SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  49
Télécharger pour lire hors ligne
http://khatulistiwa.info   1
MENGENAL
                   GUA




                Disusun Oleh:
                Move Indonesia
Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH)
       Seloliman, Trawas, Mojokerto
                     2007


http://khatulistiwa.info               2
MENGENAL GUA

Judul Buku     : Mengenal Gua
Jumlah Halaman : 48 Halaman
Dicetak Oleh   : Pusat Pendidikan Lingkungan
                  Hidup (PPLH) Seloliman –
                  Trawas – Mojokerto
E-book oleh     : Move Indonesia




Tim Penulis : Divisi Penulisan & Multimedia
              Move Indonesia
              Divisi Penerbitan dan Dokumentasi
              Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup
              (PPLH) Seloliman
Penyunting : Bachtiar DM, Ulfah Hidayati, Anggara
              Widjajanto
Foto/Gambar: Berbagai sumber




http://khatulistiwa.info                            3
MENGENAL GUA

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN………………………………………………….…….4

BAB I GUA DAN EKOSISTEM DI
DALAMNYA...................................................................5

BAB II GUA DI INDONESIA…………………………….30

BAB III          ASYIKNYA MENYUSURI GUA….……37

PENUTUP.....................................................................44

DAFTAR PUSTAKA...................................................47




http://khatulistiwa.info                                                    4
PENDAHULUAN


Pernahkah Adik-Adik memasuki sebuah gua?
Kalau belum, bayangkan saja kita sekarang ini
berada di depan sebuah gua. Lalu, bagaimana kita
masuk ke dalamnya? Sebuah gua bisa memiliki
jalan masuk yang sempit kemudian melebar ke
ruang yang lebih luas, atau jalan masuk yang
sangat lebar, tetapi dibelakangnya hanya dapat
dimasuki dalam jarak pendek saja. Beberapa gua
mempunyai sungai-sungai kecil yang mengalir di
dalamnya, yang disebut sungai aktif, sedang
disamping itu ada juga sungai kering yang
merupakan peninggalan masa silam, disebut non
aktif atau disebut juga sebagai sungai fosil.
Sedangkan untuk mempelajari gua tersebut kita
harus mengenal ciri-cirinya dahulu.




http://khatulistiwa.info                      5
BAB I GUA DAN EKOSISTEM DI
DALAMNYA

Gua merupakan ekosistem alami sederhana yang
sangat bermanfaat untuk memahami keterkaitan
ekologis, untuk pengaturan dan permurnian air.
Untuk hasil-hasil yang bernilai ekonomis seperti
pupuk dan sarang burung yang dihasilkannya..
Gua memiliki berbagai kelebihan bila dibandingkan
dengan ekosistem lain dalam hal potensinya untuk
diteliti dan dipelajari. Hal tersebut terjadi
karena batas-batasnya jelas dan kebanyakan jenis
makhluk penghuninya, dapat diteliti dengan mudah
bagaimana ciri-cirinya dan bagaimana makhluk
hidup tertentu bisa tinggal di dalamnya.
Pengamatan dan penelitian itu bisa dilakukan baik
di laboratoriun atau bahkan di gua itu sendiri.

A. CIRI-CIRI SEBUAH GUA DIBEDAKAN
OLEH APA?
Pembedaan     ciri-ciri gua    tersebut selain
ditentukan oleh:
Batas-batas yang jelas, Ruang yang tertutup,
Pengaruh kegelapan, Suhu dan kelembaban serta
Aliran udara yang stabil. Gua berdasar ciri-
cirinya terutama dibedakan oleh:


http://khatulistiwa.info                       6
1. PENGARUH HIDROLOGI
    2. SUHU, KELEMBABAN, &
       KARBONDIOKSIDA
    3. HEWAN-HEWAN YANG TINGGAL DI
       DALAMNYA
Nah, hal-hal itulah yang membedakan antara gua
yang satu dengan gua yang lain, sehingga
terlihatlah ciri-ciri gua masing-masing dan
merupakan ciri khas suatu gua. Variasi dalam ciri
khas antara gua yang satu dengan gua yang
lainnya, membentuk berbagai macam habitat yang
menentukan tipe, jenis, dan cara hidup serta
jumlah binatang yang tinggal di dalamnya. Karena
dari    pembedaan     ciri-ciri  tersebut   akan
menentukan hewan apasaja yang tinggal di
dalamnya, juga dari hal itu akan diketahui
bagaimana sebuah gua terbentuk.
1. Pengaruh Hidrologi
Daerah batu kapur karst dicirikan oleh pengaruh
air ke dalam tanah atau batuan secara cepat. Air
luapan ini berasal dari daratan yang tidak
mencapai sungai, dan dari gerakan air memanjang
di dalam tanah. Seperti diuraikan sebelumnya, air
merembes ke dalam tanah dan memperlebar celah
di dalam batuan, kemudian muncul sebagai mata
air. Misalnya Gua di Gombong dan Karang Bolong.
Daerah batu kapur di Karangbolong dan Gombong

http://khatulistiwa.info                       7
merupakan daerah penampungan air yang sangat
luas. Susunan kimia air yang merembes ke dalam
gua bergantung kepada kapasitas air untuk
melarutkan batuan dan endapan, laju pelarutan
mineral, serta laju dan endapan kalsium karbonat
alami melalui evaporasi dan pengikisan. Air yang
merembes ke dalam gua menunjukkan berbagai
variasi susunan zat kimia yang ditentukan oleh
faktor-faktor tersebut dan kontak dengan guano
yang ada di lantai gua.




   Gambar 1.1 Lorong Menuju ke Dalam Gua.
2. Suhu, Kelembaban, & Karbondioksida
Peranan dinding dan langit-langit gua sebagai
penyekat secara baik menjadi penyangga variasi
suhu harian dan kelembaban di luar gua. Dengan


http://khatulistiwa.info                      8
demikian kondisi di dalam gua menjadi stabil dari
hari ke hari, terutama di bagian gua yang
terdalam, namun masih ada perubahan-perubahan
musiman yang dapat banyak mengubah kondisi di
dalam gua. Misalnya, pada musim hujan
kelembaban dan jumlah air bebas dalam gua
cenderung naik. Gerakan udara juga terhalang
oleh dinding-dinding gua tetapi tertarik keluar
gua selama siang hari, ketika udara di luar lebih
panas dan lebih ringan. Bagi kalian yang sudah
mempelajari ilmu alam pasti masih ingat bahwa
udara bergerak dari tempat yang mempunyai
tekanan yang lebihtinggi menuju ke tempat yang
bertekanan lebih rendah. Padahal di dalam gua
memiliki tekanan yang lebih tinggi dibanding
dengan di luar gua. Gerakan udara ini mengikuti
pola yang teratur, tetapi meninggalkan kantung-
kantung udara yang tidak bergerak di bagian
dalam gua, dimana laba-laba dapat menenun
jaring-jaringnya yang halus dan rumit, dan
menahan      kantung-kantung    udara     dengan
kelembaban tinggi. Dalam kondisi yang stabil ini,
gangguan kecil terhadap udara yang disebabkan
oleh masuknya pemangsa atau mangsa sudah
dapat dideteksi. Di bagian gua yang lebih dalam,
pengumpulan karbon dioksida meningkat jika tidak
ada udara yang mengalir ke dalam, kecuali dari

http://khatulistiwa.info                       9
mulut gua. Laju kehidupan dan pola makan
beberapa invertebrata (hewan tak bertulang
belakang) seperti serangga gua diperkirakan lebih
rendah, mungkin merupakan tanggapan fisiologi
terhadap kadar karbon dioksida yang tinggi.

3. Pengaruh Kegelapan
                           Pernah     adik-adik
                           berada    di   dalam
                           rumah, malam hari,
                           dan pada saat itu
                           lampu            kita
                           padamkan,       gelap
                           sekali kan? Lalu,
                           kalau kita mau ambil
                           makanan di meja
                           tentunya kita harus
                           meraba-raba.



Gambar 1.2 Zona Remang-Remang
 Nah, di dalam gua tentu lebih gelap dari rumah
kita. Dan dalam lingkungan gua dapat dibagi dalam
tiga zona menurut tingkat kegelapan dan kondisi-
kondisi fisik lainnya, yaitu:




http://khatulistiwa.info                      10
   Zona remang-remang di dekat jalan masuk
       gua, dengan cahaya dan suhu yang
       bervariasi, di dalamnya dapat ditemukan
       berbagai fauna besar
      Zona tengah yang gelap gulita tetapi
       suhunya bervariasi, di dalamnya hidup
       berbagai jenis binatang, yang diantaranya
       kadang-kadang melakukan gerakan keluar
       gua secara mendadak, dan
      Zona gelap dengan suhu tetap dan
       kegelapan total di dalamnya terdapat jenis-
       jenis binatang, yang mampu menyesuaikan
       diri dengan lingkungan gua secara tetap.
       Karena cahaya penting bagi fotosintesis,
       dalam bagian gua-gua yang gelap tidak ada
       tumbuhan hijau. Akar-akar tumbuhan dapat
       menembus retak-retak pada langit-langit
       gua (bagian atap gua), dan akar-akar itu
       biasanya     tampak       melekat      atau
       bergantungan pada langit-langit gua. Akibat
       terpenting dari tidak adanya tumbuhan
       hijau ini membuat semua penghuni gua
       bergantung pada bahan makanan yang
       dibawa dari luar ke dalam gua. Dan dengan
       demikian meniadakan kemungkinan adanya
       binatang yang hidup langsung dari bagian-
       bagian tumbuhan hijau yang terdapat di

http://khatulistiwa.info                       11
atas tanah. Jadi di dalam gua pun terjadi
      suksesi kehidupan yaitu bergantinya
      makhluk hidup atau perbedaan pola makan
      karena      terjadi  perbedaan    kondisi
      lingkungan.



B. BAGAIMANA BINATANG DI DALAM GUA
BERTAHAN HIDUP?
1. Daur kegiatan binatang di dalam gua
berdasarkan ada tidaknya cahaya.
Kebanyakan binatang mempunyai daur kegiatan
sehari-hari yang jelas, yaitu aktif terutama pada
malam hari (nocturnal) atau siang hari(diurnal),
atau pada fajar dan senja (krepuskular). Daur
kegiatan semacam ini jelas berkaitan erat dengan
cahaya dan kegelapan sehingga sering disangka
tidak terdapat di dalam gua. Tidak adanya
binatang-binatang itu menyebabkan parasit-
parasit    yang    hidup    bebas        ditempat
bertenggernya tidak mendapatkan makanan, dan
hujan tinja baru dari atap gua, dengan sendirinya
terhenti. Yah, sebagian besar hewan di gua
makan dari tinja kelelawar dan tinja walet.
Jangan heran, itu namanya guano. Di Madura,
ada perusahaan yang khusus memperdagangkan
guano ini.

http://khatulistiwa.info                      12
Selain   itu,   kekeringan   udara    barangkali
mempunyai irama harian yang disebabkan oleh
pemanasan dan pendinginan udara di luar gua.
Oleh sebab itu, kemungkinan besar terdapat
irama harian di dalam gua, walaupun data tidak
ada.
Keberangkatan kelelawar merupakan peristiwa
yang berlangsung selama dua jam setelah
kelelawar yang pertama meninggalkan gua.
Perbedaan waktu dan pola terbang jenis-jenis
kelelawar dalam satu gua ditafsirkan secara
berbeda, misalnya untuk menghindari persaingan
dalam mencari makan, menghindari pemangsa dan
mengoptimalkan penggunaan energi. Namun perlu
ditekankan bahwa kelelawar tidak berada di luar
gua dari senja sampai fajar, dan juga tidak
selamanya beristirahat atau tidur ketika berada
di dalam gua. Jika tidak terganggu oleh suara-
suara atau cahaya yang dengan sengaja diarahkan
kepadanya, individu atau kelompok kelelawar
dapat terlihat terbang dan mengeluarkan suara di
dalam gua. Barangkali perbedaan kegiatan antara
kelelawar dengan burung walet menunjukkan
pembagian waktu dan sumber makanan menurut
waktu. Sebenarnya burung walet terutama
memakan serangga kecil yang menyerupai tabuhan



http://khatulistiwa.info                     13
(hymenoptera), sedangkan kelelawar pemakan
serangga hanya memakan ngengat dan kumbang.




Gambar 1.3 Keleawar Penghuni Kegelapan Gua
Dalam kegelapan total, penghuni gua harus
mengandalkan indera selain penglihatan untuk
mendeteksi makanan atau musuh. Hal ini
sebenarnya bukan khusus bagi binatang gua,
karena banyak binatang malam dan binatang yang
suka bersembunyi dan hanya ada diatas dan di
dalam tanah, juga bergantung pada indera
pendengaran, penciuman dan perabanya. Misalnya


http://khatulistiwa.info                    14
beberapa binatang mempunyai anggota badan
yang panjang, seperti kaki lipan Scutigeridae dan
sungut cengkerik gua. Kelangkaan makanan di
dalam bagian-bagian gua yang sangat dalam
menyebabkan binatang yang hidup di dalamnya
sedikit sekali,karena harus bertahan terhadap
kelaparan dalam jangka waktu yang lama,
memakan sebanyak mungkin ketika makanan
berlimpah dan menyimpan lemak dalam jumlah
banyak.

2. Jurus Pemantau Gema
Adik-Adik pernah mendengar gema (echo)?
Jika kalian berteriak di dalam gua, maka akan
terdengar pantulan suara kalian sendiri yang
memantul di dinding gua.
Banyak      kelelawar    dan     burung    walet
mengembangkan kemampuan penentuan lokasi
dengan     gema    (ekholokasi),  yaitu  dengan
mengeluarkan suara dan kemudian menafsirkan
gema yang memantul dari benda padat untuk
memperoleh      gambaran     mengenai   keadaan
sekitarnya. Air hujan mengganggu kemampuan
ekholokasi kelelawar karena udara yang sangat
lembab menyerap menyerap suara berfrekuensi
tinggi, dan tetesan air hujan mengacaukan gema
yang diterima oleh kelelawar. Suku-suku binatang

http://khatulistiwa.info                      15
yang berbeda menggunakan sistem ekholokasi
yang berbeda, beberapa diantaranya dapat
mencari suatu binatang kecil yang berdiameter
1mm. Dulu diduga bahwa kelelawar yang
menggunakan ekhologi tidak akan mengalami
kesulitan dalam memperoleh serangga mangsanya,
tetapi sekarang diketahui bahwa beberapa
ngengat tampaknya dapat memantau kelelawar
dari jarak 40 m dengan menggunakan indera
pendengaran(telinga) di dada, perut atau
mulutnya       sebelum     kelelawar      dapat
mendeteksinya.     Laron(Neuroptera)     dewasa
memiliki indera pendengar pada sayapnya dan
semut-semut yang sudah dibuat jadi tuli memiliki
kemungkinan 40% lebih besar untuk ditangkap
oleh kelelawar daripada semut yang masih dapat
mendengar. Beberapa ngengat mengembangkan
kemampuan mengubah bunyi untuk mengacaukan
kelelawar, sementara ngengat lain memiliki
berbagai macam tanggapan perilaku yang
menyulitkan kelelawar untuk memperkirakan pola
terbangnya. Sebaliknya beberapa kelelawar tidak
selalu menghidupkan sistem ekholokasinya terus-
menerus untuk memberikan peringatan sesedikit
mungkin kepada ngengat. Ada juga yang
mengeluarkan suara dengan frekuensi lebih tinggi



http://khatulistiwa.info                     16
daripada yang dapat didengar oleh serangga
terbang.

Jika kelelawar yang disebutkan diatas memakan
serangga    terbang,   kelelawar  jenis  mega
(megadermatidae) memakan kadal, katak, atau
binatang pengerat lainnya dari lantai gua,
serangga di atas daun, atau ikan-ikan di
permukaan sungai. Kelelawar ini juga diketahui
memakan kelelawar lainnya. Wah, dia pasti
termasuk kelelawar suku kanibal.

Satu-satunya codot yang dapat menentukan lokasi
gema adalah codot Roset Rousettus, yang
menggunakan frekuensi rendah, mencicit seperti
burung walet(1,5-5,5 kHz). Suaranya ini dapat
didengar oleh manusia seperti gesekan kayu.
Gema yang dihasilkan memungkinkan kelelawar
dan burung walet mendeteksi atau memantau
obyek-obyek yang besar atau dinding cadas
sehingga mereka dapat terbang, bersarang dan
berkembang biak di dalam gua yang sangat gelap.
Namun sistem ini kurang akurat dibandingkan
dengan akurasi sistem ekholokasi kelelawar yang
menangkap serangga pada malam hari.




http://khatulistiwa.info                    17
C. BAGAIMANA GUA TERBENTUK?
Menurut proses pembentukannya gua terbagi
sebagai:
1. Gua batu kapur
Gua-gua di daerah batu kapur terbentuk oleh air
hujan yang mengandung karbondioksida yang
diserap dari atmosfer, oleh karena itu agak
bersifat asam. Asam yang lemah ini melarutkan
kalsium karbonat (penyusun utama batu kapur)
dan membentuk saluran-saluran, yang dalam
jangka waktu yang panjang membentuk gua,
dengan sungai yang mengalir di dalamnya.




Gambar 1.4 Kawasan Batu Kapur (KARST)
Dua diantara ciri khas gua adalah stalagtit dan
stalagmit, yang keduanya bersama dengan hiasan-
hiasan gua lainnya disebut sebagai dekorasi
gua(speleotem).    Stalagtit   dan    stalagmit
merupakan pilar-pilar kalsium karbinat dengan


http://khatulistiwa.info                    18
berbagai campuran yang menyebabkan adanya
kisaran warna pucat yang terbentuk oleh
pengikisan yaitu dari aliran air dari atap gua atau
hanya berupa tetes-tetes air saja. Namun hal ini
terjadi selama bertahun-tahun oleh air yang
mengandung kalsium karbonat secara berulang-
ulang sehingga meninggalkan lapisan mineral tipis.
Evaporasi di dalam gua berlangsung sangat lamban
karena tidak ada radiasi sinar matahari untuk
menarik molekul air, pergerakan udara sangat
sedikit atau hampir tidak ada, dan hampir semua
udara jenuh dengan uap air. Hal ini menjelaskan
pertumbuhan speleotem(hiasan gua seperti
stalagmit dan stalaktit) yang sangat lambat. Laju
pertumbuhannya juga sangat dipengaruhi oleh
gerakan udara dan campuran di dalam batu kapur.
Hal tersebut menunjukkan pertumbuhan yang
berlangsung     sangat     lama     dan     lambat.
Pertumbuhan panjang stalagtit diperkirakan
hanya 0,2 mm/tahun.
Selain stalagtit dan stalagmit yang terkenal, ada
beberapa bentuk speleotem lainnya. Air yang
menetes pada lantai gua membentuk lingkaran-
lingkaran serupa dengan bentuk lingkaran
sementara yang terbentuk oleh air hujan yang
jatuh di genangan air, lapisan-lapisan seperti
mutiara dapat terbentuk dalam kondisi khusus;

http://khatulistiwa.info                        19
kalsium karbonat yang mungkin mengendap ketika
air mengalir melalui dinding-dinding gua dan batu
cadas menjelaskan terbentuknya air terjun beku,
sering dengan warna yang sangat indah karena
berbagai campuran mineral yang ada di dalamnya.
Selain itu pada lantai gua yang tergenang air yang
dangkal, evaporasiyang sangat lambat mungkin
membentuk duri-duri seperti karang, kipas, atau
kristal yang mengkilap. Semua speleotem ini
berperanan dalam peningkatan daerah permukaan
suatu gua sehingga memberikan tempat hidup
bagi penghuni gua.
2. Gua Lahar
Pernah lihat gunung meletus? Pada saat gunung
meletus, mengeluarkan lahar dan magma dari
dalam perut bumi. Muntahan lahar itu turun
menuruni punggung gunung sampai ke bawah.
Karena waktu dan perbedaan suhu, semakin lama
lahar ini akan membeku. Lahar itu jika membeku
di tanah persawahan akan menjadikan tanah
pertanian mernjadi subur, Sedangkan jika lahar
masuk ke lubang-lubang di dalam tanah dia akan
membentuk gua lahar. Jadi Gua lahar terbentuk
ketika lelehan lahar gunung berapi yang
mengandung berbagai komposisi kimia mendingin
dengan laju yang berbeda.
3. Gua Buatan

http://khatulistiwa.info                       20
Jangan tertipu lho, tidak semua gua itu terjadi
karena proses alam. Jangan sampai keliru, ada
beberapa gua di Jawa dan Bali merupakan gua
buatan. Gua-gua ini ternyata dibikin dan digali
pada jaman Jepang, yaitu dengan menggali lereng-
lereng   bukit,   yang     mempunyai    ciri-ciri
sebagaimana gua alami dan menjadi habitat atau
tempat hidup yang sesuai dengan makhluk -
mahluk dan organisme gua.
Gambar 1.5 Gambar Penampang Gua 1




http://khatulistiwa.info                      21
Gambar 1.6 Gambar Penampang Gua 2




http://khatulistiwa.info                22
D. BINATANG KHAS MENURUT GOLONGAN
EKOLOGIS.
Golongan Ekologis adalah pemisahan hew3an dan
tumbuhan berdasar cara mencari makannya dan
berada dalam sebuah rantai makanan.
Binatang gua dapat dibedakan dalam tiga golongan
ekologis:
    1. Troglobita atau jenis-jenis binatang gua
       menetap       yang       tidak      mampu
       mempertahankan diri di luar lingkungan
       gua;
    2. Troglofila atau jenis-jenis binatang gua
       musiman yang hidup dan berkembang biak
       di dalam gua, tetapi juga terdapat di luar
       gua dalam habitat mikro (tempat hidup
       renik) gelap dan lembab(misalnya kumbang
       dan serangga lainnya).
    3. Trogloksena yaitu jenis-jenis yang secara
       teratur memasuki gua untuk berlindung,
       tetapi biasanya kembali ke lingkungan di
       luar gua untuk mencari makan(kelelawar
       dan burung walet);
 Namun disamping itu masih ada beberapa jenis
lainnya yang yang berkeliaran di dalam gua secara
tidak sengaja tetapi tidak dapat bertahan hidup
di dalam gua.



http://khatulistiwa.info                      23
1. Troglobita
Informasi yang tersedia menyebutkan bahwa
troglobita yang ada di dalam gua-gua di Jawa
meliputi kepiting berkaki panjang Sesarmoides
jacobsoni, binatang ini tidak pernah dikoleksi lagi
sejak 1911. hewan lain adalah udang putih
Macrobrachium poeti bermata kecil danm
korneanya hampir tidak ada, dan kemungkinan
ikan buta sejenis wader yang dikenal sebagai
Puntius Microps, yang sekarang merupakan jenis
yang dilindungi di Indonesia. Ikan ini kemungkinan
merupakan persamaan dari Puntius Bintatus
karena matanya kecil atau mengecil, beberapa
tidak bermata, dan beberapa ikan hanya bermata
pada satu sisi saja. Suatu kepiting kemungkinan
jenis troglobita sesarmoides.sp ditemukan di
Nusa Penida pada tahun 1993.
2. Troglofila
Binatang yang termasuk trogofila adalah kala
cemeti endemik Stygophrynus dammermani
dikenal dari beberapa gua di Jawa Barat.
Walaupun hampir semua lokasi aslinya sekarang
sudah rusak, Kala cemeti ini barangkali masih ada.
Lebar badan Kala cemeti ini hanya 11 mm, ukuran
terpanjang kakinya mencapai 33 cm. Binatang
trogofila lainnya yang yang terdapat melimpah
adalah Cengkerik Rhaphidophora dammermani dan

http://khatulistiwa.info                        24
kacoak. Dalam kondisi yang cocok, kacoak dapat
membentuj karpet hidup di atas tinja yang tengah
terfermentasi di lantai gua; di sungai Ngerong
daerah Tuban, seorang anggota HIKESPI
menghtung nilai kepadatan yang mencapai 100
kacoak/m2. Sedangkan binatang trogofila air
meliputi udang Macrobrachium pilimanus, dan
kepiting Parathelphusa convexa, yang keduanya
juga terdapat di air permukaan.
3. Trogloksena
Kelompok utama trogloksena adalah kelelawar.
Jenis-jenis kelelawar utama di Jawa bertengger
selama siang hari dan hanya beberapa saja yang
secara teratur bersarang di dalam gua. Beberapa
jenis yang bertengger di dalam gua ini
terdapatdalam jumlah sangat besar, misalnya
kelelawar bibir keriput Tadarida plicata yang
jumlahnya mencapai ratusan ribu di gua Lalai,
Pelabuhan Ratu, dan di Gresik. Jenis lain yang
terdapat melimpah di dalam gua adalah kelelawar
Barong Hipposiderus bicolor, kelelawar ladam
Rhinolophus pusillus dan codot fajar gua
Eonycteris spelaea yang memakan nektar dan
serbuk sari. Tempat bertenggernya yang terkenal
adalah di Gua Lawah, Klungkung Bali. Tidak adanya
gangguan yang berasal dari para peziarah dan
pengunjung gua di tempat ini menyebabkan

http://khatulistiwa.info                      25
kelelawar disini sangat jinak dan dapat didekati
dari jarak kurang dari satu meter.

Semua penghuni gua menggantungkan kebutuhan
makanannya dari luar gua. Beberapa binatang
memakan akar yang menempel pada atap gua, kayu
atu bahan-bahan lain yang terbawa oleh banjir,
dan jika gua memiliki sungai yang mengalir di
dalamnya, atau bahan organik yang muncul di
permukaan, pemasok makanan yang terutama
adalah kelelawar dan burung walet yang
bersarang dan berkembangbiak di dalam gua
tetapi mencari makanannya di luar gua. Kelelawar
dan burung walet memasok makanan dalam
beberapa cara:
      Melalui tinjanya yang dikenal sebagai
      guano, yang dimakan oleh binatang pemakan
      tinja. Guano juga dikenal sebagai sumber
      hara bagi jamur dan bakteri.
      Parasit yang bersatrang di tubuhnya dan
      menyediakan makanan bagi predator,
      Menggugurkan bulu dan rambut serta
      bagian kulitnya.
      Menghasilkan keturunan yang rentan
      terhadap berbagai predator dan parasit;




http://khatulistiwa.info                     26
Jika keturunan ini mati, tubuhnya menjadi
      sumber makanan bagi berbagai organisme
      pemakan bangkai.



E.      GOLONGAN         HEWAN          MENURUT
KOMUNITASNYA
Komunitas gua adalah kelompok-kelompok hewan
yang mempunyai kesamaan tempat hidup, cara
hidup, bahan makanannya, dan biasanya kelompok-
kelompok ini saling bersaing untuk mendapat
makannya, namun ada juga hewan yang bekerja
sama secara tidak langsung atau disebut
bersimbiosis dengan kelompok komunitas lainnya.
Dengan demikian, di dalam gua terjadi perbedaan
yang cukup mencolok antara komunitas atap atau
langit-langit dan komunitas lantai gua.

1. Komunitas Langit-Langit
Komunitas langit-langit gua mencakup kelelawar
dan burung walet, dan semua binatang yang
memangsanya atau hidup sebagai parasitnya.
Lebih dari setengah jumlah kelelawar pemakan
serangga, dan tiga atau empat jenis pemakan
buah-buahan,    barangkali   menggunakan    gua
sebagai tempat bertengger sementara atau
permanen. Jenis-jenis yang bertengger dalam gua

http://khatulistiwa.info                    27
memiliki perbedaan dalam memilih kondisi
tertentu. Beberapa kelelawar seperti codot fajar
gua Eonycteris spelaea lebih banyak terdapat di
mulut gua. Beberapa mempunyai sayap yang
memungkinkan mereka untuk melakukan manuver
ditempat-tempat yang sempit seperti terdapat
pada celah-celah atau cerobong-cerobong gua.
Sementara itu kelelawar lainnya seperti kelelawar
mini berkuku panjang Miniopterus, lebih banyak
terdapat di bagian gua yang gelap.

Kelelawar merupakan inang berbagai parasit,
beberapa diantaranya internal, tetapi kebanyakan
eksternal yang menggigit inangnya untuk
menghisap darah. Beberapa jenis diantaranya,
seperti   lalat   kelelawar(Nyteribiidae)   yang
menyerpai laba-laba tidak bersayap, hampir
selama hidupnya parasit pada kelelawar,
sedangkan yang lain seperti lalat kelelawar
(Streblidae), kutubusuk(Cimicidae), dan Tungau
Merah (trobiculidae) hanya berada dalam
kelelawar dalam sebagian daur hidupnya.

Sarang burung walet yang dibuat oleh jenis walet
tertentu terkenal memiliki kadar protein tinggi.
Sarang ini dikumpulkan dan dijual untuk dibuat
sup atau masakan lainnya. Catatan pertama

http://khatulistiwa.info                      28
tentang sarang burung walet ini dapat ditemukan
pada dinasti Tang(618-907 Masehi) dan catatan
pemerintah     Belanda     menyebutkan      bahwa
perdagangan sarang burung walet ini sudah
berlangsung sejak tahun 1625. selama abad ke-18
dan ke-19, 3-4 ton sarang burung(berisi kira-kira
300000-400000 sarang) dipanen setiap tahun
dari gua-gua dipinggir pantai Karangbolong.
2. Komunitas Lantai
Bahan organik pada lantai sebagian besar gua
yang kering terutama terdiri dari bahan-bahan
yang terbentuk dari kotoran dan bangkai
binatang. Guano ini memiliki karbon berkadar
rendah, konsentrasi nitrogen sedang atau tinggi,
nisbah karbon-nitrogen rendah, dan kadar
fosfornya sangat tinggi. Oleh karena itu tidak
mengherankan jika guano amat diperlukan
sebagian besar komunitas lantai sebagai
makanan. Di lantai gua, binatang yang paling
banyak adalah pemakan tinja dan pemakan
bangkai. Kedua tipe binatang ini agak sukar
dibedakan, karena walaupun banyak binatang
khusus pemakan tinja, banyak juga yang memakan
bangkai kelelawar dan burung walet dalam menu
makannya. Sebagian besar kelelawar penghuni gua
merupakan pemakan serangga dan tinja yang


http://khatulistiwa.info                      29
dihasilkannya kering dan siap untuk dimakan oleh
pemakan tinja seperti caplak kayu, ulat
ngengatTinea yang membawa kepompongnya. Lalat
dan kumbang juga memakan tinja walaupun
penguraian utamanya dilakukan oleh bakteri. Tinja
yang dihasilkan oleh codot yang bertengger di gua
lebih lunak, lebih kaya akan karbohidarat dan
umumnya tidak dimanfaatkan oleh pemakan tinja.
Salah satu predator di dalam gua adalah Katak
hitam besar <26cm yang hampir selalu terlihat
sendiri.

Berbagai hubungan yang diuraikan di atas
menggambarkan sebuah jaring-jaring kehidupan.
Dengan meningkatnya pengetahuan tentang
ekosistem gua, jaring-jaring kehidupannya lebih
rumit. Binatang yang merupakan dasar Jaring-
jaring kehidupan cenderung lebih melimpah
sedangkan binatang yang terletak pada puncak
jaring-jaring jumlahnya jauh lebih sedikit.




http://khatulistiwa.info                      30
BAB II GUA DI INDONESIA

A. GUA KARST DI INDONESIA
Kawasan karst Indonesia luas terbentang dari
barat sampai ke timur, dari Sumatera (Bukit
Barisan), Kalimantan (Sangkulirang dan Muller),
Jawa Barat-Timur, Sulawesi, Maluku, Nusa
Tenggara sampai Papua.
Jika kita terbang di atas hutan Kalimantan Utara
dan Sarawak, kita akan menemui pemandangan
batu kapur yang memecah lautan biru kehijauan.
Bukit batu gamping ini jaman dahulu dibentuk oleh
kalsium karbonat yang dihasilkan oleh binatang
pembentuk kerangka kapur Koral dan
forominifera.umunya kalsium karbonat tetap
terlarut dalam air laut, tetapi laut-laut tropik
yang hangat dan dangkal, kalsium karbonat
terendapkan, dan setelah waktu yang sangat lama
suatu lapisan batu kapur pun terbentuk. Secara
bertahap aliran permukaan ini membentuk jurang
untuk kemudian menghilang ke bawah ke dalam
saluran bawah tanah, melalui gua-gua yang
tersembunyi yang terbentuk oleh kikisan pada
batuan induk. Ruang bawah tanah seperti itu
memiliki pemandangan yang mempesona.




http://khatulistiwa.info                      31
Sebegitu jauh, gua yang paling terkenal dan paling
banyak diketahui adalah Gua Niah di Sarawak,
sayangnya bukan merupakan bagian dari negara
Indonesia. Tapi hingga saat ini masih ditelusuri
mestinya ada bentangan jalur gua bawah tanah
yang sangatluas, yang mungkin terhubung di
kedalaman tanah di bumi negeri Indonesia. Siapa
tahu di dalamnya ada labirin yang menakjubkan.
Namun, jangan berkecil hati dulu, di Sulawesi,
terdapat gua karst yang terkenal di mata dunia
yaitu di daerah Maros (Sulawesi Selatan),
kawasan karst di Maros mempunyai keistimewaan
yang tiada duanya karena memiliki landsekap
berbentuk seperti tower. Belum lagi gua-gua yang
cukup terkenal di pulau Jawa dan Bali.




http://khatulistiwa.info                        32
B. GUA DI JAWA DAN BALI
Di Jawa dan Bali terdapat kira-kira 1000 gua.
Duaratus diantaranya sekarang sudah dipetakan.
Sebagian besar dari gua-gua itu terbentuk pada
daerah batu kapur dan yang terluas yaitu 1000
km2 terdapat di daerah pegunungan Sewu,
sebelah selatan Yogyakarta. Daerah kapur yang
lebih sempit adalah di sekitar Karangbolong, kira-
kira 100 km di bagian barat Yogyakarta. Beberapa
gua lahar juga terdapat. Di daerah pegunungan
Karst yang menakjubkan di areal pegunungan
Sewu terdapat kurang lebih 261 gua yang sudah
dimasukkan dalam katalog, dan termasuk dalam
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu
gua tersebut panjangnya mencapai 4 km. Dan 55
gua lainnya terdapat di bagian barat Pacitan.
Salah satu dari gua ini yaitu Luweng Ngepoh,
panjangnya 236 m merupakan gua terdalam di
pulau Jawa. Satu gua lagi yaitu gua Luweng Jaran
yang panjangnya 11 km ditemukan dan dipetakan
pada tahun 1984. Namun hingga tahun 1993
ditemukan juga suatu lorong yang panjangnya 25
km. Penemuan ini menunjukkan adanya gua
terpanjang di Indonesia. Gua ini memiliki lorong-
lorong yang luas dan ruang-ruang yang sangat
indah dengan dekorasi berupa stalagtit yang
menggantung pada atap gua, stalagmit dan dinding

http://khatulistiwa.info                       33
gua yang tumbuh ke atas dari lantai hutan dengan
sungai-sungai kecil dan kolam-kolam kecil di
dalamnya.

Gua Karangbolong yang sangat luas di sebelah
barat Yogyakarta juga memiliki beberapa gua
yang     menarik    hanya    belum    sepenuhnya
didokumentasikan, tetapi salah satu guanya
sepanjang 3 km sudah dipetakan. Gua-gua ini
terbentuk oleh tiga lapisan yang berbeda, yaitu
gua fosil yang pendek pada puncak kerucut, gua
yang sebagian berupa gua fosil (misalnya gua
Petruk), dan gua aktif yang panjang (misalnya Gua
Barat yang memiliki lorong sepanjang 7,5 km).
Selain itu, Gua Macan memiliki ruang yang terluas
di Jawa, yang dapat dijangkau melalui lorong yang
sempit. Luas ruangan ini kira-kira satu setengah
kali lapangan sepak bola. Untuk Kalian ketahui,
gua-gua di Karang Bolong dan Gombong adalah gua
penyimpan air. Sementara di daerah sekelilingnya
terjadi kekurangan air. Sehingga lahan didaerah
ini harus dikelola secara hati-hati. Merupakan
suatu keanehan jika cilacap yang terletak kurang
dari 50 km disebelah arah barat daerah
penampungan ini mengalami kesulitan untuk
mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan rumah
tangga     dan   industri,   sedangkan     daerah

http://khatulistiwa.info                      34
penampungan air tawar sangat dekat. Namun
demikian kesulitan ini timbul karena pasokan air
dan Cilacap terletak di kabupaten yang berbeda.
Di tempat lain air yang bermutu tinggi
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan.
Misalnya, di daerah Semanu sebelah utara gunung
Sewu, sebuah dam dibangun dalam gua.

Sementara Bali hanya memiliki sedikit gua,
kecuali yang digali oleh manusia (misalnya gua
Gajah) gua untuk berlindung yang pendek dan
gua-gua di daerah pesisir yang terbentuk oleh
gelombang. Di daerah Nusa Penida bagian
Tenggara terdapat beberapa gua di daerah karst
kerucut yang luas.
Hampir semua gua yang sudah disebutkan di atas
merupakan gua horizontal, tetapi di beberapa
tempat hampir semuanya vertikal. Misalnya gua-
gua di bukit Cibodas di dekat Ciampera, dan
bagian utara waduk Jatiluhur. Beberapa gua
sedang dikembangkan untuk pariwisata, dan gua
lainnya berpotensi untuk daerah wisata walaupun
beberapa diantaranya hanya dapat dimasuki oleh
orang-orang yang sangat berminat saja, karena di
dalamnya sangat gelap.




http://khatulistiwa.info                     35
Gua Pongangan di dekat Gresik sangat terkenal
karena memiliki banyak sekali kelelawar bibir
keriput Tadarida Plicata yang setiap sore keluar
dari gua antarajam 5 sampai jam 6. Sampai tahun
1987 daerah batu kapur di sekitar gua sudah
dikeruk dan digali sampai dasarnya, batu kapurnya
dijual ke pabrik semen PT. SEMEN GRESIK.
Perusahaan penambangan batu kapur ini hampir
saja mulai menghancurkan gua ini, namun akhirnya
dicegah oleh masyarakat, pers, dan pemerintah
setempat. Namun tidak dapat disangkal bahwa
jumlah kelelawar terus menurun, hal ini mungkin
disebabkan kerusakan di dalam ekosistem gua
karena pengeboman, yang mengubah iklim mikro di
dalam bagian-bagian gua yang dihuni kelelawar,
gangguan pestisida di dalam makanan kelelawar,
dan kerusakan tanaman pada mulut gua yang
membuat sinar matahari dapat menembus lebih
jauh kedalam gua.

BEBERAPA GUA WISATA DI PULAU JAWA
DAN BALI
no Nama Gua     Lokasi Jawa Barat

1   Sang Hyang Sirah Pantai selatan Ujung Kulon
2   Lalai            Dekat Pelabuhan Ratu



http://khatulistiwa.info                      36
3   Cimenteng      dan Dekat Jasinga
    Cigudeg
4   Donan              Kalipucang            dekat
                       Pangandaran
5 Pawon                Dekat Padalarang
6 Pemijahan            Selatan Tasikmalaya
no Nama Gua            Lokasi Jawa Tengah

1   Seplawan           Barat Menoreh, Purworejo
2   Jatijajar          Barat pebukitan Gombong
3   Petruk             7 km selatan gua jatijajar
4   Karangbolong       Sebelah tenggara Kebumen
5   Lawah              Sebelah     timur     lereng
                       gunung Slamet
6   Maria              Barat Tawangmangu, lereng
                       gunung Lawu
7 Gunung Selok         Timur Cilacap
no Nama Gua            Lokasi Yogyakarta

1 Selarong             Pesisir selatan Yogyakarta
2 Kiskendo             30 km barat Yogyakarta
no Nama Gua            Lokasi Jawa Timur

1   Pongangan          5 km dari Gresik, arah
                       surabaya
2   Semar              Barat kawah Tengger


http://khatulistiwa.info                      37
3 Tetes                Dekat Lumajang
no Nama Gua            Lokasi Bali

1   Lawah              Klungkung
2   Giri Putri         Karangsari,   Suana,   Nusa
                       Penida




BAB III          ASYIKNYA MENYUSURI
GUA

A. BEKAL MENYUSURI GUA

Menyusuri gua, kegiatan ini perpaduan antara
kegiatan ilmiah, pendidikan, penelusuran,
petualangan dan perlindungan. Pendidikan
merupakan salah satu strategi pengelolaan
kekayaan fauna, dengan muatan perlindungan dan
pengenalan berbagai jenis gua dan ekosistem di
dalamnya. Seringkali untuk menyusuri gua


http://khatulistiwa.info                      38
dibutuhkan keahlian tersendiri. Mengingat
keamanan dan keselamatan kita dalam menyusuri
gua mendapat perhatian yang utama.
Bagaimanapun medan di dalam gua sendiri, kecuali
gua-gua untuk pariwisata, memang tidak bisa kita
ketahui sebelumnya. Misalkan untuk gua
sepanjang 150 m ke dalam tidak diketahui apakah
ada sumur di dalamnya, atau masih adakah udara
yang cukup untuk kita hirup. Pertanyaan yang
sering diajukan saat mengajak orang menyusuri
gua pertamakali adalah, apa saja yang perlu
dibawa? Persiapan Penyusuran :

1. Peta dan Buku panduan lapang yang
menerangkan peta jalur di dalam gua, tempat-
tempat berbahaya dan tempat aman di dalam gua
yang kita kunjungi. Buku panduan itu bisa kita
dapatkan pada penunjuk jalan, atau lembaga
khusus yang meneliti tentang gua. Misalkan
Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia
(HIKESPI) yang diprakarsai oleh Dr. R.K.T. Ko.
Dan jangan lupa kalau kita pertama kali
melakukannya harus menggunakan jasa pemandu.
2. Alat-alat lapang susur gua seperti tali
pengaman, cicin pengunci tali, katrol atau pulley
untuk menarik tali, sabuk pengaman tubuh, helm



http://khatulistiwa.info                       39
dan lampu helm, kaos tangan, sepatu khusus susur
gua, tabung udara, bekal makanan, dan lain-lain.
3. Kamera, untuk mengabadikan pengamatan dan
penelitian kita.
4. Buku catatan, untuk mencatat hal hal apa saja
yang kita lihat, Pensil dan kertas untuk membuat
sketsa suasana dan jalur-jalur yang baru kita
temui.
5. Tas / Carrier untuk menyimpan semua
peralatan yang harus dibawa.
Nah, sekarang kita sudah siap berpetualang ke
dalam gua.

B. SELAMAT DATANG DI TAMAN
NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG
DI SULAWESI SELATAN.

Sekarang kita akan mengenal sebuah gua di pulau
Sulawesi, yang berada di Kabupaten Maros
Sulawesi Selatan. Disini kita akan menemukan
Taman Nasional Bantimurung – Bulusaraung’




http://khatulistiwa.info                      40
Kawasan karst Maros Sulawesi Selatan memiliki
keistimewaan dibandingkan dengan kawasan karst
lainnya, keistimewaan tersebut antara lain :
     Membentang sepanjang Kabupaten Maros
       dan Kabupaten Pangkajene;
     Memiliki landsekap yang indah, berbentuk
       seperti "tower" yang tidak ada duanya di
       dunia;
     Koridor panjang berkilometer;
     Memiliki nilai arkeologi yang tinggi;
     Mempunyai ornamen gua yang indah dan
       terkenal di dunia;




http://khatulistiwa.info                     41
 Mempunyai nilai jual yang tinggi untuk
     ekoswisata alam;
    Memiliki ratusan gua, walaupun baru 58 gua
     yang baru tereksplorasi biotanya oleh
     LIPI;
    Tertinggi biodiversitasnya se-Asia Tropika;
    Diusulkan untuk menjadi "Natural World
     Heritage" (warisan dunia) sejak Tahun
     1998.

Kawasan     Taman    Nasional    Bantimurung
Bulusaraung (TN. Babul) di Provinsi Sulawesi
Selatan seluas ± 43.750 Ha., yang ditunjuk
menjadi kawasan konservasi cq. taman nasional
berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : 398/Menhut-II/2004 tanggal 18
Oktober 2004.




http://khatulistiwa.info                     42
Secara administrasi pemerintahan, kawasan
taman nasional ini terletak di wilayah Kabupaten
Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan
(Pangkep). Secara geografis areal ini terletak
antara 119° 34’ 17” – 119° 55’ 13” Bujur Timur dan
antara 4° 42’ 49” – 5° 06’ 42” Lintang Selatan.
Secara kewilayahan, batas-batas TN. Babul
adalah sebagai berikut : Sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Pangkep, Barru dan
Bone, Sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone, Sebelah
Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros dan
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten
Maros dan Kabupaten Pangkep.




http://khatulistiwa.info                       43
SEJARAH KAWASAN
Penunjukan sebagian kawasan karst Maros-
Pangkep    dan   kawasan   hutan    Pegunungan
Bulusaraung menjadi taman nasional melalui
proses yang cukup panjang. Proses tersebut
dimulai pada tahun 1993 oleh desakan UNESCO
kepada Pemerintah Indonesia untuk segera
melindungi ekosistem karst melalui penetapan
kawasan konservasi, untuk selanjutnya diusulkan
menjadi Situs Warisan Dunia (World Heritage
Sites).

kawasan karst Maros-Pangkep merupakan bentang
alam karst membentuk menara-menara yang
berdempetan (tower karst) yang memiliki
ekosistem yang potensial dan unik karena memiliki
keragaman jenis biodiversity yang tinggi, baik
flora dan fauna yang langka seperti kera hitam
Sulawesi (macaca maura), 125 jenis kupu-kupu dan
kuskus Sulawesi.




http://khatulistiwa.info                      44
PENUTUP

Dari uraian di atas jelas bahwa walaupun sekilas
gua tampak sama dan memiliki ekosistem yang
seragam, namun kenyataannya tidak demikian.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan
perbedaan tersebut adalah sedikit banyaknya
kelelawar yang tinggal di gua tersebut. Hal itu
karena kelelawar penghasil utama guano sebagai
bahan makanan bagi binatang-binatang lainnya di
gua. Selain ada faktor lain seperti adanya aliran
sungai, genangan air hujan pergerakan udara
dalam gua, dan lain-lain.

Keadaan antara satu gua dengan gua yang lain
sebenarnya berbeda, lebih dari perbedaan di
dalam gua yang sama, atau bahkan di dalam suatu
daerah batu kapur yang sama. Bahkan untuk
kondisi gua yang lebih banyak keserupaannya
perbedaan    yang    terlihat   masih    sangat
mengagumkan. Yang patut disayangkan adalah
dibalik keindahan yang mengagumkan itu, ada
pihak-pihak tertentu yang melakukan kegiatan-


http://khatulistiwa.info                      45
kegiatan yang mempengaruhi bahkan merusak
gua-gua tersebut seperti pengambilan guano dan
sarang burung walet secara berlebihan. Dan ada
kegiatan yang berpengaruh lebih besar yaitu
penambangan batu kapur.

PENAMBANGAN

Ada dua bentuk penambangan yang mengancam
kehidupan gua, yaitu:
    Penambangan batu kapur. Jelas bahwa
      penambangan batu kapur merupakan
      kegiatan merupakan kegiatan yang paling
      merusak karena bahan dasar pembentuk
      gua didinamit dan dihancurkan untuk untuk
      kemudian     diambil   atau    dipindahkan.
      Getaran yang disebabkan oleh ledakan
      dinamit untuk menghancurkan batu kapur
      dapat     menyebabakan     stalagtit   dan
      stalagmit ikut hancur, bahkan bisa
      meruntuhkan atap gua yang tipis.
    Pengambilan guano. Biasanya pengambilan
      guano mendapat ijin dari pemerintah
      setempat. Gua-gua yang kaya akan guano
      biasanya dibatasi pagar kawat berduri di
      bagian mult gua, untuk mencegah pencurian
      guano, yang dapat dijual dengan harga

http://khatulistiwa.info                      46
sekitar Rp. 30000,- /ton. Misalnya di
      beberapa gua kecil di Madura Tengah
      sudah    dieksploitasi oleh     perusahaan
      pengumpul guano, sekarang masih tetap
      memiliki populasi burung walet dan
      kelelawar yang bersarang di dalam gua.

Dan semoga dengan adik-adik membaca buku ini,
akan muncul di hati kecil kalian tekad untuk
menyelamatkan salah satu dari beragam kekayaan
alam Indonesia, yaitu gua.




http://khatulistiwa.info                     47
Daftar Pustaka

Kathy Mac Kinnon, 1986, Alam Asli Indonesia,
Gramedia, Jakarta

Tony Whitten, Ekologi Jawa dan Bali, Kantor
Menteri Negara Lingkungan Hidup, Canadian
International Development

Sinar     Harapan,     Bantimurung-Bulusaraung
Disiapkan Jadi Taman Nasional - Makassar,

SUARA PEMBARUAN DAILY, PEMBARUAN/M
KIBLAT SAID, Drama Kehidupan Kupu-kupu
Bantimurung

Foto-foto
URL:http://www.jrbp.missouristate.edu/ethanol/i
mages/KarstDiagram-70pct.jpg
URL:http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Karst_m
inerve.jpg
URL:http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:HallOfT
heMountainKings.jpg
URL:http://en.wikipedia.org/wiki/Image:HallOfT
heMountainKings.jpg


http://khatulistiwa.info                     48
http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Townsends_i
n_music_hall.jpg ---------Photo by Dave Bunnell
of Townsend's bats in a California cave
http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Alabama_cav
e_2005-04-24.km.jpg
http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Speleo-Faux-
Monnayeurs-01.jpg
HONORABLE MENTION
The Perfect Cluster
Dave Bunnell
MERIT AWARD
The Confused One
Peter and Ann Bosted
and Daniel Chailloux
MEDAL
Flowstone, flowstone, everywhere
Dave Bunnell
MERIT AWARD
Ordinskaya Cave
(Story series)
Jill Heinerth




http://khatulistiwa.info                     49

Contenu connexe

Tendances

Ekosistem pencemaran-pelestarian-kpdatan populasi
Ekosistem  pencemaran-pelestarian-kpdatan populasiEkosistem  pencemaran-pelestarian-kpdatan populasi
Ekosistem pencemaran-pelestarian-kpdatan populasiAgustinus Wiyarno
 
Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni Google
 
EKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIF
EKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIFEKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIF
EKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIFNia Hardianti
 
Ekosistem kelas1 biologi
Ekosistem kelas1 biologiEkosistem kelas1 biologi
Ekosistem kelas1 biologiRangga Db
 
Makalah ipa kelompok 7
Makalah ipa kelompok 7Makalah ipa kelompok 7
Makalah ipa kelompok 7supiahsari02
 
makalah biologi laut dan perikanan
makalah biologi laut dan perikananmakalah biologi laut dan perikanan
makalah biologi laut dan perikananuniversitas samawa
 

Tendances (8)

Ekosistem pencemaran-pelestarian-kpdatan populasi
Ekosistem  pencemaran-pelestarian-kpdatan populasiEkosistem  pencemaran-pelestarian-kpdatan populasi
Ekosistem pencemaran-pelestarian-kpdatan populasi
 
Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni
 
EKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIF
EKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIFEKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIF
EKOSISTEM PEMBELAJARAN INTERAKTIF
 
Ekosistem kelas1 biologi
Ekosistem kelas1 biologiEkosistem kelas1 biologi
Ekosistem kelas1 biologi
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Makalah ipa kelompok 7
Makalah ipa kelompok 7Makalah ipa kelompok 7
Makalah ipa kelompok 7
 
makalah biologi laut dan perikanan
makalah biologi laut dan perikananmakalah biologi laut dan perikanan
makalah biologi laut dan perikanan
 

Similaire à Mengenal Gua Karst

Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKurniawaty Sabiis
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)Amos Pangkatana
 
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptxKEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptxZiazahbia
 
Fotosintesis pada tanaman kaktus
Fotosintesis pada tanaman kaktusFotosintesis pada tanaman kaktus
Fotosintesis pada tanaman kaktusLiz Lisnawati
 
ecology and environment science for senior high school
ecology and environment science for senior high schoolecology and environment science for senior high school
ecology and environment science for senior high schoolBagas Pramana
 
Organisme laut dalam
Organisme laut dalamOrganisme laut dalam
Organisme laut dalamfariz90
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Pointiswant mas
 
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...Hariyatunnisa Ahmad
 
Ppt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaPpt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaR Januari
 
Pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambah
Pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambahPengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambah
Pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambahFiyah Sulaiman
 
Presentation1 dbL
Presentation1 dbLPresentation1 dbL
Presentation1 dbLSintaJunia
 
Sipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusSipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusIga Wardani
 
Bab 4 Kelangsungan Hidup Organisme
Bab 4 Kelangsungan Hidup OrganismeBab 4 Kelangsungan Hidup Organisme
Bab 4 Kelangsungan Hidup OrganismeNining Mtsnkra
 
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.docBIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.docBudiartoHeruSayogo1
 
Makalah planktonologi
Makalah planktonologiMakalah planktonologi
Makalah planktonologiIndahAdelia2
 
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptEkosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptsunaryono
 

Similaire à Mengenal Gua Karst (20)

Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)INVENTARISASI  JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
INVENTARISASI JENIS-JENIS BINTANG LAUT (ASTEROIDEA)
 
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptxKEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
 
Munakhasah M Rivai.pptx
Munakhasah M Rivai.pptxMunakhasah M Rivai.pptx
Munakhasah M Rivai.pptx
 
Fotosintesis pada tanaman kaktus
Fotosintesis pada tanaman kaktusFotosintesis pada tanaman kaktus
Fotosintesis pada tanaman kaktus
 
ecology and environment science for senior high school
ecology and environment science for senior high schoolecology and environment science for senior high school
ecology and environment science for senior high school
 
Organisme laut dalam
Organisme laut dalamOrganisme laut dalam
Organisme laut dalam
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Point
 
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
Praktikum Mengetahui Letak Stomata, Cara Membuka dan Menutup Stomata Pada Tum...
 
Ppt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan poriferaPpt cnidaria dan porifera
Ppt cnidaria dan porifera
 
Pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambah
Pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambahPengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambah
Pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambah
 
Presentation1 dbL
Presentation1 dbLPresentation1 dbL
Presentation1 dbL
 
Sipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicusSipunculus norvegicus
Sipunculus norvegicus
 
Bab 4 Kelangsungan Hidup Organisme
Bab 4 Kelangsungan Hidup OrganismeBab 4 Kelangsungan Hidup Organisme
Bab 4 Kelangsungan Hidup Organisme
 
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.docBIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
BIODIVERSITAS BIOTA LAUT INDONESIA.doc
 
Kelangsungan Hidup Organisme
Kelangsungan Hidup OrganismeKelangsungan Hidup Organisme
Kelangsungan Hidup Organisme
 
Makalah planktonologi
Makalah planktonologiMakalah planktonologi
Makalah planktonologi
 
Cheryl anam
Cheryl anamCheryl anam
Cheryl anam
 
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptEkosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
 

Plus de khatulistiwa.info

Youth Conservation Leader Initiative
Youth Conservation Leader InitiativeYouth Conservation Leader Initiative
Youth Conservation Leader Initiativekhatulistiwa.info
 
Lingkungan Teknis tentang Kasus Pembuatan Pompa Hidraulik Ram (HIDRAM)
Lingkungan Teknis tentang Kasus Pembuatan Pompa Hidraulik Ram (HIDRAM)Lingkungan Teknis tentang Kasus Pembuatan Pompa Hidraulik Ram (HIDRAM)
Lingkungan Teknis tentang Kasus Pembuatan Pompa Hidraulik Ram (HIDRAM)khatulistiwa.info
 
Teknologi Pompa Hidraulik Ram
Teknologi Pompa Hidraulik RamTeknologi Pompa Hidraulik Ram
Teknologi Pompa Hidraulik Ramkhatulistiwa.info
 
Hidram - Pompa Air tanpa Listrik & Minyak
Hidram - Pompa Air tanpa Listrik & MinyakHidram - Pompa Air tanpa Listrik & Minyak
Hidram - Pompa Air tanpa Listrik & Minyakkhatulistiwa.info
 
Biogas - Energi Alternatif Terbarukan
Biogas - Energi Alternatif TerbarukanBiogas - Energi Alternatif Terbarukan
Biogas - Energi Alternatif Terbarukankhatulistiwa.info
 
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan CairProses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cairkhatulistiwa.info
 
Birdwatching - Mengamati Burung di Alam Bebas
Birdwatching - Mengamati Burung di Alam BebasBirdwatching - Mengamati Burung di Alam Bebas
Birdwatching - Mengamati Burung di Alam Bebaskhatulistiwa.info
 
Grand Vacation Club Membership
Grand Vacation Club MembershipGrand Vacation Club Membership
Grand Vacation Club Membershipkhatulistiwa.info
 
World List Resort Grand Vacation Club
World List Resort Grand Vacation ClubWorld List Resort Grand Vacation Club
World List Resort Grand Vacation Clubkhatulistiwa.info
 

Plus de khatulistiwa.info (20)

Bromo Midnight Adventure
Bromo Midnight AdventureBromo Midnight Adventure
Bromo Midnight Adventure
 
Greencanyon
GreencanyonGreencanyon
Greencanyon
 
Youth Conservation Leader Initiative
Youth Conservation Leader InitiativeYouth Conservation Leader Initiative
Youth Conservation Leader Initiative
 
Lingkungan Teknis tentang Kasus Pembuatan Pompa Hidraulik Ram (HIDRAM)
Lingkungan Teknis tentang Kasus Pembuatan Pompa Hidraulik Ram (HIDRAM)Lingkungan Teknis tentang Kasus Pembuatan Pompa Hidraulik Ram (HIDRAM)
Lingkungan Teknis tentang Kasus Pembuatan Pompa Hidraulik Ram (HIDRAM)
 
Teknologi Pompa Hidraulik Ram
Teknologi Pompa Hidraulik RamTeknologi Pompa Hidraulik Ram
Teknologi Pompa Hidraulik Ram
 
Membuat Pompa Hidram
Membuat Pompa HidramMembuat Pompa Hidram
Membuat Pompa Hidram
 
Indonesia Heritage Trust
Indonesia Heritage TrustIndonesia Heritage Trust
Indonesia Heritage Trust
 
Hidram - Pompa Air tanpa Listrik & Minyak
Hidram - Pompa Air tanpa Listrik & MinyakHidram - Pompa Air tanpa Listrik & Minyak
Hidram - Pompa Air tanpa Listrik & Minyak
 
Mengenal Satwa Migran
Mengenal Satwa MigranMengenal Satwa Migran
Mengenal Satwa Migran
 
Air dalam Kehidupan Manusia
Air dalam Kehidupan ManusiaAir dalam Kehidupan Manusia
Air dalam Kehidupan Manusia
 
Apakabar Sampah
Apakabar SampahApakabar Sampah
Apakabar Sampah
 
Biogas - Energi Alternatif Terbarukan
Biogas - Energi Alternatif TerbarukanBiogas - Energi Alternatif Terbarukan
Biogas - Energi Alternatif Terbarukan
 
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan CairProses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
Proses Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair
 
Birdwatching - Mengamati Burung di Alam Bebas
Birdwatching - Mengamati Burung di Alam BebasBirdwatching - Mengamati Burung di Alam Bebas
Birdwatching - Mengamati Burung di Alam Bebas
 
Mengenal Undur Undur
Mengenal Undur UndurMengenal Undur Undur
Mengenal Undur Undur
 
Vegetarian Hidup Ekologis
Vegetarian Hidup EkologisVegetarian Hidup Ekologis
Vegetarian Hidup Ekologis
 
Ada Apa Dengan Ozon?
Ada Apa Dengan Ozon?Ada Apa Dengan Ozon?
Ada Apa Dengan Ozon?
 
Grand Vacation Club Membership
Grand Vacation Club MembershipGrand Vacation Club Membership
Grand Vacation Club Membership
 
World List Resort Grand Vacation Club
World List Resort Grand Vacation ClubWorld List Resort Grand Vacation Club
World List Resort Grand Vacation Club
 
Resort and Hotel Directory
Resort and Hotel DirectoryResort and Hotel Directory
Resort and Hotel Directory
 

Dernier

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 

Dernier (20)

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 

Mengenal Gua Karst

  • 2. MENGENAL GUA Disusun Oleh: Move Indonesia Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman, Trawas, Mojokerto 2007 http://khatulistiwa.info 2
  • 3. MENGENAL GUA Judul Buku : Mengenal Gua Jumlah Halaman : 48 Halaman Dicetak Oleh : Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman – Trawas – Mojokerto E-book oleh : Move Indonesia Tim Penulis : Divisi Penulisan & Multimedia Move Indonesia Divisi Penerbitan dan Dokumentasi Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Seloliman Penyunting : Bachtiar DM, Ulfah Hidayati, Anggara Widjajanto Foto/Gambar: Berbagai sumber http://khatulistiwa.info 3
  • 4. MENGENAL GUA DAFTAR ISI PENDAHULUAN………………………………………………….…….4 BAB I GUA DAN EKOSISTEM DI DALAMNYA...................................................................5 BAB II GUA DI INDONESIA…………………………….30 BAB III ASYIKNYA MENYUSURI GUA….……37 PENUTUP.....................................................................44 DAFTAR PUSTAKA...................................................47 http://khatulistiwa.info 4
  • 5. PENDAHULUAN Pernahkah Adik-Adik memasuki sebuah gua? Kalau belum, bayangkan saja kita sekarang ini berada di depan sebuah gua. Lalu, bagaimana kita masuk ke dalamnya? Sebuah gua bisa memiliki jalan masuk yang sempit kemudian melebar ke ruang yang lebih luas, atau jalan masuk yang sangat lebar, tetapi dibelakangnya hanya dapat dimasuki dalam jarak pendek saja. Beberapa gua mempunyai sungai-sungai kecil yang mengalir di dalamnya, yang disebut sungai aktif, sedang disamping itu ada juga sungai kering yang merupakan peninggalan masa silam, disebut non aktif atau disebut juga sebagai sungai fosil. Sedangkan untuk mempelajari gua tersebut kita harus mengenal ciri-cirinya dahulu. http://khatulistiwa.info 5
  • 6. BAB I GUA DAN EKOSISTEM DI DALAMNYA Gua merupakan ekosistem alami sederhana yang sangat bermanfaat untuk memahami keterkaitan ekologis, untuk pengaturan dan permurnian air. Untuk hasil-hasil yang bernilai ekonomis seperti pupuk dan sarang burung yang dihasilkannya.. Gua memiliki berbagai kelebihan bila dibandingkan dengan ekosistem lain dalam hal potensinya untuk diteliti dan dipelajari. Hal tersebut terjadi karena batas-batasnya jelas dan kebanyakan jenis makhluk penghuninya, dapat diteliti dengan mudah bagaimana ciri-cirinya dan bagaimana makhluk hidup tertentu bisa tinggal di dalamnya. Pengamatan dan penelitian itu bisa dilakukan baik di laboratoriun atau bahkan di gua itu sendiri. A. CIRI-CIRI SEBUAH GUA DIBEDAKAN OLEH APA? Pembedaan ciri-ciri gua tersebut selain ditentukan oleh: Batas-batas yang jelas, Ruang yang tertutup, Pengaruh kegelapan, Suhu dan kelembaban serta Aliran udara yang stabil. Gua berdasar ciri- cirinya terutama dibedakan oleh: http://khatulistiwa.info 6
  • 7. 1. PENGARUH HIDROLOGI 2. SUHU, KELEMBABAN, & KARBONDIOKSIDA 3. HEWAN-HEWAN YANG TINGGAL DI DALAMNYA Nah, hal-hal itulah yang membedakan antara gua yang satu dengan gua yang lain, sehingga terlihatlah ciri-ciri gua masing-masing dan merupakan ciri khas suatu gua. Variasi dalam ciri khas antara gua yang satu dengan gua yang lainnya, membentuk berbagai macam habitat yang menentukan tipe, jenis, dan cara hidup serta jumlah binatang yang tinggal di dalamnya. Karena dari pembedaan ciri-ciri tersebut akan menentukan hewan apasaja yang tinggal di dalamnya, juga dari hal itu akan diketahui bagaimana sebuah gua terbentuk. 1. Pengaruh Hidrologi Daerah batu kapur karst dicirikan oleh pengaruh air ke dalam tanah atau batuan secara cepat. Air luapan ini berasal dari daratan yang tidak mencapai sungai, dan dari gerakan air memanjang di dalam tanah. Seperti diuraikan sebelumnya, air merembes ke dalam tanah dan memperlebar celah di dalam batuan, kemudian muncul sebagai mata air. Misalnya Gua di Gombong dan Karang Bolong. Daerah batu kapur di Karangbolong dan Gombong http://khatulistiwa.info 7
  • 8. merupakan daerah penampungan air yang sangat luas. Susunan kimia air yang merembes ke dalam gua bergantung kepada kapasitas air untuk melarutkan batuan dan endapan, laju pelarutan mineral, serta laju dan endapan kalsium karbonat alami melalui evaporasi dan pengikisan. Air yang merembes ke dalam gua menunjukkan berbagai variasi susunan zat kimia yang ditentukan oleh faktor-faktor tersebut dan kontak dengan guano yang ada di lantai gua. Gambar 1.1 Lorong Menuju ke Dalam Gua. 2. Suhu, Kelembaban, & Karbondioksida Peranan dinding dan langit-langit gua sebagai penyekat secara baik menjadi penyangga variasi suhu harian dan kelembaban di luar gua. Dengan http://khatulistiwa.info 8
  • 9. demikian kondisi di dalam gua menjadi stabil dari hari ke hari, terutama di bagian gua yang terdalam, namun masih ada perubahan-perubahan musiman yang dapat banyak mengubah kondisi di dalam gua. Misalnya, pada musim hujan kelembaban dan jumlah air bebas dalam gua cenderung naik. Gerakan udara juga terhalang oleh dinding-dinding gua tetapi tertarik keluar gua selama siang hari, ketika udara di luar lebih panas dan lebih ringan. Bagi kalian yang sudah mempelajari ilmu alam pasti masih ingat bahwa udara bergerak dari tempat yang mempunyai tekanan yang lebihtinggi menuju ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Padahal di dalam gua memiliki tekanan yang lebih tinggi dibanding dengan di luar gua. Gerakan udara ini mengikuti pola yang teratur, tetapi meninggalkan kantung- kantung udara yang tidak bergerak di bagian dalam gua, dimana laba-laba dapat menenun jaring-jaringnya yang halus dan rumit, dan menahan kantung-kantung udara dengan kelembaban tinggi. Dalam kondisi yang stabil ini, gangguan kecil terhadap udara yang disebabkan oleh masuknya pemangsa atau mangsa sudah dapat dideteksi. Di bagian gua yang lebih dalam, pengumpulan karbon dioksida meningkat jika tidak ada udara yang mengalir ke dalam, kecuali dari http://khatulistiwa.info 9
  • 10. mulut gua. Laju kehidupan dan pola makan beberapa invertebrata (hewan tak bertulang belakang) seperti serangga gua diperkirakan lebih rendah, mungkin merupakan tanggapan fisiologi terhadap kadar karbon dioksida yang tinggi. 3. Pengaruh Kegelapan Pernah adik-adik berada di dalam rumah, malam hari, dan pada saat itu lampu kita padamkan, gelap sekali kan? Lalu, kalau kita mau ambil makanan di meja tentunya kita harus meraba-raba. Gambar 1.2 Zona Remang-Remang Nah, di dalam gua tentu lebih gelap dari rumah kita. Dan dalam lingkungan gua dapat dibagi dalam tiga zona menurut tingkat kegelapan dan kondisi- kondisi fisik lainnya, yaitu: http://khatulistiwa.info 10
  • 11. Zona remang-remang di dekat jalan masuk gua, dengan cahaya dan suhu yang bervariasi, di dalamnya dapat ditemukan berbagai fauna besar  Zona tengah yang gelap gulita tetapi suhunya bervariasi, di dalamnya hidup berbagai jenis binatang, yang diantaranya kadang-kadang melakukan gerakan keluar gua secara mendadak, dan  Zona gelap dengan suhu tetap dan kegelapan total di dalamnya terdapat jenis- jenis binatang, yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan gua secara tetap. Karena cahaya penting bagi fotosintesis, dalam bagian gua-gua yang gelap tidak ada tumbuhan hijau. Akar-akar tumbuhan dapat menembus retak-retak pada langit-langit gua (bagian atap gua), dan akar-akar itu biasanya tampak melekat atau bergantungan pada langit-langit gua. Akibat terpenting dari tidak adanya tumbuhan hijau ini membuat semua penghuni gua bergantung pada bahan makanan yang dibawa dari luar ke dalam gua. Dan dengan demikian meniadakan kemungkinan adanya binatang yang hidup langsung dari bagian- bagian tumbuhan hijau yang terdapat di http://khatulistiwa.info 11
  • 12. atas tanah. Jadi di dalam gua pun terjadi suksesi kehidupan yaitu bergantinya makhluk hidup atau perbedaan pola makan karena terjadi perbedaan kondisi lingkungan. B. BAGAIMANA BINATANG DI DALAM GUA BERTAHAN HIDUP? 1. Daur kegiatan binatang di dalam gua berdasarkan ada tidaknya cahaya. Kebanyakan binatang mempunyai daur kegiatan sehari-hari yang jelas, yaitu aktif terutama pada malam hari (nocturnal) atau siang hari(diurnal), atau pada fajar dan senja (krepuskular). Daur kegiatan semacam ini jelas berkaitan erat dengan cahaya dan kegelapan sehingga sering disangka tidak terdapat di dalam gua. Tidak adanya binatang-binatang itu menyebabkan parasit- parasit yang hidup bebas ditempat bertenggernya tidak mendapatkan makanan, dan hujan tinja baru dari atap gua, dengan sendirinya terhenti. Yah, sebagian besar hewan di gua makan dari tinja kelelawar dan tinja walet. Jangan heran, itu namanya guano. Di Madura, ada perusahaan yang khusus memperdagangkan guano ini. http://khatulistiwa.info 12
  • 13. Selain itu, kekeringan udara barangkali mempunyai irama harian yang disebabkan oleh pemanasan dan pendinginan udara di luar gua. Oleh sebab itu, kemungkinan besar terdapat irama harian di dalam gua, walaupun data tidak ada. Keberangkatan kelelawar merupakan peristiwa yang berlangsung selama dua jam setelah kelelawar yang pertama meninggalkan gua. Perbedaan waktu dan pola terbang jenis-jenis kelelawar dalam satu gua ditafsirkan secara berbeda, misalnya untuk menghindari persaingan dalam mencari makan, menghindari pemangsa dan mengoptimalkan penggunaan energi. Namun perlu ditekankan bahwa kelelawar tidak berada di luar gua dari senja sampai fajar, dan juga tidak selamanya beristirahat atau tidur ketika berada di dalam gua. Jika tidak terganggu oleh suara- suara atau cahaya yang dengan sengaja diarahkan kepadanya, individu atau kelompok kelelawar dapat terlihat terbang dan mengeluarkan suara di dalam gua. Barangkali perbedaan kegiatan antara kelelawar dengan burung walet menunjukkan pembagian waktu dan sumber makanan menurut waktu. Sebenarnya burung walet terutama memakan serangga kecil yang menyerupai tabuhan http://khatulistiwa.info 13
  • 14. (hymenoptera), sedangkan kelelawar pemakan serangga hanya memakan ngengat dan kumbang. Gambar 1.3 Keleawar Penghuni Kegelapan Gua Dalam kegelapan total, penghuni gua harus mengandalkan indera selain penglihatan untuk mendeteksi makanan atau musuh. Hal ini sebenarnya bukan khusus bagi binatang gua, karena banyak binatang malam dan binatang yang suka bersembunyi dan hanya ada diatas dan di dalam tanah, juga bergantung pada indera pendengaran, penciuman dan perabanya. Misalnya http://khatulistiwa.info 14
  • 15. beberapa binatang mempunyai anggota badan yang panjang, seperti kaki lipan Scutigeridae dan sungut cengkerik gua. Kelangkaan makanan di dalam bagian-bagian gua yang sangat dalam menyebabkan binatang yang hidup di dalamnya sedikit sekali,karena harus bertahan terhadap kelaparan dalam jangka waktu yang lama, memakan sebanyak mungkin ketika makanan berlimpah dan menyimpan lemak dalam jumlah banyak. 2. Jurus Pemantau Gema Adik-Adik pernah mendengar gema (echo)? Jika kalian berteriak di dalam gua, maka akan terdengar pantulan suara kalian sendiri yang memantul di dinding gua. Banyak kelelawar dan burung walet mengembangkan kemampuan penentuan lokasi dengan gema (ekholokasi), yaitu dengan mengeluarkan suara dan kemudian menafsirkan gema yang memantul dari benda padat untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan sekitarnya. Air hujan mengganggu kemampuan ekholokasi kelelawar karena udara yang sangat lembab menyerap menyerap suara berfrekuensi tinggi, dan tetesan air hujan mengacaukan gema yang diterima oleh kelelawar. Suku-suku binatang http://khatulistiwa.info 15
  • 16. yang berbeda menggunakan sistem ekholokasi yang berbeda, beberapa diantaranya dapat mencari suatu binatang kecil yang berdiameter 1mm. Dulu diduga bahwa kelelawar yang menggunakan ekhologi tidak akan mengalami kesulitan dalam memperoleh serangga mangsanya, tetapi sekarang diketahui bahwa beberapa ngengat tampaknya dapat memantau kelelawar dari jarak 40 m dengan menggunakan indera pendengaran(telinga) di dada, perut atau mulutnya sebelum kelelawar dapat mendeteksinya. Laron(Neuroptera) dewasa memiliki indera pendengar pada sayapnya dan semut-semut yang sudah dibuat jadi tuli memiliki kemungkinan 40% lebih besar untuk ditangkap oleh kelelawar daripada semut yang masih dapat mendengar. Beberapa ngengat mengembangkan kemampuan mengubah bunyi untuk mengacaukan kelelawar, sementara ngengat lain memiliki berbagai macam tanggapan perilaku yang menyulitkan kelelawar untuk memperkirakan pola terbangnya. Sebaliknya beberapa kelelawar tidak selalu menghidupkan sistem ekholokasinya terus- menerus untuk memberikan peringatan sesedikit mungkin kepada ngengat. Ada juga yang mengeluarkan suara dengan frekuensi lebih tinggi http://khatulistiwa.info 16
  • 17. daripada yang dapat didengar oleh serangga terbang. Jika kelelawar yang disebutkan diatas memakan serangga terbang, kelelawar jenis mega (megadermatidae) memakan kadal, katak, atau binatang pengerat lainnya dari lantai gua, serangga di atas daun, atau ikan-ikan di permukaan sungai. Kelelawar ini juga diketahui memakan kelelawar lainnya. Wah, dia pasti termasuk kelelawar suku kanibal. Satu-satunya codot yang dapat menentukan lokasi gema adalah codot Roset Rousettus, yang menggunakan frekuensi rendah, mencicit seperti burung walet(1,5-5,5 kHz). Suaranya ini dapat didengar oleh manusia seperti gesekan kayu. Gema yang dihasilkan memungkinkan kelelawar dan burung walet mendeteksi atau memantau obyek-obyek yang besar atau dinding cadas sehingga mereka dapat terbang, bersarang dan berkembang biak di dalam gua yang sangat gelap. Namun sistem ini kurang akurat dibandingkan dengan akurasi sistem ekholokasi kelelawar yang menangkap serangga pada malam hari. http://khatulistiwa.info 17
  • 18. C. BAGAIMANA GUA TERBENTUK? Menurut proses pembentukannya gua terbagi sebagai: 1. Gua batu kapur Gua-gua di daerah batu kapur terbentuk oleh air hujan yang mengandung karbondioksida yang diserap dari atmosfer, oleh karena itu agak bersifat asam. Asam yang lemah ini melarutkan kalsium karbonat (penyusun utama batu kapur) dan membentuk saluran-saluran, yang dalam jangka waktu yang panjang membentuk gua, dengan sungai yang mengalir di dalamnya. Gambar 1.4 Kawasan Batu Kapur (KARST) Dua diantara ciri khas gua adalah stalagtit dan stalagmit, yang keduanya bersama dengan hiasan- hiasan gua lainnya disebut sebagai dekorasi gua(speleotem). Stalagtit dan stalagmit merupakan pilar-pilar kalsium karbinat dengan http://khatulistiwa.info 18
  • 19. berbagai campuran yang menyebabkan adanya kisaran warna pucat yang terbentuk oleh pengikisan yaitu dari aliran air dari atap gua atau hanya berupa tetes-tetes air saja. Namun hal ini terjadi selama bertahun-tahun oleh air yang mengandung kalsium karbonat secara berulang- ulang sehingga meninggalkan lapisan mineral tipis. Evaporasi di dalam gua berlangsung sangat lamban karena tidak ada radiasi sinar matahari untuk menarik molekul air, pergerakan udara sangat sedikit atau hampir tidak ada, dan hampir semua udara jenuh dengan uap air. Hal ini menjelaskan pertumbuhan speleotem(hiasan gua seperti stalagmit dan stalaktit) yang sangat lambat. Laju pertumbuhannya juga sangat dipengaruhi oleh gerakan udara dan campuran di dalam batu kapur. Hal tersebut menunjukkan pertumbuhan yang berlangsung sangat lama dan lambat. Pertumbuhan panjang stalagtit diperkirakan hanya 0,2 mm/tahun. Selain stalagtit dan stalagmit yang terkenal, ada beberapa bentuk speleotem lainnya. Air yang menetes pada lantai gua membentuk lingkaran- lingkaran serupa dengan bentuk lingkaran sementara yang terbentuk oleh air hujan yang jatuh di genangan air, lapisan-lapisan seperti mutiara dapat terbentuk dalam kondisi khusus; http://khatulistiwa.info 19
  • 20. kalsium karbonat yang mungkin mengendap ketika air mengalir melalui dinding-dinding gua dan batu cadas menjelaskan terbentuknya air terjun beku, sering dengan warna yang sangat indah karena berbagai campuran mineral yang ada di dalamnya. Selain itu pada lantai gua yang tergenang air yang dangkal, evaporasiyang sangat lambat mungkin membentuk duri-duri seperti karang, kipas, atau kristal yang mengkilap. Semua speleotem ini berperanan dalam peningkatan daerah permukaan suatu gua sehingga memberikan tempat hidup bagi penghuni gua. 2. Gua Lahar Pernah lihat gunung meletus? Pada saat gunung meletus, mengeluarkan lahar dan magma dari dalam perut bumi. Muntahan lahar itu turun menuruni punggung gunung sampai ke bawah. Karena waktu dan perbedaan suhu, semakin lama lahar ini akan membeku. Lahar itu jika membeku di tanah persawahan akan menjadikan tanah pertanian mernjadi subur, Sedangkan jika lahar masuk ke lubang-lubang di dalam tanah dia akan membentuk gua lahar. Jadi Gua lahar terbentuk ketika lelehan lahar gunung berapi yang mengandung berbagai komposisi kimia mendingin dengan laju yang berbeda. 3. Gua Buatan http://khatulistiwa.info 20
  • 21. Jangan tertipu lho, tidak semua gua itu terjadi karena proses alam. Jangan sampai keliru, ada beberapa gua di Jawa dan Bali merupakan gua buatan. Gua-gua ini ternyata dibikin dan digali pada jaman Jepang, yaitu dengan menggali lereng- lereng bukit, yang mempunyai ciri-ciri sebagaimana gua alami dan menjadi habitat atau tempat hidup yang sesuai dengan makhluk - mahluk dan organisme gua. Gambar 1.5 Gambar Penampang Gua 1 http://khatulistiwa.info 21
  • 22. Gambar 1.6 Gambar Penampang Gua 2 http://khatulistiwa.info 22
  • 23. D. BINATANG KHAS MENURUT GOLONGAN EKOLOGIS. Golongan Ekologis adalah pemisahan hew3an dan tumbuhan berdasar cara mencari makannya dan berada dalam sebuah rantai makanan. Binatang gua dapat dibedakan dalam tiga golongan ekologis: 1. Troglobita atau jenis-jenis binatang gua menetap yang tidak mampu mempertahankan diri di luar lingkungan gua; 2. Troglofila atau jenis-jenis binatang gua musiman yang hidup dan berkembang biak di dalam gua, tetapi juga terdapat di luar gua dalam habitat mikro (tempat hidup renik) gelap dan lembab(misalnya kumbang dan serangga lainnya). 3. Trogloksena yaitu jenis-jenis yang secara teratur memasuki gua untuk berlindung, tetapi biasanya kembali ke lingkungan di luar gua untuk mencari makan(kelelawar dan burung walet); Namun disamping itu masih ada beberapa jenis lainnya yang yang berkeliaran di dalam gua secara tidak sengaja tetapi tidak dapat bertahan hidup di dalam gua. http://khatulistiwa.info 23
  • 24. 1. Troglobita Informasi yang tersedia menyebutkan bahwa troglobita yang ada di dalam gua-gua di Jawa meliputi kepiting berkaki panjang Sesarmoides jacobsoni, binatang ini tidak pernah dikoleksi lagi sejak 1911. hewan lain adalah udang putih Macrobrachium poeti bermata kecil danm korneanya hampir tidak ada, dan kemungkinan ikan buta sejenis wader yang dikenal sebagai Puntius Microps, yang sekarang merupakan jenis yang dilindungi di Indonesia. Ikan ini kemungkinan merupakan persamaan dari Puntius Bintatus karena matanya kecil atau mengecil, beberapa tidak bermata, dan beberapa ikan hanya bermata pada satu sisi saja. Suatu kepiting kemungkinan jenis troglobita sesarmoides.sp ditemukan di Nusa Penida pada tahun 1993. 2. Troglofila Binatang yang termasuk trogofila adalah kala cemeti endemik Stygophrynus dammermani dikenal dari beberapa gua di Jawa Barat. Walaupun hampir semua lokasi aslinya sekarang sudah rusak, Kala cemeti ini barangkali masih ada. Lebar badan Kala cemeti ini hanya 11 mm, ukuran terpanjang kakinya mencapai 33 cm. Binatang trogofila lainnya yang yang terdapat melimpah adalah Cengkerik Rhaphidophora dammermani dan http://khatulistiwa.info 24
  • 25. kacoak. Dalam kondisi yang cocok, kacoak dapat membentuj karpet hidup di atas tinja yang tengah terfermentasi di lantai gua; di sungai Ngerong daerah Tuban, seorang anggota HIKESPI menghtung nilai kepadatan yang mencapai 100 kacoak/m2. Sedangkan binatang trogofila air meliputi udang Macrobrachium pilimanus, dan kepiting Parathelphusa convexa, yang keduanya juga terdapat di air permukaan. 3. Trogloksena Kelompok utama trogloksena adalah kelelawar. Jenis-jenis kelelawar utama di Jawa bertengger selama siang hari dan hanya beberapa saja yang secara teratur bersarang di dalam gua. Beberapa jenis yang bertengger di dalam gua ini terdapatdalam jumlah sangat besar, misalnya kelelawar bibir keriput Tadarida plicata yang jumlahnya mencapai ratusan ribu di gua Lalai, Pelabuhan Ratu, dan di Gresik. Jenis lain yang terdapat melimpah di dalam gua adalah kelelawar Barong Hipposiderus bicolor, kelelawar ladam Rhinolophus pusillus dan codot fajar gua Eonycteris spelaea yang memakan nektar dan serbuk sari. Tempat bertenggernya yang terkenal adalah di Gua Lawah, Klungkung Bali. Tidak adanya gangguan yang berasal dari para peziarah dan pengunjung gua di tempat ini menyebabkan http://khatulistiwa.info 25
  • 26. kelelawar disini sangat jinak dan dapat didekati dari jarak kurang dari satu meter. Semua penghuni gua menggantungkan kebutuhan makanannya dari luar gua. Beberapa binatang memakan akar yang menempel pada atap gua, kayu atu bahan-bahan lain yang terbawa oleh banjir, dan jika gua memiliki sungai yang mengalir di dalamnya, atau bahan organik yang muncul di permukaan, pemasok makanan yang terutama adalah kelelawar dan burung walet yang bersarang dan berkembangbiak di dalam gua tetapi mencari makanannya di luar gua. Kelelawar dan burung walet memasok makanan dalam beberapa cara: Melalui tinjanya yang dikenal sebagai guano, yang dimakan oleh binatang pemakan tinja. Guano juga dikenal sebagai sumber hara bagi jamur dan bakteri. Parasit yang bersatrang di tubuhnya dan menyediakan makanan bagi predator, Menggugurkan bulu dan rambut serta bagian kulitnya. Menghasilkan keturunan yang rentan terhadap berbagai predator dan parasit; http://khatulistiwa.info 26
  • 27. Jika keturunan ini mati, tubuhnya menjadi sumber makanan bagi berbagai organisme pemakan bangkai. E. GOLONGAN HEWAN MENURUT KOMUNITASNYA Komunitas gua adalah kelompok-kelompok hewan yang mempunyai kesamaan tempat hidup, cara hidup, bahan makanannya, dan biasanya kelompok- kelompok ini saling bersaing untuk mendapat makannya, namun ada juga hewan yang bekerja sama secara tidak langsung atau disebut bersimbiosis dengan kelompok komunitas lainnya. Dengan demikian, di dalam gua terjadi perbedaan yang cukup mencolok antara komunitas atap atau langit-langit dan komunitas lantai gua. 1. Komunitas Langit-Langit Komunitas langit-langit gua mencakup kelelawar dan burung walet, dan semua binatang yang memangsanya atau hidup sebagai parasitnya. Lebih dari setengah jumlah kelelawar pemakan serangga, dan tiga atau empat jenis pemakan buah-buahan, barangkali menggunakan gua sebagai tempat bertengger sementara atau permanen. Jenis-jenis yang bertengger dalam gua http://khatulistiwa.info 27
  • 28. memiliki perbedaan dalam memilih kondisi tertentu. Beberapa kelelawar seperti codot fajar gua Eonycteris spelaea lebih banyak terdapat di mulut gua. Beberapa mempunyai sayap yang memungkinkan mereka untuk melakukan manuver ditempat-tempat yang sempit seperti terdapat pada celah-celah atau cerobong-cerobong gua. Sementara itu kelelawar lainnya seperti kelelawar mini berkuku panjang Miniopterus, lebih banyak terdapat di bagian gua yang gelap. Kelelawar merupakan inang berbagai parasit, beberapa diantaranya internal, tetapi kebanyakan eksternal yang menggigit inangnya untuk menghisap darah. Beberapa jenis diantaranya, seperti lalat kelelawar(Nyteribiidae) yang menyerpai laba-laba tidak bersayap, hampir selama hidupnya parasit pada kelelawar, sedangkan yang lain seperti lalat kelelawar (Streblidae), kutubusuk(Cimicidae), dan Tungau Merah (trobiculidae) hanya berada dalam kelelawar dalam sebagian daur hidupnya. Sarang burung walet yang dibuat oleh jenis walet tertentu terkenal memiliki kadar protein tinggi. Sarang ini dikumpulkan dan dijual untuk dibuat sup atau masakan lainnya. Catatan pertama http://khatulistiwa.info 28
  • 29. tentang sarang burung walet ini dapat ditemukan pada dinasti Tang(618-907 Masehi) dan catatan pemerintah Belanda menyebutkan bahwa perdagangan sarang burung walet ini sudah berlangsung sejak tahun 1625. selama abad ke-18 dan ke-19, 3-4 ton sarang burung(berisi kira-kira 300000-400000 sarang) dipanen setiap tahun dari gua-gua dipinggir pantai Karangbolong. 2. Komunitas Lantai Bahan organik pada lantai sebagian besar gua yang kering terutama terdiri dari bahan-bahan yang terbentuk dari kotoran dan bangkai binatang. Guano ini memiliki karbon berkadar rendah, konsentrasi nitrogen sedang atau tinggi, nisbah karbon-nitrogen rendah, dan kadar fosfornya sangat tinggi. Oleh karena itu tidak mengherankan jika guano amat diperlukan sebagian besar komunitas lantai sebagai makanan. Di lantai gua, binatang yang paling banyak adalah pemakan tinja dan pemakan bangkai. Kedua tipe binatang ini agak sukar dibedakan, karena walaupun banyak binatang khusus pemakan tinja, banyak juga yang memakan bangkai kelelawar dan burung walet dalam menu makannya. Sebagian besar kelelawar penghuni gua merupakan pemakan serangga dan tinja yang http://khatulistiwa.info 29
  • 30. dihasilkannya kering dan siap untuk dimakan oleh pemakan tinja seperti caplak kayu, ulat ngengatTinea yang membawa kepompongnya. Lalat dan kumbang juga memakan tinja walaupun penguraian utamanya dilakukan oleh bakteri. Tinja yang dihasilkan oleh codot yang bertengger di gua lebih lunak, lebih kaya akan karbohidarat dan umumnya tidak dimanfaatkan oleh pemakan tinja. Salah satu predator di dalam gua adalah Katak hitam besar <26cm yang hampir selalu terlihat sendiri. Berbagai hubungan yang diuraikan di atas menggambarkan sebuah jaring-jaring kehidupan. Dengan meningkatnya pengetahuan tentang ekosistem gua, jaring-jaring kehidupannya lebih rumit. Binatang yang merupakan dasar Jaring- jaring kehidupan cenderung lebih melimpah sedangkan binatang yang terletak pada puncak jaring-jaring jumlahnya jauh lebih sedikit. http://khatulistiwa.info 30
  • 31. BAB II GUA DI INDONESIA A. GUA KARST DI INDONESIA Kawasan karst Indonesia luas terbentang dari barat sampai ke timur, dari Sumatera (Bukit Barisan), Kalimantan (Sangkulirang dan Muller), Jawa Barat-Timur, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara sampai Papua. Jika kita terbang di atas hutan Kalimantan Utara dan Sarawak, kita akan menemui pemandangan batu kapur yang memecah lautan biru kehijauan. Bukit batu gamping ini jaman dahulu dibentuk oleh kalsium karbonat yang dihasilkan oleh binatang pembentuk kerangka kapur Koral dan forominifera.umunya kalsium karbonat tetap terlarut dalam air laut, tetapi laut-laut tropik yang hangat dan dangkal, kalsium karbonat terendapkan, dan setelah waktu yang sangat lama suatu lapisan batu kapur pun terbentuk. Secara bertahap aliran permukaan ini membentuk jurang untuk kemudian menghilang ke bawah ke dalam saluran bawah tanah, melalui gua-gua yang tersembunyi yang terbentuk oleh kikisan pada batuan induk. Ruang bawah tanah seperti itu memiliki pemandangan yang mempesona. http://khatulistiwa.info 31
  • 32. Sebegitu jauh, gua yang paling terkenal dan paling banyak diketahui adalah Gua Niah di Sarawak, sayangnya bukan merupakan bagian dari negara Indonesia. Tapi hingga saat ini masih ditelusuri mestinya ada bentangan jalur gua bawah tanah yang sangatluas, yang mungkin terhubung di kedalaman tanah di bumi negeri Indonesia. Siapa tahu di dalamnya ada labirin yang menakjubkan. Namun, jangan berkecil hati dulu, di Sulawesi, terdapat gua karst yang terkenal di mata dunia yaitu di daerah Maros (Sulawesi Selatan), kawasan karst di Maros mempunyai keistimewaan yang tiada duanya karena memiliki landsekap berbentuk seperti tower. Belum lagi gua-gua yang cukup terkenal di pulau Jawa dan Bali. http://khatulistiwa.info 32
  • 33. B. GUA DI JAWA DAN BALI Di Jawa dan Bali terdapat kira-kira 1000 gua. Duaratus diantaranya sekarang sudah dipetakan. Sebagian besar dari gua-gua itu terbentuk pada daerah batu kapur dan yang terluas yaitu 1000 km2 terdapat di daerah pegunungan Sewu, sebelah selatan Yogyakarta. Daerah kapur yang lebih sempit adalah di sekitar Karangbolong, kira- kira 100 km di bagian barat Yogyakarta. Beberapa gua lahar juga terdapat. Di daerah pegunungan Karst yang menakjubkan di areal pegunungan Sewu terdapat kurang lebih 261 gua yang sudah dimasukkan dalam katalog, dan termasuk dalam wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu gua tersebut panjangnya mencapai 4 km. Dan 55 gua lainnya terdapat di bagian barat Pacitan. Salah satu dari gua ini yaitu Luweng Ngepoh, panjangnya 236 m merupakan gua terdalam di pulau Jawa. Satu gua lagi yaitu gua Luweng Jaran yang panjangnya 11 km ditemukan dan dipetakan pada tahun 1984. Namun hingga tahun 1993 ditemukan juga suatu lorong yang panjangnya 25 km. Penemuan ini menunjukkan adanya gua terpanjang di Indonesia. Gua ini memiliki lorong- lorong yang luas dan ruang-ruang yang sangat indah dengan dekorasi berupa stalagtit yang menggantung pada atap gua, stalagmit dan dinding http://khatulistiwa.info 33
  • 34. gua yang tumbuh ke atas dari lantai hutan dengan sungai-sungai kecil dan kolam-kolam kecil di dalamnya. Gua Karangbolong yang sangat luas di sebelah barat Yogyakarta juga memiliki beberapa gua yang menarik hanya belum sepenuhnya didokumentasikan, tetapi salah satu guanya sepanjang 3 km sudah dipetakan. Gua-gua ini terbentuk oleh tiga lapisan yang berbeda, yaitu gua fosil yang pendek pada puncak kerucut, gua yang sebagian berupa gua fosil (misalnya gua Petruk), dan gua aktif yang panjang (misalnya Gua Barat yang memiliki lorong sepanjang 7,5 km). Selain itu, Gua Macan memiliki ruang yang terluas di Jawa, yang dapat dijangkau melalui lorong yang sempit. Luas ruangan ini kira-kira satu setengah kali lapangan sepak bola. Untuk Kalian ketahui, gua-gua di Karang Bolong dan Gombong adalah gua penyimpan air. Sementara di daerah sekelilingnya terjadi kekurangan air. Sehingga lahan didaerah ini harus dikelola secara hati-hati. Merupakan suatu keanehan jika cilacap yang terletak kurang dari 50 km disebelah arah barat daerah penampungan ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan rumah tangga dan industri, sedangkan daerah http://khatulistiwa.info 34
  • 35. penampungan air tawar sangat dekat. Namun demikian kesulitan ini timbul karena pasokan air dan Cilacap terletak di kabupaten yang berbeda. Di tempat lain air yang bermutu tinggi dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Misalnya, di daerah Semanu sebelah utara gunung Sewu, sebuah dam dibangun dalam gua. Sementara Bali hanya memiliki sedikit gua, kecuali yang digali oleh manusia (misalnya gua Gajah) gua untuk berlindung yang pendek dan gua-gua di daerah pesisir yang terbentuk oleh gelombang. Di daerah Nusa Penida bagian Tenggara terdapat beberapa gua di daerah karst kerucut yang luas. Hampir semua gua yang sudah disebutkan di atas merupakan gua horizontal, tetapi di beberapa tempat hampir semuanya vertikal. Misalnya gua- gua di bukit Cibodas di dekat Ciampera, dan bagian utara waduk Jatiluhur. Beberapa gua sedang dikembangkan untuk pariwisata, dan gua lainnya berpotensi untuk daerah wisata walaupun beberapa diantaranya hanya dapat dimasuki oleh orang-orang yang sangat berminat saja, karena di dalamnya sangat gelap. http://khatulistiwa.info 35
  • 36. Gua Pongangan di dekat Gresik sangat terkenal karena memiliki banyak sekali kelelawar bibir keriput Tadarida Plicata yang setiap sore keluar dari gua antarajam 5 sampai jam 6. Sampai tahun 1987 daerah batu kapur di sekitar gua sudah dikeruk dan digali sampai dasarnya, batu kapurnya dijual ke pabrik semen PT. SEMEN GRESIK. Perusahaan penambangan batu kapur ini hampir saja mulai menghancurkan gua ini, namun akhirnya dicegah oleh masyarakat, pers, dan pemerintah setempat. Namun tidak dapat disangkal bahwa jumlah kelelawar terus menurun, hal ini mungkin disebabkan kerusakan di dalam ekosistem gua karena pengeboman, yang mengubah iklim mikro di dalam bagian-bagian gua yang dihuni kelelawar, gangguan pestisida di dalam makanan kelelawar, dan kerusakan tanaman pada mulut gua yang membuat sinar matahari dapat menembus lebih jauh kedalam gua. BEBERAPA GUA WISATA DI PULAU JAWA DAN BALI no Nama Gua Lokasi Jawa Barat 1 Sang Hyang Sirah Pantai selatan Ujung Kulon 2 Lalai Dekat Pelabuhan Ratu http://khatulistiwa.info 36
  • 37. 3 Cimenteng dan Dekat Jasinga Cigudeg 4 Donan Kalipucang dekat Pangandaran 5 Pawon Dekat Padalarang 6 Pemijahan Selatan Tasikmalaya no Nama Gua Lokasi Jawa Tengah 1 Seplawan Barat Menoreh, Purworejo 2 Jatijajar Barat pebukitan Gombong 3 Petruk 7 km selatan gua jatijajar 4 Karangbolong Sebelah tenggara Kebumen 5 Lawah Sebelah timur lereng gunung Slamet 6 Maria Barat Tawangmangu, lereng gunung Lawu 7 Gunung Selok Timur Cilacap no Nama Gua Lokasi Yogyakarta 1 Selarong Pesisir selatan Yogyakarta 2 Kiskendo 30 km barat Yogyakarta no Nama Gua Lokasi Jawa Timur 1 Pongangan 5 km dari Gresik, arah surabaya 2 Semar Barat kawah Tengger http://khatulistiwa.info 37
  • 38. 3 Tetes Dekat Lumajang no Nama Gua Lokasi Bali 1 Lawah Klungkung 2 Giri Putri Karangsari, Suana, Nusa Penida BAB III ASYIKNYA MENYUSURI GUA A. BEKAL MENYUSURI GUA Menyusuri gua, kegiatan ini perpaduan antara kegiatan ilmiah, pendidikan, penelusuran, petualangan dan perlindungan. Pendidikan merupakan salah satu strategi pengelolaan kekayaan fauna, dengan muatan perlindungan dan pengenalan berbagai jenis gua dan ekosistem di dalamnya. Seringkali untuk menyusuri gua http://khatulistiwa.info 38
  • 39. dibutuhkan keahlian tersendiri. Mengingat keamanan dan keselamatan kita dalam menyusuri gua mendapat perhatian yang utama. Bagaimanapun medan di dalam gua sendiri, kecuali gua-gua untuk pariwisata, memang tidak bisa kita ketahui sebelumnya. Misalkan untuk gua sepanjang 150 m ke dalam tidak diketahui apakah ada sumur di dalamnya, atau masih adakah udara yang cukup untuk kita hirup. Pertanyaan yang sering diajukan saat mengajak orang menyusuri gua pertamakali adalah, apa saja yang perlu dibawa? Persiapan Penyusuran : 1. Peta dan Buku panduan lapang yang menerangkan peta jalur di dalam gua, tempat- tempat berbahaya dan tempat aman di dalam gua yang kita kunjungi. Buku panduan itu bisa kita dapatkan pada penunjuk jalan, atau lembaga khusus yang meneliti tentang gua. Misalkan Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia (HIKESPI) yang diprakarsai oleh Dr. R.K.T. Ko. Dan jangan lupa kalau kita pertama kali melakukannya harus menggunakan jasa pemandu. 2. Alat-alat lapang susur gua seperti tali pengaman, cicin pengunci tali, katrol atau pulley untuk menarik tali, sabuk pengaman tubuh, helm http://khatulistiwa.info 39
  • 40. dan lampu helm, kaos tangan, sepatu khusus susur gua, tabung udara, bekal makanan, dan lain-lain. 3. Kamera, untuk mengabadikan pengamatan dan penelitian kita. 4. Buku catatan, untuk mencatat hal hal apa saja yang kita lihat, Pensil dan kertas untuk membuat sketsa suasana dan jalur-jalur yang baru kita temui. 5. Tas / Carrier untuk menyimpan semua peralatan yang harus dibawa. Nah, sekarang kita sudah siap berpetualang ke dalam gua. B. SELAMAT DATANG DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG DI SULAWESI SELATAN. Sekarang kita akan mengenal sebuah gua di pulau Sulawesi, yang berada di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Disini kita akan menemukan Taman Nasional Bantimurung – Bulusaraung’ http://khatulistiwa.info 40
  • 41. Kawasan karst Maros Sulawesi Selatan memiliki keistimewaan dibandingkan dengan kawasan karst lainnya, keistimewaan tersebut antara lain :  Membentang sepanjang Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene;  Memiliki landsekap yang indah, berbentuk seperti "tower" yang tidak ada duanya di dunia;  Koridor panjang berkilometer;  Memiliki nilai arkeologi yang tinggi;  Mempunyai ornamen gua yang indah dan terkenal di dunia; http://khatulistiwa.info 41
  • 42.  Mempunyai nilai jual yang tinggi untuk ekoswisata alam;  Memiliki ratusan gua, walaupun baru 58 gua yang baru tereksplorasi biotanya oleh LIPI;  Tertinggi biodiversitasnya se-Asia Tropika;  Diusulkan untuk menjadi "Natural World Heritage" (warisan dunia) sejak Tahun 1998. Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TN. Babul) di Provinsi Sulawesi Selatan seluas ± 43.750 Ha., yang ditunjuk menjadi kawasan konservasi cq. taman nasional berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004. http://khatulistiwa.info 42
  • 43. Secara administrasi pemerintahan, kawasan taman nasional ini terletak di wilayah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep). Secara geografis areal ini terletak antara 119° 34’ 17” – 119° 55’ 13” Bujur Timur dan antara 4° 42’ 49” – 5° 06’ 42” Lintang Selatan. Secara kewilayahan, batas-batas TN. Babul adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pangkep, Barru dan Bone, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep. http://khatulistiwa.info 43
  • 44. SEJARAH KAWASAN Penunjukan sebagian kawasan karst Maros- Pangkep dan kawasan hutan Pegunungan Bulusaraung menjadi taman nasional melalui proses yang cukup panjang. Proses tersebut dimulai pada tahun 1993 oleh desakan UNESCO kepada Pemerintah Indonesia untuk segera melindungi ekosistem karst melalui penetapan kawasan konservasi, untuk selanjutnya diusulkan menjadi Situs Warisan Dunia (World Heritage Sites). kawasan karst Maros-Pangkep merupakan bentang alam karst membentuk menara-menara yang berdempetan (tower karst) yang memiliki ekosistem yang potensial dan unik karena memiliki keragaman jenis biodiversity yang tinggi, baik flora dan fauna yang langka seperti kera hitam Sulawesi (macaca maura), 125 jenis kupu-kupu dan kuskus Sulawesi. http://khatulistiwa.info 44
  • 45. PENUTUP Dari uraian di atas jelas bahwa walaupun sekilas gua tampak sama dan memiliki ekosistem yang seragam, namun kenyataannya tidak demikian. Salah satu faktor utama yang menyebabkan perbedaan tersebut adalah sedikit banyaknya kelelawar yang tinggal di gua tersebut. Hal itu karena kelelawar penghasil utama guano sebagai bahan makanan bagi binatang-binatang lainnya di gua. Selain ada faktor lain seperti adanya aliran sungai, genangan air hujan pergerakan udara dalam gua, dan lain-lain. Keadaan antara satu gua dengan gua yang lain sebenarnya berbeda, lebih dari perbedaan di dalam gua yang sama, atau bahkan di dalam suatu daerah batu kapur yang sama. Bahkan untuk kondisi gua yang lebih banyak keserupaannya perbedaan yang terlihat masih sangat mengagumkan. Yang patut disayangkan adalah dibalik keindahan yang mengagumkan itu, ada pihak-pihak tertentu yang melakukan kegiatan- http://khatulistiwa.info 45
  • 46. kegiatan yang mempengaruhi bahkan merusak gua-gua tersebut seperti pengambilan guano dan sarang burung walet secara berlebihan. Dan ada kegiatan yang berpengaruh lebih besar yaitu penambangan batu kapur. PENAMBANGAN Ada dua bentuk penambangan yang mengancam kehidupan gua, yaitu:  Penambangan batu kapur. Jelas bahwa penambangan batu kapur merupakan kegiatan merupakan kegiatan yang paling merusak karena bahan dasar pembentuk gua didinamit dan dihancurkan untuk untuk kemudian diambil atau dipindahkan. Getaran yang disebabkan oleh ledakan dinamit untuk menghancurkan batu kapur dapat menyebabakan stalagtit dan stalagmit ikut hancur, bahkan bisa meruntuhkan atap gua yang tipis.  Pengambilan guano. Biasanya pengambilan guano mendapat ijin dari pemerintah setempat. Gua-gua yang kaya akan guano biasanya dibatasi pagar kawat berduri di bagian mult gua, untuk mencegah pencurian guano, yang dapat dijual dengan harga http://khatulistiwa.info 46
  • 47. sekitar Rp. 30000,- /ton. Misalnya di beberapa gua kecil di Madura Tengah sudah dieksploitasi oleh perusahaan pengumpul guano, sekarang masih tetap memiliki populasi burung walet dan kelelawar yang bersarang di dalam gua. Dan semoga dengan adik-adik membaca buku ini, akan muncul di hati kecil kalian tekad untuk menyelamatkan salah satu dari beragam kekayaan alam Indonesia, yaitu gua. http://khatulistiwa.info 47
  • 48. Daftar Pustaka Kathy Mac Kinnon, 1986, Alam Asli Indonesia, Gramedia, Jakarta Tony Whitten, Ekologi Jawa dan Bali, Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Canadian International Development Sinar Harapan, Bantimurung-Bulusaraung Disiapkan Jadi Taman Nasional - Makassar, SUARA PEMBARUAN DAILY, PEMBARUAN/M KIBLAT SAID, Drama Kehidupan Kupu-kupu Bantimurung Foto-foto URL:http://www.jrbp.missouristate.edu/ethanol/i mages/KarstDiagram-70pct.jpg URL:http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Karst_m inerve.jpg URL:http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:HallOfT heMountainKings.jpg URL:http://en.wikipedia.org/wiki/Image:HallOfT heMountainKings.jpg http://khatulistiwa.info 48
  • 49. http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Townsends_i n_music_hall.jpg ---------Photo by Dave Bunnell of Townsend's bats in a California cave http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Alabama_cav e_2005-04-24.km.jpg http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Speleo-Faux- Monnayeurs-01.jpg HONORABLE MENTION The Perfect Cluster Dave Bunnell MERIT AWARD The Confused One Peter and Ann Bosted and Daniel Chailloux MEDAL Flowstone, flowstone, everywhere Dave Bunnell MERIT AWARD Ordinskaya Cave (Story series) Jill Heinerth http://khatulistiwa.info 49