8. DEFINISI
Keanekaragaman hayati adalah
keanekaragaman pada makhluk hidup
yang menunjukkan adanya variasi warna,
bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri-ciri
lainnya.
Disebut juga biodiversitas ( biodiversity)
9. Jenis Keanekaragaman Hayati
1. Kenekaragaman tingkat gen
2. Keanekaragaman tingkat spesies/jenis
3. Keanekaragaman tingkat ekosistem
10. KEANEKARAGAMAN TINGKAT GEN
Menunjukkan adanya variasi susunan gen pada
individu-individu sejenis
Keragaman dalam satu spesies memiliki nama
ilmiah/ nama latin yang sama
Contoh:
- Jenis-jenis pisang (pisang ambon, pisang raja, pisang
muli, pisang klutuk, dll) Musa paradisiaca
- Jenis kelapa (Kelapa hijau, kelapa gading, kelapa
sayur, kelapa hibrida, kelapa kopyor) Cocos nucifera,
kecuali Kelapa sawit (Elaeis guineensis)
11. Lanjutan Contoh
Mawar putih, mawar merah, mawar kuning,
mawar pink Rosa hybrida L
Jenis-jenis padi (padi rojo lele, padi citarum, padi
cianjur, padi IR, padi setra, dll) Oryza sativa
Jenis-jenis mangga (mangga harumanis,
simanalagi, mangga cengkir, mangga gedong,
dll) Mangifera indica
Berbagai variasi bentuk rambut, bentuk hidung,
warna mata pada manusia Homo sapiens
12. KEANEKARAGAMAN TINGKAT SPESIES/
JENIS
Menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang
terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup
dalam genus, famili, ordo, atau kelas yang sama
Contohnya:
Terung (Solanum melongenae), tomat (Solanum
lycopersicum), cabe rawit (Capsicum frustescens), leunca
(Solanum nigrum) satu famili solanaceae
Bawang bombay (Allium cepa), bawang putih (Allium
sativum), Bawang daun (Allium fistulosum), Bawang
merah (Allium ascalonicum) Genus Allium
15. KEANEKARAGAMAN TINGKAT
EKOSISTEM
Meliputi variasi dalam komunitas biologi dan
dalam ekosistem dimana komunitas berada,
serta interaksi yang terjadi di antara level-
level tersebut
21. Persebaran Tumbuhan (Vegetasi)
Macam-macam vegetasi tumbuhan:
1) Tundra, memiliki ciri-ciri:
Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es.
Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap
serta musim panas yang panjang dan terang.
Usia tumbuh tanaman sangat pendek, berkisar
antara 30 – 120 hari (1 – 4 bulan)
Terdapat vegetasi lumut kerak
(Lichenes)
terdapat di daerah Skandinavia, Rusia,
Siberia dan Kanada.
22.
23. 2. Taiga
Pepohonan didominasi oleh pepohonan
berdaun jarum
Banyak terdapat di daerah subtropics dan
daerah kutub utara
Suhu di daerah berkisar 12 C sampai – 10 C
Musim dingin berlangsung panjang dan
musim panas berlangsung pendek.
Terdapat pada daerah Skandinavia, Alaska,
Kanada dan Siberia.
24.
25. 3. Hutan Gugur
Curah hujan tidak merata sepanjang tahun
Memiliki empat musim, yaitu, musim panas,
gugur, dingin, dan semi
Temperatur 22 C – 17 C
Tumbuhannya berdaun lebar
Terdapat vegetasi hutan yang hijau pada musim
panas dan menggugurkan daunnya pada musim
dingin.
Terdapat pada daerah iklim sedang seperti
Eropa, sebagian Asia dan Amerika.
26.
27. 4. Padang Rumput (Stepa)
beriklim sedang
Terbentang dari daerah subtropis ke tropis,
Jarang adanya pepohonan (tanpa pepohonan)
Curah hujan tidak teratur
Porositas tanah rendah
Dihuni oleh tumbuhan berupa rumput
(Graminae).
Terdapat pada daerah Hongaria, Amerika
Utara, Argentina dan Rusia Selatan.
28. 5) Savana/ Sabana
Padang rumput yang ditumbuhi pohon –
pohon jenis xerofit yang tersebar berjauhan
• savana murni, pohon-pohon yang
menyusunnya hanya terdiri atas satu jenis
tumbuhan
• savana campuran pohon-pohon
penyusunnya terdiri dari berjenis-jenis
pohon.
Terdapat pada daerah Asia, Australia dan
Indonesia.
29.
30. 6) Vegetasi gurun
Curah hujan rendah dan tidak teratur
Tingkat evaporasi tinggi
Kelembaban rendah
Suhu pada siang hari tinggi
Suhu pada malam hari rendah
Tanah tandus dan kering
Tumbuhan berdaun kecil, bahkan ada yang tidak
berdaun Jumlah pohon sangat sedikit
Dijumpai banyak jenis tumbuhan tahan kering
(xerofit) berdaun duri
Terdapat pada daerah gurun Gobi (RRC), gurun
Sahara (Afrika Utara), gurun Kalahari (Afrika
Selatan)
31.
32. 7. Hutan Hujan Tropis
Curah hujan mencapai 2.000 hingga 2.550 mm per
tahun
Jenis pohon-pohonnya Heterogen Dasar Hutan
sangat gelap tinggi mencapai 20 – 40 m
Cabangnya berdaun lebat dan rapat, sehingga
membentuk tudung, yang disebut canopy
Tingkat kelembapan tinggi
Temperaturnya kurang lebih 250C
Banyak dijumpai tumbuhan yang menempel (epifit)
dan tumbuhan liana (memanjat pohon lain)
Terdapat pada daerah Asia, Afrika, Indonesia, dan
Amerika Selatan.
33.
34. 8. Hutan Bakau
Banyak ditemukan di pantai yang landai (Zona
pasang surut )di daerah subtropis dan tropis
Kadar garam air dan tanah tinggi
Kadar Oksigen dalam air dan tanahnya rendah
Saat air pasang, lingkungan banjir, saat air surut,
lingkungannya becek dan berlumpur
Tumbuhan dilengkapi dengan akar nafas
contohnya : Pohon Bakau (Rhizipora), kayu api
(Avicinea) dan Sonneratia
35.
36. 9) Hutan lumut
Suhunya rendah
curah hujan tinggi
Di dominasi oleh tumbuhan lumut Banyak
batang pohon yang ditutupi oleh lumut
terdapat di daerah pegunungan.
37.
38. GARIS WALLACE VS GARIS WEBER DI
INDONESIA
Alfred Russel Wallace (1856) menemukan
perbedaan besar fauna di beberapa
daerah di Indonesia (ketika itu lombok dan
bali)
Di Bali, terdapat banyak hewan yang mirip
dengan hewan-hewan yang mirip hewan-
hewan Asia (Oriental)
Di Lombok hewan-hewannya mirip dengan
Australia.
39. LANJUTAN
Dia membuat garis pemisah yang
memanjang mulai dari Selat Lombok ke
Utara melewati Selat Makasar dan Philipina
Selatan Garis Wallace
Garis Wallace memisahkan wilayah oriental
(termasuk Sumatera, Jawa, Bali, dan
Kalimantan) dengan wilayah Australia
(Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara
Barat dan Timur).
40. Max Weber
Weber seorang ahli zoologi Jerman juga
mengadakan penelitian tentang
penyebaran hewan-hewan di Indonesia
Weber melihat bahwa hewan-hewan di
Sulawesi tidak dapat sepenuhnya
dikelompokkan sebagai hewan-hewan
kelompok Australia
Hewan-hewan tersebut ada yang memiliki
sifat-sifat seperti halnya hewan-hewan di
daerah Oriental.
41. LANJUTAN
Weber mengatakan bahwa fauna di Sulawesi
merupakan fauna peralihan
Weber kemudian membuat garis pembatas
yang berada di sebelah timur Sulawesi
memanjang ke Utara ke Kepulauan Aru
Pulau Sulawesi merupakan pulau pembatas
antara wilayah Oriental dan Australia atau
merupakan wilayah peralihan yang paling
mencolok
42. LANJUTAN
Sulawesi dihuni oleh sebagian hewan
Oriental dan sebagian hewan Australia
Contohnya di Sulawesi terdapat oposum
dari Australia namun juga terdapat kera
Macaca dari Oriental
46. Ciri Fauna Daerah Oriental
Daerah bagian barat Indonesia (Sumatera,
Jawa dan Kalimantan, serta pulau-pulaunya)
Ciri-ciri :
1. Banyak spesies mamalia yang berukuran
besar (gajah, harimau, badak).
2. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit/
hampir tidak ada.
3. Terdapat berbagai macam kera (bekantan,
tarsius, orang utan)
50. Burung Endemik Oriental
(Warna bulu burung tidak terlalu beragam)
jalak bali (Leucopsar rothschildi)
elang jawa
murai mengkilat (Myophoneus melurunus),
elang putih (Mycrohyerax latifrons)
52. FAUNA AUSTRALIS
Daerah: Indonesia bagian Timur (Irian, Maluku,
Sulawesi, Nusa Tenggara) relatif sama
dengan Australia.
Ciri-Ciri:
Mamalia berukuran kecil
Banyak hewan berkantung (kanguru ,
kuskus bandicot, dan oposum)
Tidak terdapat spesies kera
Jenis-jenis burung memiliki warna yang
beragam
54. Hewan Endemik Australis
Burung cendrawasih terdapat di Irian
dan beberapa pulau di Maluku
Komodo terdapat di pulau Komodo dan
Rinca
55.
56. FLORA PERALIHAN
Daerah: Sulawesi
Hewan-hewan yang ada berasal dari oriental
dan Australia.
Contoh :
Tarsius, musang sulawesi , babirusa, Anoa
dan maleo,
58. Persebaran Fauna Di Dunia
(Alfred Wallace)
1) Paleartik meliputi daerah Asia Utara dan
Eropa, hewan yang khas (beruang eropa,
bison dan rusa kutub)
2) Ethiopia meliputi daerah Afrika, Arab,
Madagaskar, hewan yang
Khas (zebra, jerapah, gajah, dan gorila)
3) Oriental meliputi daerah Asia Selatan
dan Indonesia bagian barat, hewan yang
khas (harimau, gajah, tapir, dan kerbau).
59. LANJUTAN
4) Australia meliputi daerah Australia, New
Zealand dan Indonesia bagian timur,
Hewan yang khas (hewan yang berkantung
seperti kanguru)
5) Neartik meliputi daerah Amerika Utara,
hewan yang khas (binatang pengerat
besar, yaitu berang-berang)
6) Neotropik meliputi daerah Amerika
Tengah dan Amerika Selatan hewan yang
khas (kera dan tapir).
63. Manfaat keanekaragaman
hayati
1. Sebagai Sumber Pangan, Perumahan, dan
Kesehatan
Pangan: berbagai biji-bijian (padi, jagung,
kedelai, kacang), berbagai umbi-umbian
(ketela, singkong, kentang), berbagai buah-
buahan (pisang, nangka, mangga, jeruk,
rambutan), berbagai hewan ternak (ayam,
kambing, sapi).
65. 2. Sebagai Sumber Pendapatan
(Nilai Ekonomi)
industri kosmetik
industri minuman (teh dan kopi)
industri makanan (gandum dan kedelai
rempah-rempah (lada, vanili, cabai,
bumbu dapur) dan perkebunan (kelapa sawit
dan karet).
66. 3. Sebagai Sumber Plasma
Nutfah (Sifat-sifat unggul)
Jenis ganggang yang memiliki kendungan
protein tinggi, yang dapat digunakan sebagai
sumber makanan masa depan, misalnya
Chlorella.
Buah pace (mengkudu) yagn semula tidak
dimanfaatkan, sekarang diketahui memiliki
khasiat untuk meningkatkan kebugaran
tubuh, mencegah dan mengobati penyakit
tekanan darah.
67. 4. Manfaat Ekologi
burung hantu dan ular di ekosistem sawah
merupakan pemakan tikus (Predator alami)
Tumbuhan merupakan penghasil zat organik
dan oksigen, membentuk humus,
menyimpan air tanah, dan mencegah erosi
68. 5. Manfaat Keilmuan
Keanekaragaman hayati merupakan lahan
penelitian dan pengembangan ilmu yang
sangat berguna untuk kehidupan manusia.
6. Manfaat Keindahan berhubungan dengan
keberagaman
70. Taman Nasional
Kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli, dikelola dengan sistem
zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, pariwisata, dan
rekreasi
71.
72. Cagar Alam
kawasan suaka alam yang mempunyai ciri
khas tumbuhan, satwa dan ekosistem, yang
perkembangannya diserahkan kepada
alam.
73.
74. Taman Hutan Raya (Tahura)
Kawasan konservasi alam yang terutama
dimanfaatkan untuk koleksi tumbuhan dan
hewan, alami atau non-alami, jenis asli
atau pendatang berguna untuk
perkembangan ilmu pengetahuan,
pendidikan, kebudayaan, dan rekreasi.
75.
76. Taman Laut
Kawasan konservasi alam, yang
diperuntukkan guna meilindungi plasma
nutfah lautan.
Misalnya Taman Laut Bunaken di Sulawesi
Utara.
77.
78. Hutan Lindung
Kawasan hutan alam yang biasanya terletak
di daerah pegunungan dikonservasikan
untuk tujuan melindungi lahan agar tidak
tererosi dan untuk mengatur tata air.
79.
80. Kebun Raya
Kumpulan tumbuh-tumbuhan disuatu
tempat berasal dari berbagai daerah
yang ditanam untuk tujuan konservasi, ilmu
pengetahuan, dan rekreasi.
Misalnya Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya
Purwodadi.
81.
82. Dampak Kegiatan Manusia
terhadap Keanekaragaman Hayati
1. Perusakan Habitat
2. Penggunaan Pestisida
3. Pencemaran
4. Penebangan
dll
84. JENIS PELESTARIAN
Pelestarian in situ
Pelestarian in situ pelestarian di dalam habitat
aslinya.
Misalnya:
a. Suaka margasatwa untuk komodo di Taman
Nasional Komodo, Pulau Komodo.
b. Suaka margasatwa untuk badak bercula satu di
Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat.
c. Pelestarian bunga Rafflesia di Taman Nasional
Bengkulu.
d. Pelestarian terumbu karang di Bunaken.
85. Pelestarian Ex situ
Pelestarian ex situ pelestarian di luar
habitat aslinya, namun suasana lingkungan
dibuat mirip dengan aslinya.
Misalnya:
a. Kebun Raya dan Kebun Koleksi untuk
menyeleksi berbagai tumbuhan langka
b. b. Penangkaran berbagai hewan di kebun
binatang Wonokromo, Ragunan, Taman
Sari, dll
87. Flora Indonesia termasuk dalamkawasan
Malesiana, yang terdiri dari:
1. Daerah hutan hujan tropis
Ciri : Hutanlebat, heterogen dan kelembaban tinggi
Terdapat di Kalimantan, Sumatera, Papua,
Sulawesi dan sedikit di Jawa Barat.
2. Daerah hutan musim
Ciri : hanya terdapat satu jenis tumbuhan
(homogen)
contohnya hutan jati.
Terdapat di Pulau Jawa.
88. LANJUTAN
3. Daerah sabana
-Ciri : banyak ditemukan rumput yang diselingi
rumpun pohon rendah.
-Terdapat di Madura dan dataran tinggi Gayo
(Nanggroe Aceh Darussalam).
4. Padang rumput (stepa)
-Cirinya padang rumput yang luas,musim
kemarau yang panjang
-Terdapat di Pulau Sumba, Sumbawa, Flores
dan Timor