SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
Kimia Anorganik I (Inorganic Chemistry I)
MANGAN (Mn)
Oleh
Kelompok IV
Kimia B
Ismail Sabihi
Ayu Putri Karmila
Iwin Abdul Aziz
Lusiani Latiro
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2012
PENDAHULUAN
Dalam tabel periodik unsur kimia, Mangan memiliki lambang Mn dengan
nomor atom 25. Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan
sering dicampur dengan besi, seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur
bebas, Mangan adalah logam yang penting dalam penggunaan dengan campuran
logam-logam industri, terutama di dalam baja-baja anti karat. Mangan pertama
kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasi
oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida dengan karbon.
Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat,
karbonat adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa
mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%,
bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit.
Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil,
Australia, Afrika Selatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah
mineral mangan yang paling banyak dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan
mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau dengan
proses elektrolisis.
Mangan ditemukan di alam dalam bentuk : Pyrolusite (MnO2), Brounite
(Mn2O3), Housmannite (Mn3O4), Mangganite (Mn2O3.H2O), Psilomelane
[(BaH2O)2.Mn5O10], Rhodochrosite (MnCO3).
Di Indonesia, mangan telah ditemukan sejak 1854, yaitu terdapat di
Karangnunggal, Tasikmalaya (Jabar) tetapi baru dieksploitasi pada tahun 1930.
daerah-daerah lain yang mempunyai potensi mangan adalah Kulonprogo (Yogya),
pegunungan karang bolong (Kedu Selatan), Peg. Menoreh (Magelang), Gunung
Kidul, Sumatera Utara Pantai Timur, Aceh, dll.
1. Sifat-sifat Mangan
a. Sifat Fisik
Radius Atom : 1.35 Å
Volume Atom : 7.39 cm3
/mol
Massa Atom : 54.938
Titik Didih : 2235 K
Elektronegativitas : 1.55
Konduktivitas Panas : 7.82 Wm-1
K-1
Titik Lebur : 1518 K
Bilangan Oksidasi : 7,6,4,2,3
Mangan berwarna putih keabu-abuan keperakan logam menyerupai besi,
dengan sifat yang keras tapi rapuh.
b. Sifat Kimia
Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin
perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting.
Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan,
kekerasan,dan kemampuan pengerasan. Dengan aluminum dan bismut,
khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat
ferromagnetik.
Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam
murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya,
jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma,
yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong
dan ditempa.
Mangan termasuk golongan transisi yang merupakan logam berwarna
putih abu-abu yang penampilannya serupa dengan besi tuang. Memiliki titik lebur
yang tinggi kira-kira 1250 °C. Ia bereaksi dengan air hangat membentuk mangan
(II) hidroksida dan hidrogen. Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik
merupakan sifat-sifat mangan yang lainnya. Selain itu, mangan memiliki
kekerasan yang sedang akibat dari cepat tersedianya elektron dan orbital untuk
membentuk ikatan logam. Konfigurasi elektron Mn adalah (Ar) 3d5 4s2 dengan
menggunakan 2 elektron 4s dan kemudian kelima elektron 3d yang tidak
berpasangan.
Tingkat oksidasi tertinggi bagi mangan sesuai dengan jumlah total
elektron 3d dan 4s, tetapi hanya terjadi dalam senyawa okso MnO4-
, Mn2O7, dan
MnO3F. Senyawa-senyawa ini menunjukkan beberapa kemiripan dengan senyawa
halogen yang sesuai. Mangan relatif melimpah, dan terdapat dalam banyak
deposit, terutama oksida, oksida hidrat, atau karbonat. Logam dapat diperoleh
daripadanya atau dari MnO4 yang didapat dengan memanggangnya, melalui
reduksi dengan Al. Mangan cukup elektropositif, dan mudah melarut dalam asam
bukan pengoksidasi.
2. Cara memperoleh Mangan (Sintesis)
Mangan diperoleh dengan ekstraksi oksida-oksidanya dari tambang
bijihnya. Prosesnya ada beberapa cara, antara lain:
Reduksi dengan karbon
Oksida mangan yang telah diekstraksi dicampur dengan karbon lalu
dipanaskan, sehingga terjadi reaksi :
Mn3O4 + 4C → 3Mn + 4CO
MnO + 2C → Mn + 2CO
Proses Alumino Thermic
Bijih dicuci dengan mengalirkan air dan dipanggang dengan dialiri udara
lalu dipanaskan terus sampai pijar(merah) dimana MnO2 akan berubah menjadi
Mn3O4.
MnO2 → Mn3O4 + O2
Oksida yang terbentuk dicampur dengan bubuk aluminium dalam krus,
lalu ditimbuni dengan bubuk magnesium dan barium peroksida. Reduksi terjadi
dalam pemanasan.
3Mn3O4 + 8Al → 4Al2O3 + 9Mn
Metode elektrolisa
Mangan secara besar-besaran diprodiuksi dengan cara ini : Bijih digiling
dan dipekatkan dengan proses gravity Bijih yang sudah dipekatkan dipanggang
(elumino proses) sampai terbentuk Mn3O4. Mn3O4 dipanaskan bersama H2SO4
encer maka terbentuk MnSO4 (larut) dan MnO2 (tak larut). MnO2 dapat dipijarkan
lagi menjadi Mn3O4 dan proses diulang seperti diatas. larutan MnSO4
dielektrolisa menggunakan katoda merkuri. Mangan dibebaskan pada katoda ini
membentuk amalgam. Selanjutnya amalgam didestilasi dimana Hg akan menguap
lebih dulu dan tinggal mangan.
3. Reaksi-reaksi Kimia yang dialami
Reaksi dengan Air
Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara
perlahandan gas hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi :
Mn(s) + 2H2O → Mn(OH)2 +H2
Reaksi dengan Udara
Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi :
3Mn(s) + 2O2 → Mn3O4(s)
3Mn(s) + N2 → Mn3N2(s)
Reaksi dengan Halogen
Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi :
Mn(s) + F2 → MnF2
Mn(s) + Cl2 → MnCl2
Mn(s) + Br2 → MnBr2
Mn(s) + I2 → MnI2
Reaksi dengan Asam
Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas
hidrogen sesuai reaksi :
Mn(s) + H2SO4 → Mn2+
(aq) + SO4
2-
(aq) + H2(g)
4. Senyawaan Mangan
Mangan (I)
Mangan (I) terjadi pada turunan bebrapa Karbonil seperti CH3Mn(CO)5,
Mn(CO)5Cl, dan Na5[Mn(CN)6].
Mangan (II)
Garam Mangan (II) dihasilkan dari oksidanya dengan berbagai metode.
Jika dipanaskan masing-masing dalam HCl dan H2SO4 dengan konsentrasi yang
sesuai akan dihasilkan Klorida dan Sulfat terlarut. Reaksinya adalah :
MnO2 + 4HCl → MnCl2 + Cl2 + 2H2O
MnO2 + 4H2SO4 → 2MnCl2 + O2 + 2H2O
Mangan (III)
Senyawa Mangan (III) yang paling stabil pada temperatur kamar hanya
ada dua jenis, yaitu MnF3 dan Mn2O3. MnF3 merupakan kompleks dengan
menggunakan orbital d4
(spin tinggi). Oksida Mn2O3 dihasilkan dengan
memanaskan MnO2 sampai temperatur 800 0
C. Mangan (III) dapat terstabilkan
dalam bentuk kompleks.
Mangan (IV)
Bentuk kimiawi dari Mangan (IV) lebih sukar diperleh daripada Mangan
(III). Bentuk oksida yang ada dan bersifat sangat stabil adalah MnO2 (warna
Coklat tua). MnO2 merupakan bahan utama pembuat baterai kering.
Mangan (V)
Mangan (V) ditemukan dalam senyawa Na3MnO4. Natrium Mangan (V)
dibuat dengan mereduksi permanganat dalam konsentrat KOH pada temperatur 0
0
C. Namun, MnO3-
akan segera terdisproporsionasi menjadi MnO4
2-
dan MnO2
pada larutan alkali atau menjadi MnO4
-
dan MnO4 pada larutan asam.
Mangan (VI)
Senyawa Mangan (VI) berwarna hijau tua, dapat dibuat dari reaksi antara
MnO2 dan KOH dengan adanya air atau oksidator lainnya, atau dengan
mereaksikan KMnO4 dengan alkalis. Reaksinya :
MnO2 + 2KOH → K2MnO4 + 2H+
4MnO4
-
+ 4OH-
→ 4MnO4
2-
+ 2H2O + O2
Mangan (VII)
Mangan (VII) atau Permanganat, pada skala industri dibuat dengan
mengubah MnO2 menjadi Manganat dilanjutkan dengan oksidasi elektrolitik yang
mengubahnya menjadi Permanganat. Di Laboratorium, manganat dapat diubah
menjadi permanganat dengan menambahkan asam karbonat, CO2 padat atau
dengan Klorinasi. Reaksinya adalah :
MnO4
2-
+ 4H+
→ 2MnO4
-
+ MnO2 +2H2O
MnO4
2-
+ Cl2 → MnO4
-
+ 2Cl-
MnO4
2-
+ 2CO2 → MnO4
-
CO3
5. Sintesis Senyawa Mangan
Mn mempunyai bilangan oksidasi antara +2 sampai +7. Reaksi kimia yang
penting dari senyawa mangan adalah reaksi oksidasi dan reduksi.
Enam oksida mangan dikenal orang MnO, Mn2O, MnO2, MnO3, Mn2O7 dan Mn3
O4. Lima dari oksida ini mempunayai keadaaan oksidasi masing-masing +2, +3,
+4, +5 dan +7, sedangkan yang terakhir Mn3O4, merupakan mangan (II) okisda,
(MnO, Mn2O3).
Sumber utama senyawa mangan adalah MnO2. Jika MnO2 dipanaskan
dengan penambahan alkali dan zat pengoksidasi, garam permanganat dapat
terbentuk.
3MnO2 + 6KOH + KClO3 → 3K2MnO4 + KCl + 3H2O
K2Mn4 diekstraksi dari bahan campuran dalam air dan dapat dioksidasi
menjadi KMnO4 (misalnya dengan Cl2 sebagai zat pengoksidasi). Alternatif lain,
jika MnO4 diasamkan, dihasilkan MnO4-
. KMnO4 merupakan zat pengoksidasi
yang penting. Untuk analisa kimia biasanya digunakan pada larutan asam, dimana
senyawa tersebut direduksi menjadi Mn2+
.
Kation mangan (II) diturunkan dari mangan (II) oksida. Ia membentuk
garam-garam tak berwarna, meskipun jika senyawa itu mengandung air kristal
dan terdapat dalam larutan, warnyanya agak merah jambu, ini disebabkan oleh
adanya ion heksa kuomanganat (II) (MnO(H2O)6)2 + ion mangan (III) tidak stabil,
tetapi ada kompleks yang mengandung mangan dalam keadaan oksidasi +3
dikenal orang. Mudah direduksi menjadi ion mangan (II). Senyawa mangan (II)
dengan kekecualian mangan (IV) oksida adalah tidak stabil, karena ion mangan
(IV) ini mudah direduksi menjadi mangan (II). Senyawa mangan (VI) stabil dalam
larutan basa dan berwarna hijau. Pada penetralannya tejadi reaksi
disproporsionasi, tebentuk endapan mangan dikosida dan ion manganat (VII) atau
permanganat. Jika mangan (VI) oksida diolah dengan asam, terbentuk ion-ion
mangan (II). Senyawa mangan (VII) mengandung ion manganat (VII) atau
permangantat MNO4-
. Permanganat alkali adalah senyawa yang stabil yang
menghasilkan larutan warna lembayung. Semuanya merupakan zat pengoksidasi
yang kuat.
6. Kegunaan Mangan
Mangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel
kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan
oleh pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca.
Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam
pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat dan
digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan. Mangan juga banyak
tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan
vitamin B1.
Kegunaan mangan yang paling penting adalah dalam produksi baja, dan
untuk keperluan ini biasanya digunakan campuran besi mangan, yaitu feromangan.
Feromangan diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan oksida mangan dengan
karbon. Bijih mangan yang paling utama adalah pirolisit, MnO2.
MnO2 + Fe2O3 + 5C → Mn + 2Fe + 5CO
Pada produksi baja, Mn berpartisipasi pada pemurnian besi melalui reaksi
dengan belerang dan oksigen dan memindahkannya melalui pembentukan kerak.
Fungsi yag lain adalah untuk meningkatkan kekerasan baja. Baja mengandung Mn
dengan proporsi yang besar, sangat keras dan tahan lama, digunakan sebagai
kereta api dan mesin-mesin buldoser.
Penggunaan kalium manganat(VII) sebagai agen pengoksidasi dalam
kimia organik. Kalium manganat(VII) biasa digunakan dalam larutan netral atau
larutan yang bersifat basa dalam kimia organik. Pengasaman kalium
manganat(VII) cenderung untuk lebih meningkatkan kekuatan destruktif agen
pengoksidasi, memecah ikatan-ikatan karbon-karbon.
7. Bahaya Mangan
Dalam konsentrasi tinggi mangan merupakan senyawa beracun tapi tidak
lebih beracun dari besi, nikel dan tembaga. Debu dan uap mangan tidak boleh
melebihi batas 5mg/m3 untuk dihirup dalam waktu yang singkat. Keracunan
mangan dapat mengakibatkan gangguan motorik dan gangguan kognitif.
Ion-ion dari mangan berfungsi sebagai faktor-faktor penunjang untuk
beberapa enzim-enzim dalam makhluk-makhluk hidup bertingkat tinggi, dimana
mereka berfungsi sebagai hal-hal penting dalam detoksifikasi radikal-radikal
bebas. Elemen tersebut adalah jejak mineral yang diperlukan untuk semua
makhluk-makhluk hidup bertingkat tinggi yang diketahui. Akan tetapi, dalam
kwantitas besar, dan rupanya dengan aktivitas-aktivitas dengan cara penghirupan,
mangan dapat menyebabkan sindrom peracunan dalam binatang-binatang
menyusui, dengan kerusakan sistem deteksi detak jantung yang kadang-kadang
tidak dapat diubah
REFERENSI
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/mangan-
anorganik/
Sriyanti. 2000. Artikel Kimia Anorganik : Bilangan Oksidasi dan Reaksi-reaksi
Mangan (hal 171-172). Jurusan Kimia FMIPA Universitas Diponegoro Semarang

Contenu connexe

Tendances

Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Ghozali Rois
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AYuke Puspita
 
Kelompok v chemistry - unsur golongan va
Kelompok v   chemistry - unsur golongan vaKelompok v   chemistry - unsur golongan va
Kelompok v chemistry - unsur golongan vaIsna Nina Bobo
 
Unsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatUnsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatIrma Bakkara
 
Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointfidrotul
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatWina Fajriatin
 
Golongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahGolongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahOlivia Tifani
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Dwi Andriani
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatHayatun Nufus
 
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAMANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumAhmad Dzikrullah
 
Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3istiiqnq
 
Bab 2 kimia unsur periode ke 4
Bab 2 kimia unsur periode ke 4Bab 2 kimia unsur periode ke 4
Bab 2 kimia unsur periode ke 4syifardina
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
Analisa kation dan anion
Analisa kation dan anionAnalisa kation dan anion
Analisa kation dan anionPurna Pirdaus
 

Tendances (20)

Skandium
SkandiumSkandium
Skandium
 
Profil mangan mn
Profil mangan mnProfil mangan mn
Profil mangan mn
 
Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4Unsur Kimia Periode 4
Unsur Kimia Periode 4
 
Reaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II AReaksi unsur golongan II A
Reaksi unsur golongan II A
 
Kelompok v chemistry - unsur golongan va
Kelompok v   chemistry - unsur golongan vaKelompok v   chemistry - unsur golongan va
Kelompok v chemistry - unsur golongan va
 
Unsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empatUnsur transisi periode ke empat
Unsur transisi periode ke empat
 
Alkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-pointAlkali tanah-power-point
Alkali tanah-power-point
 
Halogen
Halogen Halogen
Halogen
 
Unsur Periode 3
Unsur Periode 3Unsur Periode 3
Unsur Periode 3
 
Emas (au)
Emas (au)Emas (au)
Emas (au)
 
Sifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empatSifat unsur transisi periode ke empat
Sifat unsur transisi periode ke empat
 
Golongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahGolongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanah
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
 
Unsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempatUnsur transisi periode keempat
Unsur transisi periode keempat
 
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAMANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
MANGAN - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
 
Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3Makalah Sistem Periodik ke-3
Makalah Sistem Periodik ke-3
 
Bab 2 kimia unsur periode ke 4
Bab 2 kimia unsur periode ke 4Bab 2 kimia unsur periode ke 4
Bab 2 kimia unsur periode ke 4
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Analisa kation dan anion
Analisa kation dan anionAnalisa kation dan anion
Analisa kation dan anion
 

En vedette

Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan NasionalMengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan NasionalTechnoMainstream Blog
 
Bambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa final
Bambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa finalBambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa final
Bambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa finalheri_freeslider
 
Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4noussevarenna
 
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}085753889956
 
Hasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modernHasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modernPutri Mawardani
 
Material Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelMaterial Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelZhafran Anas
 
proses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam iiproses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam iiYudi Hartono
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logamYudi Hartono
 

En vedette (14)

Ekstraksi mangan
Ekstraksi manganEkstraksi mangan
Ekstraksi mangan
 
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan NasionalMengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional
 
Bambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa final
Bambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa finalBambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa final
Bambang presentasi 30 juni 2012 sumbawa final
 
Unsur transisi
Unsur transisiUnsur transisi
Unsur transisi
 
Mangan
ManganMangan
Mangan
 
Pyrometallurgy
PyrometallurgyPyrometallurgy
Pyrometallurgy
 
Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4Kimia unsur transisi periode 4
Kimia unsur transisi periode 4
 
Metalurgi teknik pengecoran
Metalurgi teknik pengecoranMetalurgi teknik pengecoran
Metalurgi teknik pengecoran
 
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
Kbg nikel {ika nurcahyaningsih (1205025100)}
 
Hasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modernHasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modern
 
Material Teknik - Nikel
Material Teknik - NikelMaterial Teknik - Nikel
Material Teknik - Nikel
 
proses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam iiproses pengecoran logam ii
proses pengecoran logam ii
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logam
 
Material teknik
Material teknikMaterial teknik
Material teknik
 

Similaire à Mn Kimia

Similaire à Mn Kimia (20)

Mangan
ManganMangan
Mangan
 
Magnesium
MagnesiumMagnesium
Magnesium
 
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffffKimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
Kimia_unsur_transisi_periode_4.pdfffffff
 
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
Logam Golongan 14 dan 15 (Sn, Pb, dan Bi)
 
Unsur Unsur Transisi
Unsur Unsur TransisiUnsur Unsur Transisi
Unsur Unsur Transisi
 
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4 UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4
UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KE-4
 
Unsur transisi XII MIPA 4.pptx
Unsur transisi XII MIPA 4.pptxUnsur transisi XII MIPA 4.pptx
Unsur transisi XII MIPA 4.pptx
 
Kimia kelompok 5 xii a1
Kimia kelompok 5 xii a1Kimia kelompok 5 xii a1
Kimia kelompok 5 xii a1
 
Unsur Unsur Transisi Fisika
Unsur Unsur Transisi FisikaUnsur Unsur Transisi Fisika
Unsur Unsur Transisi Fisika
 
Belerang
BelerangBelerang
Belerang
 
Alkali tanah
Alkali tanahAlkali tanah
Alkali tanah
 
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
 
Transisi [repaired]
Transisi [repaired]Transisi [repaired]
Transisi [repaired]
 
Unsur transisi
Unsur transisiUnsur transisi
Unsur transisi
 
Unsur periode 3
Unsur periode 3Unsur periode 3
Unsur periode 3
 
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptxUnsur Transisi Periode Keempat.pptx
Unsur Transisi Periode Keempat.pptx
 
Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
Kimia unsur
Kimia unsurKimia unsur
Kimia unsur
 
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptxBAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
BAB 1.5 PENGEKSTRAKAN LOGAM.pptx
 

Mn Kimia

  • 1. Kimia Anorganik I (Inorganic Chemistry I) MANGAN (Mn) Oleh Kelompok IV Kimia B Ismail Sabihi Ayu Putri Karmila Iwin Abdul Aziz Lusiani Latiro JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012
  • 2. PENDAHULUAN Dalam tabel periodik unsur kimia, Mangan memiliki lambang Mn dengan nomor atom 25. Mangan ditemukan sebagai unsur bebas dalam sifat dasarnya dan sering dicampur dengan besi, seperti mineral-mineral lainnya. Sebagai unsur bebas, Mangan adalah logam yang penting dalam penggunaan dengan campuran logam-logam industri, terutama di dalam baja-baja anti karat. Mangan pertama kali dikenali oleh Scheele, Bergman dan ahli lainnya sebagai unsur dan diisolasi oleh Gahn pada tahun 1774, dengan mereduksi mangan dioksida dengan karbon. Mineral mangan tersebar secara luas dalam banyak bentuk; oksida, silikat, karbonat adalah senyawa yang paling umum. Penemuan sejumlah besar senyawa mangan di dasar lautan merupakan sumber mangan dengan kandungan 24%, bersamaan dengan unsur lainnya dengan kandungan yang lebih sedikit. Kebanyakan senyawa mangan saat ini ditemukan di Rusia, Brazil, Australia, Afrika Selatan, Gabon, dan India. Irolusi dan rhodokhrosit adalah mineral mangan yang paling banyak dijumpai. Logam ,mangan diperoleh dengan mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium, aluminum atau dengan proses elektrolisis. Mangan ditemukan di alam dalam bentuk : Pyrolusite (MnO2), Brounite (Mn2O3), Housmannite (Mn3O4), Mangganite (Mn2O3.H2O), Psilomelane [(BaH2O)2.Mn5O10], Rhodochrosite (MnCO3). Di Indonesia, mangan telah ditemukan sejak 1854, yaitu terdapat di Karangnunggal, Tasikmalaya (Jabar) tetapi baru dieksploitasi pada tahun 1930. daerah-daerah lain yang mempunyai potensi mangan adalah Kulonprogo (Yogya), pegunungan karang bolong (Kedu Selatan), Peg. Menoreh (Magelang), Gunung Kidul, Sumatera Utara Pantai Timur, Aceh, dll.
  • 3. 1. Sifat-sifat Mangan a. Sifat Fisik Radius Atom : 1.35 Å Volume Atom : 7.39 cm3 /mol Massa Atom : 54.938 Titik Didih : 2235 K Elektronegativitas : 1.55 Konduktivitas Panas : 7.82 Wm-1 K-1 Titik Lebur : 1518 K Bilangan Oksidasi : 7,6,4,2,3 Mangan berwarna putih keabu-abuan keperakan logam menyerupai besi, dengan sifat yang keras tapi rapuh. b. Sifat Kimia Mangan sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan kemampuan pengerasan. Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga, membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik. Logam mangan bersifat ferromagnetik setelah diberi perlakuan. Logam murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan empat jenis. Salah satunya, jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan mangan jenis gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel, mudah dipotong dan ditempa. Mangan termasuk golongan transisi yang merupakan logam berwarna putih abu-abu yang penampilannya serupa dengan besi tuang. Memiliki titik lebur yang tinggi kira-kira 1250 °C. Ia bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan hidrogen. Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik merupakan sifat-sifat mangan yang lainnya. Selain itu, mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari cepat tersedianya elektron dan orbital untuk
  • 4. membentuk ikatan logam. Konfigurasi elektron Mn adalah (Ar) 3d5 4s2 dengan menggunakan 2 elektron 4s dan kemudian kelima elektron 3d yang tidak berpasangan. Tingkat oksidasi tertinggi bagi mangan sesuai dengan jumlah total elektron 3d dan 4s, tetapi hanya terjadi dalam senyawa okso MnO4- , Mn2O7, dan MnO3F. Senyawa-senyawa ini menunjukkan beberapa kemiripan dengan senyawa halogen yang sesuai. Mangan relatif melimpah, dan terdapat dalam banyak deposit, terutama oksida, oksida hidrat, atau karbonat. Logam dapat diperoleh daripadanya atau dari MnO4 yang didapat dengan memanggangnya, melalui reduksi dengan Al. Mangan cukup elektropositif, dan mudah melarut dalam asam bukan pengoksidasi. 2. Cara memperoleh Mangan (Sintesis) Mangan diperoleh dengan ekstraksi oksida-oksidanya dari tambang bijihnya. Prosesnya ada beberapa cara, antara lain: Reduksi dengan karbon Oksida mangan yang telah diekstraksi dicampur dengan karbon lalu dipanaskan, sehingga terjadi reaksi : Mn3O4 + 4C → 3Mn + 4CO MnO + 2C → Mn + 2CO Proses Alumino Thermic Bijih dicuci dengan mengalirkan air dan dipanggang dengan dialiri udara lalu dipanaskan terus sampai pijar(merah) dimana MnO2 akan berubah menjadi Mn3O4. MnO2 → Mn3O4 + O2 Oksida yang terbentuk dicampur dengan bubuk aluminium dalam krus, lalu ditimbuni dengan bubuk magnesium dan barium peroksida. Reduksi terjadi dalam pemanasan. 3Mn3O4 + 8Al → 4Al2O3 + 9Mn
  • 5. Metode elektrolisa Mangan secara besar-besaran diprodiuksi dengan cara ini : Bijih digiling dan dipekatkan dengan proses gravity Bijih yang sudah dipekatkan dipanggang (elumino proses) sampai terbentuk Mn3O4. Mn3O4 dipanaskan bersama H2SO4 encer maka terbentuk MnSO4 (larut) dan MnO2 (tak larut). MnO2 dapat dipijarkan lagi menjadi Mn3O4 dan proses diulang seperti diatas. larutan MnSO4 dielektrolisa menggunakan katoda merkuri. Mangan dibebaskan pada katoda ini membentuk amalgam. Selanjutnya amalgam didestilasi dimana Hg akan menguap lebih dulu dan tinggal mangan. 3. Reaksi-reaksi Kimia yang dialami Reaksi dengan Air Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahandan gas hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi : Mn(s) + 2H2O → Mn(OH)2 +H2 Reaksi dengan Udara Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi : 3Mn(s) + 2O2 → Mn3O4(s) 3Mn(s) + N2 → Mn3N2(s) Reaksi dengan Halogen Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi : Mn(s) + F2 → MnF2 Mn(s) + Cl2 → MnCl2 Mn(s) + Br2 → MnBr2 Mn(s) + I2 → MnI2 Reaksi dengan Asam Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas hidrogen sesuai reaksi : Mn(s) + H2SO4 → Mn2+ (aq) + SO4 2- (aq) + H2(g)
  • 6. 4. Senyawaan Mangan Mangan (I) Mangan (I) terjadi pada turunan bebrapa Karbonil seperti CH3Mn(CO)5, Mn(CO)5Cl, dan Na5[Mn(CN)6]. Mangan (II) Garam Mangan (II) dihasilkan dari oksidanya dengan berbagai metode. Jika dipanaskan masing-masing dalam HCl dan H2SO4 dengan konsentrasi yang sesuai akan dihasilkan Klorida dan Sulfat terlarut. Reaksinya adalah : MnO2 + 4HCl → MnCl2 + Cl2 + 2H2O MnO2 + 4H2SO4 → 2MnCl2 + O2 + 2H2O Mangan (III) Senyawa Mangan (III) yang paling stabil pada temperatur kamar hanya ada dua jenis, yaitu MnF3 dan Mn2O3. MnF3 merupakan kompleks dengan menggunakan orbital d4 (spin tinggi). Oksida Mn2O3 dihasilkan dengan memanaskan MnO2 sampai temperatur 800 0 C. Mangan (III) dapat terstabilkan dalam bentuk kompleks. Mangan (IV) Bentuk kimiawi dari Mangan (IV) lebih sukar diperleh daripada Mangan (III). Bentuk oksida yang ada dan bersifat sangat stabil adalah MnO2 (warna Coklat tua). MnO2 merupakan bahan utama pembuat baterai kering. Mangan (V) Mangan (V) ditemukan dalam senyawa Na3MnO4. Natrium Mangan (V) dibuat dengan mereduksi permanganat dalam konsentrat KOH pada temperatur 0 0 C. Namun, MnO3- akan segera terdisproporsionasi menjadi MnO4 2- dan MnO2 pada larutan alkali atau menjadi MnO4 - dan MnO4 pada larutan asam. Mangan (VI) Senyawa Mangan (VI) berwarna hijau tua, dapat dibuat dari reaksi antara MnO2 dan KOH dengan adanya air atau oksidator lainnya, atau dengan mereaksikan KMnO4 dengan alkalis. Reaksinya : MnO2 + 2KOH → K2MnO4 + 2H+
  • 7. 4MnO4 - + 4OH- → 4MnO4 2- + 2H2O + O2 Mangan (VII) Mangan (VII) atau Permanganat, pada skala industri dibuat dengan mengubah MnO2 menjadi Manganat dilanjutkan dengan oksidasi elektrolitik yang mengubahnya menjadi Permanganat. Di Laboratorium, manganat dapat diubah menjadi permanganat dengan menambahkan asam karbonat, CO2 padat atau dengan Klorinasi. Reaksinya adalah : MnO4 2- + 4H+ → 2MnO4 - + MnO2 +2H2O MnO4 2- + Cl2 → MnO4 - + 2Cl- MnO4 2- + 2CO2 → MnO4 - CO3 5. Sintesis Senyawa Mangan Mn mempunyai bilangan oksidasi antara +2 sampai +7. Reaksi kimia yang penting dari senyawa mangan adalah reaksi oksidasi dan reduksi. Enam oksida mangan dikenal orang MnO, Mn2O, MnO2, MnO3, Mn2O7 dan Mn3 O4. Lima dari oksida ini mempunayai keadaaan oksidasi masing-masing +2, +3, +4, +5 dan +7, sedangkan yang terakhir Mn3O4, merupakan mangan (II) okisda, (MnO, Mn2O3). Sumber utama senyawa mangan adalah MnO2. Jika MnO2 dipanaskan dengan penambahan alkali dan zat pengoksidasi, garam permanganat dapat terbentuk. 3MnO2 + 6KOH + KClO3 → 3K2MnO4 + KCl + 3H2O K2Mn4 diekstraksi dari bahan campuran dalam air dan dapat dioksidasi menjadi KMnO4 (misalnya dengan Cl2 sebagai zat pengoksidasi). Alternatif lain, jika MnO4 diasamkan, dihasilkan MnO4- . KMnO4 merupakan zat pengoksidasi yang penting. Untuk analisa kimia biasanya digunakan pada larutan asam, dimana senyawa tersebut direduksi menjadi Mn2+ . Kation mangan (II) diturunkan dari mangan (II) oksida. Ia membentuk garam-garam tak berwarna, meskipun jika senyawa itu mengandung air kristal dan terdapat dalam larutan, warnyanya agak merah jambu, ini disebabkan oleh adanya ion heksa kuomanganat (II) (MnO(H2O)6)2 + ion mangan (III) tidak stabil,
  • 8. tetapi ada kompleks yang mengandung mangan dalam keadaan oksidasi +3 dikenal orang. Mudah direduksi menjadi ion mangan (II). Senyawa mangan (II) dengan kekecualian mangan (IV) oksida adalah tidak stabil, karena ion mangan (IV) ini mudah direduksi menjadi mangan (II). Senyawa mangan (VI) stabil dalam larutan basa dan berwarna hijau. Pada penetralannya tejadi reaksi disproporsionasi, tebentuk endapan mangan dikosida dan ion manganat (VII) atau permanganat. Jika mangan (VI) oksida diolah dengan asam, terbentuk ion-ion mangan (II). Senyawa mangan (VII) mengandung ion manganat (VII) atau permangantat MNO4- . Permanganat alkali adalah senyawa yang stabil yang menghasilkan larutan warna lembayung. Semuanya merupakan zat pengoksidasi yang kuat. 6. Kegunaan Mangan Mangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel kering baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam. Senyawa permanganat adalah oksidator yang kuat dan digunakan dalam analisis kuantitatif dan dalam pengobatan. Mangan juga banyak tersebar dalam tubuh. Mangan merupakan unsur yang penting untuk penggunaan vitamin B1. Kegunaan mangan yang paling penting adalah dalam produksi baja, dan untuk keperluan ini biasanya digunakan campuran besi mangan, yaitu feromangan. Feromangan diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan oksida mangan dengan karbon. Bijih mangan yang paling utama adalah pirolisit, MnO2. MnO2 + Fe2O3 + 5C → Mn + 2Fe + 5CO Pada produksi baja, Mn berpartisipasi pada pemurnian besi melalui reaksi dengan belerang dan oksigen dan memindahkannya melalui pembentukan kerak. Fungsi yag lain adalah untuk meningkatkan kekerasan baja. Baja mengandung Mn dengan proporsi yang besar, sangat keras dan tahan lama, digunakan sebagai kereta api dan mesin-mesin buldoser.
  • 9. Penggunaan kalium manganat(VII) sebagai agen pengoksidasi dalam kimia organik. Kalium manganat(VII) biasa digunakan dalam larutan netral atau larutan yang bersifat basa dalam kimia organik. Pengasaman kalium manganat(VII) cenderung untuk lebih meningkatkan kekuatan destruktif agen pengoksidasi, memecah ikatan-ikatan karbon-karbon. 7. Bahaya Mangan Dalam konsentrasi tinggi mangan merupakan senyawa beracun tapi tidak lebih beracun dari besi, nikel dan tembaga. Debu dan uap mangan tidak boleh melebihi batas 5mg/m3 untuk dihirup dalam waktu yang singkat. Keracunan mangan dapat mengakibatkan gangguan motorik dan gangguan kognitif. Ion-ion dari mangan berfungsi sebagai faktor-faktor penunjang untuk beberapa enzim-enzim dalam makhluk-makhluk hidup bertingkat tinggi, dimana mereka berfungsi sebagai hal-hal penting dalam detoksifikasi radikal-radikal bebas. Elemen tersebut adalah jejak mineral yang diperlukan untuk semua makhluk-makhluk hidup bertingkat tinggi yang diketahui. Akan tetapi, dalam kwantitas besar, dan rupanya dengan aktivitas-aktivitas dengan cara penghirupan, mangan dapat menyebabkan sindrom peracunan dalam binatang-binatang menyusui, dengan kerusakan sistem deteksi detak jantung yang kadang-kadang tidak dapat diubah REFERENSI http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/mangan- anorganik/ Sriyanti. 2000. Artikel Kimia Anorganik : Bilangan Oksidasi dan Reaksi-reaksi Mangan (hal 171-172). Jurusan Kimia FMIPA Universitas Diponegoro Semarang