SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Pengertian Perikatan: <br />Adalah hubungan hk dlm lingkungn harta kekayan antar 2 pihak ato lebih yg menimbulkn hak n kewajibn atas suatu prestasi <br />Muncul istilah<br />Si berhutang=debitur<br />Si berpiutang=kreditur<br />Prestasi:<br />Suatu hal menurut isi perjanjian wajib dipenuhi oleh pihak yg satu n merupakn bagian bagi phak yg lain.<br />Tempat Pengaturan Perikatan <br />Buku III KUHPerd<br />Sistematika Buku III KUHPerd<br />Bagian Umum<br />BAB I Perikatan pada Umum<br />BAB II Perikatan yang timbul dari Perjanjian<br />BAB III Perikatan yang Timbul dari UU<br />Hapusnya Perikatan<br />Bagian Khusus<br />BAB V Jual Beli<br />BAB ....<br />BAB XVIII Perdamaian<br />Jika ketentun bagian umum bertentangn dg ketentun khusus, maka yg dipake a/ ketentun yg khusus.<br />Sistem hukum perikatan: <br />Sistem hukum perikatan adalah terbuka.<br />Artinya, BW memberikan kemungkinkan bagi setiap org mengadakan bentuk perjanjian apapun, baik yg telah diatur dlm UU, peraturan khusus maupun perjanjian baru yg belum ada ketentuannya.<br />Misal: perjanjian kos-kosan<br />Sifat hukum perikatan: <br />Sebagai hukum pelengkap<br />Jika para pihak membuat ketentuan sendir, maka para pihak dpt mengesampingkn ketentun dlm UU<br />Konsensuil<br />Dengan tercapainya kata sepakat di antara para pihak, maka perjanjian tersebut telah mengikat.<br />Obligatoir<br />Sebuah Perjanjian hanya menimbulkan kewajiban saja, tidak menimbulkan hak milik.<br />Hak milik baru berpindah atau beralih setelah dilakukannya penyerahan atau levering<br />MACAM-MACAM PERIKATAN  <br />Perikatan bersyarat <br />Perikatan dengan ketetapan waktu <br />Perikatan tanggung menanggung atau tanggung renteng<br />Perikatan dapat dibagi dan tidak dapat dibagi<br />Perikatan dengan ancaman hukuman <br />Perikatan manasuka <br />1.Perikatan bersyarat  <br />Perikatan bersyarat <br />a/ perikatan yg pemenuhn prestasiny dikaitkan pd syarat tertentu.<br />Apa yg dimaksud dgn syarat?<br />A/ peristiwa yg akan datang dan blm pasti terjadi (P.1253)<br />Syarat dibedakan atas 2 macam: <br />Syarat yang menangguhkan <br />Artinya apabila syarat tsb dipenuhi, maka perikatanny menjadi berlaku <br />A akan menjual rumahnya kpd B, kalo A jadi dipindah o/ perusahaanny ke Jakart. Yg menentukan apakah A jadi dipindah o/ perusahaanny ato tdk tergantung perusahaanny. Jadi blum pasti terjadi.<br />Kalo A betul dipindah ke Jakarta, maka perikatanny berlaku, yakni A hrs menjual rumahny kpd B <br />Syarat yg memutuskn ato membatalkn <br />Artinya apabila syarat tersebut dipenuhi, maka perikatannya menjadi putus atau batal. <br />A akan menyewakan rumahny kpd B asal tdk dipakai utk gudang. Jika B menggunakan rumah tsb utk gudang, maka syarat itu tlah terpenuhi dan perikatan menjadi putus ato batal dan pemulihan dlm keadaan semula seperti tdk pernah terjadi perikatan. <br />Perikatan yg bertujuan melakukan sesuatu yg tdk mungkin dilaksanakan, bertentangan dgn kesusilaan dan dilarang UU a/ batal hukumny.<br />Dgn demikian perikatan yg dikaitkan dgn syarat-syarat tertentu di atas jadi batal.<br />Syarat yg tdk mungkin terlaksana, artinya scara obyektif syarat itu tdk mungkin dipenuhi.<br />A akan memberikan hadiah senilai 1 juta rupiah kepada B, dgn syarat B dpt menempuh perjalanan Semarang – Jakarta dlm waktu satu hari. <br />Ukuran bertentangan dgn kesusilaan ato UU?<br />UU sendiri tidak mengatur lebih lanjut.<br />Ukuran yg dipakai biasanya a/ manusia bebas utk mengambil keputusan mengenai dirinya sendiri, tapi apabila ada paksaan ato tekanan batin sehingga ia tidak bebas lg, maka ini dianggap bertentangan dgn kesusilaan.<br />A akan memberi B hadiah sebuah mobil dgn syarat, B tdk blh menikah dgn C. Di sini hibahnya akan batal.<br />Demikian jg halnya ketika A akan menaikkan upah B, jika B mau menikah dgn C. Ini bertentangan dgn kesusilaan. <br />Syarat dibedakan menurut isinya: <br />Syarat potestatif <br />Syarat kebetulan <br />Syarat campuran <br />Syarat potestatif <br />A/ syarat yg pemenuhannya tergantung dari kekuasaan salah satu pihak <br />Syarat kebetulan <br />A/ syarat yg pemenuhannya tdk tergantung dari kekuasaan kedua belah pihak <br />Syarat campuran <br />A/ syarat yg pemenuhanny tergantung dari kemauan salah satu pihak jg bergantung dari kemauan pihak ketiga bersama-sama.<br />A akan memberi rumah kpd B, jika B mau menikah dgn keponakanny. Jadi syarat ini tergantung dari B dan jg keponakanny. <br />Dalam perikatan yang bersyarat, debitur tdk berkewajiban utk berprestasi sbelum syarat itu dipenuhi.<br />Jika debitur tlh berprestasi sbelum syarat itu dipenuhi, maka debitur dpt minta kembali prestasiny sampai syarat itu dipenuhi. Jadi merupakan pembayaran tdk terutang. <br />2.Perikatan dengan ketetapan waktu <br />Perikatan dgn ketetapan waktu<br />a/ perikatan yg pemenuhn prestasinya dikaitkan pd waktu yg tertentu ato dg peristiwa tertentu yg pasti terjadi.<br />Ketetapan waktu dibedakn atas dua:<br />Ketetapan waktu yang menangguhkan (P.1268-1271) <br />Ketetapan waktu yg menangguhkan tdk menangguhkan perikatannya tapi menangguhkan pelaksanaanya. <br />Ketetapn waktu yg memutuskan ato membatalkn<br />Perjanjian kerja utk waktu satu tahun, atau sampai meninggalny buruh <br />Perikatan dpt sekaligus ditentukan mulainy dan berakhirny, yaitu sewa menyewa dimulai desember yg akan datang sampai satu tahn lamany. Jika tdk ditentukn mulainy kapan, maka perikatn sgera berlaku dan kreditur sgera minta pemenuhanny.<br />Perbedaan perikatan dgn ketetapan waktu dgn perikatan bersyarat a/ adany kepastian waktu itu akan datang.<br />Ketetapan waktu dapat tetap. <br />penyerahan barang dilakukan tanggal 20 April yg akan akan datang atau 4 hari lg. <br />Ketetapan waktu dapat tidak tetap. <br />A akan memberikan rumah kpd B kalo A mati. Kematian A a/ pasti, tapi kapan itu terjadi a/ tdk dpt ditetapkn. <br />Soal: <br />A dan B berjanji akan memberikan rumahnya masing-masing kpd yg lain berdasarkn siapa yg meninggal duluan<br />Akibat hukum dari perikatan ini bermacam-macam. UU menentukan bahwa ketetapan waktu a/ utk keuntungan dari debitur, kecuali ditentukan lain (P.1270).<br />Pada umumnya, pembayaran sbelum waktunya dari debitur tdk dpt dituntut o/ kreditur jg tdk akan ditolak o/ kreditur. <br />Tapi apabila ketentuan waktu itu utk keuntungan kreditur, maka pembayaran sbelum waktunya akan merugikan kreditur. <br />Hutang piutang dgn bunga.<br />Debitur behak utk tdk digugat sbelum waktunya dan kreditur jg berhak utk tdk dibayar sbelum waktuny.<br />Dalam perikatan dengan ketetapan waktu, pembayaran sbelum waktunya tdk dpt diminta kembali.dan ini berbeda dgn perikatan bersyarat.<br />Ketetapan waktu menangguhkan disebut terme de droit. Harus dibedakan dgn terme de grace dlm pasal 1266. yg pertama menagguhkan pelaksanaan prestasi, yg kedua debitur minta penangguhan pemenuhan prestasi krn tlah ditagih oleh kreditur. <br />Kehilangan hak untuk memanfaatkan ketetapan waktu. <br />Debitur tidak lg dpt menarik manfaat dari suatu ketetapan waktu jika ia telah dinyatakan pailit (dinyatakan tidak mampu lagi) ato krn kesalahan debitur jaminan yg diberikn kpd kreditur tlah berkurang ato merosot nilainy.<br />Artinya, meskipun batas ketetapan waktu yg ditentukn itu belum tiba, namun kreditur sdh dpt menagih krn debitur dinyatakan pailit ato krn kesalahan debitur jaminan yg diberikn kpd kreditur tlah berkurang ato merosot nilainy. <br />Perbedaan perikatan bersyarat dan perikatan dengan ketetapan waktu  <br />Debitur yg blum waktuny datang telah memenuhi prestasi. Dalam perikatan bersyarat prestasinya dpt dimintakan lg dan merupakan pembayaran tdk terutang<br />Berlakunya pemenuhan prestasi. <br />Dlm perikatan bersyarat pemenuhan prestasi itu berlaku surut sejak perjanjian itu dibuat krn syaratnya belum pasti terjadi. <br />Dlm perikatan dgn ketetapan waktu pemenuhan prestasi itu tdk berlaku surut. Ketetapan waktu tdk menangguhkan perikatan melainkan menangguhkan pelaksanaan. <br />3.Perikatan tanggung menanggung atau tanggung renteng  <br />Perikatan tanggung menanggung atau tanggung renteng <br />Pada umumnya para pihak dlm perjanjian terdiri dari satu orang pihak yg satu dan satu orang pihak yg lain. Tapi sering terjadi salah satu pihak atau kedua belah pihak terdiri dari lebih dari satu orang.<br />Jika A dan B bersama-sama mempunyai piutang Rp.1000,00 utk X. Artinya, A dan B masing-masing dapat menuntut kepada X Rp.500,00.<br />Sebaliknya, X dan Y hutang kepada A, sehingga A dpt menuntut kpd X dan Y masing-masing setengah bagian dari hutang itu. <br />Artinya, tiap-tiap kreditur dpt menuntut prestasi seluruhny dgn ketentuan masing-masing debitur dpt dipertanggung gugatkan utk sluruh prestasi. Ini dimaksudkan dgn sekali pemenuhan prestasi, maka hubunganny menjadi lenyap. <br />Karena A dan B bersama-sama mempunyai Hak atas Rp.1000,00. Jika X tlah melunasi kpd A maka tuntutn B kepada X jg akan lenyap. Demikian jg sebaliknya, jika X dan Y bersama-sama hutang kpd A Rp.1000,00 maka A tlah dibayar lunas kalo X telah membayar hutang itu seluruhny. <br />Umumnya X dan Y mengadakan perhitungan intern diantara mereka sendiri. Perhitungan inter inilah yang dinamakan perikatan yg tanggung menanggung atau tanggung renteng. <br />Perikatan tanggung renteng dapat terjadi karena: <br />                  Perjanjian <br />                  Ketentuan UU <br />Tanggung renteng <br />                      Aktif (Pasal 1278,1279) <br />                      Pasif (Pasal 130) <br />Artinya, adakalanya terdapat lebih dari seorang kreditur ato terdapat lebih dari seorang debitur. Mungkin jg terjadi kombinasi, yaitu lebih dari seorang kreditur di pihak yg satu dan lebih dari seorang debitur di pihak yg lain <br />Tanggung renteng aktif dlm praktek jarang terjadi. Tanggung renteng aktif yg timbul dari UU jg tdk ada <br />Tiap-tiap kreditur dlm tanggung renteng aktif berhak menuntut pemenuhan sluruh prestasi, dgn pengertian pelunasan kpd salah satu kreditur membebaskn debitur dari kewajibanny thd kreditur-kreditur lainny (P.1278).<br />Tanggung renteng pasif dlm banyak hal timbul dari UU.<br />Mereka yg merampas dan orang yg menyuruh, bertanggung jawab utk seluruhny secara tanggung renteng.<br />Orang yg bersama-sama menerima suatu barang sbg pinjaman, maka masing-masing mereka utk seluruhny bertanggungjawab thd orang yg memberi pinjaman (P.1479). <br />Tanggung renteng pasif biasanya terdiri dari unsur: <br />Dua orang debitur atau lebih<br />Kewajiban debitur utk prestasi yg sama<br />Pelunasan salah seorang debitur akan membebaskan debitur lainny<br />Perikatanny mempunyai dasar ato sebab yg sama. <br />Dlm tanggung renteng pasif, kreditur dpt menuntut pemenuhan prestasi kpd setiap debitur, dlm pengertian pelunasan dari seorang debitur membebaskan debitur-debitur lainny (P.1280)<br />Daya berlaku tanggung renteng  <br />Dlm perikatan tanggung renteng terjadi dua pola hubungan: <br />Hubungan intern (1278-1291)<br />A/ hubungan antara para kreditur atau debitur tanggung renteng itu sendiri. <br />Artinya, setelah satu debitur melunasi utk seluruhny, mereka dpt memperhitungkn bagianny masing-masing kpd debitur yg dilunasiny itu.<br />Hubungan ekstren (1292-1295)<br />A/ hubungan antara para kreditur tanggung renteng dgn debitur<br />Dlm hubungan ektern ini, debitur tanggung renteng tdk mempunyai hak utama <br />utk diganti. Artinya, kalo ditagih tdk blh minta debitur lainny sj ditagih <br />Utk dibagi. Artinya kalo ditagih tdk blh minta supaya hutangny dibagi-bagi sj di antara debitur lainny.<br />Kadang kala terjadi prestasi itu harus dipenuhi o/ dua ato lebih debitur ato dpt ditagih o/ dua ato lebih kreditur. Hal ini dpt terjadi sejak semula dari perikatan ato akibat dari suatu peristiwa yg kemudian terjadi. Misal pewarisan <br />A, B dan C secara tanggung renteng berkewajiban membayar Rp.500,- dan ternyata A wafat dgn meninggalkn 5 orang ahli waris. Maka kreditur dpt menagih B ato C masing-masing Rp.500,- akan tetapi terhadap ahli waris A kreditur hanya dpt menagih masing-masing Rp.500,-<br />Kalo prestasi tdk dpt dibagi, maka para debitur harus memenuhi sluruh prestasi sekaligus <br />Perbedaan antara tanggung renteng dan perikatan tak dapat dibagi:  <br />Tanggung renteng slalu dikehendaki, baik o/ perjanjian maupun UU<br />Tak dpt dibagi a/ mengenai prestasinya, prestasiny yg tak dpt dibagi. Jadi tanggung renteng terletak pd subyekny, tak dpt dibagi terletak pd obyeknya/prestasiny. <br />Tanggung renteng a/ akibat perjanjian ato akibat dari ketentuan UU <br />tak dpt dibagi a/ berdasarkan atas sifat ato maksud dari perikatan.<br />4.Perikatan yang dapat dibagi <br />Perikatan yg dpt dibagi a/ perikatan yg prestasiny dpt dibagi-bagi <br />Jika terdapat satu kreditur dan satu debitur, maka perikatan yg dpt dibagi harus dilaksanakn seperti perikatan yg tdk dpt dibagi.<br />Jika terdapat lebih dari satu kreditur dan lebih dari satu debitur, maka tiap-tiap kreditur tdk blh menagih lebih dari bagiannya. Demikian pula tiap-tiap debitur tdk perlu memenuhi prestasi lebih dari bagiannya <br />5.Perikatan yang tidak dapat dibagi  <br />Perikatan yg tdk dpt dibagi a/ perikatan yg prestasiny tdk dpt dibagi-bagi <br />Menurut UU tak dpt dibagi mempunyai akibat: <br />Kalo debiturnya banyak, tiap-tiap debitur dpt dipertanggung gugatkn sluruh prestasinya (berlakunya tak dpt dibagi yg pasif) <br />Kalo krediturnya banyak, tiap-tiap kreditur dpt menagih prestasi (berlakunya tak dpt dibagi yg aktif) <br />Pembayaran o/ seorang debitur ato kpd salah seorang kreditur melenyapkn perikatan.<br />Pd umumny,debitur yg tlah melunasi hutangny mempunyai hak utk menagih kpd sesama debitur yg lain, jg kalo kreditur yg tlah menerima hutang seluruhny dari debitur berkewajibn utk memperhitungkn dgn kreditur-kreditur lain. <br />Tak dpt dibagi di sini hanya mengenai hubungn dari kreditur kpd debitur dan tdk antara para kreditur sendiri ato antara debitur sendiri <br />Prestasi tdk dapat dibagi <br />                Sifatnya<br />                Maksud para pihak<br />Berdasarkn sifatnya, perikatan tdk dpt dibagi jika penyerahan suatu barang ato perbuatan dlm pelaksanaanny tdk dpt dibagi baik secara nyata maupun secara perhitungn<br />Menurut assert<br />Hkm suatu benda dpt dibagi jika benda tsb tanpa mengubah hakekat dan tdk mengurangi secara menyolok nilai harganya dpt dibagi dlm bagian-bagianny<br />Tanaman, binatang dan kursi tdk dpt dibagi<br />Gula, tanah dpt dibagi<br />Perikatan utk berbuat sesuatu tdk dpt dibagi, jika prestasiny bersifat artistik dan dpt dibagi jika prestasiny bersifat materiil.<br />Perikatan utk tdk berbuat sesuatu tdk dpt dibagi <br />Kewajiban utk tdk main musik slama 1 minggu tlah dilanggar jika dlm tenggang waktu tsb yg bersangkutn tlah main piano walau hanya 1 jam<br />Berdasarkn maksud, perikatan tdk dpt dibagi jika maksud para pihak bahwa prestasinya hrs dilaksanakn sepenuhny sekalipun perikatan tsb dpt dibagi-bagi<br />Penyerahan hak milik suatu benda menurut tujuannya tdk dapt dibagi sekalipun menurut sifatnya prestasi tsb dpt dibagi<br />
Hukum Perikatan
Hukum Perikatan
Hukum Perikatan
Hukum Perikatan
Hukum Perikatan
Hukum Perikatan
Hukum Perikatan

Contenu connexe

Tendances

A. perjanjian sewa menyewa
A. perjanjian sewa menyewaA. perjanjian sewa menyewa
A. perjanjian sewa menyewajunita191
 
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITJAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITRachardy Andriyanto
 
Definisi perikatan
Definisi perikatanDefinisi perikatan
Definisi perikatanghuvrani
 
Syarahan 1 Kontrak
Syarahan 1 KontrakSyarahan 1 Kontrak
Syarahan 1 KontrakWanBK Leo
 
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaPerjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaLeks&Co
 
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesiaHukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesianoviyulia2
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum PerikatanDiarta
 
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)Isaka Yoga
 
perjanjian-pengalihan-piutang-assignment-agreement-billingual (Beli Perjanjia...
perjanjian-pengalihan-piutang-assignment-agreement-billingual (Beli Perjanjia...perjanjian-pengalihan-piutang-assignment-agreement-billingual (Beli Perjanjia...
perjanjian-pengalihan-piutang-assignment-agreement-billingual (Beli Perjanjia...GLC
 
Kredit dan Hukum Perjanjian Jaminan
Kredit dan Hukum Perjanjian JaminanKredit dan Hukum Perjanjian Jaminan
Kredit dan Hukum Perjanjian JaminanDamar Kartika
 

Tendances (20)

Macam perikatan
Macam perikatanMacam perikatan
Macam perikatan
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
A. perjanjian sewa menyewa
A. perjanjian sewa menyewaA. perjanjian sewa menyewa
A. perjanjian sewa menyewa
 
PERJANJIAN TANPA BALASAN
PERJANJIAN TANPA BALASANPERJANJIAN TANPA BALASAN
PERJANJIAN TANPA BALASAN
 
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITJAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
 
Hukum perjanjian kuliah 2
Hukum perjanjian kuliah 2Hukum perjanjian kuliah 2
Hukum perjanjian kuliah 2
 
Definisi perikatan
Definisi perikatanDefinisi perikatan
Definisi perikatan
 
Hukum jaminan
Hukum jaminanHukum jaminan
Hukum jaminan
 
Hukum
Hukum Hukum
Hukum
 
Syarahan 1 Kontrak
Syarahan 1 KontrakSyarahan 1 Kontrak
Syarahan 1 Kontrak
 
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa MenyewaPerjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa Menyewa
 
Presentasi hukum perikatan wanprestasi
Presentasi hukum perikatan wanprestasiPresentasi hukum perikatan wanprestasi
Presentasi hukum perikatan wanprestasi
 
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesiaHukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
Hukum prestasi dan wanprestasi di indonesia
 
Hukum Jaminan
Hukum JaminanHukum Jaminan
Hukum Jaminan
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum Perikatan
 
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
Penghentian Kewajiban KUHPERDATA (BW)
 
perjanjian-pengalihan-piutang-assignment-agreement-billingual (Beli Perjanjia...
perjanjian-pengalihan-piutang-assignment-agreement-billingual (Beli Perjanjia...perjanjian-pengalihan-piutang-assignment-agreement-billingual (Beli Perjanjia...
perjanjian-pengalihan-piutang-assignment-agreement-billingual (Beli Perjanjia...
 
Perikatan
PerikatanPerikatan
Perikatan
 
Jaminan perorangan
Jaminan peroranganJaminan perorangan
Jaminan perorangan
 
Kredit dan Hukum Perjanjian Jaminan
Kredit dan Hukum Perjanjian JaminanKredit dan Hukum Perjanjian Jaminan
Kredit dan Hukum Perjanjian Jaminan
 

Similaire à Hukum Perikatan (20)

hukum perjanjian
hukum perjanjianhukum perjanjian
hukum perjanjian
 
Materi uk3
Materi uk3Materi uk3
Materi uk3
 
PERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.pptPERTEMUAN 12.ppt
PERTEMUAN 12.ppt
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt3.Hk-Perikatan_22.ppt
3.Hk-Perikatan_22.ppt
 
Unconfirmed 3661.ppt
Unconfirmed 3661.pptUnconfirmed 3661.ppt
Unconfirmed 3661.ppt
 
Hukum Perjanjian
Hukum PerjanjianHukum Perjanjian
Hukum Perjanjian
 
Keadaan hukum
Keadaan hukumKeadaan hukum
Keadaan hukum
 
HUKUM PERIKATAN.ppt
HUKUM PERIKATAN.pptHUKUM PERIKATAN.ppt
HUKUM PERIKATAN.ppt
 
Hukum perikatan
Hukum perikatanHukum perikatan
Hukum perikatan
 
Hukum perikatan
Hukum perikatanHukum perikatan
Hukum perikatan
 
Perikatan (perjanjian)
Perikatan (perjanjian)Perikatan (perjanjian)
Perikatan (perjanjian)
 
Berakhirnya perjanjian
Berakhirnya perjanjianBerakhirnya perjanjian
Berakhirnya perjanjian
 
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptxPPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
PPT_Kelompok 1_Hukum Perikatan_Pengantar Hukum Bisnis.pptx
 
KULIAH HAK TANGGUNGAN.pptx
KULIAH HAK TANGGUNGAN.pptxKULIAH HAK TANGGUNGAN.pptx
KULIAH HAK TANGGUNGAN.pptx
 
WANPRESTASI.ppt
WANPRESTASI.pptWANPRESTASI.ppt
WANPRESTASI.ppt
 
adm proyek pertemuan 1.ppt
adm proyek pertemuan 1.pptadm proyek pertemuan 1.ppt
adm proyek pertemuan 1.ppt
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan copy
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan   copyPengertian dan ruang lingkup hukum perikatan   copy
Pengertian dan ruang lingkup hukum perikatan copy
 
HAPUSNYA PERIKATAN & HAK YANG DAPAT MENJADI JAMINAN PIUTANG
HAPUSNYA PERIKATAN & HAK YANG DAPAT MENJADI JAMINAN PIUTANGHAPUSNYA PERIKATAN & HAK YANG DAPAT MENJADI JAMINAN PIUTANG
HAPUSNYA PERIKATAN & HAK YANG DAPAT MENJADI JAMINAN PIUTANG
 

Plus de University of North Sumatera (11)

Kewarisan islam
Kewarisan islamKewarisan islam
Kewarisan islam
 
Teori Hukum
Teori HukumTeori Hukum
Teori Hukum
 
Pengaturan mengenai Perwalian
Pengaturan mengenai PerwalianPengaturan mengenai Perwalian
Pengaturan mengenai Perwalian
 
Hukum Perdagangan Indonesia
Hukum Perdagangan IndonesiaHukum Perdagangan Indonesia
Hukum Perdagangan Indonesia
 
Mata kuliah haki
Mata kuliah hakiMata kuliah haki
Mata kuliah haki
 
Sejarah Hukum Kepailitan Di Indonesia
Sejarah Hukum Kepailitan Di IndonesiaSejarah Hukum Kepailitan Di Indonesia
Sejarah Hukum Kepailitan Di Indonesia
 
Hukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BWHukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BW
 
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar AgrariaUU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
UU Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok Pokok Dasar Agraria
 
Beda UU PT Lama Dan Baru
Beda UU PT Lama Dan BaruBeda UU PT Lama Dan Baru
Beda UU PT Lama Dan Baru
 
Hukum Jaminan Kebendaan
Hukum Jaminan KebendaanHukum Jaminan Kebendaan
Hukum Jaminan Kebendaan
 
Hukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria IndonesiaHukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria Indonesia
 

Dernier

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Dernier (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

Hukum Perikatan

  • 1. Pengertian Perikatan: <br />Adalah hubungan hk dlm lingkungn harta kekayan antar 2 pihak ato lebih yg menimbulkn hak n kewajibn atas suatu prestasi <br />Muncul istilah<br />Si berhutang=debitur<br />Si berpiutang=kreditur<br />Prestasi:<br />Suatu hal menurut isi perjanjian wajib dipenuhi oleh pihak yg satu n merupakn bagian bagi phak yg lain.<br />Tempat Pengaturan Perikatan <br />Buku III KUHPerd<br />Sistematika Buku III KUHPerd<br />Bagian Umum<br />BAB I Perikatan pada Umum<br />BAB II Perikatan yang timbul dari Perjanjian<br />BAB III Perikatan yang Timbul dari UU<br />Hapusnya Perikatan<br />Bagian Khusus<br />BAB V Jual Beli<br />BAB ....<br />BAB XVIII Perdamaian<br />Jika ketentun bagian umum bertentangn dg ketentun khusus, maka yg dipake a/ ketentun yg khusus.<br />Sistem hukum perikatan: <br />Sistem hukum perikatan adalah terbuka.<br />Artinya, BW memberikan kemungkinkan bagi setiap org mengadakan bentuk perjanjian apapun, baik yg telah diatur dlm UU, peraturan khusus maupun perjanjian baru yg belum ada ketentuannya.<br />Misal: perjanjian kos-kosan<br />Sifat hukum perikatan: <br />Sebagai hukum pelengkap<br />Jika para pihak membuat ketentuan sendir, maka para pihak dpt mengesampingkn ketentun dlm UU<br />Konsensuil<br />Dengan tercapainya kata sepakat di antara para pihak, maka perjanjian tersebut telah mengikat.<br />Obligatoir<br />Sebuah Perjanjian hanya menimbulkan kewajiban saja, tidak menimbulkan hak milik.<br />Hak milik baru berpindah atau beralih setelah dilakukannya penyerahan atau levering<br />MACAM-MACAM PERIKATAN  <br />Perikatan bersyarat <br />Perikatan dengan ketetapan waktu <br />Perikatan tanggung menanggung atau tanggung renteng<br />Perikatan dapat dibagi dan tidak dapat dibagi<br />Perikatan dengan ancaman hukuman <br />Perikatan manasuka <br />1.Perikatan bersyarat  <br />Perikatan bersyarat <br />a/ perikatan yg pemenuhn prestasiny dikaitkan pd syarat tertentu.<br />Apa yg dimaksud dgn syarat?<br />A/ peristiwa yg akan datang dan blm pasti terjadi (P.1253)<br />Syarat dibedakan atas 2 macam: <br />Syarat yang menangguhkan <br />Artinya apabila syarat tsb dipenuhi, maka perikatanny menjadi berlaku <br />A akan menjual rumahnya kpd B, kalo A jadi dipindah o/ perusahaanny ke Jakart. Yg menentukan apakah A jadi dipindah o/ perusahaanny ato tdk tergantung perusahaanny. Jadi blum pasti terjadi.<br />Kalo A betul dipindah ke Jakarta, maka perikatanny berlaku, yakni A hrs menjual rumahny kpd B <br />Syarat yg memutuskn ato membatalkn <br />Artinya apabila syarat tersebut dipenuhi, maka perikatannya menjadi putus atau batal. <br />A akan menyewakan rumahny kpd B asal tdk dipakai utk gudang. Jika B menggunakan rumah tsb utk gudang, maka syarat itu tlah terpenuhi dan perikatan menjadi putus ato batal dan pemulihan dlm keadaan semula seperti tdk pernah terjadi perikatan. <br />Perikatan yg bertujuan melakukan sesuatu yg tdk mungkin dilaksanakan, bertentangan dgn kesusilaan dan dilarang UU a/ batal hukumny.<br />Dgn demikian perikatan yg dikaitkan dgn syarat-syarat tertentu di atas jadi batal.<br />Syarat yg tdk mungkin terlaksana, artinya scara obyektif syarat itu tdk mungkin dipenuhi.<br />A akan memberikan hadiah senilai 1 juta rupiah kepada B, dgn syarat B dpt menempuh perjalanan Semarang – Jakarta dlm waktu satu hari. <br />Ukuran bertentangan dgn kesusilaan ato UU?<br />UU sendiri tidak mengatur lebih lanjut.<br />Ukuran yg dipakai biasanya a/ manusia bebas utk mengambil keputusan mengenai dirinya sendiri, tapi apabila ada paksaan ato tekanan batin sehingga ia tidak bebas lg, maka ini dianggap bertentangan dgn kesusilaan.<br />A akan memberi B hadiah sebuah mobil dgn syarat, B tdk blh menikah dgn C. Di sini hibahnya akan batal.<br />Demikian jg halnya ketika A akan menaikkan upah B, jika B mau menikah dgn C. Ini bertentangan dgn kesusilaan. <br />Syarat dibedakan menurut isinya: <br />Syarat potestatif <br />Syarat kebetulan <br />Syarat campuran <br />Syarat potestatif <br />A/ syarat yg pemenuhannya tergantung dari kekuasaan salah satu pihak <br />Syarat kebetulan <br />A/ syarat yg pemenuhannya tdk tergantung dari kekuasaan kedua belah pihak <br />Syarat campuran <br />A/ syarat yg pemenuhanny tergantung dari kemauan salah satu pihak jg bergantung dari kemauan pihak ketiga bersama-sama.<br />A akan memberi rumah kpd B, jika B mau menikah dgn keponakanny. Jadi syarat ini tergantung dari B dan jg keponakanny. <br />Dalam perikatan yang bersyarat, debitur tdk berkewajiban utk berprestasi sbelum syarat itu dipenuhi.<br />Jika debitur tlh berprestasi sbelum syarat itu dipenuhi, maka debitur dpt minta kembali prestasiny sampai syarat itu dipenuhi. Jadi merupakan pembayaran tdk terutang. <br />2.Perikatan dengan ketetapan waktu <br />Perikatan dgn ketetapan waktu<br />a/ perikatan yg pemenuhn prestasinya dikaitkan pd waktu yg tertentu ato dg peristiwa tertentu yg pasti terjadi.<br />Ketetapan waktu dibedakn atas dua:<br />Ketetapan waktu yang menangguhkan (P.1268-1271) <br />Ketetapan waktu yg menangguhkan tdk menangguhkan perikatannya tapi menangguhkan pelaksanaanya. <br />Ketetapn waktu yg memutuskan ato membatalkn<br />Perjanjian kerja utk waktu satu tahun, atau sampai meninggalny buruh <br />Perikatan dpt sekaligus ditentukan mulainy dan berakhirny, yaitu sewa menyewa dimulai desember yg akan datang sampai satu tahn lamany. Jika tdk ditentukn mulainy kapan, maka perikatn sgera berlaku dan kreditur sgera minta pemenuhanny.<br />Perbedaan perikatan dgn ketetapan waktu dgn perikatan bersyarat a/ adany kepastian waktu itu akan datang.<br />Ketetapan waktu dapat tetap. <br />penyerahan barang dilakukan tanggal 20 April yg akan akan datang atau 4 hari lg. <br />Ketetapan waktu dapat tidak tetap. <br />A akan memberikan rumah kpd B kalo A mati. Kematian A a/ pasti, tapi kapan itu terjadi a/ tdk dpt ditetapkn. <br />Soal: <br />A dan B berjanji akan memberikan rumahnya masing-masing kpd yg lain berdasarkn siapa yg meninggal duluan<br />Akibat hukum dari perikatan ini bermacam-macam. UU menentukan bahwa ketetapan waktu a/ utk keuntungan dari debitur, kecuali ditentukan lain (P.1270).<br />Pada umumnya, pembayaran sbelum waktunya dari debitur tdk dpt dituntut o/ kreditur jg tdk akan ditolak o/ kreditur. <br />Tapi apabila ketentuan waktu itu utk keuntungan kreditur, maka pembayaran sbelum waktunya akan merugikan kreditur. <br />Hutang piutang dgn bunga.<br />Debitur behak utk tdk digugat sbelum waktunya dan kreditur jg berhak utk tdk dibayar sbelum waktuny.<br />Dalam perikatan dengan ketetapan waktu, pembayaran sbelum waktunya tdk dpt diminta kembali.dan ini berbeda dgn perikatan bersyarat.<br />Ketetapan waktu menangguhkan disebut terme de droit. Harus dibedakan dgn terme de grace dlm pasal 1266. yg pertama menagguhkan pelaksanaan prestasi, yg kedua debitur minta penangguhan pemenuhan prestasi krn tlah ditagih oleh kreditur. <br />Kehilangan hak untuk memanfaatkan ketetapan waktu. <br />Debitur tidak lg dpt menarik manfaat dari suatu ketetapan waktu jika ia telah dinyatakan pailit (dinyatakan tidak mampu lagi) ato krn kesalahan debitur jaminan yg diberikn kpd kreditur tlah berkurang ato merosot nilainy.<br />Artinya, meskipun batas ketetapan waktu yg ditentukn itu belum tiba, namun kreditur sdh dpt menagih krn debitur dinyatakan pailit ato krn kesalahan debitur jaminan yg diberikn kpd kreditur tlah berkurang ato merosot nilainy. <br />Perbedaan perikatan bersyarat dan perikatan dengan ketetapan waktu  <br />Debitur yg blum waktuny datang telah memenuhi prestasi. Dalam perikatan bersyarat prestasinya dpt dimintakan lg dan merupakan pembayaran tdk terutang<br />Berlakunya pemenuhan prestasi. <br />Dlm perikatan bersyarat pemenuhan prestasi itu berlaku surut sejak perjanjian itu dibuat krn syaratnya belum pasti terjadi. <br />Dlm perikatan dgn ketetapan waktu pemenuhan prestasi itu tdk berlaku surut. Ketetapan waktu tdk menangguhkan perikatan melainkan menangguhkan pelaksanaan. <br />3.Perikatan tanggung menanggung atau tanggung renteng  <br />Perikatan tanggung menanggung atau tanggung renteng <br />Pada umumnya para pihak dlm perjanjian terdiri dari satu orang pihak yg satu dan satu orang pihak yg lain. Tapi sering terjadi salah satu pihak atau kedua belah pihak terdiri dari lebih dari satu orang.<br />Jika A dan B bersama-sama mempunyai piutang Rp.1000,00 utk X. Artinya, A dan B masing-masing dapat menuntut kepada X Rp.500,00.<br />Sebaliknya, X dan Y hutang kepada A, sehingga A dpt menuntut kpd X dan Y masing-masing setengah bagian dari hutang itu. <br />Artinya, tiap-tiap kreditur dpt menuntut prestasi seluruhny dgn ketentuan masing-masing debitur dpt dipertanggung gugatkan utk sluruh prestasi. Ini dimaksudkan dgn sekali pemenuhan prestasi, maka hubunganny menjadi lenyap. <br />Karena A dan B bersama-sama mempunyai Hak atas Rp.1000,00. Jika X tlah melunasi kpd A maka tuntutn B kepada X jg akan lenyap. Demikian jg sebaliknya, jika X dan Y bersama-sama hutang kpd A Rp.1000,00 maka A tlah dibayar lunas kalo X telah membayar hutang itu seluruhny. <br />Umumnya X dan Y mengadakan perhitungan intern diantara mereka sendiri. Perhitungan inter inilah yang dinamakan perikatan yg tanggung menanggung atau tanggung renteng. <br />Perikatan tanggung renteng dapat terjadi karena: <br />                  Perjanjian <br />                  Ketentuan UU <br />Tanggung renteng <br />                      Aktif (Pasal 1278,1279) <br />                      Pasif (Pasal 130) <br />Artinya, adakalanya terdapat lebih dari seorang kreditur ato terdapat lebih dari seorang debitur. Mungkin jg terjadi kombinasi, yaitu lebih dari seorang kreditur di pihak yg satu dan lebih dari seorang debitur di pihak yg lain <br />Tanggung renteng aktif dlm praktek jarang terjadi. Tanggung renteng aktif yg timbul dari UU jg tdk ada <br />Tiap-tiap kreditur dlm tanggung renteng aktif berhak menuntut pemenuhan sluruh prestasi, dgn pengertian pelunasan kpd salah satu kreditur membebaskn debitur dari kewajibanny thd kreditur-kreditur lainny (P.1278).<br />Tanggung renteng pasif dlm banyak hal timbul dari UU.<br />Mereka yg merampas dan orang yg menyuruh, bertanggung jawab utk seluruhny secara tanggung renteng.<br />Orang yg bersama-sama menerima suatu barang sbg pinjaman, maka masing-masing mereka utk seluruhny bertanggungjawab thd orang yg memberi pinjaman (P.1479). <br />Tanggung renteng pasif biasanya terdiri dari unsur: <br />Dua orang debitur atau lebih<br />Kewajiban debitur utk prestasi yg sama<br />Pelunasan salah seorang debitur akan membebaskan debitur lainny<br />Perikatanny mempunyai dasar ato sebab yg sama. <br />Dlm tanggung renteng pasif, kreditur dpt menuntut pemenuhan prestasi kpd setiap debitur, dlm pengertian pelunasan dari seorang debitur membebaskan debitur-debitur lainny (P.1280)<br />Daya berlaku tanggung renteng  <br />Dlm perikatan tanggung renteng terjadi dua pola hubungan: <br />Hubungan intern (1278-1291)<br />A/ hubungan antara para kreditur atau debitur tanggung renteng itu sendiri. <br />Artinya, setelah satu debitur melunasi utk seluruhny, mereka dpt memperhitungkn bagianny masing-masing kpd debitur yg dilunasiny itu.<br />Hubungan ekstren (1292-1295)<br />A/ hubungan antara para kreditur tanggung renteng dgn debitur<br />Dlm hubungan ektern ini, debitur tanggung renteng tdk mempunyai hak utama <br />utk diganti. Artinya, kalo ditagih tdk blh minta debitur lainny sj ditagih <br />Utk dibagi. Artinya kalo ditagih tdk blh minta supaya hutangny dibagi-bagi sj di antara debitur lainny.<br />Kadang kala terjadi prestasi itu harus dipenuhi o/ dua ato lebih debitur ato dpt ditagih o/ dua ato lebih kreditur. Hal ini dpt terjadi sejak semula dari perikatan ato akibat dari suatu peristiwa yg kemudian terjadi. Misal pewarisan <br />A, B dan C secara tanggung renteng berkewajiban membayar Rp.500,- dan ternyata A wafat dgn meninggalkn 5 orang ahli waris. Maka kreditur dpt menagih B ato C masing-masing Rp.500,- akan tetapi terhadap ahli waris A kreditur hanya dpt menagih masing-masing Rp.500,-<br />Kalo prestasi tdk dpt dibagi, maka para debitur harus memenuhi sluruh prestasi sekaligus <br />Perbedaan antara tanggung renteng dan perikatan tak dapat dibagi:  <br />Tanggung renteng slalu dikehendaki, baik o/ perjanjian maupun UU<br />Tak dpt dibagi a/ mengenai prestasinya, prestasiny yg tak dpt dibagi. Jadi tanggung renteng terletak pd subyekny, tak dpt dibagi terletak pd obyeknya/prestasiny. <br />Tanggung renteng a/ akibat perjanjian ato akibat dari ketentuan UU <br />tak dpt dibagi a/ berdasarkan atas sifat ato maksud dari perikatan.<br />4.Perikatan yang dapat dibagi <br />Perikatan yg dpt dibagi a/ perikatan yg prestasiny dpt dibagi-bagi <br />Jika terdapat satu kreditur dan satu debitur, maka perikatan yg dpt dibagi harus dilaksanakn seperti perikatan yg tdk dpt dibagi.<br />Jika terdapat lebih dari satu kreditur dan lebih dari satu debitur, maka tiap-tiap kreditur tdk blh menagih lebih dari bagiannya. Demikian pula tiap-tiap debitur tdk perlu memenuhi prestasi lebih dari bagiannya <br />5.Perikatan yang tidak dapat dibagi  <br />Perikatan yg tdk dpt dibagi a/ perikatan yg prestasiny tdk dpt dibagi-bagi <br />Menurut UU tak dpt dibagi mempunyai akibat: <br />Kalo debiturnya banyak, tiap-tiap debitur dpt dipertanggung gugatkn sluruh prestasinya (berlakunya tak dpt dibagi yg pasif) <br />Kalo krediturnya banyak, tiap-tiap kreditur dpt menagih prestasi (berlakunya tak dpt dibagi yg aktif) <br />Pembayaran o/ seorang debitur ato kpd salah seorang kreditur melenyapkn perikatan.<br />Pd umumny,debitur yg tlah melunasi hutangny mempunyai hak utk menagih kpd sesama debitur yg lain, jg kalo kreditur yg tlah menerima hutang seluruhny dari debitur berkewajibn utk memperhitungkn dgn kreditur-kreditur lain. <br />Tak dpt dibagi di sini hanya mengenai hubungn dari kreditur kpd debitur dan tdk antara para kreditur sendiri ato antara debitur sendiri <br />Prestasi tdk dapat dibagi <br />                Sifatnya<br />                Maksud para pihak<br />Berdasarkn sifatnya, perikatan tdk dpt dibagi jika penyerahan suatu barang ato perbuatan dlm pelaksanaanny tdk dpt dibagi baik secara nyata maupun secara perhitungn<br />Menurut assert<br />Hkm suatu benda dpt dibagi jika benda tsb tanpa mengubah hakekat dan tdk mengurangi secara menyolok nilai harganya dpt dibagi dlm bagian-bagianny<br />Tanaman, binatang dan kursi tdk dpt dibagi<br />Gula, tanah dpt dibagi<br />Perikatan utk berbuat sesuatu tdk dpt dibagi, jika prestasiny bersifat artistik dan dpt dibagi jika prestasiny bersifat materiil.<br />Perikatan utk tdk berbuat sesuatu tdk dpt dibagi <br />Kewajiban utk tdk main musik slama 1 minggu tlah dilanggar jika dlm tenggang waktu tsb yg bersangkutn tlah main piano walau hanya 1 jam<br />Berdasarkn maksud, perikatan tdk dpt dibagi jika maksud para pihak bahwa prestasinya hrs dilaksanakn sepenuhny sekalipun perikatan tsb dpt dibagi-bagi<br />Penyerahan hak milik suatu benda menurut tujuannya tdk dapt dibagi sekalipun menurut sifatnya prestasi tsb dpt dibagi<br />