Sentra industri kecil menengah tersebar di seluruh Indonesia dan terus berkembang karena adanya kebijakan pemerintah dan jiwa kewirausahaan masyarakat. Pemerintah kini memberikan perhatian besar pada industri kecil menengah karena perannya yang penting dalam perekonomian dan kehidupan masyarakat.
Peranan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan dalam Pengembangan Industri Kerajinan Meubel di Kabupaten Kolaka
1. Sentra-sentra Industri Kecil Menengah tersebar di seluruh wilayah
Indonesia dan terus berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan sentra
industri kecil menengah tersebut terjadi karena adanya perpaduan yang
harmonis antara kebijakan atau program yang dirancang pemerintah
dengan talenta dan jiwa kewirausahaan yang tumbuh di masyarakat.
Akhir-akhir ini pula, kita dapat melihat Pemerintah menaruh perhatian
besar pada industri kecil menengah (IKM). Momentum seperti inilah saat
yang tepat untuk memberikan akses yang luas pada industri kecil menengah
untuk terlibat dalam pembangunan ekonomi nasional, karena usaha kecil
mempunyai prospek yang cukup baik dan sangat penting peranannya dalam
gerak kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya dan sebagai negara
yang sedang berkembang.
2. 1.2 Rumusan Masalah
Apakah Peranan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan berperan
dalam pengembangan industri kerajinan meubel di Kabupaten Kolaka.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah Dinas Koperasi Perindustrian dan perdagangan
berperan dalam pengembangan industri kerajinan meubel di Kabupaten
Kolaka.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
Sebagai bahan informasi dalam penelitian yang berkaitan dengan
pengembangan industri kecil di Kabupaten Kolaka.
Sebagai sumbang pikiran bagi pemerintah dalam mempercepat
proses pembangunan di Kabupaten Kolaka khususnya yang
berkaitan dengan peningkatan industri kecil.
3. 2.1 Konsep Peranan
Peranan berasal dari kata peran yang memiliki makna yaitu seperangkat
tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan dimasyarakat.
Sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus diselesaikan
(kamus besar bahasa Indonesia 1989).
Peranan adalah suatu konsep perihal yang dapat dilakukan individu sebagai
organisasi.
Menurut Roucek dan Warren ( 1984: 26 ) Peranan adalah pola saling –
tindakan, dan ia menyediakan berbagai jenis tingkahlaku mengikuti peranan
kebudayaan orang yang kepadanya seseorang berinteraksi. Atau peranan
adalah pola tingkahlaku terhadap orang lain yang ditentukan oleh masyarakat
bagi seseorang yang menduduki suatu posisi tertentu.
4. 2.2 Konsep Pengembangan Industri Kecil
Dalam Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil, maka batasan
Industri kecil didefinisikan sebagai berikut :
” Industri Kecil adalah kegiatan ekonomi yang di lakukan oleh perseorangan atau
rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang atau
jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang mempunyai kekayaan paling
banyak Rp.200 Juta, dan mempunyai nilai penjualan pertahun sebesar Rp.1
milyar atau kurang.”
Menurut Undang-Undang no 9 tahun 1995 :
” Pengembangan dan pembinaan diartikan sebagai upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan
bantuan penguatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha
kecil agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri ”
5. 2.3 Konsep Industri Meubel
Untuk itu, salah satu langkah yang harus segera dibenahi adalah soal jaringan
distribusi pemasarannya. Selain itu, industri meubel indonesia juga perlu
melakukan peremajaan tekhnologi yang ada sekarang. Lebih dari itu, dukungan
perbankan dengan memberikan bunga kredit yang rendah untuk modal kerja
maupun kegiatan ekspor yang juga sangat diperlukan. Dan yang tak kalah
pentingnya, ketersediaan bahan baku juga harus mendapat perhatian serius dari
semua pihak yang berkepentingan terhadap sektor industri ini.
2.4 Kerangka pikir
Peranan Dinas Koperasi,
Perindustrian Perdagangan
Kabupaten Kolaka :
Meningkatkan kemampuan
Manajemen serta produksi
Memberikan kemudahan
dalam Pengadaan sarana dan
prasarana
Memberikan bantuan modal
Pelaku Industri Meubel
6. 3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di wilayah Kabupaten Kolaka, mengingat
banyaknya industri meubel yang tentu saja memiliki karateristik yang berlainan,
sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula. Industri kecil menengah
yang akan diteliti adalah pengrajin meubel di Kabupaten Kolaka
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang difokuskan
pada uraian mengenai peranan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
Dalam Pengembangan Industri Kerajinan Meubel di Kabupaten Kolaka.
7. 3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di wilayah Kabupaten Kolaka, mengingat
banyaknya industri meubel yang tentu saja memiliki karateristik yang
berlainan, sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula. Industri kecil
menengah yang akan diteliti adalah pengrajin meubel di Kabupaten Kolaka
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
difokuskan pada uraian mengenai peranan Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan Dalam Pengembangan Industri Kerajinan Meubel di Kabupaten
Kolaka.
3.3.Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan unit atau individu yang ingin diteliti. Menurut
sugiono (2002-2005), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
subyek/obyek yang memiliki karateristik tertentu.
8. 3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan prosedur
tertentu dan diharapkan dapat diwakili suatu populasi.
3.4 Sumber Data
1. Data Primer
Data primer yang diperoleh dari penelitian lapangan yang dimaksudkan untuk
memperoleh sumber-sumber mendasar dilapangan, termasuk wawancara
kepada informan yang mengetahui permasalahan tentang UKM seperti Kepala
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Kabid Industri dan Pelaku
industri meubel.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data dari bacaan, buku
literatur, peraturan perundang-undangan, kebijakan dan strategi umum
pengembangan industri kecil menengah.
9. 3.5 Tekhnik Pengumpulan Data
Dalam Penelitian ini tekhnik pengumpulan data yang
digunakan adalah sebagai berikut :
a. Kuesioner, yaitu Usaha pengumpulan data/informasi
dengan mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis untuk
dijawab secara tertulis pula oleh responden. Responden
yang akan diberikan kuisioner adalah pengrajin meubel
guna mengetahui profil permasalahan yang dihadapi
industri kecil dalam menjalankan usahanya baik itu faktor
internal ( kekuatan dan kelemahan) maupun faktor
eksternal (peluang dan ancaman) dari industri kecil.
b. Wawancara, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan
melalui wawancara langsung dengan para informan.
c. Observasi, yaitu tekhnik observasi ini dilakukan dengan
pengamatan langsung pada wilayah penelitian. Hasilnya akan
menjadi bahan pendukung bagi data yang diperoleh melalui
metode wawancara dan kuesioner.
10. 3.6 Tekhnik Analisis Data
Tekhnik analisis data merupakan instrumen yang digunakan dalam
menjawab permasalahan yang diangkat dalam rumusan masalah penelitian.
Tekhnik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.
P = f/n x 100%
Keterangan :
p = Nilai Persentase
f = Frekunsi Produksi Industri Meubel Thn 2009
n = Jumlah Industri Meubel Tahun 2009
100% = Konstanta