SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
Pencemaran Udara
Tekanan Atmosfer (millibars)

                                    0         200       400      600         800       1000

            120                                Suhu
                                          Tekanan


       Mesopause
                                                                         Termosfer              Atmosfer bumi
                                                                                               yang terdiri atas
              80

                                                                                              beberapa lapisan
                                               Stratopause
                                                                       Mesosfer



              50
(Km)




                       Tropopause                                        Stratosfer


                                                                     Lapisan Ozon
              20
                                                          Terpanasi dari Bumi

                                                                           Troposfer
                   0
                       -80          -40             0           40          80        120
                                                    Suhu (oC)
40
                                                          Distribusi konsentrasi ozon di

        30                                                  troposfer dan stratosfer
                                        Stratosfer
                 Stratospheri
                 c Ozon


        20
(Km
ude
Altit


  )




        10
                  Photochemical
                  Ozon                  Troposfer



         0

             0        5           10          15     20


                          Konsentrasi Ozon
                               (ppm)
• Ozon yang terdapat di lapisan stratosfer
  merupakan hasil reaksi antara molekul
  oksigen dengan radiasi ultra violet (UV)
  matahari. Ozon di lapisan ini berperan
  sebagai tabir surya, yang menyerap 95%
  radiasi UV matahari sebelum sampai ke
  bumi.

• Adanya filter UV menyebabkan :
  – manusia dan semua organisme dapat hidup di muka
    bumi,
  – melindungi manusia dari kanker kulit dan mata serta
    melindungi dari kerusakan sistem kekebalan tubuh,
  – mencegah oksigen di troposfer berubah menjadi ozon
    suatu polutan udara yang berbahaya.
Kelas utama bahan pencemar di udara

                  Kelas                                                 Contoh

Carbon oxides                           Carbon monoxide (CO), Cabon dioxide (CO2)

Sulfur oxides                           Sulfur dioxide (SO2), Sulfur trioxide (SO3)

Nitrogen oxides                         Nitric oxide (NO), nitrogen dioksida (NO2), nitrous oxide (N2O) (NO
                                             dan NO2 sering tergabung bersama dan diberi label NOx


Volatile Organic Compound (VOCs)        Methane (CH4), propane (C3H8), chlorofluorocarbons (CFCs)


Suspended particulate matter (SPM)      Partikel padat (debu, jelaga, asbestos, timbal, nitrat dan garam
                                             sulfat), butiran air (asam sulfat, PCBs, dioxines dan pestisida)


Photochemical oxidants                  Ozon (O3), peroxyacyl nitrates (PANs), hydrogen peroxide (H2O2)


Radioactive substances                  Radon-222, iodine-131, strontium-90, plutonium-239


Hazardous air pollutants (HAPs), yang   Carbon tetrachloride (CCl4), methyl chloride (CH3Cl), chloroform
    dapat menyebabkan gangguan              (CHCl3), benzene (C6H6), etylene dibromide (C2H2Br2),
    kesehatan      seperti    kanker,       formaldehyde (CH2O2).
    gangguan sistem saraf dan cacat
    kelahiran
• Bahan cemaran (polutan) udara dapat
  diklasifikasikan ke dalam
  1) polutan primer dan
  2) polutan sekunder.

• Polutan primer adalah bahan kimia (polutan) yang
  dimasukkan secara langsung ke udara dalam
  konsentrasi yang membahayakan. Yang termasuk
  dalam kelompok ini adalah SO2, NO, NO2, CO dan
  bahan partikulat (debu dan jelaga).
• Polutan sekunder adalah bentuk bahan kimia
  berbahaya di atmosfer yang terbentuk melalui reaksi
  kimia antara beberapa komponen kimia. Misalnya SO2
  dapat bereaksi dengan O2 menjadi SO3. Kemudian SO3
  dapat beraksi dengan uap air menjadi asam sulfat
  (H2SO4). Contoh lainnya adalah reaksi antara sinar
  matahari, hidrokarbon dan NO yang diemisikan oleh
  kendaraan bermotor dapat membentuk photochemical
  smog yang pedih bagi mata.
Photochemical dan Industrial Smog
•   Photochemical smog
•         Rekasi kimia yang diaktifkan oleh sinar matahari disebut reaksi fotokimia
    (photochemical reaction). Photochemical smog adalah campuran bahan yang
    mengandung polutan primer dan sekunder, yang terbentuk karena pengaruh
    sinar matahari. Proses pembentukan photochemical smog dapat dijelaskan
    sebagai berikut. Pembentukan photochemical smog, (N2 + O2 → 2NO) di dalam
    mesin kendaran bermotor dan boiler industri atau pembangkit listrik . Di dalam
    troposfer (2NO + O2 → 2NO2) yang berwarna coklat kekuningan dengan bau
    yang tidak enak. NO2 adalah gas yang menyebabkan warna awan menjadi
    kecoklatan pada siang hari, dikenal dengan nama brown air smog.
•         Di dalam atmosfer (3NO2 + H2O → 2HNO3 + NO). Sebagian NO2 akan
    berubah menjadi nitric oxide dan atom oksigen jika terpapar radiasi ultra iolet
    (NO2 + radiasi UV → NO + O). Atom oksigen yang sangat reaktif ini kemudian
    bereaksi dengan oksigen membentuk ozon (O + O2 → O3). Atom oksigen dan
    ozon kemudian bereaksi dengan VOC (terutama hidrokarbon yang dilepas oleh
    vegetasi, kendaraan bermotor, stasiun pengisian bahan bakar dan instalasi
    penyulingan minyak) menghasilkan aldehyde. Selian itu hidrokarbon, oksigen,
    dan nitrogen dioxide bereaksi memebentuk peroxyacyl nitrates (PANs)
    (hidrokarbon + O2 + NO2 → PANs).
•         Secara kolektif, NO2, O3 dan PANs disebut sebagai photochemical
    oxidants, karena mereka dapat bereaksi dengan bahan tertentu di atmosfer
    (atau di dalam paru manusia). Ozon dan aldehydes dalam photochemical smog
    dapat mengiritasi saluran pernapasan dan merusak tubuh dan tanaman. Kota-
    kota besar yang memiliki penduduk padat dan banyak kendaraan, bersuhu
    panas, banyak sinar matahari, dan beriklim kering sudah dapat dipastikan
    memiliki photochemical smog.
•   Industrial smog

•         Lima puluh tahun yang lalu, kota besar seperti London Inggris dan
    Chicago USA membakar dalam jumlah sangat besar batu bara dan minyak berat
    (heavy oil) yang mengandung sulfur pada instalasi pembangkit listrik dan
    industrinya. Karena pembakaran di atas, selama musim dingin kota-kota
    tersebut terpapar oleh industrial smog yang mengandung 1) sulfur dioxide, 2)
    butiran suspensi sulfuric acid (aerosol yang mengandung asam sulfat) dan 3)
    dan campuran aerosol lainnya.

•         Proses pembentukan industrial smog sangat sederhana. Bila dibakar
    karbon dalam batu bara dan minyak akan terkonversi menjadi carbon dioxide
    (C + O2 → CO2) dan carbon monoxide (2C + O2 → 2CO). Sebagian karbon
    yang tidak terbakar akan berada di atmosfer membentuk jelaga (suspended
    particulate matter).

•         Sulfur yang terdapat dalam batu bara dan minyak juga akan bereaksi
    dengan oksigen membentuk sulfur dioxide, gas yang menyesakkan napas dan
    tidak berwarna (S + O2 → SO2). Di troposfer , sebagian sulfur dioxide bereaksi
    dengan oksigen membentuk sulfur trioxide (SO2 + O2 → 2SO3), selanjutnya
    bereaksi dengan uap air membentuk butiran air (aerosol) yang mengandung
    sulfuric acid (SO3 + H2O → H2SO4). Sebagian dari aerosol ini beraksi dengan
    ammonia di atmosfer membentuk partikel padat ammonium sulfate (2NH3 +
    H2SO4 → (NH4)2SO4). Partikel garam yang lembut ini ditambah dengan
    jelaga karbon menghasilkan industrial smog yang berwarna abu-abu (smog
    gray-air).
• Frekuensi terjadinya dan besar kecilnya
  smog di suatu daerah sangat dipengaruhi
  oleh:
• topografi dan iklim lokal,
• kepadatan penduduk,
• jumlah industri, dan
• bahan bahan yang digunakan dalam
  industri dan transportasi.
• Pencemaran udara dapat menurun karena
  adanya:
• Hujan; yang membantu membersihkan
  udara dari polutan. Oleh karena itu kota
  yang memiliki iklim kering lebih peka
  terhadap photochemical smog daripada
  kota beriklim basah.
• Angin; membantu menyapu polutan
  pindah ke tempat lain atau mengencerkan
  kadar polutan sehingga kembali bersih.
• Terdapat tiga faktor yang dapat
  menyebabkan terjadinya peningkatan
  pencemaran udara:
• Bangunan di perkotaan, yang dapat
  menghalangi atau menurunkan kecepatan
  angin, sehingga mengurangi pengenceran
  polutan.
• Bukit dan gunung, yang cenderung mengurangi
  aliran udara yang menuju lembah di bawahnya,
  sehingga polutan cenderung meningkat di dekat
  permukaan tanah.
• Suhu tinggi, merangsang reaksi kimia sehingga
  terbentuk photochemical smog.
Inversi suhu menghalangi polutan yang terdapat di lapisan
           dekatpermukaan tanah naik ke atas.


                        Udara lebih dingin




                          Udara dingin




                          Udara hangat




                       a. Kondisi Normal
Udara dingin




Lapisan inversi suhu
      hangat



     Udara dingin




b. Kondisi Inversi Suhu
Hujan Asam
• Hujan akan turun ke permukaan bumi dalam
  dua bentuk:
• Wet deposition (deposisi basah) (sebagai hujan
  asam dan uap air dengan pH kurang dari 5,6).
• Dry deposition (deposisi kering) (sebagai partikel
  asam).
• Sebagian besar deposisi kering terjadi antara 2-
  3 hari di dekat sumber pencemaran (emisi),
  sebaliknya deposisi basah terjadi dalam 4-14
  hari pada jarak yang jauh dari sumber emisi.
Acid Rain
Pengaruh hujan asam

•   Menyebabkan penyakit pernapasan pada
    manusia (bronkitis dan asma)
•   Melarutkan logam seperti timbal dan tembaga
    sehingga dapat mencemari air minum
•   Merusak patung, bangunan, logam, dan cat
    kendaraan.
•   Menurunkan visibilitas atmosfer karena
    adanya partikel sulfat.
•   Menurunkan keuntungan karena produktivitas
    perikanan, hutan dan pertanian menurun.
Pencemaran Udara dalam Ruangan (Indoor Air
                Pollution)
•   Konsentrasi 11 bahan pencemar di dalam ruangan lebih besar 2
    sampai kali dari yang terdapat di luar ruangan.

•   Konsentrasi partikel halus yang mungkin mengandung logam
    toksik seperti timbal dan kadmium di dalam ruangan 60% lebih
    tinggi daripada yang terdapat di dalam ruangan.

•   Konsentrasi bahan pencemar di dalam mobil yang terdapat di
    jalur padat perkotaan dapat mencapai 18 kali lebih besar
    daripada yang terdapat di luar kendaraan.

•   Risiko terhadap kesehatan oleh adanya pemaparan bahan
    pencemar ini meningkat, karena manusia menghabiskan
    sebagian besar (70-98%) waktunya di dalam ruangan dan di
    dalam kendaraan.
Pengaruh Pencemaran Udara pada Kesehatan
                       Manusia
• Udara yang kita hirup akan masuk ke dalam trachea
  yang kemudian masuk ke dalam dua bronchial tubes
  dari paru. Bronchial tube ini terbagi menjadi saluran-
  saluran kecil yang jumlahnya sangat banyak dikenal
  dengan nama bronchiole tubes. Pada ujung bronchiole
  tubes terdapat jutaan kantong udara berukuran sangat
  kecil yang dinamakan alveoli. Oksigen yang terdapat
  dalam udara mengalir melalui dinding alveoli, yang
  selanjutnya diikat oleh hemoglobin di dalam darah. Pada
  saat yang sama, karbon dioksida mengalir dari darah
  melalui dinding alveoli masuk ke dalam paru untuk
  kemudian dikeluarkan.
• Kecapatan reaksi karbon monoksida yang berasal dari
  asap rokok dan kendaraan bermotor dengan
  hemoglobin darah adalah 200 kali lebih cepat daripada
  kecepatan reaksi oksigen dengan hemoglobin.

• Karbon monoksida dalam hemoglobin ini dapat
  menyebabkan sakit kepala, capai, dan gangguan emosi.
  Selain itu dapat menyebabkan kerja jantung semakin
  berat karena harus memompa darah untuk mensuplai
  kebutuhan oksigen. Akibatnya dapat menyebabkan
  penyakit cardiovascular dan pembesaran jantung.

• Merokok dan pemaparan oleh pencemaran udara yang
  berat (seperti ozon, SO2, dan NO2) dapat merusak dan
  memperlambat kerja silia, sehingga bakteri dan partikel
  halus lainnya mudah masuk ke dalam alveoli, yang
  dapat menyebabkan infeksi dan terjadi kanker paru.

Contenu connexe

Tendances

SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...Muhamad Imam Khairy
 
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaCara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaUIN Alauddin Makassar
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...Muhamad Imam Khairy
 
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara SpektrofotometriCara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometriinfosanitasi
 
Lapoan Analisa Air
Lapoan Analisa AirLapoan Analisa Air
Lapoan Analisa Airaji indras
 
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanSni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanUnayah91
 
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirCara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirSaid Muhammad
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganNur Angraini
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...Muhamad Imam Khairy
 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airRini Wulandari
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraNabila Apriliastri
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...Muhamad Imam Khairy
 

Tendances (20)

SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
 
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
SNI 6989.72:2009 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan O...
 
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaCara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyala
 
Pencemaran Udara
 Pencemaran Udara Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
 
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6: Penentuan Lokasi Pengambi...
 
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara SpektrofotometriCara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
Cara Uji Nitrit (NO2 N) secara Spektrofotometri
 
Lapoan Analisa Air
Lapoan Analisa AirLapoan Analisa Air
Lapoan Analisa Air
 
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanSni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
 
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling AirCara Pengambilan Sampel Sampling Air
Cara Pengambilan Sampel Sampling Air
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
 
PPT bioindikator
PPT bioindikatorPPT bioindikator
PPT bioindikator
 
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...
 
manajemen lingkungan dan limbah industri
manajemen lingkungan dan limbah industrimanajemen lingkungan dan limbah industri
manajemen lingkungan dan limbah industri
 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 
konsep dasar fisika udara
konsep dasar fisika udarakonsep dasar fisika udara
konsep dasar fisika udara
 
Percobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD airPercobaan v analisa COD air
Percobaan v analisa COD air
 
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban UdaraSistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
Sistem Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara
 
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
SNI 06-6989.14-2004 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 14: Cara Uji Oksigen ...
 

Similaire à PENCEMARAN

Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udara
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran UdaraPowerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udara
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udaramandika68
 
Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferGusti Rusmayadi
 
PPT Agroklimat bab II atmosfer
PPT Agroklimat bab II   atmosferPPT Agroklimat bab II   atmosfer
PPT Agroklimat bab II atmosferJuwita Hutajulu
 
Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferGusti Rusmayadi
 
Atmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udaraAtmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udaraHotnida D'kanda
 
Pencemaran Udara.pdf
Pencemaran Udara.pdfPencemaran Udara.pdf
Pencemaran Udara.pdfzinogre417
 
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERASTRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERAAsmawi Abdullah
 
PPT-UEU-Isu-isu-Terkini-Lingkungan-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Isu-isu-Terkini-Lingkungan-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Isu-isu-Terkini-Lingkungan-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Isu-isu-Terkini-Lingkungan-Pertemuan-13.pptxIfaFa3
 
Efek pemanasan global kelas XI FISIKA SMA
Efek pemanasan global kelas XI FISIKA SMAEfek pemanasan global kelas XI FISIKA SMA
Efek pemanasan global kelas XI FISIKA SMAAjeng Rizki Rahmawati
 
KIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.pptKIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.pptMarniati7
 
KIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.pptKIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.pptnaanibagea
 
2atmosfer-kualitas-dan-pencemaran-udara2 6.pdf
2atmosfer-kualitas-dan-pencemaran-udara2 6.pdf2atmosfer-kualitas-dan-pencemaran-udara2 6.pdf
2atmosfer-kualitas-dan-pencemaran-udara2 6.pdfAgekSurya
 

Similaire à PENCEMARAN (20)

2 atmosfer
2 atmosfer2 atmosfer
2 atmosfer
 
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udara
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran UdaraPowerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udara
Powerpoint Biologi SMA Kelas 12 Pencemaran Udara
 
Geografi presentasi
Geografi presentasiGeografi presentasi
Geografi presentasi
 
Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
 
PPT Agroklimat bab II atmosfer
PPT Agroklimat bab II   atmosferPPT Agroklimat bab II   atmosfer
PPT Agroklimat bab II atmosfer
 
Ii pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosferIi pendahahuluan atmosfer
Ii pendahahuluan atmosfer
 
atmosfer.ppt
atmosfer.pptatmosfer.ppt
atmosfer.ppt
 
Atmosfer.docx
Atmosfer.docxAtmosfer.docx
Atmosfer.docx
 
Atmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udaraAtmosfer dan pencemaran udara
Atmosfer dan pencemaran udara
 
Asam Basa Atmosfer
Asam Basa AtmosferAsam Basa Atmosfer
Asam Basa Atmosfer
 
Pencemaran Udara.pdf
Pencemaran Udara.pdfPencemaran Udara.pdf
Pencemaran Udara.pdf
 
Penipisan lapisan ozon
Penipisan lapisan ozonPenipisan lapisan ozon
Penipisan lapisan ozon
 
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERASTRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
STRUKTUR DAN KANDUNGAN ATMOSFERA
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
PPT-UEU-Isu-isu-Terkini-Lingkungan-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Isu-isu-Terkini-Lingkungan-Pertemuan-13.pptxPPT-UEU-Isu-isu-Terkini-Lingkungan-Pertemuan-13.pptx
PPT-UEU-Isu-isu-Terkini-Lingkungan-Pertemuan-13.pptx
 
Efek pemanasan global kelas XI FISIKA SMA
Efek pemanasan global kelas XI FISIKA SMAEfek pemanasan global kelas XI FISIKA SMA
Efek pemanasan global kelas XI FISIKA SMA
 
Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
 
KIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.pptKIMIA_LINGKUNGAN.ppt
KIMIA_LINGKUNGAN.ppt
 
KIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.pptKIMIA+LINGKUNGAN.ppt
KIMIA+LINGKUNGAN.ppt
 
2atmosfer-kualitas-dan-pencemaran-udara2 6.pdf
2atmosfer-kualitas-dan-pencemaran-udara2 6.pdf2atmosfer-kualitas-dan-pencemaran-udara2 6.pdf
2atmosfer-kualitas-dan-pencemaran-udara2 6.pdf
 

Dernier

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 

Dernier (20)

Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 

PENCEMARAN

  • 2. Tekanan Atmosfer (millibars) 0 200 400 600 800 1000 120 Suhu Tekanan Mesopause Termosfer Atmosfer bumi yang terdiri atas 80 beberapa lapisan Stratopause Mesosfer 50 (Km) Tropopause Stratosfer Lapisan Ozon 20 Terpanasi dari Bumi Troposfer 0 -80 -40 0 40 80 120 Suhu (oC)
  • 3. 40 Distribusi konsentrasi ozon di 30 troposfer dan stratosfer Stratosfer Stratospheri c Ozon 20 (Km ude Altit ) 10 Photochemical Ozon Troposfer 0 0 5 10 15 20 Konsentrasi Ozon (ppm)
  • 4. • Ozon yang terdapat di lapisan stratosfer merupakan hasil reaksi antara molekul oksigen dengan radiasi ultra violet (UV) matahari. Ozon di lapisan ini berperan sebagai tabir surya, yang menyerap 95% radiasi UV matahari sebelum sampai ke bumi. • Adanya filter UV menyebabkan : – manusia dan semua organisme dapat hidup di muka bumi, – melindungi manusia dari kanker kulit dan mata serta melindungi dari kerusakan sistem kekebalan tubuh, – mencegah oksigen di troposfer berubah menjadi ozon suatu polutan udara yang berbahaya.
  • 5. Kelas utama bahan pencemar di udara Kelas Contoh Carbon oxides Carbon monoxide (CO), Cabon dioxide (CO2) Sulfur oxides Sulfur dioxide (SO2), Sulfur trioxide (SO3) Nitrogen oxides Nitric oxide (NO), nitrogen dioksida (NO2), nitrous oxide (N2O) (NO dan NO2 sering tergabung bersama dan diberi label NOx Volatile Organic Compound (VOCs) Methane (CH4), propane (C3H8), chlorofluorocarbons (CFCs) Suspended particulate matter (SPM) Partikel padat (debu, jelaga, asbestos, timbal, nitrat dan garam sulfat), butiran air (asam sulfat, PCBs, dioxines dan pestisida) Photochemical oxidants Ozon (O3), peroxyacyl nitrates (PANs), hydrogen peroxide (H2O2) Radioactive substances Radon-222, iodine-131, strontium-90, plutonium-239 Hazardous air pollutants (HAPs), yang Carbon tetrachloride (CCl4), methyl chloride (CH3Cl), chloroform dapat menyebabkan gangguan (CHCl3), benzene (C6H6), etylene dibromide (C2H2Br2), kesehatan seperti kanker, formaldehyde (CH2O2). gangguan sistem saraf dan cacat kelahiran
  • 6. • Bahan cemaran (polutan) udara dapat diklasifikasikan ke dalam 1) polutan primer dan 2) polutan sekunder. • Polutan primer adalah bahan kimia (polutan) yang dimasukkan secara langsung ke udara dalam konsentrasi yang membahayakan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah SO2, NO, NO2, CO dan bahan partikulat (debu dan jelaga). • Polutan sekunder adalah bentuk bahan kimia berbahaya di atmosfer yang terbentuk melalui reaksi kimia antara beberapa komponen kimia. Misalnya SO2 dapat bereaksi dengan O2 menjadi SO3. Kemudian SO3 dapat beraksi dengan uap air menjadi asam sulfat (H2SO4). Contoh lainnya adalah reaksi antara sinar matahari, hidrokarbon dan NO yang diemisikan oleh kendaraan bermotor dapat membentuk photochemical smog yang pedih bagi mata.
  • 7. Photochemical dan Industrial Smog • Photochemical smog • Rekasi kimia yang diaktifkan oleh sinar matahari disebut reaksi fotokimia (photochemical reaction). Photochemical smog adalah campuran bahan yang mengandung polutan primer dan sekunder, yang terbentuk karena pengaruh sinar matahari. Proses pembentukan photochemical smog dapat dijelaskan sebagai berikut. Pembentukan photochemical smog, (N2 + O2 → 2NO) di dalam mesin kendaran bermotor dan boiler industri atau pembangkit listrik . Di dalam troposfer (2NO + O2 → 2NO2) yang berwarna coklat kekuningan dengan bau yang tidak enak. NO2 adalah gas yang menyebabkan warna awan menjadi kecoklatan pada siang hari, dikenal dengan nama brown air smog. • Di dalam atmosfer (3NO2 + H2O → 2HNO3 + NO). Sebagian NO2 akan berubah menjadi nitric oxide dan atom oksigen jika terpapar radiasi ultra iolet (NO2 + radiasi UV → NO + O). Atom oksigen yang sangat reaktif ini kemudian bereaksi dengan oksigen membentuk ozon (O + O2 → O3). Atom oksigen dan ozon kemudian bereaksi dengan VOC (terutama hidrokarbon yang dilepas oleh vegetasi, kendaraan bermotor, stasiun pengisian bahan bakar dan instalasi penyulingan minyak) menghasilkan aldehyde. Selian itu hidrokarbon, oksigen, dan nitrogen dioxide bereaksi memebentuk peroxyacyl nitrates (PANs) (hidrokarbon + O2 + NO2 → PANs). • Secara kolektif, NO2, O3 dan PANs disebut sebagai photochemical oxidants, karena mereka dapat bereaksi dengan bahan tertentu di atmosfer (atau di dalam paru manusia). Ozon dan aldehydes dalam photochemical smog dapat mengiritasi saluran pernapasan dan merusak tubuh dan tanaman. Kota- kota besar yang memiliki penduduk padat dan banyak kendaraan, bersuhu panas, banyak sinar matahari, dan beriklim kering sudah dapat dipastikan memiliki photochemical smog.
  • 8. Industrial smog • Lima puluh tahun yang lalu, kota besar seperti London Inggris dan Chicago USA membakar dalam jumlah sangat besar batu bara dan minyak berat (heavy oil) yang mengandung sulfur pada instalasi pembangkit listrik dan industrinya. Karena pembakaran di atas, selama musim dingin kota-kota tersebut terpapar oleh industrial smog yang mengandung 1) sulfur dioxide, 2) butiran suspensi sulfuric acid (aerosol yang mengandung asam sulfat) dan 3) dan campuran aerosol lainnya. • Proses pembentukan industrial smog sangat sederhana. Bila dibakar karbon dalam batu bara dan minyak akan terkonversi menjadi carbon dioxide (C + O2 → CO2) dan carbon monoxide (2C + O2 → 2CO). Sebagian karbon yang tidak terbakar akan berada di atmosfer membentuk jelaga (suspended particulate matter). • Sulfur yang terdapat dalam batu bara dan minyak juga akan bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioxide, gas yang menyesakkan napas dan tidak berwarna (S + O2 → SO2). Di troposfer , sebagian sulfur dioxide bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioxide (SO2 + O2 → 2SO3), selanjutnya bereaksi dengan uap air membentuk butiran air (aerosol) yang mengandung sulfuric acid (SO3 + H2O → H2SO4). Sebagian dari aerosol ini beraksi dengan ammonia di atmosfer membentuk partikel padat ammonium sulfate (2NH3 + H2SO4 → (NH4)2SO4). Partikel garam yang lembut ini ditambah dengan jelaga karbon menghasilkan industrial smog yang berwarna abu-abu (smog gray-air).
  • 9. • Frekuensi terjadinya dan besar kecilnya smog di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh: • topografi dan iklim lokal, • kepadatan penduduk, • jumlah industri, dan • bahan bahan yang digunakan dalam industri dan transportasi.
  • 10. • Pencemaran udara dapat menurun karena adanya: • Hujan; yang membantu membersihkan udara dari polutan. Oleh karena itu kota yang memiliki iklim kering lebih peka terhadap photochemical smog daripada kota beriklim basah. • Angin; membantu menyapu polutan pindah ke tempat lain atau mengencerkan kadar polutan sehingga kembali bersih.
  • 11. • Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan pencemaran udara: • Bangunan di perkotaan, yang dapat menghalangi atau menurunkan kecepatan angin, sehingga mengurangi pengenceran polutan. • Bukit dan gunung, yang cenderung mengurangi aliran udara yang menuju lembah di bawahnya, sehingga polutan cenderung meningkat di dekat permukaan tanah. • Suhu tinggi, merangsang reaksi kimia sehingga terbentuk photochemical smog.
  • 12. Inversi suhu menghalangi polutan yang terdapat di lapisan dekatpermukaan tanah naik ke atas. Udara lebih dingin Udara dingin Udara hangat a. Kondisi Normal
  • 13. Udara dingin Lapisan inversi suhu hangat Udara dingin b. Kondisi Inversi Suhu
  • 14. Hujan Asam • Hujan akan turun ke permukaan bumi dalam dua bentuk: • Wet deposition (deposisi basah) (sebagai hujan asam dan uap air dengan pH kurang dari 5,6). • Dry deposition (deposisi kering) (sebagai partikel asam). • Sebagian besar deposisi kering terjadi antara 2- 3 hari di dekat sumber pencemaran (emisi), sebaliknya deposisi basah terjadi dalam 4-14 hari pada jarak yang jauh dari sumber emisi.
  • 16. Pengaruh hujan asam • Menyebabkan penyakit pernapasan pada manusia (bronkitis dan asma) • Melarutkan logam seperti timbal dan tembaga sehingga dapat mencemari air minum • Merusak patung, bangunan, logam, dan cat kendaraan. • Menurunkan visibilitas atmosfer karena adanya partikel sulfat. • Menurunkan keuntungan karena produktivitas perikanan, hutan dan pertanian menurun.
  • 17. Pencemaran Udara dalam Ruangan (Indoor Air Pollution) • Konsentrasi 11 bahan pencemar di dalam ruangan lebih besar 2 sampai kali dari yang terdapat di luar ruangan. • Konsentrasi partikel halus yang mungkin mengandung logam toksik seperti timbal dan kadmium di dalam ruangan 60% lebih tinggi daripada yang terdapat di dalam ruangan. • Konsentrasi bahan pencemar di dalam mobil yang terdapat di jalur padat perkotaan dapat mencapai 18 kali lebih besar daripada yang terdapat di luar kendaraan. • Risiko terhadap kesehatan oleh adanya pemaparan bahan pencemar ini meningkat, karena manusia menghabiskan sebagian besar (70-98%) waktunya di dalam ruangan dan di dalam kendaraan.
  • 18. Pengaruh Pencemaran Udara pada Kesehatan Manusia • Udara yang kita hirup akan masuk ke dalam trachea yang kemudian masuk ke dalam dua bronchial tubes dari paru. Bronchial tube ini terbagi menjadi saluran- saluran kecil yang jumlahnya sangat banyak dikenal dengan nama bronchiole tubes. Pada ujung bronchiole tubes terdapat jutaan kantong udara berukuran sangat kecil yang dinamakan alveoli. Oksigen yang terdapat dalam udara mengalir melalui dinding alveoli, yang selanjutnya diikat oleh hemoglobin di dalam darah. Pada saat yang sama, karbon dioksida mengalir dari darah melalui dinding alveoli masuk ke dalam paru untuk kemudian dikeluarkan.
  • 19. • Kecapatan reaksi karbon monoksida yang berasal dari asap rokok dan kendaraan bermotor dengan hemoglobin darah adalah 200 kali lebih cepat daripada kecepatan reaksi oksigen dengan hemoglobin. • Karbon monoksida dalam hemoglobin ini dapat menyebabkan sakit kepala, capai, dan gangguan emosi. Selain itu dapat menyebabkan kerja jantung semakin berat karena harus memompa darah untuk mensuplai kebutuhan oksigen. Akibatnya dapat menyebabkan penyakit cardiovascular dan pembesaran jantung. • Merokok dan pemaparan oleh pencemaran udara yang berat (seperti ozon, SO2, dan NO2) dapat merusak dan memperlambat kerja silia, sehingga bakteri dan partikel halus lainnya mudah masuk ke dalam alveoli, yang dapat menyebabkan infeksi dan terjadi kanker paru.