1. SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA DI DAERAH
FLORES TIMUR (LAMAHOLOT)
KELOMPOK 7:
ZUNITA FIDASARI (120401140061)
MUH SYAFA’T HABIB (120401140250)
SELASIH IGUSTI RAHAYU (120401140067)
ELSIEA SINJI KHUSNIA (120401140045)
RIVKAH MARIA FRANSISKA (120401140059)
2. IDENTIFIKASI FLORES
Nama Pulau Flores mulanya berasal dari
bahasa Portugis “Cabo de Flores” yang
berarti “Tanjung Bunga”. Nama ini
semula diberikan oleh S. M. Cabot
untuk menyebut wilayah paling timur
dari pulau Flores.
3.
4. SISTEM PERKAWINAN
Tradisi meminang gadis dikalangan etnis
Lamaholot memang unik, karena mas kawin
(belis) yang menjadi syarat dalam suatu
perkawinan adalah gading, walaupun
masyarakat setempat tidak memelihara
gajah. Makna gading dikalangan masyarakat
Lamaholot merupakan symbol penghargaan
tertinggi terhadap pribadi seorang
perempuan yang akan dinikahi.
9. PEMBUATAN TENUN IKAT
Tenunan yang dikembangkan oleh setiap
wanita di daerah flores timur merupak seni
kerajinan turun-temurun yang diajarkan
kepada cucu demi kelestarian seni tenun
tersebut. Motif tenunan yang dipakai
seseorang akan dikenal atau sebagai cirri
khas dari suku atau pulau nama orang itu
berasal, setiap orang akan senang dan
bangga mengenakan tenunan asal sukunya.
11. Ola tugu,here happen, lLua watana,
Gere Kiwan, Pau kewa heka ana,
Geleka lewo gewayan tanah, toran murin laran.
Artinya:
Bekerja di ladang, Mengiris tuak, berkerang
(mencari siput dilaut), berkarya di gunung,
melayani/memberi hidup keluarga (istri dan
anak-anak) mengabdi kepada pertiwi/tanah
air, menerima tamu asing.
12. • WISATA BAHARI
• WISATA SEJARAH BENTENG LOHAYONG
(HORT HENDRIKUS) DI PULAU SOLOR
20. Konsep rumah adat orang Flotim
selalu dianggap sebagai pusat kegiatan
ritual suku. Rumah adat dijadikan tempat
untuk menghormati Lera Wulan Tana
Ekan (wujud tertinggi yang mengciptakan
dan yang empunya bumi).