3. “Keberanian dan kegigihan untuk berproses itulah kesuksesan, tidak cukup
bemodal materi, tenaga dan nyali”. Demikian ungkapan yang pantas untuk seorang
perempuan sukses dengan mengelola usaha
yang bergerak di bidang penerbitan
majalah musik, yaitu GitarPlus, Band Magz. Sebuah majalah yang beraroma instrumen
musik, yakni gitar.
Semangat untuk memajukan gitar di Indonesia lewat majalah kian membuat
dirinya cinta akan musik. Hingga Caesilia Intan Pratiwi berani untuk berbagi
pengalaman yang menurutnya berbau nekat dengan kembali menulis bukunya yang
berjudul “Pengusaha Rock „N Roll”. Dalam buku keduanya ini, dia lebih luwes dan
ringan menyampaikan beberapa pengalamannya ketika terjun ke dunia bisnis dengan
modal nol, hingga menjadi pengusaha sukses. Sepak terjangnya yang luar biasa yang
rela berhenti kerja untuk usaha, kemudian mulai mengumpulkan modal dari nol.
4. Perempuan bergelar sarjana sastra ini memang identik sangat nekat, namun
itulah yang kini membuatnya hebat, berbekal kepercayaan bahwa orang nekat punya
malaikat penyelamat, terbukti dengan beberapa kali ia lolos dari situasi sulit seperti
saat usaha penerbitan majalah menemui jalan buntu, ditambah saat ketika berperang
melawan uang demi terciptanya peluang goal usaha. (hal 18 dan 33)
Sejak Agustus 2009, Intan mencoba melebarkan sayap dengan membuka
toko alat musik. Pilihan usaha yang agak aneh buat Intan, seorang yang sama sekali
nggak bisa main musik dan nggak terlalu ngerti alat musik, namun dengan keyakinan
“spirit of kepepet” segalanya bermodal nekat, membuat dunia pergitaran Indonesia
sangat maju dan berkembang pesat. Dari sinilah kemudian banyak orang yang
menjulukinya Pengusaha Rock „N Roll 99,99 persen nekat (hal 68).
5. Prosesi kesuksesan tidak berhenti sampai di situ rupanya, pengalaman
pahit, asem, manisnya Sang Pengusaha Rock „N Roll kerap menerjang hidupnya.
Bagaimana pengalaman gagal menggelar suatu event “Guitar For Fun”, ditambah
dengan pengalaman pahit nyasar hingga ke Makasar gara-gara bikin acara (hal
158, 176).
Namun yang patut diapresiasi dan menjadi contoh terutama bagi
perempuan yang identik dengan kelemahan. Sosok Intan membuktikan bahwa
meski diterjang badai, jatuh sekalipun ia tetap bertahan. Sebagaimana
ungkapannya: susah dan gampang itu tergantung sudut pandang (hal 170).
6. Berbagai pengalaman itu, tidak heran jika kini ia sukses hidupnya. Intan sadar
bahwa kesuksesan bukan terlahir sebagai orang kaya sejak lahirnya dan bukan pula orang
yang punya modal besar, bermodal, tekat, dan keyakinan dengan bermodal Rp 80 juta
yang itupun dimodalin orang, dalam kurun waktu 7 tahun. Ia berhasil mempunyai 4
majalah, sebuah toko alat musik, beberapa rumah, beberapa mobil, tanah, dan tabungan
(hal 101-142).
7. Mungkin kita lihat banyak yang lebih hebat daripada sosok Intan. Tapi
banyak juga yang nggak berani atau nggak tahu bagaimana cara membuat uang
berkembang. Setidaknya Intan telah menunjukkan kepada kita, berani bermimpi
mempunyai lebih banyak uang dari yang sudah saya miliki saat ini, meski sangat
disadari bahwa uang bukanlah segala-galanya. Namun satu hal yang terpenting dari
uang bukanlah berapa banyak yang kita miliki, tapi bagaimana kita mengelola dan
memanfaatkannya.
8. Buku ini sungguh sangat memberikan motivasi sekaligus cerita inspiratif
bagi anak-anak muda tentang bagaimana menghasilkan sesuatu yang berguna, bukan
untuk diri sendiri, tapi juga berguna bagi orang lain. Oleh karena itu tidak ada
salahnya kita coba membaca, menelisik, dan meniru gaya rock „n roll Intan Caesilia
melalui buku ini. Selamat Membaca.