SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  47
Dasar dari Komputer, SistemDasar dari Komputer, Sistem
Bilangan, dan Gerbang logikaBilangan, dan Gerbang logika
E. Haodudin Nurkifli
Pengantar Arsitektur Komputer
Universitas Ahmad Dahaln
Pertemuan ke 5
DataData
Komputer yang dipakai saat ini adalah
sebuah pemroses data.
Untuk memproses data, kemudian hasil
prosesnya diselesaikan secara elektronis
didalam CPU (Central Processing Unit)
dan komponen lainnya yang menyusun
sebuah komputer personal.
AnalogAnalog
Data : Suatu sinyal yang dikirimkan dari
suatu pemancar (transmitter) ke penerima
(receiver) untuk berkomunikasi
Bentuk data : suara, huruf, angka, dan
karakter lain (tulisan tangan atau dicetak),
foto, gambar, film dan lain sebagainya.
Suatu sistem yang dapat memproses nilai
yang kontinyu berbanding terhadap waktu
dinamakan sistem analog.
Sistem analog, nilainya biasa diwakili oleh
tegangan, arus dan kecepatan
gambar grafik nilai tegangan analoggambar grafik nilai tegangan analog
terhadap waktu.terhadap waktu.
DigitalDigital
Sistem yang memproses nilai diskrit (langkah
demi langkah) dinamakan digital.
Pada sistem digital untuk menunjukkan suatu
nilai digunakan simbol yang dinamakan digit.
Sinyal pada gambar grafik di atas dapat
“didigitalkan” dengan menggunakan ADC
(Analog to Digital Converter)
ADC mengubah sinyal kontinyu menjadi
sinyal diskrit dengan menyamplingnya tiap
detik (tiap satuan waktu).
gambar grafik nilai tegangan digitalgambar grafik nilai tegangan digital
terhadap waktu.terhadap waktu.
KomputerKomputer
Komputer adalah sebuah perangkat elektronik.
Data yang dapat diolah adalah data yang
direpresentasikan oleh sinyal listrik.
Sinyal yang digunakan bisa dianalogikan dengan saklar
listrik, yaitu tombol off (mati) atau on (hidup).
Jika saklar pada kondisi off, maka komputer membaca
sebagai data 0, jika saklar dalam kondisi hidup, maka
komputer membaca sebagai angka 1
Sebuah komputer personal terdiri dari saklarsaklar
yang banyak jumlahnya (menggunakan komponen
elektronik berupa transistor).
Jumlah dari transistor yang digunakan bisa sampai
jutaan, sehingga dapat memproses data dari jutaan
angka 0 dan 1.
Gambar analogiGambar analogi
BitsBits
Setiap angka 0 dan 1 biasa disebut Bit.
Bit adalah singkatan dari Binary Digit.
Kata Binary diambil dari nama Binary
Number System (Sistem Bilangan Biner)
Tabel Sistem Bilangan Biner.Tabel Sistem Bilangan Biner.
Sistem Bilangan BinerSistem Bilangan Biner
Sistem bilangan biner disusun dari angka
angka, sama seperti sistem bilangan
desimal (sistem bilangan 10) yang sering
digunakan saat ini.
desimal menggunakan angka 0 sampai 9
sistem bilangan biner hanya menggunakan
angka 0 dan 1
tabel contoh sistem bilangan biner.tabel contoh sistem bilangan biner.
Penjelasan lebih detail tentang bilangan biner di slide selanjutnya
BytesBytes
 Pengolahan data yang paling sering digunakan adalah pengolah kata
(word processing)
 Ketika melakukan suatu pengolahan kata, komputer bekerja dengan
keyboard.
 Ada 101 tombol yang mewakili karakter alphabet A, B, C, dst.
Selain itu juga akan ditemui karakter angka 0 sampai dengan 9, dan
karakterkarakter lain yang diperlukan, antara lain : ,. ():_?!"#*%&.;
 Seluruh karakter yang ada pada keyboard harus didigitalkan.
 Karakterkarakter tersebut diwakili oleh angka angka 0 dan 1
 Bit yang digunakan adalah 8 bit biner. 8 bit biner dinamakan Byte. 8
bit = 1 bytes, sistem inilah yang digunakan.
 Untuk sistem bilangan biner, banyaknya kombinasi dihitung dengan
2 n ≤ m. n adalah jumlah bit, m adalah kombinasi yang dapat
diwakili.
 Sehingga pada 8 bit biner, dapat mewakili 2^8 = 256 kombinasi
maksimal.
Ketika mengetik kata “digital” simbol yang digunakan adalah 6
huruf, saat komputer mengolahnya, 6 huruf tersebut didigitalkan
menjadi 6 bytes, yang kemudian “diletakkan” pada RAM
komputer saat mengetik, dan akan “diletakkan” pada harddisk,
jika disimpan.
Tabel berikut menunjukkanTabel berikut menunjukkan
perbandingan ukuran unit dataperbandingan ukuran unit data
Standard yang digunakan sebagai digitalisasi alphanumerik adalah ASCII.
ASCIIASCII
 ASCII singkatan dari American Standard Code for Information
Interchange. Standard yang digunakan pada industri untuk
mengkodekan huruf, angka, dan karakterkarakter lain pada
256 kode (8 bit biner) yang bisa ditampung.
 Tabel ASCII dibagi menjadi 3 seksi:
a. Kode sistem tak tercetak (Non Printable System Codes)
antara 0 – 31.
b. ASCII lebih rendah (Lower ASCII), antara 32 – 137. Diambil
dari kode sebelum ASCII digunakan, yaitu sistem American
ADP, sistem yang bekerja pada 7 bit biner.
c. ASCII lebih tinggi (Higher ASCII), antara 128 – 255. Bagian
ini dapat diprogram, sehingga dapat mengubahubah karakter.
Program CodeProgram Code
 Telah disebutkan diatas tentang data yang digunakan pada
komputer.
 banyak data yang ada pada komputer personal.
 Tipe data dasar dapat dikelompokkan menjadi 2 :
a. Program Code, dimana data digunakan untuk menjalankan
fungsi komputer.
b. Data User, seperti teks, gambar dan suara.
 CPU didesain untuk mengenali instruksiinstruksi ini, yang
kemudian diproses bersamasama data user.
 Program Code adalah kumpulan instruksiinstruksi, dieksekusi
satu persatu, ketika program dijalankan. Saat mengklik
mouse, atau mengetikkan sesuatu pada keyboard,
instruksiinstruksi dikirimkan dari software (perangkat lunak) ke
CPU.
Sistem BilanganSistem Bilangan
BILANGAN DESIMALBILANGAN DESIMAL
 Representasi
Dn..D2D1D0 , D-1 D-2..Dm
= Dn x 10n
+ D2 x 102
+D1 x 101
+D0 x 100
+D-1 x 10-1
+ D-2 x 10-2
+Dm x 10m
 Contoh:
123 = 1x 102
+2 x 101
+3 x 100
= 100 + 20 + 3 = 123
Positional value 102
101
100
(Bobot)
1 2 3
MSD LSD
Bilangan BinerBilangan Biner
Untuk bilangan biner, kalikan bilangan paling kanan terus ke kiri dengan
2^0 , 2^1 , 2^2 , dst.
Contoh :
101102 = (1 X 2 4 ) + (0 X 2 3 ) + (1 X 2 2 ) + (1 X 2 1 ) + (0 X 2 0 )
= (16 + 0 + 4 + 2 +0) = 22
BILANGAN BINERBILANGAN BINER
 Representasi
Bn..B2 B1 B0 , B-1 B-2..Bm
= Bn x 2n
+ B2 x 22
+ B1 x 21
+ B0 x 20
+ B-1 x 2-1
+ B-2 x 2-1
+Bm x 2m
Contoh:
1112 = 1 x 22
+1 x 21
+1 x 20
= 4 + 2+ 1 = 710
Positional value 22
21
20
(Bobot)
1 1 1
MSB LSB
Konversi Desimal ke binerKonversi Desimal ke biner
 Konversi bilangan desimal bulat: Gunakan pembagian dgn 2 secara
suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk
jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit
(LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).
 Contoh: Konersi 17910 ke biner:
179 / 2 = 89 sisa 1 (LSB)
/ 2 = 44 sisa 1
/ 2 = 22 sisa 0
/ 2 = 11 sisa 0
/ 2 = 5 sisa 1
/ 2 = 2 sisa 1
/ 2 = 1 sisa 0
/ 2 = 0 sisa 1 (MSB)
⇒ 17910 = 101100112
Konversi desimal ke biner – lanj.Konversi desimal ke biner – lanj.
 Konversi fraksi-fraksi desimal ke biner: kalikan dengan 2 secara berulang
sampai fraksi hasil perkalian = 0 (atau sampai jumlah penempatan biner
yang diharapkan). Digit kesleuruhan hasil perkalian memrupakan jawaban,
dengan yang pertama  MSB, dan yang terakhir LSB.
 Contoh: Konversi 0.312510 ke biner
Digit hasil
.3125 × 2 = 0.625 0 (MSB)
.625 × 2 = 1.25 1
.25 × 2 = 0.50 0
.5 × 2 = 1.0 1 (LSB)
⇒ 0.312510 = .01012
Bilangan OktalBilangan Oktal
Bilangan oktal disebut bilangan basis 8,
artinya ada 8 simbol yang mewakili
bilangan ini
Bilangan OktalBilangan Oktal
Representasi
On..O2 O1 O0 O-1 O-2..Om
= On x 8n
+ O2 x 82
+ O1 x 81
+ O0 x 80
+ O-1 x 8-1
+ O-2 x 8-2
+ Om x 8m
Contoh:
5678 = 5 x 82
+ 6 x 81
+ 7 x 80
= 320 + 48 + 7
= 37510
KONVERSI BILANGANKONVERSI BILANGAN
OKTALOKTAL
 Desimal ke Oktal
◦ Bagi bilangan decimal dengan 8, tulis sisa
pembagian, lanjutkan pembagian sampai tidak bisa
dibagi lagi.
◦ Tulis hasil pembagian tersebut mulai dari sisa
pembagian pertama sampai dengan sisa pembagian
terahir.
Contoh:
266 / 8 = 33 sisa = 2
33/8 = 4 sisa = 1
Jadi 26610 = 4128
Biner ke Oktal
Konversi bilangan biner ke octal bisa dilakukan
dengan mengelompokan bilangan biner mulai dari
LSB. Setiap kelompok terdiri dari 3 bit, kemudian
konversikan setiap kelompok ke bilangan octal.
Contoh:
100111010 = 100 111 010
4 7 28
KONVERSI BILANGANKONVERSI BILANGAN
OKTALOKTAL
Oktal ke Biner
Konversi bilangan Oktal ke biner bisa dilakukan denga
cara mengkonversi setiap digit bilangan okta menjadi
3 bit bilangan biner
Contoh:
4728 = 4 7 2
100 111 010
Jadi 4728 = 1001110102
KONVERSI BILANGAN OKTALKONVERSI BILANGAN OKTAL
Bilangan HexadesimalBilangan Hexadesimal
 Bilangan heksadesimal biasa disebut bilangan basis 16, artinya ada
16 simbol yang mewakili bilangan ini.
BILANGAN HEXADESIMALBILANGAN HEXADESIMAL
 System bilangan hexadecimal disebut juga bilangan berbasis 16
karena memiliki 16 simbol yaitu
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. Simbol A,B,C,D,E,F setara
dengan 10,11,12,13,14,15. Represenasi bilangan hexadecimal
adalah sebagai berikut:
Hn..H2 H1 H0 H-1 H-2..Hm
= Hn x 16n
+ H2 x 162
+ H1 x 161
+ H0 x 160
+ H-1 x 16-1
+ H-2 x
16-2
+Hm x 16m
Contoh:
2AF16 = 2 x 162
+ 10 x 161
+ 15 x 160
= 512 + 160 + 15
= 68710
KONVERSI BILANGANKONVERSI BILANGAN
HEXADESIMALHEXADESIMAL
Desimal ke Hexadesimal
Konversi Bilangan decimal ke Hexadesimal dapat
dilakukan dengan membagi bilangan decimal dengan
16, sampai tidak bisa dibagi lagi
Contoh:
423/ 16 = 26 sisa 7
26/16= 1 sisa 10
Jadi 42310 = 1A716
Biner ke Hexadesimal
Konversi bilangan biner ke bilangan hexadecimal
dapat dilakukan dengan mengkonversi setiap 4
bit bilangan biner ke bilangan hexadecimal.
Contoh:
11101001102 = 0011 1010 0110
= 3 A 6
Jadi 11101001102 = 3A616
KONVERSI BILANGANKONVERSI BILANGAN
HEXADESIMALHEXADESIMAL
Hexadesimal ke biner
Konversi bilangan hexadecimal ke bilangan biner
dapat dilakukan dengan cara mengkonversi setiap
digit bilangan Hexadesimal menjadi 4 bit bilangan
biner.
Contoh:
9F216 = 9 F 2
= 1001 1111 0010
Jadi 9F216 = 1001111100102
KONVERSI BILANGANKONVERSI BILANGAN
HEXADESIMALHEXADESIMAL
SANDI BINERSANDI BINER
Sandi 8421 BCD (Sandi 8421 BCD (Binary CodedBinary Coded
Decimal)Decimal)
Sistem BCD digunakan untuk menampilkan digit
decimal sebagai kode biner 4 bit.
Untuk mengkonversikan bilangan decimal ke
BCD, setiap digit decimal dirubah ke 4 bit biner.
Contoh:
59610 = 0101 1001 0110
Jadi 59610 = 0101 1001 0110BCD
Dalam sistem kode desimal BCD
terdapat 6 buah kode yang tidak dapat
digunakan (invalid code) : 1010, 1011,
1100, 1101, 1110 dan 1111 atau dari ( A
B C D E F pada hexadecimal)
 Contoh :
Ubah 0111 1100 0001BCD
0111= 7
1100 = invalide code
0001=1
Kode Excess-3Kode Excess-3
Kode Excess-3 → kode yang tiga angka lebih besar dari BCD
8421.
Contoh : 62 = …….xs3
Caranya :
Tambah desimal 3 di setiap digit desimalnya
Ubah desimal tersebut ke BCD
6 2
3 3 +
9 5 → 1001 0101(xs3)
Kode grayKode gray
Kode Gray biasanya digunakan pada mecanical incode pada telegraf.
Kode Gray → kenaikan hitungan (penambahan) dilakukan hanya
dengan pengubahan keadaan satu bit saja.
Contoh : 2 = …..kode gray
Caranya :
1. ubah des. ke biner dahulu → 0010
0 0 1
BINER → 0 0 1 0 +
KELABU→ 0 0 1 1
Kode Gray sering digunakan dalam situasi dimana kode biner yang
lainnya mungkin menghasilkan kesalahan atau kebingungan selama
dalam transisi dari satu word kode ke word kode yang lainnya,
dimana lebih dari satu bit dari kode diubah.
Logic GateLogic Gate
(Gerbang Logika)(Gerbang Logika)
 Logic Gate (Gerbang Logika) adalah merupakan dasar pembentuk
sistem digital
 Logic Gate mempunyai gerbang logika dasar yaitu NOT, AND dan
OR.
 Dari 3 gerbang logika dasar dibentuk 4 gerbang logika tambahan
yaitu NAND, NOR, EX-OR, dan EX- NOR
Name
Circuit
symbol
Truth
table
Equation
AND
OR
NOT
NAND
NOR
EXCLUSIVE
-OR
X1
X2
Z
X Z
0
0
1
1
0
0
0
1
X2
X1
Z
X1 X2 Z
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
X Z
X1 X2 Z
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
X1 X2 Z
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
X1
X2
Z
X1 X2 Z
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
X1 X2 Z
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
Z = X1 . X2
Z = X1 + X2
Z = X
Z = X1 . X2
Z = X1 + X2
Z = X1 + X2
X1
X2
Z
X1
X2
Z
Perubahan Gerbang Dengan MenggunakanPerubahan Gerbang Dengan Menggunakan
PembalikPembalik
GERBANG
ASAL
TAMBAH
PEMBALIK
PADA
KELUARAN
FUNGSI
LOGIKA BARU
1. AND
2. NAND
3. OR
4. NOR
NOT
NOT
NOT
NOT
NAND
AND
NOR
OR
TAMBAH
PEMBALIK
PADA INPUT
GERBANG ASAL FUNGSI
LOGIKA BARU
1. NOT
2. NOT
3. NOT
4. NOT
AND
NAND
OR
NOR
NOR
OR
NAND
AND
TAMBAH
PEMBALIK
PADA
INPUT
GERBANG
ASAL
TAMBAH
PEMBALIK
PADA
KELUARAN
GERBANG
ASAL
1. NOT
2. NOT
3. NOT
4. NOT
AND
NAND
OR
NOR
NOT
NOT
NOT
NOT
OR
NOR
AND
NAND
Latihan agar pemahamanya lebihLatihan agar pemahamanya lebih
paten :paten :
1. Ubah ke dalam sistem desimal
10001102
11010010,0112
3458
153,248
12AB16
2F1,E216
2. Lakukan konversi ke sistem biner
dengan menggunakan metode bagi 2 dan
lakukan konversi balik untuk memeriksa
kebenaran nya :
26810
51310
102510
0,37510
3. Ubahlah kedalam sistem oktal dan hexsa
desimal dan lakukan konversi balik untuk
memeriksa kebenaran nya :
25910
500010
4. Susunlah kedalam kode BCD, Gray, XS-
3 untuk bilangan desimal 45810
Latihan :Latihan :

Contenu connexe

Tendances

Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Mapahmad haidaroh
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1personal
 
Laporan praktikum sistem digital bab 7 adder
Laporan praktikum sistem digital bab 7 adderLaporan praktikum sistem digital bab 7 adder
Laporan praktikum sistem digital bab 7 adderphylush
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4ayu purwati
 
aritmatika komputer
aritmatika komputeraritmatika komputer
aritmatika komputerdewi2093
 
Arsitektur komputer pertemuan 6
Arsitektur komputer pertemuan 6Arsitektur komputer pertemuan 6
Arsitektur komputer pertemuan 6Afrina Ramadhani
 
Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorAbdulRosyid63
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisipersonal
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alumokasih
 
Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenayu purwati
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaHata Netral
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumayu purwati
 
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaugh
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaughPertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaugh
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaughpersonal
 
Sistem digital bagian 2
Sistem digital bagian 2Sistem digital bagian 2
Sistem digital bagian 2personal
 
Presentasi modul 6
Presentasi modul 6Presentasi modul 6
Presentasi modul 6mharianto
 
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3ahmad haidaroh
 

Tendances (20)

Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1
 
Laporan praktikum sistem digital bab 7 adder
Laporan praktikum sistem digital bab 7 adderLaporan praktikum sistem digital bab 7 adder
Laporan praktikum sistem digital bab 7 adder
 
Kisi kisi
Kisi kisiKisi kisi
Kisi kisi
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4Ayu purwati laporan 4
Ayu purwati laporan 4
 
aritmatika komputer
aritmatika komputeraritmatika komputer
aritmatika komputer
 
Arsitektur komputer pertemuan 6
Arsitektur komputer pertemuan 6Arsitektur komputer pertemuan 6
Arsitektur komputer pertemuan 6
 
Pert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractorPert. 9 adder and substractor
Pert. 9 adder and substractor
 
Ayu purwati
Ayu purwatiAyu purwati
Ayu purwati
 
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisiBab 7 rankaian kombinasional data transmisi
Bab 7 rankaian kombinasional data transmisi
 
Modul 4 -_alu
Modul 4 -_aluModul 4 -_alu
Modul 4 -_alu
 
Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmen
 
Operasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logikaOperasi arithmatika dan logika
Operasi arithmatika dan logika
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaugh
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaughPertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaugh
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaugh
 
Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika Operasi Aritmatika
Operasi Aritmatika
 
Sistem digital bagian 2
Sistem digital bagian 2Sistem digital bagian 2
Sistem digital bagian 2
 
Presentasi modul 6
Presentasi modul 6Presentasi modul 6
Presentasi modul 6
 
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
 

Similaire à Materi 4-dan-resume-materi-1-3

Similaire à Materi 4-dan-resume-materi-1-3 (20)

Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Sistem bilangan2
Sistem bilangan2Sistem bilangan2
Sistem bilangan2
 
Sistem bilangan3
Sistem bilangan3Sistem bilangan3
Sistem bilangan3
 
ppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptxppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptx
 
Bab 1 siskom
Bab 1 siskomBab 1 siskom
Bab 1 siskom
 
Assembly 01
Assembly 01Assembly 01
Assembly 01
 
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
 
Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)
 
P5-6
P5-6P5-6
P5-6
 
Organisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasiOrganisasi Komputer- representasi informasi
Organisasi Komputer- representasi informasi
 
AOK 02
AOK 02AOK 02
AOK 02
 
Pti (7) sistem bilangan
Pti (7)   sistem bilanganPti (7)   sistem bilangan
Pti (7) sistem bilangan
 
Sistem bilangan4
Sistem bilangan4Sistem bilangan4
Sistem bilangan4
 
Sistem bilangan4
Sistem bilangan4Sistem bilangan4
Sistem bilangan4
 
Sistem Bilangan.pdf
Sistem Bilangan.pdfSistem Bilangan.pdf
Sistem Bilangan.pdf
 
Sistem Bilangan.pdf
Sistem Bilangan.pdfSistem Bilangan.pdf
Sistem Bilangan.pdf
 
Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]Teori pendukung [introduction to algoritm]
Teori pendukung [introduction to algoritm]
 

Materi 4-dan-resume-materi-1-3

  • 1. Dasar dari Komputer, SistemDasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logikaBilangan, dan Gerbang logika E. Haodudin Nurkifli Pengantar Arsitektur Komputer Universitas Ahmad Dahaln Pertemuan ke 5
  • 2. DataData Komputer yang dipakai saat ini adalah sebuah pemroses data. Untuk memproses data, kemudian hasil prosesnya diselesaikan secara elektronis didalam CPU (Central Processing Unit) dan komponen lainnya yang menyusun sebuah komputer personal.
  • 3. AnalogAnalog Data : Suatu sinyal yang dikirimkan dari suatu pemancar (transmitter) ke penerima (receiver) untuk berkomunikasi Bentuk data : suara, huruf, angka, dan karakter lain (tulisan tangan atau dicetak), foto, gambar, film dan lain sebagainya. Suatu sistem yang dapat memproses nilai yang kontinyu berbanding terhadap waktu dinamakan sistem analog. Sistem analog, nilainya biasa diwakili oleh tegangan, arus dan kecepatan
  • 4. gambar grafik nilai tegangan analoggambar grafik nilai tegangan analog terhadap waktu.terhadap waktu.
  • 5. DigitalDigital Sistem yang memproses nilai diskrit (langkah demi langkah) dinamakan digital. Pada sistem digital untuk menunjukkan suatu nilai digunakan simbol yang dinamakan digit. Sinyal pada gambar grafik di atas dapat “didigitalkan” dengan menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) ADC mengubah sinyal kontinyu menjadi sinyal diskrit dengan menyamplingnya tiap detik (tiap satuan waktu).
  • 6. gambar grafik nilai tegangan digitalgambar grafik nilai tegangan digital terhadap waktu.terhadap waktu.
  • 7. KomputerKomputer Komputer adalah sebuah perangkat elektronik. Data yang dapat diolah adalah data yang direpresentasikan oleh sinyal listrik. Sinyal yang digunakan bisa dianalogikan dengan saklar listrik, yaitu tombol off (mati) atau on (hidup). Jika saklar pada kondisi off, maka komputer membaca sebagai data 0, jika saklar dalam kondisi hidup, maka komputer membaca sebagai angka 1 Sebuah komputer personal terdiri dari saklarsaklar yang banyak jumlahnya (menggunakan komponen elektronik berupa transistor). Jumlah dari transistor yang digunakan bisa sampai jutaan, sehingga dapat memproses data dari jutaan angka 0 dan 1.
  • 9. BitsBits Setiap angka 0 dan 1 biasa disebut Bit. Bit adalah singkatan dari Binary Digit. Kata Binary diambil dari nama Binary Number System (Sistem Bilangan Biner)
  • 10. Tabel Sistem Bilangan Biner.Tabel Sistem Bilangan Biner.
  • 11. Sistem Bilangan BinerSistem Bilangan Biner Sistem bilangan biner disusun dari angka angka, sama seperti sistem bilangan desimal (sistem bilangan 10) yang sering digunakan saat ini. desimal menggunakan angka 0 sampai 9 sistem bilangan biner hanya menggunakan angka 0 dan 1
  • 12. tabel contoh sistem bilangan biner.tabel contoh sistem bilangan biner. Penjelasan lebih detail tentang bilangan biner di slide selanjutnya
  • 13. BytesBytes  Pengolahan data yang paling sering digunakan adalah pengolah kata (word processing)  Ketika melakukan suatu pengolahan kata, komputer bekerja dengan keyboard.  Ada 101 tombol yang mewakili karakter alphabet A, B, C, dst. Selain itu juga akan ditemui karakter angka 0 sampai dengan 9, dan karakterkarakter lain yang diperlukan, antara lain : ,. ():_?!"#*%&.;  Seluruh karakter yang ada pada keyboard harus didigitalkan.  Karakterkarakter tersebut diwakili oleh angka angka 0 dan 1  Bit yang digunakan adalah 8 bit biner. 8 bit biner dinamakan Byte. 8 bit = 1 bytes, sistem inilah yang digunakan.  Untuk sistem bilangan biner, banyaknya kombinasi dihitung dengan 2 n ≤ m. n adalah jumlah bit, m adalah kombinasi yang dapat diwakili.  Sehingga pada 8 bit biner, dapat mewakili 2^8 = 256 kombinasi maksimal.
  • 14. Ketika mengetik kata “digital” simbol yang digunakan adalah 6 huruf, saat komputer mengolahnya, 6 huruf tersebut didigitalkan menjadi 6 bytes, yang kemudian “diletakkan” pada RAM komputer saat mengetik, dan akan “diletakkan” pada harddisk, jika disimpan.
  • 15. Tabel berikut menunjukkanTabel berikut menunjukkan perbandingan ukuran unit dataperbandingan ukuran unit data Standard yang digunakan sebagai digitalisasi alphanumerik adalah ASCII.
  • 16. ASCIIASCII  ASCII singkatan dari American Standard Code for Information Interchange. Standard yang digunakan pada industri untuk mengkodekan huruf, angka, dan karakterkarakter lain pada 256 kode (8 bit biner) yang bisa ditampung.  Tabel ASCII dibagi menjadi 3 seksi: a. Kode sistem tak tercetak (Non Printable System Codes) antara 0 – 31. b. ASCII lebih rendah (Lower ASCII), antara 32 – 137. Diambil dari kode sebelum ASCII digunakan, yaitu sistem American ADP, sistem yang bekerja pada 7 bit biner. c. ASCII lebih tinggi (Higher ASCII), antara 128 – 255. Bagian ini dapat diprogram, sehingga dapat mengubahubah karakter.
  • 17. Program CodeProgram Code  Telah disebutkan diatas tentang data yang digunakan pada komputer.  banyak data yang ada pada komputer personal.  Tipe data dasar dapat dikelompokkan menjadi 2 : a. Program Code, dimana data digunakan untuk menjalankan fungsi komputer. b. Data User, seperti teks, gambar dan suara.  CPU didesain untuk mengenali instruksiinstruksi ini, yang kemudian diproses bersamasama data user.  Program Code adalah kumpulan instruksiinstruksi, dieksekusi satu persatu, ketika program dijalankan. Saat mengklik mouse, atau mengetikkan sesuatu pada keyboard, instruksiinstruksi dikirimkan dari software (perangkat lunak) ke CPU.
  • 19. BILANGAN DESIMALBILANGAN DESIMAL  Representasi Dn..D2D1D0 , D-1 D-2..Dm = Dn x 10n + D2 x 102 +D1 x 101 +D0 x 100 +D-1 x 10-1 + D-2 x 10-2 +Dm x 10m  Contoh: 123 = 1x 102 +2 x 101 +3 x 100 = 100 + 20 + 3 = 123 Positional value 102 101 100 (Bobot) 1 2 3 MSD LSD
  • 20. Bilangan BinerBilangan Biner Untuk bilangan biner, kalikan bilangan paling kanan terus ke kiri dengan 2^0 , 2^1 , 2^2 , dst. Contoh : 101102 = (1 X 2 4 ) + (0 X 2 3 ) + (1 X 2 2 ) + (1 X 2 1 ) + (0 X 2 0 ) = (16 + 0 + 4 + 2 +0) = 22
  • 21. BILANGAN BINERBILANGAN BINER  Representasi Bn..B2 B1 B0 , B-1 B-2..Bm = Bn x 2n + B2 x 22 + B1 x 21 + B0 x 20 + B-1 x 2-1 + B-2 x 2-1 +Bm x 2m Contoh: 1112 = 1 x 22 +1 x 21 +1 x 20 = 4 + 2+ 1 = 710 Positional value 22 21 20 (Bobot) 1 1 1 MSB LSB
  • 22. Konversi Desimal ke binerKonversi Desimal ke biner  Konversi bilangan desimal bulat: Gunakan pembagian dgn 2 secara suksesif sampai sisanya = 0. Sisa-sisa pembagian membentuk jawaban, yaitu sisa yang pertama akan menjadi least significant bit (LSB) dan sisa yang terakhir menjadi most significant bit (MSB).  Contoh: Konersi 17910 ke biner: 179 / 2 = 89 sisa 1 (LSB) / 2 = 44 sisa 1 / 2 = 22 sisa 0 / 2 = 11 sisa 0 / 2 = 5 sisa 1 / 2 = 2 sisa 1 / 2 = 1 sisa 0 / 2 = 0 sisa 1 (MSB) ⇒ 17910 = 101100112
  • 23. Konversi desimal ke biner – lanj.Konversi desimal ke biner – lanj.  Konversi fraksi-fraksi desimal ke biner: kalikan dengan 2 secara berulang sampai fraksi hasil perkalian = 0 (atau sampai jumlah penempatan biner yang diharapkan). Digit kesleuruhan hasil perkalian memrupakan jawaban, dengan yang pertama  MSB, dan yang terakhir LSB.  Contoh: Konversi 0.312510 ke biner Digit hasil .3125 × 2 = 0.625 0 (MSB) .625 × 2 = 1.25 1 .25 × 2 = 0.50 0 .5 × 2 = 1.0 1 (LSB) ⇒ 0.312510 = .01012
  • 24. Bilangan OktalBilangan Oktal Bilangan oktal disebut bilangan basis 8, artinya ada 8 simbol yang mewakili bilangan ini
  • 25. Bilangan OktalBilangan Oktal Representasi On..O2 O1 O0 O-1 O-2..Om = On x 8n + O2 x 82 + O1 x 81 + O0 x 80 + O-1 x 8-1 + O-2 x 8-2 + Om x 8m Contoh: 5678 = 5 x 82 + 6 x 81 + 7 x 80 = 320 + 48 + 7 = 37510
  • 26. KONVERSI BILANGANKONVERSI BILANGAN OKTALOKTAL  Desimal ke Oktal ◦ Bagi bilangan decimal dengan 8, tulis sisa pembagian, lanjutkan pembagian sampai tidak bisa dibagi lagi. ◦ Tulis hasil pembagian tersebut mulai dari sisa pembagian pertama sampai dengan sisa pembagian terahir. Contoh: 266 / 8 = 33 sisa = 2 33/8 = 4 sisa = 1 Jadi 26610 = 4128
  • 27. Biner ke Oktal Konversi bilangan biner ke octal bisa dilakukan dengan mengelompokan bilangan biner mulai dari LSB. Setiap kelompok terdiri dari 3 bit, kemudian konversikan setiap kelompok ke bilangan octal. Contoh: 100111010 = 100 111 010 4 7 28 KONVERSI BILANGANKONVERSI BILANGAN OKTALOKTAL
  • 28. Oktal ke Biner Konversi bilangan Oktal ke biner bisa dilakukan denga cara mengkonversi setiap digit bilangan okta menjadi 3 bit bilangan biner Contoh: 4728 = 4 7 2 100 111 010 Jadi 4728 = 1001110102 KONVERSI BILANGAN OKTALKONVERSI BILANGAN OKTAL
  • 29. Bilangan HexadesimalBilangan Hexadesimal  Bilangan heksadesimal biasa disebut bilangan basis 16, artinya ada 16 simbol yang mewakili bilangan ini.
  • 30. BILANGAN HEXADESIMALBILANGAN HEXADESIMAL  System bilangan hexadecimal disebut juga bilangan berbasis 16 karena memiliki 16 simbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. Simbol A,B,C,D,E,F setara dengan 10,11,12,13,14,15. Represenasi bilangan hexadecimal adalah sebagai berikut: Hn..H2 H1 H0 H-1 H-2..Hm = Hn x 16n + H2 x 162 + H1 x 161 + H0 x 160 + H-1 x 16-1 + H-2 x 16-2 +Hm x 16m Contoh: 2AF16 = 2 x 162 + 10 x 161 + 15 x 160 = 512 + 160 + 15 = 68710
  • 31. KONVERSI BILANGANKONVERSI BILANGAN HEXADESIMALHEXADESIMAL Desimal ke Hexadesimal Konversi Bilangan decimal ke Hexadesimal dapat dilakukan dengan membagi bilangan decimal dengan 16, sampai tidak bisa dibagi lagi Contoh: 423/ 16 = 26 sisa 7 26/16= 1 sisa 10 Jadi 42310 = 1A716
  • 32. Biner ke Hexadesimal Konversi bilangan biner ke bilangan hexadecimal dapat dilakukan dengan mengkonversi setiap 4 bit bilangan biner ke bilangan hexadecimal. Contoh: 11101001102 = 0011 1010 0110 = 3 A 6 Jadi 11101001102 = 3A616 KONVERSI BILANGANKONVERSI BILANGAN HEXADESIMALHEXADESIMAL
  • 33. Hexadesimal ke biner Konversi bilangan hexadecimal ke bilangan biner dapat dilakukan dengan cara mengkonversi setiap digit bilangan Hexadesimal menjadi 4 bit bilangan biner. Contoh: 9F216 = 9 F 2 = 1001 1111 0010 Jadi 9F216 = 1001111100102 KONVERSI BILANGANKONVERSI BILANGAN HEXADESIMALHEXADESIMAL
  • 35. Sandi 8421 BCD (Sandi 8421 BCD (Binary CodedBinary Coded Decimal)Decimal) Sistem BCD digunakan untuk menampilkan digit decimal sebagai kode biner 4 bit. Untuk mengkonversikan bilangan decimal ke BCD, setiap digit decimal dirubah ke 4 bit biner. Contoh: 59610 = 0101 1001 0110 Jadi 59610 = 0101 1001 0110BCD
  • 36. Dalam sistem kode desimal BCD terdapat 6 buah kode yang tidak dapat digunakan (invalid code) : 1010, 1011, 1100, 1101, 1110 dan 1111 atau dari ( A B C D E F pada hexadecimal)  Contoh : Ubah 0111 1100 0001BCD 0111= 7 1100 = invalide code 0001=1
  • 37. Kode Excess-3Kode Excess-3 Kode Excess-3 → kode yang tiga angka lebih besar dari BCD 8421. Contoh : 62 = …….xs3 Caranya : Tambah desimal 3 di setiap digit desimalnya Ubah desimal tersebut ke BCD 6 2 3 3 + 9 5 → 1001 0101(xs3)
  • 38. Kode grayKode gray Kode Gray biasanya digunakan pada mecanical incode pada telegraf. Kode Gray → kenaikan hitungan (penambahan) dilakukan hanya dengan pengubahan keadaan satu bit saja. Contoh : 2 = …..kode gray Caranya : 1. ubah des. ke biner dahulu → 0010 0 0 1 BINER → 0 0 1 0 + KELABU→ 0 0 1 1 Kode Gray sering digunakan dalam situasi dimana kode biner yang lainnya mungkin menghasilkan kesalahan atau kebingungan selama dalam transisi dari satu word kode ke word kode yang lainnya, dimana lebih dari satu bit dari kode diubah.
  • 39. Logic GateLogic Gate (Gerbang Logika)(Gerbang Logika)  Logic Gate (Gerbang Logika) adalah merupakan dasar pembentuk sistem digital  Logic Gate mempunyai gerbang logika dasar yaitu NOT, AND dan OR.  Dari 3 gerbang logika dasar dibentuk 4 gerbang logika tambahan yaitu NAND, NOR, EX-OR, dan EX- NOR
  • 40. Name Circuit symbol Truth table Equation AND OR NOT NAND NOR EXCLUSIVE -OR X1 X2 Z X Z 0 0 1 1 0 0 0 1 X2 X1 Z X1 X2 Z 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 X Z X1 X2 Z 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 X1 X2 Z 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 X1 X2 Z X1 X2 Z 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 X1 X2 Z 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 Z = X1 . X2 Z = X1 + X2 Z = X Z = X1 . X2 Z = X1 + X2 Z = X1 + X2 X1 X2 Z X1 X2 Z
  • 41. Perubahan Gerbang Dengan MenggunakanPerubahan Gerbang Dengan Menggunakan PembalikPembalik GERBANG ASAL TAMBAH PEMBALIK PADA KELUARAN FUNGSI LOGIKA BARU 1. AND 2. NAND 3. OR 4. NOR NOT NOT NOT NOT NAND AND NOR OR
  • 42. TAMBAH PEMBALIK PADA INPUT GERBANG ASAL FUNGSI LOGIKA BARU 1. NOT 2. NOT 3. NOT 4. NOT AND NAND OR NOR NOR OR NAND AND
  • 44. Latihan agar pemahamanya lebihLatihan agar pemahamanya lebih paten :paten : 1. Ubah ke dalam sistem desimal 10001102 11010010,0112 3458 153,248 12AB16 2F1,E216
  • 45. 2. Lakukan konversi ke sistem biner dengan menggunakan metode bagi 2 dan lakukan konversi balik untuk memeriksa kebenaran nya : 26810 51310 102510 0,37510
  • 46. 3. Ubahlah kedalam sistem oktal dan hexsa desimal dan lakukan konversi balik untuk memeriksa kebenaran nya : 25910 500010 4. Susunlah kedalam kode BCD, Gray, XS- 3 untuk bilangan desimal 45810