SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  402
MDDUL 1
Ekonomi lnternasional
Tri Widodo, SE., M.Ec., Dev., Ph.D.
PENDAHULUAN
odul 1 ini akan memaparkan peranan penting hubungan ekonomi
internasional, khususnya perdagangan internasional, antarnegara-
negara di dunia. Dengan perdagangan dunia, efisiensi global akan tercapai
karena pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) akan mencari alokasi
sumber-sumber produksi yang paling efisien. Sebagai contoh, China
mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi kare11a didorong efisiensi
dalam produksi yang selanjutnya meningkatkan aktivitas ekspor dan impor.
Contoh lain, Jepang menjadi investor dominan di negara-negara Asia Timur
karena dominasi Jepang dalam perdagangan dengan negara-negara di
kawasan tersebut.
Fokus utama dari Modul 1 ini adalah menjelaskan arti, ruang lingkup,
fungsi, dan peranan perdagangan internasional dalam perekonomian. Dengan
mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. menjelaskan pengertian ilmu ekonomi internasional;
2. menjelaskan ruang lingkup ilmu ekonomi internasional;
3. menjelaskan tujuan mempelajari ilmu ekonomi internasional;
4. menjelaskan manfaat mempelajari ilmu ekonomi internasional;
5. menjelaskan hubungan ekonomi internasional;
6. menjelaskan peranan hubungan ekonomi internasional;
7. menjelaskan pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap
ekonomi nasional (dilihat dari aspek makro dan mikro).
1.2 EKONOMI INTERNASIONAL e
KEGIATAN BELA.JAR 1
Arti, Ruang Lingkup, Manfaat: Ekonomi
Internasional
A. PENGERTIAN EKONOMIKA INTERNASIONAL
Ketika kita membeli suatu barang, misalkan barang elektronik seperti
komputer, radio, televisi dan lain-lain, di sebuah kompleks pertokoan, kita
sering ditawari oleh pelayan toko bermacam-macam pilihan: ''merek apa?'',
''produk domestik atau produk luar negeri (impor)?'', '' buatan atau made in
mana?'', ''rakitan atau built-up?''. Bahkan, disodorkan cara pembayarannya:
''dollar atau rupiah?'', ''cash atau credit?'', ''termasuk duty free atau tidak?''
dan lain-lain. Ilustrasi ini menggambarkan bahwa saat ini, tersedianya
bermacam-macam barang dan cara pembayaran transasksi yang ada di pasar
domestik, tidak hanya barang-barang buatan dalam negeri tetapi juga barang-
barang impor buatan luar negeri.
Pasar Domestik
Impor(-$)
Gambar 1.1.
Ekspor-lmpor
Pasar Luar Negeri
0 0
Bagaimana barang-barang buatan luar negeri bisa tersedia di pasar
domestik? Dan sebaliknya, bagaimana barang-barang domestik bisa tersedia
di pasar luar negeri? Ketersediaan barang-barang tersebut berkat adanya
perdagangan internasional (international trade) (lihat Gambar 1.1.). Importir
domestik membeli barang-barang luar negeri, sementara eksportir menjual
barang-barang domestik ke luar negeri. Tuntutan konsumen domestik dan
motivasi pengusaha importir untuk mendapatkan keuntungan, menyebabkan
barang-barang luar negeri tersedia di pasar domestik. Untuk memenuhi
e ESPA4226/MODUL 1 1.3
kebutuhannya, konsumen domestik membeli barang-barang luar negeri di
mana produsen domestik belum mampu atau tidak mampu memproduksinya
sesuai spesifikasi permintaan konsumen domestik tersebut. Oleh karena itu,
peluang bagi importir untuk mendatangkan barang-barang tersebut dari luar
•
neger1.
Sebaliknya, barang domestik tersedia di pasar luar negeri. Sebagai
contoh, mahasiswa Indonesia studi di luar negeri selalu mencari barang-
barang Indonesia, seperti mie (lndomie, Sarimi, Supermi, dll), bumbu-bumbu
kemasan (soto, kare, sayur asem, rendang), cemilan (peyek, kerupuk, kacang
goreng) dan lain-lain untuk sekadar melepas kangen makanan Indonesia. Di
sini berlaku mekanisme pasar, ada permintaan dan penawaran, dan
sebaliknya. Terkadang, terdapat campur tangan pemerintah dalam
mekanisme pasar tersebut dalam wujud seperti: tarif (bea masuk) impor,
subsidi ekspor, kuota (batasan kuantitas impor) dan lain-lain. Sebagai contoh
untuk melindungi perusahaan-perusahaan domestik pemerintah sering
mengenakan tarif produk-produk impor. Misalnya, pemerintah Indonesia
menerapkan tarif 25 persen untuk impor gula pada 1 Januari 2000.
Harga barang impor sering dinyatakan dalam mata uang asing (biasanya
dollar). Bagaimana bisa dollar tersedia di pasaran domestik? Ini berkat
terdapatnya transaksi keuangan internasional (international finance). Salah
satu sumber transaksi keuangan adalah aktivitas ekspor (menjual produk
domestik ke pasaran luar negeri) dan impor (membeli produk luar negeri).
Dari kegiatan ekspor-impor ini, kita akan mendapatkan pembayaran dalam
bentuk mata uang asing (devisa) jika nilai ekspor lebih besar daripada nilai
impor, dikatakan surplus perdagangan. Sebaliknya, jika nilai impor lebih
kecil dibanding nilai ekspor, dikatakan defisit perdagangan. Transaksi aset
keuangan antara penduduk domestik dan penduduk luar negeri juga
penyebabkan tersedianya mata uang asing di domestik. Transaksi aset
finansial ini dapat berupa saham, obligasi, investasi langsung (foreign direct
investment, FDI) dan transaksi mata uang asing. Transaksi aset keuangan ini
melalui pasar saham dan pasar uang.
Ekonomika internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari
segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antar-negara. Dengan kata lain,
ekonomi internasional membahas mengenai dampak aktivitas ekonomi
terkait dengan perbedaan sumber daya produktif antarnegara dan preferensi
konsumen, serta institusi yang mempengaruhi aktivitas ekonomi tersebut.
Sebagai contoh, sumber daya manusia (SDM) Jepang terkenal sebagai
1.4 EKONOMI INTERNASIONAL e
pekerja yang sangat giat bekerja (workaholic) sehingga memiliki
produktivitas yang tinggi. Saudi Arabia adalah regional kaya dalam hal
sumber daya alam minyak. Dengan institusi sistim pemerintahan komando,
termasuk dalam hal sistem kurs, China mampu menobatkan diri sebagai salah
satu pemain perdagangan internasional terbesar saat ini.
B. RUANG LINGKUP DAN MANFAAT EKONOMIKA
INTERNASIONAL
Materi ekonomika internasional meliputi ekonomika mikro (penentuan
harga dan alokasi sumber daya) dan ekonomika makro (devisa, kurs, dan
penentuan penggunaan sumber daya agregat). Secara garis besar, bahasan
ekonomika intemasional dapat dikelompokkan dalam dua bagian (lihat
Gambar 1.2). Pertama, teori perdagangan internasional (international trade)
membahas mengenai aliran (ekspor dan impor) barang dan jasa antardua
negara. Perkembangan teori perdagangan dari kelompok klasik hingga
terkini, integrasi ekonomi dan variabel-variabel kebijakan seperti kendala
tarif dan nontarif akan dibahas dalam buku modul ini. Kedua, keuangan
internasional (international finance) mempelajari tentang aliran modal
antarpasar keuangan internasional dan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh
perubahan kurs (nilai tukar).
Ekonomi Internasional
Perdagangan
Internasional
Gambar 1.2.
Keuangan
Internasional
Ekonomi lnternasional
Studi perdagangan dan keuangan internasional menjadi begitu penting
berkat terselenggaranya perdagangan internasional, baik dalam barang
e ESPA4226/MODUL 1 1.5
maupun jasa dan berkembang lalu lintas keuangan internasional. Pada saat
yang bersamaan perekonomian dunia semakin tumbuh dengan adanya
perubahan lingkungan internasional. Para pengambil kebijakan dan
akademisi dalam membahas dampak perdagangan internasional atau
perubahan kebijakan mengenai perdagangan perlu pemahaman teoritis yang
memadai dalam menjelaskan pola dan struktur perdagangan internasional.
Penjelasan perdagangan internasional dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi suatu negara dapat memiliki keunggulan dan dapat memimpin
pasar ekspor produk tertentu merupakan topik yang menarik di kalangan ahli
ekonomika internasional.
Batasan mobilitas modal dan tenaga kerja antarnegara adalah isu yang
membedakan teori perdagangan degan teori ekonomi lainnya. Secara
institusional, negara sering merupaya menjamin berjalannya perekonomian
domestik dengan baik. Sebagai contoh, untuk melindungi perusahaan-
perusahaan domestik pemerintah menerapkan halangan perdagangan dengan
luar negeri dengan hambatan perdagangan tarif (tariff barriers, TB) maupun
non-tarif (non-tariff barriers, NTB). Sehingga, produk domestik terhindar
dari persaingan dengan produk luar negeri. Contoh lain, pemerintah juga
menerapkan batasan-batasan imigrasi untuk melindungi tenaga kerja
domestik. Hal ini menyebabkan halangan mobilitas tenaga kerja dari satu
negara ke negara lain, sehingga efisiensi produksi tidak bisa tercapai.
Perkembangan kerjasama ekonomi dan integrasi regional saat ini mencoba
menghapuskan mobilitas modal dan tenaga kerja. Sebagai contoh, integrasi
ekonomi European Union (EU) telah mencapai taraf pembebasan aliran
modal dan sumberdaya manusia antaranggota EU.
Dengan mempelajari ekonomi internasional ini, kita bisa memahami:
mengapa perdagangan internasional itu penting? Mengapa pemerintah
menerapkan hambatan perdagangan internasional, padahal perdagangan
internasional dipercaya meningkatkan efisiensi global? Bagaimana dampak
pengenaan hambatan perdagangan terhadap kesejahteraan masyarakat?
Mengapa negara-negara perlu membentuk regionalisasi? Dengan memahami
konsep dasar dan teori perdagangan internasional kita bisa memberikan
analisis kritis terhadap suatu fenomena perdagangan internasional. Sebagai
contoh, di Indonesia sebagai negara sedang berkembang (NSB) yang berbasis
pertanian, perlukah mahasiswa berdemonstrasi memprotes kebijakan
liberalisasi gula? Jawabannya tergantung dari manfaat dan biaya (benefit-
cost). Salah satu manfaat yang diterima adalah dengan liberalisasi berarti
1.6 EKONOMI INTERNASIONAL e
terdapat kompetisi, yang menyebabkan harga domestik gula menurun. Siapa
yang senang? Konsumen. Siapa yang merugi? Produsen domestik. Hal ini
tergantung posisi masyarakat Indonesia yang sebenarnya, sebagai net-
consumer (lebih banyak konsumsi dibanding produksi) atau net-producer
(lebih banyak produksi dibanding konsumsi). Jika net-consumer maka
liberalisasi yang ujung-ujungnya menurunkan harga domestik gula akan
tepat. Sebaliknya, jika net-producer maka liberalisasi kurang tepat untuk
melindungi produsen gula.
C. ALASAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional berbeda dengan perdagangan domestik
(antardaerah) terkait dengan perbedaan-perbedaan dalam bahasa, selera
konsumen, matauang, kebijakan pemerintah, institusi (hukum, adat istiadat
dan politik) dan lain-lain. Perdagangan internasional mungkin terkait dengan
bahasa yang berbeda. Tulisan dalam kemasan produk mungkin harus
diterjemahkan dalam bahasa lain di mana produk itu akan dipasarkan. Jika
tidak, mungkin produk tersebut tidak akan dikenal oleh konsumen di pasar
asing tersebut. Sebagai contoh, tulisan menggunakan bahasa Indonesia dalam
kemasan sebuah produk Indonesia harus diterjemahkan dalam bahasa Jepang
dengan tulisan hiragana atau katakana untuk bisa dikenal dan laku di pasar
Jepang (lihat Gambar 1.3). Selera konsumen kemungkinan berbeda antar
bangsa, karena selera tersebut merupakan interaksi berbagai faktor-faktor
lingkungan yang mengelilingi konsumen tersebut, seperti: budaya, iklim,
agama, kepercayaan, dan lain-lain. Di daerah empat musim (panas, dingin,
semi dan gugur), orang membutuhkan alat pemanas (heater) dan selimut
elektrik (electric blanket) pada musim dingin untuk memanaskan suhu kamar
atau kasur tempat tidur. Hal tersebut tidak dikenal oleh orang yang tinggal di
daerah tropis, seperti Indonesia.
e ESPA4226/MODUL 1 1.7
Sumber: http://4.bp.blogspot.com/_umQCs3F-Sno
Gambar 1.3.
Produk Indonesia di Pasar Jepang
Perdagangan luar negeri berhubungan dengan mata uang yang berbeda
antara dua negara yang berbeda. Sehingga dibutuhkan konversi antara suatu
mata uang jika dinyatakan dalam mata uang lainya. Konversi ini disebut
dengan kurs atau nilai tukar (exchange rate). Nilai tukar tersebut tergantung
dari sistem kurs yang dipakai dua negara tersebut, seperti: sistim kurs tetap
(fixed exchange rate system), sistim kurs bebas (flexible/floating exchange
rate system) atau sistim kurs mengambang terkendali (manageable floatirig
exchange rate system). Dalam sistem kurs tetap, kurs ditentukan oleh nilainya
ditentukan oleh pemerintah. Sebaliknya dalam sistim kurs bebas, kurs
ditentukan oleh pasar, atau interaksi antara permintaan dan penawaran mata
uang. Sementara dalam sistem kurs mengambang terkendali, sejauh kurs
berfluktuasi dalam batasan-batasan yang ditentukan, pemerintah tidak
campur tangan dengan menjual/membeli mata uang.
Saat ini, setiap negara di dunia terkait dengan perdagangan intemasional
karena dua alasan utama. Alasan pertama adalah negara-negara melakukan
perdagangan disebabkan oleh perbedaan kepemilikan faktor (factor
endowment) satu-sama lain terkait dengan geografi, iklim dan lain-lain.
Akibatnya, terdapat perbedaan kemampuan memproduksi suatu barang antara
1.8 EKONOMI INTERNASIONAL e
negara satu dengan negara lain. Padahal, manusia baik itu tinggal di suatu
negara maupun di negara lain membutuhkan barang tersebut.
Alasan kedua adalah negara berdagang satu sama lain dengan tujuan
mencapai skala ekonomis (economies of scale) dalam produksi. Skala
ekonomis ini adalah suatu negara membatasi dalam menghasilkan produk
tertentu dan memusatkan segala sumber dayanya untuk memproduksi jenis
produk tertentu dalam skala yang lebih besar disebabkan lebih efisien
dibandingkan negara tersebut memproduksi semua jenis barang sekaligus.
Kemudian dengan terjadinya perdagangan antarnegara maka akan timbul
keuntungan perdagangan (gains from trade) di mana keuntungannya dapat
didapatkan oleh kedua pelah pihak yang berdagang. Perdagangan
internasional dapat memberikan manfaat lebih luas dari yang diperkirakan.
Biaya Rata-rata
(Average Cost, AC)
0
Skala Ekonomis
(Economies ofScale) I
I
I
Gambar 1.4.
AC
Skala Disekonomis
(Diseconomies ofScale)
Kuantitas
Output (Q)
Skala Ekonomies dan Disekonomies
Skala ekonomis ditunjukkan oleh gambar 1.2. Sumbu tegak
menunjukkan output produksi (Q) dan sumbu vertikal menunjukkan biaya
produksi rata rata (average cost, AC). Pada tingkat produksi yang masih
rendah, perusahaan mau tidak mau menghadapi biaya produksi per output
yang masih tinggi. Seiring dengan pertumbuhan output yang dihasilkan,
e ESPA4226/MODUL 1 1.9
kenaikan jumlah output yang dihasilkan menyebabkan efisiensi yang
meningkat (economies of scale). Namun, hal ini ada batasnya, ketika jumlah
output melebihi kapasitas produksi dan jangkauan pasar yang sudah terlalu
luas sehingga menyebabkan biaya transportasi, promosi, agen yang
meningkat, misalnya; peningkatan output justru akan menaikan biaya rata-
rata (diseconomies ofscale).
...____........
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional (international
trade) dan keuangan internasional (international finance)?
2) Jelaskan faktor-faktor yang membedakan perdagangan intemasional dan
perd.agangan domestik (antardaerah) !
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Ekonomika internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari
segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antarnegara. Perdagangan
internasional (international trade) adalah bagian dari ilmu ekonomi yang
membahas mengenai aliran (ekspor dan impor) barang dan jasa antardua
negara. Keuangan internasional (international finance) mempelajari
tentang aliran modal antarpasar keuangan internasional dan akibat-akibat
yang ditimbulkan oleh perubahan kurs (nilai tukar).
2) Perdagangan intemasional berbeda dengan perdagangan domestik
(antardaerah) terkait dengan perbedaan-perbedaan dalam bahasa, selera
konsumen, mata uang, kebijakan pemerintah, institusi (hukum, adat
istiadat dan politik).
RANG KUMAN
------------------
1) Untuk memenuhi kebutuhannya, konsumen domestik membeli
barang-barang luar negeri di mana produsen domestik belum
mampu atau tidak mampu m.emproduksinya sesuai tuntutan kualitas
1.10 EKONOMI INTERNASIONAL e
dan kuantitas permintaan konsumen domestik tersebut. Oleh karena
itu, peluang bagi importir untuk mendatangkan barang-barang
tersebut dari luar negeri. Ekonomika internasional adalah cabang
ilmu ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan
ekonomi antarnegara.
2) Secara garis besar, bahasan ekonomika internasional dapat
dikelompokkan dalam dua bagian. Pertama, teori perdagangan
internasional (international trade) membahas mengenai aliran
(ekspor dan impor) barang dan jasa antardua negara. Kedua,
keuangan internasional (international finance) mempelajari tentang
aliran modal antarpasar keuangan internasional dan akibat-akibat
yang ditimbulkan oleh perubahan kurs (nilai tukar).
I TES FORMATIF 1- - - - - - - - - - - - - - - -
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Salah satu cabang Ilmu Ekonomi yang mempelajari mengenai
perdagangan dan keuangan internasional adalah ekonomika....
A. Makro
B. Publik
C. Intemasional
D. Pembangunan
2) Dua alasan utama setiap negara melakukan perdagangan internasional
adalah ....
A. Berbeda kepemilikan faktor dan skala ekonomis
B. Skala ekonomis dan paksaan negara maju
C. Ketergantungan dan faktor eksternalitas
D. Desakan dunia internasional dan perjanjian perdagangan.
3) Jika orang Indonesia mengimpor barang dari Amerika (US), maka
terdapat ....
A. aliran masuk US$ ke Indonesia
B. aliran ke luar US$ dari Indonesia
C. aliran masuk Rp ke Indonesia
D. aliran Rp ke luar dari Amerika
e ESPA4226/MODUL 1 1.11
4) Jika orang Indonesia mengekspor barang domestik ke Amerika (US),
maka terdapat ....
A. aliran masuk US $ ke Indonesia
B. aliran ke luar US$ dari Indonesia
C. aliran masuk Rp ke Indonesia
D. aliran ke luar Rp dari Amerika
5) Skala ekonomis (economies ofscale) terjadi ketika output .....
A. naik, biaya rata-rata naik
B. naik, biaya rata-rata tetap
C. turun, biaya rata-rata naik
D. turun,biaya rata-rata turun
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = -----------x 1OOo/o
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.12 EKONOMI INTERNASIONAL e
KEGIATAN BELAJAR 2
Hubungan Ekonomi lnternasional
ernahkah kita memperhatikan barang-barang yang kita beli? Buatan
(made in) manakah barang-barang tersebut? Banyak barang yang kita
beli berasal (made in) dari negara lain. Sebagai contoh, mouse dynabook
Toshiba adalah made in China. Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah
Toshiba adalah Perusahaan Jepang, tetapi mengapa mouse tersebut dibuat di
China? Toshiba adalah perusahaan konglomerasi multinasional Jepang yang
berkantor pusat di Tokyo, Jepang. Bisnis utamanya adalah dalam
infrastruktur, produk konsumen, alat elektronik dan komponen. Di tahun
2009, Toshiba merupakan produsen komputer yang menduduki peringkat
lima besar dunia setelah Hewlett-Packard (USA), Acer (Taiwan), Dell (USA)
dan Lenovo (Cina). Saat ini, perusahaan-perusahaan tidak hanya mencari
keunggulan produksi output, tetapi produksi komponen-komponen dan
komoditi antara (intermediate input) yang kemudian dirakit untuk
menghasilkan barang jadi (final goods). Pada kegiatan belajar ini kita akan
mendiskusikan hubungan ekonomi internasional, khususnya perdagangan
internasional.
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM PEREKONOMIAN
MAKRO
Dalam setiap perekonomian terdapat empat pelaku ekonomi, yaitu:
rumah tangga (C), swasta (I), pemerintah (G) dan luar negeri (NX) (lihat
Gambar 2.1). Rumah tangga memiliki faktor produksi (tenaga kerja, modal
dan lain-lain) yang digunakan untuk proses produksi dan menghasilkan
pendapatan. Dengan pendapatan tersebut, rumah tangga melakukan kegiatan
konsumsi (C) barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian tersebut.
Pelaku bisnis (swasta) memproduksi barang/jasa. Dalam produksi, swasta
meminta barang/jasa yang diproduksi oleh perekonomian untuk kegiatan
investasi (I).
Pemerintah juga meminta barang/jasa untuk mendukung aktivitas-
aktivitasnya, yang ditunjukkan oleh pengeluaran pemerintah (G). Barang-
barang domestik kemungkinan diminta oleh penduduk luar negeri, dalam
wujud ekspor (X). Sementara, penduduk domestik kemungkinan juga
e ESPA4226/MODUL 1 1.13
membeli barang-barang yang diproduksi oleh luar negeri, dalam wujud impor
(M). Sehingga, sektor luar negeri berperan dalam perekonomian domestik
melalui ekspor bersih (net-export, NX) yang merupakan selisih antara ekspor
dan impor (NX=X-M).
Sektor Pemerintah:
Pengeluaran Pemerintah
(G)
Rumah Tangga (C)
Sektor Swasta: Bisnis
(I)
Gambar 1.5.
Perekonomian Makro
Sektor Luar Negeri:
Ekspor-Irnpor (NX=X-M)
Jika total output domestik ditunjukkan oleh Y, maka total output tersebut
diminta oleh:
1. Rumah tangga, untuk konsumsi (consumption, C).
2. Swasta dalam bentuk investasi (investment, I).
3. Pemerintah, ditunjukkan oleh pengeluaran konsumsi (government
spending, G).
4. Luar negeri dalam bentuk ekspor bersih (net-export, NX=X-M).
Ketika permintaan sama dengan penawaran, maka perekonomian
mencapai keseimbangan. Dalam kondisi kesimbangan perekonomian
tersebut, total output yang diproduksi (Y) sama dengan output yang diminta
oleh rumah tangga (C), swasta (I), pemerintah (G) dan luar negeri (X-M).
Keseimbangan ini bisa dinyatakan dalam bentuk persamaan identitas
perekonomian makro sebagai berikut.
Y - C + l +G+ (X - M)
1.14 EKONOMI INTERNASIONAL e
Persamaan tersebut menunjukkan peranan perdagangan internasional (X-
M) dalam perekonomian makro domestik (Y). Jika ekspor (X) lebih besar
dari impor (M), maka ekspor bersih (NX) positif dikatakan surplus
perdagangan luar negeri. Sebaliknya, jika impor (M) lebih besar dari ekspor
(X), maka ekspor bersih (NX) negatif dikatakan def'isit perdagangan luar
•
neger1.
Y=C+I+G+(X-M)
Gambar 1.6.
Perekonomian Makro dan Perdagangan lnternasional
Dengan persamaan sederhana tersebut, dengan mudah kita pahami yaitu
jika ekspor bersih (NX=X-M) naik maka Y meningkat. Perekonomian ibarat
sebuah halon seperti ditunjukkan Gambar 1.6. Balon akan bertambah besar
ketika kita tiupkan udara ke dalamnya. Begitu juga perekonomian, kita
surplus perdagangan (X-M) meningkat menjadi (X-M)' maka perekonomian
seakan mendapat suntikan dana dari luar negeri. Ingat ketika ekspor lebih
besar dari pada impor maka kita akan mendapatkan uang karena surplus
perdagangan!
Sebagai contoh, krisis keuangan global (global financial crisis) tahun
2008 yang telah meluluhlantakan perekonomian Amerika, ditunjukkan oleh
penurunan atau kontraksi output (Y) Amerika. Satu hal yang dilakukan oleh
e ESPA4226/MODUL 1 1.15
Presiden Amerika Obama adalah dengan mengeluarkan pemyataan: ''Buy
American'', belilah produk-produk Amerika! Mengapa? Logika ekonomi
internasional apa yang dapat digunakan untuk memahami pernyataan ini?
Ketika penduduk Amerika membeli produk-produk domestik Amerika
sendiri, maka berarti impor bisa dicegah akibatnya NX diharapkan bisa
positif sehingga Y akan meningkat, yang selanjutnya akan menciptakan
penyerapan tenaga kerja.
B. PERTUMBUHAN PRODUKSI DAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Perkembangan hubungan dan keterkaitan antarnegara dalam kegiatan
ekonomi di lingkup internasional dapat terjadi dari aktivitas perdagangan
ekpor dan impor. Nilai total barang/jasa-jasa akhir (final goods/services)
yang diproduksi oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu disebut
dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Output yang diproduksi akan diminta
tidak hanya oleh pasar domestik, tetapi juga untuk diekspor.
Tabel 1.1.
Pertumbuhan Ekspor, Produksi dan PDB Dunia (%)
2000-08 2006 2007 2008
1. Ekspor Dunia 5,0 8,5 6,0 1,5
Produk Pertanian 4,0 6,0 5,0 2,5
Produk Minyak dan Tambang 3,0 4,0 3,5 0,5
Produk Manufaktur 6,0 10,5 7,5 2,0
2. Produksi Dunia 2,5 4,0 1,5 -0,5
Produk Pertanian 2,5 1,5 2,5 3,0
Produk Minyak dan Tambang 1,5 1,0 0,0 1,0
Produk Manufaktur 2,5 5,5 1,5 -1 5
'
3. PDB Dunia 3,0 3,5 3,5 1,5
Sumber: www.wto.org
Produk sektoral dalam perekonomian biasa dikategorikan menjadi
produk pertanian, produk bahan bakar dan tambang, dan manufaktur. Tabel
1.1 menunjukkan pertumbuhan produksi dan ekspor di dunia yang terjadi
pada tahun 2000-2008. Ekspor memiliki pertumbuhan yang relatif lebih
tinggi dibanding pertumbuhan produksi. Selama tahun 2000-2008, ekspor
1.16 EKONOMI INTERNASIONAL e
dunia mencatat pertumbuhan sebesar 5 persen, jauh lebih tinggi, dua kali,
dibanding pertumbuhan produksi dunia sebesar 2,5 persen. Sementara itu,
baik ekspor maupun produksi, output manufaktur mengalami pertumbuhan
yang lebih tinggi dibanding output pertanian dan minyak dan tambang.
Perdebatan yang terjadi akibat disparitas perdagangan produk-produk
pertanian, minyak, dan tambang serta manufaktur tersebut timbul pertanyaan
mengenai perdagangan intemasional itu menguntungkan semua pihak
ataukah hanya pihak tertentu. Sektor manufaktur memiliki produktivitas yang
tinggi dibanding sektor pertanian dan sektor minyak dan tambang. Oleh
karena itu, sektor manufaktur memiliki nilai tambah (value added) yang lebih
tinggi. Negara sedang berkembang mencoba mentransformasi
perekonomiannya dari pertanian menjadi manufaktur melalui industrialisasi
yang dilakukan, dengan harapan akan memiliki pertumbuhan ekonomi yang
tinggi dan kemudian mampu menyerap tenaga kerja. Materi ekonomika
internasional berisikan persoalan-persoalan yang muncul sehubungan dengan
adanya masalah-masalah khusus yang terjadi karena interaksi ekonomi
antarnegara.
C. DISTRIBUSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pada era 1980an dan 1990an, regionalisasi merebak di dunia.
Pembentukan blok-blok perdagangan berdasarkan aspek regional
bermunculan seperti Uni Eropa (European Union, EU), Pasar Bebas Amerika
Utara (North American Free Trade Area, NAFTA), Pasar Bebas ASEAN
(ASEAN-Free Trade Area, AFTA) dan lain-lain. Tujuan pembentukan blok-
blok tersebut adalah untuk meningkatkan perdagangan antarnegara-negara
anggota blok perdagangan. Akibatnya, perdagangan antarnegara dalam satu
blok mendominasi perdagangan dunia saat ini.
[
[
e ESPA4226/MODUL 1 1.17
--•
. ,.
.-' •
•
•• •....
~··...~.. 
•
J ·--·1--..........
...
Sumber: www.wto.org
Gambar 1.7.
Pemetaan Regional
Tabel 1.2 menunjukkan perdagangan dalam satu region (intra-regional
trade) dan perdagangan antarregion (inter-regional trade) pada tahun 2008.
Dunia dibagi menjadi 7 kawasan yaitu Amerika Utara, Amerika Tengah, dan
Selatan, Eropa, Comonwealth Independence State (CIS), Afrika, Timur
Tengah dan Asia (lihat Gambar 1.7). Aktivitas perdagangan paling besar
terjadi di kawasan Eropa yaitu sebesar US$ 4.695 milyar dollar atau
memberikan kontribusi sebesar 42,9 persen dari total aktivitas perdagangan
dunia. Tingginya aktivitas perdaganga.n di kawasan Eropa dapat disebabkan
beberapa hal yang salah satunya adalah terintegrasinya kawasan Eropa
dengan dibentuknya Uni Eropa (European Union, EU) yang terdiri dari 27
negara Eropa dan menyepakati satu nilai mata uang transaksi yang dapat
dilakukan di 27 negara Eropa, yaitu Euro1
• Dari 42,9 persen, perdagangan
dalam kawasan sendiri (intra-regional trade) adalah sebesar 29,9 persen.
Dengan terbentuknya Uni Eropa dan satu mata uang yaitu euro
mengakibatkan biaya transaksi perdagangan semakin rendah. Hal ini memacu
peningkatan aktivitas perdagangan sesama negara Eropa.
1
Mata uang Euro (€) adalah mata uang resmi Eurozone. Euro diperkenalkan di pasar keuangan
dunia sebagai mata uang pada tanggal 1 Januari 1999, menggantikan European Currency Unit
(ECU) dengan kurs 1:1. Logam dan uang kertas Euro diedarkan pertama kali pada 1 Januari
2002. Saat ini, Euro sebagai mata uang terlaris diperdagangkan di dunia setelah US dollar.
1.18 EKONOMI INTERNASIONAL e
Tabel 1.2.
Distribusi Perdagangan Dunia
Tuiuan
Amerika
Origin Amerika Selan
Eropa CIS Afrika
Timur
Asia
Utara dan Tengah
Ten2ah
Milyar
Dunia us$ 2.708 583 6.736 517 458 618 3.903
o/o 17,2 3,7 42,9 3,3 2,9 3,9 24,8
Amerika
Milyar
us$ 1014,5 164,9 369,1 16 33,6 60,2 375,5
Utara
% 6,5 1,0 2,3 0,1 0,2 0,4 2,4
Amerik.a Milyar
Selatan dan us$ 169,2 158,6 121,3 9 16 8
'
11 9
'
100,6
Tengah % 1,1 1,0 0,8 0,1 0, 1 0,1 0,6
Milyar
Eropa us$ 475,4 96,4 4.695 240 185,5 188,6 486,5
% 3,0 0,6 29,9 1,5 1,2 1,2 3,1
Milyar
CIS us$ 36,1 10,1 405,6 134,7 10,5 25 76,8
% 0,2 0,1 2,6 0,9 0, 1 0,2 0,5
Milyar
Afrik.a us$ 121,6 18,5 218,1 1,5 53,4 14 113,9
% 0,8 0,1 1,4 0,0 0,3 0,1 0,7
Timur
Milyar
us$ 116,5 6,9 125,5 7,2 36,6 122,1 568,9
Tengah
% 0,7 0,0 0,8 0,0 0,2 0,8 3,6
Milyar
Asia us$ 775 127,3 801 108,4 121,3 196,4 2.181,4
% 4,9 0,8 5,1 0,7 0,8 1,2 13,9
Sumber: www,wto.org
Pemain perdagangan regional terbesar kedua setelah Eropa adalah Asia
yang mencatat 24,8 persen dari total perdagangan internasional. Perdagangan
dalam kawasan Asia sendiri mengkontribusi 13,9 persen. Untuk posisi ketiga
adalah kawasan Amerika Utara yang mencatat 17,2 persen terhadap dunia
dengan perdagangan kawasan sebesar 6,5 persen. Ini berarti tiga kawasan
yaitu Eropa, Asia, dan Amerika Utara mendominasi perdagangan dunia
sekitar 75 persen perdagangan dunia. Perbedaan persentase mencolok yang
terjadi dalam perdagangan antar kawasan yang dikuasai oleh Eropa, Asia dan
Amerika Utara menjadi topik yang menarik dalam kajian perdagangan
internasional. Disparitas yang terjadi antarkawasan khususnya kawasan
Eropa dan Amerika Utara yang didominasi oleh negara maju dibandingkan
Dunia
15717
100,0
2035,7
13,0
599,7
3,8
6.446,6
41,0
702,8
4,5
557,8
3,5
1.021,2
6,5
4.353
27,7
e ESPA4226/MODUL 1 1.19
dengan kawasan Asia, Amerika Selatan, dan Afrika oleh negara berkembang
dan miskin menjadi perdebatan hingga saat ini.
D. EKSPORTIR SEGALIGUS IMPORTIR
Kegiatan perdagangan internasional memungkinkan setiap negara untuk
melakukan spesialisasi produksi pada barang-barang yang dapat dibuatnya
dengan efisien. Perdagangan dapat menciptakan keuntungan dengan
memberikan peluang kepada setiap negara untuk mengekspor berbagai
macam barang yang diproduksinya dengan memant·aatkan sebagian sumber
daya yang melimpah di negara bersangkutan dan mengimpor berbagai
sumber daya yang tergolong langka di negara tersebut.
Tabel 1.3. menunjukkan ekspor-impor setiap negara pada tahun 2008.
Negara Jerman memimpin sebagai negara eksportir utama di dunia dengan
persentase sebesar sebesar US$ 1461,9 milyar atau 9,1 persen terhadap dunia.
Diikuti oleh Negara Republik Rakyat China (RRC) kedua yaitu sebesar US$
1428,3 milyar atau 8,9 persen terhadap dunia. Negara China sebagai negara
berkembang yang menuju ke negara maju membuat capaian yang luar biasa
dalam perkembangan perdagangan internasional selama satu dekade terakhir
ini. Kemudian diikuti oleh Amerika Serikat pada posisi ketiga yaitu US $
1287,4 milyar atau 8,0 persen terhadap dunia. Jika diamati lebih lanjut maka
posisi 10 besar negara ekportir ditempati oleh negara maju. Lalu bagaimana
dengan posisi Indonesia? Pada tahun 2008, Indonesia menempati peringkat
ke 31 negara eksportir dengan total ekspor sebesar US$ 139,3 milyar atau
hanya memberikan kontribusi terhadap dunia sebesar 0,9 persen.
Tabel 1.3.
Eksport1r dan lmport1r
Persen- Persen-
Nilai
tase
Pering Pang Peruba
Eksportir (Milyar
kat sa han
US$)
Tahun-
Nilai
tase
Pering Peruba
lmportir (Milyar Pangsa
kat han
US$)
Tahun-
an an
United
1 Germany 1.461,9 9,1 11 1 States 2.169,5 13,2 7
2 China 1.428,3 8,9 17 2 Germany 1.203,8 7,3 14
3 United States 1.287,4 8 12 3 China 1.132,5 6,9 18
1.20 EKONOMI INTERNASIONAL e
Persen- Persen-
tase tase
Nilai
Pering Pang Peruba
Eksportir (Milyar
Nilai
Pering Peruba
Importir (Milyar Pangsa
kat sa ban kat ban
US$)
Tahun-
US$)
Tahun-
an an
4 Japan 782 4,9 9 4 Japan 762,6 4,6 23
5 Netherlands 633 3,9 15 5 France 705,6 4,3 14
United
6 France 605,4 3,8 10 6 Kingdom 632 3,8 1
Netherlan
7 Italy 538 3,3 8 7 ds 573,2 3,5 16
8 Belgium 475,6 3 10 8 Italy 554,9 3,4 8
9 Russian Fed, 471,6 2,9 33 9 Belgium 469,5 2,9 14
United Korea,
10 Kingdom 458,6 2,9 4 10 Rep, of 435,3 2,7 22
Czech
30 Republic 146,3 0,9 19 30 Indonesia 126,2 0,8 36
Saudi
31 Indonesia 139,3 0,9 18 31 Arabia 115,I 0,7 28
Sumber: www.wto.org
Untuk posisi negara pengimpor terbesar di dunia juga tidak jauh berbeda
dengan posisi pengekspor. Pada posisi pertama ditempati oleh Amerika
Serikat yang memiliki impor sebesar US$ 2169,5 milyar atau memiliki
kontribusi persentase dari total impor dunia 13,2 persen. Kemudian,di posisi
kedua adalah negara Jerman sebesar US$ 1203,8 milyar atau 7,3 persen dari
total impor dunia dan posisi ketiga adalah China yang mengimpor sebesar
US$ 1132,5 milyar atau 6,9 persen dari total impor dunia. Sedangkan untuk
Indonesia menduduki peringkat 30 dalam Negara pengimpor dunia yaitu
sebesar US$ 126,2 milyar atau hanya 0.8 persen dari total impor dunia.
Aktivitas ekpor dan impor yang terjadi pada setiap negara dapat sebagai
indikasi kekuatan perekonomian suatu negara di dunia yang juga dapat
mempengaruhi negara lainnya. Negara dengan nilai ekspor yang tinggi
biasanya memiliki nilai impor yang tinggi.
e ESPA4226/MODUL 1 1.21
E. PENGELOMPOKAN PRODUK
Produk-produk yang diperdagangkan secara internasional
diklasifikasikan menurut beberapa standar klasifikasi internasional seperti
Standard International Trade Classification (SITC), Harmonized Commodity
Description and Coding System (HS) dan Broad Economic Classification
(BEC). Dalam klasifikasi SITC, produk-produk dikelompokkan menurut: (a)
bahan yang digunakan dalam produksi, (b) tahap pengolahan, (c) praktek
pasar dan penggunaan produk, (d) pentingnya komoditas dari segi
perdagangan dunia , dan (e) perubahan teknologi. Struktur klasifikasi adalah:
tingkat 1 (kode 1 digit) untuk Bagian, tingkat 2 (kode 2 digit) untuk Divisi,
tingkat 3 (kode 3 digit) untuk Grup, tingkat 4 (kode 4 digit) untuk sub-
kelompok dan tingkat 5 (kode 5 digit) untuk Produk (UN, 2004).
Sistem HS terkait dengan pengenaan tarif nomenklatur yang merupakan
system standar nama dan kode pengklasifikasian semua barang yang
diperdagangkan dan disusun oleh World Customs Organization (WCO), yaitu
sebuah organisasi independen dengan anggota lebih dari 170 negara. Sistem
BEC adalah klasifikasi 3-digit, yang mengklasifikasikan barang yang
diperdagangkan berdasarkan atas penggunaan utama. Semakin panjang
digitnya maka akan semakin merujuk pada produk yang lebih spesifik. Seri
data ekspor dan import berdasarkan atas Kelompok Produk, Negara Pelapor
(Reporter), Negara Mitra (Partner) dapat diakses di UNCOMTRADE
website http://comtrade.un.org/db/ .
Dengan didasarkan the United Nations Conference on Trade and
Development (UNCTAD) dan World Trade Organization (WTO) dan
klasifikasi SITC 3-digit, sebuah organisasi riset Belanda Empirical Trade
Statistics (ETA) mengelompokkan SITC 3-digit menjadi 6 kelompok, yaitu:
1. Product group A: primary products (83 sectors)
2. Product group B: natural-resource intensive products (21 sectors)
3. Product group C: unskilled-labour intensive products (26 sectors)
4. Product group D: technology intensive products (62 sectors)
5. Product group E: human-capital intensive products (43 sectors)
6. Sectors not classified according to intensity (5 sectors)
1.22 EKONOMI INTERNASIONAL e
Product Group A: Primary Products
ETA Code Description
001 LIVE ANIMALS CHIEFLY FOR FOOD
011 MEAT, EDIBLE MEAT OFFALS, FRESH, CHILLED OR FROZEN
012 MEAT& EDIBLE OFFALS, SALTED, IN BRINE, DRIED/SMOKED
014 MEAT& EDIB.OFFALS, PREPJPRES., FISH EXTRACTS
022 MILK AND CREAM
023 BUTTER
024 CHEESE AND CURD
025 EGGS AND YOLKS, FRESH,DRIED OR OTHERWISE PRESERVED
034 FISH, FRESH (LIVE OR DEAD), CHILLED OR FROZEN
035 FISH,DRIED,SALTED OR IN BRINE; SMOKED FISH
036 CRUSTACEANS AND MOLLUSCS, FRESH, CHILLED, FROZEN ETC
037 FISH, CRUSTACEANS AND MOLLUSCS, PREPAR. OR PRESERV.
041 WHEAT (INCLUDING SPELT) AND MESLIN, UNMILLED
042 RICE
043 BARLEY, UNMILLED
044 MAIZE (CORN), UNMILLED
045 CEREALS, UNMILL.ED (NO WHEAT, RICE, BARLEY OR MAIZE)
046 MEAL AND FLOUR OF WHEAT AND FLOUR OF MESLIN
047 OTHER CEREAL MEALS AND FLOURS
048 CEREAL PREPAR. & PREPS. OF FLOUR OF FRUITS OR VEG.
054 VEGETAB., FRESH, CHILLED, FROZEN/PRES.; ROOTS, TUBERS
056 VEGETAB., ROOTS & TUBERS, PREPARED/PRESERVED, N.E.S.
057 FRUIT & NUTS(NOT INCLUD. OIL NUTS), FRESH OR DRIED
058 FRUIT, PRESERVED, AND FRUIT PREPARATIONS
061 SUGAR AND HONEY
062 SUGAR CONFECTIONERY AND OTHER SUGAR PREPARATIONS
071 COFFEE AND COFFEE SUBSTITUTES
e ESPA 4 226/ MODUL 1 1.23
072 COCOA
073 CHOCOLATE & OTHER FOOD PREPTNS. CONTAINING COCOA
074 TEA AND MATE
075 SPICES
081 FEED.STUFF FOR ANIMALS(NOT INCL.UNMILLED CEREALS)
091 MARGARINE AND SHORTENING
098 EDIBLE PRODUCTS AND PREPARATIONS N.E.S.
111 NON ALCOHOLIC BEVERAGES,N.E.S.
112 ALCOHOLIC BEVERAGES
121 TOBACCO,UNMANUFACTURED; TOBACCO REFUSE
122 TOBACCO MANUFACTURED
211 HIDES AND SKINS (EXCEPT FURSKINS), RAW
212 FURSKINS, RAW (INCLUD.ASTRAKHAN,CARACUL, ETC.)
222 loIL SEEDS AND OLEAGINOUS FRUIT,WHOLE OR BROKEN
I
223 IOILS SEEDS AND OLEAGINOUS FRUIT, WHOLE O.R BROKEN
I
232 NATURAL RUBBER LATEX; NAT.RUBBER & SIM.NAT.GUMS
233 SYNTH.RUBB.LAT.;SYNTH.RUBB.& RECLAIMED;WASTE SCRAP
244 CORK, NATURAL, RAW & WASTE (INCLUD.IN BLOCKS/SHEETS)
245 FUEL WOOD (EXCLUDING WOOD WASTE) AND WOOD CHARCO
246 PULPWOOD (INCLUDING CHIPS AND WOOD WASTE)
247 OTHER WOOD IN THE ROUGH OR ROUGHLY SQUARED
248 WOOD, SIMPLY WORKED, AND RAILWAY SLEEPERS OF WOOD
251 PULP AND WASTE PAPER
261 SILK
263 COTION
264 JUTE & OTHER TEXTILE BAST FIBRES, NES, RAW/PROCESSED
265 VEGETABLE TEXTILE FIBRES AND WASTE OF SUCH FIBRES
266 SYNTHETIC rlBRES SUITABLE FOR SPINNING
267 OTHER MAN-MADE FIBRES SUITABL.FOR SPINNING & WASTE
1.24 EKONOMI INTERNASION A L e
268 WOOL AND OTHER ANIMAL HAIR (EXCLUDING WOOL TOPS)
269 OLD CLOTHING AND OTHER OLD TEXTILE ARTICLES; RAGS
271 FERTILIZERS, CRUDE
273 STONE, SAND AND GRAVEL
274 SULPHUR AND UNROASTED IRON PYRII'ES
277 NATURAL ABRASIVES, N.E.S (INCL.INDUSTRIAL DIAMONDS)
278 OTHER CRUDE MINERALS
281 IRON ORE AND CONCENTRATES
282 WASTE AND SCRAP METAL OF IRON OR STEEL
286 ORES AND CONCENTRATES OF URANIUM AND THORIUM
287 ORES AND CONCENTRATES OF BASE METALS, N.E.S.
288 NON-FERROUS BASE METAL WASTE AND SCRAP, N.E.S.
289 ORES & CONCENTRATES OF PRECIOUS METALS; WASTE, SCRA
291 CRUDE ANIMAL MATERIALS, N.E.S.
292 CRUDE VEGETABLE MATERIALS, N.E.S.
322 COAL, LIGNITE, AND PEAT
323 BRIQUETTES; COKE AND SEMI-COKE OF COAL, LIGNITE/PEAT
333 PETROL.OILS & CRUDE OILS OBT.FROM BITUMIN.MINERALS
334 PETROLEUM PRODUCTS, REFINED
335 RESIDUAL PETROLEUM PRODUCTS, NES.& RELAT.MATERIALS
341 GAS, NATURAL, AND MANUFACTURED
351 ELECTRIC CURRENT
411 ANIMAL OILS AND FATS
423 FIXED VEGETABLE OILS, SOFT, CRUDE, REFINED/PURIFIED
424 OTHER FIXED VEGETABLE OILS, FLUID OR SOLID, CRUDE
431 ANIMAL & VEGETABLE OILS AND FATS, PROCESSED & WAXES
941 ANIMALS, LIVE, N.E.S., INCL. ZOO-ANIMALS
e ESPA4226/MODUL 1 1.25
Product Group B: Natural-Resource Intensive Products
ETA Code Description
524 RADIO-ACTIVE AND ASSOCIATED MATERIALS
611 LEATHER
612 MANUFACTURES OF LEATHER/OF COMPOSITION LEATHER NES
613 FURSKINS, TANNED/DRESSED, PIECES/CUTTINGS OF FURSKIN
633 CORK MANUFACTURES
634 VENEERS, PLYWOOD, IMPROVED OR RECONSTITUTED WOOD
635 WOOD MANUFACTURES, N.E.S.
661 LIME, CEMENT, AND FABRICATED CONSTRUCTION MATERIALS
662 CLAY CONSTRUCT.MATERIALS & REFRACTORY CONSTR.MATE
663 MINERAL MANUFACTURES, N.E.S
667 PEARLS, PRECIOUS& SEMI-PREC.STONES, UNWORK./WORKED
671 PIG IRON, SPIEGELEISEN, SPONGE IRON, IRON OR STEEL
681 SILVER, PLATINUM & OTB.METALS OF THE PLATINUM GROUP
682 COPPER
683 NICKEL
684 ALUMINIUM
685 LEAD
686 ZINC
687 TIN
688 luRANIUM DEPLETED IN U235 & THORIUM,& THEIR ALLOYS
I
689 IMISCELL.NON-FERROUS BASE METALS EMPLOY.IN METALLGY
I
Product Group C: Unskilled-Labour Intensive Products
ETA Code Description
651 TEXTILE YARN
652 COTTON FABRICS, WOVEN
653 FABRICS, WOVEN, OF MAN-MADE FIBRES
1.26 EKONOMI INTERNASIONAL e
654 TEXTIL.FABRICS, WOVEN, OTH.THAN COTTON/MAN-MADE FIBR
655 KNITTED OR CROCHETED FABRICS
656 TULLE, LACE, EMBROIDERY, RIBBONS, & OTHER SMALL WARES
657 SPECIAL TEXTILE FABRICS AND RELATED PRODUCTS
658 MADE-UP ARTICLES, WHOLLY/CHIEFLY OF TEXT.MATERIALS
659 FLOOR COVERINGS, ETC.
664 GLASS
665 GLASSWARE
666 POTTERY
793 SHIPS, BOATS AND FLOATING STRUCTURES
812 SANITARY, PLUMBING,HEATING,LIGHTING FIXTURES
821 FURNITURE AND PARTS THEREOF
831 TRAVEL GOODS, HANDBAGS, BRIEF-CASES, PURSES, SHEATHS
842 OUTER GARMENTS, MENS,O F TEXTILE FABRICS
843 OUTER GARMENTS, WOMENS, O.F TEXTILE FABRICS
844 UNDER GARMENTS OF TEXTILE FABRICS
845 OUTER GARMENTS AND OTHER ARTICLES,KNITTED
846 UNDER GARMENTS, KNITTED OR CROCHETED
847 CLOTHING ACCESSORIES OF TEXTILE FABRICS
848 ART.OF APPAREL & CLOTHING ACCESSORIES, NO TEXTILE
851 FOOTWEAR
894 BABY CARRIAGES, TOYS, GAMES AND SPORTING GOODS
895 OFFICE AND STATIONERY SUPPLIES,N.E.S.
Product Group D: Technology Intensive Products
IETA Code Ilnescription
I
1511 llHYDROCARBONS NES,& THEIR HALOGEN.& ETC.DERIVATIVES
I
1512 llALCOHOLS, PHENOLS, PHENOL-ALCOHOLS, & THEIR DERIVAT.
I
e ESPA4226/MODUL 1 1.27
513 CARBOXYLIC ACIDS,& THEIR ANHYDRIDES,HALIDES,ETC.
514 NITROGEN
515 ORGANO-INORGANIC AND HETEROCYCLIC COMPOUNDS
516 OTHER ORGANIC CHEMICALS
522 INORGANIC CHEMICAL ELEMENTS,OXIDES & HALOGEN SALTS
523 OTHER INORGANIC CHEMICALS
541 MEDICINAL AND PHARMACEUTICAL PRODUCTS
562 FERTILIZERS,MANUFACTURED
572 EXPLOSIVES AND PYROTECHNIC PRODUCTS
582 CONDENSATION,POLYCONDENSATION & POLYADDITION PROD
583 POLYMERIZATION AND COPOLYMERIZATION PRODUCTS
584 REGENERATED CELLULOSE; CELLULOSE NITRATE, ETC.
585 OTHER ARTIFICIAL RESINS AND PLASTIC MATERIALS
591 DISINFECTANTS,INSECTICIDES, FUNGICIDESWEED KILLERS
592 STARCHES, INULIN &WHEAT GLUTEN; ALBUMINOIDAL SUBST.
598 MISCELLANEOUS CHEMICAL PRODUCTS, N.E.S.
711 STEAM & OTHER VAPOUR GENERATING BOILERS & PARTS
712 STEAM & OTHER VAPOUR POWER UNITS, STEAM ENGINES
713 INTERNAL COMBUSTION PISTON ENGINES & PARTS
714 ENGINES & MOTORS, NON-ELECTRIC
716 ROTATING ELECTRIC PLANT AND PARTS
718 OTHER POWER GENERATING MACHINERY AND PARTS
721 AGRICULTURAL MACHINERY AND PARTS
722 TRACTORS FITTED OR NOT WITH POWER TAKE-OFFS, ETC.
723 CIVIL ENGINEERING & CONTRACTORS PLANT AND PARTS
724 TEXTILE & LEATHER MACHINERY AND PARTS
725 PAPER & PULP MILL MACH., MACH FOR MANUF.OF PAPER
726 !PRINTING & BOOKBINDING MACH.AND PARTS
I
727 IFOOD PROCESSING MACHINES AND PARTS
I
1.28 EKONOMI INTERNASION A L e
728 MACH.& EQUIPMENT SPECIALIZED FOR PARTICULAR IND.
736 MACH.TOOLS FOR WORKING METAL OR MET.CARB., PARTS
737 METAL WORKING MACHINERY AND PARTS
741 HEATING & COOLING EQUIPMENT AND PARTS
742 PUMPS FOR LIQUIDS.LIQ.ELEVATORS AND PARTS
743 PUMPS & COMPRESSORS, FANS & BLOWERS,CENTRIFUGES
744 MECHANICAL HANDLING EQUIP.AND PARTS
745 OTHER NON-ELECTRICAL MACH.TOOLS, APPARATUS & PARTS
749 NON-ELECTRIC PARTS AND ACCESSORIES OF MACHINES
751 OFFICE MACHINES
752 AUTOMATIC DATA PROCESSING MACHINES & UNITS THEREOF
759 PARTS OF AND ACCESSORIES SUITABLE FOR 751--0R 752-
764 TELECOMMUNICATIONS EQUIPMENT AND PARTS
771 ELECTRIC POWER MACHINERY AND PARTS THEREOF
772 ELECT.APP.SUCH AS SWITCHES, RELAYS, FUSES, PWGS ETC.
773 !EQUIPMENT FOR DISTRIBUTING ELECTRICITY
774 !ELECTRIC APPARATUS FOR MEDICAL PURPOSES, (RADIOLOG)
775 !HOUSEHOLD TYPE,ELECT.& NON-ELECTRICAL EQUIPMENT
776 !THERMIONIC, COLD & PHOTO-CATHODE VALVES, TUBES, PARTS
778 ELECTRICAL MACHINERY AND APPARATUS, N.E.S.
792 AIRCRAFT & ASSOCIATED EQUIPMENT AND PARTS
871 OPTICAL INSTRUMENTS AND APPARATUS
872 MEDICAL INSTRUMENTS AND APPLIANCES
873 METERS AND COUNTERS,N.E.S.
874 MEASURING, CHECKING, ANALYSING INSTRUMENTS
881 PHOTOGRAPHIC APPARATUS AND EQUIPMENT,N.E.S.
882 PHOTOGRAPHIC & CINEMATOGRAPHIC SUPPLIES
883 CINEMATOGRAPH FILM, EXPOSED-DEVELOPED, NEG.OR POS.
884 !OPTICAL GOODS,N.E.S.
I
e ESPA4226/MODUL 1 1.29
1893 llARTICLES OF MATERIALS DESCRIBED IN DIVISION 58
I
1951 IIARMOURED FIGHTING VEHICLES,ARMS OF WAR & AMMUNIT.
I
I I
Product Group E: Human-Capital Intensive Products
ETA Code lnescription
I
531 SYNTH.ORG.DYESTUFFS,ETC.NAT.INDIGO & COLOUR LAKES
532 DYEING & TANNING EXTRACTS;SYNTH.TANNING MATERIALS
533 PIGMENTS,PAINTS,VARNISHES & RELATED MATERIALS
551 ESSENTIAL OILS,PERFUME AND FLAVOUR MATERIALS
553 PERFUMERY,COSMETICS AND TOILET PREPARATIONS
554 SOAP,CLEANSING AND POLISHING PREPARATIONS
621 MATERIALS OF RUBBER(E.G.,PASTES.PLATES,SHEETS,ETC)
625 RUBBER TYRES,TYRE CASES,ETC.FOR WHEELS
628 ARTICLES OF RUBBER,N.E.S.
641 PAPER AND PAPERBOARD
642 PAPER AND PAPERBOARD,CUT TO SIZE OR SHAPE
672 INGOTS AND OTHER PRIMARY FORMS,OF IRON OR STEEL
673 IRON AND STEEL BARS,RODS,ANGLES.SHAPES & SECTIONS
674 UNIVERSALS,PLATES AND SHEETS,OF IRON OR STEEL
675 HOOP & STRIP,OF IRON/STEEL,HOT-ROLLED/COLD-ROLLED
676 RAILS AND RAILWAY TRACK CONSTRUCTION MATERIAL
677 IRON/STEEL WIRE/WHETH/NOT COATED,BUT NOT INSULATED
678 TUBES,PIPES AND FITTINGS,OF IRON OR STEEL
679 IRON & STEEL CASTINGS,FORGINGS & STAMPINGS;ROUGH
691 STRUCTURES& PARTS OF STRUC.;IRON,STEEL,ALUMINIUM
692 METAL CONTAINERS FOR STORAGE AND TRANSPORT
693 WIRE PRODUCTS AND FENCING GRILLS
694 NAILS,SCREWS,NUTS,BOLTS ETC.OF IRON.STEEL,COPPER
1.30 EKONOMI INTERNASION A L e
695 ITOOLS FOR USE IN HAND OR IN MACHINES
I
696 icuTLERY
I
697 HOUSEHOLD EQUIPMENT OF BASE METAL,N.E.S.
699 MANUFACTURES OF BASE METAL,N.E.S.
761 TELEVISION RECEIVERS
762 RADIO-BROADCAST RECEIVERS
763 GRAMOPHONES,DICTATING,SOUND RECORDERS ETC
781 PASSENGER MOTOR CARS,FOR TRANSPORT OF PASS.& GOOD
782 MOTOR VEHICLES FOR TRANSPORT OF GOODS/MATERIALS
783 ROAD MOTOR VEHICL.ES,N.E.S.
784 PARTS & ACCESSORIES OF 722-,781--,782-,783-
785 MOTORCYCLES,MOTOR SCOOTERS,INVALID CARRIAGES
786 TRAILERS & OTHER VEHICLES,NOT MOTORIZED
791 RAILWAY VEHICLES & ASSOCIATED EQUIPMENT
885 WATCHES AND CLOCKS
892 PRINTED MATTER
896 ART,COLLECTORS PIECES & ANTIQUES
897 JEWELLERY,GOLDSMITHS AND OTHER ART. OF PRECIOUS M.
898 MUSICAL INSTRUMENTS,PARTS AND ACCESSORIES
899 OTHER MISCELLANEOUS MANUFACTURED ARTICLES
Others
ETA Code Description
911 POSTAL PACKAGES NOT CLASSIFIED ACCORDING TO KIND
931 SPECIAL TRANSACTIONS & COMMOD.,NOT CLASS.TO KIND
961 COIN(OTHER THAN GOLD) NOT BEING LEGAL TENDER
971 GOLD,NON-MONETARY
999 NON-IDENTIFIED PRODUCTS
e ESPA4226/MODUL 1 1.31
____.......
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Tunjukkan persamaan ekonomika makro yang menjelaskan peranan
perdagangan internasional dalam perekonomian makro domestik!
2) Apa yang dimaksud dengan intra-regional trade dan inter-regional
trade?
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Y=C +l +G+ X - M dimana:
a) Rumah tangga untuk konsumsi (consumption, C)
b) Swasta dalam bentuk investasi (investment, I)
c) Pemerintah ditunjukkan oleh pengeluaran konsumsi (government
spending, G)
d) Luar negeri dalam bentuk ekspor bersih (net-export, NX=X-M)
2) Intra-regional trade adalah perdagangan bilateral antara satu negara
dengan negara lain dalam satu blok regional. Sedangkan, inter-regional
trade adalah perdagangan bilateral antara satu negara dengan negara lain
di mana mereka memiliko blok regional yang berbeda.
- RANG KUMAN
Peran perdagaganan intemasional ditunjukkan dalam persamaan
makroekonomi Y=C+I+G+(X-M). Peran perdagangan internasional
dewasa ini sangat tinggi ditunjukkan oleh pertumbuhan perdagangan
internasional yang relatif lebih tinggi dibanding output (PDB dunia),
terutama produk-produk manufaktur. Pembentukan blok-blok ekonomi
regional mewarnai perdaganan dunia. Intra-regional trade relatif jauh
lebih tinggi dibanding inter-regional trade. Terdapat fakta bahwa ekspor
berbanding lurus dengan impor. Semakin tinggi ekspor semakin tinggi
•
1mpor.
1.32 EKONOMI INTERNASIONAL e
TES FORMATIF 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Peran perdagangan internasional dalam perekonomian makro domestik
ditunjukkan oleh ....
A. Konsumsi (C)
B. Investasi (I)
C. Pengeluaran pemerintah (G)
D. Ekspor bersih (NX=X-M)
2) Perdagangan bilateral antarnegara dalam satu blok regional disebut ....
A. Intra-regional trade
B. Inter-regional trade
C. Perakitan
D. Ekspor bersih
3) Perdagangan bilateral antar satu negara dengan negara blok regional
yang berbeda disebut ....
A. Intra-regional trade
B. Perakitan
C. Inter-regional trade
D. Ekspor bersih
4) Negara pengekspor terbesar pada tahun 2008 adalah ....
A. China
B. Jerman
C. Amerika Serikat
D. Jepang
5) Indonesia tahun 2008, menduduki peringkat importir terbesar pada
urutan ....
A. 32
B. 24
C. 30
D. 10
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
e ESPA4226/MODUL 1
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79o/o = cukup
< 70% = kurang
1.33
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
1.34 EKONOMI INTERNASIONAL e
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif1 Tes Formatif2
1) c 1) D
2) A 2) A
3) c3) B
4) B
4) A
5) c5) c
e ESPA4226/ MODUL 1 1.35
Daftar Pustaka
Appleyard, D.R. and Field, A.J.JR.. (2001). International Economics. Fourth
Edition. New York: McGraw-Hill.
Bowen, H.P., A. Hollander, dan JM. Viaene, (2001). Applied International
Trade Analysis. The University of Michigan Press, USA.
Krugman, P.R., dan M. Obstfeld.(2003). International Economics: Theory
and Policy. Sixth Edition. Addison Wesley, USA.
Salvatore, D.(2004). International Economics. Eight Edition. John Wiley &
Sons, Inc., New Jersey, USA.
Salvatore, D.(2004). International Economics. Eight Edition. John Wiley &
Sons, Inc., New Jersey, USA.
Alamat internet untuk organisasi-organisasi internasional:
International Monetary Fund (IMF): http://www.imf.org
World Trade Organization (WTO): http://www.wto.org
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD):
http://www.oecd.org
World Bank (WB): http://www.worldbank.org
The United Nations (UN): http://www.un.org
MDDUL 2
Merkantilisme dan Teori Klasi k
Tri Widodo, S.E., M.Ec., Dev., Ph.D.
PENDAHULUAN
odul 2 ini akan memaparkan pandangan Merkantilisme (Mercantilism)
dan teori-teori Klasik dalam perdagangan internasional, meliputi: teori
keunggulan absolut, dan teori keunggulan komparatif dan teori nilai tenaga
kerja. Teori-teori tersebut berkembang dari periode abad 17th sampai awal
abad 20th. Fokus utama dari modul 2 ini adalah menjelaskan pengertian,
perkembangan dan asumsi dari teori keunggulan absolut (absolute
advantage) dan keunggulan komparatif (comparative advantage) terkait
dengan keuntungan perdagangan (gains from trade). Dua pertanyaan
mendasar yang akan dijawab dalam modul ini adalah: Pertama, Apakah yang
mendasar perdagangan internasional (basis for trade) dan apa keuntungan
dari perdagangan? Pada dasarnya negara-negara berdagang secara sukarela
jika terdapat manfaat dari perdagangan internasional tersebut. Bagaimana
negara mendapatkan manfaat tersebut? Seberapa besar manfaat tersebut
diterima sebuah negara dan bagaimana keuntungan te.rsebut dibagi untuk
kedua negara yang berdagang? Kedua, bagaimanakah pola perdagangan?
Atau, komoditi apa saja yang diperdagangkan, dan komoditi apa yang
diekspor dan diimpor oleh masing-masing negara?
Modul ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama mendiskusikan
pandangan merkantilisme tentang perdagangan internasional. Bagian kedua
membahas teori keunggulan absolut. Bagian ketiga rnembahas teori
keunggulan kornparatif. Bagian keempat mendikusikan teori nilai tenaga
kerja. Dengan mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. menjelaskan pandangan merkantilisme tentang perdagangan
internasional;
2. menjelaskan ide-ide pokok merkantilisme;
3. menjelaskan kebijakan pandangan merkantilisme;
4. menjelaskan kritik terhadap merkantilisme;
2.2 EKONOMI INTERNASIONAL e
5. menjelaskan teori keunggulan absolut (pengertian, perkembangan, dan
asumsi);
6. menjelaskan manfaat perdagangan (gains from trade) (manfaat
perdagangan dan spesialisasi);
7. menjelaskan kritik terhadap teori keunggulan absolut;
8. menjelaskan teori keunggulan komparatif (pengertian, perkembangan,
dan asumsi);
9. menjelaskan hukum keunggulan komparatif (the law of comparative
advantage);
10. menjelaskan manfaat perdagangan (manfaat pertukaran dan spesialisasi)
11. menjelaskan teori keunggulan komparatif dengan dan tanpa
menggunakan uang;
12. menjelaskan kelemahan teori keunggulan komparatif;
13. menjelaskan teori nilai tenaga kerja;
14. menjelaskan manfaat perdagangan.
e ESPA4226/MODUL 2 2.3
KEGIATAN BELA.JAR 1
Merkantilisme (Mercantilism)
A. PENGANTAR
Mencari keuntungan dalam perdagangan antarnegara mengalami
perkembangan dalam hal definisi, konsep, teori, dan praktik. Pada abad ke 16
Masehi perdagangan internasional khususnya antarnegara dilakukan untuk
mencari keuntungan dan memperoleh kekayaan dengan tuj uan untuk
memperbanyak aset dan modal yang merupakan syarat makmur dan kuatnya
sebuah negara. Sistem ini oleh pendiri aliran klasik dan bapak ekonomi,
Adam Smith, disebut the commercial or mercantile system. Adam Smith
menggunakan istilah mercantile system untuk mendeskripsikan sistem
ekonomi politik yang bertujuan memakmuran negara dengan menghalangi
impor dan mendorong ekspor.
Meskipun ekonomi sebagai suatu ilmu yang terorganisasi selalu
dikatakan dimulai semenjak dipublikasikannya Adam Smith, the Wealth of
Nations pada 1776, karya-karya tertulis terkait dengan ekonomi internasional
telah banyak muncul di beberapa negara seperti Spanyol, Perancis, Portugal,
Belanda, dan England seiring dengan semakin makmurnya negara-negara
tersebut. Beberapa pemikir sebelum Adam Smith, seperti: Aristotle,
Xenophon, St. Thomas Aquinas, John Duns Scotus, Jean Buridan, Nicole de
Oresme, Gabriel Biel, Sir William Petty, Richard Cantillon, Jacques Turgot,
Francois Quesnay dan lain-lain.
Pada abad ke 17 dan 18, merkantilisme (mercantilism) berkembang
sebagai aliran yang percaya bahwa perak dan emas merupakan kekayaan
bangsa yang sangat berguna untuk meningkatkan perdagangan (Krugman dan
Obstfeld, 2003). Kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan ditujukan
untuk menciptakan kondisi yang mendukung surplus perdagangan sehingga
akan terdapat aliran masuk emas dan perak ke negara dan menjaga
kesempatan kerja.
Kelompok merkantilisme ini didukung oleh pedagang, bankir,
pemerintah dan filosof. Bertolak belakang dengan sistim pertanian
Phisiokrats (physiocrats) atau Persaingan bebas (laissez-faire) abad 19 dan
20, sistim merkantil lebih berpihak pada kepentingan-kepentingan pedagang
dan produsen, seperti British East India Company dimana aktivitas-aktivitas
2.4 EKONOMI INTERNASIONAL e
dilindungi dan didorong oleh pemerintah. Untuk kasus Indonesia, di tahun
1602 pemerintah Belanda the United East India Company atau terkenal
dengan Dutch Ea.~t India Company atau Vereenigde Oost-Indische
Companie, VOC (1602-1795)) didasarkan atas peraturan perundang-
undangan (the Staten-Generaal) yang dikeluarkan oleh parlemen Belanda
(the Dutch parliament). Pada saat itu komoditi rempah-rempah merupakan
salah satu komoditi perdagangan internasional. Oleh karena itu, penganut
aliran merkantilisme memandang aliran keluar rempah-rempah merupakan
tujuan kebijakan utama untuk mempertahankan keberlangsungan surplus
neraca pembayaran yang selanjutnya menciptakan aliran masuk emas dan
perak.
Praktik merkantilisme ini mempengaruhi pemikiran perdagangan
internasional dan kebijakan pemerintah pada masa itu. Secara singkat,
merkantilisme berbendapat bahwajalan bagi sebuah negara menjadi kaya dan
kuat adalah dengan menciptakan kondisi ekspor selalu lebih besar dari impor.
Ekspedisi penjelajahan yang dilakukan oleh negara-negara Eropa untuk
menemukan negara baru dan mencari kekayaan sumber daya alam yang
melimpah. Dengan adanya negara kolonial dapat terjadi perdagangan antara
negara kolonial dan pusat yang kemudian memberikan kontribusi terhadap
perkembangan merkantilisme.
B. MERKANTILISME DAN KEBIJAKAN EKONOMI
Surplus perdagangan yang disebabkan oleh ekspor lebih besar dari
impor, akan meningkatkan aliran masuk emas dan logam mulia lainnya,
seperti perak (bullion). Contoh jika ekspor Rp 10 milyar dan impor Rp 7
milyar, maka surplus perdagangan adalah Rp 3 milyar (=Rp 10 milyar - Rp 7
milyar). Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki sebuah negara, maka
semakin kaya negara tersebut. Oleh karenanya, pemerintah harus
mengerahkan kekuatannya untuk mendorong lebih banyak ekspor dan
menghalangi impor (terutama impor barang konsumsi mewah).
Alasan munculnya merkantilisme yang paling penting saat itu adalah
konsolidasi pusat-pusat kekuatan regional era feodalisme, competitive nation-
state. Faktor-faktor penting lainnya adalah penetapan negara jajahan atau
koloni di luar Eropa, perkembangan perdagangan dan industri yang jauh
lebih besar dibanding pertanian di Eropa, peningkatan volume perdagangan,
e ESPA4226/MODUL 2 2.5
peningkatan penggunaan sistem moneter dengan uang logam, khususnya
emas dan perak, dibanding transaksi barter.
Pengapalan
~
~- -- ----~~
/ /
Negron
i /''''I
.. l
~·11 '
~·~,.... .Hambatan •.~
lmpor :
I
I
.. - -
Pt;1:r1a·JJ1tal1· N;igt{nt.11·1·. . . - .
iIBt!LS't!llJllftl J''./Jfr.1:1'(/f/V.
'L'/Jx<M1J.."t,
Gambar 2.1.
/,,,,--
(
I
K101'0111
Pengapalan
', ~~.,,.. --•IJlll '
~ -+
_ H-~-1i-,j?f.-.__,  't'-:-'o;:::::::;::::o"'"'".
I
I
I
I
Merldorong
Thspordan
Koloni
Kebijakan Merkantilisme
Menurut pandangan merkantilisme, sebuah negara akan memiliki dua
permasalahan yang berbeda tetapi saling terkait, yaitu permasalahan
domestik dan permasalahan luar negeri. Pertama, permasalahan domestik
adalah masalah persatuan (unity) yang dibutuhkan keberadaannya untuk
membangun kekuatan nasional yang lebih besar dibanding aliran lokalisme
(localism) di abad 15 Masehi. Pada era merkantilisme, konflik militer
antarnegara (nation-states) merebak. Tentara dan angkatan laut tidak hanya
bekerja sebagai kekuatan sementara tetapi bekerjafull-time professional. Dari
aspek ekonomi, tujuan pemerintah adalah mengumpulkan uang yang cukup
untuk mendukung kekuatan militer sehingga mampu menangkal serangan
oleh negara-negara lain dan membantu memperluas teritorial.
Hal ini terkait dengan sistim keuangan yang seragam, sistem nasional
unit dan. ukuran, penghapusan pajak swasta untuk jalan dan sungai, sistim
pajak ,dan tarif nasional pada saat itu (Fusfeld, 1972, 2002). Institusi-institusi
ini secara bertahap dibentuk oleh otoritas nasional. Tentu saja, hal ini
mendapat pertentangan dari penguasa-penguasa nation-states yang berusaha
mendapatkan pengaruh dan kontrol sebesar-besarnya terhadap regional
mereka. Dalam pertarungan ini, raja-raja mendapat dukungan dari pedagang-
pedagamg kota yang diuntungkan dari peningkatan perdagangan.
2.6 EKONOMI INTERNASIONAL e
Selanjutnya, kekuatan raja-raja meningkat karena para pedagang memberikan
bantuan keuangan kepada kekuatan bersenjata. Dalam perdagangan untuk
membayar tarif dan pajak yang mendukung kekuatan nation-states,
perdagangan mempengaruhi pemerintah untuk mengimplementasikan
kebijakan perdagangan yang memproteksi kepentingan bisnis dari persaingan
dengan luar negeri. Kebijakan-kebijakan terkait dengan kepentingan
domestik antara lain: permodalan untuk industri baru, aturan yang longgar
dan pembatasan pajak bagi industry baru, monopoli di pasar domestic, dan
koloni, hadiah, dan penghargaan bagi produsen yang sukses.
Kedua, permasalahan luar negeri. Kebijakan ekonomi politik
mercantilism didukung oleh kelompok bu/Zionist. Kelompok ini berpendapat
bahwa untuk mencapai kemakmuran suatu negara maka negara harus
mengekspor barang lebih banyak dibandingkan jumlah barang yang diimpor.
Usaha untuk memperoleh neraca perdagangan yang menguntungkan ekspor
harus didorong seperti memberikan subsidi ekspor, proteksi terhadap barang
modal dan SDA (Sumber Daya Alam) sedangkan impor harus dibatasi.
Pembatasan impor ini dapat berupa pengenaan tarif yang tinggi untuk barang
dari negara lain dan pelarangan impor bagi barang yang bisa diproduksi
sendiri. Untuk kebijakan perdagangan, pemerintah membantu industri
domestik dengan mengenakan tarif impor yang tinggi, kuota dan bahkan
pelarangan impor bagi produk-produk pesaing industri domestik. Pemerintah
juga melarang ekspor barang-barang peralatan mesin dan capital serta
emigrasi tenaga kerja terampil ke negara lain termasuk koloni untuk
menghindari persaingan dengan produk domestik.
Kebijakan merkantilisme yang memperhatikan kebijakan ekspor dan
impor juga mempengaruhi permasalahan tenaga kerja khususnya dalam hal
upah. Fokus agar barang-barang di dalam negeri agar tetap murah dan
kompetitif, tingkat upah dijaga agar tetap rendah. Kemudian pemerintah
melihat bahwa tenaga kerja menjadi faktor yang penting dalam meningkatkan
produktivitas, maka upah harus dijaga tetap rendah. Oleh karena itu,
pemerintah memberikan intentif agar pertumbuhan penduduk tinggi seperti
memberikan subsidi kepada anak-anak, memberikan bantuan finansial bagi
mereka yang menikah.
Merkantilisme melihat bahwa sistem ekonomi didukung oleh tiga
komponen, yaitu: (a) manufaktur, (b) domestik, (c) kolonial. Merkantilisme
mengandung beberapa sifat pokok dan menitikberatkan pada perdagangan
antar negara dan berusaha untuk memperoleh suatu neraca perdagangan yang
e ESPA4226/MODUL 2 2.7
surplus (favorable balance of trade). Dengan adanya surplus perdagangan
berarti surplus ekspor yang pada masa itu masih menggunakan sistem standar
emas (gold standard) akan dapat menambah pasokan logam mulia
dinegaranya. Dengan adanya pertambahan logam mulia maka akan
menambah jumlah uang beredar dan dapat melakukan ekspansi dan investasi
di sektor manufaktur sehingga menaikkan volume perdagangan khususnya
industri barang ekspor dan juga aktivitas ekonomi lainnya di domestik.
Berkembangnya perdagangan dan pasar menyebabkan mulai tumbuhnya
kelompok baru dalam masyarakat yaitu kelas pedagang. Kelompok ini
memegang peranan penting dalam perdagangan. Dalam menciptakan surplus
perdagangan negaranya maka mengijinkan untuk membentuk perusahaan
dagang. Beberapa contoh perusahaan dagang yang terkenal pada masa itu
adalah the East India Company oleh lnggris, dan VOC oleh Belanda.
Pembentukan perusahaan dagang adalah agar dapat memperoleh monopoli
perdagangan di negara jajahan atau kolonial. Agar dapat mengontrol
monopoli perdagangan khususnya di negara koloni maka diperlukan armada
yang kuat agar dapat mengangkut barang dan penaklukkan negara jajahan
baru khususnya di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika.
Transportasi dan angkutan laut merupakan unsur penting dalam era
merkantilisme. Dengan pertumbuhan jumlah koloni dan pengapalan emas
dari koloni ke negara-negara Eropa, penguasaan lautan sesuatu yang vital
bagi kekuatan nasional. Melihat bahwa kapal dapat dijadikan untuk tujuan
perdagangan dan militer pemerintah berkepentingan mengembangkan
pedagang dan angkatan laut yang kuat, sering disebut merchant marines.
Sebagai contoh, di Perancis, Jean-Bantiste Colbert, menteri keuangan Lois
XIV, meningkatkan bea masuk (port duties) bagi kapal-kapal asing yang
masuk ke Perancis dan memberikan hadiah bagi kapal Perancis. Di Inggris,
Undang-undang Navigasi (the Navigation Act ) 1651 melarang kapal asing
untuk berlabuh di Inggris dan mensyaratkan semua barang yang diimpor
harus dengan menggunakan armada Inggris atau armada yang terdaftar di
negara asal barang. Untuk impor dari koloni, armada yang digunakan harus
dari Inggris atau koloni. The Staple Act of 1663 memperluas cakupan the
Navigation Act of 1651 dengan mensyaratkan semua ekspor ke Eropa harus
melalui pelabuhan lnggris sebelum di-reekspor kembali ke Eropa. Kebijakan
navigasi di Perancis, Inggris dan negara-negara lain ditujukan untuk
menandingi Belanda yang saat itu sangat mendominasi aktivitas perdagangan
di abad 16 dan 17.
2.8 EKONOMI INTERNASIONAL e
Aspek-aspek politik merkantilisme:
1. Ekonomi: berusaha mendapatkan surplus ekpor dan emas agar dapat
meningkatkan perekonomian
2. Tarif: pemberlakuan tarif barang impor yang tinggi
3. Industri : Menggalakkan industri domestik yang berbasis ekspor
4. Penduduk: peningkatan jumlah penduduk agar mampu meningkatkan
output produksi dan menjaga upah tetap rendah
5. Kolonia!: untuk memasarkan dan mengekspor hasil industri dan
mendapatkan bahan dasar industri
6. Armada perang: agar dapat mengontrol perdagangan monopoli dan
menjaga negara koloni dari negara lain.
C. KEMUNDURAN MERKANTILISME
Beberapa negara Eropa yang melakukan sistem merkantilisme yaitu
Spanyol, Inggris, Belanda, dan Prancis. Kebijakan ekonomi yang ditempuh
tersebut adalah bentuk upaya untuk mempertahankan dan memajukan
kepentingan nasional akan tetapi pada abad ke-18 mulai terjadi pertentangan
terhadap praktik merkantilism. Timbul konflik sosial, politik, dan pecahnya
peperangan di negara koloni kemudian adanya pemikiran dari para tokoh
yang dipelopori oleh David Hume dan Adam Smith yang mengkritik praktik
merkantilism yang dilakukan sehingga semakin tidak populer dan menuju
paham yang baru terhadap konsep perdagangan internasional.
Jika semua negara tidak mungkin secara serentak bisa mendapatkan
surplus perdagangan (ekspor lebih besar dari impor) dan jumlah emas dan
perak adalah tetap pada waktu tertentu, maka sebuah negara hanya bisa
mendapatkan surplus perdagangan dengan membuat defisit perdagangan
negara lain. Sehingga, sebenarnya tidak ada keuntungan bersih dari
perdagangan (net gains from trade). Perdagangan internasional adalah seperti
zero-sum game, yaitu permainan di mana suatu pihak mendapatkan untung
sebesar kerugian pihak lain. Sehingga, penjumlahan keuntungan dan kerugian
sama dengan nol.
Adam Smith mencatat beberapa kritik penting terhadap doktrin
merkantilism. Pertama, dua negara yang berdagang secara bebas mungkin
secara bersamaan mendapatkan manfaat dari perdagangan bagi kedua negara,
tidak seperti diilustrasikan oleh doktrin merkantilisme. Kedua, spesialisasi
produksi memungkinkan adanya skala ekonomis (economies of scale) yang
e ESPA4226/MODUL 2 2.9
meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan. Ketiga, hubungan kolusif antara
pemerintah dan industri sangat membahayakan bagi masyarakat. Hubungan
kolusif tersebut hanya bertujuan untuk menguntungkan pemerintah dan
pedagang (commercial classes), sementara doktrin pasar bebas (laissez-faire)
Adam Smith menginterpretasikan kesejahteraan ekonomi dalam arti yang
lebih luas dan dinikmati oleh populasi secara keseluruhan. Pemerintah
terkadang tidak efektif dalam menegakkan kebijakan yang telah ditetapkan.
Mungkin pemerintah dapat mencegah impor, namun keterbatasan sumber
daya menyebabkan pemerintah tidak dapat mencegah penyelundupan.
Banyaknya jenis produk industri yang tercipta pada revolusi industri
menyebabkan kesulitan mengimplementasikan kebijakan industrial doktrin
merkantilisme.
~'@s- AJ... ~
:i cP
- .
..___--....
LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan merkantilisme!
2) Bagaimana caranya agar merkantilisme dapat bertahan pada masa nya?
3) Mengapa merkantilisme menjadi tidak popular di Eropa?
Petunjuk Jawaban Latihan
1) Merkantilisme menekankan pada perdagangan antarnegara dan
keinginan yang kuat untuk mencapai kemakmuran. Untuk mendukung
kemakmuran tersebut maka praktik merkantilisme sangat menekankan
agar ekspor diperbanyak dan membatasi impor sehingga neraca
perdagangan surplus (favorable balance oftrade).
2) Usaha-usaha yang dilakukan agar praktik merkantilisme dapat bertahan
adalah dengan membatasi impor dengan mengenakan tarif yang tinggi,
mendirikan perusahaan dagang dan melakukan monopoli perdagangan di
negara kolonial, dan membuat armada perang yang kuat agar mampu
mempertahankan negara kolonial.
3) Kemunduran praktik merkantilisme terjadi karena kritik terhadap
penumpukan logam mulia untuk meningkatkan kemakmuran suatu
2.10 EKONOMI INTERNASIONAL e
Negara kemudian terjadi konflik horizontal politik, sosial, dan ekonomi
yang terjadi akibat k.esenjangan antara pemilik modal dan buruh.
RANG KUMAN
Pada abad ke 17 dan 18, merkantilisme (mercantilism) berkembang
sebagai aliran yang percaya bahwa perak dan emas merupakan kekayaan
bangsa yang sangat berguna untuk meningkatkan perdagangan. Surplus
perdagangan yang disebabkan oleh ekspor lebih besar dari impor, akan
meningkatkan aliran masuk emas dan logam mulia lainnya, seperti perak
(bullion). Merkantilisme melihat bahwa sistem ekonomi didukung oleh
tiga komponen, yaitu: (a) manufaktur, (b) domestik, (c) kolonial. Timbul
konflik sosial, politik, dan pecahnya peperangan di negara koloni
kemudian adanya pemikiran dari para tokoh yang dipelopori oleh David
Hume dan Adam Smith yang mengkritik praktik merkantilisme yang
dilakukan sehingga semakin tidak populer dan menuju paham yang baru
terhadap konsep perdagangan internasional.
TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
1) Merkantilisme adalah suatu sistem kebijakan ekonomi perd.agangan yang
mencari keuntungan dan memperoleh kekayaan dengan tujuan untuk
memperbanyak aset dan modal agar negaranya kuat dan makmur. Nama
merkantilisme diperoleh dari ....
A. Adam Smith
B. David Hume
C. J.M Keynes
D. Karl Marx
2) Pendirian perusahaan dagang seperti the East India Company dan VOC
dilakukan untuk melakukan monopoli perdagangan oleh pemerintah di
negara kolonial bertujuan untuk mempertahankan ....
A. Sosialisme
B. Welfare State
C. Merkantilisme
D. Liberalisme
e ESPA4226/MODUL 2 2.11
3) Salah satu faktor aspek politik yang mendorong merkantilisme
adalah ....
A. Revolusi industri
B. Perang Salib
C. Penemuan negara baru di luar Eropa
D. Berkembangnya ilmu pengetahuan
4) Praktik merkantilisme dalam pelaksanannya sangat mementingkan ....
A. Tingkat inflasi yang stabil
B. Surplus perdagangan
C. Tingkat pengangguran yang rendah
D. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
5) Perkembangan merkantilisme pada abad ke 16 Masehi terjadi di
negara .. ..
A. Asia Timur
B. Amerika Utara
C. Eropa Barat
D. Timur Tengah
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = -----------x 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89o/o = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80o/o,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang
belum dikuasai.
2.12 EKONOMI INTERNASIONAL e
KEGIATAN BELAJAR 2
Teori Keunggulan Absolut
erkantilisme memiliki kelemahan pada zero-sum game dalam
perdagangan. Satu pihak mendapatkan keuntungan tepat sebesar
kerugian yang diderita pihak lain. Bagaimana mungkin perdagangan
internasional secara sukarela terjadi ketika ada pihak yang dirugikan?
Berangkat dari pertanyaan ini, Adam Smith memulai kritiknya terhadap
merkantilisme dengan kenyataan sederhana bahwa dua negara dengan
sukarela akan berdagang jika kedua negara tersebut mendapatkan manfaat
dari perdagangan. Jika satu negara tidak mendapatkan manfaat atau bahkan
kerugian, maka negara tersebut menolak untuk berdagang.
Seperti dalam interaksi dua individu makhluk hidup (simbiosis), terdapat
tiga macam bentuk simbiosis: mutualisme, komensialisme dan parasitisme.
Simbiosis mutualisme terjadi ketika kedua individu masing-masing
mendapatkan keuntungan. Sebagai contoh: lebah dan bunga. Lebah
mendapatkan madu dari bunga, sedangkan bunga terbantu proses
penyerbukannya. Simbiosis komensalisme terjadi ketika satu individu
mendapatkan keuntungan, individu lain tidak mengalami kerugian. Sebagai
contoh, ikan hiu dan ikan remora. Ikan remora mendapatkan makanan dari
sisa-sisa cabikan makanan hiu, dan ikan hiu tidak mengalami kerugian karena
sisa-sisa cabikan makanan tersebut tidak berarti bagi dia. Simbiosis
parasitisme terjadi ketika satu individu mendapatkan keuntungan tetapi
individu yang lain menderita kerugian. Sebagai contoh, benalu dengan pohon
mangga. Benalu menyerap makanan pohon mangga yang mustinya
digunakan pohon mangga sendiri. Merkantilisme mirip dengan simbiosis
parasitisme. Sedangkan Adam Smith berpendapat bahwa perdagangan harus
saling menguntungkan kedua belah pihak yang berdagang, simbiosis
mutualisme.
Pertanyaannya adalah bagaimana perdagangan yang saling
menguntungkan dapat terjadi? Dari mana, manfaat perdagangan tersebut
berasal? Modul kegiatan belajar 2 ini akan membahas detil teori keunggulan
absolut (absolute advantage) yang dikemukan oleh Adam Smith.
e ESPA4226/MODUL 2 2.13
A. PENDAHULUAN
Surutnya kebijakan merkantilisme pada abad 18 disebabkan oleh
berkembangnya pemahaman mengenai definisi kemakmuran suatu
negara/bangsa yang tidak terletak semata-mata dari banyaknya logam mulia,
khususnya emas dan perak. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Adam
Smith dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth
of Nations. Smith menganjurkan bahwa perlu dilakukan perdagangan bebas
(free trade) yang tidak terhalang oleh berbagai peraturan pemerintah yang
membatasi perdagangan sehingga mampu mendorong kemakmuran suatu
negara. Dewasa ini, kemakmuran sebuah negara/bangsa diukur dengan stok
sumber daya manusia (SDM), karya manusia, dan sumberdaya alam yang
tersedia untuk produksi barang dan jasa. Semakin besar stok sumberdaya
yang bermanfaat, semakin besar aliran barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuan manusia dan semakin tinggi standar hidup sebuah bangsa.
Sampai dengan awal abad 18, filosof seperti Richard Cantillon (1680?-
1734), Francois Quesnay (1694-1774), Jacques Turgot (1727-1781) dan lain-
lain mengembangkan teori demokrasi liberal berdasarkan atas prinsip
kapitalisme dengan fokus pada berjalannya pasar bebas (free market). Adam
Smith (1776) menulis tentang sistim kebebasan alamiah (system of natural
liberty) di mana kepentingan pribadi adalah kekuatan pendorong ekonomi,
dan itu berfungsi ketika pasar adalah bebas tanpa campur tangan pemerintah.
Pasar digerakkan oleh kekuatan gaib (invisible hand), yang lebih dikenal
dengan ideologi persaingan bebas (laissez-faire ).
Teori keunggulan absolut (absolute advantage) dibangun oleh Adam
Smith atas kritik terhadap praktik merkantilisme. Dengan adanya proteksi
dan monopoli yang dilakukan maka akan mengorbankan efisiensi dan
produktivitas dan juga menyebabkan harga barang relatif menjadi lebih
mahal sehingga hal ini akan mengurangi kesejahteraan rakyat. Ketika
pengikut Merkantilisme percaya bahwa sebuah negara akan mendapatkan
keuntungan di atas kerugian negara lain (simbiose parasitisme) dan
melakukan pengaturan pemerintah yang ketat pada semua aktivitas ekonomi
dan perdagangan, Adam Smith percaya semua negara akan mendapatkan
keuntungan (simbiose mutualisme) dari perdagangan melalui perdagangan
bebas dan menerapkan kebijakan laissez-faire (peran pemerintah yang
minimal). Dalam bukunya, Adam Smith (1776) menyatakan:
2.14 EKONOMI INTERNASIONAL e
''Every individual necessarily labours to render the annual revenue of
the society as great as he can. He generally, indeed, neither intends to
promote the public interests, nor knows how much he is promoting it.
By preferring the support of domestic to that of foreign industry, he
intends only his own security; and by directing that industry in such a
manner as its produce may be of the greatest value, he intends only his
own gain, and he is in this, as in many other cases, led by an invisible
hand to promote an end which was no part of his intention. Nor is it
always the worse for the society that it was no part of it. By pursuing
his own interest he frequently promotes that of the society more
effectively than when he really intends to promote it. I have never
known much good done by those who affected to trade for the public
good. It is affectation, indeed, not very common among merchants, and
very few words need be employed in dissuading them form it.'' (p. 423)
Menurut Smith bahwa dalam perdagangan bebas setiap negara akan
melakukan spesialisasi dalam produksi komoditas yang memiliki keunggulan
absolut (absolute advantage). Pengertian keunggulan absolut dihitung
sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang
dibutuhkan oleh unit tenaga kerja dalam menghasilkan output (terkenal
dengan nama teori nilai tenaga kerja, the labor theory ofvalue). Adam Smith
menjelaskan keunggulan absolut dengan mengasumsikan tenaga kerja (labor)
sebagai satu-satunya input produksi. Jadi, Adam Smith menekankan
produktivitas tenaga kerja. Keuntungan ini akan diperoleh jika masing-
masing negara mampu memproduksikan output tertentu dengan jam/hari
kerja yang lebih sedikit dibandingkan dengan negara lain dalam
memproduksi output yang sejenis atau keunggulan yang dimiliki dalam
memproduksi output dengan biaya yang relative lebih rendah.
Kemakmuran dan kekayaan negara hanya dapat diperoleh dengan
menjalankan prinsip laissez faire (campur tangan pemerintah yang minimum)
di dalam negeri dan prinsip perdagangan bebas dengan negara-negara lain.
Dengan adanya perdagangan bebas maka para pelaku ekonomi perlu
melakukan spesialisasi dalam upaya peningkatan efisiensi dan spesialisasi
output berdasarkan pertimbangan keunggulan absolut. Selanjutnya, dengan
adanya spesialisasi maka akan memberikan manfaat perdagangan (gains of
trade) dan akan menekankan produksinya pada barang tertentu sesuai dengan
keuntungan yang dimilikinya. Ketika Negara tersebut memiliki keunggulan
absolut terhadap suatu komoditas maka lebih baik melakukan ekspor
sedangkan komoditas yang tidak memiliki keunggulan absolute dilakukan
impor untuk mendapatkan manfaat perdagangan.
e ESPA4226/MODUL 2
Impor: produk yang
tidak memiliki
keunggulan absolut
Negara:
Tenaga Kerja -
Produktivitas - Spesialisasi
the labor theory ofvalue
Gambar 2.2.
Keunggulan Absolut
2.15
Ekspor: produk yang
memiliki keunggulan
absolut
B. ILUSTRASI NUMERIK TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT
Untuk memahami konsep Smith mengenai teori keunggulan absolut
dalam perdagangan internasional, digunakan beberapa asumsi, sebagai
berikut:
1. Hanya terdapat dua negara yang terlibat dalam perdagangan
internasional
2. Masing-masing negara menghasilkan dua barang yang sama/sejenis
3. Berlaku labor theory of value (nilai suatu barang tergantung hanya atas
jumlah tenaga kerja (jam/hari kerja) yang dibutuhkan dalam membuat
suatu barang)
4. Skala basil konstan (Constant Return to Scale, CRS), yaitu ketika input-
input secara proporsional dinaikan n kali maka output juga naik n kali.
5. Tidak ada biaya transaksi dan transportasi
6. Persaingan sempurna
7. Tidak ada perubahan teknologi
Ilustrasi mengenai penjelasan teori keunggulan absolut dapat
digambarkan melalui dua contoh berikut ini.
2.16 EKONOMI INTERNASIONAL e
Contoh 1.
Cara penyajian pada contoh 1 menggunakan banyaknya jam kerja yang
dibutuhkan untuk memproduksi satu unit output (input requirement). Misal
dua negara Indonesia dan India memproduksi dua macam barang tas dan
karpet. Satu tenaga kerja Indonesia, untuk memproduksi satu tas butuh 1 jam
dan untuk memproksi satu meter karpet butuh 2 jam. Sehingga rasio tukar
domestik satu unit dompet sama dengan 0.5 meter karpet. Sementara itu, satu
tenaga kerja India, untuk memproksi satu tas butuh 2 jam dan untuk
memproduksi satu meter karpet butuh hanya 1 jam. Sehingga rasio tukar
domestik adalah satu unit dompet sama dengan 2 meter karpet.
Tabel 2.1.
Keunggulan Absolute (Jam kerja per unit output):/nput Requirement
Negara Tas Karpet Rasio Tukar Domestik
Indonesia 1 jam/unit 2jam/meter 1 meter karpet = 0.5 buah
tas
India 2 jam/unit 1 jam/meter 1 meter karpet = 2 buah
tas
Table 2.1 menunjukkan bahwa Indonesia dapat menghasilkan tas dalam
1 jam per unit tas, dan karpet dalam 2 jam per meter. India di lain pihak
hanya mampu memproduksi tas 2 jam per tas dan karpet dalam 1 jam per
meter. Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan absolut
dalam memproduksi tas sedangkan India pada karpet.
Contoh 2.
Pada contoh 2 menggunakan pendekatan banyak produksi unit yang
dapat diproduksi per unit input (productivity). Sebagai contoh, Misalkan:
Indonesia dan India memproduksi dua jenis komoditi yaitu tas dan karpet
dengan asumsi (anggapan) masing-masing negara menggunakan input tenaga
kerja untuk memproduksi kedua komoditi tersebut. Setiap satu tenaga kerja
dapat memproduksi tas dan satu tenaga kerja yang lainnya untuk
memproduksi karpet.
e ESPA4226/MODUL 2 2.17
Tabel 2.2.
Keunggulan Absolut (Output per Tenaga Kerja): Produktivitas
Negara Tas Karpet Rasio Tukar Domestik
Indonesia 8 unit 4 meter 1 meter karpet = 0.5
buah tas
India 4 unit 9 meter 1 meter karpet = 2
buah tas
Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan absolut
dalam produksi tas dibandingkan dengan India, karena 1 tenaga kerja di
Indonesia mampu memproduksi 8 unit dan India hanya bisa memproduksi 4
unit. Sedangkan India memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi
karpet karena India bisa membuat 9 meter karpet sedangkan Indonesia hanya
4 meter karpet. Jadi, Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam produksi
tas dan India memiliki keunggulan absolut dalam produksi karpet.
Dasar rasio tukar domestik (kondisi ekonomi tertutup) adalah 1 meter
karpet =5 buah tas untuk Indonesia dan 1 meter karpet =2 buah tas untuk
India. Kemudian apabila Indonesia dan India melakukan perdagangan maka
kedua negara akan mendapatkan keuntungan perdagangan (gains of trade)
ketika rasio tukar domestiknya berada di antara kedua dasar tukar didalam
negeri kedua negeri tersebut (5 buah tas < 1 meter karpet < 2 buah tas).
Seandainya harga di pasar internasional adalah 1 meter karpet = 3 buah tas
maka perdagangan antara Indonesia dan India akan menguntungkan kedua
belah pihak.
Indonesia akan memperoleh keuntungan dengan mengkhususkan diri,
dikatakan berspesialisasi, pada produksi tas (sebelum terjadinya perdagangan
didapatkan bahwa pertukaran 1 meter karpet dengan 5 buah tas, sedangkan
ketika telah terjadi perdagangan Indonesia dapat menukar 1 meter karpet
dengan 3 buah tas) dengan adanya perdagangan internasional maka dasar
tukar tas terhadap karpet menjadi relatif lebih tinggi dibandingkan sebelum
adanya perdagangan, demikian pula dengan India apabila India
mengkhususkan diri pada produksi karpet (sebelum terjadinya perdagangan
India hanya dapat menukar 1 meter karpet dengan 2 buah tas, sedangkan
setelah terjadi perdagangan India dapat menukarkan 1 meter karpet dengan 3
buah tas). Perdagangan tersebut juga menguntungkan India karena pertukaran
karpet terhadap tas juga relatif lebih tinggi dibandingkan sebelumnya dengan
mendapatkan tas yang lebih banyak dibandingkan sebelum perdagangan.
2.18 EKONOMI INTERNASIONAL e
Sehingga dengan adanya perdagangan diantara kedua negara Indonesia dan
India maka akan mendapatkan manfaat dengan adanya spesialisasi produksi.
Secara umum, dalam konteks perdagangan internasional, ketika di
sebuah negara (misal negara A) satu tenaga kerja mampu memproduksi lebih
banyak produk (misal produk X), dibanding satu tenaga kerja di negara lain
(misal negara B); dan sebaliknya ketika satu tenaga kerja di negara B mampu
memproduksi lebih banyak barang Y dibanding satu tenaga kerja di negara
A, maka negara A akan berspesialisasi pada produk X dan negara B akan
berspesialisasi pada produk Y. Dengan kata lain, negara A memiliki
keunggulan absolut pada produk X dan negara B memiliki keunggulan
barang Y. Jadi, dalam menjelaskan keunggulan absolut Adam Smith
menggunakan teori nilai tenaga kerja (labor theory of value). Suatu barang
dinilai didasarkan atas berapa jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam
pembuatan per satu unit output. Jika sebuah negara dapat memproduksi satu
unit output dengan lebih sedikit jumlah tenaga kerja yang terlibat dibanding
negara lain, maka negara tersebut memiliki keunggulan absolut pada produk
itu. Jadi, konsep keunggulan absolut terkait dengan konsep produktivitas.
Tabel 1 menunjukkan ilustrasi konsep keunggulan absolut dua negara A
dan B untuk produk X dan Y. Satu tenaga kerja di negara A bisa untuk
menghasilkan produk 6X atau 4Y. Sementara itu, satu tenaga kerja di negara
B bisa untuk menghasilkan lX dan SY. Maka dengan mudah dapat dikatakan
bahwa negara A akan mengalokasikan tenaga kerjanya untuk produk X dan
negara B akan mengalokasikan tenaga kerjanya untuk produk Y.
Tabel 2.3.
llustrasi Keunggulan Absolut
Negara A Negara B
Produk X 6 1
Produk Y 4 5
e ESPA4226/MODUL 2 2.19
____.......
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
Jika diketahui keadaan sebagai berikut.
Jam kerja per unit output
Negara x y
A 6 8
B 8 4
a) Carilah negara yang memiliki keunggulan absolut, Jelaskan !
b) Negara A akan mengekspor apa dan Negara B akan mengekspor
apa?
c) Dengan menukarkan satu unit X untuk satu unit Y, Negara A akan
mendapatkan keuntungan berapa jam kerja per unit output apabila
dibandingkan dengan mengerjakan sendiri di dalam negeri.
d) Jika keuntungan dalam jam kerja digunakan untuk menghasilkan X,
berapa banyak tambahan X dapat dihasilkan?
Petunjuk Jawaban Latihan
a) Negara yang akan memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi
barang X adalah negara A sedangkan untuk barang Y adalah negara B.
Keunggulan absolut negara A dalam memproduksi barang X karena
dapat memproduksi satu unit barang X di negara A hanya memerlukan 6
jam kerja sedangkan untuk negara B memerlukan 8 jam kerja sehingga
negara A membutuhkan jam kerja yang relatif lebih sedikit dibandingkan
dengan negara B; demikian pula untuk memproduksi barang Y. Satu unit
produk barang Y di negara A membutuhkan 8 jam tenaga kerja
sedangkan di negara B hanya membutuhkan 4 jam tenaga kerja.
Sehingga negara B memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi
barang Y relatif terhadap negara A.
2.20 EKONOMI INTERNASIONAL e
b) Negara A akan mengekspor X karena memiliki keunggulan absolut
paling besar dan B akan mengekspor Y yang juga memiliki keunggulan
absolut paling besar.
c) Negara A akan memperoleh keuntungan sebanyak 2 jam kerja per unit
output dibandingkan seandainya A harus memproduksi n produk Y
sendiri.
d) Dengan tambahan 2 jam kerja, negara A dapat menambah produk X
sebanyak 1/3 satuan.
RANG KUMAN
Teori keunggulan absolut (absolute advantage) dibangun oleh
Adam Smith atas kritik terhadap praktik merkantilisme. Adam Smith
percaya semua negara akan mendapatkan keuntungan dari perdagangan
melalui perdagangan bebas dan menerapkan kebijakan laissez-faire.
Dengan adanya perdagangan bebas maka para pelaku ekonomi perlu
melakukan spesialisasi dalam upaya peningkatan efisiensi dan
spesialisasi output berdasarkan pertimbangan keunggulan absolut.
Selanjutnya, dengan adanya spesialisasi maka akan memberikan manfaat
perdagangan (gains of trade) dan akan menekankan produksinya pada
barang tertentu sesuai dengan keuntungan yang dimilikinya. Ketika
negara tersebut memiliki keunggulan absolut terhadap suatu komoditas
maka lebih baik melakukan ekspor sedangkan komoditas yang tidak
memiliki keunggulan absolute dilakukan impor untuk mendapatkan
manfaat perdagangan.
TES F"DRMATIF" 2
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
Diketahui data sebagai berikut.
Output per Tenaga Kerja
Negara x y
A 4 2
B 2 6
e ESPA4226/MODUL 2 2.21
1) Keunggulan absolut dalam menghasilkan barang X dimiliki oleh
Negara ....
A. A
B. B
C. Adan B
D. Tidak terdapat keunggulan absolut
2) Keunggulan absolut dalam menghasilkan barang Y dimiliki oleh
Negara ....
A. A
B. B
C. Adan B
D. Tidak Terdapat keunggulan absolut
3) Negara A akan mengekspor apa dan negara B akan mengekspor apa ....
A. A ekspor X dan B ekspor Y
B. A ekspor Y dan B ekspor X
C. A dan B kedua-duanya ekspor X.
D. Tidak terjadi Ekspor
4) Dengan melakukan spesialisasi dan menukarkan satu unit Y untuk satu
unit X maka negara A akan mendapatkan keuntungan output per labor
sebanyak ....
A. 4
B. 6
C. 2
D. 1/2
5) Perdagangan internasional dapat dilakukan apabila rasio tukar domestik
barang X negara A < rasio tukar internasional < rasio tukar domestik
barang X negara B, jadi dalam bilangan adalah ....
A. 4/2 < rasio tukar intemasional < 216
B. 2/4 < rasio tukar internasional < 216
C. 216 < rasio tukar internasional < 4/2
D. 4/2 < rasio tukar internasional < 612
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar.
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
2.22 EKONOMI INTERNASIONAL e
Jumlah Jawaban yang Benar
Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - - x 100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%,
Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang
belum dikuasai.
e ESPA4226/MODUL 2 2.23
KEGIATAN BELAJAR 3
Teori Keunggulan Komparatif
eori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo (1817)
dalam publikasinya Principles of Political Economy and Taxation, di
mana hukum keungulan komparatif (the law of comparative advantage)
disampaikan. Meskipun demikian, sebenarnya keunggulan komparatif
disebut-sebut pertama kali oleh Robert Torrens pada tahun 1815 dalam karya
esainya tentang the Corn Laws, yang menyatakan bahwa tarif impor
ditujukan untuk melindungi harga jagung di Inggris dan Irlandia dari
persaingan dengan negara-negara penghasil jagung yang lebih murah.
Torrens berkesimpulan bahwa keunggulan Inggris dalam perdagangannya
dengan Purtugal menuntut Inggris mengimpor gabah, meskipun Inggris
mungkin mampu memproduksi gabah lebih murah dibanding Portugal.
Seperti juga Adam Smith, David Ricardo menggunakan konsep unit-
tenaga kerja yang dibutuhkan (unit labor requirement) dalam menjelaskan
teori keunggulan komparatif. Pada materi ini, kita akan membahas teori
keunggulan komparatif. Teori ini merujuk pada kemampuan sebuah negara
untuk memproduksi barang dan jasa tertentu dengan biaya oportunitas
(opportunity cost) yang lebih rendah dibanding negara lain.
Secara sederhana, biaya oportunitas dapat diartikan sebagai manfaat
yang hilang karena kita sudah melakukan pilihan tertentu. Sebagai contoh,
kita hanya memiliki waktu terbatas yang dapat digunakan untuk kuliah atau
tidur. Ketika kita memutuskan untuk kuliah, maka kita kehilangan manfaat
jika waktu kita tersebut kita alokasikan untuk tidur. Keunggulan komparatif
menjelaskan bagaimana perdagangan international dapat menguntungkan
bagi kedua negara sekalipun satu negara dapat memproduksi semua barang
lebih produktif dibanding negara yang lain. Dengan kata lain, meskipun satu
negara memiliki keungulan absolut untuk semua produk yang dihasilkan,
David Ricardo berpendapat bahwa perdagangan internasional masih mungkin
dilakukan. Dalam menjelaskan konsep keunggulan komparatif, David
Ricardo menggunakan model yang kemudian dikenal dengan nama Model
Ricardian.
2.24 EKONOMI INTERNASIONAL e
A. ASUMSI MODEL RICARDIAN
Model adalah penyederhanaan dunia nyata. Gambar 2.3. menunjukkan
perbedaan dunia nyata dan model. Variabel-variabel saling terkait dengan
variabel-variabel yang lain. Keterkaitan-keterkaitan antarvariabel-variabel
dalam dunia nyata adalah sangat kompleks dan simultan. Generalisasi dan
analisis akan sulit untuk dilakukan pada hubungan keterkaitan yang
kompleks dan simultan. Oleh karena itu, orang biasanya membentuk model
dengan memasukkan variabel-variabel yang dianggap paling relevan dan
mengisolasi variabel-variabel lainnya.

~
--- -~-
[),LJI~l_~ '1~·~,t·a
Se.m.1i1a V.a11 1,~11&el• 11.. 1. -
~~~f;,~.I.tlt'8"~~·SJ
~l~F.l•· (jj1•J4
~l!l'I"~.lU;a111
·1·--------
Gambar 2.3.
Dunia Nyata dan Model: Asumsi
_,,.,..,; _.. ~~
ft ~
/ l L'eiilcl .--~.
/ ~fl¥0€l~rl!!fllla~"'
I ~~f,at'.} ·
•

 ~'}!JS $(~~pr~
ril~.ll~U
Untuk melakukan penyederhanaan dunia nyata dengan menggunakan
model, orang harus menerapkan asumsi-asumsi. Begitu pula David Ricardo
juga menerapkan asumsi-asumsi dalam membentuk Model Ricardian.
Asumsi-asumsi Model Ricardian tersebut adalah:
1. Negara memiliki sumberdaya yang tetap dan identik. Sumber daya
digunakan untuk menghasilkan output. Keterbatasan sumber daya akan
menentukan jumlah maksimum output yang mampu dihasilkan oleh
perekonomian disebut batas kemungkinan produksi (Production
Po.ssibility Frontier, PPF). Sumberdaya yang tetap berarti PPF tetap.
Sumber daya identik berarti memiliki tingkat susbtitusi yang sempurna
untuk berbagai penggunaan. Dalam dunia nyata, sumber daya bisa
berubah dan tidak identik. Contoh, penemuan sumber daya baru akan
menambah jumlah sumber daya yang ada; tenaga kerja memiliki
ketrampilan yang berbeda-beda.
e ESPA4226/MODUL 2 2.25
2. Faktor-faktor produksi bebas bergerak dalam hal penggunaannya dalam
satu negara. Faktor-faktor produksi dapat digunakan untuk memproduksi
bermacam-macam barang. Alternatif penggunaan faktor-faktor produksi
tersebut adalah bebas. Dengan kata lain, realokasi faktor-fakor produksi
bebas dilakukan. Tentu saja, asumsi ini mengandung pengertian tingkat
substitusi yang sempuma antara faktor produksi. Misal, orang yang
sudah terlibat dalam produksi suatu barang bisa berpindah bebas ke
produksi barang lain. Dalam kenyataan, hal ini tidak terjadi karena
adanya spesialisasi. Orang yang sudah bekerja di produksi kertas, sangat
sulit pindah ke produksi pesawat terbang, karena kedua produksi tersebut
mensyaratkan ketrampilan yang berbeda. Paling tidak, orang tersebut
butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan ketrampilan yang baru.
Dalam dunia nyata, kemungkinan terdapat hambatan-hambatan bagi
seseorang untuk pindah dari satu sektor ke sektor yang lain, seperti
hambatan-hambatan budaya, sosial, pemerintah, institusi dan lain-lain.
3. Fakor-faktor produksi tidak bisa pindah dari satu negara ke negara lain.
Meskipun faktor produksi tersebut dapat bergerak bebas dari sektor ke
sektor lain, atau produksi sesuatu barang ke produksi produksi barang
lain dalam suatu negara; namun faktor produksi tersebut tidak bisa
pindah dari satu negara ke negara lain.
4. Teori nilai tenaga kerja (labor theory of value) diterapkan dalam model.
Labor theory of value adalah teori ekonomi mengenai nilai, yang
mengatakan bahwa nilai (value) barang/jasa terkait dengan jumlah
tenaga kerja (labor) yang dibutuhkan untuk memproduksinya. Semakin
banyak tenaga kerja yang terkait dalam produksi suatu barang, semakin
mahal harga barang tersebut. Sebaliknya, semakin sedikit tenaga kerja
yang terkait dalam produksi suatu barang, semakin murah harga barang
tersebut.
5. Tingkat teknologi tetap untuk kedua negara. Teknologi akan membatasi
kemampuan produksi suatu perekonomian. Tingkat teknologi yang tetap
berarti batas kemampuan tidak berubah. Secara teoritis, pertumbuhan
output bisa disebabkan oleh pertumbuhan sumber daya dan teknologi.
6. Unit biaya produksi tetap. Fungsi produksi menunjukkan hubungan
antara input (misal tenaga kerja, L), sedangkan fungsi biaya
menunjukkan hubungan antara total biaya (total cost, TC) dan output
yang diproduksi (Q). Hubungan antara fungsi produksi dan fungsi biaya
ditunjukkan oleh Gambar 2.4. Semakin banyak jumlah output (Q) yang
2.26 EKONOMI INTERNASIONAL e
dihasilkan membutuhkan semakin banyak input (L), semakin banyak
biaya total (TC) yang dibutuhkan meskipun tambahan biaya (biaya
marginal, MC) tetap. Asumsi ini berarti bahwa untuk menghasilkan
tambahan satu unit produksi dibutuhkan biaya yang tetap, dengan kata
lain marginal (marginal cost) adalah tetap. Fungsi biaya memiliki bentuk
linier sehingga biaya marginal (marginal cost) yang tetap .
Tenagakerja, L
Fungsi Produksi, Q=f(L)
Biaya Total, TC
I
Output, Q
--------,-----
• Fungsi Biaya, TC=f(Q)
--------
Biaya Marginal, MC ...: Output, Q
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
Gambar 2.4.
Output, Q
Hubungan antara Produksi dan Biaya
e ESPA4226/MODUL 2 2.27
7. Kesempatan kerja penuh. Perekonomian dalam kondisi kesempatan kerja
penuh, tidak ada faktor produksi yang menganggur.
8. Persaingan sempurna. Bentuk pasar akan menentukan perilaku produsen
dan konsumen. Pada pasar monopoli, di mana produsen hanya ada satu,
produsen akan menentukan harga (price maker). Sebaliknya, pada pasar
persaingan sempurna (perfect competition) individu produsen maupun
konsumen hanya sebagai pengambil harga pasar (price taker). lndividu
produsen tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar.
9. Tidak ada campur tangan pemerintah. Asumsi ini mengindikasikan tidak
adanya halangan perdagangan seperti tarif, kuota dan lain-lain.
Perdagangan ditentukan oleh pasar.
10. Transportasi internal dan eksternal adalah nol. Aktifitas ekonomi ada
tiga macam, yaitu: produksi, konsumsi, dan distribusi. Dalam kenyataan,
barang yang diproduksi perlu jasa distribusi atau angkutan/transportasi
untuk sampai di tangan konsumen. Tentu saja, jasa angkutan/transportasi
membutuhkan biaya. Asumsi transportasi internal dan eksternal adalah
nol berarti bahwa perdagangan hanya ditentukan oleh perbedaan kondisi
domestik (produksi dan konsumsi) negara-negara, bukan karena adanya
biaya transportsi internal dan eksternal (distribusi).
11. Dua komoditi dan dua negara. Asumsi ini memiliki arti bahwa dalam
perekonomian hanya memproduksi dua barang misal X dan Y; dan
hanya terdiri dari dua negara, misal A dan B.
Teori keunggulan absolut oleh Adam Smith memang sangat sederhana
karena tidak memperhatikan kemungkinan adanya negara yang sama sekali
tidak memiliki keunggulan absolut pada semua barang yang diproduksi.
Apakah kemudian negara tersebut tidak mungkin ikut serta dalam
perdagangan internasional? Berapa besar dasar tukar yang mungkin terjadi
seandainya negara tersebut ikut serta dalam perdagang internasional? Teori
keunggulan absolut tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Oleh
karena itu, David Ricardo mencoba membuat teori yang mampu menjawab
kelemahan teori keunggulan absolut Adam Smith.
David Ricardo membagi perdagangan menjadi dua, yaitu: perdagangan
domestik (dalam negeri) dan perdagangan internasional (luar negeri). Dalam
perdagangan domestik, asumsi persaingan bebas, dan kebebasan bergerak
bagi faktor-f'aktor produksi, menyebabkan perdagangan domestik berjalan
atas dasar biaya tenaga kerja (labor cost). Spesialisasi didasarkan atas
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226
BMP ESPA4226

Contenu connexe

Tendances

Konsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran KonsumenKonsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran KonsumenTrisnadi Wijaya
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)pakguruku.site
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeCut Endang Kurniasih
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiR Anggara
 
Sejarah pemikiran-ekonomiq (3)
Sejarah pemikiran-ekonomiq (3)Sejarah pemikiran-ekonomiq (3)
Sejarah pemikiran-ekonomiq (3)miftah38
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
 
Teori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasionalTeori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasionallaila sekar
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbukarusdiman1
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiIka Maya Susanti
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Riska Yuliatiningsih
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Arief Anzarullah
 
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomiPerekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomihandy watung
 
perekonomian indonesia neraca pembayaran
perekonomian indonesia neraca pembayaranperekonomian indonesia neraca pembayaran
perekonomian indonesia neraca pembayaranSuhanda Handa
 
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaKrisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaMohammad Sugiharto
 
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasionalJuni Effendi
 

Tendances (20)

Konsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran KonsumenKonsumsi dan Pengeluaran Konsumen
Konsumsi dan Pengeluaran Konsumen
 
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIKPEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
PEMIKIRAN MAZHAB KLASIK
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Sejarah pemikiran-ekonomiq (3)
Sejarah pemikiran-ekonomiq (3)Sejarah pemikiran-ekonomiq (3)
Sejarah pemikiran-ekonomiq (3)
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...
 
BMP ESPA4220
BMP ESPA4220BMP ESPA4220
BMP ESPA4220
 
Teori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasionalTeori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasional
 
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian TerbukaEkonomi Makro Perekonomian Terbuka
Ekonomi Makro Perekonomian Terbuka
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasi
 
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
 
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomiPerekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
 
perekonomian indonesia neraca pembayaran
perekonomian indonesia neraca pembayaranperekonomian indonesia neraca pembayaran
perekonomian indonesia neraca pembayaran
 
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian IndonesiaKrisis ekonomi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi perekonomian Indonesia
 
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
2 peranan dan pengaruh ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional
 
Model Ekonomi
Model EkonomiModel Ekonomi
Model Ekonomi
 

En vedette

BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukBMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukMang Engkus
 
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanBMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanMang Engkus
 
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranBMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranMang Engkus
 
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus BisnisBMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus BisnisMang Engkus
 
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi Mang Engkus
 
BMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran JasaBMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran JasaMang Engkus
 
BMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDMBMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDMMang Engkus
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiMang Engkus
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganMang Engkus
 

En vedette (20)

BMP ESPA4229
BMP ESPA4229BMP ESPA4229
BMP ESPA4229
 
BMP ESPA4228
BMP ESPA4228BMP ESPA4228
BMP ESPA4228
 
BMP ESPA4224
BMP ESPA4224BMP ESPA4224
BMP ESPA4224
 
BMP ESPA4222
BMP ESPA4222BMP ESPA4222
BMP ESPA4222
 
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan ProdukBMP EKMA4473 Pengembangan Produk
BMP EKMA4473 Pengembangan Produk
 
BMP ESPA4221
BMP ESPA4221BMP ESPA4221
BMP ESPA4221
 
BMP MKDU4111
BMP MKDU4111BMP MKDU4111
BMP MKDU4111
 
BMP MKDU4112
BMP MKDU4112BMP MKDU4112
BMP MKDU4112
 
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen PerubahanBMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
BMP EKMA4565 Manajemen Perubahan
 
BMP MKDU4109
BMP MKDU4109BMP MKDU4109
BMP MKDU4109
 
BMP ESPA4219
BMP ESPA4219BMP ESPA4219
BMP ESPA4219
 
BMP MKDU4110
BMP MKDU4110BMP MKDU4110
BMP MKDU4110
 
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan PemasaranBMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
BMP EKMA4569 Perencanaan Pemasaran
 
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus BisnisBMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
 
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
BMP EKMA4115 Pengantar Akuntansi
 
BMP EKMA4570
BMP EKMA4570BMP EKMA4570
BMP EKMA4570
 
BMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran JasaBMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
BMP EKMA4568 Pemasaran Jasa
 
BMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDMBMP EKMA4476 Audit SDM
BMP EKMA4476 Audit SDM
 
BMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset OperasiBMP EKMA4413 Riset Operasi
BMP EKMA4413 Riset Operasi
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
 

Similaire à BMP ESPA4226

Resume ekonomi internasional 1 UTS
Resume ekonomi internasional 1 UTSResume ekonomi internasional 1 UTS
Resume ekonomi internasional 1 UTSRidick Ridick
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalIkaYulianti4
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalciciliya11
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalMontisa Rizki
 
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )Triadirama
 
Resume Ekonomi.internasional
Resume Ekonomi.internasionalResume Ekonomi.internasional
Resume Ekonomi.internasionalDikiSupriadi3
 
Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Rizki Safarina
 
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545Universitas Bina Bangsa
 
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Vera Handayani
 
Resume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalResume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalAnisa Emas
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalnova santi
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi InternasionalWarsih acih
 
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...jevrihardian
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosarosa wati
 

Similaire à BMP ESPA4226 (20)

Resume i
Resume iResume i
Resume i
 
Makalah tugas 1
Makalah tugas 1Makalah tugas 1
Makalah tugas 1
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Resume ekonomi internasional 1 UTS
Resume ekonomi internasional 1 UTSResume ekonomi internasional 1 UTS
Resume ekonomi internasional 1 UTS
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi  W 11160900 )
Makalah resume ekonomi internasional ( Triadi W 11160900 )
 
Resume Ekonomi.internasional
Resume Ekonomi.internasionalResume Ekonomi.internasional
Resume Ekonomi.internasional
 
Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1
 
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
Resume tugas 1 dan 2 devi annisa 11150545
 
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
 
Modul 3 KB 1
Modul 3 KB 1Modul 3 KB 1
Modul 3 KB 1
 
Resume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalResume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasional
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
Makalah resume ekonomi internasional tugas 1. jevri hardian (11160901) 6k mkp...
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosa
 

Plus de Mang Engkus

BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenMang Engkus
 
BMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran StrategikBMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran StrategikMang Engkus
 
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenBMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenMang Engkus
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikMang Engkus
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterMang Engkus
 
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiBMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiMang Engkus
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaMang Engkus
 
BMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan IndustrialBMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan IndustrialMang Engkus
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMMang Engkus
 
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisBMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisMang Engkus
 

Plus de Mang Engkus (11)

BMP MKDU4221
BMP MKDU4221BMP MKDU4221
BMP MKDU4221
 
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku KonsumenBMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
BMP EKMA4567 Perilaku Konsumen
 
BMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran StrategikBMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
BMP EKMA4475 Pemasaran Strategik
 
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi ManajemenBMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen
 
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen StrategikBMP EKMA4414 Manajemen Strategik
BMP EKMA4414 Manajemen Strategik
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
 
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika EkonomiBMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
BMP ESPA4122 Matematika Ekonomi
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
 
BMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan IndustrialBMP EKMA4367 Hubungan Industrial
BMP EKMA4367 Hubungan Industrial
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
 
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum BisnisBMP EKMA4316 Hukum Bisnis
BMP EKMA4316 Hukum Bisnis
 

Dernier

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 

Dernier (20)

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 

BMP ESPA4226

  • 1. MDDUL 1 Ekonomi lnternasional Tri Widodo, SE., M.Ec., Dev., Ph.D. PENDAHULUAN odul 1 ini akan memaparkan peranan penting hubungan ekonomi internasional, khususnya perdagangan internasional, antarnegara- negara di dunia. Dengan perdagangan dunia, efisiensi global akan tercapai karena pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) akan mencari alokasi sumber-sumber produksi yang paling efisien. Sebagai contoh, China mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi kare11a didorong efisiensi dalam produksi yang selanjutnya meningkatkan aktivitas ekspor dan impor. Contoh lain, Jepang menjadi investor dominan di negara-negara Asia Timur karena dominasi Jepang dalam perdagangan dengan negara-negara di kawasan tersebut. Fokus utama dari Modul 1 ini adalah menjelaskan arti, ruang lingkup, fungsi, dan peranan perdagangan internasional dalam perekonomian. Dengan mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa mampu: 1. menjelaskan pengertian ilmu ekonomi internasional; 2. menjelaskan ruang lingkup ilmu ekonomi internasional; 3. menjelaskan tujuan mempelajari ilmu ekonomi internasional; 4. menjelaskan manfaat mempelajari ilmu ekonomi internasional; 5. menjelaskan hubungan ekonomi internasional; 6. menjelaskan peranan hubungan ekonomi internasional; 7. menjelaskan pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap ekonomi nasional (dilihat dari aspek makro dan mikro).
  • 2. 1.2 EKONOMI INTERNASIONAL e KEGIATAN BELA.JAR 1 Arti, Ruang Lingkup, Manfaat: Ekonomi Internasional A. PENGERTIAN EKONOMIKA INTERNASIONAL Ketika kita membeli suatu barang, misalkan barang elektronik seperti komputer, radio, televisi dan lain-lain, di sebuah kompleks pertokoan, kita sering ditawari oleh pelayan toko bermacam-macam pilihan: ''merek apa?'', ''produk domestik atau produk luar negeri (impor)?'', '' buatan atau made in mana?'', ''rakitan atau built-up?''. Bahkan, disodorkan cara pembayarannya: ''dollar atau rupiah?'', ''cash atau credit?'', ''termasuk duty free atau tidak?'' dan lain-lain. Ilustrasi ini menggambarkan bahwa saat ini, tersedianya bermacam-macam barang dan cara pembayaran transasksi yang ada di pasar domestik, tidak hanya barang-barang buatan dalam negeri tetapi juga barang- barang impor buatan luar negeri. Pasar Domestik Impor(-$) Gambar 1.1. Ekspor-lmpor Pasar Luar Negeri 0 0 Bagaimana barang-barang buatan luar negeri bisa tersedia di pasar domestik? Dan sebaliknya, bagaimana barang-barang domestik bisa tersedia di pasar luar negeri? Ketersediaan barang-barang tersebut berkat adanya perdagangan internasional (international trade) (lihat Gambar 1.1.). Importir domestik membeli barang-barang luar negeri, sementara eksportir menjual barang-barang domestik ke luar negeri. Tuntutan konsumen domestik dan motivasi pengusaha importir untuk mendapatkan keuntungan, menyebabkan barang-barang luar negeri tersedia di pasar domestik. Untuk memenuhi
  • 3. e ESPA4226/MODUL 1 1.3 kebutuhannya, konsumen domestik membeli barang-barang luar negeri di mana produsen domestik belum mampu atau tidak mampu memproduksinya sesuai spesifikasi permintaan konsumen domestik tersebut. Oleh karena itu, peluang bagi importir untuk mendatangkan barang-barang tersebut dari luar • neger1. Sebaliknya, barang domestik tersedia di pasar luar negeri. Sebagai contoh, mahasiswa Indonesia studi di luar negeri selalu mencari barang- barang Indonesia, seperti mie (lndomie, Sarimi, Supermi, dll), bumbu-bumbu kemasan (soto, kare, sayur asem, rendang), cemilan (peyek, kerupuk, kacang goreng) dan lain-lain untuk sekadar melepas kangen makanan Indonesia. Di sini berlaku mekanisme pasar, ada permintaan dan penawaran, dan sebaliknya. Terkadang, terdapat campur tangan pemerintah dalam mekanisme pasar tersebut dalam wujud seperti: tarif (bea masuk) impor, subsidi ekspor, kuota (batasan kuantitas impor) dan lain-lain. Sebagai contoh untuk melindungi perusahaan-perusahaan domestik pemerintah sering mengenakan tarif produk-produk impor. Misalnya, pemerintah Indonesia menerapkan tarif 25 persen untuk impor gula pada 1 Januari 2000. Harga barang impor sering dinyatakan dalam mata uang asing (biasanya dollar). Bagaimana bisa dollar tersedia di pasaran domestik? Ini berkat terdapatnya transaksi keuangan internasional (international finance). Salah satu sumber transaksi keuangan adalah aktivitas ekspor (menjual produk domestik ke pasaran luar negeri) dan impor (membeli produk luar negeri). Dari kegiatan ekspor-impor ini, kita akan mendapatkan pembayaran dalam bentuk mata uang asing (devisa) jika nilai ekspor lebih besar daripada nilai impor, dikatakan surplus perdagangan. Sebaliknya, jika nilai impor lebih kecil dibanding nilai ekspor, dikatakan defisit perdagangan. Transaksi aset keuangan antara penduduk domestik dan penduduk luar negeri juga penyebabkan tersedianya mata uang asing di domestik. Transaksi aset finansial ini dapat berupa saham, obligasi, investasi langsung (foreign direct investment, FDI) dan transaksi mata uang asing. Transaksi aset keuangan ini melalui pasar saham dan pasar uang. Ekonomika internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antar-negara. Dengan kata lain, ekonomi internasional membahas mengenai dampak aktivitas ekonomi terkait dengan perbedaan sumber daya produktif antarnegara dan preferensi konsumen, serta institusi yang mempengaruhi aktivitas ekonomi tersebut. Sebagai contoh, sumber daya manusia (SDM) Jepang terkenal sebagai
  • 4. 1.4 EKONOMI INTERNASIONAL e pekerja yang sangat giat bekerja (workaholic) sehingga memiliki produktivitas yang tinggi. Saudi Arabia adalah regional kaya dalam hal sumber daya alam minyak. Dengan institusi sistim pemerintahan komando, termasuk dalam hal sistem kurs, China mampu menobatkan diri sebagai salah satu pemain perdagangan internasional terbesar saat ini. B. RUANG LINGKUP DAN MANFAAT EKONOMIKA INTERNASIONAL Materi ekonomika internasional meliputi ekonomika mikro (penentuan harga dan alokasi sumber daya) dan ekonomika makro (devisa, kurs, dan penentuan penggunaan sumber daya agregat). Secara garis besar, bahasan ekonomika intemasional dapat dikelompokkan dalam dua bagian (lihat Gambar 1.2). Pertama, teori perdagangan internasional (international trade) membahas mengenai aliran (ekspor dan impor) barang dan jasa antardua negara. Perkembangan teori perdagangan dari kelompok klasik hingga terkini, integrasi ekonomi dan variabel-variabel kebijakan seperti kendala tarif dan nontarif akan dibahas dalam buku modul ini. Kedua, keuangan internasional (international finance) mempelajari tentang aliran modal antarpasar keuangan internasional dan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perubahan kurs (nilai tukar). Ekonomi Internasional Perdagangan Internasional Gambar 1.2. Keuangan Internasional Ekonomi lnternasional Studi perdagangan dan keuangan internasional menjadi begitu penting berkat terselenggaranya perdagangan internasional, baik dalam barang
  • 5. e ESPA4226/MODUL 1 1.5 maupun jasa dan berkembang lalu lintas keuangan internasional. Pada saat yang bersamaan perekonomian dunia semakin tumbuh dengan adanya perubahan lingkungan internasional. Para pengambil kebijakan dan akademisi dalam membahas dampak perdagangan internasional atau perubahan kebijakan mengenai perdagangan perlu pemahaman teoritis yang memadai dalam menjelaskan pola dan struktur perdagangan internasional. Penjelasan perdagangan internasional dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi suatu negara dapat memiliki keunggulan dan dapat memimpin pasar ekspor produk tertentu merupakan topik yang menarik di kalangan ahli ekonomika internasional. Batasan mobilitas modal dan tenaga kerja antarnegara adalah isu yang membedakan teori perdagangan degan teori ekonomi lainnya. Secara institusional, negara sering merupaya menjamin berjalannya perekonomian domestik dengan baik. Sebagai contoh, untuk melindungi perusahaan- perusahaan domestik pemerintah menerapkan halangan perdagangan dengan luar negeri dengan hambatan perdagangan tarif (tariff barriers, TB) maupun non-tarif (non-tariff barriers, NTB). Sehingga, produk domestik terhindar dari persaingan dengan produk luar negeri. Contoh lain, pemerintah juga menerapkan batasan-batasan imigrasi untuk melindungi tenaga kerja domestik. Hal ini menyebabkan halangan mobilitas tenaga kerja dari satu negara ke negara lain, sehingga efisiensi produksi tidak bisa tercapai. Perkembangan kerjasama ekonomi dan integrasi regional saat ini mencoba menghapuskan mobilitas modal dan tenaga kerja. Sebagai contoh, integrasi ekonomi European Union (EU) telah mencapai taraf pembebasan aliran modal dan sumberdaya manusia antaranggota EU. Dengan mempelajari ekonomi internasional ini, kita bisa memahami: mengapa perdagangan internasional itu penting? Mengapa pemerintah menerapkan hambatan perdagangan internasional, padahal perdagangan internasional dipercaya meningkatkan efisiensi global? Bagaimana dampak pengenaan hambatan perdagangan terhadap kesejahteraan masyarakat? Mengapa negara-negara perlu membentuk regionalisasi? Dengan memahami konsep dasar dan teori perdagangan internasional kita bisa memberikan analisis kritis terhadap suatu fenomena perdagangan internasional. Sebagai contoh, di Indonesia sebagai negara sedang berkembang (NSB) yang berbasis pertanian, perlukah mahasiswa berdemonstrasi memprotes kebijakan liberalisasi gula? Jawabannya tergantung dari manfaat dan biaya (benefit- cost). Salah satu manfaat yang diterima adalah dengan liberalisasi berarti
  • 6. 1.6 EKONOMI INTERNASIONAL e terdapat kompetisi, yang menyebabkan harga domestik gula menurun. Siapa yang senang? Konsumen. Siapa yang merugi? Produsen domestik. Hal ini tergantung posisi masyarakat Indonesia yang sebenarnya, sebagai net- consumer (lebih banyak konsumsi dibanding produksi) atau net-producer (lebih banyak produksi dibanding konsumsi). Jika net-consumer maka liberalisasi yang ujung-ujungnya menurunkan harga domestik gula akan tepat. Sebaliknya, jika net-producer maka liberalisasi kurang tepat untuk melindungi produsen gula. C. ALASAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Perdagangan internasional berbeda dengan perdagangan domestik (antardaerah) terkait dengan perbedaan-perbedaan dalam bahasa, selera konsumen, matauang, kebijakan pemerintah, institusi (hukum, adat istiadat dan politik) dan lain-lain. Perdagangan internasional mungkin terkait dengan bahasa yang berbeda. Tulisan dalam kemasan produk mungkin harus diterjemahkan dalam bahasa lain di mana produk itu akan dipasarkan. Jika tidak, mungkin produk tersebut tidak akan dikenal oleh konsumen di pasar asing tersebut. Sebagai contoh, tulisan menggunakan bahasa Indonesia dalam kemasan sebuah produk Indonesia harus diterjemahkan dalam bahasa Jepang dengan tulisan hiragana atau katakana untuk bisa dikenal dan laku di pasar Jepang (lihat Gambar 1.3). Selera konsumen kemungkinan berbeda antar bangsa, karena selera tersebut merupakan interaksi berbagai faktor-faktor lingkungan yang mengelilingi konsumen tersebut, seperti: budaya, iklim, agama, kepercayaan, dan lain-lain. Di daerah empat musim (panas, dingin, semi dan gugur), orang membutuhkan alat pemanas (heater) dan selimut elektrik (electric blanket) pada musim dingin untuk memanaskan suhu kamar atau kasur tempat tidur. Hal tersebut tidak dikenal oleh orang yang tinggal di daerah tropis, seperti Indonesia.
  • 7. e ESPA4226/MODUL 1 1.7 Sumber: http://4.bp.blogspot.com/_umQCs3F-Sno Gambar 1.3. Produk Indonesia di Pasar Jepang Perdagangan luar negeri berhubungan dengan mata uang yang berbeda antara dua negara yang berbeda. Sehingga dibutuhkan konversi antara suatu mata uang jika dinyatakan dalam mata uang lainya. Konversi ini disebut dengan kurs atau nilai tukar (exchange rate). Nilai tukar tersebut tergantung dari sistem kurs yang dipakai dua negara tersebut, seperti: sistim kurs tetap (fixed exchange rate system), sistim kurs bebas (flexible/floating exchange rate system) atau sistim kurs mengambang terkendali (manageable floatirig exchange rate system). Dalam sistem kurs tetap, kurs ditentukan oleh nilainya ditentukan oleh pemerintah. Sebaliknya dalam sistim kurs bebas, kurs ditentukan oleh pasar, atau interaksi antara permintaan dan penawaran mata uang. Sementara dalam sistem kurs mengambang terkendali, sejauh kurs berfluktuasi dalam batasan-batasan yang ditentukan, pemerintah tidak campur tangan dengan menjual/membeli mata uang. Saat ini, setiap negara di dunia terkait dengan perdagangan intemasional karena dua alasan utama. Alasan pertama adalah negara-negara melakukan perdagangan disebabkan oleh perbedaan kepemilikan faktor (factor endowment) satu-sama lain terkait dengan geografi, iklim dan lain-lain. Akibatnya, terdapat perbedaan kemampuan memproduksi suatu barang antara
  • 8. 1.8 EKONOMI INTERNASIONAL e negara satu dengan negara lain. Padahal, manusia baik itu tinggal di suatu negara maupun di negara lain membutuhkan barang tersebut. Alasan kedua adalah negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai skala ekonomis (economies of scale) dalam produksi. Skala ekonomis ini adalah suatu negara membatasi dalam menghasilkan produk tertentu dan memusatkan segala sumber dayanya untuk memproduksi jenis produk tertentu dalam skala yang lebih besar disebabkan lebih efisien dibandingkan negara tersebut memproduksi semua jenis barang sekaligus. Kemudian dengan terjadinya perdagangan antarnegara maka akan timbul keuntungan perdagangan (gains from trade) di mana keuntungannya dapat didapatkan oleh kedua pelah pihak yang berdagang. Perdagangan internasional dapat memberikan manfaat lebih luas dari yang diperkirakan. Biaya Rata-rata (Average Cost, AC) 0 Skala Ekonomis (Economies ofScale) I I I Gambar 1.4. AC Skala Disekonomis (Diseconomies ofScale) Kuantitas Output (Q) Skala Ekonomies dan Disekonomies Skala ekonomis ditunjukkan oleh gambar 1.2. Sumbu tegak menunjukkan output produksi (Q) dan sumbu vertikal menunjukkan biaya produksi rata rata (average cost, AC). Pada tingkat produksi yang masih rendah, perusahaan mau tidak mau menghadapi biaya produksi per output yang masih tinggi. Seiring dengan pertumbuhan output yang dihasilkan,
  • 9. e ESPA4226/MODUL 1 1.9 kenaikan jumlah output yang dihasilkan menyebabkan efisiensi yang meningkat (economies of scale). Namun, hal ini ada batasnya, ketika jumlah output melebihi kapasitas produksi dan jangkauan pasar yang sudah terlalu luas sehingga menyebabkan biaya transportasi, promosi, agen yang meningkat, misalnya; peningkatan output justru akan menaikan biaya rata- rata (diseconomies ofscale). ...____........ LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional (international trade) dan keuangan internasional (international finance)? 2) Jelaskan faktor-faktor yang membedakan perdagangan intemasional dan perd.agangan domestik (antardaerah) ! Petunjuk Jawaban Latihan 1) Ekonomika internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antarnegara. Perdagangan internasional (international trade) adalah bagian dari ilmu ekonomi yang membahas mengenai aliran (ekspor dan impor) barang dan jasa antardua negara. Keuangan internasional (international finance) mempelajari tentang aliran modal antarpasar keuangan internasional dan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perubahan kurs (nilai tukar). 2) Perdagangan intemasional berbeda dengan perdagangan domestik (antardaerah) terkait dengan perbedaan-perbedaan dalam bahasa, selera konsumen, mata uang, kebijakan pemerintah, institusi (hukum, adat istiadat dan politik). RANG KUMAN ------------------ 1) Untuk memenuhi kebutuhannya, konsumen domestik membeli barang-barang luar negeri di mana produsen domestik belum mampu atau tidak mampu m.emproduksinya sesuai tuntutan kualitas
  • 10. 1.10 EKONOMI INTERNASIONAL e dan kuantitas permintaan konsumen domestik tersebut. Oleh karena itu, peluang bagi importir untuk mendatangkan barang-barang tersebut dari luar negeri. Ekonomika internasional adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari segala sesuatu mengenai hubungan ekonomi antarnegara. 2) Secara garis besar, bahasan ekonomika internasional dapat dikelompokkan dalam dua bagian. Pertama, teori perdagangan internasional (international trade) membahas mengenai aliran (ekspor dan impor) barang dan jasa antardua negara. Kedua, keuangan internasional (international finance) mempelajari tentang aliran modal antarpasar keuangan internasional dan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perubahan kurs (nilai tukar). I TES FORMATIF 1- - - - - - - - - - - - - - - - Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Salah satu cabang Ilmu Ekonomi yang mempelajari mengenai perdagangan dan keuangan internasional adalah ekonomika.... A. Makro B. Publik C. Intemasional D. Pembangunan 2) Dua alasan utama setiap negara melakukan perdagangan internasional adalah .... A. Berbeda kepemilikan faktor dan skala ekonomis B. Skala ekonomis dan paksaan negara maju C. Ketergantungan dan faktor eksternalitas D. Desakan dunia internasional dan perjanjian perdagangan. 3) Jika orang Indonesia mengimpor barang dari Amerika (US), maka terdapat .... A. aliran masuk US$ ke Indonesia B. aliran ke luar US$ dari Indonesia C. aliran masuk Rp ke Indonesia D. aliran Rp ke luar dari Amerika
  • 11. e ESPA4226/MODUL 1 1.11 4) Jika orang Indonesia mengekspor barang domestik ke Amerika (US), maka terdapat .... A. aliran masuk US $ ke Indonesia B. aliran ke luar US$ dari Indonesia C. aliran masuk Rp ke Indonesia D. aliran ke luar Rp dari Amerika 5) Skala ekonomis (economies ofscale) terjadi ketika output ..... A. naik, biaya rata-rata naik B. naik, biaya rata-rata tetap C. turun, biaya rata-rata naik D. turun,biaya rata-rata turun Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat penguasaan = -----------x 1OOo/o Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
  • 12. 1.12 EKONOMI INTERNASIONAL e KEGIATAN BELAJAR 2 Hubungan Ekonomi lnternasional ernahkah kita memperhatikan barang-barang yang kita beli? Buatan (made in) manakah barang-barang tersebut? Banyak barang yang kita beli berasal (made in) dari negara lain. Sebagai contoh, mouse dynabook Toshiba adalah made in China. Bagaimana ini bisa terjadi? Bukankah Toshiba adalah Perusahaan Jepang, tetapi mengapa mouse tersebut dibuat di China? Toshiba adalah perusahaan konglomerasi multinasional Jepang yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang. Bisnis utamanya adalah dalam infrastruktur, produk konsumen, alat elektronik dan komponen. Di tahun 2009, Toshiba merupakan produsen komputer yang menduduki peringkat lima besar dunia setelah Hewlett-Packard (USA), Acer (Taiwan), Dell (USA) dan Lenovo (Cina). Saat ini, perusahaan-perusahaan tidak hanya mencari keunggulan produksi output, tetapi produksi komponen-komponen dan komoditi antara (intermediate input) yang kemudian dirakit untuk menghasilkan barang jadi (final goods). Pada kegiatan belajar ini kita akan mendiskusikan hubungan ekonomi internasional, khususnya perdagangan internasional. A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL DALAM PEREKONOMIAN MAKRO Dalam setiap perekonomian terdapat empat pelaku ekonomi, yaitu: rumah tangga (C), swasta (I), pemerintah (G) dan luar negeri (NX) (lihat Gambar 2.1). Rumah tangga memiliki faktor produksi (tenaga kerja, modal dan lain-lain) yang digunakan untuk proses produksi dan menghasilkan pendapatan. Dengan pendapatan tersebut, rumah tangga melakukan kegiatan konsumsi (C) barang dan jasa yang dihasilkan oleh perekonomian tersebut. Pelaku bisnis (swasta) memproduksi barang/jasa. Dalam produksi, swasta meminta barang/jasa yang diproduksi oleh perekonomian untuk kegiatan investasi (I). Pemerintah juga meminta barang/jasa untuk mendukung aktivitas- aktivitasnya, yang ditunjukkan oleh pengeluaran pemerintah (G). Barang- barang domestik kemungkinan diminta oleh penduduk luar negeri, dalam wujud ekspor (X). Sementara, penduduk domestik kemungkinan juga
  • 13. e ESPA4226/MODUL 1 1.13 membeli barang-barang yang diproduksi oleh luar negeri, dalam wujud impor (M). Sehingga, sektor luar negeri berperan dalam perekonomian domestik melalui ekspor bersih (net-export, NX) yang merupakan selisih antara ekspor dan impor (NX=X-M). Sektor Pemerintah: Pengeluaran Pemerintah (G) Rumah Tangga (C) Sektor Swasta: Bisnis (I) Gambar 1.5. Perekonomian Makro Sektor Luar Negeri: Ekspor-Irnpor (NX=X-M) Jika total output domestik ditunjukkan oleh Y, maka total output tersebut diminta oleh: 1. Rumah tangga, untuk konsumsi (consumption, C). 2. Swasta dalam bentuk investasi (investment, I). 3. Pemerintah, ditunjukkan oleh pengeluaran konsumsi (government spending, G). 4. Luar negeri dalam bentuk ekspor bersih (net-export, NX=X-M). Ketika permintaan sama dengan penawaran, maka perekonomian mencapai keseimbangan. Dalam kondisi kesimbangan perekonomian tersebut, total output yang diproduksi (Y) sama dengan output yang diminta oleh rumah tangga (C), swasta (I), pemerintah (G) dan luar negeri (X-M). Keseimbangan ini bisa dinyatakan dalam bentuk persamaan identitas perekonomian makro sebagai berikut. Y - C + l +G+ (X - M)
  • 14. 1.14 EKONOMI INTERNASIONAL e Persamaan tersebut menunjukkan peranan perdagangan internasional (X- M) dalam perekonomian makro domestik (Y). Jika ekspor (X) lebih besar dari impor (M), maka ekspor bersih (NX) positif dikatakan surplus perdagangan luar negeri. Sebaliknya, jika impor (M) lebih besar dari ekspor (X), maka ekspor bersih (NX) negatif dikatakan def'isit perdagangan luar • neger1. Y=C+I+G+(X-M) Gambar 1.6. Perekonomian Makro dan Perdagangan lnternasional Dengan persamaan sederhana tersebut, dengan mudah kita pahami yaitu jika ekspor bersih (NX=X-M) naik maka Y meningkat. Perekonomian ibarat sebuah halon seperti ditunjukkan Gambar 1.6. Balon akan bertambah besar ketika kita tiupkan udara ke dalamnya. Begitu juga perekonomian, kita surplus perdagangan (X-M) meningkat menjadi (X-M)' maka perekonomian seakan mendapat suntikan dana dari luar negeri. Ingat ketika ekspor lebih besar dari pada impor maka kita akan mendapatkan uang karena surplus perdagangan! Sebagai contoh, krisis keuangan global (global financial crisis) tahun 2008 yang telah meluluhlantakan perekonomian Amerika, ditunjukkan oleh penurunan atau kontraksi output (Y) Amerika. Satu hal yang dilakukan oleh
  • 15. e ESPA4226/MODUL 1 1.15 Presiden Amerika Obama adalah dengan mengeluarkan pemyataan: ''Buy American'', belilah produk-produk Amerika! Mengapa? Logika ekonomi internasional apa yang dapat digunakan untuk memahami pernyataan ini? Ketika penduduk Amerika membeli produk-produk domestik Amerika sendiri, maka berarti impor bisa dicegah akibatnya NX diharapkan bisa positif sehingga Y akan meningkat, yang selanjutnya akan menciptakan penyerapan tenaga kerja. B. PERTUMBUHAN PRODUKSI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Perkembangan hubungan dan keterkaitan antarnegara dalam kegiatan ekonomi di lingkup internasional dapat terjadi dari aktivitas perdagangan ekpor dan impor. Nilai total barang/jasa-jasa akhir (final goods/services) yang diproduksi oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu disebut dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Output yang diproduksi akan diminta tidak hanya oleh pasar domestik, tetapi juga untuk diekspor. Tabel 1.1. Pertumbuhan Ekspor, Produksi dan PDB Dunia (%) 2000-08 2006 2007 2008 1. Ekspor Dunia 5,0 8,5 6,0 1,5 Produk Pertanian 4,0 6,0 5,0 2,5 Produk Minyak dan Tambang 3,0 4,0 3,5 0,5 Produk Manufaktur 6,0 10,5 7,5 2,0 2. Produksi Dunia 2,5 4,0 1,5 -0,5 Produk Pertanian 2,5 1,5 2,5 3,0 Produk Minyak dan Tambang 1,5 1,0 0,0 1,0 Produk Manufaktur 2,5 5,5 1,5 -1 5 ' 3. PDB Dunia 3,0 3,5 3,5 1,5 Sumber: www.wto.org Produk sektoral dalam perekonomian biasa dikategorikan menjadi produk pertanian, produk bahan bakar dan tambang, dan manufaktur. Tabel 1.1 menunjukkan pertumbuhan produksi dan ekspor di dunia yang terjadi pada tahun 2000-2008. Ekspor memiliki pertumbuhan yang relatif lebih tinggi dibanding pertumbuhan produksi. Selama tahun 2000-2008, ekspor
  • 16. 1.16 EKONOMI INTERNASIONAL e dunia mencatat pertumbuhan sebesar 5 persen, jauh lebih tinggi, dua kali, dibanding pertumbuhan produksi dunia sebesar 2,5 persen. Sementara itu, baik ekspor maupun produksi, output manufaktur mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding output pertanian dan minyak dan tambang. Perdebatan yang terjadi akibat disparitas perdagangan produk-produk pertanian, minyak, dan tambang serta manufaktur tersebut timbul pertanyaan mengenai perdagangan intemasional itu menguntungkan semua pihak ataukah hanya pihak tertentu. Sektor manufaktur memiliki produktivitas yang tinggi dibanding sektor pertanian dan sektor minyak dan tambang. Oleh karena itu, sektor manufaktur memiliki nilai tambah (value added) yang lebih tinggi. Negara sedang berkembang mencoba mentransformasi perekonomiannya dari pertanian menjadi manufaktur melalui industrialisasi yang dilakukan, dengan harapan akan memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kemudian mampu menyerap tenaga kerja. Materi ekonomika internasional berisikan persoalan-persoalan yang muncul sehubungan dengan adanya masalah-masalah khusus yang terjadi karena interaksi ekonomi antarnegara. C. DISTRIBUSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Pada era 1980an dan 1990an, regionalisasi merebak di dunia. Pembentukan blok-blok perdagangan berdasarkan aspek regional bermunculan seperti Uni Eropa (European Union, EU), Pasar Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Area, NAFTA), Pasar Bebas ASEAN (ASEAN-Free Trade Area, AFTA) dan lain-lain. Tujuan pembentukan blok- blok tersebut adalah untuk meningkatkan perdagangan antarnegara-negara anggota blok perdagangan. Akibatnya, perdagangan antarnegara dalam satu blok mendominasi perdagangan dunia saat ini.
  • 17. [ [ e ESPA4226/MODUL 1 1.17 --• . ,. .-' • • •• •.... ~··...~.. • J ·--·1--.......... ... Sumber: www.wto.org Gambar 1.7. Pemetaan Regional Tabel 1.2 menunjukkan perdagangan dalam satu region (intra-regional trade) dan perdagangan antarregion (inter-regional trade) pada tahun 2008. Dunia dibagi menjadi 7 kawasan yaitu Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Selatan, Eropa, Comonwealth Independence State (CIS), Afrika, Timur Tengah dan Asia (lihat Gambar 1.7). Aktivitas perdagangan paling besar terjadi di kawasan Eropa yaitu sebesar US$ 4.695 milyar dollar atau memberikan kontribusi sebesar 42,9 persen dari total aktivitas perdagangan dunia. Tingginya aktivitas perdaganga.n di kawasan Eropa dapat disebabkan beberapa hal yang salah satunya adalah terintegrasinya kawasan Eropa dengan dibentuknya Uni Eropa (European Union, EU) yang terdiri dari 27 negara Eropa dan menyepakati satu nilai mata uang transaksi yang dapat dilakukan di 27 negara Eropa, yaitu Euro1 • Dari 42,9 persen, perdagangan dalam kawasan sendiri (intra-regional trade) adalah sebesar 29,9 persen. Dengan terbentuknya Uni Eropa dan satu mata uang yaitu euro mengakibatkan biaya transaksi perdagangan semakin rendah. Hal ini memacu peningkatan aktivitas perdagangan sesama negara Eropa. 1 Mata uang Euro (€) adalah mata uang resmi Eurozone. Euro diperkenalkan di pasar keuangan dunia sebagai mata uang pada tanggal 1 Januari 1999, menggantikan European Currency Unit (ECU) dengan kurs 1:1. Logam dan uang kertas Euro diedarkan pertama kali pada 1 Januari 2002. Saat ini, Euro sebagai mata uang terlaris diperdagangkan di dunia setelah US dollar.
  • 18. 1.18 EKONOMI INTERNASIONAL e Tabel 1.2. Distribusi Perdagangan Dunia Tuiuan Amerika Origin Amerika Selan Eropa CIS Afrika Timur Asia Utara dan Tengah Ten2ah Milyar Dunia us$ 2.708 583 6.736 517 458 618 3.903 o/o 17,2 3,7 42,9 3,3 2,9 3,9 24,8 Amerika Milyar us$ 1014,5 164,9 369,1 16 33,6 60,2 375,5 Utara % 6,5 1,0 2,3 0,1 0,2 0,4 2,4 Amerik.a Milyar Selatan dan us$ 169,2 158,6 121,3 9 16 8 ' 11 9 ' 100,6 Tengah % 1,1 1,0 0,8 0,1 0, 1 0,1 0,6 Milyar Eropa us$ 475,4 96,4 4.695 240 185,5 188,6 486,5 % 3,0 0,6 29,9 1,5 1,2 1,2 3,1 Milyar CIS us$ 36,1 10,1 405,6 134,7 10,5 25 76,8 % 0,2 0,1 2,6 0,9 0, 1 0,2 0,5 Milyar Afrik.a us$ 121,6 18,5 218,1 1,5 53,4 14 113,9 % 0,8 0,1 1,4 0,0 0,3 0,1 0,7 Timur Milyar us$ 116,5 6,9 125,5 7,2 36,6 122,1 568,9 Tengah % 0,7 0,0 0,8 0,0 0,2 0,8 3,6 Milyar Asia us$ 775 127,3 801 108,4 121,3 196,4 2.181,4 % 4,9 0,8 5,1 0,7 0,8 1,2 13,9 Sumber: www,wto.org Pemain perdagangan regional terbesar kedua setelah Eropa adalah Asia yang mencatat 24,8 persen dari total perdagangan internasional. Perdagangan dalam kawasan Asia sendiri mengkontribusi 13,9 persen. Untuk posisi ketiga adalah kawasan Amerika Utara yang mencatat 17,2 persen terhadap dunia dengan perdagangan kawasan sebesar 6,5 persen. Ini berarti tiga kawasan yaitu Eropa, Asia, dan Amerika Utara mendominasi perdagangan dunia sekitar 75 persen perdagangan dunia. Perbedaan persentase mencolok yang terjadi dalam perdagangan antar kawasan yang dikuasai oleh Eropa, Asia dan Amerika Utara menjadi topik yang menarik dalam kajian perdagangan internasional. Disparitas yang terjadi antarkawasan khususnya kawasan Eropa dan Amerika Utara yang didominasi oleh negara maju dibandingkan Dunia 15717 100,0 2035,7 13,0 599,7 3,8 6.446,6 41,0 702,8 4,5 557,8 3,5 1.021,2 6,5 4.353 27,7
  • 19. e ESPA4226/MODUL 1 1.19 dengan kawasan Asia, Amerika Selatan, dan Afrika oleh negara berkembang dan miskin menjadi perdebatan hingga saat ini. D. EKSPORTIR SEGALIGUS IMPORTIR Kegiatan perdagangan internasional memungkinkan setiap negara untuk melakukan spesialisasi produksi pada barang-barang yang dapat dibuatnya dengan efisien. Perdagangan dapat menciptakan keuntungan dengan memberikan peluang kepada setiap negara untuk mengekspor berbagai macam barang yang diproduksinya dengan memant·aatkan sebagian sumber daya yang melimpah di negara bersangkutan dan mengimpor berbagai sumber daya yang tergolong langka di negara tersebut. Tabel 1.3. menunjukkan ekspor-impor setiap negara pada tahun 2008. Negara Jerman memimpin sebagai negara eksportir utama di dunia dengan persentase sebesar sebesar US$ 1461,9 milyar atau 9,1 persen terhadap dunia. Diikuti oleh Negara Republik Rakyat China (RRC) kedua yaitu sebesar US$ 1428,3 milyar atau 8,9 persen terhadap dunia. Negara China sebagai negara berkembang yang menuju ke negara maju membuat capaian yang luar biasa dalam perkembangan perdagangan internasional selama satu dekade terakhir ini. Kemudian diikuti oleh Amerika Serikat pada posisi ketiga yaitu US $ 1287,4 milyar atau 8,0 persen terhadap dunia. Jika diamati lebih lanjut maka posisi 10 besar negara ekportir ditempati oleh negara maju. Lalu bagaimana dengan posisi Indonesia? Pada tahun 2008, Indonesia menempati peringkat ke 31 negara eksportir dengan total ekspor sebesar US$ 139,3 milyar atau hanya memberikan kontribusi terhadap dunia sebesar 0,9 persen. Tabel 1.3. Eksport1r dan lmport1r Persen- Persen- Nilai tase Pering Pang Peruba Eksportir (Milyar kat sa han US$) Tahun- Nilai tase Pering Peruba lmportir (Milyar Pangsa kat han US$) Tahun- an an United 1 Germany 1.461,9 9,1 11 1 States 2.169,5 13,2 7 2 China 1.428,3 8,9 17 2 Germany 1.203,8 7,3 14 3 United States 1.287,4 8 12 3 China 1.132,5 6,9 18
  • 20. 1.20 EKONOMI INTERNASIONAL e Persen- Persen- tase tase Nilai Pering Pang Peruba Eksportir (Milyar Nilai Pering Peruba Importir (Milyar Pangsa kat sa ban kat ban US$) Tahun- US$) Tahun- an an 4 Japan 782 4,9 9 4 Japan 762,6 4,6 23 5 Netherlands 633 3,9 15 5 France 705,6 4,3 14 United 6 France 605,4 3,8 10 6 Kingdom 632 3,8 1 Netherlan 7 Italy 538 3,3 8 7 ds 573,2 3,5 16 8 Belgium 475,6 3 10 8 Italy 554,9 3,4 8 9 Russian Fed, 471,6 2,9 33 9 Belgium 469,5 2,9 14 United Korea, 10 Kingdom 458,6 2,9 4 10 Rep, of 435,3 2,7 22 Czech 30 Republic 146,3 0,9 19 30 Indonesia 126,2 0,8 36 Saudi 31 Indonesia 139,3 0,9 18 31 Arabia 115,I 0,7 28 Sumber: www.wto.org Untuk posisi negara pengimpor terbesar di dunia juga tidak jauh berbeda dengan posisi pengekspor. Pada posisi pertama ditempati oleh Amerika Serikat yang memiliki impor sebesar US$ 2169,5 milyar atau memiliki kontribusi persentase dari total impor dunia 13,2 persen. Kemudian,di posisi kedua adalah negara Jerman sebesar US$ 1203,8 milyar atau 7,3 persen dari total impor dunia dan posisi ketiga adalah China yang mengimpor sebesar US$ 1132,5 milyar atau 6,9 persen dari total impor dunia. Sedangkan untuk Indonesia menduduki peringkat 30 dalam Negara pengimpor dunia yaitu sebesar US$ 126,2 milyar atau hanya 0.8 persen dari total impor dunia. Aktivitas ekpor dan impor yang terjadi pada setiap negara dapat sebagai indikasi kekuatan perekonomian suatu negara di dunia yang juga dapat mempengaruhi negara lainnya. Negara dengan nilai ekspor yang tinggi biasanya memiliki nilai impor yang tinggi.
  • 21. e ESPA4226/MODUL 1 1.21 E. PENGELOMPOKAN PRODUK Produk-produk yang diperdagangkan secara internasional diklasifikasikan menurut beberapa standar klasifikasi internasional seperti Standard International Trade Classification (SITC), Harmonized Commodity Description and Coding System (HS) dan Broad Economic Classification (BEC). Dalam klasifikasi SITC, produk-produk dikelompokkan menurut: (a) bahan yang digunakan dalam produksi, (b) tahap pengolahan, (c) praktek pasar dan penggunaan produk, (d) pentingnya komoditas dari segi perdagangan dunia , dan (e) perubahan teknologi. Struktur klasifikasi adalah: tingkat 1 (kode 1 digit) untuk Bagian, tingkat 2 (kode 2 digit) untuk Divisi, tingkat 3 (kode 3 digit) untuk Grup, tingkat 4 (kode 4 digit) untuk sub- kelompok dan tingkat 5 (kode 5 digit) untuk Produk (UN, 2004). Sistem HS terkait dengan pengenaan tarif nomenklatur yang merupakan system standar nama dan kode pengklasifikasian semua barang yang diperdagangkan dan disusun oleh World Customs Organization (WCO), yaitu sebuah organisasi independen dengan anggota lebih dari 170 negara. Sistem BEC adalah klasifikasi 3-digit, yang mengklasifikasikan barang yang diperdagangkan berdasarkan atas penggunaan utama. Semakin panjang digitnya maka akan semakin merujuk pada produk yang lebih spesifik. Seri data ekspor dan import berdasarkan atas Kelompok Produk, Negara Pelapor (Reporter), Negara Mitra (Partner) dapat diakses di UNCOMTRADE website http://comtrade.un.org/db/ . Dengan didasarkan the United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dan World Trade Organization (WTO) dan klasifikasi SITC 3-digit, sebuah organisasi riset Belanda Empirical Trade Statistics (ETA) mengelompokkan SITC 3-digit menjadi 6 kelompok, yaitu: 1. Product group A: primary products (83 sectors) 2. Product group B: natural-resource intensive products (21 sectors) 3. Product group C: unskilled-labour intensive products (26 sectors) 4. Product group D: technology intensive products (62 sectors) 5. Product group E: human-capital intensive products (43 sectors) 6. Sectors not classified according to intensity (5 sectors)
  • 22. 1.22 EKONOMI INTERNASIONAL e Product Group A: Primary Products ETA Code Description 001 LIVE ANIMALS CHIEFLY FOR FOOD 011 MEAT, EDIBLE MEAT OFFALS, FRESH, CHILLED OR FROZEN 012 MEAT& EDIBLE OFFALS, SALTED, IN BRINE, DRIED/SMOKED 014 MEAT& EDIB.OFFALS, PREPJPRES., FISH EXTRACTS 022 MILK AND CREAM 023 BUTTER 024 CHEESE AND CURD 025 EGGS AND YOLKS, FRESH,DRIED OR OTHERWISE PRESERVED 034 FISH, FRESH (LIVE OR DEAD), CHILLED OR FROZEN 035 FISH,DRIED,SALTED OR IN BRINE; SMOKED FISH 036 CRUSTACEANS AND MOLLUSCS, FRESH, CHILLED, FROZEN ETC 037 FISH, CRUSTACEANS AND MOLLUSCS, PREPAR. OR PRESERV. 041 WHEAT (INCLUDING SPELT) AND MESLIN, UNMILLED 042 RICE 043 BARLEY, UNMILLED 044 MAIZE (CORN), UNMILLED 045 CEREALS, UNMILL.ED (NO WHEAT, RICE, BARLEY OR MAIZE) 046 MEAL AND FLOUR OF WHEAT AND FLOUR OF MESLIN 047 OTHER CEREAL MEALS AND FLOURS 048 CEREAL PREPAR. & PREPS. OF FLOUR OF FRUITS OR VEG. 054 VEGETAB., FRESH, CHILLED, FROZEN/PRES.; ROOTS, TUBERS 056 VEGETAB., ROOTS & TUBERS, PREPARED/PRESERVED, N.E.S. 057 FRUIT & NUTS(NOT INCLUD. OIL NUTS), FRESH OR DRIED 058 FRUIT, PRESERVED, AND FRUIT PREPARATIONS 061 SUGAR AND HONEY 062 SUGAR CONFECTIONERY AND OTHER SUGAR PREPARATIONS 071 COFFEE AND COFFEE SUBSTITUTES
  • 23. e ESPA 4 226/ MODUL 1 1.23 072 COCOA 073 CHOCOLATE & OTHER FOOD PREPTNS. CONTAINING COCOA 074 TEA AND MATE 075 SPICES 081 FEED.STUFF FOR ANIMALS(NOT INCL.UNMILLED CEREALS) 091 MARGARINE AND SHORTENING 098 EDIBLE PRODUCTS AND PREPARATIONS N.E.S. 111 NON ALCOHOLIC BEVERAGES,N.E.S. 112 ALCOHOLIC BEVERAGES 121 TOBACCO,UNMANUFACTURED; TOBACCO REFUSE 122 TOBACCO MANUFACTURED 211 HIDES AND SKINS (EXCEPT FURSKINS), RAW 212 FURSKINS, RAW (INCLUD.ASTRAKHAN,CARACUL, ETC.) 222 loIL SEEDS AND OLEAGINOUS FRUIT,WHOLE OR BROKEN I 223 IOILS SEEDS AND OLEAGINOUS FRUIT, WHOLE O.R BROKEN I 232 NATURAL RUBBER LATEX; NAT.RUBBER & SIM.NAT.GUMS 233 SYNTH.RUBB.LAT.;SYNTH.RUBB.& RECLAIMED;WASTE SCRAP 244 CORK, NATURAL, RAW & WASTE (INCLUD.IN BLOCKS/SHEETS) 245 FUEL WOOD (EXCLUDING WOOD WASTE) AND WOOD CHARCO 246 PULPWOOD (INCLUDING CHIPS AND WOOD WASTE) 247 OTHER WOOD IN THE ROUGH OR ROUGHLY SQUARED 248 WOOD, SIMPLY WORKED, AND RAILWAY SLEEPERS OF WOOD 251 PULP AND WASTE PAPER 261 SILK 263 COTION 264 JUTE & OTHER TEXTILE BAST FIBRES, NES, RAW/PROCESSED 265 VEGETABLE TEXTILE FIBRES AND WASTE OF SUCH FIBRES 266 SYNTHETIC rlBRES SUITABLE FOR SPINNING 267 OTHER MAN-MADE FIBRES SUITABL.FOR SPINNING & WASTE
  • 24. 1.24 EKONOMI INTERNASION A L e 268 WOOL AND OTHER ANIMAL HAIR (EXCLUDING WOOL TOPS) 269 OLD CLOTHING AND OTHER OLD TEXTILE ARTICLES; RAGS 271 FERTILIZERS, CRUDE 273 STONE, SAND AND GRAVEL 274 SULPHUR AND UNROASTED IRON PYRII'ES 277 NATURAL ABRASIVES, N.E.S (INCL.INDUSTRIAL DIAMONDS) 278 OTHER CRUDE MINERALS 281 IRON ORE AND CONCENTRATES 282 WASTE AND SCRAP METAL OF IRON OR STEEL 286 ORES AND CONCENTRATES OF URANIUM AND THORIUM 287 ORES AND CONCENTRATES OF BASE METALS, N.E.S. 288 NON-FERROUS BASE METAL WASTE AND SCRAP, N.E.S. 289 ORES & CONCENTRATES OF PRECIOUS METALS; WASTE, SCRA 291 CRUDE ANIMAL MATERIALS, N.E.S. 292 CRUDE VEGETABLE MATERIALS, N.E.S. 322 COAL, LIGNITE, AND PEAT 323 BRIQUETTES; COKE AND SEMI-COKE OF COAL, LIGNITE/PEAT 333 PETROL.OILS & CRUDE OILS OBT.FROM BITUMIN.MINERALS 334 PETROLEUM PRODUCTS, REFINED 335 RESIDUAL PETROLEUM PRODUCTS, NES.& RELAT.MATERIALS 341 GAS, NATURAL, AND MANUFACTURED 351 ELECTRIC CURRENT 411 ANIMAL OILS AND FATS 423 FIXED VEGETABLE OILS, SOFT, CRUDE, REFINED/PURIFIED 424 OTHER FIXED VEGETABLE OILS, FLUID OR SOLID, CRUDE 431 ANIMAL & VEGETABLE OILS AND FATS, PROCESSED & WAXES 941 ANIMALS, LIVE, N.E.S., INCL. ZOO-ANIMALS
  • 25. e ESPA4226/MODUL 1 1.25 Product Group B: Natural-Resource Intensive Products ETA Code Description 524 RADIO-ACTIVE AND ASSOCIATED MATERIALS 611 LEATHER 612 MANUFACTURES OF LEATHER/OF COMPOSITION LEATHER NES 613 FURSKINS, TANNED/DRESSED, PIECES/CUTTINGS OF FURSKIN 633 CORK MANUFACTURES 634 VENEERS, PLYWOOD, IMPROVED OR RECONSTITUTED WOOD 635 WOOD MANUFACTURES, N.E.S. 661 LIME, CEMENT, AND FABRICATED CONSTRUCTION MATERIALS 662 CLAY CONSTRUCT.MATERIALS & REFRACTORY CONSTR.MATE 663 MINERAL MANUFACTURES, N.E.S 667 PEARLS, PRECIOUS& SEMI-PREC.STONES, UNWORK./WORKED 671 PIG IRON, SPIEGELEISEN, SPONGE IRON, IRON OR STEEL 681 SILVER, PLATINUM & OTB.METALS OF THE PLATINUM GROUP 682 COPPER 683 NICKEL 684 ALUMINIUM 685 LEAD 686 ZINC 687 TIN 688 luRANIUM DEPLETED IN U235 & THORIUM,& THEIR ALLOYS I 689 IMISCELL.NON-FERROUS BASE METALS EMPLOY.IN METALLGY I Product Group C: Unskilled-Labour Intensive Products ETA Code Description 651 TEXTILE YARN 652 COTTON FABRICS, WOVEN 653 FABRICS, WOVEN, OF MAN-MADE FIBRES
  • 26. 1.26 EKONOMI INTERNASIONAL e 654 TEXTIL.FABRICS, WOVEN, OTH.THAN COTTON/MAN-MADE FIBR 655 KNITTED OR CROCHETED FABRICS 656 TULLE, LACE, EMBROIDERY, RIBBONS, & OTHER SMALL WARES 657 SPECIAL TEXTILE FABRICS AND RELATED PRODUCTS 658 MADE-UP ARTICLES, WHOLLY/CHIEFLY OF TEXT.MATERIALS 659 FLOOR COVERINGS, ETC. 664 GLASS 665 GLASSWARE 666 POTTERY 793 SHIPS, BOATS AND FLOATING STRUCTURES 812 SANITARY, PLUMBING,HEATING,LIGHTING FIXTURES 821 FURNITURE AND PARTS THEREOF 831 TRAVEL GOODS, HANDBAGS, BRIEF-CASES, PURSES, SHEATHS 842 OUTER GARMENTS, MENS,O F TEXTILE FABRICS 843 OUTER GARMENTS, WOMENS, O.F TEXTILE FABRICS 844 UNDER GARMENTS OF TEXTILE FABRICS 845 OUTER GARMENTS AND OTHER ARTICLES,KNITTED 846 UNDER GARMENTS, KNITTED OR CROCHETED 847 CLOTHING ACCESSORIES OF TEXTILE FABRICS 848 ART.OF APPAREL & CLOTHING ACCESSORIES, NO TEXTILE 851 FOOTWEAR 894 BABY CARRIAGES, TOYS, GAMES AND SPORTING GOODS 895 OFFICE AND STATIONERY SUPPLIES,N.E.S. Product Group D: Technology Intensive Products IETA Code Ilnescription I 1511 llHYDROCARBONS NES,& THEIR HALOGEN.& ETC.DERIVATIVES I 1512 llALCOHOLS, PHENOLS, PHENOL-ALCOHOLS, & THEIR DERIVAT. I
  • 27. e ESPA4226/MODUL 1 1.27 513 CARBOXYLIC ACIDS,& THEIR ANHYDRIDES,HALIDES,ETC. 514 NITROGEN 515 ORGANO-INORGANIC AND HETEROCYCLIC COMPOUNDS 516 OTHER ORGANIC CHEMICALS 522 INORGANIC CHEMICAL ELEMENTS,OXIDES & HALOGEN SALTS 523 OTHER INORGANIC CHEMICALS 541 MEDICINAL AND PHARMACEUTICAL PRODUCTS 562 FERTILIZERS,MANUFACTURED 572 EXPLOSIVES AND PYROTECHNIC PRODUCTS 582 CONDENSATION,POLYCONDENSATION & POLYADDITION PROD 583 POLYMERIZATION AND COPOLYMERIZATION PRODUCTS 584 REGENERATED CELLULOSE; CELLULOSE NITRATE, ETC. 585 OTHER ARTIFICIAL RESINS AND PLASTIC MATERIALS 591 DISINFECTANTS,INSECTICIDES, FUNGICIDESWEED KILLERS 592 STARCHES, INULIN &WHEAT GLUTEN; ALBUMINOIDAL SUBST. 598 MISCELLANEOUS CHEMICAL PRODUCTS, N.E.S. 711 STEAM & OTHER VAPOUR GENERATING BOILERS & PARTS 712 STEAM & OTHER VAPOUR POWER UNITS, STEAM ENGINES 713 INTERNAL COMBUSTION PISTON ENGINES & PARTS 714 ENGINES & MOTORS, NON-ELECTRIC 716 ROTATING ELECTRIC PLANT AND PARTS 718 OTHER POWER GENERATING MACHINERY AND PARTS 721 AGRICULTURAL MACHINERY AND PARTS 722 TRACTORS FITTED OR NOT WITH POWER TAKE-OFFS, ETC. 723 CIVIL ENGINEERING & CONTRACTORS PLANT AND PARTS 724 TEXTILE & LEATHER MACHINERY AND PARTS 725 PAPER & PULP MILL MACH., MACH FOR MANUF.OF PAPER 726 !PRINTING & BOOKBINDING MACH.AND PARTS I 727 IFOOD PROCESSING MACHINES AND PARTS I
  • 28. 1.28 EKONOMI INTERNASION A L e 728 MACH.& EQUIPMENT SPECIALIZED FOR PARTICULAR IND. 736 MACH.TOOLS FOR WORKING METAL OR MET.CARB., PARTS 737 METAL WORKING MACHINERY AND PARTS 741 HEATING & COOLING EQUIPMENT AND PARTS 742 PUMPS FOR LIQUIDS.LIQ.ELEVATORS AND PARTS 743 PUMPS & COMPRESSORS, FANS & BLOWERS,CENTRIFUGES 744 MECHANICAL HANDLING EQUIP.AND PARTS 745 OTHER NON-ELECTRICAL MACH.TOOLS, APPARATUS & PARTS 749 NON-ELECTRIC PARTS AND ACCESSORIES OF MACHINES 751 OFFICE MACHINES 752 AUTOMATIC DATA PROCESSING MACHINES & UNITS THEREOF 759 PARTS OF AND ACCESSORIES SUITABLE FOR 751--0R 752- 764 TELECOMMUNICATIONS EQUIPMENT AND PARTS 771 ELECTRIC POWER MACHINERY AND PARTS THEREOF 772 ELECT.APP.SUCH AS SWITCHES, RELAYS, FUSES, PWGS ETC. 773 !EQUIPMENT FOR DISTRIBUTING ELECTRICITY 774 !ELECTRIC APPARATUS FOR MEDICAL PURPOSES, (RADIOLOG) 775 !HOUSEHOLD TYPE,ELECT.& NON-ELECTRICAL EQUIPMENT 776 !THERMIONIC, COLD & PHOTO-CATHODE VALVES, TUBES, PARTS 778 ELECTRICAL MACHINERY AND APPARATUS, N.E.S. 792 AIRCRAFT & ASSOCIATED EQUIPMENT AND PARTS 871 OPTICAL INSTRUMENTS AND APPARATUS 872 MEDICAL INSTRUMENTS AND APPLIANCES 873 METERS AND COUNTERS,N.E.S. 874 MEASURING, CHECKING, ANALYSING INSTRUMENTS 881 PHOTOGRAPHIC APPARATUS AND EQUIPMENT,N.E.S. 882 PHOTOGRAPHIC & CINEMATOGRAPHIC SUPPLIES 883 CINEMATOGRAPH FILM, EXPOSED-DEVELOPED, NEG.OR POS. 884 !OPTICAL GOODS,N.E.S. I
  • 29. e ESPA4226/MODUL 1 1.29 1893 llARTICLES OF MATERIALS DESCRIBED IN DIVISION 58 I 1951 IIARMOURED FIGHTING VEHICLES,ARMS OF WAR & AMMUNIT. I I I Product Group E: Human-Capital Intensive Products ETA Code lnescription I 531 SYNTH.ORG.DYESTUFFS,ETC.NAT.INDIGO & COLOUR LAKES 532 DYEING & TANNING EXTRACTS;SYNTH.TANNING MATERIALS 533 PIGMENTS,PAINTS,VARNISHES & RELATED MATERIALS 551 ESSENTIAL OILS,PERFUME AND FLAVOUR MATERIALS 553 PERFUMERY,COSMETICS AND TOILET PREPARATIONS 554 SOAP,CLEANSING AND POLISHING PREPARATIONS 621 MATERIALS OF RUBBER(E.G.,PASTES.PLATES,SHEETS,ETC) 625 RUBBER TYRES,TYRE CASES,ETC.FOR WHEELS 628 ARTICLES OF RUBBER,N.E.S. 641 PAPER AND PAPERBOARD 642 PAPER AND PAPERBOARD,CUT TO SIZE OR SHAPE 672 INGOTS AND OTHER PRIMARY FORMS,OF IRON OR STEEL 673 IRON AND STEEL BARS,RODS,ANGLES.SHAPES & SECTIONS 674 UNIVERSALS,PLATES AND SHEETS,OF IRON OR STEEL 675 HOOP & STRIP,OF IRON/STEEL,HOT-ROLLED/COLD-ROLLED 676 RAILS AND RAILWAY TRACK CONSTRUCTION MATERIAL 677 IRON/STEEL WIRE/WHETH/NOT COATED,BUT NOT INSULATED 678 TUBES,PIPES AND FITTINGS,OF IRON OR STEEL 679 IRON & STEEL CASTINGS,FORGINGS & STAMPINGS;ROUGH 691 STRUCTURES& PARTS OF STRUC.;IRON,STEEL,ALUMINIUM 692 METAL CONTAINERS FOR STORAGE AND TRANSPORT 693 WIRE PRODUCTS AND FENCING GRILLS 694 NAILS,SCREWS,NUTS,BOLTS ETC.OF IRON.STEEL,COPPER
  • 30. 1.30 EKONOMI INTERNASION A L e 695 ITOOLS FOR USE IN HAND OR IN MACHINES I 696 icuTLERY I 697 HOUSEHOLD EQUIPMENT OF BASE METAL,N.E.S. 699 MANUFACTURES OF BASE METAL,N.E.S. 761 TELEVISION RECEIVERS 762 RADIO-BROADCAST RECEIVERS 763 GRAMOPHONES,DICTATING,SOUND RECORDERS ETC 781 PASSENGER MOTOR CARS,FOR TRANSPORT OF PASS.& GOOD 782 MOTOR VEHICLES FOR TRANSPORT OF GOODS/MATERIALS 783 ROAD MOTOR VEHICL.ES,N.E.S. 784 PARTS & ACCESSORIES OF 722-,781--,782-,783- 785 MOTORCYCLES,MOTOR SCOOTERS,INVALID CARRIAGES 786 TRAILERS & OTHER VEHICLES,NOT MOTORIZED 791 RAILWAY VEHICLES & ASSOCIATED EQUIPMENT 885 WATCHES AND CLOCKS 892 PRINTED MATTER 896 ART,COLLECTORS PIECES & ANTIQUES 897 JEWELLERY,GOLDSMITHS AND OTHER ART. OF PRECIOUS M. 898 MUSICAL INSTRUMENTS,PARTS AND ACCESSORIES 899 OTHER MISCELLANEOUS MANUFACTURED ARTICLES Others ETA Code Description 911 POSTAL PACKAGES NOT CLASSIFIED ACCORDING TO KIND 931 SPECIAL TRANSACTIONS & COMMOD.,NOT CLASS.TO KIND 961 COIN(OTHER THAN GOLD) NOT BEING LEGAL TENDER 971 GOLD,NON-MONETARY 999 NON-IDENTIFIED PRODUCTS
  • 31. e ESPA4226/MODUL 1 1.31 ____....... Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Tunjukkan persamaan ekonomika makro yang menjelaskan peranan perdagangan internasional dalam perekonomian makro domestik! 2) Apa yang dimaksud dengan intra-regional trade dan inter-regional trade? Petunjuk Jawaban Latihan 1) Y=C +l +G+ X - M dimana: a) Rumah tangga untuk konsumsi (consumption, C) b) Swasta dalam bentuk investasi (investment, I) c) Pemerintah ditunjukkan oleh pengeluaran konsumsi (government spending, G) d) Luar negeri dalam bentuk ekspor bersih (net-export, NX=X-M) 2) Intra-regional trade adalah perdagangan bilateral antara satu negara dengan negara lain dalam satu blok regional. Sedangkan, inter-regional trade adalah perdagangan bilateral antara satu negara dengan negara lain di mana mereka memiliko blok regional yang berbeda. - RANG KUMAN Peran perdagaganan intemasional ditunjukkan dalam persamaan makroekonomi Y=C+I+G+(X-M). Peran perdagangan internasional dewasa ini sangat tinggi ditunjukkan oleh pertumbuhan perdagangan internasional yang relatif lebih tinggi dibanding output (PDB dunia), terutama produk-produk manufaktur. Pembentukan blok-blok ekonomi regional mewarnai perdaganan dunia. Intra-regional trade relatif jauh lebih tinggi dibanding inter-regional trade. Terdapat fakta bahwa ekspor berbanding lurus dengan impor. Semakin tinggi ekspor semakin tinggi • 1mpor.
  • 32. 1.32 EKONOMI INTERNASIONAL e TES FORMATIF 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Peran perdagangan internasional dalam perekonomian makro domestik ditunjukkan oleh .... A. Konsumsi (C) B. Investasi (I) C. Pengeluaran pemerintah (G) D. Ekspor bersih (NX=X-M) 2) Perdagangan bilateral antarnegara dalam satu blok regional disebut .... A. Intra-regional trade B. Inter-regional trade C. Perakitan D. Ekspor bersih 3) Perdagangan bilateral antar satu negara dengan negara blok regional yang berbeda disebut .... A. Intra-regional trade B. Perakitan C. Inter-regional trade D. Ekspor bersih 4) Negara pengekspor terbesar pada tahun 2008 adalah .... A. China B. Jerman C. Amerika Serikat D. Jepang 5) Indonesia tahun 2008, menduduki peringkat importir terbesar pada urutan .... A. 32 B. 24 C. 30 D. 10 Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
  • 33. e ESPA4226/MODUL 1 Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - - x 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79o/o = cukup < 70% = kurang 1.33 Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan modul selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
  • 34. 1.34 EKONOMI INTERNASIONAL e Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif1 Tes Formatif2 1) c 1) D 2) A 2) A 3) c3) B 4) B 4) A 5) c5) c
  • 35. e ESPA4226/ MODUL 1 1.35 Daftar Pustaka Appleyard, D.R. and Field, A.J.JR.. (2001). International Economics. Fourth Edition. New York: McGraw-Hill. Bowen, H.P., A. Hollander, dan JM. Viaene, (2001). Applied International Trade Analysis. The University of Michigan Press, USA. Krugman, P.R., dan M. Obstfeld.(2003). International Economics: Theory and Policy. Sixth Edition. Addison Wesley, USA. Salvatore, D.(2004). International Economics. Eight Edition. John Wiley & Sons, Inc., New Jersey, USA. Salvatore, D.(2004). International Economics. Eight Edition. John Wiley & Sons, Inc., New Jersey, USA. Alamat internet untuk organisasi-organisasi internasional: International Monetary Fund (IMF): http://www.imf.org World Trade Organization (WTO): http://www.wto.org Organization for Economic Cooperation and Development (OECD): http://www.oecd.org World Bank (WB): http://www.worldbank.org The United Nations (UN): http://www.un.org
  • 36. MDDUL 2 Merkantilisme dan Teori Klasi k Tri Widodo, S.E., M.Ec., Dev., Ph.D. PENDAHULUAN odul 2 ini akan memaparkan pandangan Merkantilisme (Mercantilism) dan teori-teori Klasik dalam perdagangan internasional, meliputi: teori keunggulan absolut, dan teori keunggulan komparatif dan teori nilai tenaga kerja. Teori-teori tersebut berkembang dari periode abad 17th sampai awal abad 20th. Fokus utama dari modul 2 ini adalah menjelaskan pengertian, perkembangan dan asumsi dari teori keunggulan absolut (absolute advantage) dan keunggulan komparatif (comparative advantage) terkait dengan keuntungan perdagangan (gains from trade). Dua pertanyaan mendasar yang akan dijawab dalam modul ini adalah: Pertama, Apakah yang mendasar perdagangan internasional (basis for trade) dan apa keuntungan dari perdagangan? Pada dasarnya negara-negara berdagang secara sukarela jika terdapat manfaat dari perdagangan internasional tersebut. Bagaimana negara mendapatkan manfaat tersebut? Seberapa besar manfaat tersebut diterima sebuah negara dan bagaimana keuntungan te.rsebut dibagi untuk kedua negara yang berdagang? Kedua, bagaimanakah pola perdagangan? Atau, komoditi apa saja yang diperdagangkan, dan komoditi apa yang diekspor dan diimpor oleh masing-masing negara? Modul ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama mendiskusikan pandangan merkantilisme tentang perdagangan internasional. Bagian kedua membahas teori keunggulan absolut. Bagian ketiga rnembahas teori keunggulan kornparatif. Bagian keempat mendikusikan teori nilai tenaga kerja. Dengan mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa mampu: 1. menjelaskan pandangan merkantilisme tentang perdagangan internasional; 2. menjelaskan ide-ide pokok merkantilisme; 3. menjelaskan kebijakan pandangan merkantilisme; 4. menjelaskan kritik terhadap merkantilisme;
  • 37. 2.2 EKONOMI INTERNASIONAL e 5. menjelaskan teori keunggulan absolut (pengertian, perkembangan, dan asumsi); 6. menjelaskan manfaat perdagangan (gains from trade) (manfaat perdagangan dan spesialisasi); 7. menjelaskan kritik terhadap teori keunggulan absolut; 8. menjelaskan teori keunggulan komparatif (pengertian, perkembangan, dan asumsi); 9. menjelaskan hukum keunggulan komparatif (the law of comparative advantage); 10. menjelaskan manfaat perdagangan (manfaat pertukaran dan spesialisasi) 11. menjelaskan teori keunggulan komparatif dengan dan tanpa menggunakan uang; 12. menjelaskan kelemahan teori keunggulan komparatif; 13. menjelaskan teori nilai tenaga kerja; 14. menjelaskan manfaat perdagangan.
  • 38. e ESPA4226/MODUL 2 2.3 KEGIATAN BELA.JAR 1 Merkantilisme (Mercantilism) A. PENGANTAR Mencari keuntungan dalam perdagangan antarnegara mengalami perkembangan dalam hal definisi, konsep, teori, dan praktik. Pada abad ke 16 Masehi perdagangan internasional khususnya antarnegara dilakukan untuk mencari keuntungan dan memperoleh kekayaan dengan tuj uan untuk memperbanyak aset dan modal yang merupakan syarat makmur dan kuatnya sebuah negara. Sistem ini oleh pendiri aliran klasik dan bapak ekonomi, Adam Smith, disebut the commercial or mercantile system. Adam Smith menggunakan istilah mercantile system untuk mendeskripsikan sistem ekonomi politik yang bertujuan memakmuran negara dengan menghalangi impor dan mendorong ekspor. Meskipun ekonomi sebagai suatu ilmu yang terorganisasi selalu dikatakan dimulai semenjak dipublikasikannya Adam Smith, the Wealth of Nations pada 1776, karya-karya tertulis terkait dengan ekonomi internasional telah banyak muncul di beberapa negara seperti Spanyol, Perancis, Portugal, Belanda, dan England seiring dengan semakin makmurnya negara-negara tersebut. Beberapa pemikir sebelum Adam Smith, seperti: Aristotle, Xenophon, St. Thomas Aquinas, John Duns Scotus, Jean Buridan, Nicole de Oresme, Gabriel Biel, Sir William Petty, Richard Cantillon, Jacques Turgot, Francois Quesnay dan lain-lain. Pada abad ke 17 dan 18, merkantilisme (mercantilism) berkembang sebagai aliran yang percaya bahwa perak dan emas merupakan kekayaan bangsa yang sangat berguna untuk meningkatkan perdagangan (Krugman dan Obstfeld, 2003). Kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan ditujukan untuk menciptakan kondisi yang mendukung surplus perdagangan sehingga akan terdapat aliran masuk emas dan perak ke negara dan menjaga kesempatan kerja. Kelompok merkantilisme ini didukung oleh pedagang, bankir, pemerintah dan filosof. Bertolak belakang dengan sistim pertanian Phisiokrats (physiocrats) atau Persaingan bebas (laissez-faire) abad 19 dan 20, sistim merkantil lebih berpihak pada kepentingan-kepentingan pedagang dan produsen, seperti British East India Company dimana aktivitas-aktivitas
  • 39. 2.4 EKONOMI INTERNASIONAL e dilindungi dan didorong oleh pemerintah. Untuk kasus Indonesia, di tahun 1602 pemerintah Belanda the United East India Company atau terkenal dengan Dutch Ea.~t India Company atau Vereenigde Oost-Indische Companie, VOC (1602-1795)) didasarkan atas peraturan perundang- undangan (the Staten-Generaal) yang dikeluarkan oleh parlemen Belanda (the Dutch parliament). Pada saat itu komoditi rempah-rempah merupakan salah satu komoditi perdagangan internasional. Oleh karena itu, penganut aliran merkantilisme memandang aliran keluar rempah-rempah merupakan tujuan kebijakan utama untuk mempertahankan keberlangsungan surplus neraca pembayaran yang selanjutnya menciptakan aliran masuk emas dan perak. Praktik merkantilisme ini mempengaruhi pemikiran perdagangan internasional dan kebijakan pemerintah pada masa itu. Secara singkat, merkantilisme berbendapat bahwajalan bagi sebuah negara menjadi kaya dan kuat adalah dengan menciptakan kondisi ekspor selalu lebih besar dari impor. Ekspedisi penjelajahan yang dilakukan oleh negara-negara Eropa untuk menemukan negara baru dan mencari kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Dengan adanya negara kolonial dapat terjadi perdagangan antara negara kolonial dan pusat yang kemudian memberikan kontribusi terhadap perkembangan merkantilisme. B. MERKANTILISME DAN KEBIJAKAN EKONOMI Surplus perdagangan yang disebabkan oleh ekspor lebih besar dari impor, akan meningkatkan aliran masuk emas dan logam mulia lainnya, seperti perak (bullion). Contoh jika ekspor Rp 10 milyar dan impor Rp 7 milyar, maka surplus perdagangan adalah Rp 3 milyar (=Rp 10 milyar - Rp 7 milyar). Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki sebuah negara, maka semakin kaya negara tersebut. Oleh karenanya, pemerintah harus mengerahkan kekuatannya untuk mendorong lebih banyak ekspor dan menghalangi impor (terutama impor barang konsumsi mewah). Alasan munculnya merkantilisme yang paling penting saat itu adalah konsolidasi pusat-pusat kekuatan regional era feodalisme, competitive nation- state. Faktor-faktor penting lainnya adalah penetapan negara jajahan atau koloni di luar Eropa, perkembangan perdagangan dan industri yang jauh lebih besar dibanding pertanian di Eropa, peningkatan volume perdagangan,
  • 40. e ESPA4226/MODUL 2 2.5 peningkatan penggunaan sistem moneter dengan uang logam, khususnya emas dan perak, dibanding transaksi barter. Pengapalan ~ ~- -- ----~~ / / Negron i /''''I .. l ~·11 ' ~·~,.... .Hambatan •.~ lmpor : I I .. - - Pt;1:r1a·JJ1tal1· N;igt{nt.11·1·. . . - . iIBt!LS't!llJllftl J''./Jfr.1:1'(/f/V. 'L'/Jx<M1J.."t, Gambar 2.1. /,,,,-- ( I K101'0111 Pengapalan ', ~~.,,.. --•IJlll ' ~ -+ _ H-~-1i-,j?f.-.__, 't'-:-'o;:::::::;::::o"'"'". I I I I Merldorong Thspordan Koloni Kebijakan Merkantilisme Menurut pandangan merkantilisme, sebuah negara akan memiliki dua permasalahan yang berbeda tetapi saling terkait, yaitu permasalahan domestik dan permasalahan luar negeri. Pertama, permasalahan domestik adalah masalah persatuan (unity) yang dibutuhkan keberadaannya untuk membangun kekuatan nasional yang lebih besar dibanding aliran lokalisme (localism) di abad 15 Masehi. Pada era merkantilisme, konflik militer antarnegara (nation-states) merebak. Tentara dan angkatan laut tidak hanya bekerja sebagai kekuatan sementara tetapi bekerjafull-time professional. Dari aspek ekonomi, tujuan pemerintah adalah mengumpulkan uang yang cukup untuk mendukung kekuatan militer sehingga mampu menangkal serangan oleh negara-negara lain dan membantu memperluas teritorial. Hal ini terkait dengan sistim keuangan yang seragam, sistem nasional unit dan. ukuran, penghapusan pajak swasta untuk jalan dan sungai, sistim pajak ,dan tarif nasional pada saat itu (Fusfeld, 1972, 2002). Institusi-institusi ini secara bertahap dibentuk oleh otoritas nasional. Tentu saja, hal ini mendapat pertentangan dari penguasa-penguasa nation-states yang berusaha mendapatkan pengaruh dan kontrol sebesar-besarnya terhadap regional mereka. Dalam pertarungan ini, raja-raja mendapat dukungan dari pedagang- pedagamg kota yang diuntungkan dari peningkatan perdagangan.
  • 41. 2.6 EKONOMI INTERNASIONAL e Selanjutnya, kekuatan raja-raja meningkat karena para pedagang memberikan bantuan keuangan kepada kekuatan bersenjata. Dalam perdagangan untuk membayar tarif dan pajak yang mendukung kekuatan nation-states, perdagangan mempengaruhi pemerintah untuk mengimplementasikan kebijakan perdagangan yang memproteksi kepentingan bisnis dari persaingan dengan luar negeri. Kebijakan-kebijakan terkait dengan kepentingan domestik antara lain: permodalan untuk industri baru, aturan yang longgar dan pembatasan pajak bagi industry baru, monopoli di pasar domestic, dan koloni, hadiah, dan penghargaan bagi produsen yang sukses. Kedua, permasalahan luar negeri. Kebijakan ekonomi politik mercantilism didukung oleh kelompok bu/Zionist. Kelompok ini berpendapat bahwa untuk mencapai kemakmuran suatu negara maka negara harus mengekspor barang lebih banyak dibandingkan jumlah barang yang diimpor. Usaha untuk memperoleh neraca perdagangan yang menguntungkan ekspor harus didorong seperti memberikan subsidi ekspor, proteksi terhadap barang modal dan SDA (Sumber Daya Alam) sedangkan impor harus dibatasi. Pembatasan impor ini dapat berupa pengenaan tarif yang tinggi untuk barang dari negara lain dan pelarangan impor bagi barang yang bisa diproduksi sendiri. Untuk kebijakan perdagangan, pemerintah membantu industri domestik dengan mengenakan tarif impor yang tinggi, kuota dan bahkan pelarangan impor bagi produk-produk pesaing industri domestik. Pemerintah juga melarang ekspor barang-barang peralatan mesin dan capital serta emigrasi tenaga kerja terampil ke negara lain termasuk koloni untuk menghindari persaingan dengan produk domestik. Kebijakan merkantilisme yang memperhatikan kebijakan ekspor dan impor juga mempengaruhi permasalahan tenaga kerja khususnya dalam hal upah. Fokus agar barang-barang di dalam negeri agar tetap murah dan kompetitif, tingkat upah dijaga agar tetap rendah. Kemudian pemerintah melihat bahwa tenaga kerja menjadi faktor yang penting dalam meningkatkan produktivitas, maka upah harus dijaga tetap rendah. Oleh karena itu, pemerintah memberikan intentif agar pertumbuhan penduduk tinggi seperti memberikan subsidi kepada anak-anak, memberikan bantuan finansial bagi mereka yang menikah. Merkantilisme melihat bahwa sistem ekonomi didukung oleh tiga komponen, yaitu: (a) manufaktur, (b) domestik, (c) kolonial. Merkantilisme mengandung beberapa sifat pokok dan menitikberatkan pada perdagangan antar negara dan berusaha untuk memperoleh suatu neraca perdagangan yang
  • 42. e ESPA4226/MODUL 2 2.7 surplus (favorable balance of trade). Dengan adanya surplus perdagangan berarti surplus ekspor yang pada masa itu masih menggunakan sistem standar emas (gold standard) akan dapat menambah pasokan logam mulia dinegaranya. Dengan adanya pertambahan logam mulia maka akan menambah jumlah uang beredar dan dapat melakukan ekspansi dan investasi di sektor manufaktur sehingga menaikkan volume perdagangan khususnya industri barang ekspor dan juga aktivitas ekonomi lainnya di domestik. Berkembangnya perdagangan dan pasar menyebabkan mulai tumbuhnya kelompok baru dalam masyarakat yaitu kelas pedagang. Kelompok ini memegang peranan penting dalam perdagangan. Dalam menciptakan surplus perdagangan negaranya maka mengijinkan untuk membentuk perusahaan dagang. Beberapa contoh perusahaan dagang yang terkenal pada masa itu adalah the East India Company oleh lnggris, dan VOC oleh Belanda. Pembentukan perusahaan dagang adalah agar dapat memperoleh monopoli perdagangan di negara jajahan atau kolonial. Agar dapat mengontrol monopoli perdagangan khususnya di negara koloni maka diperlukan armada yang kuat agar dapat mengangkut barang dan penaklukkan negara jajahan baru khususnya di wilayah Asia, Afrika, dan Amerika. Transportasi dan angkutan laut merupakan unsur penting dalam era merkantilisme. Dengan pertumbuhan jumlah koloni dan pengapalan emas dari koloni ke negara-negara Eropa, penguasaan lautan sesuatu yang vital bagi kekuatan nasional. Melihat bahwa kapal dapat dijadikan untuk tujuan perdagangan dan militer pemerintah berkepentingan mengembangkan pedagang dan angkatan laut yang kuat, sering disebut merchant marines. Sebagai contoh, di Perancis, Jean-Bantiste Colbert, menteri keuangan Lois XIV, meningkatkan bea masuk (port duties) bagi kapal-kapal asing yang masuk ke Perancis dan memberikan hadiah bagi kapal Perancis. Di Inggris, Undang-undang Navigasi (the Navigation Act ) 1651 melarang kapal asing untuk berlabuh di Inggris dan mensyaratkan semua barang yang diimpor harus dengan menggunakan armada Inggris atau armada yang terdaftar di negara asal barang. Untuk impor dari koloni, armada yang digunakan harus dari Inggris atau koloni. The Staple Act of 1663 memperluas cakupan the Navigation Act of 1651 dengan mensyaratkan semua ekspor ke Eropa harus melalui pelabuhan lnggris sebelum di-reekspor kembali ke Eropa. Kebijakan navigasi di Perancis, Inggris dan negara-negara lain ditujukan untuk menandingi Belanda yang saat itu sangat mendominasi aktivitas perdagangan di abad 16 dan 17.
  • 43. 2.8 EKONOMI INTERNASIONAL e Aspek-aspek politik merkantilisme: 1. Ekonomi: berusaha mendapatkan surplus ekpor dan emas agar dapat meningkatkan perekonomian 2. Tarif: pemberlakuan tarif barang impor yang tinggi 3. Industri : Menggalakkan industri domestik yang berbasis ekspor 4. Penduduk: peningkatan jumlah penduduk agar mampu meningkatkan output produksi dan menjaga upah tetap rendah 5. Kolonia!: untuk memasarkan dan mengekspor hasil industri dan mendapatkan bahan dasar industri 6. Armada perang: agar dapat mengontrol perdagangan monopoli dan menjaga negara koloni dari negara lain. C. KEMUNDURAN MERKANTILISME Beberapa negara Eropa yang melakukan sistem merkantilisme yaitu Spanyol, Inggris, Belanda, dan Prancis. Kebijakan ekonomi yang ditempuh tersebut adalah bentuk upaya untuk mempertahankan dan memajukan kepentingan nasional akan tetapi pada abad ke-18 mulai terjadi pertentangan terhadap praktik merkantilism. Timbul konflik sosial, politik, dan pecahnya peperangan di negara koloni kemudian adanya pemikiran dari para tokoh yang dipelopori oleh David Hume dan Adam Smith yang mengkritik praktik merkantilism yang dilakukan sehingga semakin tidak populer dan menuju paham yang baru terhadap konsep perdagangan internasional. Jika semua negara tidak mungkin secara serentak bisa mendapatkan surplus perdagangan (ekspor lebih besar dari impor) dan jumlah emas dan perak adalah tetap pada waktu tertentu, maka sebuah negara hanya bisa mendapatkan surplus perdagangan dengan membuat defisit perdagangan negara lain. Sehingga, sebenarnya tidak ada keuntungan bersih dari perdagangan (net gains from trade). Perdagangan internasional adalah seperti zero-sum game, yaitu permainan di mana suatu pihak mendapatkan untung sebesar kerugian pihak lain. Sehingga, penjumlahan keuntungan dan kerugian sama dengan nol. Adam Smith mencatat beberapa kritik penting terhadap doktrin merkantilism. Pertama, dua negara yang berdagang secara bebas mungkin secara bersamaan mendapatkan manfaat dari perdagangan bagi kedua negara, tidak seperti diilustrasikan oleh doktrin merkantilisme. Kedua, spesialisasi produksi memungkinkan adanya skala ekonomis (economies of scale) yang
  • 44. e ESPA4226/MODUL 2 2.9 meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan. Ketiga, hubungan kolusif antara pemerintah dan industri sangat membahayakan bagi masyarakat. Hubungan kolusif tersebut hanya bertujuan untuk menguntungkan pemerintah dan pedagang (commercial classes), sementara doktrin pasar bebas (laissez-faire) Adam Smith menginterpretasikan kesejahteraan ekonomi dalam arti yang lebih luas dan dinikmati oleh populasi secara keseluruhan. Pemerintah terkadang tidak efektif dalam menegakkan kebijakan yang telah ditetapkan. Mungkin pemerintah dapat mencegah impor, namun keterbatasan sumber daya menyebabkan pemerintah tidak dapat mencegah penyelundupan. Banyaknya jenis produk industri yang tercipta pada revolusi industri menyebabkan kesulitan mengimplementasikan kebijakan industrial doktrin merkantilisme. ~'@s- AJ... ~ :i cP - . ..___--.... LATIHAN Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan merkantilisme! 2) Bagaimana caranya agar merkantilisme dapat bertahan pada masa nya? 3) Mengapa merkantilisme menjadi tidak popular di Eropa? Petunjuk Jawaban Latihan 1) Merkantilisme menekankan pada perdagangan antarnegara dan keinginan yang kuat untuk mencapai kemakmuran. Untuk mendukung kemakmuran tersebut maka praktik merkantilisme sangat menekankan agar ekspor diperbanyak dan membatasi impor sehingga neraca perdagangan surplus (favorable balance oftrade). 2) Usaha-usaha yang dilakukan agar praktik merkantilisme dapat bertahan adalah dengan membatasi impor dengan mengenakan tarif yang tinggi, mendirikan perusahaan dagang dan melakukan monopoli perdagangan di negara kolonial, dan membuat armada perang yang kuat agar mampu mempertahankan negara kolonial. 3) Kemunduran praktik merkantilisme terjadi karena kritik terhadap penumpukan logam mulia untuk meningkatkan kemakmuran suatu
  • 45. 2.10 EKONOMI INTERNASIONAL e Negara kemudian terjadi konflik horizontal politik, sosial, dan ekonomi yang terjadi akibat k.esenjangan antara pemilik modal dan buruh. RANG KUMAN Pada abad ke 17 dan 18, merkantilisme (mercantilism) berkembang sebagai aliran yang percaya bahwa perak dan emas merupakan kekayaan bangsa yang sangat berguna untuk meningkatkan perdagangan. Surplus perdagangan yang disebabkan oleh ekspor lebih besar dari impor, akan meningkatkan aliran masuk emas dan logam mulia lainnya, seperti perak (bullion). Merkantilisme melihat bahwa sistem ekonomi didukung oleh tiga komponen, yaitu: (a) manufaktur, (b) domestik, (c) kolonial. Timbul konflik sosial, politik, dan pecahnya peperangan di negara koloni kemudian adanya pemikiran dari para tokoh yang dipelopori oleh David Hume dan Adam Smith yang mengkritik praktik merkantilisme yang dilakukan sehingga semakin tidak populer dan menuju paham yang baru terhadap konsep perdagangan internasional. TES FORMATIF 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Merkantilisme adalah suatu sistem kebijakan ekonomi perd.agangan yang mencari keuntungan dan memperoleh kekayaan dengan tujuan untuk memperbanyak aset dan modal agar negaranya kuat dan makmur. Nama merkantilisme diperoleh dari .... A. Adam Smith B. David Hume C. J.M Keynes D. Karl Marx 2) Pendirian perusahaan dagang seperti the East India Company dan VOC dilakukan untuk melakukan monopoli perdagangan oleh pemerintah di negara kolonial bertujuan untuk mempertahankan .... A. Sosialisme B. Welfare State C. Merkantilisme D. Liberalisme
  • 46. e ESPA4226/MODUL 2 2.11 3) Salah satu faktor aspek politik yang mendorong merkantilisme adalah .... A. Revolusi industri B. Perang Salib C. Penemuan negara baru di luar Eropa D. Berkembangnya ilmu pengetahuan 4) Praktik merkantilisme dalam pelaksanannya sangat mementingkan .... A. Tingkat inflasi yang stabil B. Surplus perdagangan C. Tingkat pengangguran yang rendah D. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi 5) Perkembangan merkantilisme pada abad ke 16 Masehi terjadi di negara .. .. A. Asia Timur B. Amerika Utara C. Eropa Barat D. Timur Tengah Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat penguasaan = -----------x 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89o/o = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80o/o, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
  • 47. 2.12 EKONOMI INTERNASIONAL e KEGIATAN BELAJAR 2 Teori Keunggulan Absolut erkantilisme memiliki kelemahan pada zero-sum game dalam perdagangan. Satu pihak mendapatkan keuntungan tepat sebesar kerugian yang diderita pihak lain. Bagaimana mungkin perdagangan internasional secara sukarela terjadi ketika ada pihak yang dirugikan? Berangkat dari pertanyaan ini, Adam Smith memulai kritiknya terhadap merkantilisme dengan kenyataan sederhana bahwa dua negara dengan sukarela akan berdagang jika kedua negara tersebut mendapatkan manfaat dari perdagangan. Jika satu negara tidak mendapatkan manfaat atau bahkan kerugian, maka negara tersebut menolak untuk berdagang. Seperti dalam interaksi dua individu makhluk hidup (simbiosis), terdapat tiga macam bentuk simbiosis: mutualisme, komensialisme dan parasitisme. Simbiosis mutualisme terjadi ketika kedua individu masing-masing mendapatkan keuntungan. Sebagai contoh: lebah dan bunga. Lebah mendapatkan madu dari bunga, sedangkan bunga terbantu proses penyerbukannya. Simbiosis komensalisme terjadi ketika satu individu mendapatkan keuntungan, individu lain tidak mengalami kerugian. Sebagai contoh, ikan hiu dan ikan remora. Ikan remora mendapatkan makanan dari sisa-sisa cabikan makanan hiu, dan ikan hiu tidak mengalami kerugian karena sisa-sisa cabikan makanan tersebut tidak berarti bagi dia. Simbiosis parasitisme terjadi ketika satu individu mendapatkan keuntungan tetapi individu yang lain menderita kerugian. Sebagai contoh, benalu dengan pohon mangga. Benalu menyerap makanan pohon mangga yang mustinya digunakan pohon mangga sendiri. Merkantilisme mirip dengan simbiosis parasitisme. Sedangkan Adam Smith berpendapat bahwa perdagangan harus saling menguntungkan kedua belah pihak yang berdagang, simbiosis mutualisme. Pertanyaannya adalah bagaimana perdagangan yang saling menguntungkan dapat terjadi? Dari mana, manfaat perdagangan tersebut berasal? Modul kegiatan belajar 2 ini akan membahas detil teori keunggulan absolut (absolute advantage) yang dikemukan oleh Adam Smith.
  • 48. e ESPA4226/MODUL 2 2.13 A. PENDAHULUAN Surutnya kebijakan merkantilisme pada abad 18 disebabkan oleh berkembangnya pemahaman mengenai definisi kemakmuran suatu negara/bangsa yang tidak terletak semata-mata dari banyaknya logam mulia, khususnya emas dan perak. Pendapat tersebut dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Smith menganjurkan bahwa perlu dilakukan perdagangan bebas (free trade) yang tidak terhalang oleh berbagai peraturan pemerintah yang membatasi perdagangan sehingga mampu mendorong kemakmuran suatu negara. Dewasa ini, kemakmuran sebuah negara/bangsa diukur dengan stok sumber daya manusia (SDM), karya manusia, dan sumberdaya alam yang tersedia untuk produksi barang dan jasa. Semakin besar stok sumberdaya yang bermanfaat, semakin besar aliran barang dan jasa untuk memenuhi kebutuan manusia dan semakin tinggi standar hidup sebuah bangsa. Sampai dengan awal abad 18, filosof seperti Richard Cantillon (1680?- 1734), Francois Quesnay (1694-1774), Jacques Turgot (1727-1781) dan lain- lain mengembangkan teori demokrasi liberal berdasarkan atas prinsip kapitalisme dengan fokus pada berjalannya pasar bebas (free market). Adam Smith (1776) menulis tentang sistim kebebasan alamiah (system of natural liberty) di mana kepentingan pribadi adalah kekuatan pendorong ekonomi, dan itu berfungsi ketika pasar adalah bebas tanpa campur tangan pemerintah. Pasar digerakkan oleh kekuatan gaib (invisible hand), yang lebih dikenal dengan ideologi persaingan bebas (laissez-faire ). Teori keunggulan absolut (absolute advantage) dibangun oleh Adam Smith atas kritik terhadap praktik merkantilisme. Dengan adanya proteksi dan monopoli yang dilakukan maka akan mengorbankan efisiensi dan produktivitas dan juga menyebabkan harga barang relatif menjadi lebih mahal sehingga hal ini akan mengurangi kesejahteraan rakyat. Ketika pengikut Merkantilisme percaya bahwa sebuah negara akan mendapatkan keuntungan di atas kerugian negara lain (simbiose parasitisme) dan melakukan pengaturan pemerintah yang ketat pada semua aktivitas ekonomi dan perdagangan, Adam Smith percaya semua negara akan mendapatkan keuntungan (simbiose mutualisme) dari perdagangan melalui perdagangan bebas dan menerapkan kebijakan laissez-faire (peran pemerintah yang minimal). Dalam bukunya, Adam Smith (1776) menyatakan:
  • 49. 2.14 EKONOMI INTERNASIONAL e ''Every individual necessarily labours to render the annual revenue of the society as great as he can. He generally, indeed, neither intends to promote the public interests, nor knows how much he is promoting it. By preferring the support of domestic to that of foreign industry, he intends only his own security; and by directing that industry in such a manner as its produce may be of the greatest value, he intends only his own gain, and he is in this, as in many other cases, led by an invisible hand to promote an end which was no part of his intention. Nor is it always the worse for the society that it was no part of it. By pursuing his own interest he frequently promotes that of the society more effectively than when he really intends to promote it. I have never known much good done by those who affected to trade for the public good. It is affectation, indeed, not very common among merchants, and very few words need be employed in dissuading them form it.'' (p. 423) Menurut Smith bahwa dalam perdagangan bebas setiap negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi komoditas yang memiliki keunggulan absolut (absolute advantage). Pengertian keunggulan absolut dihitung sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan oleh unit tenaga kerja dalam menghasilkan output (terkenal dengan nama teori nilai tenaga kerja, the labor theory ofvalue). Adam Smith menjelaskan keunggulan absolut dengan mengasumsikan tenaga kerja (labor) sebagai satu-satunya input produksi. Jadi, Adam Smith menekankan produktivitas tenaga kerja. Keuntungan ini akan diperoleh jika masing- masing negara mampu memproduksikan output tertentu dengan jam/hari kerja yang lebih sedikit dibandingkan dengan negara lain dalam memproduksi output yang sejenis atau keunggulan yang dimiliki dalam memproduksi output dengan biaya yang relative lebih rendah. Kemakmuran dan kekayaan negara hanya dapat diperoleh dengan menjalankan prinsip laissez faire (campur tangan pemerintah yang minimum) di dalam negeri dan prinsip perdagangan bebas dengan negara-negara lain. Dengan adanya perdagangan bebas maka para pelaku ekonomi perlu melakukan spesialisasi dalam upaya peningkatan efisiensi dan spesialisasi output berdasarkan pertimbangan keunggulan absolut. Selanjutnya, dengan adanya spesialisasi maka akan memberikan manfaat perdagangan (gains of trade) dan akan menekankan produksinya pada barang tertentu sesuai dengan keuntungan yang dimilikinya. Ketika Negara tersebut memiliki keunggulan absolut terhadap suatu komoditas maka lebih baik melakukan ekspor sedangkan komoditas yang tidak memiliki keunggulan absolute dilakukan impor untuk mendapatkan manfaat perdagangan.
  • 50. e ESPA4226/MODUL 2 Impor: produk yang tidak memiliki keunggulan absolut Negara: Tenaga Kerja - Produktivitas - Spesialisasi the labor theory ofvalue Gambar 2.2. Keunggulan Absolut 2.15 Ekspor: produk yang memiliki keunggulan absolut B. ILUSTRASI NUMERIK TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT Untuk memahami konsep Smith mengenai teori keunggulan absolut dalam perdagangan internasional, digunakan beberapa asumsi, sebagai berikut: 1. Hanya terdapat dua negara yang terlibat dalam perdagangan internasional 2. Masing-masing negara menghasilkan dua barang yang sama/sejenis 3. Berlaku labor theory of value (nilai suatu barang tergantung hanya atas jumlah tenaga kerja (jam/hari kerja) yang dibutuhkan dalam membuat suatu barang) 4. Skala basil konstan (Constant Return to Scale, CRS), yaitu ketika input- input secara proporsional dinaikan n kali maka output juga naik n kali. 5. Tidak ada biaya transaksi dan transportasi 6. Persaingan sempurna 7. Tidak ada perubahan teknologi Ilustrasi mengenai penjelasan teori keunggulan absolut dapat digambarkan melalui dua contoh berikut ini.
  • 51. 2.16 EKONOMI INTERNASIONAL e Contoh 1. Cara penyajian pada contoh 1 menggunakan banyaknya jam kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit output (input requirement). Misal dua negara Indonesia dan India memproduksi dua macam barang tas dan karpet. Satu tenaga kerja Indonesia, untuk memproduksi satu tas butuh 1 jam dan untuk memproksi satu meter karpet butuh 2 jam. Sehingga rasio tukar domestik satu unit dompet sama dengan 0.5 meter karpet. Sementara itu, satu tenaga kerja India, untuk memproksi satu tas butuh 2 jam dan untuk memproduksi satu meter karpet butuh hanya 1 jam. Sehingga rasio tukar domestik adalah satu unit dompet sama dengan 2 meter karpet. Tabel 2.1. Keunggulan Absolute (Jam kerja per unit output):/nput Requirement Negara Tas Karpet Rasio Tukar Domestik Indonesia 1 jam/unit 2jam/meter 1 meter karpet = 0.5 buah tas India 2 jam/unit 1 jam/meter 1 meter karpet = 2 buah tas Table 2.1 menunjukkan bahwa Indonesia dapat menghasilkan tas dalam 1 jam per unit tas, dan karpet dalam 2 jam per meter. India di lain pihak hanya mampu memproduksi tas 2 jam per tas dan karpet dalam 1 jam per meter. Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi tas sedangkan India pada karpet. Contoh 2. Pada contoh 2 menggunakan pendekatan banyak produksi unit yang dapat diproduksi per unit input (productivity). Sebagai contoh, Misalkan: Indonesia dan India memproduksi dua jenis komoditi yaitu tas dan karpet dengan asumsi (anggapan) masing-masing negara menggunakan input tenaga kerja untuk memproduksi kedua komoditi tersebut. Setiap satu tenaga kerja dapat memproduksi tas dan satu tenaga kerja yang lainnya untuk memproduksi karpet.
  • 52. e ESPA4226/MODUL 2 2.17 Tabel 2.2. Keunggulan Absolut (Output per Tenaga Kerja): Produktivitas Negara Tas Karpet Rasio Tukar Domestik Indonesia 8 unit 4 meter 1 meter karpet = 0.5 buah tas India 4 unit 9 meter 1 meter karpet = 2 buah tas Berdasarkan informasi di atas, Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam produksi tas dibandingkan dengan India, karena 1 tenaga kerja di Indonesia mampu memproduksi 8 unit dan India hanya bisa memproduksi 4 unit. Sedangkan India memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi karpet karena India bisa membuat 9 meter karpet sedangkan Indonesia hanya 4 meter karpet. Jadi, Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam produksi tas dan India memiliki keunggulan absolut dalam produksi karpet. Dasar rasio tukar domestik (kondisi ekonomi tertutup) adalah 1 meter karpet =5 buah tas untuk Indonesia dan 1 meter karpet =2 buah tas untuk India. Kemudian apabila Indonesia dan India melakukan perdagangan maka kedua negara akan mendapatkan keuntungan perdagangan (gains of trade) ketika rasio tukar domestiknya berada di antara kedua dasar tukar didalam negeri kedua negeri tersebut (5 buah tas < 1 meter karpet < 2 buah tas). Seandainya harga di pasar internasional adalah 1 meter karpet = 3 buah tas maka perdagangan antara Indonesia dan India akan menguntungkan kedua belah pihak. Indonesia akan memperoleh keuntungan dengan mengkhususkan diri, dikatakan berspesialisasi, pada produksi tas (sebelum terjadinya perdagangan didapatkan bahwa pertukaran 1 meter karpet dengan 5 buah tas, sedangkan ketika telah terjadi perdagangan Indonesia dapat menukar 1 meter karpet dengan 3 buah tas) dengan adanya perdagangan internasional maka dasar tukar tas terhadap karpet menjadi relatif lebih tinggi dibandingkan sebelum adanya perdagangan, demikian pula dengan India apabila India mengkhususkan diri pada produksi karpet (sebelum terjadinya perdagangan India hanya dapat menukar 1 meter karpet dengan 2 buah tas, sedangkan setelah terjadi perdagangan India dapat menukarkan 1 meter karpet dengan 3 buah tas). Perdagangan tersebut juga menguntungkan India karena pertukaran karpet terhadap tas juga relatif lebih tinggi dibandingkan sebelumnya dengan mendapatkan tas yang lebih banyak dibandingkan sebelum perdagangan.
  • 53. 2.18 EKONOMI INTERNASIONAL e Sehingga dengan adanya perdagangan diantara kedua negara Indonesia dan India maka akan mendapatkan manfaat dengan adanya spesialisasi produksi. Secara umum, dalam konteks perdagangan internasional, ketika di sebuah negara (misal negara A) satu tenaga kerja mampu memproduksi lebih banyak produk (misal produk X), dibanding satu tenaga kerja di negara lain (misal negara B); dan sebaliknya ketika satu tenaga kerja di negara B mampu memproduksi lebih banyak barang Y dibanding satu tenaga kerja di negara A, maka negara A akan berspesialisasi pada produk X dan negara B akan berspesialisasi pada produk Y. Dengan kata lain, negara A memiliki keunggulan absolut pada produk X dan negara B memiliki keunggulan barang Y. Jadi, dalam menjelaskan keunggulan absolut Adam Smith menggunakan teori nilai tenaga kerja (labor theory of value). Suatu barang dinilai didasarkan atas berapa jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam pembuatan per satu unit output. Jika sebuah negara dapat memproduksi satu unit output dengan lebih sedikit jumlah tenaga kerja yang terlibat dibanding negara lain, maka negara tersebut memiliki keunggulan absolut pada produk itu. Jadi, konsep keunggulan absolut terkait dengan konsep produktivitas. Tabel 1 menunjukkan ilustrasi konsep keunggulan absolut dua negara A dan B untuk produk X dan Y. Satu tenaga kerja di negara A bisa untuk menghasilkan produk 6X atau 4Y. Sementara itu, satu tenaga kerja di negara B bisa untuk menghasilkan lX dan SY. Maka dengan mudah dapat dikatakan bahwa negara A akan mengalokasikan tenaga kerjanya untuk produk X dan negara B akan mengalokasikan tenaga kerjanya untuk produk Y. Tabel 2.3. llustrasi Keunggulan Absolut Negara A Negara B Produk X 6 1 Produk Y 4 5
  • 54. e ESPA4226/MODUL 2 2.19 ____....... Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! Jika diketahui keadaan sebagai berikut. Jam kerja per unit output Negara x y A 6 8 B 8 4 a) Carilah negara yang memiliki keunggulan absolut, Jelaskan ! b) Negara A akan mengekspor apa dan Negara B akan mengekspor apa? c) Dengan menukarkan satu unit X untuk satu unit Y, Negara A akan mendapatkan keuntungan berapa jam kerja per unit output apabila dibandingkan dengan mengerjakan sendiri di dalam negeri. d) Jika keuntungan dalam jam kerja digunakan untuk menghasilkan X, berapa banyak tambahan X dapat dihasilkan? Petunjuk Jawaban Latihan a) Negara yang akan memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi barang X adalah negara A sedangkan untuk barang Y adalah negara B. Keunggulan absolut negara A dalam memproduksi barang X karena dapat memproduksi satu unit barang X di negara A hanya memerlukan 6 jam kerja sedangkan untuk negara B memerlukan 8 jam kerja sehingga negara A membutuhkan jam kerja yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan negara B; demikian pula untuk memproduksi barang Y. Satu unit produk barang Y di negara A membutuhkan 8 jam tenaga kerja sedangkan di negara B hanya membutuhkan 4 jam tenaga kerja. Sehingga negara B memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi barang Y relatif terhadap negara A.
  • 55. 2.20 EKONOMI INTERNASIONAL e b) Negara A akan mengekspor X karena memiliki keunggulan absolut paling besar dan B akan mengekspor Y yang juga memiliki keunggulan absolut paling besar. c) Negara A akan memperoleh keuntungan sebanyak 2 jam kerja per unit output dibandingkan seandainya A harus memproduksi n produk Y sendiri. d) Dengan tambahan 2 jam kerja, negara A dapat menambah produk X sebanyak 1/3 satuan. RANG KUMAN Teori keunggulan absolut (absolute advantage) dibangun oleh Adam Smith atas kritik terhadap praktik merkantilisme. Adam Smith percaya semua negara akan mendapatkan keuntungan dari perdagangan melalui perdagangan bebas dan menerapkan kebijakan laissez-faire. Dengan adanya perdagangan bebas maka para pelaku ekonomi perlu melakukan spesialisasi dalam upaya peningkatan efisiensi dan spesialisasi output berdasarkan pertimbangan keunggulan absolut. Selanjutnya, dengan adanya spesialisasi maka akan memberikan manfaat perdagangan (gains of trade) dan akan menekankan produksinya pada barang tertentu sesuai dengan keuntungan yang dimilikinya. Ketika negara tersebut memiliki keunggulan absolut terhadap suatu komoditas maka lebih baik melakukan ekspor sedangkan komoditas yang tidak memiliki keunggulan absolute dilakukan impor untuk mendapatkan manfaat perdagangan. TES F"DRMATIF" 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! Diketahui data sebagai berikut. Output per Tenaga Kerja Negara x y A 4 2 B 2 6
  • 56. e ESPA4226/MODUL 2 2.21 1) Keunggulan absolut dalam menghasilkan barang X dimiliki oleh Negara .... A. A B. B C. Adan B D. Tidak terdapat keunggulan absolut 2) Keunggulan absolut dalam menghasilkan barang Y dimiliki oleh Negara .... A. A B. B C. Adan B D. Tidak Terdapat keunggulan absolut 3) Negara A akan mengekspor apa dan negara B akan mengekspor apa .... A. A ekspor X dan B ekspor Y B. A ekspor Y dan B ekspor X C. A dan B kedua-duanya ekspor X. D. Tidak terjadi Ekspor 4) Dengan melakukan spesialisasi dan menukarkan satu unit Y untuk satu unit X maka negara A akan mendapatkan keuntungan output per labor sebanyak .... A. 4 B. 6 C. 2 D. 1/2 5) Perdagangan internasional dapat dilakukan apabila rasio tukar domestik barang X negara A < rasio tukar internasional < rasio tukar domestik barang X negara B, jadi dalam bilangan adalah .... A. 4/2 < rasio tukar intemasional < 216 B. 2/4 < rasio tukar internasional < 216 C. 216 < rasio tukar internasional < 4/2 D. 4/2 < rasio tukar internasional < 612 Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
  • 57. 2.22 EKONOMI INTERNASIONAL e Jumlah Jawaban yang Benar Tingkat penguasaan = - - - - - - - - - - - x 100% Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.
  • 58. e ESPA4226/MODUL 2 2.23 KEGIATAN BELAJAR 3 Teori Keunggulan Komparatif eori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo (1817) dalam publikasinya Principles of Political Economy and Taxation, di mana hukum keungulan komparatif (the law of comparative advantage) disampaikan. Meskipun demikian, sebenarnya keunggulan komparatif disebut-sebut pertama kali oleh Robert Torrens pada tahun 1815 dalam karya esainya tentang the Corn Laws, yang menyatakan bahwa tarif impor ditujukan untuk melindungi harga jagung di Inggris dan Irlandia dari persaingan dengan negara-negara penghasil jagung yang lebih murah. Torrens berkesimpulan bahwa keunggulan Inggris dalam perdagangannya dengan Purtugal menuntut Inggris mengimpor gabah, meskipun Inggris mungkin mampu memproduksi gabah lebih murah dibanding Portugal. Seperti juga Adam Smith, David Ricardo menggunakan konsep unit- tenaga kerja yang dibutuhkan (unit labor requirement) dalam menjelaskan teori keunggulan komparatif. Pada materi ini, kita akan membahas teori keunggulan komparatif. Teori ini merujuk pada kemampuan sebuah negara untuk memproduksi barang dan jasa tertentu dengan biaya oportunitas (opportunity cost) yang lebih rendah dibanding negara lain. Secara sederhana, biaya oportunitas dapat diartikan sebagai manfaat yang hilang karena kita sudah melakukan pilihan tertentu. Sebagai contoh, kita hanya memiliki waktu terbatas yang dapat digunakan untuk kuliah atau tidur. Ketika kita memutuskan untuk kuliah, maka kita kehilangan manfaat jika waktu kita tersebut kita alokasikan untuk tidur. Keunggulan komparatif menjelaskan bagaimana perdagangan international dapat menguntungkan bagi kedua negara sekalipun satu negara dapat memproduksi semua barang lebih produktif dibanding negara yang lain. Dengan kata lain, meskipun satu negara memiliki keungulan absolut untuk semua produk yang dihasilkan, David Ricardo berpendapat bahwa perdagangan internasional masih mungkin dilakukan. Dalam menjelaskan konsep keunggulan komparatif, David Ricardo menggunakan model yang kemudian dikenal dengan nama Model Ricardian.
  • 59. 2.24 EKONOMI INTERNASIONAL e A. ASUMSI MODEL RICARDIAN Model adalah penyederhanaan dunia nyata. Gambar 2.3. menunjukkan perbedaan dunia nyata dan model. Variabel-variabel saling terkait dengan variabel-variabel yang lain. Keterkaitan-keterkaitan antarvariabel-variabel dalam dunia nyata adalah sangat kompleks dan simultan. Generalisasi dan analisis akan sulit untuk dilakukan pada hubungan keterkaitan yang kompleks dan simultan. Oleh karena itu, orang biasanya membentuk model dengan memasukkan variabel-variabel yang dianggap paling relevan dan mengisolasi variabel-variabel lainnya. ~ --- -~- [),LJI~l_~ '1~·~,t·a Se.m.1i1a V.a11 1,~11&el• 11.. 1. - ~~~f;,~.I.tlt'8"~~·SJ ~l~F.l•· (jj1•J4 ~l!l'I"~.lU;a111 ·1·-------- Gambar 2.3. Dunia Nyata dan Model: Asumsi _,,.,..,; _.. ~~ ft ~ / l L'eiilcl .--~. / ~fl¥0€l~rl!!fllla~"' I ~~f,at'.} · • ~'}!JS $(~~pr~ ril~.ll~U Untuk melakukan penyederhanaan dunia nyata dengan menggunakan model, orang harus menerapkan asumsi-asumsi. Begitu pula David Ricardo juga menerapkan asumsi-asumsi dalam membentuk Model Ricardian. Asumsi-asumsi Model Ricardian tersebut adalah: 1. Negara memiliki sumberdaya yang tetap dan identik. Sumber daya digunakan untuk menghasilkan output. Keterbatasan sumber daya akan menentukan jumlah maksimum output yang mampu dihasilkan oleh perekonomian disebut batas kemungkinan produksi (Production Po.ssibility Frontier, PPF). Sumberdaya yang tetap berarti PPF tetap. Sumber daya identik berarti memiliki tingkat susbtitusi yang sempurna untuk berbagai penggunaan. Dalam dunia nyata, sumber daya bisa berubah dan tidak identik. Contoh, penemuan sumber daya baru akan menambah jumlah sumber daya yang ada; tenaga kerja memiliki ketrampilan yang berbeda-beda.
  • 60. e ESPA4226/MODUL 2 2.25 2. Faktor-faktor produksi bebas bergerak dalam hal penggunaannya dalam satu negara. Faktor-faktor produksi dapat digunakan untuk memproduksi bermacam-macam barang. Alternatif penggunaan faktor-faktor produksi tersebut adalah bebas. Dengan kata lain, realokasi faktor-fakor produksi bebas dilakukan. Tentu saja, asumsi ini mengandung pengertian tingkat substitusi yang sempuma antara faktor produksi. Misal, orang yang sudah terlibat dalam produksi suatu barang bisa berpindah bebas ke produksi barang lain. Dalam kenyataan, hal ini tidak terjadi karena adanya spesialisasi. Orang yang sudah bekerja di produksi kertas, sangat sulit pindah ke produksi pesawat terbang, karena kedua produksi tersebut mensyaratkan ketrampilan yang berbeda. Paling tidak, orang tersebut butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan ketrampilan yang baru. Dalam dunia nyata, kemungkinan terdapat hambatan-hambatan bagi seseorang untuk pindah dari satu sektor ke sektor yang lain, seperti hambatan-hambatan budaya, sosial, pemerintah, institusi dan lain-lain. 3. Fakor-faktor produksi tidak bisa pindah dari satu negara ke negara lain. Meskipun faktor produksi tersebut dapat bergerak bebas dari sektor ke sektor lain, atau produksi sesuatu barang ke produksi produksi barang lain dalam suatu negara; namun faktor produksi tersebut tidak bisa pindah dari satu negara ke negara lain. 4. Teori nilai tenaga kerja (labor theory of value) diterapkan dalam model. Labor theory of value adalah teori ekonomi mengenai nilai, yang mengatakan bahwa nilai (value) barang/jasa terkait dengan jumlah tenaga kerja (labor) yang dibutuhkan untuk memproduksinya. Semakin banyak tenaga kerja yang terkait dalam produksi suatu barang, semakin mahal harga barang tersebut. Sebaliknya, semakin sedikit tenaga kerja yang terkait dalam produksi suatu barang, semakin murah harga barang tersebut. 5. Tingkat teknologi tetap untuk kedua negara. Teknologi akan membatasi kemampuan produksi suatu perekonomian. Tingkat teknologi yang tetap berarti batas kemampuan tidak berubah. Secara teoritis, pertumbuhan output bisa disebabkan oleh pertumbuhan sumber daya dan teknologi. 6. Unit biaya produksi tetap. Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara input (misal tenaga kerja, L), sedangkan fungsi biaya menunjukkan hubungan antara total biaya (total cost, TC) dan output yang diproduksi (Q). Hubungan antara fungsi produksi dan fungsi biaya ditunjukkan oleh Gambar 2.4. Semakin banyak jumlah output (Q) yang
  • 61. 2.26 EKONOMI INTERNASIONAL e dihasilkan membutuhkan semakin banyak input (L), semakin banyak biaya total (TC) yang dibutuhkan meskipun tambahan biaya (biaya marginal, MC) tetap. Asumsi ini berarti bahwa untuk menghasilkan tambahan satu unit produksi dibutuhkan biaya yang tetap, dengan kata lain marginal (marginal cost) adalah tetap. Fungsi biaya memiliki bentuk linier sehingga biaya marginal (marginal cost) yang tetap . Tenagakerja, L Fungsi Produksi, Q=f(L) Biaya Total, TC I Output, Q --------,----- • Fungsi Biaya, TC=f(Q) -------- Biaya Marginal, MC ...: Output, Q I I I I I I I I I I I I I I I I I Gambar 2.4. Output, Q Hubungan antara Produksi dan Biaya
  • 62. e ESPA4226/MODUL 2 2.27 7. Kesempatan kerja penuh. Perekonomian dalam kondisi kesempatan kerja penuh, tidak ada faktor produksi yang menganggur. 8. Persaingan sempurna. Bentuk pasar akan menentukan perilaku produsen dan konsumen. Pada pasar monopoli, di mana produsen hanya ada satu, produsen akan menentukan harga (price maker). Sebaliknya, pada pasar persaingan sempurna (perfect competition) individu produsen maupun konsumen hanya sebagai pengambil harga pasar (price taker). lndividu produsen tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar. 9. Tidak ada campur tangan pemerintah. Asumsi ini mengindikasikan tidak adanya halangan perdagangan seperti tarif, kuota dan lain-lain. Perdagangan ditentukan oleh pasar. 10. Transportasi internal dan eksternal adalah nol. Aktifitas ekonomi ada tiga macam, yaitu: produksi, konsumsi, dan distribusi. Dalam kenyataan, barang yang diproduksi perlu jasa distribusi atau angkutan/transportasi untuk sampai di tangan konsumen. Tentu saja, jasa angkutan/transportasi membutuhkan biaya. Asumsi transportasi internal dan eksternal adalah nol berarti bahwa perdagangan hanya ditentukan oleh perbedaan kondisi domestik (produksi dan konsumsi) negara-negara, bukan karena adanya biaya transportsi internal dan eksternal (distribusi). 11. Dua komoditi dan dua negara. Asumsi ini memiliki arti bahwa dalam perekonomian hanya memproduksi dua barang misal X dan Y; dan hanya terdiri dari dua negara, misal A dan B. Teori keunggulan absolut oleh Adam Smith memang sangat sederhana karena tidak memperhatikan kemungkinan adanya negara yang sama sekali tidak memiliki keunggulan absolut pada semua barang yang diproduksi. Apakah kemudian negara tersebut tidak mungkin ikut serta dalam perdagangan internasional? Berapa besar dasar tukar yang mungkin terjadi seandainya negara tersebut ikut serta dalam perdagang internasional? Teori keunggulan absolut tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Oleh karena itu, David Ricardo mencoba membuat teori yang mampu menjawab kelemahan teori keunggulan absolut Adam Smith. David Ricardo membagi perdagangan menjadi dua, yaitu: perdagangan domestik (dalam negeri) dan perdagangan internasional (luar negeri). Dalam perdagangan domestik, asumsi persaingan bebas, dan kebebasan bergerak bagi faktor-f'aktor produksi, menyebabkan perdagangan domestik berjalan atas dasar biaya tenaga kerja (labor cost). Spesialisasi didasarkan atas