................................................................................4 B. Sifat Kimia Tanah..................................................................................................6 C. Sifat Biologi Tanah................................................................................................8 2.3 Penurunan Kesehatan Dan Kualitas Tanah Dan Dampak YangDitimbulkannya .....10 2.4 Cara Membantu Agar Tanah Terjaga Kesehatan Dan Kualitasnya .........................11 BAB 3 PENUTUP .................................................................................................................12 Kesimpulan..............................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
  • 4. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam usaha pertanian, tanah merupakan media utama untuk melakukan budidaya.Meskipun telah banyak ditemukan berbagai media tumbuh tanaman, tetapi semua itu hanya berskala kecil dan belum dapat menggantikan tanah untuk produksi dalam skala besar.Oleh Karena itu peranan tanah masih sangat besar dalam usaha pertanian. Kesuburan tanah merupakan hal sering menjadi kajian dalam mempelajari pertanian. Kesuburan tanah dianggap dapat menjamin hasil tanaman selain faktor varietas, pengeloaan tanaman dan hama serta penyakit. Namun untuk menjamin produksi tanaman tidak hanya perlu memperhatikan kesuburan tanah melainkan harusjuga memperhatikan kualitas tanah tersebut.bila usaha menjaga kesuburan tanah hanya terbatas pada kemampuan tanah menyediakan unsur hara, maka kualitas tanah juga mencakup faktor fisika, kimia dan biologi dengan lebih mendalam serta mempertimbangkan faktor bahan pencemar sebagai kajiannya. Kualitas tanah meliputi kualitas tanah secara fisika, kimia dan biologi. Ketiga hal tersebut memiliki parameter masing-masing dan tidak dapat terpisahkan satu sama lain serta saling mempengaruhi. Parameter sifat fisik yang menentukan kualitas tanah antara lain, tekstur, struktur, stabilitas agregat, kemampuan tanah menahan dan meloloskan lain serta ketahanan tanah terhadap erosi dan lain sebagainya. Lalu parameter kimia yang mempengaruhi kualitas tanah adalah, ketersediaan unsure hara, KTK, KTA, pH, ada tidaknya zat pencemar, dan lain sebagainya. Sedangkan parameter biologi yang menentukan kualitas tanah anatara lain jumlah dan jenis mikroba yang ada dan beraktivitas di dalam tanah. Setiap parameter memiliki peranan tersendiri dalam menentukan kualitas tanah.Dalam pertanian kualitas tanah tentunya berhubungan dengan pertumbuhan dan produksi tanaman.Setiap parameter dapat berpengaruh pada ketersediaan unsur hara, ketersediaan air, keleluasaan akar untuk tumbuh, dan reaksi serta interaksi antara tanaman dengan faktor biotik dan abiotik dalam ekosistem.
  • 5. 2 1.2 Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita tentang kesehatan dan kualitas tanah.Diharapkan setelah membaca makalah ini kita semua bisa paham tentang bagaimana kualitas tanah yang baik, ciri-ciri tanah yang sehat dan kualitasnya baik, manfaat tanah yang berkualitas baik dan pengaruhnya pada kondisi tanaman.
  • 6. 3 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1PengertianKualitas Tanah Secara umum kualitas tanah (soil quality) didefenisikan sebagai kapasitas tanah untuk berfungsi dalam suatu ekosistem dalam hubungannya dengandaya dukungnya terhadap tanaman dan hewan, pencegahan erosi danpengurangan terjadinya pengaruh negatif terhadap sumberdaya air dan udara. Kualitas tanah dapat dilihat dari 2 sisi : 1.Sebagai kualitas inherent tanah (inherent soil quality) yang ditentukan oleh lima faktor pembentuk tanah, atau 2.Kualitas tanah yang bersifat dinamis (dynamic soil quality), yakniperubahan fungsi tanah sebagai fungsi dari penggunaan dan pengeloaan tanah oleh manusia. Terdapat konsesus umum bahwa tata ruang lingkup kualitas tanah mencakup tiga komponen pokok yakni : 1.Produksi berkelanjutan yakni kemampuan tanah untuk meningkatkan produksi dan tahan terhadap erosi. 2.Mutu lingkungan, yaitu mutu air, tanah dan udara dimana tanah diharapkan mampu mengurangi pencemaran lingkungan, penyakit dan kerusakan di sekitarnya. 3.Kesehatan makhluk hidup, yaitu mutu makanan sebagai produksi yangdihasilkan dari tanah harus memenuhi faktor keamanan (safety) dankomposisi gizi. 2.2 Indikator KesehatanDanKualitas Tanah Karena bersifat kompleks, kualitas tanah tidak dapat diukur namun dapat diduga dari sifat-sifat tanah yang dapat diukur dan dapat dijadikan indikator dari kualitas tanah.Indikator kualitas tanah adalah sifat fisika, kimia dan biologi serta proses dan karakteristik yang dapat diukur untuk memantau berbagai perubahan dalam tanah (USDA, 1996). Secara lebih spesifik DorandanParkin (1994) menyatakan bahwa indikator kualitas tanah harus memenuhi kriteria:
  • 7. 4 a.Berkorelasi baik dengan berbagai proses ekosistem dan berorientasi modeling. b.Mengintegrasikan berbagai sifat dan proses kimia, fisika dan biologi tanah. c.Mudah diaplikasikan pada berbagai kondisi lapang dan dapat diakses oleh para pengguna. d.Peka terhadap variasi pengelolaan dan iklim (terutama untuk menilai kualitas tanah yang bersifat dinamis). e.Sedapat mungkin merupakan komponen basis tanah. Selama ini evaluasi terhadap kualitas tanah lebih difokuskan terhadap sifat fisika dan kimia tanah karena metode pengukuran yang sederhana dari parameter tersebut relatif tersedia (LarsonandPierce, 1991).Akhir-akhir ini telah disepakati bahwa sifat-sifat biologi dan biokimia dapat lebih cepat teridentifikasi danmerupakan indikator yang sensitif dari kerusakan agroekosistem atau perubahan produktivitas tanah (KenedyandPependick, 1995).Berikut indikator kesehatan dan kualitastanah ditinjau dari sifat fisika, kimia, dan biologi. A. Sifat Fisika Tanah 1. Kadar Lengas Kadar lengas menunjukkan kadar air yang ada didalam tanah. air memiliki berbagai fungsi bagi tanaman. Fungsi tersebut antara lain, sebagai pembangun sel tanaman, sebagai pelarut unsure hara, dan sebagai unsure hara. Air diserap oleh tanah melalui akar. Dengan kata lain air yang dapat dimanfaatkan oleh tanamna adalah air yang ada di dalam tanah. Oleh karena itu kandungan air dalam tanah (kadar lengas) memiliki peranan yang sangat penting. Tanah yang berkualitas baik yaitu tanah yang memiliki kadar lengas yang cukup tinggi namun tidak terlalu tinggi. Ketika kadar lengas tanah terlalu rendah maka air yang dapat diserap tanaman juga akan sedikit. Namun jika kadar lengas terlalu tinggi, maka pori tanah akan jenuh dengan udara sehingga menyebabkan aerasi menjadi terganggu. 2. Porositas Tanah Porositas tanah berpengaruh pada daya simpan air tanah dan kemampuan tanah dalam mempertukarkan udara. Hal-hal tersebut sangat penting, karena tanaman sangat membutuhkan udara dan air. Porositas juga memberikan ruang bagi akar tanaman untuk tumbuh dan mencari unsure kara dengan lebih leluasa. Tanah yang
  • 8. 5 kualitasnya baik memiliki porositas yang tidak terlalu sedikit dan tidak juga terlalu besar. Porosotas yang kecil akan menyebabkan aerasi tanah terganggu dan mengganggu pertumbuhan akar. Sedangkan porositas yang terlalu besar akan menyebabkan tanah sulit mengikat air sehingga tanaman akan kekurangan air.Tanah yang diambil di tempat yang berbeda serta kedalaman yang berbeda menunjukkan hasil pororsitas yang berbeda. Tanah yang belum pernah diolah memiliki porositas yang berbeda mencolok topsoil dan subsoilnya. Porositas tanah topsoil lebih tinggi dari pada porositas subsoil. Hal ini menunjukkan bahwa tanah pada subsoil lebih padat dibandingkan dengan tanah pada top soil. Antarahal ini karena secara alami tanah pada subsoil mengalami tekanan dari atas oleh tanah yang ada pada bagian topsoil. Akibat dari tekanan tersebut menyebabkan pori tanah mengecil karena tanah akan semakin padat. Sedangkan tanah yang sering diolah memiliki kondisi yang tidak alami dari tanah itu sendiri karena pengolahan tanah membaurkan sifat fisik tanah seperti porositas pada setiap lapisan tanah. 3. Tekstur Tekstur juga menentukan porositas tanah.Tanah yang didominasi fraksi pasir cenderung lebih porus atau memiliki porositas yang besar. Tanah dengan tekstur seperti ini akan sulit menahan air. Karena jumlah pori mikro yang berfungsi menahan air sangat sedikit, namun jika tanah yang didominasi oleh liat akan memiliki jumlah pori mikro yang besar dan jumlah pori makro yang sedikit. Hal ini akan menghambat aerasi tanah sehingga tidak terjadi pertukaran udara yang akan menghambat respirasi akar. Berikut macam-macam tekstur tanah : Tekstur Tanah Persentasi Fraksi Tanah Lempung berat Lempung > 60%, Debu ≤ 40% Lempungan Lempung ≥ 50%, Debu ≤ 50% Lempung pasiran Pasir 20%, Lempung ≥ 40%, Debu ≥ 40% Lempung debuan Lempung ≥ 40%, Debu ≤ 60% Geluh lempung pasiran Lempung ≥ 20%, Pasir ≤ 80% Geluh lempungan Lempung ≤ 40%, Debu ≥ 60% Geluh lempung debu Lempung ≤ 40%, Debu ≥ 60%
  • 9. 6 Geluh pasiran Lempung ≤ 20%, Pasir ≥ 80% Geluhan Pasir ≤ 40%, Lempung ≥ 20%, Debu ≥ 60% Geluh debuan Pasir ≥ 20%, Debu ≥ 60%, Lempung ≥ 20% Pasir geluh Pasir ≤ 80%, Lempung ≤ 20% Debuan Pasir ≤ 20%, Debu ≥ 80% Pasiran Pasir ≥ 80%, Lempung ≤ 20% Sumber : Anonim. 2006. Modul Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah 4. Warna Tanah Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah.Biasanya perbedaan warna permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik.Semakin gelap warna tanah semakin tinggi kandungan bahan organiknya.Warna tanah dilapisan bawah yang kandungan bahan organiknya rendah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi (Fe).Di daerah yang mempunyai sistem drainase (serapan air) buruk, warnah tanahnya abu-abu karena ion besi yang terdapat di dalam tanah berbentuk Fe2+. B. Sifat Kimia Tanah 1. Unsur Nitrogen Unsur Nitrogen adalah unsur yang termasuk dalam golongan unsur hara makro primer esensial.Unsur nitrogen merupakan unsur yang tidak terkandung dalam batuan mineral manapun.Satu-satunya sumber alami nitrogen adalah udara.Nitrogen masuk kedalam tanah melalui reaksi-reaksi tertentu yang masuk kedalam siklus Nitrogen. Nitrogen adalah unsur hara yang sifatnya sangat mobil.Hal ini karena nitrogen mudah larut dan menguap. Oleh karena itu kadar nitrogen total digunakan sebagai standar dalam mengukur jumlah nitrogen dalam tanah. Nitrogen cenderung lebih banyak terdapat dilapisan atas tanah. Hal ini karena, salah satu caranitrogen diambil dari udara ketanah adalah dengan bantuan mikroba. Mikroba cenderung lebih banyak ada dan melakukan aktifitasnya disekitar akar. Hal
  • 10. 7 ini yang menyebabkan kadar nitrogen yang ada ditanah bagian atas lebih banyak. Tanah pada lokasi yang sering diolah seperti memberi pemupukan dan pemberian bahan organik memiliki kadar nitrogen lebih banyak dibadingkan dengan tanah yang tidak pernah mendapat perlakuan apapun. 2. Bahan Organik Bahan organik memiliki peranan yang sangat besar bagi kesuburan tanah dan kualitas tanah.Bahan organik memiliki peranan pada sifat fisika, kimia, dan biologi tanah.Oleh kerena itu bahan organik masuk kedalam parameter yang menentukan kualitas tanah. Bahan organik biasanya terdapat pada topsoil.Hal ini karena penambahan bahan organik dari sisa-sisa makhluk hidup menumpuk diatas permukaan tanah.Bahan organik biasanya menunjukan hasil yang lebih tinggi pada lokasi yang belum dipakai untuk bercocok tanam, karena kondisi sekitar yang cukup baik untuk menumpuk bahan organik dari sisa makhluk hidup.Berbeda dari tanah yang sering digunakan untuk bercocok tanam sehingga bahan organik ditempat tersebut telah berkurang dari kondisi aslinya.Meskipun dilakukan penambahan bahan organik, kondisi lahan yang tidak teertutupi oleh tanaman yang cukup besar menyebabkan bahan organik cepat teroksidasi. 3. pH (Potensial Hidrogen) pH adalah nilai pada skala 0-14, yang menggambarkan jumlah relatif ion H+ terhadap ion OH- didalam larutan tanah. Larutan tanah disebut bereaksi asam jika nilai pH berada pada kisaran 0-6, artinya larutan tanah mengandung ion H+ lebih besar daripada ion OH-, sebaliknya jika jumlah ion H+ dalam larutan tanah lebih kecil dari pada ion OH- larutan tanah disebut bereaksi basa (alkali) atau miliki pH 8- 14. Tanah bersifat asam karena berkurangnya kation Kalsium, Magnesium, Kalium dan Natrium. Unsur-unsur tersebut terbawa oleh aliran air kelapisan tanah yang lebih bawah atau hilang diserap oleh tanaman. Di Indonesia pH tanah umumnya berkisar 3-9 tetapi untuk daerah rawa seeperti tanah gambut ditemukan pH dibawah 3 karena banyak mengandung asam sulfat sedangakan di daerah kering atau daerah dekat pantai pH tanah dapat mencapai diatas 9 karena banyak mengandung garam natrium. Ada 3 alasan utama nilai ph tanah sangat penting untuk diketahui : 1. Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman, pada
  • 11. 8 umumnya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman pada pH tanah netral 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara mudah larut dalam air. 2. pH tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman. pada tanah asam banyak ditemukan unsur alumanium yang selain bersifat racun juga mengikat phosphor, sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada tanah asam unsur-unsur mikro menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro seperti Fe, Zn, Mn dan Cu dalam jumlah yang terlalu besar, akibatnya juga menjadi racun bagi tanaman. 3 . pH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam tanah. Pada pH 5.5 – 7 bakteri jamur pengurai organik dapat berkembang dengan baik Tindakan pemupukan tidak akan efektif apabila pH tanah diluar batas optimal. Pupuk yang telah ditebarkan tidak akan mampu diserap tanaman dalam jumlah yang diharapkan, karenanya pH tanah sangat penting untuk diketahui jika efisiensi pemupukan ingin dicapai. Pemilihan jenis pupuk tanpa mempertimbangkan pH tanah juga dapat memperburuk pH tanah. . Derajat keasaman (pH) tanah sangat rendah dapat ditingkatkan dengan menebarkan kapur pertanian, sedangkan pH tanah yang terlalu tinggi dapat diturunkan dengan penambahan sulfur.Dapat disimpulkan, secara umum pH yang ideal bagi pertumbuhan tanaman adalah mendekati 6.5-7.Namun kenyataannya setiap jenis tanaman memilii kesesuaian pH yang berbeda. C. Sifat BiologiTanah Sifat biologi tanah yang menjadi indikator kesehatan tanah adalah adanya fauna tanah.Fauna tanah terbagi atas tiga, yaitu mikro fauna, meso fauna, dan makro fauna. Adapun pengertian dari ketiganya adalah : 1. Mikro fauna Mikro fauna adalah hewan tanah yang berukuran sangat kecil yaitu kurang dari 0,2 mm. Mikro fauna terdiri dari: (a) Protozoa, seperti: amoeba, flagelata, dan ciliata, dan (b) Nematoda, seperti: omnivorous dan Predaceus. 2. Meso fauna Meso fauna adalah semua hewan tanah yang berukuran lebih kecil berkisar antara 0,2 mm s/d 10 mm, sehingga dapat dilihat jelas dengan bantuan kaca pembesar.
  • 12. 9 Makro fauna tanah terdiri dari: Collembola, Acari, Enchytraeida, Protura, Diplura, Paraupoda, dll. 3. Makro fauna Makro fauna adalah semua hewan tanah yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa bantuan mikroskop dan berukuran lebih dari 10 mm. Makro fauna tanah terdiri dari: (a) hewan-hewan besar pelubang tanah seperti: tikus dan kelinci, (b) cacing tanah, (c) Arthropoda, meliputi: Crustacea (kepiting tanah dan udang tanah), Chilopoda (kelabang), Diplopoda (kaki seribu), Arachnida (lebah, kutu, dan kalajengking) dan Insekta (belalang, jangkrik, semut, dan rayap), (d) Moluska. Pada umunya hewan yang menjadi indikator kesuburan tanah adalah cacing.Hal tersebut dikarenakan cacing tanah mempunyai peranan penting dalam pembentukan makropori tanah melalui lubang tanah yang ditinggalkan dan penghancuran mineral serta bahan organik.Secara fungsional cacing tanah berperan sebagai decomposer dan “ecosystem engineer” dan berdasarkan tempat tinggalnya dikelompokan menjadi anesik dan endogeik. Cacing tanah membentuk rongga tanah dan meninggalkan kotoran akan meningkatkan produktivitas tanah dengan pencampuran lapisan tanah yang bagian atas, mendistribusikan unsur hara, mengakibatkan infitrasi air permukaan lahan meningkat Secara umum tanah dikatakan memiliki kualitas yang baik, jika sifat fisika, kimia, dan biologi tanah menunjukkan angka yang tidak terlalu tinggimaupun terlalu rendah.Tanah sebagai badan alam selalu berusaha menyeimbangkan kondisinya sendiri. Jadi kondisi yag berimbang dari sifat fisika, kimia dan biologi menunjukkan kualitas yang baik dari tanah.
  • 13. 10 2.3 Penurunan Kesehatan Dan Kualitas Tanah Dan Dampak Yang Ditimbulkannya Selain fungsi tanah sebagai penyedia berbagai sumber daya dan habitat bagi makhluk hidup , tanah juga merupakan reseptor dari sejumlah besar bahan pencemar. tanah merupakan tempat penampunganberbagai bahan kimia yang berasal dari rembesan penumpukan sampah (landfill), Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan sumber-sumber lainnya. Dalam bebrapa kasus, lahan pertanian yang terkontaminasi pestisida menyebabkan terjadinya penumpukkan bahan berbahaya dan beracun di dalam tanah. Tidak berbeda dengan udara dan air tanahpun dapat mengalami penurunan kualitas. Walaupun banyak jenis tanah mempunyai kemampuan mengasimilasi dan menetralisir bahan pencemar, namun tanah juga dapat mengalami penurunan kualitasnya. Apabila mengalami penurunan kualitasnya, tanah tidak dapat lagi memmberikan daya dukung bagi kehidupan manusia secara optimal. Penurunan kualitas tanah terutama disebabkan oleh kehadiran bahan-bahan pencemar di tanah.Selain itu, kualitas tanah juga dapat menurun disebabkan oleh erosi.Pada dasarnya erosi dapat menyebabkan merosotnya produktivitas lahan, rusaknya llingkungan, terganggunya keseimbangan ekosistem, dan rusaknya lingkungan. Bila keadaan lebih parah lagi akan terbentuk lahan kritis. Erosi menyebabkan tersingkapnya lapisan tanah yang lebih asam, terbentuknya lapisan dengan kandungan alumunium yang lebih tinggi, menurunkan kandungan bahan organik, unsur-unsur hara menjadi lebih rendah dan terbentuknya lapisan bawah yang lebih padat. Beberapa ahli mengemukakan bahwa penurunan kualitas tanah telah memberikan dampak nyata pada kesehatan, seperti dampak dari kekurangan unsur hara mikro yang terkandung dalam bahan makanan terhadap kesehatan manusia.Salah satu contoh adalah Selenium (Se) yang bersifat toksik pada dosis tinggi.tapi sangat dibutuhkan dalam konsentrasi mikro. Kekurangan unsur mikro ini memberikan efek yang merugikan bagi manusia dan hewan. Adakalanya dampak kesehatan yang terjadi adalah sebagai akibat pemaparan bahan – bahan beracun tidak langsung tetapi melalui air minum, udara ataupun rantai makanan. Ketika sumber air minum melalui tanah yang terkontaminasi maka,
  • 14. 11 kontaminan akan masuk ke dalam air minum. Ketika makanan tumbuh di tanah yang terkontaminasi, kontaminan masuk melalui rantai makanan. Selain dampak dari kekurangan unsur – unsur hara mikro, tanah juga dapat berfungsi sebagai media penyebar penyakit.Penyakit yang disebarkan melalui tanah tersebut dapat berupa penyakit menular dan tidak menular.Penyakit yang menular disebabkan oleh bakteri, terutama pembuat spora seperti bakteri tetanus dan anthrax.penyaki tidak menular umumnya diakibatkan karena kehadiran bahan berbahaya dan beracun di dalam tanah. 2.4 Cara Membantu Agar TanahTerjaga KesehatanDanKualitasnya Cara yang paling sederhana untuk menjaga kesehatan dan kualitas tanah adalah dengan memberikan bahan organik.Bahan organik adalah bahan mineral tanah yang berasal dari sisa/jasad-jasad makhluk hidup.Bahan organik berfungsi untuk merekatkan partikel-partikel tanah, sehingga membentuk agregat tanah sifat ini disebut dengan istilah Cementing Agent. Pengaruh bahan organik pada tanah antara lain: Memperbaiki sifat fisika tanah seperti; menghindarkan erosi, memperbaiki struktur tanah, kemampuan tanah menyerap air (pasir), dan memperbaiki aerase dan drainase tanah. Memperbaiki sifat kimia tanah, seperti; KPK (Kapasitas Pertukaran Kation) dan menambah unsur hara tanah dari dekomposisi bahan organik. Sifat Biologi, seperti; Meningkatkan aktivitas mikroorganisme karena bahan organik menjadi sumber energinya. BAB 3
  • 15. 12 PENUTUP Demikian makalah ini kami buat,dengan harapan dapat bermanfaat bagi yang membacanya serta dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan untuk kita semua, juga untuk kelompok kami selaku penyusun makalah ini. Kesimpulan Dari pembahasan dalam makalah ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kesehatan dan kualitas tanah sangat penting untuk kita ketahui. Kita bisa mengetahui bahwa tanah dikatakan sehat dan memilki kualitas yang baik apabila terpenuhi tiga indikator sifat tanah, baik dari segi fisika (kadar lengas, porositas tanah, tekstur dan warna tanah), dari segi kimia (unsur nitrogen,bahan organik dan pH), ataupun dari segi biologi (fungsi dari berbagai jenis fauna dalam membantu menguraikan tanah). Tanah juga dikatakan sehat bila tanah tersebut tidak berpengaruh buruk untuk lingkungan sekitarnya.Untuk itu kita perlu memlihara kesehatan tanah sehingga tanah senantiasa terjaga kualitasnya dan tanaman yang ditanam di tanah tersebut dapat tumbuh sehat karena mendapatkan banyak nutrisi. DAFTAR PUSTAKA
  • 16. 13 Tati Nurmala, dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Yogyakarta: Graha Ilmu (cetakan pertama). Acton dan Padbury, 1978 dalam Islam dan Weil, 2000. Anonim, 2006. Modul Kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Anonim, 2009. Modul Kuliah Pengantar Dasar Ilmu Tanah. Andrino Alif, dkk. 2011. Kualitas Tanah Secara Biologis. Universitas Padjajaran.