Modul ini membahas pengertian akuntansi manajemen sebagai pemanfaatan data dan informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam menjalankan fungsinya seperti perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Akuntansi manajemen berbeda dengan akuntansi keuangan dalam hal pengguna informasi (internal vs eksternal), fleksibilitas pelaporan (lebih longgar vs terbatas standar), dan orientasi waktu (masa lalu dan masa depan vs mas
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
AKUNTANSI MANAJEMEN
1. MDDUL 1
Akuntansi Manajemen secara
Garis Besar
Prof. Dr. Mas'ud Machfoedz, M.B.A.,Ak.
Mahmudi, S. E. ,Ak.
PENDAHULUAN
etelah Anda mengenal, mempelajari, dan memahami akuntansi keuangan
dan akuntansi biaya, maka Anda bisa mulai mempelajari akuntansi
manajemen. Seperti yang telah Anda pelajari dalam akuntansi keuangan dan
akuntansi biaya bahwa tujuan utama laporan keuangan yang dihasilkan oleh
kedua jenis akuntansi tersebut adalah pihak ekstern (pihak di luar
perusahaan/manajemen), maka hasil akhir (laporan keuangan) akuntansi
manajemen khusus diperuntukkan bagi manajemen (pihak intern).
Pembahasan dalam modul ini diawali dengan ruang lingkup akuntansi
manajemen, definisi, konsep-konsep dasar dan perbedaan antara akuntansi
manajemen dan akuntansi keuangan. Kemudian akan dibahas masalah
penggunaan informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan keuangan
(finansial).
Dengan mempelajari Modul Pertama ini Anda diharapkan dapat
menjelaskan apa yang dibahas dalam akuntansi manajemen dan alat apa saja
yang bisa diperoleh dari data-data akuntansi untuk membantu manajemen
dalam mengelola perusahaan yang berhubungan dengan fungsi-fungsi
manajemen yang bersifat kuantitatif finansial.
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu untuk:
a. menjelaskan ruang lingkup akuntansi manajemen;
b. menjelaskan masalah apa saja yang dipelajari dalam akuntansi
•
manaJemen;
c. menjelaskan karakteristik akuntansi manajemen;
2. 1.2 AKUNTANSI MANA~EMEN e
d. menjelaskan informasi akuntansi apa saja yang diperoleh dan dapat
digunakan sebagai alat bantu manajemen; dan
e. menjelaskan arti penting akuntansi manajemen.
3. e EKMA431 4/MODUL 1 1.3
KEGIATAN BELAL.JAR 1
Pengertian Akuntansi Manajemen
A. AKUNTANSI DAN MANAJEMEN
Pada pembahasan akuntansi keuangan dan akuntansi biaya, Anda telah
dijelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan akuntansi. Dalam mata
kuliah akuntansi manajemen ini kita coba untuk mengingat kembali
pengertian akuntansi tersebut. Akuntansi adalah proses pencatatan,
pengklasifikasian, penganalisisan dan pelaporan informasi keuangan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Hasil atau
produk utama akuntansi adalah informasi akuntansi yang disajikan dalam
bentuk laporan keuangan. Mengapa informasi akuntansi disebut laporan
keuangan? Karena hanya data-data keuangan yang dilaporkan dalam laporan
keuangan. Informasi lain yang mungkin penting bagi perusahaan tapi tidak
bersifat keuangan tidak dimasukkan ke dalam laporan keuangan perusahaan,
seperti jumlah tenaga kerja, data pelanggan, pemasok (supplier).
Setelah Anda mengerti arti akuntansi, maka pengertian kedua yang perlu
Anda ketahui dalam memahami akuntansi manajemen ini adalah arti dari
manajemen. Apakah manajemen itu? Manajemen merupakan sekelompok
individu yang bertanggung jawab atas operasi perusahaan atau organisasi.
Apa itu organisasi? Organisasi adalah kumpulan individu-individu yang
bekerja bersama dan mempunyai tujuan yang sama. Dalam akuntansi
manajemen, organisasi yang dimaksud adalah organisasi yang bertujuan
mencari laba (profit oriented). Berdasarkan dua pengertian tersebut, maka
kita dapat menarik definisi akuntansi manajemen, yaitu pemanfaatan data dan
informasi akuntansi yang digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam
menjalankan fungsinya.
Apa saja fungsi manajemen itu? Secara garis besar fungsi manajemen
adalah:
1. Perencanaan (planning);
2. Pengarahan (directing);
3. Pengorganisasian (organizing);
4. Penyusunan staf (staffing);
5. Pengendalian (controlling); dan
6. Pengambilan keputusan (decision making).
4. 1.4 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Akuntansi manajemen berperan untuk menyediakan informasi akuntansi
yang akan digunakan oleh manajemen dalam melakukan perencanaan dan
pengendalian organisasi serta pengambilan keputusan organisasi.
Bab ini akan membahas peran akuntansi dalam proses pembuatan
keputusan manajemen tersebut, bagaimana data-data dan informasi akuntansi
bisa diolah sedemikian rupa sehingga bisa digunakan sebagai alat bantu
manajemen dalam mengelola organisasi.
Sebelum kita membahas lebih jauh tentang bagaimana akuntansi
manajemen memberikan bantuan pada pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
tersebut, maka terlebih dahulu kita lihat perbandingan antara akuntansi
keuangan dengan akuntansi manajemen. Secara garis besar akuntansi
dikelompokkan ke dalam dua bidang ilmu, yaitu:
1. Akuntansi keuangan, dan
2. Akuntansi manajemen.
B. PERBANDINGAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN
AKUNTANSI MANAJEMEN
Informasi akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan pada dasamya
berasal dari sekelompok data yang sama. Yang menyebabkan informasi
akuntansi keuangan berbeda dengan akuntansi manajemen adalah karena
perbedaan proses penyusunan dan perbedaan pemanfaatan informasi.
Informasi akuntansi keuangan dimanfaatkan oleh pihak di luar perusahaan,
seperti pemegang saham, kreditor, investor, pemerintah, supplier, dan
sebagainya. Sebaliknya, informasi akuntansi manajemen dimanfaatkan oleh
pihak di dalam perusahaan, yaitu manajemen yang memerlukan bantuan
informasi akuntansi untuk membuat keputusan. Namun demikian, perlu
diketahui juga bahwa informasi yang dihasilkan dari akuntansi keuangan
sebetulnya juga dibutuhkan oleh manajemen untuk keperluan intern.
Sehingga pada dasarnya, walaupun akuntansi manajemen dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan informasi intern perusahaan tetapi masih pula
membutuhkan informasi yang digunakan oleh akuntansi keuangan,
tergantung bagaimana menyajikan data untuk kepentingan penyusunan
laporan tersebut. Jadi antara akuntansi keuangan dengan akuntansi
manajemen sebenarnya tidak mempunyai garis tegas dalam pemisahannya.
Dengan orientasi pemakai yang berbeda maka persamaan dan perbedaan
5. e EKMA431 4/MODUL 1 1.5
antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen, dapat dikemukakan
sebagai berikut.
1. Kesamaan
Ada dua kesamaan pokok antara akuntansi manajemen dan akuntansi
keuangan. Pertama, informasi pada kedua akuntansi digunakan untuk
membantu membuat keputusan. Kedua, informasi diolah dan disajikan dari
satu sumber data yaitu sistem akuntansi perusahaan.
2. Perbedaan
Ada beberapa perbedaan antara informasi akuntansi keuangan dan
informasi akuntansi manajemen. Perbedaan tersebut bisa dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 1.1.
Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Karakteristik Akuntansi Keuan~ an Akuntansi Mana·emen
Pengguna lnformasi Pihak eksternal (pemegang Pihak internal (manajer)
saham, kreditur dan Investor
Fleksibilitas pelaporan Dibatasi oleh Standar Tidak dibatasi SAK dan prinsip
Akuntansi Keuangan (SAK) akuntansi
dan Prinsip Akuntansi
Orientasi waktu Data masa lalu (historis) Data masa lalu dan prediksi
yan akan datan
Pengaruh yang lnformasi dan laporan akan lnformasi dan laporan akan
ditimbulkan berpengaruh pada berpengaruh pada perilaku
pandangan pihak luar manajemen dan pengambilan
terhadap kondisi finansial keputusan
perusahaan
Entitas pelaporan Pelaporan keseluruhan Dapat berupa laporan
perusahaan segmental atau bagian dalam
perusahaan
Pelaporan data Hanya informasi keuan an Keuan an dan non-keuan an
Jan ka waktu pelaporan Kuran~ bervariasi Bervariasi
lsi laporan Rin kasan Terinci
Hubungan dengan Kurang Luas
disiplin ilmu lain
Ketepatan Tin~ i Kuran
6. 1.6 AKUNTANSI MANA..JEMEN e
a. Pengguna informasi
Pihak yang memanfaatkan informasi akuntansi keuangan dan informasi
akuntansi manajemen berbeda. Informasi akuntansi keuangan dimanfaatkan
oleh pihak di luar perusahaan, seperti pemegang saham, investor, kreditur,
dan pemerintah. Pemegang saham memanfaatkan informasi akuntansi
keuangan untuk membantu mengevaluasi dan membuat keputusan tentang
saham yang dimiliki atau yang akan dibeli. Dengan adanya informasi
akuntansi yang berupa laporan keuangan, maka harga saham akan bisa
diprediksi dengan memanfaatkan laporan keuangan yang dipublikasikan di
pasar modal. Kreditur akan menilai kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajibannya sehingga para kreditur, terutama calon kreditur
akan dapat membuat keputusan tentang kredit yang akan diberikan atau
kredit yang akan ditarik, atau diperpanjang. Pemerintah menggunakan
laporan keuangan eksternal tersebut untuk keperluan pajak.
Informasi akuntansi manajemen dimanfaatkan oleh manajemen dalam
rangka membuat keputusan. Manajemen yang berkewajiban meningkatkan
nilai perusahaan (value of the firm) harus selalu mengetahui dengan tepat
tentang kekayaan perusahaan. Pembuatan keputusan yang menyangkut
kekayaan perusahaan harus didasarkan pada informasi yang akurat. Sebagai
contoh, pembuatan keputusan tentang pembelian aktiva tetap perusahaan
berupa mesin produksi harus berdasarkan informasi tentang kapasitas
produksi saat ini, kebutuhan produksi di masa depan, serta ketersediaan dana.
Pembuatan keputusan tentang diteruskan atau dihentikannya sebuah divisi
atau usaha harus didasarkan pada informasi mengenai tingkat efisiensi, beban
biaya operasional divisi, dan kontribusi terhadap perusahaan. Apabila
kontribusi divisi tersebut terhadap perusahaan sudah sangat kecil atau tidak
memberi kontribusi lagi, sementara itu perusahaan harus tetap menanggung
beban biaya operasional divisi yang cukup besar, maka divisi tersebut
dimungkinkan untuk dihentikan operasinya. Semua informasi itu bisa
disediakan oleh sistem informasi akuntansi manajemen dan bukan oleh
informasi akuntansi keuangan.
Walaupun ditujukan untuk pihak ekstern, sebenarnya informasi dalam
akuntansi keuangan juga dibutuhkan oleh manajemen untuk keperluan intern.
Sehingga pada dasarnya, walaupun akuntansi manajemen jelas untuk
kepentingan internal tetapi masih pula membutuhkan informasi yang
digunakan oleh akuntansi keuangan, tergantung bagaimana menyajikan data-
data untuk kepentingan penyusunan laporan tersebut.
7. e EKMA431 4/MODUL 1 1.7
b. Fleksibilitas pelaporan
Perbedaan kedua antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan
adalah fleksibilitas pelaporan. Akuntansi keuangan membahas penyajian dan
penyusunan laporan keuangan berdasarkan aturan yang telah baku dan
ditetapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) serta tunduk pada
prinsip akuntansi yang diterima umum (generally accepted accounting
principle). Akuntansi manajemen membahas informasi akuntansi untuk pihak
manajemen yang tidak harus mengikuti standar pelaporan yang ditentukan
oleh SAK yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia. Dengan demikian
akuntansi manajemen lebih longgar dan tidak terlalu dibatasi oleh ketentuan-
ketentuan yang mutlak harus diikuti mengingat penggunanya (user) adalah
pihak yang berhubungan langsung atas sukses atau tidaknya perusahaan,
sehingga aturan penyajiannya dipengaruhi oleh kondisi perusahaan masing-
masing dan dipengaruhi oleh tujuan disusunnya laporan.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah mengapa laporan akuntansi
keuangan harus menggunakan tata cara dan aturan pelaporan, sedangkan
akuntansi manajemen lebih fleksibel? Secara mudah kita dapat menjawabnya
bahwa manajemen, misalnya controller, membutuhkan informasi untuk
kepentingan dia sendiri, sehingga diperlukan penjelasan yang lebih terinci
dan informasi lain yang diperlukan sesuai dengan kondisi masing-masing
perusahaan. Sementara itu, kondisi masing-masing perusahaan adalah
berbeda-beda sehingga sangat sulit untuk menyeragamkannya.
Kemudian kita coba bandingkan dengan akuntansi keuangan. Laporan
akuntansi keuangan ditujukan untuk pihak luar perusahaan yang mempunyai
kepentingan dengan perusahaan tetapi tidak langsung bisa berkomunikasi
dengan perusahaan, bahkan mungkin tidak pernah mengetahui kondisi
perusahaan sesungguhnya. Untuk itu pihak-pihak luar yang berkepentingan
dengan perusahaan yang akan menggunakan laporan keuangan untuk
pengambilan keputusan ekonomi, harus diberikan keseragaman pemahaman
agar tidak keliru dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, seorang calon
pembeli saham perusahaan akan membeli saham di pasar modal. Dia tidak
tabu kondisi intern perusahaan yang sesungguhnya, dia hanya bisa
mempelajari dan membandingkan dengan perusahaan lain melalui laporan
keuangan. Seandainya setiap perusahaan mempunyai cara dan model serta
aturan yang berbeda-beda dalam menyajikan laporan keuangannya, maka
tentunya calon investor ini akan mengalami kebingungan dan kesulitan dalam
membuat keputusan investasi yang tepat. Sebaliknya, akuntan manajemen
8. 1.8 AKUNTANSI MANA~EMEN e
bisa menyusun laporan keuangan yang beraneka ragam dengan aneka
intepretasi, penjelasan, serta pendapat-pendapat pembuat laporan (personal
judgement) yang beraneka ragam pula, tergantung siapa dan untuk apa
laporan tersebut. Dengan demikian jelaslah mengapa laporan akuntansi
manajemen jauh lebih bebas penyajiannya dibandingkan dengan laporan dari
akuntansi keuangan.
c. Orientasi waktu data
Data yang digunakan oleh akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
merupakan data yang berbeda jika dilihat dari dimensi waktu perolehan data.
Informasi akuntansi keuangan memanfaatkan data masa lalu (data historis)
sedangkan informasi akuntansi manajemen kebanyakan menggunakan data
historis dan prediksi akan datang. Informasi akuntansi keuangan disajikan
dan dibuat berdasarkan data yang hampir seluruhnya berasal dari masa lalu.
Informasi piutang dalam laporan keuangan eksternal merupakan data piutang
pada tanggal tertentu sebelum laporan keuangan tersusun dan disajikan.
Demikian juga elemen lain seperti penjualan dan biaya dalam laporan
keuangan laba-rugi. Semua informasi yang disajikan dalam neraca dan
laporan laba-rugi merupakan informasi yang berasal dari data historis, yaitu
data transaksi masa lalu.
Data yang digunakan untuk menyajikan informasi manajemen lebih
berorientasi pada masa yang akan datang. Informasi tersebut oleh manajemen
akan digunakan untuk perencanaan organisasi. Untuk membuat keputusan
apakah perusahaan harus mengganti sebuah mesin harus didasarkan pada
informasi penghasilan, biaya dan kapasitas penggunaan dari mesin tersebut di
masa yang akan datang. Pembuatan keputusan tentang menerima atau
menolak pesanan khusus harus didasarkan pada informasi tentang prediksi
tambahan laba atas pesanan tersebut. Data contoh tersebut merupakan
indikasi bahwa informasi akuntansi manajemen selalu didasarkan data masa
datang. Tidak berarti bahwa akuntansi manajemen tidak memanfaatkan data
masa lalu. Data masa lalu seperti aktiva, utang, modal, penghasilan, dan
biaya dalam laporan keuangan akan membantu untuk membuat prediksi.
Oleh karena itu, informasi akuntansi manajemen menekankan pada data masa
akan datang, selain juga memanfaatkan data pada masa lalu.
9. e EKMA431 4/MODUL 1 1.9
d. Pengaruh yang ditimbulkan
Perbedaan akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen juga dapat
dilihat dari pengaruh yang ditimbulkan dari laporan yang dihasilkan. Hal ini
disebabkan pengguna laporan yang berbeda. Bagi manajer laporan akuntansi
manajemen akan mempengaruhi sikap pengambilan keputusannya sesudah
dia mempelajari laporan yang disusun oleh akuntan manajemen. Sedangkan
laporan dari akuntansi keuangan karena yang menggunakan adalah pihak luar
perusahaan, maka para manajer tidak begitu terpengaruh oleh laporan
keuangan itu. Namun bagi pihak luar akan mengandalkan laporan keuangan
tersebut untuk pengambilan keputusan ekonominya. Artinya apabila pihak
manajemen mempelajari basil dari laporan keuangan eksternal, mereka tidak
akan terpengaruh banyak untuk mengambil sikap, pihak luarlah yang sangat
berkepentingan dengan laporan keuangan tersebut.
e. Entitas pelaporan
Dalam hal ini, akuntansi keuangan cenderung untuk melaporkan
aktivitas seluruh entitas perusahaan. Hal ini disebabkan kreditur dan investor
biasanya berkepentingan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan.
Apabila sebuah bank akan memberikan kredit maka pinjaman tersebut bukan
untuk bagian per bagian dalam perusahaan tetapi untuk perusahaan secara
keseluruhan. Demikian juga apabila pemegang saham ingin menjual atau
membeli saham akan melihat kinerja perusahaan melalui informasi akuntansi
keuangan untuk sebuah perusahaan dan bukan tiap-tiap bagian. Oleh karena
itu, informasi keseluruhan harus disajikan bagi pihak-pihak eksternal
tersebut.
Informasi akuntansi manajemen lebih difokuskan pada segmen-segmen
yang ada pada sebuah organisasi sebab setiap manajer bertanggung jawab
hanya pada bagiannya masing-masing. Oleh karena itu, informasi akuntansi
yang dibutuhkan baginya adalah yang berhubungan dengan area kerjanya dan
bukan informasi untuk seluruh perusahaan. Informasi akuntansi manajemen
diperlukan oleh para manajer menyangkut masalah: produk khusus, grup
pelanggan tertentu, atau karyawan pada departemen tertentu. Apabila seorang
manajer membuat keputusan tentang sebuah produk, maka akuntan
manajemen akan menyajikan informasi tentang produk tersebut. Apabila
seorang manajer ingin membuat keputusan tentang daerah pemasaran yang
berbeda maka dia menginginkan informasi dari akuntan manajemen tentang
daerah-daerah tersebut.
10. 1.10 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Dengan demikian maka akuntansi manajemen lebih difokuskan untuk
menciptakan informasi bagi segmen-segmen yang ada dalam perusahaan dan
bukan bagi keseluruhan perusahaan. Sedang akuntansi keuangan
menciptakan informasi kepada pihak di luar perusahaan tentang kinerja
perusahaan secara keseluruhan.
f Pelaporan data
Informasi akuntansi keuangan dikonsentrasikan untuk memberi
gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu, laporan
yang disajikan berasal dari data kuantitatif yang bersifat keuangan.
Sedangkan akuntansi manajemen selain menggunakan data kuantitatif sering
kali menggunakan informasi yang berasal dari data kualitatif yang bersifat
nonkeuangan.
Informasi akuntansi keuangan berasal dari bukti-bukti transaksi yang
diringkas yang menunjukkan nilai rupiah. Data transaksi itu kemudian
diproses menjadi laporan keuangan. Dalam hal ini seluruh data dilaporkan
atau dinilai berdasarkan nilai moneternya (rupiah). Misalnya, informasi
tentang piutang di neraca berasal dari data-data penjualan kredit perusahaan
yang menunjukkan nilai rupiah penjualan. Dalam laporannya tidak
memberikan gambaran kondisi teritorial tempat di mana para debitur berada.
Hal ini disebabkan informasi terfokus pada nilai piutang bukan kondisi
debitur. Di lain pihak informasi akuntansi manajemen yang diminta oleh
manajer mementingkan keduanya yaitu informasi tentang data keuangan dan
juga kualitatif seperti kondisi debitur, tempat di mana debitur berada untuk
kepentingan penagihan piutang.
g. Ketepatan
Informasi akuntansi manajemen pada umumnya kurang menekankan
pada ketepatan dibandingkan informasi akuntansi keuangan. Hal ini
disebabkan oleh adanya perbedaan aturan pelaporan. Informasi akuntansi
keuangan dibuat berdasarkan data masa lalu dan aturan-aturan yang seragam
karena itu tingkat ketepatannya tinggi. Sedang informasi akuntansi
manajemen didasarkan pada informasi masa lalu dan prediksi masa yang
akan datang, Oleh karena itu, ketepatannya lebih rendah daripada akuntansi
keuangan. Pengukuran pada informasi akuntansi keuangan sudah diatur
dengan satu set cara pengukuran (measurement) sedangkan akuntansi
manajemen tidak disusun berdasarkan satu set cara-cara pengukuran tertentu.
11. e EKMA431 4/MODUL 1 1.11
h. Jangka waktu pelaporan
Pada akuntansi keuangan, laporan yang disusun harus menunjukkan
jangka waktu periodik yang teratur, misalnya satu tahun setiap tanggal 31
Desember. Dengan kata lain akuntansi keuangan dalam penyusunan laporan
keuangan kurang bervariasi. Sementara itu, laporan akuntansi manajemen
akan dibuat setiap kali manajer membutuhkan laporan untuk pengambilan
keputusan sehingga jangka waktu pelaporannya sangat bervariasi.
i. lsi laporan
lsi laporan akuntansi keuangan merupakan peringkasan dari transaksi-
transaksi yang sudah terjadi. Dengan demikian laporan keuangan dari
akuntansi keuangan sifatnya ringkas hanya menunjukkan saldo akhir dari
tiap-tiap akun yang disajikan dalam neraca dan laporan laba-rugi. Sementara
itu, laporan akuntansi manajemen bersifat terinci yang menginformasikan
akun-akun tersebut secara detail. Sebagai contoh, dalam neraca dilaporkan
jumlah piutang sebesar RplOO.OOO.OOO,OO untuk laporan akuntansi
manajemen informasi tersebut akan dirinci lagi piutangnya kepada siapa saja,
kapan jatuh temponya, dan berapa tunggakannya.
j. Hubungan dengan disiplin ilmu lain
Akuntansi manajemen karena jenis laporannya lebih bervariasi dan
terinci, maka untuk menyajikan laporan dalam kepentingan pengambilan
keputusan bagi manajemen perusahaan memerlukan data lain yang
mendukung laporannya. Hal ini harus didukung dengan disiplin ilmu lain,
misalnya ilmu statistik, ilmu ekonomi, psikologi, sosiologi, dan matematika.
Dengan alasan tersebut kita dapat mengatakan bahwa akuntansi manajemen
berhubungan dengan bidang ilmu lain yang lebih luas dibandingkan dengan
akuntansi keuangan yang hanya berdasarkan. pada kondisi historis.
C. POSISI AKUNTAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI
PERUSAHAAN
Di bagian awal modul ini telah dijelaskan fungsi akuntansi manajemen,
yaitu memberikan bantuan pada manajemen dalam menjalankan fungsinya.
Untuk mengetahui posisi akuntan manajemen dalam tata organisasi
perusahaan, terlebih dulu marilah kita pelajari bagian dan fungsi-fungsi yang
ada dalam organisasi perusahaan.
12. 1.12 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Secara garis besar, bagian-bagian dalam perusahaan dikelompokkan ke
dalam dua kelompok yaitu:
1. bagian yang mempunyai fungsi garis atau lini.
2. bagian yang mempunyai fungsi staf.
1. Fungsi Garis/Lini (Line Department)
Bagian ini mempunyai fungsi utama yang langsung berhubungan dengan
pencapaian tujuan utama perusahaan. sebagai contoh, misalnya sebuah
perusahaan mempunyai tujuan utama atau usaha utama membuat dan
menjual produk, maka bagian produksi, bagian penjualan, dan bagian
pengawasan kualitas merupakan bagian dengan fungsi garis atau lini.
2. Fungsi Staf (StaffDepartment)
Bagian ini ditandai dengan fungsinya, yang tidak secara langsung
berhubungan dengan pencapaian tujuan utama perusahaan, tetapi membantu
dan memberi jasa agar tujuan utama tersebut dapat dicapai dengan lebih
cepat dan tepat. Bagian ini misalnya bagian akuntansi, bagian umum dan
personalia.
Dari uraian tersebut, terlihat jelas di mana letak Akuntan Manajemen.
Karena fungsinya memberi jasa informasi akuntansi untuk manajemen, maka
fungsi akuntan manajemen adalah staf. Untuk lebih jelasnya kita lihat letak
tersebut dalam sebuah contoh struktur organisasi berikut dalam Gambar 1.1.
13. e EKMA431 4/MODUL 1 1.13
DfREkTUR IJTAMA
~--------------------~.----------~----------~Lc
DIR. PER·SONALI.A IDIR. TEKNIK DIR. PHODUKSI- . .
./
DIR. KEUANG_A_N
- BIROHUKUM ./ ../. 1-BENOAHARAVVAN
_ P.ERSONALIA j .../
AKU NTAN MANA- .._
.J.EM.EN..
._. RUMAH TANGGA./. . .
PENGAWAS P.'EMBE'LIAN
KUALITA'S. .. . .
KEPALA BAG. PRODUKSl. .
BACS. :PE~HNTALAN BAG. TE.NUN BAG . P.EWARNA
Contoh : I( Bagi'an deng·an fung~.i ·~ari~
/ l'la.gran d~n g~n fu rrgs~i st~J---'-"---------
Gambar 1.1.
BAI(L p ENYE.LES-AlAN '*)
Setelah melihat struktur organisasi tersebut, kita bisa mengetahui bahwa
fungsi akuntan manajemen adalah fungsi staf. Sekarang kita akan
mempelajari ruang lingkup akuntansi manajemen lebih jauh lagi. Di muka
sudah disebutkan bahwa akuntan manajemen mempunyai jasa penyajian
informasi akuntansi untuk membantu manajemen dalam melaksanakan
fungsinya, antara lain perencanaan, pengarahan, pengendalian, serta
pengambilan keputusan. Kemudian, untuk memberi jasa seperti itu tentu saja
akuntan manajemen harus mempunyai bagian-bagian lebih kecil yang
berfungsi mengolah data, mengolah informasi dan menyajikan data dalam
bentuk laporan. Sehingga departemen akuntansi manajemen dalam
perusahaan yang cukup besar akan mempunyai bagian-bagian pembantu
lainnya, seperti bagian perencanaan dan pengendalian, bagian penyusunan
anggaran pajak, bagian sistem akuntansi dan bagian lain yang akan
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
14. 1.14
____........
AKUNTANSI MANA~EMEN e
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Berikut adalah fungsi manajemen, kecuali ....
A. perencanaan
B. pengarahan
C. pembuatan produk
D. pengawasan
2) Pihak yang tidak berkepentingan dengan laporan akuntansi manajemen
adalah ....
A. direktur utama
B. direktur keuangan
C. bagian pemasaran
D. calon kreditur
3) Dalam neraca yang disajikan pada laporan keuangan terdapat pos aktiva
tetap sebesar Rp50.000.000,00, artinya ....
A. aktiva tersebut mempunyai harga pokok Rp50.000.000,00
B. aktiva tersebut mempunyai nilai yang diperkirakan sebesar
Rp50.000.000,00
C. aktiva tersebut apabila dijual akan laku Rp50.000.000,00
D. aktiva tersebut sudah disusut Rp50.000.000,00
4) Bagian yang bukan merupakan fungsi staf dalam sebuah perusahaan
adalah ....
A. akuntan manajemen
B. manajer teknik
C. sekretaris perusahaan
D. departemen produksi
5) Bagian yang tidak mempunyai fungsi garis dalam organisasi perusahaan
adalah departemen....
A. produksi
B. umum dan personalia
C. pengawas kualitas produk
D. penjualan
15. e EKMA431 4/MODUL 1 1.15
6) Pernyataan yang menunjukkan isi dari laporan akuntansi manajemen
yaitu bahwa akuntansi manajemen ....
A. menunjukkan kondisi masa lalu
B. berisi informasi yang sebagian bersifat taksiran
C. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
D. tidak bisa diubah
7) Perbedaan posisi antara fungsi staf dan fungsi garis terletak pada ....
A. hubungannya dengan pencapaian tujuan utama perusahaan
B. sumbangan yang diberikan kepada manajemen
C. jumlah/kuantitas staf
D. ada tidaknya tugas yang berhubungan dengan produksi
8) Yang dimaksud dengan orientasi laporan akuntansi keuangan adalah
masa lalu yaitu ....
A. data-datanya sudah kadaluwarsa
B. informasinya berasal dari transaksi yang sudah lewat
C. isi laporannya adalah kondisi tertentu di waktu lalu
D. benar semua
RANGKUMAN
Secara garis besar ilmu akuntansi dibagi menjadi dua bagian yaitu
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan
berorientasi pada penyajian laporan keuangan untuk pihak-pihak di luar
perusahaan dan sebaliknya akuntansi manajemen berorientasi pada
laporan untuk pihak-pihak di dalam/internal manajemen.
Dalam organisasi perusahaan, akuntan manajemen mempunyai
posisi staf, artinya akuntan manajemen tidak secara langsung berfungsi
di dalam bidang operasi untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan.
Jadi akuntan manajemen pada dasarnya merupakan bagian pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengarahan, pengawasan
dan pengambilan keputusan, agar manajemen dapat lebih mudah
menjalankan fungsinya yang berhubungan dengan keuangan. Selain itu
akuntansi manajemen juga bertanggung jawab terhadap tugas seperti
perencanaan anggaran, bagian pelaporan, bagian studi khusus, bagian
pengumpulan informasi, informasi keuangan dan informasi kuantitatif
lainnya serta bagian-bagian lain yang menunjang.
16. 1.16 AKUNTANSI MANA~EMEN e
T E S F 0 R MAT IF 1________________
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Secara garis besar ilmu akuntansi terbagi menjadi 2 (dua) bidang ilmu,
yaitu akuntansi manajemen dan akuntansi ....
A. biaya
B. pemerintahan
C. keuangan
D. sektor publik
2) Salah satu fungsi manajemen adalah ....
A. pelatihan
B. pemasaran
C. perencanaan
D. penjualan
3) Dalam organisasi perusahaan, akuntan manajemen mempunyai posisi ....
A. staf
B. garis
C. matriks
D. struktural
4) Orientasi waktu data untuk penyusunan akuntansi manajemen adalah ....
A. masa lalu
B. masa sekarang
C. prediksi masa yang akan datang
D. masa lalu dan prediksi yang akan datang
5) Salah satu bagian yang membantu tugas akuntan manajemen adalah
bagian ....
A. pemasaran
B. personalia
C. produksi
D. perencanaan dan pengendalian
6) Bagian penjualan tiket pada perusahaan bioskop merupakan bagian
dengan posisi ....
A. staf
B. garis
17. e EKMA431 4/MODUL 1 1.17
C. matriks
D. penjualan
7) Salah satu pengguna laporan akuntansi manajemen adalah ....
A. pemerintah
B. kreditor
C. investor
D. manajer
Cocokkanlahjawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
18. 1.18 AKUNTANSI MANA~EMEN e
KEGIATAN BELA.JAR 2
Tinjauan pada Laporan Keuangan dan
Manfaat Laporan Keuangan
A. LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan mempunyai peranan yang penting bagi manajemen.
Akuntansi keuangan bertujuan untuk menyajikan laporan keuangan kepada
pihak-pihak di luar perusahaan di mana penyajian laporan keuangan ini
didasari oleh konsep, prinsip, dan praktik-praktik akuntansi yang harus
diterapkan. Di Indonesia cara penyajian laporan keuangan diatur oleh Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI). Laporan keuangan yang pokok berupa neraca, laporan laba-rugi, dan
laporan arus kas. Pada umumnya, perusahaan juga membuat laporan
tambahan yaitu laporan perubahan modal dan laporan sumber dan
penggunaan dana.
Laporan keuangan merupakan basil akhir dari proses akuntansi. Proses
akuntansi dimulai dari bukti transaksi, kemudian dicatat dalam catatan harian
yang disebut jurnal, kemudian secara periodik dari jurnal dikelompokkan ke
dalam buku besar sesuai dengan transaksinya, dan tahap terakhir dari proses
akuntansi adalah penyusunan laporan keuangan.
Proses akuntansi tersebut dapat digambarkan seperti tampak pada
gambar berikut.
B·ukti
Tran·s·a~ si I
I
•
+
'Pencatatan
. .
Jurna.l
J 'J
I
t ·
'Per.ingl~as·an
Gambar 1.2.
Buku•
Besar•
-
BuRt1
I
r
I
t
Lapor~n
Keu-angatn
Pelaporanak5kasJ
P.elmbaJJuu
Proses Akuntansi
19. e EKMA431 4/MODUL 1 1.19
Hasil utama dari akuntansi adalah laporan keuangan dan lampiran-
lampirannya. Dipandang, dari sudut yang berkepentingan, ada tiga jenis
laporan keuangan, yaitu laporan keuangan untuk manajemen, laporan
keuangan untuk pihak eksternal perusahaan, dan laporan keuangan untuk
pihak-pihak khusus. Laporan keuangan untuk ketiga pihak tersebut disusun
dan disajikan dari satu proses akuntansi yang sama, yaitu merupakan produk
dari sebuah sistem informasi akuntansi.
1. Laporan untuk Manajemen
Fungsi pokok akuntansi adalah menyajikan informasi yang dibutuhkan
oleh manajemen untuk dasar pengambilan keputusan dan peningkatan
efisiensi operasi perusahaan. Walaupun manajemen secara periodik
menerima laporan akuntansi untuk perpajakan, bank, dan pihak luar lainnya,
namun manajemen masih memerlukan laporan lain yang khusus untuk
manajemen, seperti laporan untuk penentuan biaya per unit, laporan
perkiraan laba dan sebagainya.
Semua laporan tersebut bersifat keuangan dan pada umumnya disajikan
untuk manajer-manajer tingkat atas, karena laporan ini akan digunakan
sebagai dasar penyusunan strategi. Proses mengumpulkan dan menganalisis
untuk manajemen ini merupakan area tugas dan pekerjaan akuntan
•
manaJemen.
2. Laporan untuk Perhitungan Pajak
Semua perusahaan di Indonesia diwajibkan memelihara proses
pembukuan (accounting system) yang baik untuk kepentingan perpajakan,
baik itu pajak penjualan maupun pajak penghasilan (PPh). Sering kali aturan
pajak pada pembukuan akuntansi berbeda dengan apa yang diatur oleh
Standar Akuntansi Keuangan (SAK), sehingga untuk kepentingan ini
perusahaan akan menyusun laporan keuangan khusus yang bisa berbeda
dengan aturan penyusunan laporan keuangan menurut standar akuntansi yang
berlaku. Walaupun disesuaikan dengan aturan perpajakan, tetapi data
akuntansi yang digunakan tetap sama dengan laporan untuk kepentingan lain.
3. Laporan Khusus
Perusahaan-perusahaan tertentu bisa diminta untuk membuat laporan
khusus, seperti laporan untuk pasar modal tentang perkiraan hasil operasinya.
20. 1.20 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Laporan khusus ini biasanya disajikan berdasarkan data akuntansi, tetapi cara
penyajiannya berbeda dengan laporan keuangan lain.
4. Laporan Keuangan yang Diaudit
Pihak di luar perusahaan seperti kreditur, investor, pemegang saham dan
sebagainya, memerlukan laporan keuangan periodik dari sebuah perusahaan.
Laporan ini akan digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan ekonomi
pihak-pihak tersebut.
Laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen tidak objektif apabila
tidak, ada penilaian pihak lain yang independen. Pihak lain itu adalah auditor
atau akuntan publik.
Sebelum laporan disajikan pada pihak di luar perusahaan, maka akan
ditunjuk auditor/akuntan publik untuk memberikan pendapat profesionalnya
tentang kewajaran laporan keuangan tersebut. Wajar dalam hal ini adalah
istilah untuk opini auditor yang berarti bahwa laporan keuangan yang
disajikan oleh manajemen terbebas dari salah saji yang material dan disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (generally accepted
accounting principles).
Pada prinsipnya akuntansi keuangan adalah teori yang mempelajari
bagaimana menyajikan laporan keuangan yang wajar untuk pihak di luar
perusahaan agar apabila diaudit memperoleh opini wajar.
B. JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN
Pada awalnya, laporan keuangan utama terdiri atas Neraca (Laporan
Posisi Keuangan), dan Laporan Laba-Rugi. Namun untuk kepentingan pihak
luar, lkatan Akuntan Indonesia (IAI) mewajibkan untuk menyajikan laporan
tambahan yang terdiri atas laporan arus kas (cash flow statement).
Laporan posisi keuangan atau neraca adalah laporan yang menyajikan
tentang posisi harta, utang, dan modal perusahaan pada suatu tanggal
tertentu, sedangkan laporan laba-rugi adalah laporan tentang basil usaha
perusahaan selama jangka waktu tertentu, misalnya satu tahun. Laporan arus
kas adalah laporan tentang sumber perolehan dan pemanfaatan kas.
Untuk mempelajari akuntansi manajemen dengan baik, diperlukan
pemahaman laporan keuangan dengan baik. Laporan keuangan adalah dasar
yang selalu akan digunakan dalam pembahasan informasi keuangan.
Sementara itu sebagaimana telah dijelaskan pada bagian awal bahwa terdapat
21. e EKMA431 4/MODUL 1 1.21
hubungan antara akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen. Oleh
karena itu, untuk dapat memahami secara mendalam akuntansi manajemen
Anda juga harus dapat memahami akuntansi keuangan dengan baik.
1. Neraca (Balance Sheet)
Laporan posisi keuangan, atau sering disebut neraca adalah daftar aktiva,
utang, dan modal perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca memberikan
informasi berapa kekayaan kotor dan bersih perusahaan pada tanggal tertentu,
misalnya pada akhir periode akuntansi atau 31 Desember. Neraca disusun
berdasarkan model:
Harta (aktiva) = Utang +Modal
Di dalam neraca, yang dimaksud harta atau aktiva adalah semua
kekayaan perusahaan baik yang tampak (tangible) maupun yang tidak
tampak (intangible), baik yang bergerak maupun tak bergerak. Penyajiannya
berurutan dari yang paling likuid yaitu kas, kemudian yang setara
(mendekati) kas, yaitu piutang dan seterusnya sampai dengan aktiva yang
tidak berwujud seperti goodwill, patent, dan sebagainya.
Utang disajikan mulai dari utang yang harus dilunasi pada suatu periode
akuntansi berikutnya, (dalam hal ini termasuk pendapatan diterima di muka
sampai utang yang jangka waktu pelunasannya lama/jangka panjang). Modal
disajikan dalam neraca sesudah utang. Komponen pos modal tergantung jenis
perusahaan. Pada perusahaan yang berbentuk perseroan (PT) modal terdiri
atas saham, agio (disagio) penjualan saham dan laba ditahan. Neraca dapat
disusun dalam bentuk skontro (sebelah-menyebelah) di mana harta
ditempatkan pada sebelah kiri, utang dan modal di sebelah kanan. Selain itu
neraca juga bisa disusun dalam bentuk stafel, yaitu aktiva ditempatkan di
atas, utang dan modal berada di bawah aktiva. Neraca akan lebih bermanfaat
apabila disajikan dalam bentuk perbandingan dua tahun berturut-turut
sehingga pembaca akan bisa mengetahui perkembangan posisi keuangan
perusahaan.
2. Laporan Laba-Rugi
Laporan laba-rugi adalah laporan tentang basil usahaloperasi perusahaan
atau badan lain selama jangka waktu periode akuntansi tertentu misalnya satu
tahun. Laporan laba-rugi akan menyajikan baik basil pokok perusahaan
22. 1.22 AKUNTANSI MANA~EMEN e
maupun basil sampingan, serta basil luar biasa. Penyusunannya berdasarkan
model:
Pendapatan - biaya = pengbasilan (laba/rugi)
Laporan laba-rugi dapat disajikan dalam bentuk multiple step, yaitu tiap
jenis pengbasilan terpisab. Pada bentuk ini, dipisahkan antara pengbasilan
dari operasi utama, pengbasilan di luar operasi dan laba/rugi luar biasa. Tabel
1.1 adalab contob laporan laba/rugi multiple step.
Penyajian laporan laba-rugi yang lain adalab dalam bentuk single step,
yaitu setiap jenis pengbasilan dan biaya tidak dipisabkan. Semua
pengbasilan/pendapatan dijumlahkan, kemudian dikurangi dengan semua
biaya, akan tampak laba bersib. Tabel 1.2 adalab contob laporan laba- rugi
single step.
Adakalanya perusabaan menyajikan laporan laba-rugi tanpa
memasukkan elemen luar biasa, laporan laba-rugi semacam ini disebut
current peiformance. Elemen luar biasa langsung dimasukkan ke laporan
perubaban modal. Walaupun demikian, sebaiknya perusabaan memasukkan
selurub basil termasuk yang luar biasa, laporan laba-rugi semacam ini disebut
all inclusive.
Laporan laba-rugi sebenarnya adalab bagian dari neraca. Neraca adalab
serentetan laba-rugi dari beberapa periode, karena basil bersib dari usaba
selama beberapa periode tersebut dimasukkan dalam neraca dalam bentuk
laba ditaban.
3. Laporan Perubahan Modal/Laba Ditahan
Laporan perubaban laba ditahan adalah sebuab laporan yang menyajikan
perubaban laba ditaban selama periode tertentu yang disusun berdasarkan
model:
Laba ditaban awal +/(-) laba/(rugi)- laba dibagikan =laba ditaban akhir
Jumlab laba ditaban akhir akan tampak dalam neraca. Tabel 1.3 adalab
contob laporan perubaban laba ditaban dari PT DITIASA.
23. e EKMA431 4/MODUL 1 1.23
Tabel 1.1.
PT. "DITIASA"
Laporan Laba-Rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002
Penjualan kotor 134.000.000,00
Potongan penjualan 4.200.000,00
Penjualan dikembalikan 5.900.000,00 10.100.000,00
Penjualan bersih
Harga pokok penjualan
Persediaan barang jadi 1Jan. 2002
Persediaan bahan baku 1Jan. 2002
Pembelian bahan baku
Bahan baku siap digunakan
Persediaan bahan baku 31 Des. 2002
Bahan baku digunakan dalam
produksi
Upah tenaga kerja produksi
Biaya overhead pabrik
Biaya produksi tahun 2002
Persediaan barang dalam proses
1Januari 2002
Persediaan barang dalam proses
31 Desember 2002
Harga pokok produksi
Barang jadi siap dijual
Persediaan barang jadi 31-12-2002
Harga pokok penjualan
Laba kotor operasi
Biaya operasi
Biaya penjualan:
Biaya iklan
Biaya contoh barang
Gaji salesman
Biaya administrasi dan umum:
Gaji bagian kantor
Gaji staf
Alat tulis-menulis
Lain-lain
Laba bersih operasi
Pendapatan dan biaya di luar operasi
Pendapatan bunga investasi
Biaya bunga bank
Laba bersih sebelum pajak
Pajak 20%
Laba bersih sesudah pajak
4.100.000,00
49.800.000,00
53.900.000,00
(16.453.000,00)
37.447.000,00
28.600.000,00
31 .100.000,00
97.147.000,00
4.320.000,00
(18.558.000,00)
6.800.000,00
4.000.000,00
2.600.000,00
4.900.000,00
5.100.000,00
4.720.000,00
2.910.000,00
5.000.000,00
(6.000.000,00)
8.600.000,00
82.909.000,00
91.509.000,00
(24.931.000,00)
13.400.000,00
17.630.000,00
123.900.000,00
(66.578.000,00)
57.322.000,00
(31.030.000,00)
26.292.000'00
(1.000.000,00)
25.292.000,00
(5.058.000,00)
20.233.600,00
24. 1.24 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Pendapatan dan kerugian luar biasa:
Laba dari penjualan mesin
Kerugian tukar tambah komputer
Laba bersih sesudah pajak dan elemen luar biasa
Tabel 1.2.
6.800.000,00
(2.100.000,00)
Laporan Laba-Rugi Single-Step, Current Performance
PT. "DITIASA"
Jl. Bali No. 20 - 24 Yogyakarta
4.700.000,00
24.933.000,00
Laporan Laba-Rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2002
Penjualan kotor
Potongan penjualan
Penjualan dikembalikan
Penjualan bersih
Pendapatan bunga investasi
Jumlah pendapatan
Harga pokok penjualan
Persediaan barang jadi 1Jan. 2002
Persediaan bahan baku 1Jan. 2002
Pembelian bahan baku
Bahan baku siap digunakan
Persediaan bahan baku 31 Des. 2002
Bahan baku digunakan dalam produksi
Upah tenaga kerja
Biaya overhead pabrik
Biaya produksi tahun 2002
Persediaan barang dalam proses 1-1-2002
Persediaan barang dalam proses 31-12-2002
Harga pokok produksi
Barang jadi siap dijual
Persediaan barang jadi 31-12-2002
Harga pokok penjualan
Biaya penjualan
Biaya iklan
Biaya contoh barang
Gaji salesman
Biaya administrasi dan umum:
Gaji bagian kantor
Gaji staf
Alat tulis-menulis
Lain-lain
4.200.000,00
5.900.000,00
4.100.000,00
49.800.000,00
53.900.000,00
(16.453.000,00)
37.447.000,00
28.600.000,00
31.100.000,00
97.147.000,00
4.320.000,00
(18.558.000,00)
6.800.000,00
4.000.000,00
2.600.000,00
4.900.000,00
5.100.000,00
4.720.000,00
2.910.000,00
134.000.000,00
10.100.000,00
123.900.000,00
5.000.000,00
(8.600.000,00)
82.909.000,00
91.509.000,00
(24.931.000,00)
66.578.000,00
13.400.000,00
17.630.000,00
128.900.000,00
25. e EKMA431 4/MODUL 1
Biaya lain-lain
Biaya bunga bank
Jumlah biaya
Laba bersih sebelum pajak
Pajak 20%
Laba bersih sesudah pajak
(6.000.000,00)
Tabel 1.3.
Laporan Laba-Rugi All Inclusive - Multiple Step
PT. "DITIASA"
Laporan Perubahan Laba Ditahan (Belum Dibagi)
Untuk 31 Desember 2002
(All Inclusive)
Laba belum dibagi 1Januari 2002
Laba bersih dan elemen luar biasa 2002
Laba siap dibagi
Dividen saham utama 8o/o Rp25.000.000,00
Dividen saham biasa
Laba belum dibagi (ditahan) 31-12-2002
PT. "DITIASA"
83.724.900,00
24.933.600,00
108.658.500,00
(2.000.000,00)
(18.000.000,00)
88.658.500,00
Laporan Perubahan Laba Ditahan (Belum Dibagi)
Untuk 31 Desember 2002
(Current Performance)
1.25
103.608.000,00
25.292.000,00
5.058.000,00
203.233.000,00
Laba belum dibagi 1Januari 2002
Laba bersih sesudah pajak 2002
Elemen luar biasa:
83.724.900,00
20.233.600,00
Laba penjualan mesin
Rugi tukar tambah komputer
Laba siap dibagi
Dividen saham utama
Dividen saham biasa
Laba belum dibagi 31 Desember 2002
6.800.000,00
(2.100.000,00)
4.700.000,00
108.658.500,00
(2.000.000,00)
(18.000.000,00)
88.658.500,00
26. 1.26 AKUNTANSI MANA..JEMEN e
4. Hubungan Antara Tiga Laporan Keuangan Utama
Di atas sudab dikemukakan babwa neraca adalab laporan posisi
keuangan pada saat tertentu (snap shot), sedangkan laporan laba-rugi adalab
laporan basil usaba untuk jangka waktu tertentu. Dengan demikian neraca
adalab potongan waktu dari penyajian posisi keuangan perusabaan dan
laporan laba-rugi adalab laporan basil usaba dari satu waktu ke waktu yang
lain. Sedang laporan perubaban modal/laba ditaban adalab laporan yang
mendukung keduanya, yaitu dalam laporan ini dijelaskan babwa laba usaba
perusabaan dikembalikan kepada pemegang sabam dan sebagian
diinvestasikan pada investasi-investasi tertentu yang dapat diketabui dari
kenaikan jumlab aktiva bersib.
Dalam neraca pos laba ditahan akan menunjukkan jumlab tertentu,
jumlah ini tidak selalu mengekspresikan adanya sejumlab uang tunai tersedia.
Pos laba ditaban tersebut banya menginformasikan babwa laba yang belum
dibagi pada pemegang sabam; adalab berjumlab seperti tercantum pada
neraca. Bentuk aktiva atas penggunaan laba yang ditaban bisa berupa kas,
persediaan, aktiva tetap, dan sebagainya.
Informasi lain yang bisa disampaikan dengan penyajian laba ditaban
adalab babwa perusabaan telab berbasil mengumpulkan tambaban kekayaan
bagi para pemilik dan menunjukkan progres perusabaan yang baik.
C. MANFAAT LAPORAN KEUANGAN
Manfaat yang nyata dan jelas dari laporan keuangan berupa laporan laba-
rugi, neraca, dan laporan perubaban modal adalab mengetabui posisi
keuangan dari perusabaan pada suatu saat tertentu dan basil usaba/aktivitas
produksi selama satu periode. Di samping itu dengan adanya laporan
keuangan (terutama yang diperbandingkan) manajemen akan bisa
menganalisis kemampuan perusabaan dalam bidang finansial. Beberapa alat
analisis kemampuan keuangan dengan mendasarkan pada laporan keuangan,
di antaranya dengan mengbitung rasio-rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan
yang sering digunakan dalam analisis laporan keuangan itu antara lain:
1. Rasio likuiditas:
a. rasio lancar (current ratio).
b. rasio kas (cash ratio/ratio ofimmediate solvency).
c. rasio cepat (quick ratio/acid test).
27. e EKMA431 4/MODUL 1 1.27
d. rasio modal kerja terhadap total aktiva (working capital to total
assets ratio).
2. Rasio solvabilitas
3. Rasio utang (leverage):
a. rasio utang terhadap modal (total debt to equity ratio).
b. rasio utang terhadap aset modal (total debt to total capital assets).
c. Times interest earned ratio.
4. Rasio aktivitas:
a. rasio perputaran aktiva (total asset turnover).
b. rasio perputaran piutang (receivable turnover).
c. periode rata-rata pengembalian piutang.
d. perputaran persediaan (inventory turnover).
e. periode rata-rata persediaan di gudang (average day's inventory).
5. Rasio keuntungan:
a. margin keuntungan bruto (gross profit margin).
b. margin keuntungan netto (net profit margin).
c. Rate ofReturn on Investment.
6. Rasio Rentabilitas.
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya terhadap kewajiban jangka pendek. Walaupun perusahaan
sudah menyusun anggaran kas, tetapi analisis hubungan antara kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar akan lebih memberi arti kepada
manajemen dibandingkan hanya mendasarkan pada anggaran. Untuk
melakukan analisis likuiditas ini ada beberapa rasio yang bisa dipelajari,
yaitu current ratio, cash ratio, quick ratio, dan working capital to total assets
ratio.
Current ratio (rasio lancar) membandingkan antara aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan pada tanggal neraca dengan utang jangka pendek. Rasio
lancar ini akan menunjukkan kemampuan perusahaan menyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya. Dalam analisis keuangannya, perusahaan akan
membandingkan rasio lancar perusahaan dengan pesaing dalam industri
sejenis. Rumus current ratio:
. Aktiva Lancar
Current ratzo == ------
Utang Lancar
28. 1.28 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Cash ratio (rasio kas) membandingkan antara kas yang tersedia dalam
perusahaan ditambah efek yang dapat segera diuangkan dibagi dengan utang
lancar. Rasia kas ini bermanfaat untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan kas dan efek yang
dimiliki perusahaan. Rasia kas dirumuskan sebagai berikut.
C h
. Kas + Efek
as ratlo == -----
Utang Lancar
Quick ratio (rasio cepat) membandingkan antara aktiva lancar setelah
dikurangi persediaan dengan utang lancar. Rasia ini akan menunjukkan
berapa alat likuiditas yang paling cepat akan bisa digunakan untuk melunasi
utang lancar. Dalam hal ini perusahaan dianggap kurang cepat untuk
membentuk kas, karena pada umumnya memerlukan dua tahap lagi untuk
mengubahnya menjadi kas. Pertama, menjual dan menjadi piutang. Kedua,
menagih piutang baru menjadi kas. Sedangkan aktiva lancar setara kas
lainnya hanya memerlukan satu langkah untuk menjadi kas, misalnya piutang
dan surat berharga.
Q
. k . Aktiva Lancar- Persediaan
UlC ratlO == ----------
Utang Lancar
Working capital to total assets ratio adalah rasio keuangan untuk
mengukur likuiditas dari total aktiva dengan posisi modal kerja netto. Rasia
modal kerja terhadap aset total ini dirumuskan sebagai berikut.
. . Aktiva Lancar-Utang Lancar
Worklng capltal to total asssets == -----------
Total Aktiva
2. Rasio Solvabilitas
Rasia solvabilitas dapat digunakan untuk melihat kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka
panjang atau dengan kata lain melihat kemampuan perusahaan apabila
dilikuidasi. Caranya adalah dengan membandingkan seluruh harta dengan
seluruh utang.
29. e EKMA431 4/MODUL 1 1.29
R
.
1
b'l' Total Utang
as1o so va 11tas = - - - - -
Total Aktiva
3. Rasio Utang (Leverage Ratio)
Rasio utang sangat penting bagi kreditor dan calon kreditor potensial
perusahaan dalam membuat keputusan pemberian kredit. Rasio-rasio ini akan
digunakan oleh kreditor untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar utangnya. Terdapat beberapa jenis rasio utang yang perlu
diketahui, antara lain total debt to equity ratio, total debt to total capital
assets dan times interest earned ratio.
Rasio utang terhadap modal (total debt to equity ratio) adalah rasio yang
digunakan untuk mengetahui bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang. Rasio ini dirumuskan sebagai
berikut.
. . Total Utang
Total debt to equlty ratlo = - - - - - - - - -
Jumlah Modal Sendiri
Rasio utang terhadap aset modal (Total debt to total capital assets ratio)
digunakan untuk mengetahui berapa bagian dari aset modal yang digunakan
untuk menjamin utang. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut.
Total debt to total assets ratio = Total Utang
Total Aset Modal
Times interest earned ratio adalah rasio untuk mengetahui besarnya
jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang. Rasio ini
dihitung dengan cara membandingkan laba sebelum bunga dan pajak dengan
bunga utang jangka panjang.
EBIT
Times interest earned ratio =-----------
Bunga utang jangka panjang
30. 1.30 AKUNTANSI MANA..JEMEN e
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas terdiri atas beberapa rasio, antara lain rasio perputaran
aktiva, rasio perputaran piutang, periode rata-rata pengumpulan piutang, rasio
perputaran persediaan, average day's inventory, dan working capital
turnover.
Rasio perputaran aktiva (total assets turnover) adalah rasio yang
membandingkan antara jumlah penjualan netto dengan jumlah aktiva. Rasio
ini digunakan untuk mengetahui kemampuan dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva yang berputar dalam suatu periode tertentu. Atau dengan
kata lain rasio perputaran aktiva adalah kemampuan modal yang
diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Rasio perputaran aktiva
dirumuskan sebagai berikut.
Penjualan Neto
Total asset turnover=------
1umlah Aktiva
Rasio piutang (receivable turnover) adalah rasio yang membandingkan
antara penjualan kredit dengan piutang rata-rata. Rasio piutang ini digunakan
untuk mengetahui kemampuan dana yang tertanam dalam piutang yang
berputar selama suatu periode tertentu. Rasio piutang dirumuskan sebagai
berikut.
. Penjualan Kredit
Rece1vable turnover =-------
Piutang Rata-rata
Periode rata-rata pengembalian piutang (Average collection periode)
adalah rasio untuk menghitung periode rata-rata yang diperlukan untuk
mengumpulkan piutang. Average collection periode dihitung dengan rumus
berikut.
. . Piutang Rata-rata .
Average collect1on per1ode = x 360har1
Penjualan Kredit
Perputaran persediaan (inventory turnover) adalah rasio yang
membandingkan antara harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata.
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan dana yang tertanam
dalam persediaan yang berputar dalam suatu periode tertentu. Rasio
31. e EKMA431 4/MODUL 1 1.31
perputaran persediaan juga dapat disebut likuiditas dari persediaan dan
tendensi untuk terjadinya kelebihan sediaan (overstock). Rasio perputaran
persediaan dirumuskan sebagai berikut.
Harga Pokok Penjualan
Inventory Turnover =
Persediaan Rata-rata
Average day's inventory adalah rasio yang digunakan untuk menghitung
periode rata-rata menahan persediaan dalam gudang. Average day's inventory
dirumuskan sebagai berikut.
. Persediaan Rata-rata .
Averageday'sznventory = x360han
Harga Pokok Penjualan
5. Rasio Keuntungan
Rasio keuntungan sangat penting bagi manajemen untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Terdapat beberapa jenis
rasio keuntungan, antara lain yang perlu Anda ketahui adalah gross profit
margin, net profit margin, dan rate of Return on Investment.
Margin keuntungan bruto (Gross profit margin) adalah rasio keuangan
yang mengukur laba bruto per penjualan. Gross profit margin dirumuskan
sebagai berikut.
Penjualan neto - HPP
Gross profit margin =
Penjualan neto
Rasio untuk mengukur margin keuntungan yang lain adalah Margin
keuntungan neto (net profit margin). Rasio ini dihitung dengan cara
membagi keuntungan neto sesudah pajak dengan penjualan netonya.
Keuntungan neto sesudah pajak
Net profit margin= - - - - - - - - - - - -
Penjualan neto
Net earning power ratio (rate of Return on Investment) adalah rasio
keuntungan yang dihitung dengan cara membandingkan keuntungan neto
sesudah pajak dengan jumlah aktiva. Rasio ini digunakan untuk mengukur
32. 1.32 AKUNTANSI MANA~EMEN e
kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan neto.
lr • . Keuntungan neto sesudah pajak
1vet earnzng power ratzo = - - - - - - - - - - - -
Jumlah aktiva
6. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan
menggunakan modalnya untuk memperoleh laba. Caranya dengan
membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan. Rasio
rentabilitas ini dirumuskan sebagai berikut.
R
. R b.
1
. Laba bersih setelah pajak
100
m
asto enta 11tas = x -;o
Modal Sendiri
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Laporan tentang basil usaha/operasi perusahaan atau badan lain selama
jangka waktu periode akuntansi tertentu disebut dengan ....
A. neraca
B. laporan arus kas
C. laporan laba-rugi
D. laporan perubahan modal
2) Salah satu jenis rasio yang termasuk ke dalam rasio likuiditas adalah ....
A. rasio cepat (quick ratio)
B. rasio utang terhadap modal (total debt to equity ratio)
C. rasio margin keuntungan neto (net profit margin)
D. rasio perputaran aktiva (total asset turnover)
3) Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajibannya terhadap kewajiban jangka pendek yaitu rasio ....
A. likuiditas
B. utang
C. aktivitas
D. rentabilitas
33. e EKMA431 4/MODUL 1 1.33
4) Model atau rumus untuk penyusunan laporan laba-rugi adalah ....
A. pendapatan + biaya = penghasilan (laba-rugi)
B. pendapatan - biaya = penghasilan (laba-rugi)
C. pendapatan + biaya- modal = penghasilan (laba-rugi)
D. pendapatan- biaya- modal= penghasilan (laba-rugi)
5) Laporan keuangan utama terdiri dari neraca dan laporan ••••
A. laba-rugi
B. perubahan modal
C. arus kas
D. sistem informasi akuntansi
Untuk pertanyaan-pertanyaan berikut ini Anda harus mengisi manakah
yang merupakan sumber modal kerja dan mana yang merupakan penggunaan
modal kerja dengan memberi tanda S untuk sumber dan P untuk penggunaan.
6) depresiasi aktiva tetap.
7) pembayaran dividen.
8) kenaikan jumlah investasi jangka panjang obligasi.
9) kenaikan utang bank.
10) penjualan obligasi baru.
RANGKUMAN------------------------------------
Akuntansi keuangan merupakan suatu proses untuk menyajikan
informasi keuangan yang ditujukan terutama untuk pihak luar
perusahaan. Akuntansi keuangan mempunyai pola khusus dalam
penyajian-penyajian laporannya. Pola khusus ini harus dimulai dari
proses pertama yang disebut persamaan akuntansi.
Persamaan akuntansi akan mempermudah penyusunan keuangan di
dalam akuntansi manajemen, akuntan manajemen juga berkepentingan
untuk menggunakan laporan keuangan dari akuntansi keuangan. Manfaat
laporan keuangan tersebut untuk manajemen, misalnya laporan keuangan
yang berupa neraca dan disajikan beberapa periode berturut-turut akan
bisa digunakan untuk menganalisis kemampuan keuangan perusahaan
seperti likuiditas dan solvabilitasnya yang akan menunjukkan
kemampuan perusahaan pada waktu-waktu yang lalu mengenai
kewajiban-kewajibannya.
Selain itu laporan keuangan yang berupa laporan laba-rugi bisa
digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan
34. 1.34 AKUNTANSI MANA~EMEN e
perusahaan dalam memperoleh laba yang dinyatakan dengan rasio
rentabilitas. Laporan keuangan lainnya yang bermanfaat bagi manajemen
adalah laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Laporan ini untuk
memperoleh informasi selama satu periode berjalan dari mana saja
modal kerja diperoleh dan untuk apa saja modal kerja digunakan.
Informasi-informasi laporan keuangan bisa memberi manfaat bagi
akuntansi manajemen mengenai kondisi perusahaan dan hal-hal
keuangan lain di masa lalu.
TES FDRMATIF 2-------------------------------
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Di antara pos-pos berikut mana yang bukan merupakan akun riil ....
A. penjualan
B. utang jangka pendek
C. cadangan penghapusan piutang
D. modal saham
2) Di antara pos-pos berikut mana yang bukan merupakan aktiva
nominal ....
A. biaya penjualan
B. penghapusan piutang
C. Akumulasi penyusutan aktiva tetap
D. pendapatan bunga deposito
3) Apabila perusahaan mempunyai rasio solvabilitas sebesar 120% berarti
perusahaan mempunyai aktiva sebesar ....
A. Rp5.000.000,00 dari aktiva total sebesar Rp10.000.000,00
B. Rp12.000.000,00 dari modal sendiri sebesar Rp10.000.000,00
C. Rp12.000.000,00 dari aktiva dikurangi utang sebesar
Rp12.000.000,00
D. Rpl2.000.000,00 dari utang total sebesar Rp 10.000.000,00
4) Dari transaksi berikut mana yang tidak dilaporkan dalam laporan laba-
rugi current performance ....
A. Laba penjualan gedung toko
B. Pendapatan bunga
C. Harga pokok penjualan
D. Pendapatan sewa
35. e EKMA431 4/MODUL 1 1.35
Data berikut ini untuk soal nomor 5 sampai dengan nomor 10.
PT DITIASA mempunyai neraca diperbandingkan periode 2002-2003
Kas
Piutang
Cad. Penghapusan piutang
Persediaan
Aktiva tetap
Akumulasi penyusutan
Jumlah Aktiva
Utang Dagang
Utang obligasi
Modal saham
Laba ditahan
Jumlah utang
Penjualan
Persediaan awal
Pembelian
Barang siap dijual
Persediaan akhir
Harga pokok penjualan
Laba kotor
Biaya operasi
Penghapusan piutang
Penyusutan aktiva tetap
Biaya penjualan
Biaya operasi lain
31 Desember 2002
1.000.000,00
5.000.000,00
(500.000,00)
8.000.000,00
15.000.000,00
3.000.000,00
25.500.000,00
2.000.000,00
10.000.000,00
5.000.000,00
8.500.000,00
25.500.000,00
Laporan Laba-Rugi 2003
Laba Bersih
800.000,00
500.000,00
1.300.000,00
600.000,00
75.000,00
200.000,00
100.000,00
150.000,00
31 Desember 2003
1.500.000,00
7.500.000,00
(750.000,00)
6.000.000,00
20.000.000,00
5.000.000,00
29.250.000,00
4.000.000,00
8.000.000,00
6.000.000,00
11.250.000,00
29.250.000,00
1.500.000,00
700.000,00
800.000,00
525.000,00
275.000,00
5) Likuiditas tahun 2003 dibanding tahun 2002 lebih rendah atau lebih
tinggi sebesar ....
A. 318,75% lebih rendah
B. 318,75% lebih tinggi
C. 10,41% lebih rendah
D. 10,41% lebih tinggi
36. 1.36 AKUNTANSI MANA~EMEN e
6) Rentabilitas modal sendiri untuk tahun 2003 adalah sebesar ....
A. Rp 2.750.000,00
B. Rp 17.250.000,00
C. 15,94%
D. 27,5%
7) Sumber modal kerja tahun 2003 adalah sebesar ....
A. Rp 1.250.000,00
B. Rp 1.500.000,00
C. Rp 2.750.000,00
D. Rp 5.750.000,00
8) Penggunaan modal kerja tahun 2003 adalah sebesar ....
A. Rp 7.000.000,00
B. Rp 5.000.000,00
C. Rp 2.000.000,00
D. Rp 1.250.000,00
9) Perubahan modal kerja adalah sebesar ....
A. Rp 2.750.000,00
B. Rp 2.000.000,00
C. Rp 1.250.000,00
D. Rp 750.000,00
10) Penggunaan modal kerja terbesar pada pos ....
A. penjualan saham
B. pembelian aktiva tetap
C. pelunasan utang obligasi
D. penyusutan aktiva tetap
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal
37. e EKMA431 4/MODUL 1
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% =baik sekali
80 - 89% =baik
70 - 79% = cukup
< 70% =kurang
1.37
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
38. 1.38 AKUNTANSI MANA~EMEN e
KEGIATAN BELA.JAR 3
lnformasi Akuntansi untuk
Akuntansi Manajemen
A. INFORMASI-INFORMASI DALAM PERUSAHAAN
Akuntansi manajemen pada dasarnya adalah ilmu yang menekankan
pada jasa akuntan manajemen untuk membantu manajemen dalam
pelaksanaan fungsi-fungsinya. Bagaimana cara pemberian jasanya kepada
manajemen? Secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut: pertama,
akuntansi manajemen akan mengumpulkan informasi-informasi akuntansi
yang dibantu oleh bagian-bagian tertentu. Kedua, informasi-informasi
tersebut selanjutnya diolah akuntan manajemen sedemikian rupa sehingga
bisa menghasilkan gambaran bagi manajemen untuk perencanaan,
pengarahan, pengorganisasian, penyusunan staf, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. Terakhir, menyajikan dalam bentuk laporan yang
memadai agar bisa digunakan oleh manajemen.
Pertanyaan berikutnya, informasi yang bagaimana yang dibutuhkan oleh
akuntansi manajemen dalam pemberian jasa tersebut? Pada dasarnya
informasi yang dibutuhkan adalah informasi yang bersifat kuantitatif
keuangan atau yang dapat diubah menjadi bentuk kuantitatif. Untuk lebih
jelasnya sebelum kita mempelajari garis besar dari bentuk informasi yang
diperlukan untuk dimanfaatkan oleh akuntan manajemen, kita lihat lebih
dahulu pembagian informasi-informasi yang ada dalam perusahaan berikut.
-
IIN FORM AS I
fnfo rmasl K u a.l it a ti·_f lnforma~l f.<uantitattif
if
- I,
I nfo.rmasi l n.fd r-rn,a s i
a k L.t_n tansi Non akuntansi- - - '
.
I r:;form a s i operas.i La_p·oran _ke!-:Jg_rrga,n -A1:<·y__n t-a.n si _mana j eme _n
~
, -,: A~
Gambar 1.3.
39. e EKMA431 4/MODUL 1 1.39
Dari Gambar 1.3 tersebut jelas bahwa informasi akuntansi manajemen
adalah informasi kuantitatif finansial yang berhubungan dengan laporan
keuangan, dan kalau dilihat lebih jelas dari Gambar 1.3 tersebut tampak
bahwa laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen berasal dari
informasi operasi.
Informasi bisa berisi informasi kuantitatif atau nonkuantitatif. Misalnya
percakapan, program televisi dan berita adalah informasi nonkuantitatif.
Akuntansi manajemen, terutama berhubungan dengan informasi kuantitatif.
Ada beberapa jenis informasi kuantitatif, di antaranya adalah informasi
akuntansi. Perbedaan antara informasi akuntansi dan informasi kuantitatif
lainnya adalah informasi akuntansi dinyatakan dalam satuan uang, sedangkan
informasi kuantitatif lainnya belum tentu dalam satuan uang.
1. Informasi Operasi adalah informasi mengenai operasi perusahaan
secara terinci. Dalam Gambar 1.3 ditunjukkan dengan tanda panah dari
informasi operasi menuju laporan keuangan dan akuntansi manajemen,
maksudnya bahwa informasi operasi akan menghasilkan dua jenis
informasi akuntansi. Pertama adalah laporan keuangan yaitu informasi
akuntansi untuk pihak-pihak di luar perusahaan (ekstern) dan kedua
adalah akuntansi manajemen yaitu informasi akuntansi untuk pihak-
pihak intern perusahaan. lnformasi akuntansi yang terdiri dari tiga
bentuk informasi tersebut akan menggambarkan semua kegiatan dalam
perusahaan yang berhubungan dengan akuntansi. Ada catatan barang
yang dipesan oleh pelanggan, catatan tentang perintah produksi yang
berhubungan dengan pesanan tersebut, berapa besarnya upah karyawan,
berapa upah yang sudah dibayarkan, berapa yang terutang, terdapat juga
catatan tentang harga beli dan lokasi gedung, mesin dan peralatan
lainnya, catatan jumlah piutang, dan sebagainya. Semua informasi
tersebut merupakan informasi perusahaan.
2. Laporan Keuangan merupakan klasifikasi dan ringkasan dari informasi
operasi. Satu set dari rekening sebagai media pencatatan hasil-hasil
operasi akan mempermudah penyajian laporan keuangan karena
rekening merupakan rekap dari transaksi-transaksi selama periode
tertentu. Jumlah pendapatan dari basil penjualan yang dilaporkan dalam
laporan laba-rugi adalah ringkasan dari jumlah penjualan selama periode
akuntansi, piutang dalam neraca adalah ringkasan dari piutang-piutang
40. 1.40 AKUNTANSI MANA~EMEN e
dalam rekening piutang pada saat tertentu. Semua ini merupakan
ringkasan (summary) dari laporan operasi.
3. Akuntansi Manajemen merupakan perincian dari informasi juga
merupakan sumber dari informasi akuntansi manajemen. Manajemen
tidak berkepentingan dengan data yang kecil-kecil dan tersebar, tapi
menginginkan ringkasan dari data tersebut. Berapa gaji yang diperoleh
tiap karyawan, berapa saldo kas hari ini, berapa utang pelanggan yang
bernama Abas, dan sebagainya adalah urusan karyawan yang menangani
bagian-bagian tersebut, tetapi manajemen hanya berkepentingan pada
laporan ringkasan dari hal-hal tersebut. Ringkasan informasi yang
berhubungan dengan akuntansi manajemen merupakan bagian dari
informasi operasi.
B. JENIS-JENIS INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MANAJEMEN
Informasi yang dibutuhkan oleh akuntansi manajemen dalam
hubungannya dengan fungsi-fungsi manajemen berbeda dengan informasi
akuntansi keuangan baik penyajian maupun penggunaannya. Dalam
akuntansi keuangan, informasi yang dibutuhkan dan dikumpulkan merupakan
proses yang sudah diatur oleh prinsip-prinsip akuntansi yang berterima
umum dan seluruhnya menggunakan persamaan dasar:
Aktiva = Utang + Modal
Debit = Kredit
Sedangkan dalam akuntansi manajemen proses penyajian informasi
didasarkan pada prinsip dan cara-cara yang berbeda untuk tujuan yang
berbeda. Dengan dasar informasi yang disampaikan dari kondisi tertentu,
belum tentu cocok untuk kondisi yang lain. Dalam akuntansi keuangan apa
yang disebut cost punya arti yang tunggal, menurut Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) "Biaya (cost) adalah jumlah pengeluaran dan beban-beban
yang diperkenankan langsung atau secara tidak langsung untuk
menghasilkan barang atau jasa dalam kondisi dan tempat di mana barang
tersebut dapat dipergunakan atau dijual". Sementara itu, dalam akuntansi
manajemen cost mempunyai arti yang berbeda-beda sesuai dengan
penggunaan atau penerapannya. Karena di dalam akuntansi manajemen
41. e EKMA431 4/MODUL 1 1.41
dipakai konsep "penerapan yang berbeda untuk tujuan yang berbeda
(different costsfor different purposes)".
Ada tiga jenis konstruksi biaya/cost dalam hubungannya dengan
akuntansi manajemen. Ketiga konstruksi biaya ini merupakan informasi
akuntansi yang akan mendasari seluruh pembicaraan di dalam akuntansi
•
manaJemen.
1. Akuntansi biaya penuh (full cost accounting).
2. Akuntansi biaya diferensial (differential accounting).
3. Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting).
Ketiga informasi akuntansi ini lebih jauh akan dibicarakan dalam pokok
pembahasan selanjutnya.
1. Akuntansi Biaya Penuh (Full Cost Accounting)
Biaya penuh (full cost) dari suatu item adalah jumlah seluruh biaya
langsung yang berkenan dengan item tersebut ditambah bagian yang layak
dibebankan pada item tersebut dari biaya tak langsung. Biaya penuh dari
kipas angin PT DITIASA adalah harga beli dari komponen kipas angin,
ditambah biaya material dan upah langsung yang berhubungan dengan
perakitan upah langsung tersebut, ditambah lagi dengan biaya penggunaan
jasa dari departemen service serta bagian yang layak dibebankan dari biaya
operasi umum dari departemen service. Contoh apabila perusahaan membeli
komponen kipas angin Rp150.000,00 dan menggunakan tenaga kerja
langsung untuk merakit dengan upah Rp20.000,00, material (suku cadang
dan lain-lain) Rp30.000,00 serta bagian yang layak dibebankan pada kipas
angin dari biaya operasi adalah Rp50.000,00 (termasuk biaya tetap) maka
biaya penuh dari kipas angin tersebut adalah Rp250.000,00. Biaya penuh (full
cost) penuh erat hubungannya dan selalu dipakai oleh akuntansi keuangan.
Jumlah persediaan dalam neraca adalah biaya penuh dari harga pokok
persediaan tersebut. Harga pokok penjualan dalam laporan laba-rugi adalah
biaya penuh dari item yang dijual tersebut. Di samping itu biaya penuh juga
sering dipakai untuk dasar penentuan harga jual ditambah laba yang
diinginkan.
2. Akuntansi Biaya Diferensial (Diffential Accounting)
Perusahaan sering kali dihadapkan pada beberapa alternatif yang harus
dipilih, salah satu atau lebih. Seperti pemilihan tempat pembelian bahan,
42. 1.42 AKUNTANSI MANA~EMEN e
penggunaan jasa tenaga kerja, pembelian mesin, dan sebagainya. Semua
pemilihan alternatif digambarkan dalam satuan uang. Pemilihan altematif ini
disebut "pengambilan keputusan pemilihan alternatif'(alternative choice
decision). Misalnya PT DITIASA harus memilih antara memasang iklan di
surat kabar atau tidak, membeli mesin baru atau tidak, dan sebagainya.
Semua itu memerlukan informasi akuntansi yang akan membantu
menentukan alternatif mana yang akan dipilih. Informasi akuntansi untuk
kepentingan ini disebut akuntansi diferensial. Akuntansi diferensial harus
dijabarkan dalam bentuk uang. Biaya yang berhubungan dengan akuntansi
diferensial disebut biaya diferensial (differential cost). Biaya diferensial
adalah biaya yang berbeda antara satu set kondisilalternatif yang satu dengan
kondisi yang lain. Biaya yang bukan biaya diferensial tidak begitu penting
(irrelevant) untuk pengambilan keputusan pemilihan alternatif.
Contoh:
PT DITIASA membeli komponen kipas angin dengan harga Rp150.000,00.
Untuk merakit sendiri kipas angin tersebut dibutuhkan biaya suku cadang
seharga Rp50.000,00 dan upah tenaga kerja Rp30.000,00 (disebut alternatif
B).
Alternatif lain (alternatif A) adalah dirakit oleh perusahaan lain dengan biaya
RplOO.OOO,OO. Maka informasi yang bisa disampaikan:
altematif A, dirakit di perusahaan lain
altematif B, dirakit sendiri
- suku cadang Rp50.000,00
- upah tenaga Rp30.000,00
Perbedaan menunjukkan lebih menguntungkan alternatif B
Rp100.000,00
Rp 80.000,00
Rp 20.000,00
Dari analisis tersebut diketahui biaya diferensial dalam perakitan kipas
angin pada perusahaan sendiri adalah Rp 20.000,00 lebih kecil daripada
dirakit di luar. Analisis ini bisa pakai sebagai basis pengambilan keputusan.
Bisa dicatat di sini bahwa biaya pembelian komponen Rp150.000,00
tidak dipakai dalam pengambilan keputusan dan bukan merupakan biaya
diferensial, karena baik dirakit sendiri maupun di luar tetap harus dikeluarkan
jumlah yang sama (tidak relevan).
43. e EKMA431 4/MODUL 1 1.43
3. Akuntansi Pertanggungjawaban (Responsibility Accounting)
Untuk tujuan pengendalian biaya (manajemen biaya), manajemen sering
kali membuat perencanaan untuk tiap-tiap pusat biaya (cost center). Setiap
pusat biaya akan dipimpin oleh seorang manajer (pimpinan) yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan perencanaan yang telah dibuat.
Perencanaan semacam ini disebut budget atau anggaran. Pada waktu-waktu
tertentu pelaksanaan anggaran dilaporkan oleh pusat biaya tersebut,
kemudian dibandingkan dengan rencana yang ada. Hasil perbandingan akan
dilaporkan pada pimpinan yang lebih tinggi. Informasi semacam ini disebut
akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting).
Contoh:
Dalam Tabel 1.4 diberikan sebuah contoh laporan basil pelaksanaan dari
pusat biaya yaitu departemen pembantu PT DITIASA pada akhir bulan April
2000. Kolom pertama menunjukkan rencana (anggaran) biaya-biaya yang
terjadi dan pendapatan untuk bulan tersebut. Kolom kedua adalah pendapatan
dan biaya-biaya yang sesungguhnya terjadi. Dan kolom terakhir adalah
selisih dari anggaran. Dalam contoh ini tampak pendapatan sesungguhnya
lebih kecil Rp250.000,00 dari anggaran (budget), sedangkan biaya
sesungguhnya terlalu tinggi dibanding anggaran.
Bisa dilihat bahwa kenaikan biaya disebabkan oleh kenaikan biaya suku
cadang dan bahan pembantu. Biaya upah buruh dan biaya-biaya lain tampak
turun, sehingga laba operasi departemen sesungguhnya lebih kecil
Rp480.000,00 dari anggaran.
44. 1.44
Tabel 1.4.
PT DITIASA
AKUNTANSI MANA~EMEN e
Jl. Ranyata 20-24 Jogja
Laporan Pendapatan dan Biaya Departemen-departemen Pembantu
Bulan April 2002
Revisi:
Penan un Jawab:
Bud et Realisasi Selisih
Pendapatan dari service 12.500.000,00 12.250.000,00 250.000,00
Bia''a
1. Biaya tenaga kerja 4.000.000,00 3.800.000,00 200.000,00
2. Penggunaan suku cadang 4.800.000,00 5.500.000,00 (700.000,00)
3. Bahan pembantu 800.000,00 770.000,00 30.000,00
4. Bia 'a lain-lain 900.000,00 660.000,00 240.000,00
Jumlah bia''a 10.500.000,00 10.730.000,00 230.000,00
Laba operasi departemen 2.000.000,00 1.520.000,00 (480.000,00)
Laporan departemen pembantu dalam Tabel 1.4 merupakan salah satu
contoh laporan akuntansi pertanggungjawaban.
Masalah pokok pada akuntansi manajemen meliputi masalah akuntansi
biaya penuli, akuntansi biaya diferensial dan akuntansi pertanggungjawaban.
Namun, untuk memudahkan pemahaman terhadap akuntansi manajemen
maka pembicaraan dalam buku ini disusun berdasarkan manfaat jangka
pendek kemudian baru dibahas analisis jangka panjang.
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Sumber data untuk Akuntansi Manajemen adalah dari informasi ....
A. operasi
B. kualitatif
C. strategis
D. sistem
2) Perbedaan antara akuntansi biaya penuh dengan akuntansi biaya
diferensial terletak pada ....
A. jumlah dan tingkah laku biaya
B. pengelompokan biaya
45. e EKMA431 4/MODUL 1 1.45
C. surnber biaya
D. frekuensi biaya dikeluarkan
3) Secara urnurn inforrnasi yang terdapat dalarn sebuah organisasi atau
perusahaan terdiri dari inforrnasi ....
A. umurn dan informasi khusus
B. eksternal dan informasi internal
C. kualitatif dan informasi kuantitatif
D. eksplisit dan informasi implisit
4) Laporan keuangan merupakan klasifikasi dan ringkasan dari
inforrnasi ....
A. kualitatif
B. operasi
C. sistem
D. manajemen
5) Salah satu jenis biaya yang termasuk ke dalam konstruksi biaya yang
berhubungan erat dengan akuntansi manajemen adalah biaya ....
A. penuh
B. variabel
C. tetap
D. terkendali
RANG KUMA N;.__________________
Informasi-informasi di dalam perusahaan terdiri dari informasi
kualitatif dan informasi kuantitatif. Informasi akuntansi manajemen
berhubungan dengan informasi kuantitatif yang bersifat keuangan, yang
sumber datanya berasal dari informasi operasi.
Untuk pembahasan di dalam akuntansi manajemen, informasi
keuangan tersebut digolongkan menjadi tiga golongan informasi. Yaitu
informasi biaya diferensial, informasi biaya penuh, dan informasi
akuntansi pertanggungjawaban. Namun pembahasan untuk rnodul
akuntansi manajemen ini semua informasi tersebut akan dihubungkan
dengan fungsi-fungsi manajemen yaitu: (1) informasi akuntansi untuk
perencanaan dan pengarahan, (2) informasi akuntansi untuk
pengorganisasian dan penyusunan staf, (3) informasi akuntansi untuk
pengendalian dan (4) informasi akuntansi untuk pengambilan
keputusan.
46. 1.46 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Biasanya, pengambilan keputusan selalu berhubungan dengan
tindakan tertentu, misalnya perencanaan, Oleh karena itu,
pembahasannya biasanya dijadikan satu, misalnya perencanaan dan
pengambilan keputusan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
TES FDRMATIF 3-------------------------------
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) lnformasi akuntansi terdiri atas informasi-informasi berikut, kecuali ....
A. informasi operasi
B. laporan keuangan
C. akuntansi manajemen
D. informasi kualitatif
2) Informasi kualitatif tidak termasuk dalam akuntansi manajemen sebab....
A. bukan informasi penting
B. tidak bisa dipahami
C. tidak bisa dijabarkan dalam bentuk satuan keuangan
D. bukan berasal dari manajemen
3) Pusat biaya adalah ....
A. pusat dari biaya produksi
B. kumpulan dari biaya-biaya yang terjadi
C. jumlah dari biaya perusahaan
D. pusat yang dibentuk untuk mempertanggungjawabkan pengeluaran
biaya
4) Biaya diferensial ditentukan berdasarkan ....
A. hubungan dengan pengambilan keputusan
B. tingkah laku biaya dihubungkan dengan kondisi yang relevan
C. A dan B benar
D. Tak satu pun jawaban benar
5) Dalam akuntansi pertanggungjawaban penyimpangan biaya menjadi
tanggung jawab ....
A. direktur utama
B. petugas yang mengeluarkan biaya
C. penanggung jawab bagian di mana biaya dikeluarkan
D. bagian akuntansi biaya
47. e EKMA431 4/MODUL 1 1.47
6) Apabila dalam laporan pertanggungjawaban terdapat data bahwa selisih
biaya sebesar Rp100.000,00 tidak menguntungkan, artinya ....
A. anggaran biaya berjumlah Rp100.000,00
B. biaya yang dianggarkan lebih kecil Rp100.000,00 dari realisasi
C. biaya yang dianggarkan lebih besar Rp100.000,00 dari realisasi
D. pengeluaran biaya sejumlah Rp100.000,00
7) Biaya diferensial ditentukan pada kondisi ....
A. kapasitas peralatan masih ada yang menganggur
B. kapasitas perusahaan sudah penuh
C. perusahaan tidak bisa menghitung dengan biaya penuh
D. perusahaan tidak mempunyai data biaya penuh
Informasi berikut ini untuk mengerjakan soal nomor 8, 9 dan 10!
Sebuah perusahaan mengeluarkan biaya untuk membuat barang sebagai
berikut.
Biaya penyusutan Rp6.000.000,00 per tahun.
Gaji pegawai administrasi Rp1.000.000,00 per bulan.
Biaya bahan Rp250,00 per unit.
Upah langsung Rp400,00 per unit.
Biaya lain-lain RplOO,OO per unit.
Kapasitas mesin Rp 500.000,00 per unit.
8) Biaya penuh per satuan adalah sebesar ....
A. Rp 7.000.750,00
B. Rp 890,00
C. Rp 780,00
D. Rp 750,00
9) Biaya diferensial dari barang perusahaan tersebut adalah ....
A. Rp750,00
B. Rp890,00
C. Rp1.500.000,00
D. Rp78,00
10) Perbedaan antara biaya diferensial dengan biaya penuh terletak pada
biaya ....
A. penyusutan saja
B. gaji saja
C. lain-lain saja
D. gaji dan penyusutan
48. 1.48 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% =baik sekali
80 - 89% =baik
70 - 79% = cukup
< 70% =kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 3, terutama bagian yang
belum dikuasai.
49. e EKMA431 4 / MODUL 1 1.49
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif1 Tes Formatif2 Tes Formatif3
1) c 1) A 1) D
2) c 2) c 2) c
3) A 3) D 3) D
4) D 4) A 4) c
5) D 5) A 5) c
6) B 6) c 6) B
7) D 7) D 7) A
8) A 8) c
9) c 9) A
10) B 10) D
50. 1.50 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Daftar Pustaka
Charles, T. Honggren. (1985). Principles of Management Accounting.
Seventh Edition Mac Graw-Hill.
Hilton, Ronald W. Maher Michael W, and Selton, Frank H. (2000). Cost
Management.·Strategies for Business Decisions. McGraw-Hill.
Machfoedz, Mas'ud. (1996). Akuntansi Manajemen: Perencanaan dan
Pembuatan Keputusan Jangka Pendek. Buku I, Edisi 5, STIE Widya
Wiwaha: Yogyakarta.
Machfoedz, Mas'ud. (1996). lkhtisar Teori dan Soal Jawab Akuntansi Biaya.
Widya Sarana Informatika: Yogyakarta.
Matz & Usry. (1980). Cost Accounting Planning and Control. Fourth
Edition.
Kembali ke Daftar lsi.,
51. MDDUL 2
Anggaran Fleksibel dan
Analisis Perilaku Biaya
Prof. Dr. Mas'ud Machfoedz, M.B.A.,Ak.
Mahmudi, S.E.Ak.
PENDAHULUAN
nggaran merupakan perencanaan yang ditentukan di muka sebelum
operasi berjalan dan pada aktiva pelaksanaan anggaran, anggaran akan
dibandingkan dengan realisasinya. Apabila anggaran digunakan untuk
merencanakan pelaksanaan dengan tingkat kegiatan 100.000 unit sedang
realisasi kegiatan selama jangka waktu tertentu hanya 80.000 unit maka
apabila kegiatan yang hanya 80.000 unit tersebut dibandingkan dengan yang
100.000 unit akan mengakibatkan ketidaktepatan penilaian. Untuk itu ada
cara yang lebih tepat dalam menilai realisasi dalam anggaran, yaitu kegiatan
dibagi menjadi beberapa jenjang (tingkat) kegiatan dan setiap tingkat disusun
anggaran yang relevan, anggaran semacam ini disebut anggaran fleksibel.
Pada Modul 2 ini akan dibahas segala hal dalam penyusunan, penyajian
dan pemanfaatan anggaran tleksibel, termasuk bagaimana tingkah laku biaya
harus diikuti agar anggaran fleksibel bisa dimanfaatkan serta mudah
disusun. Modul 2 ini dibagi ke dalam 2 kegiatan belajar: (1) Kegiatan
Belajar 1, mempelajari anggaran fleksibel dan (2) Kegiatan Belajar 2,
mempelajari pemisahan biaya berdasarkan tingkah lakunya.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan Anda mampu untuk
melakukan analisis dengan menggunakan anggaran tleksibel, meliputi cara
penyusunan anggaran fleksibel, penggunaan anggaran tersebut untuk
penilaian pelaksanaan dan cara memisahkan biaya sesuai dengan tingkah
lakunya.
Kemampuan yang diharapkan setelah mempelajari modul ini Anda
dapat:
1. Menjelaskan apa yang dimaksud anggaran fleksibel.
2. Menjelaskan pengertian anggaran fleksibel.
52. 2.2 AKUNTANSI MANA..JEMEN e
3 Menerangkan analisis dengan anggaran fleksibel.
4 Menjelaskan perbedaan anggaran tetap dibandingkan dengan anggaran
fleksibel.
5 Menjelaskan pemisahan biaya semi variabel ke dalam biaya variabel dan
biaya tetap dengan berbagai metode.
6 Menjelaskan arti pentingnya pemisahan biaya dalam hubungannya
dengan anggaran fleksibel.
53. e EKMA431 4/MODUL 2 2.3
KEGIATAN BELAL.JAR 1
Anggaran Fleksibel sebagai Alat
Perencanaan dan Pengendalian
A. JENIS-JENIS ANGGARAN
Langkah pertama dalam mempelajari anggaran fleksibel, tentu saja kita
harus mengetahui lebih dulu pengertian anggaran fleksibel. Sebelum Anda
mengetahui gambaran mengenai anggaran fleksibel, terlebih dulu akan
dijelaskan mengenai jenis-jenis anggaran.
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian, bisa dibagi
menjadi dua model:
1. Anggaran Tetap (Fixed Budget).
2. Anggaran Fleksibel (Variabel atau Flexible Budget).
1. Anggaran Tetap (Fixed Budget)
Anggaran tetap merupakan perencanaan biaya untuk jangka waktu
tertentu dengan jumlah dan tolok ukur lainnya disusun pada tingkat tertentu.
Melalui anggaran tetap pelaksanaan anggaran dibatasi untuk mengeluarkan
biaya maksimal sebesar yang telah direncanakan. Anggaran semacam ini
cocok untuk biaya-biaya yang pengeluarannya sukar diperkirakan di muka,
seperti pengeluaran untuk riset dan pengembangan. Tentu saja anggaran
semacam ini sulit untuk ditentukan di muka sebab tidak seorang pun tahu
kapan pengembangan atau riset untuk produk baru menghasilkan output atau
hasil akhir dan untuk kepentingan ini biaya berapa pun tidak pernah akan
cukup sehingga perlu dibatasi dengan jumlah anggaran maksimal yang bisa
dikeluarkan.
2. Anggaran Fleksibel (Flexible Budget)
Anggaran fleksibel yang juga sering disebut anggaran variabel
merupakan anggaran yang tolok ukur kegiatannya dibagi (dikelompokkan)
pada berbagai tingkat kegiatan, setiap kegiatan dianggarkan jumlah biaya
yang sesuai dengan tingkat kegiatan tersebut. Jadi pada anggaran fleksibel
tolok ukur pengeluaran biaya tidak dibuat satu tingkat kegiatan saja seperti
dalam anggaran tetap. Sebagai contoh anggaran fleksibel biaya produksi.
54. 2.4 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Anggaran fleksibel biaya produksi bisa disusun untuk berbagai jenjang
kegiatan misalnya anggaran untuk 80%, 100% dan 120% kapasitas produksi.
Dengan penyusunan anggaran biaya pada berbagai jenjang, akan tampak
biaya baik total maupun per satuan pada berbagai jenjang kegiatan.
Contoh:
PT DITIASA FURNITURE Tbk, mempunyai informasi rencana pengeluaran
biaya dan kapasitas produksi dan operasi sebagai berikut.
Tabel 2.1.
PT DITYASA FURNITURE TBK
ANGGARAN BIAYA DAN KAPASITAS PRODUKSI &OPERASI
Bahan Baku
Upah Langsung
Bia 'a
Biaya Overhead Variabel
Biaya Overhead Tetap
Biaya Pemasaran Variabel
Biaya Pemasaran Tetap
Biaya Administrasi &Umum Variabel
Biaya Administrasi &Umum Tetap
Biaya operasi lain-lain Tetap
Biaya operasi lain-lain Variabel
Jumlah
Per unit
Ka:>asitas 10.000 unit
1.000.000.000,00
1.500.000.000,00
1.250.000.000,00
1.500.000.000,00
750 000.000,00
500.000.000,00
500.000.000,00
300.000.000,00
400.000.000,00
600.000.000,00
8.300.000.000'00
830.000,00
Dari informasi biaya kapasitas produksi dan operasi tersebut, maka
apabila disusun anggaran tetap misalnya pada kapasitas 10.000 unit maka
biaya yang direncanakan dikeluarkan hanya pada kapasitas 10.000 unit
tersebut. Sekarang apabila anggaran biaya produksi dan operasi disusun
berdasarkan anggaran fleksibel maka tolok ukur pengeluaran biaya
didasarkan pada berbagai jenjang kapasitas, misalnya kapasitas yang
dianggarkan berdasar antara 8.000 - 12.000 dengan kapasitas normal
diasumsikan sebesar 10.000 (10.000 dianggap 100%) maka anggaran
fleksibel disajikan sebagai berikut.
55. e EKMA431 4/MODUL 2
Biaya
Variabel
Biaya
Tetap
Total biaya
TABEL 2.2.
PT DITYASA FURNITURE TBK
ANGGARAN FLEKSIBEL BIAYA PRODUKSI DAN OPERASI
PERIODE 2002
KaJasitas
Jenis Biaya 8.000 unit (80%) 10.000 unit
100%
Bahan Baku 800.000.000 1.000.000.000
Upah langsung 1.200.000.000 1.500.000.000
Biaya overhead 1.000.000.000 1.250.000.000
Biaya pemasaran 600.000.000 750.000.000
Biaya administrasi 400.000.000 500.000.000
&umum
Biaya operasi lain-lain 480.000.000 600.000.000
Jumlah 4.480.000.000 5.600.000.000
Biaya overhead pabrik 1.500.000.000 1.500.000.000
Biaya pemasaran 500.000.000 500.000.000
Biaya administrasi 300.000.000 300.000.000
Umum
Biaya operasi lain-lain 400.000.000 400.000.000
Jumlah 2.700.000.000 2.700.000.000
7.180.000.000 8.300.000.000
a. Perencanaan dan pengendalian dengan anggaran fleksibel
2.5
12.000 unit
120%
1.200.000.000
1.800.000.000
1.500.000.000
900.000.000
600.000.000
720.000.000
6.720.000.000
1.500.000.000
500.000.000
300.000.000
400.000.000
2.700.000.000
9.420.000.000
Pada dasarnya antara perencanaan dan pengendalian itu dua hal yang
berkaitan. Perencanaan disusun untuk pengendalian, sebaliknya pengendalian
dilaksanakan dalam rangka tindak lanjut perencanaan, apabila digambarkan
akan tampak pada Gambar 2.1. Pada Gambar 2.1 tampak bahwa langkah-
langkah perencanaan dan pengendalian saling berkaitan. Dalam langkah
pelaksanaan dan pengendalian digambarkan, pertama perencanaan dibuat
sebelum dilaksanakan perlu dikendalikan, kemudian pelaksanaan
perencanaan dievaluasi, setelah adanya evaluasi perencanaan perlu dikoreksi
dan direvisi untuk perencanaan periode berikutnya begitu prosesnya terus-
menerus. Langkah-langkah menerapkan anggaran fleksibel untuk
perencanaan dan pengendalian, adalah sebagai berikut.
Pertama: Pada awal periode, perusahaan menyusun anggaran (budget)
yang terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap pada berbagai
• •
JenJang.
Kedua: Pada saat data realisasi pelaksanaan diketahui bandingkan
dengan anggaran fleksibel pada tingkat kegiatan yang sama dan
akan diketahui penyimpangan realitas dari anggaran.
56. 2.6 AKUNTANSI MANA~EMEN e
Ketiga: Analisis seluruh penyimpangan yang terjadi dan mengevaluasi
penyebabnya.
KOREKS'I &
EVALUASI
. . ~ ' . .
PERENCANAAN (PLANNING)
PEL.tKSAN.AAN (COORQJNATING A.NP ·fiJIRE9TING}
PENGENDALtAN (G0 N TR:b L/N G)
I -
-............--J. EVAlUASi PELAKSANAAN
Gambar 2.1.
Arus Perencanaan dan Pengendalian
57. e EKMA431 4/MODUL 2 2.7
Contoh:
PT DINO ELEKTRO mempunyai anggaran pendapatan dan biaya operasi
sebagai berikut.
Tabel 2.3.
PT DINO ELEKTRO
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BIAYA
PERIODE 20.02
KA.PASITAS 1.00~_000 UNIT
Je.riis Uraian
Penjualan 100.000
Biaya Produksi
Bahan Baku
Upah Langsung
Overh.ead Pabrik
Overhead Pabrik
Biaya Produksi Total
Biaya Kotor Operasi
Biaya Operasi
Biaya Pemasaran
Braya Pemasaran
BjayaAdministrasr & Umum
Biaya Adminfstrasi & Umum
Biaya Operasi lairHain
Biaya Operasi lajn-lain
Biaya Operasi Total
Vari'abel/teta:> Per Unit
Variabel
Variabel
Variabel
Tetap
Variabel
Tetap
Variabel
Tetap
Variabel
Tetap
200,00
150;:00
150',:00
100.,00
600,00
900,00.
100;:00
50,00
120,DO
80,00
50,00
30,'00
430,:00
Jumlah
150.000.000,00
20.000.000'00
15.000.000,00
15.000:.000,00
1.0.000.000,DO
60.00:0.000,00
. -
90.000.000,,00
10.000.000,00
s..000'000,,00
12.000..000,DO
8.000.000,00
5..000.000,00. . -
3.ooo..ooo,oo
43.000.000,00
Biaya Operasi Bersih 470;:00 47.000.000,00
Biayadi luar Operasi
Biaya sewa
Biaya bunga
Laba Be.rsih
Tetap
Tetap
50 00
'50,00
5.000.000,00
5.000.000,00
100,00 10.00:0.000,00
370,.00 37'.000.00.0,00
Pada akhir periode PT DINO ELEKTRO mempunyai laporan realisasi
selama periode 2002 sebagai berikut.
58. 2.8
Tabel 2.4.
PT DINO ELEKTRO
LAPORAN LABA-RUGI
AKUNTANSI MANA~EMEN e
PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2002
Penjualan 100.000
Biaya Produksi
Bahan Baku
Upah Langsung
Overhead Pabrik
Overhead Pabrik
Biaya Produksi Total
Biaya Kotor Operasi
Biaya Operasi
Biaya Pemasaran Variabel
Biaya Pemasaran Tetap
Biaya Administrasi & Umum Variabel
Biaya Administrasi & Umum Tetap
Biaya Operasi lain-lain Variabel
Biaya Operasi lain-lain Tetap
Total Biaya Operasi
Biaya di luar Operasi
Biaya sewa
Biaya bunga
Total Biaya di luar operasi
90.000 unit
Laba kotor operasi
Laba bersih operasi
Laba bersih
@1.600,00 144.000.000,00
19.580.000,00
12.880.000,00
13.800.000,00
10.500.000,00
9.000.000,00
5.500.000,00
12.600.000,00
7.500.000,00
5.400.000,00
3.000.000,00
5.000.000,00
5.000.000,00
56.760.000,00
87.240.000,00
43.000.000,00
44.240.000,00
10.000.000,00
34.240.000,00
Dari dua informasi anggaran dan realisasi tersebut maka langkah
berikutnya adalah membandingkan antara kedua sumber informasi untuk
mengetahui penyimpangan yang terjadi. Sebelum kita mengevaluasi lebih
lanjut antara anggaran fleksibel dan realisasi, terlebih dahulu akan
ditunjukkan kelemahan anggaran tetap sebagai alat perencanaan dan
59. e EKMA431 4/MODUL 2 2.9
pengendalian, coba Anda lihat bagaimana anggaran tetap tidak memberikan
gambaran yang tepat dalam evaluasi pelaksanaan dengan memperhatikan
Tabel 2.5 berikut.
..,.Ba1gn
Upah
Biaya
Biaya
TotalBiaya
T.aba.Xotor
V.iabol
Temp
-
Tabel 2.5.
RB4J,J&+SfDAN
1 I .J. I
', ' ODB,2111
150,000~000
20.000.000
15.000.000
15.000.000
10.000.000
10.000.000
5.000.000
12.000.000
8.000.000
5.000.000
3.000.000
43.000.000
5.000.000
5.000.000
10.000.000
(90~000
144.000.000
19.580.000
12.880.000
13.800.000
10.500.000
9.000.000
5.500.000
12.600.000
7.500.000
5.400.000
3.000.000
43.000.000
5.000.000
s.ooo.ooo
10.000.000
37.000.000 34.240.000
TBTAP
6.000.000
420.000
2.120.000
1.200.000
(500.000)
1.000.000
(500.000)
(600.000)
500.000
(400.000)
'I'M
M
M
M
TM
M
1M
M
TM
TM
M
TM
(2.760.000) TM
Dengan melihat perbandingan antara anggaran tetap dan realisasi pada
Tabel 2.5 maka penganalisis (manajemen) bisa mengambil suatu kesimpulan
yang salah, lihat saja pada penjualan yang dianggarkan sebesar
Rp150.000.000,00 hanya terealisir Rp144.000.000,00 maka tampak selisih
Tidak Menguntungkan sebesar Rp6.000.000,00 karena basil jual tidak
mencapai anggaran. Hal ini sebetulnya tidak benar, ketidakbenaran tersebut
disebabkan karena membandingkan dua hal yang berbeda, yaitu tolok ukur
untuk 100.000 unit dibandingkan dengan realisasi yang berjumlah 90.000
60. 2.10 AKUNTANSI MANA~EMEN e
unit. Contoh lain tampak pada biaya bahan baku, upah langsung dan biaya-
biaya variabel lainnya. Coba Anda amati akun biaya bahan baku dalam
laporan perbandingan di atas, tampak bahwa biaya bahan baku dianggarkan
sebesar Rp20.000.000,00 dan realisasinya hanya sebesar Rpl9.580.000,00
atau ada selisih menguntungkan sebesar Rp420.000,00. Sekarang kalau
laporan menunjukkan hal yang sama, tentunya pihak yang mengeluarkan dan
membeli bahan baku akan mendapat pujian karena penghematannya, hal ini
sama sekali tidak benar, mengapa? Sebab apabila diteliti lebih lanjut
sebenamya biaya bahan-bahan dan beberapa akun biaya lain akan
menimbulkan selisih tidak menguntungkan, karena bahan baku tersebut
dianggarkan Rp20.000.000,00 untuk 100.000 unit (atau per unit Rp200,00),
sehingga apabila realisasinya hanya 90.000 unit, seharusnya biaya bahan
baku yang dikeluarkan adalah 90.000 x Rp 200,00 = Rp18.000.000,00 atau
ada pemborosan sebesar Rp1.580.000,00 (Rp18.000.000,00
Rpl9.580.000,00). Sekarang kita coba membandingkan realisasi dengan
anggaran fleksibel pada kapasitas (tingkat kegiatan) 90.000 unit. Pada
kapasitas sesungguhnya 90.000 unit biaya variabel sesuai dengan sifatnya,
seharusnya akan dikeluarkan sebesar 90.000 x biaya variabel per unit, sedang
biaya tetap kapasitas berapa pun akan tetap jumlah totalnya. Fleksibel dengan
realisasinya akan tampak seperti Tabel 2.6 berikut ini.
61. e EKMA431 4 / MODUL 2
Tabel 2.6.
PT DINO ELEKTRO
PERBANDINGAN ANTARA ANGGARAN FLEKSIBEL DENGAN REALISASI
KAPASITAS 90.000 UNIT
2.11
Uraian Anggaran fleksibel Realisasi Selisih I n1/tm~)' .,'
Penjualan 90.000 unit '
13'5.00.0.000 144.OCJO.000'
9..000.00.0 M
Bhtya-bi~ya Variabel•
BabanB·aku 1·s.ooo.ooo 19.58'0.'000 (1.580'.000) TM•
Upah LaJ1gsung 13.50'0.000.~ ~ . . . . - . 12.8.8.0'00.0 6-20..000 M
Overhead Pab.rik 13;.500.000 13.8bO.OOb (JbO.OOb) 1M
Biaya pemasaran 9.000.000 9.000..000 ---·-------
Bia,ya Administrasi Umum 10.800.000 12.600.000 (1:800.000) TM
Biaya Operasi Lain 4.s.oo..oo~o 5..400.00:0 (9.00.0
7
00) TM
JumfahBiaya Variabd
. -
69.300.000 73.260.000 (3.960.000) TM
Latra Kontribusi 65.700.000 70.740,.000. 5...040.000 M-
:Biaya Tetap
Biaya Overhead 10.000.000 I0.500.000 (50d.OOQ) TM
Biaya Pema·sa:rau 5~000~000.. . . '
5.500.000 (5'00..000) TM•
BiayaAdn1. & U111Uin 8 000 000. . . . ' 7 500 000. . ' 500.000 M
Biaya Operas:i Lain 3.00,0.0.00 3.0.00.000' -
Biaya Sewa ... 000 000)... '.. ·. . . . .. 5.000,000 -
Biaya Bung-a. 5..000.00.0 5.000.000 -
Jtunlah Biaya Tetap 36.000.0"00'
36.500.00'0 (500'0_0'0) TM
LabaBersih 29..700.000 34..2.40..000 4.540.0'00 M-
Setelah kita membandingkan realisasi dengan anggaran fleksibel maka
tampak selisih yang menguntungkan dan selisih-selisih yang tidak
menguntungkan dengan benar, artinya biaya-biaya seharusnya dikeluarkan
secara proporsional dengan kapasitas dibebankan secara proporsional (yaitu
pada kapasitas 90.000 unit), sedang biaya yang tidak dipengaruhi perubahan
kapasitas dibebankan secara total tanpa perubahan.
Tabel 2.6 menunjukkan bahwa biaya-biaya variabel yang dikeluarkan
lebih besar dari anggarannya yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya
overhead, biaya pemasaran, biaya administrasi dan biaya operasi lain-lain.
Sedangkan biaya variabel upah langsung bisa dihemat sebesar Rp
620.000,00. Secara keseluruhan PT DINO ELEKTRO mempunyai laba
bersih yang lebih besar dibandingkan dengan yang dianggarkan pada
kapasitas sesungguhnya.
b. Penyusunan anggaranfleksibel dan departemenisasi biaya
Pada perusahaan yang cukup besar, operasi perusahaan biasanya
dilakukan oleh departemen (bagian). Masing-masing departemen mempunyai
tanggung jawab dan wewenang individu, begitu juga dalam penentuan biaya,
untuk tiap-tiap departemen mempunyai tanggung jawab penentuan biaya
62. 2.12 AKUNTANSI MANA~EMEN e
untuk tiap-tiap departemen masing-masing. Biaya langsung departemen jelas
merupakan tanggung jawab, tetapi biaya yang tidak langsung belum tentu
seluruhnya terdiri dari dua kelompok biaya, pertama biaya yang bisa
dikendalikan oleh masing-masing departemen yang disebut biaya yang
terkendali (Controllable Cost) dan biaya yang tidak bisa dikendalikan oleh
departemen disebut biaya yang tidak terkendali (Non Controllable Cost).
Penyusutan anggaran fleksibel untuk tiap-tiap departemen akan lebih
bermanfaat karena bisa dipakai sebagai alat pengawasan terhadap biaya-biaya
yang terjadi pada departemen-departemen dalam perusahaan, sehingga
sebaiknya penyusunan dan penyajiannya terinci, memisahkan biaya yang
termasuk biaya yang bisa dikendalikan departemen dan biaya yang tidak bisa
dikendalikan departemen.
Contoh: Sebuah anggaran fleksibel yang disusun untuk departemen
pembangkit listrik dari PT AKA PUTERA MULIA bulan Mei 2002 sebagai
berikut.
Biaya ·Terkendali•
'(Jpab tak l~ilgsung_
Upall langsung.
Bttlian penolo~g
Reparasj
Pemeliharaan
Tabel2.7.
PT AKA PUTERA MULIA
ANGGARAN BIAYA BULAN MEl 2002
DEPARTEMEN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
*THY Biaya Thtap Tingkat Kegiatan
Jam Per Bulan 90% 100% 110%
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) [Rp)
900 - 13.500,000 1{:).20(').000 18.900.000•
200 80.000. 3.800.000 4.400.000 5:000.00.0
SOQ: ... 7.500.0.0,0 9.000.000 10.50D.OOO'
80 2.000.000 3.20f:tOOO 3.440:0"00 3.680.000
100 4.000.00Q 5.500.QOO 5.800.000 6.100.C100
6.800.000 33.500.000 j8.840.00d 44. 180~000
Biaya Tidak. Ter k:endali
Pengawas Pusat .3200.000 3.200.000 3.200.000 3.200.000
Pajak dan Asuransi '800.000 80:0.00U 8:00..000 so:o.ooo
Depresiasi 25.000.000 25.000.000 25:000.000 25.000.000
.29.000.000 29.000.000 29.000.000 29.000.,000
J'umlab Biaya. 1780 3'5.800.000 62.5.00..000 67.840.000 73.l80J)00-
*'I'BV = 'I'arif Biaya Variabel
120%
(Rp)
21.600.000
5.600.000
12.000'..000
3.920,000
6.400.000
4!9.520.000
3.200.000
80.0.000
25.000.000
29.000.000
78.520.000
Meskipun dalam perhitungan anggaran fleksibel di atas disusun untuk
tiap-tiap bulan, bukan berarti anggaran fleksibel harus disusun bulanan.
Anggaran fleksibel juga bisa disusun berdasar batas waktu yang lain
misalnya, triwulan, semester, tahunan dan sebagainya.
63. e EKMA431 4/MODUL 2 2.13
c. Volume
lsi pokok dari anggaran fleksibel adalah menyajikan estimasi data biaya
yang ditentukan pada berbagai tingkat volume (kegiatan), berarti bahwa
anggaran fleksibel mengikuti biaya yang seharusnya terjadi dengan
perubahan-perubahan volume antara biaya yang bervariasi dengan volume
tersebut dan biaya tetap.
Untuk mengidentifikasi tingkah laku dari berbagai macam jenis biaya
yang terjadi dalam departemen, yang penting adalah mengetahui apa yang
disebut volume yang tersebut karena volume ini sebagai pedoman
penyusunan anggaran fleksibel. Berbagai departemen yang ada dalam
perusahaan dengan berbagai kegiatan dan hasil baik berupa produk maupun
jasa misalnya, departemen pembangkit listrik hasilnya tenaga listrik.
Departemen pemeliharaan hasilnya jasa pemeliharaan dan sebagainya. Tiap
departemen mempunyai hasil yang berbeda-beda dan alat pengukur hasil
yang berbeda pula dengan jumlah penghitung basil yang disebut volume.
Masing-masing departemen mempunyai volume untuk mengukur fasilitas
biaya dalam pembuatan anggaran fleksibel yang berbeda-beda misalnya, jam
kerja langsung, jam mesin, unit produksi dan sebagainya. Volume tersebut di
dalam penyusunan anggaran fleksibel seharusnya mencerminkan hubungan
yang penting (relevan) dengan hasil departemen, seperti pada contoh
anggaran fleksibel di atas yaitu departemen pembangkit listrik, alat
pengukuran volume adalah jam kerja buruh departemen tersebut, karena
variabilitas biaya berhubungan langsung dengan jam kerja buruh, makin
tinggi jam kerja buruh makin tinggi biayanya dan sebaliknya. Untuk
departemen yang berbeda alat pengukur berbeda pula, karena variabilitas
biayanya dipengaruhi oleh indikator yang berbeda pula.
Soall
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
PT DITYASA INTERNASIONAL Tbk., mempunyai anggaran biaya
penjualan dari departemen penjualan untuk triwulan pertama 2002 sebagai
berikut.
64. 2.14 AKUNTANSI MANA~EMEN e
PT DITYASA INTERNASIONAL Tbk.
Anggaran Biaya Penjualan
Departemen Penjualan Periode Jan-Maret 2002
Jenis Bia'Ja/Pen·ualan Sifat Bia''a Jumlah Per Unit Ter·ual
Penjualan 100.000 Unit
Biaya Bungkus v 100.000.000 1.000
Biaya hadiah v 150.000.000 1.500
Gaji Salesman v 250.000.000 2.500
Bonus Penjualan v 200.000.000 2.000
Transpor v 180.000.000 1.800
Gaji Direktur Penjualan T 120.000.000 1.200
Listrik T 80.000.000 800
Iklan T 200.000.000 2.000
Administrasi Penjualan T 70.000.000 700
1.350.000.000 13.500
Keterangan:
V =Variabel T =Tetap
Pada Akhir Triwulan pertama 2002 laporan penjualan dan biaya penjualan
dari departemen penjualan sebagai berikut.
PT DITYASA INTERNASIONAL Tbk.
Bia 'a Variabel
Jenis
Biaya Bungkus
Biaya Hadiah
Gaji Salesman
Bonus penjualan
Transpor
Jumlah
Jumlah Biaya Variabel
Jumlah Biaya Tetap
Total Bia 'a Pen·ualan
Laporan Realisasi Biaya
Periode Jan-Maret 2002
Jumlah Penjualan =110.000 Unit
Jumlah Jenis
Bia 'a TetaJ
132.000.000 Gaji Direktur Penjualan
158.000.000 Listrik
275.000.000 Iklan
225.000.000 Administrasi
200.000.000
990.000.000 Jumlah
990.000.000
477.000.000
1.467.000.000
Jumlah
120.000.000
85.000.000
210.000.000
62.000.000
477.000.000
65. e EKMA431 4 / MODUL 2 2.15
Pertanyaan Soal 1.1.
Dari data anggaran dan realisasi triwulan I - 2002 apabila dibandingkan
dengan menggunakan anggaran tetap maka akan tampak sebagai berikut
(isilah kolom-kolom kosong yang tersedia).
Jenis Biava
Unit dijual
Biaya Variabel
Biaya Bungkus
Bonus Hadiah
Gaji Salesman
Biaya Penjualan
Transpor
Jumlah Biaya Variabel
Biaya Tetap
Gaji Direktur Penjualan
Listrik
Iklan
Administrasi Penjualan
Jumlah Biaya Tetap
Jumlah Biaya
PT DITYASA INTERNASIONAL Tbk.
Perbandingan Anggaran dan Realisasi
Triwulan I - 2002
Ang' aran Realisasi
100.000 unit ----------Unit
-------------- 132.000.000
-------------- 158.000.000
-------------- --------------
200.000.000 --------------
180.000.000 --------------
--------------- 985.000.000
120.000.000 ---------------
80.000.000 ---------------
--------------- 210.000.000
--------------- 62.000.000
470.000.000 ----------------
--------------- 4.770.000
M = Menguntungkan
TM = Tidak Menguntungkan
Selisih M/TM
-------------- M
--------------
--------------
25.000.000 TM
--------------
--------------
---------------
--------------
--------------
--------------
---------------
7.000.000 TM
---------------