SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
Sapi Indonesia & Sapi Zebu India
            Produksi Sapi Potong dan Kerbau - Kelompok 6:
                            Jajat Rohmana 200110110030
                            Yeti Haryati   200110110032
                            Andi Nurhakim 200110110033
“
     SAPI INDONESIA
    Ciri-ciri umum
                                            ”
                     Tidak memiliki punuk
                      Ukuran badan kecil
1. Sapi Madura


       •   Sapi Madura adalah bangsa sapi potong lokal asli Indonesia yang
    terbentuk dari persilangan antara banteng dengan Bos indicus atau sapi
  Zebu (Hardjosubroto dan Astuti, 1994), yang secara genetik memiliki sifat
toleran terhadap iklim panas dan lingkungan marginal serta tahan terhadap
                                        serangan caplak (Anonimus, 1987).
Ciri kuantitatif Sapi Madura


           • Baik jantan ataupun betina sama-sama berwarna merah bata.
                                         • Paha belakang berwarna putih.
                                     • Kaki depan berwarna merah muda.
• Panjang badan mirip Sapi Bali tetapi memiliki punuk walaupun berukuran
                                                                   kecil.
Ciri kualitatif Sapi Madura



• Tanduk pendek beragam. Pada betina kecil dan pendek berukuran 10
                  cm, sedangkanpada jantannya berukuran 15-20 cm.
Keunggulan Sapi Madura
                                                      • Mudah dipelihara
                                            • Mudah berbiak dimana saja
                                     • Tahan terhadap berbagai penyakit
                              • Tahan terhadap pakan berkualitas rendah

  Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, Sapi Madura benyak diminati oleh
para peternak bahkan para peneliti dari negara lain. Sapi Madura ini dalam
kehidupan masyarakat Madura sangat berjasa dalam mengolah tanah, alat
     transportasi dan sebagai sapi kerapan yang merupakan budaya tradisi
   pertanian dan salah satu aset pariwisata yang penting di tanah Madura.
2. Sapi Bali

• Salahsatu sapi potong asli Indonesia yang merupakan hasil domestikasi
   dari banteng (Bibos banteng) sejak 3500 SM di Jawa, Bali dan Lombok
dengan habitat aslinya di Pulau Bali. Menurut sumber balivetman saat ini
  sapi bali masih hidup liar di Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional
Baluran dan Taman Nasional ujung Kulon dan sekarang sudah tersebar di
                                           berbagai daerah di Indonesia..
• Sapi Bali dikenal juga dengan nama Balinese cow yang kadang-kadang
disebut juga dengan nama Bibos javanicus, meskipun sapi Bali bukan satu
  subgenus dengan bangsa sapi Bos taurus atau Bos indicus. Berdasarkan
  hubungan silsilah familiBovidae, kedudukan sapi Bali diklasifikasikan ke
              dalam subgenus Bibovine tetapi masih termasuk genus bos.
Ciri Kualitatif Sapi Bali
                      •   Ukuran badan berukuran sedang dan bentuk badan memanjang.
•   Kepala agak pendek dengan dahi datar, Tanduk pada sapi jantan tumbuh agak ke
     bagian luar kepala, sebaliknya untuk jenis sapi betina tumbuh ke bagian dalam.
    •       Badan padat dengan dada yang dalam dengan warna yang dapat berubah dari
               sawo matang sampai kemerahan, merah bata atau coklat dan hitam. (Sex-
                                                                       dimoprhism)
                                          •   Tidak berpunuk dan seolah tidak bergelambir.
        •   Kakinya ramping, agak pendek menyerupai kaki kerbau serta berwarna putih.
    •   Pada punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut)
                                      memanjang dari gumba hingga pangkal ekor.
                          •   Cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam.
Ciri Kuantitatif Sapi Bali
•   Berat sapi jantan : 450 kg.
•   Berat Sapi Betinanya: 300 – 400 kg.
•   Tinggi gumba Jantan : 122-126 cm.
                                          • Fertilitas sapi Bali berkisar 83 - 86
                                            %, lebih tinggi dibandingkan sapi Eropa
•   Tinggi gumba Betina : 105-114 cm.       yang hanya 60 %.
•   Panjang badan Jantan : 125-142 cm
                                          • periode kehamilan 280 - 294 hari,
•   Panjang badan Betina : 117-118 cm.
                                          • Persentase kebuntingan 86,56 %,
•   Lingkar dada Jantan : 180-185 cm.
•   Lingkar dada Betina : 158-160 cm
                                          • tingkat kematian kelahiran anak sapi
                                            hanya 3,65 %,
•   Tinggi panggul : 122 cm
•   Lebar dada: 44 cm
                                          • persentase kelahiran 83,4 %,
•   Dalam dada: 66 cm.                    • interval penyapihan antara 15,48 - 16,28
                                            bulan. (Suharjawanasuria)
•   Lebar panggul : 37 cm
Kelemahan Sapi Bali



• Dapat terserang virus Jembrana yang menyebar melalui media “lalat”.
 • Rentan terhadap Malignant Catarrhal Fever , jika berdekatan dengan
                                                             domba.
Keunggulan Sapi Bali
                        • Subur (cepat berkembang biak/ fertilitas tinggi)
  • Mudah beradaptasi dengan lingkungannya, dapat hidup di lahan kritis.
                      • Mempunyai daya cerna yang baik terhadap pakan.
 • Persentase karkas yang tinggi dengan kandungan lemak karkas rendah.
   • Harga yang stabil dan bahkan setiap tahunnya cenderung meningkat.
• Khusus sapi bali Nusa Penida, selain bebas empat macam penyakit, yaitu
       jembrana, penyakit mulut dan kuku, antraks, serta MCF (Malignant
       Catarrhal Fever). Sapi Nusa Penida juga dapat menghasilkan vaksin
                                                     penyakit jembrana..
                  • Keempukan daging tidak kalah dengan daging impor.
3. Sapi Jabres
• Jabres merupakan singkatan Sapi Jawa Brebes, aset ternak lokal yang telah
          dibudidayakan oleh masyarakat secara turun temurun dan khas di
     Kabupaten Brebes. Sapi ini telah terbukti dapat memberikan tambahan
  pendapatan pada rumah tangga petani dan limbahnya merupakan sumber
          pupuk organik guna mendukung budidaya pertanian. Oleh karena
   itu, Pemerintah Kabupaten Brebes berupaya secara terus-menerus untuk
                                    melestarikan dan mengembangkannya.
                       •   Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor
   2842/Kpts/LB.430/8/2012 tanggal 13 Agustus 2012, Sapi Jabres dinyatakan
    sebagai salah satu rumpun sapi lokal, dan kekayaan sumber daya genetik
                     ternak lokal Indonesia, harus dilindungi dan dilestarikan.
    • Sapi Jabres merupakan persilangan antara sapi peranakan ongole, sapi
       madura dan sapi bali yang sudah terjadi sejak zaman Hindia Belanda.
      Wilayah sebaran asli geografisnya berada di Kabupaten Brebes dengan
                                    wilayah sebaran di Provinsi Jawa Tengah.
Ciri Kualitatif Sapi Jabres

                                            • Keseragaman bentuk fisik,
• kemampuan adaptasi dengan baik pada keterbatasan lingkungan, dan ciri
             khas yang berbeda dengan rumpun sapi asli atau lokal lainnya
                                           • Resisten terhadap serangga
            • Tahan terhadap kondisi lingkungan dan pakan yang terbatas
                                             • Struktur dagingnya padat
                                               • Kualitas kulitnya bagus
                                • Dapat berfungsi sebagai ternak kerja.
Sifat Kuantitatif Sapi Jabres
                                • kesuburan induk : 82 – 85%
                                • angka kelahiran : 40 – 85%
                                 • siklus berahi : 18 – 24 hari
                                • lama bunting : 9 – 10 bulan
                             • berahi pertama : 21 – 28 bulan
                     • umur beranak pertama : 30 – 36 bulan
• Tinggi gumba : Jantan: 121,8 ± 10 cm. Betina: 111,1 ± 10 cm.
 • Panjang badan : Jantan: 125,8 ± 5 cm. Betina: 119,2 ± 5 cm.
    • Lingkar dada : Jantan: 171 ± 30 cm. Betina: 162 ± 20 cm.
    • Bobot badan : Jantan: 350 ± 25 cm. Betina: 286 ± 20 cm
               • Persentase karkas berkisar antara 45 - 50%.
“
     SAPI ZEBU INDIA
    Ciri-ciri umum
                                                     ”
                            Memiliki punuk
                     Berukuran sedang sampai besar
1. Sapi Brahman

• Berasal dari India, termasuk Bos indicus, yang kemudian diekspor ke seluruh
    dunia. Jenis yang utama adalah Kankrej (Guzerat), Nelore, Gir,dan Ongole.
                          Sapi Brahman digunakan sebagai penghasil daging
   • Di India sapi Brahman mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan.
   Daya tahan terhadap panas juga lebih baik dari sapi eropa karena memiliki
       lebih banyak kelenjar keringat, kulit berminyak di seluruh tubuh yang
                                     membantu resistensi terhadap parasit.
    • Sifat pemalu dan cerdas serta dapat beradaptasi dengan lingkungannya
   yang bervariasi. Sapi ini suka menerima perlakuan halus dan dapat menjadi
                                            liar jika menerima perlakuan kasar
Ciri Kualitatif Sapi Brahman

• Mempunyai punuk besar, tanduk, telinga besar dan gelambir yang memanjang
berlipat-lipat dari kepala ke dada. Sapi Brahman selama berabad-abad menerima
 kondisi kekurangan pakan, serangan serangga, parasit, penyakit dan iklim yang
                                                                       ekstrim.
•  Sapi Brahman warnanya bervariasi, dari abu-abu muda, merah sampai hitam.
Kebanyakan berwarna abu muda dan abu tua. Sapi jantan warnanya lebih tua dari
         betina dan memeliki warna gelap didaerah leher, bahu dan paha bawah.
    Sapi Brahman dapat beradaptasi dengan baik terhadap panas, mereka dapat
     bertahan dari suhu 8-105 F, tanpa ganguan selera makan dan produksi susu.
Ciri Kuantitatif Sapi Brahman

  • Berukuran sedang dengan berat jantan dewasa antara 800 sd 1100
                                        kg, sedang betina 500-700 kg.
• Berat pedet yang baru lahir antara 30-35 kg, dan dapat tumbuh cepat
              dengan berat sapih kompetitif dengan jenis sapi lainnya.
                                  • Persentase karkas 48,6 s.d 54,2%,
                         • dan pertambahan berat harian 0,83-1,5 kg.
Kelemahan Sapi Brahman
    • Rendahnya fertilitas pada sapi Brahman disebabkan oleh pengamatan
           birahi yang kurang akurat dengan Lama masa estrus hanya 6,7±0,8
          jam, nutrisi dan lamanya induk menyusui yang dapat menyebabkan
   terjadinya anestrus post partum pada sapi Brahman, lamanya waktu yang
   diperlukan untk pengeluaran plasenta setelah beranak, dan adanya infeksi
                        pada uterus yang dapat mempengaruhi jarak beranak.
• Masalah besar yang sering timbul pada peternakan sapi Brahman di daerah
   tropis dan sub tropis adalah panjangnya masa anestrus post partus, hal ini
    disebabkan oleh makanan yang diberikan kurang berkualitas, temperatur
  lingkungan yang terlalu panas, infeksi parasit, penyakit reproduksi, kondisi
         tubuh yang kurus, dan stress akibat menyusui (Vandeplassshe, 1982)
Keunggulan Sapi Brahman


 • Memiliki lebih banyak kelenjar keringat, kulit berminyak di seluruh tubuh
                               yang membantu resistensi terhadap parasit.
  •  Sapi Brahman dapat beradaptasi dengan baik terhadap panas, mereka
dapat bertahan dari suhu 8-105 F, tanpa ganguan selera makan dan produksi
  susu. adaptivitas lingkungan, umur yang panjang, kemampuan mengasuh
                                      anak dan produksi daging yang efisien
2. Sapi Ongole



• Sapi Ongole berasal dari India, tepatnya di kabupaten Guntur, propinsi
 Andra Pradesh. Sapi ini menyebar keseluruh dunia termasuk Indonesia.
Ciri Kualitatif Sapi Ongole
          • Berukuran sedang, dengan gelambir yang lebar yang longgar dan
              menggantung. Badannya panjang sedangkan lehernya pendek.
 • Kepala bagian depan lebar diantara kedua mata. Bentuk mata elip dengan
                                bola mata dan sekitar mata berwarna hitam.
                  • Telinga agak kuat, ukuran 20-25 cm, dan agak menjatuh.
    • Tanduknya pendek dan tumpul, tumbuh kedepan dan kebelakang. Pada
                                pangkal tanduk tebal dan tidak ada retakan.
• Warna yang populer adalah putih. Sapi jantan pada kepalanya berwarna abu
         tua, pada leher dan kaki kadang-kadang berwarna hitam. Warna ekor
     putih, kelopak mata putih dan otot berwarna segar, kuku berwarna cerah
                                               dan badan berwarna abu tua.
Ciri Kuantitatif Sapi Ongole



 • Bobot sapi 600 kg pada sapi jantan dan 300-400 kg untuk sapi betina
• Berat lahir 20-25 kg. persentase karkas 45-58% dengan perbandingan
                                                daging tulang 3,23 : 1.
Keunggulan Sapi Ongole


• Tahan terhadap panas, tahan terhadap ekto dan endoparasit; Pertumbuhan
  relatif cepat walau pun adaptasi terhadap pakan kurang; Prosentase karkas
  dan kualitas daging baik. relatif paling banyak dicari di pasaran Indonesia.
Kelemahan Sapi Ongole




• Sapi ini lambat dewasa, pada umur 4 tahun mencapai dewasa penuh
3. Sapi Gir

• Berasal dari India barat daya, tepatnya di Gujarat, Maharashtra, Rajashtan
  dan hutan Gir/Kathiawar yang sering disalah sebut dengan nama “Gyr”.
  Disebut pula sapi Maldhari oleh penduduk lokal yang dikenal dengan ciri
  yang jelas, yaitu berat dan tinggi yaang jauh berbeda dengan sapi
  Jersey, selain keindahan tubuhnya. Terkenal di India sebagai penghasil susu
  yang dapat bekerja dengan baik di sawah maupun di tegalan
• Bila disilangkan dengan FH, menghasilkan bangsa Girolando
Ciri Kualitatif Sapi Gir
• Umumnya berwarna putih dengan sedikit bercak-bercak coklat atau
  hitam, tetapi ada juga yang kuning kemerahan dengan kulit lembut dan
  mengkilat yang dapat bergetar dengan rambut cambuknya, mematikan
  bagi lalat
• Kepala lancip besar sebagai pendingin otak, wajah panjang.
• Telinga panjang menggantung, mengarah ke depan seperti bentuk daun
  yang bisa berfungsi mengusir serangga
• Mata memiliki selaput kedua seprti pada buaya, sehingga serangga tidak
  dapat mengganggu matanya. Kulit sekitar mata longgar dan diselimuti
  warna hitam
• Kaki kuat dan berwarna hitam
Ciri Kuantitatif Sapi Gir


• Bobot sapi betina dewasa sekitar 400 kg, sedangkan sapi jantan dewasa
  sekitar 600 kg
• Tinggi badan betina 130 cm dan jantan 135 cm dengan panjang tubuh 160-
  170 cm
• Produksi susu rata-rata 2000 liter/tahun dengan kadar lemak 4,5-5%
• Dewasa kelamin pada usia 3 tahun
• Mortalitas kelahiran 3,63%
Keunggulan Sapi Gir

     • Fertilitas tinggi, pedet yang dihasilkan memiliki ukuran badan kecil
                           sehingga tidak ada kesulitan dalam melahirkan
• Relatif bebas dari gangguan serangga, dilindungi oleh kulit, telinga dan
                                                         selaput matanya
• Memiliki gelambir terbesar diantara sapi Zebu lainnya, dengan marbling
                                                                 yang baik
                          • Sangat senang hidup bersama manusia, jinak
Pertanyaan?
Terima Kasih

• Mohon maaf atas kesalahan kami 

Contenu connexe

Tendances

Tendances (15)

Modul 2 kb 4 (finish)
Modul 2 kb 4 (finish)Modul 2 kb 4 (finish)
Modul 2 kb 4 (finish)
 
Jenis kambing
Jenis kambingJenis kambing
Jenis kambing
 
Tugas pip powerpoint 2
Tugas pip powerpoint 2Tugas pip powerpoint 2
Tugas pip powerpoint 2
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
BANGSA SAPI DAN KERBAU
BANGSA SAPI DAN KERBAUBANGSA SAPI DAN KERBAU
BANGSA SAPI DAN KERBAU
 
Bansa bangsa domba dan karakteristiknya
Bansa bangsa domba dan karakteristiknyaBansa bangsa domba dan karakteristiknya
Bansa bangsa domba dan karakteristiknya
 
Ppt penyuluhan
Ppt penyuluhanPpt penyuluhan
Ppt penyuluhan
 
Resepi BBQ dan Grill
Resepi BBQ dan GrillResepi BBQ dan Grill
Resepi BBQ dan Grill
 
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak Kelinci
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak KelinciPanduan Lengkap Budidaya & Ternak Kelinci
Panduan Lengkap Budidaya & Ternak Kelinci
 
Pemeliharaan Ternak Kambing
Pemeliharaan Ternak KambingPemeliharaan Ternak Kambing
Pemeliharaan Ternak Kambing
 
FGD 3 . Kambing dan domba
FGD 3 . Kambing dan domba FGD 3 . Kambing dan domba
FGD 3 . Kambing dan domba
 
Baka Lembu Pedaging di Malaysia
Baka Lembu Pedaging di MalaysiaBaka Lembu Pedaging di Malaysia
Baka Lembu Pedaging di Malaysia
 
Budidaya ternak kelinci
Budidaya ternak kelinciBudidaya ternak kelinci
Budidaya ternak kelinci
 
Budidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkapBudidaya kelinci lengkap
Budidaya kelinci lengkap
 
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
7, Wira Usaha, Tri Sutopo, Hapzi Ali, Kuliah Umum Studi Kasus, Universitas Me...
 

En vedette (8)

Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2Diagnosa kebuntingan A 1.2
Diagnosa kebuntingan A 1.2
 
Aplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansia
Aplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansiaAplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansia
Aplikasi uji punyakoti untuk deteksi kebuntingan pada ruminansia
 
proses kebuntingan dan partus sapi
proses kebuntingan dan partus sapiproses kebuntingan dan partus sapi
proses kebuntingan dan partus sapi
 
Analisis sosial ekonomi penggemukan sapi potong gaduhan kab. muna
Analisis sosial ekonomi penggemukan sapi potong gaduhan kab. munaAnalisis sosial ekonomi penggemukan sapi potong gaduhan kab. muna
Analisis sosial ekonomi penggemukan sapi potong gaduhan kab. muna
 
1 ilmu repro kebuntingan
1 ilmu repro kebuntingan1 ilmu repro kebuntingan
1 ilmu repro kebuntingan
 
Cara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badanCara menduga bobot badan
Cara menduga bobot badan
 
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatifTeknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
Teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif
 
Analisis Data Kualitatif
Analisis Data KualitatifAnalisis Data Kualitatif
Analisis Data Kualitatif
 

Similaire à Sapi Indonesia & Sapi Zebu India JAY

kelompok 7_Budidaya kambing.pptx
kelompok 7_Budidaya kambing.pptxkelompok 7_Budidaya kambing.pptx
kelompok 7_Budidaya kambing.pptx
MargarethaWenda
 

Similaire à Sapi Indonesia & Sapi Zebu India JAY (20)

Sapi bali
Sapi baliSapi bali
Sapi bali
 
Kambing boer
Kambing boerKambing boer
Kambing boer
 
Bangsa doka
Bangsa dokaBangsa doka
Bangsa doka
 
Manajemem Pemiliharaan Bibit Sapi.pptx
Manajemem Pemiliharaan Bibit Sapi.pptxManajemem Pemiliharaan Bibit Sapi.pptx
Manajemem Pemiliharaan Bibit Sapi.pptx
 
WEEK 8 PENGELUARAN RUMINAN VAAA.pptx.pdf
WEEK 8 PENGELUARAN RUMINAN VAAA.pptx.pdfWEEK 8 PENGELUARAN RUMINAN VAAA.pptx.pdf
WEEK 8 PENGELUARAN RUMINAN VAAA.pptx.pdf
 
Sheep and Goat
Sheep and GoatSheep and Goat
Sheep and Goat
 
PEMBIBITAN TERNAK SAPI PERAH.pptx
PEMBIBITAN TERNAK SAPI PERAH.pptxPEMBIBITAN TERNAK SAPI PERAH.pptx
PEMBIBITAN TERNAK SAPI PERAH.pptx
 
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa diPPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
PPT 10 jenis ikan air tawar yang bisa di
 
Memilih bibit k.potong
Memilih bibit k.potongMemilih bibit k.potong
Memilih bibit k.potong
 
BUDI DAYA KAMBING.ppt
BUDI DAYA KAMBING.pptBUDI DAYA KAMBING.ppt
BUDI DAYA KAMBING.ppt
 
BUDIDAYA BABI.ppt
BUDIDAYA BABI.pptBUDIDAYA BABI.ppt
BUDIDAYA BABI.ppt
 
NTP P3 UPLOAD.pptx
NTP P3 UPLOAD.pptxNTP P3 UPLOAD.pptx
NTP P3 UPLOAD.pptx
 
kelompok 7_Budidaya kambing.pptx
kelompok 7_Budidaya kambing.pptxkelompok 7_Budidaya kambing.pptx
kelompok 7_Budidaya kambing.pptx
 
MATERI 1 Jenis Kambing Domba.pdf
MATERI 1 Jenis Kambing Domba.pdfMATERI 1 Jenis Kambing Domba.pdf
MATERI 1 Jenis Kambing Domba.pdf
 
Materi pembahasan
Materi pembahasanMateri pembahasan
Materi pembahasan
 
Materi pembahasan
Materi pembahasanMateri pembahasan
Materi pembahasan
 
Budidaya gurame
Budidaya gurameBudidaya gurame
Budidaya gurame
 
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi PotongPemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
 
Potensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokalPotensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokal
 
Teknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan PatinTeknik Pembenihan Ikan Patin
Teknik Pembenihan Ikan Patin
 

Plus de Jajat Rohmana

Plus de Jajat Rohmana (16)

Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)
Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)
Analisis Penyebab Diare Kambing Perah (presentasi)
 
Analisis Penyebab Diare pada Kambing Perah
Analisis Penyebab Diare pada Kambing PerahAnalisis Penyebab Diare pada Kambing Perah
Analisis Penyebab Diare pada Kambing Perah
 
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan LingkunganIlmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
Ilmu Lingkungan - Respon Populasi Babi terhadap Tekanan Lingkungan
 
Nilai Pemuliaan
Nilai PemuliaanNilai Pemuliaan
Nilai Pemuliaan
 
Pakan Kelinci - Silase dan Kubis Tercemar
Pakan Kelinci - Silase dan Kubis TercemarPakan Kelinci - Silase dan Kubis Tercemar
Pakan Kelinci - Silase dan Kubis Tercemar
 
Teknologi Penetasan - Isolator Panas
Teknologi Penetasan - Isolator PanasTeknologi Penetasan - Isolator Panas
Teknologi Penetasan - Isolator Panas
 
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada TernakSejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
Sejarah Singkat Inseminasi Buatan pada Ternak
 
Jurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi
Jurnal Rusa Papua: Dembek-SiwiJurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi
Jurnal Rusa Papua: Dembek-Siwi
 
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
Proses Biogas Limbah Peternakan Sapi Potong (Biogas Process from Waste of Fee...
 
Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011
Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011
Biologi - Vfa (asam lemak terbang) 14 oktober 2011
 
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandangPemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
Pemeliharaan sapi perah laktasi dan kering kandang
 
Tepung Biji Jagung
Tepung Biji JagungTepung Biji Jagung
Tepung Biji Jagung
 
Handling (penanganan) Domba kel. 7
Handling (penanganan) Domba kel. 7Handling (penanganan) Domba kel. 7
Handling (penanganan) Domba kel. 7
 
Disco (disease Control) domba
Disco (disease Control) dombaDisco (disease Control) domba
Disco (disease Control) domba
 
Magang Peternakan Tanjung Mulya unit Cicalengka
Magang Peternakan Tanjung Mulya unit CicalengkaMagang Peternakan Tanjung Mulya unit Cicalengka
Magang Peternakan Tanjung Mulya unit Cicalengka
 
Alel ganda & gena ganda kel 3 fapet a
Alel ganda & gena ganda kel 3 fapet aAlel ganda & gena ganda kel 3 fapet a
Alel ganda & gena ganda kel 3 fapet a
 

Dernier

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Dernier (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Sapi Indonesia & Sapi Zebu India JAY

  • 1. Sapi Indonesia & Sapi Zebu India Produksi Sapi Potong dan Kerbau - Kelompok 6: Jajat Rohmana 200110110030 Yeti Haryati 200110110032 Andi Nurhakim 200110110033
  • 2. SAPI INDONESIA Ciri-ciri umum ” Tidak memiliki punuk Ukuran badan kecil
  • 3. 1. Sapi Madura • Sapi Madura adalah bangsa sapi potong lokal asli Indonesia yang terbentuk dari persilangan antara banteng dengan Bos indicus atau sapi Zebu (Hardjosubroto dan Astuti, 1994), yang secara genetik memiliki sifat toleran terhadap iklim panas dan lingkungan marginal serta tahan terhadap serangan caplak (Anonimus, 1987).
  • 4. Ciri kuantitatif Sapi Madura • Baik jantan ataupun betina sama-sama berwarna merah bata. • Paha belakang berwarna putih. • Kaki depan berwarna merah muda. • Panjang badan mirip Sapi Bali tetapi memiliki punuk walaupun berukuran kecil.
  • 5. Ciri kualitatif Sapi Madura • Tanduk pendek beragam. Pada betina kecil dan pendek berukuran 10 cm, sedangkanpada jantannya berukuran 15-20 cm.
  • 6. Keunggulan Sapi Madura • Mudah dipelihara • Mudah berbiak dimana saja • Tahan terhadap berbagai penyakit • Tahan terhadap pakan berkualitas rendah Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, Sapi Madura benyak diminati oleh para peternak bahkan para peneliti dari negara lain. Sapi Madura ini dalam kehidupan masyarakat Madura sangat berjasa dalam mengolah tanah, alat transportasi dan sebagai sapi kerapan yang merupakan budaya tradisi pertanian dan salah satu aset pariwisata yang penting di tanah Madura.
  • 7. 2. Sapi Bali • Salahsatu sapi potong asli Indonesia yang merupakan hasil domestikasi dari banteng (Bibos banteng) sejak 3500 SM di Jawa, Bali dan Lombok dengan habitat aslinya di Pulau Bali. Menurut sumber balivetman saat ini sapi bali masih hidup liar di Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Baluran dan Taman Nasional ujung Kulon dan sekarang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia.. • Sapi Bali dikenal juga dengan nama Balinese cow yang kadang-kadang disebut juga dengan nama Bibos javanicus, meskipun sapi Bali bukan satu subgenus dengan bangsa sapi Bos taurus atau Bos indicus. Berdasarkan hubungan silsilah familiBovidae, kedudukan sapi Bali diklasifikasikan ke dalam subgenus Bibovine tetapi masih termasuk genus bos.
  • 8. Ciri Kualitatif Sapi Bali • Ukuran badan berukuran sedang dan bentuk badan memanjang. • Kepala agak pendek dengan dahi datar, Tanduk pada sapi jantan tumbuh agak ke bagian luar kepala, sebaliknya untuk jenis sapi betina tumbuh ke bagian dalam. • Badan padat dengan dada yang dalam dengan warna yang dapat berubah dari sawo matang sampai kemerahan, merah bata atau coklat dan hitam. (Sex- dimoprhism) • Tidak berpunuk dan seolah tidak bergelambir. • Kakinya ramping, agak pendek menyerupai kaki kerbau serta berwarna putih. • Pada punggungnya selalu ditemukan bulu hitam membentuk garis (garis belut) memanjang dari gumba hingga pangkal ekor. • Cermin hidung, kuku dan bulu ujung ekornya berwarna hitam.
  • 9. Ciri Kuantitatif Sapi Bali • Berat sapi jantan : 450 kg. • Berat Sapi Betinanya: 300 – 400 kg. • Tinggi gumba Jantan : 122-126 cm. • Fertilitas sapi Bali berkisar 83 - 86 %, lebih tinggi dibandingkan sapi Eropa • Tinggi gumba Betina : 105-114 cm. yang hanya 60 %. • Panjang badan Jantan : 125-142 cm • periode kehamilan 280 - 294 hari, • Panjang badan Betina : 117-118 cm. • Persentase kebuntingan 86,56 %, • Lingkar dada Jantan : 180-185 cm. • Lingkar dada Betina : 158-160 cm • tingkat kematian kelahiran anak sapi hanya 3,65 %, • Tinggi panggul : 122 cm • Lebar dada: 44 cm • persentase kelahiran 83,4 %, • Dalam dada: 66 cm. • interval penyapihan antara 15,48 - 16,28 bulan. (Suharjawanasuria) • Lebar panggul : 37 cm
  • 10. Kelemahan Sapi Bali • Dapat terserang virus Jembrana yang menyebar melalui media “lalat”. • Rentan terhadap Malignant Catarrhal Fever , jika berdekatan dengan domba.
  • 11. Keunggulan Sapi Bali • Subur (cepat berkembang biak/ fertilitas tinggi) • Mudah beradaptasi dengan lingkungannya, dapat hidup di lahan kritis. • Mempunyai daya cerna yang baik terhadap pakan. • Persentase karkas yang tinggi dengan kandungan lemak karkas rendah. • Harga yang stabil dan bahkan setiap tahunnya cenderung meningkat. • Khusus sapi bali Nusa Penida, selain bebas empat macam penyakit, yaitu jembrana, penyakit mulut dan kuku, antraks, serta MCF (Malignant Catarrhal Fever). Sapi Nusa Penida juga dapat menghasilkan vaksin penyakit jembrana.. • Keempukan daging tidak kalah dengan daging impor.
  • 12. 3. Sapi Jabres • Jabres merupakan singkatan Sapi Jawa Brebes, aset ternak lokal yang telah dibudidayakan oleh masyarakat secara turun temurun dan khas di Kabupaten Brebes. Sapi ini telah terbukti dapat memberikan tambahan pendapatan pada rumah tangga petani dan limbahnya merupakan sumber pupuk organik guna mendukung budidaya pertanian. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Brebes berupaya secara terus-menerus untuk melestarikan dan mengembangkannya. • Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2842/Kpts/LB.430/8/2012 tanggal 13 Agustus 2012, Sapi Jabres dinyatakan sebagai salah satu rumpun sapi lokal, dan kekayaan sumber daya genetik ternak lokal Indonesia, harus dilindungi dan dilestarikan. • Sapi Jabres merupakan persilangan antara sapi peranakan ongole, sapi madura dan sapi bali yang sudah terjadi sejak zaman Hindia Belanda. Wilayah sebaran asli geografisnya berada di Kabupaten Brebes dengan wilayah sebaran di Provinsi Jawa Tengah.
  • 13. Ciri Kualitatif Sapi Jabres • Keseragaman bentuk fisik, • kemampuan adaptasi dengan baik pada keterbatasan lingkungan, dan ciri khas yang berbeda dengan rumpun sapi asli atau lokal lainnya • Resisten terhadap serangga • Tahan terhadap kondisi lingkungan dan pakan yang terbatas • Struktur dagingnya padat • Kualitas kulitnya bagus • Dapat berfungsi sebagai ternak kerja.
  • 14. Sifat Kuantitatif Sapi Jabres • kesuburan induk : 82 – 85% • angka kelahiran : 40 – 85% • siklus berahi : 18 – 24 hari • lama bunting : 9 – 10 bulan • berahi pertama : 21 – 28 bulan • umur beranak pertama : 30 – 36 bulan • Tinggi gumba : Jantan: 121,8 ± 10 cm. Betina: 111,1 ± 10 cm. • Panjang badan : Jantan: 125,8 ± 5 cm. Betina: 119,2 ± 5 cm. • Lingkar dada : Jantan: 171 ± 30 cm. Betina: 162 ± 20 cm. • Bobot badan : Jantan: 350 ± 25 cm. Betina: 286 ± 20 cm • Persentase karkas berkisar antara 45 - 50%.
  • 15. SAPI ZEBU INDIA Ciri-ciri umum ” Memiliki punuk Berukuran sedang sampai besar
  • 16. 1. Sapi Brahman • Berasal dari India, termasuk Bos indicus, yang kemudian diekspor ke seluruh dunia. Jenis yang utama adalah Kankrej (Guzerat), Nelore, Gir,dan Ongole. Sapi Brahman digunakan sebagai penghasil daging • Di India sapi Brahman mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan. Daya tahan terhadap panas juga lebih baik dari sapi eropa karena memiliki lebih banyak kelenjar keringat, kulit berminyak di seluruh tubuh yang membantu resistensi terhadap parasit. • Sifat pemalu dan cerdas serta dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang bervariasi. Sapi ini suka menerima perlakuan halus dan dapat menjadi liar jika menerima perlakuan kasar
  • 17. Ciri Kualitatif Sapi Brahman • Mempunyai punuk besar, tanduk, telinga besar dan gelambir yang memanjang berlipat-lipat dari kepala ke dada. Sapi Brahman selama berabad-abad menerima kondisi kekurangan pakan, serangan serangga, parasit, penyakit dan iklim yang ekstrim. • Sapi Brahman warnanya bervariasi, dari abu-abu muda, merah sampai hitam. Kebanyakan berwarna abu muda dan abu tua. Sapi jantan warnanya lebih tua dari betina dan memeliki warna gelap didaerah leher, bahu dan paha bawah. Sapi Brahman dapat beradaptasi dengan baik terhadap panas, mereka dapat bertahan dari suhu 8-105 F, tanpa ganguan selera makan dan produksi susu.
  • 18. Ciri Kuantitatif Sapi Brahman • Berukuran sedang dengan berat jantan dewasa antara 800 sd 1100 kg, sedang betina 500-700 kg. • Berat pedet yang baru lahir antara 30-35 kg, dan dapat tumbuh cepat dengan berat sapih kompetitif dengan jenis sapi lainnya. • Persentase karkas 48,6 s.d 54,2%, • dan pertambahan berat harian 0,83-1,5 kg.
  • 19. Kelemahan Sapi Brahman • Rendahnya fertilitas pada sapi Brahman disebabkan oleh pengamatan birahi yang kurang akurat dengan Lama masa estrus hanya 6,7±0,8 jam, nutrisi dan lamanya induk menyusui yang dapat menyebabkan terjadinya anestrus post partum pada sapi Brahman, lamanya waktu yang diperlukan untk pengeluaran plasenta setelah beranak, dan adanya infeksi pada uterus yang dapat mempengaruhi jarak beranak. • Masalah besar yang sering timbul pada peternakan sapi Brahman di daerah tropis dan sub tropis adalah panjangnya masa anestrus post partus, hal ini disebabkan oleh makanan yang diberikan kurang berkualitas, temperatur lingkungan yang terlalu panas, infeksi parasit, penyakit reproduksi, kondisi tubuh yang kurus, dan stress akibat menyusui (Vandeplassshe, 1982)
  • 20. Keunggulan Sapi Brahman • Memiliki lebih banyak kelenjar keringat, kulit berminyak di seluruh tubuh yang membantu resistensi terhadap parasit. • Sapi Brahman dapat beradaptasi dengan baik terhadap panas, mereka dapat bertahan dari suhu 8-105 F, tanpa ganguan selera makan dan produksi susu. adaptivitas lingkungan, umur yang panjang, kemampuan mengasuh anak dan produksi daging yang efisien
  • 21. 2. Sapi Ongole • Sapi Ongole berasal dari India, tepatnya di kabupaten Guntur, propinsi Andra Pradesh. Sapi ini menyebar keseluruh dunia termasuk Indonesia.
  • 22. Ciri Kualitatif Sapi Ongole • Berukuran sedang, dengan gelambir yang lebar yang longgar dan menggantung. Badannya panjang sedangkan lehernya pendek. • Kepala bagian depan lebar diantara kedua mata. Bentuk mata elip dengan bola mata dan sekitar mata berwarna hitam. • Telinga agak kuat, ukuran 20-25 cm, dan agak menjatuh. • Tanduknya pendek dan tumpul, tumbuh kedepan dan kebelakang. Pada pangkal tanduk tebal dan tidak ada retakan. • Warna yang populer adalah putih. Sapi jantan pada kepalanya berwarna abu tua, pada leher dan kaki kadang-kadang berwarna hitam. Warna ekor putih, kelopak mata putih dan otot berwarna segar, kuku berwarna cerah dan badan berwarna abu tua.
  • 23. Ciri Kuantitatif Sapi Ongole • Bobot sapi 600 kg pada sapi jantan dan 300-400 kg untuk sapi betina • Berat lahir 20-25 kg. persentase karkas 45-58% dengan perbandingan daging tulang 3,23 : 1.
  • 24. Keunggulan Sapi Ongole • Tahan terhadap panas, tahan terhadap ekto dan endoparasit; Pertumbuhan relatif cepat walau pun adaptasi terhadap pakan kurang; Prosentase karkas dan kualitas daging baik. relatif paling banyak dicari di pasaran Indonesia.
  • 25. Kelemahan Sapi Ongole • Sapi ini lambat dewasa, pada umur 4 tahun mencapai dewasa penuh
  • 26. 3. Sapi Gir • Berasal dari India barat daya, tepatnya di Gujarat, Maharashtra, Rajashtan dan hutan Gir/Kathiawar yang sering disalah sebut dengan nama “Gyr”. Disebut pula sapi Maldhari oleh penduduk lokal yang dikenal dengan ciri yang jelas, yaitu berat dan tinggi yaang jauh berbeda dengan sapi Jersey, selain keindahan tubuhnya. Terkenal di India sebagai penghasil susu yang dapat bekerja dengan baik di sawah maupun di tegalan • Bila disilangkan dengan FH, menghasilkan bangsa Girolando
  • 27. Ciri Kualitatif Sapi Gir • Umumnya berwarna putih dengan sedikit bercak-bercak coklat atau hitam, tetapi ada juga yang kuning kemerahan dengan kulit lembut dan mengkilat yang dapat bergetar dengan rambut cambuknya, mematikan bagi lalat • Kepala lancip besar sebagai pendingin otak, wajah panjang. • Telinga panjang menggantung, mengarah ke depan seperti bentuk daun yang bisa berfungsi mengusir serangga • Mata memiliki selaput kedua seprti pada buaya, sehingga serangga tidak dapat mengganggu matanya. Kulit sekitar mata longgar dan diselimuti warna hitam • Kaki kuat dan berwarna hitam
  • 28. Ciri Kuantitatif Sapi Gir • Bobot sapi betina dewasa sekitar 400 kg, sedangkan sapi jantan dewasa sekitar 600 kg • Tinggi badan betina 130 cm dan jantan 135 cm dengan panjang tubuh 160- 170 cm • Produksi susu rata-rata 2000 liter/tahun dengan kadar lemak 4,5-5% • Dewasa kelamin pada usia 3 tahun • Mortalitas kelahiran 3,63%
  • 29. Keunggulan Sapi Gir • Fertilitas tinggi, pedet yang dihasilkan memiliki ukuran badan kecil sehingga tidak ada kesulitan dalam melahirkan • Relatif bebas dari gangguan serangga, dilindungi oleh kulit, telinga dan selaput matanya • Memiliki gelambir terbesar diantara sapi Zebu lainnya, dengan marbling yang baik • Sangat senang hidup bersama manusia, jinak
  • 30. Pertanyaan? Terima Kasih • Mohon maaf atas kesalahan kami 

Notes de l'éditeur

  1. Secara umum, Sapi Madura memiliki beberapa keunggulan seperti :
  2. Salahasatu sapi potong asli Indonesia adalah sapi Bali.Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa sampai saat ini masih dijumpai banteng yang hidup liar di beberapa lokasi di Pulau Jawa, seperti di Ujung Kulon serta Pulau Bali yang menjadi pusat gen sapi Bali
  3. Warna bulunya pada badannya akan berubah sesuai usia dan jenis kelaminnya, sehingga termasuk hewan dimoprhism-sex. Pada saat masih pedet, bulu badannya berwarna sawo matang sampai kemerahan, setelah dewasa Sapi Bali jantan berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan sapi Bali betina. Warna bulu sapi Bali jantan biasanya berubah dari merah bata menjadi coklat tua atau hitam setelah sapi itu mencapai dewasa kelamin sejak umur 1,5 tahun dan menjadi hitam mulus pada umur 3 tahun. Warna hitam dapat berubah menjadi coklat tua atau merah bata apabila sapi itu dikebiri, yang disebabkan pengaruh hormon testosterone.Kaki di bawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih. Kulit berwarna putih juga ditemukan pada bagian pantatnya dan pada paha bagian dalam kulit berwarna putih tersebut berbentuk oval (white mirror). Warna bulu putih juga dijumpai pada bibir atas/bawah, ujung ekor dan tepi daun telinga. Kadang-kadang bulu putih terdapat di antara bulu yang coklat (merupakan bintik-bintik putih) yang merupakan kekecualian atau penyimpangan ditemukan sekitar kurang dari 1% . Bulu sapi Bali dapat dikatakan bagus (halus) pendek-pendek dan mengkilap.
  4. Sebagai catatanSapi Brahman juga banyak dikawin silangkan dengan sapi eropa dan dikenal dengan Brahman Cross (BX).
  5. Marbling = persebaran lemak pada daging