2. Topologi
Ada lebih dari satu access point yang nantinya akan memancarkan
wireless dengan SSID yang sama. Client bisa terkoneksi ke access
point manapun, tergantung signal dari access point mana yang
terdetct bagus di sisi client. Ketika client berpindah lokasi dan
terputus dengan salah satu access point, client akan secara
otomastis berpindah ke access point lain yang menjangkau client
tersebut.
3. Static WDS
MikroTik memiliki fitur Dynamic WDS dan Static WDS. Biasanya dengan
pertimbangan kestabilan koneksi, admin jaringan lebih memilih static WDS.
Memang secara konfigurasi sedikit lebih rumit, namun koneksi tidak mudah
berganti - ganti jika signal turun. Ketika koneksi antar repeter berpindah, koneksi
biasanya akan putus kurang lebih dalam satu ping. Jika terlalu sering, maka akan
muncul kesan koneksi seperti putus - putus. Maka dari itu, banyak yang memilih
untuk mengimplementasikan static WDS. Artinya, kita tentukan ke access point
mana repeater akan terkoneksi. Sehingga walaupun signal turun, koneksi tidak
akan berpindah - pindah. Sebagai contoh, kita akan coba bangun implementasi
static WDS dengan detail topologi seperti berikut:
4. Access Point Master
Router yang menjadi AP master harus terkoneksi ke internet. Jika sudah
terkoneksi ke internet dengan baik, saatnya setting sebagai AP master.
Pertama buat interface Bridge. Pada setting STP, pilih RSTP pada opsi
Protocol Mode.
5. Kemudian tambahkan interface wlan kedalam port bridge tersebut.
Masuk ke tab port, kemudian klik tombol +. Pilih interface wlan1 dan
arahkan pada bridge yang sudah dibuat, kemudian klik OK.
6. Setting bridge sudah selesai, kemudian kita setting interface wlan sebagai
access point. Double-klik interface wireless kemudian masuk ke tab
Wireless. Set dengan mode AP-Bridge. Parameter lainnya bisa disesuaikan
dengan kebutuhan.
7. selanjutnya kita mulai setting static WDS. Double klik interface wireless,
kemudian masuk ke Tab "WDS". Pada opsi WDS Mode, silahkan pilih static.
Kemudian pada opsi WDS Default Bridge, pilih bridge yang sudah dibuat
sebelumnya.
8. Kemudian buat interface WDS baru secara manual di menu
Wireless. Klik tombol + dan pilih WDS.
9. Pada opsi WDS Address isi dengan mac-address repeater yang akan
terkoneksi ke AP master. Coba perhatikan gambar topologi sebelumnya.
AP Master terkoneksi ke Repeater 1 dan Repeater 3. Maka pada opsi WDS
Address akan kita isi dengan mac-address inetrface wireless Repeater 1
dan Repeater 3.
Setting WDS sudah selesai, selanjutnya kita tinggal setting Hotspot Server
pada AP Master di interface Bridge yang sudah dibuat. Jika Hotspot Server
dipasang pada interface wlan maka laptop yang terkoneksi ke repeater
tidak akan mendapatkan service Hotpsot.
10. Repeater 1
Cara setting repeater 1 pertama buat interface bridge dengan port
wlan1, pada langkah ini cara yang dilakukan hampir sama ketika setting
bridge pada AP Master. Jika setting bridge sudah selesai, setting interface
wireless sebagai WDS Slave.
11. Kemudian setting pada Tab WDS dengan WDS Mode = Static dan WDS
Default Bridge pilih interface Bridge yang sudah dibuat. Selanjutnya buat
WDS static di menu Wireless. Sedikit berbeda dengan setting pada AP
Master, kali ini setting WDS Address pada Repeater 1 diisi dengan mac-
address interface wireless AP Master dan Repeater 2. Ingat, Repeater 1
terkoneksi dengan AP Master dan Repeater 2.
12. Setting static WDS pada Repeater 1 sudah selesai. Jika kita ingin repeater
1 bisa konek ke interne, tinggal berikan ip address di interface bridge yang
dibuat sebelumnya. Tambahkan pula DNS dan gateway. Jika AP Master
menjalankan service hotpsot, jangan lupa binding mac-address masing -
masing repeater mengingat Router MikroTik tidak mempunyai browser
untuk login hotspot.
13. Repeater 2 Setting pada repeater 2 juga hampir sama dengan repeater 1,
seperti setting bridge, dan setting WDS pada interface wireless. Yang
sedikit membedakan adalah ketika menambahkan static WDS. Rada
Repeater 2, WDS Address diisi dengan mac-address Repeater 1 dan
Repeater 3 karena Repeater 2 nantinya akan terkoneksi dengan kedua
repeater tersebut.
14. Repeater 3
Sama halnya dengan Repeater 2, setting bridge dan juga setting WDS
pada interface wireless sama dengan setting pada repeater 1. Dan Pada
saat membuat static WDS, WDS Address kita isi dengan mac-address AP
Master dan mac-address Repeater 2. Dimana Repeater 3 ini akan
terkoneksi ke AP Master dan ke Repeater 2.
15. Setting static WDS Sudah selesai. Jika semua perangkat baik
AP master dan Repeater bisa saling terkoneksi dengan baik,
maka interface static WDS yang sudah kita buat sebelumnya
akan berstatus RSA (Running, Slave, Active).
16. Kemudian coba konek ke wireless lewat laptop, akan muncul
halaman login, walaupun laptop terkoneksi dengan selain
access point master, bisa jadi Repeater 1 atau repeater
lainnya.