SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  25
BAB I
                              PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

       Pengadaan( procurement )adalah merupakan fungsi operasional yang
utama dariMSDM. Pengadaan tenaga-kerja ini merupakan masalah yang penting,
sulit, & komplekskarena untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang
kompeten, serasi sertaefektif tidaklah semudah membeli & menempatkan
mesin.Tenaga-kerja adalah asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan
juga pelaku aktif dari setiap aktivitas dalam organisasi. Mereka mempunyai
pikiran, perasaan,keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis
kelamin yang heterogen,dibawa kedalam organisasi perusahaan; bukan seperti
mesin, uang, & material yangsifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur
sepenuhnya guna mendukung tercapainyatujuan perusahaan.Tenaga-kerja yang
cakap, mampu, dan trampil belum menjamin produktivitaskerja yang baik bila
moral kerja & kedisplinannya rendah. Mereka baru dapat dikatakan bermanfaat
serta mendukung terwujudnya tujuan perusahaan bila mereka berkeinginantinggi
untuk menciptakan prestasi.

       Dan tenaga-kerja yang kurang mampu, tidak cakap, &tidak trampil akan
mengakibatkan pekerjaan tersebut tidak dapat selesai tepat padawaktunya.Kualitas
dan   kuantitas    para   tenaga-kerja       juga   harus   disesuaikan   dengan
kebutuhan perusahaan agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan juga efisien.
Penempatan tenaga-kerja juga harus tepat sesuai dengan kemampuan &
ketrampilan yang dimilikinya.Sehingga gairah kerja dan kedisplinannya akan
lebih baik dan efektif guna menunjangterwujudnya tujuan organisasi/perusahaan.

B.     Rumusan Masalah

          1. Apa definisi pengadaan tenaga kerja ?

          2. Apa definisi perencanaan SDM ?

                                         1
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan sumber
            daya manusia ?
        4. Apa saja manfaat perencanaan SDM ?
        5. Bagaimana analisis jabatan ?
        6. Bagaimana proses penarikan pegawai ?

        7. Bagaimana proses orientasi kerja ( magang) ?

C.   Tujuan Pembuatan Makalah

       1.   Untuk mengetahui apa definisi pengadaan tenaga kerja.

       2.   Untuk mengatahui apa definisi perencanaan SDM.
       3.   Untuk mengatahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
            perencanaan sumber daya manusia.
       4.   Untuk mengtahui apa saja manfaat perencanaan SDM.
       5.   Untuk mengatahui bagaimana analisis jabatan.
       6.   Untuk mengatahui bagaimana proses penarikan pegawai.

       7.   Untuk mengatahui bagaimana proses orientasi kerja ( magang).




                                    2
BAB II

                               LANDASAN TEORI

      Berbagai     pandangan    mengenai      definisi    perencanaan sumber   daya
manusiaseperti yang dikemukakan oleh Handoko (1997, p. 53) Perencanaan
sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan
lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi
tersebut. Di mana secara lebih sempit perencanaan sumber daya manusia berarti
mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja
organisasi di waktu yang akan datang. Pandangan lain mengenai definisi
perencanaan sumber daya manusia dikemukakan oleh Mangkunegara ( 2003, p. 6)
Perencanaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan
kebutuhan   akan    tenaga     kerja    berdasarkan      peramalan   pengembangan,
pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi
dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan
pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis.




                                          3
BAB III
                                   PEMBAHASAN

3.1    Definisi Pengadaan Tenaga Kerja

       Pengadaan Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan kebutuhan untuk
mengisi formasi yang lowong. Lowongan formasi dalam suatu organisasi pada
umumnya disebabkan karena adanya pegawai yang berhenti, pensiun, meninggal
dunia atau adanya perluasan organisasi.

       Pengadaan karyawan harus didasarkan pada prinsip apa baru siapa.
Apa artinya kita harus terlebih dahulu menetapkan pekerjaan-pekerjaannya
berdasarkan uraian pekerjaan (job description). Siapa artinya kita baru mencari
orang-orang yang tepat untuk menduduki jabatan tersebut berdasarkan spesifikasi
pekerjaan (job specification).Pengadaan karyawan merupakan langkah pertama
dan yang mencerminkan berhasil tidaknya suatu perusahaan mencapai tujuannya.
Jika karyawan yang diterima kompeten, maka usaha untuk mewujudkan tujuan
relatif mudah. Sebaliknya, apabila karyawan yang diperoleh kurang memenuhi
syarat, sulit bagi perusahaan mencapai tujuannya.

       Pengadaan SDM dimaksudkan untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga
kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja guna mencapai tujuan
organisasi. (Samsudin, 2006). Pengadaan SDM adalah proses pencarian dan
‘pemikatan’ para calon karyawan (pelamar). (Handoko, 2000). Dari definisi di
atas, dapat disimpulkan bahwa pengadaan SDM adalah proses pengumpulan calon
pemegang jabatan yang sesuai dengan rencana SDM untuk menduduki suatu
jabatan atau pekerjaan tertentu.

       Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengadaan SDM, antara lain
sebagai berikut :



                                          4
1. Penentuan jumlah dan kualitas SDM yang akan diperlukan.

    2. Sumber calon karyawan dan cara-cara penarikannya.

    3. Dasar, sistem, metode, dan tingkat-tingkat seleksi yang akan dilakukan.

    4. Kualifikasi-kualifikasi dan prosedur seleksi yang akan dilakukan.

    5. Cara-cara penempatan calon pegawai yang akan dilakukan.

     Adapun pilihan-pilihan strategis dalam melaksanakan pengadaan pegawai
adalah sebagai berikut :

    1.           Apakah perlu dipertimbangkan masalah “Affirmative Action”.
    2. Apakah organisasi akan “memakai” tenaga baru atau “membeli” tenaga
         profesional yang sudah matang.

    3. Bagaimana strategi pembiayaan untuk pengadaan dan seleksi pegawai
         baru.

    4. Apakah organisasi mempertimbangkan kepedulian sosial.

    5. Apakah strategi tentang pengadaan dan seleksi perlu menggunakan
         teknologi tinggi guna menjamin obyektivitas.

    6. Apakah pilihan organisasi dalam pelaksanaan pengadaan.

         Penarikan adalah kegiatan mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar
mau melamar lowongan pekerjaan yang masih kosong di perusahaan.

     Ada dua macam pengadaan, yaitu :

    1. Pengadaan internal, yakni karyawan yang mengisi lowongan jabatan yang
         lowong, ditarik dari karyawan yang telah ada dalam organisasi. Penarikan
         dilakukan dengan cara “mutasi atau transfer”, baik sifatnya vertikal
         (promosi-demosi) maupun horizontal (rotasi).

                                          5
Kebaikan dan keburukan pengadaan internal ini adalah sebagai berikut :

  a.    Kebaikan :

       • Biaya-biaya penarikan relatif lebih kecil;
       • Prilaku karyawannya telah diketahui;

       • Karyawannya telah berpengalaman;

       • Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi;

       • Karyawan yang cakap ada kesempatan untuk promosi;

       • Memotivasi semangat kerja karyawan;

       • Loyalitas dan kedisiplinan karyawan lebih baik.


  b.   Keburukan :

       • Masalah pengisian lowongan tidak terselesaikan, karena mutasi
         akan menimbulkan lowongan yang kosong kembali;
       • Pelaksanaan sistem kerja hanya tetap begitu-begitu saja;

       • Kewibawaan pejabat yang dipromosikan relatif kurang;

       • Promosinya sering didasarkan atas nepotisme.


2. Pengadaan eksternal, artinya untuk mengisi lowongan jabatan yang kosong
  di tarik orang-orang dari luar organisasi, yaitu :

       • Lembaga-lembaga pendidikan

       • Dinas Tenaga Kerja

       • Pasar Tenaga Kerja (Umum)



                                     6
• Nepotisme atau kawan-kawan pegawai


                 Penarikan tenaga kerja atau sumber daya manusia ini dilakukan
       melalui iklan pada media massa, seperti pada surat kabar, radio, dan
       televisi. Kebaikan dan keburukan pengadaan eksternal ini adalah sebagai
       berikut:

       a.       Kebaikan :

            • Kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang professional
                 terbuka;

            • Kemungkinan perubahan sistem kerja yang lebih baik ada

            • Pejabat baru akan berwibawa, jika ia cakap;

            • Masalah jabatan yang lowong terisi dengan tidak menimbulkan
                 kosongnya jabatan lain.

       b.       Keburukan :

            •     Menurunkan semangat kerja karyawan lama, sebab kesempatan
                  promosi tidak ada;

            •     Absensi dan turn over karyawan lama cenderung meningkat;

            •     Loyalitas dan solidaritas pejabat baru masih disangsikan;

            •     Orientasi dan induksi untuk pejabat baru harus dilakukan;

            •     Kedisiplinan dan kecakapan masih diragukan.


       Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang
diterima atau yang ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan itu.

     Sistem seleksi dikenal atas :

                                           7
1. Succesive-Hurdles adalah sistem seleksi yang dilaksanakan berdasarkan
        urutan testing yakni jika peserta tidak lulus pada suatu testing maka ia
        tidak boleh mengikuti testing berikutnya dan pelamar tersebut dinyatakan
        lulus.
      2. Compensatory-Approach adalah sistem seleksi yang dilakukan dimana
        peserta mengikuti seluruh testing, kemudian dihitung nilai rata-rata hasil
        tesnya apakah mencapai standar atau tidak peserta yang mencapai nilai
        standar dinyatakan lulus, sedang peserta yang tidak mencapai standar
        dinyatakan gugur.

        Seleksi ada tiga tingkat yang dikenal dengan seleksi tingkat pertama,
seleksi tingkat kedua, dan seleksi tingkat ketiga. Seleksi tingkat pertama adalah
seleksi yang dilakukan menurut prosedur yang telah ditetapkan perusahaan yang
bersangkutan dan jika lulus maka pelamar dinyatakan diterima dengan status
karyawan percobaan atau calon pegawai (capeg).

       Seleksi tingkat kedua adalah seleksi yang dilakukan selama masa
percobaan (capeg) dengan cara mengamati dan menilai mental, perilaku,
kedisiplinan, dan kemampuan nyata calon karyawan dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya. Jika seleksi tingkat kedua ini lulus maka calon pegawai tersebut
mengikuti seleksi tingkat ketiga. Seleksi tingkat ketiga adalah seleksi dengan
mengikuti prajabatan atau pelatihan, jika lulus maka calon karyawan (calon
pegawai) diangkat menjadi pegawai tetap.

       Penempatan (Placement) adalah kegiatan untuk menempatkan orang-orang
yang telah lulus seleksi pada jabatan-jabatan tertentu sesuai dengan uraian
pekerjaan dan klasifikasi-klasifikasi pekerjaannya.

3.2    Definisi Perencanaan SDM

       Perencanaan SDM (human resources planning) adalah merencanakan
tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan

                                         8
program    kepegawaian.    Program   kepegawaian    meliputi   pengorganisasian,
pengarahan,     pengendalian,    pengadaan,     pengembangan,       kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat.

       Perencanaan sumber daya manusia adalah merencanakan tenaga kerja agar
sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam membantu
terwujudnya tujuan. (Hasibuan, 1990). Perencanaan SDM ialah suatu langkah-
langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi
organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan,
jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat, kesemuanya dalam
rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan
ditetapkan. (Siagian, 2005).

       Perencanaan kepegawaian merupakan peramalan kebutuhan pegawai pada
masa yang akan datang dari berbagai jenis pekerjaan, peramalan pengadaan
pegawai saat ini dan masa yang akan datang dengan berbagai jenis pekerjaan atas
dasar tuntutan organisasi. Peramalan pengadaan pegawai baik untuk keperluan
saat sekarang maupun yang akan datang berarti menentukan jumlah pegawai yang
diperlukan dengan berbagai kualifikasi atau latar belakang pendidikan yang
dibutuhkan. Peramalan kebutuhan pegawai secara umum mendasarkan pada
permintaan dari unit-unit yang ada dalam organisasi, mendasarkan pada analisis
beban kerja organisasi, dan ketersediaan anggaran. Peramalan pengadaan
kebutuhan pegawai untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dapat dilakukan
dengan menggunakan pendekatan teknik peramalan jangka pendek dengan
mendasarkan pada ketersediaan anggaran dan beban kerja yang ada. Sedangkan
teknik peramalan jangka panjang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
seperti: mendengar dari orang-orang ahli; mendasarkan pada permintaan dari unit-
unit; dan menggunakan berbagai analisis yang ada.




                                       9
Dengan perkiraan jumlah dan tipe kebutuhan pegawai yang dibutuhkan,
maka bagian kepegawaian atau manajer sumber daya manusia akan mempunyai
perencanaan yang baik dalam rekruitmen, seleksi, pengembangan tenaga dan
kegiatan lain.

           Dalam perencanaan kepegawaian, khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dimulai dari inventarisasi lowongan jabatan yang telah ditetapkan dalam formasi
beserta syarat jabatannya, pengumuman, pelamaran, penyaringan, pengangkatan
menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil sampai dengan pengangkatan menjadi
Pegawai Negeri Sipil dan penempatannya.

           Penyusunan formasi Pegawai Negeri Sipil, didasarkan pada beban kerja
dengan mempertimbangkan macam-macam pekerjaan, rutinitas pekerjaan,
keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan hal-hal lain yang
mempengaruhi jumlah dan sumber daya manusia yang diperlukan. Penetapan
formasi Pegawai Negeri Sipil ditujukan untuk mengendalikan jumlah dan mutu
pegawai pada setiap organisasi Negara agar memiliki pegawai yang cukup, sesuai
dengan beban kerja yang harus dilaksanakan.

           Keuntungan atau manfaat yang dapat diambil dari perencanaan sumber
daya manusia antara lain sebagai berikut :

      1.     Mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia

      2.     Menyesuaikan kegiatan tenaga kerja dengan tujuan organisasi

      3.     Membantu program penarikan dari bursa atau pasaran tenaga kerja
             dengan baik.

      4.     Pengadaan tenaga kerja baru secara ekonomis

3.3        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya
           Manusia


                                         10
Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain :

        1. Lingkungan Eksternal

           Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek
        dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang.

         a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit
             diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat
             bunga sering merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi
             perusahaan.
         b. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan
             sumber daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia,
             perubahan sikap dan tingkah laku, dan sebagainya.
         c. Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya
             sulit diramal tetapi juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara
             dasyat merupakan contoh jelas bagaimana perubahan teknologi
             menimbulkan gejolak sumber daya manusia.
         d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan
             mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai
             contoh, “pembajakan” manajer akan memaksa perusahaan untuk
             selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan
             sumber daya manusia.



3.4     Manfaat Perencanaan SDM

        Dengan perencaaan tenaga kerja diharapkan dapat memberikan beberapa
manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Manfaat-manfaat tersebut
antara lain: (Rivai, 2004, p. 48)




                                        11
1.        Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada
dalam perusahaan secara lebih baik. Perencanaan sumber daya manusia
pun perlu diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang sumber daya
manusia yang sudah terdapat dalam perusahaan. Inventarisasi tersebut
antara lain meliputi:

     a.   Jumlah karyawan yang ada
     b.   Berbagai kualifikasinya
     c.   Masa kerja masing-masing karyawan
     d.   Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidika
          formal maupun program pelatihan kerja yang pernah diikuti
     e.   Bakat yang masih perlu dikembangkan
     f.Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di luar
      tugas pekerjaan.

          Hasil inventarisasi tersebut sangat penting, bukan hanya dalam
rangka pemanfaatan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas-
tugas sekarang, akan tetapi setidaknya berhubungan dengan empat
kepentingan di masa depan, yaitu:

     a.   Promosi karyawan tertentu untuk mengisi lowongan jabatan yang
          lebih tinggi jika karena berbagai sebab terjadi kekosongan.
     b.   Peningkatan kemampuan melaksanakan tugas yang sama.
     c.   Dalam hal terjadinya alih wilayah kerja yang berarti seseorang
          ditugaskan ke lokasi baru tetapi sifat tugas jabatanya tidak
          mengalami perubahan.

2.        Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, efektifitas
kerja juga dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada
telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Standard Operating Prosedure
(SOP) sebagai pedoman kerja yang telah dimiliki yang meliputi: suasana
kerja kondusif, perangkat kerja sesuai dengan tugas masing-masing


                                    12
sumber daya manusia telah tersedia, adanya jaminan keselamatan kerja,
semua sistem telah berjalan dengan baik, dapat diterapkan secara baik
fungsi organisasi serta penempatan sumber daya manusia telah dihitung
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
3.     Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data
tentang pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh sumber
daya manusia. Dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbgai
pendidikan dan pelatihan, akan mendorong karyawan untuk meningkatkan
produktivitas   kerjanya.   Melalui   pendidikan   dan   pelatihan   dapat
meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang
diikuti dengan peningkatan disiplin kerja yang akan menghasilkan sesuatu
secara lebih professional dalam menangani pekerjaan yang berkaitan
langsung dengan kepentingan perusahaan.
4.     Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan
kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan
kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelengarakan
berbagai aktivitas baru kelak.
5.     Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini
dirasakan semakin penting ialah penaganan informasi ketenagakerjaan.
Dengan tersedianya informasi yang cepat dan akurat semakin penting bagi
perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki sumber daya manusia
yang banyak dengan cabang yang tersebar di berbagai tempat (baik dalam
negeri maupun di luar negeri). Dengan adanya informasi ini akan
memudahkan manajemen melakukan perencanaan sumber daya manusia
(Human Resources Information) yang berbasis pada teknologi canggih
merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan di era perubahan
yang serba cepat.
6.     Seperti telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam
melakukan perencanaan termasuk perencanaan sumber daya manusia
adalah penelitian. Berdasarkan bahan yang diperoleh dan penelitian yang



                                 13
dilakukan untuk kepentingan perencanaan sumber daya manusia, akan
timbul pemahaman yang tepat tentang situasi pasar kerja dalam arti:

     a. Permintaan pemakai tenaga kerja atas tenaga kerja dilihat dan segi
       jumlah, jenis, kualifikasi dan lokasinya.
     b. Jumlah pencari pekerjaan beserta bidang keahlian, keterampilan,
       latar belakang profesi, tingkat upah atau gaji dan sebagainya.
       Pemahaman demikian penting karena bentuk rencana yang disusun
       dapat disesuaikan dengan situasi pasaran kerja tersebut.

7.      Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan
program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusuia
dalam perusahaan. Salah satu aspek program kerja tersebut adalah
pengadaan karyawan baru guna memperkuat tenaga kerja yang sudah ada
demi peningkatan kemampuan perusahaan mencapai tujuan dan berbagai
sasarannya. Tanpa perencanaan sumber daya manusia, sukar menyusun
program kerja yang realistik.
8.      Mengetahui pasar tenaga kerja. Pasar kerja merupakan sumber
untuk mencari calon-calon sumber daya manusia yang potensial untuk
diterima (recruiting) dalam perusahaan. Dengan adanya data perencanaan
sumber daya manusia di samping mempermudah mencari calon yang
cocok dengan kebutuhan, dapat pula digunakan untuk membantu
perusahaan lain yang memerlukan sumber daya manusia.
9.      Acuan dalam menyusun program pengembangan sumber daya
manusia. Perencanaan sumber daya manusia dapat dijadikan sebagi salah
satu sumbangan acuan, tetapi dapat pula berasal dari sumber lain. Dengan
adanya data yang lengkap tentang potensi sumber daya manusia akan lebih
mempermudah dalam menyusun program yang lebih matang dan lebih
dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat
diketahui manfaat dari perencanaan sumber daya manusia dalam suatu
perusahaan sebagai sesuatu yang sangat penting, demi kelancaran dan
tercapainya tujuan dari perusahaan.

                                 14
3.5       Analisis Jabatan

          Analisis jabatan (job analysis) merupakan suatu proses penggabaran dan
pencatatan informasi mengenai prilaku dan kegiatan pekerjaan. Agar praktek
manejemen sumber daya manusia bias lebih efektif, pekerjaan harus dipahami
dengan jelasbaik oleh perusahaan maupun pelakunya. Analisis jabatan juga
bermanfaat :

      •   Menyediakan informasi pekerjaan yang realistis bagi para pelamar kerja
          mengenai kewajiban, kondisi kerja, dan persyaratannya.
      •   Mengendifikasikan hubungan antara supervisor dan bawahannya.

      •   Memberikan bantun dalam menentukan kewajiban masing-masing
          karyawan dan tugas-tugas yang berkaitan.
      •   Menyediakan landasan informasi yang diperlukan dalam mengambil
          keputusan mengenai karyawan sesuai Undang-undang Hak Sipil tahun
          1964 dan 1991 (Civil Rights Act of 1964 & 1991.
      •   Dapat membantu perusahaan dalam memenuhi Undang-undanguntuk
          Warga penyandang Cacat AS Tahun 1990 (Amerika withDisabilities Act
          of 1990).
      •   Menentukan arti penting dan wktu yang diperlukan seorang karyawan.

      •   Dipergunakan       sebagai   dasar        pelatihan,   perencanaan   karir,   dan
          pengembangan karir.
      •   Digunakan dalam penentuan nilai relative suatu pekerjaan,dan oleh karena
          itu bermanfaat untuk memelihara kewajaran upah baik secara eksternal
          maupun internal.
      •   Dapat berperan sebagai alat untuk memudahkan desain ulang dan
          perubahan pekerjaan.
      •   Dapat mempalancar perubahan organisasi dengan mengenali pengulangan
          yang tidak perlu selama berlangsungnya merger,akuisis, dan perampingan.




                                               15
Uraian tugas berperan sebagai bagian dari kontrak tertulis yang mengatur
hubungan kerja (employment relationship). Uraian tugas perlu mewakili
gambaran yang lengkapdan akurat mengenai tugas-tugas

kerja.

      •   Job title (nama atau sebutan pekerjaan) mendefinisikan suatu kelompok
          posisi yang dapat saling dipertukarkan (identik) sesuai tugas-tugas penting
          mereka.
      •   Departemenatau devisi menunjukan letak pekerjaan dalam perusahaan.

      •   Tanggal analisis pekerjaan menunjukan kapan urain tugas disiapkan dan
          apakah harus diperbaharui.
      •   Ringkasan tugas (job summary),merupakan abstraksi dari pekerjaan.

      •   Supervisi yang diterima dan diberikan mengindentifikasikan hubungan
          pelaporan.
      •   Pelaksanaan kerja mengindentifikasikan kewajiban dan menggaris bawahi
          tugas pokok yang membentuk suatu pekerjaan.
      •   Job context berhubungan dengan lingkungan yang melingkupi pekerjaan.




3.6       Penarikan Pegawai

          saluran penarikan karyawan sangatlah beraga m tergantung kebijakan
          perusahaan memilih saluran yang menurutnya baik.Berbagai saluran atau
          sumber yang dapat digunakan untuk menarik karyawan diantarnya :

      •   walk ins

          pelamar atau pencari ketrja datang sendiri keperusahaan dan kemudian
          mengisi blangko   lamaran yang sudah disediakan.

      •   Rekomendasi dari Karyawan (Employee referrals )

                                          16
Para karyawan perusahaan yang sudah bekerja bisa merekomendasikan
    bisa merekomendasikan saudarannya, teman atau kerabatnya kepada
    departemen personalia. Kebaikan metode ini yakni Karyawan yang
    melakukan rekomendasi berarti telah melakukan penyaringan pendahiluan,
    perusahaan memperoleh rekomendasi lengkap tentang pelamar, karyawan
    akan cenderung merekomendasikan temannya yang mempunyai kebiasaan
    dan sikap yang hampir sama dan pelamar telah mengetahui karakteristik
    perusahaan dari karyawan pemberi rekomendasi. Namu metode ini ada
    keburukannya    kecenderungan        terjadinnya   diskriminasi   miasalnya
    merekomendasikan temannya yang mempunyai agama, suku bangsa dan
    daerah yang sama

•   Pengiklanan (Advertising)

    Di zaman yang modern ini mengiklankan suatu lowongan kerja sangat
    populer melalui televisi, koran, radio, internet dan sebagainnya.Di dalam
    metode ini terdapat dua jenis iklan penarikan yaitu want add dan blind ad.
    Wand add jenis iklan umum yang ada di surat kabar dimana iklannya
    menguraikan pekerjaan dan benefits mengidentifikasikan perusahaan dan
    memberitahukan bagaimana cara melamar sehingga perusahaan menjadi
    dikenal masyarakat lewat pemberitahuan lowongan pekerjaan namun
    buruknya perusahaan kebanjiran pelamar atau sebaliknya kekurangan
    pelamar. Sedangan blind add, dimana perusahaan tidak menyebiutkan
    nama perusahaan tersebut, hanya jika para pelamar ada yang tertarik
    diminta untuk mengirimkan surat lamaran melalui pos kelebian dari blind
    add mencegah banyaknya telepon yang msuk atau banyaknya pelamar
    yang datang keperusahaan dan menjaga kerahasiaan perusahaan.

•   Agen – Agen Penempatan tenaga kerja

    dimana perusahaan meminta tenaga kerja dari agen penempatan kerja
    swasta maupun pemerintah. Misalkan agen penyalur ini kantor Wilayah


                                    17
Departemen tenaga Kerja yang fungsinnya sebagai penyalur kebutuhan
    lowongan pekerja dan pencari kerja.

•   Lembaga Pendidikan

    Perusaahaan dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi atau sekolah –
    sekolah SMK untuk menyediakan tenaga kerja yang dibutuhakan.

•   Organisasi – Organisasi Karyawanya

    adanya serikat buruh yang ada bisa dimanfaatkan sebagai saluran
    penarikan karyawan dikarenakan mereka sudah mempunyai pengalaman –
    pengalamn sebelumnya.

•   Leasing

    jika perusahaan menarik karyawan atas kebutuhan jangka pendek bisa
    menggunkan metode ini di karenakan status karyawanya honorer yang
    dibayar secara harian atau perjam. Leasing ini juga dapat mengindari
    perusahaan dari kewajiban dalam pensiun, asuransi, dan kompenasi
    tambahan lainnya.

• nepotisme


    Penarikan anggota keluarga merupakan komponen program yang tak dapat
    dielakan dalam perusahaan keluarga. Kebijakan ini tidak berkaitan dengan
    kecakapan     tetapi   berdasarkan     kepntingan   dan   kesetiaan   kepada
    perusahaan.

•   Asosiasi – asosiasi Profesional

    Berbagai asosiasi profesional ( KADIN, HIPMI, IAI dan sebagainnya)
    dapat berfungsi sebagai sumber penarikan. Organisasi – Organisasi



                                      18
tersebut   mungkin    menyelenggarakan      kegiatan    penempatan   untuk
          membantu para profesional mendapatkan pekerjaan.

   •      Operasi - operasi militer

          banyak personalia terlati berasal dari militer yang telah habis masa
          tugasnnya atau veteran. Mereka biasannya memiliki keterampilan yang
          dapat diandalkan dalam bidang tertentu.

      •   Open House

          Orang yang disekitar perusaahaan diundang untuk mengunjungi dan
          melihat fasilitas perusahaan, memperoleh penjelasan dan mungkin
          menonton pemutaran film mengenai perusahaan. Dengan ini diharapakan
          ada yang tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut. Biasannya metode
          ini digunakan untuk menarik para karyawan yang memiliki keterampilan
          khusus atau langka.

3.7       Orientasi Kerja (Magang)

          Orientasi Kerja menurut Goldthorpe (1968): orientation to work adalah arti
sebuah pekerjaan terhadap seorang individu, berdasarkan harapannya yang
diwujudkan       dalam    pekerjaannya.   Jenis     Orientasi    Kerja   Karyawan   :
Menurut Goldthorpe (1968) ada 3 jenis orientasi Kerja karyawan dalam bekerja
yaitu :

          1.   Instrumentally

               Goldthorpe (1968) menjelaskan bahwa pada jenis pendekatan ini
          setiap karyawanmemandang pekerjaan sebagai suatu tujuan akhir. Dimana
          karyawan-karyawan tersebut bekerja berdasarkan satu alasan yaitu untuk
          memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu juga dalam orientasi ini,
          ada juga karyawan yang memilih untuk bekerja dengan alasan untuk


                                          19
menunjang gaya hidup mereka secara spesifik. Gaya hidup yang dimaksud
adalah kondisi-kondisi yang dialami atau dijalani oleh masing-masing
karyawan. Instrumentally dibagi menjadi dua bagian yaitu:

  a. Short-term instrumentally orientation

     Jenis orientasi kerja ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan
     karyawan-karyawan untuk mendukung dan menambah pendapatan
     utama dengan cara bekerja di tempat lain, dan menjadikan pekerjaan
     ini sebagai pekerjaan sekunder. Karyawan pada jenis orientasi ini
     menganggap pekerjaan ini hanya bersifat sementara saja.

  b. Long-term instrumentally orientation

     Long-term instrumentally orientation adalah upaya dari karyawan-
     karyawan untuk menjadikan sebuah pekerjaan sebagai pekerjaan
     primer. Long-term instrumentally orientation dibagi menjadi dua
     jenis, yaitu:

     • Part-time employee atau karyawan paruh waktu : Untuk jenis

        karyawan paruh waktu, alasan memilih untuk menjalani pekerjaan
        dengan cara ini biasanya berhubungan dengan keterbatasan waktu
        yang mereka miliki. Biasanya karyawan jenis ini adalah dari
        golongan pelajar atau mahasiswa yang harus membagi waktu
        antara pekerjaan dan waktu untuk belajar, selain itu juga dari
        golongan wanita yang memiliki anak-anak yang masih berusia
        dibawah lima tahun.
     • Full-time employee atau karyawan tetap : Jenis karyawan ini

        merupakan jenis karyawan yang secara konsisten meluangkan
        secara penuh waktu yang dimiliki untuk melakukan suatu
        pekerjaan dengan menjadi karyawan tetap, dan tidak membagi
        waktu bekerja yang dimiliki untuk bekerja di tempat lain.


                               20
2.    Solidaristic

       Dimana pada pendekatan orientasi kerja jenis ini, Goldthorpe
(1968) menjelaskan bahwa setiap karyawan memandang sebuah pekerjaan
bukan secara simple sebagai tujuan akhir saja, melainkan segi yang
dikedepankan adalah hubungan dan aktivitas sosial yang bisa didapat, dan
ini dipandang sebagai bentuk emotionally rewarding. Karyawan yang
memilih orientasi kerja jenis ini dalam memilih tempat bekerja, lebih
memperhatikan suasana bekerja berdasarkan hubungan sosial yang kuat.
Hubungan sosial disini yang dimaksudkan adalah

       komunikasi dan kerjasama yang terjalin antara individu baik itu
antara sesama karyawan dalam satu departemen maupun antar departemen.
Menurut Lucas (1995) dan Kitching (1997) dikatakan bahwa bagi
karyawan HI, adalah sisi sosial dari sebuah pekerjaan yang membuat para
karyawan tersebut tetap merasa betah pada pekerjaan mereka dan juga
membuat para karyawan tersebut untuk tetap mengoptimalkan diri dalam
bekerja. Selain itu, hubungan sosial yang kuat yang karyawan jenis ini
inginkan bukan hanya sebatas di lingkungan kerja, melainkan hubungan
sosial ini harus juga dapat diteruskan di kehidupan diluar pekerjaan.
Misalnya dengan pergi makan, jalan-jalan, kegiatan lain dan bahkan saling
berkunjung ke tempat tinggal masing-masing karyawan.

3.     Bureaucratic

       Menurut Goldthorpe (1968) dijelaskan bahwa yang membuat
seorang karyawan memilih pekerjaan dan mengoptimalkan diri pada
pekerjaan yang dipilihnya itu adalah hal-hal yang disediakan oleh
perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Hal-hal tersebut dapat
berupa fasilitas-fasilitas yang diberikan seperti sarana transportasi, ruangan
kerja yang nyaman untuk bekerja, sampai ke peralatan-peralatan kerja
yang canggih, modern dan mendukung, penghargaan atas prestasi kerja,


                                  21
besar kecilnya gaji dan tunjangan-tunjangan yang ditawarkan, kebijakan-
       kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan, bimbingan dari perusahaan
       yang diberikan melalui atasan dan yang tidak kalah pentingnya adalah
       jenjang karir yang jelas. Meskipun suasana sosial yang ada tidak
       mendukung, para karyawan tersebut tetap mengoptimalkan diri dalam
       bekerja, karena karyawan jenis orientasi ini lebih mementingkan self-
       development dan lebih bertujuan ke peningkatan jenjang karir.




                                   BAB IV
                                  PENUTUP

4.1    Kesimpulan

       Berdasarkan definisi Perencanaan SDM di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa perencanaan SDM sangat diperlukan sebelum dilakukan pengadaan tenaga
kerja, agar diperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan,
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Uraian di
atas juga menunjukkan bahwa perencanaan SDM merupakan salah satu kegiatan
yang terangkum dalam Manajemen SDM. Perencanaan SDM berpengaruh pada
kegiatan Manajemen SDM sesudahnya berupa kegiatan pengadaan (rekrutmen
dan seleksi).

       Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa usaha untuk memperoleh SDM
yang berkualitas dan kompetitif dalam jumlah dan kualifikasi yang tepat tidak
terlepas pada proses perencanaan dan pengadaan SDM yang dapat dikatakan
sebagai langkah awal pencapaian tujuan organisasi. Manfaat perencanaan SDM
lainnya terhadap proses pengadaan SDM adalah dari segi biaya (cost). Pengadaan
pegawai yang tepat akan berpengaruh juga pada masalah penempatan.
Penempatan yang tepat dapat menghindari kesalahan SDM dalam mengemban

                                      22
tugasnya. Jika hal tersebut dapat dihindari, maka organisasi tidak perlu
menyediakan pembiayaan untuk menambah SDM. Dampak dari hal tersebut
adalah dengan perencanaan SDM yang tepat maka diharapkan kontribusi SDM
akan meningkat sebanding atau melebihi pembiayaan (cost) yang dipergunakan.

       Pengadaan (Recruitment) terjadi karena adanya kesenjangan antara jumlah
pegawai yang dibutuhkan (demand) dengan jumlah pegawai yang tersedia
(supply). Untuk mendapatkan pegawai yang kualitas dan kuantitasnya baik, harus
dilakukan dengan cara analisis jabatan (job analysis), uraian pekerjaan (job
description), dan spesifikasi pekerjaan (job specification). Analisis jabatan (job
analysis) akan memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar
pekerjaan, tanggung jawab, syarat-syarat dari suatu jabatan, jumlah karyawan
yang dibutuhkan organisasi, dasar dan prosedur seleksi yang dilakukan dan
sumber-sumber tenaga kerja dan cara-cara penarikannya.

4.2    Saran

       Perencanaan     pengadaan    tenaga    kerja   seharusnya    dapat    lebih
mendayagunakan sumber daya manusia yang baru dan berkualitas agar tujuan
perusahaan dapat mudah tercapai dan hak - hak para karyawan lebih terjamin
sehingga kinerja karyawan pun akan lebih meningkat lagi dan kualitas produksi
dapat memenuhi standar.

       Seleksi tenaga kerja melalui pengamatan yang dilakukan, dimulai dari
tahap – tahap seleksi tenaga kerja yang dilakukan terkadang tidak berjalan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan,hal ini disebabkan karena sangat
dibutuhkannya tenaga kerja secara cepat untuk mengisi kekosongan pada suatu
jabatan atau pekerjaan dan seharusnya mengikuti prosedur yang telah ditetapkan
sehingga dapat mendayagunakan sumber daya manusia yang baru dan berkualitas
dengan optimal.




                                       23
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia: Dasar dan
         Kunci Keberhasilan. Edisi Revisi Cetakan ke-1. Jakarta: PT. BUMI
         AKSARA.

Hasibuan,   Malayu    S.P.    2004. Manajemen:    Dasar,   Pengertian,   dan
         Masalah. Jakarta: PT. BUMI AKSARA.

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/perencanaan-sumber-daya-manusia.html

http://www.scribd.com/doc/37598209/Analisis-Jabatan




                                     24
25

Contenu connexe

Tendances

Perencanaan personil dan perekrutan
Perencanaan personil dan perekrutanPerencanaan personil dan perekrutan
Perencanaan personil dan perekrutanThoriq Uklamoya
 
Program lks tripartit
Program lks   tripartitProgram lks   tripartit
Program lks tripartitfspi
 
manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3EnvaPya
 
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Putri Sanuria
 
Manajemen strategis dalam pengelolaan sdm
Manajemen strategis dalam pengelolaan sdmManajemen strategis dalam pengelolaan sdm
Manajemen strategis dalam pengelolaan sdmgustafrajagukguk
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiGondo Madden
 
Bab 10 Penilaian Prestasi Kerja
Bab 10 Penilaian Prestasi KerjaBab 10 Penilaian Prestasi Kerja
Bab 10 Penilaian Prestasi KerjaUmi Arifah
 
Perkembangan teori organisasi mia Unkris
Perkembangan teori organisasi  mia UnkrisPerkembangan teori organisasi  mia Unkris
Perkembangan teori organisasi mia UnkrisFrans Dione
 
manusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatmanusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatAlifya Sasmi
 
Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Joseph Sitepu
 
Human resource management noe ringkasan
Human resource management noe ringkasanHuman resource management noe ringkasan
Human resource management noe ringkasanFrancy Iriani
 
Masalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanMasalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanregirolan
 
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasiKuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasiMukhrizal Effendi
 
Struktur Organisasi dan Perilaku Komunikasi
Struktur Organisasi dan Perilaku KomunikasiStruktur Organisasi dan Perilaku Komunikasi
Struktur Organisasi dan Perilaku KomunikasiAlvin Agustino Saputra
 

Tendances (20)

Konsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDMKonsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDM
 
Perencanaan personil dan perekrutan
Perencanaan personil dan perekrutanPerencanaan personil dan perekrutan
Perencanaan personil dan perekrutan
 
Program lks tripartit
Program lks   tripartitProgram lks   tripartit
Program lks tripartit
 
manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3manajemen sumber daya manusia K3
manajemen sumber daya manusia K3
 
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
 
Manajemen strategis dalam pengelolaan sdm
Manajemen strategis dalam pengelolaan sdmManajemen strategis dalam pengelolaan sdm
Manajemen strategis dalam pengelolaan sdm
 
Motivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasiMotivasi kerja dalam organisasi
Motivasi kerja dalam organisasi
 
rekrutmen sdm
 rekrutmen sdm rekrutmen sdm
rekrutmen sdm
 
Fg all-in-one-job-analysis-form
Fg all-in-one-job-analysis-formFg all-in-one-job-analysis-form
Fg all-in-one-job-analysis-form
 
Bab 10 Penilaian Prestasi Kerja
Bab 10 Penilaian Prestasi KerjaBab 10 Penilaian Prestasi Kerja
Bab 10 Penilaian Prestasi Kerja
 
Perkembangan teori organisasi mia Unkris
Perkembangan teori organisasi  mia UnkrisPerkembangan teori organisasi  mia Unkris
Perkembangan teori organisasi mia Unkris
 
manusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakatmanusia sebagai anggota masyarakat
manusia sebagai anggota masyarakat
 
Hubungan industrial
Hubungan industrialHubungan industrial
Hubungan industrial
 
EMPLOYEE ENGAGEMENT PROGRAM 12 Ags 2015
EMPLOYEE ENGAGEMENT PROGRAM 12 Ags 2015EMPLOYEE ENGAGEMENT PROGRAM 12 Ags 2015
EMPLOYEE ENGAGEMENT PROGRAM 12 Ags 2015
 
Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02
 
Teori sistem
Teori sistemTeori sistem
Teori sistem
 
Human resource management noe ringkasan
Human resource management noe ringkasanHuman resource management noe ringkasan
Human resource management noe ringkasan
 
Masalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaanMasalah sdm dalam perusahaan
Masalah sdm dalam perusahaan
 
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasiKuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
 
Struktur Organisasi dan Perilaku Komunikasi
Struktur Organisasi dan Perilaku KomunikasiStruktur Organisasi dan Perilaku Komunikasi
Struktur Organisasi dan Perilaku Komunikasi
 

Similaire à Makalahpengadaantenagakerja

Makalah rekrutmen msdm rs
Makalah rekrutmen msdm rsMakalah rekrutmen msdm rs
Makalah rekrutmen msdm rsNizar Hayeu
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-5-5.msdm-n.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-5-5.msdm-n.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-5-5.msdm-n.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-5-5.msdm-n.pptnayla253105
 
Rekrutmen karyawan
Rekrutmen karyawanRekrutmen karyawan
Rekrutmen karyawanKrisna Eko
 
pengantar manajemen ppt
pengantar manajemen pptpengantar manajemen ppt
pengantar manajemen pptevi hermawati
 
Pengadaan_Procurement_SDM.pptx
Pengadaan_Procurement_SDM.pptxPengadaan_Procurement_SDM.pptx
Pengadaan_Procurement_SDM.pptxAndhika863008
 
Proses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
Proses Rekruitmen Sumber Daya ManusiaProses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
Proses Rekruitmen Sumber Daya ManusiaDiyah Diyah
 
MATERI KD 3.3 PERSONIL ADMINISTRASI.docx
MATERI KD 3.3 PERSONIL ADMINISTRASI.docxMATERI KD 3.3 PERSONIL ADMINISTRASI.docx
MATERI KD 3.3 PERSONIL ADMINISTRASI.docxaninditakusuma2
 
MAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docx
MAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docxMAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docx
MAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docxARILFADLA
 
PPT perencanaan dan rekrutmen in Bahasa
PPT perencanaan dan rekrutmen in BahasaPPT perencanaan dan rekrutmen in Bahasa
PPT perencanaan dan rekrutmen in BahasaYesica Adicondro
 
Pengelolaan sdm
Pengelolaan sdmPengelolaan sdm
Pengelolaan sdmAsly Ima
 
Quiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docx
Quiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docxQuiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docx
Quiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docxIKDAcehTimur
 

Similaire à Makalahpengadaantenagakerja (20)

Selection
SelectionSelection
Selection
 
Makalah rekrutmen msdm rs
Makalah rekrutmen msdm rsMakalah rekrutmen msdm rs
Makalah rekrutmen msdm rs
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-5-5.msdm-n.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-5-5.msdm-n.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-5-5.msdm-n.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-5-5.msdm-n.ppt
 
STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)
 
Bab iv msdm
Bab iv msdmBab iv msdm
Bab iv msdm
 
Rekrutmen karyawan
Rekrutmen karyawanRekrutmen karyawan
Rekrutmen karyawan
 
Bab 14 sdm
Bab 14 sdmBab 14 sdm
Bab 14 sdm
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 
Metode Rekrutmen
Metode RekrutmenMetode Rekrutmen
Metode Rekrutmen
 
pengantar manajemen ppt
pengantar manajemen pptpengantar manajemen ppt
pengantar manajemen ppt
 
Pengadaan_Procurement_SDM.pptx
Pengadaan_Procurement_SDM.pptxPengadaan_Procurement_SDM.pptx
Pengadaan_Procurement_SDM.pptx
 
Proses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
Proses Rekruitmen Sumber Daya ManusiaProses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
Proses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
 
MATERI KD 3.3 PERSONIL ADMINISTRASI.docx
MATERI KD 3.3 PERSONIL ADMINISTRASI.docxMATERI KD 3.3 PERSONIL ADMINISTRASI.docx
MATERI KD 3.3 PERSONIL ADMINISTRASI.docx
 
Rekrutmen
RekrutmenRekrutmen
Rekrutmen
 
MAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docx
MAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docxMAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docx
MAKALAH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL.docx
 
PPT perencanaan dan rekrutmen in Bahasa
PPT perencanaan dan rekrutmen in BahasaPPT perencanaan dan rekrutmen in Bahasa
PPT perencanaan dan rekrutmen in Bahasa
 
Pengelolaan sdm
Pengelolaan sdmPengelolaan sdm
Pengelolaan sdm
 
Inisiasi 8 new
Inisiasi 8 newInisiasi 8 new
Inisiasi 8 new
 
Quiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docx
Quiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docxQuiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docx
Quiz Manajemen SDM dan Perilaku Organisasi.docx
 

Makalahpengadaantenagakerja

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengadaan( procurement )adalah merupakan fungsi operasional yang utama dariMSDM. Pengadaan tenaga-kerja ini merupakan masalah yang penting, sulit, & komplekskarena untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang kompeten, serasi sertaefektif tidaklah semudah membeli & menempatkan mesin.Tenaga-kerja adalah asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan juga pelaku aktif dari setiap aktivitas dalam organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang heterogen,dibawa kedalam organisasi perusahaan; bukan seperti mesin, uang, & material yangsifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya guna mendukung tercapainyatujuan perusahaan.Tenaga-kerja yang cakap, mampu, dan trampil belum menjamin produktivitaskerja yang baik bila moral kerja & kedisplinannya rendah. Mereka baru dapat dikatakan bermanfaat serta mendukung terwujudnya tujuan perusahaan bila mereka berkeinginantinggi untuk menciptakan prestasi. Dan tenaga-kerja yang kurang mampu, tidak cakap, &tidak trampil akan mengakibatkan pekerjaan tersebut tidak dapat selesai tepat padawaktunya.Kualitas dan kuantitas para tenaga-kerja juga harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan juga efisien. Penempatan tenaga-kerja juga harus tepat sesuai dengan kemampuan & ketrampilan yang dimilikinya.Sehingga gairah kerja dan kedisplinannya akan lebih baik dan efektif guna menunjangterwujudnya tujuan organisasi/perusahaan. B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi pengadaan tenaga kerja ? 2. Apa definisi perencanaan SDM ? 1
  • 2. 3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan sumber daya manusia ? 4. Apa saja manfaat perencanaan SDM ? 5. Bagaimana analisis jabatan ? 6. Bagaimana proses penarikan pegawai ? 7. Bagaimana proses orientasi kerja ( magang) ? C. Tujuan Pembuatan Makalah 1. Untuk mengetahui apa definisi pengadaan tenaga kerja. 2. Untuk mengatahui apa definisi perencanaan SDM. 3. Untuk mengatahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan sumber daya manusia. 4. Untuk mengtahui apa saja manfaat perencanaan SDM. 5. Untuk mengatahui bagaimana analisis jabatan. 6. Untuk mengatahui bagaimana proses penarikan pegawai. 7. Untuk mengatahui bagaimana proses orientasi kerja ( magang). 2
  • 3. BAB II LANDASAN TEORI Berbagai pandangan mengenai definisi perencanaan sumber daya manusiaseperti yang dikemukakan oleh Handoko (1997, p. 53) Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi tersebut. Di mana secara lebih sempit perencanaan sumber daya manusia berarti mengestimasi secara sistematik permintaan (kebutuhan) dan suplai tenaga kerja organisasi di waktu yang akan datang. Pandangan lain mengenai definisi perencanaan sumber daya manusia dikemukakan oleh Mangkunegara ( 2003, p. 6) Perencanaan tenaga kerja dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan pengembangan, pengimplementasian, dan pengendalian kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan perencanaan organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai yang tepat dan bermanfaat secara ekonomis. 3
  • 4. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Definisi Pengadaan Tenaga Kerja Pengadaan Pegawai Negeri Sipil dilakukan berdasarkan kebutuhan untuk mengisi formasi yang lowong. Lowongan formasi dalam suatu organisasi pada umumnya disebabkan karena adanya pegawai yang berhenti, pensiun, meninggal dunia atau adanya perluasan organisasi. Pengadaan karyawan harus didasarkan pada prinsip apa baru siapa. Apa artinya kita harus terlebih dahulu menetapkan pekerjaan-pekerjaannya berdasarkan uraian pekerjaan (job description). Siapa artinya kita baru mencari orang-orang yang tepat untuk menduduki jabatan tersebut berdasarkan spesifikasi pekerjaan (job specification).Pengadaan karyawan merupakan langkah pertama dan yang mencerminkan berhasil tidaknya suatu perusahaan mencapai tujuannya. Jika karyawan yang diterima kompeten, maka usaha untuk mewujudkan tujuan relatif mudah. Sebaliknya, apabila karyawan yang diperoleh kurang memenuhi syarat, sulit bagi perusahaan mencapai tujuannya. Pengadaan SDM dimaksudkan untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja guna mencapai tujuan organisasi. (Samsudin, 2006). Pengadaan SDM adalah proses pencarian dan ‘pemikatan’ para calon karyawan (pelamar). (Handoko, 2000). Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengadaan SDM adalah proses pengumpulan calon pemegang jabatan yang sesuai dengan rencana SDM untuk menduduki suatu jabatan atau pekerjaan tertentu. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengadaan SDM, antara lain sebagai berikut : 4
  • 5. 1. Penentuan jumlah dan kualitas SDM yang akan diperlukan. 2. Sumber calon karyawan dan cara-cara penarikannya. 3. Dasar, sistem, metode, dan tingkat-tingkat seleksi yang akan dilakukan. 4. Kualifikasi-kualifikasi dan prosedur seleksi yang akan dilakukan. 5. Cara-cara penempatan calon pegawai yang akan dilakukan. Adapun pilihan-pilihan strategis dalam melaksanakan pengadaan pegawai adalah sebagai berikut : 1. Apakah perlu dipertimbangkan masalah “Affirmative Action”. 2. Apakah organisasi akan “memakai” tenaga baru atau “membeli” tenaga profesional yang sudah matang. 3. Bagaimana strategi pembiayaan untuk pengadaan dan seleksi pegawai baru. 4. Apakah organisasi mempertimbangkan kepedulian sosial. 5. Apakah strategi tentang pengadaan dan seleksi perlu menggunakan teknologi tinggi guna menjamin obyektivitas. 6. Apakah pilihan organisasi dalam pelaksanaan pengadaan. Penarikan adalah kegiatan mencari dan mempengaruhi tenaga kerja agar mau melamar lowongan pekerjaan yang masih kosong di perusahaan. Ada dua macam pengadaan, yaitu : 1. Pengadaan internal, yakni karyawan yang mengisi lowongan jabatan yang lowong, ditarik dari karyawan yang telah ada dalam organisasi. Penarikan dilakukan dengan cara “mutasi atau transfer”, baik sifatnya vertikal (promosi-demosi) maupun horizontal (rotasi). 5
  • 6. Kebaikan dan keburukan pengadaan internal ini adalah sebagai berikut : a. Kebaikan : • Biaya-biaya penarikan relatif lebih kecil; • Prilaku karyawannya telah diketahui; • Karyawannya telah berpengalaman; • Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi; • Karyawan yang cakap ada kesempatan untuk promosi; • Memotivasi semangat kerja karyawan; • Loyalitas dan kedisiplinan karyawan lebih baik. b. Keburukan : • Masalah pengisian lowongan tidak terselesaikan, karena mutasi akan menimbulkan lowongan yang kosong kembali; • Pelaksanaan sistem kerja hanya tetap begitu-begitu saja; • Kewibawaan pejabat yang dipromosikan relatif kurang; • Promosinya sering didasarkan atas nepotisme. 2. Pengadaan eksternal, artinya untuk mengisi lowongan jabatan yang kosong di tarik orang-orang dari luar organisasi, yaitu : • Lembaga-lembaga pendidikan • Dinas Tenaga Kerja • Pasar Tenaga Kerja (Umum) 6
  • 7. • Nepotisme atau kawan-kawan pegawai Penarikan tenaga kerja atau sumber daya manusia ini dilakukan melalui iklan pada media massa, seperti pada surat kabar, radio, dan televisi. Kebaikan dan keburukan pengadaan eksternal ini adalah sebagai berikut: a. Kebaikan : • Kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang professional terbuka; • Kemungkinan perubahan sistem kerja yang lebih baik ada • Pejabat baru akan berwibawa, jika ia cakap; • Masalah jabatan yang lowong terisi dengan tidak menimbulkan kosongnya jabatan lain. b. Keburukan : • Menurunkan semangat kerja karyawan lama, sebab kesempatan promosi tidak ada; • Absensi dan turn over karyawan lama cenderung meningkat; • Loyalitas dan solidaritas pejabat baru masih disangsikan; • Orientasi dan induksi untuk pejabat baru harus dilakukan; • Kedisiplinan dan kecakapan masih diragukan. Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau yang ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan itu. Sistem seleksi dikenal atas : 7
  • 8. 1. Succesive-Hurdles adalah sistem seleksi yang dilaksanakan berdasarkan urutan testing yakni jika peserta tidak lulus pada suatu testing maka ia tidak boleh mengikuti testing berikutnya dan pelamar tersebut dinyatakan lulus. 2. Compensatory-Approach adalah sistem seleksi yang dilakukan dimana peserta mengikuti seluruh testing, kemudian dihitung nilai rata-rata hasil tesnya apakah mencapai standar atau tidak peserta yang mencapai nilai standar dinyatakan lulus, sedang peserta yang tidak mencapai standar dinyatakan gugur. Seleksi ada tiga tingkat yang dikenal dengan seleksi tingkat pertama, seleksi tingkat kedua, dan seleksi tingkat ketiga. Seleksi tingkat pertama adalah seleksi yang dilakukan menurut prosedur yang telah ditetapkan perusahaan yang bersangkutan dan jika lulus maka pelamar dinyatakan diterima dengan status karyawan percobaan atau calon pegawai (capeg). Seleksi tingkat kedua adalah seleksi yang dilakukan selama masa percobaan (capeg) dengan cara mengamati dan menilai mental, perilaku, kedisiplinan, dan kemampuan nyata calon karyawan dalam menyelesaikan tugas- tugasnya. Jika seleksi tingkat kedua ini lulus maka calon pegawai tersebut mengikuti seleksi tingkat ketiga. Seleksi tingkat ketiga adalah seleksi dengan mengikuti prajabatan atau pelatihan, jika lulus maka calon karyawan (calon pegawai) diangkat menjadi pegawai tetap. Penempatan (Placement) adalah kegiatan untuk menempatkan orang-orang yang telah lulus seleksi pada jabatan-jabatan tertentu sesuai dengan uraian pekerjaan dan klasifikasi-klasifikasi pekerjaannya. 3.2 Definisi Perencanaan SDM Perencanaan SDM (human resources planning) adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan 8
  • 9. program kepegawaian. Program kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang baik akan membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Perencanaan sumber daya manusia adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan. (Hasibuan, 1990). Perencanaan SDM ialah suatu langkah- langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat, kesemuanya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan. (Siagian, 2005). Perencanaan kepegawaian merupakan peramalan kebutuhan pegawai pada masa yang akan datang dari berbagai jenis pekerjaan, peramalan pengadaan pegawai saat ini dan masa yang akan datang dengan berbagai jenis pekerjaan atas dasar tuntutan organisasi. Peramalan pengadaan pegawai baik untuk keperluan saat sekarang maupun yang akan datang berarti menentukan jumlah pegawai yang diperlukan dengan berbagai kualifikasi atau latar belakang pendidikan yang dibutuhkan. Peramalan kebutuhan pegawai secara umum mendasarkan pada permintaan dari unit-unit yang ada dalam organisasi, mendasarkan pada analisis beban kerja organisasi, dan ketersediaan anggaran. Peramalan pengadaan kebutuhan pegawai untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan teknik peramalan jangka pendek dengan mendasarkan pada ketersediaan anggaran dan beban kerja yang ada. Sedangkan teknik peramalan jangka panjang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik seperti: mendengar dari orang-orang ahli; mendasarkan pada permintaan dari unit- unit; dan menggunakan berbagai analisis yang ada. 9
  • 10. Dengan perkiraan jumlah dan tipe kebutuhan pegawai yang dibutuhkan, maka bagian kepegawaian atau manajer sumber daya manusia akan mempunyai perencanaan yang baik dalam rekruitmen, seleksi, pengembangan tenaga dan kegiatan lain. Dalam perencanaan kepegawaian, khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) dimulai dari inventarisasi lowongan jabatan yang telah ditetapkan dalam formasi beserta syarat jabatannya, pengumuman, pelamaran, penyaringan, pengangkatan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil sampai dengan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil dan penempatannya. Penyusunan formasi Pegawai Negeri Sipil, didasarkan pada beban kerja dengan mempertimbangkan macam-macam pekerjaan, rutinitas pekerjaan, keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan hal-hal lain yang mempengaruhi jumlah dan sumber daya manusia yang diperlukan. Penetapan formasi Pegawai Negeri Sipil ditujukan untuk mengendalikan jumlah dan mutu pegawai pada setiap organisasi Negara agar memiliki pegawai yang cukup, sesuai dengan beban kerja yang harus dilaksanakan. Keuntungan atau manfaat yang dapat diambil dari perencanaan sumber daya manusia antara lain sebagai berikut : 1. Mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia 2. Menyesuaikan kegiatan tenaga kerja dengan tujuan organisasi 3. Membantu program penarikan dari bursa atau pasaran tenaga kerja dengan baik. 4. Pengadaan tenaga kerja baru secara ekonomis 3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Sumber Daya Manusia 10
  • 11. Proses perencanaan sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : 1. Lingkungan Eksternal Perubahan-perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang. a. Perkembangan ekonomi mempunyai pengaruh yang besar tetapi sulit diestimasi. Sebagai contoh tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga sering merupakan faktor penentu kondisi bisnis yang dihadapi perusahaan. b. Kondisi sosial-politik-hukum mempunyai implikasi pada perencanaan sumber daya manusia melalui berbagai peraturan di bidang personalia, perubahan sikap dan tingkah laku, dan sebagainya. c. Sedangkan perubahan-perubahan teknologi sekarang ini tidak hanya sulit diramal tetapi juga sulit dinilai. Perkembangan komputer secara dasyat merupakan contoh jelas bagaimana perubahan teknologi menimbulkan gejolak sumber daya manusia. d. Para pesaing merupakan suatu tantangan eksternal lainnya yang akan mempengaruhi permintaan sumber daya manusia organisasi. Sebagai contoh, “pembajakan” manajer akan memaksa perusahaan untuk selalu menyiapkan penggantinya melalui antisipasi dalam perencanaan sumber daya manusia. 3.4 Manfaat Perencanaan SDM Dengan perencaaan tenaga kerja diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain: (Rivai, 2004, p. 48) 11
  • 12. 1. Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan secara lebih baik. Perencanaan sumber daya manusia pun perlu diawali dengan kegiatan inventarisasi tentang sumber daya manusia yang sudah terdapat dalam perusahaan. Inventarisasi tersebut antara lain meliputi: a. Jumlah karyawan yang ada b. Berbagai kualifikasinya c. Masa kerja masing-masing karyawan d. Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, baik pendidika formal maupun program pelatihan kerja yang pernah diikuti e. Bakat yang masih perlu dikembangkan f.Minat karyawan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan di luar tugas pekerjaan. Hasil inventarisasi tersebut sangat penting, bukan hanya dalam rangka pemanfaatan sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas- tugas sekarang, akan tetapi setidaknya berhubungan dengan empat kepentingan di masa depan, yaitu: a. Promosi karyawan tertentu untuk mengisi lowongan jabatan yang lebih tinggi jika karena berbagai sebab terjadi kekosongan. b. Peningkatan kemampuan melaksanakan tugas yang sama. c. Dalam hal terjadinya alih wilayah kerja yang berarti seseorang ditugaskan ke lokasi baru tetapi sifat tugas jabatanya tidak mengalami perubahan. 2. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, efektifitas kerja juga dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Standard Operating Prosedure (SOP) sebagai pedoman kerja yang telah dimiliki yang meliputi: suasana kerja kondusif, perangkat kerja sesuai dengan tugas masing-masing 12
  • 13. sumber daya manusia telah tersedia, adanya jaminan keselamatan kerja, semua sistem telah berjalan dengan baik, dapat diterapkan secara baik fungsi organisasi serta penempatan sumber daya manusia telah dihitung berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 3. Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya manusia. Dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbgai pendidikan dan pelatihan, akan mendorong karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Melalui pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia yang diikuti dengan peningkatan disiplin kerja yang akan menghasilkan sesuatu secara lebih professional dalam menangani pekerjaan yang berkaitan langsung dengan kepentingan perusahaan. 4. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelengarakan berbagai aktivitas baru kelak. 5. Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang dewasa ini dirasakan semakin penting ialah penaganan informasi ketenagakerjaan. Dengan tersedianya informasi yang cepat dan akurat semakin penting bagi perusahaan, terutama perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang banyak dengan cabang yang tersebar di berbagai tempat (baik dalam negeri maupun di luar negeri). Dengan adanya informasi ini akan memudahkan manajemen melakukan perencanaan sumber daya manusia (Human Resources Information) yang berbasis pada teknologi canggih merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan di era perubahan yang serba cepat. 6. Seperti telah dimaklumi salah satu kegiatan pendahuluan dalam melakukan perencanaan termasuk perencanaan sumber daya manusia adalah penelitian. Berdasarkan bahan yang diperoleh dan penelitian yang 13
  • 14. dilakukan untuk kepentingan perencanaan sumber daya manusia, akan timbul pemahaman yang tepat tentang situasi pasar kerja dalam arti: a. Permintaan pemakai tenaga kerja atas tenaga kerja dilihat dan segi jumlah, jenis, kualifikasi dan lokasinya. b. Jumlah pencari pekerjaan beserta bidang keahlian, keterampilan, latar belakang profesi, tingkat upah atau gaji dan sebagainya. Pemahaman demikian penting karena bentuk rencana yang disusun dapat disesuaikan dengan situasi pasaran kerja tersebut. 7. Rencana sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusuia dalam perusahaan. Salah satu aspek program kerja tersebut adalah pengadaan karyawan baru guna memperkuat tenaga kerja yang sudah ada demi peningkatan kemampuan perusahaan mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Tanpa perencanaan sumber daya manusia, sukar menyusun program kerja yang realistik. 8. Mengetahui pasar tenaga kerja. Pasar kerja merupakan sumber untuk mencari calon-calon sumber daya manusia yang potensial untuk diterima (recruiting) dalam perusahaan. Dengan adanya data perencanaan sumber daya manusia di samping mempermudah mencari calon yang cocok dengan kebutuhan, dapat pula digunakan untuk membantu perusahaan lain yang memerlukan sumber daya manusia. 9. Acuan dalam menyusun program pengembangan sumber daya manusia. Perencanaan sumber daya manusia dapat dijadikan sebagi salah satu sumbangan acuan, tetapi dapat pula berasal dari sumber lain. Dengan adanya data yang lengkap tentang potensi sumber daya manusia akan lebih mempermudah dalam menyusun program yang lebih matang dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat diketahui manfaat dari perencanaan sumber daya manusia dalam suatu perusahaan sebagai sesuatu yang sangat penting, demi kelancaran dan tercapainya tujuan dari perusahaan. 14
  • 15. 3.5 Analisis Jabatan Analisis jabatan (job analysis) merupakan suatu proses penggabaran dan pencatatan informasi mengenai prilaku dan kegiatan pekerjaan. Agar praktek manejemen sumber daya manusia bias lebih efektif, pekerjaan harus dipahami dengan jelasbaik oleh perusahaan maupun pelakunya. Analisis jabatan juga bermanfaat : • Menyediakan informasi pekerjaan yang realistis bagi para pelamar kerja mengenai kewajiban, kondisi kerja, dan persyaratannya. • Mengendifikasikan hubungan antara supervisor dan bawahannya. • Memberikan bantun dalam menentukan kewajiban masing-masing karyawan dan tugas-tugas yang berkaitan. • Menyediakan landasan informasi yang diperlukan dalam mengambil keputusan mengenai karyawan sesuai Undang-undang Hak Sipil tahun 1964 dan 1991 (Civil Rights Act of 1964 & 1991. • Dapat membantu perusahaan dalam memenuhi Undang-undanguntuk Warga penyandang Cacat AS Tahun 1990 (Amerika withDisabilities Act of 1990). • Menentukan arti penting dan wktu yang diperlukan seorang karyawan. • Dipergunakan sebagai dasar pelatihan, perencanaan karir, dan pengembangan karir. • Digunakan dalam penentuan nilai relative suatu pekerjaan,dan oleh karena itu bermanfaat untuk memelihara kewajaran upah baik secara eksternal maupun internal. • Dapat berperan sebagai alat untuk memudahkan desain ulang dan perubahan pekerjaan. • Dapat mempalancar perubahan organisasi dengan mengenali pengulangan yang tidak perlu selama berlangsungnya merger,akuisis, dan perampingan. 15
  • 16. Uraian tugas berperan sebagai bagian dari kontrak tertulis yang mengatur hubungan kerja (employment relationship). Uraian tugas perlu mewakili gambaran yang lengkapdan akurat mengenai tugas-tugas kerja. • Job title (nama atau sebutan pekerjaan) mendefinisikan suatu kelompok posisi yang dapat saling dipertukarkan (identik) sesuai tugas-tugas penting mereka. • Departemenatau devisi menunjukan letak pekerjaan dalam perusahaan. • Tanggal analisis pekerjaan menunjukan kapan urain tugas disiapkan dan apakah harus diperbaharui. • Ringkasan tugas (job summary),merupakan abstraksi dari pekerjaan. • Supervisi yang diterima dan diberikan mengindentifikasikan hubungan pelaporan. • Pelaksanaan kerja mengindentifikasikan kewajiban dan menggaris bawahi tugas pokok yang membentuk suatu pekerjaan. • Job context berhubungan dengan lingkungan yang melingkupi pekerjaan. 3.6 Penarikan Pegawai saluran penarikan karyawan sangatlah beraga m tergantung kebijakan perusahaan memilih saluran yang menurutnya baik.Berbagai saluran atau sumber yang dapat digunakan untuk menarik karyawan diantarnya : • walk ins pelamar atau pencari ketrja datang sendiri keperusahaan dan kemudian mengisi blangko lamaran yang sudah disediakan. • Rekomendasi dari Karyawan (Employee referrals ) 16
  • 17. Para karyawan perusahaan yang sudah bekerja bisa merekomendasikan bisa merekomendasikan saudarannya, teman atau kerabatnya kepada departemen personalia. Kebaikan metode ini yakni Karyawan yang melakukan rekomendasi berarti telah melakukan penyaringan pendahiluan, perusahaan memperoleh rekomendasi lengkap tentang pelamar, karyawan akan cenderung merekomendasikan temannya yang mempunyai kebiasaan dan sikap yang hampir sama dan pelamar telah mengetahui karakteristik perusahaan dari karyawan pemberi rekomendasi. Namu metode ini ada keburukannya kecenderungan terjadinnya diskriminasi miasalnya merekomendasikan temannya yang mempunyai agama, suku bangsa dan daerah yang sama • Pengiklanan (Advertising) Di zaman yang modern ini mengiklankan suatu lowongan kerja sangat populer melalui televisi, koran, radio, internet dan sebagainnya.Di dalam metode ini terdapat dua jenis iklan penarikan yaitu want add dan blind ad. Wand add jenis iklan umum yang ada di surat kabar dimana iklannya menguraikan pekerjaan dan benefits mengidentifikasikan perusahaan dan memberitahukan bagaimana cara melamar sehingga perusahaan menjadi dikenal masyarakat lewat pemberitahuan lowongan pekerjaan namun buruknya perusahaan kebanjiran pelamar atau sebaliknya kekurangan pelamar. Sedangan blind add, dimana perusahaan tidak menyebiutkan nama perusahaan tersebut, hanya jika para pelamar ada yang tertarik diminta untuk mengirimkan surat lamaran melalui pos kelebian dari blind add mencegah banyaknya telepon yang msuk atau banyaknya pelamar yang datang keperusahaan dan menjaga kerahasiaan perusahaan. • Agen – Agen Penempatan tenaga kerja dimana perusahaan meminta tenaga kerja dari agen penempatan kerja swasta maupun pemerintah. Misalkan agen penyalur ini kantor Wilayah 17
  • 18. Departemen tenaga Kerja yang fungsinnya sebagai penyalur kebutuhan lowongan pekerja dan pencari kerja. • Lembaga Pendidikan Perusaahaan dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi atau sekolah – sekolah SMK untuk menyediakan tenaga kerja yang dibutuhakan. • Organisasi – Organisasi Karyawanya adanya serikat buruh yang ada bisa dimanfaatkan sebagai saluran penarikan karyawan dikarenakan mereka sudah mempunyai pengalaman – pengalamn sebelumnya. • Leasing jika perusahaan menarik karyawan atas kebutuhan jangka pendek bisa menggunkan metode ini di karenakan status karyawanya honorer yang dibayar secara harian atau perjam. Leasing ini juga dapat mengindari perusahaan dari kewajiban dalam pensiun, asuransi, dan kompenasi tambahan lainnya. • nepotisme Penarikan anggota keluarga merupakan komponen program yang tak dapat dielakan dalam perusahaan keluarga. Kebijakan ini tidak berkaitan dengan kecakapan tetapi berdasarkan kepntingan dan kesetiaan kepada perusahaan. • Asosiasi – asosiasi Profesional Berbagai asosiasi profesional ( KADIN, HIPMI, IAI dan sebagainnya) dapat berfungsi sebagai sumber penarikan. Organisasi – Organisasi 18
  • 19. tersebut mungkin menyelenggarakan kegiatan penempatan untuk membantu para profesional mendapatkan pekerjaan. • Operasi - operasi militer banyak personalia terlati berasal dari militer yang telah habis masa tugasnnya atau veteran. Mereka biasannya memiliki keterampilan yang dapat diandalkan dalam bidang tertentu. • Open House Orang yang disekitar perusaahaan diundang untuk mengunjungi dan melihat fasilitas perusahaan, memperoleh penjelasan dan mungkin menonton pemutaran film mengenai perusahaan. Dengan ini diharapakan ada yang tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut. Biasannya metode ini digunakan untuk menarik para karyawan yang memiliki keterampilan khusus atau langka. 3.7 Orientasi Kerja (Magang) Orientasi Kerja menurut Goldthorpe (1968): orientation to work adalah arti sebuah pekerjaan terhadap seorang individu, berdasarkan harapannya yang diwujudkan dalam pekerjaannya. Jenis Orientasi Kerja Karyawan : Menurut Goldthorpe (1968) ada 3 jenis orientasi Kerja karyawan dalam bekerja yaitu : 1. Instrumentally Goldthorpe (1968) menjelaskan bahwa pada jenis pendekatan ini setiap karyawanmemandang pekerjaan sebagai suatu tujuan akhir. Dimana karyawan-karyawan tersebut bekerja berdasarkan satu alasan yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu juga dalam orientasi ini, ada juga karyawan yang memilih untuk bekerja dengan alasan untuk 19
  • 20. menunjang gaya hidup mereka secara spesifik. Gaya hidup yang dimaksud adalah kondisi-kondisi yang dialami atau dijalani oleh masing-masing karyawan. Instrumentally dibagi menjadi dua bagian yaitu: a. Short-term instrumentally orientation Jenis orientasi kerja ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan karyawan-karyawan untuk mendukung dan menambah pendapatan utama dengan cara bekerja di tempat lain, dan menjadikan pekerjaan ini sebagai pekerjaan sekunder. Karyawan pada jenis orientasi ini menganggap pekerjaan ini hanya bersifat sementara saja. b. Long-term instrumentally orientation Long-term instrumentally orientation adalah upaya dari karyawan- karyawan untuk menjadikan sebuah pekerjaan sebagai pekerjaan primer. Long-term instrumentally orientation dibagi menjadi dua jenis, yaitu: • Part-time employee atau karyawan paruh waktu : Untuk jenis karyawan paruh waktu, alasan memilih untuk menjalani pekerjaan dengan cara ini biasanya berhubungan dengan keterbatasan waktu yang mereka miliki. Biasanya karyawan jenis ini adalah dari golongan pelajar atau mahasiswa yang harus membagi waktu antara pekerjaan dan waktu untuk belajar, selain itu juga dari golongan wanita yang memiliki anak-anak yang masih berusia dibawah lima tahun. • Full-time employee atau karyawan tetap : Jenis karyawan ini merupakan jenis karyawan yang secara konsisten meluangkan secara penuh waktu yang dimiliki untuk melakukan suatu pekerjaan dengan menjadi karyawan tetap, dan tidak membagi waktu bekerja yang dimiliki untuk bekerja di tempat lain. 20
  • 21. 2. Solidaristic Dimana pada pendekatan orientasi kerja jenis ini, Goldthorpe (1968) menjelaskan bahwa setiap karyawan memandang sebuah pekerjaan bukan secara simple sebagai tujuan akhir saja, melainkan segi yang dikedepankan adalah hubungan dan aktivitas sosial yang bisa didapat, dan ini dipandang sebagai bentuk emotionally rewarding. Karyawan yang memilih orientasi kerja jenis ini dalam memilih tempat bekerja, lebih memperhatikan suasana bekerja berdasarkan hubungan sosial yang kuat. Hubungan sosial disini yang dimaksudkan adalah komunikasi dan kerjasama yang terjalin antara individu baik itu antara sesama karyawan dalam satu departemen maupun antar departemen. Menurut Lucas (1995) dan Kitching (1997) dikatakan bahwa bagi karyawan HI, adalah sisi sosial dari sebuah pekerjaan yang membuat para karyawan tersebut tetap merasa betah pada pekerjaan mereka dan juga membuat para karyawan tersebut untuk tetap mengoptimalkan diri dalam bekerja. Selain itu, hubungan sosial yang kuat yang karyawan jenis ini inginkan bukan hanya sebatas di lingkungan kerja, melainkan hubungan sosial ini harus juga dapat diteruskan di kehidupan diluar pekerjaan. Misalnya dengan pergi makan, jalan-jalan, kegiatan lain dan bahkan saling berkunjung ke tempat tinggal masing-masing karyawan. 3. Bureaucratic Menurut Goldthorpe (1968) dijelaskan bahwa yang membuat seorang karyawan memilih pekerjaan dan mengoptimalkan diri pada pekerjaan yang dipilihnya itu adalah hal-hal yang disediakan oleh perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Hal-hal tersebut dapat berupa fasilitas-fasilitas yang diberikan seperti sarana transportasi, ruangan kerja yang nyaman untuk bekerja, sampai ke peralatan-peralatan kerja yang canggih, modern dan mendukung, penghargaan atas prestasi kerja, 21
  • 22. besar kecilnya gaji dan tunjangan-tunjangan yang ditawarkan, kebijakan- kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan, bimbingan dari perusahaan yang diberikan melalui atasan dan yang tidak kalah pentingnya adalah jenjang karir yang jelas. Meskipun suasana sosial yang ada tidak mendukung, para karyawan tersebut tetap mengoptimalkan diri dalam bekerja, karena karyawan jenis orientasi ini lebih mementingkan self- development dan lebih bertujuan ke peningkatan jenjang karir. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan definisi Perencanaan SDM di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan SDM sangat diperlukan sebelum dilakukan pengadaan tenaga kerja, agar diperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Uraian di atas juga menunjukkan bahwa perencanaan SDM merupakan salah satu kegiatan yang terangkum dalam Manajemen SDM. Perencanaan SDM berpengaruh pada kegiatan Manajemen SDM sesudahnya berupa kegiatan pengadaan (rekrutmen dan seleksi). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa usaha untuk memperoleh SDM yang berkualitas dan kompetitif dalam jumlah dan kualifikasi yang tepat tidak terlepas pada proses perencanaan dan pengadaan SDM yang dapat dikatakan sebagai langkah awal pencapaian tujuan organisasi. Manfaat perencanaan SDM lainnya terhadap proses pengadaan SDM adalah dari segi biaya (cost). Pengadaan pegawai yang tepat akan berpengaruh juga pada masalah penempatan. Penempatan yang tepat dapat menghindari kesalahan SDM dalam mengemban 22
  • 23. tugasnya. Jika hal tersebut dapat dihindari, maka organisasi tidak perlu menyediakan pembiayaan untuk menambah SDM. Dampak dari hal tersebut adalah dengan perencanaan SDM yang tepat maka diharapkan kontribusi SDM akan meningkat sebanding atau melebihi pembiayaan (cost) yang dipergunakan. Pengadaan (Recruitment) terjadi karena adanya kesenjangan antara jumlah pegawai yang dibutuhkan (demand) dengan jumlah pegawai yang tersedia (supply). Untuk mendapatkan pegawai yang kualitas dan kuantitasnya baik, harus dilakukan dengan cara analisis jabatan (job analysis), uraian pekerjaan (job description), dan spesifikasi pekerjaan (job specification). Analisis jabatan (job analysis) akan memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, tanggung jawab, syarat-syarat dari suatu jabatan, jumlah karyawan yang dibutuhkan organisasi, dasar dan prosedur seleksi yang dilakukan dan sumber-sumber tenaga kerja dan cara-cara penarikannya. 4.2 Saran Perencanaan pengadaan tenaga kerja seharusnya dapat lebih mendayagunakan sumber daya manusia yang baru dan berkualitas agar tujuan perusahaan dapat mudah tercapai dan hak - hak para karyawan lebih terjamin sehingga kinerja karyawan pun akan lebih meningkat lagi dan kualitas produksi dapat memenuhi standar. Seleksi tenaga kerja melalui pengamatan yang dilakukan, dimulai dari tahap – tahap seleksi tenaga kerja yang dilakukan terkadang tidak berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan,hal ini disebabkan karena sangat dibutuhkannya tenaga kerja secara cepat untuk mengisi kekosongan pada suatu jabatan atau pekerjaan dan seharusnya mengikuti prosedur yang telah ditetapkan sehingga dapat mendayagunakan sumber daya manusia yang baru dan berkualitas dengan optimal. 23
  • 24. DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia: Dasar dan Kunci Keberhasilan. Edisi Revisi Cetakan ke-1. Jakarta: PT. BUMI AKSARA. Hasibuan, Malayu S.P. 2004. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT. BUMI AKSARA. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/perencanaan-sumber-daya-manusia.html http://www.scribd.com/doc/37598209/Analisis-Jabatan 24
  • 25. 25