MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
Bahan Tayangan UUD 1945
1. 1 HAL-HAL POKOK DALAM RANGKAIAN
PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Tuntutan Reformasi
• Amandemen UUD 1945
• Penghapusan doktrin
Dwi Fungsi ABRI
• Penegakan hukum, HAM,
dan pemberantasan KKN
• Otonomi Daerah
• Kebebasan Pers
• Mewujudkan kehidupan
demokrasi
Sebelum Perubahan
Jumlah:
• 16 bab
• 37 pasal
• 49 ayat
• 4 pasal A.P
• 2 ayat A.T
• Penjelasan
Dasar Pemikiran
Perubahan
• Kekuasaan tertinggi di
tangan MPR
• Kekuasaan yang sangat
besar pada Presiden
• Pasal-pasal multitafsir
• Pengaturan lembaga
negara oleh Presiden
melalui pengajuan UU
• Praktek ketatanegaraan
tidak sesuai dengan jiwa
Pembukaan UUD 1945
Tujuan Perubahan
Menyempurnakan aturan
dasar:
• Tatanan negara
• Kedaulatan Rakyat
• HAM
• Pembagian kekuasaan
• Kesejahteraan Sosial
• Eksistensi negara
demokrasi dan negara
hukum
• Sesuai dengan aspirasi
dan kebutuhan bangsa
Dasar Yuridis
• Pasal 3 UUD 1945
• Pasal 37 UUD 1945
• TAP MPR No.IX/MPR/1999
• TAP MPR No.IX/MPR/2000
• TAP MPR No.XI/MPR/2001
Kesepakatan Dasar
• Tidak mengubah
Pembukaan UUD 1945
• Tetap mempertahankan
NKRI
• Mempertegas sistem
presidensiil
• Penjelasan UUD 1945
yang memuat hal-hal
normatif akan dimasukan
ke dalam pasal-pasal
(Batang Tubuh)
• Perubahan dilakukan
dengan cara “adendum”
Sidang MPR
• Sidang Umum MPR 1999
Tgl.14-21 Okt 1999
• Sidang Tahunan MPR 2000
Tgl.7-18 Agt 2000
• Sidang Tahunan MPR 2001
Tgl.1-9 Nov 2001
• Sidang Tahunan MPR 2002
Tgl.1-11 Agt 2002
Hasil Perubahan
Jumlah:
• 21 bab
• 73 pasal
• 170 ayat
• 3 pasal A.P.
• 2 Pasal A.T.
• Tanpa Penjelasan
3 Penyaji
I
4 Penyaji
I
2. 2 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
I
TAHUN 1945
PEMBUKAAN
(Preambule)
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan
dan peri-keadilan.
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat
yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur.
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksana
kan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
I
3. BAB BENTUK DAN KEDAULATAN
(Pasal 1)
3
Negara Kesatuan
Negara Hukum ***)
Berbentuk Republik
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan
dilaksanakan menurut UUD ***)
I
I
4. LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Presiden/
Wakil
Presiden
BPK MA MK
badan-badan lain
yang fungsinya
berkaitan dengan
kekuasaan
kehakiman
KY
UUD 1945
PUSAT
DAERAH
Militer
TUN
Umum
Agama
Lingkungan
Peradilan
kpu bank
sentral
DPR MPR DPD
PERWAKILAN BPK
PROVINSI
4
Kementerian
Negara
dewan
pertimbangan
TNI/POLRI
I
I
PEMDA PROVINSI
KPD DPRD
PEMDA KAB/KOTA
KPD DPRD
5. Lembaga-lembaga yang memegang kekuasaan menurut UUD
MK MA
Pasal 24 (1)***
memegang kekuasaan
kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan
keadilan
PRESIDEN
Pasal 4 (1)
memegang
kekuasaan
pemerintahan
DPR
Pasal 20 (1)*
memegang
kekuasaan
membentuk UU
I
I
5
6. BAB MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
MPR
Pasal 2 (1)****
Wewenang
1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang
Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ];
2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal
3 ayat (2)***/**** ];
3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil
Presiden dalam masa jabatannya menurut
Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat
(3)***/****];
4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang
diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi
kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***];
5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil
Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan
kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai
berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil
Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa
jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat
(3)****].
I
I
6
ANGGOTA
DPR
dipilih melalui
pemilu
ANGGOTA
DPD
dipilih melalui
pemilu
7. BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Presiden/Wakil Presiden
Presiden/
Wakil Presiden
Calon Presiden dan calon
Wakil Presiden harus seorang
warga negara Indonesia sejak
kelahirannya dan tidak pernah
menerima kewarganegaraan
lain karena kehendaknya
sendiri, tidak pernah
mengkhianati negara, serta
mampu secara rohani dan
jasmani untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban sebagai
Presiden dan Wakil Presiden.
Antara lain:
Wewenang, Kewajiban, dan Hak
[Pasal 6 (1)***]
Presiden dan Wakil Presiden
dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat
[Pasal 6A (1)***]
Presiden dan Wakil Presiden
memegang jabatan selama
lima tahun, dan sesudahnya
dapat dipilih kembali dalam
jabatan yang sama, hanya
untuk satu kali masa jabatan.
(Pasal 7 *)
I
1. “…memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD “[Pasal 4 (1)];
2. “…berhak mengajukan RUU kepada DPR” [Pasal 5 (1)*];
3. “…menetapkan peraturan pemerintah” [Pasal 5 (2)*];
4. “…memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”[Pasal 9 (1)*];
5. “…memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU” (Pasal 10);
6. “…dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain” [Pasal 11 (1)****];
7. “…membuat perjanjian internasional lainnya… dengan persetujuan DPR” [Pasal 11 (2)***];
8. “…menyatakan keadaan bahaya” (Pasal 12);
9. “…mengangkat duta dan konsul” [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*];
10. “…menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 13 (3)*];
11. “…memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA” [Pasal 14 (1)*];
12. “…memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 14 (2)*];
13. “…memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU” (Pasal 15)*;
14. “…membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden” (Pasal 16)****;
15. Tentang pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*];
16. Tentang pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*];
17. Tentang hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22 (1)];
18. Tentang pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***];
19. Tentang peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***];
20. Tentang penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***];
21. Tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***];
22. Tentang pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***].
I
7
8. BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan secara
langsung oleh rakyat
KPU MPR
2
diusulkan sebelum
pemilu
[Pasal 6A (2) ***]
4
memperoleh
jumlah suara
>50% dalam
pemilu dengan
sedikitnya 20% di
setiap Prov. yang
tersebar di lebih
dari 1/2 jml Prov.
[Pasal 6A (3)***]
4a
dalam hal tidak ada
pasangan calon terpilih,
dua pasangan calon yang
mendapat suara terbanyak
1 dan 2 dlm pemilu dipilih
oleh rakyat secara langsung
dan yg memperoleh suara
terbanyak dilantik
[Pasal 6A (4)****]
5
melantik
[Pasal 3 (2)
***/****]
sebelum
memangku
jabatan,
bersumpah di
hadapan
[Pasal 9 (1)*]
Calon
Presiden
dan
Wapres
Presiden/
Wapres
Parpol/ Gab. Parpol
Peserta Pemilu
3
Pemilu
1
Presiden dan Wakil
Presiden dipilih
dalam satu
pasangan secara
langsung oleh
rakyat
[Pasal 6A (1)***]
RAKYAT
Presiden dan
Wakil Presiden
memegang
jabatan selama
lima tahun, dan
sesudahnya
dapat dipilih
kembali dalam
jabatan yang
sama, hanya
untuk satu kali
masa jabatan.
(Pasal 7 *)
I
I
8
9. BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden
Pasal 7B (1) 2 Pasal 7B (2) 3
MK DPR MPR
Presiden
dan/atau Wakil
Presiden
diberhentikan
Presiden
dan/atau Wakil
Presiden terus
menjabat
Pasal 7A 1
4 Pasal 7B (3)
5 Pasal 7B (4) 6 Pasal 7B (5)
Pasal 7B (6)
Pasal 7B (7)
7
8
Usul
diterima
Usul tidak
diterima
1. DPR mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 7A ***);
2. usul tsb dpt diajukan dgn terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus
pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum dan/atau tidak lagi memenuhi
syarat [Pasal 7B (1)***];
3. pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal 7B (2)***];
4. pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam sidang
paripurna yang dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)***];
5. wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)***];
6. bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat, DPR menyelenggarakan sidang
paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal 7B (5)***];
7. wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)***];
8. keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan menyampaikan
penjelasan [Pasal 7B (7)***].
I
I
9
10. DPR
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Mengangkat duta dan konsul, penempatan duta negara lain, pemberian
grasi dan rehabilitasi, pemberian amnesti dan abolisi, serta memberi
gelar dan tanda jasa
1
Mengangkat
Duta dan
Konsul
[Pasal 13 (1)]
3
menerima
penempatan
duta negara
lain
[Pasal 13 (3)*]
5
grasi dan
rehabilitasi
[Pasal 14 (1)*]
7
amnesti dan
abolisi
[Pasal 14 (2)*]
6
pertimbangan
MA
8
pertimbangan
Presiden
2
Pertimbangan
Duta
[Pasal 13 (2) *]
4
pertimbangan
9
Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain
tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang
(Pasal 15 *)
I
I
1
0
11. BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA DAN BAB KEMENTERIAN NEGARA I
Presiden
1
memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD
[Pasal 4 (1)]
2
dalam melakukan
kewajiban dibantu oleh
satu orang Wapres
[Pasal 4 (2)]
4
dibantu
menteri negara [Pasal 17 (1)]
yang diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden
[Pasal 17 (2)*]
membidangi urusan tertentu
dalam pemerintahan
[Pasal 17 (3)*]
3
membentuk
dewan pertimbangan #)
(Pasal 16) ****
#) DPA dihapus
I
1
1
12. BAB PEMERINTAHAN DAERAH I
NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan
kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota
itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang [Pasal 18 (1)**]
PEMERINTAHAN DAERAH
KEPALA PEMERINTAH
mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan [Pasal 18 (2)**]
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali
urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan
sebagai urusan Pemerintah Pusat
[Pasal 18 (5) **]
berhak menetapkan peraturan daerah dan
peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan
otonomi dan tugas pembantuan
[Pasal 18 (6)**]
DAERAH
DPRD
I
1
2
Anggota DPRD
dipilih melalui
pemilu
[Pasal 18 (3) **]
Gubernur,
Bupati, Walikota
dipilih secara
demokratis
[Pasal 18 (4)**]
13. BAB PEMERINTAHAN DAERAH
Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan
kabupaten dan kota, diatur dengan UU dengan memperhatikan
kekhususan dan keragaman daerah [Pasal 18A (1)**]
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan
pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan
selaras berdasarkan UU [Pasal 18A (2)**]
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan
daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur
dengan UU [Pasal 18B (1)**]
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang
masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
prinsip NKRI, yang diatur dalam UU [Pasal 18B (2)**]
I
I
1
3
2
14. BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DPR
Fungsi, Wewenang, dan Hak
1. “…memegang kekuasaan membentuk UU” [Pasal
20 (1)*] ;
2. “…memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan
fungsi pengawasan” [Pasal 20A (1)**] ;
3. “…mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak
menyatakan pendapat” [Pasal 20A (2)**] ;
4. tentang pengajuan usul pemberhentian Presiden
dan/atau Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ;
5. tentang persetujuan dalam menyatakan perang,
membuat perdamaian dan perjanjian [Pasal 11 (1)
dan (2)****] ;
6. tentang pemberian pertimbangan kepada
Presiden dalam pengangkatan duta [Pasal 13
(2)*] ;
7. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden
dalam menerima penempatan duta negara lain
[Pasal 13 (3)*] ;
8. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden
dalam pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*]
;
9. tentang persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ;
10. tentang pembahasan dan persetujuan atas RAPBN
yang diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***]
;
11. tentang pemilihan anggota BPK dengan
memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F
(1)***] ;
12. tentang persetujuan calon hakim agung yang
diusulkan oleh KY [Pasal 24A (3)***] ;
13. tentang persetujuan pengangkatan dan
pemberhentian anggota KY [Pasal 24B (3)***] ;
14. tentang pengajuan tiga orang calon anggota hakim
konstitusi [Pasal 24C (3)***] ;
I
II
1
4
Anggota DPR
dipilih melalui
pemilihan umum
[Pasal 19 (1)**]
Anggota DPR
dapat
diberhentikan dari
jabatannya, yang
syarat-syarat dan
tata caranya diatur
dalam undang-undang
(Pasal 22B**)
15. YA
BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Pembentukan UU
DPR
UU
Presiden
3
RUU
dibahas bersama
[Pasal 20 (2)*]
4b
mengesahkan
[Pasal 20 (4)*]
4c
dalam hal RUU
tidak disahkan,
dalam waktu 30
hari, RUU tersebut
sah menjadi UU
dan wajib
diundangkan
[Pasal 20 (5)**]
1a
memegang kekuasaan
membentuk UU
[Pasal 20 (1)*]
anggota berhak
mengajukan usul RUU
(Pasal 21*)
4a
tidak boleh
diajukan lagi
dalam persi-dangan
masa itu
[Pasal 20 (3)*]
4
persetujuan
bersama
1b
berhak mengajukan
RUU
[Pasal 5 (1)*]
2
ikut
membahas
memberi
pertimbangan
RUU
tertentu
DPD
TIDAK
I
II
1
5
16. Presiden DPR
3b
harus dicabut
[Pasal 22 (3)]
1
dalam hal ihwal kegentingan yang
memaksa, berhak menetapkan
peraturan pemerintah sebagai
pengganti undang-undang
[Pasal 22 (1)]
2
peraturan pemerintah
pengganti UU itu harus
mendapat persetujuan
[Pasal 22 (2)]
3a
menjadi
UU
3
persetujuan
BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Peraturan Pemerintah pengganti UU
TIDAK
YA
I
II
1
6
17. BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH
DPD
Wewenang
1. dapat mengajukan RUU tertentu [Pasal 22D (1)***];
2. ikut membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***];
3. memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, agama dan
RAPBN [Pasal 22D (2)***];
4. memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK [Pasal 23F (1)***];
5. melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan,
dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR [Pasal 22D (3)***].
II
II
1
7
Anggota DPD dapat
diberhentikan dari
jabatannya, yang syarat-syarat
dan tata caranya
diatur dalam undang-undang
[Pasal 22D (4)***]
Anggota DPD dipilih dari
setiap provinsi melalui
Pemilu.
Anggota DPD dari setiap
provinsi jumlahnya sama
dan jumlah seluruh
anggota DPD itu tidak lebih
1/3 jumlah anggota DPR.
[Pasal 22C (1)*** dan
(2)***]
18. BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH
Pembentukan UU tertentu
DPR
UU
tertentu
4
persetujuan
bersama
3
membahas
bersama
4b
mengesahkan
[Pasal 20 (4)*]
4c
dalam hal RUU tidak
disahkan, dalam
waktu 30 hari, RUU
tersebut sah
menjadi UU dan
wajib diundangkan
[Pasal 20 (5)**]
4a
tidak boleh diajukan lagi
dalam persidangan masa itu
[Pasal 20 (3)*]
1
dapat
mengajukan
[Pasal 22D (1)***]
RUU
tertentu
Presiden
2
membahas RUU
tertentu
[Pasal 22D (2)***]
DPD
YA
TIDAK
II
II
1
8
19. Anggota
DPRD
Anggota
DPR
BAB PEMILIHAN UMUM
Presiden/
Wapres
Anggota
DPD
3
dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat
[Pasal 6A (1)***]
diusulkan oleh parpol atau
gabungan parpol peserta
pemilu [Pasal 6A (2)***]
5
Peserta dari
Perseorangan
[Pasal 22E (4)***]
4
Peserta dari
Partai Politik
[Pasal 22E (3)***]
2
‘luber jurdil’ setiap 5 tahun
[Pasal 22E (1)***]
untuk memilih
[Pasal 22E (2)***]
1
diselenggarakan
oleh
komisi pemilihan
umum
yang bersifat
nasional, tetap, dan
mandiri
[Pasal 22E (5)***]
PEMILU
II
II
19
20. 1
mengajukan
[Pasal 23 (2)***]
RAPBN
Presiden DPR
4
persetujuan
DPD
4b
Pemerintah
menjalankan
APBN
Tahun lalu
[Pasal 23 (3)***]
4a
Pemerintah
menjalankan
APBN
2
memberi
pertimbangan
[Pasal 23 (2)***]
BAB HAL KEUANGAN
Penyusunan APBN
3
membahas
bersama
[Pasal 23 (2)***]
RAPBN
TIDAK
YA
II
II
20
21. BAB HAL KEUANGAN
bank sentral
bank sentral
Pasal 23D ****
susunan kedudukan kewenangan tanggungjawab independensi
diatur dengan undang-undang
II
II
21
22. BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Keanggotaan Tugas dan Wewenang
BPK
Untuk memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara diadakan
satu Badan Pemeriksa Keuangan yang
bebas dan mandiri [Pasal 23E (1)***]
BPK berkedudukan di ibu kota negara, dan
memiliki perwakilan di setiap provinsi
[Pasal 23G (1)***]
II
II
22
Anggota dipilih oleh
DPR dengan
memperhatikan
pertimbangan DPD
dan diresmikan oleh
Presiden
[Pasal 23F (1)***]
menyerahkan hasil
pemeriksaan
keuangan negara
kepada DPR, DPD,
dan DPRD sesuai
dengan
kewenangannya
[Pasal 23E (2)***]
23. BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Pemeriksaan Keuangan Negara
BPK
2
hasil pemeriksaan
diserahkan
[Pasal 23E (2)***]
DPD DPRD
3
hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti
oleh lembaga perwakilan dan/atau badan
sesuai dengan undang-undang
[Pasal 23E (3)***]
1
memeriksa pengelolaan dan
tanggungjawab
keuangan negara
[Pasal 23E (1)***]
DPR
II
II
23
24. DPD DPR Presiden
Anggota BPK
terpilih
2
memberikan
pertimbangan
1
memilih calon
3
diresmikan
BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Pemilihan Anggota BPK [Pasal 23 F (1)***]
II
II
24
25. BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Agung
MA
Pasal 24A ***
Agama
Militer
TUN
Umum
Kewajiban dan Wewenang
1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan
di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai
wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang [Pasal 24A (1)***];
2.mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***];
3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi
[Pasal 14 (1)*].
II
III
25
Hakim agung harus
memiliki integritas dan
kepribadian yang tidak
tercela, adil,
profesional, dan
berpengalaman di
bidang hukum
[Pasal 24A (2)***]
Calon hakim agung
diusulkan oleh Komisi
Yudisial kepada DPR
untuk mendapat per-setujuan
dan ditetap-kan
sebagai hakim
agung oleh Presiden
[Pasal 24A (3)***]
26. BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Konstitusi
MK
Pasal 24C ***
Kewajiban dan Wewenang
1. berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya
bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar,
memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus
perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)***];
2.wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai
dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-
Undang Dasar [Pasal 24C (2)***].
II
III
Hakim konstitusi harus
memiliki integritas dan
kepribadian yang tidak
tercela, adil, negarawan
yang menguasai konstitusi
dan ketatanegaraan, serta
tidak merangkap sebagai
pejabat negara
[Pasal 24C (5)***]
26
mempunyai sembilan
orang anggota hakim
konstitusi yang ditetapkan
oleh Presiden, yang
diajukan masing-masing
tiga orang oleh MA, tiga
orang oleh DPR dan tiga
orang oleh Presiden
[Pasal 24C (3)***]
27. BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN
Komisi Yudisial
KY
Pasal 24B ***
Wewenang
1.mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***];
2.mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim [Pasal 24B (1)***].
II
III
27
Anggota Komisi Yudisial
harus mempunyai
pengetahuan dan
pengalaman di bidang
hukum serta memiliki
integritas dan
kepribadian yang tidak
tercela
[Pasal 24B (2)***]
Anggota Komisi Yudisial
diangkat dan
diberhentikan oleh
Presiden dengan
persetujuan DPR
[Pasal 24B (3)***]
28. BAB WILAYAH NEGARA
WILAYAH NEGARA
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya
ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) **
II
III
28
29. BAB WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
WARGA
NEGARA DAN
PENDUDUK
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)]
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)]
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara [Pasal 27 (3)**]
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dengan undang-undang (Pasal 28)
II
III
29
warga negara ialah
orang-orang bangsa
Indonesia asli dan
orang-orang bangsa
lain yang disahkan
dengan undang-undang
sebagai
warga negara [Pasal
26 (1)]
Penduduk ialah
warga negara
Indonesia dan orang
asing yang
bertempat tinggal di
Indonesia
[Pasal 26 (2)**]
30. BAB HAK ASASI MANUSIA III
HAK
ASASI
MANUSIA
III
30
membentuk keluarga, keturunan
dan perlindungan anak dari
kekerasan dan diskriminasi
(Pasal 28B) **
mengembangkan dan memajukan
diri, serta mendapat pendidikan
dan manfaat dari IPTEK
(Pasal 28C) **
kebebasan beragama, meyakini
kepercayaan, memilih
kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal, kebebasan
berserikat, berkumpul dan
berpendapat (Pasal 28E) **
berkomunikasi dan
memperoleh informasi
(Pasal 28F) **
pengakuan yang sama di hadapan
hukum, hak untuk bekerja dan
kesempatan yg sama dalam
pemerintahan
(Pasal 28D) **
berkewajiban menghargai
hak orang dan pihak lain
serta tunduk kepada
pembatasan UU
(Pasal 28J) **
tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut dan bebas dari
perlakuan diskriminatif
(Pasal 28I) **
hidup sejahtera lahir dan batin,
memperoleh pelayanan
kesehatan, mendapat perlakuan
khusus (Pasal 28H) **
mempertahankan
hidup dan
kehidupan
(Pasal 28A) **
perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta
benda serta bebas dari
penyiksaan
(Pasal 28G) **
31. BAB AGAMA
A G A M A
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
[Pasal 29 (1)]
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu [Pasal 29 (2)]
III
III
31
32. BAB PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
Pertahanan dan
Keamanan Negara
Tugas
TNI (AD, AL, AU) POLRI
sebagai alat negara
yang menjaga
keamanan dan
ketertiban
masyarakat bertugas
melindungi,
mengayomi, melayani
masyarakat, serta
menegakkan hukum
[Pasal 30 (4)**]
sebagai alat negara
bertugas
mempertahankan,
melindungi, dan
memelihara keutuhan
dan kedaulatan
negara
[Pasal 30 (3)**]
Susunan dan kedudukan TNI, POLRI,
hubungan kewenangan TNI dan POLRI di
dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat
keikutsertaan warga negara dalam usaha
hankamneg, serta hal-hal yang terkait
dengan hankam diatur dengan UU
[Pasal 30 (5)**]
III
IV
32
Usaha hankamneg
dilaksanakan melalui
sishankamrata oleh
TNI dan POLRI sbg
kekuatan utama, dan
rakyat sbg kekuatan
pendukung
[Pasal 30 (2)**]
Tiap-tiap warga
negara berhak dan
wajib ikut serta
dalam usaha
pertahanan dan
keamanan negara
[Pasal 30 (1)**]
33. BAB PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN III
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang-undang [Pasal 31 (3)****]
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
negara memprioritaskan anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
APBN dan APBD untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan
nasional [Pasal 31 (4)****]
Pemerintah memajukan ilmu penge-tahuan
dan teknologi dengan men-junjung
tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat
manusia [Pasal 31 (5)****]
negara menghormati dan memelihara
bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya Nasional [Pasal 32 (2)****]
Setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib
membiayainya
[Pasal 31 (2)****]
Setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan
[Pasal 31 (1)****]
negara memajukan kebudayaan
Nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya
[Pasal 32 (1)****]
IV
33
34. 34BAB PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL III
IV
Cabang-cabang produksi yang
menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara
PEREKONOMIAN
NASIONAL
DAN
penting bagi negara dan
KESEJAHTERAAN
SOSIAL
disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan
[Pasal 33 (1)]
[Pasal 33 (2)]
Bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran
rakyat [Pasal 33 (3)]
diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional
[Pasal 33 (4)****]
Fakir miskin dan anak-anak
yang terlantar
dipelihara oleh negara
[Pasal 34 (1)****]
Negara mengembangkan sistem
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
mem-berdayakan masyarakat yang
lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan
[Pasal 34 (2)****]
Negara bertanggung jawab
atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan
fasilitas pelayanan umum
yang layak [Pasal 34
(3)****]
35. BAB BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN
ATRIBUT KENEGARAAN
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35)
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36)
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A) **
Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B) **
III
IV
35
36. BAB PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR
MPR
berwenang mengubah
dan menetapkan
[Pasal 3 (1)***]
Pasal-pasal
Perubahan
UUD
Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat
diagendakan dalam sidang MPR apabila
diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari
jumlah anggota MPR [Pasal 37 (1)****]
Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD
diajukan secara tertulis dan ditunjukkan
dengan jelas bagian yang diusulkan untuk
diubah beserta alasannya [Pasal 37 (2)****]
Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah anggota MPR [Pasal 37 (3)****]
Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD
dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya
50% + 1 anggota dari seluruh
anggota MPR [Pasal 37 (4)****]
Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat
dilakukan perubahan [Pasal 37 (5)****]
III
IV
36
37. ATURAN PERALIHAN
ATURAN PERALIHAN
Pasal I
Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih
tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut
Undang-Undang Dasar ini ****)
Pasal II
Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi
sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang
Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang-
Undang Dasar ini ****)
Pasal III
Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17
Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya
dilakukan oleh Mahkamah Agung ****)
III
IV
37
38. ATURAN TAMBAHAN
ATURAN TAMBAHAN
Pasal I
Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan
peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003 ****)
Pasal II
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal ****)
III
IV
38
39. BENTUK DAN KEDAULATAN
BENTUK DAN KEDAULATAN
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan,
yang berbentuk Republik [Pasal 1 (1)]
Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan
dilakukan sepenuhnya oleh MPR
[Pasal 1 (2)]
Back
(Sebelum)
40. AD, AL, AU
lain-lain badan
kehakiman
menurut undang-undang
UUD 1945
Kementerian
Negara
BPK DPR
MPR
MA
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebelum perubahan
DPA
Presiden/
Wakil
Presiden
(Sebelum)
Back
41. MPR
Wewenang
1. Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan
dilakukan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat [Pasal 1 (2)];
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat
menetapkan Undang-Undang Dasar dan
garis-garis besar daripada haluan negara
(Pasal 3);
3. Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan
suara yang terbanyak [Pasal 6 (2)];
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
Keanggotaan
MPR terdiri atas anggota-anggota DPR,
ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah
dan golongan-golongan, menurut
aturan yang ditetapkan dengan undang-undang
[Pasal 2 (1)]
back
(Sebelum)
next
42. KETETAPAN MPRS NO.XX/MPRS/1966
TENTANG
MEMORANDUM DPR-GR MENGENAI SUMBER TERTIB HUKUM REPUBLIK INDONESIA DAN TATA
URUTAN PERATURAN PERUNDANGAN REPUBLIK INDONESIA
TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANGAN
REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD 1945
1. UUD 1945;
2. KETETAPAN MPR;
3. UNDANG-UNDANG/PERPU;
4. PERATURAN PEMERINTAH;
5. KEPUTUSAN PRESIDEN;
6. PERATURAN-PERATURAN PELAKSANAAN LAINNYA, SEPERTI:
A. PERATURAN MENTERI;
B. INSTRUKSI MENTERI;
C. DAN LAIN-LAIN.
back
43. dibantu oleh satu orang
Wakil Presiden
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA
Presiden/Wakil Presiden
Presiden
Wewenang
1. memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)];
2. memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan
DPR [Pasal 5 (1)];
3. menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU sebagaimana
mestinya [Pasal 5 (2)];
4. memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10);
5. menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan
negara lain dengan persetujuan DPR (Pasal 11);
6. menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan
bahaya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 12);
7. mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)];
8. menerima duta negara lain [Pasal 13 (2)];
9. memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi (Pasal 14);
10.memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15);
11.mengangkat dan memperhentikan menteri-menteri negara
[Pasal 17 (2)];
12.dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak
menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang
[Pasal 22 (1)].
Persyaratan, Masa Jabatan,
Pemilihan, dan Penggantian
1. Presiden ialah orang Indonesia asli
[Pasal 6 (1)];
2. Presiden dan Wakil Presiden dipilih
oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat dengan suara yang
terbanyak [Pasal 6 (2)];
3. Presiden dan Wakil Presiden
memegang jabannya selama masa
lima tahun, dan sesudahnya dapat
dipilih kembali (Pasal 7);
4. Jika Presiden mangkat, berhenti,
atau tidak dapat melakukan
kewajibannya dalam masa
jabatannya, ia diganti oleh Wakil
Presiden sampai habis waktunya
(Pasal 8).
back
(Sebelum)
44. DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG
Susunan, Kewajiban, dan Hak
Susunan Kewajiban dan Hak
Berkewajiban memberi jawab atas
pertanyaan Presiden dan berhak
memajukan usul kepada
pemerintah [Pasal 16 (2)]
DPA
ditetapkan dengan undang-undang
[Pasal 16 (1)]
back
(Sebelum)
45. KEMENTERIAN NEGARA
Pasal 17
KEMENTERIAN NEGARA
1. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
2. Menteri-menteri itu diangkat dan diperhentikan
oleh Presiden.
3. Menteri-menteri itu memimpin departemen
pemerintahan.
back
(Sebelum)
46. PEMERINTAHAN DAERAH
Pasal 18
Pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil, dengan bentuk susunan
pemerintahannya ditetapkan dengan
undang-undang, dengan memandang dan
mengingati dasar permusyawaratan dalam
sistem pemerintahan negara, dan hak-hak
asal usul dalam daerah-daerah yang
bersifat istimewa.
back PEMERINTAHAN DAERAH
(Sebelum)
47. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
Susunan, Fungsi, Wewenang, dan Hak
DPR
Susunan Fungsi, Wewenang, dan Hak
1. memberikan persetujuan atas UU [Pasal 5 (1) dan
Pasal 20 (1)];
2 Anggota-anggota DPR berhak memajukan RUU
[Pasal 21 (1)];
3 memberikan persetujuan terhadap peraturan pemerintah
pengganti undang-undang [Pasal 22 (2)];
4 memberikan persetujuan dalam hal Presiden menyatakan
perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan
negara lain (Pasal 11);
5 memberikan persetujuan dalam hal pemerintah
mengusulkan RAPBN [Pasal 23 (1)];
6 menerima hasil pemeriksaan tanggungjawab tentang
keuangan negara dari BPK [Pasal 23 (5)].
ditetapkan dengan
undang-undang
[Pasal 19 (1)]
back
(Sebelum)
48. HAL KEUANGAN
HAL KEUANGAN
Pasal 23
1. Anggaran pendapatan dan belanja ditetapkan tiap-tiap tahun dengan
undang-undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui
anggaran yang diusulkan pemerintah, maka pemerintah menjalankan
anggaran tahun yang lalu.
2. Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang.
3. Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang.
4. Hal keuangan negara selanjutnya diatur dengan undang-undang.
5. Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan
suatu Badan Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya ditetapkan dengan
undang-undang. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan
Perwakilan rakyat
back
(Sebelum)
49. KEKUASAAN KEHAKIMAN
Mahkamah Agung
MA
Pasal 24
1. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman
menurut undang-undang.
2. Susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman itu
diatur dengan undang-undang.
Pasal 25
Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk
diperhentikan sebagai hakim ditetapkan dengan
undang-undang.
back
(Sebelum)
50. WARGA NEGARA
Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara [Pasal 26 (1)]
Syarat-syarat yang mengenai kewarganegaraan ditetapkan
dengan UU [Pasal 26 (2)]
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)]
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)]
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan
dengan undang-undang (Pasal 28)
back WARGA NEGARA
(Sebelum)
51. AGAMA
Pasal 29
1. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
Esa
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap.
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu.
back AGAMA
(Sebelum)
52. PERTAHANAN NEGARA
Pasal 30
back PERTAHANAN NEGARA
1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan negara.
2. Syarat-syarat tentang pembelaan diatur
dengan undang-undang.
(Sebelum)
53. PENDIDIKAN
Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran [Pasal 31 (1)]
Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pengajaran
nasional, yang diatur dengan undang-undang
[Pasal 31 (2)]
Pemerintah memajukan kebudayaan nasional
Indonesia (Pasal 32)
back PENDIDIKAN
(Sebelum)
54. KESEJAHTERAAN SOSIAL
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas kekeluargaan [Pasal 33 (1)]
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
[Pasal 33 (2)]
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat [Pasal 33 (3)]
Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh
negara (Pasal 34)
back KESEJAHTERAAN SOSIAL
(Sebelum)
55. BENDERA DAN BAHASA
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih
(Pasal 35)
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia
(Pasal 36)
back BENDERA DAN BAHASA
(Sebelum)
56. PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR
Pasal 37
1. Untuk mengubah Undang-Undang Dasar sekurang-kurangnya
2/3 daripada jumlah anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat harus hadir.
2. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya
2/3 daripada jumlah anggota yang hadir.
back
(Sebelum)
57. ATURAN PERALIHAN
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
mengatur dan menyelenggarakan kepindahan
pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia
(Pasal I)
Segala badan negara dan peraturan yang ada
masih berlaku, selama belum diadakan yang baru
menurut UUD ini (Pasal II)
Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden
dipilih oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (Pasal III)
Sebelum MPR, DPR, dan DPA dibentuk menurut
UUD ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh
Presiden dengan bantuan sebuah komite nasional
(Pasal IV)
back ATURAN PERALIHAN
(Sebelum)
58. ATURAN TAMBAHAN
Dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan
Asia Timur Raya, Presiden Indonesia mengatur
dan menyelenggarakan segala hal yang
ditetapkan dalam UUD ini [Ayat (1)]
Dalam enam bulan sesudah MPR dibentuk,
Majelis itu bersidang untuk menetapkan UUD
[Ayat (2)]
back ATURAN TAMBAHAN
(Sebelum)