SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
ANALISA ASAM CUKA
                                                      ANALISA
ASAM CUKA


II.Tujuan percobaan :




III. Teori                     :
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa
kimiaasamorganik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan
aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2.
Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH,
atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial)
adalah cairanhigroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku
16.7°C.
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling
sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air
merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi
sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan
pereaksi kimia dan bahan bakuindustri yang penting. Asam
asetat digunakan dalam produksipolimer seperti polietilena
tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun
berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam
asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga,
asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air.
Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5
juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari
hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia
maupun dari sumber hayati.


Berbagai definisi asam
Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang
digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa
seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau
Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan
rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih
khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam
kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.

    Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat
    yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika
    dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali
dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan
    basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
    Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi
    proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut
    sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry
    secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup
    zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada
    definisi Arrhenius).
    Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima
    pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan
    oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak
    mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan,
    seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula
    dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum,
    suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital
    kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi
    yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari
    basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital
    molekul ikatan.

Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya,
definisi Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum
digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa
ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat
terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke
dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat
yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan
yang lebih tinggi.



Sifat-sifat
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:

    Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
    Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, terutama
    bila asamnya asam kuat.
    Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam,
    yaitu korosif terhadap logam.
    Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik,
    merupakan elektrolit.

Sifat kimia

Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu
asam (HA) dan air, yang berperan sebagai basa,
HA + H2O ↔ A- + H3O+
Tetapan asam adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi HA
dengan air:
Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan
reaksi berada jauh di kanan, terdapat banyak H3O+; hampir
seluruh asam terurai). Misalnya, nilai Ka untuk asam klorida
(HCl) adalah 107.
Asam lemah mempunyai nilai Ka yang kecil (yaitu, sejumlah cukup
banyak HA dan A- terdapat bersama-sama dalam larutan; sejumlah
kecil H3O+ ada dalam larutan; asam hanya terurai sebagian).
Misalnya, nilai Ka untuk asam asetat adalah 1,8 × 10-5.
Asam kuat mencakup asam halida - HCl, HBr, dan HI. (Tetapi,
asam fluorida, HF, relatif lemah.) Asam-asam okso, yang
umumnya mengandung atom pusat ber-bilangan oksidasi tinggi
yang dikelilingi oksigen, juga cukup kuat; mencakup HNO3,
H2SO4, dan HClO4. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah.
                       Asam asetat




                         Informasi
                    Asam etanoat
Nama sistematis
                    Asam asetat
                    Asam metanakarboksilat
                    Asetil hidroksida (AcOH)
Nama alternatif
                    Hidrogen asetat (HAc)
                    Asam cuka
Rumus molekul       CH3COOH
Massa molar         60.05 g/mol
                    1.049 g cm−3, cairan
Densitas dan fase
                    1.266 g cm−3, padatan
Titik lebur         16.5 °C (289.6 ± 0.5 K) (61.6 °F)[1]
Titik didih         118.1 °C (391.2 ± 0.6 K) (244.5 °F)[1]
Penampilan          Cairan tak berwarna atau kristal
Keasaman (pKa)      4.76 pada 25 °C



Sifat-sifat kimia
Keasaman
Atom hidrogen (H) pada guguskarboksil (−COOH) dalam asam
karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion H+
(proton), sehingga memberikan sifat asam. Asam asetat adalah
asam lemah monoprotik dengan nilai pKa=4.8. Basa konjugasinya
adalah asetat (CH3COO−). Sebuah larutan 1.0 M asam asetat
(kira-kira sama dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki
pH sekitar 2.4.




Dimer siklis




Dimer siklis dari asam asetat, garis putus-putus melambangkan
ikatan hidrogen.
Struktur kristal asam asetat menunjukkan bahwa molekul-molekul
asam asetat berpasangan membentuk dimer yang dihubungkan oleh
ikatan hidrogen.[3] Dimer juga dapat dideteksi pada uapbersuhu
120 °C. Dimer juga terjadi pada larutan encer di dalam pelarut
tak-berikatan-hidrogen, dan kadang-kadang pada cairan asam
asetat murni.[4] Dimer dirusak dengan adanya pelarut berikatan
hidrogen (misalnya air). Entalpi disosiasi dimer tersebut
diperkirakan 65.0–66.0 kJ/mol, entropi disosiasi sekitar 154–
157 J mol–1 K–1.[5] Sifat dimerisasi ini juga dimiliki oleh asam
karboksilat sederhana lainnya.
Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar),
mirip seperti air dan etanol. Asam asetat memiliki konstanta
dielektrik yang sedang yaitu 6.2, sehingga ia bisa melarutkan
baik senyawa polar seperi garamanorganik dan gula maupun
senyawa non-polar seperti minyak dan unsur-unsur seperti
sulfur dan iodin. Asam asetat bercambur dengan mudah dengan
pelarut polar atau nonpolar lainnya seperti air, kloroform dan
heksana. Sifat kelarutan dan kemudahan bercampur dari asam
asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri
kimia.
Reaksi-reaksi kimia
Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti
besi, magnesium, dan seng, membentuk gas hidrogen dan garam-
garam asetat (disebut logam asetat). Logam asetat juga dapat
diperoleh dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang
cocok. Contoh yang terkenal adalah reaksi soda kue (Natrium
bikarbonat) bereaksi dengan cuka. Hapir semua garam asetat
larut dengan baik dalam air. Salah satu pengecualian adalah
kromium (II) asetat. Contoh reaksi pembentukan garam asetat:
     Mg(s) + 2 CH3COOH(aq) → (CH3COO)2Mg(aq) + H2(g)
     NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l)
Aluminium merupakan logam yang tahan terhadap korosi karena
dapat membentuk lapisan aluminium oksida yang melindungi
permukaannya. Karena itu, biasanya asam asetat diangkut dengan
tangki-tangki aluminium.




Dua reaksi organik tipikal dari asam asetat
Asam asetat mengalami reaksi-reaksiasam karboksilat, misalnya
menghasilkan garam asetat bila bereaksi dengan alkali,
menghasilkan logam etanoat bila bereaksi dengan logam, dan
menghasilkan logam etanoat, air dan karbondioksida bila
bereaksi dengan garam karbonat atau bikarbonat. Reaksi organik
yang paling terkenal dari asam asetat adalah pembentukan
etanol melalui reduksi, pembentukan turunan asam karboksilat
seperti asetil klorida atau anhidrida asetat melalui
substitusi nukleofilik. Anhidrida asetat dibentuk melalui
kondensasi dua molekul asam asetat. Ester dari asam asetat
dapat diperoleh melalui reaksi esterifikasi Fischer, dan juga
pembentukan amida. Pada suhu 440 °C, asam asetat terurai
menjadi metana dan karbon dioksida, atau ketena dan air.
Deteksi
Asam asetat dapat dikenali dengan baunya yang khas. Selain
itu, garam-garam dari asam asetat bereaksi dengan larutan
besi(III) klorida, yang menghasilkan warna merah pekat yang
hilang bila larutan diasamkan. Garam-garam asetat bila
dipanaskan dengan arsenik trioksida (AsO3) membentuk kakodil
oksida ((CH3)2As-O-As(CH3)2), yang mudah dikenali dengan baunya
yang tidak menyenangkan.
Gugusasetil yang terdapat pada asam asetat merupakan gugus
yang penting bagi biokimia pada hampir seluruh makhluk hidup,
seperti gugus asetil yang berikat pada koenzim A menjadi
senyawa yang disebut Asetil-KoA, merupakan enzim utama bagi
metabolismekarbohidrat dan lemak. Namun demikian, asam asetat
bebas memiliki konsentrasi yang kecil dalam sel, karena asam
asetat bebas dapat menyebabkan gangguan pada mekanisme
pengaturan pH sel. Berbeda dengan asam karboksilat berantai
panjang, asam asetat tidak ditemukan pada trigliserida dalam
tubuh makhluk hidup. Sekalipun demikian, trigliserida buatan
yang memiliki gugus asetat, triasetin (trigliserin asetat),
adalah zat aditif yang umum pada makanan, dan juga digunakan
dalam kosmetika dan obat-obatan.
Asam asetat diproduksi dan diekskresikan oleh bakteri-bakteri
tertentu, misalnya dari genusAcetobacter dan spesies
Clostridium acetobutylicum. Bakteri-bakteri ini terdapat pada
makanan, air, dan juga tanah, sehingga asam asetat secara
alami diproduksi pada buah-buahan/makanan yang telah basi.
Asam asetat juga terdapat pelumasvaginamanusia dan primata
lainnya, berperan sebagai agen anti-bakteri.[6]

Biosintesis asam asetat

Asam asetat merupakan produk katabolisme aerob dalam jalur
glikolisis atau perombakan glukosa. Asam piruvat sebagai
produk oksidasi glukosa dioksidasi oleh NAD+ terion lalu segera
diikat oleh Koenzim-A. Pada prokariota proses ini terjadi di
sitoplasma sementara pada eukariota berlangsung pada
mitokondria.

Karbonilasi metanol

Kebanyakan asam asetat murni dihasilkan melalui karbonilasi.
Dalam reaksi ini, metanol dan karbon monoksida bereaksi
menghasilkan asam asetat
     CH3OH + CO → CH3COOH
Proses ini melibatkan iodometana sebagai zat antara, dimana
reaksi itu sendiri terjadi dalam tiga tahap dengan katalis
logam kompleks pada tahap kedua.
     (1) CH3OH + HI → CH3I + H2O
     (2) CH3I + CO → CH3COI
     (3) CH3COI + H2O → CH3COOH + HI
Jika kondisi reaksi diatas diatur sedemikian rupa, proses
tersebut juga dapat menghasilkan anhidrida asetat sebagai
hasil tambahan. Karbonilasi metanol sejak lama merupakan
metode paling menjanjikan dalam produksi asam asetat karena
baik metanol maupun karbon monoksida merupakan bahan mentah
komoditi. Henry Dreyfus mengembangkan cikal bakal pabrik
karbonilasi metanol pada perusahaan Celanese di tahun 1925.[10]
Namun, kurangnya bahan-bahan praktis yang dapat diisi bahan-
bahan korosif dari reaksi ini pada tekanan yang dibutuhkan
yaitu 200 atm menyebabkan metoda ini ditinggalkan untuk tujuan
komersial. Baru pada 1963 pabrik komersial pertama yang
menggunakan karbonilasi metanol didirikan oleh perusahaan
kimia Jerman, BASF dengan katalis kobalt (Co). Pada 1968,
ditemukan katalis kompleks Rhodium, cis−[Rh(CO)2I2]− yang dapat
beroperasi dengan optimal pada tekanan rendah tanpa produk
sampingan. Pabrik pertama yang menggunakan katalis tersebut
adalah perusahan kimia AS Monsanto pada 1970, dan metode
karbonilasi metanol berkatalis Rhodium dinamakan proses
Monsanto dan menjadi metode produksi asam asetat paling
dominan. Pada akhir 1990'an, perusahan petrokimia British
Petroleum mengkomersialisasi katalis Cativa ([Ir(CO)2I2]−) yang
didukung oleh ruthenium. Proses berbasis iridium ini lebih
efisien dan lebih "hijau" dari metode sebelumnya sehingga
menggantikan proses Monsanto

Contenu connexe

Tendances

Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaAndreas Cahyadi
 
Pengenalan asam basa
Pengenalan asam basaPengenalan asam basa
Pengenalan asam basagerlong76
 
Larutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester Genap
Larutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester GenapLarutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester Genap
Larutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester Genapdasi anto
 
Rangkuman Asam Basa
Rangkuman Asam Basa Rangkuman Asam Basa
Rangkuman Asam Basa marnitukan
 
Larutan asam dan basa
Larutan asam dan basa Larutan asam dan basa
Larutan asam dan basa Pujiati Puu
 
Bab 7 LARUTAN PENYANGGA_AMRINA ROSADA - KIMIA KELAS XI IPA
Bab 7 LARUTAN PENYANGGA_AMRINA ROSADA - KIMIA KELAS XI IPABab 7 LARUTAN PENYANGGA_AMRINA ROSADA - KIMIA KELAS XI IPA
Bab 7 LARUTAN PENYANGGA_AMRINA ROSADA - KIMIA KELAS XI IPAamrinarosada7x
 
Materi asam dan basa
Materi asam dan basaMateri asam dan basa
Materi asam dan basaHarni Salsa
 
Laporan kesetimbangan asam basa
Laporan kesetimbangan asam basaLaporan kesetimbangan asam basa
Laporan kesetimbangan asam basaAwal112
 
Kelas 11 ipa 03 acid base reactions
Kelas 11 ipa 03 acid base reactionsKelas 11 ipa 03 acid base reactions
Kelas 11 ipa 03 acid base reactionsElizabeth Indah P
 
6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basaUny Pramudhita
 
Power point asam basa
Power point asam basaPower point asam basa
Power point asam basaMitha Ye Es
 
Bahan kimia penjernih Air
Bahan kimia penjernih AirBahan kimia penjernih Air
Bahan kimia penjernih AirEko Rochadi
 
Asam basa-garam
Asam basa-garamAsam basa-garam
Asam basa-garamaw222
 

Tendances (20)

Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyangga
 
Asam Basa
Asam BasaAsam Basa
Asam Basa
 
Air dan bufer
Air dan buferAir dan bufer
Air dan bufer
 
Pengenalan asam basa
Pengenalan asam basaPengenalan asam basa
Pengenalan asam basa
 
Larutan Penyangga
Larutan PenyanggaLarutan Penyangga
Larutan Penyangga
 
Larutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester Genap
Larutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester GenapLarutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester Genap
Larutan Buffer (Penyangga) Kimia SMA Kelas XI Semester Genap
 
Alkohol
AlkoholAlkohol
Alkohol
 
Kimia Dasar - Asam Basa
Kimia Dasar - Asam BasaKimia Dasar - Asam Basa
Kimia Dasar - Asam Basa
 
Rangkuman Asam Basa
Rangkuman Asam Basa Rangkuman Asam Basa
Rangkuman Asam Basa
 
Presentation1 kimia organik yani
Presentation1 kimia organik yaniPresentation1 kimia organik yani
Presentation1 kimia organik yani
 
Larutan asam dan basa
Larutan asam dan basa Larutan asam dan basa
Larutan asam dan basa
 
Bab 7 LARUTAN PENYANGGA_AMRINA ROSADA - KIMIA KELAS XI IPA
Bab 7 LARUTAN PENYANGGA_AMRINA ROSADA - KIMIA KELAS XI IPABab 7 LARUTAN PENYANGGA_AMRINA ROSADA - KIMIA KELAS XI IPA
Bab 7 LARUTAN PENYANGGA_AMRINA ROSADA - KIMIA KELAS XI IPA
 
Materi asam dan basa
Materi asam dan basaMateri asam dan basa
Materi asam dan basa
 
Laporan kesetimbangan asam basa
Laporan kesetimbangan asam basaLaporan kesetimbangan asam basa
Laporan kesetimbangan asam basa
 
Kelas 11 ipa 03 acid base reactions
Kelas 11 ipa 03 acid base reactionsKelas 11 ipa 03 acid base reactions
Kelas 11 ipa 03 acid base reactions
 
6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa
 
Power point asam basa
Power point asam basaPower point asam basa
Power point asam basa
 
Larutan penyangga
Larutan penyanggaLarutan penyangga
Larutan penyangga
 
Bahan kimia penjernih Air
Bahan kimia penjernih AirBahan kimia penjernih Air
Bahan kimia penjernih Air
 
Asam basa-garam
Asam basa-garamAsam basa-garam
Asam basa-garam
 

Similaire à ANALISA ASAM CUKA

ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1Fransiska Puteri
 
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )Sylvester Saragih
 
Tugas_Presentasi_Mata_Kuliah_Kimia_Dasar (1).pptx
Tugas_Presentasi_Mata_Kuliah_Kimia_Dasar (1).pptxTugas_Presentasi_Mata_Kuliah_Kimia_Dasar (1).pptx
Tugas_Presentasi_Mata_Kuliah_Kimia_Dasar (1).pptxViolaDwichaAsda
 
Matter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptx
Matter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptxMatter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptx
Matter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptxpanggabeanmaulana4
 
ASAM DAN BASA.pptx
ASAM DAN BASA.pptxASAM DAN BASA.pptx
ASAM DAN BASA.pptxAhmadHafiz61
 
Asam Karboksilat dan Ester
Asam Karboksilat dan EsterAsam Karboksilat dan Ester
Asam Karboksilat dan EsterSonny Grimaldi
 
Asam-Basa.pptx
Asam-Basa.pptxAsam-Basa.pptx
Asam-Basa.pptxHendriXin
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan airnovynur
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan airnovynur
 
244339135-Presentation-Ester-ppt 222.ppt
244339135-Presentation-Ester-ppt 222.ppt244339135-Presentation-Ester-ppt 222.ppt
244339135-Presentation-Ester-ppt 222.pptTIRASBALYO
 
Teori Asam-Basa.ppt
Teori Asam-Basa.pptTeori Asam-Basa.ppt
Teori Asam-Basa.pptlilafasilah
 
Alkohol dan Eter.pptx
Alkohol dan Eter.pptxAlkohol dan Eter.pptx
Alkohol dan Eter.pptxRifqiNaufal24
 

Similaire à ANALISA ASAM CUKA (20)

11981824.ppt
11981824.ppt11981824.ppt
11981824.ppt
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 1 identifikasi 1
 
Kimia asam basa
Kimia asam basaKimia asam basa
Kimia asam basa
 
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )
The real makalah ( reaksi kimia dalam larutan air )
 
Tugas_Presentasi_Mata_Kuliah_Kimia_Dasar (1).pptx
Tugas_Presentasi_Mata_Kuliah_Kimia_Dasar (1).pptxTugas_Presentasi_Mata_Kuliah_Kimia_Dasar (1).pptx
Tugas_Presentasi_Mata_Kuliah_Kimia_Dasar (1).pptx
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Matter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptx
Matter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptxMatter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptx
Matter and Energy - Science - 10th Grade by Slidesgo.pptx
 
ASAM DAN BASA.pptx
ASAM DAN BASA.pptxASAM DAN BASA.pptx
ASAM DAN BASA.pptx
 
Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
Asam Karboksilat dan Ester
Asam Karboksilat dan EsterAsam Karboksilat dan Ester
Asam Karboksilat dan Ester
 
Asam-Basa.pptx
Asam-Basa.pptxAsam-Basa.pptx
Asam-Basa.pptx
 
Kesetimbangan asam basa KLP.8
Kesetimbangan asam basa KLP.8Kesetimbangan asam basa KLP.8
Kesetimbangan asam basa KLP.8
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan air
 
Pelarut bukan air
Pelarut bukan airPelarut bukan air
Pelarut bukan air
 
Asam dan basa
Asam dan basaAsam dan basa
Asam dan basa
 
244339135-Presentation-Ester-ppt 222.ppt
244339135-Presentation-Ester-ppt 222.ppt244339135-Presentation-Ester-ppt 222.ppt
244339135-Presentation-Ester-ppt 222.ppt
 
Reaksi asam dan basa
Reaksi asam dan basaReaksi asam dan basa
Reaksi asam dan basa
 
Teori Asam-Basa.ppt
Teori Asam-Basa.pptTeori Asam-Basa.ppt
Teori Asam-Basa.ppt
 
Alkohol dan Eter.pptx
Alkohol dan Eter.pptxAlkohol dan Eter.pptx
Alkohol dan Eter.pptx
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 

ANALISA ASAM CUKA

  • 1. ANALISA ASAM CUKA ANALISA ASAM CUKA II.Tujuan percobaan : III. Teori : Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimiaasamorganik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairanhigroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C. Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan bakuindustri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksipolimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati. Berbagai definisi asam Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis. Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali
  • 2. dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air. Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius). Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan. Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi. Sifat-sifat Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut: Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air. Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat. Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam. Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit. Sifat kimia Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam (HA) dan air, yang berperan sebagai basa, HA + H2O ↔ A- + H3O+ Tetapan asam adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi HA dengan air:
  • 3. Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada jauh di kanan, terdapat banyak H3O+; hampir seluruh asam terurai). Misalnya, nilai Ka untuk asam klorida (HCl) adalah 107. Asam lemah mempunyai nilai Ka yang kecil (yaitu, sejumlah cukup banyak HA dan A- terdapat bersama-sama dalam larutan; sejumlah kecil H3O+ ada dalam larutan; asam hanya terurai sebagian). Misalnya, nilai Ka untuk asam asetat adalah 1,8 × 10-5. Asam kuat mencakup asam halida - HCl, HBr, dan HI. (Tetapi, asam fluorida, HF, relatif lemah.) Asam-asam okso, yang umumnya mengandung atom pusat ber-bilangan oksidasi tinggi yang dikelilingi oksigen, juga cukup kuat; mencakup HNO3, H2SO4, dan HClO4. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah. Asam asetat Informasi Asam etanoat Nama sistematis Asam asetat Asam metanakarboksilat Asetil hidroksida (AcOH) Nama alternatif Hidrogen asetat (HAc) Asam cuka Rumus molekul CH3COOH Massa molar 60.05 g/mol 1.049 g cm−3, cairan Densitas dan fase 1.266 g cm−3, padatan Titik lebur 16.5 °C (289.6 ± 0.5 K) (61.6 °F)[1] Titik didih 118.1 °C (391.2 ± 0.6 K) (244.5 °F)[1] Penampilan Cairan tak berwarna atau kristal Keasaman (pKa) 4.76 pada 25 °C Sifat-sifat kimia Keasaman
  • 4. Atom hidrogen (H) pada guguskarboksil (−COOH) dalam asam karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion H+ (proton), sehingga memberikan sifat asam. Asam asetat adalah asam lemah monoprotik dengan nilai pKa=4.8. Basa konjugasinya adalah asetat (CH3COO−). Sebuah larutan 1.0 M asam asetat (kira-kira sama dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki pH sekitar 2.4. Dimer siklis Dimer siklis dari asam asetat, garis putus-putus melambangkan ikatan hidrogen. Struktur kristal asam asetat menunjukkan bahwa molekul-molekul asam asetat berpasangan membentuk dimer yang dihubungkan oleh ikatan hidrogen.[3] Dimer juga dapat dideteksi pada uapbersuhu 120 °C. Dimer juga terjadi pada larutan encer di dalam pelarut tak-berikatan-hidrogen, dan kadang-kadang pada cairan asam asetat murni.[4] Dimer dirusak dengan adanya pelarut berikatan hidrogen (misalnya air). Entalpi disosiasi dimer tersebut diperkirakan 65.0–66.0 kJ/mol, entropi disosiasi sekitar 154– 157 J mol–1 K–1.[5] Sifat dimerisasi ini juga dimiliki oleh asam karboksilat sederhana lainnya. Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip seperti air dan etanol. Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6.2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar seperi garamanorganik dan gula maupun senyawa non-polar seperti minyak dan unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. Asam asetat bercambur dengan mudah dengan pelarut polar atau nonpolar lainnya seperti air, kloroform dan heksana. Sifat kelarutan dan kemudahan bercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia. Reaksi-reaksi kimia Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, dan seng, membentuk gas hidrogen dan garam- garam asetat (disebut logam asetat). Logam asetat juga dapat diperoleh dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang cocok. Contoh yang terkenal adalah reaksi soda kue (Natrium bikarbonat) bereaksi dengan cuka. Hapir semua garam asetat larut dengan baik dalam air. Salah satu pengecualian adalah kromium (II) asetat. Contoh reaksi pembentukan garam asetat: Mg(s) + 2 CH3COOH(aq) → (CH3COO)2Mg(aq) + H2(g) NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l)
  • 5. Aluminium merupakan logam yang tahan terhadap korosi karena dapat membentuk lapisan aluminium oksida yang melindungi permukaannya. Karena itu, biasanya asam asetat diangkut dengan tangki-tangki aluminium. Dua reaksi organik tipikal dari asam asetat Asam asetat mengalami reaksi-reaksiasam karboksilat, misalnya menghasilkan garam asetat bila bereaksi dengan alkali, menghasilkan logam etanoat bila bereaksi dengan logam, dan menghasilkan logam etanoat, air dan karbondioksida bila bereaksi dengan garam karbonat atau bikarbonat. Reaksi organik yang paling terkenal dari asam asetat adalah pembentukan etanol melalui reduksi, pembentukan turunan asam karboksilat seperti asetil klorida atau anhidrida asetat melalui substitusi nukleofilik. Anhidrida asetat dibentuk melalui kondensasi dua molekul asam asetat. Ester dari asam asetat dapat diperoleh melalui reaksi esterifikasi Fischer, dan juga pembentukan amida. Pada suhu 440 °C, asam asetat terurai menjadi metana dan karbon dioksida, atau ketena dan air. Deteksi Asam asetat dapat dikenali dengan baunya yang khas. Selain itu, garam-garam dari asam asetat bereaksi dengan larutan besi(III) klorida, yang menghasilkan warna merah pekat yang hilang bila larutan diasamkan. Garam-garam asetat bila dipanaskan dengan arsenik trioksida (AsO3) membentuk kakodil oksida ((CH3)2As-O-As(CH3)2), yang mudah dikenali dengan baunya yang tidak menyenangkan. Gugusasetil yang terdapat pada asam asetat merupakan gugus yang penting bagi biokimia pada hampir seluruh makhluk hidup, seperti gugus asetil yang berikat pada koenzim A menjadi senyawa yang disebut Asetil-KoA, merupakan enzim utama bagi metabolismekarbohidrat dan lemak. Namun demikian, asam asetat bebas memiliki konsentrasi yang kecil dalam sel, karena asam asetat bebas dapat menyebabkan gangguan pada mekanisme pengaturan pH sel. Berbeda dengan asam karboksilat berantai panjang, asam asetat tidak ditemukan pada trigliserida dalam tubuh makhluk hidup. Sekalipun demikian, trigliserida buatan yang memiliki gugus asetat, triasetin (trigliserin asetat), adalah zat aditif yang umum pada makanan, dan juga digunakan dalam kosmetika dan obat-obatan. Asam asetat diproduksi dan diekskresikan oleh bakteri-bakteri tertentu, misalnya dari genusAcetobacter dan spesies Clostridium acetobutylicum. Bakteri-bakteri ini terdapat pada makanan, air, dan juga tanah, sehingga asam asetat secara alami diproduksi pada buah-buahan/makanan yang telah basi.
  • 6. Asam asetat juga terdapat pelumasvaginamanusia dan primata lainnya, berperan sebagai agen anti-bakteri.[6] Biosintesis asam asetat Asam asetat merupakan produk katabolisme aerob dalam jalur glikolisis atau perombakan glukosa. Asam piruvat sebagai produk oksidasi glukosa dioksidasi oleh NAD+ terion lalu segera diikat oleh Koenzim-A. Pada prokariota proses ini terjadi di sitoplasma sementara pada eukariota berlangsung pada mitokondria. Karbonilasi metanol Kebanyakan asam asetat murni dihasilkan melalui karbonilasi. Dalam reaksi ini, metanol dan karbon monoksida bereaksi menghasilkan asam asetat CH3OH + CO → CH3COOH Proses ini melibatkan iodometana sebagai zat antara, dimana reaksi itu sendiri terjadi dalam tiga tahap dengan katalis logam kompleks pada tahap kedua. (1) CH3OH + HI → CH3I + H2O (2) CH3I + CO → CH3COI (3) CH3COI + H2O → CH3COOH + HI Jika kondisi reaksi diatas diatur sedemikian rupa, proses tersebut juga dapat menghasilkan anhidrida asetat sebagai hasil tambahan. Karbonilasi metanol sejak lama merupakan metode paling menjanjikan dalam produksi asam asetat karena baik metanol maupun karbon monoksida merupakan bahan mentah komoditi. Henry Dreyfus mengembangkan cikal bakal pabrik karbonilasi metanol pada perusahaan Celanese di tahun 1925.[10] Namun, kurangnya bahan-bahan praktis yang dapat diisi bahan- bahan korosif dari reaksi ini pada tekanan yang dibutuhkan yaitu 200 atm menyebabkan metoda ini ditinggalkan untuk tujuan komersial. Baru pada 1963 pabrik komersial pertama yang menggunakan karbonilasi metanol didirikan oleh perusahaan kimia Jerman, BASF dengan katalis kobalt (Co). Pada 1968, ditemukan katalis kompleks Rhodium, cis−[Rh(CO)2I2]− yang dapat beroperasi dengan optimal pada tekanan rendah tanpa produk sampingan. Pabrik pertama yang menggunakan katalis tersebut adalah perusahan kimia AS Monsanto pada 1970, dan metode karbonilasi metanol berkatalis Rhodium dinamakan proses Monsanto dan menjadi metode produksi asam asetat paling dominan. Pada akhir 1990'an, perusahan petrokimia British Petroleum mengkomersialisasi katalis Cativa ([Ir(CO)2I2]−) yang didukung oleh ruthenium. Proses berbasis iridium ini lebih efisien dan lebih "hijau" dari metode sebelumnya sehingga menggantikan proses Monsanto