SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  652
MDDUL 1
Gambaran Umum Penganggaran
Perusahaan
Drs. M. Nafarin, M.M.
PENDAHULUAN
odul ini akan membahas tentang gambaran umum penganggaran
...... perusahaan yang terdiri atas dua kegiatan belajar. Kegiatan Belajar I
menjelaskan mengenai perencanaan dan penganggaran perusahaan. Kegiatan
Belajar 2 menjelaskan mengenai fungsi dan macam anggaran. Perencanaan
dapat dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Penganggaran merupakan
perencanaan kuantitatif di bidang keuangan. Penganggaran yang terdapat
pada perusahaan disebut penganggaran perusahaan. Penganggaran yang
terdapat pada selain perusahaan disebut penganggaran nirlaba.
Fungsi anggaran seperti halnya fungsi manajemen, seperti: fungsi
perencanaan, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Adapun macam
anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang (segi), seperti:
segi dasar penyusunan, segi cara penyusunan, segi jangka waktu, segi
bidangnya, segi kemampuan menyusun, segi fungsinya, dan segi metode
penentuan harga pokok produk.
Secara khusus, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu:
1. menjelaskan definisi perencanaan;
2. menjelaskan jenis rencana;
3. menjelaskan definisi penganggaran perusahaan;
4. menjelaskan hubungan penganggaran perusahaan dengan bidang ilmu
lainnya;
5. menjelaskan tujuan dan manfaat anggaran;
6. menjelaskan fungsi anggaran;
7. menjelaskan macam anggaran.
Untuk memahami penganggaran terlebih dahulu Anda memahami
akunting keuangan, paling tidak mengerti istilah dalam akunting. Sebab
1.2 PENGANGGARAN e
laporan keuangan yang dihasilkan akunting keuangan merupakan realisasi
yang akan dibandingkan dengan anggaran. Hal ini penting untuk melakukan
pengawasan keuangan. Penganggaran sebagai perencanaan keuangan
merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, dan sebagai alat
manajemen dalam melakukan pengawasan keuangan.
Sebaiknya sebelum mempelajari Modul 2 dan modul berikutnya, sambil
mempelajari Modul 1 ini Anda juga mempelajari Modul 8 Kegiatan Belajar 2
tentang Kerancuan Akunting. Hal ini dianjurkan agar Anda memahami istilah
dalam akunting, sebagai dasar untuk memahami penganggaran.
e EKMA4570/MODUL 1 1.3
KEGIATAN BELAL.JAR 1
Perencanaan dan Penganggaran
Perusahaan
egiatan Belajar 1 menjelaskan tentang perencanaan dan penganggaran
perusahaan, meliputi: definisi perencanaan, jenis rencana, definisi
penganggaran perusahaan, hubungan penganggaran perusahaan dengan
bidang ilmu lainnya, tujuan dan manfaat anggaran.
A. DEFINISI PERENCANAAN
Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat: perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan
pengawasan (controlling). Keempat fungsi manajemen yang dikemukakan
George R. Terry dapat disederhanakan menjadi tiga, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Fungsi pengorganisasian digabungkan dengan
fungsi perencanaan. Pengorganisasian merupakan sistem kegiatan pembagian
kerja dari sekelompok orang agar dapat bekerja sama mencapai tujuan
bersama. Oleh karena pengorganisasian hanya kegiatan pembagian kerja,
berarti belum lagi dilaksanakan pekerjaan tersebut sehingga pengorganisasian
dapat digabungkan dalam perencanaan. Dalam hal ini berarti organisasi salah
satu jenis rencana pembagian kerja seperti tampak pada Gambar 1.2 Bagan
Struktur Organisasi.
Salah satu fungsi dari manajemen adalah perencanaan (planning).
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi
mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang
dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin
dapat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan
upaya tindakan berhati-hati sebelum melakukan sesuatu agar apa yang
dilakukan dapat berhasil dengan baik.
Tujuan utama perencanaan adalah untuk memberikan proses umpan
maju (jeedforward) agar dapat memberikan petunjuk kepada setiap manajer
dalam pengambilan keputusan operasional sehari-hari. Penganggaran
merupakan tahap keempat dalam sistem manajemen strategik. Tahap ini
1.4 PENGANGGARAN e
merupakan tahap terpendekjangka waktunya di antara tahap yang lain dalam
proses perencanaan. Tahap perencanaan sebelumnya - perumusan strategi,
perencanaan strategik, penyusunan program - memiliki jangka waktu ke
depan yang jauh lebih panjang dengan jangka waktu yang dicakup oleh
anggaran.
Hubungan perencanaan dengan penganggaran perusahaan dapat
dijelaskan dengan Gambar 1.1.
f-lt:.Kt:.NCANAAN :-<t:.NCAN,Al
,
;1f-JLA NNING) W LAN;)
' '
BUKAN__.
~ 1I IKLA~AI
~Pt:.KUSA HAANI, ,lr
I
:;,ENGO RGANISA SIAN
~
U KGANISASI t-: I UJUAN J
_..,
(ICJH GA N IL ING J: I
I_ ~ Pt:.KUSAHAAN ~ _A~Pl
~ Kt:.~IJAKAN J
, ~
I'
r UNGSI Pt:.NGANGGAKAN ANGGAKAN J
VIANAJt:.Mt:.N
r-
;tt3UUGt: liN G ), (tt3UUGt: I 1:
~
,
AT URAN J
~
, PKOGKAM J
~
f-Jt:LAK:SANAAN1
(AG I UA IIN GJ
IPKO St::.UUI-4 IJ
Mt:. I 0 U1::1 J
,
f-Jt:NGAWA:SAN;~
STRATEG: J
,
(CONTROLL/NGJ
:::> I A NUA I" J
JAUWA L
:-<t:.NCAN,Al J
LA INNYAI
~
Gambar 1.1.
Hubungan Penganggaran Perusahaan dengan Perencanaan
Pada Gambar 1.1 Hubungan Penganggaran Perusahaan dengan
Perencanaan tampak fungsi manajemen terdiri atas perencanaan (planning),
pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Dari ketiga fungsi
manajemen tersebut yang mempunyai hubungan erat dengan penganggaran
adalah perencanaan. Perencanaan meliputi pengorganisasian (organizing) dan
penganggaran (budgeting). Penganggaran bagian dari perencanaan.
Perencanaan merupakan proses menyusun rencana. Rencana merupakan hasil
perencanaan. Ada beberapa jenis rencana, antara lain tujuan dan anggaran
(budget). Pengorganisasian merupakan proses menyusun organisasi.
Organisasi merupakan hasil pengorganisasian. Organisasi dalam arti tempat
dapat berupa perusahaan (badan usaha) dan dapat juga bukan perusahaan
e EKMA4570/MODUL 1 1.5
(badan sosial). Bila organisasi bukan perusabaan biasanya tujuannya bukan
laba (nirlaba), tetapi hila organisasi berupa perusabaan, sudab pasti tujuannya
mencari laba.
Penganggaran merupakan proses menyusun anggaran. Anggaran merupakan
basil penganggaran.
Penganggaran perusahaan merupakan proses menyusun anggaran
perusabaan, sedangkan anggaran perusahaan merupakan basil penganggaran
perusabaan. Dengan demikian penganggaran perusabaan lebib luas dari
anggaran perusabaan, karena meliputi anggaran perusabaan, sedangkan
anggaran perusahaan banya bagian daripada penganggaran perusahaan.
Penganggaran perusahaan berarti menjelaskan, menguraikan cara
mengbitung dan menyusun anggaran perusabaan, sedangkan anggaran
perusahaan berarti cukup menampilkan bentuk anggaran perusabaan,
misalnya berupa anggaran neraca dan. anggaran laporan rugi-laba tanpa
disertai penjelasan dan cara mengbitung/menyusun anggaran tersebut. Oleb
karena itu, buku ini diberi judul PENGANGGARAN PERUSAHAAN sesuai
dengan nama mata kuliab, sebab suatu buku dan mata kuliab sudab
sebarusnya memberikan penjelasan dan penguraian seperti yang terdapat
dalam buku ini. Sangatlab tidak tepat suatu buku atau mata kuliab diberi
nama ANGGARAN PERUSAHAAN, karena dengan nama tersebut cukup
dengan menampilkan anggaran perusabaan seperti anggaran neraca dan
anggaran rugi-laba, tidak mesti ada penjelasan dan penguraian proses
menyusun anggaran tersebut sehingga dengan kondisi seperti itu tidak
mungkin proses belajar efektif. Misalnya anggaran rugi-laba PT Bengking
bulan berakbir 31 Desember 2010 terdiri atas dapatan Rp10.000,00 dan
beban Rp8.000,00 sebingga laba Rp2.000,00. Bila buku atau mata kuliab
diberi nama Anggaran Perusabaan, berarti dapatan Rp10.000,00 dan beban
Rp8.000,00 tidak mesti ada penjelasan proses memperoleb dapatan
Rp10.000,00 dan beban Rp8.000,00 tersebut. Tetapi hila buku atau mata
kuliab diberi nama Penganggaran Perusabaan mesti ada penjelasan proses
memperoleb dapatan Rp10.000,00 dan beban Rp8.000,00.
B. JENIS RENCANA
Jenis rencana meliputi tujuan, kebijakan, aturan, metode, strategi,
organisasi, standar, program, prosedur, jadwal, anggaran, dan rencana
lainnya.
1.6 PENGANGGARAN e
1. Tujuan
Sebelum menetapkan tujuan, terlebib dabulu manajemen puncak
(Direktur Utama) menilai variabel relevan, kekuatan, dan kelemaban
perusabaan.
Variabel relevan terdiri dari variabel terkendali dan variabel tak
terkendali.
Variabel terkendali adalab variabel yang dapat direncanakan dan diusabakan
dengan efektif oleb manajemen, misalnya penetapan barga jual per unit,
jumlab karyawan, biaya, dan lain-lain. Variabel tak terkendali adalab
variabel; yang tak dapat dipengaruhi oleb manajemen, misalnya.
perkembangan penduduk, kegiatan saingan, kebijakan pemerintab, dan lain-
lain.
Variabel terkendali dan variabel tak terkendali barus dimanfaatkan oleb
manajemen hila dinilai menguntungkan-dan dibindari hila dinilai merugikan.
Kekuatan utama perusabaan, misalnya kualitas karyawan, kesebatan
keuangan perusabaan, keunggulan peralatan, sikap partisipasi yang dipelibara
dengan baik oleb manajemen.
Kelemahan perusabaan, misalnya strategi pemasaran kurang inovatif dan
kurang agresif, kurang terlibat dalam problem sosial jangka panjang.
Setelab diadakan penilaian terbadap variabel yang relevan dan diketabui
kekuatan sera kelemaban perusabaan kemudian ditetapkan tujuan. Tujuan
adalab arab untuk mencapai basil akhir dalam suatu kegiatan. Kegiatan
(aktivitas) ada yang bertujuan mencari laba, ada juga yang tidak mencari
laba. Kegiatan yang tidak bertujuan mencari laba biasanya bukan perusabaan.
Tujuan perusabaan dalam memperoleb laba merupakan tingkat pengambilan
keputusan yang terpenting dalam perencanaan. Tujuan dapat dibedakan atas
tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum (goal) adalab tujuan yang menyatakan secara luas keadaan
atau kedudukan di waktu yang akan datang dan basil akhir dari aktivitas
perusabaan dalamjangka panjang. Tujuan umum suatu perusabaan misalnya:
a. untuk menciptakan dan memelibara suatu lingkungan perusabaan yang
memotivasi selurub karyawannya;
b. untuk pertumbuban produk yang dijual dengan cara mengusabakan
produk baru dan memasuki daerah pasar yang baru;
c. untuk memperbaiki kebidupan sosial dan ekonomi masyarakat lebib luas.
Setelab dibuat tujuan umum kemudian dibuat tujuan khusus (sasaran).
e EKMA4570/MODUL 1 1.7
Tujuan khusus (target) adalah tujuan yang melukiskan ruang lingkup
yang jelas serta memberikan arah kepada usaha yang dilakukan dalam jangka
pendek. Tujuan khusus perusahaan merupakan perincian yang tegas dari
tujuan umum perusahaan. Tujuan khusus perusahaan misalnya:
a. tujuan pertumbuhan tahunan sebesar 4% dari jualan untuk 5 tahun yang
akan datang;
b. tujuan laba 15% dari modal disetor;
c. biaya dihemat 5% dari tahun lalu;
d. produksi 5% di atas produksi tahun lalu.
2. Kebijakan dan Aturan
Aturan (rules) adalah suatu petunjuk, perintah, larangan, kompensasi,
hak, sanksi, dan kewajiban dalam pelaksanaan pekerjaan. Aturan dibuat
untuk semua pihak yang terdapat dalam lingkungan yang bersangkutan.
Kebijakan (policy) adalah petunjuk menyeluruh secara lisan, tertulis atau
yang diimplikasi yang menetapkan batas umum serta arah tindakan yang
akan dilaksanakan. Kebijakan merupakan bimbingan berpikir bagi para
bawahan dalam upaya mencapai tujuan. Contoh dari suatu kebijakan,
misalnya:
a. produk dijual 30% tunai, 40% triwulan berikutnya; dan 30% triwulan
berikutnya lagi;
b. pinjam uang di bank untuk keperluan modal kerja sebesar
Rp2.000.000,00 hila tingkat bunga tidak lebih dari 12%.
c. membuka cabang baru di Martapura;
d. beli bahan baku dilakukan 50% tunai dan 50% triwulan berikutnya.
3. Metode dan Standar
Metode adalah suatu cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu
tugas tertentu. Misalnya pencatatan piutang menggunakan metode cadangan,
penilaian sediaan, dan penentuan unit ekuivalen produksi menggunakan
metode first in first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama (MPKP),
penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis lurus, alokasi harga
pokok bersama menggunakan metode rata-rata sederhana.
Standar merupakan kesatuan pengukuran yang ditetapkan sebagai
patokan dalam pelaksanaan pekerjaan. Misalnya untuk standar harga pokok
per botol kecap diperlukan:
1.8 PENGANGGARAN e
a. Biaya bahan baku; kedelai 2 ons @ Rp100,00 =Rp200,00
gula merah 2 ons@ Rp 10 =Rp120,00
Rp320,00
b. Biaya tenaga kerja langsung, 0,1 jam@ Rp500,00 =Rp 50,00+
c. Biaya overhead pabrik 0,1 jam@ Rp550,00 =Rp 55,00
Harga pokok standar per botol kecap =Rp425,00
4. Strategi dan Organisasi
Strategi merupakan cara mencapai tujuan yang harus diikuti oleh setiap
bagian dalam perusahaan. Misalnya: untuk memperluas pemasaran dengan
menurunkan harga jual per unit, perusahaan melakukan ekspansi dengan cara
menambah modal untuk menghemat biaya produksi, untuk menguasai
pegawai (anggota organisasi) manajemen misahkan pegawai dalam
kelompok tertentu seperti penyusunan struktur organisasi Gambar 1.2.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
. ................ -...-......... -...... _..... - ....... _..
Komisaris
Direktur1
Manajer Pemasaran Manajer Produksl Manajer Keuangar1 Manajer Umum
Gambar 1.2.
Struktur Organisasi
Pada Gambar 1.2 tampak Direktur (manajemen) untuk menguasai
pegawai memisahkan dalam empat kelompok, yaitu: pemasaran, produksi,
keuangan, dan umum. Pada organisasi perusahaan industri ini terdapat
pembagian kerja agar tujuan memperoleh laba dapat dicapai. Ada yang
bekerja sebagai Komisaris untuk mengawasi kegiatan Direktur dalam
melakukan tugasnya memimpin perusahaan. Direktur dalam melaksanakan
tugasnya dibantu oleh: Manajer Pemasaran yang bertugas memasarkan
produk yang dihasilkan, Manajer Produksi bertugas mengolah produk,
Manajer Keuangan bertugas membelanjai kegiatan perusahaan, dan Manajer
e EKMA4570/MODUL 1 1.9
Umum bertugas melakukan pekerjaan yang tidak dilakukan oleh manajer
lainnya.
Organisasi (organization) adalah salah satu jenis rencana pembagian
kerja dari sekelompok orang untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama.
Organisasi merupakan basil pengorganisasian atau yang diorganisasi.
Organisasi dalam arti tempat, yaitu tetap (tak bergerak), berupa badan usaha
dan bukan badan usaha. Dalam organisasi yang menjadi dasar bukan
siapanya (who), tetapi yang terpenting apanya (what), bukan siapa orang
yang akan memegang organisasi, tetapi apakah tugas pekerjaan dari
organisasi. Bila sudah tabu apa tugas organisasi, kemudian mencari prang
yang akan memimpin organisasi. Janganlah sebaliknya, mencari orangnya
dulu, baru membentuk organisasi, karena mungkin terjadi kekurangan
formasi sehingga diadakan formasi baru yang sesungguhnya tidak perlu.
Pengorganisasian (organizing) adalah proses, cara, perbuatan
mengorganisasi. Dalam hal ini diatur dan ditentukan tugas pekerjaannya,
macam pekerjaannya, sifat pekerjaannya, pola kesatuan kerjanya, siapa yang
akan melakukan, apa alatnya, bagaimana keuangannya, dan fasilitas lainnya.
Pembagian pekerjaan selaras dengan kecakapan petugas yang bersangkutan.
The right man on the right place.
5. Program
Program menggariskan tindakan yang akan dilakukan, oleh pihak mana,
bilamana dan di mana. Ditetapkan juga asumsi, komitmen, dan bidang yang
akan dipengaruhi. Sebuah program dapat meliputi: tujuan, kebijakan,
prosedur, metode, standar, dan anggaran, tetapi tidak semua kategori rencana
tersebut perlu termasuk di dalamnya. Program adalah suatu kegiatan yang
berfungsi untuk membahas dan menentukan kegiatan yang harus dilakukan
dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Program
disusun terlebih dahulu sebelum anggaran disusun. Suatu program biasanya
disusun dalam beberapa tahun, sedangkan anggaran disusun dalam satu tahun
(anggaran jangka pendek). Dalam program perlu ditetapkan asumsi
(anggapan) yang mendasari perencanaan, contohnya seperti: (1) inflasi tidak
lebih dari 10%, (2) politik, sosial, budaya, keamarian stabil, (3) tidak
dikeluarkan peraturan baru oleh pemerintah yang dapat mempengaruhi
perencanaan, (4) bahan baku tidak naik di atas 10%.
1.10 PENGANGGARAN e
6. Prosedur
Prosedur merupakan urut-urutan serf tugas yang saling berhubungan dan
diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam. Prosedur
biasanya terdiri dari: bagan alur (flowchart ), formulir, uraian tugas. Contoh
dari prosedur penyusunan anggaran perusahaan industri dapat dijelaskan
dengan Gambar 1.3. Tahap penyusunan anggaran pada Gambar 1.3 dapat
dijelaskan dalam empat tahap.
e EKMA4570/ MODUL 1 1.11
Tah~p
. . -
Manajer tv.Ianajer v arl(ler Manajer
D ireksi Ketera,n.~a11
") t":l il ta.S·a 1an ~rodnks i llmttm Ke •~~ n~a11
.....,
]
t I·
''t + +-
PeJ=le-ntuan R·eneana Besa:r
I I I I .... . . .-
Pe.dOJruin
I I I
I '·
Perusahaau
Angg-2~an
. J.
'
I1 t + :y
Anggaran
Persictp.an J
Jua1an
Anggatta.h
;i . :t- -!. Angg~rCJn
•• ~ ~-' ~
Ptoduk
~"
An~ara_n. B~b.an
Ad · · · &' mtn1S·tl:ll.S1 e; •.
Um om.
~
An~aran. Neraca
,dan Ang~aran........,
Ru,gi-L.ahaI
'I I
m i
• I
Penentuan
Anogatanb .
-~~ ~
•...~~ ~
~ 1'
"'•·' ....... -
- .
' •
- .
~
-
lV R.eallsa:si<
n ~laksanaan I~ Attggaran Jo~•lan.... ·o .
Anggar-an -
•
II
·Reabsas1
.
.rnggm-ari. Pro.duk•
' . II
lR.e'clli5as.i- ' .
- iilggara.o Beb:a.n·-
Adinluist~~fsi &
Um11m
•
Reahls.asi.
- .
A.tl.gganlll Neraco
dan_-:1;_nggm·an
Rtlgi...~aba,
Gambar 1.3.
Bagan Alur Prosedur Penyusunan Anggaran pada Perusahaan lndustri
1.12 PENGANGGARAN e
Tahap 1, Penentuan pedoman anggaran
Anggaran yang akan dibuat pada tahun akan datang, hendaknya
disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai.
Dengan demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun
anggaran. Tahun anggaran biasanya dari tanggal 1 Januari suatu tahun
sampai 31 Desember suatu tahun.
Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak
(Direktur/Komisaris) melakukan dua hal, yaitu: (1) menetapkan reneana
besar perusahaan, seperti tujuan, kebijakan, asumsi sebagai dasar penyusunan
anggaran; (2) membentuk panitia penyusunan anggaran, yang terdiri dari
Direktur sebagai Ketua, Manajer Keuangan sebagai Sekretaris, dan manajer
lainnya sebagai anggota.
Tahap 2, Persiapan anggaran
Manajer Pemasaran sebelum menyusun anggaran jualan (sales budget)
terlebih dahulu menyusun ramalan jualan (sales forecast).
Setelah menyusun ramalan jualan kemudian Manajer Pemasaran bekerja
sama dengan Manajer Umum dan Manajer Keuangan untuk menyusun:
anggaran jualan, anggaran beban penjualan, dan anggaran piutang usaha.
Setelah itu Manajer Produksi bekerja sama dengan Manajer Keuangan dan
Manajer Umum menyusun: anggaran produksi, anggaran biaya pabrik,
anggaran sediaan, dan anggaran utang usaha.
Anggaran tersebut dibuat berdasarkan anggaran jualan yang dibuat oleh
Manajer Pemasaran.
Manajer Umum bekerja sama dengan Manajer Keuangan menyusun:
anggaran beban administrasi dan umum.
Setelah itu Manajer Keuangan bekerja sama dengan para manajer
menyusun: anggaran laporan rugi-laba, anggaran neraca, anggaran kas, dan
anggaran lainnya.
Dalam tahap persiapan anggaran ini biasanya diadakan rapat antar-
bagian yang terkait saja.
Tahap 3, Penentuan anggaran
Pada tahap penentuan anggaran diadakan rapat dari semua manajer
beserta Direksi (Direktur) dengan kegiatan: (1) perundingan untuk
menyesuaikan reneana akhir setiap komponen anggaran,
e EKMA4570/MODUL 1 1.13
(2) mengkoordinasikan dan menelaah komponen anggaran, dan (3)
pengesahan dan pendistribusian anggaran.
Tahap 4, Pelaksanaan anggaran
Untuk kepentingan pengawasan) tiap manajer membuat laporan realisasi
anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran
disampaikan pada direksi.
Faktor yang terdapat dalam proses menyusun anggaran adalah: (a) tujuan
yang hendak dicapai, (b) ketersediaan sumber daya (faktor produksi yang
dimiliki), (c) waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan, dan (d) faktor
lain yang mempengaruhi anggaran, seperti; munculnya peraturan pemerintah
yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial politik, beneana alam, dan
sebagainya.
7. Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun
berdasarkan program yang telah disahkan.
Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan
dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat
manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi, anggaran bukan tujuan dan tidak
dapat menggantikan manajemen. Dalam penyusunan anggaran perlu
dipertimbangkan faktor berikut ini.
a. Pengetahuan tentang tujuan dan Kebijakan umum perusahaan.
b. Data waktu yang lalu.
c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.
d. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing dan gerak-gerik pesaing.
e. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.
f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.
Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku para pelaksana
anggaran dengan cara mempertimbangkan, hal-hal berikut ini.
a. Anggaran harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga
tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu
rendah tidak menggambarkan kedinamisan, sedangkan anggaran yang
dibuat terlalu tinggi hanyalah angan-angan.
1.14 PENGANGGARAN e
b. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi.. manajemen
puncak (direksi).
c. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan sehingga pelaksana
tidak merasa tertekan, tetapi termotivasi.
d. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang
akurat dan tepat waktu sehingga apabila terjadi penyimpangan yang
merugikan dapat segera diantisipasi lebih dini.
Anggaran yang dibuat akan mengalami. kegagalan hila hal-hal berikut
ini tidak diperhatikan:
a. pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan tidak
memiliki wawasan yang luas;
b. kekuasaan membuat anggaran tidak tegas;
c. pelaksana tidak cakap;
d. tidak didukung oleh masyarakat;
e. dana tidak cukup.
8. Jadwal
Jadwal atau skedul adalah data rincian waktu kegiatan yang
direncanakan. Rencana kegiatan produksi disebut skedul produksi dapat
digambarkan seperti Gambar 1.4.
Kegiatar1
Jumlatl Kapasitas Maret Minggu Ke
Pekerjaar1 Bulanan II Ill lVI
70 60 --oo-- - ---- ----- --
Pemotongar1 I 400 tor·. -----------
Perakitan H 380 ton
BU 9U
'-
.)engecatan 0 350 ton
50 70
Gambar 1.4.
Skedul Produksi
Pada Gambar 1.4 tampak kegiatan produksi ada tiga kegiatan, yaitu
kegiatan pemotongan, kegiatan perakitan, dan kegiatan pengecatan. Kegiatan
produksi untuk skedul bulan Maret minggu ke I dan II, seminggu lima hari
kerja, peta hitam putus merupakan kegiatan kapasitas yang tiap kegiatan,
angka 50, 60, 70, 80, 90, merupakan kapasitas yang direncanakan untuk
masing-masing kegiatan, tiap minggu/hari.
e EKMA4570/MODUL 1 1.15
9. Rencana Lainnya
Untuk produksi sinetron, film, drama (sandiwara), ada yang dinamakan
skenario. Skenario adalah rencana lakon dalam film, drama dan sejenisnya
berupa adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci.
Dalam usaha jam konstruksi ada yang dinamakan gambar rencana letak
(site plan) dan gambar rencana bangunan.
Proses hubungan dua belas jenis rencana seperti yang telah diuraikan
dapat digambarkan seperti Gambar 1.5.
I UJUar
r
I I I I I I I I I
OrganisasJ Kebijakar1 =>rogran1 Aturan. =>rosedud VletodEI Strateg: Standa~ Jadwa.
r<encang
a1nnyg
I I I I I I I --· -1··-· I
' f
Anggarar.
Gambar 1.5.
Proses Hubungan Dua Belas Jenis Rencana
Tampak pada Gambar 1.5 rencana pertama didirikan perusahaan adalah
tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dukungan rencana yang lain,
seperti: organisasi, kebijakan, aturan, program, prosedur, metode, strategi,
standar, jadwal, dan skenario. Setelah itu disusunlah anggaran untuk
mencapai tujuan (mencari laba).
C. DEFINISI PENGANGGARAN PERUSAHAAN
1. Pengertian Penganggaran
Luther Gulick mengemukakan bahwa penganggaran (budgeting)
termasuk salah satu fungsi manajemen. Menurut Gulick fungsi manajemen
terdiri atas: planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reforting,
budgeting.
Anggaran merupakan
penganggaran adalah proses
hasil menyusun anggaran, sedangkan
menyusun anggaran. Penganggaran adalah
perencanaan keuangan suatu organisasi. Penganggaran adalah proses
menyusun rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.
Kegiatan suatu organisasi seperti: kegiatan penjualan (menyusun anggaran
1.16 PENGANGGARAN e
jualan. dan anggaran beban penjualan), kegiatan produksi (menyusun
anggaran produk dan anggaran biaya produksi), kegiatan investasi dark
pendanaan (menyusun anggaran keuangan). Penganggaran merupakan
sistem, karena anggaran yang satu saling kait-mengkait, saling berhubungan
antara anggaran yang satu dengan anggaran yang lain. Penganggaran
dinyatakan suatu proses karena ada masukan (input) dan ada keluaran
(output). Suatu proses merupakan suatu sistem. Suatu sistem mempunyai
bagian saling keterkaitan. Bila masukan salah maka keluaran juga salah.
Masukan dalam penganggaran adalah transaksi untuk mass yang akan datang,
sedangkan keluarannya berupa anggaran. Sistem penganggaran perusahaan
manufaktur dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.8. Penganggaran
perusahaan (business budgeting) adalah proses menyusun anggaran yang
dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba.
2. Badan Usaha dan Perusahaan
Perusahaan berbeda dengan badan usaha. Badan usaha berkaitan dengan
organisasi yang kegiatannya bertujuan mencari laba, sedangkan perusahaan
berkaitan dengan proses kegiatan yang dilakukan oleh badan usaha tersebut.
Badan usaha dapat dikelompokkan dalam empat kelompok, sebagai
berikut.
a. Badan usaha milik negara (BUMN), seperti; perusahaan negara jawatan
(perjan).
b. perusahaan negara umum (perum), perusahaan negara perseroan
(persero).
c. Badan usaha milik daerah (BUMD), seperti perusahaan daerah (PD).
d. Badan usaha milik swasta, seperti; koperasi, perseroan terbatas (PT),
perseroan komanditer atau commanditaire vennootschap (CV), firma.
e. Badan usaha lainnya, seperti cabang perusahaan asing.
Perusahaan ada lima jenis, yang terdiri dari:
a. Perusahaan industri adalah perusahaan yang mengolah suatu benda
menjadi produk tertentu untuk dijual. Industri dalam arti luas meliputi
barang dan jasa. Industri dalam arti sempit hanya meliputi barang'
Produksi adalah proses mengolah benda menjadi produk tertentu. Produk
adalah basil produksi, dapat berupa barang dan jasa. Bila industri dalam
arti sempit maka produknya berupa barang. Dalam buku ini digunakan
e EKMA4570/MODUL 1 1.17
industri dalam arti sempit. Perusahaan industri dalam arti sempit disebut
perusahaan manufaktur atau perusahaan pabrikase.
b. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual
tanpa mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut.
c. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menerima uang jasa dari
kegiatannya menyediakan aktiva (harta), tenaga untuk pelayanan kepada
klien (langganan). Contohnya: jasa keuangan, jasa angkutan, jasa
perawatan, jasa- penyewaan, jasa konsultan, dan lain-lain.
d. Perusahaan agraris adalah perusahaan yang melakukan kegiatan di
bidang pertanian. perkebunan, peternakan, perikanan, yang hasilnya
untuk dijual.
e. Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang mengambil
(mengeksploitasi) kekayaan alam yang tersedia dengan maksud untuk
dijual tanpa harus mengubah bentuk barang yang diambil tersebut.
D. HUBUNGAN PENGANGGARAN PERUSAIIAAN DENGAN
BIDANG ILMU LAINNYA
Hubungan penganggaran perusahaan dengan bidang ilmu lainnya, antara
lain: akunting, dan manajemen keuangan.
1. Hubungan Penganggaran dengan Akunting
Akunting bagi suatu perusahaan merupakan bahasa perusahaan
(language of business), artinya dengan akunting orang dapat mengetahui
keadaan perusahaan. Keadaan perusahaan, seperti: keadaan besar kecilnya
perusahaan, keadaan kesehatan keuangan perusahaan, keadaan luasnya
kegiatan perusahaan, keadaan maju mundurnya perusahaan. Dengan
demikian akunting merupakan alat informasi agar orang mengerti dan
mengetahui tentang keadaan perusahaan. Alat informasi akunting berupa
laporan keuangan yang dihasilkan akunting.
Laporan keuangan untuk perusahaan terdapat dua laporan keuangan
yang pokok, yaitu neraca dan laporan rugi-laba. Laporan keuangan lainnya,
seperti; laporan perubahan modal, laporan sumber dan investasi kas, laporan
sumber dan investasi dana.
Dalam buku penganggaran perusahaan ini pembahasan lebih
menitikberatkan pada laporan keuangan yang pokok, yaitu laporan rugi-laba
1.18 PENGANGGARAN e
yang berkaitan dengan anggaran operasional dan neraca yang berkaitan
dengan anggaran keuangan.
Anggaran operasional adalah anggaran yang bertujuan untuk menyusun
anggaran rugi-laba. Anggaran rugi-laba adalah anggaran berupa daftar yang
disusun secara bersistem tentang dapatan (revenues), beban (expenses), rugi
dan laba yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Anggaran
keuangan adalah anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran neraca.
Anggaran neraca adalah anggaran berupa daftar yang disusun secara
bersistem tentang aktiva, utang, dan modal dari suatu organisasi pada saat
tertentu.
Dapatan (revenues) merupakan jumlah yang dibebankan kepada
langganan untuk barang dan jasa.yang dijual. Beban (expenses) adalah harga
pokok (cost) yang bermanfaat dan telah habis dipakai untuk memperoleh
laba. Harga pokok (cost) adalah nilai sesuatu yang dikorbankan dalam satuan
uang untuk memperoleh harta. Biaya (cost) dalam anti sempit sama dengan
harga pokok (cost). Dalam arti luas, biaya (cost) meliputi pengertian harga
pokok (cost) dan beban (expenses). Dalam buku Penganggaran Perusahaan
ini biaya-(cost) diartikan dalam arti luas. Jadi, hila dalam buku ini menyebut
istilah biaya, hal itu dapat berarti beban dan dapat berarti harga pokok.
Klasifikasi biaya (beban) dari segi fungsi pada perusahaan manufaktur
terdiri atas: (1) biaya pabrik, (2) biaya penjualan, dan (3) biaya administrasi
dan umum. Klasifikasi biaya semacam ini disebut klasifikasi biaya
fungsional. Biaya fungsional tersebut dapat dijelaskan melalui Gambar 1.6
Pada Gambar 1.6 tampak biaya pabrik terdiri atas: biaya bahan baku
(BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan biaya overhead pabrik
(BOP). Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik periode sekarang
(periode ini). Biaya pabrik tanggung jawab manajer pabrik atau yang lebih
luas lagi tanggung jawab fungsi manajer produksi. Biaya bahan baku adalah
bahan baku dipakai dalam satuan uang. Bahan baku adalah bahan utama
produk, bahan langsung produk. Biaya tenaga kerja langsung adalah upah
tenaga kerja langsung yang harus dibayar. Tenaga kerja langsung adalah
tenaga kerja manusia yang langsung membuat produk. Biaya overhead.
pabrik adalah biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. BBB dan BTKL merupakan biaya utama. Biaya utama adalah
biaya yang langsung berhubungan dengan produk. Biaya konversi terdiri atas
BTKL dan BOP. Biaya konversi adalah biaya untuk mengubah bahan baku
menjadi produk.
e EKMA4570/MODUL 1 1.19
[;iaya Utama
CJ1aya C3iaya
Biaya..... ..... . ...... . ....
C3ahan ljaku 1enaga Kerja 3aya Overhead Pabri~ Biaya
Administras... . ..~ . ..~ ... .- .
Langsun~ Penjualar1 .. .. . .. ~ .
dan Umum. . .... .. ... . ... . .~ . .. ...... .... ..... .
CJ aya Konservasi (ljKJ
-.. .. . -. .. .. . . . .... -..-...
[;iaya Pabril4 ~1aya usaha ~1aya Bukan Usaha
-······ ·····-·· ····-· ····· ·
JJmlah Biaya
Gambar 1.6.
Biaya Fungsional
Biaya usaha terdiri atas biaya penjualan dan biaya administrasi dan
umum. Biaya usaha adalah biaya kegiatan pokok perusahaan, selain harga
pokok barang terjual. Biaya penjualan adalah biaya yang terjadi untuk
kepentingan penjualan produk utama. Biaya penjualan tanggung jawab fungsi
manajer penjualan, atau yang lebih luas bagi tanggung jawab fungsi manajer
pemasaran. Biaya administrasi dan umum adalah biaya usaha dikurang biaya
penjualan. Biaya administrasi dan umum tanggung jawab fungsi manajer
umum.
Biaya bukan usaha adalah biaya sampingan usaha, bagi perusahaan
bukan lembaga keuangan, seperti beban bunga.
Biaya usaha dapat disebut beban usaha, biaya bukan usaha dapat disebut
beban bukan usaha, biaya penjualan dapat disebut beban penjualan, beban
administrasi dan umum dapat disebut biaya administrasi dan umum. Biaya
utama dan biaya konversi tidak dapat disebut beban utama dan beban
konversi. Biaya bahan baku tidak dapat disebut beban hahan baku, biaya
tenaga kerja langsung tidak dapat disebut beban tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik tidak dapat disebut beban overhead pabrik, biaya pabrik
tidak dapat disebut beban pabrik. Sebab biaya yang termasuk unsur biaya
pabrik masih membentuk harta, berupa sediaan produk jadi atau sediaan
produk dalam proses, sedangkan yang dapat. (boleh) disebut beban apabila
harga pokok bermanfaat habis dipakai untuk memperoleh laba. Misalnya
biaya penjualan RplO.OOO,OO untuk kegiatan menjual barang sebanyak
Rp30.000,00. Biaya penjualan RplO.OOO,OO tujuannya untuk memperoleh
laba Rp20.000,00, yaitu Rp30.000,00 - Rp 10.000,00. Oleh karena itu, biaya
penjualan dapat disebut beban penjualan. Sebaliknya biaya bahan baku
RplO.OOO,OO tujuannya untuk membuat produk jadi dan produk dalam proses
1.20 PENGANGGARAN e
(harta), belum habis dipakai untuk memperoleh laba, tetapi habis dipakai
untuk memperoleh harta.
Mengenai uraian unsur yang terdapat dalam anggaran rugi-laba dan
anggaran neraca lebih lanjut diuraikan secara khusus pada Modul 8 Kegiatan
Belajar 2.
Laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi-laba yang dihasilkan
akunting merupakan suatu realisasi (aktual) yang akan diperbandingkan
dengan anggaran (rencana). Agar dapat memperbandingkan antara realisasi
dengan anggaran maka rekening yang dipergunakan dalam akunting harus,
sama dengan rekening yang dipergunakan dalam penyusunan anggaran.
Suatu anggaran harus mengikuti format laporan akunting yang berkaitan
dengan operasi, masukan, keluaran, dan posisi keuangan yang digunakan
perusahaan.
Metode dan teknik yang diterapkan dalam akunting harus diterapkan
dalam penyusunan anggaran. Dengan demikian seorang penyusun anggaran
mutlak harus menguasai metode dan teknik akunting, terutama dalam
penyusunan anggaran laporan rugi-laba dan anggaran neraca.
Anggaran dalam beberapa hal didasarkan pada data historis yang
sebagian besar dihasilkan oleh sistem akunting dan pengawasan menyangkut
pengukuran basil yang telah direalisir. Akibatnya untuk dapat
menyelenggarakan perencanaan dan pengendalian laba yang sehat harus
diselenggarakan sistem akunting pertanggungan jawab. Sistem akunting
pertanggungan jawab adalah suatu sistem akunting yang dipola lebih dulu
sesuai dengan tanggung jawab dari tiap bagian dalam organisasi.
Perbandingan antara realisasi (aktual) dengan anggaran tidak ada
gunanya hila pengelompokan rekening dalam sistem akunting tidak sesuai
dengan anggaran. Daftar rekening (stelsel rekening) harus dikembangkan
menurut pusat pertanggungan jawab dan harus dilengkapi dengan perintah
standar untuk penetapan beban (expense) dan dapatan (revenues) pada tiap
jenis rekening.
Penganggaran memang berkaitan secara unik dengan sistem akunting
perusahaan dalam hal-hal:
a. komponen keuangan dari suatu anggaran yang umumnya disusun dalam
suatu format akunting;
b. penganggaran perusahaan mempunyai kaitan erat dengan akunting
manajemen, yaitu berupa akunting harga pokok standar, akunting
e EKMA4570/MODUL 1 1.21
penentuan harga pokok variabel (variable costing) dan penganggaran
merupakan bagian dari akuntansi manajemen;
c. akunting keuangan mencatat transaksi waktu yang lalu, sedangkan
penganggaran perusahaan mencatat transaksi waktu akan datang. dalam
hal ini anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan transaksi
keuangan. untuk memperbandingkan anggaran dengan realisasi
diperlukan data yang dihasilkan oleh akunting keuangan. penganggaran
merupakan perencanaan akunting, sedangkan akunting keuangan
merupakan pelaksanaan akunting.
d. akunting keuangan memberikan masukan data historis yang relevan
terutama untuk tujuan analisis dalam pengembangan anggaran
perusahaan.
Oleh karena beberapa hal yang telah diuraikan tersebut maka
penganggaran termasuk bidang akunting.
Berikut ini beberapa penulis yang menyatakan bahwa penganggaran
(budgeting) termasuk bidang akunting.
Menurut Soehardi Sigit (1987, 4) mengemukakan bahwa pada abad ke-
20 akunting meliputi bookkeeping, cost accounting, budgeting, auditing,
analisis laporan keuangan, government accounting, social accounting,
accounting theory, dan sebagainya.
Menurut Soemarso SR (1990, 8, 9, 10) bidang akunting meliputi
akunting keuangan, akunting pemeriksaan, akunting manajemen, akunting
biaya, akunting perpajakan, sistem informasi, penganggaran (budgeting),
akunting pemerintahan.
Sugiarto dan Suwardjono (1995, 8) mengemukakan bidang spesialisasi
akunting terdiri atas akunting keuangan, auditing, akunting biaya, akunting
manajemen, akunting perpajakan, sistem akunting, akunting anggaran,
akunting pemerintahan.
H.Z.A. Moechtar (1993, 16) mengemukakan bahwa akuntan biasanya di
samping mengerjakan akunting umum diberi juga tugas lain, di antaranya
akunting biaya, penyusunan anggaran belanja, dan pemeriksaan akunting
intern. AI. Haryono Jusuf (1999, 10) mengemukakan bidang akunting intern
terdiri atas akunting umum, akunting biaya penganggaran, perancangan
sistem akunting, pemeriksaan intern. Philip E. Fess & Carl S. Warren (1987,
16, 17) mengemukakan bidang spesialisasi akunting terdiri atas financial
accounting, auditing, cost accounting, managerial accounting, tax
1.22 PENGANGGARAN e
accounting, accounting system, budgetary accounting, international
accounting, social accounting, accounting instruction. Kermit D. Larson
(1990, 12) mengemukakan, the one accountant of the small business and the
accounting department of a large business do a variety of work, including
general accounting, cost accounting, budgeting, and internal accounting.
Charles T. Horngren dan kawan (1997, 46, 47) mengemukakan bidang
akunting meliputi pemeriksaan (auditing), akunting perpajakan, konsultasi
manajemen, akunting biaya, penganggaran (budgeting), perancangan sistem
informasi (pemeriksaan intern).
Beberapa penulis tersebut menyatakan bahwa bidang akunting meliputi
antara lain analisis laporan keuangan dan penganggaran. Oleh karena itu
sangatlah janggal hila mahasiswa jurusan akunting dalam kurikulum
perkuliahan tidak menempuh mata kuliah analisis laporan keuangan dan
penganggaran. Mengapa penganggaran termasuk bidang akunting?
Penganggaran masuk bidang akunting, karena penganggaran merupakan
pedoman pelaksanaan transaksi keuangan, pemeriksaan (auditing) antara lain
dilakukan dengan cara membandingkan anggaran dengan laporan akunting
keuangan (pelaksanaan) agar dapat dipastikan tidak terdapat penyimpangan.
Mengapa analisis laporan keuangan termasuk bidang akunting? Analisis
laporan keuangan termasuk bidang akunting, karena sudah selayaknya
seorang akuntan mengerti tentang tafsir (makna) laporan keuangan, bukankah
laporan keuangan yang dihasilkan akunting sebagai bahasa perusahaan. Oleh
karena itu, analisis laporan keuangan sudah pada mestinya dipahami oleh
seorang akuntan (ahli akunting).
2. Hubungan Penganggaran dengan Manajemen Keuangan
Salah satu fungsi manajemen yang pertama dan utama adalah
perencanaan. Dalam hal ini manajemen keuangan, fungsi manajemen
keuangan yang pertama dan utama adalah perencanaan keuangan.
Penganggaran merupakan perencanaan keuangan. Oleh karena penganggaran
merupakan perencanaan keuangan, sedangkan salah satu fungsi manajemen
keuangan adalah perencanaan keuangan maka penganggaran merupakan
salah satu bagian dari manajemen keuangan. Dengan demikian ruang lingkup
manajemen keuangan lebih luas daripada penganggaran, sebab penganggaran
tidak mencakup manajemen keuangan, tetapi manajemen keuangan
mencakup penganggaran.
e EKMA4570/MODUL 1 1.23
Dalam penganggaran misalnya: terdapat penganggaran sediaan bahan
baku dengan cara menggunakan kuantitas pesanan ekonomis (KPE) dan pada
saat pesan kembali terdapat penganggaran kas dan terdapat penganggaran
barang modal, dalam manajemen keuangan jugs terdapat penganggaran yang
demikian.
E. TUJUAN DAN MANFAAT ANGGARAN
Anggaran diperlukan karena ada tujuan dan manfaatnya. Tujuan dan
manfaat anggaran dapat dijelaskan seperti berikut ini.
1. Tujuan Anggaran
Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain:
a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan
investasi dana.
b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
c. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana
sehingga dapat mempermudah pengawasan.
d. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai basil
yang maksimal.
e. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran
lebih jelas dan nyata terlihat.
f. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang
berkaitan dengan keuangan.
2. Manfaat dan Kelemahan Anggaran
Anggaran mempunyai banyak manfaat antara lain:
a. segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama;
b. dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan
•
pegawat;
c. dapat memotivasi pegawai;
d. menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai;
e. menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu;
f. sumber daya, seperti: tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin;
g. alat pendidikan bagi para manajer.
1.24 PENGANGGARAN e
Untuk lebih jelasnya mengenai manfaat anggaran, selanjutnya akan
diuraikan pada Kegiatan Belajar 2 tentang Fungsi Anggaran.
Anggaran di samping mempunyai banyak manfaat, namun anggaran juga
mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
a. anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan sehingga
mengandung unsur ketidakpastian.
b. menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan teriaga
yang tidak sedikit sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun
anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat;
c. bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat
mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang sehingga anggaran
tidak akan efektif.
-- --~
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Mengapa buku atau mata kuliah diberi judul Penganggaran, bukan
Anggaran?
2) Sebutkan sembilanjenis rencana!
3) Sebutkan empat tahap prosedur penyusunan anggaran!
4) Hal apa saja yang dapat mengakibatkan anggaran akan mengalami
kegagalan?
5) Apa beda perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang?
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Buku atau mata kuliah diberi judul Penganggaran, bukan Anggaran,
karena buku atau mata kuliah memerlukan uraian dan penjelasan tentang
mata kuliah atau judul buku tersebut. Bila diberi judul Anggaran maka
tidak perlu diberi penjelasan tentang anggaran tersebut, karena anggaran
artinya hasil menyusun anggaran. Jadi anggaran merupakan hasil
(keluaran). Suatu hasil (output) tidak memerlukan penjelasan.
Penganggaran artinya proses atau cara menyusun anggaran, karena
penganggaran merupakan proses maka perlu dijelaskan tentang cara
e EKMA4570/MODUL 1 1.25
menyusun anggaran sampai anggaran tersebut selesai disusun. Oleb
karena itu, suatu buku atau mata kuliah lebib tepat berjudul
Penganggaran, bukan Anggaran.
2) Jenis rencana antara lain: tujuan, kebijakan, aturan, metode, strategi,
standar. program, prosedur, dan anggaran.
3) Empat tabap prosedur penyusunan anggaran, yaitu:
Tabap pertama, penentuan pedoman anggaran.
Tabap kedua, persiapan anggaran.
Tahap ketiga, penentuan anggaran.
Tabap keempat, pelaksanaan anggaran.
4) Anggaran akan mengalami kegagalan apabila:
a) pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan, dan
tidak memiliki wawasan yang luas;
b) kekuasaan membuat anggaran tidak tegas;
c) pelaksana tidak cakap;
d) tidak didukung oleb masyarakat;
e) dana tidak cukup.
5) Beda perusabaan manufaktur dengan perusabaan dagang adalab terletak
pada tujuan membeli barang. Perusabaan manufaktur membeli barang
untuk diolab menjadi barang jadi kemudian dijual, sedangkan
perusahaan dagang beli barang langsung dijual.
RANGKUMAN------------------------------------
Perencanaan merupakan salab satu dari fungsi manajemen dan
penganggaran merupakan salab satu jenis perencanaan. Penganggaran
meliputi penganggaran perusabaan dan penganggaran bukan perusabaan.
Penganggaran perusabaan berarti penganggaran untuk organisasi yang
bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran bukan perusabaan
(penganggaran nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang tidak
bertujuan mencari laba.
Penganggaran beda dengan anggaran, perencanaan beda dengan
rencana. Perencanaan adalah proses menyusun rencana, sedangkan
rencana adalab basil perencanaan. Penganggaran adalab proses
menyusun anggaran, sedangkan anggaran adalah basil penganggaran.
Rencana dapat dinyatakan dalam angka (kuantitatif) tetapi dapat juga
tidak dinyatakan dalam angka (kuantitatif), sedangkan anggaran
dinyatakan dalam angka (kuantitatif) dan umumnya dalam satuan mata
1.26 PENGANGGARAN e
uang. Penganggaran sangat erat hubungannya dengan akunting, karena
penganggaran merupakan salah satu bidang akunting dan termasuk
bagian akunting manajemen.
Anggaran banyak manfaatnya sebagai alat pelaksanaan pekerjaan,
tetapi anggaran juga mempunyai kelemahan, sebab anggaran dibuat
berdasarkan asumsi, bila asumsinya berubah maka anggaran kurang
bermanfaat, kecuali direvisi sesuai dengan perubahan asumsi.
TES FDRMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Penganggaran bagian dari ....
A. akunting keuangan
B. akunting manajemen
C. manajemen keuangan
D. pernyataan B & C benar
2) Arah untuk mencapai hasil akhir dalam suatu pekerjaan disebut ....
A. aturan
B. kebijakan
C. strategi
D. tujuan
4) Tujuan yang melukiskan ruang lingkup yang jelas serta memberikan arah
kepada usaha yang dilakukan dalamjangka pendek disebut ....
A. target
B. kebijakan
C. metode
D. standar
4) Suatu petunjuk, perintah, larangan, penghargaan, sanksi, dan kewajiban
dalam pelaksanaan pekerjaan disebut ....
A. aturan
B. kebijakan
C. strategi
D. tujuan
e EKMA4570/MODUL 1 1.27
5) Bimbingan berpikir bagi para bawahan dalam upaya mencapai tujuan
disebut ....
A. target
B. kebijakan
C. metode
D. standar
6) Cara yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas tertentu disebut ....
A. target
B. kebijakan
C. metode
D. standar
7) Kesatuan pengukuran yang ditetapkan sebagai patokan dalam
pelaksanaan pekerjaan disebut ....
A. target
B. kebijakan
C. metode
D. standar
8) Cara mencapai tujuan yang harms diikuti oleh setiap bagian dalam
perusahaan (organisasi) disebut ....
A. metode
B. strategi
C. standar
D. kebijakan
9) Kegiatan yang berfungsi untuk membahas dan menentukan kegiatan
yang harus dilakukan dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan disebut ....
A. prosedur
B. kebijakan
C. program
D. standar
10) Urutan seri tugas yang saling berhubungan dan diadakan untuk
menjamin pelaksanaan kerja yang seragam disebut ....
A. prosedur
B. kebijakan
C. program
D. standar
1.28 PENGANGGARAN e
Cocokkanlahjawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan =----------x 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% =baik sekali
80 - 89% =baik
70 - 79% =cukup
< 70% =kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
e EKMA4570/MODUL 1 1.29
KEGIATAN BELAL.JAR 2
Fungsi dan Macam Anggaran
egiatan Belajar 2 menjelaskan tentang fungsi dan macam anggaran.
Anggaran merupakan alat manajemen, oleh karena itu fungsi
anggaran mempunyai kaitan erat dengan fungsi manajemen. Hal inilah
nantinya yang akan dijelaskan dalam fungsi anggaran. Anggaran ada
beberapa macam dan dapat ditinjau dari beberapa segi, antara lain dapat
ditinjau dari tujuh segi. Ketujuh segi tinjauan inilah yang akan dijelaskan
pada macam anggaran dalam kegiatan belajar ini.
A. FUNGSI ANGGARAN
Anggaran hanya alat, bagaimanapun baiknya suatu alat, bagaimanapun
baiknya suatu anggaran, tidak akan berfungsi dengan baik hila manusia yang
menggunakan alat tersebut tidak dapat-menggunakannya dengan baik.
Anggaran memiliki fungsi yang sama dengan manajemen yang meliputi
fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Hal ini disebabkan
anggaran mempunyai fungsi sebagai alat manajemen dalam melaksanakan
fungsinya. Proses dari fungsi manajemen dapat digambarkan seperti Gambar
1.7
PERENCANAAN
Umpan balikl Umpan majLJ
. .. ..... ... ........ ..
- --- -/ '/ '
: PENGAWASAN ', : PELAKSANAAN '.
' '. '
' /
' /
Gambar 1.7.
Proses Manajemen
1.30 PENGANGGARAN e
Pada Gambar 1.7 tampak fungsi manajemen dimulai dari fungsi
perencanaan (planning), kemudian diadakan pelaksanaan (actuating) dan
perencanaan memberikan proses umpan maju dalam pelaksanaan pekerjaan
sehari-hari, setelah dilakukan pelaksanaan, barulah diadakan pengawasan
(controlling), dan pengawasan memberikan proses umpan balik dalam
perencanaan, artinya pengawasan melakukan evaluasi dengan cara
membandingkan rencana dengan realisasi, apakah pekerjaan sudah
dilaksanakan sesuai rencana.
1. Perencanaan
Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memperhatikan hubungan
(kaitan) anggaran yang satu dengan anggaran yang lain, misalnya antara
anggaran beban distribusi barang yang dijual dengan anggaran barang yang
dijual, apakah peningkatan anggaran beban distribusi diikuti dengan
peningkatan anggaran barang yang dijual (anggaran jualan).
Aspek lain yang penting dari perencanaan dengan menggunakan
anggaran adalah perencanaan dana yang tersedia seefisien mungkin. Semua
belanja memerlukan dana (uang), dan dana adalah sumber daya yang langka,
sudah menjadi kebiasaan bahwa seringkali keperluan dana melebihi dana
yang tersedia. Oleh karena itu, para penyusun anggaran harus
memperhitungkan berbagai kemungkinan belanja dana yang ada, dan
menentukan kemungkinan mana yang paling menguntungkan bagi
perusahaan. Jadi, salah satu fungsi anggaran adalah menentukan reneana
belanja dan sumber dana yang ada seefisien mungkin.
Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang
teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata/jelas dalam unit dan
uang.
Misalnya laba tahun 2016 direncanakan setinggi-tingginya. Rencana
yang dirumuskan dengan kata "setinggi-tingginya" tidak jelas maksudnya,
karena laba setinggi-tingginya bagi perusahaan yang satu tidak sama dengan
perusahaan yang lain. Dalam anggaran, rencana laba setinggi-tingginya
dirumuskan secara teliti dan nyata, yaitu dinyatakan secara kuantitatif.
Misalnya laba tahun 2016 yang harus dicapai Perusahaan Kecap Sehat
direncanakan setinggi-tingginya Rp2.835.872,00.
e EKMA4570/MODUL 1 1.31
2. Pelaksanaan
Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan, artinya sebelum
pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu mendapat persetujuan yang
berwenang (terutama dalam hal keuangan).
Pekerjaan disetujui, dilaksanakan bila ada anggarannya, bila tidak
menyimpang dari anggaran. Beli kendaraan tidak akan disetujui bila tidak
ada anggarannya, beli bahan lebih mahal daripada anggaran juga tidak akan
disetujui, sebab semua itu akan mengganggu keuangan perusahaan bila
disetujui.
Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga
pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba).
Jadi anggaran penting untuk menyelaraskan (koordinasi) setiap bagian
kegiatan, seperti: Bagian Pemasaran, Bagian Umum, Bagian Produksi, dan
Bagian Keuangan.
Contoh:
Untuk mencapai laba tahun 2016 sebesar Rp2.835.872,00 misalnya Bagian
Pemasaran harus menjual pada tahun 2016:
Kecap sedang 12.000 botol @ Rp533,33
Kecap minis 24.000 botol @ Rp650,00
Kecap asin 18.000 botol @ Rp533,33
Jumlah 54.000 botol
=Rp 6.400.000,00
=Rp15.600.000,00
=Rp 9.600.000,00
=Rp31.600.000,00
Bagian Produksi pada tahun 2016 harus memproduksi;
Kecap sedang sebanyak 12.020 botol
Kecap manis sebanyak 23.985 botol
Kecap asin sebanyak
Jumlah
18.010 botol
54.015 botol
Bagian Keuangan harus menyediakan dana pada tahun 2016, triwulan:
I = Rp 4.287.991,00
II = Rp 7.191.279,00
III = Rp 7.011.271,00
IV = Rp 7.840.723,00
Jumlah = Rp26.331.264,00
Bagian Umum pada tahun 2016 harus menyediakan tenaga kerja yang
diperlukan:
1.32
Tenaga produksi
Tenaga pemasaran
Tenaga lainnya
Jumlah
20 orang
100 orang
15 orang
135 orang
PENGANGGARAN e
Bila salah satu bagian (departemen) saja tidak dapat melaksanakan tugas
sesuai dengan yang direncanakan maka bagian lain juga tidak dapat
melaksanakan tugasnya sesuai rencana. Dengan demikian tiap bagian harus
melaksanakan tugasnya secara selaras, terarah, terkoordinir sesuai dengan
yang direncanakan atau yang telah ditetapkan dalam anggaran.
3. Pengawasan
Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling). Pengawasan berarti
mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara:
a. memperbandingkan realisasi dengan reneana (anggaran);
b. melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat
penyimpangan yang merugikan).
Misalnya jualan kecap manis yang dianggarkan tahun 2016 sebanyak
24.000 botol RpRp650,00 = Rp15.600.000,00, namun dalam realisasinya
hanya terjual 20.000 botol @ Rp650,00 = Rp13.000.000,00. Sekalipun harga
jual per botol sama dengan anggaran yaitu Rp650,00, namun karena unit
yang terjual di bawah dari yang dianggarkan yaitu hanya 20.000 botol
sedangkan yang dianggarkan 24.000 botol maka akibatnya jumlah jualan
tahun 2016 yang dapat direalisasi hanya Rp13.000.000,00, yaitu di bawah
dari yang dianggarkan sebesar Rp15.600.000,00. Berdasarkan basil
perbandingan tersebut diadakan perbaikan. Bila tidak tercapainya jualan
tersebut disebabkan kurang aktifnya Bagian Penjualan, maka usaha perbaikan
yang dapat dilakukan adalah memotivasi (merangsang) Bagian Penjualan,
misalnya dengan cara memberi komisi atau bonus.
Komisi diberikan dalam persentase tertentu dari barang. Yang dijual,
misalkan seorang pegawai mampu menjual Rp1.000.000,00 dan komisi 10%
dari barang yang dijual, berarti komisi yang diterima pegawai tersebut 10% x
Rp1.000.000,00 = Rp100.000,00.
Bonus diberikan kepada bagian penjualan maupun bagian produksi
sebagai hadiah karena mencapai target tertentu. Bonus diberikan kepada
e EKMA4570/MODUL 1 1.33
bagian produksi, karena bagian produksi mampu menyediakan barang yang
diberikan untuk dijual pada tingkat tertentu.
Anggaran sebagai alat pengawasan dipakai sebagai pegangan oleh
manajer yang bertanggung jawab menjalankan operasi untuk mengadakan
penilaian dari basil yang dicapainya. Dapatan (revenues) sesungguhnya yang
diperoleh maupun beban (expenses) sesungguhnya yang dikorbankan dapat
dinilai balk atau jelek hila dihubungkan dengan data yang telah dianggarkan,
dan juga hila dihubungkan dengan perubahan kondisi sejak anggaran disusun
B. MACAM ANGGARAN
Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandangan berikut
• •
lnl.
1. Dari segi dasar penyusunan, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan
interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya
merupakan suatu serf anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat
aktivitas (kegiatan) yang berbeda. Misalnya anggaran jualan disusun
berkisar antara 500 unit sampai 1.000 unit. Anggaran variabel
disebut juga dengan anggaran fleksibel.
b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu
tingkat kapasitas tertentu. Misalnya jualan direncanakan 1.000 unit,
dengan demikian anggaran lainnya-dibuat berdasarkan anggaran
jualan 1.000 unit. Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran
static.
2. Dari segi cara penyusunan, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu
periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun
setiap akhir periode anggaran
b. Anggaran kontinu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan
perbaikan anggaran yang pernah dibuat, misalnya tiap bulan
diadakan peruraikan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun
mengalami perubahan.
3. Dari segi jangka waktunya, anggaran terdiri dari:
1.34 PENGANGGARAN e
a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), adalah anggaran yang
dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun.
Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka
pendek.
b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), adalah anggaran
yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun Anggaran
untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka
panjang yang disebut anggaran modal (capital budget). Anggaran
jangka panjang tidak mesti berupa anggaran modal. Anggaran
jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran
jangka pendek.
4. Dari segi bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan
anggaran keuangan. Kedua anggaran ini hila dipadukan disebut
"anggaran induk (master budget)". Anggaran induk yang
mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka
pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah
lagi menjadi anggaran triwulanan dan anggaran triwulanan dipecah lagi
menjadi anggaran bulanan.
a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran
rugi-laba. Anggaran operasional antara lain terdiri dari: anggaran
jualan, anggaran biaya pabrik, anggaran biaya bahan baku, anggaran
biaya tenaga kerja langsung. anggaran biaya overhead pabrik,
anggaran beban usaha, dan anggaran rugi-laba.
b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran
neraca. Anggaran keuangan, antara lain terdiri dari: anggaran kas,
anggaran putang, anggaran sediaan, anggaran utang, dan anggaran
neraca.
Hubungan anggaran operasional dengan anggaran keuangan dapat
dijelaskan dengan Gambar 1.8.
e EKMA4570/ MODUL 1 1.35
I Ramalan Jualari
I
Anggaran Jualan "" Anggaran Beban Usaha,..
• -··· .. ·-··-· . .... -.. -...
Anggaran Piutang.
- . .. .. .-.. -.. . . .... -.. .. .
•Anggaran Sediaar. ... Anggaran Produk,..
- ----- --·-- -- - - - ------ --
..,, ... •Anggaran Anggaran Anggarar.
Biaya Biaya Biaya
- -Bahan--- -Tenag'ci-- everhead
Bakt:f- Kerja Pabrtkl
- - - -r--- --·
. -- - ---
.., r
Anggaran Rugi-Laba ~
.., r .,r
Anggaran Utang. Anggaran Modal Sendiri.
---- ----· ·- - .. -- - ---- -
•.. Anggaran Kas. ~ ..
- -------- ·-·· · - - -·-
Keterangan:
Cetak miring =anggaran keuangan = D
Cetak tegak = anggaran operasional = D
.., r
Anggaran Neraca
~
~ J
' J
'- -. -------- . . ... . - . - .
Gambar 1.8.
...
Anggaran
Cadangan
Be-presiasi,
Aktiva Tetap.
. .. . . . . --- . --
- -- .. --- . ...... ,
~
~
Hubungan Anggaran Operasional dengan Anggaran Keuangan
Dari Gamhar 1.8 dapat dijelaskan proses huhungan anggaran operasional
dengan anggaran keuangan sehagai herikut.
1. Anggaran Jualan dihuat herdasarkan Ramalan Jualan.
2. Anggaran Behan Usaha (Anggaran Behan Penjualan) dihuat herdasarkan
Anggaran Jualan.
3. Anggaran Piutang dihuat herdasarkan Anggaran Jualan.
4. Anggaran Produk dihuat herdasarkan Anggaran Jualan dan Anggaran
Sediaan.
1.36 PENGANGGARAN e
5. Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung,
Anggaran
6. Biaya Overhead Pabrik dibuat berdasarkan Anggaran Produk.
7. Anggaran Rugi-Laba dibuat berdasarkan Anggaran Jualan, Anggaran
Beban
8. Usaha, Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Langsung, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik.
9. Anggaran Cadangan Depresiasi Aktiva Tetap dibuat berdasarkan
Anggaran Beban Usaha, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik.
10. Anggaran Utang dibuat berdasarkan Anggaran Biaya Bahan Baku,
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Anggaran Biaya Overhead
Pabrik.
11. Anggaran Modal Sendiri dibuat berdasarkan Anggaran Rugi-Laba.
12. Anggaran Kas metode langsung dibuat berdasarkan Anggaran Utang,
Anggaran Piutang, Anggaran Jualan, Anggaran Beban Usaha, Anggaran
Biaya Bahan Baku, Anggaran Tenaga Kerja Langsung, dan Anggaran
Biaya Overhead Pabrik. Anggaran kas metode tidak langsung dibuat
berdasarkan anggaran rugi-laba dan neraca.
13. Anggaran Neraca dibuat berdasarkan Anggaran Kas, Anggaran Piutang,
Anggaran Sediaan, Anggaran Cadangan Depresiasi Aktiva Tetap, dan
Anggaran Modal . Sendiri.
5. Dari segi kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam
anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif
merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran
keuangan yang disusun secara lengkap.
b. Anggaran parsial, adalah anggaran yang disusun tidak secara
lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu
saja. Misalnya karena keterbatasan kemampuan maka hanya dapat
menyusun anggaran operasional.
6. Dari segi fungsinya, anggaran terdiri dari:
a. Anggaran apropriasi (appropriation budget), adalah anggaran yang
diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk
manfaat lain. Misalnya basil menjual barang X sebesar
Rp100.000,00 dianggarkan untuk melunasi utang usaha sebagai
e EKMA4570/MODUL 1 1.37
akibat membeli barang X secara kredit sebesar Rp1.00.000,00.
Dengan demikian hasil menjual barang X sebesar Rp100.000,00
tidak boleh dianggarkan untuk membayar gaji atau keperluan
lainnya, selain untuk melunasi utang usaha tersebut.
b. Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang
disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam
organisasi (perusahaan) misalnya untuk menilai apakah biaya/beban
yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui
batas. Contoh: biaya bahan baku (BBB) dianggarkan bulan ini
sebesar Rp20.000,00, kemudian dalam pelaksanaannya apakah biaya
bahan baku bulan ini tidak melebihi Rp20.000,00, hila melebihi
Rp20.000,00, sedangkan tingkat produksi tidak berubah dan hal-hal
lain juga tidak berubah. berarti biaya bahan baku tersebut tidak
efisien.
7. Dari segi metode penentuan harga pokok produk anggaran terdiri atas:
a. Anggaran tradisional (traditional budget) atau anggaran
konvensional (conventional budget), terdiri atas~ anggaran berdasar
fungsional (junctional based budget) dan anggaran berdasar sifat
(characteristic based budget). Anggaran berdasar fungsional dibuat
menggunakan metode penentuan harga pokok penuh (full costing),
sedangkan anggaran berdasar sifat dibuat menggunakan metode
penentuan harga pokok variabel (variable costing). Anggaran
berdasar fungsional dapat digunakan untuk menyusun anggaran
induk atau anggaran tetap, tetapi tidak dapat digunakan untuk
menyusun anggaran variabel. Anggaran berdasar sifat biasanya
digunakan untuk menyusun anggaran variabel, tetapi bisa juga
digunakan untuk menyusun anggaran induk.
b. Anggaran berdasar kegiatan (activity based budget) dibuat
menggunakan metode penentuan harga pokok berdasar kegiatan
(activity based costing). Anggaran ini dapat digunakan untuk
menyusun anggaran variabel dart anggaran induk. Penganggaran
tradisional (traditional budgeting) dan penganggaran berdasar
kegiatan (activity based budgeting) dapat dijelaskan dengan Gambar
1.9.
1.38
Penentuan Harga
Pokok PenuH
· -~-Full- Costing~;.- -- -
" . . -.
Penganggaran
Berdasar Fungsional
(1Functionai-Basea
--- · -- --Budgeting~;.----- ----
Penentuan Harga
Pokok variabel
(Variable -Cost1ng)
Penganggaran
Berdasar Sifat
(I CharacteristicB-asea
Budgeting~:.
. .......-·'----a-·,_________,,-,7 _,J .... ......
v
Penentuan Harga Pokok Tradisional QTraditional Costing·;:
.. .. .. ....... .. . . ........ ........... . ... ... ... .... ....
Penganggaran Tradisional (IFTraditional Budgetin9:.
Gambar 1.9.
PENGANGGARAN e
Penentuan Harga PokoKI
· -·-serdasar Kegiatart- ---·
(Variable Costing)
Penganggaran Berdasa~
Ke-giatan ~ CharacteristiC!
Based Budgeting;,
Penganggaran Tradisional dan Penganggaran Berdasar Kegiatan
Penganggaran berdasar fungsional dan penganggaran berdasar sifat
keduanya termasuk penganggaran tradisional. Ditinjau dari kepentingan
manajemen (internal) tampak pada Gambar 1.9 arus panah penganggaran
berdasar sifat lebih maju dibandingkan dengan penganggaran berdasar
fungsional, dan lebih maju lagi penganggaran berdasar kegiatan.
~!.l! LATIHANI .,_ _ _ _ , .
, 7 • • ' ( - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
.- - .____.....,. - .
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Anggaran berfungsi sebagai alat pengawasan. Jelaskan bagaimana cara
melakukan pengawasan. tersebut!
2) Apa yang Anda ketahui dengan anggaran induk?
3) Apa yang Anda ketahui dengan anggaran tradisional?
4) Apa yang Anda ketahui dengan anggaran tetap dan anggaran variabel?
5) Apa yang Anda ketahui dengan anggaran berdasar kegiatan?
e EKMA4570/MODUL 1 1.39
Jawaban Pelatihan
1) Pengawasan berarti melakukan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan,
dengan cara: (a) membandingkan realisasi dengan anggaran (rencana),
dan (b) melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu.
2) Anggaran induk terdiri atas anggaran operasional dan anggaran
keuangan. Anggaran operasional bertujuan untuk menyusun anggaran
rugi-laba, sedangkan anggaran keuangan bertujuan untuk menyusun
anggaran neraca.
3) Anggaran tradisional terdiri atas anggaran berdasar fungsional dan
anggaran berdasar sifat.
4) Anggaran tetap adalah anggaran yang disusun berdasarkan kapasitas
tertentu, sedangkan anggaran variabel adalah anggaran yang disusun
berdasarkan interval kapasitas tertentu.
5) Anggaran berdasar kegiatan adalah anggaran yang disusun berdasarkan
penentuan harga pokok berdasar kegiatan.
RANGKUMAN
Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan memberikan
gambaran yang jelas dalam satuan barang dan uang. Anggaran berfungsi
sebagai alat pelaksanaan memberikan pedoman agar pekerjaan dapat
dilaksanakan secara selaras. Anggaran berfungsi sebagai alat
pengawasan, yaitu digunakan sebagai alat menilai pelaksanaan
pekerjaan.
Anggaran dapat dikelompokkan dari segi dasar penyusunan terdiri
atas: anggaran variabel dan anggaran tetap, dari segi penyusunan terdiri
atas anggaran periodik dan anggaran kontinu, dari segi jangka waktu
terdiri atas: anggaran jangka panjang dan anggaran jangka pendek, dari
segi bidangnya terdiri atas: anggaran operasional dan anggaran
keuangan, dari segi kemampuan menyusun terdiri atas: anggaran
komprehensif dan anggaran parsial, dari segi fungsinya terdiri atas
anggaran apropriasi dan anggaran kinerja, dari segi penentuan harga
pokok produk terdiri atas: anggaran tradisional dan anggaran berdasar
kegiatan.
1.40 PENGANGGARAN e
TES FDRMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran
teliti karena anggaran memberikan gambaran yang ....
A. lebih nyata dalam unit dan uang
B. tidak nyata dalam unit dan uang
C. lebih nyata dalam unit barang
D. lebih nyata dalam satuan barang
2) Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga
pekerjaan dapat dilaksanakan secara ....
A. selaras dalam mencapai tujuan (laba)
B. serasi dalam pencapaian tugas
C. pernyataan A dan B benar keduanya
D. pernyataan A dan B tidak benar keduanya
3) Melakukan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan merupakan fungsi ....
A. perencanaan
B. pelaksanaan
C. pengawasan
D. koordinasi
4) Anggaran terdiri dari anggaran variabel dan anggaran tetap dari segi ....
A. dasar penyusunan
B. cara penyusunan
C. jangka waktu
D. bidangnya
5) Anggaran terdiri atas anggaran periodik dan anggaran kontinu dari
•
seg1 ....
A. dasar penyusunan
B. cara penyusunan
C. jangka waktu
D. bidangnya
6) Anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan dari
•
seg1 ....
A. dasar penyusunan
B. cara penyusunan
e EKMA4570/MODUL 1 1.41
C. jangka waktu
D. bidangnya
7) Anggaran untuk menyusun anggaran rugi-laba disebut ....
A. anggaran periodik
B. anggaran kontinu
C. anggaran operasional
D. anggaran keuangan
8) Anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu
disebut ....
A. anggaran variabel
B. anggaran tetap
C. anggaran operasional
D. anggaran keuangan
9) Anggaran yang. dibuat menggunakan metode penentuan harga pokok
penuh (full costing) disebut ....
A. anggaran berdasar kegiatan
B. anggaran induk
C. anggaran berdasar fungsional
D. anggaran berdasar sifat
10) Anggaran induk terdiri atas ....
A. anggaran berdasar fungsional dan anggaran berdasar sifat
B. anggaran operasional dan anggaran keuangan
C. anggaran tradisional dan anggaran konvensional
D. anggaranjangka pendek dan anggaranjangka panjang
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal
1.42
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% =baik sekali
80 - 89% =baik
70 - 79% = cukup
< 70o/o =kurang
PENGANGGARAN e
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
e EKMA4570/MODUL 1 1.43
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif1
1) D. Pemyataan B & C benar.
2) D. Tujuan.
3) A. Target.
4) A. Aturan.
5) B. Kebijakan.
6) C. Metode.
7) D. Standar.
8) B. Strategi.
9) C. Program.
10) A. Prosedur.
Tes Formatif2
1) A. Lebih nyata dalam unit dan uang.
2) A. Selaras dalam mencapai tujuan (laba).
3) C. Pengawasan.
4) A. Dasar penyusunan.
5) B. Cara penyusunan.
6) C. Jangka waktu.
7) C. Anggaran operasional.
8) B. Anggaran tetap.
9) C. Anggaran berdasar fungsional.
10) B. Anggaran operasional dan anggaran keuangan.
1.44
Anggaran
Anggaran apropriasi
(appropriation budget)
Anggaran berdasar
kegiatan (activity based
budget)
Anggaran jangka
pendek (anggaran
taktis)
Anggaran jangka
panjang (anggaran
strategis)
Anggaran keuangan
Anggaran kontinu
Anggaran
komprehensif
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PENGANGGARAN e
Glosarium
merupakan basil menyusun anggaran,
sedangkan penganggaran adalah proses
menyusun anggaran.
anggaran yang diperuntukan bagi tujuan
tertentu dan tidak boleh digunakan untuk
manfaat lain.
dibuat menggunakan metode penentuan harga
pokok berdasar kegiatan (activity based
costing).
anggaran yang dibuat denganjangka waktu
paling lama sampai satu tahun. Anggaran
untuk keperluan modal kerja merupakan
anggaran jangka pendek.
anggaran yang dibuat denganjangka waktu
lebih dari sate tahun. Anggaran untuk
keperluan investasi barang modal merupakan
anggaran jangka panjang yang disebut
anggaran modal (capital budget). Anggaran
jangka panjang tidak mesti berupa anggaran
modal. Anggaran jangka panjang diperlukan
sebagai dasar penyusunan anggaran jangka
pendek.
anggaran yang bertujuan untuk menyusun
anggaran neraca. anggaran kinerja
(performance budget), adalah anggaran yang
disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang
dilakukan dalam organisasi (perusahaan)
misalnya untuk menilai apakah biaya/beban
yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas
tidak melampaui batas.
anggaran yang dibuat untuk mengadakan
perbaikan anggaran yang pemah dibuat.
rangkaian dari berbagai macam anggaran yang
disusun secara lengkap. Anggaran
e EKMA4570/MODUL 1
Anggaran neraca
Anggaran operasional
Anggaran parsial
Anggaran periodik
Anggaran tetap
Anggaran tradisional
(traditional budget)
atau anggaran
konvensional
(conventions budget)
Anggaran variabel
Aturan (rules)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1.45
komprehensif merupakan perpaduan dari
anggaran operasional dan anggaran keuangan
yang disusun secara lengkap.
anggaran berupa daftar yang disusun secara
bersistem tentang aktiva, utang, dan modal dari
suatu organisasi pada saat tertentu.
anggaran untuk menyusun anggaran rugi-laba.
anggaran yang disusun tidak secara lengkap,
anggaran yang hanya menyusun bagian
anggaran tertentu saja.
anggaran yang disusun untuk satu periode
tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun
yang disusun setiap akhir periode anggaran.
anggaran rugi-laba adalah anggaran berupa
daftar yang disusun secara bersistem tentang
dapatan (revenues), beban (expenses), rugi dan
laba yang diperoleh suatu perusahaan selama
periode tertentu.
anggaran yang disusun berdasarkan suatu
tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap
disebut juga dengan anggaran statis.
terdiri atas anggaran berdasar fungsional
(junctional based budget) dan anggaran
berdasar sifat (characteristic based budget).
Anggaran berdasar fungsional dibuat
menggunakan metode penentuan harga pokok
penuh (full costing), sedangkan anggaran
berdasar sifat dibuat menggunakan metode
penentuan harga pokok variabel (variable
costing).
anggaran yang disusun berdasarkan interval
(kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada
intinya merupakan suatu serf anggaran yang
dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas
(kegiatan) yang berbeda.
suatu petunjuk, perintah, larangan,
kompensasi, hak, sanksi, dan kewajiban dalam
1.46
Bahan baku
Beban (expenses)
Biaya (cost)
Biaya administrasi dan
umum
Biaya bahan baku
(BBB)
Biaya bukan usaha
Biaya konversi
Biaya overhead pabrik
(BOP)
Biaya pabrik
Biaya penjualan
Biaya tenaga kerja
langsung (BTKL)
Biaya usaha
Biaya utama
Dapatan (revenues)
Harga pokok (cost)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PENGANGGARAN e
pelaksanaan pekerjaan. Aturan dibuat untuk
semua pihak yang terdapat dalam lingkungan
yang bersangkutan.
bahan utama produk, bahan langsung produk.
harga pokok (cost) yang bermanfaat dan telah
habis dipakai untuk memperoleh laba.
dalam arti sempit sama dengan harga pokok
(cost).
biaya usaha dikurang biaya penjualan.
bahan baku dipakai dalam satuan uang.
biaya sampingan usaha, bagi perusahaan bukan
lembaga keuangan, seperti beban bunga.
biaya untuk mengubah bahan baku menjadi
produk.
biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. BBB dan BTKL
merupakan biaya utama.
biaya yang terjadi di pabrik periode sekarang
(periode ini).
biaya yang terjadi untuk kepentingan penjualan
produk utama.
upah tenaga kerja langsung yang harus
dibayar.
biaya kegiatan pokok perusahaan, selain harga
pokok barang terjual. Biaya usaha terdiri atas
biaya penjualan dan biaya administrasi dan
umum.
biaya yang langsung berhubungan dengan
produk. Biaya konversi terdiri atas BTKL dan
BOP.
merupakan jumlah yang dibebankan kepada
langganan untuk barang dan jasa yang dijual.
nilai sesuatu yang dikorbankan dalam satuan
uang untuk memperoleh harta.
e EKMA4570/MODUL 1
Kebijakan (policy)
Metode
Organisasi
(organization)
Penganggaran
Perencanaan
Pengorganisasian
(organizing)
Perusahaan agraris
Perusahaan dagang
Perusahaan ekstraktif
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1.47
petunjuk menyeluruh secara lisan, tertulis atau
yang diimplikasi yang menetapkan batas
umum serta arab tindakan yang akan
dilaksanakan.
suatu cara yang ditetapkan untuk
melaksanakan suatu tugas tertentu.
salah satu jenis rencana pembagian kerja dari
sekelompok orang untuk bekerja sama
mencapai tujuan bersama.
perencanaan keuangan suatu organisasi.
Penganggaran adalah proses menyusun
rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif
dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang
berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang
mungkin dapat dilakukan dan bagaimana cara
melakukannya. perencanaan merupakan upaya
tindakan berhati-hati sebelum melakukan
sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil
dengan baik.
proses, cara, perbuatan mengorganisasi. Dalam
hal ini diatur dan ditentukan tugas
pekerjaannya, macam pekerjaannya, sifat
pekerjaannya, pola kesatuan kerjanya, siapa
yang akan melakukan, apa alatnya, bagaimana
keuangannya, dan fasilitas lainnya.
perusahaan yang melakukan kegiatan di bidang
pertanian, perkebunan, petemakan, perikanan,
yang -hasilnya untuk dijual.
perusahaan yang membeli barang untuk dijual
tanpa mengubah bentuk barang yang dibeli
tersebut.
perusahaan yang mengambil (mengeksploitasi)
kekayaan alam yang tersedia dengan maksud
untuk dijual tanpa harus mengubah bentuk
barang yang diambil tersebut.
1.48
Perusahaan jasa
Perusahaan industri
Produk
Produksi
Program
Prosedur
Skedul (Jadwal)
Standar
Strategi
Skenario
Tenaga kerja langsung
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
PENGANGGARAN e
perusahaan yang menerima uang jasa dari
kegiatannya menyediakan aktiva (harta),
tenaga untuk pelayanan kepada klien
(langganan). Contohnya: jasa keuangan, jasa
angkutan, jasa perawatan, jasa penyewaan, jasa
konsultan, dan lain-lain.
perusahaan yang mengolah suatu benda
menjadi produk tertentu untuk dijual. Industri
dalam arti luas meliputi barang dan jasa.
lndustri dalam anti sempit hanya meliputi
barang. Perusahaan industri dalam anti sempit
disebut perusahaan manufaktur atau
perusahaan pabrikase.
basil produksi, dapat berupa barang dan jasa.
Bila industri dalam anti sempit maka
produknya berupa barang. Dalam buku ini
digunakan industri dalam anti sempit.
proses mengolah benda menjadi produk
tertentu.
suatu kegiatan yang berfungsi untuk
membahas dan menentukan kegiatan yang
harus dilakukan dalam usahanya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
merupakan urut-urutan seri tugas yang saling
berhubungan dan diadakan untuk menjamin
pelaksanaan kerja yang seragam.
data rincian waktu kegiatan yang direncanakan
merupakan kesatuan pengukuran yang
ditetapkan sebagai patokan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
merupakan cara mencapai tujuan yang harus
diikuti oleh setiap bagian dalam perusahaan.
rencana lakon dalam film, drama dan
sejenisnya berupa adegan demi adegan yang
tertulis secara terperinci.
tenaga kerja manusia yang langsung membuat
produk.
e EKMA4570/ MODUL 1
Tujuan khusus (target)
Tujuan umum (goal)
•
•
•
•
1.49
tujuan yang melukiskan ruang lingkup yang
jelas serta memberikan arah kepada usaha yang
dilakukan dalamjangka pendek.
tujuan yang menyatakan secara luas keadaan
atau kedudukan di waktu yang akan datang dan
basil akhir dari aktivitas perusahaan dalam
jangka panjang.
1.50 PENGANGGARAN e
Daftar Pustaka
Moeliono, Anton M, dkk. (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Rl, Balai Pustaka.
Nafarin, M. (2004). Akuntansi, Pendekatan Siklus dan Pajak untuk
Perusahaan Industri dan Dagang. Jakarta, Ghalia Indonesia.
Nafarin, M. (2004). Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi. Jakarta,
Salemba Empat.
Winardi. (1979). Asas-asas Manajemen. Bandung, Alumni.
Winardi. (1984). Pengawasan Budgeter dan Biaya Standar. Bandung,
Alumni.
Welsch, Glenn A., Ronald W. Hilton, Paul N. Gordon. (1996). Anggaran,
Perencanaan dan Pengendalian Laba. Buku I. Terjemahan
Purwatiningsih dan Maudy Warouw. Jakarta: Salemba Empat.
Kembali ke Daftar lsi..
MDDUL 2
Penyusunan Anggaran Operasional I
Drs. M. Nafarin, M.M.
PENDAHULUAN
odul dua ini terdiri atas dua Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1
~ menjelaskan tentang peramalan jualan, dan Kegiatan Belajar 2
menjelaskan tentang penyusunan anggaran jualan.
Peramalan merupakan fungsi manajemen yang pertama sebelum fungsi
perencanaan (penganggaran). Oleh karena itu, peramalan jualan sangat
penting dalam penganggaran jualan. Ketepatan dalam membuat ramalan
jualan akan menentukan penyusunan anggaran jualan, dan anggaran jualan
merupakan anggaran yang menentukan anggaran lainnya. Karena pentingnya
peramalan jualan maka pada modul ini untuk Kegiatan Belajar 1 tentang
peramalan jualan dibahas bermacam metode peramalan jualan, mulai metode
pendapat sampai analisis trend garis lurus, analisis trend bukan garis lurus,
analisis regresi sederhana, dan analisis regresi berganda.
Analisis trend terdiri atas trend garis lurus dan trend bukan garis lurus.
Analisis trend garis lurus (linear) terdiri atas: metode momen dan metode
kuadrat terkecil. Analisis trend bukan garis lurus terdiri atas: trend parabola
kuadrat, trend eksponensial, dan trend eksponensial yang diubah. Dalam
analisis trend dilengkapi juga dengan standar kesalahan peramalan (SKP)
untuk memilih metode yang cocok dalam peramalan jualan.
Analisis regresi sederhana digunakan dalam peramalan jualan bila hanya
terdapat satu variabel terikat (Y) dan satu variabel bebas (X), tetapi bila
terdapat satu variabel terikat (jualan) dan ada lebih dari satu variabel bebas
maka digunakan dalam peramalan jualan adalah analisis regresi berganda.
Dalam modul ini analisis regresi berganda hanya membahas satu variabel
terikat (Y) dan dua variabel bebas (X), hal ini disebabkan bila variabel bebas
lebih dari dua (semakin banyak) memerlukan perhitungan yang semakin rum
it, terkecuali menggunakan program komputer.
Secara khusus setelah mempelajari modul ini anda diharapkan mampu:
1. menjelaskan metode ramalan jualan;
2.2 PENGANGGARAN e
2. menjelaskan kebaikan dan keburukan metode ramalan;
3. membuat ramalan jualan dengan bermacam metode;
4. menjelaskan pengertian anggaran jualan;
5. menjelaskan kegunaan anggaranjualan;
6. menjelaskan faktor yang mempengaruhi anggaran jualan;
7. menyusun anggaran jualan.
e EKMA4570/MODUL 2 2.3
KEGIATAN BELAL.JAR 1
Peramalan Jualan
ada Kegiatan Belajar 1 menjelaskan tentang peramalan jualan, meliputi:
metode ramalan jualan, kebaikan dan keburukan metode ramalan jualan,
dan membuat ramalan jualan.
A. METODE RAMALAN JUALAN
Telah dikemukakan fungsi manajemen oleh George R. Terry terdiri atas
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan
(actuating), dan pengawasan (controlling). Dalam kaitannya dengan
peramalan (forecasting), L.F Orwick mengemukakan fungsi manajemen yang
terdiri dari peramalan (forecasting), perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengkomandoan (commanding),
pengkoordinasian (coordinating), pengawasan (controlling). Dari fungsi
manajemen yang dikemukakan oleh Orwick tersebut berarti proses kegiatan
manajemen dimulai dari peramalan (forecasting) setelah itu baru dilakukan
perencanaan (planning), baru kemudian fungsi manajemen yang lain. Pada
Gambar 1.2 tampak anggaran jualan (rencana jualan) dibuat berdasarkan
ramalan jualan.
Peramalan jualan merupakan proses kegiatan memperkirakan produk
yang akan dijual pada waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan
dibuat berdasarkan data yang pemah terjadi dan atau mungkin akan terjadi.
Peramalan (forecasting) adalah proses kegiatan meramalkan suatu
kejadian yang mungkin terjadi pada masa akan datang dengan cara mengkaji
data yang ada. Jualan artinya hasil proses menjual atau yang dijual atau hasil
penjualan. Penjualan artinya proses menjual. Menjual artinya menyerahkan
sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu. Peramalan jualan berarti
proses meramalkan produk yang dijual dari perusahaan tertentu dan pada saat
tertentu. Peramalan jualan merupakan faktor penting dalam perencanaan
perusahaan, karena peramalan jualan akan menentukan anggaran jualan, dan
anggaran jualan menentukan anggaran produk, anggaran biaya pabrik,
anggaran beban usaha, anggaran kas, anggaran rugi-laba dan anggaran
neraca.
2.4 PENGANGGARAN e
Teknik membuat ramalan jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif atau gabungan keduanya.
1. Metode Kualitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kualitatif dengan menggunakan
metode pendapat para tenaga penjual, metode pendapat para manajer divisi
penjualan, metode pendapat eksekutif, metode pendapat para ahli, dan
metode pendapat survei konsumen.
a. Pendapat para tenaga penjual
Pendekatan ini menekankan pertimbangan dan keahlian dari para tenaga
penjual. Partisipasi tingkat tinggi dari bawah ke atas sangat ditekankan.
Metode ini sering digunakan oleh perusahaan kecil, dan perusahaan yang
hasil produknya berjumlah sedikit.
b. Pendapat para manajer divisi penjualan
Pendekatan ini menekankan pertanggungjawaban dari manajer penjualan
daerah atau produk. Variasi dari pendekatan ini berdasarkan pada survei
informal dari pelanggan utama perusahaan, jualan diramalkan atas dasar
laporan yang dipersiapkan oleh perwakilan khusus perusahaan yang berkaitan
dengan pelanggan.
c. Pendapat para ahli
Orang yang berpengalaman dan ahli dalam bidang penjualan seringkali
dimintai pertimbangan untuk meramalkan jualan.
d. Pendapat eksekutif
Perusahaan kecil dan menengah sering menggunakan metode pendapat
juri dari eksekutif. Dalam bentuk paling sederhana, menyajikan pertimbangan
kombinasi atau pendapat dari eksekutif tingkat atas dalam perusahaan
tersebut. Perusahaan kecil sering menggunakan prosedur yang sederhana,
dimulai dengan analisis data jualan historis menurut produk. dan daerah
sebagai suatu dasar untuk perencanaan jualan. Ramalan jualan awal dibuat
sebagai fungsi staf. Hasilnya kemudian disesuaikan oleh eksekutif penjualan
tingkat atas untuk faktor seperti kondisi ekonomi, kebijakan manajemen
penjualan, dan tujuan pertumbuhan yang ingin dicapai. Selanjutnya, ramalan
jualan sementara diberikan ke masing-masing manajer kantor pemasaran
e EKMA4570/MODUL 2 2.5
daerah (produk) untuk pertimbangan peninjauan kembali dan perbaikan yang
diusulkan.
e. Pendapat dari survei konsumen
Metode survei-konsumen juga dapat digunakan untuk meramalkan
jualan. Sasaran survei bisa berupa individu, rumah tangga, perusahaan,
departemen, negara, dan organisasi tertentu. Umumnya survei hanya meneliti
sampelnya saja. Untuk keperluan ramalan ditanyakan maksud atau rencana
orang (individu), rumah tangga, departemen, negara dan organisasi lainnya.
Misalnya individu ditanya bermaksud beli barang tertentu, kalau ya, berapa
jumlahnya.
2. Metode Kuantitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kuantitatif dapat menggunakan
analisis trend, analisis regresi, metode distribusi probabilitas, dan metode
analisis jalur produk.
a. Analisis trend
Analisis trend merupakan salah satu metode statistik yang mudah
digunakan dalam meramalkan Uualan). Analisis trend terdiri atas; trend garis
lurus dan trend bukan garis lurus. Trend garis lurus (linear) terdiri atas;
metode kuadrat terkecil dan metode bukan garis lurus antara lain trend
parabola kuadrat, trend eksponensial (logaritma). Analisis trend merupakan
analisis runtut waktu atau data berkala sebagai variabel bebas (X).
b. Analisis regresi
Analisis regresi juga termasuk metode statistik dalam meramalkan
Uualan). Analisis regresi terdiri atas regresi sederhana dan analisis regresi
berganda. Analisis regresi merupakan analisis antara variabel terikat (Y)
dengan variabel bebas (X). Variabel bebas yang mempengaruhi variabel
terikat digunakan untuk meramalkan variabel terikat. Bila variabel bebas
hanya ada satu digunakan analisis regresi sederhana, tetapi hila variabel
bebas lebih dari satu maka digunakan analisis regresi berganda. Untuk
analisis regresi berganda dalam modul ini hanya dikemukakan dua variabel
bebas, karena hila variabel bebas sangat banyak, perhitungannya lebih rumit,
dan sebaiknya menggunakan program komputer.
2.6 PENGANGGARAN e
c. Metode distribusi probabilitas
Metode ini dapat digunakan untuk meramalkan jualan dengan cara
memakai variasi produk yang akan dijual dan membuat probabilitas masing-
masing taksiran variasi produk yang akan dijual.
d. Metode analisis lini produk
Metode analisis jalur produk atau lini produk dalam membuat ramalan
jualan sangat penting. Mengenai jalur produk (lini produk) dibahas lebih
lanjut pada Modul 4 Kegiatan Belajar 1. Ramalan jualan baik strategis
maupun taktis harus mencakup keputusan sementara tentang jalur produk
baru yang akan diperkenalkan, jalur produk lama yang akan dihapuskan,
inovasi dan produk campuran. Produk campuran adalah hubungan volume
antara dua produk atau lebih, misalkan anggaran jualan setahun 2.000 unit
produk X dan 2.500 produk Y sehingga berjumlah 4.500 unit. Masalahnya
apakah meningkatkan produk Y tanpa meningkatkan produk X atau
meningkatkan produk X tanpa meningkatkan produk Y. Masalah ini lebih
lanjut akan dibahas pada Modul 7 Kegiatan Belajar 1 tentang penyusunan
anggaran variabel perusahaan industri dengan pokok bahasan Manfaat
Metode Penentuan Harga Produk Variabel Dalam Pengambilan Keputusan,
yaitu keputusan meningkatkan produk tertentu.
B. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN METODE RAMALAN JUALAN
Metode kualitatif dan metode kuantitatif tidak menjamin ketepatan
ramalan jualan dengan realisasi. Ramalan jualan akan mendekati realisasi
jualan, apabila ramalan jualan tersebut dapat disusun berdasarkan kontrak
jual beli (sales contract).
Setiap metode bagaimanapun baiknya, tentu ada keburukannya
(kelemahannya). Begitu juga dengan metode ramalan jualan yang
dikemukakan dalam modul ini.
1. Metode Kualitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kualitatif, seperti dengan
menggunakan metode pendapat para tenaga penjual, metode pendapat para
manajer divisi penjualan, dan metode pendapat eksekutif mempunyai
kebaikan (keunggulan), tetapi juga mempunyai keburukan (kelemahan)
dalam membuat ramalan jualan.
e EKMA4570/MODUL 2 2.7
a. Metode pendapat para tenaga penjual
Kebaikan metode pendapat para tenaga penjual adalah bahwa:
1) menanamkan tanggung jawab dan mereka merasa milik perusahaan;
2) ramalan dibuat oleh individu yang terdekat dengan pelanggan;
3) rencana awalnya disetujui oleh orang yang bertanggung jawab untuk
tercapainya tujuan penjualan.
Kelemahan metode pendapat para tenaga penjual adalah:
1) tenaga penjual (pramuniaga) mungkin terlalu optimis
ramalannya terlalu kecil untuk melindungi diri sendiri;
2) perhatian yang tidak cukup mungkin ditujukan untuk
• •
atau pesnrus,
variabel sebab
akibat yang luas. Para peserta tenaga penjual mungkin tidak memberikan
perhatian yang cukup kepada masalah selanjutnya sehingga evaluasi
potensi pasar tidak layak. Kelemahan ini dapat diatasi melalui
pendidikan tentang anggaran dan motivasi;
3) metode ini terbatas pada ramalan taktis jangka pendek, tujuan utama
dalam ramalan jualan seharusnya memaksimumkan laba jangka panjang
daripada jangka pendek.
b. Metode pendapat para manajer divisi penjualan
Metode ini juga mempunyai kebaikan dan keburukan dalam membuat
ramalan jualan. Kebaikan metode ini antara lain: (a) dapat digunakan secara
luas oleh perusahaan dari semua ukuran, (b) berguna dalam situasi jumlah
pelanggan terbatas. Keburukan metode ini antara lain digunakan untuk
ramalan jualan jangka pendek sehingga dapat mengabaikan memaksimalkan
laba jangka panjang.
c. Metode pendapat eksekutif
Metode ini juga mempunyai kebaikan karena sederhana, langsung dan
ekonomis sehingga sering digunakan. Kelemahannya antara lain:
(a) memerlukan pengalaman khusus, dan pengetahuan yang luas dan
(b) menghasilkan ramalan yang lebih atau kurang ilmiah.
d. Metode pendapat para ahli
Metode ini kebaikannya mudah dilakukan, tetapi kelemahannya bersifat
subjektif, artinya lebih mengandalkan orangnya daripada data yang
mendukung pendapat orang tersebut.
2.8 PENGANGGARAN e
e. Metode pendapat dari survei konsumen
Metode pendapat dari survei konsumen keunggulannya bersifat objektif,
tetapi kelemahannya yang diteliti adalah sampel (tidak keseluruhan
konsumen) maka hasilnya taksiran saja.
Bila berbicara sampel maka kita berbicara populasi. Sekumpulan
konsumen adalah populasi. Beberapa konsumen yang dapat mewakili dari
sekumpulan konsumen disebut sampel. Sampel acak (random) adalah sampel
yang diambil dari populasi dengan peluang yang sama. Penyampelan adalah
proses pemilihan sejumlah unsur dari populasi, dengan cara mempelajarinya,
memahami sifatnya, dapat ditaksir sifat dari populasi.
2. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif seperti metode distribusi probabilitas juga
mempunyai kebaikan dan keburukan.
a. Metode distribusi probabilitas
Kebaikan metode distribusi probabilitas adalah adanya nilai tunggal pada
nilai yang
dikerjakan.
bergantung
probabilitas.
diharapkan dan distribusi probabilitas itu sendiri mudah
Kelemahan metode distribusi probabilitas adalah lebih
kepada taksiran manajemen dalam penentuan besarnya nilai
b. Ana/isis trend dan regresi
Metode ini selain mempunyai kebaikan karena menggunakan ramalan
yang ilmiah dan realistis (objektif), tetapi metode trend dan regresi juga
mempunyai kelemahan. Kelemahan metode trend dan regresi karena
menggunakan asumsi yang konstan (tetap), misalnya harga jual harus
mempunyai fungsi yang linear (garis lurus) dengan kuantitas barang yang
dijual. Sebagai contoh, harga jual per satuan harus sama untuk jumlah barang
yang dijual berapa pun banyaknya, padahal pada kenyataannya ada potongan
harga.
Beberapa data runtut waktu dalam analisis trend, seperti: data jualan
yang tersedia dalam satuan uang, data tersebut dipengaruhi oleh jumlah fisik
barang yang dijual dan harga jualnya. Adanya inflasi dan variasi harga dari
waktu ke waktu dapat menimbulkan masalah dalam analisis. Sebagai contoh,
meningkatnya harga jual per unit akan meningkatkan jumlah jualan dalam
satuan uang, padahal mungkin jumlah kuantitas barang yang terjual menurun.
e EKMA4570/MODUL 2 2.9
Jadi, analisis yang demikian berdasarkan asumsi (anggapan) harga konstan
(tidak berubah). Di samping anggapan harga jual tidak berubah, daya beli
konsumen juga diasumsikan tidak berubah, selera konsumen juga
diasumsikan tidak berubah, pesaing dan barang substitusi juga dianggap tidak
berubah, permintaan dianggap tetap, dan hal-hallain dianggap tidak berubah,
padahal kenyataannya dapat saja berubah.
Oleh karena analisis trend dan regresi menggunakan asumsi (anggapan)
yang konstan maka ramalan dengan analisis trend dan regresi tidak dapat
digunakan untuk ramalan jangka panjang, terkecuali anggapan konstan
tersebut dalamjangka panjang tidak berubah.
Metode survei konsumen dalam penelitian mengambil sampelnya saja.
Metode trend (regresi) juga demikian, dalam penelitian mengambil
sampelnya saja (hila populasi sampel yang teliti sangat banyak). Dengan
demikian metode trend (regresi) juga berdasarkan taksiran.
Dalam teknik regresi variabel bebas sangat banyak dan yang diteliti
kurang, juga akan menurunkan kualitas hasil penelitian.
C. MEMBUAT RAMALAN JUALAN
Membuat ramalan jualan secara kuantitatif dapat menggunakan metode
distribusi probabilitas, analisis trend, dan analisis regresi. Analisis trend
terdiri atas: analisis trend garis lurus dan analisis trend bukan garis lurus.
Analisis regresi terdiri atas: regresi sederhana, dan regresi berganda.
1. Metode Distribusi Probabilitas
Metode distribusi probabilitas dapat digunakan untuk meramalkan jualan
dengan cara menaksir variasi produk yang akan dijual, setelah itu memilih
angka tertentu untuk membuat kelas interval, dan titik tengah dari kelas
interval tersebut dipilih sebagai nilai kelas interval masing-masing.
Kemudian membuat probabilitas dengan cara untung-untungan, dan jumlah
probabilitas dari semua kemungkinan berjumlah satu atau 100%. Setelah itu
mengalikan setiap kemungkinan jualan dengan probabilitasnya untuk
mendapatkan nilai tertimbang (terbobot) masing-masing. Jumlah nilai
tertimbang merupakan nilai yang diharapkan dalam hal ini jualan yang
diramalkan.
Misalkan manajer penjualan menaksir jumlah suatu produk selama
sebulan bervariasi dari 0 sampai 20.000 unit namun tidak mungkin sampai
2.10 PENGANGGARAN e
20.001 unit. Manajer penjualan memilih 5 angka tertentu dan probabilitas
dari masing-masing angka tersebut. Interval 0 sampai 20.000 unit dibagi
dalam 5 buah kelas interval, dan titik tengah dari kelas interval tersebut
dipilih sebagai nilai kelas interval masing-masing. Pendekatan ini
menghasilkan distribusi probabilitas seperti Tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Distribusi Probabilitas
Jualan x Probabilitas =Nilai Tertimbang
1.000 unit 10°/o 100 unit
5.000 20°/o 1.000
9.000 35°/o 3.150
13.000 30°/o 3.900
17.000 5°/o 850
100°/o 9.900 Unit
Dengan demikian nilai yang diharapkan 9.900 unit yang merupakan
ramalan jualan sebulan.
2. Analisis Trend Garis Lurus
Trend merupakan gerakan lamban berjangka panjang dan cenderung
menuju ke satu arah, menaik atau menurun. Dalam suatu data runtut waktu
garis trend pada dasarnya garis regresi dan variabel bebas X merupakan
variabel waktu.
Analisis trend garis lurus (linear) terdiri atas: metode kuadrat terkecil
dan metode momen.
Dalam analisis trend tidak ada ketentuan jumlah data historis (n) yang
dianalisis, tetapi semakin banyak jumlah data (n) semakin baik basil
perhitungan analisis.
Misalnya: data jualan susu dari PT Imma selama 5 tahun, yaitu tahun
2011, 2012, 2013, 2014, 2015 masing-masing 130 unit, 145 unit, 150 unit,
165 unit dan 170 unit.
Dari data jualan susu selama 5 tahun (n = 5), dapat dihitung ramalan
jualan dengan menggunakan analisis trend garis lurus (metode kuadrat
terkecil dan metode momen), maupun dengan menggunakan analisis trend
bukan garis lurus sebagai berikut.
Analisis trend garis lurus terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode
momen yang dapat diuraikan sebagai berikut.
e EKMA4570/MODUL 2 2.11
a. Metode kuadrat terkecil
Trend garis lurus adalah suatu trend yang diramalkan naik atau turun
secara garis lurus. Variabel waktu sebagai variabel bebas dapat menggunakan
waktu tahunan, semesteran, bulanan, mingguan.
Ramalan jualan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square)
dapat dihitung dengan rumus:
Y =a+bX
b = ni:XY -I:XI:Y
ni:X2-(I:X)
2
a= I:Y -b I:X
n n
Y = Variabel terikat
X =Variabel bebas
a = Nilai konstan
b = Koefisien arah regresi
n = Banyaknya data
Untuk menggunakan rumus metode kuadrat terkecil dibuat Tabel 2.2 dan
dihitung sebagai berikut.
b = 5x1.620 -10xx760 = 8.100-7.600 =
0
5x30-(10)-2 150-100
a=
760
-10
10
=152-20=132
5 5
Nilai a dapat juga dicari dengan rumus sebagai berikut.
I:X2I:Y -I:XI:XY
a=-------
ni:X2 -(I:X)
2
30x760-10x1.620
a=-------
5x30-(10)2
a =132
2.12
Tabel 2.2.
Trend Garis Lurus
n Tahun Jualan v X
1 2011
2 2012
3 2013
4 2014
5 2015
r,
Persamaan trend garis lurus Y
Ramalan jualan tahun 2016
130 0
145 1
150 2
165 3
170 4
760 10
=a+bX
= 132 + 10 (5)
= 182 unit
PENGANGGARAN e
X2 XV
0 0
1 145
4 300
9 495
16 680
30 1.620
Metode kuadrat terkecil dapat juga dihitung dengan rumus yang lain, dan
dengan menggunakan Tabel 2.3 dihitung sebagai berikut.
r,y
a=-
n
a=
760
=152
5
n
1
2
3
4
5
Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
r,
b = I,XY
r,x2
b = 100 = 10
10
Tabel 2.3.
Trend Garis Lurus
Jualan y X
130 -2
145 -1
150 0
165 1
170 2
760 0
Persamaan trend garis lurus Y = a + bX
Ramalanjualan tahun 2016 = 152 + 10 (3)
= 182 unit
b. Metode momen
Syarat I,X = 0
XV X2
-260 4
-145 1
0 0
165 1
340 4
100 10
Ramalan jualan menggunakan metode momen dapat dihitung dengan rumus:
e EKMA4570/MODUL 2 2.13
Y =a+ bX
.EY =na + b.EX
.EXY = a.EX + b.EX2
Berdasarkan Tabel 2.2 dengan rumus tersebut dibuat perhitungan sebagai
berikut.
Cara eliminasi
760 = 5 a. b 10 ...... x 3
1.620 = 10 a. b 30
2.280 =15 a. b 30
1.620 =lOa. b30
660 = 5 a
a=
660
=132
5
1.520 = 10 a. b 20
1.620 =10 a. b 30
100 = b 10
Cara substitusi
b=lOO=lO
10
1.620= 10ab30
10 a b 30 = 1.620
b 30 = 1.620- lOa
b = 1.620-lOa
30
,...------ b = 54 - 0,3333 a
b = 54-0,3333 X 132
b = 10
5a+bl0=760
5 a+ 10 (54- 0,3333 a)= 760
5 a+ 540- 3,333 a= 760
5 a- 3,333 a= 760 - 540
1,667 a= 220
a= 132
2.14 PENGANGGARAN e
Berdasarkan Tabel 2.2 cara substitusi dapat juga dihitung sebagai berikut.
b = {I:XY - (I:X I:Y) : n }: {I:X2
- (I:X)2
: n}
= {1.620- (10 X 760): 5} : {30- (10)2
: 5}
= (1.620 - 1.520) : (30 - 20)
= 100: 10
=10
a= Y -bX
=152-10x2
= 152- 20
= 132
Y = 760 : 5 = 152 = Y rata-rata
X = 105 : 5 =21 =X rata-rata
Persamaan trend garis lurus Y =a+ b X tahun 2016 berarti X= 5
Ramalanjualan tahun 2016 = 132 + 10 (5) = 182 unit
2. Analisis Trend Bukan Garis Lurus
Trend bukan garis lurus (bukan linear) ada beberapa macam, antara lain:
trend parabola kuadrat, trend eksponensial, dan trend eksponensial yang
diubah.
a. Trend parabola kuadrat
Trend garis lengkung disebut juga dengan trend parabola. Trend
parabola terdiri atas trend parabola kuadrat dan trend parabola kubik. Trend
parabola adalah trend yang nilai variabel terikat naik atau turun tidak garis
lurus (tidak linear) atau terjadi parabola (melengkung).
Persamaan trend parabola kuadrat adalah:
Y = a + bX + c (X)
2
Rumus trend parabola kuadrat yang akan dikemukakan dalam uraian ini
adalah untuk jualan produk-bukan permintaan turunan. Dikatakan jualan
produk bukan permintaan turunan, hila produk yang dijual tersebut tidak
dipengaruhi oleh penjualan produk lainnya yang memerlukan bahan baku
dari produk tersebut. Misalkan produk susu tidak digunakan sebagai bahan
baku dari produk roti, maka produk susu ini adalah produk bukan permintaan
turunan. Akan tetapi, hila produk berupa susu digunakan untuk bahan baku
membuat produk biskuit susu misalnya maka produk susu ini dikatakan
produk permintaan turunan.
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570

Contenu connexe

Tendances

BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanBMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanMang Engkus
 
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisBMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisMang Engkus
 
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)Mang Engkus
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaMang Engkus
 
BMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
BMP EKMA4216 Manajemen PemasaranBMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
BMP EKMA4216 Manajemen PemasaranMang Engkus
 
BMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran JasaBMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran JasaMang Engkus
 
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenBMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenMang Engkus
 
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya ManusiaBMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya ManusiaMang Engkus
 
BMP EKMA4215 Manajemen Operasi
BMP EKMA4215 Manajemen OperasiBMP EKMA4215 Manajemen Operasi
BMP EKMA4215 Manajemen OperasiMang Engkus
 
BMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDMBMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDMMang Engkus
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikMang Engkus
 
Tugas 1 manajemen risiko dan asuransi
Tugas 1 manajemen risiko dan asuransiTugas 1 manajemen risiko dan asuransi
Tugas 1 manajemen risiko dan asuransiHan Doko
 
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranBMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranMang Engkus
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMMang Engkus
 
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasBMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasMang Engkus
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialMang Engkus
 
Anggaran perencanaan dan pengendalian
Anggaran perencanaan dan pengendalianAnggaran perencanaan dan pengendalian
Anggaran perencanaan dan pengendalianIsmha Mhanyun
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)Audria
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 

Tendances (20)

BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanBMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
 
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisBMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
 
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
BMP EKMA4371 Manajemen Rantai Pasokan (Edisi 1)
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
 
BMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
BMP EKMA4216 Manajemen PemasaranBMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
BMP EKMA4216 Manajemen Pemasaran
 
BMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran JasaBMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
 
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenBMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
 
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya ManusiaBMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
BMP EKMA4214 Manajemen Sumber Daya Manusia
 
BMP EKMA4215 Manajemen Operasi
BMP EKMA4215 Manajemen OperasiBMP EKMA4215 Manajemen Operasi
BMP EKMA4215 Manajemen Operasi
 
BMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDMBMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDM
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 2
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 2EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 2
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 2
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
 
Tugas 1 manajemen risiko dan asuransi
Tugas 1 manajemen risiko dan asuransiTugas 1 manajemen risiko dan asuransi
Tugas 1 manajemen risiko dan asuransi
 
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranBMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
 
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen KualitasBMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
BMP EKMA4265 Manajemen Kualitas
 
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi ManajerialBMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
BMP EKMA4312 Ekonomi Manajerial
 
Anggaran perencanaan dan pengendalian
Anggaran perencanaan dan pengendalianAnggaran perencanaan dan pengendalian
Anggaran perencanaan dan pengendalian
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 

En vedette

BMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan IndustrialBMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan IndustrialMang Engkus
 
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisBMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisMang Engkus
 
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus BisnisBMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus BisnisMang Engkus
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiMang Engkus
 

En vedette (19)

BMP ESPA4229
BMP ESPA4229BMP ESPA4229
BMP ESPA4229
 
BMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan IndustrialBMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan Industrial
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 8
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 8EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 8
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 8
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 5
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 5EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 5
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 5
 
BMP ESPA4228
BMP ESPA4228BMP ESPA4228
BMP ESPA4228
 
BMP ESPA4219
BMP ESPA4219BMP ESPA4219
BMP ESPA4219
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 4
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 4EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 4
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 4
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 6
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 6EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 6
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 6
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 3
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 3EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 3
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 3
 
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 7
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 7
 
BMP ESPA4224
BMP ESPA4224BMP ESPA4224
BMP ESPA4224
 
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisBMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
 
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus BisnisBMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
 
BMP ESPA4221
BMP ESPA4221BMP ESPA4221
BMP ESPA4221
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset Operasi
 
BMP MKDU4112
BMP MKDU4112BMP MKDU4112
BMP MKDU4112
 
BMP MKDU4109
BMP MKDU4109BMP MKDU4109
BMP MKDU4109
 

Similaire à BMP EKMA4570

PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...
PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...
PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...s1akuntansiuntidar
 
Makalah pr kelompok 4
Makalah pr kelompok 4Makalah pr kelompok 4
Makalah pr kelompok 4Arjuna Ahmadi
 
Sistem pengendalian manajemen sektor publik
Sistem pengendalian manajemen sektor publikSistem pengendalian manajemen sektor publik
Sistem pengendalian manajemen sektor publikOcta Libriyanti
 
Manajemen Finansial
Manajemen FinansialManajemen Finansial
Manajemen Finansialpjj_kemenkes
 
Manajemen Finansial
Manajemen FinansialManajemen Finansial
Manajemen Finansialpjj_kemenkes
 
Ruang Lingkup Anggaran
Ruang Lingkup AnggaranRuang Lingkup Anggaran
Ruang Lingkup AnggaranDadik Hardian
 
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanPerencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanEko Mardianto
 
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (durrotun nafi'ah)
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (durrotun nafi'ah)Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (durrotun nafi'ah)
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (durrotun nafi'ah)Durrotun Nafi'ah
 
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptxsistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptxAnggiAnugrahBintara1
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb Mulyadi Yusuf
 
Pertemuan ke-2 Anggaran Parsial dan Anggaran Komprehensif.pdf
Pertemuan ke-2 Anggaran Parsial dan Anggaran Komprehensif.pdfPertemuan ke-2 Anggaran Parsial dan Anggaran Komprehensif.pdf
Pertemuan ke-2 Anggaran Parsial dan Anggaran Komprehensif.pdfSitiNurhalizah56
 
Anggaran HRD Departement
Anggaran HRD DepartementAnggaran HRD Departement
Anggaran HRD DepartementEko Mardianto
 

Similaire à BMP EKMA4570 (20)

Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan KeputusanPerencanaan dan Pembuatan Keputusan
Perencanaan dan Pembuatan Keputusan
 
PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...
PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...
PPT_KELOMPOK_1_PENGANGGARAN_PERUSAHAAN_K1_S1_AKUNTANSI_KEUANGAN - diah agusti...
 
Ppt pr kelompok 4
Ppt pr kelompok 4Ppt pr kelompok 4
Ppt pr kelompok 4
 
Makalah pr kelompok 4
Makalah pr kelompok 4Makalah pr kelompok 4
Makalah pr kelompok 4
 
Budgeting
BudgetingBudgeting
Budgeting
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
 
Sistem pengendalian manajemen sektor publik
Sistem pengendalian manajemen sektor publikSistem pengendalian manajemen sektor publik
Sistem pengendalian manajemen sektor publik
 
Manajemen Finansial
Manajemen FinansialManajemen Finansial
Manajemen Finansial
 
Manajemen Finansial
Manajemen FinansialManajemen Finansial
Manajemen Finansial
 
Ruang Lingkup Anggaran
Ruang Lingkup AnggaranRuang Lingkup Anggaran
Ruang Lingkup Anggaran
 
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanPerencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
 
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (durrotun nafi'ah)
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (durrotun nafi'ah)Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (durrotun nafi'ah)
Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (durrotun nafi'ah)
 
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptxsistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
sistem pengendalian manajemen kel.3 p.11.pptx
 
Bab i & ii (penganggaran)
Bab i & ii (penganggaran)Bab i & ii (penganggaran)
Bab i & ii (penganggaran)
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
 
Mene 1
Mene 1Mene 1
Mene 1
 
Pertemuan ke-2 Anggaran Parsial dan Anggaran Komprehensif.pdf
Pertemuan ke-2 Anggaran Parsial dan Anggaran Komprehensif.pdfPertemuan ke-2 Anggaran Parsial dan Anggaran Komprehensif.pdf
Pertemuan ke-2 Anggaran Parsial dan Anggaran Komprehensif.pdf
 
5. peneetapan tujuan
5. peneetapan tujuan5. peneetapan tujuan
5. peneetapan tujuan
 
Anggaran HRD Departement
Anggaran HRD DepartementAnggaran HRD Departement
Anggaran HRD Departement
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 

Plus de Mang Engkus

BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenMang Engkus
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterMang Engkus
 
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiBMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiMang Engkus
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaMang Engkus
 

Plus de Mang Engkus (9)

BMP ESPA4222
BMP ESPA4222BMP ESPA4222
BMP ESPA4222
 
BMP ESPA4220
BMP ESPA4220BMP ESPA4220
BMP ESPA4220
 
BMP MKDU4110
BMP MKDU4110BMP MKDU4110
BMP MKDU4110
 
BMP MKDU4111
BMP MKDU4111BMP MKDU4111
BMP MKDU4111
 
BMP MKDU4221
BMP MKDU4221BMP MKDU4221
BMP MKDU4221
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
 
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiBMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
 

Dernier

Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 

Dernier (20)

Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 

BMP EKMA4570

  • 1. MDDUL 1 Gambaran Umum Penganggaran Perusahaan Drs. M. Nafarin, M.M. PENDAHULUAN odul ini akan membahas tentang gambaran umum penganggaran ...... perusahaan yang terdiri atas dua kegiatan belajar. Kegiatan Belajar I menjelaskan mengenai perencanaan dan penganggaran perusahaan. Kegiatan Belajar 2 menjelaskan mengenai fungsi dan macam anggaran. Perencanaan dapat dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Penganggaran merupakan perencanaan kuantitatif di bidang keuangan. Penganggaran yang terdapat pada perusahaan disebut penganggaran perusahaan. Penganggaran yang terdapat pada selain perusahaan disebut penganggaran nirlaba. Fungsi anggaran seperti halnya fungsi manajemen, seperti: fungsi perencanaan, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Adapun macam anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang (segi), seperti: segi dasar penyusunan, segi cara penyusunan, segi jangka waktu, segi bidangnya, segi kemampuan menyusun, segi fungsinya, dan segi metode penentuan harga pokok produk. Secara khusus, setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu: 1. menjelaskan definisi perencanaan; 2. menjelaskan jenis rencana; 3. menjelaskan definisi penganggaran perusahaan; 4. menjelaskan hubungan penganggaran perusahaan dengan bidang ilmu lainnya; 5. menjelaskan tujuan dan manfaat anggaran; 6. menjelaskan fungsi anggaran; 7. menjelaskan macam anggaran. Untuk memahami penganggaran terlebih dahulu Anda memahami akunting keuangan, paling tidak mengerti istilah dalam akunting. Sebab
  • 2. 1.2 PENGANGGARAN e laporan keuangan yang dihasilkan akunting keuangan merupakan realisasi yang akan dibandingkan dengan anggaran. Hal ini penting untuk melakukan pengawasan keuangan. Penganggaran sebagai perencanaan keuangan merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, dan sebagai alat manajemen dalam melakukan pengawasan keuangan. Sebaiknya sebelum mempelajari Modul 2 dan modul berikutnya, sambil mempelajari Modul 1 ini Anda juga mempelajari Modul 8 Kegiatan Belajar 2 tentang Kerancuan Akunting. Hal ini dianjurkan agar Anda memahami istilah dalam akunting, sebagai dasar untuk memahami penganggaran.
  • 3. e EKMA4570/MODUL 1 1.3 KEGIATAN BELAL.JAR 1 Perencanaan dan Penganggaran Perusahaan egiatan Belajar 1 menjelaskan tentang perencanaan dan penganggaran perusahaan, meliputi: definisi perencanaan, jenis rencana, definisi penganggaran perusahaan, hubungan penganggaran perusahaan dengan bidang ilmu lainnya, tujuan dan manfaat anggaran. A. DEFINISI PERENCANAAN Fungsi manajemen menurut George R. Terry ada empat: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Keempat fungsi manajemen yang dikemukakan George R. Terry dapat disederhanakan menjadi tiga, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Fungsi pengorganisasian digabungkan dengan fungsi perencanaan. Pengorganisasian merupakan sistem kegiatan pembagian kerja dari sekelompok orang agar dapat bekerja sama mencapai tujuan bersama. Oleh karena pengorganisasian hanya kegiatan pembagian kerja, berarti belum lagi dilaksanakan pekerjaan tersebut sehingga pengorganisasian dapat digabungkan dalam perencanaan. Dalam hal ini berarti organisasi salah satu jenis rencana pembagian kerja seperti tampak pada Gambar 1.2 Bagan Struktur Organisasi. Salah satu fungsi dari manajemen adalah perencanaan (planning). Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya tindakan berhati-hati sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Tujuan utama perencanaan adalah untuk memberikan proses umpan maju (jeedforward) agar dapat memberikan petunjuk kepada setiap manajer dalam pengambilan keputusan operasional sehari-hari. Penganggaran merupakan tahap keempat dalam sistem manajemen strategik. Tahap ini
  • 4. 1.4 PENGANGGARAN e merupakan tahap terpendekjangka waktunya di antara tahap yang lain dalam proses perencanaan. Tahap perencanaan sebelumnya - perumusan strategi, perencanaan strategik, penyusunan program - memiliki jangka waktu ke depan yang jauh lebih panjang dengan jangka waktu yang dicakup oleh anggaran. Hubungan perencanaan dengan penganggaran perusahaan dapat dijelaskan dengan Gambar 1.1. f-lt:.Kt:.NCANAAN :-<t:.NCAN,Al , ;1f-JLA NNING) W LAN;) ' ' BUKAN__. ~ 1I IKLA~AI ~Pt:.KUSA HAANI, ,lr I :;,ENGO RGANISA SIAN ~ U KGANISASI t-: I UJUAN J _.., (ICJH GA N IL ING J: I I_ ~ Pt:.KUSAHAAN ~ _A~Pl ~ Kt:.~IJAKAN J , ~ I' r UNGSI Pt:.NGANGGAKAN ANGGAKAN J VIANAJt:.Mt:.N r- ;tt3UUGt: liN G ), (tt3UUGt: I 1: ~ , AT URAN J ~ , PKOGKAM J ~ f-Jt:LAK:SANAAN1 (AG I UA IIN GJ IPKO St::.UUI-4 IJ Mt:. I 0 U1::1 J , f-Jt:NGAWA:SAN;~ STRATEG: J , (CONTROLL/NGJ :::> I A NUA I" J JAUWA L :-<t:.NCAN,Al J LA INNYAI ~ Gambar 1.1. Hubungan Penganggaran Perusahaan dengan Perencanaan Pada Gambar 1.1 Hubungan Penganggaran Perusahaan dengan Perencanaan tampak fungsi manajemen terdiri atas perencanaan (planning), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Dari ketiga fungsi manajemen tersebut yang mempunyai hubungan erat dengan penganggaran adalah perencanaan. Perencanaan meliputi pengorganisasian (organizing) dan penganggaran (budgeting). Penganggaran bagian dari perencanaan. Perencanaan merupakan proses menyusun rencana. Rencana merupakan hasil perencanaan. Ada beberapa jenis rencana, antara lain tujuan dan anggaran (budget). Pengorganisasian merupakan proses menyusun organisasi. Organisasi merupakan hasil pengorganisasian. Organisasi dalam arti tempat dapat berupa perusahaan (badan usaha) dan dapat juga bukan perusahaan
  • 5. e EKMA4570/MODUL 1 1.5 (badan sosial). Bila organisasi bukan perusabaan biasanya tujuannya bukan laba (nirlaba), tetapi hila organisasi berupa perusabaan, sudab pasti tujuannya mencari laba. Penganggaran merupakan proses menyusun anggaran. Anggaran merupakan basil penganggaran. Penganggaran perusahaan merupakan proses menyusun anggaran perusabaan, sedangkan anggaran perusahaan merupakan basil penganggaran perusabaan. Dengan demikian penganggaran perusabaan lebib luas dari anggaran perusabaan, karena meliputi anggaran perusabaan, sedangkan anggaran perusahaan banya bagian daripada penganggaran perusahaan. Penganggaran perusahaan berarti menjelaskan, menguraikan cara mengbitung dan menyusun anggaran perusabaan, sedangkan anggaran perusahaan berarti cukup menampilkan bentuk anggaran perusabaan, misalnya berupa anggaran neraca dan. anggaran laporan rugi-laba tanpa disertai penjelasan dan cara mengbitung/menyusun anggaran tersebut. Oleb karena itu, buku ini diberi judul PENGANGGARAN PERUSAHAAN sesuai dengan nama mata kuliab, sebab suatu buku dan mata kuliab sudab sebarusnya memberikan penjelasan dan penguraian seperti yang terdapat dalam buku ini. Sangatlab tidak tepat suatu buku atau mata kuliab diberi nama ANGGARAN PERUSAHAAN, karena dengan nama tersebut cukup dengan menampilkan anggaran perusabaan seperti anggaran neraca dan anggaran rugi-laba, tidak mesti ada penjelasan dan penguraian proses menyusun anggaran tersebut sehingga dengan kondisi seperti itu tidak mungkin proses belajar efektif. Misalnya anggaran rugi-laba PT Bengking bulan berakbir 31 Desember 2010 terdiri atas dapatan Rp10.000,00 dan beban Rp8.000,00 sebingga laba Rp2.000,00. Bila buku atau mata kuliab diberi nama Anggaran Perusabaan, berarti dapatan Rp10.000,00 dan beban Rp8.000,00 tidak mesti ada penjelasan proses memperoleb dapatan Rp10.000,00 dan beban Rp8.000,00 tersebut. Tetapi hila buku atau mata kuliab diberi nama Penganggaran Perusabaan mesti ada penjelasan proses memperoleb dapatan Rp10.000,00 dan beban Rp8.000,00. B. JENIS RENCANA Jenis rencana meliputi tujuan, kebijakan, aturan, metode, strategi, organisasi, standar, program, prosedur, jadwal, anggaran, dan rencana lainnya.
  • 6. 1.6 PENGANGGARAN e 1. Tujuan Sebelum menetapkan tujuan, terlebib dabulu manajemen puncak (Direktur Utama) menilai variabel relevan, kekuatan, dan kelemaban perusabaan. Variabel relevan terdiri dari variabel terkendali dan variabel tak terkendali. Variabel terkendali adalab variabel yang dapat direncanakan dan diusabakan dengan efektif oleb manajemen, misalnya penetapan barga jual per unit, jumlab karyawan, biaya, dan lain-lain. Variabel tak terkendali adalab variabel; yang tak dapat dipengaruhi oleb manajemen, misalnya. perkembangan penduduk, kegiatan saingan, kebijakan pemerintab, dan lain- lain. Variabel terkendali dan variabel tak terkendali barus dimanfaatkan oleb manajemen hila dinilai menguntungkan-dan dibindari hila dinilai merugikan. Kekuatan utama perusabaan, misalnya kualitas karyawan, kesebatan keuangan perusabaan, keunggulan peralatan, sikap partisipasi yang dipelibara dengan baik oleb manajemen. Kelemahan perusabaan, misalnya strategi pemasaran kurang inovatif dan kurang agresif, kurang terlibat dalam problem sosial jangka panjang. Setelab diadakan penilaian terbadap variabel yang relevan dan diketabui kekuatan sera kelemaban perusabaan kemudian ditetapkan tujuan. Tujuan adalab arab untuk mencapai basil akhir dalam suatu kegiatan. Kegiatan (aktivitas) ada yang bertujuan mencari laba, ada juga yang tidak mencari laba. Kegiatan yang tidak bertujuan mencari laba biasanya bukan perusabaan. Tujuan perusabaan dalam memperoleb laba merupakan tingkat pengambilan keputusan yang terpenting dalam perencanaan. Tujuan dapat dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum (goal) adalab tujuan yang menyatakan secara luas keadaan atau kedudukan di waktu yang akan datang dan basil akhir dari aktivitas perusabaan dalamjangka panjang. Tujuan umum suatu perusabaan misalnya: a. untuk menciptakan dan memelibara suatu lingkungan perusabaan yang memotivasi selurub karyawannya; b. untuk pertumbuban produk yang dijual dengan cara mengusabakan produk baru dan memasuki daerah pasar yang baru; c. untuk memperbaiki kebidupan sosial dan ekonomi masyarakat lebib luas. Setelab dibuat tujuan umum kemudian dibuat tujuan khusus (sasaran).
  • 7. e EKMA4570/MODUL 1 1.7 Tujuan khusus (target) adalah tujuan yang melukiskan ruang lingkup yang jelas serta memberikan arah kepada usaha yang dilakukan dalam jangka pendek. Tujuan khusus perusahaan merupakan perincian yang tegas dari tujuan umum perusahaan. Tujuan khusus perusahaan misalnya: a. tujuan pertumbuhan tahunan sebesar 4% dari jualan untuk 5 tahun yang akan datang; b. tujuan laba 15% dari modal disetor; c. biaya dihemat 5% dari tahun lalu; d. produksi 5% di atas produksi tahun lalu. 2. Kebijakan dan Aturan Aturan (rules) adalah suatu petunjuk, perintah, larangan, kompensasi, hak, sanksi, dan kewajiban dalam pelaksanaan pekerjaan. Aturan dibuat untuk semua pihak yang terdapat dalam lingkungan yang bersangkutan. Kebijakan (policy) adalah petunjuk menyeluruh secara lisan, tertulis atau yang diimplikasi yang menetapkan batas umum serta arah tindakan yang akan dilaksanakan. Kebijakan merupakan bimbingan berpikir bagi para bawahan dalam upaya mencapai tujuan. Contoh dari suatu kebijakan, misalnya: a. produk dijual 30% tunai, 40% triwulan berikutnya; dan 30% triwulan berikutnya lagi; b. pinjam uang di bank untuk keperluan modal kerja sebesar Rp2.000.000,00 hila tingkat bunga tidak lebih dari 12%. c. membuka cabang baru di Martapura; d. beli bahan baku dilakukan 50% tunai dan 50% triwulan berikutnya. 3. Metode dan Standar Metode adalah suatu cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Misalnya pencatatan piutang menggunakan metode cadangan, penilaian sediaan, dan penentuan unit ekuivalen produksi menggunakan metode first in first out (FIFO) atau masuk pertama keluar pertama (MPKP), penyusutan aktiva tetap menggunakan metode garis lurus, alokasi harga pokok bersama menggunakan metode rata-rata sederhana. Standar merupakan kesatuan pengukuran yang ditetapkan sebagai patokan dalam pelaksanaan pekerjaan. Misalnya untuk standar harga pokok per botol kecap diperlukan:
  • 8. 1.8 PENGANGGARAN e a. Biaya bahan baku; kedelai 2 ons @ Rp100,00 =Rp200,00 gula merah 2 ons@ Rp 10 =Rp120,00 Rp320,00 b. Biaya tenaga kerja langsung, 0,1 jam@ Rp500,00 =Rp 50,00+ c. Biaya overhead pabrik 0,1 jam@ Rp550,00 =Rp 55,00 Harga pokok standar per botol kecap =Rp425,00 4. Strategi dan Organisasi Strategi merupakan cara mencapai tujuan yang harus diikuti oleh setiap bagian dalam perusahaan. Misalnya: untuk memperluas pemasaran dengan menurunkan harga jual per unit, perusahaan melakukan ekspansi dengan cara menambah modal untuk menghemat biaya produksi, untuk menguasai pegawai (anggota organisasi) manajemen misahkan pegawai dalam kelompok tertentu seperti penyusunan struktur organisasi Gambar 1.2. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM . ................ -...-......... -...... _..... - ....... _.. Komisaris Direktur1 Manajer Pemasaran Manajer Produksl Manajer Keuangar1 Manajer Umum Gambar 1.2. Struktur Organisasi Pada Gambar 1.2 tampak Direktur (manajemen) untuk menguasai pegawai memisahkan dalam empat kelompok, yaitu: pemasaran, produksi, keuangan, dan umum. Pada organisasi perusahaan industri ini terdapat pembagian kerja agar tujuan memperoleh laba dapat dicapai. Ada yang bekerja sebagai Komisaris untuk mengawasi kegiatan Direktur dalam melakukan tugasnya memimpin perusahaan. Direktur dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh: Manajer Pemasaran yang bertugas memasarkan produk yang dihasilkan, Manajer Produksi bertugas mengolah produk, Manajer Keuangan bertugas membelanjai kegiatan perusahaan, dan Manajer
  • 9. e EKMA4570/MODUL 1 1.9 Umum bertugas melakukan pekerjaan yang tidak dilakukan oleh manajer lainnya. Organisasi (organization) adalah salah satu jenis rencana pembagian kerja dari sekelompok orang untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama. Organisasi merupakan basil pengorganisasian atau yang diorganisasi. Organisasi dalam arti tempat, yaitu tetap (tak bergerak), berupa badan usaha dan bukan badan usaha. Dalam organisasi yang menjadi dasar bukan siapanya (who), tetapi yang terpenting apanya (what), bukan siapa orang yang akan memegang organisasi, tetapi apakah tugas pekerjaan dari organisasi. Bila sudah tabu apa tugas organisasi, kemudian mencari prang yang akan memimpin organisasi. Janganlah sebaliknya, mencari orangnya dulu, baru membentuk organisasi, karena mungkin terjadi kekurangan formasi sehingga diadakan formasi baru yang sesungguhnya tidak perlu. Pengorganisasian (organizing) adalah proses, cara, perbuatan mengorganisasi. Dalam hal ini diatur dan ditentukan tugas pekerjaannya, macam pekerjaannya, sifat pekerjaannya, pola kesatuan kerjanya, siapa yang akan melakukan, apa alatnya, bagaimana keuangannya, dan fasilitas lainnya. Pembagian pekerjaan selaras dengan kecakapan petugas yang bersangkutan. The right man on the right place. 5. Program Program menggariskan tindakan yang akan dilakukan, oleh pihak mana, bilamana dan di mana. Ditetapkan juga asumsi, komitmen, dan bidang yang akan dipengaruhi. Sebuah program dapat meliputi: tujuan, kebijakan, prosedur, metode, standar, dan anggaran, tetapi tidak semua kategori rencana tersebut perlu termasuk di dalamnya. Program adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk membahas dan menentukan kegiatan yang harus dilakukan dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Program disusun terlebih dahulu sebelum anggaran disusun. Suatu program biasanya disusun dalam beberapa tahun, sedangkan anggaran disusun dalam satu tahun (anggaran jangka pendek). Dalam program perlu ditetapkan asumsi (anggapan) yang mendasari perencanaan, contohnya seperti: (1) inflasi tidak lebih dari 10%, (2) politik, sosial, budaya, keamarian stabil, (3) tidak dikeluarkan peraturan baru oleh pemerintah yang dapat mempengaruhi perencanaan, (4) bahan baku tidak naik di atas 10%.
  • 10. 1.10 PENGANGGARAN e 6. Prosedur Prosedur merupakan urut-urutan serf tugas yang saling berhubungan dan diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam. Prosedur biasanya terdiri dari: bagan alur (flowchart ), formulir, uraian tugas. Contoh dari prosedur penyusunan anggaran perusahaan industri dapat dijelaskan dengan Gambar 1.3. Tahap penyusunan anggaran pada Gambar 1.3 dapat dijelaskan dalam empat tahap.
  • 11. e EKMA4570/ MODUL 1 1.11 Tah~p . . - Manajer tv.Ianajer v arl(ler Manajer D ireksi Ketera,n.~a11 ") t":l il ta.S·a 1an ~rodnks i llmttm Ke •~~ n~a11 ....., ] t I· ''t + +- PeJ=le-ntuan R·eneana Besa:r I I I I .... . . .- Pe.dOJruin I I I I '· Perusahaau Angg-2~an . J. ' I1 t + :y Anggaran Persictp.an J Jua1an Anggatta.h ;i . :t- -!. Angg~rCJn •• ~ ~-' ~ Ptoduk ~" An~ara_n. B~b.an Ad · · · &' mtn1S·tl:ll.S1 e; •. Um om. ~ An~aran. Neraca ,dan Ang~aran........, Ru,gi-L.ahaI 'I I m i • I Penentuan Anogatanb . -~~ ~ •...~~ ~ ~ 1' "'•·' ....... - - . ' • - . ~ - lV R.eallsa:si< n ~laksanaan I~ Attggaran Jo~•lan.... ·o . Anggar-an - • II ·Reabsas1 . .rnggm-ari. Pro.duk• ' . II lR.e'clli5as.i- ' . - iilggara.o Beb:a.n·- Adinluist~~fsi & Um11m • Reahls.asi. - . A.tl.gganlll Neraco dan_-:1;_nggm·an Rtlgi...~aba, Gambar 1.3. Bagan Alur Prosedur Penyusunan Anggaran pada Perusahaan lndustri
  • 12. 1.12 PENGANGGARAN e Tahap 1, Penentuan pedoman anggaran Anggaran yang akan dibuat pada tahun akan datang, hendaknya disiapkan beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai. Dengan demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada awal tahun anggaran. Tahun anggaran biasanya dari tanggal 1 Januari suatu tahun sampai 31 Desember suatu tahun. Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak (Direktur/Komisaris) melakukan dua hal, yaitu: (1) menetapkan reneana besar perusahaan, seperti tujuan, kebijakan, asumsi sebagai dasar penyusunan anggaran; (2) membentuk panitia penyusunan anggaran, yang terdiri dari Direktur sebagai Ketua, Manajer Keuangan sebagai Sekretaris, dan manajer lainnya sebagai anggota. Tahap 2, Persiapan anggaran Manajer Pemasaran sebelum menyusun anggaran jualan (sales budget) terlebih dahulu menyusun ramalan jualan (sales forecast). Setelah menyusun ramalan jualan kemudian Manajer Pemasaran bekerja sama dengan Manajer Umum dan Manajer Keuangan untuk menyusun: anggaran jualan, anggaran beban penjualan, dan anggaran piutang usaha. Setelah itu Manajer Produksi bekerja sama dengan Manajer Keuangan dan Manajer Umum menyusun: anggaran produksi, anggaran biaya pabrik, anggaran sediaan, dan anggaran utang usaha. Anggaran tersebut dibuat berdasarkan anggaran jualan yang dibuat oleh Manajer Pemasaran. Manajer Umum bekerja sama dengan Manajer Keuangan menyusun: anggaran beban administrasi dan umum. Setelah itu Manajer Keuangan bekerja sama dengan para manajer menyusun: anggaran laporan rugi-laba, anggaran neraca, anggaran kas, dan anggaran lainnya. Dalam tahap persiapan anggaran ini biasanya diadakan rapat antar- bagian yang terkait saja. Tahap 3, Penentuan anggaran Pada tahap penentuan anggaran diadakan rapat dari semua manajer beserta Direksi (Direktur) dengan kegiatan: (1) perundingan untuk menyesuaikan reneana akhir setiap komponen anggaran,
  • 13. e EKMA4570/MODUL 1 1.13 (2) mengkoordinasikan dan menelaah komponen anggaran, dan (3) pengesahan dan pendistribusian anggaran. Tahap 4, Pelaksanaan anggaran Untuk kepentingan pengawasan) tiap manajer membuat laporan realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan pada direksi. Faktor yang terdapat dalam proses menyusun anggaran adalah: (a) tujuan yang hendak dicapai, (b) ketersediaan sumber daya (faktor produksi yang dimiliki), (c) waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan, dan (d) faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti; munculnya peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial politik, beneana alam, dan sebagainya. 7. Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi, anggaran bukan tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen. Dalam penyusunan anggaran perlu dipertimbangkan faktor berikut ini. a. Pengetahuan tentang tujuan dan Kebijakan umum perusahaan. b. Data waktu yang lalu. c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi. d. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing dan gerak-gerik pesaing. e. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah. f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan. Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran dengan cara mempertimbangkan, hal-hal berikut ini. a. Anggaran harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak menggambarkan kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat terlalu tinggi hanyalah angan-angan.
  • 14. 1.14 PENGANGGARAN e b. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi.. manajemen puncak (direksi). c. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan sehingga pelaksana tidak merasa tertekan, tetapi termotivasi. d. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat waktu sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi lebih dini. Anggaran yang dibuat akan mengalami. kegagalan hila hal-hal berikut ini tidak diperhatikan: a. pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan tidak memiliki wawasan yang luas; b. kekuasaan membuat anggaran tidak tegas; c. pelaksana tidak cakap; d. tidak didukung oleh masyarakat; e. dana tidak cukup. 8. Jadwal Jadwal atau skedul adalah data rincian waktu kegiatan yang direncanakan. Rencana kegiatan produksi disebut skedul produksi dapat digambarkan seperti Gambar 1.4. Kegiatar1 Jumlatl Kapasitas Maret Minggu Ke Pekerjaar1 Bulanan II Ill lVI 70 60 --oo-- - ---- ----- -- Pemotongar1 I 400 tor·. ----------- Perakitan H 380 ton BU 9U '- .)engecatan 0 350 ton 50 70 Gambar 1.4. Skedul Produksi Pada Gambar 1.4 tampak kegiatan produksi ada tiga kegiatan, yaitu kegiatan pemotongan, kegiatan perakitan, dan kegiatan pengecatan. Kegiatan produksi untuk skedul bulan Maret minggu ke I dan II, seminggu lima hari kerja, peta hitam putus merupakan kegiatan kapasitas yang tiap kegiatan, angka 50, 60, 70, 80, 90, merupakan kapasitas yang direncanakan untuk masing-masing kegiatan, tiap minggu/hari.
  • 15. e EKMA4570/MODUL 1 1.15 9. Rencana Lainnya Untuk produksi sinetron, film, drama (sandiwara), ada yang dinamakan skenario. Skenario adalah rencana lakon dalam film, drama dan sejenisnya berupa adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci. Dalam usaha jam konstruksi ada yang dinamakan gambar rencana letak (site plan) dan gambar rencana bangunan. Proses hubungan dua belas jenis rencana seperti yang telah diuraikan dapat digambarkan seperti Gambar 1.5. I UJUar r I I I I I I I I I OrganisasJ Kebijakar1 =>rogran1 Aturan. =>rosedud VletodEI Strateg: Standa~ Jadwa. r<encang a1nnyg I I I I I I I --· -1··-· I ' f Anggarar. Gambar 1.5. Proses Hubungan Dua Belas Jenis Rencana Tampak pada Gambar 1.5 rencana pertama didirikan perusahaan adalah tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dukungan rencana yang lain, seperti: organisasi, kebijakan, aturan, program, prosedur, metode, strategi, standar, jadwal, dan skenario. Setelah itu disusunlah anggaran untuk mencapai tujuan (mencari laba). C. DEFINISI PENGANGGARAN PERUSAHAAN 1. Pengertian Penganggaran Luther Gulick mengemukakan bahwa penganggaran (budgeting) termasuk salah satu fungsi manajemen. Menurut Gulick fungsi manajemen terdiri atas: planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reforting, budgeting. Anggaran merupakan penganggaran adalah proses hasil menyusun anggaran, sedangkan menyusun anggaran. Penganggaran adalah perencanaan keuangan suatu organisasi. Penganggaran adalah proses menyusun rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang. Kegiatan suatu organisasi seperti: kegiatan penjualan (menyusun anggaran
  • 16. 1.16 PENGANGGARAN e jualan. dan anggaran beban penjualan), kegiatan produksi (menyusun anggaran produk dan anggaran biaya produksi), kegiatan investasi dark pendanaan (menyusun anggaran keuangan). Penganggaran merupakan sistem, karena anggaran yang satu saling kait-mengkait, saling berhubungan antara anggaran yang satu dengan anggaran yang lain. Penganggaran dinyatakan suatu proses karena ada masukan (input) dan ada keluaran (output). Suatu proses merupakan suatu sistem. Suatu sistem mempunyai bagian saling keterkaitan. Bila masukan salah maka keluaran juga salah. Masukan dalam penganggaran adalah transaksi untuk mass yang akan datang, sedangkan keluarannya berupa anggaran. Sistem penganggaran perusahaan manufaktur dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.8. Penganggaran perusahaan (business budgeting) adalah proses menyusun anggaran yang dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. 2. Badan Usaha dan Perusahaan Perusahaan berbeda dengan badan usaha. Badan usaha berkaitan dengan organisasi yang kegiatannya bertujuan mencari laba, sedangkan perusahaan berkaitan dengan proses kegiatan yang dilakukan oleh badan usaha tersebut. Badan usaha dapat dikelompokkan dalam empat kelompok, sebagai berikut. a. Badan usaha milik negara (BUMN), seperti; perusahaan negara jawatan (perjan). b. perusahaan negara umum (perum), perusahaan negara perseroan (persero). c. Badan usaha milik daerah (BUMD), seperti perusahaan daerah (PD). d. Badan usaha milik swasta, seperti; koperasi, perseroan terbatas (PT), perseroan komanditer atau commanditaire vennootschap (CV), firma. e. Badan usaha lainnya, seperti cabang perusahaan asing. Perusahaan ada lima jenis, yang terdiri dari: a. Perusahaan industri adalah perusahaan yang mengolah suatu benda menjadi produk tertentu untuk dijual. Industri dalam arti luas meliputi barang dan jasa. Industri dalam arti sempit hanya meliputi barang' Produksi adalah proses mengolah benda menjadi produk tertentu. Produk adalah basil produksi, dapat berupa barang dan jasa. Bila industri dalam arti sempit maka produknya berupa barang. Dalam buku ini digunakan
  • 17. e EKMA4570/MODUL 1 1.17 industri dalam arti sempit. Perusahaan industri dalam arti sempit disebut perusahaan manufaktur atau perusahaan pabrikase. b. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual tanpa mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut. c. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menerima uang jasa dari kegiatannya menyediakan aktiva (harta), tenaga untuk pelayanan kepada klien (langganan). Contohnya: jasa keuangan, jasa angkutan, jasa perawatan, jasa- penyewaan, jasa konsultan, dan lain-lain. d. Perusahaan agraris adalah perusahaan yang melakukan kegiatan di bidang pertanian. perkebunan, peternakan, perikanan, yang hasilnya untuk dijual. e. Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang mengambil (mengeksploitasi) kekayaan alam yang tersedia dengan maksud untuk dijual tanpa harus mengubah bentuk barang yang diambil tersebut. D. HUBUNGAN PENGANGGARAN PERUSAIIAAN DENGAN BIDANG ILMU LAINNYA Hubungan penganggaran perusahaan dengan bidang ilmu lainnya, antara lain: akunting, dan manajemen keuangan. 1. Hubungan Penganggaran dengan Akunting Akunting bagi suatu perusahaan merupakan bahasa perusahaan (language of business), artinya dengan akunting orang dapat mengetahui keadaan perusahaan. Keadaan perusahaan, seperti: keadaan besar kecilnya perusahaan, keadaan kesehatan keuangan perusahaan, keadaan luasnya kegiatan perusahaan, keadaan maju mundurnya perusahaan. Dengan demikian akunting merupakan alat informasi agar orang mengerti dan mengetahui tentang keadaan perusahaan. Alat informasi akunting berupa laporan keuangan yang dihasilkan akunting. Laporan keuangan untuk perusahaan terdapat dua laporan keuangan yang pokok, yaitu neraca dan laporan rugi-laba. Laporan keuangan lainnya, seperti; laporan perubahan modal, laporan sumber dan investasi kas, laporan sumber dan investasi dana. Dalam buku penganggaran perusahaan ini pembahasan lebih menitikberatkan pada laporan keuangan yang pokok, yaitu laporan rugi-laba
  • 18. 1.18 PENGANGGARAN e yang berkaitan dengan anggaran operasional dan neraca yang berkaitan dengan anggaran keuangan. Anggaran operasional adalah anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran rugi-laba. Anggaran rugi-laba adalah anggaran berupa daftar yang disusun secara bersistem tentang dapatan (revenues), beban (expenses), rugi dan laba yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Anggaran keuangan adalah anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran neraca adalah anggaran berupa daftar yang disusun secara bersistem tentang aktiva, utang, dan modal dari suatu organisasi pada saat tertentu. Dapatan (revenues) merupakan jumlah yang dibebankan kepada langganan untuk barang dan jasa.yang dijual. Beban (expenses) adalah harga pokok (cost) yang bermanfaat dan telah habis dipakai untuk memperoleh laba. Harga pokok (cost) adalah nilai sesuatu yang dikorbankan dalam satuan uang untuk memperoleh harta. Biaya (cost) dalam anti sempit sama dengan harga pokok (cost). Dalam arti luas, biaya (cost) meliputi pengertian harga pokok (cost) dan beban (expenses). Dalam buku Penganggaran Perusahaan ini biaya-(cost) diartikan dalam arti luas. Jadi, hila dalam buku ini menyebut istilah biaya, hal itu dapat berarti beban dan dapat berarti harga pokok. Klasifikasi biaya (beban) dari segi fungsi pada perusahaan manufaktur terdiri atas: (1) biaya pabrik, (2) biaya penjualan, dan (3) biaya administrasi dan umum. Klasifikasi biaya semacam ini disebut klasifikasi biaya fungsional. Biaya fungsional tersebut dapat dijelaskan melalui Gambar 1.6 Pada Gambar 1.6 tampak biaya pabrik terdiri atas: biaya bahan baku (BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan biaya overhead pabrik (BOP). Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik periode sekarang (periode ini). Biaya pabrik tanggung jawab manajer pabrik atau yang lebih luas lagi tanggung jawab fungsi manajer produksi. Biaya bahan baku adalah bahan baku dipakai dalam satuan uang. Bahan baku adalah bahan utama produk, bahan langsung produk. Biaya tenaga kerja langsung adalah upah tenaga kerja langsung yang harus dibayar. Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja manusia yang langsung membuat produk. Biaya overhead. pabrik adalah biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. BBB dan BTKL merupakan biaya utama. Biaya utama adalah biaya yang langsung berhubungan dengan produk. Biaya konversi terdiri atas BTKL dan BOP. Biaya konversi adalah biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk.
  • 19. e EKMA4570/MODUL 1 1.19 [;iaya Utama CJ1aya C3iaya Biaya..... ..... . ...... . .... C3ahan ljaku 1enaga Kerja 3aya Overhead Pabri~ Biaya Administras... . ..~ . ..~ ... .- . Langsun~ Penjualar1 .. .. . .. ~ . dan Umum. . .... .. ... . ... . .~ . .. ...... .... ..... . CJ aya Konservasi (ljKJ -.. .. . -. .. .. . . . .... -..-... [;iaya Pabril4 ~1aya usaha ~1aya Bukan Usaha -······ ·····-·· ····-· ····· · JJmlah Biaya Gambar 1.6. Biaya Fungsional Biaya usaha terdiri atas biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. Biaya usaha adalah biaya kegiatan pokok perusahaan, selain harga pokok barang terjual. Biaya penjualan adalah biaya yang terjadi untuk kepentingan penjualan produk utama. Biaya penjualan tanggung jawab fungsi manajer penjualan, atau yang lebih luas bagi tanggung jawab fungsi manajer pemasaran. Biaya administrasi dan umum adalah biaya usaha dikurang biaya penjualan. Biaya administrasi dan umum tanggung jawab fungsi manajer umum. Biaya bukan usaha adalah biaya sampingan usaha, bagi perusahaan bukan lembaga keuangan, seperti beban bunga. Biaya usaha dapat disebut beban usaha, biaya bukan usaha dapat disebut beban bukan usaha, biaya penjualan dapat disebut beban penjualan, beban administrasi dan umum dapat disebut biaya administrasi dan umum. Biaya utama dan biaya konversi tidak dapat disebut beban utama dan beban konversi. Biaya bahan baku tidak dapat disebut beban hahan baku, biaya tenaga kerja langsung tidak dapat disebut beban tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik tidak dapat disebut beban overhead pabrik, biaya pabrik tidak dapat disebut beban pabrik. Sebab biaya yang termasuk unsur biaya pabrik masih membentuk harta, berupa sediaan produk jadi atau sediaan produk dalam proses, sedangkan yang dapat. (boleh) disebut beban apabila harga pokok bermanfaat habis dipakai untuk memperoleh laba. Misalnya biaya penjualan RplO.OOO,OO untuk kegiatan menjual barang sebanyak Rp30.000,00. Biaya penjualan RplO.OOO,OO tujuannya untuk memperoleh laba Rp20.000,00, yaitu Rp30.000,00 - Rp 10.000,00. Oleh karena itu, biaya penjualan dapat disebut beban penjualan. Sebaliknya biaya bahan baku RplO.OOO,OO tujuannya untuk membuat produk jadi dan produk dalam proses
  • 20. 1.20 PENGANGGARAN e (harta), belum habis dipakai untuk memperoleh laba, tetapi habis dipakai untuk memperoleh harta. Mengenai uraian unsur yang terdapat dalam anggaran rugi-laba dan anggaran neraca lebih lanjut diuraikan secara khusus pada Modul 8 Kegiatan Belajar 2. Laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi-laba yang dihasilkan akunting merupakan suatu realisasi (aktual) yang akan diperbandingkan dengan anggaran (rencana). Agar dapat memperbandingkan antara realisasi dengan anggaran maka rekening yang dipergunakan dalam akunting harus, sama dengan rekening yang dipergunakan dalam penyusunan anggaran. Suatu anggaran harus mengikuti format laporan akunting yang berkaitan dengan operasi, masukan, keluaran, dan posisi keuangan yang digunakan perusahaan. Metode dan teknik yang diterapkan dalam akunting harus diterapkan dalam penyusunan anggaran. Dengan demikian seorang penyusun anggaran mutlak harus menguasai metode dan teknik akunting, terutama dalam penyusunan anggaran laporan rugi-laba dan anggaran neraca. Anggaran dalam beberapa hal didasarkan pada data historis yang sebagian besar dihasilkan oleh sistem akunting dan pengawasan menyangkut pengukuran basil yang telah direalisir. Akibatnya untuk dapat menyelenggarakan perencanaan dan pengendalian laba yang sehat harus diselenggarakan sistem akunting pertanggungan jawab. Sistem akunting pertanggungan jawab adalah suatu sistem akunting yang dipola lebih dulu sesuai dengan tanggung jawab dari tiap bagian dalam organisasi. Perbandingan antara realisasi (aktual) dengan anggaran tidak ada gunanya hila pengelompokan rekening dalam sistem akunting tidak sesuai dengan anggaran. Daftar rekening (stelsel rekening) harus dikembangkan menurut pusat pertanggungan jawab dan harus dilengkapi dengan perintah standar untuk penetapan beban (expense) dan dapatan (revenues) pada tiap jenis rekening. Penganggaran memang berkaitan secara unik dengan sistem akunting perusahaan dalam hal-hal: a. komponen keuangan dari suatu anggaran yang umumnya disusun dalam suatu format akunting; b. penganggaran perusahaan mempunyai kaitan erat dengan akunting manajemen, yaitu berupa akunting harga pokok standar, akunting
  • 21. e EKMA4570/MODUL 1 1.21 penentuan harga pokok variabel (variable costing) dan penganggaran merupakan bagian dari akuntansi manajemen; c. akunting keuangan mencatat transaksi waktu yang lalu, sedangkan penganggaran perusahaan mencatat transaksi waktu akan datang. dalam hal ini anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan transaksi keuangan. untuk memperbandingkan anggaran dengan realisasi diperlukan data yang dihasilkan oleh akunting keuangan. penganggaran merupakan perencanaan akunting, sedangkan akunting keuangan merupakan pelaksanaan akunting. d. akunting keuangan memberikan masukan data historis yang relevan terutama untuk tujuan analisis dalam pengembangan anggaran perusahaan. Oleh karena beberapa hal yang telah diuraikan tersebut maka penganggaran termasuk bidang akunting. Berikut ini beberapa penulis yang menyatakan bahwa penganggaran (budgeting) termasuk bidang akunting. Menurut Soehardi Sigit (1987, 4) mengemukakan bahwa pada abad ke- 20 akunting meliputi bookkeeping, cost accounting, budgeting, auditing, analisis laporan keuangan, government accounting, social accounting, accounting theory, dan sebagainya. Menurut Soemarso SR (1990, 8, 9, 10) bidang akunting meliputi akunting keuangan, akunting pemeriksaan, akunting manajemen, akunting biaya, akunting perpajakan, sistem informasi, penganggaran (budgeting), akunting pemerintahan. Sugiarto dan Suwardjono (1995, 8) mengemukakan bidang spesialisasi akunting terdiri atas akunting keuangan, auditing, akunting biaya, akunting manajemen, akunting perpajakan, sistem akunting, akunting anggaran, akunting pemerintahan. H.Z.A. Moechtar (1993, 16) mengemukakan bahwa akuntan biasanya di samping mengerjakan akunting umum diberi juga tugas lain, di antaranya akunting biaya, penyusunan anggaran belanja, dan pemeriksaan akunting intern. AI. Haryono Jusuf (1999, 10) mengemukakan bidang akunting intern terdiri atas akunting umum, akunting biaya penganggaran, perancangan sistem akunting, pemeriksaan intern. Philip E. Fess & Carl S. Warren (1987, 16, 17) mengemukakan bidang spesialisasi akunting terdiri atas financial accounting, auditing, cost accounting, managerial accounting, tax
  • 22. 1.22 PENGANGGARAN e accounting, accounting system, budgetary accounting, international accounting, social accounting, accounting instruction. Kermit D. Larson (1990, 12) mengemukakan, the one accountant of the small business and the accounting department of a large business do a variety of work, including general accounting, cost accounting, budgeting, and internal accounting. Charles T. Horngren dan kawan (1997, 46, 47) mengemukakan bidang akunting meliputi pemeriksaan (auditing), akunting perpajakan, konsultasi manajemen, akunting biaya, penganggaran (budgeting), perancangan sistem informasi (pemeriksaan intern). Beberapa penulis tersebut menyatakan bahwa bidang akunting meliputi antara lain analisis laporan keuangan dan penganggaran. Oleh karena itu sangatlah janggal hila mahasiswa jurusan akunting dalam kurikulum perkuliahan tidak menempuh mata kuliah analisis laporan keuangan dan penganggaran. Mengapa penganggaran termasuk bidang akunting? Penganggaran masuk bidang akunting, karena penganggaran merupakan pedoman pelaksanaan transaksi keuangan, pemeriksaan (auditing) antara lain dilakukan dengan cara membandingkan anggaran dengan laporan akunting keuangan (pelaksanaan) agar dapat dipastikan tidak terdapat penyimpangan. Mengapa analisis laporan keuangan termasuk bidang akunting? Analisis laporan keuangan termasuk bidang akunting, karena sudah selayaknya seorang akuntan mengerti tentang tafsir (makna) laporan keuangan, bukankah laporan keuangan yang dihasilkan akunting sebagai bahasa perusahaan. Oleh karena itu, analisis laporan keuangan sudah pada mestinya dipahami oleh seorang akuntan (ahli akunting). 2. Hubungan Penganggaran dengan Manajemen Keuangan Salah satu fungsi manajemen yang pertama dan utama adalah perencanaan. Dalam hal ini manajemen keuangan, fungsi manajemen keuangan yang pertama dan utama adalah perencanaan keuangan. Penganggaran merupakan perencanaan keuangan. Oleh karena penganggaran merupakan perencanaan keuangan, sedangkan salah satu fungsi manajemen keuangan adalah perencanaan keuangan maka penganggaran merupakan salah satu bagian dari manajemen keuangan. Dengan demikian ruang lingkup manajemen keuangan lebih luas daripada penganggaran, sebab penganggaran tidak mencakup manajemen keuangan, tetapi manajemen keuangan mencakup penganggaran.
  • 23. e EKMA4570/MODUL 1 1.23 Dalam penganggaran misalnya: terdapat penganggaran sediaan bahan baku dengan cara menggunakan kuantitas pesanan ekonomis (KPE) dan pada saat pesan kembali terdapat penganggaran kas dan terdapat penganggaran barang modal, dalam manajemen keuangan jugs terdapat penganggaran yang demikian. E. TUJUAN DAN MANFAAT ANGGARAN Anggaran diperlukan karena ada tujuan dan manfaatnya. Tujuan dan manfaat anggaran dapat dijelaskan seperti berikut ini. 1. Tujuan Anggaran Ada beberapa tujuan disusunnya anggaran, antara lain: a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana. b. Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan. c. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana sehingga dapat mempermudah pengawasan. d. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai basil yang maksimal. e. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat. f. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan. 2. Manfaat dan Kelemahan Anggaran Anggaran mempunyai banyak manfaat antara lain: a. segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama; b. dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan • pegawat; c. dapat memotivasi pegawai; d. menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai; e. menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu; f. sumber daya, seperti: tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin; g. alat pendidikan bagi para manajer.
  • 24. 1.24 PENGANGGARAN e Untuk lebih jelasnya mengenai manfaat anggaran, selanjutnya akan diuraikan pada Kegiatan Belajar 2 tentang Fungsi Anggaran. Anggaran di samping mempunyai banyak manfaat, namun anggaran juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain: a. anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan sehingga mengandung unsur ketidakpastian. b. menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan teriaga yang tidak sedikit sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat; c. bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang sehingga anggaran tidak akan efektif. -- --~ LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Mengapa buku atau mata kuliah diberi judul Penganggaran, bukan Anggaran? 2) Sebutkan sembilanjenis rencana! 3) Sebutkan empat tahap prosedur penyusunan anggaran! 4) Hal apa saja yang dapat mengakibatkan anggaran akan mengalami kegagalan? 5) Apa beda perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang? Petunjuk Jawaban Latihan 1) Buku atau mata kuliah diberi judul Penganggaran, bukan Anggaran, karena buku atau mata kuliah memerlukan uraian dan penjelasan tentang mata kuliah atau judul buku tersebut. Bila diberi judul Anggaran maka tidak perlu diberi penjelasan tentang anggaran tersebut, karena anggaran artinya hasil menyusun anggaran. Jadi anggaran merupakan hasil (keluaran). Suatu hasil (output) tidak memerlukan penjelasan. Penganggaran artinya proses atau cara menyusun anggaran, karena penganggaran merupakan proses maka perlu dijelaskan tentang cara
  • 25. e EKMA4570/MODUL 1 1.25 menyusun anggaran sampai anggaran tersebut selesai disusun. Oleb karena itu, suatu buku atau mata kuliah lebib tepat berjudul Penganggaran, bukan Anggaran. 2) Jenis rencana antara lain: tujuan, kebijakan, aturan, metode, strategi, standar. program, prosedur, dan anggaran. 3) Empat tabap prosedur penyusunan anggaran, yaitu: Tabap pertama, penentuan pedoman anggaran. Tabap kedua, persiapan anggaran. Tahap ketiga, penentuan anggaran. Tabap keempat, pelaksanaan anggaran. 4) Anggaran akan mengalami kegagalan apabila: a) pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan, dan tidak memiliki wawasan yang luas; b) kekuasaan membuat anggaran tidak tegas; c) pelaksana tidak cakap; d) tidak didukung oleb masyarakat; e) dana tidak cukup. 5) Beda perusabaan manufaktur dengan perusabaan dagang adalab terletak pada tujuan membeli barang. Perusabaan manufaktur membeli barang untuk diolab menjadi barang jadi kemudian dijual, sedangkan perusahaan dagang beli barang langsung dijual. RANGKUMAN------------------------------------ Perencanaan merupakan salab satu dari fungsi manajemen dan penganggaran merupakan salab satu jenis perencanaan. Penganggaran meliputi penganggaran perusabaan dan penganggaran bukan perusabaan. Penganggaran perusabaan berarti penganggaran untuk organisasi yang bertujuan mencari laba, sedangkan penganggaran bukan perusabaan (penganggaran nirlaba) berarti penganggaran untuk organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Penganggaran beda dengan anggaran, perencanaan beda dengan rencana. Perencanaan adalah proses menyusun rencana, sedangkan rencana adalab basil perencanaan. Penganggaran adalab proses menyusun anggaran, sedangkan anggaran adalah basil penganggaran. Rencana dapat dinyatakan dalam angka (kuantitatif) tetapi dapat juga tidak dinyatakan dalam angka (kuantitatif), sedangkan anggaran dinyatakan dalam angka (kuantitatif) dan umumnya dalam satuan mata
  • 26. 1.26 PENGANGGARAN e uang. Penganggaran sangat erat hubungannya dengan akunting, karena penganggaran merupakan salah satu bidang akunting dan termasuk bagian akunting manajemen. Anggaran banyak manfaatnya sebagai alat pelaksanaan pekerjaan, tetapi anggaran juga mempunyai kelemahan, sebab anggaran dibuat berdasarkan asumsi, bila asumsinya berubah maka anggaran kurang bermanfaat, kecuali direvisi sesuai dengan perubahan asumsi. TES FDRMATIF 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Penganggaran bagian dari .... A. akunting keuangan B. akunting manajemen C. manajemen keuangan D. pernyataan B & C benar 2) Arah untuk mencapai hasil akhir dalam suatu pekerjaan disebut .... A. aturan B. kebijakan C. strategi D. tujuan 4) Tujuan yang melukiskan ruang lingkup yang jelas serta memberikan arah kepada usaha yang dilakukan dalamjangka pendek disebut .... A. target B. kebijakan C. metode D. standar 4) Suatu petunjuk, perintah, larangan, penghargaan, sanksi, dan kewajiban dalam pelaksanaan pekerjaan disebut .... A. aturan B. kebijakan C. strategi D. tujuan
  • 27. e EKMA4570/MODUL 1 1.27 5) Bimbingan berpikir bagi para bawahan dalam upaya mencapai tujuan disebut .... A. target B. kebijakan C. metode D. standar 6) Cara yang ditetapkan untuk melaksanakan tugas tertentu disebut .... A. target B. kebijakan C. metode D. standar 7) Kesatuan pengukuran yang ditetapkan sebagai patokan dalam pelaksanaan pekerjaan disebut .... A. target B. kebijakan C. metode D. standar 8) Cara mencapai tujuan yang harms diikuti oleh setiap bagian dalam perusahaan (organisasi) disebut .... A. metode B. strategi C. standar D. kebijakan 9) Kegiatan yang berfungsi untuk membahas dan menentukan kegiatan yang harus dilakukan dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan disebut .... A. prosedur B. kebijakan C. program D. standar 10) Urutan seri tugas yang saling berhubungan dan diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam disebut .... A. prosedur B. kebijakan C. program D. standar
  • 28. 1.28 PENGANGGARAN e Cocokkanlahjawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat penguasaan =----------x 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% =baik sekali 80 - 89% =baik 70 - 79% =cukup < 70% =kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
  • 29. e EKMA4570/MODUL 1 1.29 KEGIATAN BELAL.JAR 2 Fungsi dan Macam Anggaran egiatan Belajar 2 menjelaskan tentang fungsi dan macam anggaran. Anggaran merupakan alat manajemen, oleh karena itu fungsi anggaran mempunyai kaitan erat dengan fungsi manajemen. Hal inilah nantinya yang akan dijelaskan dalam fungsi anggaran. Anggaran ada beberapa macam dan dapat ditinjau dari beberapa segi, antara lain dapat ditinjau dari tujuh segi. Ketujuh segi tinjauan inilah yang akan dijelaskan pada macam anggaran dalam kegiatan belajar ini. A. FUNGSI ANGGARAN Anggaran hanya alat, bagaimanapun baiknya suatu alat, bagaimanapun baiknya suatu anggaran, tidak akan berfungsi dengan baik hila manusia yang menggunakan alat tersebut tidak dapat-menggunakannya dengan baik. Anggaran memiliki fungsi yang sama dengan manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Hal ini disebabkan anggaran mempunyai fungsi sebagai alat manajemen dalam melaksanakan fungsinya. Proses dari fungsi manajemen dapat digambarkan seperti Gambar 1.7 PERENCANAAN Umpan balikl Umpan majLJ . .. ..... ... ........ .. - --- -/ '/ ' : PENGAWASAN ', : PELAKSANAAN '. ' '. ' ' / ' / Gambar 1.7. Proses Manajemen
  • 30. 1.30 PENGANGGARAN e Pada Gambar 1.7 tampak fungsi manajemen dimulai dari fungsi perencanaan (planning), kemudian diadakan pelaksanaan (actuating) dan perencanaan memberikan proses umpan maju dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari, setelah dilakukan pelaksanaan, barulah diadakan pengawasan (controlling), dan pengawasan memberikan proses umpan balik dalam perencanaan, artinya pengawasan melakukan evaluasi dengan cara membandingkan rencana dengan realisasi, apakah pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai rencana. 1. Perencanaan Anggaran sebagai alat perencanaan juga harus memperhatikan hubungan (kaitan) anggaran yang satu dengan anggaran yang lain, misalnya antara anggaran beban distribusi barang yang dijual dengan anggaran barang yang dijual, apakah peningkatan anggaran beban distribusi diikuti dengan peningkatan anggaran barang yang dijual (anggaran jualan). Aspek lain yang penting dari perencanaan dengan menggunakan anggaran adalah perencanaan dana yang tersedia seefisien mungkin. Semua belanja memerlukan dana (uang), dan dana adalah sumber daya yang langka, sudah menjadi kebiasaan bahwa seringkali keperluan dana melebihi dana yang tersedia. Oleh karena itu, para penyusun anggaran harus memperhitungkan berbagai kemungkinan belanja dana yang ada, dan menentukan kemungkinan mana yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Jadi, salah satu fungsi anggaran adalah menentukan reneana belanja dan sumber dana yang ada seefisien mungkin. Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis menuntut pemikiran yang teliti dan akan memberikan gambaran yang lebih nyata/jelas dalam unit dan uang. Misalnya laba tahun 2016 direncanakan setinggi-tingginya. Rencana yang dirumuskan dengan kata "setinggi-tingginya" tidak jelas maksudnya, karena laba setinggi-tingginya bagi perusahaan yang satu tidak sama dengan perusahaan yang lain. Dalam anggaran, rencana laba setinggi-tingginya dirumuskan secara teliti dan nyata, yaitu dinyatakan secara kuantitatif. Misalnya laba tahun 2016 yang harus dicapai Perusahaan Kecap Sehat direncanakan setinggi-tingginya Rp2.835.872,00.
  • 31. e EKMA4570/MODUL 1 1.31 2. Pelaksanaan Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan, artinya sebelum pekerjaan dilaksanakan terlebih dahulu mendapat persetujuan yang berwenang (terutama dalam hal keuangan). Pekerjaan disetujui, dilaksanakan bila ada anggarannya, bila tidak menyimpang dari anggaran. Beli kendaraan tidak akan disetujui bila tidak ada anggarannya, beli bahan lebih mahal daripada anggaran juga tidak akan disetujui, sebab semua itu akan mengganggu keuangan perusahaan bila disetujui. Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba). Jadi anggaran penting untuk menyelaraskan (koordinasi) setiap bagian kegiatan, seperti: Bagian Pemasaran, Bagian Umum, Bagian Produksi, dan Bagian Keuangan. Contoh: Untuk mencapai laba tahun 2016 sebesar Rp2.835.872,00 misalnya Bagian Pemasaran harus menjual pada tahun 2016: Kecap sedang 12.000 botol @ Rp533,33 Kecap minis 24.000 botol @ Rp650,00 Kecap asin 18.000 botol @ Rp533,33 Jumlah 54.000 botol =Rp 6.400.000,00 =Rp15.600.000,00 =Rp 9.600.000,00 =Rp31.600.000,00 Bagian Produksi pada tahun 2016 harus memproduksi; Kecap sedang sebanyak 12.020 botol Kecap manis sebanyak 23.985 botol Kecap asin sebanyak Jumlah 18.010 botol 54.015 botol Bagian Keuangan harus menyediakan dana pada tahun 2016, triwulan: I = Rp 4.287.991,00 II = Rp 7.191.279,00 III = Rp 7.011.271,00 IV = Rp 7.840.723,00 Jumlah = Rp26.331.264,00 Bagian Umum pada tahun 2016 harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan:
  • 32. 1.32 Tenaga produksi Tenaga pemasaran Tenaga lainnya Jumlah 20 orang 100 orang 15 orang 135 orang PENGANGGARAN e Bila salah satu bagian (departemen) saja tidak dapat melaksanakan tugas sesuai dengan yang direncanakan maka bagian lain juga tidak dapat melaksanakan tugasnya sesuai rencana. Dengan demikian tiap bagian harus melaksanakan tugasnya secara selaras, terarah, terkoordinir sesuai dengan yang direncanakan atau yang telah ditetapkan dalam anggaran. 3. Pengawasan Anggaran merupakan alat pengawasan (controlling). Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan pekerjaan, dengan cara: a. memperbandingkan realisasi dengan reneana (anggaran); b. melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (apabila terdapat penyimpangan yang merugikan). Misalnya jualan kecap manis yang dianggarkan tahun 2016 sebanyak 24.000 botol RpRp650,00 = Rp15.600.000,00, namun dalam realisasinya hanya terjual 20.000 botol @ Rp650,00 = Rp13.000.000,00. Sekalipun harga jual per botol sama dengan anggaran yaitu Rp650,00, namun karena unit yang terjual di bawah dari yang dianggarkan yaitu hanya 20.000 botol sedangkan yang dianggarkan 24.000 botol maka akibatnya jumlah jualan tahun 2016 yang dapat direalisasi hanya Rp13.000.000,00, yaitu di bawah dari yang dianggarkan sebesar Rp15.600.000,00. Berdasarkan basil perbandingan tersebut diadakan perbaikan. Bila tidak tercapainya jualan tersebut disebabkan kurang aktifnya Bagian Penjualan, maka usaha perbaikan yang dapat dilakukan adalah memotivasi (merangsang) Bagian Penjualan, misalnya dengan cara memberi komisi atau bonus. Komisi diberikan dalam persentase tertentu dari barang. Yang dijual, misalkan seorang pegawai mampu menjual Rp1.000.000,00 dan komisi 10% dari barang yang dijual, berarti komisi yang diterima pegawai tersebut 10% x Rp1.000.000,00 = Rp100.000,00. Bonus diberikan kepada bagian penjualan maupun bagian produksi sebagai hadiah karena mencapai target tertentu. Bonus diberikan kepada
  • 33. e EKMA4570/MODUL 1 1.33 bagian produksi, karena bagian produksi mampu menyediakan barang yang diberikan untuk dijual pada tingkat tertentu. Anggaran sebagai alat pengawasan dipakai sebagai pegangan oleh manajer yang bertanggung jawab menjalankan operasi untuk mengadakan penilaian dari basil yang dicapainya. Dapatan (revenues) sesungguhnya yang diperoleh maupun beban (expenses) sesungguhnya yang dikorbankan dapat dinilai balk atau jelek hila dihubungkan dengan data yang telah dianggarkan, dan juga hila dihubungkan dengan perubahan kondisi sejak anggaran disusun B. MACAM ANGGARAN Anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandangan berikut • • lnl. 1. Dari segi dasar penyusunan, anggaran terdiri dari: a. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu serf anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda. Misalnya anggaran jualan disusun berkisar antara 500 unit sampai 1.000 unit. Anggaran variabel disebut juga dengan anggaran fleksibel. b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Misalnya jualan direncanakan 1.000 unit, dengan demikian anggaran lainnya-dibuat berdasarkan anggaran jualan 1.000 unit. Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran static. 2. Dari segi cara penyusunan, anggaran terdiri dari: a. Anggaran periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran b. Anggaran kontinu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan peruraikan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan. 3. Dari segi jangka waktunya, anggaran terdiri dari:
  • 34. 1.34 PENGANGGARAN e a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek. b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak mesti berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek. 4. Dari segi bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini hila dipadukan disebut "anggaran induk (master budget)". Anggaran induk yang mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulanan dan anggaran triwulanan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan. a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran rugi-laba. Anggaran operasional antara lain terdiri dari: anggaran jualan, anggaran biaya pabrik, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung. anggaran biaya overhead pabrik, anggaran beban usaha, dan anggaran rugi-laba. b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan, antara lain terdiri dari: anggaran kas, anggaran putang, anggaran sediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca. Hubungan anggaran operasional dengan anggaran keuangan dapat dijelaskan dengan Gambar 1.8.
  • 35. e EKMA4570/ MODUL 1 1.35 I Ramalan Jualari I Anggaran Jualan "" Anggaran Beban Usaha,.. • -··· .. ·-··-· . .... -.. -... Anggaran Piutang. - . .. .. .-.. -.. . . .... -.. .. . •Anggaran Sediaar. ... Anggaran Produk,.. - ----- --·-- -- - - - ------ -- ..,, ... •Anggaran Anggaran Anggarar. Biaya Biaya Biaya - -Bahan--- -Tenag'ci-- everhead Bakt:f- Kerja Pabrtkl - - - -r--- --· . -- - --- .., r Anggaran Rugi-Laba ~ .., r .,r Anggaran Utang. Anggaran Modal Sendiri. ---- ----· ·- - .. -- - ---- - •.. Anggaran Kas. ~ .. - -------- ·-·· · - - -·- Keterangan: Cetak miring =anggaran keuangan = D Cetak tegak = anggaran operasional = D .., r Anggaran Neraca ~ ~ J ' J '- -. -------- . . ... . - . - . Gambar 1.8. ... Anggaran Cadangan Be-presiasi, Aktiva Tetap. . .. . . . . --- . -- - -- .. --- . ...... , ~ ~ Hubungan Anggaran Operasional dengan Anggaran Keuangan Dari Gamhar 1.8 dapat dijelaskan proses huhungan anggaran operasional dengan anggaran keuangan sehagai herikut. 1. Anggaran Jualan dihuat herdasarkan Ramalan Jualan. 2. Anggaran Behan Usaha (Anggaran Behan Penjualan) dihuat herdasarkan Anggaran Jualan. 3. Anggaran Piutang dihuat herdasarkan Anggaran Jualan. 4. Anggaran Produk dihuat herdasarkan Anggaran Jualan dan Anggaran Sediaan.
  • 36. 1.36 PENGANGGARAN e 5. Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, Anggaran 6. Biaya Overhead Pabrik dibuat berdasarkan Anggaran Produk. 7. Anggaran Rugi-Laba dibuat berdasarkan Anggaran Jualan, Anggaran Beban 8. Usaha, Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik. 9. Anggaran Cadangan Depresiasi Aktiva Tetap dibuat berdasarkan Anggaran Beban Usaha, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik. 10. Anggaran Utang dibuat berdasarkan Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik. 11. Anggaran Modal Sendiri dibuat berdasarkan Anggaran Rugi-Laba. 12. Anggaran Kas metode langsung dibuat berdasarkan Anggaran Utang, Anggaran Piutang, Anggaran Jualan, Anggaran Beban Usaha, Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Tenaga Kerja Langsung, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik. Anggaran kas metode tidak langsung dibuat berdasarkan anggaran rugi-laba dan neraca. 13. Anggaran Neraca dibuat berdasarkan Anggaran Kas, Anggaran Piutang, Anggaran Sediaan, Anggaran Cadangan Depresiasi Aktiva Tetap, dan Anggaran Modal . Sendiri. 5. Dari segi kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari: a. Anggaran komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap. b. Anggaran parsial, adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Misalnya karena keterbatasan kemampuan maka hanya dapat menyusun anggaran operasional. 6. Dari segi fungsinya, anggaran terdiri dari: a. Anggaran apropriasi (appropriation budget), adalah anggaran yang diperuntukkan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain. Misalnya basil menjual barang X sebesar Rp100.000,00 dianggarkan untuk melunasi utang usaha sebagai
  • 37. e EKMA4570/MODUL 1 1.37 akibat membeli barang X secara kredit sebesar Rp1.00.000,00. Dengan demikian hasil menjual barang X sebesar Rp100.000,00 tidak boleh dianggarkan untuk membayar gaji atau keperluan lainnya, selain untuk melunasi utang usaha tersebut. b. Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan) misalnya untuk menilai apakah biaya/beban yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas. Contoh: biaya bahan baku (BBB) dianggarkan bulan ini sebesar Rp20.000,00, kemudian dalam pelaksanaannya apakah biaya bahan baku bulan ini tidak melebihi Rp20.000,00, hila melebihi Rp20.000,00, sedangkan tingkat produksi tidak berubah dan hal-hal lain juga tidak berubah. berarti biaya bahan baku tersebut tidak efisien. 7. Dari segi metode penentuan harga pokok produk anggaran terdiri atas: a. Anggaran tradisional (traditional budget) atau anggaran konvensional (conventional budget), terdiri atas~ anggaran berdasar fungsional (junctional based budget) dan anggaran berdasar sifat (characteristic based budget). Anggaran berdasar fungsional dibuat menggunakan metode penentuan harga pokok penuh (full costing), sedangkan anggaran berdasar sifat dibuat menggunakan metode penentuan harga pokok variabel (variable costing). Anggaran berdasar fungsional dapat digunakan untuk menyusun anggaran induk atau anggaran tetap, tetapi tidak dapat digunakan untuk menyusun anggaran variabel. Anggaran berdasar sifat biasanya digunakan untuk menyusun anggaran variabel, tetapi bisa juga digunakan untuk menyusun anggaran induk. b. Anggaran berdasar kegiatan (activity based budget) dibuat menggunakan metode penentuan harga pokok berdasar kegiatan (activity based costing). Anggaran ini dapat digunakan untuk menyusun anggaran variabel dart anggaran induk. Penganggaran tradisional (traditional budgeting) dan penganggaran berdasar kegiatan (activity based budgeting) dapat dijelaskan dengan Gambar 1.9.
  • 38. 1.38 Penentuan Harga Pokok PenuH · -~-Full- Costing~;.- -- - " . . -. Penganggaran Berdasar Fungsional (1Functionai-Basea --- · -- --Budgeting~;.----- ---- Penentuan Harga Pokok variabel (Variable -Cost1ng) Penganggaran Berdasar Sifat (I CharacteristicB-asea Budgeting~:. . .......-·'----a-·,_________,,-,7 _,J .... ...... v Penentuan Harga Pokok Tradisional QTraditional Costing·;: .. .. .. ....... .. . . ........ ........... . ... ... ... .... .... Penganggaran Tradisional (IFTraditional Budgetin9:. Gambar 1.9. PENGANGGARAN e Penentuan Harga PokoKI · -·-serdasar Kegiatart- ---· (Variable Costing) Penganggaran Berdasa~ Ke-giatan ~ CharacteristiC! Based Budgeting;, Penganggaran Tradisional dan Penganggaran Berdasar Kegiatan Penganggaran berdasar fungsional dan penganggaran berdasar sifat keduanya termasuk penganggaran tradisional. Ditinjau dari kepentingan manajemen (internal) tampak pada Gambar 1.9 arus panah penganggaran berdasar sifat lebih maju dibandingkan dengan penganggaran berdasar fungsional, dan lebih maju lagi penganggaran berdasar kegiatan. ~!.l! LATIHANI .,_ _ _ _ , . , 7 • • ' ( - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - .- - .____.....,. - . Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Anggaran berfungsi sebagai alat pengawasan. Jelaskan bagaimana cara melakukan pengawasan. tersebut! 2) Apa yang Anda ketahui dengan anggaran induk? 3) Apa yang Anda ketahui dengan anggaran tradisional? 4) Apa yang Anda ketahui dengan anggaran tetap dan anggaran variabel? 5) Apa yang Anda ketahui dengan anggaran berdasar kegiatan?
  • 39. e EKMA4570/MODUL 1 1.39 Jawaban Pelatihan 1) Pengawasan berarti melakukan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan, dengan cara: (a) membandingkan realisasi dengan anggaran (rencana), dan (b) melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu. 2) Anggaran induk terdiri atas anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional bertujuan untuk menyusun anggaran rugi-laba, sedangkan anggaran keuangan bertujuan untuk menyusun anggaran neraca. 3) Anggaran tradisional terdiri atas anggaran berdasar fungsional dan anggaran berdasar sifat. 4) Anggaran tetap adalah anggaran yang disusun berdasarkan kapasitas tertentu, sedangkan anggaran variabel adalah anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas tertentu. 5) Anggaran berdasar kegiatan adalah anggaran yang disusun berdasarkan penentuan harga pokok berdasar kegiatan. RANGKUMAN Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan memberikan gambaran yang jelas dalam satuan barang dan uang. Anggaran berfungsi sebagai alat pelaksanaan memberikan pedoman agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras. Anggaran berfungsi sebagai alat pengawasan, yaitu digunakan sebagai alat menilai pelaksanaan pekerjaan. Anggaran dapat dikelompokkan dari segi dasar penyusunan terdiri atas: anggaran variabel dan anggaran tetap, dari segi penyusunan terdiri atas anggaran periodik dan anggaran kontinu, dari segi jangka waktu terdiri atas: anggaran jangka panjang dan anggaran jangka pendek, dari segi bidangnya terdiri atas: anggaran operasional dan anggaran keuangan, dari segi kemampuan menyusun terdiri atas: anggaran komprehensif dan anggaran parsial, dari segi fungsinya terdiri atas anggaran apropriasi dan anggaran kinerja, dari segi penentuan harga pokok produk terdiri atas: anggaran tradisional dan anggaran berdasar kegiatan.
  • 40. 1.40 PENGANGGARAN e TES FDRMATIF 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran teliti karena anggaran memberikan gambaran yang .... A. lebih nyata dalam unit dan uang B. tidak nyata dalam unit dan uang C. lebih nyata dalam unit barang D. lebih nyata dalam satuan barang 2) Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara .... A. selaras dalam mencapai tujuan (laba) B. serasi dalam pencapaian tugas C. pernyataan A dan B benar keduanya D. pernyataan A dan B tidak benar keduanya 3) Melakukan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan merupakan fungsi .... A. perencanaan B. pelaksanaan C. pengawasan D. koordinasi 4) Anggaran terdiri dari anggaran variabel dan anggaran tetap dari segi .... A. dasar penyusunan B. cara penyusunan C. jangka waktu D. bidangnya 5) Anggaran terdiri atas anggaran periodik dan anggaran kontinu dari • seg1 .... A. dasar penyusunan B. cara penyusunan C. jangka waktu D. bidangnya 6) Anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan dari • seg1 .... A. dasar penyusunan B. cara penyusunan
  • 41. e EKMA4570/MODUL 1 1.41 C. jangka waktu D. bidangnya 7) Anggaran untuk menyusun anggaran rugi-laba disebut .... A. anggaran periodik B. anggaran kontinu C. anggaran operasional D. anggaran keuangan 8) Anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu disebut .... A. anggaran variabel B. anggaran tetap C. anggaran operasional D. anggaran keuangan 9) Anggaran yang. dibuat menggunakan metode penentuan harga pokok penuh (full costing) disebut .... A. anggaran berdasar kegiatan B. anggaran induk C. anggaran berdasar fungsional D. anggaran berdasar sifat 10) Anggaran induk terdiri atas .... A. anggaran berdasar fungsional dan anggaran berdasar sifat B. anggaran operasional dan anggaran keuangan C. anggaran tradisional dan anggaran konvensional D. anggaranjangka pendek dan anggaranjangka panjang Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2. Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - x 100% Jumlah Soal
  • 42. 1.42 Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% =baik sekali 80 - 89% =baik 70 - 79% = cukup < 70o/o =kurang PENGANGGARAN e Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
  • 43. e EKMA4570/MODUL 1 1.43 Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif1 1) D. Pemyataan B & C benar. 2) D. Tujuan. 3) A. Target. 4) A. Aturan. 5) B. Kebijakan. 6) C. Metode. 7) D. Standar. 8) B. Strategi. 9) C. Program. 10) A. Prosedur. Tes Formatif2 1) A. Lebih nyata dalam unit dan uang. 2) A. Selaras dalam mencapai tujuan (laba). 3) C. Pengawasan. 4) A. Dasar penyusunan. 5) B. Cara penyusunan. 6) C. Jangka waktu. 7) C. Anggaran operasional. 8) B. Anggaran tetap. 9) C. Anggaran berdasar fungsional. 10) B. Anggaran operasional dan anggaran keuangan.
  • 44. 1.44 Anggaran Anggaran apropriasi (appropriation budget) Anggaran berdasar kegiatan (activity based budget) Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) Anggaran keuangan Anggaran kontinu Anggaran komprehensif • • • • • • • • • • • • • • • • PENGANGGARAN e Glosarium merupakan basil menyusun anggaran, sedangkan penganggaran adalah proses menyusun anggaran. anggaran yang diperuntukan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain. dibuat menggunakan metode penentuan harga pokok berdasar kegiatan (activity based costing). anggaran yang dibuat denganjangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek. anggaran yang dibuat denganjangka waktu lebih dari sate tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak mesti berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jangka pendek. anggaran yang bertujuan untuk menyusun anggaran neraca. anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan) misalnya untuk menilai apakah biaya/beban yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas. anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pemah dibuat. rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran
  • 45. e EKMA4570/MODUL 1 Anggaran neraca Anggaran operasional Anggaran parsial Anggaran periodik Anggaran tetap Anggaran tradisional (traditional budget) atau anggaran konvensional (conventions budget) Anggaran variabel Aturan (rules) • • • • • • • • • • • • • • • • 1.45 komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap. anggaran berupa daftar yang disusun secara bersistem tentang aktiva, utang, dan modal dari suatu organisasi pada saat tertentu. anggaran untuk menyusun anggaran rugi-laba. anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran. anggaran rugi-laba adalah anggaran berupa daftar yang disusun secara bersistem tentang dapatan (revenues), beban (expenses), rugi dan laba yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis. terdiri atas anggaran berdasar fungsional (junctional based budget) dan anggaran berdasar sifat (characteristic based budget). Anggaran berdasar fungsional dibuat menggunakan metode penentuan harga pokok penuh (full costing), sedangkan anggaran berdasar sifat dibuat menggunakan metode penentuan harga pokok variabel (variable costing). anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu serf anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda. suatu petunjuk, perintah, larangan, kompensasi, hak, sanksi, dan kewajiban dalam
  • 46. 1.46 Bahan baku Beban (expenses) Biaya (cost) Biaya administrasi dan umum Biaya bahan baku (BBB) Biaya bukan usaha Biaya konversi Biaya overhead pabrik (BOP) Biaya pabrik Biaya penjualan Biaya tenaga kerja langsung (BTKL) Biaya usaha Biaya utama Dapatan (revenues) Harga pokok (cost) • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • PENGANGGARAN e pelaksanaan pekerjaan. Aturan dibuat untuk semua pihak yang terdapat dalam lingkungan yang bersangkutan. bahan utama produk, bahan langsung produk. harga pokok (cost) yang bermanfaat dan telah habis dipakai untuk memperoleh laba. dalam arti sempit sama dengan harga pokok (cost). biaya usaha dikurang biaya penjualan. bahan baku dipakai dalam satuan uang. biaya sampingan usaha, bagi perusahaan bukan lembaga keuangan, seperti beban bunga. biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk. biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. BBB dan BTKL merupakan biaya utama. biaya yang terjadi di pabrik periode sekarang (periode ini). biaya yang terjadi untuk kepentingan penjualan produk utama. upah tenaga kerja langsung yang harus dibayar. biaya kegiatan pokok perusahaan, selain harga pokok barang terjual. Biaya usaha terdiri atas biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. biaya yang langsung berhubungan dengan produk. Biaya konversi terdiri atas BTKL dan BOP. merupakan jumlah yang dibebankan kepada langganan untuk barang dan jasa yang dijual. nilai sesuatu yang dikorbankan dalam satuan uang untuk memperoleh harta.
  • 47. e EKMA4570/MODUL 1 Kebijakan (policy) Metode Organisasi (organization) Penganggaran Perencanaan Pengorganisasian (organizing) Perusahaan agraris Perusahaan dagang Perusahaan ekstraktif • • • • • • • • • • • • • • • • • • 1.47 petunjuk menyeluruh secara lisan, tertulis atau yang diimplikasi yang menetapkan batas umum serta arab tindakan yang akan dilaksanakan. suatu cara yang ditetapkan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. salah satu jenis rencana pembagian kerja dari sekelompok orang untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama. perencanaan keuangan suatu organisasi. Penganggaran adalah proses menyusun rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. perencanaan merupakan upaya tindakan berhati-hati sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. proses, cara, perbuatan mengorganisasi. Dalam hal ini diatur dan ditentukan tugas pekerjaannya, macam pekerjaannya, sifat pekerjaannya, pola kesatuan kerjanya, siapa yang akan melakukan, apa alatnya, bagaimana keuangannya, dan fasilitas lainnya. perusahaan yang melakukan kegiatan di bidang pertanian, perkebunan, petemakan, perikanan, yang -hasilnya untuk dijual. perusahaan yang membeli barang untuk dijual tanpa mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut. perusahaan yang mengambil (mengeksploitasi) kekayaan alam yang tersedia dengan maksud untuk dijual tanpa harus mengubah bentuk barang yang diambil tersebut.
  • 48. 1.48 Perusahaan jasa Perusahaan industri Produk Produksi Program Prosedur Skedul (Jadwal) Standar Strategi Skenario Tenaga kerja langsung • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • PENGANGGARAN e perusahaan yang menerima uang jasa dari kegiatannya menyediakan aktiva (harta), tenaga untuk pelayanan kepada klien (langganan). Contohnya: jasa keuangan, jasa angkutan, jasa perawatan, jasa penyewaan, jasa konsultan, dan lain-lain. perusahaan yang mengolah suatu benda menjadi produk tertentu untuk dijual. Industri dalam arti luas meliputi barang dan jasa. lndustri dalam anti sempit hanya meliputi barang. Perusahaan industri dalam anti sempit disebut perusahaan manufaktur atau perusahaan pabrikase. basil produksi, dapat berupa barang dan jasa. Bila industri dalam anti sempit maka produknya berupa barang. Dalam buku ini digunakan industri dalam anti sempit. proses mengolah benda menjadi produk tertentu. suatu kegiatan yang berfungsi untuk membahas dan menentukan kegiatan yang harus dilakukan dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. merupakan urut-urutan seri tugas yang saling berhubungan dan diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam. data rincian waktu kegiatan yang direncanakan merupakan kesatuan pengukuran yang ditetapkan sebagai patokan dalam pelaksanaan pekerjaan. merupakan cara mencapai tujuan yang harus diikuti oleh setiap bagian dalam perusahaan. rencana lakon dalam film, drama dan sejenisnya berupa adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci. tenaga kerja manusia yang langsung membuat produk.
  • 49. e EKMA4570/ MODUL 1 Tujuan khusus (target) Tujuan umum (goal) • • • • 1.49 tujuan yang melukiskan ruang lingkup yang jelas serta memberikan arah kepada usaha yang dilakukan dalamjangka pendek. tujuan yang menyatakan secara luas keadaan atau kedudukan di waktu yang akan datang dan basil akhir dari aktivitas perusahaan dalam jangka panjang.
  • 50. 1.50 PENGANGGARAN e Daftar Pustaka Moeliono, Anton M, dkk. (1997). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Rl, Balai Pustaka. Nafarin, M. (2004). Akuntansi, Pendekatan Siklus dan Pajak untuk Perusahaan Industri dan Dagang. Jakarta, Ghalia Indonesia. Nafarin, M. (2004). Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi. Jakarta, Salemba Empat. Winardi. (1979). Asas-asas Manajemen. Bandung, Alumni. Winardi. (1984). Pengawasan Budgeter dan Biaya Standar. Bandung, Alumni. Welsch, Glenn A., Ronald W. Hilton, Paul N. Gordon. (1996). Anggaran, Perencanaan dan Pengendalian Laba. Buku I. Terjemahan Purwatiningsih dan Maudy Warouw. Jakarta: Salemba Empat. Kembali ke Daftar lsi..
  • 51. MDDUL 2 Penyusunan Anggaran Operasional I Drs. M. Nafarin, M.M. PENDAHULUAN odul dua ini terdiri atas dua Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 ~ menjelaskan tentang peramalan jualan, dan Kegiatan Belajar 2 menjelaskan tentang penyusunan anggaran jualan. Peramalan merupakan fungsi manajemen yang pertama sebelum fungsi perencanaan (penganggaran). Oleh karena itu, peramalan jualan sangat penting dalam penganggaran jualan. Ketepatan dalam membuat ramalan jualan akan menentukan penyusunan anggaran jualan, dan anggaran jualan merupakan anggaran yang menentukan anggaran lainnya. Karena pentingnya peramalan jualan maka pada modul ini untuk Kegiatan Belajar 1 tentang peramalan jualan dibahas bermacam metode peramalan jualan, mulai metode pendapat sampai analisis trend garis lurus, analisis trend bukan garis lurus, analisis regresi sederhana, dan analisis regresi berganda. Analisis trend terdiri atas trend garis lurus dan trend bukan garis lurus. Analisis trend garis lurus (linear) terdiri atas: metode momen dan metode kuadrat terkecil. Analisis trend bukan garis lurus terdiri atas: trend parabola kuadrat, trend eksponensial, dan trend eksponensial yang diubah. Dalam analisis trend dilengkapi juga dengan standar kesalahan peramalan (SKP) untuk memilih metode yang cocok dalam peramalan jualan. Analisis regresi sederhana digunakan dalam peramalan jualan bila hanya terdapat satu variabel terikat (Y) dan satu variabel bebas (X), tetapi bila terdapat satu variabel terikat (jualan) dan ada lebih dari satu variabel bebas maka digunakan dalam peramalan jualan adalah analisis regresi berganda. Dalam modul ini analisis regresi berganda hanya membahas satu variabel terikat (Y) dan dua variabel bebas (X), hal ini disebabkan bila variabel bebas lebih dari dua (semakin banyak) memerlukan perhitungan yang semakin rum it, terkecuali menggunakan program komputer. Secara khusus setelah mempelajari modul ini anda diharapkan mampu: 1. menjelaskan metode ramalan jualan;
  • 52. 2.2 PENGANGGARAN e 2. menjelaskan kebaikan dan keburukan metode ramalan; 3. membuat ramalan jualan dengan bermacam metode; 4. menjelaskan pengertian anggaran jualan; 5. menjelaskan kegunaan anggaranjualan; 6. menjelaskan faktor yang mempengaruhi anggaran jualan; 7. menyusun anggaran jualan.
  • 53. e EKMA4570/MODUL 2 2.3 KEGIATAN BELAL.JAR 1 Peramalan Jualan ada Kegiatan Belajar 1 menjelaskan tentang peramalan jualan, meliputi: metode ramalan jualan, kebaikan dan keburukan metode ramalan jualan, dan membuat ramalan jualan. A. METODE RAMALAN JUALAN Telah dikemukakan fungsi manajemen oleh George R. Terry terdiri atas perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling). Dalam kaitannya dengan peramalan (forecasting), L.F Orwick mengemukakan fungsi manajemen yang terdiri dari peramalan (forecasting), perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengkomandoan (commanding), pengkoordinasian (coordinating), pengawasan (controlling). Dari fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Orwick tersebut berarti proses kegiatan manajemen dimulai dari peramalan (forecasting) setelah itu baru dilakukan perencanaan (planning), baru kemudian fungsi manajemen yang lain. Pada Gambar 1.2 tampak anggaran jualan (rencana jualan) dibuat berdasarkan ramalan jualan. Peramalan jualan merupakan proses kegiatan memperkirakan produk yang akan dijual pada waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu dan dibuat berdasarkan data yang pemah terjadi dan atau mungkin akan terjadi. Peramalan (forecasting) adalah proses kegiatan meramalkan suatu kejadian yang mungkin terjadi pada masa akan datang dengan cara mengkaji data yang ada. Jualan artinya hasil proses menjual atau yang dijual atau hasil penjualan. Penjualan artinya proses menjual. Menjual artinya menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu. Peramalan jualan berarti proses meramalkan produk yang dijual dari perusahaan tertentu dan pada saat tertentu. Peramalan jualan merupakan faktor penting dalam perencanaan perusahaan, karena peramalan jualan akan menentukan anggaran jualan, dan anggaran jualan menentukan anggaran produk, anggaran biaya pabrik, anggaran beban usaha, anggaran kas, anggaran rugi-laba dan anggaran neraca.
  • 54. 2.4 PENGANGGARAN e Teknik membuat ramalan jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif atau gabungan keduanya. 1. Metode Kualitatif Ramalan jualan yang dibuat secara kualitatif dengan menggunakan metode pendapat para tenaga penjual, metode pendapat para manajer divisi penjualan, metode pendapat eksekutif, metode pendapat para ahli, dan metode pendapat survei konsumen. a. Pendapat para tenaga penjual Pendekatan ini menekankan pertimbangan dan keahlian dari para tenaga penjual. Partisipasi tingkat tinggi dari bawah ke atas sangat ditekankan. Metode ini sering digunakan oleh perusahaan kecil, dan perusahaan yang hasil produknya berjumlah sedikit. b. Pendapat para manajer divisi penjualan Pendekatan ini menekankan pertanggungjawaban dari manajer penjualan daerah atau produk. Variasi dari pendekatan ini berdasarkan pada survei informal dari pelanggan utama perusahaan, jualan diramalkan atas dasar laporan yang dipersiapkan oleh perwakilan khusus perusahaan yang berkaitan dengan pelanggan. c. Pendapat para ahli Orang yang berpengalaman dan ahli dalam bidang penjualan seringkali dimintai pertimbangan untuk meramalkan jualan. d. Pendapat eksekutif Perusahaan kecil dan menengah sering menggunakan metode pendapat juri dari eksekutif. Dalam bentuk paling sederhana, menyajikan pertimbangan kombinasi atau pendapat dari eksekutif tingkat atas dalam perusahaan tersebut. Perusahaan kecil sering menggunakan prosedur yang sederhana, dimulai dengan analisis data jualan historis menurut produk. dan daerah sebagai suatu dasar untuk perencanaan jualan. Ramalan jualan awal dibuat sebagai fungsi staf. Hasilnya kemudian disesuaikan oleh eksekutif penjualan tingkat atas untuk faktor seperti kondisi ekonomi, kebijakan manajemen penjualan, dan tujuan pertumbuhan yang ingin dicapai. Selanjutnya, ramalan jualan sementara diberikan ke masing-masing manajer kantor pemasaran
  • 55. e EKMA4570/MODUL 2 2.5 daerah (produk) untuk pertimbangan peninjauan kembali dan perbaikan yang diusulkan. e. Pendapat dari survei konsumen Metode survei-konsumen juga dapat digunakan untuk meramalkan jualan. Sasaran survei bisa berupa individu, rumah tangga, perusahaan, departemen, negara, dan organisasi tertentu. Umumnya survei hanya meneliti sampelnya saja. Untuk keperluan ramalan ditanyakan maksud atau rencana orang (individu), rumah tangga, departemen, negara dan organisasi lainnya. Misalnya individu ditanya bermaksud beli barang tertentu, kalau ya, berapa jumlahnya. 2. Metode Kuantitatif Ramalan jualan yang dibuat secara kuantitatif dapat menggunakan analisis trend, analisis regresi, metode distribusi probabilitas, dan metode analisis jalur produk. a. Analisis trend Analisis trend merupakan salah satu metode statistik yang mudah digunakan dalam meramalkan Uualan). Analisis trend terdiri atas; trend garis lurus dan trend bukan garis lurus. Trend garis lurus (linear) terdiri atas; metode kuadrat terkecil dan metode bukan garis lurus antara lain trend parabola kuadrat, trend eksponensial (logaritma). Analisis trend merupakan analisis runtut waktu atau data berkala sebagai variabel bebas (X). b. Analisis regresi Analisis regresi juga termasuk metode statistik dalam meramalkan Uualan). Analisis regresi terdiri atas regresi sederhana dan analisis regresi berganda. Analisis regresi merupakan analisis antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X). Variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat digunakan untuk meramalkan variabel terikat. Bila variabel bebas hanya ada satu digunakan analisis regresi sederhana, tetapi hila variabel bebas lebih dari satu maka digunakan analisis regresi berganda. Untuk analisis regresi berganda dalam modul ini hanya dikemukakan dua variabel bebas, karena hila variabel bebas sangat banyak, perhitungannya lebih rumit, dan sebaiknya menggunakan program komputer.
  • 56. 2.6 PENGANGGARAN e c. Metode distribusi probabilitas Metode ini dapat digunakan untuk meramalkan jualan dengan cara memakai variasi produk yang akan dijual dan membuat probabilitas masing- masing taksiran variasi produk yang akan dijual. d. Metode analisis lini produk Metode analisis jalur produk atau lini produk dalam membuat ramalan jualan sangat penting. Mengenai jalur produk (lini produk) dibahas lebih lanjut pada Modul 4 Kegiatan Belajar 1. Ramalan jualan baik strategis maupun taktis harus mencakup keputusan sementara tentang jalur produk baru yang akan diperkenalkan, jalur produk lama yang akan dihapuskan, inovasi dan produk campuran. Produk campuran adalah hubungan volume antara dua produk atau lebih, misalkan anggaran jualan setahun 2.000 unit produk X dan 2.500 produk Y sehingga berjumlah 4.500 unit. Masalahnya apakah meningkatkan produk Y tanpa meningkatkan produk X atau meningkatkan produk X tanpa meningkatkan produk Y. Masalah ini lebih lanjut akan dibahas pada Modul 7 Kegiatan Belajar 1 tentang penyusunan anggaran variabel perusahaan industri dengan pokok bahasan Manfaat Metode Penentuan Harga Produk Variabel Dalam Pengambilan Keputusan, yaitu keputusan meningkatkan produk tertentu. B. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN METODE RAMALAN JUALAN Metode kualitatif dan metode kuantitatif tidak menjamin ketepatan ramalan jualan dengan realisasi. Ramalan jualan akan mendekati realisasi jualan, apabila ramalan jualan tersebut dapat disusun berdasarkan kontrak jual beli (sales contract). Setiap metode bagaimanapun baiknya, tentu ada keburukannya (kelemahannya). Begitu juga dengan metode ramalan jualan yang dikemukakan dalam modul ini. 1. Metode Kualitatif Ramalan jualan yang dibuat secara kualitatif, seperti dengan menggunakan metode pendapat para tenaga penjual, metode pendapat para manajer divisi penjualan, dan metode pendapat eksekutif mempunyai kebaikan (keunggulan), tetapi juga mempunyai keburukan (kelemahan) dalam membuat ramalan jualan.
  • 57. e EKMA4570/MODUL 2 2.7 a. Metode pendapat para tenaga penjual Kebaikan metode pendapat para tenaga penjual adalah bahwa: 1) menanamkan tanggung jawab dan mereka merasa milik perusahaan; 2) ramalan dibuat oleh individu yang terdekat dengan pelanggan; 3) rencana awalnya disetujui oleh orang yang bertanggung jawab untuk tercapainya tujuan penjualan. Kelemahan metode pendapat para tenaga penjual adalah: 1) tenaga penjual (pramuniaga) mungkin terlalu optimis ramalannya terlalu kecil untuk melindungi diri sendiri; 2) perhatian yang tidak cukup mungkin ditujukan untuk • • atau pesnrus, variabel sebab akibat yang luas. Para peserta tenaga penjual mungkin tidak memberikan perhatian yang cukup kepada masalah selanjutnya sehingga evaluasi potensi pasar tidak layak. Kelemahan ini dapat diatasi melalui pendidikan tentang anggaran dan motivasi; 3) metode ini terbatas pada ramalan taktis jangka pendek, tujuan utama dalam ramalan jualan seharusnya memaksimumkan laba jangka panjang daripada jangka pendek. b. Metode pendapat para manajer divisi penjualan Metode ini juga mempunyai kebaikan dan keburukan dalam membuat ramalan jualan. Kebaikan metode ini antara lain: (a) dapat digunakan secara luas oleh perusahaan dari semua ukuran, (b) berguna dalam situasi jumlah pelanggan terbatas. Keburukan metode ini antara lain digunakan untuk ramalan jualan jangka pendek sehingga dapat mengabaikan memaksimalkan laba jangka panjang. c. Metode pendapat eksekutif Metode ini juga mempunyai kebaikan karena sederhana, langsung dan ekonomis sehingga sering digunakan. Kelemahannya antara lain: (a) memerlukan pengalaman khusus, dan pengetahuan yang luas dan (b) menghasilkan ramalan yang lebih atau kurang ilmiah. d. Metode pendapat para ahli Metode ini kebaikannya mudah dilakukan, tetapi kelemahannya bersifat subjektif, artinya lebih mengandalkan orangnya daripada data yang mendukung pendapat orang tersebut.
  • 58. 2.8 PENGANGGARAN e e. Metode pendapat dari survei konsumen Metode pendapat dari survei konsumen keunggulannya bersifat objektif, tetapi kelemahannya yang diteliti adalah sampel (tidak keseluruhan konsumen) maka hasilnya taksiran saja. Bila berbicara sampel maka kita berbicara populasi. Sekumpulan konsumen adalah populasi. Beberapa konsumen yang dapat mewakili dari sekumpulan konsumen disebut sampel. Sampel acak (random) adalah sampel yang diambil dari populasi dengan peluang yang sama. Penyampelan adalah proses pemilihan sejumlah unsur dari populasi, dengan cara mempelajarinya, memahami sifatnya, dapat ditaksir sifat dari populasi. 2. Metode Kuantitatif Metode kuantitatif seperti metode distribusi probabilitas juga mempunyai kebaikan dan keburukan. a. Metode distribusi probabilitas Kebaikan metode distribusi probabilitas adalah adanya nilai tunggal pada nilai yang dikerjakan. bergantung probabilitas. diharapkan dan distribusi probabilitas itu sendiri mudah Kelemahan metode distribusi probabilitas adalah lebih kepada taksiran manajemen dalam penentuan besarnya nilai b. Ana/isis trend dan regresi Metode ini selain mempunyai kebaikan karena menggunakan ramalan yang ilmiah dan realistis (objektif), tetapi metode trend dan regresi juga mempunyai kelemahan. Kelemahan metode trend dan regresi karena menggunakan asumsi yang konstan (tetap), misalnya harga jual harus mempunyai fungsi yang linear (garis lurus) dengan kuantitas barang yang dijual. Sebagai contoh, harga jual per satuan harus sama untuk jumlah barang yang dijual berapa pun banyaknya, padahal pada kenyataannya ada potongan harga. Beberapa data runtut waktu dalam analisis trend, seperti: data jualan yang tersedia dalam satuan uang, data tersebut dipengaruhi oleh jumlah fisik barang yang dijual dan harga jualnya. Adanya inflasi dan variasi harga dari waktu ke waktu dapat menimbulkan masalah dalam analisis. Sebagai contoh, meningkatnya harga jual per unit akan meningkatkan jumlah jualan dalam satuan uang, padahal mungkin jumlah kuantitas barang yang terjual menurun.
  • 59. e EKMA4570/MODUL 2 2.9 Jadi, analisis yang demikian berdasarkan asumsi (anggapan) harga konstan (tidak berubah). Di samping anggapan harga jual tidak berubah, daya beli konsumen juga diasumsikan tidak berubah, selera konsumen juga diasumsikan tidak berubah, pesaing dan barang substitusi juga dianggap tidak berubah, permintaan dianggap tetap, dan hal-hallain dianggap tidak berubah, padahal kenyataannya dapat saja berubah. Oleh karena analisis trend dan regresi menggunakan asumsi (anggapan) yang konstan maka ramalan dengan analisis trend dan regresi tidak dapat digunakan untuk ramalan jangka panjang, terkecuali anggapan konstan tersebut dalamjangka panjang tidak berubah. Metode survei konsumen dalam penelitian mengambil sampelnya saja. Metode trend (regresi) juga demikian, dalam penelitian mengambil sampelnya saja (hila populasi sampel yang teliti sangat banyak). Dengan demikian metode trend (regresi) juga berdasarkan taksiran. Dalam teknik regresi variabel bebas sangat banyak dan yang diteliti kurang, juga akan menurunkan kualitas hasil penelitian. C. MEMBUAT RAMALAN JUALAN Membuat ramalan jualan secara kuantitatif dapat menggunakan metode distribusi probabilitas, analisis trend, dan analisis regresi. Analisis trend terdiri atas: analisis trend garis lurus dan analisis trend bukan garis lurus. Analisis regresi terdiri atas: regresi sederhana, dan regresi berganda. 1. Metode Distribusi Probabilitas Metode distribusi probabilitas dapat digunakan untuk meramalkan jualan dengan cara menaksir variasi produk yang akan dijual, setelah itu memilih angka tertentu untuk membuat kelas interval, dan titik tengah dari kelas interval tersebut dipilih sebagai nilai kelas interval masing-masing. Kemudian membuat probabilitas dengan cara untung-untungan, dan jumlah probabilitas dari semua kemungkinan berjumlah satu atau 100%. Setelah itu mengalikan setiap kemungkinan jualan dengan probabilitasnya untuk mendapatkan nilai tertimbang (terbobot) masing-masing. Jumlah nilai tertimbang merupakan nilai yang diharapkan dalam hal ini jualan yang diramalkan. Misalkan manajer penjualan menaksir jumlah suatu produk selama sebulan bervariasi dari 0 sampai 20.000 unit namun tidak mungkin sampai
  • 60. 2.10 PENGANGGARAN e 20.001 unit. Manajer penjualan memilih 5 angka tertentu dan probabilitas dari masing-masing angka tersebut. Interval 0 sampai 20.000 unit dibagi dalam 5 buah kelas interval, dan titik tengah dari kelas interval tersebut dipilih sebagai nilai kelas interval masing-masing. Pendekatan ini menghasilkan distribusi probabilitas seperti Tabel 2.1. Tabel 2.1. Distribusi Probabilitas Jualan x Probabilitas =Nilai Tertimbang 1.000 unit 10°/o 100 unit 5.000 20°/o 1.000 9.000 35°/o 3.150 13.000 30°/o 3.900 17.000 5°/o 850 100°/o 9.900 Unit Dengan demikian nilai yang diharapkan 9.900 unit yang merupakan ramalan jualan sebulan. 2. Analisis Trend Garis Lurus Trend merupakan gerakan lamban berjangka panjang dan cenderung menuju ke satu arah, menaik atau menurun. Dalam suatu data runtut waktu garis trend pada dasarnya garis regresi dan variabel bebas X merupakan variabel waktu. Analisis trend garis lurus (linear) terdiri atas: metode kuadrat terkecil dan metode momen. Dalam analisis trend tidak ada ketentuan jumlah data historis (n) yang dianalisis, tetapi semakin banyak jumlah data (n) semakin baik basil perhitungan analisis. Misalnya: data jualan susu dari PT Imma selama 5 tahun, yaitu tahun 2011, 2012, 2013, 2014, 2015 masing-masing 130 unit, 145 unit, 150 unit, 165 unit dan 170 unit. Dari data jualan susu selama 5 tahun (n = 5), dapat dihitung ramalan jualan dengan menggunakan analisis trend garis lurus (metode kuadrat terkecil dan metode momen), maupun dengan menggunakan analisis trend bukan garis lurus sebagai berikut. Analisis trend garis lurus terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode momen yang dapat diuraikan sebagai berikut.
  • 61. e EKMA4570/MODUL 2 2.11 a. Metode kuadrat terkecil Trend garis lurus adalah suatu trend yang diramalkan naik atau turun secara garis lurus. Variabel waktu sebagai variabel bebas dapat menggunakan waktu tahunan, semesteran, bulanan, mingguan. Ramalan jualan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square) dapat dihitung dengan rumus: Y =a+bX b = ni:XY -I:XI:Y ni:X2-(I:X) 2 a= I:Y -b I:X n n Y = Variabel terikat X =Variabel bebas a = Nilai konstan b = Koefisien arah regresi n = Banyaknya data Untuk menggunakan rumus metode kuadrat terkecil dibuat Tabel 2.2 dan dihitung sebagai berikut. b = 5x1.620 -10xx760 = 8.100-7.600 = 0 5x30-(10)-2 150-100 a= 760 -10 10 =152-20=132 5 5 Nilai a dapat juga dicari dengan rumus sebagai berikut. I:X2I:Y -I:XI:XY a=------- ni:X2 -(I:X) 2 30x760-10x1.620 a=------- 5x30-(10)2 a =132
  • 62. 2.12 Tabel 2.2. Trend Garis Lurus n Tahun Jualan v X 1 2011 2 2012 3 2013 4 2014 5 2015 r, Persamaan trend garis lurus Y Ramalan jualan tahun 2016 130 0 145 1 150 2 165 3 170 4 760 10 =a+bX = 132 + 10 (5) = 182 unit PENGANGGARAN e X2 XV 0 0 1 145 4 300 9 495 16 680 30 1.620 Metode kuadrat terkecil dapat juga dihitung dengan rumus yang lain, dan dengan menggunakan Tabel 2.3 dihitung sebagai berikut. r,y a=- n a= 760 =152 5 n 1 2 3 4 5 Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 r, b = I,XY r,x2 b = 100 = 10 10 Tabel 2.3. Trend Garis Lurus Jualan y X 130 -2 145 -1 150 0 165 1 170 2 760 0 Persamaan trend garis lurus Y = a + bX Ramalanjualan tahun 2016 = 152 + 10 (3) = 182 unit b. Metode momen Syarat I,X = 0 XV X2 -260 4 -145 1 0 0 165 1 340 4 100 10 Ramalan jualan menggunakan metode momen dapat dihitung dengan rumus:
  • 63. e EKMA4570/MODUL 2 2.13 Y =a+ bX .EY =na + b.EX .EXY = a.EX + b.EX2 Berdasarkan Tabel 2.2 dengan rumus tersebut dibuat perhitungan sebagai berikut. Cara eliminasi 760 = 5 a. b 10 ...... x 3 1.620 = 10 a. b 30 2.280 =15 a. b 30 1.620 =lOa. b30 660 = 5 a a= 660 =132 5 1.520 = 10 a. b 20 1.620 =10 a. b 30 100 = b 10 Cara substitusi b=lOO=lO 10 1.620= 10ab30 10 a b 30 = 1.620 b 30 = 1.620- lOa b = 1.620-lOa 30 ,...------ b = 54 - 0,3333 a b = 54-0,3333 X 132 b = 10 5a+bl0=760 5 a+ 10 (54- 0,3333 a)= 760 5 a+ 540- 3,333 a= 760 5 a- 3,333 a= 760 - 540 1,667 a= 220 a= 132
  • 64. 2.14 PENGANGGARAN e Berdasarkan Tabel 2.2 cara substitusi dapat juga dihitung sebagai berikut. b = {I:XY - (I:X I:Y) : n }: {I:X2 - (I:X)2 : n} = {1.620- (10 X 760): 5} : {30- (10)2 : 5} = (1.620 - 1.520) : (30 - 20) = 100: 10 =10 a= Y -bX =152-10x2 = 152- 20 = 132 Y = 760 : 5 = 152 = Y rata-rata X = 105 : 5 =21 =X rata-rata Persamaan trend garis lurus Y =a+ b X tahun 2016 berarti X= 5 Ramalanjualan tahun 2016 = 132 + 10 (5) = 182 unit 2. Analisis Trend Bukan Garis Lurus Trend bukan garis lurus (bukan linear) ada beberapa macam, antara lain: trend parabola kuadrat, trend eksponensial, dan trend eksponensial yang diubah. a. Trend parabola kuadrat Trend garis lengkung disebut juga dengan trend parabola. Trend parabola terdiri atas trend parabola kuadrat dan trend parabola kubik. Trend parabola adalah trend yang nilai variabel terikat naik atau turun tidak garis lurus (tidak linear) atau terjadi parabola (melengkung). Persamaan trend parabola kuadrat adalah: Y = a + bX + c (X) 2 Rumus trend parabola kuadrat yang akan dikemukakan dalam uraian ini adalah untuk jualan produk-bukan permintaan turunan. Dikatakan jualan produk bukan permintaan turunan, hila produk yang dijual tersebut tidak dipengaruhi oleh penjualan produk lainnya yang memerlukan bahan baku dari produk tersebut. Misalkan produk susu tidak digunakan sebagai bahan baku dari produk roti, maka produk susu ini adalah produk bukan permintaan turunan. Akan tetapi, hila produk berupa susu digunakan untuk bahan baku membuat produk biskuit susu misalnya maka produk susu ini dikatakan produk permintaan turunan.