SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  485
MDDUL 1
Akuntansi Manajemen secara
Garis Besar
Prof. Dr. Mas'ud Machfoedz, M.B.A.,Ak.
Mahmudi, S. E. ,Ak.
PENDAHULUAN
etelah Anda mengenal, mempelajari, dan memahami akuntansi keuangan
dan akuntansi biaya, maka Anda bisa mulai mempelajari akuntansi
manajemen. Seperti yang telah Anda pelajari dalam akuntansi keuangan dan
akuntansi biaya bahwa tujuan utama laporan keuangan yang dihasilkan oleh
kedua jenis akuntansi tersebut adalah pihak ekstern (pihak di luar
perusahaan/manajemen), maka hasil akhir (laporan keuangan) akuntansi
manajemen khusus diperuntukkan bagi manajemen (pihak intern).
Pembahasan dalam modul ini diawali dengan ruang lingkup akuntansi
manajemen, definisi, konsep-konsep dasar dan perbedaan antara akuntansi
manajemen dan akuntansi keuangan. Kemudian akan dibahas masalah
penggunaan informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan keuangan
(finansial).
Dengan mempelajari Modul Pertama ini Anda diharapkan dapat
menjelaskan apa yang dibahas dalam akuntansi manajemen dan alat apa saja
yang bisa diperoleh dari data-data akuntansi untuk membantu manajemen
dalam mengelola perusahaan yang berhubungan dengan fungsi-fungsi
manajemen yang bersifat kuantitatif finansial.
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu untuk:
a. menjelaskan ruang lingkup akuntansi manajemen;
b. menjelaskan masalah apa saja yang dipelajari dalam akuntansi
•
manaJemen;
c. menjelaskan karakteristik akuntansi manajemen;
1.2 AKUNTANSI MANA~EMEN e
d. menjelaskan informasi akuntansi apa saja yang diperoleh dan dapat
digunakan sebagai alat bantu manajemen; dan
e. menjelaskan arti penting akuntansi manajemen.
e EKMA431 4/MODUL 1 1.3
KEGIATAN BELAL.JAR 1
Pengertian Akuntansi Manajemen
A. AKUNTANSI DAN MANAJEMEN
Pada pembahasan akuntansi keuangan dan akuntansi biaya, Anda telah
dijelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan akuntansi. Dalam mata
kuliah akuntansi manajemen ini kita coba untuk mengingat kembali
pengertian akuntansi tersebut. Akuntansi adalah proses pencatatan,
pengklasifikasian, penganalisisan dan pelaporan informasi keuangan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Hasil atau
produk utama akuntansi adalah informasi akuntansi yang disajikan dalam
bentuk laporan keuangan. Mengapa informasi akuntansi disebut laporan
keuangan? Karena hanya data-data keuangan yang dilaporkan dalam laporan
keuangan. Informasi lain yang mungkin penting bagi perusahaan tapi tidak
bersifat keuangan tidak dimasukkan ke dalam laporan keuangan perusahaan,
seperti jumlah tenaga kerja, data pelanggan, pemasok (supplier).
Setelah Anda mengerti arti akuntansi, maka pengertian kedua yang perlu
Anda ketahui dalam memahami akuntansi manajemen ini adalah arti dari
manajemen. Apakah manajemen itu? Manajemen merupakan sekelompok
individu yang bertanggung jawab atas operasi perusahaan atau organisasi.
Apa itu organisasi? Organisasi adalah kumpulan individu-individu yang
bekerja bersama dan mempunyai tujuan yang sama. Dalam akuntansi
manajemen, organisasi yang dimaksud adalah organisasi yang bertujuan
mencari laba (profit oriented). Berdasarkan dua pengertian tersebut, maka
kita dapat menarik definisi akuntansi manajemen, yaitu pemanfaatan data dan
informasi akuntansi yang digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam
menjalankan fungsinya.
Apa saja fungsi manajemen itu? Secara garis besar fungsi manajemen
adalah:
1. Perencanaan (planning);
2. Pengarahan (directing);
3. Pengorganisasian (organizing);
4. Penyusunan staf (staffing);
5. Pengendalian (controlling); dan
6. Pengambilan keputusan (decision making).
1.4 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Akuntansi manajemen berperan untuk menyediakan informasi akuntansi
yang akan digunakan oleh manajemen dalam melakukan perencanaan dan
pengendalian organisasi serta pengambilan keputusan organisasi.
Bab ini akan membahas peran akuntansi dalam proses pembuatan
keputusan manajemen tersebut, bagaimana data-data dan informasi akuntansi
bisa diolah sedemikian rupa sehingga bisa digunakan sebagai alat bantu
manajemen dalam mengelola organisasi.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang bagaimana akuntansi
manajemen memberikan bantuan pada pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
tersebut, maka terlebih dahulu kita lihat perbandingan antara akuntansi
keuangan dengan akuntansi manajemen. Secara garis besar akuntansi
dikelompokkan ke dalam dua bidang ilmu, yaitu:
1. Akuntansi keuangan, dan
2. Akuntansi manajemen.
B. PERBANDINGAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN
AKUNTANSI MANAJEMEN
Informasi akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan pada dasamya
berasal dari sekelompok data yang sama. Yang menyebabkan informasi
akuntansi keuangan berbeda dengan akuntansi manajemen adalah karena
perbedaan proses penyusunan dan perbedaan pemanfaatan informasi.
Informasi akuntansi keuangan dimanfaatkan oleh pihak di luar perusahaan,
seperti pemegang saham, kreditor, investor, pemerintah, supplier, dan
sebagainya. Sebaliknya, informasi akuntansi manajemen dimanfaatkan oleh
pihak di dalam perusahaan, yaitu manajemen yang memerlukan bantuan
informasi akuntansi untuk membuat keputusan. Namun demikian, perlu
diketahui juga bahwa informasi yang dihasilkan dari akuntansi keuangan
sebetulnya juga dibutuhkan oleh manajemen untuk keperluan intern.
Sehingga pada dasarnya, walaupun akuntansi manajemen dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan informasi intern perusahaan tetapi masih pula
membutuhkan informasi yang digunakan oleh akuntansi keuangan,
tergantung bagaimana menyajikan data untuk kepentingan penyusunan
laporan tersebut. Jadi antara akuntansi keuangan dengan akuntansi
manajemen sebenarnya tidak mempunyai garis tegas dalam pemisahannya.
Dengan orientasi pemakai yang berbeda maka persamaan dan perbedaan
e EKMA431 4/MODUL 1 1.5
antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, dapat dikemukakan
sebagai berikut.
1. Kesamaan
Ada dua kesamaan pokok antara akuntansi manajemen dan akuntansi
keuangan. Pertama, informasi pada kedua akuntansi digunakan untuk
membantu membuat keputusan. Kedua, informasi diolah dan disajikan dari
satu sumber data yaitu sistem akuntansi perusahaan.
2. Perbedaan
Ada beberapa perbedaan antara informasi akuntansi keuangan dan
informasi akuntansi manajemen. Perbedaan tersebut bisa dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 1.1.
Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Karakteristik Akuntansi Keuan~ an Akuntansi Mana·emen
Pengguna lnformasi Pihak eksternal (pemegang Pihak internal (manajer)
saham, kreditur dan Investor
Fleksibilitas pelaporan Dibatasi oleh Standar Tidak dibatasi SAK dan prinsip
Akuntansi Keuangan (SAK) akuntansi
dan Prinsip Akuntansi
Orientasi waktu Data masa lalu (historis) Data masa lalu dan prediksi
yan akan datan
Pengaruh yang lnformasi dan laporan akan lnformasi dan laporan akan
ditimbulkan berpengaruh pada berpengaruh pada perilaku
pandangan pihak luar manajemen dan pengambilan
terhadap kondisi finansial keputusan
perusahaan
Entitas pelaporan Pelaporan keseluruhan Dapat berupa laporan
perusahaan segmental atau bagian dalam
perusahaan
Pelaporan data Hanya informasi keuan an Keuan an dan non-keuan an
Jan ka waktu pelaporan Kuran~ bervariasi Bervariasi
lsi laporan Rin kasan Terinci
Hubungan dengan Kurang Luas
disiplin ilmu lain
Ketepatan Tin~ i Kuran
1.6 AKUNTANSI MANA..JEMEN e
a. Pengguna informasi
Pihak yang memanfaatkan informasi akuntansi keuangan dan informasi
akuntansi manajemen berbeda. Informasi akuntansi keuangan dimanfaatkan
oleh pihak di luar perusahaan, seperti pemegang saham, investor, kreditur,
dan pemerintah. Pemegang saham memanfaatkan informasi akuntansi
keuangan untuk membantu mengevaluasi dan membuat keputusan tentang
saham yang dimiliki atau yang akan dibeli. Dengan adanya informasi
akuntansi yang berupa laporan keuangan, maka harga saham akan bisa
diprediksi dengan memanfaatkan laporan keuangan yang dipublikasikan di
pasar modal. Kreditur akan menilai kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya sehingga para kreditur, terutama calon kreditur
akan dapat membuat keputusan tentang kredit yang akan diberikan atau
kredit yang akan ditarik, atau diperpanjang. Pemerintah menggunakan
laporan keuangan eksternal tersebut untuk keperluan pajak.
Informasi akuntansi manajemen dimanfaatkan oleh manajemen dalam
rangka membuat keputusan. Manajemen yang berkewajiban meningkatkan
nilai perusahaan (value of the firm) harus selalu mengetahui dengan tepat
tentang kekayaan perusahaan. Pembuatan keputusan yang menyangkut
kekayaan perusahaan harus didasarkan pada informasi yang akurat. Sebagai
contoh, pembuatan keputusan tentang pembelian aktiva tetap perusahaan
berupa mesin produksi harus berdasarkan informasi tentang kapasitas
produksi saat ini, kebutuhan produksi di masa depan, serta ketersediaan dana.
Pembuatan keputusan tentang diteruskan atau dihentikannya sebuah divisi
atau usaha harus didasarkan pada informasi mengenai tingkat efisiensi, beban
biaya operasional divisi, dan kontribusi terhadap perusahaan. Apabila
kontribusi divisi tersebut terhadap perusahaan sudah sangat kecil atau tidak
memberi kontribusi lagi, sementara itu perusahaan harus tetap menanggung
beban biaya operasional divisi yang cukup besar, maka divisi tersebut
dimungkinkan untuk dihentikan operasinya. Semua informasi itu bisa
disediakan oleh sistem informasi akuntansi manajemen dan bukan oleh
informasi akuntansi keuangan.
Walaupun ditujukan untuk pihak ekstern, sebenarnya informasi dalam
akuntansi keuangan juga dibutuhkan oleh manajemen untuk keperluan intern.
Sehingga pada dasarnya, walaupun akuntansi manajemen jelas untuk
kepentingan internal tetapi masih pula membutuhkan informasi yang
digunakan oleh akuntansi keuangan, tergantung bagaimana menyajikan data-
data untuk kepentingan penyusunan laporan tersebut.
e EKMA431 4/MODUL 1 1.7
b. Fleksibilitas pelaporan
Perbedaan kedua antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
adalah fleksibilitas pelaporan. Akuntansi keuangan membahas penyajian dan
penyusunan laporan keuangan berdasarkan aturan yang telah baku dan
ditetapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) serta tunduk pada
prinsip akuntansi yang diterima umum (generally accepted accounting
principle). Akuntansi manajemen membahas informasi akuntansi untuk pihak
manajemen yang tidak harus mengikuti standar pelaporan yang ditentukan
oleh SAK yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia. Dengan demikian
akuntansi manajemen lebih longgar dan tidak terlalu dibatasi oleh ketentuan-
ketentuan yang mutlak harus diikuti mengingat penggunanya (user) adalah
pihak yang berhubungan langsung atas sukses atau tidaknya perusahaan,
sehingga aturan penyajiannya dipengaruhi oleh kondisi perusahaan masing-
masing dan dipengaruhi oleh tujuan disusunnya laporan.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah mengapa laporan akuntansi
keuangan harus menggunakan tata cara dan aturan pelaporan, sedangkan
akuntansi manajemen lebih fleksibel? Secara mudah kita dapat menjawabnya
bahwa manajemen, misalnya controller, membutuhkan informasi untuk
kepentingan dia sendiri, sehingga diperlukan penjelasan yang lebih terinci
dan informasi lain yang diperlukan sesuai dengan kondisi masing-masing
perusahaan. Sementara itu, kondisi masing-masing perusahaan adalah
berbeda-beda sehingga sangat sulit untuk menyeragamkannya.
Kemudian kita coba bandingkan dengan akuntansi keuangan. Laporan
akuntansi keuangan ditujukan untuk pihak luar perusahaan yang mempunyai
kepentingan dengan perusahaan tetapi tidak langsung bisa berkomunikasi
dengan perusahaan, bahkan mungkin tidak pernah mengetahui kondisi
perusahaan sesungguhnya. Untuk itu pihak-pihak luar yang berkepentingan
dengan perusahaan yang akan menggunakan laporan keuangan untuk
pengambilan keputusan ekonomi, harus diberikan keseragaman pemahaman
agar tidak keliru dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, seorang calon
pembeli saham perusahaan akan membeli saham di pasar modal. Dia tidak
tabu kondisi intern perusahaan yang sesungguhnya, dia hanya bisa
mempelajari dan membandingkan dengan perusahaan lain melalui laporan
keuangan. Seandainya setiap perusahaan mempunyai cara dan model serta
aturan yang berbeda-beda dalam menyajikan laporan keuangannya, maka
tentunya calon investor ini akan mengalami kebingungan dan kesulitan dalam
membuat keputusan investasi yang tepat. Sebaliknya, akuntan manajemen
1.8 AKUNTANSI MANA~EMEN e
bisa menyusun laporan keuangan yang beraneka ragam dengan aneka
intepretasi, penjelasan, serta pendapat-pendapat pembuat laporan (personal
judgement) yang beraneka ragam pula, tergantung siapa dan untuk apa
laporan tersebut. Dengan demikian jelaslah mengapa laporan akuntansi
manajemen jauh lebih bebas penyajiannya dibandingkan dengan laporan dari
akuntansi keuangan.
c. Orientasi waktu data
Data yang digunakan oleh akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
merupakan data yang berbeda jika dilihat dari dimensi waktu perolehan data.
Informasi akuntansi keuangan memanfaatkan data masa lalu (data historis)
sedangkan informasi akuntansi manajemen kebanyakan menggunakan data
historis dan prediksi akan datang. Informasi akuntansi keuangan disajikan
dan dibuat berdasarkan data yang hampir seluruhnya berasal dari masa lalu.
Informasi piutang dalam laporan keuangan eksternal merupakan data piutang
pada tanggal tertentu sebelum laporan keuangan tersusun dan disajikan.
Demikian juga elemen lain seperti penjualan dan biaya dalam laporan
keuangan laba-rugi. Semua informasi yang disajikan dalam neraca dan
laporan laba-rugi merupakan informasi yang berasal dari data historis, yaitu
data transaksi masa lalu.
Data yang digunakan untuk menyajikan informasi manajemen lebih
berorientasi pada masa yang akan datang. Informasi tersebut oleh manajemen
akan digunakan untuk perencanaan organisasi. Untuk membuat keputusan
apakah perusahaan harus mengganti sebuah mesin harus didasarkan pada
informasi penghasilan, biaya dan kapasitas penggunaan dari mesin tersebut di
masa yang akan datang. Pembuatan keputusan tentang menerima atau
menolak pesanan khusus harus didasarkan pada informasi tentang prediksi
tambahan laba atas pesanan tersebut. Data contoh tersebut merupakan
indikasi bahwa informasi akuntansi manajemen selalu didasarkan data masa
datang. Tidak berarti bahwa akuntansi manajemen tidak memanfaatkan data
masa lalu. Data masa lalu seperti aktiva, utang, modal, penghasilan, dan
biaya dalam laporan keuangan akan membantu untuk membuat prediksi.
Oleh karena itu, informasi akuntansi manajemen menekankan pada data masa
akan datang, selain juga memanfaatkan data pada masa lalu.
e EKMA431 4/MODUL 1 1.9
d. Pengaruh yang ditimbulkan
Perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen juga dapat
dilihat dari pengaruh yang ditimbulkan dari laporan yang dihasilkan. Hal ini
disebabkan pengguna laporan yang berbeda. Bagi manajer laporan akuntansi
manajemen akan mempengaruhi sikap pengambilan keputusannya sesudah
dia mempelajari laporan yang disusun oleh akuntan manajemen. Sedangkan
laporan dari akuntansi keuangan karena yang menggunakan adalah pihak luar
perusahaan, maka para manajer tidak begitu terpengaruh oleh laporan
keuangan itu. Namun bagi pihak luar akan mengandalkan laporan keuangan
tersebut untuk pengambilan keputusan ekonominya. Artinya apabila pihak
manajemen mempelajari basil dari laporan keuangan eksternal, mereka tidak
akan terpengaruh banyak untuk mengambil sikap, pihak luarlah yang sangat
berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut.
e. Entitas pelaporan
Dalam hal ini, akuntansi keuangan cenderung untuk melaporkan
aktivitas seluruh entitas perusahaan. Hal ini disebabkan kreditur dan investor
biasanya berkepentingan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan.
Apabila sebuah bank akan memberikan kredit maka pinjaman tersebut bukan
untuk bagian per bagian dalam perusahaan tetapi untuk perusahaan secara
keseluruhan. Demikian juga apabila pemegang saham ingin menjual atau
membeli saham akan melihat kinerja perusahaan melalui informasi akuntansi
keuangan untuk sebuah perusahaan dan bukan tiap-tiap bagian. Oleh karena
itu, informasi keseluruhan harus disajikan bagi pihak-pihak eksternal
tersebut.
Informasi akuntansi manajemen lebih difokuskan pada segmen-segmen
yang ada pada sebuah organisasi sebab setiap manajer bertanggung jawab
hanya pada bagiannya masing-masing. Oleh karena itu, informasi akuntansi
yang dibutuhkan baginya adalah yang berhubungan dengan area kerjanya dan
bukan informasi untuk seluruh perusahaan. Informasi akuntansi manajemen
diperlukan oleh para manajer menyangkut masalah: produk khusus, grup
pelanggan tertentu, atau karyawan pada departemen tertentu. Apabila seorang
manajer membuat keputusan tentang sebuah produk, maka akuntan
manajemen akan menyajikan informasi tentang produk tersebut. Apabila
seorang manajer ingin membuat keputusan tentang daerah pemasaran yang
berbeda maka dia menginginkan informasi dari akuntan manajemen tentang
daerah-daerah tersebut.
1.10 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Dengan demikian maka akuntansi manajemen lebih difokuskan untuk
menciptakan informasi bagi segmen-segmen yang ada dalam perusahaan dan
bukan bagi keseluruhan perusahaan. Sedang akuntansi keuangan
menciptakan informasi kepada pihak di luar perusahaan tentang kinerja
perusahaan secara keseluruhan.
f Pelaporan data
Informasi akuntansi keuangan dikonsentrasikan untuk memberi
gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu, laporan
yang disajikan berasal dari data kuantitatif yang bersifat keuangan.
Sedangkan akuntansi manajemen selain menggunakan data kuantitatif sering
kali menggunakan informasi yang berasal dari data kualitatif yang bersifat
nonkeuangan.
Informasi akuntansi keuangan berasal dari bukti-bukti transaksi yang
diringkas yang menunjukkan nilai rupiah. Data transaksi itu kemudian
diproses menjadi laporan keuangan. Dalam hal ini seluruh data dilaporkan
atau dinilai berdasarkan nilai moneternya (rupiah). Misalnya, informasi
tentang piutang di neraca berasal dari data-data penjualan kredit perusahaan
yang menunjukkan nilai rupiah penjualan. Dalam laporannya tidak
memberikan gambaran kondisi teritorial tempat di mana para debitur berada.
Hal ini disebabkan informasi terfokus pada nilai piutang bukan kondisi
debitur. Di lain pihak informasi akuntansi manajemen yang diminta oleh
manajer mementingkan keduanya yaitu informasi tentang data keuangan dan
juga kualitatif seperti kondisi debitur, tempat di mana debitur berada untuk
kepentingan penagihan piutang.
g. Ketepatan
Informasi akuntansi manajemen pada umumnya kurang menekankan
pada ketepatan dibandingkan informasi akuntansi keuangan. Hal ini
disebabkan oleh adanya perbedaan aturan pelaporan. Informasi akuntansi
keuangan dibuat berdasarkan data masa lalu dan aturan-aturan yang seragam
karena itu tingkat ketepatannya tinggi. Sedang informasi akuntansi
manajemen didasarkan pada informasi masa lalu dan prediksi masa yang
akan datang, Oleh karena itu, ketepatannya lebih rendah daripada akuntansi
keuangan. Pengukuran pada informasi akuntansi keuangan sudah diatur
dengan satu set cara pengukuran (measurement) sedangkan akuntansi
manajemen tidak disusun berdasarkan satu set cara-cara pengukuran tertentu.
e EKMA431 4/MODUL 1 1.11
h. Jangka waktu pelaporan
Pada akuntansi keuangan, laporan yang disusun harus menunjukkan
jangka waktu periodik yang teratur, misalnya satu tahun setiap tanggal 31
Desember. Dengan kata lain akuntansi keuangan dalam penyusunan laporan
keuangan kurang bervariasi. Sementara itu, laporan akuntansi manajemen
akan dibuat setiap kali manajer membutuhkan laporan untuk pengambilan
keputusan sehingga jangka waktu pelaporannya sangat bervariasi.
i. lsi laporan
lsi laporan akuntansi keuangan merupakan peringkasan dari transaksi-
transaksi yang sudah terjadi. Dengan demikian laporan keuangan dari
akuntansi keuangan sifatnya ringkas hanya menunjukkan saldo akhir dari
tiap-tiap akun yang disajikan dalam neraca dan laporan laba-rugi. Sementara
itu, laporan akuntansi manajemen bersifat terinci yang menginformasikan
akun-akun tersebut secara detail. Sebagai contoh, dalam neraca dilaporkan
jumlah piutang sebesar RplOO.OOO.OOO,OO untuk laporan akuntansi
manajemen informasi tersebut akan dirinci lagi piutangnya kepada siapa saja,
kapan jatuh temponya, dan berapa tunggakannya.
j. Hubungan dengan disiplin ilmu lain
Akuntansi manajemen karena jenis laporannya lebih bervariasi dan
terinci, maka untuk menyajikan laporan dalam kepentingan pengambilan
keputusan bagi manajemen perusahaan memerlukan data lain yang
mendukung laporannya. Hal ini harus didukung dengan disiplin ilmu lain,
misalnya ilmu statistik, ilmu ekonomi, psikologi, sosiologi, dan matematika.
Dengan alasan tersebut kita dapat mengatakan bahwa akuntansi manajemen
berhubungan dengan bidang ilmu lain yang lebih luas dibandingkan dengan
akuntansi keuangan yang hanya berdasarkan. pada kondisi historis.
C. POSISI AKUNTAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI
PERUSAHAAN
Di bagian awal modul ini telah dijelaskan fungsi akuntansi manajemen,
yaitu memberikan bantuan pada manajemen dalam menjalankan fungsinya.
Untuk mengetahui posisi akuntan manajemen dalam tata organisasi
perusahaan, terlebih dulu marilah kita pelajari bagian dan fungsi-fungsi yang
ada dalam organisasi perusahaan.
1.12 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Secara garis besar, bagian-bagian dalam perusahaan dikelompokkan ke
dalam dua kelompok yaitu:
1. bagian yang mempunyai fungsi garis atau lini.
2. bagian yang mempunyai fungsi staf.
1. Fungsi Garis/Lini (Line Department)
Bagian ini mempunyai fungsi utama yang langsung berhubungan dengan
pencapaian tujuan utama perusahaan. sebagai contoh, misalnya sebuah
perusahaan mempunyai tujuan utama atau usaha utama membuat dan
menjual produk, maka bagian produksi, bagian penjualan, dan bagian
pengawasan kualitas merupakan bagian dengan fungsi garis atau lini.
2. Fungsi Staf (StaffDepartment)
Bagian ini ditandai dengan fungsinya, yang tidak secara langsung
berhubungan dengan pencapaian tujuan utama perusahaan, tetapi membantu
dan memberi jasa agar tujuan utama tersebut dapat dicapai dengan lebih
cepat dan tepat. Bagian ini misalnya bagian akuntansi, bagian umum dan
personalia.
Dari uraian tersebut, terlihat jelas di mana letak Akuntan Manajemen.
Karena fungsinya memberi jasa informasi akuntansi untuk manajemen, maka
fungsi akuntan manajemen adalah staf. Untuk lebih jelasnya kita lihat letak
tersebut dalam sebuah contoh struktur organisasi berikut dalam Gambar 1.1.
e EKMA431 4/MODUL 1 1.13
DfREkTUR IJTAMA
~--------------------~.----------~----------~Lc
DIR. PER·SONALI.A IDIR. TEKNIK DIR. PHODUKSI- . .
./
DIR. KEUANG_A_N
- BIROHUKUM ./ ../. 1-BENOAHARAVVAN
_ P.ERSONALIA j .../
AKU NTAN MANA- .._
.J.EM.EN..
._. RUMAH TANGGA./. . .
PENGAWAS P.'EMBE'LIAN
KUALITA'S. .. . .
KEPALA BAG. PRODUKSl. .
BACS. :PE~HNTALAN BAG. TE.NUN BAG . P.EWARNA
Contoh : I( Bagi'an deng·an fung~.i ·~ari~
/ l'la.gran d~n g~n fu rrgs~i st~J---'-"---------
Gambar 1.1.
BAI(L p ENYE.LES-AlAN '*)
Setelah melihat struktur organisasi tersebut, kita bisa mengetahui bahwa
fungsi akuntan manajemen adalah fungsi staf. Sekarang kita akan
mempelajari ruang lingkup akuntansi manajemen lebih jauh lagi. Di muka
sudah disebutkan bahwa akuntan manajemen mempunyai jasa penyajian
informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam melaksanakan
fungsinya, antara lain perencanaan, pengarahan, pengendalian, serta
pengambilan keputusan. Kemudian, untuk memberi jasa seperti itu tentu saja
akuntan manajemen harus mempunyai bagian-bagian lebih kecil yang
berfungsi mengolah data, mengolah informasi dan menyajikan data dalam
bentuk laporan. Sehingga departemen akuntansi manajemen dalam
perusahaan yang cukup besar akan mempunyai bagian-bagian pembantu
lainnya, seperti bagian perencanaan dan pengendalian, bagian penyusunan
anggaran pajak, bagian sistem akuntansi dan bagian lain yang akan
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
1.14
____........
AKUNTANSI MANA~EMEN e
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Berikut adalah fungsi manajemen, kecuali ....
A. perencanaan
B. pengarahan
C. pembuatan produk
D. pengawasan
2) Pihak yang tidak berkepentingan dengan laporan akuntansi manajemen
adalah ....
A. direktur utama
B. direktur keuangan
C. bagian pemasaran
D. calon kreditur
3) Dalam neraca yang disajikan pada laporan keuangan terdapat pos aktiva
tetap sebesar Rp50.000.000,00, artinya ....
A. aktiva tersebut mempunyai harga pokok Rp50.000.000,00
B. aktiva tersebut mempunyai nilai yang diperkirakan sebesar
Rp50.000.000,00
C. aktiva tersebut apabila dijual akan laku Rp50.000.000,00
D. aktiva tersebut sudah disusut Rp50.000.000,00
4) Bagian yang bukan merupakan fungsi staf dalam sebuah perusahaan
adalah ....
A. akuntan manajemen
B. manajer teknik
C. sekretaris perusahaan
D. departemen produksi
5) Bagian yang tidak mempunyai fungsi garis dalam organisasi perusahaan
adalah departemen....
A. produksi
B. umum dan personalia
C. pengawas kualitas produk
D. penjualan
e EKMA431 4/MODUL 1 1.15
6) Pernyataan yang menunjukkan isi dari laporan akuntansi manajemen
yaitu bahwa akuntansi manajemen ....
A. menunjukkan kondisi masa lalu
B. berisi informasi yang sebagian bersifat taksiran
C. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
D. tidak bisa diubah
7) Perbedaan posisi antara fungsi staf dan fungsi garis terletak pada ....
A. hubungannya dengan pencapaian tujuan utama perusahaan
B. sumbangan yang diberikan kepada manajemen
C. jumlah/kuantitas staf
D. ada tidaknya tugas yang berhubungan dengan produksi
8) Yang dimaksud dengan orientasi laporan akuntansi keuangan adalah
masa lalu yaitu ....
A. data-datanya sudah kadaluwarsa
B. informasinya berasal dari transaksi yang sudah lewat
C. isi laporannya adalah kondisi tertentu di waktu lalu
D. benar semua
RANGKUMAN
Secara garis besar ilmu akuntansi dibagi menjadi dua bagian yaitu
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan
berorientasi pada penyajian laporan keuangan untuk pihak-pihak di luar
perusahaan dan sebaliknya akuntansi manajemen berorientasi pada
laporan untuk pihak-pihak di dalam/internal manajemen.
Dalam organisasi perusahaan, akuntan manajemen mempunyai
posisi staf, artinya akuntan manajemen tidak secara langsung berfungsi
di dalam bidang operasi untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan.
Jadi akuntan manajemen pada dasarnya merupakan bagian pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengarahan, pengawasan
dan pengambilan keputusan, agar manajemen dapat lebih mudah
menjalankan fungsinya yang berhubungan dengan keuangan. Selain itu
akuntansi manajemen juga bertanggung jawab terhadap tugas seperti
perencanaan anggaran, bagian pelaporan, bagian studi khusus, bagian
pengumpulan informasi, informasi keuangan dan informasi kuantitatif
lainnya serta bagian-bagian lain yang menunjang.
1.16 AKUNTANSI MANA~EMEN e
T E S F 0 R MAT IF 1________________
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Secara garis besar ilmu akuntansi terbagi menjadi 2 (dua) bidang ilmu,
yaitu akuntansi manajemen dan akuntansi ....
A. biaya
B. pemerintahan
C. keuangan
D. sektor publik
2) Salah satu fungsi manajemen adalah ....
A. pelatihan
B. pemasaran
C. perencanaan
D. penjualan
3) Dalam organisasi perusahaan, akuntan manajemen mempunyai posisi ....
A. staf
B. garis
C. matriks
D. struktural
4) Orientasi waktu data untuk penyusunan akuntansi manajemen adalah ....
A. masa lalu
B. masa sekarang
C. prediksi masa yang akan datang
D. masa lalu dan prediksi yang akan datang
5) Salah satu bagian yang membantu tugas akuntan manajemen adalah
bagian ....
A. pemasaran
B. personalia
C. produksi
D. perencanaan dan pengendalian
6) Bagian penjualan tiket pada perusahaan bioskop merupakan bagian
dengan posisi ....
A. staf
B. garis
e EKMA431 4/MODUL 1 1.17
C. matriks
D. penjualan
7) Salah satu pengguna laporan akuntansi manajemen adalah ....
A. pemerintah
B. kreditor
C. investor
D. manajer
Cocokkanlahjawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.18 AKUNTANSI MANA~EMEN e
KEGIATAN BELA.JAR 2
Tinjauan pada Laporan Keuangan dan
Manfaat Laporan Keuangan
A. LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan mempunyai peranan yang penting bagi manajemen.
Akuntansi keuangan bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan kepada
pihak-pihak di luar perusahaan di mana penyajian laporan keuangan ini
didasari oleh konsep, prinsip, dan praktik-praktik akuntansi yang harus
diterapkan. Di Indonesia cara penyajian laporan keuangan diatur oleh Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI). Laporan keuangan yang pokok berupa neraca, laporan laba-rugi, dan
laporan arus kas. Pada umumnya, perusahaan juga membuat laporan
tambahan yaitu laporan perubahan modal dan laporan sumber dan
penggunaan dana.
Laporan keuangan merupakan basil akhir dari proses akuntansi. Proses
akuntansi dimulai dari bukti transaksi, kemudian dicatat dalam catatan harian
yang disebut jurnal, kemudian secara periodik dari jurnal dikelompokkan ke
dalam buku besar sesuai dengan transaksinya, dan tahap terakhir dari proses
akuntansi adalah penyusunan laporan keuangan.
Proses akuntansi tersebut dapat digambarkan seperti tampak pada
gambar berikut.
B·ukti
Tran·s·a~ si I
I
•
+
'Pencatatan
. .
Jurna.l
J 'J
I
t ·
'Per.ingl~as·an
Gambar 1.2.
Buku•
Besar•
-
BuRt1
I
r
I
t
Lapor~n
Keu-angatn
Pelaporanak5kasJ
P.elmbaJJuu
Proses Akuntansi
e EKMA431 4/MODUL 1 1.19
Hasil utama dari akuntansi adalah laporan keuangan dan lampiran-
lampirannya. Dipandang, dari sudut yang berkepentingan, ada tiga jenis
laporan keuangan, yaitu laporan keuangan untuk manajemen, laporan
keuangan untuk pihak eksternal perusahaan, dan laporan keuangan untuk
pihak-pihak khusus. Laporan keuangan untuk ketiga pihak tersebut disusun
dan disajikan dari satu proses akuntansi yang sama, yaitu merupakan produk
dari sebuah sistem informasi akuntansi.
1. Laporan untuk Manajemen
Fungsi pokok akuntansi adalah menyajikan informasi yang dibutuhkan
oleh manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dan peningkatan
efisiensi operasi perusahaan. Walaupun manajemen secara periodik
menerima laporan akuntansi untuk perpajakan, bank, dan pihak luar lainnya,
namun manajemen masih memerlukan laporan lain yang khusus untuk
manajemen, seperti laporan untuk penentuan biaya per unit, laporan
perkiraan laba dan sebagainya.
Semua laporan tersebut bersifat keuangan dan pada umumnya disajikan
untuk manajer-manajer tingkat atas, karena laporan ini akan digunakan
sebagai dasar penyusunan strategi. Proses mengumpulkan dan menganalisis
untuk manajemen ini merupakan area tugas dan pekerjaan akuntan
•
manaJemen.
2. Laporan untuk Perhitungan Pajak
Semua perusahaan di Indonesia diwajibkan memelihara proses
pembukuan (accounting system) yang baik untuk kepentingan perpajakan,
baik itu pajak penjualan maupun pajak penghasilan (PPh). Sering kali aturan
pajak pada pembukuan akuntansi berbeda dengan apa yang diatur oleh
Standar Akuntansi Keuangan (SAK), sehingga untuk kepentingan ini
perusahaan akan menyusun laporan keuangan khusus yang bisa berbeda
dengan aturan penyusunan laporan keuangan menurut standar akuntansi yang
berlaku. Walaupun disesuaikan dengan aturan perpajakan, tetapi data
akuntansi yang digunakan tetap sama dengan laporan untuk kepentingan lain.
3. Laporan Khusus
Perusahaan-perusahaan tertentu bisa diminta untuk membuat laporan
khusus, seperti laporan untuk pasar modal tentang perkiraan hasil operasinya.
1.20 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Laporan khusus ini biasanya disajikan berdasarkan data akuntansi, tetapi cara
penyajiannya berbeda dengan laporan keuangan lain.
4. Laporan Keuangan yang Diaudit
Pihak di luar perusahaan seperti kreditur, investor, pemegang saham dan
sebagainya, memerlukan laporan keuangan periodik dari sebuah perusahaan.
Laporan ini akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan ekonomi
pihak-pihak tersebut.
Laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen tidak objektif apabila
tidak, ada penilaian pihak lain yang independen. Pihak lain itu adalah auditor
atau akuntan publik.
Sebelum laporan disajikan pada pihak di luar perusahaan, maka akan
ditunjuk auditor/akuntan publik untuk memberikan pendapat profesionalnya
tentang kewajaran laporan keuangan tersebut. Wajar dalam hal ini adalah
istilah untuk opini auditor yang berarti bahwa laporan keuangan yang
disajikan oleh manajemen terbebas dari salah saji yang material dan disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (generally accepted
accounting principles).
Pada prinsipnya akuntansi keuangan adalah teori yang mempelajari
bagaimana menyajikan laporan keuangan yang wajar untuk pihak di luar
perusahaan agar apabila diaudit memperoleh opini wajar.
B. JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN
Pada awalnya, laporan keuangan utama terdiri atas Neraca (Laporan
Posisi Keuangan), dan Laporan Laba-Rugi. Namun untuk kepentingan pihak
luar, lkatan Akuntan Indonesia (IAI) mewajibkan untuk menyajikan laporan
tambahan yang terdiri atas laporan arus kas (cash flow statement).
Laporan posisi keuangan atau neraca adalah laporan yang menyajikan
tentang posisi harta, utang, dan modal perusahaan pada suatu tanggal
tertentu, sedangkan laporan laba-rugi adalah laporan tentang basil usaha
perusahaan selama jangka waktu tertentu, misalnya satu tahun. Laporan arus
kas adalah laporan tentang sumber perolehan dan pemanfaatan kas.
Untuk mempelajari akuntansi manajemen dengan baik, diperlukan
pemahaman laporan keuangan dengan baik. Laporan keuangan adalah dasar
yang selalu akan digunakan dalam pembahasan informasi keuangan.
Sementara itu sebagaimana telah dijelaskan pada bagian awal bahwa terdapat
e EKMA431 4/MODUL 1 1.21
hubungan antara akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen. Oleh
karena itu, untuk dapat memahami secara mendalam akuntansi manajemen
Anda juga harus dapat memahami akuntansi keuangan dengan baik.
1. Neraca (Balance Sheet)
Laporan posisi keuangan, atau sering disebut neraca adalah daftar aktiva,
utang, dan modal perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca memberikan
informasi berapa kekayaan kotor dan bersih perusahaan pada tanggal tertentu,
misalnya pada akhir periode akuntansi atau 31 Desember. Neraca disusun
berdasarkan model:
Harta (aktiva) = Utang +Modal
Di dalam neraca, yang dimaksud harta atau aktiva adalah semua
kekayaan perusahaan baik yang tampak (tangible) maupun yang tidak
tampak (intangible), baik yang bergerak maupun tak bergerak. Penyajiannya
berurutan dari yang paling likuid yaitu kas, kemudian yang setara
(mendekati) kas, yaitu piutang dan seterusnya sampai dengan aktiva yang
tidak berwujud seperti goodwill, patent, dan sebagainya.
Utang disajikan mulai dari utang yang harus dilunasi pada suatu periode
akuntansi berikutnya, (dalam hal ini termasuk pendapatan diterima di muka
sampai utang yang jangka waktu pelunasannya lama/jangka panjang). Modal
disajikan dalam neraca sesudah utang. Komponen pos modal tergantung jenis
perusahaan. Pada perusahaan yang berbentuk perseroan (PT) modal terdiri
atas saham, agio (disagio) penjualan saham dan laba ditahan. Neraca dapat
disusun dalam bentuk skontro (sebelah-menyebelah) di mana harta
ditempatkan pada sebelah kiri, utang dan modal di sebelah kanan. Selain itu
neraca juga bisa disusun dalam bentuk stafel, yaitu aktiva ditempatkan di
atas, utang dan modal berada di bawah aktiva. Neraca akan lebih bermanfaat
apabila disajikan dalam bentuk perbandingan dua tahun berturut-turut
sehingga pembaca akan bisa mengetahui perkembangan posisi keuangan
perusahaan.
2. Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi adalah laporan tentang basil usahaloperasi perusahaan
atau badan lain selama jangka waktu periode akuntansi tertentu misalnya satu
tahun. Laporan laba-rugi akan menyajikan baik basil pokok perusahaan
1.22 AKUNTANSI MANA~EMEN e
maupun basil sampingan, serta basil luar biasa. Penyusunannya berdasarkan
model:
Pendapatan - biaya = pengbasilan (laba/rugi)
Laporan laba-rugi dapat disajikan dalam bentuk multiple step, yaitu tiap
jenis pengbasilan terpisab. Pada bentuk ini, dipisahkan antara pengbasilan
dari operasi utama, pengbasilan di luar operasi dan laba/rugi luar biasa. Tabel
1.1 adalab contob laporan laba/rugi multiple step.
Penyajian laporan laba-rugi yang lain adalab dalam bentuk single step,
yaitu setiap jenis pengbasilan dan biaya tidak dipisabkan. Semua
pengbasilan/pendapatan dijumlahkan, kemudian dikurangi dengan semua
biaya, akan tampak laba bersib. Tabel 1.2 adalab contob laporan laba- rugi
single step.
Adakalanya perusabaan menyajikan laporan laba-rugi tanpa
memasukkan elemen luar biasa, laporan laba-rugi semacam ini disebut
current peiformance. Elemen luar biasa langsung dimasukkan ke laporan
perubaban modal. Walaupun demikian, sebaiknya perusabaan memasukkan
selurub basil termasuk yang luar biasa, laporan laba-rugi semacam ini disebut
all inclusive.
Laporan laba-rugi sebenarnya adalab bagian dari neraca. Neraca adalab
serentetan laba-rugi dari beberapa periode, karena basil bersib dari usaba
selama beberapa periode tersebut dimasukkan dalam neraca dalam bentuk
laba ditaban.
3. Laporan Perubahan Modal/Laba Ditahan
Laporan perubaban laba ditahan adalah sebuab laporan yang menyajikan
perubaban laba ditaban selama periode tertentu yang disusun berdasarkan
model:
Laba ditaban awal +/(-) laba/(rugi)- laba dibagikan =laba ditaban akhir
Jumlab laba ditaban akhir akan tampak dalam neraca. Tabel 1.3 adalab
contob laporan perubaban laba ditaban dari PT DITIASA.
e EKMA431 4/MODUL 1 1.23
Tabel 1.1.
PT. "DITIASA"
Laporan Laba-Rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002
Penjualan kotor 134.000.000,00
Potongan penjualan 4.200.000,00
Penjualan dikembalikan 5.900.000,00 10.100.000,00
Penjualan bersih
Harga pokok penjualan
Persediaan barang jadi 1Jan. 2002
Persediaan bahan baku 1Jan. 2002
Pembelian bahan baku
Bahan baku siap digunakan
Persediaan bahan baku 31 Des. 2002
Bahan baku digunakan dalam
produksi
Upah tenaga kerja produksi
Biaya overhead pabrik
Biaya produksi tahun 2002
Persediaan barang dalam proses
1Januari 2002
Persediaan barang dalam proses
31 Desember 2002
Harga pokok produksi
Barang jadi siap dijual
Persediaan barang jadi 31-12-2002
Harga pokok penjualan
Laba kotor operasi
Biaya operasi
Biaya penjualan:
Biaya iklan
Biaya contoh barang
Gaji salesman
Biaya administrasi dan umum:
Gaji bagian kantor
Gaji staf
Alat tulis-menulis
Lain-lain
Laba bersih operasi
Pendapatan dan biaya di luar operasi
Pendapatan bunga investasi
Biaya bunga bank
Laba bersih sebelum pajak
Pajak 20%
Laba bersih sesudah pajak
4.100.000,00
49.800.000,00
53.900.000,00
(16.453.000,00)
37.447.000,00
28.600.000,00
31 .100.000,00
97.147.000,00
4.320.000,00
(18.558.000,00)
6.800.000,00
4.000.000,00
2.600.000,00
4.900.000,00
5.100.000,00
4.720.000,00
2.910.000,00
5.000.000,00
(6.000.000,00)
8.600.000,00
82.909.000,00
91.509.000,00
(24.931.000,00)
13.400.000,00
17.630.000,00
123.900.000,00
(66.578.000,00)
57.322.000,00
(31.030.000,00)
26.292.000'00
(1.000.000,00)
25.292.000,00
(5.058.000,00)
20.233.600,00
1.24 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Pendapatan dan kerugian luar biasa:
Laba dari penjualan mesin
Kerugian tukar tambah komputer
Laba bersih sesudah pajak dan elemen luar biasa
Tabel 1.2.
6.800.000,00
(2.100.000,00)
Laporan Laba-Rugi Single-Step, Current Performance
PT. "DITIASA"
Jl. Bali No. 20 - 24 Yogyakarta
4.700.000,00
24.933.000,00
Laporan Laba-Rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002
Penjualan kotor
Potongan penjualan
Penjualan dikembalikan
Penjualan bersih
Pendapatan bunga investasi
Jumlah pendapatan
Harga pokok penjualan
Persediaan barang jadi 1Jan. 2002
Persediaan bahan baku 1Jan. 2002
Pembelian bahan baku
Bahan baku siap digunakan
Persediaan bahan baku 31 Des. 2002
Bahan baku digunakan dalam produksi
Upah tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Biaya produksi tahun 2002
Persediaan barang dalam proses 1-1-2002
Persediaan barang dalam proses 31-12-2002
Harga pokok produksi
Barang jadi siap dijual
Persediaan barang jadi 31-12-2002
Harga pokok penjualan
Biaya penjualan
Biaya iklan
Biaya contoh barang
Gaji salesman
Biaya administrasi dan umum:
Gaji bagian kantor
Gaji staf
Alat tulis-menulis
Lain-lain
4.200.000,00
5.900.000,00
4.100.000,00
49.800.000,00
53.900.000,00
(16.453.000,00)
37.447.000,00
28.600.000,00
31.100.000,00
97.147.000,00
4.320.000,00
(18.558.000,00)
6.800.000,00
4.000.000,00
2.600.000,00
4.900.000,00
5.100.000,00
4.720.000,00
2.910.000,00
134.000.000,00
10.100.000,00
123.900.000,00
5.000.000,00
(8.600.000,00)
82.909.000,00
91.509.000,00
(24.931.000,00)
66.578.000,00
13.400.000,00
17.630.000,00
128.900.000,00
e EKMA431 4/MODUL 1
Biaya lain-lain
Biaya bunga bank
Jumlah biaya
Laba bersih sebelum pajak
Pajak 20%
Laba bersih sesudah pajak
(6.000.000,00)
Tabel 1.3.
Laporan Laba-Rugi All Inclusive - Multiple Step
PT. "DITIASA"
Laporan Perubahan Laba Ditahan (Belum Dibagi)
Untuk 31 Desember 2002
(All Inclusive)
Laba belum dibagi 1Januari 2002
Laba bersih dan elemen luar biasa 2002
Laba siap dibagi
Dividen saham utama 8o/o Rp25.000.000,00
Dividen saham biasa
Laba belum dibagi (ditahan) 31-12-2002
PT. "DITIASA"
83.724.900,00
24.933.600,00
108.658.500,00
(2.000.000,00)
(18.000.000,00)
88.658.500,00
Laporan Perubahan Laba Ditahan (Belum Dibagi)
Untuk 31 Desember 2002
(Current Performance)
1.25
103.608.000,00
25.292.000,00
5.058.000,00
203.233.000,00
Laba belum dibagi 1Januari 2002
Laba bersih sesudah pajak 2002
Elemen luar biasa:
83.724.900,00
20.233.600,00
Laba penjualan mesin
Rugi tukar tambah komputer
Laba siap dibagi
Dividen saham utama
Dividen saham biasa
Laba belum dibagi 31 Desember 2002
6.800.000,00
(2.100.000,00)
4.700.000,00
108.658.500,00
(2.000.000,00)
(18.000.000,00)
88.658.500,00
1.26 AKUNTANSI MANA..JEMEN e
4. Hubungan Antara Tiga Laporan Keuangan Utama
Di atas sudab dikemukakan babwa neraca adalab laporan posisi
keuangan pada saat tertentu (snap shot), sedangkan laporan laba-rugi adalab
laporan basil usaba untuk jangka waktu tertentu. Dengan demikian neraca
adalab potongan waktu dari penyajian posisi keuangan perusabaan dan
laporan laba-rugi adalab laporan basil usaba dari satu waktu ke waktu yang
lain. Sedang laporan perubaban modal/laba ditaban adalab laporan yang
mendukung keduanya, yaitu dalam laporan ini dijelaskan babwa laba usaba
perusabaan dikembalikan kepada pemegang sabam dan sebagian
diinvestasikan pada investasi-investasi tertentu yang dapat diketabui dari
kenaikan jumlab aktiva bersib.
Dalam neraca pos laba ditahan akan menunjukkan jumlab tertentu,
jumlah ini tidak selalu mengekspresikan adanya sejumlab uang tunai tersedia.
Pos laba ditaban tersebut banya menginformasikan babwa laba yang belum
dibagi pada pemegang sabam; adalab berjumlab seperti tercantum pada
neraca. Bentuk aktiva atas penggunaan laba yang ditaban bisa berupa kas,
persediaan, aktiva tetap, dan sebagainya.
Informasi lain yang bisa disampaikan dengan penyajian laba ditaban
adalab babwa perusabaan telab berbasil mengumpulkan tambaban kekayaan
bagi para pemilik dan menunjukkan progres perusabaan yang baik.
C. MANFAAT LAPORAN KEUANGAN
Manfaat yang nyata dan jelas dari laporan keuangan berupa laporan laba-
rugi, neraca, dan laporan perubaban modal adalab mengetabui posisi
keuangan dari perusabaan pada suatu saat tertentu dan basil usaba/aktivitas
produksi selama satu periode. Di samping itu dengan adanya laporan
keuangan (terutama yang diperbandingkan) manajemen akan bisa
menganalisis kemampuan perusabaan dalam bidang finansial. Beberapa alat
analisis kemampuan keuangan dengan mendasarkan pada laporan keuangan,
di antaranya dengan mengbitung rasio-rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan
yang sering digunakan dalam analisis laporan keuangan itu antara lain:
1. Rasio likuiditas:
a. rasio lancar (current ratio).
b. rasio kas (cash ratio/ratio ofimmediate solvency).
c. rasio cepat (quick ratio/acid test).
e EKMA431 4/MODUL 1 1.27
d. rasio modal kerja terhadap total aktiva (working capital to total
assets ratio).
2. Rasio solvabilitas
3. Rasio utang (leverage):
a. rasio utang terhadap modal (total debt to equity ratio).
b. rasio utang terhadap aset modal (total debt to total capital assets).
c. Times interest earned ratio.
4. Rasio aktivitas:
a. rasio perputaran aktiva (total asset turnover).
b. rasio perputaran piutang (receivable turnover).
c. periode rata-rata pengembalian piutang.
d. perputaran persediaan (inventory turnover).
e. periode rata-rata persediaan di gudang (average day's inventory).
5. Rasio keuntungan:
a. margin keuntungan bruto (gross profit margin).
b. margin keuntungan netto (net profit margin).
c. Rate ofReturn on Investment.
6. Rasio Rentabilitas.
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya terhadap kewajiban jangka pendek. Walaupun perusahaan
sudah menyusun anggaran kas, tetapi analisis hubungan antara kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar akan lebih memberi arti kepada
manajemen dibandingkan hanya mendasarkan pada anggaran. Untuk
melakukan analisis likuiditas ini ada beberapa rasio yang bisa dipelajari,
yaitu current ratio, cash ratio, quick ratio, dan working capital to total assets
ratio.
Current ratio (rasio lancar) membandingkan antara aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan pada tanggal neraca dengan utang jangka pendek. Rasio
lancar ini akan menunjukkan kemampuan perusahaan menyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya. Dalam analisis keuangannya, perusahaan akan
membandingkan rasio lancar perusahaan dengan pesaing dalam industri
sejenis. Rumus current ratio:
. Aktiva Lancar
Current ratzo == ------
Utang Lancar
1.28 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Cash ratio (rasio kas) membandingkan antara kas yang tersedia dalam
perusahaan ditambah efek yang dapat segera diuangkan dibagi dengan utang
lancar. Rasia kas ini bermanfaat untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas dan efek yang
dimiliki perusahaan. Rasia kas dirumuskan sebagai berikut.
C h
. Kas + Efek
as ratlo == -----
Utang Lancar
Quick ratio (rasio cepat) membandingkan antara aktiva lancar setelah
dikurangi persediaan dengan utang lancar. Rasia ini akan menunjukkan
berapa alat likuiditas yang paling cepat akan bisa digunakan untuk melunasi
utang lancar. Dalam hal ini perusahaan dianggap kurang cepat untuk
membentuk kas, karena pada umumnya memerlukan dua tahap lagi untuk
mengubahnya menjadi kas. Pertama, menjual dan menjadi piutang. Kedua,
menagih piutang baru menjadi kas. Sedangkan aktiva lancar setara kas
lainnya hanya memerlukan satu langkah untuk menjadi kas, misalnya piutang
dan surat berharga.
Q
. k . Aktiva Lancar- Persediaan
UlC ratlO == ----------
Utang Lancar
Working capital to total assets ratio adalah rasio keuangan untuk
mengukur likuiditas dari total aktiva dengan posisi modal kerja netto. Rasia
modal kerja terhadap aset total ini dirumuskan sebagai berikut.
. . Aktiva Lancar-Utang Lancar
Worklng capltal to total asssets == -----------
Total Aktiva
2. Rasio Solvabilitas
Rasia solvabilitas dapat digunakan untuk melihat kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka
panjang atau dengan kata lain melihat kemampuan perusahaan apabila
dilikuidasi. Caranya adalah dengan membandingkan seluruh harta dengan
seluruh utang.
e EKMA431 4/MODUL 1 1.29
R
.
1
b'l' Total Utang
as1o so va 11tas = - - - - -
Total Aktiva
3. Rasio Utang (Leverage Ratio)
Rasio utang sangat penting bagi kreditor dan calon kreditor potensial
perusahaan dalam membuat keputusan pemberian kredit. Rasio-rasio ini akan
digunakan oleh kreditor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar utangnya. Terdapat beberapa jenis rasio utang yang perlu
diketahui, antara lain total debt to equity ratio, total debt to total capital
assets dan times interest earned ratio.
Rasio utang terhadap modal (total debt to equity ratio) adalah rasio yang
digunakan untuk mengetahui bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang. Rasio ini dirumuskan sebagai
berikut.
. . Total Utang
Total debt to equlty ratlo = - - - - - - - - -
Jumlah Modal Sendiri
Rasio utang terhadap aset modal (Total debt to total capital assets ratio)
digunakan untuk mengetahui berapa bagian dari aset modal yang digunakan
untuk menjamin utang. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut.
Total debt to total assets ratio = Total Utang
Total Aset Modal
Times interest earned ratio adalah rasio untuk mengetahui besarnya
jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang. Rasio ini
dihitung dengan cara membandingkan laba sebelum bunga dan pajak dengan
bunga utang jangka panjang.
EBIT
Times interest earned ratio =-----------
Bunga utang jangka panjang
1.30 AKUNTANSI MANA..JEMEN e
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas terdiri atas beberapa rasio, antara lain rasio perputaran
aktiva, rasio perputaran piutang, periode rata-rata pengumpulan piutang, rasio
perputaran persediaan, average day's inventory, dan working capital
turnover.
Rasio perputaran aktiva (total assets turnover) adalah rasio yang
membandingkan antara jumlah penjualan netto dengan jumlah aktiva. Rasio
ini digunakan untuk mengetahui kemampuan dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva yang berputar dalam suatu periode tertentu. Atau dengan
kata lain rasio perputaran aktiva adalah kemampuan modal yang
diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Rasio perputaran aktiva
dirumuskan sebagai berikut.
Penjualan Neto
Total asset turnover=------
1umlah Aktiva
Rasio piutang (receivable turnover) adalah rasio yang membandingkan
antara penjualan kredit dengan piutang rata-rata. Rasio piutang ini digunakan
untuk mengetahui kemampuan dana yang tertanam dalam piutang yang
berputar selama suatu periode tertentu. Rasio piutang dirumuskan sebagai
berikut.
. Penjualan Kredit
Rece1vable turnover =-------
Piutang Rata-rata
Periode rata-rata pengembalian piutang (Average collection periode)
adalah rasio untuk menghitung periode rata-rata yang diperlukan untuk
mengumpulkan piutang. Average collection periode dihitung dengan rumus
berikut.
. . Piutang Rata-rata .
Average collect1on per1ode = x 360har1
Penjualan Kredit
Perputaran persediaan (inventory turnover) adalah rasio yang
membandingkan antara harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata.
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan yang berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio
e EKMA431 4/MODUL 1 1.31
perputaran persediaan juga dapat disebut likuiditas dari persediaan dan
tendensi untuk terjadinya kelebihan sediaan (overstock). Rasio perputaran
persediaan dirumuskan sebagai berikut.
Harga Pokok Penjualan
Inventory Turnover =
Persediaan Rata-rata
Average day's inventory adalah rasio yang digunakan untuk menghitung
periode rata-rata menahan persediaan dalam gudang. Average day's inventory
dirumuskan sebagai berikut.
. Persediaan Rata-rata .
Averageday'sznventory = x360han
Harga Pokok Penjualan
5. Rasio Keuntungan
Rasio keuntungan sangat penting bagi manajemen untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Terdapat beberapa jenis
rasio keuntungan, antara lain yang perlu Anda ketahui adalah gross profit
margin, net profit margin, dan rate of Return on Investment.
Margin keuntungan bruto (Gross profit margin) adalah rasio keuangan
yang mengukur laba bruto per penjualan. Gross profit margin dirumuskan
sebagai berikut.
Penjualan neto - HPP
Gross profit margin =
Penjualan neto
Rasio untuk mengukur margin keuntungan yang lain adalah Margin
keuntungan neto (net profit margin). Rasio ini dihitung dengan cara
membagi keuntungan neto sesudah pajak dengan penjualan netonya.
Keuntungan neto sesudah pajak
Net profit margin= - - - - - - - - - - - -
Penjualan neto
Net earning power ratio (rate of Return on Investment) adalah rasio
keuntungan yang dihitung dengan cara membandingkan keuntungan neto
sesudah pajak dengan jumlah aktiva. Rasio ini digunakan untuk mengukur
1.32 AKUNTANSI MANA~EMEN e
kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan neto.
lr • . Keuntungan neto sesudah pajak
1vet earnzng power ratzo = - - - - - - - - - - - -
Jumlah aktiva
6. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan
menggunakan modalnya untuk memperoleh laba. Caranya dengan
membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan. Rasio
rentabilitas ini dirumuskan sebagai berikut.
R
. R b.
1
. Laba bersih setelah pajak
100
m
asto enta 11tas = x -;o
Modal Sendiri
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Laporan tentang basil usaha/operasi perusahaan atau badan lain selama
jangka waktu periode akuntansi tertentu disebut dengan ....
A. neraca
B. laporan arus kas
C. laporan laba-rugi
D. laporan perubahan modal
2) Salah satu jenis rasio yang termasuk ke dalam rasio likuiditas adalah ....
A. rasio cepat (quick ratio)
B. rasio utang terhadap modal (total debt to equity ratio)
C. rasio margin keuntungan neto (net profit margin)
D. rasio perputaran aktiva (total asset turnover)
3) Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya terhadap kewajiban jangka pendek yaitu rasio ....
A. likuiditas
B. utang
C. aktivitas
D. rentabilitas
e EKMA431 4/MODUL 1 1.33
4) Model atau rumus untuk penyusunan laporan laba-rugi adalah ....
A. pendapatan + biaya = penghasilan (laba-rugi)
B. pendapatan - biaya = penghasilan (laba-rugi)
C. pendapatan + biaya- modal = penghasilan (laba-rugi)
D. pendapatan- biaya- modal= penghasilan (laba-rugi)
5) Laporan keuangan utama terdiri dari neraca dan laporan ••••
A. laba-rugi
B. perubahan modal
C. arus kas
D. sistem informasi akuntansi
Untuk pertanyaan-pertanyaan berikut ini Anda harus mengisi manakah
yang merupakan sumber modal kerja dan mana yang merupakan penggunaan
modal kerja dengan memberi tanda S untuk sumber dan P untuk penggunaan.
6) depresiasi aktiva tetap.
7) pembayaran dividen.
8) kenaikan jumlah investasi jangka panjang obligasi.
9) kenaikan utang bank.
10) penjualan obligasi baru.
RANGKUMAN------------------------------------
Akuntansi keuangan merupakan suatu proses untuk menyajikan
informasi keuangan yang ditujukan terutama untuk pihak luar
perusahaan. Akuntansi keuangan mempunyai pola khusus dalam
penyajian-penyajian laporannya. Pola khusus ini harus dimulai dari
proses pertama yang disebut persamaan akuntansi.
Persamaan akuntansi akan mempermudah penyusunan keuangan di
dalam akuntansi manajemen, akuntan manajemen juga berkepentingan
untuk menggunakan laporan keuangan dari akuntansi keuangan. Manfaat
laporan keuangan tersebut untuk manajemen, misalnya laporan keuangan
yang berupa neraca dan disajikan beberapa periode berturut-turut akan
bisa digunakan untuk menganalisis kemampuan keuangan perusahaan
seperti likuiditas dan solvabilitasnya yang akan menunjukkan
kemampuan perusahaan pada waktu-waktu yang lalu mengenai
kewajiban-kewajibannya.
Selain itu laporan keuangan yang berupa laporan laba-rugi bisa
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan
1.34 AKUNTANSI MANA~EMEN e
perusahaan dalam memperoleh laba yang dinyatakan dengan rasio
rentabilitas. Laporan keuangan lainnya yang bermanfaat bagi manajemen
adalah laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Laporan ini untuk
memperoleh informasi selama satu periode berjalan dari mana saja
modal kerja diperoleh dan untuk apa saja modal kerja digunakan.
Informasi-informasi laporan keuangan bisa memberi manfaat bagi
akuntansi manajemen mengenai kondisi perusahaan dan hal-hal
keuangan lain di masa lalu.
TES FDRMATIF 2-------------------------------
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Di antara pos-pos berikut mana yang bukan merupakan akun riil ....
A. penjualan
B. utang jangka pendek
C. cadangan penghapusan piutang
D. modal saham
2) Di antara pos-pos berikut mana yang bukan merupakan aktiva
nominal ....
A. biaya penjualan
B. penghapusan piutang
C. Akumulasi penyusutan aktiva tetap
D. pendapatan bunga deposito
3) Apabila perusahaan mempunyai rasio solvabilitas sebesar 120% berarti
perusahaan mempunyai aktiva sebesar ....
A. Rp5.000.000,00 dari aktiva total sebesar Rp10.000.000,00
B. Rp12.000.000,00 dari modal sendiri sebesar Rp10.000.000,00
C. Rp12.000.000,00 dari aktiva dikurangi utang sebesar
Rp12.000.000,00
D. Rpl2.000.000,00 dari utang total sebesar Rp 10.000.000,00
4) Dari transaksi berikut mana yang tidak dilaporkan dalam laporan laba-
rugi current performance ....
A. Laba penjualan gedung toko
B. Pendapatan bunga
C. Harga pokok penjualan
D. Pendapatan sewa
e EKMA431 4/MODUL 1 1.35
Data berikut ini untuk soal nomor 5 sampai dengan nomor 10.
PT DITIASA mempunyai neraca diperbandingkan periode 2002-2003
Kas
Piutang
Cad. Penghapusan piutang
Persediaan
Aktiva tetap
Akumulasi penyusutan
Jumlah Aktiva
Utang Dagang
Utang obligasi
Modal saham
Laba ditahan
Jumlah utang
Penjualan
Persediaan awal
Pembelian
Barang siap dijual
Persediaan akhir
Harga pokok penjualan
Laba kotor
Biaya operasi
Penghapusan piutang
Penyusutan aktiva tetap
Biaya penjualan
Biaya operasi lain
31 Desember 2002
1.000.000,00
5.000.000,00
(500.000,00)
8.000.000,00
15.000.000,00
3.000.000,00
25.500.000,00
2.000.000,00
10.000.000,00
5.000.000,00
8.500.000,00
25.500.000,00
Laporan Laba-Rugi 2003
Laba Bersih
800.000,00
500.000,00
1.300.000,00
600.000,00
75.000,00
200.000,00
100.000,00
150.000,00
31 Desember 2003
1.500.000,00
7.500.000,00
(750.000,00)
6.000.000,00
20.000.000,00
5.000.000,00
29.250.000,00
4.000.000,00
8.000.000,00
6.000.000,00
11.250.000,00
29.250.000,00
1.500.000,00
700.000,00
800.000,00
525.000,00
275.000,00
5) Likuiditas tahun 2003 dibanding tahun 2002 lebih rendah atau lebih
tinggi sebesar ....
A. 318,75% lebih rendah
B. 318,75% lebih tinggi
C. 10,41% lebih rendah
D. 10,41% lebih tinggi
1.36 AKUNTANSI MANA~EMEN e
6) Rentabilitas modal sendiri untuk tahun 2003 adalah sebesar ....
A. Rp 2.750.000,00
B. Rp 17.250.000,00
C. 15,94%
D. 27,5%
7) Sumber modal kerja tahun 2003 adalah sebesar ....
A. Rp 1.250.000,00
B. Rp 1.500.000,00
C. Rp 2.750.000,00
D. Rp 5.750.000,00
8) Penggunaan modal kerja tahun 2003 adalah sebesar ....
A. Rp 7.000.000,00
B. Rp 5.000.000,00
C. Rp 2.000.000,00
D. Rp 1.250.000,00
9) Perubahan modal kerja adalah sebesar ....
A. Rp 2.750.000,00
B. Rp 2.000.000,00
C. Rp 1.250.000,00
D. Rp 750.000,00
10) Penggunaan modal kerja terbesar pada pos ....
A. penjualan saham
B. pembelian aktiva tetap
C. pelunasan utang obligasi
D. penyusutan aktiva tetap
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal
e EKMA431 4/MODUL 1
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% =baik sekali
80 - 89% =baik
70 - 79% = cukup
< 70% =kurang
1.37
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.38 AKUNTANSI MANA~EMEN e
KEGIATAN BELA.JAR 3
lnformasi Akuntansi untuk
Akuntansi Manajemen
A. INFORMASI-INFORMASI DALAM PERUSAHAAN
Akuntansi manajemen pada dasarnya adalah ilmu yang menekankan
pada jasa akuntan manajemen untuk membantu manajemen dalam
pelaksanaan fungsi-fungsinya. Bagaimana cara pemberian jasanya kepada
manajemen? Secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut: pertama,
akuntansi manajemen akan mengumpulkan informasi-informasi akuntansi
yang dibantu oleh bagian-bagian tertentu. Kedua, informasi-informasi
tersebut selanjutnya diolah akuntan manajemen sedemikian rupa sehingga
bisa menghasilkan gambaran bagi manajemen untuk perencanaan,
pengarahan, pengorganisasian, penyusunan staf, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. Terakhir, menyajikan dalam bentuk laporan yang
memadai agar bisa digunakan oleh manajemen.
Pertanyaan berikutnya, informasi yang bagaimana yang dibutuhkan oleh
akuntansi manajemen dalam pemberian jasa tersebut? Pada dasarnya
informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang bersifat kuantitatif
keuangan atau yang dapat diubah menjadi bentuk kuantitatif. Untuk lebih
jelasnya sebelum kita mempelajari garis besar dari bentuk informasi yang
diperlukan untuk dimanfaatkan oleh akuntan manajemen, kita lihat lebih
dahulu pembagian informasi-informasi yang ada dalam perusahaan berikut.
-
IIN FORM AS I
fnfo rmasl K u a.l it a ti·_f lnforma~l f.<uantitattif
if
- I,
I nfo.rmasi l n.fd r-rn,a s i
a k L.t_n tansi Non akuntansi- - - '
.
I r:;form a s i operas.i La_p·oran _ke!-:Jg_rrga,n -A1:<·y__n t-a.n si _mana j eme _n
~
, -,: A~
Gambar 1.3.
e EKMA431 4/MODUL 1 1.39
Dari Gambar 1.3 tersebut jelas bahwa informasi akuntansi manajemen
adalah informasi kuantitatif finansial yang berhubungan dengan laporan
keuangan, dan kalau dilihat lebih jelas dari Gambar 1.3 tersebut tampak
bahwa laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen berasal dari
informasi operasi.
Informasi bisa berisi informasi kuantitatif atau nonkuantitatif. Misalnya
percakapan, program televisi dan berita adalah informasi nonkuantitatif.
Akuntansi manajemen, terutama berhubungan dengan informasi kuantitatif.
Ada beberapa jenis informasi kuantitatif, di antaranya adalah informasi
akuntansi. Perbedaan antara informasi akuntansi dan informasi kuantitatif
lainnya adalah informasi akuntansi dinyatakan dalam satuan uang, sedangkan
informasi kuantitatif lainnya belum tentu dalam satuan uang.
1. Informasi Operasi adalah informasi mengenai operasi perusahaan
secara terinci. Dalam Gambar 1.3 ditunjukkan dengan tanda panah dari
informasi operasi menuju laporan keuangan dan akuntansi manajemen,
maksudnya bahwa informasi operasi akan menghasilkan dua jenis
informasi akuntansi. Pertama adalah laporan keuangan yaitu informasi
akuntansi untuk pihak-pihak di luar perusahaan (ekstern) dan kedua
adalah akuntansi manajemen yaitu informasi akuntansi untuk pihak-
pihak intern perusahaan. lnformasi akuntansi yang terdiri dari tiga
bentuk informasi tersebut akan menggambarkan semua kegiatan dalam
perusahaan yang berhubungan dengan akuntansi. Ada catatan barang
yang dipesan oleh pelanggan, catatan tentang perintah produksi yang
berhubungan dengan pesanan tersebut, berapa besarnya upah karyawan,
berapa upah yang sudah dibayarkan, berapa yang terutang, terdapat juga
catatan tentang harga beli dan lokasi gedung, mesin dan peralatan
lainnya, catatan jumlah piutang, dan sebagainya. Semua informasi
tersebut merupakan informasi perusahaan.
2. Laporan Keuangan merupakan klasifikasi dan ringkasan dari informasi
operasi. Satu set dari rekening sebagai media pencatatan hasil-hasil
operasi akan mempermudah penyajian laporan keuangan karena
rekening merupakan rekap dari transaksi-transaksi selama periode
tertentu. Jumlah pendapatan dari basil penjualan yang dilaporkan dalam
laporan laba-rugi adalah ringkasan dari jumlah penjualan selama periode
akuntansi, piutang dalam neraca adalah ringkasan dari piutang-piutang
1.40 AKUNTANSI MANA~EMEN e
dalam rekening piutang pada saat tertentu. Semua ini merupakan
ringkasan (summary) dari laporan operasi.
3. Akuntansi Manajemen merupakan perincian dari informasi juga
merupakan sumber dari informasi akuntansi manajemen. Manajemen
tidak berkepentingan dengan data yang kecil-kecil dan tersebar, tapi
menginginkan ringkasan dari data tersebut. Berapa gaji yang diperoleh
tiap karyawan, berapa saldo kas hari ini, berapa utang pelanggan yang
bernama Abas, dan sebagainya adalah urusan karyawan yang menangani
bagian-bagian tersebut, tetapi manajemen hanya berkepentingan pada
laporan ringkasan dari hal-hal tersebut. Ringkasan informasi yang
berhubungan dengan akuntansi manajemen merupakan bagian dari
informasi operasi.
B. JENIS-JENIS INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MANAJEMEN
Informasi yang dibutuhkan oleh akuntansi manajemen dalam
hubungannya dengan fungsi-fungsi manajemen berbeda dengan informasi
akuntansi keuangan baik penyajian maupun penggunaannya. Dalam
akuntansi keuangan, informasi yang dibutuhkan dan dikumpulkan merupakan
proses yang sudah diatur oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berterima
umum dan seluruhnya menggunakan persamaan dasar:
Aktiva = Utang + Modal
Debit = Kredit
Sedangkan dalam akuntansi manajemen proses penyajian informasi
didasarkan pada prinsip dan cara-cara yang berbeda untuk tujuan yang
berbeda. Dengan dasar informasi yang disampaikan dari kondisi tertentu,
belum tentu cocok untuk kondisi yang lain. Dalam akuntansi keuangan apa
yang disebut cost punya arti yang tunggal, menurut Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) "Biaya (cost) adalah jumlah pengeluaran dan beban-beban
yang diperkenankan langsung atau secara tidak langsung untuk
menghasilkan barang atau jasa dalam kondisi dan tempat di mana barang
tersebut dapat dipergunakan atau dijual". Sementara itu, dalam akuntansi
manajemen cost mempunyai arti yang berbeda-beda sesuai dengan
penggunaan atau penerapannya. Karena di dalam akuntansi manajemen
e EKMA431 4/MODUL 1 1.41
dipakai konsep "penerapan yang berbeda untuk tujuan yang berbeda
(different costsfor different purposes)".
Ada tiga jenis konstruksi biaya/cost dalam hubungannya dengan
akuntansi manajemen. Ketiga konstruksi biaya ini merupakan informasi
akuntansi yang akan mendasari seluruh pembicaraan di dalam akuntansi
•
manaJemen.
1. Akuntansi biaya penuh (full cost accounting).
2. Akuntansi biaya diferensial (differential accounting).
3. Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting).
Ketiga informasi akuntansi ini lebih jauh akan dibicarakan dalam pokok
pembahasan selanjutnya.
1. Akuntansi Biaya Penuh (Full Cost Accounting)
Biaya penuh (full cost) dari suatu item adalah jumlah seluruh biaya
langsung yang berkenan dengan item tersebut ditambah bagian yang layak
dibebankan pada item tersebut dari biaya tak langsung. Biaya penuh dari
kipas angin PT DITIASA adalah harga beli dari komponen kipas angin,
ditambah biaya material dan upah langsung yang berhubungan dengan
perakitan upah langsung tersebut, ditambah lagi dengan biaya penggunaan
jasa dari departemen service serta bagian yang layak dibebankan dari biaya
operasi umum dari departemen service. Contoh apabila perusahaan membeli
komponen kipas angin Rp150.000,00 dan menggunakan tenaga kerja
langsung untuk merakit dengan upah Rp20.000,00, material (suku cadang
dan lain-lain) Rp30.000,00 serta bagian yang layak dibebankan pada kipas
angin dari biaya operasi adalah Rp50.000,00 (termasuk biaya tetap) maka
biaya penuh dari kipas angin tersebut adalah Rp250.000,00. Biaya penuh (full
cost) penuh erat hubungannya dan selalu dipakai oleh akuntansi keuangan.
Jumlah persediaan dalam neraca adalah biaya penuh dari harga pokok
persediaan tersebut. Harga pokok penjualan dalam laporan laba-rugi adalah
biaya penuh dari item yang dijual tersebut. Di samping itu biaya penuh juga
sering dipakai untuk dasar penentuan harga jual ditambah laba yang
diinginkan.
2. Akuntansi Biaya Diferensial (Diffential Accounting)
Perusahaan sering kali dihadapkan pada beberapa alternatif yang harus
dipilih, salah satu atau lebih. Seperti pemilihan tempat pembelian bahan,
1.42 AKUNTANSI MANA~EMEN e
penggunaan jasa tenaga kerja, pembelian mesin, dan sebagainya. Semua
pemilihan alternatif digambarkan dalam satuan uang. Pemilihan altematif ini
disebut "pengambilan keputusan pemilihan alternatif'(alternative choice
decision). Misalnya PT DITIASA harus memilih antara memasang iklan di
surat kabar atau tidak, membeli mesin baru atau tidak, dan sebagainya.
Semua itu memerlukan informasi akuntansi yang akan membantu
menentukan alternatif mana yang akan dipilih. Informasi akuntansi untuk
kepentingan ini disebut akuntansi diferensial. Akuntansi diferensial harus
dijabarkan dalam bentuk uang. Biaya yang berhubungan dengan akuntansi
diferensial disebut biaya diferensial (differential cost). Biaya diferensial
adalah biaya yang berbeda antara satu set kondisilalternatif yang satu dengan
kondisi yang lain. Biaya yang bukan biaya diferensial tidak begitu penting
(irrelevant) untuk pengambilan keputusan pemilihan alternatif.
Contoh:
PT DITIASA membeli komponen kipas angin dengan harga Rp150.000,00.
Untuk merakit sendiri kipas angin tersebut dibutuhkan biaya suku cadang
seharga Rp50.000,00 dan upah tenaga kerja Rp30.000,00 (disebut alternatif
B).
Alternatif lain (alternatif A) adalah dirakit oleh perusahaan lain dengan biaya
RplOO.OOO,OO. Maka informasi yang bisa disampaikan:
altematif A, dirakit di perusahaan lain
altematif B, dirakit sendiri
- suku cadang Rp50.000,00
- upah tenaga Rp30.000,00
Perbedaan menunjukkan lebih menguntungkan alternatif B
Rp100.000,00
Rp 80.000,00
Rp 20.000,00
Dari analisis tersebut diketahui biaya diferensial dalam perakitan kipas
angin pada perusahaan sendiri adalah Rp 20.000,00 lebih kecil daripada
dirakit di luar. Analisis ini bisa pakai sebagai basis pengambilan keputusan.
Bisa dicatat di sini bahwa biaya pembelian komponen Rp150.000,00
tidak dipakai dalam pengambilan keputusan dan bukan merupakan biaya
diferensial, karena baik dirakit sendiri maupun di luar tetap harus dikeluarkan
jumlah yang sama (tidak relevan).
e EKMA431 4/MODUL 1 1.43
3. Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility Accounting)
Untuk tujuan pengendalian biaya (manajemen biaya), manajemen sering
kali membuat perencanaan untuk tiap-tiap pusat biaya (cost center). Setiap
pusat biaya akan dipimpin oleh seorang manajer (pimpinan) yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan perencanaan yang telah dibuat.
Perencanaan semacam ini disebut budget atau anggaran. Pada waktu-waktu
tertentu pelaksanaan anggaran dilaporkan oleh pusat biaya tersebut,
kemudian dibandingkan dengan rencana yang ada. Hasil perbandingan akan
dilaporkan pada pimpinan yang lebih tinggi. Informasi semacam ini disebut
akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting).
Contoh:
Dalam Tabel 1.4 diberikan sebuah contoh laporan basil pelaksanaan dari
pusat biaya yaitu departemen pembantu PT DITIASA pada akhir bulan April
2000. Kolom pertama menunjukkan rencana (anggaran) biaya-biaya yang
terjadi dan pendapatan untuk bulan tersebut. Kolom kedua adalah pendapatan
dan biaya-biaya yang sesungguhnya terjadi. Dan kolom terakhir adalah
selisih dari anggaran. Dalam contoh ini tampak pendapatan sesungguhnya
lebih kecil Rp250.000,00 dari anggaran (budget), sedangkan biaya
sesungguhnya terlalu tinggi dibanding anggaran.
Bisa dilihat bahwa kenaikan biaya disebabkan oleh kenaikan biaya suku
cadang dan bahan pembantu. Biaya upah buruh dan biaya-biaya lain tampak
turun, sehingga laba operasi departemen sesungguhnya lebih kecil
Rp480.000,00 dari anggaran.
1.44
Tabel 1.4.
PT DITIASA
AKUNTANSI MANA~EMEN e
Jl. Ranyata 20-24 Jogja
Laporan Pendapatan dan Biaya Departemen-departemen Pembantu
Bulan April 2002
Revisi:
Penan un Jawab:
Bud et Realisasi Selisih
Pendapatan dari service 12.500.000,00 12.250.000,00 250.000,00
Bia''a
1. Biaya tenaga kerja 4.000.000,00 3.800.000,00 200.000,00
2. Penggunaan suku cadang 4.800.000,00 5.500.000,00 (700.000,00)
3. Bahan pembantu 800.000,00 770.000,00 30.000,00
4. Bia 'a lain-lain 900.000,00 660.000,00 240.000,00
Jumlah bia''a 10.500.000,00 10.730.000,00 230.000,00
Laba operasi departemen 2.000.000,00 1.520.000,00 (480.000,00)
Laporan departemen pembantu dalam Tabel 1.4 merupakan salah satu
contoh laporan akuntansi pertanggungjawaban.
Masalah pokok pada akuntansi manajemen meliputi masalah akuntansi
biaya penuli, akuntansi biaya diferensial dan akuntansi pertanggungjawaban.
Namun, untuk memudahkan pemahaman terhadap akuntansi manajemen
maka pembicaraan dalam buku ini disusun berdasarkan manfaat jangka
pendek kemudian baru dibahas analisis jangka panjang.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Sumber data untuk Akuntansi Manajemen adalah dari informasi ....
A. operasi
B. kualitatif
C. strategis
D. sistem
2) Perbedaan antara akuntansi biaya penuh dengan akuntansi biaya
diferensial terletak pada ....
A. jumlah dan tingkah laku biaya
B. pengelompokan biaya
e EKMA431 4/MODUL 1 1.45
C. surnber biaya
D. frekuensi biaya dikeluarkan
3) Secara urnurn inforrnasi yang terdapat dalarn sebuah organisasi atau
perusahaan terdiri dari inforrnasi ....
A. umurn dan informasi khusus
B. eksternal dan informasi internal
C. kualitatif dan informasi kuantitatif
D. eksplisit dan informasi implisit
4) Laporan keuangan merupakan klasifikasi dan ringkasan dari
inforrnasi ....
A. kualitatif
B. operasi
C. sistem
D. manajemen
5) Salah satu jenis biaya yang termasuk ke dalam konstruksi biaya yang
berhubungan erat dengan akuntansi manajemen adalah biaya ....
A. penuh
B. variabel
C. tetap
D. terkendali
RANG KUMA N;.__________________
Informasi-informasi di dalam perusahaan terdiri dari informasi
kualitatif dan informasi kuantitatif. Informasi akuntansi manajemen
berhubungan dengan informasi kuantitatif yang bersifat keuangan, yang
sumber datanya berasal dari informasi operasi.
Untuk pembahasan di dalam akuntansi manajemen, informasi
keuangan tersebut digolongkan menjadi tiga golongan informasi. Yaitu
informasi biaya diferensial, informasi biaya penuh, dan informasi
akuntansi pertanggungjawaban. Namun pembahasan untuk rnodul
akuntansi manajemen ini semua informasi tersebut akan dihubungkan
dengan fungsi-fungsi manajemen yaitu: (1) informasi akuntansi untuk
perencanaan dan pengarahan, (2) informasi akuntansi untuk
pengorganisasian dan penyusunan staf, (3) informasi akuntansi untuk
pengendalian dan (4) informasi akuntansi untuk pengambilan
keputusan.
1.46 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Biasanya, pengambilan keputusan selalu berhubungan dengan
tindakan tertentu, misalnya perencanaan, Oleh karena itu,
pembahasannya biasanya dijadikan satu, misalnya perencanaan dan
pengambilan keputusan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
TES FDRMATIF 3-------------------------------
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) lnformasi akuntansi terdiri atas informasi-informasi berikut, kecuali ....
A. informasi operasi
B. laporan keuangan
C. akuntansi manajemen
D. informasi kualitatif
2) Informasi kualitatif tidak termasuk dalam akuntansi manajemen sebab....
A. bukan informasi penting
B. tidak bisa dipahami
C. tidak bisa dijabarkan dalam bentuk satuan keuangan
D. bukan berasal dari manajemen
3) Pusat biaya adalah ....
A. pusat dari biaya produksi
B. kumpulan dari biaya-biaya yang terjadi
C. jumlah dari biaya perusahaan
D. pusat yang dibentuk untuk mempertanggungjawabkan pengeluaran
biaya
4) Biaya diferensial ditentukan berdasarkan ....
A. hubungan dengan pengambilan keputusan
B. tingkah laku biaya dihubungkan dengan kondisi yang relevan
C. A dan B benar
D. Tak satu pun jawaban benar
5) Dalam akuntansi pertanggungjawaban penyimpangan biaya menjadi
tanggung jawab ....
A. direktur utama
B. petugas yang mengeluarkan biaya
C. penanggung jawab bagian di mana biaya dikeluarkan
D. bagian akuntansi biaya
e EKMA431 4/MODUL 1 1.47
6) Apabila dalam laporan pertanggungjawaban terdapat data bahwa selisih
biaya sebesar Rp100.000,00 tidak menguntungkan, artinya ....
A. anggaran biaya berjumlah Rp100.000,00
B. biaya yang dianggarkan lebih kecil Rp100.000,00 dari realisasi
C. biaya yang dianggarkan lebih besar Rp100.000,00 dari realisasi
D. pengeluaran biaya sejumlah Rp100.000,00
7) Biaya diferensial ditentukan pada kondisi ....
A. kapasitas peralatan masih ada yang menganggur
B. kapasitas perusahaan sudah penuh
C. perusahaan tidak bisa menghitung dengan biaya penuh
D. perusahaan tidak mempunyai data biaya penuh
Informasi berikut ini untuk mengerjakan soal nomor 8, 9 dan 10!
Sebuah perusahaan mengeluarkan biaya untuk membuat barang sebagai
berikut.
Biaya penyusutan Rp6.000.000,00 per tahun.
Gaji pegawai administrasi Rp1.000.000,00 per bulan.
Biaya bahan Rp250,00 per unit.
Upah langsung Rp400,00 per unit.
Biaya lain-lain RplOO,OO per unit.
Kapasitas mesin Rp 500.000,00 per unit.
8) Biaya penuh per satuan adalah sebesar ....
A. Rp 7.000.750,00
B. Rp 890,00
C. Rp 780,00
D. Rp 750,00
9) Biaya diferensial dari barang perusahaan tersebut adalah ....
A. Rp750,00
B. Rp890,00
C. Rp1.500.000,00
D. Rp78,00
10) Perbedaan antara biaya diferensial dengan biaya penuh terletak pada
biaya ....
A. penyusutan saja
B. gaji saja
C. lain-lain saja
D. gaji dan penyusutan
1.48 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% =baik sekali
80 - 89% =baik
70 - 79% = cukup
< 70% =kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang
belum dikuasai.
e EKMA431 4 / MODUL 1 1.49
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif1 Tes Formatif2 Tes Formatif3
1) c 1) A 1) D
2) c 2) c 2) c
3) A 3) D 3) D
4) D 4) A 4) c
5) D 5) A 5) c
6) B 6) c 6) B
7) D 7) D 7) A
8) A 8) c
9) c 9) A
10) B 10) D
1.50 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Daftar Pustaka
Charles, T. Honggren. (1985). Principles of Management Accounting.
Seventh Edition Mac Graw-Hill.
Hilton, Ronald W. Maher Michael W, and Selton, Frank H. (2000). Cost
Management.·Strategies for Business Decisions. McGraw-Hill.
Machfoedz, Mas'ud. (1996). Akuntansi Manajemen: Perencanaan dan
Pembuatan Keputusan Jangka Pendek. Buku I, Edisi 5, STIE Widya
Wiwaha: Yogyakarta.
Machfoedz, Mas'ud. (1996). lkhtisar Teori dan Soal Jawab Akuntansi Biaya.
Widya Sarana Informatika: Yogyakarta.
Matz & Usry. (1980). Cost Accounting Planning and Control. Fourth
Edition.
Kembali ke Daftar lsi.,
MDDUL 2
Anggaran Fleksibel dan
Analisis Perilaku Biaya
Prof. Dr. Mas'ud Machfoedz, M.B.A.,Ak.
Mahmudi, S.E.Ak.
PENDAHULUAN
nggaran merupakan perencanaan yang ditentukan di muka sebelum
operasi berjalan dan pada aktiva pelaksanaan anggaran, anggaran akan
dibandingkan dengan realisasinya. Apabila anggaran digunakan untuk
merencanakan pelaksanaan dengan tingkat kegiatan 100.000 unit sedang
realisasi kegiatan selama jangka waktu tertentu hanya 80.000 unit maka
apabila kegiatan yang hanya 80.000 unit tersebut dibandingkan dengan yang
100.000 unit akan mengakibatkan ketidaktepatan penilaian. Untuk itu ada
cara yang lebih tepat dalam menilai realisasi dalam anggaran, yaitu kegiatan
dibagi menjadi beberapa jenjang (tingkat) kegiatan dan setiap tingkat disusun
anggaran yang relevan, anggaran semacam ini disebut anggaran fleksibel.
Pada Modul 2 ini akan dibahas segala hal dalam penyusunan, penyajian
dan pemanfaatan anggaran tleksibel, termasuk bagaimana tingkah laku biaya
harus diikuti agar anggaran fleksibel bisa dimanfaatkan serta mudah
disusun. Modul 2 ini dibagi ke dalam 2 kegiatan belajar: (1) Kegiatan
Belajar 1, mempelajari anggaran fleksibel dan (2) Kegiatan Belajar 2,
mempelajari pemisahan biaya berdasarkan tingkah lakunya.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan Anda mampu untuk
melakukan analisis dengan menggunakan anggaran tleksibel, meliputi cara
penyusunan anggaran fleksibel, penggunaan anggaran tersebut untuk
penilaian pelaksanaan dan cara memisahkan biaya sesuai dengan tingkah
lakunya.
Kemampuan yang diharapkan setelah mempelajari modul ini Anda
dapat:
1. Menjelaskan apa yang dimaksud anggaran fleksibel.
2. Menjelaskan pengertian anggaran fleksibel.
2.2 AKUNTANSI MANA..JEMEN e
3 Menerangkan analisis dengan anggaran fleksibel.
4 Menjelaskan perbedaan anggaran tetap dibandingkan dengan anggaran
fleksibel.
5 Menjelaskan pemisahan biaya semi variabel ke dalam biaya variabel dan
biaya tetap dengan berbagai metode.
6 Menjelaskan arti pentingnya pemisahan biaya dalam hubungannya
dengan anggaran fleksibel.
e EKMA431 4/MODUL 2 2.3
KEGIATAN BELAL.JAR 1
Anggaran Fleksibel sebagai Alat
Perencanaan dan Pengendalian
A. JENIS-JENIS ANGGARAN
Langkah pertama dalam mempelajari anggaran fleksibel, tentu saja kita
harus mengetahui lebih dulu pengertian anggaran fleksibel. Sebelum Anda
mengetahui gambaran mengenai anggaran fleksibel, terlebih dulu akan
dijelaskan mengenai jenis-jenis anggaran.
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian, bisa dibagi
menjadi dua model:
1. Anggaran Tetap (Fixed Budget).
2. Anggaran Fleksibel (Variabel atau Flexible Budget).
1. Anggaran Tetap (Fixed Budget)
Anggaran tetap merupakan perencanaan biaya untuk jangka waktu
tertentu dengan jumlah dan tolok ukur lainnya disusun pada tingkat tertentu.
Melalui anggaran tetap pelaksanaan anggaran dibatasi untuk mengeluarkan
biaya maksimal sebesar yang telah direncanakan. Anggaran semacam ini
cocok untuk biaya-biaya yang pengeluarannya sukar diperkirakan di muka,
seperti pengeluaran untuk riset dan pengembangan. Tentu saja anggaran
semacam ini sulit untuk ditentukan di muka sebab tidak seorang pun tahu
kapan pengembangan atau riset untuk produk baru menghasilkan output atau
hasil akhir dan untuk kepentingan ini biaya berapa pun tidak pernah akan
cukup sehingga perlu dibatasi dengan jumlah anggaran maksimal yang bisa
dikeluarkan.
2. Anggaran Fleksibel (Flexible Budget)
Anggaran fleksibel yang juga sering disebut anggaran variabel
merupakan anggaran yang tolok ukur kegiatannya dibagi (dikelompokkan)
pada berbagai tingkat kegiatan, setiap kegiatan dianggarkan jumlah biaya
yang sesuai dengan tingkat kegiatan tersebut. Jadi pada anggaran fleksibel
tolok ukur pengeluaran biaya tidak dibuat satu tingkat kegiatan saja seperti
dalam anggaran tetap. Sebagai contoh anggaran fleksibel biaya produksi.
2.4 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Anggaran fleksibel biaya produksi bisa disusun untuk berbagai jenjang
kegiatan misalnya anggaran untuk 80%, 100% dan 120% kapasitas produksi.
Dengan penyusunan anggaran biaya pada berbagai jenjang, akan tampak
biaya baik total maupun per satuan pada berbagai jenjang kegiatan.
Contoh:
PT DITIASA FURNITURE Tbk, mempunyai informasi rencana pengeluaran
biaya dan kapasitas produksi dan operasi sebagai berikut.
Tabel 2.1.
PT DITYASA FURNITURE TBK
ANGGARAN BIAYA DAN KAPASITAS PRODUKSI &OPERASI
Bahan Baku
Upah Langsung
Bia 'a
Biaya Overhead Variabel
Biaya Overhead Tetap
Biaya Pemasaran Variabel
Biaya Pemasaran Tetap
Biaya Administrasi &Umum Variabel
Biaya Administrasi &Umum Tetap
Biaya operasi lain-lain Tetap
Biaya operasi lain-lain Variabel
Jumlah
Per unit
Ka:>asitas 10.000 unit
1.000.000.000,00
1.500.000.000,00
1.250.000.000,00
1.500.000.000,00
750 000.000,00
500.000.000,00
500.000.000,00
300.000.000,00
400.000.000,00
600.000.000,00
8.300.000.000'00
830.000,00
Dari informasi biaya kapasitas produksi dan operasi tersebut, maka
apabila disusun anggaran tetap misalnya pada kapasitas 10.000 unit maka
biaya yang direncanakan dikeluarkan hanya pada kapasitas 10.000 unit
tersebut. Sekarang apabila anggaran biaya produksi dan operasi disusun
berdasarkan anggaran fleksibel maka tolok ukur pengeluaran biaya
didasarkan pada berbagai jenjang kapasitas, misalnya kapasitas yang
dianggarkan berdasar antara 8.000 - 12.000 dengan kapasitas normal
diasumsikan sebesar 10.000 (10.000 dianggap 100%) maka anggaran
fleksibel disajikan sebagai berikut.
e EKMA431 4/MODUL 2
Biaya
Variabel
Biaya
Tetap
Total biaya
TABEL 2.2.
PT DITYASA FURNITURE TBK
ANGGARAN FLEKSIBEL BIAYA PRODUKSI DAN OPERASI
PERIODE 2002
KaJasitas
Jenis Biaya 8.000 unit (80%) 10.000 unit
100%
Bahan Baku 800.000.000 1.000.000.000
Upah langsung 1.200.000.000 1.500.000.000
Biaya overhead 1.000.000.000 1.250.000.000
Biaya pemasaran 600.000.000 750.000.000
Biaya administrasi 400.000.000 500.000.000
&umum
Biaya operasi lain-lain 480.000.000 600.000.000
Jumlah 4.480.000.000 5.600.000.000
Biaya overhead pabrik 1.500.000.000 1.500.000.000
Biaya pemasaran 500.000.000 500.000.000
Biaya administrasi 300.000.000 300.000.000
Umum
Biaya operasi lain-lain 400.000.000 400.000.000
Jumlah 2.700.000.000 2.700.000.000
7.180.000.000 8.300.000.000
a. Perencanaan dan pengendalian dengan anggaran fleksibel
2.5
12.000 unit
120%
1.200.000.000
1.800.000.000
1.500.000.000
900.000.000
600.000.000
720.000.000
6.720.000.000
1.500.000.000
500.000.000
300.000.000
400.000.000
2.700.000.000
9.420.000.000
Pada dasarnya antara perencanaan dan pengendalian itu dua hal yang
berkaitan. Perencanaan disusun untuk pengendalian, sebaliknya pengendalian
dilaksanakan dalam rangka tindak lanjut perencanaan, apabila digambarkan
akan tampak pada Gambar 2.1. Pada Gambar 2.1 tampak bahwa langkah-
langkah perencanaan dan pengendalian saling berkaitan. Dalam langkah
pelaksanaan dan pengendalian digambarkan, pertama perencanaan dibuat
sebelum dilaksanakan perlu dikendalikan, kemudian pelaksanaan
perencanaan dievaluasi, setelah adanya evaluasi perencanaan perlu dikoreksi
dan direvisi untuk perencanaan periode berikutnya begitu prosesnya terus-
menerus. Langkah-langkah menerapkan anggaran fleksibel untuk
perencanaan dan pengendalian, adalah sebagai berikut.
Pertama: Pada awal periode, perusahaan menyusun anggaran (budget)
yang terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap pada berbagai
• •
JenJang.
Kedua: Pada saat data realisasi pelaksanaan diketahui bandingkan
dengan anggaran fleksibel pada tingkat kegiatan yang sama dan
akan diketahui penyimpangan realitas dari anggaran.
2.6 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Ketiga: Analisis seluruh penyimpangan yang terjadi dan mengevaluasi
penyebabnya.
KOREKS'I &
EVALUASI
. . ~ ' . .
PERENCANAAN (PLANNING)
PEL.tKSAN.AAN (COORQJNATING A.NP ·fiJIRE9TING}
PENGENDALtAN (G0 N TR:b L/N G)
I -
-............--J. EVAlUASi PELAKSANAAN
Gambar 2.1.
Arus Perencanaan dan Pengendalian
e EKMA431 4/MODUL 2 2.7
Contoh:
PT DINO ELEKTRO mempunyai anggaran pendapatan dan biaya operasi
sebagai berikut.
Tabel 2.3.
PT DINO ELEKTRO
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA
PERIODE 20.02
KA.PASITAS 1.00~_000 UNIT
Je.riis Uraian
Penjualan 100.000
Biaya Produksi
Bahan Baku
Upah Langsung
Overh.ead Pabrik
Overhead Pabrik
Biaya Produksi Total
Biaya Kotor Operasi
Biaya Operasi
Biaya Pemasaran
Braya Pemasaran
BjayaAdministrasr & Umum
Biaya Adminfstrasi & Umum
Biaya Operasi lairHain
Biaya Operasi lajn-lain
Biaya Operasi Total
Vari'abel/teta:> Per Unit
Variabel
Variabel
Variabel
Tetap
Variabel
Tetap
Variabel
Tetap
Variabel
Tetap
200,00
150;:00
150',:00
100.,00
600,00
900,00.
100;:00
50,00
120,DO
80,00
50,00
30,'00
430,:00
Jumlah
150.000.000,00
20.000.000'00
15.000.000,00
15.000:.000,00
1.0.000.000,DO
60.00:0.000,00
. -
90.000.000,,00
10.000.000,00
s..000'000,,00
12.000..000,DO
8.000.000,00
5..000.000,00. . -
3.ooo..ooo,oo
43.000.000,00
Biaya Operasi Bersih 470;:00 47.000.000,00
Biayadi luar Operasi
Biaya sewa
Biaya bunga
Laba Be.rsih
Tetap
Tetap
50 00
'50,00
5.000.000,00
5.000.000,00
100,00 10.00:0.000,00
370,.00 37'.000.00.0,00
Pada akhir periode PT DINO ELEKTRO mempunyai laporan realisasi
selama periode 2002 sebagai berikut.
2.8
Tabel 2.4.
PT DINO ELEKTRO
LAPORAN LABA-RUGI
AKUNTANSI MANA~EMEN e
PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
Penjualan 100.000
Biaya Produksi
Bahan Baku
Upah Langsung
Overhead Pabrik
Overhead Pabrik
Biaya Produksi Total
Biaya Kotor Operasi
Biaya Operasi
Biaya Pemasaran Variabel
Biaya Pemasaran Tetap
Biaya Administrasi & Umum Variabel
Biaya Administrasi & Umum Tetap
Biaya Operasi lain-lain Variabel
Biaya Operasi lain-lain Tetap
Total Biaya Operasi
Biaya di luar Operasi
Biaya sewa
Biaya bunga
Total Biaya di luar operasi
90.000 unit
Laba kotor operasi
Laba bersih operasi
Laba bersih
@1.600,00 144.000.000,00
19.580.000,00
12.880.000,00
13.800.000,00
10.500.000,00
9.000.000,00
5.500.000,00
12.600.000,00
7.500.000,00
5.400.000,00
3.000.000,00
5.000.000,00
5.000.000,00
56.760.000,00
87.240.000,00
43.000.000,00
44.240.000,00
10.000.000,00
34.240.000,00
Dari dua informasi anggaran dan realisasi tersebut maka langkah
berikutnya adalah membandingkan antara kedua sumber informasi untuk
mengetahui penyimpangan yang terjadi. Sebelum kita mengevaluasi lebih
lanjut antara anggaran fleksibel dan realisasi, terlebih dahulu akan
ditunjukkan kelemahan anggaran tetap sebagai alat perencanaan dan
e EKMA431 4/MODUL 2 2.9
pengendalian, coba Anda lihat bagaimana anggaran tetap tidak memberikan
gambaran yang tepat dalam evaluasi pelaksanaan dengan memperhatikan
Tabel 2.5 berikut.
..,.Ba1gn
Upah
Biaya
Biaya
TotalBiaya
T.aba.Xotor
V.iabol
Temp
-
Tabel 2.5.
RB4J,J&+SfDAN
1 I .J. I
', ' ODB,2111
150,000~000
20.000.000
15.000.000
15.000.000
10.000.000
10.000.000
5.000.000
12.000.000
8.000.000
5.000.000
3.000.000
43.000.000
5.000.000
5.000.000
10.000.000
(90~000
144.000.000
19.580.000
12.880.000
13.800.000
10.500.000
9.000.000
5.500.000
12.600.000
7.500.000
5.400.000
3.000.000
43.000.000
5.000.000
s.ooo.ooo
10.000.000
37.000.000 34.240.000
TBTAP
6.000.000
420.000
2.120.000
1.200.000
(500.000)
1.000.000
(500.000)
(600.000)
500.000
(400.000)
'I'M
M
M
M
TM
M
1M
M
TM
TM
M
TM
(2.760.000) TM
Dengan melihat perbandingan antara anggaran tetap dan realisasi pada
Tabel 2.5 maka penganalisis (manajemen) bisa mengambil suatu kesimpulan
yang salah, lihat saja pada penjualan yang dianggarkan sebesar
Rp150.000.000,00 hanya terealisir Rp144.000.000,00 maka tampak selisih
Tidak Menguntungkan sebesar Rp6.000.000,00 karena basil jual tidak
mencapai anggaran. Hal ini sebetulnya tidak benar, ketidakbenaran tersebut
disebabkan karena membandingkan dua hal yang berbeda, yaitu tolok ukur
untuk 100.000 unit dibandingkan dengan realisasi yang berjumlah 90.000
2.10 AKUNTANSI MANA~EMEN e
unit. Contoh lain tampak pada biaya bahan baku, upah langsung dan biaya-
biaya variabel lainnya. Coba Anda amati akun biaya bahan baku dalam
laporan perbandingan di atas, tampak bahwa biaya bahan baku dianggarkan
sebesar Rp20.000.000,00 dan realisasinya hanya sebesar Rpl9.580.000,00
atau ada selisih menguntungkan sebesar Rp420.000,00. Sekarang kalau
laporan menunjukkan hal yang sama, tentunya pihak yang mengeluarkan dan
membeli bahan baku akan mendapat pujian karena penghematannya, hal ini
sama sekali tidak benar, mengapa? Sebab apabila diteliti lebih lanjut
sebenamya biaya bahan-bahan dan beberapa akun biaya lain akan
menimbulkan selisih tidak menguntungkan, karena bahan baku tersebut
dianggarkan Rp20.000.000,00 untuk 100.000 unit (atau per unit Rp200,00),
sehingga apabila realisasinya hanya 90.000 unit, seharusnya biaya bahan
baku yang dikeluarkan adalah 90.000 x Rp 200,00 = Rp18.000.000,00 atau
ada pemborosan sebesar Rp1.580.000,00 (Rp18.000.000,00
Rpl9.580.000,00). Sekarang kita coba membandingkan realisasi dengan
anggaran fleksibel pada kapasitas (tingkat kegiatan) 90.000 unit. Pada
kapasitas sesungguhnya 90.000 unit biaya variabel sesuai dengan sifatnya,
seharusnya akan dikeluarkan sebesar 90.000 x biaya variabel per unit, sedang
biaya tetap kapasitas berapa pun akan tetap jumlah totalnya. Fleksibel dengan
realisasinya akan tampak seperti Tabel 2.6 berikut ini.
e EKMA431 4 / MODUL 2
Tabel 2.6.
PT DINO ELEKTRO
PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN FLEKSIBEL DENGAN REALISASI
KAPASITAS 90.000 UNIT
2.11
Uraian Anggaran fleksibel Realisasi Selisih I n1/tm~)' .,'
Penjualan 90.000 unit '
13'5.00.0.000 144.OCJO.000'
9..000.00.0 M
Bhtya-bi~ya Variabel•
BabanB·aku 1·s.ooo.ooo 19.58'0.'000 (1.580'.000) TM•
Upah LaJ1gsung 13.50'0.000.~ ~ . . . . - . 12.8.8.0'00.0 6-20..000 M
Overhead Pab.rik 13;.500.000 13.8bO.OOb (JbO.OOb) 1M
Biaya pemasaran 9.000.000 9.000..000 ---·-------
Bia,ya Administrasi Umum 10.800.000 12.600.000 (1:800.000) TM
Biaya Operasi Lain 4.s.oo..oo~o 5..400.00:0 (9.00.0
7
00) TM
JumfahBiaya Variabd
. -
69.300.000 73.260.000 (3.960.000) TM
Latra Kontribusi 65.700.000 70.740,.000. 5...040.000 M-
:Biaya Tetap
Biaya Overhead 10.000.000 I0.500.000 (50d.OOQ) TM
Biaya Pema·sa:rau 5~000~000.. . . '
5.500.000 (5'00..000) TM•
BiayaAdn1. & U111Uin 8 000 000. . . . ' 7 500 000. . ' 500.000 M
Biaya Operas:i Lain 3.00,0.0.00 3.0.00.000' -
Biaya Sewa ... 000 000)... '.. ·. . . . .. 5.000,000 -
Biaya Bung-a. 5..000.00.0 5.000.000 -
Jtunlah Biaya Tetap 36.000.0"00'
36.500.00'0 (500'0_0'0) TM
LabaBersih 29..700.000 34..2.40..000 4.540.0'00 M-
Setelah kita membandingkan realisasi dengan anggaran fleksibel maka
tampak selisih yang menguntungkan dan selisih-selisih yang tidak
menguntungkan dengan benar, artinya biaya-biaya seharusnya dikeluarkan
secara proporsional dengan kapasitas dibebankan secara proporsional (yaitu
pada kapasitas 90.000 unit), sedang biaya yang tidak dipengaruhi perubahan
kapasitas dibebankan secara total tanpa perubahan.
Tabel 2.6 menunjukkan bahwa biaya-biaya variabel yang dikeluarkan
lebih besar dari anggarannya yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
overhead, biaya pemasaran, biaya administrasi dan biaya operasi lain-lain.
Sedangkan biaya variabel upah langsung bisa dihemat sebesar Rp
620.000,00. Secara keseluruhan PT DINO ELEKTRO mempunyai laba
bersih yang lebih besar dibandingkan dengan yang dianggarkan pada
kapasitas sesungguhnya.
b. Penyusunan anggaranfleksibel dan departemenisasi biaya
Pada perusahaan yang cukup besar, operasi perusahaan biasanya
dilakukan oleh departemen (bagian). Masing-masing departemen mempunyai
tanggung jawab dan wewenang individu, begitu juga dalam penentuan biaya,
untuk tiap-tiap departemen mempunyai tanggung jawab penentuan biaya
2.12 AKUNTANSI MANA~EMEN e
untuk tiap-tiap departemen masing-masing. Biaya langsung departemen jelas
merupakan tanggung jawab, tetapi biaya yang tidak langsung belum tentu
seluruhnya terdiri dari dua kelompok biaya, pertama biaya yang bisa
dikendalikan oleh masing-masing departemen yang disebut biaya yang
terkendali (Controllable Cost) dan biaya yang tidak bisa dikendalikan oleh
departemen disebut biaya yang tidak terkendali (Non Controllable Cost).
Penyusutan anggaran fleksibel untuk tiap-tiap departemen akan lebih
bermanfaat karena bisa dipakai sebagai alat pengawasan terhadap biaya-biaya
yang terjadi pada departemen-departemen dalam perusahaan, sehingga
sebaiknya penyusunan dan penyajiannya terinci, memisahkan biaya yang
termasuk biaya yang bisa dikendalikan departemen dan biaya yang tidak bisa
dikendalikan departemen.
Contoh: Sebuah anggaran fleksibel yang disusun untuk departemen
pembangkit listrik dari PT AKA PUTERA MULIA bulan Mei 2002 sebagai
berikut.
Biaya ·Terkendali•
'(Jpab tak l~ilgsung_
Upall langsung.
Bttlian penolo~g
Reparasj
Pemeliharaan
Tabel2.7.
PT AKA PUTERA MULIA
ANGGARAN BIAYA BULAN MEl 2002
DEPARTEMEN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
*THY Biaya Thtap Tingkat Kegiatan
Jam Per Bulan 90% 100% 110%
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) [Rp)
900 - 13.500,000 1{:).20(').000 18.900.000•
200 80.000. 3.800.000 4.400.000 5:000.00.0
SOQ: ... 7.500.0.0,0 9.000.000 10.50D.OOO'
80 2.000.000 3.20f:tOOO 3.440:0"00 3.680.000
100 4.000.00Q 5.500.QOO 5.800.000 6.100.C100
6.800.000 33.500.000 j8.840.00d 44. 180~000
Biaya Tidak. Ter k:endali
Pengawas Pusat .3200.000 3.200.000 3.200.000 3.200.000
Pajak dan Asuransi '800.000 80:0.00U 8:00..000 so:o.ooo
Depresiasi 25.000.000 25.000.000 25:000.000 25.000.000
.29.000.000 29.000.000 29.000.000 29.000.,000
J'umlab Biaya. 1780 3'5.800.000 62.5.00..000 67.840.000 73.l80J)00-
*'I'BV = 'I'arif Biaya Variabel
120%
(Rp)
21.600.000
5.600.000
12.000'..000
3.920,000
6.400.000
4!9.520.000
3.200.000
80.0.000
25.000.000
29.000.000
78.520.000
Meskipun dalam perhitungan anggaran fleksibel di atas disusun untuk
tiap-tiap bulan, bukan berarti anggaran fleksibel harus disusun bulanan.
Anggaran fleksibel juga bisa disusun berdasar batas waktu yang lain
misalnya, triwulan, semester, tahunan dan sebagainya.
e EKMA431 4/MODUL 2 2.13
c. Volume
lsi pokok dari anggaran fleksibel adalah menyajikan estimasi data biaya
yang ditentukan pada berbagai tingkat volume (kegiatan), berarti bahwa
anggaran fleksibel mengikuti biaya yang seharusnya terjadi dengan
perubahan-perubahan volume antara biaya yang bervariasi dengan volume
tersebut dan biaya tetap.
Untuk mengidentifikasi tingkah laku dari berbagai macam jenis biaya
yang terjadi dalam departemen, yang penting adalah mengetahui apa yang
disebut volume yang tersebut karena volume ini sebagai pedoman
penyusunan anggaran fleksibel. Berbagai departemen yang ada dalam
perusahaan dengan berbagai kegiatan dan hasil baik berupa produk maupun
jasa misalnya, departemen pembangkit listrik hasilnya tenaga listrik.
Departemen pemeliharaan hasilnya jasa pemeliharaan dan sebagainya. Tiap
departemen mempunyai hasil yang berbeda-beda dan alat pengukur hasil
yang berbeda pula dengan jumlah penghitung basil yang disebut volume.
Masing-masing departemen mempunyai volume untuk mengukur fasilitas
biaya dalam pembuatan anggaran fleksibel yang berbeda-beda misalnya, jam
kerja langsung, jam mesin, unit produksi dan sebagainya. Volume tersebut di
dalam penyusunan anggaran fleksibel seharusnya mencerminkan hubungan
yang penting (relevan) dengan hasil departemen, seperti pada contoh
anggaran fleksibel di atas yaitu departemen pembangkit listrik, alat
pengukuran volume adalah jam kerja buruh departemen tersebut, karena
variabilitas biaya berhubungan langsung dengan jam kerja buruh, makin
tinggi jam kerja buruh makin tinggi biayanya dan sebaliknya. Untuk
departemen yang berbeda alat pengukur berbeda pula, karena variabilitas
biayanya dipengaruhi oleh indikator yang berbeda pula.
Soall
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
PT DITYASA INTERNASIONAL Tbk., mempunyai anggaran biaya
penjualan dari departemen penjualan untuk triwulan pertama 2002 sebagai
berikut.
2.14 AKUNTANSI MANA~EMEN e
PT DITYASA INTERNASIONAL Tbk.
Anggaran Biaya Penjualan
Departemen Penjualan Periode Jan-Maret 2002
Jenis Bia'Ja/Pen·ualan Sifat Bia''a Jumlah Per Unit Ter·ual
Penjualan 100.000 Unit
Biaya Bungkus v 100.000.000 1.000
Biaya hadiah v 150.000.000 1.500
Gaji Salesman v 250.000.000 2.500
Bonus Penjualan v 200.000.000 2.000
Transpor v 180.000.000 1.800
Gaji Direktur Penjualan T 120.000.000 1.200
Listrik T 80.000.000 800
Iklan T 200.000.000 2.000
Administrasi Penjualan T 70.000.000 700
1.350.000.000 13.500
Keterangan:
V =Variabel T =Tetap
Pada Akhir Triwulan pertama 2002 laporan penjualan dan biaya penjualan
dari departemen penjualan sebagai berikut.
PT DITYASA INTERNASIONAL Tbk.
Bia 'a Variabel
Jenis
Biaya Bungkus
Biaya Hadiah
Gaji Salesman
Bonus penjualan
Transpor
Jumlah
Jumlah Biaya Variabel
Jumlah Biaya Tetap
Total Bia 'a Pen·ualan
Laporan Realisasi Biaya
Periode Jan-Maret 2002
Jumlah Penjualan =110.000 Unit
Jumlah Jenis
Bia 'a TetaJ
132.000.000 Gaji Direktur Penjualan
158.000.000 Listrik
275.000.000 Iklan
225.000.000 Administrasi
200.000.000
990.000.000 Jumlah
990.000.000
477.000.000
1.467.000.000
Jumlah
120.000.000
85.000.000
210.000.000
62.000.000
477.000.000
e EKMA431 4 / MODUL 2 2.15
Pertanyaan Soal 1.1.
Dari data anggaran dan realisasi triwulan I - 2002 apabila dibandingkan
dengan menggunakan anggaran tetap maka akan tampak sebagai berikut
(isilah kolom-kolom kosong yang tersedia).
Jenis Biava
Unit dijual
Biaya Variabel
Biaya Bungkus
Bonus Hadiah
Gaji Salesman
Biaya Penjualan
Transpor
Jumlah Biaya Variabel
Biaya Tetap
Gaji Direktur Penjualan
Listrik
Iklan
Administrasi Penjualan
Jumlah Biaya Tetap
Jumlah Biaya
PT DITYASA INTERNASIONAL Tbk.
Perbandingan Anggaran dan Realisasi
Triwulan I - 2002
Ang' aran Realisasi
100.000 unit ----------Unit
-------------- 132.000.000
-------------- 158.000.000
-------------- --------------
200.000.000 --------------
180.000.000 --------------
--------------- 985.000.000
120.000.000 ---------------
80.000.000 ---------------
--------------- 210.000.000
--------------- 62.000.000
470.000.000 ----------------
--------------- 4.770.000
M = Menguntungkan
TM = Tidak Menguntungkan
Selisih M/TM
-------------- M
--------------
--------------
25.000.000 TM
--------------
--------------
---------------
--------------
--------------
--------------
---------------
7.000.000 TM
---------------
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN

Contenu connexe

Tendances

BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanBMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanMang Engkus
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaMang Engkus
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingFergieta Prahasdhika
 
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisBMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisMang Engkus
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenBMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenMang Engkus
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)Audria
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialMang Engkus
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasAli Wafa
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
BMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDMBMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDMMang Engkus
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMMang Engkus
 
BMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan IndustrialBMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan IndustrialMang Engkus
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 

Tendances (20)

BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanBMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
 
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisBMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenBMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus Kas
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
BMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDMBMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDM
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
 
BMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan IndustrialBMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan Industrial
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 

En vedette

BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya ManusiaBMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya ManusiaMang Engkus
 
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranBMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranMang Engkus
 
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukBMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukMang Engkus
 
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisBMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisMang Engkus
 
BMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
BMP EKMA4216 Manajemen PemasaranBMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
BMP EKMA4216 Manajemen PemasaranMang Engkus
 
Tugas 1 Tutorial Online 2013.1
Tugas 1 Tutorial Online 2013.1Tugas 1 Tutorial Online 2013.1
Tugas 1 Tutorial Online 2013.1Yusuf UT 11.2
 
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah IIBMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah IIMang Engkus
 
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus BisnisBMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus BisnisMang Engkus
 
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasBMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasMang Engkus
 
BMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku OrganisasiBMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku OrganisasiMang Engkus
 

En vedette (20)

BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya ManusiaBMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
 
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranBMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
 
BMP ESPA4229
BMP ESPA4229BMP ESPA4229
BMP ESPA4229
 
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukBMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
 
BMP ESPA4228
BMP ESPA4228BMP ESPA4228
BMP ESPA4228
 
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisBMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
 
BMP ESPA4221
BMP ESPA4221BMP ESPA4221
BMP ESPA4221
 
BMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
BMP EKMA4216 Manajemen PemasaranBMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
BMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
 
Tugas 1 Tutorial Online 2013.1
Tugas 1 Tutorial Online 2013.1Tugas 1 Tutorial Online 2013.1
Tugas 1 Tutorial Online 2013.1
 
BMP ESPA4224
BMP ESPA4224BMP ESPA4224
BMP ESPA4224
 
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah IIBMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
BMP EKMA4313 Akuntansi Keuangan Menengah II
 
BMP ESPA4222
BMP ESPA4222BMP ESPA4222
BMP ESPA4222
 
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
 
BMP ESPA4219
BMP ESPA4219BMP ESPA4219
BMP ESPA4219
 
BMP MKDU4110
BMP MKDU4110BMP MKDU4110
BMP MKDU4110
 
BMP MKDU4109
BMP MKDU4109BMP MKDU4109
BMP MKDU4109
 
BMP MKDU4112
BMP MKDU4112BMP MKDU4112
BMP MKDU4112
 
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus BisnisBMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
 
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasBMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
 
BMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku OrganisasiBMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
BMP EKMA4158 Perilaku Organisasi
 

Similaire à AKUNTANSI MANAJEMEN

pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1Vande Joe
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
 
Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiAkuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiRusdiRustandi6
 
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasi
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasiBab 1 akuntansi sebagai sistem informasi
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasiSuardiLantong1
 
Akuntansi Manajemen.....................
Akuntansi Manajemen.....................Akuntansi Manajemen.....................
Akuntansi Manajemen.....................rendisalay
 
ruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenluk nun
 
1. Pengantar Akuntansi Manajemen.ppt akuntansi manajemen
1. Pengantar Akuntansi  Manajemen.ppt akuntansi manajemen1. Pengantar Akuntansi  Manajemen.ppt akuntansi manajemen
1. Pengantar Akuntansi Manajemen.ppt akuntansi manajemenatiakirana1
 
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiSistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiYohana S
 
01. gambaran umum akuntansi
01. gambaran umum akuntansi01. gambaran umum akuntansi
01. gambaran umum akuntansiDwimaghfiro
 

Similaire à AKUNTANSI MANAJEMEN (20)

pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiAkuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasi
 
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasi
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasiBab 1 akuntansi sebagai sistem informasi
Bab 1 akuntansi sebagai sistem informasi
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
New public management
New public managementNew public management
New public management
 
Akuntansi Manajemen.....................
Akuntansi Manajemen.....................Akuntansi Manajemen.....................
Akuntansi Manajemen.....................
 
Dasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansiDasar dasar akuntansi
Dasar dasar akuntansi
 
ruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemen
 
Pelaporan Keuangan
Pelaporan KeuanganPelaporan Keuangan
Pelaporan Keuangan
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
1. Pengantar Akuntansi Manajemen.ppt akuntansi manajemen
1. Pengantar Akuntansi  Manajemen.ppt akuntansi manajemen1. Pengantar Akuntansi  Manajemen.ppt akuntansi manajemen
1. Pengantar Akuntansi Manajemen.ppt akuntansi manajemen
 
Modul bab i kelas x iis
Modul bab i kelas x iisModul bab i kelas x iis
Modul bab i kelas x iis
 
Sistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansiSistem informasi akuntansi
Sistem informasi akuntansi
 
01. gambaran umum akuntansi
01. gambaran umum akuntansi01. gambaran umum akuntansi
01. gambaran umum akuntansi
 

Plus de Mang Engkus

BMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran JasaBMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran JasaMang Engkus
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenMang Engkus
 
BMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran StrategikBMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran StrategikMang Engkus
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikMang Engkus
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterMang Engkus
 
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiBMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiMang Engkus
 

Plus de Mang Engkus (9)

BMP ESPA4220
BMP ESPA4220BMP ESPA4220
BMP ESPA4220
 
BMP MKDU4111
BMP MKDU4111BMP MKDU4111
BMP MKDU4111
 
BMP MKDU4221
BMP MKDU4221BMP MKDU4221
BMP MKDU4221
 
BMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran JasaBMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
 
BMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran StrategikBMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
 
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiBMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
 

Dernier

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Dernier (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

AKUNTANSI MANAJEMEN

  • 1. MDDUL 1 Akuntansi Manajemen secara Garis Besar Prof. Dr. Mas'ud Machfoedz, M.B.A.,Ak. Mahmudi, S. E. ,Ak. PENDAHULUAN etelah Anda mengenal, mempelajari, dan memahami akuntansi keuangan dan akuntansi biaya, maka Anda bisa mulai mempelajari akuntansi manajemen. Seperti yang telah Anda pelajari dalam akuntansi keuangan dan akuntansi biaya bahwa tujuan utama laporan keuangan yang dihasilkan oleh kedua jenis akuntansi tersebut adalah pihak ekstern (pihak di luar perusahaan/manajemen), maka hasil akhir (laporan keuangan) akuntansi manajemen khusus diperuntukkan bagi manajemen (pihak intern). Pembahasan dalam modul ini diawali dengan ruang lingkup akuntansi manajemen, definisi, konsep-konsep dasar dan perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Kemudian akan dibahas masalah penggunaan informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan keuangan (finansial). Dengan mempelajari Modul Pertama ini Anda diharapkan dapat menjelaskan apa yang dibahas dalam akuntansi manajemen dan alat apa saja yang bisa diperoleh dari data-data akuntansi untuk membantu manajemen dalam mengelola perusahaan yang berhubungan dengan fungsi-fungsi manajemen yang bersifat kuantitatif finansial. Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu untuk: a. menjelaskan ruang lingkup akuntansi manajemen; b. menjelaskan masalah apa saja yang dipelajari dalam akuntansi • manaJemen; c. menjelaskan karakteristik akuntansi manajemen;
  • 2. 1.2 AKUNTANSI MANA~EMEN e d. menjelaskan informasi akuntansi apa saja yang diperoleh dan dapat digunakan sebagai alat bantu manajemen; dan e. menjelaskan arti penting akuntansi manajemen.
  • 3. e EKMA431 4/MODUL 1 1.3 KEGIATAN BELAL.JAR 1 Pengertian Akuntansi Manajemen A. AKUNTANSI DAN MANAJEMEN Pada pembahasan akuntansi keuangan dan akuntansi biaya, Anda telah dijelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan akuntansi. Dalam mata kuliah akuntansi manajemen ini kita coba untuk mengingat kembali pengertian akuntansi tersebut. Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, penganalisisan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Hasil atau produk utama akuntansi adalah informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Mengapa informasi akuntansi disebut laporan keuangan? Karena hanya data-data keuangan yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Informasi lain yang mungkin penting bagi perusahaan tapi tidak bersifat keuangan tidak dimasukkan ke dalam laporan keuangan perusahaan, seperti jumlah tenaga kerja, data pelanggan, pemasok (supplier). Setelah Anda mengerti arti akuntansi, maka pengertian kedua yang perlu Anda ketahui dalam memahami akuntansi manajemen ini adalah arti dari manajemen. Apakah manajemen itu? Manajemen merupakan sekelompok individu yang bertanggung jawab atas operasi perusahaan atau organisasi. Apa itu organisasi? Organisasi adalah kumpulan individu-individu yang bekerja bersama dan mempunyai tujuan yang sama. Dalam akuntansi manajemen, organisasi yang dimaksud adalah organisasi yang bertujuan mencari laba (profit oriented). Berdasarkan dua pengertian tersebut, maka kita dapat menarik definisi akuntansi manajemen, yaitu pemanfaatan data dan informasi akuntansi yang digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam menjalankan fungsinya. Apa saja fungsi manajemen itu? Secara garis besar fungsi manajemen adalah: 1. Perencanaan (planning); 2. Pengarahan (directing); 3. Pengorganisasian (organizing); 4. Penyusunan staf (staffing); 5. Pengendalian (controlling); dan 6. Pengambilan keputusan (decision making).
  • 4. 1.4 AKUNTANSI MANA~EMEN e Akuntansi manajemen berperan untuk menyediakan informasi akuntansi yang akan digunakan oleh manajemen dalam melakukan perencanaan dan pengendalian organisasi serta pengambilan keputusan organisasi. Bab ini akan membahas peran akuntansi dalam proses pembuatan keputusan manajemen tersebut, bagaimana data-data dan informasi akuntansi bisa diolah sedemikian rupa sehingga bisa digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam mengelola organisasi. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang bagaimana akuntansi manajemen memberikan bantuan pada pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen tersebut, maka terlebih dahulu kita lihat perbandingan antara akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen. Secara garis besar akuntansi dikelompokkan ke dalam dua bidang ilmu, yaitu: 1. Akuntansi keuangan, dan 2. Akuntansi manajemen. B. PERBANDINGAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN AKUNTANSI MANAJEMEN Informasi akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan pada dasamya berasal dari sekelompok data yang sama. Yang menyebabkan informasi akuntansi keuangan berbeda dengan akuntansi manajemen adalah karena perbedaan proses penyusunan dan perbedaan pemanfaatan informasi. Informasi akuntansi keuangan dimanfaatkan oleh pihak di luar perusahaan, seperti pemegang saham, kreditor, investor, pemerintah, supplier, dan sebagainya. Sebaliknya, informasi akuntansi manajemen dimanfaatkan oleh pihak di dalam perusahaan, yaitu manajemen yang memerlukan bantuan informasi akuntansi untuk membuat keputusan. Namun demikian, perlu diketahui juga bahwa informasi yang dihasilkan dari akuntansi keuangan sebetulnya juga dibutuhkan oleh manajemen untuk keperluan intern. Sehingga pada dasarnya, walaupun akuntansi manajemen dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi intern perusahaan tetapi masih pula membutuhkan informasi yang digunakan oleh akuntansi keuangan, tergantung bagaimana menyajikan data untuk kepentingan penyusunan laporan tersebut. Jadi antara akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen sebenarnya tidak mempunyai garis tegas dalam pemisahannya. Dengan orientasi pemakai yang berbeda maka persamaan dan perbedaan
  • 5. e EKMA431 4/MODUL 1 1.5 antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. Kesamaan Ada dua kesamaan pokok antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Pertama, informasi pada kedua akuntansi digunakan untuk membantu membuat keputusan. Kedua, informasi diolah dan disajikan dari satu sumber data yaitu sistem akuntansi perusahaan. 2. Perbedaan Ada beberapa perbedaan antara informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Perbedaan tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut: Tabel 1.1. Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Karakteristik Akuntansi Keuan~ an Akuntansi Mana·emen Pengguna lnformasi Pihak eksternal (pemegang Pihak internal (manajer) saham, kreditur dan Investor Fleksibilitas pelaporan Dibatasi oleh Standar Tidak dibatasi SAK dan prinsip Akuntansi Keuangan (SAK) akuntansi dan Prinsip Akuntansi Orientasi waktu Data masa lalu (historis) Data masa lalu dan prediksi yan akan datan Pengaruh yang lnformasi dan laporan akan lnformasi dan laporan akan ditimbulkan berpengaruh pada berpengaruh pada perilaku pandangan pihak luar manajemen dan pengambilan terhadap kondisi finansial keputusan perusahaan Entitas pelaporan Pelaporan keseluruhan Dapat berupa laporan perusahaan segmental atau bagian dalam perusahaan Pelaporan data Hanya informasi keuan an Keuan an dan non-keuan an Jan ka waktu pelaporan Kuran~ bervariasi Bervariasi lsi laporan Rin kasan Terinci Hubungan dengan Kurang Luas disiplin ilmu lain Ketepatan Tin~ i Kuran
  • 6. 1.6 AKUNTANSI MANA..JEMEN e a. Pengguna informasi Pihak yang memanfaatkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen berbeda. Informasi akuntansi keuangan dimanfaatkan oleh pihak di luar perusahaan, seperti pemegang saham, investor, kreditur, dan pemerintah. Pemegang saham memanfaatkan informasi akuntansi keuangan untuk membantu mengevaluasi dan membuat keputusan tentang saham yang dimiliki atau yang akan dibeli. Dengan adanya informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan, maka harga saham akan bisa diprediksi dengan memanfaatkan laporan keuangan yang dipublikasikan di pasar modal. Kreditur akan menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya sehingga para kreditur, terutama calon kreditur akan dapat membuat keputusan tentang kredit yang akan diberikan atau kredit yang akan ditarik, atau diperpanjang. Pemerintah menggunakan laporan keuangan eksternal tersebut untuk keperluan pajak. Informasi akuntansi manajemen dimanfaatkan oleh manajemen dalam rangka membuat keputusan. Manajemen yang berkewajiban meningkatkan nilai perusahaan (value of the firm) harus selalu mengetahui dengan tepat tentang kekayaan perusahaan. Pembuatan keputusan yang menyangkut kekayaan perusahaan harus didasarkan pada informasi yang akurat. Sebagai contoh, pembuatan keputusan tentang pembelian aktiva tetap perusahaan berupa mesin produksi harus berdasarkan informasi tentang kapasitas produksi saat ini, kebutuhan produksi di masa depan, serta ketersediaan dana. Pembuatan keputusan tentang diteruskan atau dihentikannya sebuah divisi atau usaha harus didasarkan pada informasi mengenai tingkat efisiensi, beban biaya operasional divisi, dan kontribusi terhadap perusahaan. Apabila kontribusi divisi tersebut terhadap perusahaan sudah sangat kecil atau tidak memberi kontribusi lagi, sementara itu perusahaan harus tetap menanggung beban biaya operasional divisi yang cukup besar, maka divisi tersebut dimungkinkan untuk dihentikan operasinya. Semua informasi itu bisa disediakan oleh sistem informasi akuntansi manajemen dan bukan oleh informasi akuntansi keuangan. Walaupun ditujukan untuk pihak ekstern, sebenarnya informasi dalam akuntansi keuangan juga dibutuhkan oleh manajemen untuk keperluan intern. Sehingga pada dasarnya, walaupun akuntansi manajemen jelas untuk kepentingan internal tetapi masih pula membutuhkan informasi yang digunakan oleh akuntansi keuangan, tergantung bagaimana menyajikan data- data untuk kepentingan penyusunan laporan tersebut.
  • 7. e EKMA431 4/MODUL 1 1.7 b. Fleksibilitas pelaporan Perbedaan kedua antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan adalah fleksibilitas pelaporan. Akuntansi keuangan membahas penyajian dan penyusunan laporan keuangan berdasarkan aturan yang telah baku dan ditetapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) serta tunduk pada prinsip akuntansi yang diterima umum (generally accepted accounting principle). Akuntansi manajemen membahas informasi akuntansi untuk pihak manajemen yang tidak harus mengikuti standar pelaporan yang ditentukan oleh SAK yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia. Dengan demikian akuntansi manajemen lebih longgar dan tidak terlalu dibatasi oleh ketentuan- ketentuan yang mutlak harus diikuti mengingat penggunanya (user) adalah pihak yang berhubungan langsung atas sukses atau tidaknya perusahaan, sehingga aturan penyajiannya dipengaruhi oleh kondisi perusahaan masing- masing dan dipengaruhi oleh tujuan disusunnya laporan. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah mengapa laporan akuntansi keuangan harus menggunakan tata cara dan aturan pelaporan, sedangkan akuntansi manajemen lebih fleksibel? Secara mudah kita dapat menjawabnya bahwa manajemen, misalnya controller, membutuhkan informasi untuk kepentingan dia sendiri, sehingga diperlukan penjelasan yang lebih terinci dan informasi lain yang diperlukan sesuai dengan kondisi masing-masing perusahaan. Sementara itu, kondisi masing-masing perusahaan adalah berbeda-beda sehingga sangat sulit untuk menyeragamkannya. Kemudian kita coba bandingkan dengan akuntansi keuangan. Laporan akuntansi keuangan ditujukan untuk pihak luar perusahaan yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan tetapi tidak langsung bisa berkomunikasi dengan perusahaan, bahkan mungkin tidak pernah mengetahui kondisi perusahaan sesungguhnya. Untuk itu pihak-pihak luar yang berkepentingan dengan perusahaan yang akan menggunakan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, harus diberikan keseragaman pemahaman agar tidak keliru dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, seorang calon pembeli saham perusahaan akan membeli saham di pasar modal. Dia tidak tabu kondisi intern perusahaan yang sesungguhnya, dia hanya bisa mempelajari dan membandingkan dengan perusahaan lain melalui laporan keuangan. Seandainya setiap perusahaan mempunyai cara dan model serta aturan yang berbeda-beda dalam menyajikan laporan keuangannya, maka tentunya calon investor ini akan mengalami kebingungan dan kesulitan dalam membuat keputusan investasi yang tepat. Sebaliknya, akuntan manajemen
  • 8. 1.8 AKUNTANSI MANA~EMEN e bisa menyusun laporan keuangan yang beraneka ragam dengan aneka intepretasi, penjelasan, serta pendapat-pendapat pembuat laporan (personal judgement) yang beraneka ragam pula, tergantung siapa dan untuk apa laporan tersebut. Dengan demikian jelaslah mengapa laporan akuntansi manajemen jauh lebih bebas penyajiannya dibandingkan dengan laporan dari akuntansi keuangan. c. Orientasi waktu data Data yang digunakan oleh akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen merupakan data yang berbeda jika dilihat dari dimensi waktu perolehan data. Informasi akuntansi keuangan memanfaatkan data masa lalu (data historis) sedangkan informasi akuntansi manajemen kebanyakan menggunakan data historis dan prediksi akan datang. Informasi akuntansi keuangan disajikan dan dibuat berdasarkan data yang hampir seluruhnya berasal dari masa lalu. Informasi piutang dalam laporan keuangan eksternal merupakan data piutang pada tanggal tertentu sebelum laporan keuangan tersusun dan disajikan. Demikian juga elemen lain seperti penjualan dan biaya dalam laporan keuangan laba-rugi. Semua informasi yang disajikan dalam neraca dan laporan laba-rugi merupakan informasi yang berasal dari data historis, yaitu data transaksi masa lalu. Data yang digunakan untuk menyajikan informasi manajemen lebih berorientasi pada masa yang akan datang. Informasi tersebut oleh manajemen akan digunakan untuk perencanaan organisasi. Untuk membuat keputusan apakah perusahaan harus mengganti sebuah mesin harus didasarkan pada informasi penghasilan, biaya dan kapasitas penggunaan dari mesin tersebut di masa yang akan datang. Pembuatan keputusan tentang menerima atau menolak pesanan khusus harus didasarkan pada informasi tentang prediksi tambahan laba atas pesanan tersebut. Data contoh tersebut merupakan indikasi bahwa informasi akuntansi manajemen selalu didasarkan data masa datang. Tidak berarti bahwa akuntansi manajemen tidak memanfaatkan data masa lalu. Data masa lalu seperti aktiva, utang, modal, penghasilan, dan biaya dalam laporan keuangan akan membantu untuk membuat prediksi. Oleh karena itu, informasi akuntansi manajemen menekankan pada data masa akan datang, selain juga memanfaatkan data pada masa lalu.
  • 9. e EKMA431 4/MODUL 1 1.9 d. Pengaruh yang ditimbulkan Perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen juga dapat dilihat dari pengaruh yang ditimbulkan dari laporan yang dihasilkan. Hal ini disebabkan pengguna laporan yang berbeda. Bagi manajer laporan akuntansi manajemen akan mempengaruhi sikap pengambilan keputusannya sesudah dia mempelajari laporan yang disusun oleh akuntan manajemen. Sedangkan laporan dari akuntansi keuangan karena yang menggunakan adalah pihak luar perusahaan, maka para manajer tidak begitu terpengaruh oleh laporan keuangan itu. Namun bagi pihak luar akan mengandalkan laporan keuangan tersebut untuk pengambilan keputusan ekonominya. Artinya apabila pihak manajemen mempelajari basil dari laporan keuangan eksternal, mereka tidak akan terpengaruh banyak untuk mengambil sikap, pihak luarlah yang sangat berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut. e. Entitas pelaporan Dalam hal ini, akuntansi keuangan cenderung untuk melaporkan aktivitas seluruh entitas perusahaan. Hal ini disebabkan kreditur dan investor biasanya berkepentingan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan. Apabila sebuah bank akan memberikan kredit maka pinjaman tersebut bukan untuk bagian per bagian dalam perusahaan tetapi untuk perusahaan secara keseluruhan. Demikian juga apabila pemegang saham ingin menjual atau membeli saham akan melihat kinerja perusahaan melalui informasi akuntansi keuangan untuk sebuah perusahaan dan bukan tiap-tiap bagian. Oleh karena itu, informasi keseluruhan harus disajikan bagi pihak-pihak eksternal tersebut. Informasi akuntansi manajemen lebih difokuskan pada segmen-segmen yang ada pada sebuah organisasi sebab setiap manajer bertanggung jawab hanya pada bagiannya masing-masing. Oleh karena itu, informasi akuntansi yang dibutuhkan baginya adalah yang berhubungan dengan area kerjanya dan bukan informasi untuk seluruh perusahaan. Informasi akuntansi manajemen diperlukan oleh para manajer menyangkut masalah: produk khusus, grup pelanggan tertentu, atau karyawan pada departemen tertentu. Apabila seorang manajer membuat keputusan tentang sebuah produk, maka akuntan manajemen akan menyajikan informasi tentang produk tersebut. Apabila seorang manajer ingin membuat keputusan tentang daerah pemasaran yang berbeda maka dia menginginkan informasi dari akuntan manajemen tentang daerah-daerah tersebut.
  • 10. 1.10 AKUNTANSI MANA~EMEN e Dengan demikian maka akuntansi manajemen lebih difokuskan untuk menciptakan informasi bagi segmen-segmen yang ada dalam perusahaan dan bukan bagi keseluruhan perusahaan. Sedang akuntansi keuangan menciptakan informasi kepada pihak di luar perusahaan tentang kinerja perusahaan secara keseluruhan. f Pelaporan data Informasi akuntansi keuangan dikonsentrasikan untuk memberi gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu, laporan yang disajikan berasal dari data kuantitatif yang bersifat keuangan. Sedangkan akuntansi manajemen selain menggunakan data kuantitatif sering kali menggunakan informasi yang berasal dari data kualitatif yang bersifat nonkeuangan. Informasi akuntansi keuangan berasal dari bukti-bukti transaksi yang diringkas yang menunjukkan nilai rupiah. Data transaksi itu kemudian diproses menjadi laporan keuangan. Dalam hal ini seluruh data dilaporkan atau dinilai berdasarkan nilai moneternya (rupiah). Misalnya, informasi tentang piutang di neraca berasal dari data-data penjualan kredit perusahaan yang menunjukkan nilai rupiah penjualan. Dalam laporannya tidak memberikan gambaran kondisi teritorial tempat di mana para debitur berada. Hal ini disebabkan informasi terfokus pada nilai piutang bukan kondisi debitur. Di lain pihak informasi akuntansi manajemen yang diminta oleh manajer mementingkan keduanya yaitu informasi tentang data keuangan dan juga kualitatif seperti kondisi debitur, tempat di mana debitur berada untuk kepentingan penagihan piutang. g. Ketepatan Informasi akuntansi manajemen pada umumnya kurang menekankan pada ketepatan dibandingkan informasi akuntansi keuangan. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan aturan pelaporan. Informasi akuntansi keuangan dibuat berdasarkan data masa lalu dan aturan-aturan yang seragam karena itu tingkat ketepatannya tinggi. Sedang informasi akuntansi manajemen didasarkan pada informasi masa lalu dan prediksi masa yang akan datang, Oleh karena itu, ketepatannya lebih rendah daripada akuntansi keuangan. Pengukuran pada informasi akuntansi keuangan sudah diatur dengan satu set cara pengukuran (measurement) sedangkan akuntansi manajemen tidak disusun berdasarkan satu set cara-cara pengukuran tertentu.
  • 11. e EKMA431 4/MODUL 1 1.11 h. Jangka waktu pelaporan Pada akuntansi keuangan, laporan yang disusun harus menunjukkan jangka waktu periodik yang teratur, misalnya satu tahun setiap tanggal 31 Desember. Dengan kata lain akuntansi keuangan dalam penyusunan laporan keuangan kurang bervariasi. Sementara itu, laporan akuntansi manajemen akan dibuat setiap kali manajer membutuhkan laporan untuk pengambilan keputusan sehingga jangka waktu pelaporannya sangat bervariasi. i. lsi laporan lsi laporan akuntansi keuangan merupakan peringkasan dari transaksi- transaksi yang sudah terjadi. Dengan demikian laporan keuangan dari akuntansi keuangan sifatnya ringkas hanya menunjukkan saldo akhir dari tiap-tiap akun yang disajikan dalam neraca dan laporan laba-rugi. Sementara itu, laporan akuntansi manajemen bersifat terinci yang menginformasikan akun-akun tersebut secara detail. Sebagai contoh, dalam neraca dilaporkan jumlah piutang sebesar RplOO.OOO.OOO,OO untuk laporan akuntansi manajemen informasi tersebut akan dirinci lagi piutangnya kepada siapa saja, kapan jatuh temponya, dan berapa tunggakannya. j. Hubungan dengan disiplin ilmu lain Akuntansi manajemen karena jenis laporannya lebih bervariasi dan terinci, maka untuk menyajikan laporan dalam kepentingan pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan memerlukan data lain yang mendukung laporannya. Hal ini harus didukung dengan disiplin ilmu lain, misalnya ilmu statistik, ilmu ekonomi, psikologi, sosiologi, dan matematika. Dengan alasan tersebut kita dapat mengatakan bahwa akuntansi manajemen berhubungan dengan bidang ilmu lain yang lebih luas dibandingkan dengan akuntansi keuangan yang hanya berdasarkan. pada kondisi historis. C. POSISI AKUNTAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN Di bagian awal modul ini telah dijelaskan fungsi akuntansi manajemen, yaitu memberikan bantuan pada manajemen dalam menjalankan fungsinya. Untuk mengetahui posisi akuntan manajemen dalam tata organisasi perusahaan, terlebih dulu marilah kita pelajari bagian dan fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi perusahaan.
  • 12. 1.12 AKUNTANSI MANA~EMEN e Secara garis besar, bagian-bagian dalam perusahaan dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu: 1. bagian yang mempunyai fungsi garis atau lini. 2. bagian yang mempunyai fungsi staf. 1. Fungsi Garis/Lini (Line Department) Bagian ini mempunyai fungsi utama yang langsung berhubungan dengan pencapaian tujuan utama perusahaan. sebagai contoh, misalnya sebuah perusahaan mempunyai tujuan utama atau usaha utama membuat dan menjual produk, maka bagian produksi, bagian penjualan, dan bagian pengawasan kualitas merupakan bagian dengan fungsi garis atau lini. 2. Fungsi Staf (StaffDepartment) Bagian ini ditandai dengan fungsinya, yang tidak secara langsung berhubungan dengan pencapaian tujuan utama perusahaan, tetapi membantu dan memberi jasa agar tujuan utama tersebut dapat dicapai dengan lebih cepat dan tepat. Bagian ini misalnya bagian akuntansi, bagian umum dan personalia. Dari uraian tersebut, terlihat jelas di mana letak Akuntan Manajemen. Karena fungsinya memberi jasa informasi akuntansi untuk manajemen, maka fungsi akuntan manajemen adalah staf. Untuk lebih jelasnya kita lihat letak tersebut dalam sebuah contoh struktur organisasi berikut dalam Gambar 1.1.
  • 13. e EKMA431 4/MODUL 1 1.13 DfREkTUR IJTAMA ~--------------------~.----------~----------~Lc DIR. PER·SONALI.A IDIR. TEKNIK DIR. PHODUKSI- . . ./ DIR. KEUANG_A_N - BIROHUKUM ./ ../. 1-BENOAHARAVVAN _ P.ERSONALIA j .../ AKU NTAN MANA- .._ .J.EM.EN.. ._. RUMAH TANGGA./. . . PENGAWAS P.'EMBE'LIAN KUALITA'S. .. . . KEPALA BAG. PRODUKSl. . BACS. :PE~HNTALAN BAG. TE.NUN BAG . P.EWARNA Contoh : I( Bagi'an deng·an fung~.i ·~ari~ / l'la.gran d~n g~n fu rrgs~i st~J---'-"--------- Gambar 1.1. BAI(L p ENYE.LES-AlAN '*) Setelah melihat struktur organisasi tersebut, kita bisa mengetahui bahwa fungsi akuntan manajemen adalah fungsi staf. Sekarang kita akan mempelajari ruang lingkup akuntansi manajemen lebih jauh lagi. Di muka sudah disebutkan bahwa akuntan manajemen mempunyai jasa penyajian informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam melaksanakan fungsinya, antara lain perencanaan, pengarahan, pengendalian, serta pengambilan keputusan. Kemudian, untuk memberi jasa seperti itu tentu saja akuntan manajemen harus mempunyai bagian-bagian lebih kecil yang berfungsi mengolah data, mengolah informasi dan menyajikan data dalam bentuk laporan. Sehingga departemen akuntansi manajemen dalam perusahaan yang cukup besar akan mempunyai bagian-bagian pembantu lainnya, seperti bagian perencanaan dan pengendalian, bagian penyusunan anggaran pajak, bagian sistem akuntansi dan bagian lain yang akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
  • 14. 1.14 ____........ AKUNTANSI MANA~EMEN e LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Berikut adalah fungsi manajemen, kecuali .... A. perencanaan B. pengarahan C. pembuatan produk D. pengawasan 2) Pihak yang tidak berkepentingan dengan laporan akuntansi manajemen adalah .... A. direktur utama B. direktur keuangan C. bagian pemasaran D. calon kreditur 3) Dalam neraca yang disajikan pada laporan keuangan terdapat pos aktiva tetap sebesar Rp50.000.000,00, artinya .... A. aktiva tersebut mempunyai harga pokok Rp50.000.000,00 B. aktiva tersebut mempunyai nilai yang diperkirakan sebesar Rp50.000.000,00 C. aktiva tersebut apabila dijual akan laku Rp50.000.000,00 D. aktiva tersebut sudah disusut Rp50.000.000,00 4) Bagian yang bukan merupakan fungsi staf dalam sebuah perusahaan adalah .... A. akuntan manajemen B. manajer teknik C. sekretaris perusahaan D. departemen produksi 5) Bagian yang tidak mempunyai fungsi garis dalam organisasi perusahaan adalah departemen.... A. produksi B. umum dan personalia C. pengawas kualitas produk D. penjualan
  • 15. e EKMA431 4/MODUL 1 1.15 6) Pernyataan yang menunjukkan isi dari laporan akuntansi manajemen yaitu bahwa akuntansi manajemen .... A. menunjukkan kondisi masa lalu B. berisi informasi yang sebagian bersifat taksiran C. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan D. tidak bisa diubah 7) Perbedaan posisi antara fungsi staf dan fungsi garis terletak pada .... A. hubungannya dengan pencapaian tujuan utama perusahaan B. sumbangan yang diberikan kepada manajemen C. jumlah/kuantitas staf D. ada tidaknya tugas yang berhubungan dengan produksi 8) Yang dimaksud dengan orientasi laporan akuntansi keuangan adalah masa lalu yaitu .... A. data-datanya sudah kadaluwarsa B. informasinya berasal dari transaksi yang sudah lewat C. isi laporannya adalah kondisi tertentu di waktu lalu D. benar semua RANGKUMAN Secara garis besar ilmu akuntansi dibagi menjadi dua bagian yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan berorientasi pada penyajian laporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan dan sebaliknya akuntansi manajemen berorientasi pada laporan untuk pihak-pihak di dalam/internal manajemen. Dalam organisasi perusahaan, akuntan manajemen mempunyai posisi staf, artinya akuntan manajemen tidak secara langsung berfungsi di dalam bidang operasi untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan. Jadi akuntan manajemen pada dasarnya merupakan bagian pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengarahan, pengawasan dan pengambilan keputusan, agar manajemen dapat lebih mudah menjalankan fungsinya yang berhubungan dengan keuangan. Selain itu akuntansi manajemen juga bertanggung jawab terhadap tugas seperti perencanaan anggaran, bagian pelaporan, bagian studi khusus, bagian pengumpulan informasi, informasi keuangan dan informasi kuantitatif lainnya serta bagian-bagian lain yang menunjang.
  • 16. 1.16 AKUNTANSI MANA~EMEN e T E S F 0 R MAT IF 1________________ Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Secara garis besar ilmu akuntansi terbagi menjadi 2 (dua) bidang ilmu, yaitu akuntansi manajemen dan akuntansi .... A. biaya B. pemerintahan C. keuangan D. sektor publik 2) Salah satu fungsi manajemen adalah .... A. pelatihan B. pemasaran C. perencanaan D. penjualan 3) Dalam organisasi perusahaan, akuntan manajemen mempunyai posisi .... A. staf B. garis C. matriks D. struktural 4) Orientasi waktu data untuk penyusunan akuntansi manajemen adalah .... A. masa lalu B. masa sekarang C. prediksi masa yang akan datang D. masa lalu dan prediksi yang akan datang 5) Salah satu bagian yang membantu tugas akuntan manajemen adalah bagian .... A. pemasaran B. personalia C. produksi D. perencanaan dan pengendalian 6) Bagian penjualan tiket pada perusahaan bioskop merupakan bagian dengan posisi .... A. staf B. garis
  • 17. e EKMA431 4/MODUL 1 1.17 C. matriks D. penjualan 7) Salah satu pengguna laporan akuntansi manajemen adalah .... A. pemerintah B. kreditor C. investor D. manajer Cocokkanlahjawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - x 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
  • 18. 1.18 AKUNTANSI MANA~EMEN e KEGIATAN BELA.JAR 2 Tinjauan pada Laporan Keuangan dan Manfaat Laporan Keuangan A. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan mempunyai peranan yang penting bagi manajemen. Akuntansi keuangan bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan kepada pihak-pihak di luar perusahaan di mana penyajian laporan keuangan ini didasari oleh konsep, prinsip, dan praktik-praktik akuntansi yang harus diterapkan. Di Indonesia cara penyajian laporan keuangan diatur oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Laporan keuangan yang pokok berupa neraca, laporan laba-rugi, dan laporan arus kas. Pada umumnya, perusahaan juga membuat laporan tambahan yaitu laporan perubahan modal dan laporan sumber dan penggunaan dana. Laporan keuangan merupakan basil akhir dari proses akuntansi. Proses akuntansi dimulai dari bukti transaksi, kemudian dicatat dalam catatan harian yang disebut jurnal, kemudian secara periodik dari jurnal dikelompokkan ke dalam buku besar sesuai dengan transaksinya, dan tahap terakhir dari proses akuntansi adalah penyusunan laporan keuangan. Proses akuntansi tersebut dapat digambarkan seperti tampak pada gambar berikut. B·ukti Tran·s·a~ si I I • + 'Pencatatan . . Jurna.l J 'J I t · 'Per.ingl~as·an Gambar 1.2. Buku• Besar• - BuRt1 I r I t Lapor~n Keu-angatn Pelaporanak5kasJ P.elmbaJJuu Proses Akuntansi
  • 19. e EKMA431 4/MODUL 1 1.19 Hasil utama dari akuntansi adalah laporan keuangan dan lampiran- lampirannya. Dipandang, dari sudut yang berkepentingan, ada tiga jenis laporan keuangan, yaitu laporan keuangan untuk manajemen, laporan keuangan untuk pihak eksternal perusahaan, dan laporan keuangan untuk pihak-pihak khusus. Laporan keuangan untuk ketiga pihak tersebut disusun dan disajikan dari satu proses akuntansi yang sama, yaitu merupakan produk dari sebuah sistem informasi akuntansi. 1. Laporan untuk Manajemen Fungsi pokok akuntansi adalah menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dan peningkatan efisiensi operasi perusahaan. Walaupun manajemen secara periodik menerima laporan akuntansi untuk perpajakan, bank, dan pihak luar lainnya, namun manajemen masih memerlukan laporan lain yang khusus untuk manajemen, seperti laporan untuk penentuan biaya per unit, laporan perkiraan laba dan sebagainya. Semua laporan tersebut bersifat keuangan dan pada umumnya disajikan untuk manajer-manajer tingkat atas, karena laporan ini akan digunakan sebagai dasar penyusunan strategi. Proses mengumpulkan dan menganalisis untuk manajemen ini merupakan area tugas dan pekerjaan akuntan • manaJemen. 2. Laporan untuk Perhitungan Pajak Semua perusahaan di Indonesia diwajibkan memelihara proses pembukuan (accounting system) yang baik untuk kepentingan perpajakan, baik itu pajak penjualan maupun pajak penghasilan (PPh). Sering kali aturan pajak pada pembukuan akuntansi berbeda dengan apa yang diatur oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK), sehingga untuk kepentingan ini perusahaan akan menyusun laporan keuangan khusus yang bisa berbeda dengan aturan penyusunan laporan keuangan menurut standar akuntansi yang berlaku. Walaupun disesuaikan dengan aturan perpajakan, tetapi data akuntansi yang digunakan tetap sama dengan laporan untuk kepentingan lain. 3. Laporan Khusus Perusahaan-perusahaan tertentu bisa diminta untuk membuat laporan khusus, seperti laporan untuk pasar modal tentang perkiraan hasil operasinya.
  • 20. 1.20 AKUNTANSI MANA~EMEN e Laporan khusus ini biasanya disajikan berdasarkan data akuntansi, tetapi cara penyajiannya berbeda dengan laporan keuangan lain. 4. Laporan Keuangan yang Diaudit Pihak di luar perusahaan seperti kreditur, investor, pemegang saham dan sebagainya, memerlukan laporan keuangan periodik dari sebuah perusahaan. Laporan ini akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan ekonomi pihak-pihak tersebut. Laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen tidak objektif apabila tidak, ada penilaian pihak lain yang independen. Pihak lain itu adalah auditor atau akuntan publik. Sebelum laporan disajikan pada pihak di luar perusahaan, maka akan ditunjuk auditor/akuntan publik untuk memberikan pendapat profesionalnya tentang kewajaran laporan keuangan tersebut. Wajar dalam hal ini adalah istilah untuk opini auditor yang berarti bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen terbebas dari salah saji yang material dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (generally accepted accounting principles). Pada prinsipnya akuntansi keuangan adalah teori yang mempelajari bagaimana menyajikan laporan keuangan yang wajar untuk pihak di luar perusahaan agar apabila diaudit memperoleh opini wajar. B. JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN Pada awalnya, laporan keuangan utama terdiri atas Neraca (Laporan Posisi Keuangan), dan Laporan Laba-Rugi. Namun untuk kepentingan pihak luar, lkatan Akuntan Indonesia (IAI) mewajibkan untuk menyajikan laporan tambahan yang terdiri atas laporan arus kas (cash flow statement). Laporan posisi keuangan atau neraca adalah laporan yang menyajikan tentang posisi harta, utang, dan modal perusahaan pada suatu tanggal tertentu, sedangkan laporan laba-rugi adalah laporan tentang basil usaha perusahaan selama jangka waktu tertentu, misalnya satu tahun. Laporan arus kas adalah laporan tentang sumber perolehan dan pemanfaatan kas. Untuk mempelajari akuntansi manajemen dengan baik, diperlukan pemahaman laporan keuangan dengan baik. Laporan keuangan adalah dasar yang selalu akan digunakan dalam pembahasan informasi keuangan. Sementara itu sebagaimana telah dijelaskan pada bagian awal bahwa terdapat
  • 21. e EKMA431 4/MODUL 1 1.21 hubungan antara akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen. Oleh karena itu, untuk dapat memahami secara mendalam akuntansi manajemen Anda juga harus dapat memahami akuntansi keuangan dengan baik. 1. Neraca (Balance Sheet) Laporan posisi keuangan, atau sering disebut neraca adalah daftar aktiva, utang, dan modal perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca memberikan informasi berapa kekayaan kotor dan bersih perusahaan pada tanggal tertentu, misalnya pada akhir periode akuntansi atau 31 Desember. Neraca disusun berdasarkan model: Harta (aktiva) = Utang +Modal Di dalam neraca, yang dimaksud harta atau aktiva adalah semua kekayaan perusahaan baik yang tampak (tangible) maupun yang tidak tampak (intangible), baik yang bergerak maupun tak bergerak. Penyajiannya berurutan dari yang paling likuid yaitu kas, kemudian yang setara (mendekati) kas, yaitu piutang dan seterusnya sampai dengan aktiva yang tidak berwujud seperti goodwill, patent, dan sebagainya. Utang disajikan mulai dari utang yang harus dilunasi pada suatu periode akuntansi berikutnya, (dalam hal ini termasuk pendapatan diterima di muka sampai utang yang jangka waktu pelunasannya lama/jangka panjang). Modal disajikan dalam neraca sesudah utang. Komponen pos modal tergantung jenis perusahaan. Pada perusahaan yang berbentuk perseroan (PT) modal terdiri atas saham, agio (disagio) penjualan saham dan laba ditahan. Neraca dapat disusun dalam bentuk skontro (sebelah-menyebelah) di mana harta ditempatkan pada sebelah kiri, utang dan modal di sebelah kanan. Selain itu neraca juga bisa disusun dalam bentuk stafel, yaitu aktiva ditempatkan di atas, utang dan modal berada di bawah aktiva. Neraca akan lebih bermanfaat apabila disajikan dalam bentuk perbandingan dua tahun berturut-turut sehingga pembaca akan bisa mengetahui perkembangan posisi keuangan perusahaan. 2. Laporan Laba-Rugi Laporan laba-rugi adalah laporan tentang basil usahaloperasi perusahaan atau badan lain selama jangka waktu periode akuntansi tertentu misalnya satu tahun. Laporan laba-rugi akan menyajikan baik basil pokok perusahaan
  • 22. 1.22 AKUNTANSI MANA~EMEN e maupun basil sampingan, serta basil luar biasa. Penyusunannya berdasarkan model: Pendapatan - biaya = pengbasilan (laba/rugi) Laporan laba-rugi dapat disajikan dalam bentuk multiple step, yaitu tiap jenis pengbasilan terpisab. Pada bentuk ini, dipisahkan antara pengbasilan dari operasi utama, pengbasilan di luar operasi dan laba/rugi luar biasa. Tabel 1.1 adalab contob laporan laba/rugi multiple step. Penyajian laporan laba-rugi yang lain adalab dalam bentuk single step, yaitu setiap jenis pengbasilan dan biaya tidak dipisabkan. Semua pengbasilan/pendapatan dijumlahkan, kemudian dikurangi dengan semua biaya, akan tampak laba bersib. Tabel 1.2 adalab contob laporan laba- rugi single step. Adakalanya perusabaan menyajikan laporan laba-rugi tanpa memasukkan elemen luar biasa, laporan laba-rugi semacam ini disebut current peiformance. Elemen luar biasa langsung dimasukkan ke laporan perubaban modal. Walaupun demikian, sebaiknya perusabaan memasukkan selurub basil termasuk yang luar biasa, laporan laba-rugi semacam ini disebut all inclusive. Laporan laba-rugi sebenarnya adalab bagian dari neraca. Neraca adalab serentetan laba-rugi dari beberapa periode, karena basil bersib dari usaba selama beberapa periode tersebut dimasukkan dalam neraca dalam bentuk laba ditaban. 3. Laporan Perubahan Modal/Laba Ditahan Laporan perubaban laba ditahan adalah sebuab laporan yang menyajikan perubaban laba ditaban selama periode tertentu yang disusun berdasarkan model: Laba ditaban awal +/(-) laba/(rugi)- laba dibagikan =laba ditaban akhir Jumlab laba ditaban akhir akan tampak dalam neraca. Tabel 1.3 adalab contob laporan perubaban laba ditaban dari PT DITIASA.
  • 23. e EKMA431 4/MODUL 1 1.23 Tabel 1.1. PT. "DITIASA" Laporan Laba-Rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002 Penjualan kotor 134.000.000,00 Potongan penjualan 4.200.000,00 Penjualan dikembalikan 5.900.000,00 10.100.000,00 Penjualan bersih Harga pokok penjualan Persediaan barang jadi 1Jan. 2002 Persediaan bahan baku 1Jan. 2002 Pembelian bahan baku Bahan baku siap digunakan Persediaan bahan baku 31 Des. 2002 Bahan baku digunakan dalam produksi Upah tenaga kerja produksi Biaya overhead pabrik Biaya produksi tahun 2002 Persediaan barang dalam proses 1Januari 2002 Persediaan barang dalam proses 31 Desember 2002 Harga pokok produksi Barang jadi siap dijual Persediaan barang jadi 31-12-2002 Harga pokok penjualan Laba kotor operasi Biaya operasi Biaya penjualan: Biaya iklan Biaya contoh barang Gaji salesman Biaya administrasi dan umum: Gaji bagian kantor Gaji staf Alat tulis-menulis Lain-lain Laba bersih operasi Pendapatan dan biaya di luar operasi Pendapatan bunga investasi Biaya bunga bank Laba bersih sebelum pajak Pajak 20% Laba bersih sesudah pajak 4.100.000,00 49.800.000,00 53.900.000,00 (16.453.000,00) 37.447.000,00 28.600.000,00 31 .100.000,00 97.147.000,00 4.320.000,00 (18.558.000,00) 6.800.000,00 4.000.000,00 2.600.000,00 4.900.000,00 5.100.000,00 4.720.000,00 2.910.000,00 5.000.000,00 (6.000.000,00) 8.600.000,00 82.909.000,00 91.509.000,00 (24.931.000,00) 13.400.000,00 17.630.000,00 123.900.000,00 (66.578.000,00) 57.322.000,00 (31.030.000,00) 26.292.000'00 (1.000.000,00) 25.292.000,00 (5.058.000,00) 20.233.600,00
  • 24. 1.24 AKUNTANSI MANA~EMEN e Pendapatan dan kerugian luar biasa: Laba dari penjualan mesin Kerugian tukar tambah komputer Laba bersih sesudah pajak dan elemen luar biasa Tabel 1.2. 6.800.000,00 (2.100.000,00) Laporan Laba-Rugi Single-Step, Current Performance PT. "DITIASA" Jl. Bali No. 20 - 24 Yogyakarta 4.700.000,00 24.933.000,00 Laporan Laba-Rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002 Penjualan kotor Potongan penjualan Penjualan dikembalikan Penjualan bersih Pendapatan bunga investasi Jumlah pendapatan Harga pokok penjualan Persediaan barang jadi 1Jan. 2002 Persediaan bahan baku 1Jan. 2002 Pembelian bahan baku Bahan baku siap digunakan Persediaan bahan baku 31 Des. 2002 Bahan baku digunakan dalam produksi Upah tenaga kerja Biaya overhead pabrik Biaya produksi tahun 2002 Persediaan barang dalam proses 1-1-2002 Persediaan barang dalam proses 31-12-2002 Harga pokok produksi Barang jadi siap dijual Persediaan barang jadi 31-12-2002 Harga pokok penjualan Biaya penjualan Biaya iklan Biaya contoh barang Gaji salesman Biaya administrasi dan umum: Gaji bagian kantor Gaji staf Alat tulis-menulis Lain-lain 4.200.000,00 5.900.000,00 4.100.000,00 49.800.000,00 53.900.000,00 (16.453.000,00) 37.447.000,00 28.600.000,00 31.100.000,00 97.147.000,00 4.320.000,00 (18.558.000,00) 6.800.000,00 4.000.000,00 2.600.000,00 4.900.000,00 5.100.000,00 4.720.000,00 2.910.000,00 134.000.000,00 10.100.000,00 123.900.000,00 5.000.000,00 (8.600.000,00) 82.909.000,00 91.509.000,00 (24.931.000,00) 66.578.000,00 13.400.000,00 17.630.000,00 128.900.000,00
  • 25. e EKMA431 4/MODUL 1 Biaya lain-lain Biaya bunga bank Jumlah biaya Laba bersih sebelum pajak Pajak 20% Laba bersih sesudah pajak (6.000.000,00) Tabel 1.3. Laporan Laba-Rugi All Inclusive - Multiple Step PT. "DITIASA" Laporan Perubahan Laba Ditahan (Belum Dibagi) Untuk 31 Desember 2002 (All Inclusive) Laba belum dibagi 1Januari 2002 Laba bersih dan elemen luar biasa 2002 Laba siap dibagi Dividen saham utama 8o/o Rp25.000.000,00 Dividen saham biasa Laba belum dibagi (ditahan) 31-12-2002 PT. "DITIASA" 83.724.900,00 24.933.600,00 108.658.500,00 (2.000.000,00) (18.000.000,00) 88.658.500,00 Laporan Perubahan Laba Ditahan (Belum Dibagi) Untuk 31 Desember 2002 (Current Performance) 1.25 103.608.000,00 25.292.000,00 5.058.000,00 203.233.000,00 Laba belum dibagi 1Januari 2002 Laba bersih sesudah pajak 2002 Elemen luar biasa: 83.724.900,00 20.233.600,00 Laba penjualan mesin Rugi tukar tambah komputer Laba siap dibagi Dividen saham utama Dividen saham biasa Laba belum dibagi 31 Desember 2002 6.800.000,00 (2.100.000,00) 4.700.000,00 108.658.500,00 (2.000.000,00) (18.000.000,00) 88.658.500,00
  • 26. 1.26 AKUNTANSI MANA..JEMEN e 4. Hubungan Antara Tiga Laporan Keuangan Utama Di atas sudab dikemukakan babwa neraca adalab laporan posisi keuangan pada saat tertentu (snap shot), sedangkan laporan laba-rugi adalab laporan basil usaba untuk jangka waktu tertentu. Dengan demikian neraca adalab potongan waktu dari penyajian posisi keuangan perusabaan dan laporan laba-rugi adalab laporan basil usaba dari satu waktu ke waktu yang lain. Sedang laporan perubaban modal/laba ditaban adalab laporan yang mendukung keduanya, yaitu dalam laporan ini dijelaskan babwa laba usaba perusabaan dikembalikan kepada pemegang sabam dan sebagian diinvestasikan pada investasi-investasi tertentu yang dapat diketabui dari kenaikan jumlab aktiva bersib. Dalam neraca pos laba ditahan akan menunjukkan jumlab tertentu, jumlah ini tidak selalu mengekspresikan adanya sejumlab uang tunai tersedia. Pos laba ditaban tersebut banya menginformasikan babwa laba yang belum dibagi pada pemegang sabam; adalab berjumlab seperti tercantum pada neraca. Bentuk aktiva atas penggunaan laba yang ditaban bisa berupa kas, persediaan, aktiva tetap, dan sebagainya. Informasi lain yang bisa disampaikan dengan penyajian laba ditaban adalab babwa perusabaan telab berbasil mengumpulkan tambaban kekayaan bagi para pemilik dan menunjukkan progres perusabaan yang baik. C. MANFAAT LAPORAN KEUANGAN Manfaat yang nyata dan jelas dari laporan keuangan berupa laporan laba- rugi, neraca, dan laporan perubaban modal adalab mengetabui posisi keuangan dari perusabaan pada suatu saat tertentu dan basil usaba/aktivitas produksi selama satu periode. Di samping itu dengan adanya laporan keuangan (terutama yang diperbandingkan) manajemen akan bisa menganalisis kemampuan perusabaan dalam bidang finansial. Beberapa alat analisis kemampuan keuangan dengan mendasarkan pada laporan keuangan, di antaranya dengan mengbitung rasio-rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan yang sering digunakan dalam analisis laporan keuangan itu antara lain: 1. Rasio likuiditas: a. rasio lancar (current ratio). b. rasio kas (cash ratio/ratio ofimmediate solvency). c. rasio cepat (quick ratio/acid test).
  • 27. e EKMA431 4/MODUL 1 1.27 d. rasio modal kerja terhadap total aktiva (working capital to total assets ratio). 2. Rasio solvabilitas 3. Rasio utang (leverage): a. rasio utang terhadap modal (total debt to equity ratio). b. rasio utang terhadap aset modal (total debt to total capital assets). c. Times interest earned ratio. 4. Rasio aktivitas: a. rasio perputaran aktiva (total asset turnover). b. rasio perputaran piutang (receivable turnover). c. periode rata-rata pengembalian piutang. d. perputaran persediaan (inventory turnover). e. periode rata-rata persediaan di gudang (average day's inventory). 5. Rasio keuntungan: a. margin keuntungan bruto (gross profit margin). b. margin keuntungan netto (net profit margin). c. Rate ofReturn on Investment. 6. Rasio Rentabilitas. 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya terhadap kewajiban jangka pendek. Walaupun perusahaan sudah menyusun anggaran kas, tetapi analisis hubungan antara kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar akan lebih memberi arti kepada manajemen dibandingkan hanya mendasarkan pada anggaran. Untuk melakukan analisis likuiditas ini ada beberapa rasio yang bisa dipelajari, yaitu current ratio, cash ratio, quick ratio, dan working capital to total assets ratio. Current ratio (rasio lancar) membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan pada tanggal neraca dengan utang jangka pendek. Rasio lancar ini akan menunjukkan kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Dalam analisis keuangannya, perusahaan akan membandingkan rasio lancar perusahaan dengan pesaing dalam industri sejenis. Rumus current ratio: . Aktiva Lancar Current ratzo == ------ Utang Lancar
  • 28. 1.28 AKUNTANSI MANA~EMEN e Cash ratio (rasio kas) membandingkan antara kas yang tersedia dalam perusahaan ditambah efek yang dapat segera diuangkan dibagi dengan utang lancar. Rasia kas ini bermanfaat untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas dan efek yang dimiliki perusahaan. Rasia kas dirumuskan sebagai berikut. C h . Kas + Efek as ratlo == ----- Utang Lancar Quick ratio (rasio cepat) membandingkan antara aktiva lancar setelah dikurangi persediaan dengan utang lancar. Rasia ini akan menunjukkan berapa alat likuiditas yang paling cepat akan bisa digunakan untuk melunasi utang lancar. Dalam hal ini perusahaan dianggap kurang cepat untuk membentuk kas, karena pada umumnya memerlukan dua tahap lagi untuk mengubahnya menjadi kas. Pertama, menjual dan menjadi piutang. Kedua, menagih piutang baru menjadi kas. Sedangkan aktiva lancar setara kas lainnya hanya memerlukan satu langkah untuk menjadi kas, misalnya piutang dan surat berharga. Q . k . Aktiva Lancar- Persediaan UlC ratlO == ---------- Utang Lancar Working capital to total assets ratio adalah rasio keuangan untuk mengukur likuiditas dari total aktiva dengan posisi modal kerja netto. Rasia modal kerja terhadap aset total ini dirumuskan sebagai berikut. . . Aktiva Lancar-Utang Lancar Worklng capltal to total asssets == ----------- Total Aktiva 2. Rasio Solvabilitas Rasia solvabilitas dapat digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang atau dengan kata lain melihat kemampuan perusahaan apabila dilikuidasi. Caranya adalah dengan membandingkan seluruh harta dengan seluruh utang.
  • 29. e EKMA431 4/MODUL 1 1.29 R . 1 b'l' Total Utang as1o so va 11tas = - - - - - Total Aktiva 3. Rasio Utang (Leverage Ratio) Rasio utang sangat penting bagi kreditor dan calon kreditor potensial perusahaan dalam membuat keputusan pemberian kredit. Rasio-rasio ini akan digunakan oleh kreditor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya. Terdapat beberapa jenis rasio utang yang perlu diketahui, antara lain total debt to equity ratio, total debt to total capital assets dan times interest earned ratio. Rasio utang terhadap modal (total debt to equity ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut. . . Total Utang Total debt to equlty ratlo = - - - - - - - - - Jumlah Modal Sendiri Rasio utang terhadap aset modal (Total debt to total capital assets ratio) digunakan untuk mengetahui berapa bagian dari aset modal yang digunakan untuk menjamin utang. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut. Total debt to total assets ratio = Total Utang Total Aset Modal Times interest earned ratio adalah rasio untuk mengetahui besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan laba sebelum bunga dan pajak dengan bunga utang jangka panjang. EBIT Times interest earned ratio =----------- Bunga utang jangka panjang
  • 30. 1.30 AKUNTANSI MANA..JEMEN e 4. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas terdiri atas beberapa rasio, antara lain rasio perputaran aktiva, rasio perputaran piutang, periode rata-rata pengumpulan piutang, rasio perputaran persediaan, average day's inventory, dan working capital turnover. Rasio perputaran aktiva (total assets turnover) adalah rasio yang membandingkan antara jumlah penjualan netto dengan jumlah aktiva. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar dalam suatu periode tertentu. Atau dengan kata lain rasio perputaran aktiva adalah kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Rasio perputaran aktiva dirumuskan sebagai berikut. Penjualan Neto Total asset turnover=------ 1umlah Aktiva Rasio piutang (receivable turnover) adalah rasio yang membandingkan antara penjualan kredit dengan piutang rata-rata. Rasio piutang ini digunakan untuk mengetahui kemampuan dana yang tertanam dalam piutang yang berputar selama suatu periode tertentu. Rasio piutang dirumuskan sebagai berikut. . Penjualan Kredit Rece1vable turnover =------- Piutang Rata-rata Periode rata-rata pengembalian piutang (Average collection periode) adalah rasio untuk menghitung periode rata-rata yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang. Average collection periode dihitung dengan rumus berikut. . . Piutang Rata-rata . Average collect1on per1ode = x 360har1 Penjualan Kredit Perputaran persediaan (inventory turnover) adalah rasio yang membandingkan antara harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio
  • 31. e EKMA431 4/MODUL 1 1.31 perputaran persediaan juga dapat disebut likuiditas dari persediaan dan tendensi untuk terjadinya kelebihan sediaan (overstock). Rasio perputaran persediaan dirumuskan sebagai berikut. Harga Pokok Penjualan Inventory Turnover = Persediaan Rata-rata Average day's inventory adalah rasio yang digunakan untuk menghitung periode rata-rata menahan persediaan dalam gudang. Average day's inventory dirumuskan sebagai berikut. . Persediaan Rata-rata . Averageday'sznventory = x360han Harga Pokok Penjualan 5. Rasio Keuntungan Rasio keuntungan sangat penting bagi manajemen untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Terdapat beberapa jenis rasio keuntungan, antara lain yang perlu Anda ketahui adalah gross profit margin, net profit margin, dan rate of Return on Investment. Margin keuntungan bruto (Gross profit margin) adalah rasio keuangan yang mengukur laba bruto per penjualan. Gross profit margin dirumuskan sebagai berikut. Penjualan neto - HPP Gross profit margin = Penjualan neto Rasio untuk mengukur margin keuntungan yang lain adalah Margin keuntungan neto (net profit margin). Rasio ini dihitung dengan cara membagi keuntungan neto sesudah pajak dengan penjualan netonya. Keuntungan neto sesudah pajak Net profit margin= - - - - - - - - - - - - Penjualan neto Net earning power ratio (rate of Return on Investment) adalah rasio keuntungan yang dihitung dengan cara membandingkan keuntungan neto sesudah pajak dengan jumlah aktiva. Rasio ini digunakan untuk mengukur
  • 32. 1.32 AKUNTANSI MANA~EMEN e kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. lr • . Keuntungan neto sesudah pajak 1vet earnzng power ratzo = - - - - - - - - - - - - Jumlah aktiva 6. Rasio Rentabilitas Rasio rentabilitas digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan menggunakan modalnya untuk memperoleh laba. Caranya dengan membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan. Rasio rentabilitas ini dirumuskan sebagai berikut. R . R b. 1 . Laba bersih setelah pajak 100 m asto enta 11tas = x -;o Modal Sendiri LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Laporan tentang basil usaha/operasi perusahaan atau badan lain selama jangka waktu periode akuntansi tertentu disebut dengan .... A. neraca B. laporan arus kas C. laporan laba-rugi D. laporan perubahan modal 2) Salah satu jenis rasio yang termasuk ke dalam rasio likuiditas adalah .... A. rasio cepat (quick ratio) B. rasio utang terhadap modal (total debt to equity ratio) C. rasio margin keuntungan neto (net profit margin) D. rasio perputaran aktiva (total asset turnover) 3) Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya terhadap kewajiban jangka pendek yaitu rasio .... A. likuiditas B. utang C. aktivitas D. rentabilitas
  • 33. e EKMA431 4/MODUL 1 1.33 4) Model atau rumus untuk penyusunan laporan laba-rugi adalah .... A. pendapatan + biaya = penghasilan (laba-rugi) B. pendapatan - biaya = penghasilan (laba-rugi) C. pendapatan + biaya- modal = penghasilan (laba-rugi) D. pendapatan- biaya- modal= penghasilan (laba-rugi) 5) Laporan keuangan utama terdiri dari neraca dan laporan •••• A. laba-rugi B. perubahan modal C. arus kas D. sistem informasi akuntansi Untuk pertanyaan-pertanyaan berikut ini Anda harus mengisi manakah yang merupakan sumber modal kerja dan mana yang merupakan penggunaan modal kerja dengan memberi tanda S untuk sumber dan P untuk penggunaan. 6) depresiasi aktiva tetap. 7) pembayaran dividen. 8) kenaikan jumlah investasi jangka panjang obligasi. 9) kenaikan utang bank. 10) penjualan obligasi baru. RANGKUMAN------------------------------------ Akuntansi keuangan merupakan suatu proses untuk menyajikan informasi keuangan yang ditujukan terutama untuk pihak luar perusahaan. Akuntansi keuangan mempunyai pola khusus dalam penyajian-penyajian laporannya. Pola khusus ini harus dimulai dari proses pertama yang disebut persamaan akuntansi. Persamaan akuntansi akan mempermudah penyusunan keuangan di dalam akuntansi manajemen, akuntan manajemen juga berkepentingan untuk menggunakan laporan keuangan dari akuntansi keuangan. Manfaat laporan keuangan tersebut untuk manajemen, misalnya laporan keuangan yang berupa neraca dan disajikan beberapa periode berturut-turut akan bisa digunakan untuk menganalisis kemampuan keuangan perusahaan seperti likuiditas dan solvabilitasnya yang akan menunjukkan kemampuan perusahaan pada waktu-waktu yang lalu mengenai kewajiban-kewajibannya. Selain itu laporan keuangan yang berupa laporan laba-rugi bisa digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan
  • 34. 1.34 AKUNTANSI MANA~EMEN e perusahaan dalam memperoleh laba yang dinyatakan dengan rasio rentabilitas. Laporan keuangan lainnya yang bermanfaat bagi manajemen adalah laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Laporan ini untuk memperoleh informasi selama satu periode berjalan dari mana saja modal kerja diperoleh dan untuk apa saja modal kerja digunakan. Informasi-informasi laporan keuangan bisa memberi manfaat bagi akuntansi manajemen mengenai kondisi perusahaan dan hal-hal keuangan lain di masa lalu. TES FDRMATIF 2------------------------------- Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Di antara pos-pos berikut mana yang bukan merupakan akun riil .... A. penjualan B. utang jangka pendek C. cadangan penghapusan piutang D. modal saham 2) Di antara pos-pos berikut mana yang bukan merupakan aktiva nominal .... A. biaya penjualan B. penghapusan piutang C. Akumulasi penyusutan aktiva tetap D. pendapatan bunga deposito 3) Apabila perusahaan mempunyai rasio solvabilitas sebesar 120% berarti perusahaan mempunyai aktiva sebesar .... A. Rp5.000.000,00 dari aktiva total sebesar Rp10.000.000,00 B. Rp12.000.000,00 dari modal sendiri sebesar Rp10.000.000,00 C. Rp12.000.000,00 dari aktiva dikurangi utang sebesar Rp12.000.000,00 D. Rpl2.000.000,00 dari utang total sebesar Rp 10.000.000,00 4) Dari transaksi berikut mana yang tidak dilaporkan dalam laporan laba- rugi current performance .... A. Laba penjualan gedung toko B. Pendapatan bunga C. Harga pokok penjualan D. Pendapatan sewa
  • 35. e EKMA431 4/MODUL 1 1.35 Data berikut ini untuk soal nomor 5 sampai dengan nomor 10. PT DITIASA mempunyai neraca diperbandingkan periode 2002-2003 Kas Piutang Cad. Penghapusan piutang Persediaan Aktiva tetap Akumulasi penyusutan Jumlah Aktiva Utang Dagang Utang obligasi Modal saham Laba ditahan Jumlah utang Penjualan Persediaan awal Pembelian Barang siap dijual Persediaan akhir Harga pokok penjualan Laba kotor Biaya operasi Penghapusan piutang Penyusutan aktiva tetap Biaya penjualan Biaya operasi lain 31 Desember 2002 1.000.000,00 5.000.000,00 (500.000,00) 8.000.000,00 15.000.000,00 3.000.000,00 25.500.000,00 2.000.000,00 10.000.000,00 5.000.000,00 8.500.000,00 25.500.000,00 Laporan Laba-Rugi 2003 Laba Bersih 800.000,00 500.000,00 1.300.000,00 600.000,00 75.000,00 200.000,00 100.000,00 150.000,00 31 Desember 2003 1.500.000,00 7.500.000,00 (750.000,00) 6.000.000,00 20.000.000,00 5.000.000,00 29.250.000,00 4.000.000,00 8.000.000,00 6.000.000,00 11.250.000,00 29.250.000,00 1.500.000,00 700.000,00 800.000,00 525.000,00 275.000,00 5) Likuiditas tahun 2003 dibanding tahun 2002 lebih rendah atau lebih tinggi sebesar .... A. 318,75% lebih rendah B. 318,75% lebih tinggi C. 10,41% lebih rendah D. 10,41% lebih tinggi
  • 36. 1.36 AKUNTANSI MANA~EMEN e 6) Rentabilitas modal sendiri untuk tahun 2003 adalah sebesar .... A. Rp 2.750.000,00 B. Rp 17.250.000,00 C. 15,94% D. 27,5% 7) Sumber modal kerja tahun 2003 adalah sebesar .... A. Rp 1.250.000,00 B. Rp 1.500.000,00 C. Rp 2.750.000,00 D. Rp 5.750.000,00 8) Penggunaan modal kerja tahun 2003 adalah sebesar .... A. Rp 7.000.000,00 B. Rp 5.000.000,00 C. Rp 2.000.000,00 D. Rp 1.250.000,00 9) Perubahan modal kerja adalah sebesar .... A. Rp 2.750.000,00 B. Rp 2.000.000,00 C. Rp 1.250.000,00 D. Rp 750.000,00 10) Penggunaan modal kerja terbesar pada pos .... A. penjualan saham B. pembelian aktiva tetap C. pelunasan utang obligasi D. penyusutan aktiva tetap Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2. Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - x 100% Jumlah Soal
  • 37. e EKMA431 4/MODUL 1 Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% =baik sekali 80 - 89% =baik 70 - 79% = cukup < 70% =kurang 1.37 Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
  • 38. 1.38 AKUNTANSI MANA~EMEN e KEGIATAN BELA.JAR 3 lnformasi Akuntansi untuk Akuntansi Manajemen A. INFORMASI-INFORMASI DALAM PERUSAHAAN Akuntansi manajemen pada dasarnya adalah ilmu yang menekankan pada jasa akuntan manajemen untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan fungsi-fungsinya. Bagaimana cara pemberian jasanya kepada manajemen? Secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut: pertama, akuntansi manajemen akan mengumpulkan informasi-informasi akuntansi yang dibantu oleh bagian-bagian tertentu. Kedua, informasi-informasi tersebut selanjutnya diolah akuntan manajemen sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan gambaran bagi manajemen untuk perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, penyusunan staf, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Terakhir, menyajikan dalam bentuk laporan yang memadai agar bisa digunakan oleh manajemen. Pertanyaan berikutnya, informasi yang bagaimana yang dibutuhkan oleh akuntansi manajemen dalam pemberian jasa tersebut? Pada dasarnya informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang bersifat kuantitatif keuangan atau yang dapat diubah menjadi bentuk kuantitatif. Untuk lebih jelasnya sebelum kita mempelajari garis besar dari bentuk informasi yang diperlukan untuk dimanfaatkan oleh akuntan manajemen, kita lihat lebih dahulu pembagian informasi-informasi yang ada dalam perusahaan berikut. - IIN FORM AS I fnfo rmasl K u a.l it a ti·_f lnforma~l f.<uantitattif if - I, I nfo.rmasi l n.fd r-rn,a s i a k L.t_n tansi Non akuntansi- - - ' . I r:;form a s i operas.i La_p·oran _ke!-:Jg_rrga,n -A1:<·y__n t-a.n si _mana j eme _n ~ , -,: A~ Gambar 1.3.
  • 39. e EKMA431 4/MODUL 1 1.39 Dari Gambar 1.3 tersebut jelas bahwa informasi akuntansi manajemen adalah informasi kuantitatif finansial yang berhubungan dengan laporan keuangan, dan kalau dilihat lebih jelas dari Gambar 1.3 tersebut tampak bahwa laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen berasal dari informasi operasi. Informasi bisa berisi informasi kuantitatif atau nonkuantitatif. Misalnya percakapan, program televisi dan berita adalah informasi nonkuantitatif. Akuntansi manajemen, terutama berhubungan dengan informasi kuantitatif. Ada beberapa jenis informasi kuantitatif, di antaranya adalah informasi akuntansi. Perbedaan antara informasi akuntansi dan informasi kuantitatif lainnya adalah informasi akuntansi dinyatakan dalam satuan uang, sedangkan informasi kuantitatif lainnya belum tentu dalam satuan uang. 1. Informasi Operasi adalah informasi mengenai operasi perusahaan secara terinci. Dalam Gambar 1.3 ditunjukkan dengan tanda panah dari informasi operasi menuju laporan keuangan dan akuntansi manajemen, maksudnya bahwa informasi operasi akan menghasilkan dua jenis informasi akuntansi. Pertama adalah laporan keuangan yaitu informasi akuntansi untuk pihak-pihak di luar perusahaan (ekstern) dan kedua adalah akuntansi manajemen yaitu informasi akuntansi untuk pihak- pihak intern perusahaan. lnformasi akuntansi yang terdiri dari tiga bentuk informasi tersebut akan menggambarkan semua kegiatan dalam perusahaan yang berhubungan dengan akuntansi. Ada catatan barang yang dipesan oleh pelanggan, catatan tentang perintah produksi yang berhubungan dengan pesanan tersebut, berapa besarnya upah karyawan, berapa upah yang sudah dibayarkan, berapa yang terutang, terdapat juga catatan tentang harga beli dan lokasi gedung, mesin dan peralatan lainnya, catatan jumlah piutang, dan sebagainya. Semua informasi tersebut merupakan informasi perusahaan. 2. Laporan Keuangan merupakan klasifikasi dan ringkasan dari informasi operasi. Satu set dari rekening sebagai media pencatatan hasil-hasil operasi akan mempermudah penyajian laporan keuangan karena rekening merupakan rekap dari transaksi-transaksi selama periode tertentu. Jumlah pendapatan dari basil penjualan yang dilaporkan dalam laporan laba-rugi adalah ringkasan dari jumlah penjualan selama periode akuntansi, piutang dalam neraca adalah ringkasan dari piutang-piutang
  • 40. 1.40 AKUNTANSI MANA~EMEN e dalam rekening piutang pada saat tertentu. Semua ini merupakan ringkasan (summary) dari laporan operasi. 3. Akuntansi Manajemen merupakan perincian dari informasi juga merupakan sumber dari informasi akuntansi manajemen. Manajemen tidak berkepentingan dengan data yang kecil-kecil dan tersebar, tapi menginginkan ringkasan dari data tersebut. Berapa gaji yang diperoleh tiap karyawan, berapa saldo kas hari ini, berapa utang pelanggan yang bernama Abas, dan sebagainya adalah urusan karyawan yang menangani bagian-bagian tersebut, tetapi manajemen hanya berkepentingan pada laporan ringkasan dari hal-hal tersebut. Ringkasan informasi yang berhubungan dengan akuntansi manajemen merupakan bagian dari informasi operasi. B. JENIS-JENIS INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MANAJEMEN Informasi yang dibutuhkan oleh akuntansi manajemen dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi manajemen berbeda dengan informasi akuntansi keuangan baik penyajian maupun penggunaannya. Dalam akuntansi keuangan, informasi yang dibutuhkan dan dikumpulkan merupakan proses yang sudah diatur oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum dan seluruhnya menggunakan persamaan dasar: Aktiva = Utang + Modal Debit = Kredit Sedangkan dalam akuntansi manajemen proses penyajian informasi didasarkan pada prinsip dan cara-cara yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Dengan dasar informasi yang disampaikan dari kondisi tertentu, belum tentu cocok untuk kondisi yang lain. Dalam akuntansi keuangan apa yang disebut cost punya arti yang tunggal, menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) "Biaya (cost) adalah jumlah pengeluaran dan beban-beban yang diperkenankan langsung atau secara tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa dalam kondisi dan tempat di mana barang tersebut dapat dipergunakan atau dijual". Sementara itu, dalam akuntansi manajemen cost mempunyai arti yang berbeda-beda sesuai dengan penggunaan atau penerapannya. Karena di dalam akuntansi manajemen
  • 41. e EKMA431 4/MODUL 1 1.41 dipakai konsep "penerapan yang berbeda untuk tujuan yang berbeda (different costsfor different purposes)". Ada tiga jenis konstruksi biaya/cost dalam hubungannya dengan akuntansi manajemen. Ketiga konstruksi biaya ini merupakan informasi akuntansi yang akan mendasari seluruh pembicaraan di dalam akuntansi • manaJemen. 1. Akuntansi biaya penuh (full cost accounting). 2. Akuntansi biaya diferensial (differential accounting). 3. Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting). Ketiga informasi akuntansi ini lebih jauh akan dibicarakan dalam pokok pembahasan selanjutnya. 1. Akuntansi Biaya Penuh (Full Cost Accounting) Biaya penuh (full cost) dari suatu item adalah jumlah seluruh biaya langsung yang berkenan dengan item tersebut ditambah bagian yang layak dibebankan pada item tersebut dari biaya tak langsung. Biaya penuh dari kipas angin PT DITIASA adalah harga beli dari komponen kipas angin, ditambah biaya material dan upah langsung yang berhubungan dengan perakitan upah langsung tersebut, ditambah lagi dengan biaya penggunaan jasa dari departemen service serta bagian yang layak dibebankan dari biaya operasi umum dari departemen service. Contoh apabila perusahaan membeli komponen kipas angin Rp150.000,00 dan menggunakan tenaga kerja langsung untuk merakit dengan upah Rp20.000,00, material (suku cadang dan lain-lain) Rp30.000,00 serta bagian yang layak dibebankan pada kipas angin dari biaya operasi adalah Rp50.000,00 (termasuk biaya tetap) maka biaya penuh dari kipas angin tersebut adalah Rp250.000,00. Biaya penuh (full cost) penuh erat hubungannya dan selalu dipakai oleh akuntansi keuangan. Jumlah persediaan dalam neraca adalah biaya penuh dari harga pokok persediaan tersebut. Harga pokok penjualan dalam laporan laba-rugi adalah biaya penuh dari item yang dijual tersebut. Di samping itu biaya penuh juga sering dipakai untuk dasar penentuan harga jual ditambah laba yang diinginkan. 2. Akuntansi Biaya Diferensial (Diffential Accounting) Perusahaan sering kali dihadapkan pada beberapa alternatif yang harus dipilih, salah satu atau lebih. Seperti pemilihan tempat pembelian bahan,
  • 42. 1.42 AKUNTANSI MANA~EMEN e penggunaan jasa tenaga kerja, pembelian mesin, dan sebagainya. Semua pemilihan alternatif digambarkan dalam satuan uang. Pemilihan altematif ini disebut "pengambilan keputusan pemilihan alternatif'(alternative choice decision). Misalnya PT DITIASA harus memilih antara memasang iklan di surat kabar atau tidak, membeli mesin baru atau tidak, dan sebagainya. Semua itu memerlukan informasi akuntansi yang akan membantu menentukan alternatif mana yang akan dipilih. Informasi akuntansi untuk kepentingan ini disebut akuntansi diferensial. Akuntansi diferensial harus dijabarkan dalam bentuk uang. Biaya yang berhubungan dengan akuntansi diferensial disebut biaya diferensial (differential cost). Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda antara satu set kondisilalternatif yang satu dengan kondisi yang lain. Biaya yang bukan biaya diferensial tidak begitu penting (irrelevant) untuk pengambilan keputusan pemilihan alternatif. Contoh: PT DITIASA membeli komponen kipas angin dengan harga Rp150.000,00. Untuk merakit sendiri kipas angin tersebut dibutuhkan biaya suku cadang seharga Rp50.000,00 dan upah tenaga kerja Rp30.000,00 (disebut alternatif B). Alternatif lain (alternatif A) adalah dirakit oleh perusahaan lain dengan biaya RplOO.OOO,OO. Maka informasi yang bisa disampaikan: altematif A, dirakit di perusahaan lain altematif B, dirakit sendiri - suku cadang Rp50.000,00 - upah tenaga Rp30.000,00 Perbedaan menunjukkan lebih menguntungkan alternatif B Rp100.000,00 Rp 80.000,00 Rp 20.000,00 Dari analisis tersebut diketahui biaya diferensial dalam perakitan kipas angin pada perusahaan sendiri adalah Rp 20.000,00 lebih kecil daripada dirakit di luar. Analisis ini bisa pakai sebagai basis pengambilan keputusan. Bisa dicatat di sini bahwa biaya pembelian komponen Rp150.000,00 tidak dipakai dalam pengambilan keputusan dan bukan merupakan biaya diferensial, karena baik dirakit sendiri maupun di luar tetap harus dikeluarkan jumlah yang sama (tidak relevan).
  • 43. e EKMA431 4/MODUL 1 1.43 3. Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility Accounting) Untuk tujuan pengendalian biaya (manajemen biaya), manajemen sering kali membuat perencanaan untuk tiap-tiap pusat biaya (cost center). Setiap pusat biaya akan dipimpin oleh seorang manajer (pimpinan) yang bertanggung jawab atas pelaksanaan perencanaan yang telah dibuat. Perencanaan semacam ini disebut budget atau anggaran. Pada waktu-waktu tertentu pelaksanaan anggaran dilaporkan oleh pusat biaya tersebut, kemudian dibandingkan dengan rencana yang ada. Hasil perbandingan akan dilaporkan pada pimpinan yang lebih tinggi. Informasi semacam ini disebut akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting). Contoh: Dalam Tabel 1.4 diberikan sebuah contoh laporan basil pelaksanaan dari pusat biaya yaitu departemen pembantu PT DITIASA pada akhir bulan April 2000. Kolom pertama menunjukkan rencana (anggaran) biaya-biaya yang terjadi dan pendapatan untuk bulan tersebut. Kolom kedua adalah pendapatan dan biaya-biaya yang sesungguhnya terjadi. Dan kolom terakhir adalah selisih dari anggaran. Dalam contoh ini tampak pendapatan sesungguhnya lebih kecil Rp250.000,00 dari anggaran (budget), sedangkan biaya sesungguhnya terlalu tinggi dibanding anggaran. Bisa dilihat bahwa kenaikan biaya disebabkan oleh kenaikan biaya suku cadang dan bahan pembantu. Biaya upah buruh dan biaya-biaya lain tampak turun, sehingga laba operasi departemen sesungguhnya lebih kecil Rp480.000,00 dari anggaran.
  • 44. 1.44 Tabel 1.4. PT DITIASA AKUNTANSI MANA~EMEN e Jl. Ranyata 20-24 Jogja Laporan Pendapatan dan Biaya Departemen-departemen Pembantu Bulan April 2002 Revisi: Penan un Jawab: Bud et Realisasi Selisih Pendapatan dari service 12.500.000,00 12.250.000,00 250.000,00 Bia''a 1. Biaya tenaga kerja 4.000.000,00 3.800.000,00 200.000,00 2. Penggunaan suku cadang 4.800.000,00 5.500.000,00 (700.000,00) 3. Bahan pembantu 800.000,00 770.000,00 30.000,00 4. Bia 'a lain-lain 900.000,00 660.000,00 240.000,00 Jumlah bia''a 10.500.000,00 10.730.000,00 230.000,00 Laba operasi departemen 2.000.000,00 1.520.000,00 (480.000,00) Laporan departemen pembantu dalam Tabel 1.4 merupakan salah satu contoh laporan akuntansi pertanggungjawaban. Masalah pokok pada akuntansi manajemen meliputi masalah akuntansi biaya penuli, akuntansi biaya diferensial dan akuntansi pertanggungjawaban. Namun, untuk memudahkan pemahaman terhadap akuntansi manajemen maka pembicaraan dalam buku ini disusun berdasarkan manfaat jangka pendek kemudian baru dibahas analisis jangka panjang. LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Sumber data untuk Akuntansi Manajemen adalah dari informasi .... A. operasi B. kualitatif C. strategis D. sistem 2) Perbedaan antara akuntansi biaya penuh dengan akuntansi biaya diferensial terletak pada .... A. jumlah dan tingkah laku biaya B. pengelompokan biaya
  • 45. e EKMA431 4/MODUL 1 1.45 C. surnber biaya D. frekuensi biaya dikeluarkan 3) Secara urnurn inforrnasi yang terdapat dalarn sebuah organisasi atau perusahaan terdiri dari inforrnasi .... A. umurn dan informasi khusus B. eksternal dan informasi internal C. kualitatif dan informasi kuantitatif D. eksplisit dan informasi implisit 4) Laporan keuangan merupakan klasifikasi dan ringkasan dari inforrnasi .... A. kualitatif B. operasi C. sistem D. manajemen 5) Salah satu jenis biaya yang termasuk ke dalam konstruksi biaya yang berhubungan erat dengan akuntansi manajemen adalah biaya .... A. penuh B. variabel C. tetap D. terkendali RANG KUMA N;.__________________ Informasi-informasi di dalam perusahaan terdiri dari informasi kualitatif dan informasi kuantitatif. Informasi akuntansi manajemen berhubungan dengan informasi kuantitatif yang bersifat keuangan, yang sumber datanya berasal dari informasi operasi. Untuk pembahasan di dalam akuntansi manajemen, informasi keuangan tersebut digolongkan menjadi tiga golongan informasi. Yaitu informasi biaya diferensial, informasi biaya penuh, dan informasi akuntansi pertanggungjawaban. Namun pembahasan untuk rnodul akuntansi manajemen ini semua informasi tersebut akan dihubungkan dengan fungsi-fungsi manajemen yaitu: (1) informasi akuntansi untuk perencanaan dan pengarahan, (2) informasi akuntansi untuk pengorganisasian dan penyusunan staf, (3) informasi akuntansi untuk pengendalian dan (4) informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan.
  • 46. 1.46 AKUNTANSI MANA~EMEN e Biasanya, pengambilan keputusan selalu berhubungan dengan tindakan tertentu, misalnya perencanaan, Oleh karena itu, pembahasannya biasanya dijadikan satu, misalnya perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian dan pengambilan keputusan. TES FDRMATIF 3------------------------------- Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) lnformasi akuntansi terdiri atas informasi-informasi berikut, kecuali .... A. informasi operasi B. laporan keuangan C. akuntansi manajemen D. informasi kualitatif 2) Informasi kualitatif tidak termasuk dalam akuntansi manajemen sebab.... A. bukan informasi penting B. tidak bisa dipahami C. tidak bisa dijabarkan dalam bentuk satuan keuangan D. bukan berasal dari manajemen 3) Pusat biaya adalah .... A. pusat dari biaya produksi B. kumpulan dari biaya-biaya yang terjadi C. jumlah dari biaya perusahaan D. pusat yang dibentuk untuk mempertanggungjawabkan pengeluaran biaya 4) Biaya diferensial ditentukan berdasarkan .... A. hubungan dengan pengambilan keputusan B. tingkah laku biaya dihubungkan dengan kondisi yang relevan C. A dan B benar D. Tak satu pun jawaban benar 5) Dalam akuntansi pertanggungjawaban penyimpangan biaya menjadi tanggung jawab .... A. direktur utama B. petugas yang mengeluarkan biaya C. penanggung jawab bagian di mana biaya dikeluarkan D. bagian akuntansi biaya
  • 47. e EKMA431 4/MODUL 1 1.47 6) Apabila dalam laporan pertanggungjawaban terdapat data bahwa selisih biaya sebesar Rp100.000,00 tidak menguntungkan, artinya .... A. anggaran biaya berjumlah Rp100.000,00 B. biaya yang dianggarkan lebih kecil Rp100.000,00 dari realisasi C. biaya yang dianggarkan lebih besar Rp100.000,00 dari realisasi D. pengeluaran biaya sejumlah Rp100.000,00 7) Biaya diferensial ditentukan pada kondisi .... A. kapasitas peralatan masih ada yang menganggur B. kapasitas perusahaan sudah penuh C. perusahaan tidak bisa menghitung dengan biaya penuh D. perusahaan tidak mempunyai data biaya penuh Informasi berikut ini untuk mengerjakan soal nomor 8, 9 dan 10! Sebuah perusahaan mengeluarkan biaya untuk membuat barang sebagai berikut. Biaya penyusutan Rp6.000.000,00 per tahun. Gaji pegawai administrasi Rp1.000.000,00 per bulan. Biaya bahan Rp250,00 per unit. Upah langsung Rp400,00 per unit. Biaya lain-lain RplOO,OO per unit. Kapasitas mesin Rp 500.000,00 per unit. 8) Biaya penuh per satuan adalah sebesar .... A. Rp 7.000.750,00 B. Rp 890,00 C. Rp 780,00 D. Rp 750,00 9) Biaya diferensial dari barang perusahaan tersebut adalah .... A. Rp750,00 B. Rp890,00 C. Rp1.500.000,00 D. Rp78,00 10) Perbedaan antara biaya diferensial dengan biaya penuh terletak pada biaya .... A. penyusutan saja B. gaji saja C. lain-lain saja D. gaji dan penyusutan
  • 48. 1.48 AKUNTANSI MANA~EMEN e Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3. Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - - x 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% =baik sekali 80 - 89% =baik 70 - 79% = cukup < 70% =kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang belum dikuasai.
  • 49. e EKMA431 4 / MODUL 1 1.49 Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif1 Tes Formatif2 Tes Formatif3 1) c 1) A 1) D 2) c 2) c 2) c 3) A 3) D 3) D 4) D 4) A 4) c 5) D 5) A 5) c 6) B 6) c 6) B 7) D 7) D 7) A 8) A 8) c 9) c 9) A 10) B 10) D
  • 50. 1.50 AKUNTANSI MANA~EMEN e Daftar Pustaka Charles, T. Honggren. (1985). Principles of Management Accounting. Seventh Edition Mac Graw-Hill. Hilton, Ronald W. Maher Michael W, and Selton, Frank H. (2000). Cost Management.·Strategies for Business Decisions. McGraw-Hill. Machfoedz, Mas'ud. (1996). Akuntansi Manajemen: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan Jangka Pendek. Buku I, Edisi 5, STIE Widya Wiwaha: Yogyakarta. Machfoedz, Mas'ud. (1996). lkhtisar Teori dan Soal Jawab Akuntansi Biaya. Widya Sarana Informatika: Yogyakarta. Matz & Usry. (1980). Cost Accounting Planning and Control. Fourth Edition. Kembali ke Daftar lsi.,
  • 51. MDDUL 2 Anggaran Fleksibel dan Analisis Perilaku Biaya Prof. Dr. Mas'ud Machfoedz, M.B.A.,Ak. Mahmudi, S.E.Ak. PENDAHULUAN nggaran merupakan perencanaan yang ditentukan di muka sebelum operasi berjalan dan pada aktiva pelaksanaan anggaran, anggaran akan dibandingkan dengan realisasinya. Apabila anggaran digunakan untuk merencanakan pelaksanaan dengan tingkat kegiatan 100.000 unit sedang realisasi kegiatan selama jangka waktu tertentu hanya 80.000 unit maka apabila kegiatan yang hanya 80.000 unit tersebut dibandingkan dengan yang 100.000 unit akan mengakibatkan ketidaktepatan penilaian. Untuk itu ada cara yang lebih tepat dalam menilai realisasi dalam anggaran, yaitu kegiatan dibagi menjadi beberapa jenjang (tingkat) kegiatan dan setiap tingkat disusun anggaran yang relevan, anggaran semacam ini disebut anggaran fleksibel. Pada Modul 2 ini akan dibahas segala hal dalam penyusunan, penyajian dan pemanfaatan anggaran tleksibel, termasuk bagaimana tingkah laku biaya harus diikuti agar anggaran fleksibel bisa dimanfaatkan serta mudah disusun. Modul 2 ini dibagi ke dalam 2 kegiatan belajar: (1) Kegiatan Belajar 1, mempelajari anggaran fleksibel dan (2) Kegiatan Belajar 2, mempelajari pemisahan biaya berdasarkan tingkah lakunya. Dengan mempelajari modul ini diharapkan Anda mampu untuk melakukan analisis dengan menggunakan anggaran tleksibel, meliputi cara penyusunan anggaran fleksibel, penggunaan anggaran tersebut untuk penilaian pelaksanaan dan cara memisahkan biaya sesuai dengan tingkah lakunya. Kemampuan yang diharapkan setelah mempelajari modul ini Anda dapat: 1. Menjelaskan apa yang dimaksud anggaran fleksibel. 2. Menjelaskan pengertian anggaran fleksibel.
  • 52. 2.2 AKUNTANSI MANA..JEMEN e 3 Menerangkan analisis dengan anggaran fleksibel. 4 Menjelaskan perbedaan anggaran tetap dibandingkan dengan anggaran fleksibel. 5 Menjelaskan pemisahan biaya semi variabel ke dalam biaya variabel dan biaya tetap dengan berbagai metode. 6 Menjelaskan arti pentingnya pemisahan biaya dalam hubungannya dengan anggaran fleksibel.
  • 53. e EKMA431 4/MODUL 2 2.3 KEGIATAN BELAL.JAR 1 Anggaran Fleksibel sebagai Alat Perencanaan dan Pengendalian A. JENIS-JENIS ANGGARAN Langkah pertama dalam mempelajari anggaran fleksibel, tentu saja kita harus mengetahui lebih dulu pengertian anggaran fleksibel. Sebelum Anda mengetahui gambaran mengenai anggaran fleksibel, terlebih dulu akan dijelaskan mengenai jenis-jenis anggaran. Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian, bisa dibagi menjadi dua model: 1. Anggaran Tetap (Fixed Budget). 2. Anggaran Fleksibel (Variabel atau Flexible Budget). 1. Anggaran Tetap (Fixed Budget) Anggaran tetap merupakan perencanaan biaya untuk jangka waktu tertentu dengan jumlah dan tolok ukur lainnya disusun pada tingkat tertentu. Melalui anggaran tetap pelaksanaan anggaran dibatasi untuk mengeluarkan biaya maksimal sebesar yang telah direncanakan. Anggaran semacam ini cocok untuk biaya-biaya yang pengeluarannya sukar diperkirakan di muka, seperti pengeluaran untuk riset dan pengembangan. Tentu saja anggaran semacam ini sulit untuk ditentukan di muka sebab tidak seorang pun tahu kapan pengembangan atau riset untuk produk baru menghasilkan output atau hasil akhir dan untuk kepentingan ini biaya berapa pun tidak pernah akan cukup sehingga perlu dibatasi dengan jumlah anggaran maksimal yang bisa dikeluarkan. 2. Anggaran Fleksibel (Flexible Budget) Anggaran fleksibel yang juga sering disebut anggaran variabel merupakan anggaran yang tolok ukur kegiatannya dibagi (dikelompokkan) pada berbagai tingkat kegiatan, setiap kegiatan dianggarkan jumlah biaya yang sesuai dengan tingkat kegiatan tersebut. Jadi pada anggaran fleksibel tolok ukur pengeluaran biaya tidak dibuat satu tingkat kegiatan saja seperti dalam anggaran tetap. Sebagai contoh anggaran fleksibel biaya produksi.
  • 54. 2.4 AKUNTANSI MANA~EMEN e Anggaran fleksibel biaya produksi bisa disusun untuk berbagai jenjang kegiatan misalnya anggaran untuk 80%, 100% dan 120% kapasitas produksi. Dengan penyusunan anggaran biaya pada berbagai jenjang, akan tampak biaya baik total maupun per satuan pada berbagai jenjang kegiatan. Contoh: PT DITIASA FURNITURE Tbk, mempunyai informasi rencana pengeluaran biaya dan kapasitas produksi dan operasi sebagai berikut. Tabel 2.1. PT DITYASA FURNITURE TBK ANGGARAN BIAYA DAN KAPASITAS PRODUKSI &OPERASI Bahan Baku Upah Langsung Bia 'a Biaya Overhead Variabel Biaya Overhead Tetap Biaya Pemasaran Variabel Biaya Pemasaran Tetap Biaya Administrasi &Umum Variabel Biaya Administrasi &Umum Tetap Biaya operasi lain-lain Tetap Biaya operasi lain-lain Variabel Jumlah Per unit Ka:>asitas 10.000 unit 1.000.000.000,00 1.500.000.000,00 1.250.000.000,00 1.500.000.000,00 750 000.000,00 500.000.000,00 500.000.000,00 300.000.000,00 400.000.000,00 600.000.000,00 8.300.000.000'00 830.000,00 Dari informasi biaya kapasitas produksi dan operasi tersebut, maka apabila disusun anggaran tetap misalnya pada kapasitas 10.000 unit maka biaya yang direncanakan dikeluarkan hanya pada kapasitas 10.000 unit tersebut. Sekarang apabila anggaran biaya produksi dan operasi disusun berdasarkan anggaran fleksibel maka tolok ukur pengeluaran biaya didasarkan pada berbagai jenjang kapasitas, misalnya kapasitas yang dianggarkan berdasar antara 8.000 - 12.000 dengan kapasitas normal diasumsikan sebesar 10.000 (10.000 dianggap 100%) maka anggaran fleksibel disajikan sebagai berikut.
  • 55. e EKMA431 4/MODUL 2 Biaya Variabel Biaya Tetap Total biaya TABEL 2.2. PT DITYASA FURNITURE TBK ANGGARAN FLEKSIBEL BIAYA PRODUKSI DAN OPERASI PERIODE 2002 KaJasitas Jenis Biaya 8.000 unit (80%) 10.000 unit 100% Bahan Baku 800.000.000 1.000.000.000 Upah langsung 1.200.000.000 1.500.000.000 Biaya overhead 1.000.000.000 1.250.000.000 Biaya pemasaran 600.000.000 750.000.000 Biaya administrasi 400.000.000 500.000.000 &umum Biaya operasi lain-lain 480.000.000 600.000.000 Jumlah 4.480.000.000 5.600.000.000 Biaya overhead pabrik 1.500.000.000 1.500.000.000 Biaya pemasaran 500.000.000 500.000.000 Biaya administrasi 300.000.000 300.000.000 Umum Biaya operasi lain-lain 400.000.000 400.000.000 Jumlah 2.700.000.000 2.700.000.000 7.180.000.000 8.300.000.000 a. Perencanaan dan pengendalian dengan anggaran fleksibel 2.5 12.000 unit 120% 1.200.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 900.000.000 600.000.000 720.000.000 6.720.000.000 1.500.000.000 500.000.000 300.000.000 400.000.000 2.700.000.000 9.420.000.000 Pada dasarnya antara perencanaan dan pengendalian itu dua hal yang berkaitan. Perencanaan disusun untuk pengendalian, sebaliknya pengendalian dilaksanakan dalam rangka tindak lanjut perencanaan, apabila digambarkan akan tampak pada Gambar 2.1. Pada Gambar 2.1 tampak bahwa langkah- langkah perencanaan dan pengendalian saling berkaitan. Dalam langkah pelaksanaan dan pengendalian digambarkan, pertama perencanaan dibuat sebelum dilaksanakan perlu dikendalikan, kemudian pelaksanaan perencanaan dievaluasi, setelah adanya evaluasi perencanaan perlu dikoreksi dan direvisi untuk perencanaan periode berikutnya begitu prosesnya terus- menerus. Langkah-langkah menerapkan anggaran fleksibel untuk perencanaan dan pengendalian, adalah sebagai berikut. Pertama: Pada awal periode, perusahaan menyusun anggaran (budget) yang terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap pada berbagai • • JenJang. Kedua: Pada saat data realisasi pelaksanaan diketahui bandingkan dengan anggaran fleksibel pada tingkat kegiatan yang sama dan akan diketahui penyimpangan realitas dari anggaran.
  • 56. 2.6 AKUNTANSI MANA~EMEN e Ketiga: Analisis seluruh penyimpangan yang terjadi dan mengevaluasi penyebabnya. KOREKS'I & EVALUASI . . ~ ' . . PERENCANAAN (PLANNING) PEL.tKSAN.AAN (COORQJNATING A.NP ·fiJIRE9TING} PENGENDALtAN (G0 N TR:b L/N G) I - -............--J. EVAlUASi PELAKSANAAN Gambar 2.1. Arus Perencanaan dan Pengendalian
  • 57. e EKMA431 4/MODUL 2 2.7 Contoh: PT DINO ELEKTRO mempunyai anggaran pendapatan dan biaya operasi sebagai berikut. Tabel 2.3. PT DINO ELEKTRO ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA PERIODE 20.02 KA.PASITAS 1.00~_000 UNIT Je.riis Uraian Penjualan 100.000 Biaya Produksi Bahan Baku Upah Langsung Overh.ead Pabrik Overhead Pabrik Biaya Produksi Total Biaya Kotor Operasi Biaya Operasi Biaya Pemasaran Braya Pemasaran BjayaAdministrasr & Umum Biaya Adminfstrasi & Umum Biaya Operasi lairHain Biaya Operasi lajn-lain Biaya Operasi Total Vari'abel/teta:> Per Unit Variabel Variabel Variabel Tetap Variabel Tetap Variabel Tetap Variabel Tetap 200,00 150;:00 150',:00 100.,00 600,00 900,00. 100;:00 50,00 120,DO 80,00 50,00 30,'00 430,:00 Jumlah 150.000.000,00 20.000.000'00 15.000.000,00 15.000:.000,00 1.0.000.000,DO 60.00:0.000,00 . - 90.000.000,,00 10.000.000,00 s..000'000,,00 12.000..000,DO 8.000.000,00 5..000.000,00. . - 3.ooo..ooo,oo 43.000.000,00 Biaya Operasi Bersih 470;:00 47.000.000,00 Biayadi luar Operasi Biaya sewa Biaya bunga Laba Be.rsih Tetap Tetap 50 00 '50,00 5.000.000,00 5.000.000,00 100,00 10.00:0.000,00 370,.00 37'.000.00.0,00 Pada akhir periode PT DINO ELEKTRO mempunyai laporan realisasi selama periode 2002 sebagai berikut.
  • 58. 2.8 Tabel 2.4. PT DINO ELEKTRO LAPORAN LABA-RUGI AKUNTANSI MANA~EMEN e PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002 Penjualan 100.000 Biaya Produksi Bahan Baku Upah Langsung Overhead Pabrik Overhead Pabrik Biaya Produksi Total Biaya Kotor Operasi Biaya Operasi Biaya Pemasaran Variabel Biaya Pemasaran Tetap Biaya Administrasi & Umum Variabel Biaya Administrasi & Umum Tetap Biaya Operasi lain-lain Variabel Biaya Operasi lain-lain Tetap Total Biaya Operasi Biaya di luar Operasi Biaya sewa Biaya bunga Total Biaya di luar operasi 90.000 unit Laba kotor operasi Laba bersih operasi Laba bersih @1.600,00 144.000.000,00 19.580.000,00 12.880.000,00 13.800.000,00 10.500.000,00 9.000.000,00 5.500.000,00 12.600.000,00 7.500.000,00 5.400.000,00 3.000.000,00 5.000.000,00 5.000.000,00 56.760.000,00 87.240.000,00 43.000.000,00 44.240.000,00 10.000.000,00 34.240.000,00 Dari dua informasi anggaran dan realisasi tersebut maka langkah berikutnya adalah membandingkan antara kedua sumber informasi untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi. Sebelum kita mengevaluasi lebih lanjut antara anggaran fleksibel dan realisasi, terlebih dahulu akan ditunjukkan kelemahan anggaran tetap sebagai alat perencanaan dan
  • 59. e EKMA431 4/MODUL 2 2.9 pengendalian, coba Anda lihat bagaimana anggaran tetap tidak memberikan gambaran yang tepat dalam evaluasi pelaksanaan dengan memperhatikan Tabel 2.5 berikut. ..,.Ba1gn Upah Biaya Biaya TotalBiaya T.aba.Xotor V.iabol Temp - Tabel 2.5. RB4J,J&+SfDAN 1 I .J. I ', ' ODB,2111 150,000~000 20.000.000 15.000.000 15.000.000 10.000.000 10.000.000 5.000.000 12.000.000 8.000.000 5.000.000 3.000.000 43.000.000 5.000.000 5.000.000 10.000.000 (90~000 144.000.000 19.580.000 12.880.000 13.800.000 10.500.000 9.000.000 5.500.000 12.600.000 7.500.000 5.400.000 3.000.000 43.000.000 5.000.000 s.ooo.ooo 10.000.000 37.000.000 34.240.000 TBTAP 6.000.000 420.000 2.120.000 1.200.000 (500.000) 1.000.000 (500.000) (600.000) 500.000 (400.000) 'I'M M M M TM M 1M M TM TM M TM (2.760.000) TM Dengan melihat perbandingan antara anggaran tetap dan realisasi pada Tabel 2.5 maka penganalisis (manajemen) bisa mengambil suatu kesimpulan yang salah, lihat saja pada penjualan yang dianggarkan sebesar Rp150.000.000,00 hanya terealisir Rp144.000.000,00 maka tampak selisih Tidak Menguntungkan sebesar Rp6.000.000,00 karena basil jual tidak mencapai anggaran. Hal ini sebetulnya tidak benar, ketidakbenaran tersebut disebabkan karena membandingkan dua hal yang berbeda, yaitu tolok ukur untuk 100.000 unit dibandingkan dengan realisasi yang berjumlah 90.000
  • 60. 2.10 AKUNTANSI MANA~EMEN e unit. Contoh lain tampak pada biaya bahan baku, upah langsung dan biaya- biaya variabel lainnya. Coba Anda amati akun biaya bahan baku dalam laporan perbandingan di atas, tampak bahwa biaya bahan baku dianggarkan sebesar Rp20.000.000,00 dan realisasinya hanya sebesar Rpl9.580.000,00 atau ada selisih menguntungkan sebesar Rp420.000,00. Sekarang kalau laporan menunjukkan hal yang sama, tentunya pihak yang mengeluarkan dan membeli bahan baku akan mendapat pujian karena penghematannya, hal ini sama sekali tidak benar, mengapa? Sebab apabila diteliti lebih lanjut sebenamya biaya bahan-bahan dan beberapa akun biaya lain akan menimbulkan selisih tidak menguntungkan, karena bahan baku tersebut dianggarkan Rp20.000.000,00 untuk 100.000 unit (atau per unit Rp200,00), sehingga apabila realisasinya hanya 90.000 unit, seharusnya biaya bahan baku yang dikeluarkan adalah 90.000 x Rp 200,00 = Rp18.000.000,00 atau ada pemborosan sebesar Rp1.580.000,00 (Rp18.000.000,00 Rpl9.580.000,00). Sekarang kita coba membandingkan realisasi dengan anggaran fleksibel pada kapasitas (tingkat kegiatan) 90.000 unit. Pada kapasitas sesungguhnya 90.000 unit biaya variabel sesuai dengan sifatnya, seharusnya akan dikeluarkan sebesar 90.000 x biaya variabel per unit, sedang biaya tetap kapasitas berapa pun akan tetap jumlah totalnya. Fleksibel dengan realisasinya akan tampak seperti Tabel 2.6 berikut ini.
  • 61. e EKMA431 4 / MODUL 2 Tabel 2.6. PT DINO ELEKTRO PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN FLEKSIBEL DENGAN REALISASI KAPASITAS 90.000 UNIT 2.11 Uraian Anggaran fleksibel Realisasi Selisih I n1/tm~)' .,' Penjualan 90.000 unit ' 13'5.00.0.000 144.OCJO.000' 9..000.00.0 M Bhtya-bi~ya Variabel• BabanB·aku 1·s.ooo.ooo 19.58'0.'000 (1.580'.000) TM• Upah LaJ1gsung 13.50'0.000.~ ~ . . . . - . 12.8.8.0'00.0 6-20..000 M Overhead Pab.rik 13;.500.000 13.8bO.OOb (JbO.OOb) 1M Biaya pemasaran 9.000.000 9.000..000 ---·------- Bia,ya Administrasi Umum 10.800.000 12.600.000 (1:800.000) TM Biaya Operasi Lain 4.s.oo..oo~o 5..400.00:0 (9.00.0 7 00) TM JumfahBiaya Variabd . - 69.300.000 73.260.000 (3.960.000) TM Latra Kontribusi 65.700.000 70.740,.000. 5...040.000 M- :Biaya Tetap Biaya Overhead 10.000.000 I0.500.000 (50d.OOQ) TM Biaya Pema·sa:rau 5~000~000.. . . ' 5.500.000 (5'00..000) TM• BiayaAdn1. & U111Uin 8 000 000. . . . ' 7 500 000. . ' 500.000 M Biaya Operas:i Lain 3.00,0.0.00 3.0.00.000' - Biaya Sewa ... 000 000)... '.. ·. . . . .. 5.000,000 - Biaya Bung-a. 5..000.00.0 5.000.000 - Jtunlah Biaya Tetap 36.000.0"00' 36.500.00'0 (500'0_0'0) TM LabaBersih 29..700.000 34..2.40..000 4.540.0'00 M- Setelah kita membandingkan realisasi dengan anggaran fleksibel maka tampak selisih yang menguntungkan dan selisih-selisih yang tidak menguntungkan dengan benar, artinya biaya-biaya seharusnya dikeluarkan secara proporsional dengan kapasitas dibebankan secara proporsional (yaitu pada kapasitas 90.000 unit), sedang biaya yang tidak dipengaruhi perubahan kapasitas dibebankan secara total tanpa perubahan. Tabel 2.6 menunjukkan bahwa biaya-biaya variabel yang dikeluarkan lebih besar dari anggarannya yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya overhead, biaya pemasaran, biaya administrasi dan biaya operasi lain-lain. Sedangkan biaya variabel upah langsung bisa dihemat sebesar Rp 620.000,00. Secara keseluruhan PT DINO ELEKTRO mempunyai laba bersih yang lebih besar dibandingkan dengan yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya. b. Penyusunan anggaranfleksibel dan departemenisasi biaya Pada perusahaan yang cukup besar, operasi perusahaan biasanya dilakukan oleh departemen (bagian). Masing-masing departemen mempunyai tanggung jawab dan wewenang individu, begitu juga dalam penentuan biaya, untuk tiap-tiap departemen mempunyai tanggung jawab penentuan biaya
  • 62. 2.12 AKUNTANSI MANA~EMEN e untuk tiap-tiap departemen masing-masing. Biaya langsung departemen jelas merupakan tanggung jawab, tetapi biaya yang tidak langsung belum tentu seluruhnya terdiri dari dua kelompok biaya, pertama biaya yang bisa dikendalikan oleh masing-masing departemen yang disebut biaya yang terkendali (Controllable Cost) dan biaya yang tidak bisa dikendalikan oleh departemen disebut biaya yang tidak terkendali (Non Controllable Cost). Penyusutan anggaran fleksibel untuk tiap-tiap departemen akan lebih bermanfaat karena bisa dipakai sebagai alat pengawasan terhadap biaya-biaya yang terjadi pada departemen-departemen dalam perusahaan, sehingga sebaiknya penyusunan dan penyajiannya terinci, memisahkan biaya yang termasuk biaya yang bisa dikendalikan departemen dan biaya yang tidak bisa dikendalikan departemen. Contoh: Sebuah anggaran fleksibel yang disusun untuk departemen pembangkit listrik dari PT AKA PUTERA MULIA bulan Mei 2002 sebagai berikut. Biaya ·Terkendali• '(Jpab tak l~ilgsung_ Upall langsung. Bttlian penolo~g Reparasj Pemeliharaan Tabel2.7. PT AKA PUTERA MULIA ANGGARAN BIAYA BULAN MEl 2002 DEPARTEMEN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK *THY Biaya Thtap Tingkat Kegiatan Jam Per Bulan 90% 100% 110% (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) [Rp) 900 - 13.500,000 1{:).20(').000 18.900.000• 200 80.000. 3.800.000 4.400.000 5:000.00.0 SOQ: ... 7.500.0.0,0 9.000.000 10.50D.OOO' 80 2.000.000 3.20f:tOOO 3.440:0"00 3.680.000 100 4.000.00Q 5.500.QOO 5.800.000 6.100.C100 6.800.000 33.500.000 j8.840.00d 44. 180~000 Biaya Tidak. Ter k:endali Pengawas Pusat .3200.000 3.200.000 3.200.000 3.200.000 Pajak dan Asuransi '800.000 80:0.00U 8:00..000 so:o.ooo Depresiasi 25.000.000 25.000.000 25:000.000 25.000.000 .29.000.000 29.000.000 29.000.000 29.000.,000 J'umlab Biaya. 1780 3'5.800.000 62.5.00..000 67.840.000 73.l80J)00- *'I'BV = 'I'arif Biaya Variabel 120% (Rp) 21.600.000 5.600.000 12.000'..000 3.920,000 6.400.000 4!9.520.000 3.200.000 80.0.000 25.000.000 29.000.000 78.520.000 Meskipun dalam perhitungan anggaran fleksibel di atas disusun untuk tiap-tiap bulan, bukan berarti anggaran fleksibel harus disusun bulanan. Anggaran fleksibel juga bisa disusun berdasar batas waktu yang lain misalnya, triwulan, semester, tahunan dan sebagainya.
  • 63. e EKMA431 4/MODUL 2 2.13 c. Volume lsi pokok dari anggaran fleksibel adalah menyajikan estimasi data biaya yang ditentukan pada berbagai tingkat volume (kegiatan), berarti bahwa anggaran fleksibel mengikuti biaya yang seharusnya terjadi dengan perubahan-perubahan volume antara biaya yang bervariasi dengan volume tersebut dan biaya tetap. Untuk mengidentifikasi tingkah laku dari berbagai macam jenis biaya yang terjadi dalam departemen, yang penting adalah mengetahui apa yang disebut volume yang tersebut karena volume ini sebagai pedoman penyusunan anggaran fleksibel. Berbagai departemen yang ada dalam perusahaan dengan berbagai kegiatan dan hasil baik berupa produk maupun jasa misalnya, departemen pembangkit listrik hasilnya tenaga listrik. Departemen pemeliharaan hasilnya jasa pemeliharaan dan sebagainya. Tiap departemen mempunyai hasil yang berbeda-beda dan alat pengukur hasil yang berbeda pula dengan jumlah penghitung basil yang disebut volume. Masing-masing departemen mempunyai volume untuk mengukur fasilitas biaya dalam pembuatan anggaran fleksibel yang berbeda-beda misalnya, jam kerja langsung, jam mesin, unit produksi dan sebagainya. Volume tersebut di dalam penyusunan anggaran fleksibel seharusnya mencerminkan hubungan yang penting (relevan) dengan hasil departemen, seperti pada contoh anggaran fleksibel di atas yaitu departemen pembangkit listrik, alat pengukuran volume adalah jam kerja buruh departemen tersebut, karena variabilitas biaya berhubungan langsung dengan jam kerja buruh, makin tinggi jam kerja buruh makin tinggi biayanya dan sebaliknya. Untuk departemen yang berbeda alat pengukur berbeda pula, karena variabilitas biayanya dipengaruhi oleh indikator yang berbeda pula. Soall LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! PT DITYASA INTERNASIONAL Tbk., mempunyai anggaran biaya penjualan dari departemen penjualan untuk triwulan pertama 2002 sebagai berikut.
  • 64. 2.14 AKUNTANSI MANA~EMEN e PT DITYASA INTERNASIONAL Tbk. Anggaran Biaya Penjualan Departemen Penjualan Periode Jan-Maret 2002 Jenis Bia'Ja/Pen·ualan Sifat Bia''a Jumlah Per Unit Ter·ual Penjualan 100.000 Unit Biaya Bungkus v 100.000.000 1.000 Biaya hadiah v 150.000.000 1.500 Gaji Salesman v 250.000.000 2.500 Bonus Penjualan v 200.000.000 2.000 Transpor v 180.000.000 1.800 Gaji Direktur Penjualan T 120.000.000 1.200 Listrik T 80.000.000 800 Iklan T 200.000.000 2.000 Administrasi Penjualan T 70.000.000 700 1.350.000.000 13.500 Keterangan: V =Variabel T =Tetap Pada Akhir Triwulan pertama 2002 laporan penjualan dan biaya penjualan dari departemen penjualan sebagai berikut. PT DITYASA INTERNASIONAL Tbk. Bia 'a Variabel Jenis Biaya Bungkus Biaya Hadiah Gaji Salesman Bonus penjualan Transpor Jumlah Jumlah Biaya Variabel Jumlah Biaya Tetap Total Bia 'a Pen·ualan Laporan Realisasi Biaya Periode Jan-Maret 2002 Jumlah Penjualan =110.000 Unit Jumlah Jenis Bia 'a TetaJ 132.000.000 Gaji Direktur Penjualan 158.000.000 Listrik 275.000.000 Iklan 225.000.000 Administrasi 200.000.000 990.000.000 Jumlah 990.000.000 477.000.000 1.467.000.000 Jumlah 120.000.000 85.000.000 210.000.000 62.000.000 477.000.000
  • 65. e EKMA431 4 / MODUL 2 2.15 Pertanyaan Soal 1.1. Dari data anggaran dan realisasi triwulan I - 2002 apabila dibandingkan dengan menggunakan anggaran tetap maka akan tampak sebagai berikut (isilah kolom-kolom kosong yang tersedia). Jenis Biava Unit dijual Biaya Variabel Biaya Bungkus Bonus Hadiah Gaji Salesman Biaya Penjualan Transpor Jumlah Biaya Variabel Biaya Tetap Gaji Direktur Penjualan Listrik Iklan Administrasi Penjualan Jumlah Biaya Tetap Jumlah Biaya PT DITYASA INTERNASIONAL Tbk. Perbandingan Anggaran dan Realisasi Triwulan I - 2002 Ang' aran Realisasi 100.000 unit ----------Unit -------------- 132.000.000 -------------- 158.000.000 -------------- -------------- 200.000.000 -------------- 180.000.000 -------------- --------------- 985.000.000 120.000.000 --------------- 80.000.000 --------------- --------------- 210.000.000 --------------- 62.000.000 470.000.000 ---------------- --------------- 4.770.000 M = Menguntungkan TM = Tidak Menguntungkan Selisih M/TM -------------- M -------------- -------------- 25.000.000 TM -------------- -------------- --------------- -------------- -------------- -------------- --------------- 7.000.000 TM ---------------