SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
MEMAHAMI POLUSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANUSIA DAN
LINGKUNGAN............................................................................................. 36
2. MEMAHAMI POLUSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANUSIA DAN
LINGKUNGAN............................................................................................. 37
2.1. Sumber Polusi ................................................................................... 37
2.2. Mengidentifikasi Jenis Limbah .......................................................... 39
2.3. Mengidentifikasi Jenis Polusi Pada Lingkungan Kerja ..................... 42
2.3.1. Kebisingan Bunyi..................................................................... 44
2.3.2. Polusi Udara ............................................................................. 50
2.3.3. Polusi Sampah Organis............................................................ 53
2.4. Mendeskripsikan Dampak Polusi Terhadap Kesehatan Manusia dan
Lingkungan ................................................................................................. 55
2.4.1. Limbah Senyawa Air Raksa ..................................................... 57
2.4.2. Limbah Bahan Makanan Tambahan........................................ 58
2.4.3. Limbah Detergen, ..................................................................... 61
2.4.4. Limbah Pestisida ...................................................................... 62
2.4.5. Limbah MSG atau Monosodium Glutamate,.......................... 64
2.5. Kunci jawaban soal Latihan ............................................................. 66
2.6. Soal-Soal ...........................................................................................
MEMAHAMI POLUSI DAN DAMPAKNYA
PADA MANUSIA DAN LINGKUNGAN
MENGIDENTIFIKASI JENIS LIMBAH/SAMPAH
Indikator
- Pengertian limbah sebagai buangan hasil akibat aktivitas manusia yang akan mengganggu
keseimbangan alam jika jumlahnya melebihi nilai ambang batas.
- Macam-macam limbah diidentifikasi berdasarkan sumber yang ada di lingkungan.
- Jenis limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa daur ulang dan dengan daur ulang didata dan
dipilah dengan benar.
- Pengelompokkan limbah berdasarkan jenis senyawa dan wujudnya dilakukan dengan benar.
Pengertian
“Limbah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau
utama dalam pembuatan atau pemakaian barang yang rusak atau memiliki cacat dalam
pembuatan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”. (kamus istilah
lingkungan, 1994).
Sinonim limbah adalah sampah. Ada beberapa pendapat yang mendefinisikan tentang sampah:
a. “Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia
maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis”. (Istilah Lingkungan untuk
Manajemen, Ecolink, 1996)
b. “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai
semula” (Tanjung, Dr. M. Sc., 1982)
c. “Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai”. (Radyastuti, W. Prof. Ir., 1996)
Macam-macam Limbah
Berdasarkan asalnya, limbah padat dapat digolongkan sebagai :
- Limbah Organik
- Limbah Anorganik
Limbah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam
atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Limbah ini dengan mudah
diuraikan dalam proses alami. Limbah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik.
Termasuk limbah organik, misalnya dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.
Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi,
atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan
alumunium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Limbah jenis ini pada
tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
Kertas koran, dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan
karton termasuk limbah organik. Tetapi kertas, koran, dan karton dapat diaur ulang seperti
limbah anorganik lain (misalnya, gelas, kaleng, dan plastik).
Sumber Limbah
a. Limbah dari Pemukiman
Umumnya limbah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga
bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lain-lain.
b. Limbah dari Pertanian dan Perkebunan
Limbah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya. Sebagian
besar limbah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk.
Untuk limbah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus agar tidak
mencemari lingkungan. Limbah pertanian lainnya adalah lembaran plastik penutup tempat
tumbuh-tumbuhan berfungsi untuk mengurangi penguapan dan penghambat pertumbuhan gulma
namun plastik ini dapat didaur ulang.
c. Limbah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung
Limbah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran ini biasa berupa bahan organik
maupun anorganik. Limbah organik, misalnya : kayu, bambu, triplek. Limbah anorganik,
misalnya : semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca dan kaleng.
d. Limbah Perdagangan dan Perkantoran.
Limbah yang berasal daei daerah perdagangan seperti: toko, pasar tradisional, warung pasar
swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas dan bahan organik termasuk limbah
makanan dan restoran.
Limbah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan swasta biasanya terdiri
dari kertas, alat tulis menulis (pulpen, pensil, spidol, dan lain-lain), toner fotokopi, pita printer,
kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita mesin ketik, klise film, komputer
rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan kimia harus dikumpulkan secara terpisah
dan harus memperoleh perlakuan khusus karena berbahaya dan beracun.
e. Limbah dari Industri
Limbah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia
serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik, kain/lap
yang jenuh degan pelarut untuk pembersihan). Limbah industri berupa bahan kimia yang sering
kali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang.
Ada beberapa limbah yang memerlukan penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang
akan ditimbulkannya. Limbah khusus ini antara lain:
a. Limbah dari Rumah Sakit
Limbah rumah sakit merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan, peralatan
(misalnya pisau bedah yang dibuang), botol infus dan sejenisnya, serta obat-obatan (pil, obat
bius, vitamin). Semua sampah ini mungkin terkontaminasi oleh bakteri dan sebagiannya beracun
sehingga berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya.
Cara pencegahan dan penanganan limbah rumah sakit antara lain :
- Sampah rumah sakit perlu dipisahkan.
- Sampah rumah sakit harus dibakar di dalam sebuah inseminator milik rumah sakit..
- Sampah rumah sakit ditampung di sebuah kontainer dan selanjutnya dibakar di tempat
pembakaran sampah.
- Sampah biomedis disterilkan terlebih dahulu sebelum dibuang ke landfill.
b. Akumulator Bekas
Baterai umumnya berasal dari sampah rumah tangga dan biasanya mengandung logam berat
seperti raksa dan kadmium. Logam berat sangat berbahaya bagi kesehatan. Akumulator dengan
asam sulfat atau senyawa timbal berpotensi menimbulkan bahaya bagi manusia. Baterai harus
diperlakukan sebagai samah khusus. Saat ini di Indonesia, baterai kering hanya dapat disimpan
di tempat kering sampai tersedia fasilitas pengolahan.
Jenis sampah khusus lainnya adalah :
- Bola lampu bekas;
- Pelarutan dan cat;
- Zat-zat kimia pembasmi hama dan penyakit tanaman seperti insektisida, pestisida.
- Sampah dari kegiatan pertambangan dan eksplorasi minyak;
- Zat-zat yang mudah meledak dalam suhu tinggi.
Efek limbah terhadap Manusia dan Lingkungan
a. Dampak terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan limbah yang kurang memadai (pembuangan limbah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai
binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan
yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
- Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah
dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah
(haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya
kurang memadai.
- Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
- Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (Taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam
pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
- Limbah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal dunia
akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari
limbah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.
b. Dampak terhadap lingkungan
Cairan rembesan limbah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasyuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini
mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.
Penguraian limbah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair
organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat
meledak.
Sumber daya Alam.
Sumber daya alam meliputi semua biomassa yaitu keseluruhan makhluk, baik yang hidup
maupun yang mati (hewan dan tumbuhan), juga benda mati seperti air, tanah, dan batuan, serta
gas-gas di atmosfer. Pemanfaatan sumber daya alam ini mencakup antara lain: konsumsi ikan,
air, dan kayu bakar secara langsung. secara tidak langsung, misalnya pengolahan batuan (bijih)
menjadi bahan kayu untuk memproduksi besi, tembaga. Sering kali sumber daya alam dapat
dimanfaatkan secara multiguna.
Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Sumber daya alam terbarui
- Sumber daya alam tak terbarui
a. Sumber Daya Alam Terbarui
Sumber daya alam terbaharui adalah sumber daya yang diproduksi secara alami atau dengan
bantuan manusia (pertanian, hutan dan lain-lain) atau dapat ditumbuhkan kembaliu dalam waktu
relatif singkat/endek (bulan, tahun)
Jika eksploitasi dilakukan dengan pola mendukung (seimbangantara input dan output) sumber
daya ini tidak terbatas ketersediannya, misalnya penanaman secara berkelanjutan dalam
pertanian atau penghutanan kembali.
Tergolong dalam sumber daya alam ini adalah :
- Hasil hutan (kayu, bambu).
- Hasil pertanian dan perkebunan (umbi-umbian, palawija, beras, sayur-sayuran, buah-buahan,
minyak sayur, kapas, gula, dan lain-lain.
- Hasil perikanan (ikan, udang, dan lain-lain).
- Hasil peternakan (daging, susu, wol, kulit dan lain-lain).
b. Sumber Daya Alam Tak Terbarui
Sumber daya alam tak terbarui adalah sumber daya alam yang persediaannya terbatas dan tidak
tersedia dalam jangka lama. Dalam beberapa kasus, karena keberadaannya yang melimpah
membuatnya dieksploitasi secara tidak terbatas, tanpa memperhatikan kepentingan generasi
mendatang dan dampak eksploitasi terhadap lingkunga.
Sebenarnya eksploitasi terhadap sumber daya ini adalah terbatas, baik untuk jangka waktu
pendek maupun lama, tanpa ada sumber lain dan tidak dapat ditumbuhkan kembali, meskipun
beberapa jenis dari sumber ini dapat diperbaharui tetapi dalam waktu jutaan tahun lamanya.
Termasuk golongan ini adalah : minyak bumi, uranium, bijih besi, batu bara, bauksit, dan
mineral-mineral lainnya.
Limbah di alam dan di Industri
a. Limbah di Alam
Secara alami tumbuh-tumbuhan mengatur sendiri kesuburan tanah di bawah tempat tumbuhnya.
Dedaunan tua yang jatuh lama-kelamaan akan membusuk dan terurai. Setelah mineralnya bebas
dan bercapur tanah, mineral ini akan diserap kembali oleh akar tumbuhan. Dengan cara serupa,
senyawa karbon dari zat organik akan dilepas ke udara dalam bentuk CO2. Selanjutnya, daun
tumbuhan akan menyerap kembali proses fotosintesis. Siklus alami ini adalah suatu proses yang
berlangsungnya terus menerus. sampah/limbah hasil metabolisme dari hewan dan tumbuhan juga
akan mengalami siklus yang serupa.
b. Produksi di Industri dan Limbah
Di alam semua zat organik dapat diadur ulang, dimana beberapa spesies tertentu mengkonsumsi
limbah yang dihasilkan oleh organisme lain. Contohnya, Hyena memakan bangkai binatang,
jamur menguraikan dedaunan, dan lain-lain. Sebaliknya, prosesa di industri sangat tidak efektif.
Orang membuat produk yang secara tidak langsung dapat menghasilkan sejumlah limbah pada
setiap tahapan proses di samping produk itu sendiri. Beberapa contoh mengenai produk atau
proses sampah yang dihasilkan:
Membuat besi dari bijih besi → kerak besi sebagai sampah produksi.
Kaca dipotong untuk jendela dengan ukuran tertentu → limbah potongan kaca
Membuat bingkai jendela dari pelat alumunium → limbah potongan alumunium.
Kertas cetak dipotong sesuai ukuran tertentu → limbah kertas.
c. Peredaran Produk dari Industi ke Konsumen
Produk pabrik telah melalui beberapa tahap produksi, dari proses awal hingga pengerjaan akhir,
meliputi kontrol mutu dan pengemasan, yang selanjutnya diangkut untuk diperdagangkan, dan
terakhir sampai ke konsumen. Pada setiap tahap yang dilalui oleh produk ini dapat timbul
sampah. roses industri ini juga memberikan dampak lain terhadap lingkungan, baik itu mengenai
energi, air, maupun udara.
Oleh karena alasan ekonomi dan ekologi, industri harus terus menerus mencari jalan untuk
meningkatkan efisiensi dan mengurangi sampah yang dihasilkan di pabriknya. Jika mungkin,
sampah produksi didaur ulang untuk dimanfaatkan kembali dalam proses produksi (contohnya di
pabrik botol dari gelas: pecahan gelas dicairkan lagi), bahan kimia digunakan lagi dan lagi di
dalam suatu proses tertutup. hal ini dikenal sebagai “teknologi bersih”.
d. Bentuk pengemasan
Kemasan menduduki posisi dominan dalam menentukan nilai jual suatu produk. walaupun fungsi
utama dari kemasan adalah untuk melindungi produk dari kerusakan, tetapi transportasi secara
modern dan penyimpanan barang membuat kemasan menjadi lebih penting. Ditambah lagi
dengan sikap konsumen yang lebih suka dengan kemasan yang menarik dan berwarna-warni.
Kemasan untuk alasan perlindungan, pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan dengan bahan
misalnya dari karton, kayu, plastik, kertas, dan kaleng, di satu sisi merupakan sumber sampah
yang besar.
1) Pengemasan Tradisional
Pada masa lampau pembungkus atau kemasan terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat didaur
ulang oleh alam, contohnya:
- Daun pisang dipakai untuk membungkus nasi atau jenis makanan lainnya.
- Daun pohon jati digunakan untuk membungkus ikan ataupun daging.
- Daun pandan digunakan untuk membungkus makanan tradisional yang terbuat dari gandum.
- Bambu dan jenis kayu lainnya dapat digunakan untuk mengemas barang-barang yang akan
dibawa kepasar atau ke kota.
Kelebihan dari pengemasan tradisional adalah :
- Bahan berasal dari sumber daya alam terbarui, sehingga mudah tersedia.
- Kalau di buang ke alam dapat diuraikan oleh mikroorganisme, bahkan menjadi pupuk untuk
makhluk hidup lain
- Ekonomis dan terjangkau oleh masyarakat.
Kekurangan dari pengemasan tradisional adalah pada tidak sempurnanya perlindungan pada
produk sehingga tidak terjamin kualias dan kuantitasnua untuk jangka waktu lama maupun
keamanan produk selama pengangkutan jarak jauh.
2) Pengemasan Modern
Dengan kemajuan teknologi yang serba canggih, kemasan tradisional sudah mulai ditinggalkan.
Daun-daunan sudah diganti dengan kaleng yang dilapisi timah, kaleng alumunium, plastik,
kertas, stirofoam atau kombinasi dari berbagai bahan sintetis. Disamping mempunyai kelebihan,
kemasan modern juga mempunyai kekurangan.
Kelebihan Pengemasan Modern.
- Perlindungan sempurna terhadap produk dari sinar matahari, panas, debu/kotoran, insekta, dan
lain-lain sehingga sangat higienis dan terjaga kualitasnya untuk jangka waktu lama.
- Dapat dituliskan berbagai macam informasi mengenai produk, seperti: komposisi, merek, nama
produk, produsen, kode produksi, dan tanggal kadaluarsa.
- Memudahkan pengangkutan dan penyimpanan.
Kekurangan Pengemasan Modern
- Bahan baku kebanyakan berasal dari sumber daya alam tidak terbarui.
- Untuk memproduksinya memerlukan banyak energi.
- Biayanya mahal, baik selama proses maupun setelah jadi barang.
- Digunakan sesaat, kemudian dibuang sebagai sampah.
- Tidak dapat atau sulit diuraikan oleh mikroorganisme pengurai.
- Beberapa diantaranya mengandung zat berbahaya dan beracun.
Cara-cara Pengolahan Limbah.
1) Sampah Organik
a. Makanan Ternak
Di beberapa negara, sampah organik yang berasal dari restoran biasanya dikumpulkan oleh
peternak dan digunakan sebagai makanan binatang ternak, misalnya babi, unggas.
Di Indonesia, sampah organik dari pasar yang berupa sayur-sayuran (kobis, slada air, sawi), daun
pisang, dan sisa makanan biasanya diambil untuk makanan kelinci, kambing, dan juga ayam atau
itik. Hal ini sangat bermanfaat sebab selain mengurangi jumlah sampah juga mengurangi biaya
peternakan. Namun, sampah organik ini harus dibersihkan dan dipilah terlebih dahulu sebelum
dikonsumsi oleh ternak. Sebab akan bermasalah jika sampah organik tadi bercampur dengan
sampah-sampah yang mengandung logam-logam berat yang dapat terakumulasi di dalam tubuh
ternak tersebut.
b. Komposting
Pengkomposan merupakan upaya pengolahan sampah, segaligus usaha mendapatkan bahan-
bahan kompos yang sangat menyuburkan tanah. Sistem ini mempunyai prinsip dasar mengurangi
atau mendegradasi bahan-bahan organik secara terkontrol menjadi bahan-bahan anorganik
dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme yang berperan dalam
pengolahan ini dapat berupa bakteri, jamur, khamir, juga insekta dan cacing. Agar pertumbuhan
mikroorganisme optimum, maka diperlukan beberapa kondisi, diantaranya campuran yang
seimbang dari berbagai komponen karbon dan nitrogen, suhu, kelembaban udara (tidak terlalu
basah dan tidak terlalu kering), dan cukup kandungan oksigen (aerasi baik).
Sistem pengkomposan ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
- Merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan.
- Bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli.
- Masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan instalasi yang mahal.
- Unsur hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika dibanding dengan pupuk buatan.
c. Biogas
Para petani selalu mencari jalan untuk meningkatkan taraf hidupnya. salah satu cara peningkatan
taraf hidup ialah dengan cara membuat bahan bakar untuk memasak. Dewasa ini banyak petani
membuat bahan bakar biogas berskala kecil di rumah. Biogas adalah gas-gas yang dapat
digunakan sebagai bahan bakar yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah organik atau
campuran dari keduanya. secara garis besar, biogas dapat dibuat dengan cara mencapur sampah-
sampah organik dengan air kemudian dimasukkan ke dalam tempat yang kedap udara.
Selanjutnya dibiarkan selama kurang lebih 2 (dua) minggu.
Sampah yang dibuat biogas ini mempunyai kelebihan antara lain:
- Mengurangi jumlah sampah.
- Menghemat energi dan merupakan sumber energi yang tidak merusak lingkungan.
- Nyala api bahan bakar biogas ini terang/bersih, tidak berasap seperti arang kayu atau kayu
bakar. Dengan menggunakan biogas, dapur serta makanan tetap bersih.
- Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk kandang.
2) Sampah Anorganik
Sampah anorganik seperti botol, kertas, plastik dan kaleng, sebelum dibuang ke TPA sebaiknya
dipilah terlebih dahulu. Karena dari jenis sampah ini masih ada kemungkinan untuk
dimanfaatkan ulang maupun untuk didaur ulang.
a. Dijual ke Pasar Loak/Dirombeng untuk Bahan Baku
Sisi lain dari pemanfaatan sampah anorganik, seperti kertas bekas, koran bekas, majalah bekas,
botol bekas, ban nekas, radio tua, TV tua, dan sepeda usang, adalah dijual ke pasar loak. Atau
jika enggan pergi ke pasar loak, juga dapat memanggil tukan loak yang biasa membeli barang-
barang bekas ke rumah-rumah. Cara lain dapat juga di jual ke tetangga ataupun teman. Dengan
demikian, sudah ada usaha mengurangi jumlah sampah yang ada. Cobalah untuk mengumpulkan
barang-barang bekas kemudian dijual, pendapatan rumah tangga akan bertambah.
b. Daur Ulang
Berbicara mengenai proses daur ulang, ada baiknya apabila mengetahui jenis sampah yang dapat
didaur ulang.
Sampah-sampah yang dapat di daur ulang, antara lain:
- Sampah plastik.
- Sampah logam
- Sampah kertas
- Sampah kaca.
c. Sanitary Landfill
Ini merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang
baik. Sampah dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Kemudian sampah dipadatkan
dengan traktor dan selanjutnya ditutup tanah. Cara ini akan menghilangkan polusi udara. Pada
bagian dasar tempat sampah tersebut dilengkapi dengan sistem saluran leachate yang berfungsi
sebagai saluran limbah cair sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai
atau ke lingkungan. Di sanitary landfill tersebut juga dipasang pipa gas untuk mengalirkan gas
hasil aktivitas penguraian sampah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sanitary
landfill, yaitu :
- Semua lanfill adalah warisan bagi generasi mendatang.
- Memerlukan lahan yang luas.
- Penyediaan dan pemilihan lokasi pembuangan harus memperhatikan dampak lingkungan.
- Aspek sosial harus mendapat perhatian.
- Harus dipersiapkan instalasi drainase dan sistem pengumpulan gas.
- Kebocoran ke dalam sumber air tidak dapat ditolerir (kontaminasi dengan zat-zat beracun)
- Memerlukan pemantauan yang terus menerus.
d. Pembakaran
Sampah padat dibakar di dalam insinerator. Hasil pembakaran adalah gas dan residu
pembakaran. Penurunan volume sampah padat hasil pembakaran dapat mencapai 70%. Cara ini
lebih relatif mahal dibanding dengan sanitary lanfill, yaitu sekitar 3 x lipatnya.
Kelebihan sistem pembakaran ini adalah :
- Membutuhkan lahan yang relatif kecil dibanding sanitary landfill.
- Dapat dibangun di dekat lokasi industri.
- Residu hasil pembakaran relatif stabil dan hampir semuanya bersifat anorganik.
- Dapat digunakan sebagai sumber energi, baik untuk pembangkit uap, air panas, listrik, dan
pencairan logam.
Kekurangannya terletak pada mahalnya investasi, tenaga kerja, biaya erbaikan dan pemeliharaan,
serta masih membuang residu, menghasilkan gas.
Secara umum proses pembakaran di dalam insinerator adalah :
- Sampah yang dapat dibakar dimasukkan di dalam penyimpan atau penyuplai.
- Berikutnya, sampah diatur sehingga dapat dimanfaatkan sebagai penutup sampah pada lanfill.
- Sedangkan hasil berupa gas akan dialirkan melalui cerobong yang dilengkapi dengan scruber
atau ditampung untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit energi.
Tanggung Jawab Pengelolaan Sampah
Kalau diperhatikan proses diberbagai industri, maka input dari proses tersebut adalah bahan
mentah dan energi. Setelah mengalami proses produksi, input tadi akan diubah menjadi produk-
produk. Produk yang dihasilkan, setelah dikemas, akan didistribusikan melalui berbagai jenis alat
transportasi kepada konsumen/pemakai. Setelah dari pemakai pertama mungkin produk ini akan
dimanfaatkan oleh pemakai kedua atau mengalami daur ulang. Pada akhir masa pakai, produk
tersebut akan menjadi barang yang disebut sampah. Karena hampir semua kegiatan manusia,
khusunya produksi di industri perdagangan dan umumnya kegiatan pemakaian produk,
mempunyai andil dalam menghasilkan sampah, maka semua orang yang terkait aktivitas tersebut
mempunyai tanggung jawab yang sama dalam menangani dan menglola sampah.
a. Industri
Selain menghasilkan output berupa produk yang berguna, industri juga menghasilkan sampah
sebagai hasil samping dari produknya, baik berupa padat, cair, maupun gas. Dengan demikian,
sudah selayaknya jika industri tidak hanya memfokuskan perhatian pada produksi saja, yang
jelas akan memberikan keuntungan, tetapi juga bertanggung jawab untuk menangani kerusakan
lingkungan yang diakibatkan oleh proses produksinya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan
oleh industri, antara lain :
- Penghematan sumber daya alam.
- Lebih mengutamakan penggunaan sumber daya alam terbarui.
- Mengutamakan pembuatan produk yang tahan lama/awet
- Menggunakan kemasan yang dapat dipakai/didaur ulang dan mendaur ulang sampah yang
dihasilkan sebagai hasil samping produk.
- Mengupayakan teknologi substitusi, teknologi bersih.
b. Perdagangan
Di kota-kota besar, para pemiliki toko atau swalayan mendesain tas plastik pembungkus seindah
mungkin walaupun harus mengeluarkan biaya lebih. Kemudian tas ini menjadi tanggung jawab
konsumen dalam pembuangan maupun pemakaian selanjutnya. Pandangan semacam ini harus
berangsur diubah karena menyebabkan sampah plastik yang beredar di masyarakat semakin
besar.
Sampah perdagangan, seperti halnya plastik pembungkus ini, seharusnya adalah tanggung jawab
pemilik toko atau swalayan. para pedagang ini dapat membentuk mitra kerja dalam pengumpulan
sampah untuk digunakan lagi atau didaur ulang. Jika hal ini dapat dilakukan ada beberapa hal
yang dapat dinikmati, yaitu :
- Biaya bahan baku plastik berkurang, yang berarti juga penghematan sumber daya alam.
- Terciptanya lapangan kerja, terutama bagi pemulung.
- Terciptanya suasana lingkungan yang bersih.
- Konsumen akan menghargai dan lebih suka membeli barang-barang dari perusahaan yang
berorientasi lingkungan.
c. Kebiasaan Konsumen dan Usia Pakai Produk
Apa yang terjadi dengan kemasan bahan makanan yang te;ah dikonsumsi? Atau bahan makanan
rusak yang tidak dapat dikonsumsi lagi?. Segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia akan
menghasilkan sampah. Sekarang marilah kita banyangkan, jika setiap orang menghasilkan
sampah 2 dm3/hari. Di Indonesia dengan jumlah penduduk ± 200 juta jiwa akan menghasilkan
sampah 380.000 m3/hari. Jika sampah tersebut dimasukkan truk berkapasitas 10 m3 , dibutuhkan
38.000 truk. Jika panjang tiap truk 8 meter, maka setiap hari akan ada antrean truk untuk
mengangkut sampah sepanjang 304 km. Ini sebanding dengan jarak dari Semarang ke Bandung.
Dengan memperhatikan besarnya jumlah sampah yang timbul setiap hari, ada beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk membantu menangani masalah sampah:
- Menentukan prioritas sebelum membeli barang.
- Menghindari konsumsi terhadap barang-barang yang tidak dapat didaur ulang (oleh alam).
- Membeli produk yang tahan lama.
- Menggunakan produk selama mungkin, jangan hanya menganut mode.
- Usahakan memperbaiki barang yang rusak sebelum membuangnya tanpa pertimbangan.
- Berikan barang-barang yang sudah tidak dibutuhkan lagi kepada orang yang masih
memerlukannnya.
d. Pemerintah
Seperti telah dikemukakan pada sub Pengelolaan Sampah di Indonesia bahwa pemerintah
(pemerintah daerah dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan Daerah) secara langsung
bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah mulai dari penyediaan sarana pengangkutan
(truk, gerobak), tempat pembuangan (kontainer, landfill) sampai pengankutan sampah dari lahan
pembuangan sementara ke lahan pembuangan akhir.
Biasanya penghasil sampah dipungut biaya untuk jasa penyelenggaraan (retribusi) setiap bulan.
Besarnya retribusi ini berbeda-beda untuk setiap daerah sesuai dengan peraturan daerah yang
berlaku. Umumnya, di tiap daerah besarnya retribusi ini juga dibedakan menurut golongan
tertentu (perumahan, niaga, sosial, industri, pasar, dan lain-lain).
Selain bertanggung jawab mengelola sampah secara langsung, satu hal yang penting harus
dilakukan oleh pemerintah adalah penerapan kebijakan, antara lain.
- Penegakan hukum lingkungan terhadap pencemar lingkungan.
- Pemberlakuan eco-labelling untuk produksi bersih.
- Pemberlakuan eco-balancing di Industri, yang didukung dengan pemberian penghargaan atau
Kalpataru.
Di sisi lain peranan dari lembaga konsumen harus ditingkatkan. Selama ini lembaga tersebut
menekankan kegiatannya pada pengawasan terhadap obat dan makanan. Hendaknya pemerintah
mulai mendorong institusi ini agar orientasinya juga mengacu pada produk dan proses produksi
yang ramah lingkungan, sehingga konsumen sadar untuk membeli produk yang dihasilkan oleh
industri yang melaksanakan produksi bersih ataupun eco-balancing. Selanjutnya, keadaan ini
akan mendorong industri-industri lainnya untuk ikut serta dalam program produksi bersih dan
eco-balancing di industri.
Pengelolaan Sampah di Indonesia
Sampah padat dari pemukiman merupakan bagian terbesar dari sampah yang timbul di
Indonesia. Pemerintah bertanggung jawab dalam pengumpulan ulang dan pembuangan sampah
dari pemukiman secara memadai. namun, karena hal lain yang harus diprioritaskan dan
kurangnya dana, di beberapa tempat pengumpulan ulang oleh pemerintah tidaklah tuntas.
Disisilain, masyarakat juga bertanggung jawab dalam membuang sampahnya secara benar pada
suatu tempat pengumpulan dan menjali suatu kerjasama dengan pemerintah.
Cara pembuangan sampah selama ini :
Di daerah perkotaan, sampah rumah tangga oleh masyarakat dikumpulkan dan dibuang ke
sebuah tempat pembuangan atau kontainer yang disediakan oleh pemerintah. Dari sini sampah
diangkut oleh truk ke landfill yang umumnya kurang terkontrol, di mana para pemulung mencari
barang-barang yang dapat didaur ulang. Akibat perbedaan gaya dan standar hidup rumah tangga
kota pada umumnya menghasilkan sampah lebih banyak dibanding rumah tangga di pedesaan.
Komposisinya juga berbeda, sebab lebih banyak barang yang dibungkus dengan berbagai
kemasan, dan karenanya akan lebih banyak plastik yang dibuang.
Di desa terpencil, kemungkinan tidak ada pengumpulan ulang sampah oleh pemerintah secara
formal. ampah, yang umumnya mengandung lebih banyak bahan organik, biasanya dibuang atau
dibakar bersama daun-daunan dan sampah lain di halaman belakang rumah.
Karena modernisasi barang-barang yang terdiri dari bahan anorganik sampai juga ke daerah
pedesaan sehingga komposisi sampah juga berubah. Beberapa barang seperti baterai jika dibakar
di tempat terbuka atau dibuang di sembarang tempat dapat menimbulkan bahaya besar.
Landfill tidak terkontrol
Di beberapa tempat, tidak terdapat pengumpulan ulang yang memadai, sampah dipindah dari
rumah ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dan berikutnya diangkut ke TPA (Tempat
Pembuangan Akhir). Di TPA ini sampah hanya ditumpuk tanpa ada perlakuan khusus.
Masalah Open Dumping
Di tempat di mana tidak ada sarana TPS memadai, masyarakat kebanyakan membuang
sampahnya di jalan, tanah kosong, disamping bangunan atau ke sungai, dan selokan di mana hal
ini akan menyebabkan “polusi tidak terkontrol”. Open Dumping dapat mengancam lingkungan
dan merupakan sumber berbagai penyakit dan masalah lainnya.
Masalah-masalah yang dapat timbul akibat open dumbing dan landfill yang tidak terkontrol
adalah sebagai berikut:
Lahan yang luas akan tertutup oleh sampah dan tidak dapat digunakan untuk tujuan lain.
- Cairan yang dihasilkan akibat proses penguraian (leachate) dapat mencemari sumber air.
- Sungai dan pipa air minum mengkin teracuni karena bereaksi dengan zat-zat atau polutan
sampah.
- Penyumbatan badan air.
- Merupakan tempat yang menarik bagi berbagai binatang (tikus, anjing liar).
- Merupakan sumber dan tempat perkembangbiakan organisme penyebar penyakit.
- Gas yang dihasilkan dalam proses penguraian akan terperangkap di dalam tumpukan sampah
dapat menimbulkan ledakan jika mencapai kadar dan tekanan tertentu.
Kegiatan Pemulung
Pemulung turut memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Mereka
mencari barang yang bernilai ekonomis dari tumpukan sampah, TPS, dan TPA, maupun dari
rumah ke rumah. Di satu pihak, pengelola sampah dari lembaga pemerintah melihat pemulung
sebagai penghambat operasi sistem pengelolaan sampah padat modern yang efisien. Di lain
fihak, pemulung dianggap melakukan pekerjaan yang berguna karena alasan-alasan merupakan
sumber kehidupan puluhan ribu orang msikin tak berdaya di kota dan mengurangi jumlah
sampah yang harus dibuang atau dibakar.
Namun demikian, terdapat beberapa masalah yang harus dipertimbangkan, yaitu:
- Kualitas barang yang dipisah sejak dari sumbernya (di rumah) lebih baik dibanding barang
yang dipulung dari sampah campuran pada tempat pembuangan atau landfill.
- Kondisi lingkungan para pemulung di landfill sangat buruk (dari sisi kesehatan dan
kemungkinan terjadinya kecelakaan).
Masalah Limbah/sampah
Pengamatan secara umum mengenai sampah dan pengelolaannya di negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia menunjukkan:
- Persentase bahan organik tinggi (50-75%), sampah umumnya basah basah/lembab.
- Pada tingkat rumah tangga, kaum wanita umumnya paling berperan dalam pembuangan
sampah.
- Jika tingkat sosial rata-rata rendah, maka kondisi sarana pelayanan umum yang ada biasanya
juga rendah.
- Pengelolaan sampah yang kurang baik biasanya juga disertai dengan fasilitas air murni yang
tidak memadai. Hal ini menjadi penyebab penyebaran penyakit dan kondisi kesehatan yang
buruk.
- Industri besar dan kecil tidak memberikan perhatian yang cukup dalam pengelolaan
sampahnya, sedang pemerintah sendiri sulit untuk membiayai pengelolaan sampah karena hal
yang lain yang harus diprioritaskan.
- Belum diterapkannya prinsip bahwa yang memproduksi barang harus mengelola sampah dari
barang tersebut (misalnya: pabrik baterai kering menerima dan mengelola baterai yang sudah
tidak dipakai lagi).
Pemerintah pusat melalui program Bapedal telah mencanangkan pemberian Adipura sebagai
sarana memacu tanggung jawab semua kalangan terhadap penanggulangan masalah sampah bagi
“kota bersih” sejak 1986. salah satu kriteria pemberian Piala Adipura adalah keberhasilan kota
yang bersangkutan dalam mengurangi tingkat pencemaran yang diakibatkan oleh sampah
domestik.

Contenu connexe

Tendances

Defects in construction
Defects in construction Defects in construction
Defects in construction Aditya Sanyal
 
Types of construction
Types of constructionTypes of construction
Types of constructionPralhad Kore
 
Green building-guidebook-for-sustainable-architecture-pdf
Green building-guidebook-for-sustainable-architecture-pdfGreen building-guidebook-for-sustainable-architecture-pdf
Green building-guidebook-for-sustainable-architecture-pdfmiftahuljannah585464
 
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutananHutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutananEDIS BLOG
 
Benefits of green buildings
Benefits of green buildingsBenefits of green buildings
Benefits of green buildingsKarthik Shapur
 
14 wood preservation
14 wood preservation14 wood preservation
14 wood preservationMrWoodwork
 
Foundation by Dhananjaya.s
Foundation by Dhananjaya.s Foundation by Dhananjaya.s
Foundation by Dhananjaya.s sdhananjaya
 
Construction Insitu Rc Suspended Floors Using Bm Bending Moment Formula Maths
Construction  Insitu Rc Suspended Floors Using Bm Bending Moment Formula MathsConstruction  Insitu Rc Suspended Floors Using Bm Bending Moment Formula Maths
Construction Insitu Rc Suspended Floors Using Bm Bending Moment Formula MathsDaniel Ross
 
Royal Botanic Gardens
Royal Botanic GardensRoyal Botanic Gardens
Royal Botanic Gardenseucharis
 
Concrete 2014a-Lecture7
Concrete 2014a-Lecture7Concrete 2014a-Lecture7
Concrete 2014a-Lecture7Anne Allan
 

Tendances (14)

Defects in construction
Defects in construction Defects in construction
Defects in construction
 
Types of construction
Types of constructionTypes of construction
Types of construction
 
Green building-guidebook-for-sustainable-architecture-pdf
Green building-guidebook-for-sustainable-architecture-pdfGreen building-guidebook-for-sustainable-architecture-pdf
Green building-guidebook-for-sustainable-architecture-pdf
 
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutananHutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
Hutan kehutanan-dan-ilmu-kehutanan
 
Benefits of green buildings
Benefits of green buildingsBenefits of green buildings
Benefits of green buildings
 
14 wood preservation
14 wood preservation14 wood preservation
14 wood preservation
 
Foundation by Dhananjaya.s
Foundation by Dhananjaya.s Foundation by Dhananjaya.s
Foundation by Dhananjaya.s
 
Construction Insitu Rc Suspended Floors Using Bm Bending Moment Formula Maths
Construction  Insitu Rc Suspended Floors Using Bm Bending Moment Formula MathsConstruction  Insitu Rc Suspended Floors Using Bm Bending Moment Formula Maths
Construction Insitu Rc Suspended Floors Using Bm Bending Moment Formula Maths
 
Roof and roof coverings
Roof and roof coveringsRoof and roof coverings
Roof and roof coverings
 
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
 
Royal Botanic Gardens
Royal Botanic GardensRoyal Botanic Gardens
Royal Botanic Gardens
 
Concrete 2014a-Lecture7
Concrete 2014a-Lecture7Concrete 2014a-Lecture7
Concrete 2014a-Lecture7
 
Green skyscraper's
Green skyscraper'sGreen skyscraper's
Green skyscraper's
 
Frank owen gehry
Frank owen gehryFrank owen gehry
Frank owen gehry
 

Similaire à MEMAHAMI POLUSI DAN DAMPAKNYA PADA MANUSIA DAN LINGKUNGAN: MENGIDENTIFIKASI JENIS LIMBAH/SAMPAH

Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamDavid Rosidi
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamTerminal Purba
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam99zulkarnain
 
Ekosistem pencemaran ling.
Ekosistem pencemaran ling.Ekosistem pencemaran ling.
Ekosistem pencemaran ling.achmadazzamy
 
Deskripsi teori sampah
Deskripsi teori sampahDeskripsi teori sampah
Deskripsi teori sampahSisi Yanti
 
320118343 makalah-limbah-dan-polusi
320118343 makalah-limbah-dan-polusi320118343 makalah-limbah-dan-polusi
320118343 makalah-limbah-dan-polusiSiti Adiya
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraBudinta Lubizz
 
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampahBerikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampahAdi Rastafarra
 
Pengelolaan sampah 3 r
Pengelolaan sampah 3 rPengelolaan sampah 3 r
Pengelolaan sampah 3 rTomi Saputra
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanSania M.
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanSania M.
 
Jenis-Jenis Sampah
Jenis-Jenis SampahJenis-Jenis Sampah
Jenis-Jenis Sampahdonanurmutia
 
Ppt dampak polusi
Ppt dampak polusiPpt dampak polusi
Ppt dampak polusirikaomamih
 

Similaire à MEMAHAMI POLUSI DAN DAMPAKNYA PADA MANUSIA DAN LINGKUNGAN: MENGIDENTIFIKASI JENIS LIMBAH/SAMPAH (20)

Karya Ilmiah Remaja "Sampah"
Karya Ilmiah Remaja "Sampah"Karya Ilmiah Remaja "Sampah"
Karya Ilmiah Remaja "Sampah"
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Limbah sampah
Limbah sampahLimbah sampah
Limbah sampah
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
Jenis_limbah.pptx
Jenis_limbah.pptxJenis_limbah.pptx
Jenis_limbah.pptx
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Limbah
Limbah Limbah
Limbah
 
Ekosistem pencemaran ling.
Ekosistem pencemaran ling.Ekosistem pencemaran ling.
Ekosistem pencemaran ling.
 
Deskripsi teori sampah
Deskripsi teori sampahDeskripsi teori sampah
Deskripsi teori sampah
 
Konservasi
KonservasiKonservasi
Konservasi
 
320118343 makalah-limbah-dan-polusi
320118343 makalah-limbah-dan-polusi320118343 makalah-limbah-dan-polusi
320118343 makalah-limbah-dan-polusi
 
Makalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapraMakalah limbah-padatgapra
Makalah limbah-padatgapra
 
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampahBerikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
Berikut ini adalah pengertian dan definisi sampah
 
Pengelolaan sampah 3 r
Pengelolaan sampah 3 rPengelolaan sampah 3 r
Pengelolaan sampah 3 r
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunan
 
K3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunanK3LH: Sampah beserta keturunan
K3LH: Sampah beserta keturunan
 
Jenis-Jenis Sampah
Jenis-Jenis SampahJenis-Jenis Sampah
Jenis-Jenis Sampah
 
Ppt dampak polusi
Ppt dampak polusiPpt dampak polusi
Ppt dampak polusi
 
Sampah
SampahSampah
Sampah
 

Dernier

Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 

Dernier (20)

Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 

MEMAHAMI POLUSI DAN DAMPAKNYA PADA MANUSIA DAN LINGKUNGAN: MENGIDENTIFIKASI JENIS LIMBAH/SAMPAH

  • 1. MEMAHAMI POLUSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN............................................................................................. 36 2. MEMAHAMI POLUSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANUSIA DAN LINGKUNGAN............................................................................................. 37 2.1. Sumber Polusi ................................................................................... 37 2.2. Mengidentifikasi Jenis Limbah .......................................................... 39 2.3. Mengidentifikasi Jenis Polusi Pada Lingkungan Kerja ..................... 42 2.3.1. Kebisingan Bunyi..................................................................... 44 2.3.2. Polusi Udara ............................................................................. 50 2.3.3. Polusi Sampah Organis............................................................ 53 2.4. Mendeskripsikan Dampak Polusi Terhadap Kesehatan Manusia dan Lingkungan ................................................................................................. 55 2.4.1. Limbah Senyawa Air Raksa ..................................................... 57 2.4.2. Limbah Bahan Makanan Tambahan........................................ 58 2.4.3. Limbah Detergen, ..................................................................... 61 2.4.4. Limbah Pestisida ...................................................................... 62 2.4.5. Limbah MSG atau Monosodium Glutamate,.......................... 64 2.5. Kunci jawaban soal Latihan ............................................................. 66 2.6. Soal-Soal ........................................................................................... MEMAHAMI POLUSI DAN DAMPAKNYA PADA MANUSIA DAN LINGKUNGAN MENGIDENTIFIKASI JENIS LIMBAH/SAMPAH Indikator - Pengertian limbah sebagai buangan hasil akibat aktivitas manusia yang akan mengganggu keseimbangan alam jika jumlahnya melebihi nilai ambang batas. - Macam-macam limbah diidentifikasi berdasarkan sumber yang ada di lingkungan. - Jenis limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa daur ulang dan dengan daur ulang didata dan dipilah dengan benar. - Pengelompokkan limbah berdasarkan jenis senyawa dan wujudnya dilakukan dengan benar. Pengertian “Limbah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang yang rusak atau memiliki cacat dalam pembuatan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”. (kamus istilah lingkungan, 1994). Sinonim limbah adalah sampah. Ada beberapa pendapat yang mendefinisikan tentang sampah: a. “Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis”. (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996) b. “Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula” (Tanjung, Dr. M. Sc., 1982) c. “Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai”. (Radyastuti, W. Prof. Ir., 1996) Macam-macam Limbah
  • 2. Berdasarkan asalnya, limbah padat dapat digolongkan sebagai : - Limbah Organik - Limbah Anorganik Limbah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Limbah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Limbah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk limbah organik, misalnya dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan alumunium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Limbah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng. Kertas koran, dan karton merupakan perkecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan karton termasuk limbah organik. Tetapi kertas, koran, dan karton dapat diaur ulang seperti limbah anorganik lain (misalnya, gelas, kaleng, dan plastik). Sumber Limbah a. Limbah dari Pemukiman Umumnya limbah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah kebun/halaman, dan lain-lain. b. Limbah dari Pertanian dan Perkebunan Limbah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya. Sebagian besar limbah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk. Untuk limbah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus agar tidak mencemari lingkungan. Limbah pertanian lainnya adalah lembaran plastik penutup tempat tumbuh-tumbuhan berfungsi untuk mengurangi penguapan dan penghambat pertumbuhan gulma namun plastik ini dapat didaur ulang. c. Limbah dari Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung Limbah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran ini biasa berupa bahan organik maupun anorganik. Limbah organik, misalnya : kayu, bambu, triplek. Limbah anorganik, misalnya : semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca dan kaleng. d. Limbah Perdagangan dan Perkantoran. Limbah yang berasal daei daerah perdagangan seperti: toko, pasar tradisional, warung pasar swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas dan bahan organik termasuk limbah makanan dan restoran. Limbah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan swasta biasanya terdiri dari kertas, alat tulis menulis (pulpen, pensil, spidol, dan lain-lain), toner fotokopi, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita mesin ketik, klise film, komputer rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan kimia harus dikumpulkan secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan khusus karena berbahaya dan beracun. e. Limbah dari Industri Limbah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik, kain/lap
  • 3. yang jenuh degan pelarut untuk pembersihan). Limbah industri berupa bahan kimia yang sering kali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang. Ada beberapa limbah yang memerlukan penanganan khusus untuk menghindari bahaya yang akan ditimbulkannya. Limbah khusus ini antara lain: a. Limbah dari Rumah Sakit Limbah rumah sakit merupakan sampah biomedis, seperti sampah dari pembedahan, peralatan (misalnya pisau bedah yang dibuang), botol infus dan sejenisnya, serta obat-obatan (pil, obat bius, vitamin). Semua sampah ini mungkin terkontaminasi oleh bakteri dan sebagiannya beracun sehingga berbahaya bagi manusia dan makhluk lainnya. Cara pencegahan dan penanganan limbah rumah sakit antara lain : - Sampah rumah sakit perlu dipisahkan. - Sampah rumah sakit harus dibakar di dalam sebuah inseminator milik rumah sakit.. - Sampah rumah sakit ditampung di sebuah kontainer dan selanjutnya dibakar di tempat pembakaran sampah. - Sampah biomedis disterilkan terlebih dahulu sebelum dibuang ke landfill. b. Akumulator Bekas Baterai umumnya berasal dari sampah rumah tangga dan biasanya mengandung logam berat seperti raksa dan kadmium. Logam berat sangat berbahaya bagi kesehatan. Akumulator dengan asam sulfat atau senyawa timbal berpotensi menimbulkan bahaya bagi manusia. Baterai harus diperlakukan sebagai samah khusus. Saat ini di Indonesia, baterai kering hanya dapat disimpan di tempat kering sampai tersedia fasilitas pengolahan. Jenis sampah khusus lainnya adalah : - Bola lampu bekas; - Pelarutan dan cat; - Zat-zat kimia pembasmi hama dan penyakit tanaman seperti insektisida, pestisida. - Sampah dari kegiatan pertambangan dan eksplorasi minyak; - Zat-zat yang mudah meledak dalam suhu tinggi. Efek limbah terhadap Manusia dan Lingkungan a. Dampak terhadap Kesehatan Lokasi dan pengelolaan limbah yang kurang memadai (pembuangan limbah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut: - Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. - Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). - Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (Taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. - Limbah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal dunia
  • 4. akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari limbah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. b. Dampak terhadap lingkungan Cairan rembesan limbah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasyuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian limbah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Sumber daya Alam. Sumber daya alam meliputi semua biomassa yaitu keseluruhan makhluk, baik yang hidup maupun yang mati (hewan dan tumbuhan), juga benda mati seperti air, tanah, dan batuan, serta gas-gas di atmosfer. Pemanfaatan sumber daya alam ini mencakup antara lain: konsumsi ikan, air, dan kayu bakar secara langsung. secara tidak langsung, misalnya pengolahan batuan (bijih) menjadi bahan kayu untuk memproduksi besi, tembaga. Sering kali sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara multiguna. Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: - Sumber daya alam terbarui - Sumber daya alam tak terbarui a. Sumber Daya Alam Terbarui Sumber daya alam terbaharui adalah sumber daya yang diproduksi secara alami atau dengan bantuan manusia (pertanian, hutan dan lain-lain) atau dapat ditumbuhkan kembaliu dalam waktu relatif singkat/endek (bulan, tahun) Jika eksploitasi dilakukan dengan pola mendukung (seimbangantara input dan output) sumber daya ini tidak terbatas ketersediannya, misalnya penanaman secara berkelanjutan dalam pertanian atau penghutanan kembali. Tergolong dalam sumber daya alam ini adalah : - Hasil hutan (kayu, bambu). - Hasil pertanian dan perkebunan (umbi-umbian, palawija, beras, sayur-sayuran, buah-buahan, minyak sayur, kapas, gula, dan lain-lain. - Hasil perikanan (ikan, udang, dan lain-lain). - Hasil peternakan (daging, susu, wol, kulit dan lain-lain). b. Sumber Daya Alam Tak Terbarui Sumber daya alam tak terbarui adalah sumber daya alam yang persediaannya terbatas dan tidak tersedia dalam jangka lama. Dalam beberapa kasus, karena keberadaannya yang melimpah membuatnya dieksploitasi secara tidak terbatas, tanpa memperhatikan kepentingan generasi mendatang dan dampak eksploitasi terhadap lingkunga. Sebenarnya eksploitasi terhadap sumber daya ini adalah terbatas, baik untuk jangka waktu pendek maupun lama, tanpa ada sumber lain dan tidak dapat ditumbuhkan kembali, meskipun beberapa jenis dari sumber ini dapat diperbaharui tetapi dalam waktu jutaan tahun lamanya. Termasuk golongan ini adalah : minyak bumi, uranium, bijih besi, batu bara, bauksit, dan mineral-mineral lainnya.
  • 5. Limbah di alam dan di Industri a. Limbah di Alam Secara alami tumbuh-tumbuhan mengatur sendiri kesuburan tanah di bawah tempat tumbuhnya. Dedaunan tua yang jatuh lama-kelamaan akan membusuk dan terurai. Setelah mineralnya bebas dan bercapur tanah, mineral ini akan diserap kembali oleh akar tumbuhan. Dengan cara serupa, senyawa karbon dari zat organik akan dilepas ke udara dalam bentuk CO2. Selanjutnya, daun tumbuhan akan menyerap kembali proses fotosintesis. Siklus alami ini adalah suatu proses yang berlangsungnya terus menerus. sampah/limbah hasil metabolisme dari hewan dan tumbuhan juga akan mengalami siklus yang serupa. b. Produksi di Industri dan Limbah Di alam semua zat organik dapat diadur ulang, dimana beberapa spesies tertentu mengkonsumsi limbah yang dihasilkan oleh organisme lain. Contohnya, Hyena memakan bangkai binatang, jamur menguraikan dedaunan, dan lain-lain. Sebaliknya, prosesa di industri sangat tidak efektif. Orang membuat produk yang secara tidak langsung dapat menghasilkan sejumlah limbah pada setiap tahapan proses di samping produk itu sendiri. Beberapa contoh mengenai produk atau proses sampah yang dihasilkan: Membuat besi dari bijih besi → kerak besi sebagai sampah produksi. Kaca dipotong untuk jendela dengan ukuran tertentu → limbah potongan kaca Membuat bingkai jendela dari pelat alumunium → limbah potongan alumunium. Kertas cetak dipotong sesuai ukuran tertentu → limbah kertas. c. Peredaran Produk dari Industi ke Konsumen Produk pabrik telah melalui beberapa tahap produksi, dari proses awal hingga pengerjaan akhir, meliputi kontrol mutu dan pengemasan, yang selanjutnya diangkut untuk diperdagangkan, dan terakhir sampai ke konsumen. Pada setiap tahap yang dilalui oleh produk ini dapat timbul sampah. roses industri ini juga memberikan dampak lain terhadap lingkungan, baik itu mengenai energi, air, maupun udara. Oleh karena alasan ekonomi dan ekologi, industri harus terus menerus mencari jalan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi sampah yang dihasilkan di pabriknya. Jika mungkin, sampah produksi didaur ulang untuk dimanfaatkan kembali dalam proses produksi (contohnya di pabrik botol dari gelas: pecahan gelas dicairkan lagi), bahan kimia digunakan lagi dan lagi di dalam suatu proses tertutup. hal ini dikenal sebagai “teknologi bersih”. d. Bentuk pengemasan Kemasan menduduki posisi dominan dalam menentukan nilai jual suatu produk. walaupun fungsi utama dari kemasan adalah untuk melindungi produk dari kerusakan, tetapi transportasi secara modern dan penyimpanan barang membuat kemasan menjadi lebih penting. Ditambah lagi dengan sikap konsumen yang lebih suka dengan kemasan yang menarik dan berwarna-warni. Kemasan untuk alasan perlindungan, pengangkutan, penyimpanan, dan penjualan dengan bahan misalnya dari karton, kayu, plastik, kertas, dan kaleng, di satu sisi merupakan sumber sampah yang besar. 1) Pengemasan Tradisional Pada masa lampau pembungkus atau kemasan terbuat dari bahan-bahan alami yang dapat didaur
  • 6. ulang oleh alam, contohnya: - Daun pisang dipakai untuk membungkus nasi atau jenis makanan lainnya. - Daun pohon jati digunakan untuk membungkus ikan ataupun daging. - Daun pandan digunakan untuk membungkus makanan tradisional yang terbuat dari gandum. - Bambu dan jenis kayu lainnya dapat digunakan untuk mengemas barang-barang yang akan dibawa kepasar atau ke kota. Kelebihan dari pengemasan tradisional adalah : - Bahan berasal dari sumber daya alam terbarui, sehingga mudah tersedia. - Kalau di buang ke alam dapat diuraikan oleh mikroorganisme, bahkan menjadi pupuk untuk makhluk hidup lain - Ekonomis dan terjangkau oleh masyarakat. Kekurangan dari pengemasan tradisional adalah pada tidak sempurnanya perlindungan pada produk sehingga tidak terjamin kualias dan kuantitasnua untuk jangka waktu lama maupun keamanan produk selama pengangkutan jarak jauh. 2) Pengemasan Modern Dengan kemajuan teknologi yang serba canggih, kemasan tradisional sudah mulai ditinggalkan. Daun-daunan sudah diganti dengan kaleng yang dilapisi timah, kaleng alumunium, plastik, kertas, stirofoam atau kombinasi dari berbagai bahan sintetis. Disamping mempunyai kelebihan, kemasan modern juga mempunyai kekurangan. Kelebihan Pengemasan Modern. - Perlindungan sempurna terhadap produk dari sinar matahari, panas, debu/kotoran, insekta, dan lain-lain sehingga sangat higienis dan terjaga kualitasnya untuk jangka waktu lama. - Dapat dituliskan berbagai macam informasi mengenai produk, seperti: komposisi, merek, nama produk, produsen, kode produksi, dan tanggal kadaluarsa. - Memudahkan pengangkutan dan penyimpanan. Kekurangan Pengemasan Modern - Bahan baku kebanyakan berasal dari sumber daya alam tidak terbarui. - Untuk memproduksinya memerlukan banyak energi. - Biayanya mahal, baik selama proses maupun setelah jadi barang. - Digunakan sesaat, kemudian dibuang sebagai sampah. - Tidak dapat atau sulit diuraikan oleh mikroorganisme pengurai. - Beberapa diantaranya mengandung zat berbahaya dan beracun. Cara-cara Pengolahan Limbah. 1) Sampah Organik a. Makanan Ternak Di beberapa negara, sampah organik yang berasal dari restoran biasanya dikumpulkan oleh peternak dan digunakan sebagai makanan binatang ternak, misalnya babi, unggas. Di Indonesia, sampah organik dari pasar yang berupa sayur-sayuran (kobis, slada air, sawi), daun pisang, dan sisa makanan biasanya diambil untuk makanan kelinci, kambing, dan juga ayam atau itik. Hal ini sangat bermanfaat sebab selain mengurangi jumlah sampah juga mengurangi biaya
  • 7. peternakan. Namun, sampah organik ini harus dibersihkan dan dipilah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh ternak. Sebab akan bermasalah jika sampah organik tadi bercampur dengan sampah-sampah yang mengandung logam-logam berat yang dapat terakumulasi di dalam tubuh ternak tersebut. b. Komposting Pengkomposan merupakan upaya pengolahan sampah, segaligus usaha mendapatkan bahan- bahan kompos yang sangat menyuburkan tanah. Sistem ini mempunyai prinsip dasar mengurangi atau mendegradasi bahan-bahan organik secara terkontrol menjadi bahan-bahan anorganik dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme yang berperan dalam pengolahan ini dapat berupa bakteri, jamur, khamir, juga insekta dan cacing. Agar pertumbuhan mikroorganisme optimum, maka diperlukan beberapa kondisi, diantaranya campuran yang seimbang dari berbagai komponen karbon dan nitrogen, suhu, kelembaban udara (tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering), dan cukup kandungan oksigen (aerasi baik). Sistem pengkomposan ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: - Merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan. - Bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli. - Masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan instalasi yang mahal. - Unsur hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika dibanding dengan pupuk buatan. c. Biogas Para petani selalu mencari jalan untuk meningkatkan taraf hidupnya. salah satu cara peningkatan taraf hidup ialah dengan cara membuat bahan bakar untuk memasak. Dewasa ini banyak petani membuat bahan bakar biogas berskala kecil di rumah. Biogas adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah organik atau campuran dari keduanya. secara garis besar, biogas dapat dibuat dengan cara mencapur sampah- sampah organik dengan air kemudian dimasukkan ke dalam tempat yang kedap udara. Selanjutnya dibiarkan selama kurang lebih 2 (dua) minggu. Sampah yang dibuat biogas ini mempunyai kelebihan antara lain: - Mengurangi jumlah sampah. - Menghemat energi dan merupakan sumber energi yang tidak merusak lingkungan. - Nyala api bahan bakar biogas ini terang/bersih, tidak berasap seperti arang kayu atau kayu bakar. Dengan menggunakan biogas, dapur serta makanan tetap bersih. - Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk kandang. 2) Sampah Anorganik Sampah anorganik seperti botol, kertas, plastik dan kaleng, sebelum dibuang ke TPA sebaiknya dipilah terlebih dahulu. Karena dari jenis sampah ini masih ada kemungkinan untuk dimanfaatkan ulang maupun untuk didaur ulang. a. Dijual ke Pasar Loak/Dirombeng untuk Bahan Baku Sisi lain dari pemanfaatan sampah anorganik, seperti kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban nekas, radio tua, TV tua, dan sepeda usang, adalah dijual ke pasar loak. Atau jika enggan pergi ke pasar loak, juga dapat memanggil tukan loak yang biasa membeli barang- barang bekas ke rumah-rumah. Cara lain dapat juga di jual ke tetangga ataupun teman. Dengan demikian, sudah ada usaha mengurangi jumlah sampah yang ada. Cobalah untuk mengumpulkan
  • 8. barang-barang bekas kemudian dijual, pendapatan rumah tangga akan bertambah. b. Daur Ulang Berbicara mengenai proses daur ulang, ada baiknya apabila mengetahui jenis sampah yang dapat didaur ulang. Sampah-sampah yang dapat di daur ulang, antara lain: - Sampah plastik. - Sampah logam - Sampah kertas - Sampah kaca. c. Sanitary Landfill Ini merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik. Sampah dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Kemudian sampah dipadatkan dengan traktor dan selanjutnya ditutup tanah. Cara ini akan menghilangkan polusi udara. Pada bagian dasar tempat sampah tersebut dilengkapi dengan sistem saluran leachate yang berfungsi sebagai saluran limbah cair sampah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau ke lingkungan. Di sanitary landfill tersebut juga dipasang pipa gas untuk mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian sampah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sanitary landfill, yaitu : - Semua lanfill adalah warisan bagi generasi mendatang. - Memerlukan lahan yang luas. - Penyediaan dan pemilihan lokasi pembuangan harus memperhatikan dampak lingkungan. - Aspek sosial harus mendapat perhatian. - Harus dipersiapkan instalasi drainase dan sistem pengumpulan gas. - Kebocoran ke dalam sumber air tidak dapat ditolerir (kontaminasi dengan zat-zat beracun) - Memerlukan pemantauan yang terus menerus. d. Pembakaran Sampah padat dibakar di dalam insinerator. Hasil pembakaran adalah gas dan residu pembakaran. Penurunan volume sampah padat hasil pembakaran dapat mencapai 70%. Cara ini lebih relatif mahal dibanding dengan sanitary lanfill, yaitu sekitar 3 x lipatnya. Kelebihan sistem pembakaran ini adalah : - Membutuhkan lahan yang relatif kecil dibanding sanitary landfill. - Dapat dibangun di dekat lokasi industri. - Residu hasil pembakaran relatif stabil dan hampir semuanya bersifat anorganik. - Dapat digunakan sebagai sumber energi, baik untuk pembangkit uap, air panas, listrik, dan pencairan logam. Kekurangannya terletak pada mahalnya investasi, tenaga kerja, biaya erbaikan dan pemeliharaan, serta masih membuang residu, menghasilkan gas. Secara umum proses pembakaran di dalam insinerator adalah : - Sampah yang dapat dibakar dimasukkan di dalam penyimpan atau penyuplai. - Berikutnya, sampah diatur sehingga dapat dimanfaatkan sebagai penutup sampah pada lanfill. - Sedangkan hasil berupa gas akan dialirkan melalui cerobong yang dilengkapi dengan scruber atau ditampung untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit energi.
  • 9. Tanggung Jawab Pengelolaan Sampah Kalau diperhatikan proses diberbagai industri, maka input dari proses tersebut adalah bahan mentah dan energi. Setelah mengalami proses produksi, input tadi akan diubah menjadi produk- produk. Produk yang dihasilkan, setelah dikemas, akan didistribusikan melalui berbagai jenis alat transportasi kepada konsumen/pemakai. Setelah dari pemakai pertama mungkin produk ini akan dimanfaatkan oleh pemakai kedua atau mengalami daur ulang. Pada akhir masa pakai, produk tersebut akan menjadi barang yang disebut sampah. Karena hampir semua kegiatan manusia, khusunya produksi di industri perdagangan dan umumnya kegiatan pemakaian produk, mempunyai andil dalam menghasilkan sampah, maka semua orang yang terkait aktivitas tersebut mempunyai tanggung jawab yang sama dalam menangani dan menglola sampah. a. Industri Selain menghasilkan output berupa produk yang berguna, industri juga menghasilkan sampah sebagai hasil samping dari produknya, baik berupa padat, cair, maupun gas. Dengan demikian, sudah selayaknya jika industri tidak hanya memfokuskan perhatian pada produksi saja, yang jelas akan memberikan keuntungan, tetapi juga bertanggung jawab untuk menangani kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh proses produksinya. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh industri, antara lain : - Penghematan sumber daya alam. - Lebih mengutamakan penggunaan sumber daya alam terbarui. - Mengutamakan pembuatan produk yang tahan lama/awet - Menggunakan kemasan yang dapat dipakai/didaur ulang dan mendaur ulang sampah yang dihasilkan sebagai hasil samping produk. - Mengupayakan teknologi substitusi, teknologi bersih. b. Perdagangan Di kota-kota besar, para pemiliki toko atau swalayan mendesain tas plastik pembungkus seindah mungkin walaupun harus mengeluarkan biaya lebih. Kemudian tas ini menjadi tanggung jawab konsumen dalam pembuangan maupun pemakaian selanjutnya. Pandangan semacam ini harus berangsur diubah karena menyebabkan sampah plastik yang beredar di masyarakat semakin besar. Sampah perdagangan, seperti halnya plastik pembungkus ini, seharusnya adalah tanggung jawab pemilik toko atau swalayan. para pedagang ini dapat membentuk mitra kerja dalam pengumpulan sampah untuk digunakan lagi atau didaur ulang. Jika hal ini dapat dilakukan ada beberapa hal yang dapat dinikmati, yaitu : - Biaya bahan baku plastik berkurang, yang berarti juga penghematan sumber daya alam. - Terciptanya lapangan kerja, terutama bagi pemulung. - Terciptanya suasana lingkungan yang bersih. - Konsumen akan menghargai dan lebih suka membeli barang-barang dari perusahaan yang berorientasi lingkungan. c. Kebiasaan Konsumen dan Usia Pakai Produk Apa yang terjadi dengan kemasan bahan makanan yang te;ah dikonsumsi? Atau bahan makanan rusak yang tidak dapat dikonsumsi lagi?. Segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia akan menghasilkan sampah. Sekarang marilah kita banyangkan, jika setiap orang menghasilkan sampah 2 dm3/hari. Di Indonesia dengan jumlah penduduk ± 200 juta jiwa akan menghasilkan
  • 10. sampah 380.000 m3/hari. Jika sampah tersebut dimasukkan truk berkapasitas 10 m3 , dibutuhkan 38.000 truk. Jika panjang tiap truk 8 meter, maka setiap hari akan ada antrean truk untuk mengangkut sampah sepanjang 304 km. Ini sebanding dengan jarak dari Semarang ke Bandung. Dengan memperhatikan besarnya jumlah sampah yang timbul setiap hari, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu menangani masalah sampah: - Menentukan prioritas sebelum membeli barang. - Menghindari konsumsi terhadap barang-barang yang tidak dapat didaur ulang (oleh alam). - Membeli produk yang tahan lama. - Menggunakan produk selama mungkin, jangan hanya menganut mode. - Usahakan memperbaiki barang yang rusak sebelum membuangnya tanpa pertimbangan. - Berikan barang-barang yang sudah tidak dibutuhkan lagi kepada orang yang masih memerlukannnya. d. Pemerintah Seperti telah dikemukakan pada sub Pengelolaan Sampah di Indonesia bahwa pemerintah (pemerintah daerah dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan Daerah) secara langsung bertanggung jawab terhadap pengelolaan sampah mulai dari penyediaan sarana pengangkutan (truk, gerobak), tempat pembuangan (kontainer, landfill) sampai pengankutan sampah dari lahan pembuangan sementara ke lahan pembuangan akhir. Biasanya penghasil sampah dipungut biaya untuk jasa penyelenggaraan (retribusi) setiap bulan. Besarnya retribusi ini berbeda-beda untuk setiap daerah sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku. Umumnya, di tiap daerah besarnya retribusi ini juga dibedakan menurut golongan tertentu (perumahan, niaga, sosial, industri, pasar, dan lain-lain). Selain bertanggung jawab mengelola sampah secara langsung, satu hal yang penting harus dilakukan oleh pemerintah adalah penerapan kebijakan, antara lain. - Penegakan hukum lingkungan terhadap pencemar lingkungan. - Pemberlakuan eco-labelling untuk produksi bersih. - Pemberlakuan eco-balancing di Industri, yang didukung dengan pemberian penghargaan atau Kalpataru. Di sisi lain peranan dari lembaga konsumen harus ditingkatkan. Selama ini lembaga tersebut menekankan kegiatannya pada pengawasan terhadap obat dan makanan. Hendaknya pemerintah mulai mendorong institusi ini agar orientasinya juga mengacu pada produk dan proses produksi yang ramah lingkungan, sehingga konsumen sadar untuk membeli produk yang dihasilkan oleh industri yang melaksanakan produksi bersih ataupun eco-balancing. Selanjutnya, keadaan ini akan mendorong industri-industri lainnya untuk ikut serta dalam program produksi bersih dan eco-balancing di industri. Pengelolaan Sampah di Indonesia Sampah padat dari pemukiman merupakan bagian terbesar dari sampah yang timbul di Indonesia. Pemerintah bertanggung jawab dalam pengumpulan ulang dan pembuangan sampah dari pemukiman secara memadai. namun, karena hal lain yang harus diprioritaskan dan kurangnya dana, di beberapa tempat pengumpulan ulang oleh pemerintah tidaklah tuntas. Disisilain, masyarakat juga bertanggung jawab dalam membuang sampahnya secara benar pada suatu tempat pengumpulan dan menjali suatu kerjasama dengan pemerintah. Cara pembuangan sampah selama ini :
  • 11. Di daerah perkotaan, sampah rumah tangga oleh masyarakat dikumpulkan dan dibuang ke sebuah tempat pembuangan atau kontainer yang disediakan oleh pemerintah. Dari sini sampah diangkut oleh truk ke landfill yang umumnya kurang terkontrol, di mana para pemulung mencari barang-barang yang dapat didaur ulang. Akibat perbedaan gaya dan standar hidup rumah tangga kota pada umumnya menghasilkan sampah lebih banyak dibanding rumah tangga di pedesaan. Komposisinya juga berbeda, sebab lebih banyak barang yang dibungkus dengan berbagai kemasan, dan karenanya akan lebih banyak plastik yang dibuang. Di desa terpencil, kemungkinan tidak ada pengumpulan ulang sampah oleh pemerintah secara formal. ampah, yang umumnya mengandung lebih banyak bahan organik, biasanya dibuang atau dibakar bersama daun-daunan dan sampah lain di halaman belakang rumah. Karena modernisasi barang-barang yang terdiri dari bahan anorganik sampai juga ke daerah pedesaan sehingga komposisi sampah juga berubah. Beberapa barang seperti baterai jika dibakar di tempat terbuka atau dibuang di sembarang tempat dapat menimbulkan bahaya besar. Landfill tidak terkontrol Di beberapa tempat, tidak terdapat pengumpulan ulang yang memadai, sampah dipindah dari rumah ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dan berikutnya diangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Di TPA ini sampah hanya ditumpuk tanpa ada perlakuan khusus. Masalah Open Dumping Di tempat di mana tidak ada sarana TPS memadai, masyarakat kebanyakan membuang sampahnya di jalan, tanah kosong, disamping bangunan atau ke sungai, dan selokan di mana hal ini akan menyebabkan “polusi tidak terkontrol”. Open Dumping dapat mengancam lingkungan dan merupakan sumber berbagai penyakit dan masalah lainnya. Masalah-masalah yang dapat timbul akibat open dumbing dan landfill yang tidak terkontrol adalah sebagai berikut: Lahan yang luas akan tertutup oleh sampah dan tidak dapat digunakan untuk tujuan lain. - Cairan yang dihasilkan akibat proses penguraian (leachate) dapat mencemari sumber air. - Sungai dan pipa air minum mengkin teracuni karena bereaksi dengan zat-zat atau polutan sampah. - Penyumbatan badan air. - Merupakan tempat yang menarik bagi berbagai binatang (tikus, anjing liar). - Merupakan sumber dan tempat perkembangbiakan organisme penyebar penyakit. - Gas yang dihasilkan dalam proses penguraian akan terperangkap di dalam tumpukan sampah dapat menimbulkan ledakan jika mencapai kadar dan tekanan tertentu. Kegiatan Pemulung Pemulung turut memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Mereka mencari barang yang bernilai ekonomis dari tumpukan sampah, TPS, dan TPA, maupun dari rumah ke rumah. Di satu pihak, pengelola sampah dari lembaga pemerintah melihat pemulung sebagai penghambat operasi sistem pengelolaan sampah padat modern yang efisien. Di lain fihak, pemulung dianggap melakukan pekerjaan yang berguna karena alasan-alasan merupakan sumber kehidupan puluhan ribu orang msikin tak berdaya di kota dan mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang atau dibakar. Namun demikian, terdapat beberapa masalah yang harus dipertimbangkan, yaitu:
  • 12. - Kualitas barang yang dipisah sejak dari sumbernya (di rumah) lebih baik dibanding barang yang dipulung dari sampah campuran pada tempat pembuangan atau landfill. - Kondisi lingkungan para pemulung di landfill sangat buruk (dari sisi kesehatan dan kemungkinan terjadinya kecelakaan). Masalah Limbah/sampah Pengamatan secara umum mengenai sampah dan pengelolaannya di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia menunjukkan: - Persentase bahan organik tinggi (50-75%), sampah umumnya basah basah/lembab. - Pada tingkat rumah tangga, kaum wanita umumnya paling berperan dalam pembuangan sampah. - Jika tingkat sosial rata-rata rendah, maka kondisi sarana pelayanan umum yang ada biasanya juga rendah. - Pengelolaan sampah yang kurang baik biasanya juga disertai dengan fasilitas air murni yang tidak memadai. Hal ini menjadi penyebab penyebaran penyakit dan kondisi kesehatan yang buruk. - Industri besar dan kecil tidak memberikan perhatian yang cukup dalam pengelolaan sampahnya, sedang pemerintah sendiri sulit untuk membiayai pengelolaan sampah karena hal yang lain yang harus diprioritaskan. - Belum diterapkannya prinsip bahwa yang memproduksi barang harus mengelola sampah dari barang tersebut (misalnya: pabrik baterai kering menerima dan mengelola baterai yang sudah tidak dipakai lagi). Pemerintah pusat melalui program Bapedal telah mencanangkan pemberian Adipura sebagai sarana memacu tanggung jawab semua kalangan terhadap penanggulangan masalah sampah bagi “kota bersih” sejak 1986. salah satu kriteria pemberian Piala Adipura adalah keberhasilan kota yang bersangkutan dalam mengurangi tingkat pencemaran yang diakibatkan oleh sampah domestik.