SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
Télécharger pour lire hors ligne
Kepedulian Sosial Dalam Islam
                            Oleh: Irvanuddin


                                Dalam kesempatan kali ini izinkan saya untuk pertama-tama
                            menyampaikan beberapa kisah yang terjadi pada masa Rasulullah.
                            Boleh jadi sebagian dari kita sudah hafal isi kisah tersebut namun
                            kesibukan sehari-hari membuat kita sejenak terlupa, boleh jadi
                            sebagian dari kita sudah paham betul esensi dari kisah yang akan
disampaikan di bawah ini, namun tak ada salahnya untuk sedikit merenungi kembali kisah-kisah
ini dan berkaca ke lubuk hati kita. Di bagian lain kita akan lihat sejumlah ayat Qur'an yang
berkenaan dengan tema utama kita kali ini.
   Kita terbang lima belas abad kebelakang. Di suatu tempat terlihat Rasulullah saw berkumpul
bersama para sahabatnya yang kebanyakan orang miskin. Sekedar menyebut beberapa nama
sahabat yang hampir semuanya bekas budak, yaitu Salman al-Farisi, Ammar bin Yasir, Bilal,
Suhayb Khabab bin Al-Arat. Pakaian mereka lusuh, berupa jubah bulu yang kasar. Tetapi
mereka adalah sahabat senior Nabi, para perintis perjuangan Islam.
   Serombongan bangsawan yang baru masuk islam datang ke majelis Nabi. Ketika melihat
orang-orang di sekitar Nabi, mereka mencibir dan menunjukkan kebenciannya. Mereka berkata
kepada Nabi, "Kami mengusulkan kepada Anda agar Anda menyediakan majelis khusus bagi
kami. Orang-orang Arab akan mengenal kemuliaan kita. Para utusan dari berbagai kabilah arab
akan datang menemuimu. Kami malu kalau mereka melihat kami duduk dengan budak-budak
ini. Apabila kami datang menemui Anda, jauhkanlah mereka dari kami. Apabila urusan kami
sudah selesai, bolehlah anda duduk bersama mereka sesuka Anda."
Uyainah bin Hishn menegaskan lagi, "Bau Salman al-Farisi mengangguku (Ia menyindir bau
jubah bulu yang dipakai sahabat nabi yang miskin). Buatlah majelis khusus bagi kami sehingga
kami tidak berkumpulbersama mereka. Buat juga majelis bagi mereka sehingga mereka tidak
berkumpul bersama kami."
   Tiba-tiba turunlah malaikat jibril menyampaikan surat al-An'am [6] ayat 52:
   "Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di
petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab
sedikitpun terhadap perbuatan mereka. Begitu pula mereka tidak memikul tanggung jawab

                                               1
sedikitpun terhadap perbuatanmu,yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, sehingga
kamu termasukorang-orang yang zalim."
   Nabi saw segera menyuruh kaum fukara duduk lebih dekat lagi sehingga lutut-lutut mereka
merapat dengan lutut Rasulullah saw. "Salam 'Alaikum," kata Nabi dengan keras, seakan-akan
memberikan jawaban kepada usul para pembesar Quraisy.
   Setelah itu, turun lagi surat al-Kahfi [18] ayat 28:
   "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi
dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari
mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti
orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan
adalah keadaannya itu melewati batas."
   Sejak itu, apabila kaum fukara ini berkumpul bersama Nabi, beliau tidak meninggalkan
tempat sebelum orang-orang miskin itu pergi. Apabila beliau masuk ke majelis, beliau memilih
duduk dalam kelompok mereka.Seringkali beliau berkata, "Alhamdulillah, terpuji Allah yang
menjadikan di antara umatku kelompok yang aku diperintahkan bersabar bersama mereka.
Bersama kalianlah hidup dan matiku. Gembirakanlah kaum fukara muslim dengan cahaya
paripurna pada hari kiamat. Mereka mendahului masuk surga sebelum orang-orang kaya
setengah hari, yang ukurannya 500 tahun. Mereka bersenang-senang di surga sementara orang-
orang kaya tengah diperiksa amalnya."
   Sekarang bukalah cermin di hati kita. Tariklah nafas sejenak untuk berkaca ke dalam cermin
itu. Apakah kita seperti pembesar Quraisy yang terganggu dengan bau tubuh orang miskin.
Apabila tamu datang, kota kita bersihkan dan mereka, kaum fukara, dipinggirkan. Kota baru
gemerlap bila mereka disingkirkan. Pemandangan baru indah bila rumah-rumah kumuh digusur.
Ah...betapa perilaku kita lebih menyerupai pembesar quraisy daripada perilaku Nabi Yang
Mulia.
   Dalam kesempatan lain Nabi bertemu dengan seorang sahabat, Sa'ad al-Anshari yang
memperlihatkan tangannya yang melepuh karena kerja keras. Nabi bertanya, "mengapa
tanganmu hitam, kasar dan melepuh?" Sa'ad menjawab, "tangan ini kupergunakan untuk mencari
nafkah bagi keluargaku." Nabi yang mulia berkata, "ini tangan yang dicintai Allah," seraya
mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh itu. Bayangkanlah, Nabi yang tangannya selalu
berebut untuk dicium oleh para sahabat, kini mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh.

                                                 2
Bukalah cermin hati kita lagi. Turunlah kita ke bawah. Tengoklah jutaan tangan yang hitam
dan melepuh menunggu uluran kasih sayang kita. Setelah Nabi, adakah di antara kita yang mau
mencium tangan orang miskin? Bukankah dengan status yang kita miliki, gelar akademik yang
kita raih, kesejahteraan yang kita nikmati, kita merasa jauh lebih pantas bila orang miskin
mencium tangan kita. Kalau hati terasa berat, andaikata kultur tak mengizinkan kita berbuat hal
itu, manakala ego terasa meningkat, bukankah paling tidak kita ganti rasa hormat yang
seharusnya kita berikan dengan kasih sayang pada mereka. Bila Nabi mau mencium tangan
mereka, maukah kita untuk paling tidak menyisihkan sebagian rezeki yang kita peroleh sebagai
rasa sayang kita pada mereka.
   Di atas kita telah mengutip sejumlah kisah dalam hidup Nabi. Bukankah sebagai ummatnya
kita telah berikrar untuk menjadikan segala perilaku beliau sebagai contoh teladan (uswatun
hasanah). Untuk menguatkan bahwa Islam sangat menonjolkan kepedulian sosial, mari kita buka
Al-Qur'an. Bukankah Al-Qur'an adalah rujukan kita yang pertama dalam hidup ini.
   1. Surat al-Balad [90] ayat 10 -18
   "Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan Maka tidakkah sebaiknya (dengan
hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar?Tahukah kamu apakah jalan yang
mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi MAKAN pada
hari kelaparan(kepada) anak YATIM yang ada hubungan kerabat, atau orang MISKIN yang
sangat fakir. Dan dia termasuk orang-orang beriman dan saling berpesanuntuk bersabar dan
saling berpesan untuk berkasih sayangMereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan
itu) adalah golongan kanan"
   Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa ada dua jalan yang bisa kita pakai dalam memanfaatkan
harta kita. Al-Qur'an menyarankan kita untuk mengambil jalan yang sukar dan mendaki, yaitu
memerdekakan budak atau memberi makan pada anak yatim atau orang miskin. Allah tidak
menjelaskan tentang jalan yang mudah, melainkan memberi contoh jalan yang sukar.
   Mengapa disebut jalan yang sukar? karena kebanyakan manusia enggan atau merasa berat
atau merasa sukar untuk melakukannya. Bila kita mampu mengalahkan rasa berat dan rasa sukar
pada diri kita dalam beramal, maka Allah menjanjikan kita termasuk golongan yang kanan; ahli
surga. Bukalah cermin hati kita sekali lagi. Apakah kita merasa sukar untuk beramal pada orang
miskin dan anak yatim? Hanya cermin hati yang teramat dalam yang mampu menjawabnya
dengan jujur.

                                              3
2. Surat al-Ma'arij [70] ayat 19-25
   "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi KIKIR, Apabila ia ditimpa
kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikania amat kikir, kecuali orang-orang
yang mengerjakan SHALAT, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, dan orang-orang
yang dalam HARTAnyatersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang
yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta)"
   Secara tegas Allah menyebutkan bahwa keluh kesah dan kikir itu telah menjadi sifat bawaan
manusia sejak ia diciptakan. Allah melukiskan sifat manusia dengan sangat baik. Bagi saya
pribadi, ayat di atas telah menelanjangi sifat kita. Bukankah kalau kita tidak memiliki harta kita
sering berkeluh kesah, sebaliknya, kalau memiliki banyak harta kita cenderung untuk kikir. Lalu
bagaimana caranya agar sifat bawaan (keluh kesah & kikir) kita tersebut tidak menjelma atau
dapat kita padamkan.
   Allah menyebutkan, paling tidak, dua jalan. Pertama, mengerjakan sembahyang secara
kontinu. Kedua, menyadari bahwa dalam harta yang kita miliki terkandung bagian tertentu untuk
fakir miskin. Dua resep ini insya Allah akan mampu memadamkan sifat keluh kesah dan sifat
kikir yang kita miliki.
   Sekali lagi, bukalah cermin hati kita. Tahanlah nafas kita untuk sejenak. Tidakkah kita
rasakan bagaimana Allah menyinggung perilaku buruk kita dalam ayat-ayat-Nya yang suci.
Subhanallah....
   3. Surat al-Qalam [68] ayat 17-33
   "Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Mekkah) sebagaimana Kami telah
menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpahbahwa mereka sungguh-sungguh akan
memetik (hasil) nya di pagi hari, dan mereka tidak mengucapkan : insya Allah
Lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur,
maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,lalu mereka panggil memanggil di
pagi hari
   "Pergilah di waktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya."
   Maka pergilah mereka saling berbisik-bisikan. "Pada hari ini janganlah ada seorang
MISKINpun masuk ke dalam kebunmu." Dan berangkatlah mereka dipagi hari dengan niat
menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka mampu (meonolongnya),



                                                4
Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata: "Sesungguhnya kita benar-benar oarng-
orang yang sesat (jalan), bahkan kita dihalangi (darimemperoleh hasilnya)"
    Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka: "Bukankah aku telah
mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepadaTuhanmu)?"
    Mereka mengucapkan: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang
yang zalim."
    Lalu sebagian mereka menghadapi sebagian yang lain seraya cela mencela Mereka berkata:
"Aduhai celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalahorang-orang yang melampaui batas.Mudah-
mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada
itu;sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita"
Seperti itulah azab (dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui"
    Sekelompok ayat di atas menceritakan sebuah kisah nyata yang terjadi sebelum masa
Rasulullah. Kisah pemilik kebun di atas melukiskan dengan sangat baik betapa harta manusia itu
tak ada artinya dibandingkekuasaan Allah. Kebun yang sudah sekian lama diurus dan tinggal
sekejap mata saja untuk dipetik hasilnya menjadi musnah terbakar. Apa kesalahan pemilik kebun
tersebut sehingga mendapat azab sedemikian rupa?
    Pertama, mereka lupa bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu. Ini dilukiskan dalamayat di
atas ketika mereka tidak menyebut insya Allah; mereka merasa pasti akan meraih hasil yang luar
biasa. Mereka lupa bahwa sedetik kedepan kita tak tahu apa yang terjadi dengan hidup kita. Kita
tak tahu "skenario" Allah terhadap diri kita.
    Kedua, mereka bersifat kikir. Mereka sudah bersiap-siap agar orang miskin tak bisa masuk
ke kebun mereka saat panen tiba. Allah murka pada mereka. Allah turunkan azab-Nya pada
mereka. Di akhir ayat Allah mengingatkan bahwa azab yang Allah timpakan pada pemilik kebun
hanyalah azab dunia; sedangkan azab akherat jauh lebih besar lagi!
    Cermin hati kita mengatakan bahwa agar tidak tertimpa azab Allah di dunia, manakala kita
memiliki kelebihan rezeki maka janganlah sungkan untuk memberi sebagian pada orang miskin.
Cermin hati telah berkata, mampukah kita melaksanakan kata-hati kita?
    Kalau Allah mampu memusnahkan dengan amat mudah kebun yang siap dipanen, jangan-
jangan Allah pun akan memusnahkan sumber penghasilan kita, bila kita berlaku kikir! Na'udzu
billah...



                                                5
Demikianlah sekedar tulisan untuk penamabah wawasan kita. Sekedar saling ingat
mengingatkan bahwa di cermin hati kita telah tergambar sejumlah orang yang membutuhkan
kepedulian kita. Persoalannya, maukah kita melihat ke dalam cermin tersebut?


Wallohu’alam Bissowaab




                                              6

Contenu connexe

Tendances

Naskah khuthbah ied adha 1439 h
Naskah khuthbah ied adha 1439 hNaskah khuthbah ied adha 1439 h
Naskah khuthbah ied adha 1439 hiwanujana
 
Dibawah lindungan kakbah
Dibawah lindungan kakbahDibawah lindungan kakbah
Dibawah lindungan kakbahPurwadi Singkut
 
Empat kunci kebahagiaan
Empat kunci kebahagiaanEmpat kunci kebahagiaan
Empat kunci kebahagiaannading
 
Hamka dibawah lindungan kaabah
Hamka dibawah lindungan kaabahHamka dibawah lindungan kaabah
Hamka dibawah lindungan kaabahWahyudi Prabowo
 
untukmu teman
untukmu temanuntukmu teman
untukmu temanandri wae
 
Buya hamka dibawah lindungan ka'bah
Buya hamka   dibawah lindungan ka'bahBuya hamka   dibawah lindungan ka'bah
Buya hamka dibawah lindungan ka'bahMoh Asyhal
 
Untukmu Kader Dakwah
Untukmu Kader DakwahUntukmu Kader Dakwah
Untukmu Kader Dakwahbgwahid
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMuhsin Hariyanto
 
KEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAHKEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAHandri zulfikar
 
Pemahaman jihad bagian 2
Pemahaman jihad bagian 2Pemahaman jihad bagian 2
Pemahaman jihad bagian 2Andri Ismail
 
Kelompok iblis dan syaitan
Kelompok iblis dan syaitanKelompok iblis dan syaitan
Kelompok iblis dan syaitanmr_haryono
 
Bedah buku biografi 60 sahabat nabi Myrna muchiah & novi anwar ardiansyah
Bedah buku biografi 60 sahabat nabi Myrna muchiah & novi anwar ardiansyahBedah buku biografi 60 sahabat nabi Myrna muchiah & novi anwar ardiansyah
Bedah buku biografi 60 sahabat nabi Myrna muchiah & novi anwar ardiansyahMyrna Muchiah Muchiah
 
37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide
37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide
37 buletin rabithah-6-agustus2010_slideimuska
 

Tendances (20)

Naskah khuthbah ied adha 1439 h
Naskah khuthbah ied adha 1439 hNaskah khuthbah ied adha 1439 h
Naskah khuthbah ied adha 1439 h
 
Dibawah lindungan kakbah
Dibawah lindungan kakbahDibawah lindungan kakbah
Dibawah lindungan kakbah
 
Empat kunci kebahagiaan
Empat kunci kebahagiaanEmpat kunci kebahagiaan
Empat kunci kebahagiaan
 
Hamka dibawah lindungan kaabah
Hamka dibawah lindungan kaabahHamka dibawah lindungan kaabah
Hamka dibawah lindungan kaabah
 
untukmu teman
untukmu temanuntukmu teman
untukmu teman
 
Buya hamka dibawah lindungan ka'bah
Buya hamka   dibawah lindungan ka'bahBuya hamka   dibawah lindungan ka'bah
Buya hamka dibawah lindungan ka'bah
 
Keutamaan menunaikan ibadah haji
Keutamaan menunaikan ibadah hajiKeutamaan menunaikan ibadah haji
Keutamaan menunaikan ibadah haji
 
Untukmu Kader Dakwah
Untukmu Kader DakwahUntukmu Kader Dakwah
Untukmu Kader Dakwah
 
Hamka.dibawahlindungankabah
Hamka.dibawahlindungankabahHamka.dibawahlindungankabah
Hamka.dibawahlindungankabah
 
Mudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkahMudik lahir batin, mungkinkah
Mudik lahir batin, mungkinkah
 
KEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAHKEPEMIMPINAN RASULULLAH
KEPEMIMPINAN RASULULLAH
 
Buaian Dosa
Buaian DosaBuaian Dosa
Buaian Dosa
 
Pemahaman jihad bagian 2
Pemahaman jihad bagian 2Pemahaman jihad bagian 2
Pemahaman jihad bagian 2
 
Kelompok iblis dan syaitan
Kelompok iblis dan syaitanKelompok iblis dan syaitan
Kelompok iblis dan syaitan
 
Bedah buku biografi 60 sahabat nabi Myrna muchiah & novi anwar ardiansyah
Bedah buku biografi 60 sahabat nabi Myrna muchiah & novi anwar ardiansyahBedah buku biografi 60 sahabat nabi Myrna muchiah & novi anwar ardiansyah
Bedah buku biografi 60 sahabat nabi Myrna muchiah & novi anwar ardiansyah
 
Fadilah sedekah
Fadilah sedekahFadilah sedekah
Fadilah sedekah
 
Ya rabb
Ya rabbYa rabb
Ya rabb
 
37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide
37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide
37 buletin rabithah-6-agustus2010_slide
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
17 Kisah Penuh Hikmah
17 Kisah Penuh Hikmah17 Kisah Penuh Hikmah
17 Kisah Penuh Hikmah
 

En vedette

Kepekaan Diri dan Sosial
Kepekaan Diri dan SosialKepekaan Diri dan Sosial
Kepekaan Diri dan SosialYeni Rahayu
 
Peduli terhadap sesama
Peduli terhadap sesamaPeduli terhadap sesama
Peduli terhadap sesamaarsy28
 
Emotional Intelligence Presentation Final
Emotional Intelligence Presentation FinalEmotional Intelligence Presentation Final
Emotional Intelligence Presentation FinalDr. Christine Dickson
 
How to improve e.q.- arise roby
How to improve   e.q.- arise robyHow to improve   e.q.- arise roby
How to improve e.q.- arise robyArise Roby
 
Grade 8 Parent Info Night - Jan 10/13
Grade 8 Parent Info Night - Jan 10/13Grade 8 Parent Info Night - Jan 10/13
Grade 8 Parent Info Night - Jan 10/13michaelluciani
 
Leadership Training Opportunities for Women at UAB and Nationally
Leadership Training Opportunities for Women at UAB and NationallyLeadership Training Opportunities for Women at UAB and Nationally
Leadership Training Opportunities for Women at UAB and Nationallyuabsom
 
You Can Improve Your Emotional Intelligence
You Can Improve Your Emotional IntelligenceYou Can Improve Your Emotional Intelligence
You Can Improve Your Emotional Intelligencegalbabright
 
Everyday Genius: 9 Steps to Awaken Your Creative Genius
Everyday Genius: 9 Steps to Awaken Your Creative GeniusEveryday Genius: 9 Steps to Awaken Your Creative Genius
Everyday Genius: 9 Steps to Awaken Your Creative GeniusKelsey Ruger
 
Kisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang Ibu
Kisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang IbuKisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang Ibu
Kisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang IbuBambang Dhoni
 
Romance love and academic excellence: putting things in proper perspectives
Romance love and academic excellence: putting things in proper perspectives Romance love and academic excellence: putting things in proper perspectives
Romance love and academic excellence: putting things in proper perspectives Jon Ita
 
Academic excellence Presentation
Academic excellence  PresentationAcademic excellence  Presentation
Academic excellence PresentationAbhishek Shetty
 
Softskills - S Fernandez
Softskills - S FernandezSoftskills - S Fernandez
Softskills - S FernandezDipayan Sarkar
 
How to Improve Your Personality
How to Improve Your Personality How to Improve Your Personality
How to Improve Your Personality Hammad Siddiqui
 
Softskills training for students 1
Softskills training for students 1Softskills training for students 1
Softskills training for students 1arusha3k
 

En vedette (16)

Kepekaan Diri dan Sosial
Kepekaan Diri dan SosialKepekaan Diri dan Sosial
Kepekaan Diri dan Sosial
 
Peduli terhadap sesama
Peduli terhadap sesamaPeduli terhadap sesama
Peduli terhadap sesama
 
Emotional Intelligence Presentation Final
Emotional Intelligence Presentation FinalEmotional Intelligence Presentation Final
Emotional Intelligence Presentation Final
 
How to improve e.q.- arise roby
How to improve   e.q.- arise robyHow to improve   e.q.- arise roby
How to improve e.q.- arise roby
 
Grade 8 Parent Info Night - Jan 10/13
Grade 8 Parent Info Night - Jan 10/13Grade 8 Parent Info Night - Jan 10/13
Grade 8 Parent Info Night - Jan 10/13
 
Leadership Training Opportunities for Women at UAB and Nationally
Leadership Training Opportunities for Women at UAB and NationallyLeadership Training Opportunities for Women at UAB and Nationally
Leadership Training Opportunities for Women at UAB and Nationally
 
You Can Improve Your Emotional Intelligence
You Can Improve Your Emotional IntelligenceYou Can Improve Your Emotional Intelligence
You Can Improve Your Emotional Intelligence
 
Everyday Genius: 9 Steps to Awaken Your Creative Genius
Everyday Genius: 9 Steps to Awaken Your Creative GeniusEveryday Genius: 9 Steps to Awaken Your Creative Genius
Everyday Genius: 9 Steps to Awaken Your Creative Genius
 
Kisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang Ibu
Kisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang IbuKisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang Ibu
Kisah Nyata Pengorbanan dan Cinta Seorang Ibu
 
Romance love and academic excellence: putting things in proper perspectives
Romance love and academic excellence: putting things in proper perspectives Romance love and academic excellence: putting things in proper perspectives
Romance love and academic excellence: putting things in proper perspectives
 
Academic excellence Presentation
Academic excellence  PresentationAcademic excellence  Presentation
Academic excellence Presentation
 
Mastering Your EQ
Mastering Your EQMastering Your EQ
Mastering Your EQ
 
Softskills - S Fernandez
Softskills - S FernandezSoftskills - S Fernandez
Softskills - S Fernandez
 
How to Improve Your Personality
How to Improve Your Personality How to Improve Your Personality
How to Improve Your Personality
 
Softskills training for students 1
Softskills training for students 1Softskills training for students 1
Softskills training for students 1
 
Skills For Developing Emotional Intelligence
Skills For Developing Emotional IntelligenceSkills For Developing Emotional Intelligence
Skills For Developing Emotional Intelligence
 

Similaire à Kepedulian Sosial Dalam Islam

MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]andri zulfikar
 
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAHKhutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAHMuchammad Dimyati
 
Kisah teladan islami
Kisah teladan islamiKisah teladan islami
Kisah teladan islamiAos Sulah
 
Keutamaanzakatdansedekah 110326184707-phpapp01
Keutamaanzakatdansedekah 110326184707-phpapp01Keutamaanzakatdansedekah 110326184707-phpapp01
Keutamaanzakatdansedekah 110326184707-phpapp01PKBM berkah mandiri
 
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...muslimdocuments
 
Surah ad dhuha
Surah ad dhuhaSurah ad dhuha
Surah ad dhuhaIzam Din
 
17 kisah penuh_hikmah
17 kisah penuh_hikmah17 kisah penuh_hikmah
17 kisah penuh_hikmahTarman S
 
Untukmu kader dakwah ust. rahmat abdullah
Untukmu kader dakwah   ust. rahmat abdullahUntukmu kader dakwah   ust. rahmat abdullah
Untukmu kader dakwah ust. rahmat abdullahKammi Daerah Serang
 
Akhlak juz 3
Akhlak juz 3Akhlak juz 3
Akhlak juz 3KangErul
 
Pedang roh edisi_66
Pedang roh edisi_66Pedang roh edisi_66
Pedang roh edisi_66alkitabiah
 
Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan
Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan
Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan R&R Darulkautsar
 
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'Noor Hayati Haya Haya
 
Membangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpinMembangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpinMuhsin Hariyanto
 
Hadapi dengan Iman
Hadapi dengan ImanHadapi dengan Iman
Hadapi dengan ImanFarhan R
 

Similaire à Kepedulian Sosial Dalam Islam (20)

MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]
MEMETIK HIKMAH DARI DASAR HATI [3]
 
Khutbah Jum'at
Khutbah Jum'atKhutbah Jum'at
Khutbah Jum'at
 
Buletin 37
Buletin 37Buletin 37
Buletin 37
 
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAHKhutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
 
Kisah teladan islami
Kisah teladan islamiKisah teladan islami
Kisah teladan islami
 
Keutamaanzakatdansedekah 110326184707-phpapp01
Keutamaanzakatdansedekah 110326184707-phpapp01Keutamaanzakatdansedekah 110326184707-phpapp01
Keutamaanzakatdansedekah 110326184707-phpapp01
 
Keutamaan Zakat dan Sedekah
Keutamaan Zakat dan SedekahKeutamaan Zakat dan Sedekah
Keutamaan Zakat dan Sedekah
 
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...
Buletin jumat al furqon tahun 05 volume 12 nomor 03 menuai pelajaran di balik...
 
Surah ad dhuha
Surah ad dhuhaSurah ad dhuha
Surah ad dhuha
 
17 kisah penuh_hikmah
17 kisah penuh_hikmah17 kisah penuh_hikmah
17 kisah penuh_hikmah
 
Kelembutan hati
Kelembutan hatiKelembutan hati
Kelembutan hati
 
Untukmu kader dakwah ust. rahmat abdullah
Untukmu kader dakwah   ust. rahmat abdullahUntukmu kader dakwah   ust. rahmat abdullah
Untukmu kader dakwah ust. rahmat abdullah
 
Akhlak juz 3
Akhlak juz 3Akhlak juz 3
Akhlak juz 3
 
Pedang roh edisi_66
Pedang roh edisi_66Pedang roh edisi_66
Pedang roh edisi_66
 
Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan
Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan
Tariqat Naqsyabandiah Al-Aliyyah Syeikh Nazim Al-Haqqan
 
Kultum.docx
Kultum.docxKultum.docx
Kultum.docx
 
Tugasan 3
Tugasan 3 Tugasan 3
Tugasan 3
 
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
Cerita mtq nabi muhammad digua hira'
 
Membangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpinMembangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpin
 
Hadapi dengan Iman
Hadapi dengan ImanHadapi dengan Iman
Hadapi dengan Iman
 

Kepedulian Sosial Dalam Islam

  • 1. Kepedulian Sosial Dalam Islam Oleh: Irvanuddin Dalam kesempatan kali ini izinkan saya untuk pertama-tama menyampaikan beberapa kisah yang terjadi pada masa Rasulullah. Boleh jadi sebagian dari kita sudah hafal isi kisah tersebut namun kesibukan sehari-hari membuat kita sejenak terlupa, boleh jadi sebagian dari kita sudah paham betul esensi dari kisah yang akan disampaikan di bawah ini, namun tak ada salahnya untuk sedikit merenungi kembali kisah-kisah ini dan berkaca ke lubuk hati kita. Di bagian lain kita akan lihat sejumlah ayat Qur'an yang berkenaan dengan tema utama kita kali ini. Kita terbang lima belas abad kebelakang. Di suatu tempat terlihat Rasulullah saw berkumpul bersama para sahabatnya yang kebanyakan orang miskin. Sekedar menyebut beberapa nama sahabat yang hampir semuanya bekas budak, yaitu Salman al-Farisi, Ammar bin Yasir, Bilal, Suhayb Khabab bin Al-Arat. Pakaian mereka lusuh, berupa jubah bulu yang kasar. Tetapi mereka adalah sahabat senior Nabi, para perintis perjuangan Islam. Serombongan bangsawan yang baru masuk islam datang ke majelis Nabi. Ketika melihat orang-orang di sekitar Nabi, mereka mencibir dan menunjukkan kebenciannya. Mereka berkata kepada Nabi, "Kami mengusulkan kepada Anda agar Anda menyediakan majelis khusus bagi kami. Orang-orang Arab akan mengenal kemuliaan kita. Para utusan dari berbagai kabilah arab akan datang menemuimu. Kami malu kalau mereka melihat kami duduk dengan budak-budak ini. Apabila kami datang menemui Anda, jauhkanlah mereka dari kami. Apabila urusan kami sudah selesai, bolehlah anda duduk bersama mereka sesuka Anda." Uyainah bin Hishn menegaskan lagi, "Bau Salman al-Farisi mengangguku (Ia menyindir bau jubah bulu yang dipakai sahabat nabi yang miskin). Buatlah majelis khusus bagi kami sehingga kami tidak berkumpulbersama mereka. Buat juga majelis bagi mereka sehingga mereka tidak berkumpul bersama kami." Tiba-tiba turunlah malaikat jibril menyampaikan surat al-An'am [6] ayat 52: "Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka. Begitu pula mereka tidak memikul tanggung jawab 1
  • 2. sedikitpun terhadap perbuatanmu,yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, sehingga kamu termasukorang-orang yang zalim." Nabi saw segera menyuruh kaum fukara duduk lebih dekat lagi sehingga lutut-lutut mereka merapat dengan lutut Rasulullah saw. "Salam 'Alaikum," kata Nabi dengan keras, seakan-akan memberikan jawaban kepada usul para pembesar Quraisy. Setelah itu, turun lagi surat al-Kahfi [18] ayat 28: "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." Sejak itu, apabila kaum fukara ini berkumpul bersama Nabi, beliau tidak meninggalkan tempat sebelum orang-orang miskin itu pergi. Apabila beliau masuk ke majelis, beliau memilih duduk dalam kelompok mereka.Seringkali beliau berkata, "Alhamdulillah, terpuji Allah yang menjadikan di antara umatku kelompok yang aku diperintahkan bersabar bersama mereka. Bersama kalianlah hidup dan matiku. Gembirakanlah kaum fukara muslim dengan cahaya paripurna pada hari kiamat. Mereka mendahului masuk surga sebelum orang-orang kaya setengah hari, yang ukurannya 500 tahun. Mereka bersenang-senang di surga sementara orang- orang kaya tengah diperiksa amalnya." Sekarang bukalah cermin di hati kita. Tariklah nafas sejenak untuk berkaca ke dalam cermin itu. Apakah kita seperti pembesar Quraisy yang terganggu dengan bau tubuh orang miskin. Apabila tamu datang, kota kita bersihkan dan mereka, kaum fukara, dipinggirkan. Kota baru gemerlap bila mereka disingkirkan. Pemandangan baru indah bila rumah-rumah kumuh digusur. Ah...betapa perilaku kita lebih menyerupai pembesar quraisy daripada perilaku Nabi Yang Mulia. Dalam kesempatan lain Nabi bertemu dengan seorang sahabat, Sa'ad al-Anshari yang memperlihatkan tangannya yang melepuh karena kerja keras. Nabi bertanya, "mengapa tanganmu hitam, kasar dan melepuh?" Sa'ad menjawab, "tangan ini kupergunakan untuk mencari nafkah bagi keluargaku." Nabi yang mulia berkata, "ini tangan yang dicintai Allah," seraya mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh itu. Bayangkanlah, Nabi yang tangannya selalu berebut untuk dicium oleh para sahabat, kini mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh. 2
  • 3. Bukalah cermin hati kita lagi. Turunlah kita ke bawah. Tengoklah jutaan tangan yang hitam dan melepuh menunggu uluran kasih sayang kita. Setelah Nabi, adakah di antara kita yang mau mencium tangan orang miskin? Bukankah dengan status yang kita miliki, gelar akademik yang kita raih, kesejahteraan yang kita nikmati, kita merasa jauh lebih pantas bila orang miskin mencium tangan kita. Kalau hati terasa berat, andaikata kultur tak mengizinkan kita berbuat hal itu, manakala ego terasa meningkat, bukankah paling tidak kita ganti rasa hormat yang seharusnya kita berikan dengan kasih sayang pada mereka. Bila Nabi mau mencium tangan mereka, maukah kita untuk paling tidak menyisihkan sebagian rezeki yang kita peroleh sebagai rasa sayang kita pada mereka. Di atas kita telah mengutip sejumlah kisah dalam hidup Nabi. Bukankah sebagai ummatnya kita telah berikrar untuk menjadikan segala perilaku beliau sebagai contoh teladan (uswatun hasanah). Untuk menguatkan bahwa Islam sangat menonjolkan kepedulian sosial, mari kita buka Al-Qur'an. Bukankah Al-Qur'an adalah rujukan kita yang pertama dalam hidup ini. 1. Surat al-Balad [90] ayat 10 -18 "Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar?Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi MAKAN pada hari kelaparan(kepada) anak YATIM yang ada hubungan kerabat, atau orang MISKIN yang sangat fakir. Dan dia termasuk orang-orang beriman dan saling berpesanuntuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayangMereka (orang-orang yang beriman dan saling berpesan itu) adalah golongan kanan" Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa ada dua jalan yang bisa kita pakai dalam memanfaatkan harta kita. Al-Qur'an menyarankan kita untuk mengambil jalan yang sukar dan mendaki, yaitu memerdekakan budak atau memberi makan pada anak yatim atau orang miskin. Allah tidak menjelaskan tentang jalan yang mudah, melainkan memberi contoh jalan yang sukar. Mengapa disebut jalan yang sukar? karena kebanyakan manusia enggan atau merasa berat atau merasa sukar untuk melakukannya. Bila kita mampu mengalahkan rasa berat dan rasa sukar pada diri kita dalam beramal, maka Allah menjanjikan kita termasuk golongan yang kanan; ahli surga. Bukalah cermin hati kita sekali lagi. Apakah kita merasa sukar untuk beramal pada orang miskin dan anak yatim? Hanya cermin hati yang teramat dalam yang mampu menjawabnya dengan jujur. 3
  • 4. 2. Surat al-Ma'arij [70] ayat 19-25 "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi KIKIR, Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikania amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan SHALAT, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, dan orang-orang yang dalam HARTAnyatersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta)" Secara tegas Allah menyebutkan bahwa keluh kesah dan kikir itu telah menjadi sifat bawaan manusia sejak ia diciptakan. Allah melukiskan sifat manusia dengan sangat baik. Bagi saya pribadi, ayat di atas telah menelanjangi sifat kita. Bukankah kalau kita tidak memiliki harta kita sering berkeluh kesah, sebaliknya, kalau memiliki banyak harta kita cenderung untuk kikir. Lalu bagaimana caranya agar sifat bawaan (keluh kesah & kikir) kita tersebut tidak menjelma atau dapat kita padamkan. Allah menyebutkan, paling tidak, dua jalan. Pertama, mengerjakan sembahyang secara kontinu. Kedua, menyadari bahwa dalam harta yang kita miliki terkandung bagian tertentu untuk fakir miskin. Dua resep ini insya Allah akan mampu memadamkan sifat keluh kesah dan sifat kikir yang kita miliki. Sekali lagi, bukalah cermin hati kita. Tahanlah nafas kita untuk sejenak. Tidakkah kita rasakan bagaimana Allah menyinggung perilaku buruk kita dalam ayat-ayat-Nya yang suci. Subhanallah.... 3. Surat al-Qalam [68] ayat 17-33 "Sesungguhnya Kami telah menguji mereka (musyrikin Mekkah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpahbahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil) nya di pagi hari, dan mereka tidak mengucapkan : insya Allah Lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur, maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,lalu mereka panggil memanggil di pagi hari "Pergilah di waktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya." Maka pergilah mereka saling berbisik-bisikan. "Pada hari ini janganlah ada seorang MISKINpun masuk ke dalam kebunmu." Dan berangkatlah mereka dipagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka mampu (meonolongnya), 4
  • 5. Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata: "Sesungguhnya kita benar-benar oarng- orang yang sesat (jalan), bahkan kita dihalangi (darimemperoleh hasilnya)" Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka: "Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepadaTuhanmu)?" Mereka mengucapkan: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim." Lalu sebagian mereka menghadapi sebagian yang lain seraya cela mencela Mereka berkata: "Aduhai celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalahorang-orang yang melampaui batas.Mudah- mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu;sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita" Seperti itulah azab (dunia). Dan sesungguhnya azab akhirat lebih besar jika mereka mengetahui" Sekelompok ayat di atas menceritakan sebuah kisah nyata yang terjadi sebelum masa Rasulullah. Kisah pemilik kebun di atas melukiskan dengan sangat baik betapa harta manusia itu tak ada artinya dibandingkekuasaan Allah. Kebun yang sudah sekian lama diurus dan tinggal sekejap mata saja untuk dipetik hasilnya menjadi musnah terbakar. Apa kesalahan pemilik kebun tersebut sehingga mendapat azab sedemikian rupa? Pertama, mereka lupa bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu. Ini dilukiskan dalamayat di atas ketika mereka tidak menyebut insya Allah; mereka merasa pasti akan meraih hasil yang luar biasa. Mereka lupa bahwa sedetik kedepan kita tak tahu apa yang terjadi dengan hidup kita. Kita tak tahu "skenario" Allah terhadap diri kita. Kedua, mereka bersifat kikir. Mereka sudah bersiap-siap agar orang miskin tak bisa masuk ke kebun mereka saat panen tiba. Allah murka pada mereka. Allah turunkan azab-Nya pada mereka. Di akhir ayat Allah mengingatkan bahwa azab yang Allah timpakan pada pemilik kebun hanyalah azab dunia; sedangkan azab akherat jauh lebih besar lagi! Cermin hati kita mengatakan bahwa agar tidak tertimpa azab Allah di dunia, manakala kita memiliki kelebihan rezeki maka janganlah sungkan untuk memberi sebagian pada orang miskin. Cermin hati telah berkata, mampukah kita melaksanakan kata-hati kita? Kalau Allah mampu memusnahkan dengan amat mudah kebun yang siap dipanen, jangan- jangan Allah pun akan memusnahkan sumber penghasilan kita, bila kita berlaku kikir! Na'udzu billah... 5
  • 6. Demikianlah sekedar tulisan untuk penamabah wawasan kita. Sekedar saling ingat mengingatkan bahwa di cermin hati kita telah tergambar sejumlah orang yang membutuhkan kepedulian kita. Persoalannya, maukah kita melihat ke dalam cermin tersebut? Wallohu’alam Bissowaab 6