Dokumen ini membahas rencana pengembangan pendidikan tinggi sains dan teknik di Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Pendidikan tinggi memainkan peran penting dalam penelitian dan inovasi, serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Pendidikan tinggi berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas dan pendapatan, serta daya saing ekonomi melalui pengembangan sumber daya manusia. Tujuan strategis rencana ini adalah meranc
1. Rencana PengembanganPendidikan Tinggi Sains & Teknik dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomiyang Mensejahterakan Bangsa Kementerian Pendidikan Nasional Juni 2011 1
3. Peran dan Tanggung Jawab Pendidikan(Disarikan dari Arahan Presiden pada Hardiknas 2010) Pendidikan Bangsa yang Cerdas Bangsa yang Kolaboratif-Kompetitif Bangsa yang Berpengetahuan Peradaban Bangsa Intelektual Produktif Spiritual Inovatif Emosional/ Sosial Afektif Kinestesis Responsif 3
11. Modal Sumber Daya Manusia (Sumber: Menko Perekonomian, 2011) Adanya Bonus Demografi..merupakan modaldasarbagipeningkatan produktivitas ekonomi dan pengembanganpasardomestik... 7 100 tahunkemerdekaan "Bonus Demografi" Dependency Ratio semakin kecil (2010-2040): Usia produktif semakin besar (Bonus Demografi ~ Demografic Dividen), kesempatan dan potensi meningkatkan produktivitas semakin tinggi, semakin tinggi tingkat kesejahteraan. Akan tetapi kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi Bencana Demografi~ Demografic Disaster. Kualitas SDM sebagai kata kunci, Pendidikan dan Kesehatan sebagai peran kunci.
12. Strategi Percepatan Pengembangan Ekonomi(Sumber: Menko Perekonomian,2011) 1. Pengembangan Potensi Ekonomi Melalui Koridor Ekonomi Strategi 2. Penguatan Konektivitas Nasional 3. Penguatan Kemampuan SDM DAN IPTEK Nasional Mengembangkan Pendidikan Tinggi Sains & Teknik untuk melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi (Pembelajaran, Penelitian, Pengabdian Masyarakat) secara lengkap dan terpadu yang mendukung dan selaras dengan pengembangan ekonomi Kebijakan Peran Kemdiknas 8
14. Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 (Harapan) Tahun 2009 (BPS) Pengeluaran/hari 2% Kaya (>20 dolar): 0,17% 13% Menengah Atas (10-20 dolar): 0,96% 45% 9,7% Menengah (4-10 dolar) : 30% 21,22% Menengah Bawah (2-4 dolar) : 10% 59,23% Bawah (< 2 dolar): 10
15. Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 (Harapan) Tahun 2009 (Sumber: BPS) Pengeluaran/hari 5.5 Juta Kaya (>20 dolar): 0.4 Juta 35.5 Juta Menengah Atas (10-20 dolar): 2.2 Juta 22.3 Juta 123 Juta Menengah (4-10 dolar) : 82 Juta 48.8 Juta Menengah Bawah (2-4 dolar) : 136.2 Juta 27.3 Juta Bawah (< 2 dolar): 11
16. Pendidikan dan Penghasilan Individual Kasus pekerja kulit putih Amerika Serikat: tambahan satu tahun sekolah, akan meningkatkan penghasilan seseorang sebesar 7%, bahkan sampai 10,1% apabila pendapatan lain-lain juga diperhitungkan (Mincer, J. 1974. Schooling, Earning, and Experience. Columbia University Press, New York) Berdasarkan survey di 87 Negara, menunjukkan hasil yang mendekati nilai yang diperoleh Mincer. (Psacharopoulos, G.1994. Returns to Education: A Global Update, World Development, No. 22.) 12
17. HubunganNilai PDB/Kapitadengan Rata-rata Lama Sekolah(Sumber : World Bank, Nation Master, 2011) Rata-rata lamasekolahmemilikikorelasipositif yang tinggidengannilai PDB per Kapita(koefisien korelasi r = 0,76) Norway Y = -16100,25 + 4896,33 X R² = 0,57 Indonesia New Zealand Rata-rata Lama Sekolahadalah data terkini yang diambildari nation master http://www.nationmaster.com/red/graph/edu_ave_yea_of_sch_of_adu Rata-rata Lama Sekolah untuk Indonesia dari Kemdiknas [2010] PDB per kapitaadalah data terkini yang diambildaridata statistik world bank 2011 http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries 13
18. Perkembangan Komposisi Tenaga Kerja Indonesia(Sumber: BPS) SMA/MA SMP/MTs SD/MI atautidaktamat Mengacu pada perbandingan gaji antar tingkatan lulusan, transformasi distribusi penghasilan dari bentuk piramida ke bentuk belah ketupat akan dapat tercapai melalui pemberian kesempatan pendidikan yang merata sehingga tenaga kerja Indonesia berpendidikan minimal lulusan SMP pada tahun 2025 dan minimal lulusan SMA pada tahun 2045 14
19. Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi Psacharopoulos, G. (1994) juga menunjukkan bahwa pendapatan negara juga dipengaruhi oleh rata-rata lama sekolah. Pertumbuhan ekonomi Inggris Raya untuk periode 1856-1973 yang nilai rata-ratanya adalah 1.9% per tahun, 0.3 diantaranya adalah kontribusi pendidikan (mendekati 1/6 nya). (Mankiw et al, 1992, A Contribution to the Empirics of Economic Growth, Quar. J. Economics, No. 107.) Kontribusi pendidikan dan pengalaman selama 1987-2006 adalah 0.4 percentage point dari persen peningkatan produktivitas sektor non pertanian. (Bernanke, B. Education & Econ. Competitiveness Speech at US Chamber Edu. and Workforce Summit, Sept 2007) 1% peningkatan lama sekolah dapat mengurangi ketidak-efisienan ekonomi sistem terbuka sebesar 0.34%, sehingga lama sekolah yang meningkat dari 7 menjadi 8 tahun (14%), akan meningkatkan PDB sebesar 4.8%. (Stevens, P. dan Weale, M. Education and Economic Growth, NISR Report, August 2003.) 15
20. Peran Pendidikan Dalam Pertumbuhan Ekonomi Solow (1956), Samuelson (1974): Y: Keluaran K: Modal (Kapital) L: Naker (Labor) F: Fungsi Produksi A: Total Factor Productivity (TFP) Pertumbuhan Ekonomi Untuk kemudahan: Y = F(uK,vL) dimana: u: Produktivitas Modal v: Produktivitas Naker Peningkatan Keluaran Y = A F(K,L) Y’/Y = cK’/K+(1-c)L’/L+A’/A K, L: Terbatas, A: tidak terbatas Masukan Penambahan Modal Penambahan Naker Sumber Daya Alam Jumlah Produktivitas Jumlah Produktivitas Efisensi Inovasi Pendidikan Investasi Infrstruktur Proses Pengaruh pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi juga muncul secara tidak langsung. Pendidikan memiliki efek pengali terhadap pertumbuhan yang terbesar (2.3 kali) Solow (1956): A Contribution to the Theory of Economic Growth, Quarterly of Economic Research Samuelson and Swamey (1974): Invariant Eco. Index Numbers and Canonical Duality, Am. Ec. Rev. 16
39. Sasaran Strategis Merancang program pendidikan yang terarah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang mampu memberikan penghasilan tinggisecara merata kepada seluruh lapisan masyarakat. Ukuran keberhasilan pertumbuhan 20
41. Peran Pendidikan Tinggi Penelitian & Pengembangan Interaksi dengan Industri dan Masy. Pembelajaran Publikasi/Deseminasi 22
42. Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan (Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010) 23
43. Gaji Rata-rata per BulanuntukTiapJenjang (Sumber: Depnakertrans, 2011) Premium untuk lulusan universitas dan diploma Indonesia lebih tinggi dari rata-rata negara OECD. Data Gaji adalah untuk 2010 dari: http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id 24
44. Jumlah Pekerja Berpendidikan Tinggi (D2 Keatas)(Sumber: NSF, Asia’s Rising Scince&Engineering Strength, 2007) Walaupun peningkatannya paling tinggi, namun dalam jumlah, apalagi proporsi terhadap populasi, Indonesia memiliki jumlah pekerja berpendidikan tinggi yang sangat rendah. 25
45. HubunganNilai PDB/KapitadenganJumlahPeneliti(2007)Sumber : World Bank 2011 JumlahPeneliti per 1 jutapendudukmemilikikorelasipositif yang tinggidengannilai PDB per Kapita(koefisien korelasi r = 0,92) Denmark Y = -1085,96 + 6,82 X Islandia R² = 0,85 Indonesia Peneliti adalah ilmuwan dan tenaga teknis berpendidikan minimal S1/D4 yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan. JumlahPenelitidan PDB/Kapitaadalah data tahun 2007 yang diambildari data statistik world bank 2011 http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries 26
46. Hubungan Dana Penelitiandan PDB(Sumber : Worldbank, 2011) Y = 4260,84 + 13059,78 X Norway R² = 0,29 Israel Indonesia Persentasedanapenelitianterhadap PDB memilikikorelasipositif yang cukup kuat terhadapnilai PDB per kapita(koefisien korelasi r = 0,54) 1. Anggaranpenelitiantahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/GB.XPD.RSDV.GD.ZS 2. PDB /Kapitatahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries 27
47. HubunganKenaikanProduktivitasdenganKenaikanJumlahPeneliti 2006-2007(Sumber : Worldbankdan OECD) Kenaikanjumlahpeneliti per 1 jutapendudukmemilikikorelasipositif yang tinggiterhadapkenaikannilaiproduktivitas (koef. Korelasi = 0.81) Y = 11,33 + 0,37 X R² = 0,65 JumlahPeneliti 2006-2007: http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries danhttp://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries Produktivitasdihitungdari data PDB dan Jam kerjatahun data PDB 2006-2007 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries data jam kerja 2006-2007 : http://stats.oecd.org/Index.aspx?DataSetCode=EO88_INTERNET 28
48. Kapasitas Inovasi Indonesia(Sumber: Innovation Capacity Index, 2010-2011) Catatan: - Indikator dengan huruf hijau memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan - Kebijakan sudah dianggap bagus (rangking 27), tetapi realisasinya masih rendah 29
49. Fungsi Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi adalah sumber penting penelitian&pengembangan Lebih dari 50% penelitian dasar yang menghasilkan terobosan-terobosan pemikiran yang memungkinkan munculnya industri-industri baru dilaksanakan di perguruan tinggi. Perguruan tinggi memiliki misi yang lebih luas dalam menerjemahkan hasil litbang menjadi produk dan perusahaan baru 15 % penelitian terapan dilaksanakan melalui inovasi yang dimulai di kampus yang kemudian diserap menjadi bisnis melalui paten, start-up, dan pengaturan konsultansi antara dosen dan industri. (National Science Foundation (2007), NSF Report 07-317; Litan, R.E. et al (2007). “Commercializing University Innovations: A Better Way,” in Innovation Policy and the Economy, vol. 8. MIT Press.) Pembelajaran setingkat sarjana adalah kegiatan utama perguruan tinggi yang memungkinkan perguruan tinggi berhasil melaksanakan penelitian maju (advanced research) dan pendidikan pasca sarjana. (Bernanke, B. 2007. “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce Summit”, Washington, D.C.) 30
50. Peran Community College Community College memberikan kontribusi nyata terhadap perluasan kesempatan memperoleh pendidikan tinggi, karena biayanya murah,jadwal yang lentur, lokasi yang dekat karena tersebar merata di seluruh negara. Hampir 50% mahasiswa AS mengikuti pendidikan tinggi melalui Community College Community College sangat membantu pemenuhan kebutuhan pelatihan khusus, pendidikan perbaikan (remedial), dan pendidikan orang dewasa (Bernanke, B. (2007). “Speech At the U.S. Chamber Education and Workforce Summit”, Washington, D.C., September 24, 2007) Pendidikan di community college meningkatkan penghasilan: D1 sebesar 9-13 % dari lulusan SMA, D2 sebesar 15-27 % dari lulusan SMA. (Sesuai dengan Mincerian Return sebesar dalam kisaran10 %/tahun) (Kane, T. and Rouse, C. (1999). “ The Community College: Educating Students at The Margin Between College and Work,” J. Economic Perspectives, vol. 13.) Tidak ada perbedaan yang nyata (signifikan) antara sarjana melalui pendidikan sepenuhnya (4 tahun) di universitas atau yang melalui community college (2 tahun) dan dilanjutkan dengan di universitas (2 tahun) (Gill, A. and Leigh, D. (2003). “Do the Returns to Community Colleges Differ Between Academic and Vocational Programs?” J. Human Resources, vol. 38.) 31
51. Model Pendidikan Tinggi Mendatang Bekerja/Berwirausaha Siswa berprestasi Kebutuhan peningkatan APK dalam jumlah besar dalam waktu cepat, membutuhkan modelbaru pengelolaan pendidikan tinggi dan menengah, antara lain dengan mambangun Community College(CC) di tiap kota/ibukota kabupaten dengan cara memperluas sekolah yang sudah ada. Melalui CC, biaya pendidikan tinggi akan dapat ditekan karena peserta didik tidak harus pergi terlalu jauh untuk bisa kuliah. 32
53. Perkembangan APK PendidikanTinggi(2005 – 2010) (Sumber: Diolah dari Laporan Dikti berbagai tahun) 18.36% 17.75% 16.91% 15.26% *) Berdasar data sensuspenduduk 2010 34
54. Perbandingan PDB/Kapita (1000-20000) vs APK PT (Sumber: WEF, GCI Report 2010-2011) Y = 20,79 + 0,0023 X R² = 0,30 Indonesia 2010 2025 2015 APK PT adalah data tahun 2008, sedangkan PDB/Kapita (1000 - 20000) adalah data tahun 2009. Keduanya diambil dari GCI Report 2010-2011 Interpolasi linear terhadap data ini,untuk PDB/Kapita sekitar $5.300 dihasilkan perkiraan nilai APK PT 33% (dengan rentangan antara 22- 44%untuktingkatkepercayaan 95%), untuk PDB/Kapita sekitar $14.000 dihasilkan perkiraan nilai APK PT 53% (dengan rentangan antara 35- 71%untuktingkatkepercayaan 95%) 35
55. PenambahanKapasitas PT(sumber: DEPKEU (2008), US Census Bureau, BPS, DIKTI, 2011) - JumlahPenduduk : Data 2015 dan 2025 : http://www.datastatistik-indonesia.com/proyeksi/ - JumlahMahasiswa 2010 : http://www.psp.kemdiknas.go.id/?page=statistik - AnggaranPendidikan : http://www.anggaran.depkeu.go.id/ 36
60. Peran Pendidikan dalam Pengembangan Industri KTI: Knowledge and Technology Intensive (OECD) Nilai Tambah Modal Pengetahuan Modal Fisik Driver Enabler Driver Enabler Industri Primer Industri Sekunder Industri Tersier Industri KTI Enabler Driver Driver 41
61. KontribusiSektorTerhadapPDB di Beberapa Negara(Sumber: CIA, World FactBook, 2010) Grafik diatas menunjukkan makin maju suatu negara (ditandai dengan makin tinggi PDB nya), makin penting sektor jasa bagi negara tersebut yang ditunjukkan dengan makin tingginya kontribusi sektor jasa terhadap PDB negara. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa sektor jasa tidak dibatasi oleh keterbatasan sumber daya, tetapi oleh kreativitas yang boleh dikatakan tidak terbatas sehingga dapat menggenjot PDB KomposisiSektor darilaporan CIA 2010: https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/ 42
62. Nilai Tambah Industri Sumber: NSF, Sci & Eng Indicators, 2010 Semua bidang diatas sangat membutuhkan tenaga bidang sains & teknik, kecuali nomer 2,9,12
63. Perbandingan Knowledge Economic Index(NSF: Science and Engineering Indicators, 2010, based on World Bank Report Oct 2009) 44
64. Mengapa Bidang Ilmu Sains & Teknik? Indonesia kekurangan tenaga ahli bidang sains dan teknik Peningkatan nilai tambah terhadap sumber daya alam memerlukan penguasaan sains (ilmu pengetahuan alam) dan teknik untuk menghasilkan inovasi produk dan inovasi proses Perpanjangan rantai pasok suatu industri membutuhkan penguasaan sains (ilmu pengetahuan alam) Sains & teknik sangat diperlukan sebagai driver dan enabler pengembangan industri Untuk menghasilkan PDB yang tinggi diperlukan pengembangan jasa berteknologi tinggi, yang memiliki nilai tambah sangat tinggi Indonesia masih tertinggal dalam knowledge economy, yang sangat besar kontribusinya terhadap PDB di masa-masa mendatang Sektor manufaktur, baik teknologi tinggi maupun bukan, masih memberikan nilai tambah yang tinggi sehingga diperlukan untuk peningkatan PDB Sektor dengan nilai tambah tinggi masih didominasi sektor-sektor yang terkait erat dengan sains dan teknik Perlu Pengembangan Pendidikan Tinggi Sains & Teknik 45
65. Konsep Pemilihan Bidang Ilmu Prioritas Isu Strategis Strategi Sektor Unggulan Peningkatan nilai tambah pada sumber daya alam Perpanjangan rantai produksi nasional dan global Peningkatan produk lokal substitusi impor Peningkatan produk dan jasa konektivitas nasional Pencarian produk-produk (barang dan jasa) unggulan baru Industri berbasis sumber daya alam berkelanjutan dan pengolahannya: hulu, hilir , samping (Pangan & Energi) Industri produk dan jasa konektivitas dan gaya hidup (Transportasi –Komunikasi-Elektronika) Industri manufaktur penghasil barang-barang substitusi impor Industri jasa dan produk berbasis pengetahuan dan teknologi tinggi Ketahanan Pangan Ketahanan Energi Ketahanan Kesatuan (Konektivitas) Ketahanan Devisa Kebutuhan Gaya Hidup Kebutuhan Kompetisi (Produktivitas) Lulusan Inovasi Pengajaran Litbang Perguruan Tinggi 46
67. Kerangka Pertumbuhan Ekonomi melalui Pengembangan Pendidikan Tinggi Sains dan Teknik Pertumbuhan Ekonomi Kontribusi Pendidikan terhadap Pengembangan Industri Tenaga Terampil Hasil Riset Wirausahawan Inovasi Produk Inovasi Proses Produk dan Jasa Unggulan Pangan Tambang& Energi Transportasi & Logistik Pengolahan Elektronika & Komunikasi Pengetahuan & Teknologi Tinggi Supporter, Driver, Enabler (Penyangga, Penggerak, Pemungkin) Bidang Unggulan Pertanian Sains Teknik Kegiatan Pendidikan Tinggi Pengabdian Masyarakat Pembelajaran/Berkelanjutan Penelitian dan Pengembangan Perguruan Tinggi 48 Universitas Riset Universitas Pengajaran Community College Politeknik
68. PerbandinganLulusanBidangPertanian, Teknik, danSainsdibeberapa Negara(Sumber: Unescodan DIKTI, 2011) Data % LulusanTeknik,Sains,Pertanianadalah data terkini, untuk Indonesia data diambildari DIKTI.Negara lain diambildariUnesco: http://stats.uis.unesco.org/unesco/TableViewer/tableView.aspx 49
69. Hubungan PDB/KapitadenganKomposisi Terkini(Sumber : worldbank, unesco, DIKTI, 2011) Y = 3853,96 + 359,64 X Grafik disamping menunjukkan bahwa Indonesia kekurangan ahli dalam bidang Sains dan Teknik, baik dari sisi jumlah maupun kualitas. Kualitas akan menggeser titik keatas, sedangkan kuantitas akan menggeser titik ke kanan. Resultan keduanya akan menghasilkan titik tujuan yang diinginkan. R² = 0,29 Portugal Kualitas Malaysia Kuantitas Indonesia Data % LulusanTeknik,Sains,Pertanianadalah data terkini, untuk Indonesia data diambildari DIKTI sedangkannegara lain diambildariunesco: http://stats.uis.unesco.org/unesco/TableViewer Data PDB per Kapitaadalah data tahun 2009 yang diambildari data statistikworldbank 2011 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries 50
77. Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Kebutuhan SDM(Demand Side) Pertumbuhan PDB Nasional Pertumbuhan PDB Koridor Peningkatan Output Koridor Penambahan Input Koridor Potensi Koridor Penambahan Input SD Alam Penambahan Input Investasi Peluang Kerja Penambahan Input SDM Koridor Peluang Usaha 58
78. Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Pemenuhan SDM (Supply Side) Sikap Tenaga Kerja Penambahan Input SDM Koridor Wira-usaha Untuk Tiap Jenis keahlian Kebutuhan SDM Nasional Ketrampilan Pengetahuan Penambahan Output Pendidikan: Wirausahawan, Naker, Inovasi, ... Penentuan Jenis & Tingkat Keahlian yang Harus Disiapkan KKNI/IQF Penambahan Kapasitas dan Kualitas Pendidikan yang Dibutuhkan KKNI: Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia, IQF: Indonesia Qualification Framework 59
79. Prioritas Pembangunan Nasional Peningkatanaksespendidikan yangberkualitas, relevandanefesienmenujuterangkatnyakesejahteraanhiduprakyat, kemandirian, keluhuranbudipekerti, dankarakterbangsa yang kuat. Ketidak sesuaian antara keluaran pendidikan dan kebutuhan dunia kerja akan menyebabkan pengangguran: Pengangguran terstruktur karena pasokan tenaga kerja melebihi kebutuhan (structural unemployement) Pengangguran friksional karena pasokan tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhannya (frictional unemployment) Pembangunan pendidikandiarahkandemitercapainyapertumbuhanekonomiyang didukungkeselarasanantaraketersediaantenagapendidik dengankemampuan: menciptakanlapangankerjamelaluikewirausahaan untuk mengatasi pengangguran terstruktur menjawabtantangankebutuhantenagakerja melalui kesesuaian kompetensi, jumlah, dan lokasi lulusan pendidikan untuk mengatasi pengangguran friksional 60
80. Kerangka Kerja Penyelarasan Supply-Demand Sisi Pasokan (Supply Side) Sisi Permintaan (Demand Side) Kemendiknas/Kemenag & Kementerian lainnya sebagai penyelenggara pendidikan Dunia Industri dan Dunia Usaha (DUDI) sebagai pengguna keluaran pendidikan Dimensi Penyelarasan: Kuantitas, Kualitas/Kompetensi, Lokasi, Waktu 61
81. Model Sisi Permintaan (Demand) Berdasarkan kondisi saat ini, peluang substitusi impor, rencana pengembangan sektor & daerah, serta dinamika pasar internasional Peramalan Kebutuhan Kualitas/Kompetensi Lapangan Kerja Barang Manufaktur & Pengolahan Pertanian, Perkebunan, Kehutanan & Perikanan Kuantitas Telekomunikasi Lokasi Peluang Usaha Jasa Perdagangan Keuangan & Jasa Lainnya Waktu Sektor – Sektor Lainnya Dimensi Output Sektor Lokasi dibagi menjadi lokal, nasional & internasional 62
82. Model Sisi Pasokan (Supply) Entrepreneurship-friendly culture Kebutuhan kompetensi dirumuskan & di-deploy sampai tingkat dasar Kompetensi dipetakan berdasarkan kompetensi umum & spesifik serta kompetensi hard & soft Deployment Pencari Kerja Kualitas/Kompetensi Sarana & Prasarana Kuantitas Pendidik & Ten. Kepend. Wirausaha Lokasi Sistem Pembelajaran Waktu Output Dimensi Proses Penyelenggara Pendidikan & Pelatihan 63