1. Kimia Anorganik I (Inorganic Chemistry I)
MANGAN (Mn)
Oleh
Kelompok IV
Kimia B
Ismail Sabihi
Ayu Putri Karmila
Iwin Abdul Aziz
Lusiani Latiro
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2012
2. PENDAHULUAN
Dalam tabel periodik unsur kimia, Mangan memiliki lambang Mn dengan
nomor atom 25. Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan
sering dicampur dengan besi, seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur
bebas, Mangan adalah logam yang penting dalam penggunaan dengan campuran
logam-logam industri, terutama di dalam baja-baja anti karat. Mangan pertama
kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasi
oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida dengan karbon.
Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat,
karbonat adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa
mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%,
bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit.
Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil,
Australia, Afrika Selatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah
mineral mangan yang paling banyak dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan
mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau dengan
proses elektrolisis.
Mangan ditemukan di alam dalam bentuk : Pyrolusite (MnO2), Brounite
(Mn2O3), Housmannite (Mn3O4), Mangganite (Mn2O3.H2O), Psilomelane
[(BaH2O)2.Mn5O10], Rhodochrosite (MnCO3).
Di Indonesia, mangan telah ditemukan sejak 1854, yaitu terdapat di
Karangnunggal, Tasikmalaya (Jabar) tetapi baru dieksploitasi pada tahun 1930.
daerah-daerah lain yang mempunyai potensi mangan adalah Kulonprogo (Yogya),
pegunungan karang bolong (Kedu Selatan), Peg. Menoreh (Magelang), Gunung
Kidul, Sumatera Utara Pantai Timur, Aceh, dll.
3. 1. Sifat-sifat Mangan
a. Sifat Fisik
Radius Atom : 1.35 Å
Volume Atom : 7.39 cm3
/mol
Massa Atom : 54.938
Titik Didih : 2235 K
Elektronegativitas : 1.55
Konduktivitas Panas : 7.82 Wm-1
K-1
Titik Lebur : 1518 K
Bilangan Oksidasi : 7,6,4,2,3
Mangan berwarna putih keabu-abuan keperakan logam menyerupai besi,
dengan sifat yang keras tapi rapuh.
b. Sifat Kimia
Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin
perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting.
Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan,
kekerasan,dan kemampuan pengerasan. Dengan aluminum dan bismut,
khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat
ferromagnetik.
Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam
murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya,
jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma,
yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong
dan ditempa.
Mangan termasuk golongan transisi yang merupakan logam berwarna
putih abu-abu yang penampilannya serupa dengan besi tuang. Memiliki titik lebur
yang tinggi kira-kira 1250 °C. Ia bereaksi dengan air hangat membentuk mangan
(II) hidroksida dan hidrogen. Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik
merupakan sifat-sifat mangan yang lainnya. Selain itu, mangan memiliki
kekerasan yang sedang akibat dari cepat tersedianya elektron dan orbital untuk
4. membentuk ikatan logam. Konfigurasi elektron Mn adalah (Ar) 3d5 4s2 dengan
menggunakan 2 elektron 4s dan kemudian kelima elektron 3d yang tidak
berpasangan.
Tingkat oksidasi tertinggi bagi mangan sesuai dengan jumlah total
elektron 3d dan 4s, tetapi hanya terjadi dalam senyawa okso MnO4-
, Mn2O7, dan
MnO3F. Senyawa-senyawa ini menunjukkan beberapa kemiripan dengan senyawa
halogen yang sesuai. Mangan relatif melimpah, dan terdapat dalam banyak
deposit, terutama oksida, oksida hidrat, atau karbonat. Logam dapat diperoleh
daripadanya atau dari MnO4 yang didapat dengan memanggangnya, melalui
reduksi dengan Al. Mangan cukup elektropositif, dan mudah melarut dalam asam
bukan pengoksidasi.
2. Cara memperoleh Mangan (Sintesis)
Mangan diperoleh dengan ekstraksi oksida-oksidanya dari tambang
bijihnya. Prosesnya ada beberapa cara, antara lain:
Reduksi dengan karbon
Oksida mangan yang telah diekstraksi dicampur dengan karbon lalu
dipanaskan, sehingga terjadi reaksi :
Mn3O4 + 4C → 3Mn + 4CO
MnO + 2C → Mn + 2CO
Proses Alumino Thermic
Bijih dicuci dengan mengalirkan air dan dipanggang dengan dialiri udara
lalu dipanaskan terus sampai pijar(merah) dimana MnO2 akan berubah menjadi
Mn3O4.
MnO2 → Mn3O4 + O2
Oksida yang terbentuk dicampur dengan bubuk aluminium dalam krus,
lalu ditimbuni dengan bubuk magnesium dan barium peroksida. Reduksi terjadi
dalam pemanasan.
3Mn3O4 + 8Al → 4Al2O3 + 9Mn
5. Metode elektrolisa
Mangan secara besar-besaran diprodiuksi dengan cara ini : Bijih digiling
dan dipekatkan dengan proses gravity Bijih yang sudah dipekatkan dipanggang
(elumino proses) sampai terbentuk Mn3O4. Mn3O4 dipanaskan bersama H2SO4
encer maka terbentuk MnSO4 (larut) dan MnO2 (tak larut). MnO2 dapat dipijarkan
lagi menjadi Mn3O4 dan proses diulang seperti diatas. larutan MnSO4
dielektrolisa menggunakan katoda merkuri. Mangan dibebaskan pada katoda ini
membentuk amalgam. Selanjutnya amalgam didestilasi dimana Hg akan menguap
lebih dulu dan tinggal mangan.
3. Reaksi-reaksi Kimia yang dialami
Reaksi dengan Air
Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara
perlahandan gas hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi :
Mn(s) + 2H2O → Mn(OH)2 +H2
Reaksi dengan Udara
Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi :
3Mn(s) + 2O2 → Mn3O4(s)
3Mn(s) + N2 → Mn3N2(s)
Reaksi dengan Halogen
Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi :
Mn(s) + F2 → MnF2
Mn(s) + Cl2 → MnCl2
Mn(s) + Br2 → MnBr2
Mn(s) + I2 → MnI2
Reaksi dengan Asam
Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas
hidrogen sesuai reaksi :
Mn(s) + H2SO4 → Mn2+
(aq) + SO4
2-
(aq) + H2(g)
6. 4. Senyawaan Mangan
Mangan (I)
Mangan (I) terjadi pada turunan bebrapa Karbonil seperti CH3Mn(CO)5,
Mn(CO)5Cl, dan Na5[Mn(CN)6].
Mangan (II)
Garam Mangan (II) dihasilkan dari oksidanya dengan berbagai metode.
Jika dipanaskan masing-masing dalam HCl dan H2SO4 dengan konsentrasi yang
sesuai akan dihasilkan Klorida dan Sulfat terlarut. Reaksinya adalah :
MnO2 + 4HCl → MnCl2 + Cl2 + 2H2O
MnO2 + 4H2SO4 → 2MnCl2 + O2 + 2H2O
Mangan (III)
Senyawa Mangan (III) yang paling stabil pada temperatur kamar hanya
ada dua jenis, yaitu MnF3 dan Mn2O3. MnF3 merupakan kompleks dengan
menggunakan orbital d4
(spin tinggi). Oksida Mn2O3 dihasilkan dengan
memanaskan MnO2 sampai temperatur 800 0
C. Mangan (III) dapat terstabilkan
dalam bentuk kompleks.
Mangan (IV)
Bentuk kimiawi dari Mangan (IV) lebih sukar diperleh daripada Mangan
(III). Bentuk oksida yang ada dan bersifat sangat stabil adalah MnO2 (warna
Coklat tua). MnO2 merupakan bahan utama pembuat baterai kering.
Mangan (V)
Mangan (V) ditemukan dalam senyawa Na3MnO4. Natrium Mangan (V)
dibuat dengan mereduksi permanganat dalam konsentrat KOH pada temperatur 0
0
C. Namun, MnO3-
akan segera terdisproporsionasi menjadi MnO4
2-
dan MnO2
pada larutan alkali atau menjadi MnO4
-
dan MnO4 pada larutan asam.
Mangan (VI)
Senyawa Mangan (VI) berwarna hijau tua, dapat dibuat dari reaksi antara
MnO2 dan KOH dengan adanya air atau oksidator lainnya, atau dengan
mereaksikan KMnO4 dengan alkalis. Reaksinya :
MnO2 + 2KOH → K2MnO4 + 2H+
7. 4MnO4
-
+ 4OH-
→ 4MnO4
2-
+ 2H2O + O2
Mangan (VII)
Mangan (VII) atau Permanganat, pada skala industri dibuat dengan
mengubah MnO2 menjadi Manganat dilanjutkan dengan oksidasi elektrolitik yang
mengubahnya menjadi Permanganat. Di Laboratorium, manganat dapat diubah
menjadi permanganat dengan menambahkan asam karbonat, CO2 padat atau
dengan Klorinasi. Reaksinya adalah :
MnO4
2-
+ 4H+
→ 2MnO4
-
+ MnO2 +2H2O
MnO4
2-
+ Cl2 → MnO4
-
+ 2Cl-
MnO4
2-
+ 2CO2 → MnO4
-
CO3
5. Sintesis Senyawa Mangan
Mn mempunyai bilangan oksidasi antara +2 sampai +7. Reaksi kimia yang
penting dari senyawa mangan adalah reaksi oksidasi dan reduksi.
Enam oksida mangan dikenal orang MnO, Mn2O, MnO2, MnO3, Mn2O7 dan Mn3
O4. Lima dari oksida ini mempunayai keadaaan oksidasi masing-masing +2, +3,
+4, +5 dan +7, sedangkan yang terakhir Mn3O4, merupakan mangan (II) okisda,
(MnO, Mn2O3).
Sumber utama senyawa mangan adalah MnO2. Jika MnO2 dipanaskan
dengan penambahan alkali dan zat pengoksidasi, garam permanganat dapat
terbentuk.
3MnO2 + 6KOH + KClO3 → 3K2MnO4 + KCl + 3H2O
K2Mn4 diekstraksi dari bahan campuran dalam air dan dapat dioksidasi
menjadi KMnO4 (misalnya dengan Cl2 sebagai zat pengoksidasi). Alternatif lain,
jika MnO4 diasamkan, dihasilkan MnO4-
. KMnO4 merupakan zat pengoksidasi
yang penting. Untuk analisa kimia biasanya digunakan pada larutan asam, dimana
senyawa tersebut direduksi menjadi Mn2+
.
Kation mangan (II) diturunkan dari mangan (II) oksida. Ia membentuk
garam-garam tak berwarna, meskipun jika senyawa itu mengandung air kristal
dan terdapat dalam larutan, warnyanya agak merah jambu, ini disebabkan oleh
adanya ion heksa kuomanganat (II) (MnO(H2O)6)2 + ion mangan (III) tidak stabil,
8. tetapi ada kompleks yang mengandung mangan dalam keadaan oksidasi +3
dikenal orang. Mudah direduksi menjadi ion mangan (II). Senyawa mangan (II)
dengan kekecualian mangan (IV) oksida adalah tidak stabil, karena ion mangan
(IV) ini mudah direduksi menjadi mangan (II). Senyawa mangan (VI) stabil dalam
larutan basa dan berwarna hijau. Pada penetralannya tejadi reaksi
disproporsionasi, tebentuk endapan mangan dikosida dan ion manganat (VII) atau
permanganat. Jika mangan (VI) oksida diolah dengan asam, terbentuk ion-ion
mangan (II). Senyawa mangan (VII) mengandung ion manganat (VII) atau
permangantat MNO4-
. Permanganat alkali adalah senyawa yang stabil yang
menghasilkan larutan warna lembayung. Semuanya merupakan zat pengoksidasi
yang kuat.
6. Kegunaan Mangan
Mangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel
kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan
oleh pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca.
Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam
pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat dan
digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan. Mangan juga banyak
tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan
vitamin B1.
Kegunaan mangan yang paling penting adalah dalam produksi baja, dan
untuk keperluan ini biasanya digunakan campuran besi mangan, yaitu feromangan.
Feromangan diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan oksida mangan dengan
karbon. Bijih mangan yang paling utama adalah pirolisit, MnO2.
MnO2 + Fe2O3 + 5C → Mn + 2Fe + 5CO
Pada produksi baja, Mn berpartisipasi pada pemurnian besi melalui reaksi
dengan belerang dan oksigen dan memindahkannya melalui pembentukan kerak.
Fungsi yag lain adalah untuk meningkatkan kekerasan baja. Baja mengandung Mn
dengan proporsi yang besar, sangat keras dan tahan lama, digunakan sebagai
kereta api dan mesin-mesin buldoser.
9. Penggunaan kalium manganat(VII) sebagai agen pengoksidasi dalam
kimia organik. Kalium manganat(VII) biasa digunakan dalam larutan netral atau
larutan yang bersifat basa dalam kimia organik. Pengasaman kalium
manganat(VII) cenderung untuk lebih meningkatkan kekuatan destruktif agen
pengoksidasi, memecah ikatan-ikatan karbon-karbon.
7. Bahaya Mangan
Dalam konsentrasi tinggi mangan merupakan senyawa beracun tapi tidak
lebih beracun dari besi, nikel dan tembaga. Debu dan uap mangan tidak boleh
melebihi batas 5mg/m3 untuk dihirup dalam waktu yang singkat. Keracunan
mangan dapat mengakibatkan gangguan motorik dan gangguan kognitif.
Ion-ion dari mangan berfungsi sebagai faktor-faktor penunjang untuk
beberapa enzim-enzim dalam makhluk-makhluk hidup bertingkat tinggi, dimana
mereka berfungsi sebagai hal-hal penting dalam detoksifikasi radikal-radikal
bebas. Elemen tersebut adalah jejak mineral yang diperlukan untuk semua
makhluk-makhluk hidup bertingkat tinggi yang diketahui. Akan tetapi, dalam
kwantitas besar, dan rupanya dengan aktivitas-aktivitas dengan cara penghirupan,
mangan dapat menyebabkan sindrom peracunan dalam binatang-binatang
menyusui, dengan kerusakan sistem deteksi detak jantung yang kadang-kadang
tidak dapat diubah
REFERENSI
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/mangan-
anorganik/
Sriyanti. 2000. Artikel Kimia Anorganik : Bilangan Oksidasi dan Reaksi-reaksi
Mangan (hal 171-172). Jurusan Kimia FMIPA Universitas Diponegoro Semarang