SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
1 HAL-HAL POKOK DALAM RANGKAIAN 
PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 
Tuntutan Reformasi 
• Amandemen UUD 1945 
• Penghapusan doktrin 
Dwi Fungsi ABRI 
• Penegakan hukum, HAM, 
dan pemberantasan KKN 
• Otonomi Daerah 
• Kebebasan Pers 
• Mewujudkan kehidupan 
demokrasi 
Sebelum Perubahan 
Jumlah: 
• 16 bab 
• 37 pasal 
• 49 ayat 
• 4 pasal A.P 
• 2 ayat A.T 
• Penjelasan 
Dasar Pemikiran 
Perubahan 
• Kekuasaan tertinggi di 
tangan MPR 
• Kekuasaan yang sangat 
besar pada Presiden 
• Pasal-pasal multitafsir 
• Pengaturan lembaga 
negara oleh Presiden 
melalui pengajuan UU 
• Praktek ketatanegaraan 
tidak sesuai dengan jiwa 
Pembukaan UUD 1945 
Tujuan Perubahan 
Menyempurnakan aturan 
dasar: 
• Tatanan negara 
• Kedaulatan Rakyat 
• HAM 
• Pembagian kekuasaan 
• Kesejahteraan Sosial 
• Eksistensi negara 
demokrasi dan negara 
hukum 
• Sesuai dengan aspirasi 
dan kebutuhan bangsa 
Dasar Yuridis 
• Pasal 3 UUD 1945 
• Pasal 37 UUD 1945 
• TAP MPR No.IX/MPR/1999 
• TAP MPR No.IX/MPR/2000 
• TAP MPR No.XI/MPR/2001 
Kesepakatan Dasar 
• Tidak mengubah 
Pembukaan UUD 1945 
• Tetap mempertahankan 
NKRI 
• Mempertegas sistem 
presidensiil 
• Penjelasan UUD 1945 
yang memuat hal-hal 
normatif akan dimasukan 
ke dalam pasal-pasal 
(Batang Tubuh) 
• Perubahan dilakukan 
dengan cara “adendum” 
Sidang MPR 
• Sidang Umum MPR 1999 
Tgl.14-21 Okt 1999 
• Sidang Tahunan MPR 2000 
Tgl.7-18 Agt 2000 
• Sidang Tahunan MPR 2001 
Tgl.1-9 Nov 2001 
• Sidang Tahunan MPR 2002 
Tgl.1-11 Agt 2002 
Hasil Perubahan 
Jumlah: 
• 21 bab 
• 73 pasal 
• 170 ayat 
• 3 pasal A.P. 
• 2 Pasal A.T. 
• Tanpa Penjelasan 
3 Penyaji 
I 
4 Penyaji 
I
2 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA 
I 
TAHUN 1945 
PEMBUKAAN 
(Preambule) 
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, 
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan 
dan peri-keadilan. 
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat 
yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan 
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil 
dan makmur. 
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan 
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan 
dengan ini kemerdekaannya. 
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang 
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk 
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksana 
kan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan 
sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang- 
Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik 
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha 
Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang 
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan 
mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 
I
BAB BENTUK DAN KEDAULATAN 
(Pasal 1) 
3 
Negara Kesatuan 
Negara Hukum ***) 
Berbentuk Republik 
Kedaulatan berada di tangan rakyat dan 
dilaksanakan menurut UUD ***) 
I 
I
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN 
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 
Presiden/ 
Wakil 
Presiden 
BPK MA MK 
badan-badan lain 
yang fungsinya 
berkaitan dengan 
kekuasaan 
kehakiman 
KY 
UUD 1945 
PUSAT 
DAERAH 
Militer 
TUN 
Umum 
Agama 
Lingkungan 
Peradilan 
kpu bank 
sentral 
DPR MPR DPD 
PERWAKILAN BPK 
PROVINSI 
4 
Kementerian 
Negara 
dewan 
pertimbangan 
TNI/POLRI 
I 
I 
PEMDA PROVINSI 
KPD DPRD 
PEMDA KAB/KOTA 
KPD DPRD
Lembaga-lembaga yang memegang kekuasaan menurut UUD 
MK MA 
Pasal 24 (1)*** 
memegang kekuasaan 
kehakiman yang merdeka untuk 
menyelenggarakan peradilan 
guna menegakkan hukum dan 
keadilan 
PRESIDEN 
Pasal 4 (1) 
memegang 
kekuasaan 
pemerintahan 
DPR 
Pasal 20 (1)* 
memegang 
kekuasaan 
membentuk UU 
I 
I 
5
BAB MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 
MPR 
Pasal 2 (1)**** 
Wewenang 
1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang 
Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ]; 
2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 
3 ayat (2)***/**** ]; 
3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil 
Presiden dalam masa jabatannya menurut 
Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat 
(3)***/****]; 
4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang 
diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi 
kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***]; 
5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua 
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang 
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai 
politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil 
Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan 
kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai 
berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil 
Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau 
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa 
jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat 
(3)****]. 
I 
I 
6 
ANGGOTA 
DPR 
dipilih melalui 
pemilu 
ANGGOTA 
DPD 
dipilih melalui 
pemilu
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA 
Presiden/Wakil Presiden 
Presiden/ 
Wakil Presiden 
Calon Presiden dan calon 
Wakil Presiden harus seorang 
warga negara Indonesia sejak 
kelahirannya dan tidak pernah 
menerima kewarganegaraan 
lain karena kehendaknya 
sendiri, tidak pernah 
mengkhianati negara, serta 
mampu secara rohani dan 
jasmani untuk melaksanakan 
tugas dan kewajiban sebagai 
Presiden dan Wakil Presiden. 
Antara lain: 
Wewenang, Kewajiban, dan Hak 
[Pasal 6 (1)***] 
Presiden dan Wakil Presiden 
dipilih dalam satu pasangan 
secara langsung oleh rakyat 
[Pasal 6A (1)***] 
Presiden dan Wakil Presiden 
memegang jabatan selama 
lima tahun, dan sesudahnya 
dapat dipilih kembali dalam 
jabatan yang sama, hanya 
untuk satu kali masa jabatan. 
(Pasal 7 *) 
I 
1. “…memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD “[Pasal 4 (1)]; 
2. “…berhak mengajukan RUU kepada DPR” [Pasal 5 (1)*]; 
3. “…menetapkan peraturan pemerintah” [Pasal 5 (2)*]; 
4. “…memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”[Pasal 9 (1)*]; 
5. “…memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU” (Pasal 10); 
6. “…dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain” [Pasal 11 (1)****]; 
7. “…membuat perjanjian internasional lainnya… dengan persetujuan DPR” [Pasal 11 (2)***]; 
8. “…menyatakan keadaan bahaya” (Pasal 12); 
9. “…mengangkat duta dan konsul” [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*]; 
10. “…menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 13 (3)*]; 
11. “…memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA” [Pasal 14 (1)*]; 
12. “…memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 14 (2)*]; 
13. “…memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU” (Pasal 15)*; 
14. “…membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden” (Pasal 16)****; 
15. Tentang pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*]; 
16. Tentang pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*]; 
17. Tentang hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22 (1)]; 
18. Tentang pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***]; 
19. Tentang peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***]; 
20. Tentang penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***]; 
21. Tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***]; 
22. Tentang pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***]. 
I 
7
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA 
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan secara 
langsung oleh rakyat 
KPU MPR 
2 
diusulkan sebelum 
pemilu 
[Pasal 6A (2) ***] 
4 
memperoleh 
jumlah suara 
>50% dalam 
pemilu dengan 
sedikitnya 20% di 
setiap Prov. yang 
tersebar di lebih 
dari 1/2 jml Prov. 
[Pasal 6A (3)***] 
4a 
dalam hal tidak ada 
pasangan calon terpilih, 
dua pasangan calon yang 
mendapat suara terbanyak 
1 dan 2 dlm pemilu dipilih 
oleh rakyat secara langsung 
dan yg memperoleh suara 
terbanyak dilantik 
[Pasal 6A (4)****] 
5 
melantik 
[Pasal 3 (2) 
***/****] 
sebelum 
memangku 
jabatan, 
bersumpah di 
hadapan 
[Pasal 9 (1)*] 
Calon 
Presiden 
dan 
Wapres 
Presiden/ 
Wapres 
Parpol/ Gab. Parpol 
Peserta Pemilu 
3 
Pemilu 
1 
Presiden dan Wakil 
Presiden dipilih 
dalam satu 
pasangan secara 
langsung oleh 
rakyat 
[Pasal 6A (1)***] 
RAKYAT 
Presiden dan 
Wakil Presiden 
memegang 
jabatan selama 
lima tahun, dan 
sesudahnya 
dapat dipilih 
kembali dalam 
jabatan yang 
sama, hanya 
untuk satu kali 
masa jabatan. 
(Pasal 7 *) 
I 
I 
8
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA 
Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden 
Pasal 7B (1) 2 Pasal 7B (2) 3 
MK DPR MPR 
Presiden 
dan/atau Wakil 
Presiden 
diberhentikan 
Presiden 
dan/atau Wakil 
Presiden terus 
menjabat 
Pasal 7A 1 
4 Pasal 7B (3) 
5 Pasal 7B (4) 6 Pasal 7B (5) 
Pasal 7B (6) 
Pasal 7B (7) 
7 
8 
Usul 
diterima 
Usul tidak 
diterima 
1. DPR mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 7A ***); 
2. usul tsb dpt diajukan dgn terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus 
pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum dan/atau tidak lagi memenuhi 
syarat [Pasal 7B (1)***]; 
3. pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal 7B (2)***]; 
4. pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam sidang 
paripurna yang dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)***]; 
5. wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)***]; 
6. bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat, DPR menyelenggarakan sidang 
paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal 7B (5)***]; 
7. wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)***]; 
8. keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh 
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan menyampaikan 
penjelasan [Pasal 7B (7)***]. 
I 
I 
9
DPR 
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA 
Mengangkat duta dan konsul, penempatan duta negara lain, pemberian 
grasi dan rehabilitasi, pemberian amnesti dan abolisi, serta memberi 
gelar dan tanda jasa 
1 
Mengangkat 
Duta dan 
Konsul 
[Pasal 13 (1)] 
3 
menerima 
penempatan 
duta negara 
lain 
[Pasal 13 (3)*] 
5 
grasi dan 
rehabilitasi 
[Pasal 14 (1)*] 
7 
amnesti dan 
abolisi 
[Pasal 14 (2)*] 
6 
pertimbangan 
MA 
8 
pertimbangan 
Presiden 
2 
Pertimbangan 
Duta 
[Pasal 13 (2) *] 
4 
pertimbangan 
9 
Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain 
tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang 
(Pasal 15 *) 
I 
I 
1 
0
BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA DAN BAB KEMENTERIAN NEGARA I 
Presiden 
1 
memegang kekuasaan 
pemerintahan menurut UUD 
[Pasal 4 (1)] 
2 
dalam melakukan 
kewajiban dibantu oleh 
satu orang Wapres 
[Pasal 4 (2)] 
4 
dibantu 
menteri negara [Pasal 17 (1)] 
yang diangkat dan 
diberhentikan oleh Presiden 
[Pasal 17 (2)*] 
membidangi urusan tertentu 
dalam pemerintahan 
[Pasal 17 (3)*] 
3 
membentuk 
dewan pertimbangan #) 
(Pasal 16) **** 
#) DPA dihapus 
I 
1 
1
BAB PEMERINTAHAN DAERAH I 
NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan 
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan 
kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota 
itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur 
dengan undang-undang [Pasal 18 (1)**] 
PEMERINTAHAN DAERAH 
KEPALA PEMERINTAH 
mengatur dan mengurus sendiri urusan 
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas 
pembantuan [Pasal 18 (2)**] 
menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali 
urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan 
sebagai urusan Pemerintah Pusat 
[Pasal 18 (5) **] 
berhak menetapkan peraturan daerah dan 
peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan 
otonomi dan tugas pembantuan 
[Pasal 18 (6)**] 
DAERAH 
DPRD 
I 
1 
2 
Anggota DPRD 
dipilih melalui 
pemilu 
[Pasal 18 (3) **] 
Gubernur, 
Bupati, Walikota 
dipilih secara 
demokratis 
[Pasal 18 (4)**]
BAB PEMERINTAHAN DAERAH 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah 
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan 
daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan 
kabupaten dan kota, diatur dengan UU dengan memperhatikan 
kekhususan dan keragaman daerah [Pasal 18A (1)**] 
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber 
daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan 
pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan 
selaras berdasarkan UU [Pasal 18A (2)**] 
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan 
daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur 
dengan UU [Pasal 18B (1)**] 
Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan 
masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang 
masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan 
prinsip NKRI, yang diatur dalam UU [Pasal 18B (2)**] 
I 
I 
1 
3 
2
BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 
DPR 
Fungsi, Wewenang, dan Hak 
1. “…memegang kekuasaan membentuk UU” [Pasal 
20 (1)*] ; 
2. “…memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan 
fungsi pengawasan” [Pasal 20A (1)**] ; 
3. “…mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak 
menyatakan pendapat” [Pasal 20A (2)**] ; 
4. tentang pengajuan usul pemberhentian Presiden 
dan/atau Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ; 
5. tentang persetujuan dalam menyatakan perang, 
membuat perdamaian dan perjanjian [Pasal 11 (1) 
dan (2)****] ; 
6. tentang pemberian pertimbangan kepada 
Presiden dalam pengangkatan duta [Pasal 13 
(2)*] ; 
7. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden 
dalam menerima penempatan duta negara lain 
[Pasal 13 (3)*] ; 
8. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden 
dalam pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*] 
; 
9. tentang persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ; 
10. tentang pembahasan dan persetujuan atas RAPBN 
yang diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***] 
; 
11. tentang pemilihan anggota BPK dengan 
memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F 
(1)***] ; 
12. tentang persetujuan calon hakim agung yang 
diusulkan oleh KY [Pasal 24A (3)***] ; 
13. tentang persetujuan pengangkatan dan 
pemberhentian anggota KY [Pasal 24B (3)***] ; 
14. tentang pengajuan tiga orang calon anggota hakim 
konstitusi [Pasal 24C (3)***] ; 
I 
II 
1 
4 
Anggota DPR 
dipilih melalui 
pemilihan umum 
[Pasal 19 (1)**] 
Anggota DPR 
dapat 
diberhentikan dari 
jabatannya, yang 
syarat-syarat dan 
tata caranya diatur 
dalam undang-undang 
(Pasal 22B**)
YA 
BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 
Pembentukan UU 
DPR 
UU 
Presiden 
3 
RUU 
dibahas bersama 
[Pasal 20 (2)*] 
4b 
mengesahkan 
[Pasal 20 (4)*] 
4c 
dalam hal RUU 
tidak disahkan, 
dalam waktu 30 
hari, RUU tersebut 
sah menjadi UU 
dan wajib 
diundangkan 
[Pasal 20 (5)**] 
1a 
memegang kekuasaan 
membentuk UU 
[Pasal 20 (1)*] 
anggota berhak 
mengajukan usul RUU 
(Pasal 21*) 
4a 
tidak boleh 
diajukan lagi 
dalam persi-dangan 
masa itu 
[Pasal 20 (3)*] 
4 
persetujuan 
bersama 
1b 
berhak mengajukan 
RUU 
[Pasal 5 (1)*] 
2 
ikut 
membahas 
memberi 
pertimbangan 
RUU 
tertentu 
DPD 
TIDAK 
I 
II 
1 
5
Presiden DPR 
3b 
harus dicabut 
[Pasal 22 (3)] 
1 
dalam hal ihwal kegentingan yang 
memaksa, berhak menetapkan 
peraturan pemerintah sebagai 
pengganti undang-undang 
[Pasal 22 (1)] 
2 
peraturan pemerintah 
pengganti UU itu harus 
mendapat persetujuan 
[Pasal 22 (2)] 
3a 
menjadi 
UU 
3 
persetujuan 
BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 
Peraturan Pemerintah pengganti UU 
TIDAK 
YA 
I 
II 
1 
6
BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH 
DPD 
Wewenang 
1. dapat mengajukan RUU tertentu [Pasal 22D (1)***]; 
2. ikut membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***]; 
3. memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, agama dan 
RAPBN [Pasal 22D (2)***]; 
4. memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK [Pasal 23F (1)***]; 
5. melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, 
dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR [Pasal 22D (3)***]. 
II 
II 
1 
7 
Anggota DPD dapat 
diberhentikan dari 
jabatannya, yang syarat-syarat 
dan tata caranya 
diatur dalam undang-undang 
[Pasal 22D (4)***] 
Anggota DPD dipilih dari 
setiap provinsi melalui 
Pemilu. 
Anggota DPD dari setiap 
provinsi jumlahnya sama 
dan jumlah seluruh 
anggota DPD itu tidak lebih 
1/3 jumlah anggota DPR. 
[Pasal 22C (1)*** dan 
(2)***]
BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH 
Pembentukan UU tertentu 
DPR 
UU 
tertentu 
4 
persetujuan 
bersama 
3 
membahas 
bersama 
4b 
mengesahkan 
[Pasal 20 (4)*] 
4c 
dalam hal RUU tidak 
disahkan, dalam 
waktu 30 hari, RUU 
tersebut sah 
menjadi UU dan 
wajib diundangkan 
[Pasal 20 (5)**] 
4a 
tidak boleh diajukan lagi 
dalam persidangan masa itu 
[Pasal 20 (3)*] 
1 
dapat 
mengajukan 
[Pasal 22D (1)***] 
RUU 
tertentu 
Presiden 
2 
membahas RUU 
tertentu 
[Pasal 22D (2)***] 
DPD 
YA 
TIDAK 
II 
II 
1 
8
Anggota 
DPRD 
Anggota 
DPR 
BAB PEMILIHAN UMUM 
Presiden/ 
Wapres 
Anggota 
DPD 
3 
dipilih dalam satu pasangan 
secara langsung oleh rakyat 
[Pasal 6A (1)***] 
diusulkan oleh parpol atau 
gabungan parpol peserta 
pemilu [Pasal 6A (2)***] 
5 
Peserta dari 
Perseorangan 
[Pasal 22E (4)***] 
4 
Peserta dari 
Partai Politik 
[Pasal 22E (3)***] 
2 
‘luber jurdil’ setiap 5 tahun 
[Pasal 22E (1)***] 
untuk memilih 
[Pasal 22E (2)***] 
1 
diselenggarakan 
oleh 
komisi pemilihan 
umum 
yang bersifat 
nasional, tetap, dan 
mandiri 
[Pasal 22E (5)***] 
PEMILU 
II 
II 
19
1 
mengajukan 
[Pasal 23 (2)***] 
RAPBN 
Presiden DPR 
4 
persetujuan 
DPD 
4b 
Pemerintah 
menjalankan 
APBN 
Tahun lalu 
[Pasal 23 (3)***] 
4a 
Pemerintah 
menjalankan 
APBN 
2 
memberi 
pertimbangan 
[Pasal 23 (2)***] 
BAB HAL KEUANGAN 
Penyusunan APBN 
3 
membahas 
bersama 
[Pasal 23 (2)***] 
RAPBN 
TIDAK 
YA 
II 
II 
20
BAB HAL KEUANGAN 
bank sentral 
bank sentral 
Pasal 23D **** 
susunan kedudukan kewenangan tanggungjawab independensi 
diatur dengan undang-undang 
II 
II 
21
BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 
Keanggotaan Tugas dan Wewenang 
BPK 
Untuk memeriksa pengelolaan dan 
tanggung jawab keuangan negara diadakan 
satu Badan Pemeriksa Keuangan yang 
bebas dan mandiri [Pasal 23E (1)***] 
BPK berkedudukan di ibu kota negara, dan 
memiliki perwakilan di setiap provinsi 
[Pasal 23G (1)***] 
II 
II 
22 
Anggota dipilih oleh 
DPR dengan 
memperhatikan 
pertimbangan DPD 
dan diresmikan oleh 
Presiden 
[Pasal 23F (1)***] 
menyerahkan hasil 
pemeriksaan 
keuangan negara 
kepada DPR, DPD, 
dan DPRD sesuai 
dengan 
kewenangannya 
[Pasal 23E (2)***]
BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 
Pemeriksaan Keuangan Negara 
BPK 
2 
hasil pemeriksaan 
diserahkan 
[Pasal 23E (2)***] 
DPD DPRD 
3 
hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti 
oleh lembaga perwakilan dan/atau badan 
sesuai dengan undang-undang 
[Pasal 23E (3)***] 
1 
memeriksa pengelolaan dan 
tanggungjawab 
keuangan negara 
[Pasal 23E (1)***] 
DPR 
II 
II 
23
DPD DPR Presiden 
Anggota BPK 
terpilih 
2 
memberikan 
pertimbangan 
1 
memilih calon 
3 
diresmikan 
BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 
Pemilihan Anggota BPK [Pasal 23 F (1)***] 
II 
II 
24
BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN 
Mahkamah Agung 
MA 
Pasal 24A *** 
Agama 
Militer 
TUN 
Umum 
Kewajiban dan Wewenang 
1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan 
di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai 
wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang [Pasal 24A (1)***]; 
2.mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***]; 
3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi 
[Pasal 14 (1)*]. 
II 
III 
25 
Hakim agung harus 
memiliki integritas dan 
kepribadian yang tidak 
tercela, adil, 
profesional, dan 
berpengalaman di 
bidang hukum 
[Pasal 24A (2)***] 
Calon hakim agung 
diusulkan oleh Komisi 
Yudisial kepada DPR 
untuk mendapat per-setujuan 
dan ditetap-kan 
sebagai hakim 
agung oleh Presiden 
[Pasal 24A (3)***]
BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN 
Mahkamah Konstitusi 
MK 
Pasal 24C *** 
Kewajiban dan Wewenang 
1. berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya 
bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, 
memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan 
oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus 
perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)***]; 
2.wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai 
dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang- 
Undang Dasar [Pasal 24C (2)***]. 
II 
III 
Hakim konstitusi harus 
memiliki integritas dan 
kepribadian yang tidak 
tercela, adil, negarawan 
yang menguasai konstitusi 
dan ketatanegaraan, serta 
tidak merangkap sebagai 
pejabat negara 
[Pasal 24C (5)***] 
26 
mempunyai sembilan 
orang anggota hakim 
konstitusi yang ditetapkan 
oleh Presiden, yang 
diajukan masing-masing 
tiga orang oleh MA, tiga 
orang oleh DPR dan tiga 
orang oleh Presiden 
[Pasal 24C (3)***]
BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN 
Komisi Yudisial 
KY 
Pasal 24B *** 
Wewenang 
1.mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***]; 
2.mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan 
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim [Pasal 24B (1)***]. 
II 
III 
27 
Anggota Komisi Yudisial 
harus mempunyai 
pengetahuan dan 
pengalaman di bidang 
hukum serta memiliki 
integritas dan 
kepribadian yang tidak 
tercela 
[Pasal 24B (2)***] 
Anggota Komisi Yudisial 
diangkat dan 
diberhentikan oleh 
Presiden dengan 
persetujuan DPR 
[Pasal 24B (3)***]
BAB WILAYAH NEGARA 
WILAYAH NEGARA 
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang 
berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya 
ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) ** 
II 
III 
28
BAB WARGA NEGARA DAN PENDUDUK 
WARGA 
NEGARA DAN 
PENDUDUK 
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam 
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan 
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)] 
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan 
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)] 
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya 
pembelaan negara [Pasal 27 (3)**] 
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan 
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan 
dengan undang-undang (Pasal 28) 
II 
III 
29 
warga negara ialah 
orang-orang bangsa 
Indonesia asli dan 
orang-orang bangsa 
lain yang disahkan 
dengan undang-undang 
sebagai 
warga negara [Pasal 
26 (1)] 
Penduduk ialah 
warga negara 
Indonesia dan orang 
asing yang 
bertempat tinggal di 
Indonesia 
[Pasal 26 (2)**]
BAB HAK ASASI MANUSIA III 
HAK 
ASASI 
MANUSIA 
III 
30 
membentuk keluarga, keturunan 
dan perlindungan anak dari 
kekerasan dan diskriminasi 
(Pasal 28B) ** 
mengembangkan dan memajukan 
diri, serta mendapat pendidikan 
dan manfaat dari IPTEK 
(Pasal 28C) ** 
kebebasan beragama, meyakini 
kepercayaan, memilih 
kewarganegaraan, memilih 
tempat tinggal, kebebasan 
berserikat, berkumpul dan 
berpendapat (Pasal 28E) ** 
berkomunikasi dan 
memperoleh informasi 
(Pasal 28F) ** 
pengakuan yang sama di hadapan 
hukum, hak untuk bekerja dan 
kesempatan yg sama dalam 
pemerintahan 
(Pasal 28D) ** 
berkewajiban menghargai 
hak orang dan pihak lain 
serta tunduk kepada 
pembatasan UU 
(Pasal 28J) ** 
tidak dituntut atas dasar hukum 
yang berlaku surut dan bebas dari 
perlakuan diskriminatif 
(Pasal 28I) ** 
hidup sejahtera lahir dan batin, 
memperoleh pelayanan 
kesehatan, mendapat perlakuan 
khusus (Pasal 28H) ** 
mempertahankan 
hidup dan 
kehidupan 
(Pasal 28A) ** 
perlindungan diri pribadi, 
keluarga, kehormatan, 
martabat, dan harta 
benda serta bebas dari 
penyiksaan 
(Pasal 28G) **
BAB AGAMA 
A G A M A 
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa 
[Pasal 29 (1)] 
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk 
untuk memeluk agamanya masing-masing dan 
untuk beribadat menurut agamanya dan 
kepercayaannya itu [Pasal 29 (2)] 
III 
III 
31
BAB PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA 
Pertahanan dan 
Keamanan Negara 
Tugas 
TNI (AD, AL, AU) POLRI 
sebagai alat negara 
yang menjaga 
keamanan dan 
ketertiban 
masyarakat bertugas 
melindungi, 
mengayomi, melayani 
masyarakat, serta 
menegakkan hukum 
[Pasal 30 (4)**] 
sebagai alat negara 
bertugas 
mempertahankan, 
melindungi, dan 
memelihara keutuhan 
dan kedaulatan 
negara 
[Pasal 30 (3)**] 
Susunan dan kedudukan TNI, POLRI, 
hubungan kewenangan TNI dan POLRI di 
dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat 
keikutsertaan warga negara dalam usaha 
hankamneg, serta hal-hal yang terkait 
dengan hankam diatur dengan UU 
[Pasal 30 (5)**] 
III 
IV 
32 
Usaha hankamneg 
dilaksanakan melalui 
sishankamrata oleh 
TNI dan POLRI sbg 
kekuatan utama, dan 
rakyat sbg kekuatan 
pendukung 
[Pasal 30 (2)**] 
Tiap-tiap warga 
negara berhak dan 
wajib ikut serta 
dalam usaha 
pertahanan dan 
keamanan negara 
[Pasal 30 (1)**]
BAB PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN III 
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu 
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan 
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam 
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur 
dengan undang-undang [Pasal 31 (3)****] 
PENDIDIKAN 
DAN 
KEBUDAYAAN 
negara memprioritaskan anggaran 
pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari 
APBN dan APBD untuk memenuhi 
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan 
nasional [Pasal 31 (4)****] 
Pemerintah memajukan ilmu penge-tahuan 
dan teknologi dengan men-junjung 
tinggi nilai-nilai agama dan 
persatuan bangsa untuk kemajuan 
peradaban serta kesejahteraan umat 
manusia [Pasal 31 (5)****] 
negara menghormati dan memelihara 
bahasa daerah sebagai kekayaan 
budaya Nasional [Pasal 32 (2)****] 
Setiap warga negara wajib 
mengikuti pendidikan dasar 
dan pemerintah wajib 
membiayainya 
[Pasal 31 (2)****] 
Setiap warga negara berhak 
mendapatkan pendidikan 
[Pasal 31 (1)****] 
negara memajukan kebudayaan 
Nasional Indonesia di tengah 
peradaban dunia dengan menjamin 
kebebasan masyarakat dalam 
memelihara dan mengembangkan 
nilai-nilai budayanya 
[Pasal 32 (1)****] 
IV 
33
34BAB PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL III 
IV 
Cabang-cabang produksi yang 
menguasai hajat hidup orang 
banyak dikuasai oleh negara 
PEREKONOMIAN 
NASIONAL 
DAN 
penting bagi negara dan 
KESEJAHTERAAN 
SOSIAL 
disusun sebagai usaha bersama 
berdasar atas asas kekeluargaan 
[Pasal 33 (1)] 
[Pasal 33 (2)] 
Bumi dan air dan kekayaan 
alam yang terkandung di 
dalamnya dikuasai oleh negara 
dan dipergunakan untuk 
sebesar-besar kemakmuran 
rakyat [Pasal 33 (3)] 
diselenggarakan berdasar atas 
demokrasi ekonomi dengan prinsip 
kebersamaan, efisiensi 
berkeadilan, berkelanjutan, 
berwawasan lingkungan, 
kemandirian, serta dengan 
menjaga keseimbangan kemajuan 
dan kesatuan ekonomi nasional 
[Pasal 33 (4)****] 
Fakir miskin dan anak-anak 
yang terlantar 
dipelihara oleh negara 
[Pasal 34 (1)****] 
Negara mengembangkan sistem 
jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan 
mem-berdayakan masyarakat yang 
lemah dan tidak mampu sesuai dengan 
martabat kemanusiaan 
[Pasal 34 (2)****] 
Negara bertanggung jawab 
atas penyediaan fasilitas 
pelayanan kesehatan dan 
fasilitas pelayanan umum 
yang layak [Pasal 34 
(3)****]
BAB BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN 
ATRIBUT KENEGARAAN 
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35) 
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36) 
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan 
Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A) ** 
Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B) ** 
III 
IV 
35
BAB PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR 
MPR 
berwenang mengubah 
dan menetapkan 
[Pasal 3 (1)***] 
Pasal-pasal 
Perubahan 
UUD 
Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat 
diagendakan dalam sidang MPR apabila 
diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari 
jumlah anggota MPR [Pasal 37 (1)****] 
Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD 
diajukan secara tertulis dan ditunjukkan 
dengan jelas bagian yang diusulkan untuk 
diubah beserta alasannya [Pasal 37 (2)****] 
Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR 
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari 
jumlah anggota MPR [Pasal 37 (3)****] 
Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD 
dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya 
50% + 1 anggota dari seluruh 
anggota MPR [Pasal 37 (4)****] 
Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat 
dilakukan perubahan [Pasal 37 (5)****] 
III 
IV 
36
ATURAN PERALIHAN 
ATURAN PERALIHAN 
Pasal I 
Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih 
tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut 
Undang-Undang Dasar ini ****) 
Pasal II 
Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi 
sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang 
Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang- 
Undang Dasar ini ****) 
Pasal III 
Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 
Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya 
dilakukan oleh Mahkamah Agung ****) 
III 
IV 
37
ATURAN TAMBAHAN 
ATURAN TAMBAHAN 
Pasal I 
Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan 
peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis 
Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis 
Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang 
Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003 ****) 
Pasal II 
Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, 
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 
terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal ****) 
III 
IV 
38
BENTUK DAN KEDAULATAN 
BENTUK DAN KEDAULATAN 
Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, 
yang berbentuk Republik [Pasal 1 (1)] 
Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan 
dilakukan sepenuhnya oleh MPR 
[Pasal 1 (2)] 
Back 
(Sebelum)
AD, AL, AU 
lain-lain badan 
kehakiman 
menurut undang-undang 
UUD 1945 
Kementerian 
Negara 
BPK DPR 
MPR 
MA 
LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN 
menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebelum perubahan 
DPA 
Presiden/ 
Wakil 
Presiden 
(Sebelum) 
Back
MPR 
Wewenang 
1. Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan 
dilakukan sepenuhnya oleh Majelis 
Permusyawaratan Rakyat [Pasal 1 (2)]; 
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat 
menetapkan Undang-Undang Dasar dan 
garis-garis besar daripada haluan negara 
(Pasal 3); 
3. Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh 
Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan 
suara yang terbanyak [Pasal 6 (2)]; 
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 
Keanggotaan 
MPR terdiri atas anggota-anggota DPR, 
ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah 
dan golongan-golongan, menurut 
aturan yang ditetapkan dengan undang-undang 
[Pasal 2 (1)] 
back 
(Sebelum) 
next
KETETAPAN MPRS NO.XX/MPRS/1966 
TENTANG 
MEMORANDUM DPR-GR MENGENAI SUMBER TERTIB HUKUM REPUBLIK INDONESIA DAN TATA 
URUTAN PERATURAN PERUNDANGAN REPUBLIK INDONESIA 
TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANGAN 
REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD 1945 
1. UUD 1945; 
2. KETETAPAN MPR; 
3. UNDANG-UNDANG/PERPU; 
4. PERATURAN PEMERINTAH; 
5. KEPUTUSAN PRESIDEN; 
6. PERATURAN-PERATURAN PELAKSANAAN LAINNYA, SEPERTI: 
A. PERATURAN MENTERI; 
B. INSTRUKSI MENTERI; 
C. DAN LAIN-LAIN. 
back
dibantu oleh satu orang 
Wakil Presiden 
KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA 
Presiden/Wakil Presiden 
Presiden 
Wewenang 
1. memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)]; 
2. memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan 
DPR [Pasal 5 (1)]; 
3. menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU sebagaimana 
mestinya [Pasal 5 (2)]; 
4. memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10); 
5. menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan 
negara lain dengan persetujuan DPR (Pasal 11); 
6. menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan 
bahaya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 12); 
7. mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]; 
8. menerima duta negara lain [Pasal 13 (2)]; 
9. memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi (Pasal 14); 
10.memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15); 
11.mengangkat dan memperhentikan menteri-menteri negara 
[Pasal 17 (2)]; 
12.dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak 
menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang 
[Pasal 22 (1)]. 
Persyaratan, Masa Jabatan, 
Pemilihan, dan Penggantian 
1. Presiden ialah orang Indonesia asli 
[Pasal 6 (1)]; 
2. Presiden dan Wakil Presiden dipilih 
oleh Majelis Permusyawaratan 
Rakyat dengan suara yang 
terbanyak [Pasal 6 (2)]; 
3. Presiden dan Wakil Presiden 
memegang jabannya selama masa 
lima tahun, dan sesudahnya dapat 
dipilih kembali (Pasal 7); 
4. Jika Presiden mangkat, berhenti, 
atau tidak dapat melakukan 
kewajibannya dalam masa 
jabatannya, ia diganti oleh Wakil 
Presiden sampai habis waktunya 
(Pasal 8). 
back 
(Sebelum)
DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG 
Susunan, Kewajiban, dan Hak 
Susunan Kewajiban dan Hak 
Berkewajiban memberi jawab atas 
pertanyaan Presiden dan berhak 
memajukan usul kepada 
pemerintah [Pasal 16 (2)] 
DPA 
ditetapkan dengan undang-undang 
[Pasal 16 (1)] 
back 
(Sebelum)
KEMENTERIAN NEGARA 
Pasal 17 
KEMENTERIAN NEGARA 
1. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara. 
2. Menteri-menteri itu diangkat dan diperhentikan 
oleh Presiden. 
3. Menteri-menteri itu memimpin departemen 
pemerintahan. 
back 
(Sebelum)
PEMERINTAHAN DAERAH 
Pasal 18 
Pembagian daerah Indonesia atas daerah 
besar dan kecil, dengan bentuk susunan 
pemerintahannya ditetapkan dengan 
undang-undang, dengan memandang dan 
mengingati dasar permusyawaratan dalam 
sistem pemerintahan negara, dan hak-hak 
asal usul dalam daerah-daerah yang 
bersifat istimewa. 
back PEMERINTAHAN DAERAH 
(Sebelum)
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 
Susunan, Fungsi, Wewenang, dan Hak 
DPR 
Susunan Fungsi, Wewenang, dan Hak 
1. memberikan persetujuan atas UU [Pasal 5 (1) dan 
Pasal 20 (1)]; 
2 Anggota-anggota DPR berhak memajukan RUU 
[Pasal 21 (1)]; 
3 memberikan persetujuan terhadap peraturan pemerintah 
pengganti undang-undang [Pasal 22 (2)]; 
4 memberikan persetujuan dalam hal Presiden menyatakan 
perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan 
negara lain (Pasal 11); 
5 memberikan persetujuan dalam hal pemerintah 
mengusulkan RAPBN [Pasal 23 (1)]; 
6 menerima hasil pemeriksaan tanggungjawab tentang 
keuangan negara dari BPK [Pasal 23 (5)]. 
ditetapkan dengan 
undang-undang 
[Pasal 19 (1)] 
back 
(Sebelum)
HAL KEUANGAN 
HAL KEUANGAN 
Pasal 23 
1. Anggaran pendapatan dan belanja ditetapkan tiap-tiap tahun dengan 
undang-undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui 
anggaran yang diusulkan pemerintah, maka pemerintah menjalankan 
anggaran tahun yang lalu. 
2. Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang. 
3. Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang. 
4. Hal keuangan negara selanjutnya diatur dengan undang-undang. 
5. Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan 
suatu Badan Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya ditetapkan dengan 
undang-undang. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan 
Perwakilan rakyat 
back 
(Sebelum)
KEKUASAAN KEHAKIMAN 
Mahkamah Agung 
MA 
Pasal 24 
1. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah 
Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman 
menurut undang-undang. 
2. Susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman itu 
diatur dengan undang-undang. 
Pasal 25 
Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk 
diperhentikan sebagai hakim ditetapkan dengan 
undang-undang. 
back 
(Sebelum)
WARGA NEGARA 
Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa 
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan 
dengan undang-undang sebagai warga negara [Pasal 26 (1)] 
Syarat-syarat yang mengenai kewarganegaraan ditetapkan 
dengan UU [Pasal 26 (2)] 
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam 
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan 
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)] 
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan 
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)] 
Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan 
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan 
dengan undang-undang (Pasal 28) 
back WARGA NEGARA 
(Sebelum)
AGAMA 
Pasal 29 
1. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha 
Esa 
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap. 
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing 
dan untuk beribadat menurut 
agamanya dan kepercayaannya itu. 
back AGAMA 
(Sebelum)
PERTAHANAN NEGARA 
Pasal 30 
back PERTAHANAN NEGARA 
1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut 
serta dalam usaha pembelaan negara. 
2. Syarat-syarat tentang pembelaan diatur 
dengan undang-undang. 
(Sebelum)
PENDIDIKAN 
Tiap-tiap warga negara berhak mendapat 
pengajaran [Pasal 31 (1)] 
Pemerintah mengusahakan dan 
menyelenggarakan satu sistem pengajaran 
nasional, yang diatur dengan undang-undang 
[Pasal 31 (2)] 
Pemerintah memajukan kebudayaan nasional 
Indonesia (Pasal 32) 
back PENDIDIKAN 
(Sebelum)
KESEJAHTERAAN SOSIAL 
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas 
asas kekeluargaan [Pasal 33 (1)] 
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang 
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara 
[Pasal 33 (2)] 
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di 
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk 
sebesar-besar kemakmuran rakyat [Pasal 33 (3)] 
Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh 
negara (Pasal 34) 
back KESEJAHTERAAN SOSIAL 
(Sebelum)
BENDERA DAN BAHASA 
Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih 
(Pasal 35) 
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia 
(Pasal 36) 
back BENDERA DAN BAHASA 
(Sebelum)
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR 
PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR 
Pasal 37 
1. Untuk mengubah Undang-Undang Dasar sekurang-kurangnya 
2/3 daripada jumlah anggota Majelis 
Permusyawaratan Rakyat harus hadir. 
2. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 
2/3 daripada jumlah anggota yang hadir. 
back 
(Sebelum)
ATURAN PERALIHAN 
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia 
mengatur dan menyelenggarakan kepindahan 
pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia 
(Pasal I) 
Segala badan negara dan peraturan yang ada 
masih berlaku, selama belum diadakan yang baru 
menurut UUD ini (Pasal II) 
Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden 
dipilih oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan 
Indonesia (Pasal III) 
Sebelum MPR, DPR, dan DPA dibentuk menurut 
UUD ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh 
Presiden dengan bantuan sebuah komite nasional 
(Pasal IV) 
back ATURAN PERALIHAN 
(Sebelum)
ATURAN TAMBAHAN 
Dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan 
Asia Timur Raya, Presiden Indonesia mengatur 
dan menyelenggarakan segala hal yang 
ditetapkan dalam UUD ini [Ayat (1)] 
Dalam enam bulan sesudah MPR dibentuk, 
Majelis itu bersidang untuk menetapkan UUD 
[Ayat (2)] 
back ATURAN TAMBAHAN 
(Sebelum)

More Related Content

What's hot

Sistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uudSistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uudYudi Prasetya
 
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945Operator Warnet Vast Raha
 
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan DaerahLembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan DaerahDhea Safitri
 
Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Nandya Guvita
 
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945Cucu Sya'diah
 
Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945Sandy Andaru
 
PKN-Peraturan perundang undangan nasional
PKN-Peraturan perundang undangan nasionalPKN-Peraturan perundang undangan nasional
PKN-Peraturan perundang undangan nasionalRubianto Cure
 
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Nugroho Ariwibowo
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Siti Hardiyanti
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraNingrum Handayani
 
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamaPerbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamanatal kristiono
 
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik Indonesia
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik IndonesiaPemerintahan Pusat dan Daerah Republik Indonesia
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik IndonesiaRipan Nugraha Harahap
 
Perbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemen
Perbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemenPerbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemen
Perbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemenOperator Warnet Vast Raha
 
UUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum AmandemenUUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum AmandemenProduk Hukum
 
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGANpkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGANblackpepperspicy
 

What's hot (20)

Sistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uudSistem politik indonesia amandemen uud
Sistem politik indonesia amandemen uud
 
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
Lembaga lembaga negara menurut undang-undang dasar 1945
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan DaerahLembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
Lembaga-Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)
 
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945lembaga-lembaga menurut UUD 1945
lembaga-lembaga menurut UUD 1945
 
UUD NKRI 1945
UUD NKRI 1945UUD NKRI 1945
UUD NKRI 1945
 
Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945
Lembaga lembaga negara pasca amandemen uud 1945
 
Struktur lembaga negara republik indonesia
Struktur lembaga negara republik indonesiaStruktur lembaga negara republik indonesia
Struktur lembaga negara republik indonesia
 
Lembaga Pemerintahan dan Perundang undangan
Lembaga Pemerintahan dan Perundang undanganLembaga Pemerintahan dan Perundang undangan
Lembaga Pemerintahan dan Perundang undangan
 
Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945
 
PKN-Peraturan perundang undangan nasional
PKN-Peraturan perundang undangan nasionalPKN-Peraturan perundang undangan nasional
PKN-Peraturan perundang undangan nasional
 
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
Makalah perbandingan kedudukan dan kewenangan lembaga legislatif dan yudikati...
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negaraTugas dan wewenang dari lembaga negara
Tugas dan wewenang dari lembaga negara
 
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamaPerbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
 
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik Indonesia
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik IndonesiaPemerintahan Pusat dan Daerah Republik Indonesia
Pemerintahan Pusat dan Daerah Republik Indonesia
 
Perbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemen
Perbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemenPerbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemen
Perbedaan uud 1945 sebelum dan sesudah amandemen
 
UUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum AmandemenUUD 1945 Sebelum Amandemen
UUD 1945 Sebelum Amandemen
 
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGANpkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
pkn smp bab 3 TATA URUTAN PERUNDANG UNDANGAN
 

Similar to Bahan Tayangan UUD 1945

Bahan tayang 1 copy
Bahan tayang 1   copyBahan tayang 1   copy
Bahan tayang 1 copySri Rahayu
 
Bahan tayangan uud
Bahan tayangan uudBahan tayangan uud
Bahan tayangan uudRochimudin
 
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjoFUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjoalberto207793
 
dinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptx
dinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptxdinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptx
dinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptxIstiqomahMPd
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptNurulyDybala1
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptNurulyDybala1
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptDKRWarungkondang
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptNurulyDybala1
 
Fungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRI
Fungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRIFungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRI
Fungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRIVebrianusNatun
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptTatank Rahman
 
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahenFUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahenssuser986f381
 
Htn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iHtn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iNuelnuel11
 
Kedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiKedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiguest28d21d
 
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSIAMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSIRifin Sugiarto
 
Amandemen negara_dan_konstitusi
Amandemen  negara_dan_konstitusiAmandemen  negara_dan_konstitusi
Amandemen negara_dan_konstitusiAminudin Kentang
 

Similar to Bahan Tayangan UUD 1945 (20)

Bahan tayang 1 copy
Bahan tayang 1   copyBahan tayang 1   copy
Bahan tayang 1 copy
 
Bahan tayangan UUD 1945
Bahan tayangan UUD 1945Bahan tayangan UUD 1945
Bahan tayangan UUD 1945
 
Bahan tayangan uud
Bahan tayangan uudBahan tayangan uud
Bahan tayangan uud
 
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjoFUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
FUNGSI UUD 1945 dengan slide presentasi yang disusun oleh suhardjo
 
dinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptx
dinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptxdinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptx
dinamika UUd1945 pada masa reformasi.pptx
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
 
Fungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRI
Fungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRIFungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRI
Fungsi UUD 1945 padat dalam bingkai NKRI
 
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.pptFUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
FUNGSI_UUD_1945_suhardjo.ppt
 
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahenFUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
FUNGSI UUD 1945.ppt. ppkn aksadnh jadahen
 
UUD 1945
UUD 1945UUD 1945
UUD 1945
 
Htn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan iHtn komprehensive pertemuan i
Htn komprehensive pertemuan i
 
Kedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viiiKedaulatan kelas viii
Kedaulatan kelas viii
 
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSIAMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
AMANDEMEN NEGARA DAN KONSTITUSI
 
UUD 1945
UUD 1945UUD 1945
UUD 1945
 
Amandemen negara_dan_konstitusi
Amandemen  negara_dan_konstitusiAmandemen  negara_dan_konstitusi
Amandemen negara_dan_konstitusi
 
UUD RI 1945
UUD RI 1945UUD RI 1945
UUD RI 1945
 
Kedaulatan
KedaulatanKedaulatan
Kedaulatan
 

More from IWAN SUKMA NURICHT

Penulisan Soal Pilihan Ganda dari PUSPENDIK Tahun 2019
Penulisan Soal Pilihan Ganda dari PUSPENDIK Tahun 2019Penulisan Soal Pilihan Ganda dari PUSPENDIK Tahun 2019
Penulisan Soal Pilihan Ganda dari PUSPENDIK Tahun 2019IWAN SUKMA NURICHT
 
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 9
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 9Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 9
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 9IWAN SUKMA NURICHT
 
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 8
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 8Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 8
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 8IWAN SUKMA NURICHT
 
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 7
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 7 Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 7
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 7 IWAN SUKMA NURICHT
 
Pancasila dan Organisasi Profesi
Pancasila dan  Organisasi ProfesiPancasila dan  Organisasi Profesi
Pancasila dan Organisasi ProfesiIWAN SUKMA NURICHT
 
Modul Asesmen Awal Matematika SMP/MTs Kelas VIII
Modul Asesmen Awal Matematika SMP/MTs Kelas VIIIModul Asesmen Awal Matematika SMP/MTs Kelas VIII
Modul Asesmen Awal Matematika SMP/MTs Kelas VIIIIWAN SUKMA NURICHT
 
Pedoman dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup untuk Pencegahan HIV dan AIDS ba...
Pedoman dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup untuk Pencegahan HIV dan AIDS ba...Pedoman dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup untuk Pencegahan HIV dan AIDS ba...
Pedoman dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup untuk Pencegahan HIV dan AIDS ba...IWAN SUKMA NURICHT
 
Panduan Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter untuk Tingkat Sekolah Dasar d...
Panduan Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter untuk Tingkat Sekolah Dasar d...Panduan Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter untuk Tingkat Sekolah Dasar d...
Panduan Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter untuk Tingkat Sekolah Dasar d...IWAN SUKMA NURICHT
 
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi GuruModul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi GuruIWAN SUKMA NURICHT
 
Latihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMP
Latihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMPLatihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMP
Latihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMPIWAN SUKMA NURICHT
 
Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2021
Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2021Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2021
Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2021IWAN SUKMA NURICHT
 
AKUN PEMBELAJARAN UNTUK MENGAKSES APLIKASI PEMBELAJARAN
AKUN PEMBELAJARAN UNTUK MENGAKSES APLIKASI PEMBELAJARANAKUN PEMBELAJARAN UNTUK MENGAKSES APLIKASI PEMBELAJARAN
AKUN PEMBELAJARAN UNTUK MENGAKSES APLIKASI PEMBELAJARANIWAN SUKMA NURICHT
 
Asesmen Nasional-Lembar Tanya Jawab
Asesmen Nasional-Lembar Tanya JawabAsesmen Nasional-Lembar Tanya Jawab
Asesmen Nasional-Lembar Tanya JawabIWAN SUKMA NURICHT
 
Asesmen Kompetensi Minimum dan Implikasi pada Pembelajaran
Asesmen Kompetensi Minimum dan Implikasi pada Pembelajaran Asesmen Kompetensi Minimum dan Implikasi pada Pembelajaran
Asesmen Kompetensi Minimum dan Implikasi pada Pembelajaran IWAN SUKMA NURICHT
 
PANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONAL
PANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONALPANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONAL
PANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONALIWAN SUKMA NURICHT
 
SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...
SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...
SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...IWAN SUKMA NURICHT
 
Buku Guru PPKn kelas 7 Edisi Revisi Tahun 2017 Kurikulum 2013
Buku Guru PPKn kelas 7 Edisi Revisi Tahun 2017 Kurikulum 2013Buku Guru PPKn kelas 7 Edisi Revisi Tahun 2017 Kurikulum 2013
Buku Guru PPKn kelas 7 Edisi Revisi Tahun 2017 Kurikulum 2013IWAN SUKMA NURICHT
 

More from IWAN SUKMA NURICHT (20)

Penulisan Soal Pilihan Ganda dari PUSPENDIK Tahun 2019
Penulisan Soal Pilihan Ganda dari PUSPENDIK Tahun 2019Penulisan Soal Pilihan Ganda dari PUSPENDIK Tahun 2019
Penulisan Soal Pilihan Ganda dari PUSPENDIK Tahun 2019
 
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 9
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 9Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 9
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 9
 
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 8
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 8Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 8
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 8
 
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 7
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 7 Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 7
Modul Pembelajaran Berbasis Aktivitas PJJ PPKn Kelas 7
 
Pancasila dan Organisasi Profesi
Pancasila dan  Organisasi ProfesiPancasila dan  Organisasi Profesi
Pancasila dan Organisasi Profesi
 
Desain Pengembangan Soal AKM
Desain Pengembangan Soal AKMDesain Pengembangan Soal AKM
Desain Pengembangan Soal AKM
 
Modul Asesmen Awal Matematika SMP/MTs Kelas VIII
Modul Asesmen Awal Matematika SMP/MTs Kelas VIIIModul Asesmen Awal Matematika SMP/MTs Kelas VIII
Modul Asesmen Awal Matematika SMP/MTs Kelas VIII
 
CONTOH-CONTOH SOAL AKM
CONTOH-CONTOH SOAL AKM CONTOH-CONTOH SOAL AKM
CONTOH-CONTOH SOAL AKM
 
Pedoman dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup untuk Pencegahan HIV dan AIDS ba...
Pedoman dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup untuk Pencegahan HIV dan AIDS ba...Pedoman dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup untuk Pencegahan HIV dan AIDS ba...
Pedoman dan Modul Pendidikan Kecakapan Hidup untuk Pencegahan HIV dan AIDS ba...
 
Panduan Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter untuk Tingkat Sekolah Dasar d...
Panduan Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter untuk Tingkat Sekolah Dasar d...Panduan Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter untuk Tingkat Sekolah Dasar d...
Panduan Penilaian Penguatan Pendidikan Karakter untuk Tingkat Sekolah Dasar d...
 
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi GuruModul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
Modul Pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Guru
 
Latihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMP
Latihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMPLatihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMP
Latihan Soal Asesmen Kompetensi Minimum SMP
 
Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2021
Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2021Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2021
Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2021
 
AKUN PEMBELAJARAN UNTUK MENGAKSES APLIKASI PEMBELAJARAN
AKUN PEMBELAJARAN UNTUK MENGAKSES APLIKASI PEMBELAJARANAKUN PEMBELAJARAN UNTUK MENGAKSES APLIKASI PEMBELAJARAN
AKUN PEMBELAJARAN UNTUK MENGAKSES APLIKASI PEMBELAJARAN
 
Asesmen Nasional-Lembar Tanya Jawab
Asesmen Nasional-Lembar Tanya JawabAsesmen Nasional-Lembar Tanya Jawab
Asesmen Nasional-Lembar Tanya Jawab
 
Asesmen Kompetensi Minimum dan Implikasi pada Pembelajaran
Asesmen Kompetensi Minimum dan Implikasi pada Pembelajaran Asesmen Kompetensi Minimum dan Implikasi pada Pembelajaran
Asesmen Kompetensi Minimum dan Implikasi pada Pembelajaran
 
PANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONAL
PANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONALPANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONAL
PANDUAN GERAKAN LITERASI NASIONAL
 
SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...
SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...
SALINAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA TENTANG PANDUAN PENYELANGGARAN PEMBELAJARAN S...
 
Materi Pancasila
Materi PancasilaMateri Pancasila
Materi Pancasila
 
Buku Guru PPKn kelas 7 Edisi Revisi Tahun 2017 Kurikulum 2013
Buku Guru PPKn kelas 7 Edisi Revisi Tahun 2017 Kurikulum 2013Buku Guru PPKn kelas 7 Edisi Revisi Tahun 2017 Kurikulum 2013
Buku Guru PPKn kelas 7 Edisi Revisi Tahun 2017 Kurikulum 2013
 

Recently uploaded

MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 

Recently uploaded (20)

MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 

Bahan Tayangan UUD 1945

  • 1. 1 HAL-HAL POKOK DALAM RANGKAIAN PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Tuntutan Reformasi • Amandemen UUD 1945 • Penghapusan doktrin Dwi Fungsi ABRI • Penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan KKN • Otonomi Daerah • Kebebasan Pers • Mewujudkan kehidupan demokrasi Sebelum Perubahan Jumlah: • 16 bab • 37 pasal • 49 ayat • 4 pasal A.P • 2 ayat A.T • Penjelasan Dasar Pemikiran Perubahan • Kekuasaan tertinggi di tangan MPR • Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden • Pasal-pasal multitafsir • Pengaturan lembaga negara oleh Presiden melalui pengajuan UU • Praktek ketatanegaraan tidak sesuai dengan jiwa Pembukaan UUD 1945 Tujuan Perubahan Menyempurnakan aturan dasar: • Tatanan negara • Kedaulatan Rakyat • HAM • Pembagian kekuasaan • Kesejahteraan Sosial • Eksistensi negara demokrasi dan negara hukum • Sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan bangsa Dasar Yuridis • Pasal 3 UUD 1945 • Pasal 37 UUD 1945 • TAP MPR No.IX/MPR/1999 • TAP MPR No.IX/MPR/2000 • TAP MPR No.XI/MPR/2001 Kesepakatan Dasar • Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 • Tetap mempertahankan NKRI • Mempertegas sistem presidensiil • Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukan ke dalam pasal-pasal (Batang Tubuh) • Perubahan dilakukan dengan cara “adendum” Sidang MPR • Sidang Umum MPR 1999 Tgl.14-21 Okt 1999 • Sidang Tahunan MPR 2000 Tgl.7-18 Agt 2000 • Sidang Tahunan MPR 2001 Tgl.1-9 Nov 2001 • Sidang Tahunan MPR 2002 Tgl.1-11 Agt 2002 Hasil Perubahan Jumlah: • 21 bab • 73 pasal • 170 ayat • 3 pasal A.P. • 2 Pasal A.T. • Tanpa Penjelasan 3 Penyaji I 4 Penyaji I
  • 2. 2 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA I TAHUN 1945 PEMBUKAAN (Preambule) Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksana kan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang- Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. I
  • 3. BAB BENTUK DAN KEDAULATAN (Pasal 1) 3 Negara Kesatuan Negara Hukum ***) Berbentuk Republik Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD ***) I I
  • 4. LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Presiden/ Wakil Presiden BPK MA MK badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman KY UUD 1945 PUSAT DAERAH Militer TUN Umum Agama Lingkungan Peradilan kpu bank sentral DPR MPR DPD PERWAKILAN BPK PROVINSI 4 Kementerian Negara dewan pertimbangan TNI/POLRI I I PEMDA PROVINSI KPD DPRD PEMDA KAB/KOTA KPD DPRD
  • 5. Lembaga-lembaga yang memegang kekuasaan menurut UUD MK MA Pasal 24 (1)*** memegang kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan PRESIDEN Pasal 4 (1) memegang kekuasaan pemerintahan DPR Pasal 20 (1)* memegang kekuasaan membentuk UU I I 5
  • 6. BAB MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT MPR Pasal 2 (1)**** Wewenang 1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ]; 2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 3 ayat (2)***/**** ]; 3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 3 ayat (3)***/****]; 4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden [Pasal 8 ayat (2)***]; 5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan [Pasal 8 ayat (3)****]. I I 6 ANGGOTA DPR dipilih melalui pemilu ANGGOTA DPD dipilih melalui pemilu
  • 7. BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Presiden/Wakil Presiden Presiden/ Wakil Presiden Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Antara lain: Wewenang, Kewajiban, dan Hak [Pasal 6 (1)***] Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [Pasal 6A (1)***] Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. (Pasal 7 *) I 1. “…memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD “[Pasal 4 (1)]; 2. “…berhak mengajukan RUU kepada DPR” [Pasal 5 (1)*]; 3. “…menetapkan peraturan pemerintah” [Pasal 5 (2)*]; 4. “…memegang teguh UUD dan menjalankan segala UU dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”[Pasal 9 (1)*]; 5. “…memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU” (Pasal 10); 6. “…dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain” [Pasal 11 (1)****]; 7. “…membuat perjanjian internasional lainnya… dengan persetujuan DPR” [Pasal 11 (2)***]; 8. “…menyatakan keadaan bahaya” (Pasal 12); 9. “…mengangkat duta dan konsul” [Pasal 13 (1)]. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR [Pasal 13 (2)*]; 10. “…menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 13 (3)*]; 11. “…memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA” [Pasal 14 (1)*]; 12. “…memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR” [Pasal 14 (2)*]; 13. “…memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan UU” (Pasal 15)*; 14. “…membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden” (Pasal 16)****; 15. Tentang pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri [Pasal 17 (2)*]; 16. Tentang pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR [Pasal 20 (2)*] serta pengesahan RUU [Pasal 20 (4)*]; 17. Tentang hak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti UU dalam kegentingan yang memaksa [Pasal 22 (1)]; 18. Tentang pengajuan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23 (2)***]; 19. Tentang peresmian keanggotaan BPK yang dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***]; 20. Tentang penetapan hakim agung dari calon yang diusulkan oleh KY dan disetujui DPR [Pasal 24A (3)***]; 21. Tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota KY dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***]; 22. Tentang pengajuan tiga orang calon hakim konstitusi dan penetapan sembilan orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***]. I 7
  • 8. BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat KPU MPR 2 diusulkan sebelum pemilu [Pasal 6A (2) ***] 4 memperoleh jumlah suara >50% dalam pemilu dengan sedikitnya 20% di setiap Prov. yang tersebar di lebih dari 1/2 jml Prov. [Pasal 6A (3)***] 4a dalam hal tidak ada pasangan calon terpilih, dua pasangan calon yang mendapat suara terbanyak 1 dan 2 dlm pemilu dipilih oleh rakyat secara langsung dan yg memperoleh suara terbanyak dilantik [Pasal 6A (4)****] 5 melantik [Pasal 3 (2) ***/****] sebelum memangku jabatan, bersumpah di hadapan [Pasal 9 (1)*] Calon Presiden dan Wapres Presiden/ Wapres Parpol/ Gab. Parpol Peserta Pemilu 3 Pemilu 1 Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [Pasal 6A (1)***] RAKYAT Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. (Pasal 7 *) I I 8
  • 9. BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden Pasal 7B (1) 2 Pasal 7B (2) 3 MK DPR MPR Presiden dan/atau Wakil Presiden diberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden terus menjabat Pasal 7A 1 4 Pasal 7B (3) 5 Pasal 7B (4) 6 Pasal 7B (5) Pasal 7B (6) Pasal 7B (7) 7 8 Usul diterima Usul tidak diterima 1. DPR mengusulkan pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden (Pasal 7A ***); 2. usul tsb dpt diajukan dgn terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum dan/atau tidak lagi memenuhi syarat [Pasal 7B (1)***]; 3. pendapat DPR tersebut dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan [Pasal 7B (2)***]; 4. pengajuan hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota DPR yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri 2/3 dari jumlah anggota DPR [Pasal 7B (3)***]; 5. wajib memeriksa, mengadili, dan memutus paling lama 90 hari setelah permintaan diterima [Pasal 7B (4)***]; 6. bila terbukti melakukan pelanggaran hukum dan/atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat, DPR menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian kepada MPR [Pasal 7B (5)***]; 7. wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling lambat 30 hari sejak usul diterima [Pasal 7B (6)***]; 8. keputusan diambil dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang hadir, setelah Presiden dan/atau wakil presiden diberi kesempatan menyampaikan penjelasan [Pasal 7B (7)***]. I I 9
  • 10. DPR BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Mengangkat duta dan konsul, penempatan duta negara lain, pemberian grasi dan rehabilitasi, pemberian amnesti dan abolisi, serta memberi gelar dan tanda jasa 1 Mengangkat Duta dan Konsul [Pasal 13 (1)] 3 menerima penempatan duta negara lain [Pasal 13 (3)*] 5 grasi dan rehabilitasi [Pasal 14 (1)*] 7 amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*] 6 pertimbangan MA 8 pertimbangan Presiden 2 Pertimbangan Duta [Pasal 13 (2) *] 4 pertimbangan 9 Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang (Pasal 15 *) I I 1 0
  • 11. BAB KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA DAN BAB KEMENTERIAN NEGARA I Presiden 1 memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)] 2 dalam melakukan kewajiban dibantu oleh satu orang Wapres [Pasal 4 (2)] 4 dibantu menteri negara [Pasal 17 (1)] yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden [Pasal 17 (2)*] membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan [Pasal 17 (3)*] 3 membentuk dewan pertimbangan #) (Pasal 16) **** #) DPA dihapus I 1 1
  • 12. BAB PEMERINTAHAN DAERAH I NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang [Pasal 18 (1)**] PEMERINTAHAN DAERAH KEPALA PEMERINTAH mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan [Pasal 18 (2)**] menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh UU ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat [Pasal 18 (5) **] berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan [Pasal 18 (6)**] DAERAH DPRD I 1 2 Anggota DPRD dipilih melalui pemilu [Pasal 18 (3) **] Gubernur, Bupati, Walikota dipilih secara demokratis [Pasal 18 (4)**]
  • 13. BAB PEMERINTAHAN DAERAH Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan UU dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah [Pasal 18A (1)**] Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan UU [Pasal 18A (2)**] Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan UU [Pasal 18B (1)**] Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI, yang diatur dalam UU [Pasal 18B (2)**] I I 1 3 2
  • 14. BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DPR Fungsi, Wewenang, dan Hak 1. “…memegang kekuasaan membentuk UU” [Pasal 20 (1)*] ; 2. “…memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan” [Pasal 20A (1)**] ; 3. “…mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat” [Pasal 20A (2)**] ; 4. tentang pengajuan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 7B (1)***] ; 5. tentang persetujuan dalam menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian [Pasal 11 (1) dan (2)****] ; 6. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam pengangkatan duta [Pasal 13 (2)*] ; 7. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam menerima penempatan duta negara lain [Pasal 13 (3)*] ; 8. tentang pemberian pertimbangan kepada Presiden dalam pemberian amnesti dan abolisi [Pasal 14 (2)*] ; 9. tentang persetujuan atas perpu [Pasal 22 (2)] ; 10. tentang pembahasan dan persetujuan atas RAPBN yang diajukan oleh Presiden [Pasal 23 (2) dan (3)***] ; 11. tentang pemilihan anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD [Pasal 23F (1)***] ; 12. tentang persetujuan calon hakim agung yang diusulkan oleh KY [Pasal 24A (3)***] ; 13. tentang persetujuan pengangkatan dan pemberhentian anggota KY [Pasal 24B (3)***] ; 14. tentang pengajuan tiga orang calon anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***] ; I II 1 4 Anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum [Pasal 19 (1)**] Anggota DPR dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang (Pasal 22B**)
  • 15. YA BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Pembentukan UU DPR UU Presiden 3 RUU dibahas bersama [Pasal 20 (2)*] 4b mengesahkan [Pasal 20 (4)*] 4c dalam hal RUU tidak disahkan, dalam waktu 30 hari, RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib diundangkan [Pasal 20 (5)**] 1a memegang kekuasaan membentuk UU [Pasal 20 (1)*] anggota berhak mengajukan usul RUU (Pasal 21*) 4a tidak boleh diajukan lagi dalam persi-dangan masa itu [Pasal 20 (3)*] 4 persetujuan bersama 1b berhak mengajukan RUU [Pasal 5 (1)*] 2 ikut membahas memberi pertimbangan RUU tertentu DPD TIDAK I II 1 5
  • 16. Presiden DPR 3b harus dicabut [Pasal 22 (3)] 1 dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang [Pasal 22 (1)] 2 peraturan pemerintah pengganti UU itu harus mendapat persetujuan [Pasal 22 (2)] 3a menjadi UU 3 persetujuan BAB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Peraturan Pemerintah pengganti UU TIDAK YA I II 1 6
  • 17. BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH DPD Wewenang 1. dapat mengajukan RUU tertentu [Pasal 22D (1)***]; 2. ikut membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***]; 3. memberikan pertimbangan atas RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, agama dan RAPBN [Pasal 22D (2)***]; 4. memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK [Pasal 23F (1)***]; 5. melakukan pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya kepada DPR [Pasal 22D (3)***]. II II 1 7 Anggota DPD dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang [Pasal 22D (4)***] Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui Pemilu. Anggota DPD dari setiap provinsi jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota DPD itu tidak lebih 1/3 jumlah anggota DPR. [Pasal 22C (1)*** dan (2)***]
  • 18. BAB DEWAN PERWAKILAN DAERAH Pembentukan UU tertentu DPR UU tertentu 4 persetujuan bersama 3 membahas bersama 4b mengesahkan [Pasal 20 (4)*] 4c dalam hal RUU tidak disahkan, dalam waktu 30 hari, RUU tersebut sah menjadi UU dan wajib diundangkan [Pasal 20 (5)**] 4a tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan masa itu [Pasal 20 (3)*] 1 dapat mengajukan [Pasal 22D (1)***] RUU tertentu Presiden 2 membahas RUU tertentu [Pasal 22D (2)***] DPD YA TIDAK II II 1 8
  • 19. Anggota DPRD Anggota DPR BAB PEMILIHAN UMUM Presiden/ Wapres Anggota DPD 3 dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat [Pasal 6A (1)***] diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta pemilu [Pasal 6A (2)***] 5 Peserta dari Perseorangan [Pasal 22E (4)***] 4 Peserta dari Partai Politik [Pasal 22E (3)***] 2 ‘luber jurdil’ setiap 5 tahun [Pasal 22E (1)***] untuk memilih [Pasal 22E (2)***] 1 diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri [Pasal 22E (5)***] PEMILU II II 19
  • 20. 1 mengajukan [Pasal 23 (2)***] RAPBN Presiden DPR 4 persetujuan DPD 4b Pemerintah menjalankan APBN Tahun lalu [Pasal 23 (3)***] 4a Pemerintah menjalankan APBN 2 memberi pertimbangan [Pasal 23 (2)***] BAB HAL KEUANGAN Penyusunan APBN 3 membahas bersama [Pasal 23 (2)***] RAPBN TIDAK YA II II 20
  • 21. BAB HAL KEUANGAN bank sentral bank sentral Pasal 23D **** susunan kedudukan kewenangan tanggungjawab independensi diatur dengan undang-undang II II 21
  • 22. BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Keanggotaan Tugas dan Wewenang BPK Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri [Pasal 23E (1)***] BPK berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di setiap provinsi [Pasal 23G (1)***] II II 22 Anggota dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden [Pasal 23F (1)***] menyerahkan hasil pemeriksaan keuangan negara kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya [Pasal 23E (2)***]
  • 23. BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Pemeriksaan Keuangan Negara BPK 2 hasil pemeriksaan diserahkan [Pasal 23E (2)***] DPD DPRD 3 hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan undang-undang [Pasal 23E (3)***] 1 memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara [Pasal 23E (1)***] DPR II II 23
  • 24. DPD DPR Presiden Anggota BPK terpilih 2 memberikan pertimbangan 1 memilih calon 3 diresmikan BAB BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Pemilihan Anggota BPK [Pasal 23 F (1)***] II II 24
  • 25. BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN Mahkamah Agung MA Pasal 24A *** Agama Militer TUN Umum Kewajiban dan Wewenang 1. berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang [Pasal 24A (1)***]; 2.mengajukan tiga orang anggota hakim konstitusi [Pasal 24C (3)***]; 3. memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan rehabilitasi [Pasal 14 (1)*]. II III 25 Hakim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum [Pasal 24A (2)***] Calon hakim agung diusulkan oleh Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat per-setujuan dan ditetap-kan sebagai hakim agung oleh Presiden [Pasal 24A (3)***]
  • 26. BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN Mahkamah Konstitusi MK Pasal 24C *** Kewajiban dan Wewenang 1. berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum [Pasal 24C (1)***]; 2.wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang- Undang Dasar [Pasal 24C (2)***]. II III Hakim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara [Pasal 24C (5)***] 26 mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh MA, tiga orang oleh DPR dan tiga orang oleh Presiden [Pasal 24C (3)***]
  • 27. BAB KEKUASAAN KEHAKIMAN Komisi Yudisial KY Pasal 24B *** Wewenang 1.mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***]; 2.mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim [Pasal 24B (1)***]. II III 27 Anggota Komisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela [Pasal 24B (2)***] Anggota Komisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan persetujuan DPR [Pasal 24B (3)***]
  • 28. BAB WILAYAH NEGARA WILAYAH NEGARA Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) ** II III 28
  • 29. BAB WARGA NEGARA DAN PENDUDUK WARGA NEGARA DAN PENDUDUK Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)] Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)] Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara [Pasal 27 (3)**] Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 28) II III 29 warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara [Pasal 26 (1)] Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia [Pasal 26 (2)**]
  • 30. BAB HAK ASASI MANUSIA III HAK ASASI MANUSIA III 30 membentuk keluarga, keturunan dan perlindungan anak dari kekerasan dan diskriminasi (Pasal 28B) ** mengembangkan dan memajukan diri, serta mendapat pendidikan dan manfaat dari IPTEK (Pasal 28C) ** kebebasan beragama, meyakini kepercayaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal, kebebasan berserikat, berkumpul dan berpendapat (Pasal 28E) ** berkomunikasi dan memperoleh informasi (Pasal 28F) ** pengakuan yang sama di hadapan hukum, hak untuk bekerja dan kesempatan yg sama dalam pemerintahan (Pasal 28D) ** berkewajiban menghargai hak orang dan pihak lain serta tunduk kepada pembatasan UU (Pasal 28J) ** tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut dan bebas dari perlakuan diskriminatif (Pasal 28I) ** hidup sejahtera lahir dan batin, memperoleh pelayanan kesehatan, mendapat perlakuan khusus (Pasal 28H) ** mempertahankan hidup dan kehidupan (Pasal 28A) ** perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda serta bebas dari penyiksaan (Pasal 28G) **
  • 31. BAB AGAMA A G A M A Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa [Pasal 29 (1)] Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu [Pasal 29 (2)] III III 31
  • 32. BAB PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA Pertahanan dan Keamanan Negara Tugas TNI (AD, AL, AU) POLRI sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum [Pasal 30 (4)**] sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara [Pasal 30 (3)**] Susunan dan kedudukan TNI, POLRI, hubungan kewenangan TNI dan POLRI di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha hankamneg, serta hal-hal yang terkait dengan hankam diatur dengan UU [Pasal 30 (5)**] III IV 32 Usaha hankamneg dilaksanakan melalui sishankamrata oleh TNI dan POLRI sbg kekuatan utama, dan rakyat sbg kekuatan pendukung [Pasal 30 (2)**] Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara [Pasal 30 (1)**]
  • 33. BAB PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN III Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang [Pasal 31 (3)****] PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional [Pasal 31 (4)****] Pemerintah memajukan ilmu penge-tahuan dan teknologi dengan men-junjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia [Pasal 31 (5)****] negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya Nasional [Pasal 32 (2)****] Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya [Pasal 31 (2)****] Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan [Pasal 31 (1)****] negara memajukan kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya [Pasal 32 (1)****] IV 33
  • 34. 34BAB PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL III IV Cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara PEREKONOMIAN NASIONAL DAN penting bagi negara dan KESEJAHTERAAN SOSIAL disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan [Pasal 33 (1)] [Pasal 33 (2)] Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat [Pasal 33 (3)] diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional [Pasal 33 (4)****] Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara [Pasal 34 (1)****] Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan mem-berdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan [Pasal 34 (2)****] Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak [Pasal 34 (3)****]
  • 35. BAB BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN ATRIBUT KENEGARAAN Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35) Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36) Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A) ** Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B) ** III IV 35
  • 36. BAB PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR MPR berwenang mengubah dan menetapkan [Pasal 3 (1)***] Pasal-pasal Perubahan UUD Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam sidang MPR apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR [Pasal 37 (1)****] Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya [Pasal 37 (2)****] Untuk mengubah pasal-pasal UUD, sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR [Pasal 37 (3)****] Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50% + 1 anggota dari seluruh anggota MPR [Pasal 37 (4)****] Khusus mengenai bentuk NKRI tidak dapat dilakukan perubahan [Pasal 37 (5)****] III IV 36
  • 37. ATURAN PERALIHAN ATURAN PERALIHAN Pasal I Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini ****) Pasal II Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut Undang- Undang Dasar ini ****) Pasal III Mahkamah Konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung ****) III IV 37
  • 38. ATURAN TAMBAHAN ATURAN TAMBAHAN Pasal I Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2003 ****) Pasal II Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang Dasar ini, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan pasal-pasal ****) III IV 38
  • 39. BENTUK DAN KEDAULATAN BENTUK DAN KEDAULATAN Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik [Pasal 1 (1)] Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR [Pasal 1 (2)] Back (Sebelum)
  • 40. AD, AL, AU lain-lain badan kehakiman menurut undang-undang UUD 1945 Kementerian Negara BPK DPR MPR MA LEMBAGA-LEMBAGA DALAM SISTEM KETATANEGARAAN menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebelum perubahan DPA Presiden/ Wakil Presiden (Sebelum) Back
  • 41. MPR Wewenang 1. Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat [Pasal 1 (2)]; 2. Majelis Permusyawaratan Rakyat menetapkan Undang-Undang Dasar dan garis-garis besar daripada haluan negara (Pasal 3); 3. Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan suara yang terbanyak [Pasal 6 (2)]; MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT Keanggotaan MPR terdiri atas anggota-anggota DPR, ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang [Pasal 2 (1)] back (Sebelum) next
  • 42. KETETAPAN MPRS NO.XX/MPRS/1966 TENTANG MEMORANDUM DPR-GR MENGENAI SUMBER TERTIB HUKUM REPUBLIK INDONESIA DAN TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANGAN REPUBLIK INDONESIA TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANGAN REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD 1945 1. UUD 1945; 2. KETETAPAN MPR; 3. UNDANG-UNDANG/PERPU; 4. PERATURAN PEMERINTAH; 5. KEPUTUSAN PRESIDEN; 6. PERATURAN-PERATURAN PELAKSANAAN LAINNYA, SEPERTI: A. PERATURAN MENTERI; B. INSTRUKSI MENTERI; C. DAN LAIN-LAIN. back
  • 43. dibantu oleh satu orang Wakil Presiden KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Presiden/Wakil Presiden Presiden Wewenang 1. memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD [Pasal 4 (1)]; 2. memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan DPR [Pasal 5 (1)]; 3. menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya [Pasal 5 (2)]; 4. memegang kekuasaan yang tertinggi atas AD, AL, dan AU (Pasal 10); 5. menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR (Pasal 11); 6. menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 12); 7. mengangkat duta dan konsul [Pasal 13 (1)]; 8. menerima duta negara lain [Pasal 13 (2)]; 9. memberi grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi (Pasal 14); 10.memberi gelaran, tanda jasa dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15); 11.mengangkat dan memperhentikan menteri-menteri negara [Pasal 17 (2)]; 12.dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang [Pasal 22 (1)]. Persyaratan, Masa Jabatan, Pemilihan, dan Penggantian 1. Presiden ialah orang Indonesia asli [Pasal 6 (1)]; 2. Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan suara yang terbanyak [Pasal 6 (2)]; 3. Presiden dan Wakil Presiden memegang jabannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali (Pasal 7); 4. Jika Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya (Pasal 8). back (Sebelum)
  • 44. DEWAN PERTIMBANGAN AGUNG Susunan, Kewajiban, dan Hak Susunan Kewajiban dan Hak Berkewajiban memberi jawab atas pertanyaan Presiden dan berhak memajukan usul kepada pemerintah [Pasal 16 (2)] DPA ditetapkan dengan undang-undang [Pasal 16 (1)] back (Sebelum)
  • 45. KEMENTERIAN NEGARA Pasal 17 KEMENTERIAN NEGARA 1. Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara. 2. Menteri-menteri itu diangkat dan diperhentikan oleh Presiden. 3. Menteri-menteri itu memimpin departemen pemerintahan. back (Sebelum)
  • 46. PEMERINTAHAN DAERAH Pasal 18 Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa. back PEMERINTAHAN DAERAH (Sebelum)
  • 47. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Susunan, Fungsi, Wewenang, dan Hak DPR Susunan Fungsi, Wewenang, dan Hak 1. memberikan persetujuan atas UU [Pasal 5 (1) dan Pasal 20 (1)]; 2 Anggota-anggota DPR berhak memajukan RUU [Pasal 21 (1)]; 3 memberikan persetujuan terhadap peraturan pemerintah pengganti undang-undang [Pasal 22 (2)]; 4 memberikan persetujuan dalam hal Presiden menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain (Pasal 11); 5 memberikan persetujuan dalam hal pemerintah mengusulkan RAPBN [Pasal 23 (1)]; 6 menerima hasil pemeriksaan tanggungjawab tentang keuangan negara dari BPK [Pasal 23 (5)]. ditetapkan dengan undang-undang [Pasal 19 (1)] back (Sebelum)
  • 48. HAL KEUANGAN HAL KEUANGAN Pasal 23 1. Anggaran pendapatan dan belanja ditetapkan tiap-tiap tahun dengan undang-undang. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui anggaran yang diusulkan pemerintah, maka pemerintah menjalankan anggaran tahun yang lalu. 2. Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang. 3. Macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undang-undang. 4. Hal keuangan negara selanjutnya diatur dengan undang-undang. 5. Untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya ditetapkan dengan undang-undang. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan rakyat back (Sebelum)
  • 49. KEKUASAAN KEHAKIMAN Mahkamah Agung MA Pasal 24 1. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman menurut undang-undang. 2. Susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman itu diatur dengan undang-undang. Pasal 25 Syarat-syarat untuk menjadi dan untuk diperhentikan sebagai hakim ditetapkan dengan undang-undang. back (Sebelum)
  • 50. WARGA NEGARA Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara [Pasal 26 (1)] Syarat-syarat yang mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan UU [Pasal 26 (2)] Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya [Pasal 27 (1)] Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan [Pasal 27 (2)] Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 28) back WARGA NEGARA (Sebelum)
  • 51. AGAMA Pasal 29 1. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap. penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. back AGAMA (Sebelum)
  • 52. PERTAHANAN NEGARA Pasal 30 back PERTAHANAN NEGARA 1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. 2. Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. (Sebelum)
  • 53. PENDIDIKAN Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran [Pasal 31 (1)] Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang [Pasal 31 (2)] Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia (Pasal 32) back PENDIDIKAN (Sebelum)
  • 54. KESEJAHTERAAN SOSIAL Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan [Pasal 33 (1)] Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara [Pasal 33 (2)] Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat [Pasal 33 (3)] Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara (Pasal 34) back KESEJAHTERAAN SOSIAL (Sebelum)
  • 55. BENDERA DAN BAHASA Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35) Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36) back BENDERA DAN BAHASA (Sebelum)
  • 56. PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR Pasal 37 1. Untuk mengubah Undang-Undang Dasar sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat harus hadir. 2. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota yang hadir. back (Sebelum)
  • 57. ATURAN PERALIHAN Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengatur dan menyelenggarakan kepindahan pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia (Pasal I) Segala badan negara dan peraturan yang ada masih berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut UUD ini (Pasal II) Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Pasal III) Sebelum MPR, DPR, dan DPA dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite nasional (Pasal IV) back ATURAN PERALIHAN (Sebelum)
  • 58. ATURAN TAMBAHAN Dalam enam bulan sesudah akhirnya peperangan Asia Timur Raya, Presiden Indonesia mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam UUD ini [Ayat (1)] Dalam enam bulan sesudah MPR dibentuk, Majelis itu bersidang untuk menetapkan UUD [Ayat (2)] back ATURAN TAMBAHAN (Sebelum)